HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU PADA KELUARGAhttp://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/download/18440/18259http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/114http://pustaka.geotek.lipi.go.id/index.php/doajhttp://www.who.int/tb/en/

Kasus Ambiya adalah tidak, sayangnya, satu-satunya.Indonesia, negara terbesar keempat di duniadalam hal populasi, berada di peringkat kelima tertinggi22 negara dianggap "beban tinggi" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan perkiraan 450.000 kasus baru TB per tahun. Dari jumlah tersebut, kira-kira 2 persen dari kasus baru dan 12 persenkasus berulang adalah strain resisten.

TB adalah penyakit menular yang ditularkan melalui batuk dan bersin. Satu orang dengan TB aktif dapat lebih menularkan infeksi lain 15 orang dalamtahun. Berbahaya seperti ini, apa yang bahkan lebih besarperhatian adalah bahwa itu adalah strain resisten yangmenyebar dengan cepat. Indonesia telah membuat kemajuan dalamhal mendiagnosa dan mengobati TB standar - di2011, negara mencapai tingkat deteksi kasus70 persen, dengan pengobatan yang berhasil di 90 persen dari kasus. Dan perkiraan saat ini menunjukkan bahwa angka kematian TB secara keseluruhan telah menurun hampir 50 persen dibandingkan dengan tahun 1990.TB-MDR, bagaimanapun, tetap kritismasalah bagi Indonesia - ia memiliki kesembilan tertinggi bebanstrain penyakit ini di seluruh dunia. Sementara kasus Ambiya merupakan tanda kemajuan, masih banyak yang harus dilakukan.

Standar internasional perawatan untuk TB adalah DOTS.1Indonesia mulai menerapkan DOTS di bidang utamapada tahun 1994, dan Departemen Kesehatan, melaluiDirektorat Pengendalian Penyakit dan LingkunganKesehatan, digunakan hibah Global Fund pertama untuk memperluasprogram untuk semua 482 kabupaten di Indonesia. Seiring dengan pelaksanaan DOTS, kementerian telah membeli 17 dari generasi baru desktopmesin, yang memungkinkan diagnosis strain yang resistan terhadap obat TB pada jam, bukan minggu, dan memiliki rencana untuk membeli 24 lagi, membuat diagnosis yang cepat tersedia di semua provinsi.

Indonesia telah membuat langkah besar dalam memerangi TB, scaling up program yang sekarang mampu memberikan perawatan seluruh nusantara. Negara ini telah membuatperbaikan besar dalam kasus pemantauan, membuattersedia data penting untuk merancang TB nasionalprogram pengendalian. Ini telah berhasil mencapai dan,dalam beberapa kasus, melebihi tujuan dalam hal pelatihan dan pemantauan. Tapi upaya lebih lanjut akan diperlukan untuk membendung penyebaran TB-MD