hubungan struktur ian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan

3
HUBUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN Jika struktur pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan,ketidak akuratan ataupun kecurangan dalamperusahaan sangat besar. Bagiakuntan publik, hal tsb menimbulkan resiko yang besar,dalam arti risiko untuk memberikan opini yang sesuaidengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya. Latar belakang Penggunaan computer dalam perusahaan akan berdampak pada pengolahan dan penyimpanan data yang membawa perusahaan pada perusahaan itu sendiri dan juga produser yang diterapkan sebagaipengendalian internal. Perubahan yang mungkin terjadi adalah semakin hematnya waktu yangditerapkan untuk memperoleh sebuah informasi yang diperlukan manajemen untuk membuat keputusan. Pengolahan data yang diterapkan merupakan suatu proses untuk melakukan manipulasi dan pemakaian data. Proses tersebut dilakuka melalui kegiatan perekaman, klaifikasi, penyortira penghitungan, pengikhtisaran dan pelaporan. Pengolaha data menggunakan computer (elektronik dalam perusahaan dapat diketahui dengan adanya pemusatan fungsi dan pemusatan data. Ciri in akan membawa perhatian perusahaan pada evaluasi struktur pengendalian intern yang dilaksanakan. Tujuan penerapan SPI dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanyapenyimpangan dari pruduser. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terutama manajemen berusaha untuk menghindari resiko dari adanya penerapan suatu system. Sistem pengendalian intern memiliki tiga elemen penting yang mendukung yaitu lingkungan pengendalian, system akutansi dan prosedur pengendalian. Lingkungan pengendalian dalam perusahaan melip[uti semua unsure yang mendorong terciptanya evektifitas kebijakan perusaha dimana unsure itu lebih dititikberatkanpada sumber daya manusia yang tersedia pada perusaha Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi Pengendalian InternAkuntansi(Preventive Controls) dan Pengendalian InternAdministratif (Feedback Controls). Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujua adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi. Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendoron dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

Upload: andi-irwan

Post on 21-Jul-2015

177 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN Jika struktur pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan,ketidak akuratan ataupun kecurangan dalamperusahaan sangat besar. Bagiakuntan publik, hal tsb menimbulkan resiko yang besar,dalam arti risiko untuk memberikan opini yang tidak sesuaidengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya. Latar belakang Penggunaan computer dalam perusahaan akan berdampak pada pengolahan dan penyimpanan data yang membawa perusahaan pada perusahaan itu sendiri dan juga produser yang diterapkan sebagaipengendalian internal. Perubahan yang mungkin terjadi adalah semakin hematnya waktu yangditerapkan untuk memperoleh sebuah informasi yang diperlukan manajemen untuk membuat keputusan. Pengolahan data yang diterapkan merupakan suatu proses untuk melakukan manipulasi dan pemakaian data. Proses tersebut dilakuka melalui kegiatan perekaman, klaifikasi, penyortiran, penghitungan, pengikhtisaran dan pelaporan. Pengolaha data menggunakan computer (elektronik) dalam perusahaan dapat diketahui dengan adanya pemusatan fungsi dan pemusatan data. Ciri ini akan membawa perhatian perusahaan pada evaluasi struktur pengendalian intern yang dilaksanakan. Tujuan penerapan SPI dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanyapenyimpangan dari pruduser. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan terutama manajemen berusaha untuk menghindari resiko dari adanya penerapan suatu system. Sistem pengendalian intern memiliki tiga elemen penting yang mendukung yaitu lingkungan pengendalian, system akutansi dan prosedur pengendalian. Lingkungan pengendalian dalam perusahaan melip[uti semua unsure yang mendorong terciptanya evektifitas kebijakan perusahaan dimana unsure itu lebih dititikberatkanpada sumber daya manusia yang tersedia pada perusahaan. Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls). Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi. Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

Elemen Pengendalian Internal 1.Lingkungan Pengendalian 2.Sistem Akuntansi 3.Prosedur Pengendalian

Lingkungan Pengendalian Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam faktor yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian.

Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. (menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan) Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan (Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen)

Struktur Organisasi Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)

Dewan Komisaris Dan Audit Komite Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan pihak manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris. (jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris) Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan.

Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.

Metode Pengendalian Manajemen Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.

Kebijakkan dan praktik kepegawaian Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.

Pengaruh Ekstern Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan.