hubungan tingkat keparahan maloklusi terhadap status karies gigi pada aak usia 12 tahun di kota...

27
Oleh : Nama : Surya Hariyadi Stambuk : J III 03 080 Tempat : Ruang Seminar Bagian IKGM Tanggal : Senin, 20 April 2015 Pembimbing : drg. Rini Pratiwi, M. Kes

Upload: aryfarmtetracholr

Post on 28-Sep-2015

33 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

dentistry

TRANSCRIPT

  • Oleh :

    Nama: Surya Hariyadi Stambuk: J III 03 080Tempat: Ruang Seminar Bagian IKGMTanggal: Senin, 20 April 2015 Pembimbing: drg. Rini Pratiwi, M. Kes

  • Rumusan MasalahApakah ada hubungan tingkat keparahan maloklusi dengan status karies gigi pada anak usia 12 tahun di Kota Gorontalo?

    Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan maloklusi dengan status karies gigi pada anak usia 12 tahun di kota Gorontalo.

  • Jenis Penelitian : observasional analitikDesain penelitian : pilot pathfinder surveyWaktu penelitian :23-26 Maret 2015Tempat penelitian : empat kecamatan yaitu Sipatana, Kota Tengah, Kota Timur, dan Kota Utara di Kota GorontaloPopulasi penelitian : murid sekolah dasar berusia 12 tahun di Kota Gorontalo

  • Kriteria PenilaianPenilaian status karies gigi menggunakan indeks DMF-T (decay, missing, filling teeth)Penilaian tingkat keparahan maloklusi menggunakan Occlusion Feature Index (OFI)

  • Kriteria untuk menghitung Occlusion Feature Index (OFI), yaitu:Untuk OFI(1),

    0 : susunan letak gigi rapi 1 : letak gigi berjejal sama dengan 1/2 lebar gigi insisivus satu kanan bawah2 : letak gigi berjejal sama dengan lebar gigi insisivus satu kanan bawah3 : letak gigi berjejal lebih besar dari lebar gigi insisivus satu kanan bawah

  • Untuk OFI(2),

    0 : hubungan tonjol lawan lekuk 1 : hubungan antara tonjol dan lekuk2 : hubungan antara tonjol lawan lekuk

  • Untuk OFI(3),

    0 : 1/3 bagian insisal gigi insisivus bawah 1 : 2/3 bagian insisal gigi insisivus bawah2 : 1/3 bagian gingival gigi insisivus bawah

  • Untuk OFI(4),

    0 : overjet 0 1,5 mm 1 : overjet 1,5 3 mm2 : overjet 3 mm

  • Kriteria penilaian maloklusi adalah sebagai berikut :

    0 1 : maloklusi sangat ringan (slight)2 3 : maloklusi ringan (mild)4 5 : maloklusi sedang (moderate)6 9 : maloklusi berat/parah (severe)

    Nilai Occlusion Feature Index : OFI(1) + OFI(2) + OFI(3) + OFI(4)

  • Kriteria untuk menghitung indeks DMF-T :D (decay) : gigi permanen yang mengalami karies dan masih dapat ditambal, sekunder karies, tambalan pecah atau gigi dengan tumpatan sementara

    M (missing) : gigi permanen yang telah/harus dicabut karena karies atau sisa akar

    F (filling) : gigi permanen yang telah ditambal atau gigi yang sedang dalam perawatan saluran akarDMF-T = D + M + F

  • Status tingkat keparahan karies gigi menurut WHO :

    0,0 1 : sangat rendah1,2 2,6: rendah2,7 4,4 : sedang4,5 6,5: tinggi6,6 ke atas : sangat tinggi

    Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS 17.00. Data diuji secara statistik menggunakan uji chi-square.

  • Jalannya penelitian 54 orang mahasiswa kepaniteraan IKGM datang ke Kota GorontaloMendata jumlah sekolah dasar dan murid yang ada di empat kecamatan di Kota GorontaloPada tanggal 23 Maret 2015 seluruh peserta penelitian melakukan survei. Penelitian dilakukan pada murid kelas 1, 3, 4, dan 6Jumlah sampel penelitian sebanyak 150 murid, masing-masing 75 murid untuk setiap jenis kelamin Menginformasikan dan mengurus perizinan sebanyak 24 SD di empat kecamatan

  • Tabel 1 Distribusi nilai rata-rata OFI berdasarkan jenis kelamin pada anak usia 12 tahun di Kota Gorontalo

    Karakteristikn (%)OFI(1)OFI(2)OFI(3)OFI(4)OFIMean SDMean SDMean SDMean SDMean SDJenis KelaminLaki LakiPerempuan75 (50)75 (50)0,51 0,620,57 0,680,63 0,690,55 0,680,65 0,690,93 0,870,55 0,790,56 0,722,33 1,452,61 1,50Total150 (100)0,54 0,650,59 0,690,79 0,800,55 1,762,47 1,48

  • Tabel 2 Distribusi tingkat keparahan maloklusi berdasarkan jenis kelamin pada anak usia 12 tahun di Kota Gorontalo

    Karakteristikn (%)Tingkat Keparahan MaloklusiSangat Ringan(skor 0-1)Ringan(skor 2-3)Sedang(skor 4-5)Berat(skor 6-9)Jenis KelaminLaki LakiPerempuan75 (50)75 (50)21 (28)20 (26,7)40 (53,3)35 (46,7)11 (14,7)18 (24)3 (4)2 (2,7)Total150 (100)41 (27,3)75 (50)29 (19,3)5 (3,3)

  • Tabel 3 Distribusi nilai rata-rata DMF-T berdasarkan jenis kelamin pada anak usia 12 tahun di Kota Gorontalo

    Karakteristikn (%)DMFDMF-TMean SDMean SDMean SDMean SDJenis KelaminLaki LakiPerempuan75 (50)75 (50)1,72 1,391,69 1,480,03 0,160,09 0,370,01 0,110,01 0,111,76 1,391,8 1,64Total150 (100)1,71 1,430,06 0,290,01 0,111,78 1,51

  • Tabel 4 Hubungan antara tingkat keparahan maloklusi dengan status karies gigi pada anak usia 12 tahun di Kota Gorontalo

    *menunjukkan hubungan yang signifikan (p

  • Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa yg lebih banyak jumlahnya adalah pada anak laki-laki dengan tingkat keparahan maloklusi kategori ringan 40 orang (53,3%), sedangkan yg paling sedikit jumlahnya pada anak perempuan dengan tingkat keparahan maloklusi berat 2 orang (2,7%)Oktavia Dewi menyatakan bahwa tingkat keparahan maloklusi pada laki-laki lebih ringan dibanding tingkat keparahan maloklusi pada perempuanSejalan

  • Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata OFI pada anak perempuan (2,611,50) lebih tinggi dibanding nilai rata-rata OFI pada anak laki-laki (2,331,45)Fahad dkk. pada tahun 2006 di Arab Saudi yang menyatakan bahwa nilai rata-rata tingkat keparahan maloklusi pada anak perempuan lebih tinggi dibanding nilai rata-rata tingkat keparahan maloklusi pada anak laki-laki. Sejalan

  • Pada hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata DMF-T pada anak perempuan (1,81,64) lebih tinggi dibanding nilai rata-rata DMF-T pada anak laki-laki (1,761,39)Agus Salim yang menyatakan bahwa prevalensi karies gigi pada anak perempuan sedikit lebih tinggi dibanding anak laki-laki.

    RISKESDAS tahun 2013 yang menyatakan bahwa perempuan sedikit lebih banyak yang menderita karies gigi dibandingkan dengan laki-laki.Sejalan

  • Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan maloklusi dengan status karies gigi pada murid sekolah dasar usia 12 tahun di Kota Gorontalo (p=0,006, p
  • SIMPULANAnak sekolah dasar usia 12 tahun di Kota Gorontalo sebagian besar memiliki tingkat keparahan maloklusi yang ringan (2,471,48) serta status karies gigi pada kategori rendah (1,781,51). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keparahan maloklusi dengan status karies gigi pada anak SD usia 12 tahun di Kota Gorontalo, dgn nilai p=0,006 (p
  • SARAN

    Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kebutuhan perawatan maloklusi pada anak SD di Kota Gorontalo.

    Perlunya diadakan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak SD di Kota Gorontalo.

    Peran orangtua serta pihak sekolah juga sangat dibutuhkan, dalam hal memberi tambahan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

    Sebaiknya diadakan program UKGS dengan melibatkan seluruh pihak demi tercapainya kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

  • Sekian dan terima kasih