hubungan stres kerja dilihat dari sumber stres … · kerja, somatisasi timbul sebagai salah satu...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN STRES KERJA DILIHAT DARISUMBER STRES DENGAN SOMATISASI
KARYAWAN PT. MATARAM TUNGGAL GARMENTYOGYAKARTA
Diajukan untuk memenuhi salah satu syaratmemperoleh gelar sarjana Psikologi
Oleh :Nama : Agustinus Santoso Budi Susilo
NIM : 989114144
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
:
1. My Savior Jesus X’Tus,thanks 4 e’thing U’ll give 2me
2. Alm. Bapak, suami, sahabatkami yang tercinta BapakMartinus Widodo TeguhSantoso di kerajaan surga.Terima kasih untuk‘tempaanmu’ kepadakuuntuk dapat menjadigenerasi mandiri dan bukangenerasi ‘kere’.
3. Ibu yang selalu mendoakanaku di Jogja agar bisamenjadi ‘orang’
4. Kakak-kakakku tercinta yangselalu membimbingku baik
dalam segi dorongan untukmenyelesaikan studi ini jugadalam dukungan dana
5. Bapakku kedua tercintaBapak Bijono dan Mamakutersayang yang selalumenyayangiku sepertimenyayangi anak-anaknyasendiri, juga buat adik-adiktersayang Ikrar, Adjie,Reko......... always love youall
6. My Beloved Lucia NianPakerti, kita jalani lagiberdua proses kehidupanselanjutnya sayang.......
7. Paulus Lidi dan KianNgabekti yang menjadisahabat dan kakak-kakakku......Selamatmenempuh Hidup Baruya....nanti kita susul
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Desember 2006
Agustinus Santoso BS
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Hubungan Stres Kerja yang dilihat dari sumber stres dengan SomatisasiKaryawan PT. Mataram Tunggal Garment, Yogyakarta
Agustinus Santoso BS989114144
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubunganantara Stres kerja yang dilihat dari sumber stres dengan somatisasi pada karyawatiPT. Mataram Tunggal Garment, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan berdasarkanlatar belakang bahwa banyak muncul fenomena karyawan mengubah dirinya menjadisakit (perilaku sakit) untuk melarikan diri dari berbagai permasalahan stres kerja diperusahaan. ‘Perilaku sakit’ sebagai coping dianggap karyawan sebagai suatupembebasan, penangguhan harapan-harapan dan tuntutan serta tanggung jawab sosial.
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawati usia 20-50 tahun sebanyak 80orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan dua skalapsikologi yaitu skala stres kerja dan skala somatisasi. Skala dibagikan kepadakaryawati dan dikerjakan di rumah karena akan mengganggu produktivitas kerja bilalangsung dikerjakan di pabrik.
Analisa hasil penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Momentdari Pearson. Hasil analisis penelitian memperoleh nilai koefisisen korelasi antarastres kerja sebagai variabel bebas dengan somatisasi sebagai variabel tergantung,sebesar r = 0,398 ( p< 0,01 ). Ini berarti bahwa ada hubungan positif antara streskerja dengan somatisasi. Korelasi yang positif ini menunjukkan bahwa semakintinggi stres kerja maka semakin tinggi somatisasi.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACTThe Correlation between a Work Stress is looked at from Stressor andSomatization PT. Mataram Tunggal Garment, Yogyakarta Employees
Agustinus Santoso Budi Susilo989114144
The purpose of research to know that there are have or doesn’t havecorrelation between a Work Stress is looked at from Stressor and Somatization forPT. Mataram Tunggal Garment Yogyakarta employees. The research has performedbased on the background with phenomena from employees change themselves be sickto run away from a work stress problem in the company. The illness behavior ascoping employees as a freedom, to run away from their expectation, claim and socialresponsibility.
The subject in research were the employees 20-50 years, they were 80 people.The technical of data collecting uses two psychology scale are a work stress andsomatization scale. The scale was given to employees and it was done at homebecause would disturb the work produktivitas if it was done in the factory.
The research result analysis uses Product Moment Correlation technical fromPearson. The research analysis result got correlation coefficient between work stressas free variable and somatization as hanging variable is r = 0,398 ( p<0,01 ). Thismeans that have positive correlation between work stress and somatization. Thepositive correlation to show that the higher work stress, the higher somatization.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur
kepada Tuhan atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan,
bimbingan dan saran kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. dan Bapak Y. Agung Santoso, S.Psi.,
selaku dosen pembimbing, yang telah merelakan waktunya untuk
memberikan bimbingan.
2. Ibu Kristiana Dewayani, S.Psi., M.Si. selaku dosen penguji, saya sangat
mengharap segala kritik serta saran yang membangun.
3. PT. MTG, Bpk. Eben Ezer selaku Manager Personana & Umum, Ibu Maria
Vitarina (Staf Personalia) dan seluruh karyawati yang telah membantu
penelitian ini.
4. Teman-teman Psikologi Sunu Cempe, Ardi Kebo, Den Baguse Ngarso Bram,
Fajar Japra, Arie Koebis, Moa Pao, Martin Markon, Kowuk, Amek, Dili,
Radix, Gendute Dea
5. Semua Scooterist Jogja, terima kasih atas pertemanannya, always
Brotherhood dan semua Pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu......Maturnuwun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres Kerja .................................................................................................... 8
1. Defenisi Stres Kerja ................................................................................ 8
2. Pengaruh Stres pada Pikiran, Emosi dan Perilaku .................................. 9
3. Penyebab Timbulnya Stres Kerja ............................................................ 11
4. Akibat dari Stres Kerja ............................................................................ 27
5. Penghayatan Subyektif ............................................................................ 29
B. Somatisasi
1. Defenisi Somatisasi ................................................................................. 31
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bentuk – bentuk Somatisasi .................................................................... 34
3. Simptom – simptom Somatisasi .............................................................. 35
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Somatisasi ....................................... 37
5. Proses Terbentuknya Somatisasi ............................................................. 42
6. Sakit Sebagai Cara Pengatasan Masalah ................................................. 46
C. Hubungan antara Stres Kerja dengan Somatisasi......................................... 47
D. Hipotesis ...................................................................................................... 50
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel ..................................................................................... 51
B. Definisi Operasional ..................................................................................... 51
C. Subjek Penelitian .......................................................................................... 52
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 52
E. Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 55
F. Metode Analisis Data .................................................................................... 56
BAB IV. HASIL DAN ANALISIS DATA
A. Persiapan Penelitian ..................................................................................... 57
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 61
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 61
D. Analisis Hasil Penelitian .............................................................................. 62
E. Pembahasan .................................................................................................. 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 72
B. Saran ............................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 75
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tabel Aspek Stres Kerja....................................................................................... 27
2. Sebaran Item Stres Kerja Sebelum Diujicobakan................................................. 54
3. Sebaran Item Somatisasi Sebelum Diujicobakan................................................. 55
4. Sebaran Item Stres Kerja Setelah Ujicoba............................................................ 60
5. Sebaran Item Somatisasi Setelah Ujicoba ........................................................... 61
6. Hasil Uji Normalitas............................................................................................. 63
7. Hasil UjiLineritas.................................................................................................. 64
8. Hasil Uji Korelasi Product-Moment Stres Kerja dengan Somatisasi................... 65
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Skema Model Stres ................................................................................... 31
2. Skema Hubungan Stres Kerja yang dilihat dari sumber stres dengan
Somatisasi................................................................................................. 74
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Skala Stres Kerja dan Somatisasi (Ujicoba) ............................................78
2. Data Stres Kerja dan Somatisasi (Ujicoba)..............................................79
3. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................80
4. Skala Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian) .........................................81
5. Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian).......................................... 82
6. Hasil Analisis (Normalitas, Linearitas, Korelasi) ................................... 83
7. Surat Keterangan Penelitian ....................................................................84
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN STRES KERJA DILIHAT DARISUMBER STRES DENGAN SOMATISASI
KARYAWAN PT MATARAM TUNGGAL GARMENTYOGYAKARTA
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia seringkali dihadapkan pada masalah hidup yang mau tidak
mau harus dihadapi untuk dapat mencapai hidup yang lebih baik. Segala sesuatu
yang dapat menyebabkan kita menjadi stres disebut sebagai sumber stres. Berawal
dari sumber stres yang berasal dari situasi dan kondisi yang kita jumpai sehari-
hari, seperti kematian pasangan hidup, saat pertama mulai bekerja, bertengkar
dengan atasan dan sebagainya. Sumber stres kemudian dinilai oleh individu,
apakah hal itu sebagai hal yang normal-normal saja atau sebagai sesuatu yang
positif yang bisa membangkitkan semangat hidupnya atau malah dinilai individu
sebagai sesuatu yang negatif yang dapat mengancam hidupnya. Bila seseorang
menilai dirinya mampu mengatasi situasi dan kondisi tersebut, maka situasi dan
kondisi tersebut tidak dinilai sebagai stres.
Umumnya kasus-kasus yang berkaitan dengan stres banyak dijumpai
di dalam lingkungan kerja atau organisasi (Matesson & Ivancevich,
1982;Robbins, 1993). Sebagian besar waktu yang kita miliki digunakan untuk
bekerja atau untuk kegiatan yang berhubungan dengan karir. Dalam dunia kerja
khususnya, karyawan dihadapkan pada berbagai sumber stres baik dari segi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
internal maupun dari segi eksternal. Sumber stres dari segi eksternal seperti tugas-
tugas, peran karyawan di perusahaan dan di lingkungan fisik serta lingkungan
sosial yang berada di sekitar perusahaan. Sumber stres dari segi internal yaitu
seperti dari karakteristik personal individu itu sendiri seperti kepribadian, usia,
kemampuan intelektual dan gaya kognitif yang mempengaruhi cara seseorang
untuk menanggapi lingkungan kerja yang berpotensi membawa stres (Edward,
1988) dalam Cooper & Payne (1991).
Individu atau seorang karyawan bereaksi terhadap sumber stres ketika
penilaiannya terhadap sumber stres dalam suatu perusahaan ini dianggap sebagai
sesuatu yang negatif yang dapat mengancam hidupnya. Dalam Luthans (1992)
dikatakan bahwa reaksi-reaksi stres tersebut dapat berupa reaksi fisik, reaksi
psikologi dan reaksi perilaku. Reaksi fisik misalnya, meningkatnya denyut
jantung dan tekanan darah. Reaksi psikologis misalnya, perubahaan mood dan
emosi yang lain. Reaksi perilaku seperti meningkatnya frekuensi merokok pada
perokok dan perubahan pola makan. Ketiga macam reaksi ini saling berhubungan
dan tidak jarang muncul bersamaan (Soewondo, 1993). Bila stres berkelanjutan,
individu terus menerus dalam keadaan tegang fisik dan emosional dan akan
sampai pada urutan terakhir dari model stres, yaitu energi habis terbakar dan sakit.
Seseorang bisa menjadi sakit jantung, depresi, apatis terus-menerus dan
sebagainya. Stres dapat menyebabkan timbulnya penyakit fisik, depresi dan
somatisasi. Penyakit fisik seperti sakit kepala, pusing, sakit punggung dan
sebagainya. Depresi seperti, tekanan emosi yang tidak stabil, apatis dan
sebagainya. Somatisasi menurut Botain (1993) didefenisikan sebagai sejumlah
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keluhan fisik yang menetap lama dan menyebabkan seseorang mencari
pertolongan medis tetapi tidak ada dasar fisik yang dapat ditemukan. Dalam dunia
kerja, somatisasi timbul sebagai salah satu cara yang digunakan oleh karyawan
secara tidak langsung untuk mengatasi stres kerja dengan cara menjadi sakit atau
melalui keluhan fisik. Cara ini merupakan bentuk penyesuaian diri yang sering
digunakan untuk menghindari tanggung jawab (Schneiders, 1984).
Somatisasi disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor budaya,
kepercayaan diri, tekanan psikososial, dukungan sosial dan sakit sebagai
pengatasan masalah. Penjelasan budaya tentang keluhan sakit seseorang berkaitan
dengan perasaan sakit dan makna sakit yang berhubungan dengan norma, meliputi
beratnya simptom individu, ciri khas simptom individu dan identifikasi kondisi
sakit menurut budaya setempat. Masing-masing budaya mempunyai konsep
sendiri tentang status sakit, meskipun ada konsep universal tentang status sakit
seperti dalam DSM IV. Pada suatu budaya tertentu, individu didalamnya
menempatkan kesehatan sebagai suatu hal yang paling penting, sehingga saat
individu merasakan ada gangguan fisiologis pada tubuhnya, ia akan segera
mencari pertolongan medis untuk mendapatkan status sakit dan menghindarkan
diri dari kesulitan yang dihadapi. Pada budaya lain gangguan fisiologis yang
ringan seperti sakit kepala, pening, sakit perut, kemungkinan tidak mendapatkan
perhatian serius.
Faktor kepercayaan diri menurut Phillips (dalam Ford, 1983), adalah
sebagai suatu perasaan yang melingkupi masalah seseorang, merupakan faktor
yang mengurangi keinginan seseorang untuk mengeluhkan sakit. Nilai ini
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berhubungan dengan faktor lain seperti pendidikan dan pandangan tentang
kesehatan.
Tekanan psikososial berkaitan dengan perubahan sosial. Perubahan
sosial mempunyai dampak yang begitu besar bagi kehidupan manusia yang
menuntut adanya penyesuaian yang cepat pada diri individu. Padahal tidak semua
orang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Individu yang
tidak dapat menyesuaikan diri akan mengalami kondisi tertekan baik fisik maupun
mental. Keadaan inilah yang disebut stres. Martianah (1991) memberikan data
mengenai jenis stresor psikososial yang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan
sakit (somatisasi) yakni keadaan dan kondisi perumahan yang makin hari makin
sempit, kebisingan, kepadatan lalu lintas, polusi dan lingkungan yang makin
kumuh. Thurlow (dalam Ford 1983) menambahkan bahwa persepsi seseorang
tentang lingkungan berhubungan erat dengan sejumlah keluhan sakit. Misalnya
individu yang bekerja pada lingkungan yang kurang menyenangkan seperti bising,
terlalu padat, pengap, kurang ventilasi akan mudah mengartikan stresor tersebut
sebagai stress yang akan diikuti dengan munculnya keluhan sakit.
Kualitas dukungan sosial mempengaruhi kecenderungan pilihan sakit.
Blake (dalam Ford 1983) mengatakan bahwa dukungan sosial yang rendah
mengakibatkan individu tergantung pada pertolongan medis dan merupakan hal
yang penting untuk mengunjungi dokter walaupun sebenarnya tidak ada keluhan
yang gawat.
Sakit sebagai cara pengatasan masalah digunakan individu yang mempunyai
pandangan yang rasional, yakni individu yang membutuhkan penjelasan sebab
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akibat dan perbedaannya dengan keadaan normal (Cole & Lejeneu dalam Ford
1983).
Selain hal di atas, somatisasi erat hubungannya dengan lingkungan
kerja. Sistem dan pola kerja yang tidak sesuai dengan harapan karyawan, tuntutan
pekerjaan yang berlebihan seringkali mengakibatkan munculnya berbagai keluhan
sakit pada sejumlah karyawan. Sedikitnya ada dua hal negatif yang dihasilkan
oleh stres di tempat kerja (Robbins, 1993). Pertama, stres dapat menyebabkan
seseorang menjadi sakit dan kedua, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
sehubungan dengan stres sangat mahal. Dalam Kompas (6 September 1995)
dikatakan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan di Amerika sehubungan
dengan stres mencapai 10% dari pendapatan nasional pertahun. Pengeluaran
tersebut digunakan untuk membiayai pos, klaim kompensasi atau asuransi
kesehatan atau perawatan medis, kemangkiran, turunnya tingkat produktivitas,
mati muda, pemecatan atau pengunduran diri.
Perusahaan menginginkan produktivitas kerjanya dapat terus
meningkat lewat pengembangan efektivitas kerja dan tuntutan karyawan agar
dapat bekerja dengan lebih keras lagi. Kompetensi dan kemampuan penyesuaian
diri dalam dunia kerja yang kompetitif sangat dibutuhkan bagi karyawan untuk
menjawab semua tuntutan dan tekanan-tekanan yang mempengaruhi kinerja
karyawan. Hal ini penting karena karyawan adalah sumber daya manusia yang
berharga dalam menghasilkan produktivitas bagi perusahaan. Pekerjaan adalah
bagian penting dalam hidup manusia karena dengan bekerja manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan juga merupakan sumber kepuasan dan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tantangan yang sangat besar. Di samping itu pekerjaan juga mengandung unsur
stres yang potensial merugikan kesehatan fisik dan mental individual (Cooper
Straw, 1995). Peneliti tertarik untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan
antara stres kerja yang dialami karyawan dengan somatisasi. Peneliti merasa
pentingnya penelitian ini karena menurut (Chaplin, 1968), individu yang dapat
menyesuaikan diri akan dapat mengatasi tuntutan dan tekanan kerja serta mampu
bekerja dengan maksimal. Namun individu yang tidak dapat menyesuaikan diri
akan mengalami stres yaitu suatu keadaan tertekan baik secara fisik maupun
psikologis. Menurut Martaniah (1994), stres dapat menjadi pemicu munculnya
keluhan fisik lainnya atau keluhan fisiologi individu yang berulang seperti pusing,
sakit perut, keringat dingin, jantung berdebar-debar, sesak nafas dan sejumlah
keluhan fisik lainnya. Shuval (Ford 1983) mengatakan bahwa sakit dapat
digunakan sebagai alasan untuk membolos kerja dan lain-lain.
Ford (1984), mengemukakan bahwa somatisasi tidak dapat dilepaskan
dari peran sakit. Timbulnya perilaku sakit yang ditunjukkan individu tersebut
akan semakin meningkat apabila perilaku tersebut dapat diterima secara kultural
antara lain adanya pandangan masyarakat bahwa orang yang sakit akan
dibebaskan dari tanggung jawab sosial sehari-hari, peran sakit dapat memecahkan
masalah sosial dan pribadi, individu berada dalam kondisi stres psikososial, rasa
percaya diri kurang, kualitas dukungan sosial yang dimiliki individu rendah dan
individu kurang mampu mengatasi masalah.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara stres kerja yang dilihat dari sumber stres dengan
somatisasi ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres
kerja yang dilihat dari sumber stres dengan somatisasi
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoretis
a. Memberikan informasi tentang dampak negatif yang dapat
ditimbulkan dari somatisasi (keluhan sakit) baik bagi pabrik
maupun bagi karyawan
b. Sebagai literatur dalam melaksanakan penelitian yang relevan di
masa yang akan datang
2. Manfaat praktis
Memberikan masukan bagi karyawan untuk tidak menggunakan keluhan
sakit fisik (somatisasi) dalam menghadapi stres kerja.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dipaparkan berbagai teori yang menjadi landasan
dalam penelitian ini. Pandangan berbagai ahli diungkapkan untuk menjelaskan
variabel-variabel penelitian dan hubungan antar variabel tersebut.
A. Stres Kerja
1. Defenisi Stres Kerja
Defenisi dari stres itu sendiri adalah suatu bentuk tanggapan seseorang,
baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungan yang
dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Seorang ahli
menyebut tanggapan tersebut dengan istilah “fight or flight response”. Jadi
sebenarnya stres adalah sesuatu yang amat alamiah (Pandji,1992,hal.108).
Soewondo (1993) dikatakan bahwa secara awam stres sering diartikan
sebagai suatu kondisi tegang yang tidak menyenangkan. Menurut pendapat ahli,
stres terjadi akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan, yang
menghasilkan pola transaksi yang khas dan problematik antara individu dengan
lingkungannya (Soewondo, 1993). Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
dan lingkungan kerja yang kita temui sehari-hari, memiliki tuntutan-tuntutan yang
harus dipenuhi oleh individu. Untuk menghadapi tuntutan tersebut, individu
melakukan penilaian-penilaian. Apabila individu menilai adanya kesenjangan
(discrepancy) antara tuntutan dengan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
itu, atau dengan kata lain, bila ia mempertanyakan apakah ia akan dapat mengatasi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau beradaptasi tehadap tuntutan tersebut, maka munculah stres (Soewondo,
1993; Safarino, 1994). Pada dasarnya individu akan melakukan penilaian dengan
memperhatikan apakah peristiwa atau kondisi yang dialaminya mengancam
kesejahteraannya atau tidak. Bila jawaban ya, individu akan merasakan adanya
tuntutan dan berusaha untuk menghadapi atau mengatasi tuntutan tersebut
(Soewondo, 1993).
Stres kerja merupakan kondisi psikologis yang tidak menyenangkan
yang timbul karena karyawan merasa terancam dalam bekerja. Perasaan terancam
ini disebabkan hasil persepsi dan penilaian karyawan yang menunjukkan
ketidakseimbangan antara karakteristik tuntutan pekerjaan dengan kemampuan
dan sistem kepribadian karyawan (Arsenault dan Dohan,1983).
Cirillo (1983), mengemukakan bahwa pekerjaan yang paling membuat stres
adalah yang mempunyai tuntutan kerja yang tinggi.
2. Pengaruh Stres pada Pikiran, Emosi, dan Perilaku
Menurut Hardjana (1994,hal.39), stres yang diakibatkan oleh faktor
suhu udara yang terlalu panas atau dingin, suara bising atau tugas yang
menentukan nasib hidup seperti ujian, dapat mengganggu kerja pikiran dan
menyulitkan konsentrasinya. Ruangan kerja yang buruk, misalnya, kotor dan
panas, menghambat kerja pikiran dan produktivitas kerja.
Pengalaman stres cenderung disertai emosi, dan orang yang mengalami
stres menggunakan emosi itu dalam menilai stres. Jadi emosi cenderung menyertai
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
stres. Emosi yang biasa menyertai stres adalah takut, sedih atau depresi, dan
amarah.
Takut adalah emosi yang biasa muncul pada waktu kita merasa, entah
nyata atau hanya dalam bayangan, berhadapan dengan hal yang berbahaya atau
ada dalam situasi bahaya. Dalam rasa takut tersangkut rasa tidak enak batin
sekaligus sikap siap-siap terhadap bahaya yang kita anggap akan menimpa kita.
Rasa takut bisa amat sangat sehingga menjadi fobi (phobia), atau lunak, sekedar
menjadi kecemasan (anxiety).
Stres juga mendatangkan rasa sedih (despression). Namun rasa sedih
menjadi kekacauan atau penyakit (disorder) psikologis bila keras, kerap dan
berlangsung terus-menerus. Rasa amarah timbul terutama bila orang berhadapan
dengan keadaan dan orang yang menurunkan harga diri, nama baik, atau
merugikan dan mengecewakan. Karena tanggapan tubuh yang menyeluruh, stres
juga mempengaruhi perilaku orang yang mengalaminya. Perilaku dapat
konstruktif, membangun dan baik, dapat juga asosial dan desdruktif.
Stres dapat mendatangkan penyakit, baik secara langsung (direct)
maupun tidak langsung (indirect). Stres dapat mengakibatkan penyakit secara
langsung, karena stres mendatangkan banyak perubahan pada sistem fisik tubuh
manusia yang dapat mengakibatkan penyakit. Contohnya, stres dan detak jantung
yang eratik, tak teratur, yang mengakibatkan kematian atau serangan jantung.
Tetapi secara tak langsung stres juga dapat menyebabkan penyakit. Contohnya,
orang terkena stres berat dan kronis. Untuk menghilangkan stres, menjadi korban
rokok, kopi dan minuman keras. Orang yang telah kecanduan akan ketiga hal
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut, bisa terganggu dalam menjalankan tugas dan mudah terkena kecelakaan.
Misalnya dalam menjalankan mesin di tempat kerja dan mengendarai mobil di
jalan.
Jadi secara tak langsung stres dapat mendatangkan penyakit karena
membuat orang mengambil tindakan yang dapat mengakibatkan sakit, atau mudah
menjadi pelaku perbuatan yang dapat membahayakan dirinya.
Penyakit lain yang dapat diakibatkan oleh stres adalah penyakit
psikosomatis (psychosomatic illnesses) atau gangguan psikofisiologis
(psychophysiological disorder). Penyakit ini adalah penyakit atau gejala penyakit
yang disebabkan oleh unsur atau faktor psikologis, terutama stres emosional.
Penyakit ini antara lain adalah bisul, radang perut, asma, kepala pusing yang
kronis, eksim, penyakit kulit, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan kanker.
Jadi, stres menimbulkan tanggapan pada tubuh dan mempengaruhi kerja pikiran,
emosi dan perilaku. Oleh karena itu secara langsung dan tidak langsung stres
mempengaruhi kesehatan.
3. Penyebab Timbulnya Stres Kerja
Dua sumber utama dari stres pekerjaan adalah lingkungan dan
personal. Pertama, sebuah varietas eksternal, faktor- faktor lingkungan dapat
menyebabkan stres pekerjaan. Semua ini mencakup jadwal kerja, irama kerja,
jaminan pekerjaan, rute berangkat dan pulang kerja, jumlah dan sifat pelanggan
atau klien. Bahkan kebisingan, termasuk orang yang berbicara dan telpon yang
berdering, membantu membuat stres bagi 54 % pegawai kantor dalam sebuah
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
survei terbaru yang melaporkan bahwa mereka sering muak dengan kebisingan
tersebut. Stres pekerjaan mempunyai konsekuensi yang serius bagi baik karyawan
maupun organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja menurut Mcgrath (dalam
Dunnete,1976,hal.369) adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik Intrinsik Pekerjaan (Tugas)
Termasuk kategori ini adalah hal-hal yang berkaitan dan ada dalam
pekerjaan itu sendiri, misalnya karakteristik tugas , pelaksanaan tugas dan
hubungan antara tugas satu dengan lain. Tugas maupun pelaksanaan kerja
karyawan di dalam organisasi merupakan suatu prosedur sistematis yang yang
harus dilakukan karyawan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Karakteristik tugas yang penting dalam pengaruh timbulnya stres kerja adalah
taraf kesulitan, ambiguitas dan beban kerja.
Sejalan dengan pendapat McGrath tersebut hasil penelitian French
(1980) menunjukkan bahwa ketidakmampuan karyawan memenuhi tuntutan
tugas yang terlalu tinggi merupakan faktor stres kerja yang potensial.
Demikian juga halnya dengan tuntutan tugas yang terlalu rendah dibandingkan
dengan tingkat kemampuan dan pekerjaan yang repetitif merupakan faktor
yang mempengaruhi timbulnya stres kerja.
Tingkat ambiguitas tugas merupakan taraf penjelasan prosedur dan
informasi yang berhubungan dan dibutuhkan dalam pelaksanaannya.
Demikian juga dengan beban kerja pada tingkatan tertentu dapat menimbulkan
stres kerja. Seperti ditunjukkan oleh hasil penelitian Welford dan kawan-
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kawan dimana beban kerja pada tingkat menengah atau sedang cenderung
mendorong karyawan dapat berfungsi dan bekerja optimal dibandingkan
dengan beban kerja yang terlalu berat atau ringan (Cox, 1980).
Ada beberapa keadaan yang membuat tugas berpotensi
menimbulkan stres yaitu tugas yang terlalu berat. Tugas terlalu sulit bila
persyaratan yang diperlukan untuk mengerjakan tugas lebih tinggi dari
kemampuan individu. Berry & Houston (1993), situasi ini sebagai kelebihan
beban kerja dari segi kualitas. Tinggi rendahnya stres yang timbul ditentukan
oleh persepsi individu tentang tuntutan tugas, kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan tugas, serta akibat yang mungkin timbul dari kegagalan
menjalankan tugas tersebut.
Tugas juga dapat menjadi sumber stres jika individu
mempersepsikan tugas yang ia hadapi tidak cukup jelas atau membingungkan.
Ketidakjelasan dalam syarat atau langkah pelaksanaan tugas, hasil yang yang
diharapkan serta umpan balik tentang hasil tugas menimbulkan stres bagi
indivdu (Riggio, 1990).
Menurut McGrath (1976), ketidakjelasan ini muncul karena
banyak tugas diberikan dalam bentuk tujuan atau keadaan ideal yang ingin
dicapai namun kurang didukung oleh prosedur pelaksaanan yang jelas.
Semakin besar ketidakjelasan dalam hubungan antara keefektifan cara
pelaksanaan tugas dengan hasil yang ingin dicapai maka stres yang timbul
akan semakin tinggi.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tugas yang mencakup tanggungjawab pada manusia menimbulkan stres lebih
tinggi dibandingkan dengan tugas yang mencakup tanggungjawab pada barang
(Taylor, 1995).
b. Karakteristik Peran
Peran merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial.
Hal mendasar dalam perilaku interaksi yaitu informasi dan pengaruh tercakup
dalam peran. Menurut Kahn (dalam McGrath, 1976), peran menjadi sumber
stres jika ada ketidaksesuaian antara peran yang diharapkan, tuntutan peran
yang diberikan, peran yang diterima dan perilaku peran.
Pekerjaan atau jabatan yang disandang individu memberikan peran
yang spesifik. Hal itu akan menekan penyandangnya. Peran dapat menjadi
sumber stres ketika ada kekaburan peran (role ambiguitas) dan konflik peran
(role conflict). Konflik peran terjadi jika harapan-harapan atau tuntutan-
tuntutan yang ditujukan pada individu sulit atau tidak mungkin dipenuhi
bersama-sama (Robbins, 1989; Beehr, 1995).
Kelebihan peran juga termasuk dalam konflik peran. Kelebihan
peran ini timbul karena jumlah tuntutan yang dihadapi individu jauh melebihi
jumlah yang wajar atau yang dapat ditangani individu dalam waktu tertentu.
Ketidakjelasan peran timbul karena informasi yang diterima
individu dari lingkungan tentang perilaku peran yang diharapkan kurang
memadai atau tidak jelas (Beehr, 1995). Ketidakjelasan pesan peran yang
disampaikan pada individu, biasanya timbul jika organisasi berukuran besar
dan kompleks, sering mengalami berbagai perubahan atau jika dalam
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
organisasi terjadi hambatan arus informasi. Beehr (1995) menambahkan
hubungan formal dan informal dalam organisasi serta persepsi karyawan
tentang kontrak psikologis sebagai sumber stres dalam kelompok tuntutan
peran. Hubungan interpersonal yang buruk di lingkungan kerja cenderung
menimbulkan stres kerja yang tinggi. Demikian pula jika karyawan
mempersepsi hubungannya dengan organisasi tidak seimbang atau dengan
kata lain karyawan merasa hal-hal yang ia terima dari organisasi tidak
sebanding dengan hal-hal yang telah ia berikan pada organisasi.
c. Setting Perilaku
Aturan dan batasan yang ada dalam lingkup pekerjaan yang
membatasi perilaku yang ditampilkan dalam melakukan suatu pekerjaan.
d. Karakteristik Lingkungan Sosial Kerja
Komposisi personalia suatu organisasi akan membentuk pola
hubungan interpersonal yang potensial menimbulkan stres. Fontan (dalam
Inayati, 1996), berpendapat bahwa kondisi sosial yang menjadi sumber stres
tidak terbatas pada bentuk hubungan antara rekan kerja saja, tapi juga
hubungan atasan-bawahan dan klien atau konsumen.
e. Karakteristik Lingkungan Fisik
Kondisi fisik lingkungan kerja mempengaruhi kinerja dan
kepuasan kerja. Stres dapat terjadi karena hal-hal yang berkaitan dengan
lingkungan fisik kerja misalnya, polutan, kebisingan, ventilasi dan
pencahayaan (Gifford, dalam Inayati, 1996). Kondisi fisik ruang kerja yang
kurang memungkinkan untuk bekerja dengan aman dan nyaman, kurang
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lengkapnya peralatan. Tempat kerja yang kotor, bau yang tidak sedap dan
udara yang panas dan pengap juga dapat menimbulkan stres di tempat kerja
(Hardjana, 1994)
f. Karakteristik Individual
Karekteristik ini menentukan bagaimana individu memandang dan
menilai tuntutan lingkungan dan serta kemampuan yang ia miliki untuk
memenuhinya. Perbedaan pengalaman dan pengaruh stres pada setiap individu
ditentukan oleh karakteristik individu tersebut. Berbagai karakteristik individu
atau aspek personal sering diteliti untuk dilihat bagaimana hubungan atau
pengaruhnya pada stres yang timbul dalam diri individu.
Menurut Beehr (1995) karekteristik individu ini mencakup sebagai
ciri-ciri relatif tetap yang mempengaruhi persepsi atau penilaian reaksi
individu terhadap penyebab stres. Ciri-ciri tersebut mencakup kondisi
psikologis dan biologis individu. Kondisi biologis antara lain berupa sejarah
penyakit dalam keluarga, pola makan dan kondisi kesehatan. Kondisi tubuh
yang kurang sehat misalnya cenderung menyakitkan individu dalam mengatasi
stres yang timbul karena energi yang tersedia dalam tubuh tidak mencukupi.
Kondisi-kondisi biologis ini banyak diteliti dari sudut pendekatan medis.
Kondisi psikologis memungkinkan setiap individu mempunyai
interpretasi yang berbeda terhadap kondisi lingkungan. Penelitian-penelitian
psikologi berusaha melihat bagaimana kondisi-kondisi psikologi individu
mempengaruhi persepsi dan interpretasinya terhadap sumber stres dari
lingkungan. Salah satu dari kondisi psikologis tersebut yaitu kontrol psikologi
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai pengaruh penting dalam penilaian kognitif individu terhadap stres
serta cara dan hasil penanggulangan stres yang diharapkan. Lazarus &
Folkman (dalam Prokop dkk, 1991) mendefenisikan kontrol psikologis atau
perasaan mempunyai kontrol sebagai keyakinan individu ia mampu
mengontrol sumber stres. Penelitian Glass & Singer (dalam Brehm & Kassin,
1993) menunjukkan bahwa perasaan mampu mengontrol stimulus stres fisik
mengurangi dampak negatif yang timbul dari sumber stres tersebut. Hal ini
dipertegas oleh Thompson & Spacapan yang menyimpulkan bahwa perasaan
mampu mengendalikan suatu peristiwa yang menekan berpengaruh positif
pada keseimbangan emosi, kesuksesan mengatasi situasi menekan, kesehatan
yang baik dan peningkatan performansi dalam tugas-tugas kognitif (dalam
Taylor, 1995).
Menurut Rodin (dalam Brehm & Kassin, 1993) persepsi tentang
kontrol penting bagi organisasi yang sebagian besar kehidupannya diatur oleh
orang lain. Hal ini nampak pada karyawan-karyawan di posisi tingkat
menengah kebawah. Sebagian besar pekerjaan mereka dikendalikan dan diatur
oleh atasan dan orang-orang lain sehingga mereka hanya memiliki sedikit
kontrol dalam bekerja dan cenderung merasa tertekan. Menurut Thompson &
Spacapan tekanan yang timbul karena kurangnya kontrol yang dimiliki
individu akan semakin berat jika kemungkinan individu untuk menerapkan
kontrol tersebut kecil (dalam Taylor, 1995).
Sebaliknya individu yang merasa dapat mengontrol peristiwa-
peristiwa di lingkungannya cenderung lebih aktif dan mampu mengatasi
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tekanan yang timbul. Hal ini didukung oleh pendapat Jackson (dalam Riggio,
1990) bahwa karyawan yang merasa mampu mengontrol lingkungan kerja
cenderung mempunyai stres yang rendah dan meningkat kepuasan kerjanya.
Karakteristik individu yang mempengaruhi timbulnya stres atau aspek
personal adalah karakteristik atau hal-hal yang relatif tetap dalam diri individu
yang mempengaruhi persepsi atau penilaian dan reaksinya terhadap stres.
Karakteristik tersebut mencakup kondisi-kondisi biologis dan psikologis
individu.
Edward (dalam Cooper & Payne, 1991) serta Matteson &
Ivancevich (1982) menyebutkan faktor kepribadian, usia, pengalaman, jenis
kelamin, kemampuan intelektual, gaya kognitif, kebutuhan dan nilai
mempengaruhi cara seseorang berespon terhadap lingkungan kerja yang
potensial menimbulkan stres. Sehingga tidak semua orang yang menghadapi
sumber stres yang sama akan mengalami stres, dan tingkatan stresnya pun
berbeda-beda (Soewondo, 1993).
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ada lima
aspek yang penting dalam dinamika terbentuknya stres kerja pada suatu
organisasi, yaitu :
1. Karakteristik Peran
Karakteristik peran merupakan norma-norma sosial yang harus dipatuhi
seseorang dengan kedudukan tertentu dalam berhubungan dengan orang
lain ( Mair, 1985 ). Aspek karakteristik peran yang dapat mengakibatkan
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadinya stress kerja adalah ambiguitas peran dan beban tugas dalam
peran tersebut.
a. Ambiguitas Peran
Individu dalam hidupnya dapat mempunyai beberapa peran sekaligus,
inilah yang disebut dengan ambiguitas peran. Misalnya seseorang laki-
laki sebagai kepala keluarga sekaligus sebagai karyawan dan anggota
perkumpulan organisasi yang masing-masing punya norma tersendiri
dan tidak jarang saling bertentangan antara satu dengan lainnya
sehingga menimbulkan konflik pada diri individu.
Ambiguitas peran yang terjadi sering membuat individu kekurangan
waktu untuk melakukan tanggung jawab pada salah satu peran atau
lebih. Misalnya karena sering kerja lembur maka seorang ayah tidak
sempat untuk mengajak keluarganya untuk rekreasi, juga tidak sempat
untuk mengikuti kegiatan social yang diadakan oleh masyarakat di
sekitar tempat tinggalnya.
b. Beban Tugas
Adalah hal-hal yang harus dikerjakan dan menjadi tanggung jawab
individu yang bersangkutan. Segala sesuatu yang telah menjadi tugas
harus dipenuhi. Dalam hal ini karakteristik peran yang harus dipenuhi
berhubungan dengan peran individu dalam pekerjaan, bisa beban
pekerjaan yang berat atau pekerjaan yang ringan.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Seting Perilaku
Merupakan tuntutan-tuntutan situasional pada saat perilaku akan muncul.
Selain menghadapkan individu pada tuntutan-tuntutan tersebut, seting
perilaku juga memberikan kesempatan untuk timbulnya perilaku. Tepat
atau tidaknya perilaku yang muncul sangat tergantung pada kemampuan
individu dalam membaca situasi serta memanfaatkan fasilitas-fasilitas
situasional yang ada.
Menurut McGarth (1976), karakteristik seting perilaku yang terpenting dan
berhubungan dengan stres kerja adalah :
a. Taraf Kesulitan Kerja
Tugas yang sangat sulit atau tidak mampu untuk dikerjakan akan
membuat karyawan menjadi tertekan, tidak mampu berkonsentrasi atau
juga membuatnya merasa rendah diri di hadapan teman kerja yang lain.
Namun tugas yang sangat mudah atau dibawah kemampuan karyawan
akan membuat karyawan merasa jenuh, memiliki kesempatan lebih
banyak untuk melamun.
b. Kekaburan Kerja
Dalam hal ini yang akan membuat karyawan mengalami stres kerja
adalah instruksi yang berbeda-beda dari atasan dan cara pembagian
tugas yang tidak jelas antara karyawan yang satu dengan yang lain,
sehingga kadang karyawan harus mengerjakan tugas yang seharusnya
bukan menjadi kewajibannya.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Beban Kerja
Beban kerja yang bisa mengakibatkan terjadinya stres kerja adalah
beban kerja dilihat dari kuantitas pekerjaan yang harus dilakukan. Bisa
tugas yang terlalu banyak (overload), sehingga individu akan
mengalami keletihan yang sangat saat bekerja, atau juga tugas yang
sangat sedikit (underload), ternyata juga akan menimbulkan masalah.
3. Karakteristik Lingkungan Fisik
Hampir semua lingkungan fisik yang bersifat ekstrim dapat
mengakibatkan stres kerja, baik karena ekstrim kekurangan atau kelebihan.
Seperti yang dikemukakan oleh Fleming (dalam Abdijati 2000) bahwa
stres kerja tidak dapat lepas dari pengaruh langsung lingkungan fisik.
Lingkungan fisik teknologi yang dapat mengakibatkan stres pada
karyawan adalah :
a. Penggunaan bahan kimia dan beracun.
Bahan yang beracun biasanya menimbulkan resiko cacat atau bahkan
kematian, sehingga penggunaannya akan membuat karyawan tidak
tenang, tegang dan terlalu berhati-hati.
b. Alat pengaman yang tidak memadai.
Pada perusahaan yang besar sekarang ini memang mulai ada usaha
untuk menggunakan alat pengaman khususnya dalam proses produksi,
hal ini disebabkan oleh banyaknya persoalan yang ditimbulkan oleh
penyediaan alat pengaman yang kurang baik, semisal terjadinya
kebakaran dan kecelakaan kerja. Alat pengaman yang tidak memadai
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan membuat karyawan tidak tenang dalam melakukan pekerjaannya
dan mengalami ketegangan.
c. Bekerja dalam ruangan yang terlalu penuh.
Bekerja dalam ruangan yang terlalu penuh dengan orang, barang atau
mesin, akan membuat suasana menjadi sumpek dan tidak nyaman,
sehingga akhirnya dapat menimbulkan ketegangan bahkan permusuhan
bagi karyawan saat bekerja.
d. Cara pengaturan cahaya.
Pengaturan cahaya yang kurang baik, misalnya terlalu terang atau juga
kurang terang. Pencahayaan yang terlalu terang akan membuat mata
silau menimbulkan resiko terhadap kecelakaan kerja dan gangguan
konsentrasi. Demikian juga bila cahaya kurang terang akan membuat
karyawan mengalami gangguan penglihatan dan mengalami
kecelakaan kerja.
e. Adanya suara bising saat individu bekerja.
Suara bising bisa berasal dari suara mesin atau alat-alat produksi.
Bekerja di bagian produksi tentu saja tidak dapat menghindari suara
bising, akibatnya karyawan akan mengalami ketegangan bahkan
masalah dalam bekerja.
f. Suhu udara yang panas atau terlalu dingin juga menimbulkan masalah.
Bila bekerja dalam ruangan yang terlalu panas maka karyawan tidak
akan merasa nyaman dan tidak dapat memusatkan perhatian pada apa
yang dikerjakannya. Namun bekerja dalam ruangan yang bersuhu
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangat dingin bisa membuat karyawan berkali-kali ke kamar mandi
untuk buang air kecil, pusing dan tidak nyaman.
Kurangnya privasi bagi masing-masing karyawan. Hal ini akan dapat
menimbulkan stres kerja karena karyawan merasa tidak punya
kesempatan untuk melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pribadinya karena kondisi perusahaan. Misalnya bekerja dalam
ruangan yang sempit dan penuh dengan orang.
4). Karakteristik Lingkungan Sosial
Karakteristik Lingkungan sosial meliputi hubungan interpersonal
karyawan dengan atasan, kesuksesan suatu perusahaan sangat dipengaruhi
oleh karakteristik ini. Hasil penelitian French (dalam Shinn, 1984)
menunjukkan bahwa hubungan sosial antara karyawan, atasan dan
bawahan yang kurang baik akan menimbulkan kepuasan yang rendah,
gejala-gejala psikologis serta gangguan somatik sebagai pertanda
timbulnya stres kerja.
Aspek lingkungan sosial yang terpenting dan berhubungan dengan stres
kerja adalah :
a. Kurangnya kesempatan untuk naik ke jenjang karir yang lebih tinggi.
Bila karyawan tidak mungkin lagi mendapatkan posisi yang lebih
tinggi dari yang sekarang ini diperolehnya akan membuat karyawan
merasa tidak ada lagi yang harus diperjuangkan, sehingga dalam
bekerja seringkali karyawan tidak lagi melakukan dengan sepenuh hati.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Hubungan antara karyawan dengan atasan yang tidak harmonis.
Adakalanya hubungan antara karyawan dan atasan seperti dibatasi
tembok yang betul-betul memisahkan antara seseorang yang disebut
dengan atasan yang hanya memeriksa serta memerintah dan karyawan
yang harus bekerja dan diperintah. Sehingga hubungan hanya terjalin
dalam masalah pekerjaan saja.
c. Adanya pemusatan kekuasaan. Seringkali karyawan tidak dilibatkan
dalam pembuatan kebijakan dalam perusahaan dan seakan-akan
karyawan hanya wajib untuk dikenai peraturan yang sudah disusun
oleh atasan dan tidak berhak untuk menolak atau memberikan
masukan.
d. Komunikasi yang kurang baik.
Komunikasi yang tidak baik dapat terjadi antara karyawan dengan
atasan, juga antara karyawan dengan rekan sekerja. Akibatnya akan
membuat karyawan yang bersangkutan tidak dapat bekerja dengan
baik, ada saling salah pengertian dan perbedaan pendapat.
e. Adanya sistem pengontrolan yang tidak jelas.
Pengontrolan seharusnya dilakukan oleh atasan kepada bawahan, akan
menjadi tidak jelas misalnya antara karyawan saling melakukan
pengontrolan, akibatnya muncul rasa curiga dan permusuhan. Waktu
pengontrolan atau evaluasi seharusnya dilakukan dalam jangka waktu
atau periode tertentu, sehingga karyawan tidak merasa dikontrol
berlebihan atau merasa tidak pernah dikontrol sama sekali hasil
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjanya, sehingga karyawan bekerja dengan santai dan semaunya
sendiri.
5). Karakteristik Individu
Merupakan aspek-aspek kepribadian tertentu yang membuat individu
menjadi lebih mudah mengalami stres. Folkman (1984), mengemukakan
bahwa pada situasi yang samar-samar, tidak jelas atau membingungkan
bagi individu yang orientasinya pada kendali internal sehingga cenderung
menilai situasi tersebut sebagai situasi yang dapat dikendalikannya,
sehingga lebih sulit mengalami stres dibandingkan individu yang
orientasinya pada kendali eksternal.
Aspek karakteristik individu yang terpenting dan berhubungan
dengan stres kerja adalah :
a. Resistensi terhadap Kelelahan
Kondisi setiap orang berbeda dalam menghadapi pekerjaan. Ada yang
merasa tidak mudah lelah namun sebaliknya ada yang baru bekerja
sedikit saja sudah mengalami kelelahan.
b. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja seseorang dalam suatu perusahaan tidaklah sama.
Ada yang sudah bekerja bertahun-tahun dalam satu perusahaan,
pengalaman kerjanya cukup di satu perusahaan saja. Tetapi ada juga
karyawan yang sudah memiliki pengalaman pekerjaan di perusahaan
lain sebelum akhirnya bekerja di perusahaan yang sekarang ini.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Tujuan atau Motivasi dalam Bekerja
Dalam bekerja seseorang memiliki tujuan yang berbeda dengan orang
lain dalam perusahaan yang sama. Misalnya ada yang bertujuan
mendapatkan uang yang sebanyak-banyaknya dari pekerjaan yang
dilakukannya, ada yang bertujuan mengaplikasikan ilmu yang
dimilikinya, ada yang disebabkan karena merasa tidak mempunyai
pilihan pekerjaan yang lain.
d. Keadaan Kesehatan
Keadaan kesehatan antara karyawan yang satu dengan yang lain adalah
tidak sama, ada yang memiliki penyakit menahun, ada yang tidak
memiliki penyakit, ada yang mudah terserang penyakit dan ada yang
memiliki ketahanan tubuh yang bagus sehingga tidak mudah terkena
penyakit.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terry Behr, John Newman (1978) dalam artikel yang ditulis oleh Jacinta
FR (2002) membagi stres kerja dalam tiga aspek yaitu :
Tabel 1. Tiga Aspek Stres Kerja
Gejala Psikologis Gejala Fisik Gejala Perilaku
Kecemasan, ketegangan
Bingung, marah, sensitif
Memendam perasaan
Komunikasi tidak efektif
Mengurung diri
Depresi
Merasa terasing & mengasingkan diri
Kebosanan
Lelah mental
Menurunnya fungsi intelektual
Kehilangan daya konsentrasi
Kehilangan semangat hidup
Menurunnya harga diri & percaya diri
Kehilangan spontanitas & kreativitas
Meningkatnya detak jantung &
tekanan darah
Meningkatkan sekresi adrenalin &
nonadrenalin
Gangguan gastrointestinal, mis:
gangguan lambung
Mudah terluka
Mudah lelah secara fisik
Gangguan kariovaskuler
Gangguan pernafasan
Lebih sering berkeringat
Gangguan pada kulit
Kepala pusing/ migraine
Kanker
Ketegangan otot
Problem tidur (insomnia, kebanyakan
tidur)
Menunda/ menghindari pekerjaan
Penurunan prestasi & produktivitas
Perilaku sabotase
Meningkatnya frekwensi absensi
Perilaku makan yang tidak normal
(kebanyakan maupun kekurangan)
Penurunan berat badan secara drastis
Meningkatnya kecenderungan perilaku
beresiko tinggi (ngebut, judi)
Meningkatnya agresivitas &
kriminalitas
Penurunan kualitas hubungan
interpersonal dengan keluarga dan
teman
Kecenderungan bunuh diri
4. Akibat atau Konsekuensi dari Stres Kerja
Konsekuensi manusia tentang stres pekerjaan mencakup kecemasan,
depresi, kemarahan, dan berbagai konsekuensi fisik seperti penyakit darah tinggi,
sakit kepala dan kecelakaan. Pandji (1992), mengatakan bahwa tanggapan
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap stres menimbulkan reaksi kimiawi dalam tubuh yang menyebabkan
perubahan-perubahan antara lain meningkatnya: tekanan darah tinggi, tingkat
metabolisme, produksi kolestrol dan adrenalin. Stres juga mempunyai
konsekuensi yang serius bagi organisasi, termasuk merosotnya kuantitas dan
kualitas kinerja jabatan, meningkatnya kemangkiran dan perputaran karyawan,
dan bertambah banyaknya keluhan.
Namun stres tidak perlu disfungsional. Beberapa orang misalnya,
bekerja baik hanya kalau agak mengalami stres dan mereka ternyata lebih
produktif begitu mendekati tenggat waktu. Yang lain menemukan bahwa stres
bisa mengakibatkan suatu pencarian yang mengarah ke pekerjaan yang lebih baik
atau ke suatu karir yang lebih berarti, mengingat kecerdasan orang itu. Satu level
stres yang sedang atau bahkan bisa menghasilkan kreativitas lebih besar jika
situasi bersaing menyebabkan munculnya gagasan baru ( Dessler, hal. 325).
Stres pekerjaan yang begitu hebat yang melampaui batas-batas
toleransi akan berkaitan langsung dengan gangguan psikis dan ketidakmampuan
fisis. Oleh karena itu, jika banyak karyawan di perusahaan kita yang mogok kerja,
sering mangkir, atau tidak masuk kerja dengan alasan yang dicari-cari atau kalau
toh masuk, tetapi situasi kantor lesu, sering ada konflik dengan pimpinan atau
antar karyawan, maka itulah pertanda ada sesuatu yang tidak beres dalam
perusahaan. Kemungkinan besar mereka terlalu stres dalam pekerjaan.
Menurut Fraser, stres timbul setiap kali karena adanya perubahan
dalam keseimbangan sebuah kompleksitas antara manusia-mesin dan lingkungan.
Karena kompleksitas itu merupakan suatu sistem interaktif, maka stres yang
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dihasilkan tersebut ada di antara beberapa komponen sistem. Dilihat dari segi
operasional dan antropometrik, manusia merupakan komponen terlemah dalam
sistem itu, maka biasanya sebagian atau seluruh ketegangan yang diakibatkannya
terwujud dalam tangan manusia. Dengan demikian, stres terjadi dalam komponen-
komponen fisik.
Pekerjaan atau lingkungan sosial pekerjaan biasanya dapat
mengakibatkan ketegangan pada manusia, baik karena sebab-sebab yang rumit
ataupun yang sederhana. Beberapa buku yang ditunjang oleh sejumlah literatur
telah menunjukkan bahwa unsur-unsur tertentu seperti suara gaduh, suhu udara
yang tinggi atau terlalu rendah dan banyak kondisi penghambat lain mempunyai
kemungkinan yang tak terelakkan sebagai penyebab stres di dalam lingkungan
kerja. Dan tak dapat disangkal lagi, bahwa dimana terdapat kondisi demikian,
stres akan muncul, dan pada gilirannya perasaan tidak puas akan sedikit banyak
mempengaruhi produktivitas dan prestasi kerja.
Jenis pekerjaan yang sedikit banyak menimbulkan stress menurut
Fraser dikelompokkkan menjadi dua, yaitu pekerjaan yang terutama menuntut
kekuatan fisik (pekerjaan dengan otot), dan pekerjaan yang terutama menuntut
keterampilan atau kemahiran (pekerjaan dengan ketrampilan) (Pandji,
1992,h.112).
5. Penghayatan Subyektif
Transaksi antara individu dengan lingkungannya melibatkan penghayatan
subyektif pada masing-masing individu yang menentukan apakah situasi atau
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kejadian sehari-hari yang dialami adalah stress atau bukan (Soewondo, 1993).
Penghayatan subyektif ini terdiri dari dua unsur utama yaitu (Cox & Ferguson
dalam Soewondo, 1993) :
a. Penilaian Primer, terjadi ketika individu menilai apa artinya kondisi baginya
dan apakah kondisi tersebut terkait dengan kesejahteraannya. Bila berkaitan,
maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah hal tersebut merupakan tantangan
atau ancaman yang merugikan atau merupakan sesuatu yang aman dan bahkan
berdampak positif? Bila situasi ini dipersepsikan sebagai sesuatu yang
mengancam dan negatif, maka individu akan menilai situasi tersebut sebagai
tuntutan yang harus dihadapi. Selanjutnya akan terjadi proses penilaian
sekunder.
b. Penilaian sekunder, berupa pertanyaan : Bagaimana cara menghadapi dan
mengatasi tuntutan tersebut? Pada penilaian ini individu juga akan menilai
kemampuan dan ketrampilan yang ada pada dirinya sendiri maupun dukungan
dari lingkungannya, untuk mengatasi masalah atau tuntutan yang sedang
dihadapinya.
Untuk jelasnya, pada gambar di bawah ini akan disajikan suatu model stress
yang menggambarkan pendekatan psikologik, dikutip dari Soewondo (1993).
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. MODEL STRES
Penghayatan Subyektif
Model stres pada gambar tersebut bermula dari adanya sumber stres.
Sumber stres ini dapat berasal dari situasi atau kondisi yang kita jumpai sehari-
hari, seperti kematian pasangan hidup, saat pertama mulai bekerja, bertengkar
dengan atasan dan sebagainya. Sumber stres tersebut kemudian dinilai oleh
individu melalui proses penilaian primer dan sekunder seperti yang dijelaskan
sebelumnya.
Bila seseorang menilai dirinya mampu mengatasi situasi dan kondisi
tersebut, maka situasi dan kondisi tersebut tidak dinilai sebagai stres dan ada
perbedaan antara tuntutan (situasi dan kondisi) dengan kemampuan yang ada pada
dirinya, maka mengakibatkan munculnya adanya penyakit.
Dalam Luthans (1992) dikatakan bahwa reaksi-reaksi stres tersebut
dapat berupa reaksi fisik, psikologi dan perilaku. Reaksi fisik misalnya,
meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah. Reaksi psikologik misalnya
perubahan mood dan emosi yang lain. Reaksi perilaku seperti meningkatnya
Faktor Individu
Sumber Stres P. Primer P. Sekunder Stres Reaksi Penyakit
FaktorLingkungan
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
frekuensi merokok pada perokok atau perubahan pola makan. Ketiga macam
reaksi ini saling berhubungan dan tidak jarang muncul bersamaan (Soewondo,
1993).
Bila stres berkelanjutan, individu terus-menerus dalam keadaan tegang
fisik dan emosional dan akan sampai pada urutan terakhir dari model stress, yaitu
energi habis terbakar dan sakit. Seseorang bisa menderita sakit jantung, mendapat
serangan otak, depresi, apatis terus-menerus dan sebagainya.
Faktor-faktor perbedaan individu dan lingkungan juga berpengaruh
pada penilaian terhadap stres tidak selalu tuntutan-tuntutan yang ada
menimbulkan stres pada seseorang. Ada orang yang tidak merasa stres saat
menghadapi suatu stressor, namun ada pula orang yang merasakan stres saat
berhadapan dengan stres yang sama pula.
Kondisi atau peristiwa yang sama dapat menimbulkan respon atau
reaksi yang berbeda pada orang yang berlainan. Hal ini dipengaruhi oleh
karakteristik personal individu, seperti kepribadian, usia, jenis kelamin,
pengalaman, kemampuan intelektual dan gaya kognitif yang mempengaruhi cara
seseorang untuk menanggapi lingkungan kerja yang berpotensi membawa stres
(Edward, 1988) dalam Cooper & Payne (1991).
Jadi stres kerja adalah kondisi yang muncul dari interaksi individu
dengan lingkungan pekerjaan yang dipengaruhi karakteristik individual dan proses
psikologis (persepsi) individu dan kondisi ini dirasakan mengancam dirinya.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Somatisasi
1. Definisi Somatisasi
Somatisasi pertama kali dikemukakan oleh Pierre Briquet tahun
1859 sehingga gangguan ini juga sering disebut sebagai Briquets syndrome.
Penyakit-penyakit kompleks seperti kesulitan menstruasi pada wanita nafas
pendek, sakit jasmani, gangguan sensasi dalam seksual juga dapat diterangkan
kemunculannya sebagai bentuk keluhan somatisasi (Comer, 1992).
Somatisasi merupakan suatu gejala somatoform dengan ciri tidak
adanya dasar organik atas sejumlah penyakit-penyakit fisik yang dikeluhkan.
Somatisasi merupakan proses pemanfaatan tubuh atau soma untuk tujuan
psikologis dan pencapaian-pencapaian pribadi (Ford,1983).
Botain dkk (1993), mendefenisikan somatisasi sebagai sejumlah
keluhan fisik yang telah menetap lama dan menyebabkan seseorang mencari
pertolongan medis tetapi tidak ada dasar fisik yang dapat ditemukan. Menurut
Lazarus (1976), somatisasi adalah gangguan fisik tertentu yang disebabkan
oleh kesalahan dalam penyesuaian.
Menurut kamus psikologi, somatisasi adalah gangguan kesehatan
jasmaniah yang ditimbulkan atau diperburuk oleh gangguan emosional.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bentuk-bentuk Somatisasi
Ada dua bentuk somatisasi :
a. Psikosomatis
Meliputi gangguan fisik, yang disebabkan keadaan emosional yang
terganggu. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan pengaruh
proses psikologi terhadap proses biologis. Proses yang terjadi dalam
psikosomatis adalah keadaan psikiologis (emosional) yang sangat
terganggu, yang mempengaruhi sistem syaraf dan sistem biokemis yang
pada gilirannya kemudian mempengaruhi berbagai organ seperti sistem
pencernaan (misal; ulcer atau bisul pada lambung), sistem pernafasan
(misal;asma), keadaan emosional yang terganggu terutama bentuk stres,
misalnya akibat lingkungan yang menimbulkan frustrasi atau individu
berada dalam situasi konflik (Lazarus, 1976).
b. Hipokondriasis
Berbentuk kekhawatiran yang difokuskan pada kesehatan tubuh
individu. Simptom utama yang dialami adalah kecemasan, tetapi simptom
organik tidak ditemukan secara medis.
Oleh karena itu, orang yang menderita hipokondriasis menafsirkan
kegelisahan dengan sangat tidak realistis sebagai tanda penyakit fisik yang
serius. Dengan demikian preokupasi dengan tubuh sebenarnya merupakan
bentuk pengalihan sumber kecemasan yang sebenarnya (Lazarus, 1976).
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Simptom – simptom Somatisasi
Menurut DSM IV (1994), terdapat sejumlah keluhan untuk
mendiagnosis gangguan somatisasi yaitu :
a. 4 simptom keluhan sakit seperti sakit kepala, sakit punggung, persendian
sakit dada, tangan dan sakit selama menstruasi
b. 2 simptom gastrointestinal seperti mual, diare, kembung, muntah (selain
masa kehamilan)
c. 1 simptom sexual seperti disfungsi ejakulasi/ereksi, menstruasi tidak
teratur.
d. 1 simptom neurologis seperti kerusakan sistem keseimbangan, pandangan
ganda, ketulian, kesulitan bernafas dan kehilangan kesadaran
Pada penderita somatisasi, seperti halnya penderita hipokondriasis
sering melaporkan adanya personal dalam bentuk kecemasan dan depresi.
Menurut Kendall dan Hammen ( dalam Mulyo, 1998) seseorang dengan
gangguan somatisasi cenderung mengalami konflik psikologis dan distres
dalam bentuk simptom somatisasi. Mereka menyalahartikan simptom-
simptom tersebut sebagai indikasi penyakit yang serius dan cenderung
membuat keluhan somatisasi meskipun tidak ditemukan dasarnya secara
medis.
Stres tidak diketahui datangnya akan tetapi tampak dalam
manifestasinya dengan munculnya gangguan-gangguan fungsi tubuh. Stres
memainkan peranan penting dalam keadaan sakit dan sehat. Menurut Sarasan
dan Sarasan (1993), stres dapat mengarah pada bermacam-macam reaksi
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tubuh. Pada saat orang mengalami stres maka jantung, paru-paru, alat
pencernaan, endokrin dan sistem syaraf akan bekerja keras.
Setiap menghadapi tekanan dalam hidupnya ia akan merasa mengalami
gangguan dalam organ tubuhnya. Somatisasi ini berupa berbagai macam
keluhan fisik yang selalu berulang dan tidak ada simptom penyebabnya secara
fisiologis menurut Rosehan dan Seligman (1989).
Indikator-indikator dalam somatisasi antara lain :
a. Sakit kepala atau sakit kepala sebelah
b. Sakit dan nyeri pada punggung
c. Sakit persendian pada tangan dan kaki
d. Badan terasa lemah dan mudah capek
e. Sakit perut (misalnya: tukak lambung)
f. Sakit pada waktu menstruasi, mudah timbul rasa pedih
g. Marah dan emosi
h. Nyeri pada dada
i. Tangan sering berkeringat
j. Pinggang terasa sakit dan nyeri
k. Pelipis sering sakit dan berdenyut
l. Leher sering merasa tegang
m. Bermasalah pada pencernaan
n. Sulit tidur.
Uraian dan indikator-indikator tersebut menunjukkan bahwa
psikosomatis maupun hipokondriasis dapat dipakai sebagai bentuk somatisasi.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hanya saja psikosomatis mempunyai dasar penyakit fisik, sedangkan
hipokondriasis tidak ada dasar fisiknya (Ford, 1983).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa somatisasi merupakan
proses pemanfaatan tubuh untuk tujuan psikologis atau untuk kepentingan
pribadi dan simptom yang dialami dapat mempunyai dasar penyakit fisik yang
jelas (psikosomatis) atau tidak ada dasar penyakit fisiknya (hipokondriasis).
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Somatisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi somatisasi (Ford, 1983) adalah ;
a. Usia, Jenis Kelamin dan Status Sosial Ekonomi
Masing-masing orang dengan usia yang bervariasi mempunyai
pandangan yang berbeda tentang peran sakit. Hal ini membuktikan bahwa
ada hubungan antara usia dengan munculnya keluhan sakit. Hubungan
antara jenis kelamin dengan somatisasi sedikit jelas. Dikatakan bahwa
wanita mempunyai kemungkinan mengalami somatisasi lebih besar
daripada laki-laki karena wanita sangat rentan terhadap konflik (Mechanic
dalam Foerd, 1983). Berkaitan dengan status ekonomi sosial, penyakit
kronis semacam radang dinding lambung (peptic ulcer) dan darah tinggi
ditemukan lebih banyak pada orang miskin (Schwan dkk dalam Ford,
1983). Hal ini mendukung pendapat dari Antonovsky (dalam Ford 1983)
yang menyatakan bahwa orang-orang kelas sosial ekonomi rendah
mempunyai harapan hidup pendek.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Budaya
Penjelasan budaya tentang keluhan sakit seseorang berkaitan
dengan perasaan sakit dan makna sakit yang berhubungan dengan norma,
meliputi beratnya simptom individu, ciri khas simptom individu dan
identifikasi kondisi sakit menurut budaya setempat. Nilai dalam budaya
secara tidak langsung membentuk persepsi individu tentang status sakit
dan sehat. Nilai dalam satu budaya belum tentu sama dengan nilai budaya
lain. Masing-masing budaya mempunyai konsep sendiri tentang status
sakit, meskipun ada konsep universal tentang status sakit seperti dalam
DSM IV.
Pada suatu budaya tertentu, individu didalamnya menempatkan
kesehatan sebagai suatu hal yang paling penting, sehingga saat individu
merasakan ada gangguan fisiologis pada tubuhnya, ia akan segera mencari
pertolongan medis untuk mendapatkan status sakit dan menghindarkan diri
dari kesulitan yang dihadapi. Pada budaya lain gangguan fisiologis yang
ringan seperti sakit kepala, pening, sakit perut, kemungkinan tidak
mendapatkan perhatian serius. Individu tetap melakukan aktivitasnya
tanpa merasa terganggu oleh kondisi tersebut, karena lingkungan
mengkondisikan individu untuk tidak terlalu memanjakan dirinya.
c. Kepercayaan Diri
Menurut Phillips (dalam Ford, 1983), kepercayaan diri sebagai
suatu perasaan yang melingkupi masalah seseorang, merupakan faktor
yang mengurangi keinginan seseorang untuk mengeluhkan sakit. Nilai ini
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berhubungan dengan faktor lain seperti pendidikan dan pandangan tentang
kesehatan. Orang yang sering mencari pertolongan medis mempunyai
kepercayaan diri yang rendah.
d. Tekanan Psikososial
Perubahan sosial yang terjadi dewasa ini mempunyai dampak yang
begitu besar bagi kehidupan manusia. Perubahan tersebut menuntut adanya
penyesuaian yang cepat pada diri individu. Padahal tidak semua orang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Individu yang
tidak dapat menyesuaikan diri akan mengalami kondisi tertekan baik fisik
maupun mental. Keadaan inilah yang disebut stres.
Martianah dkk (1991) memberikan data mengenai jenis stresor
psikososial yang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan sakit
(somatisasi) yakni keadaan dan kondisi perumahan yang makin hari makin
sempit, kebisingan, kepadatan lalu lintas, polusi dan lingkungan yang
makin kumuh, akan memberikan pengaruh bagi timbulnya stress. Hal ini
yaitu suasana keluarga, situasi kerja, hubungan antar teman dan tetangga,
krisis hidup yang dialami, masa transisi perkembangan yang dialami
remaja menjadi dewasa, kehilangan orang yang dicintai/ pekerjaan,
bangkrut/ sakit mendadak yang harus dirawat di rumah sakit.
Thurlow (dalam Ford 1983) menambahkan bahwa persepsi
seseorang tentang lingkungan berhubungan erat dengan sejumlah keluhan
sakit. Misalnya individu yang bekerja pada lingkungan yang kurang
menyenangkan seperti bising, terlalu padat, pengap, kurang ventilasi akan
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mudah mengartikan stresor tersebut sebagai stress yang akan diikuti
dengan munculnya keluhan sakit.
Tekanan psikososial ini erat dengan faktor budaya lain, karena
lingkungan kehidupan yang berbeda, sehingga tekanan budaya yang
dihadapi juga berbeda. Namun stresor ini adalah fakta kehidupan yang ada
dalam setiap lingkungan masyarakat, yang dapat mencetuskan penyakit
organis dan dapat pula menimbulkan penyakit jiwa (Foster & Anderson
1986).
e. Dukungan Sosial
Kualitas dukungan sosial mempengaruhi kecenderungan pilihan
sakit. Blake dkk (dalam Ford 1983) mengatakan bahwa dukungan sosial
yang rendah mengakibatkan individu tergantung pada pertolongan medis
dan merupakan hal yang penting untuk mengunjungi dokter walaupun
sebenarnya tidak ada keluhan yang gawat. Petroni (dalam Ford 1983)
mengadakan penelitian tentang hubungan antara peran sakit dengan sikap
pasangan. Ternyata sikap istri-istri berhubungan dengan perilaku sakit
suaminya, begitu juga sebaliknya.
5. Proses Terbentuknya Somatisasi
Proses terbentuknya somatisasi dimulai sejak kecil, khususnya dipelajari
orang-orang terdekat dalam kehidupan individu (Ford 1983). Setiap orang
akan menunjukkan perilaku yang berbeda dalam mempersepsi serta
mengevaluasi simptom-simptom fisik yang dialami.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Liposwski (dalam Ford, 1983) mengkategorikan beberapa
kemungkinan yang dapat timbul pada diri seseorang dalam mempersepsi,
mengevaluasi sakit yang dialami terlepas dari penyakit yang sesungguhnya.
Seseorang mungkin menginterpretasikan penyakit sebagai suatu pembebasan.
Sakit yang dirasakan dapat diharapkan sebagai penangguhan harapan-harapan,
tuntutan dan tanggung jawab sosial.
Kemungkinan lain, penyakit dapat pula dipandang sebagai suatu
strategi untuk mengatasi tuntutan hidup. Persepsi dan evaluasi ini akan
menghasilkan perilaku yang berbeda-beda yang akan mereka tampakkan
berkaitan dengan persepsi dan eveluasinya tersebut. Hal ini oleh Mechanic
(dalam Ford 1983) disebut sebagai perilaku sakit (illness behavior). Perilaku
sakit sering pula tidak dapat dipisahkan dari stres yang dialami individu.
Gangguan somatisasi disebabkan oleh keluhan somatik yang kronik
dan terjadi berulangkali. Orang-orang dengan gangguan somatisasi percaya
bahwa mereka akan memberikan alas an yang panjang lebar untuk
meyakinkan orang lain tentang keadaan dirinya keluhan dalam gangguan
somatisasi biasanya digambarkan secara dramatis, tidak jelas dan dilebih-
lebihkan.
Menurut Sarasan dan Sarasan (1993) orang-orang yang somatisasi
terkesan tidak matang dan sangat mudah dirangsang. Ternyata tidak sedikit
orang menggunakan somatisasi ini sebagai kebiasaan untuk menghindari
masalah-masalah dalam hidupnya, tugas dan tanggungjawab.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perilaku sakit dimulai dari persepsi seseorang dari symptom-simptom
fisik yang dialaminya, eveluasinya tentang tingkat keparahan symptom-
simptom tersebut dan berbagai tindakan yang dialaminya sebagai suatu
strategi untuk mengatasi tuntutan hidup.
Hal-hal yang melekat pada peran sakit antara lain:
a. Orang sakit dibebaskan dari kewajiban-kewajiban kemasyarakatan
yang berlaku pada situasi normal dan umum
b. Orang sakit tidak dapat disalahkan karena kondisinya, dia tidak dapat
diharapkan untuk sembuh hanya dengan kekuatan sendiri dan dia harus
dirawat oleh orang lain
Bagaimanapun juga peran sakit kadangkala dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah tertentu dalam kehidupan, tetapi masyarakat
tidak dapat menerima gangguan emosional atau kesulitan dalam menghadapi
masalah hidup sebagai alasan untuk memainkan peran sakit.
Menurut Meiwati (2002) hak-hak yang melekat pada peran sakit yaitu
dibebaskan dari kewajiban-kewajiban soial kemasyarakatan, misalnya masuk
sekolah atau bekerja dan tidak dapat disalahkan mengingat keterbatasan
kondisinya sehingga seseorang tidak diharapkan sembuh hanya dengan
kemauannya sendiri, tetapi harus mendapatkan perawatan dari orang lain.
Menurut Ford (1983) seseorang dapat mempelajari somatisasi sebagai salah
satu cara melarikan diri dari tanggung jawab dari orang-orang terdekat seperti
orang tua dan saudara-saudaranya.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Disini dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya somatisasi karena
interpretasi sakit sebagai suatu pembebasan dan strategi untuk menghindarkan
diri dari masalah tuntutan-tuntutan hidup dan tanggung jawab. Dimulai dari
persepsi seseorang atas simptom-simptom fisik yang dialaminya. Karena
orang sakit dapat terbebas dari kewajiban-kewajiban sosial dan tidak dapat
disalahkan Karena kondisinya.
Menurut Kisker (1997) berkembangnya reaksi somatisasi secara tidak
disadari juga berkaitan dari adanya kebutuhan untuk sakit. Timbulnya
gangguan somatisasi ini karena adanya konflik yang tidak disadari dengan
menjadi sakit maka kebutuhan yang tidak disadari itu akan dapat terpuaskan.
Akibatnya kecenderungan semacam ini akan selalu diulang bila kebutuhan-
kebutuhan yang tidak disadari tersebut mendesak untuk dipuaskan.
Lazarus (1976) seorang ahli stres yang menyatakan bahwa individu
yang menghadapi lingkungan baru atau lingkungan yang berubah, akan
terlibat dalam proses penilaian untuk menentukan arti dari peristiwa yang
terjadi dalam lingkungan tersebut. Peristiwa ini mungkin dilihat sebagai
sesuatu yang positif atau normal atau negatif termasuk konsekwensinya.
Peristiwa-peristiwa negatif mempunyai kemungkinan adanya bahaya
ancaman.
Biasanya tidak semua gangguan terdapat pada seseorang, dan pada
masing-masing orang bentuk gangguannya tidak selalu sama. Biasanya
gangguan somatisasi ini menyerang bagian tubuh yang paling lemah dari
orang tersebut. Durbar (dalam Kisker 1977) menyatakan bahwa jenis
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
somatisasi yang menyerang organ tubuh seseorang tergantung juga pada
kepribadian seseorang. Tidak ada batasan usia yang jelas mengenai penderita
somatisasi ini, tapi Maxwen (dalam Ford, 1983) mengatakan bahwa gangguan
somatisasi meningkat pada usia remaja akhir dan seterusnya gangguan ini
turun naik terpengaruh oleh tekanan-tekanan yang datang dari lingkungan.
Seseorang dengan gangguan somatisasi biasanya mempunyai sejarah
panjang terhadap keluhan yang berhubungan dengan penyakit fisik yang
ringan dan dimulai sebelum berusia 30 tahun sedangkan menurut Ford (1983)
seseorang menderita somatisasi biasanya dimulainya sebelum berusia 35
tahun. Jadi somatisasi adalah keluhan fisik atau stres yang telah menetap lama
(membadan) dan menyebabkan individu merasakan sakit secara fisik.
Ada beberapa manfaat yang diharapkan oleh orang yang melakukan
somatisasi baik secara sadar maupun tidak sadar. Menurut Ford (1983)
kegunaan psikologis dan keuntungan pribadi yang diperoleh dari somatisasi.
Contoh kegunaan psikologis dari Somatisasi yaitu, pertama sebagai
pemindahan emosi yang tidak mengenakkan pada simptom fisik misalnya
preokupasi terhadap fungsi usus besar yang tidak berjalan lancar untuk
mengganti depresi. Kedua simptom digunakan untuk berkomunikasi melalui
cara-cara simbolik, misalnya kelumpuhan histeris untuk menyatakan perasaan
tidak berdaya. Ketiga yaitu dapat mengurangi rasa bersalah melalui
penderitaan, misalnya menderita sakit yang tidak menentu dan tidak sembuh-
sembuh setelah kematian orang yang penting dalam hidupnya. ]
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh keuntungan-keuntungan pribadi yang diperoleh melalui
somatisasi antara lain, adanya kemampuan untuk memanipulasi hubungan
antar pribadi, misalnya istri menolak ajakan intim suami dengan alasan sakit
kepala. Keuntungan lainnya adalah dapat menghindari tugas dan tanggung
jawab, seperti tanggung jawab pekerjaan.
Keuntungan finansial, misalnya menerima asuransi bila sakit dan
dirawat di rumah sakit. Memperoleh perhatian dari orang lain, misalnya ketika
sakit merasa orang memperhatikannya, dengan menjenguk atau menanyakan
keadaannya.
Menurut Cameron (1963) ada beberapa keuntungan dengan melakukan
somatisasi, yaitu dengan menjadi sakit secara fisik dirasa lebih terhormat
daripada penyakit neurotis yang kelihatan lemah dan tidak terhormat atau
sering dikatakan gila. Somatisasi memberikan hak-hak istimewa pada pasien
tanpa berhubungan dengan rendahnya harga diri. Gangguan somatisasi sering
melibatkan kecemasan yang berlebihan yang mudah ditahan daripada
kecemasan sekunder yang didasarkan pada konflik impuls masa kanak-kanak
yang tidak disadari dimana orang tidak dapat mengendalikan dan
mengenalinya. Penderita somatisasi akan menggunakan sakit fisiknya untuk
mendapatkan perhatian, perawatan dan kasih sayang yang tidak ia dapatkan
jika dalam keadaan sehat.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Sakit Sebagai Cara Pengatasan Masalah
Untuk menghadapi tuntutan-tuntutan yang mengancam dan melindungi
diri dari tekanan psikologis, individu menempuh cara tertentu yang dikatakan
sebagai strategi coping individu. Coping merupakan faktor yang menentukan
kemampuan manusia untuk melakukan penyesuaian terhadap situasi yang
menekan.
Proses pemanfaatan tubuh untuk melindungi diri dari tekanan
psikologis merupakan salah satu bentuk strategi coping. Individu
menggunakan keluhan sakitnya sebagai cara mengatasi masalah. Sakit sebagai
cara pengatasan masalah digunakan individu yang mempunyai pandangan
yang rasional, yakni individu yang membutuhkan penjelasan sebab akibat dan
perbedaannya dengan keadaan normal (Cole & Lejeneu dalam Ford 1983).
Shuval dkk (Ford 1983) mengatakan bahwa sakit dapat digunakan sebagai
alasan untuk membolos kerja dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa peran sakit digunakan seseorang bila:
1) Lebih dapat diterima secara kultural
2) Sistem dukungan sosial dirasakan tidak mencukupi
3) Individu merasa di bawah stres psikososial
4) Peran sakit memecahkan masalah pribadi
5) Individu kurang percaya diri
6) Menurunnya ketrampilan penyesuaian diri.
Selain hal di atas, somatisasi erat hubungannya dengan lingkungan
kerja. Sistem dan pola kerja yang tidak sesuai dengan harapan karyawan,
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tuntutan pekerjaan yang berlebihan seringkali mengakibatkan munculnya
berbagai keluhan sakit pada sejumlah karyawan.
Sum'maur (dalam Wijaya 1990) menyatakan bahwa kesehatan jiwa
merupakan syarat mutlak bagi pencapaian tingkat produktivitas yang tinggi.
Ketidaksesuaian mental psikologis dan jasmani seorang pekerja, dapat
menghambat pekerja tersebut dalam mengaktualisasikan potensi dan
kemampuannya. Tidak jarang hal ini menjadi sumber rendahnya prestasi kerja,
bahkan kegagalan dalam berkarya.
C. Hubungan Antara stres kerja yang dilihat dari sumber stres dengan
somatisasi pada karyawan
Bertolak dari kajian pustaka, penulis mengemukakan hubungan antar
variabel dalam penelitian ini, hubungan antar stres kerja dengan somatisasi.
Lazarus (1976) seorang ahli stres yang menyatakan bahwa individu yang
menghadapi lingkungan baru atau lingkungan yang berubah, akan terlibat dalam
proses penilaian melalui proses primer dan sekunder seperti yang dijelaskan
sebelumnya, untuk menentukan arti dari peristiwa yang terjadi dalam lingkungan
tersebut.
Peristiwa ini mungkin dilihat sebagai sesuatu yang positif atau normal atau
negatif termasuk konsekwensinya. Bila seseorang menilai dirinya mampu
mengatasi situasi dan kondisi tersebut, maka situasi dan kondisi tersebut tidak
dinilai sebagai stres dan apakah hal tersebut merupakan tantangan atau ancaman
yang merugikan atau merupakan sesuatu yang aman dan bahkan berdampak
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
positif? Bila situasi ini dipersepsikan sebagai sesuatu yang mengancam dan
negatif, maka individu akan menilai situasi tersebut sebagai tuntutan yang harus
dihadapi. Ada perbedaan antara tuntutan (situasi dan kondisi) dengan kemampuan
yang ada pada dirinya, maka mengakibatkan munculnya stres.
Di dalam dunia kerja, karyawan dalam suatu perusahaan atau pabrik
menghadapi berbagai macam masalah. Banyaknya tekanan kerja yang dirasakan
tidak seimbang dengan kemampuan karyawan juga lingkungan kerja yang
dirasakan tidak nyaman bagi karyawan.
Tekanan kerja dapat berupa adanya tuntutan tugas yang sulit, adanya tugas
yang berat yang harus diselesaikan dalam suatu tenggat waktu tertentu, bekerja
dalam ruangan yang terlalu penuh dengan orang, barang atau dengan mesin yang
bising, tempat kerja yang tidak baik untuk kesehatan karyawan, komunikasi yang
kurang baik antara atasan dengan bawahan dan sebagainya. Hal ini menjadi
kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dan ancaman bagi karyawan itu
sendiri dalam bekerja (stres kerja).
Ada individu yang dapat mengatasi stressor dengan cara yang efektif
bahkan dapat memanfaatkannya menjadi hal-hal yang positif, tetapi tidak jarang
juga individu yang tidak dapat mengatasi stres dengan baik bahkan melarikan diri
dari permasalahan. Untuk menghadapi tuntutan-tuntutan yang mengancam dan
melindungi diri dari tekanan psikologis, individu menempuh cara tertentu yang
dikatakan sebagai strategi coping individu.
Coping merupakan faktor yang menentukan kemampuan manusia untuk
melakukan penyesuaian terhadap situasi yang menekan. Proses pemanfaatan
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tubuh untuk melindungi diri dari tekanan psikologis merupakan salah satu bentuk
strategi coping dengan jalan mengubah dirinya menjadi sakit. Seseorang mungkin
menginterpretasikan penyakit sebagai suatu pembebasan. Sakit yang dirasakan
dapat diharapkan sebagai penangguhan harapan-harapan, tuntutan dan tanggung
jawab sosial. Kemungkinan lain, penyakit dapat pula dipandang sebagai suatu
strategi untuk mengatasi tuntutan hidup. Persepsi dan evaluasi ini akan
menghasilkan perilaku yang berbeda-beda yang akan mereka tampakkan berkaitan
dengan persepsi dan eveluasinya tersebut. Hal ini oleh Mechanic (dalam Ford
1983) disebut sebagai perilaku sakit (illness behavior).
Individu menggunakan keluhan sakitnya sebagai cara mengatasi masalah.
Somatisasi (hipokondriasis) adalah berbentuk kekhawatiran yang difokuskan pada
kesehatan tubuh individu. Simptom utama yang dialami adalah kecemasan, tetapi
simptom organik tidak ditemukan secara medis. Pada penderita somatisasi, seperti
halnya penderita hipokondriasis sering melaporkan adanya personal dalam bentuk
kecemasan dan depresi.
Menurut Kendall dan Hammen ( dalam Mulyo, 1998) seseorang dengan
gangguan somatisasi cenderung mengalami konflik psikologis dan distres dalam
bentuk simptom somatisasi. Mereka menyalahartikan simptom-simptom tersebut
sebagai indikasi penyakit yang serius dan cenderung membuat keluhan somatisasi
meskipun tidak ditemukan dasarnya secara medis.
Shuval dkk (Ford 1983) mengatakan bahwa sakit dapat digunakan sebagai
alasan untuk membolos kerja dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa peran sakit digunakan seseorang bila, lebih dapat
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterima secara kultural, sistem dukungan sosial dirasakan tidak mencukupi,
individu merasa di bawah stres psikososial, peran sakit memecahkan masalah
pribadi, individu kurang percaya diri, menurunnya ketrampilan penyesuaian diri.
Perilaku sakit dimulai dari persepsi seseorang dari simptom-simptom fisik
yang dialaminya, eveluasinya tentang tingkat keparahan simptom-simptom
tersebut dan berbagai tindakan yang dialaminya sebagai suatu strategi untuk
mengatasi tuntutan hidup. Individu yang mengalami stres kerja lebih senang
memindahkan stres kerja menjadi keluhan fisik untuk memperoleh peran sakit
karena orang sakit dapat terbebas dari kewajiban-kewajiban sosial dan tidak dapat
disalahkan karena kondisinya.
Meiwati (2002) mengatakan bahwa kaitan erat antara kesehatan fisiologis
dan kesehatan psikologis biasanya tidak dapat dilepaskan dari stres yang dialami
individu. Hal ini disebabkan karena akumulasi pengaruh stres berakibat pada
menurunnya kesehatan psikologis dan fisiologis (somatik). Cara ini merupakan
bentuk penyesuaian yang sering digunakan untuk menghindari tanggung jawab.
Selain hal di atas, somatisasi erat hubungannya dengan lingkungan kerja.
Sistem dan pola kerja yang tidak sesuai dengan harapan karyawan, tuntutan
pekerjaan yang berlebihan seringkali mengakibatkan munculnya berbagai keluhan
sakit pada sejumlah karyawan. Karyawan bereaksi menjadi sakit dalam
menghadapi sumber stres karena keadaan sakit secara fisik lebih nyata dan lebih
diterima daripada sakit secara psikologis.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hipotesis
Ada hubungan postif yang signifikan antara stres kerja yang dilihat
dari sumber stres dengan somatisasi pada karyawati PT Mataram Tunggal
Garment, Yogyakarta
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas : Stres Kerja yang dilihat dari sumber stres
2. Variabel Tergantung : Somatisasi
B. Defenisi Operasional
1. Somatisasi
Adalah sejumlah keluhan fisik yang diungkapkan secara verbal
berulang-ulang seperti sakit kepala, perut, tenggorokan, punggung, dada.
Letih, lemas dan pening (Ford 1983). Somatisasi akan diukur dengan skala
somatisasi yang dikembangkan Prawitasari dkk (1987). Semakin tinggi skor
skala somatisasi maka semakin tinggi pula tingkat somatisasi yang dialami
subyek.
2. Stres Kerja yang dilihat dari sumber stresnya
Adalah kondisi psikologis yang tidak menyenangkan yang timbul
karena karyawan merasa terancam dalam bekerja (Arsenault dan Dohan,
1983). Stres kerja yang dilihat dari sumber stresnya akan diukur dengan
skala stres kerja yang dikembangkan Endah Baskorowati (1986). Semakin
tinggi skor skala stres kerja maka semakin tinggi pula tingkat stres kerja
yang dialami subyek.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan-karyawati PT Mataram
Tunggal Garment, Yogyakarta yang berusia 20 sampai dengan 50 tahun
(sesuai dengan batasan usia seseorang menderita somatisasi menurut Maxwen
dan Ford). Alasan pemilihan subyek yang ingin diteliti adalah subyek yang
sesuai dengan kriteria yaitu usia tersebut adalah usia produktif yang potensial
mengalami stres dalam kerjanya.
Tempat penelitian adalah PT MTG Yogyakarta karena sesuai dengan
ciri populasi yang relevan yaitu bagian produksi yang mempunyai kondisi
ruang kerja yang terlalu bising dan padat.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan :
1. Skala yaitu memberikan respon tertulis dari subyek terhadap sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang telah disusun sebelumnya. Ada dua jenis
skala yaitu:
a. Skala stres kerja yang dilihat dari sumber stres
Skala yang mengukur tingkat stres kerja yang dilihat dari sumber stres
yang disusun berdasarkan angket tingkat stres yang dikembangkan
Endah Baskorowati (1986) sebanyak 60 item, dengan perincian item
sebagai berikut :
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2. Sebaran item stres kerja yang dilihat dari sumber stres sebelumdiujicobakan
Komponen Butir Favorable Butir Unfavorable JumlahKarakteristik Peran 6,10,26,38,51,52 2,16,19,48,59,60 12Setting Perilaku 4,23,32,36,46,50 3,11,18,21,22,29 12KarakteristikLingkungan Fisik
7,12,13,25,28,42 5,8,20,24,35,41 12
KarakteristikLingkungan Sosial
15,17,34,43,45,53 1,14,31,39,49,56 12
Karekteristik Individu 30,33,37,44,55,58 9,27,40,47,54,57 12TOTAL 30 30 60
b. Skala Somatisasi
Skala ini diambil dari skala kepribadian UGM, Yogyakarta yang
dikembangkan Prawitasari dkk (1987) yang terdiri dari 41 item.
Peneliti menambah beberapa item untuk uji coba dengan mengacu
pada teori-etori somatisasi yang ada agar bila terjadi gugur pada butir
item, masih ada item yang bisa digunakan untuk penelitian sebenarnya.
Skala somatisasi pada uji coba penelitian ini terdiri dari 60 item yang
berisi pernyataan-pernyataan mengenai keadaan individu saat itu.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3. Sebaran item somatisasi sebelum diujicobakan
Komponen Nomor Item Total
Favorable 3,4,7,10,15,17,18,19,20,22,24,25,26,27,30,31,32,33
,35,38,44,45,47,48,49,51,52,53,57,60
30
Unfavorable 1,2,5,6,8,9,11,12,13,14,16,21,23,28,29,34,36,37,39,
40,41,42,43,46,50,54,55,56,58,59
30
60
Metode pengukuran yang digunakan dalam menyusun kedua skala ini
adalah metode rating yang dijumlahkan (sumated rating) dengan 4 kategori
pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS).
Item-item dalam skala ini akan disusun atas pernyataan favourable (yang
mendukung konsep) dan pernyataan yang unfavourable (yang tidak
mendukung konsep). Setiap jawaban subjek di skor dengan nilai kategori
jawaban, kemudian masing-masing skor tersebut dijumlahkan sehingga
merupakan skor total subjek pada skala ini. Nilai jawaban diberi bobot 1 (satu)
sampai dengan 4 (empat).
Setiap kategori diberi nilai sebagai berikut :
1). Untuk item favourable jawaban SS, S, TS, STS masing-masing
diberi skor 4, 3, 2, 1
2). Untuk item unfavourable jawaban SS, S, TS, STS masing-masing
diberi skor 1, 2, 3, 4
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor total subjek merupakan jumlah dari skor subjek pada setiap item.
Makin tinggi skor jawaban yang diberikan subjek berarti semakin tinggi
somatisasi yang dialami subjek.
Alasan dalam penelitian ini digunakan SS, S, TS, STS agar kedua skala ini
tidak ada jawaban tengah atau netral, hal ini dimaksudkan untuk :
1). Responden atau subjek lebih tegas dalam memilih alternatif
jawaban.
2). Menghindari jawaban tengah, sebab bisa saja subjek belum bisa
memutuskan jawaban pada saat itu sehingga memilih jawaban
tengah atau netral.
E. Validitas Dan Reliabilitas
Sebelum digunakan pada penelitian yang sebenarnya yaitu
pengambilan data, angket di ujicobakan terlebih dahulu pada kelompok
responden yang memiliki ciri relatif sama dengan subyek penelitian untuk
mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial dan
psikologi adalah cara pengumpulan data yang akurat dan objektif. Hal ini
menjadi sangat penting dikarenakan suatu penelitian hanya dapat dipercaya
apabila didasarkan pada informasi yang juga dapat dipercaya (Azwar, 1997).
Oleh karena itu data yang akan dihasilkan dari suatu penelitian bergantung
pada validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas tinggi apabila instrumen atau alat
ukur yang digunakan dapat menjalankan fungsi ukurnya, yaitu memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pengukuran
tersebut (Azwar, 1997).
Reliabilitas berarti keandalan, keajegan, kestabilan, dan konsistensi
yang menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya atau akurat
(Azwar, 1997). Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama akan diperoleh hasil yang
relatif sama
F. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan menggunakan
analisis statistik korelasi Product- Moment dari Pearson. Analisis ini
digunakan untuk mencari hubungan antara stres kerja yang dilihat dari sumber
stres dengan somatisasi.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah
Subjek penelitian yang digunakan adalah karyawan-karyawati PT Mataram
Tunggal Garment, Yogyakarta yang berjumlah 100 orang. Mereka ini
bekerja pada bagian produksi. Sampel penelitian diambil dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu sampel yang dipilih
berdasarkan ciri-ciri yang telah ditentukan dengan karakteristik :
a. Karyawan yang berusia 20 sampai dengan 50 tahun. Karyawan
yang berusia 20 sampai dengan 50 tahun adalah batasan usia
seseorang menderita somatisasi menurut Maxwen dan Ford).
b. Karyawan bagian produksi yang mempunyai kondisi kerja yang
berbahaya serta berada di tempat kerja yang padat dan bising
Angket dikerjakan di rumah karyawan masing-masing agar tidak
mengganggu produktivitas pabrik. Dari jumlah 100 angket yang disebar,
hanya 80 angket yang berhasil dikembalikan karena adanya angket yang
hilang.
2. Perijinan
Saya sebagai mahasiswa yang ingin mengadakan uji coba dan penelitian di
PT Mataram Tunggal Garment meminta surat ijin resmi dari Dekan
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Psikologi Sanata Dharma dengan No: 62 b/D/USD/III/ 2003. Dengan surat
ijin tersebut saya dapat mengadakan penelitian disana dengan sambutan
yang baik.
3. Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba dilaksanakan pada Selasa, 20 Januari 2006, dengan menyebarkan
angket uji coba kepada 50 orang karyawan-karyawati PT MTG Yogyakarta
4. Hasil Uji Coba Penelitian
Skala yang disebarkan untuk uji coba adalah skala stres kerja dan
somatisasi. Dari 50 skala yang disebarkan semua terisi lengkap sehingga
dapat digunakan untuk analisis uji coba alat. Hasil uji coba ini digunakan
untuk analisis item, estimasi validitas dan reliabilitas sehingga alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel.
a. Analisis Item
Analisis item adalah memilih pernyataan-pernyataan yang baik
yang akan dijadikan sebagai item skala. Analisis item dilakukan dengan
melihat nilai koefisien korelasi item total (rix) yaitu konsistensi antara
fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan. Analisis dilakukan
dengan menggunakan program SPSS for Window versi 10.0. dari hasil
pengujian diperoleh skor korelasi item total yaitu bergerak antara –
0,2459 sampai dengan 0,6002 untuk skala stres kerja. Dari seleksi item
berdasarkan korelasi item total (rix 0,25), maka item yang mempunyai
skor korelasi item total kurang dari 0,25 , item tersebut digugurkan. Dari
60 item, 37 item yang lolos yaitu item dengan nilai rix antara 0,3745
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sampai dengan 0,6002 dan dijadikan item skala penelitian dan 23 item
gugur karena memiliki korelasi item yang kurang dari 0,25.
Tabel 4. Sebaran item Stres Kerja yang dilihat dari sumber stres setelah uji
coba (penelitian)
No. Komponen Favorable Unfavorable Total
1. Karakteristik Peran 26,38,52 2,16,19,59 7
2. Setting Perilaku 4,36,46,50 11,18,21,22,29 9
3. Karakteristik
Lingkungan Fisik
7,12,13,25,42 5,24,35 8
4. Karakteristik
Lingkungan Sosial
53 1,14,31,39,49,
56
7
5. Karakteristik
Individual
30,55,58 9,7,54 6
TOTAL 16 21 37
Untuk skala somatisasi, skor korelasi item total bergerak antara –0,2685
sampai dengan 0,6503. Dari seleksi item berdasarkan korelasi item total
(rix 0,25), maka item yang mempunyai skor korelasi kurang dari 0,25,
item tersebut digugurkan. Dari 41 item, 40 item yang lolos yaitu item
dengan nilai rix antara 0,4291 sampai dengan 0,6503 dan dijadikan item
skala penelitian dan 20 item gugur karena memiliki nilai korelasi item
total kurang dari 0,25.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5. Sebaran item somatisasi setelah ujicoba (penelitian)
Komponen Nomor Item Total
Favorable 3,4,7,10,15,17,18,19,20,22,24,25,27,32,33,
35,44,47,49,51,52,60
22
Unfavorable 1,2,5,6,8,9,11,12,13,14,16,21,23,28,37,40,
50,59
18
40
b. Reliabilitas
Reliabilitas yaitu konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas skala ini
diperoleh dengan menggunakan pendekatan reliabilitas Alpha dengan
menggunakan SPSS for Windows versi 10.0. Koefisien reliabilitas yang
diperoleh yaitu 0,8662 untuk skala stres kerja dan 0,8903 untuk skala
somatisasi.
c. Validitas
Validitas mempunyai arti tingkat ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Alat ukur dikatakan valid apabila
alat ukur tersebut dapat memberikan hasil pengukuran yang sesuai
dengan maksud dan tujuan (Kerlinger, 1990).
Validitas adalah seberapa jauh alat pengukur dapat mengungkap dengan
jitu gejala-gejala yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur dapat
memberikan pembacaan yang teliti dan dapat menunjukkan dengan
sebenarya gejala atau bagian gejala yang diukur (Hadi, 1982). Validitas
dalam penelitian ini didasarkan pada analisis rasional terhadap isi item,
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang penilaiaannya dilakukan melalui profesional jugdement yaitu
dengan membandingkan isi item dengan blue print yang ditentukan.
Penilaian ini dilakukan oleh dosen pembimbing dan beberapa orang
psikolog, selain itu penilaian juga dilakukan oleh beberapa teman dari
peneliti untuk memeriksa apakah item skala sudah jelas atau mudah
dipahami maksudnya.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah surat ijin penelitian dari
fakultas Psikologi USD, dengan nomor: 62b/ D/ Psi/ USD/ III/ 2003 oleh
diterima bagian HRD PT MTG Yogyakarta dan disetujui. Data diambil
dengan menyebarkan angket stres kerja dan somatisasi pada hari Kamis,
tanggal 20 April 2006. Angket dikerjakan di rumah karyawan masing-
masing agar tidak mengganggu produktivitas pabrik. Dari jumlah 100
angket yang disebar, hanya 80 angket yang berhasil dikembalikan karena
adanya angket yang hilang. Hal ini dikarenakan banyak rumah karyawan
yang roboh terkena bencana alam gempa bumi pada bulan Mei 2006
sehingga banyak angket yang hilang.
C. Deskripsi Data Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang karyawan.
Angket yang berhasil dikembalikan sebanyak 80 angket dengan pengisian
angket yang telah memenuhi syarat untuk dianalisis karena angket terisi
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lengkap dari segi identitas dan jawabannya. Subjek penelitian adalah 100
orang karyawati di bagian produksi yaitu baagian menjahit.
D. Analisis Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis data untuk menguji hipotesis
penelitian dilakukan uji asumsi untuk memeriksa apakah data yang
terkumpul memenuhi syarat untuk sebuah korelasi yaitu adanya normalitas
sebaran data penelitian dan lineritas hubungan anatara variabel penelitian.
a. Uji Normalitas
Sebelum melakukan analisis data, dilakukan pengujian apakah
distribusi sebaran variabel bebas yaitu stres kerja dengan variabel
tergantung yaitu somatisasi bersifat normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 10.0 dengan One
Sample Kolmogorov – Smirnov Test. Dari uji normalitas diketahui
bahwa sebaran kedua variabel adalah normal yaitu signifikan kedua
variabel lebih besar dari 0.05 (p > 0.05 ).
Tabel 6. One Sample Kolmogorov – Smirnov Test
tota totb
N 80 80
Mean 53.35 82.73Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 8.263 11.690
Absolute .095 .127
Positive .095 .127
Most Extreme Differences
Negative -.053 -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .849 1.138
Asymp. Sig. (2-tailed) .467 .150
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman pengambilan keputusan :
1). Nilai signifikansi (probabilitas) ≤ 0,05 ; distribusi data tidak
normal
2). Nilai signifikansi (probabilitas) ≥ 0,05 ; distribusi data normal
Nilai probabilitas kedua variable penelitian berdasarkan uji
Kolmogorov-Smirnov berdistribusi normal karena nilainya
diatas taraf kepercayaan 0,05 yaitu pada variable somatisasi
menunjukkan nilai 0,467 dan variabel stres kerja 0,150.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah skor variabel
stres kerja dan variable somatisasi merupakan garis lurus atau tidak.
Uji linieritas dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 10. 0
dengan test for linearity. Dari uji linieritas diketahui bahwa hubungan
antara kedua variabel adalah linier yaitu nilai p < 0, 05. Setelah
dilakukan perhitungan menghasilkan F sebesar 16.707 dengan
probabilitas 0, 000 ( p < 0, 05 ).
Tabel 7. Uji Linieritas
F Sig.
Combined 1.761 .038
Linerity 16.707 .000
Stres kerja *
Somatisasi
Between
Group
Deviation from
Linearity
.1322 .190
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Hipotesis
Setelah syarat distribusi normal dan hubungan yang linier terpenuhi,
dilakukan uji hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara stres
kerja dengan somatisasi, digunakan analisis Korelasi Product – Moment dari
Pearson melalui program SPSS for Windows versi 10. 0. Hasil analisis
menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara variabel stres kerja
dengan somatisasi dengan koefisien korelasi ( r ) sebesar 0, 398 dengan p = 0, 000
( p < 0, 05 ). Taraf signifikansi diuji dengan menggunakan uji dua ekor. Arah
korelasi yang positif berarti semakin tinggi stres kerja maka semakin tinggi
somatisasi. Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis yang menunjukan bahwa ada
hubungan positif antara stres kerja dengan somatisasi diterima.
Koefisien determinasi ( r ) yaitu diperoleh dengan mengkuadratkan nilai r
adalah sebesar 0, 158. Hal ini berarti sumbangan efektif variabel independen yaitu
stres kerja terhadap variabel dependen yaitu somatisasi adalah sekitar 15,8 %,
sedangkan 84,2 % dipengaruhi oleh variabel lain.
Tabel 8. Hasil Uji Korelasi Product – MomentStres Kerja yang dilihat dari sumber stres Dengan Somatisasi
TOTA TOTBTOTA Pearson
Correlation1,000 ,398
Sig. (2-tailed) , ,000N 80 80
TOTB PearsonCorrelation
,398 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 ,N 80 80
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variabel N R R Squared (r2) Signifikan
Stres kerja 80
Somatisasi 800,398 0,158 p = 0,000
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara stres
kerja yang dilihat dari sumber stresnya dengan somatisasi pada karyawati PT.
MTG, Yogyakarta. Apakah benar ada hubungan atau korelasi antara stres kerja
yang dilihat dari sumber stresnya dengan somatisasi pada karyawan PT. MTG ?
Hasil penghitungan dengan teknik korelasi Product – Moment dari
Pearson memperoleh nilai koefisien korelasi antara stres kerja sebagai variabel
bebas dengan somatisasi sebagai variabel tergantung, sebesar r = 0, 398 ( p < 0,
01). Koefisien tersebut memiliki makna ada hubungan positif yang signifikan
antara stres kerja yang dilihat dari sumber stresnya dengan somatisasi, yang
berarti bahwa semakin tinggi stres kerja yang dilihat dari sumber stresnya maka
semakin tinggi tingkat somatisasi yang dialami subjek penelitian. Hasil analisis
data penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan
antara stres kerja dengan somatisasi pada karyawan PT. MTG, Yogyakarta
terbukti. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan positif yang
signifikan antara stres kerja yang dilihat dari sumber stresnya dengan somatisasi
diterima.
Dunia kerja memiliki sumber stres yang potensial dan lebih banyak
ditimbulkan oleh faktor eksternal seperti kondisi lingkungan fisik kerja yang
bising dan padat, hubungan kerja yang kurang baik antar karyawan dan antara
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karyawan dengan atasan, adanya beban tugas yang memberatkan karyawan seperti
target produksi dan lain-lain. Subjek dari penelitian ini adalah karyawati pabrik
tekstil bagian produksi yaitu bagian menjahit , yang memiliki tugas yang relatif
lebih sulit dibandingkan dengan karyawan di bagian lain. Karyawan di bagian
produksi dihadapkan pada upaya pencapaian target produksi yang telah ditetapkan
oleh perusahaan, sehingga dapat dikatakan hidup matinya perusahaan juga
ditentukan oleh produktivitas karyawan bagian produksi.
Banyaknya tekanan kerja yang dirasakan tidak seimbang dengan
kemampuan karyawan juga lingkungan kerja yang dirasakan tidak nyaman bagi
karyawan, yang menjadikan hal ini sebagai kondisi psikologis yang tidak
menyenangkan dan ancaman bagi karyawan itu sendiri dalam bekerja. Bila
seseorang menilai dirinya mampu mengatasi situasi dan kondisi tersebut, maka
situasi dan kondisi tersebut tidak dinilai sebagai stres.
Jadi untuk menghadapi stres kerja yang berat, berupa tuntutan-tuntutan
kerja yang dinilai mengancam diri karyawan karena adanya kesenjangan
(discrepancy) antara tuntutan dengan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
tersebut, karyawan menempuh cara strategi coping. Coping merupakan faktor
yang menentukan kemampuan manusia untuk melakukan penyesuaian terhadap
situasi yang menekan, berupa proses pemanfaatan tubuh untuk melindungi diri
dari tekanan psikologis dengan menggunakan keluhan sakit. Karyawan akan
segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan status sakit dan
menghindarkan diri dari kesulitan yang dihadapi.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses terbentuknya somatisasi dimulai sejak kecil, khususnya dipelajari
orang-orang terdekat dalam kehidupan individu (Ford 1983). Setiap orang akan
menunjukkan perilaku yang berbeda dalam mempersepsi serta mengevaluasi
simptom-simptom fisik yang dialami.
Liposwski (dalam Ford, 1983) mengkategorikan beberapa kemungkinan
yang dapat timbul pada diri seseorang dalam mempersepsi, mengevaluasi sakit
yang dialami terlepas dari penyakit yang sesungguhnya. Seseorang mungkin
menginterpretasikan penyakit sebagai suatu pembebasan. Sakit yang dirasakan
dapat diharapkan sebagai penangguhan harapan-harapan, tuntutan dan tanggung
jawab sosial.
Kemungkinan lain, penyakit dapat pula dipandang sebagai suatu strategi
untuk mengatasi tuntutan hidup. Persepsi dan evaluasi ini akan menghasilkan
perilaku yang berbeda-beda yang akan mereka tampakkan berkaitan dengan
persepsi dan eveluasinya tersebut. Hal ini oleh Mechanic (dalam Ford 1983)
disebut sebagai perilaku sakit (illness behavior). Perilaku sakit sering pula tidak
dapat dipisahkan dari stres yang dialami individu.
Gangguan somatisasi disebabkan oleh keluhan somatik yang kronik dan
terjadi berulangkali. Orang-orang dengan gangguan somatisasi percaya bahwa
mereka akan memberikan alas an yang panjang lebar untuk meyakinkan orang
lain tentang keadaan dirinya keluhan dalam gangguan somatisasi biasanya
digambarkan secara dramatis, tidak jelas dan dilebih-lebihkan.
Menurut Sarasan dan Sarasan (1993) orang-orang yang somatisasi
terkesan tidak matang dan sangat mudah dirangsang. Ternyata tidak sedikit orang
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan somatisasi ini sebagai kebiasaan untuk menghindari masalah-
masalah dalam hidupnya, tugas dan tanggungjawab.
Perilaku sakit dimulai dari persepsi seseorang dari symptom-simptom fisik
yang dialaminya, eveluasinya tentang tingkat keparahan symptom-simptom
tersebut dan berbagai tindakan yang dialaminya sebagai suatu strategi untuk
mengatasi tuntutan hidup.
Hal-hal yang melekat pada peran sakit antara lain:
a. Orang sakit dibebaskan dari kewajiban-kewajiban kemasyarakatan
yang berlaku pada situasi normal dan umum
b. Orang sakit tidak dapat disalahkan karena kondisinya, dia tidak dapat
diharapkan untuk sembuh hanya dengan kekuatan sendiri dan dia harus
dirawat oleh orang lain
Bagaimanapun juga peran sakit kadangkala dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah tertentu dalam kehidupan, tetapi masyarakat tidak
dapat menerima gangguan emosional atau kesulitan dalam menghadapi masalah
hidup sebagai alasan untuk memainkan peran sakit.
Menurut Meiwati (2002) hak-hak yang melekat pada peran sakit yaitu
dibebaskan dari kewajiban-kewajiban soial kemasyarakatan, misalnya masuk
sekolah atau bekerja dan tidak dapat disalahkan mengingat keterbatasan
kondisinya sehingga seseorang tidak diharapkan sembuh hanya dengan
kemauannya sendiri, tetapi harus mendapatkan perawatan dari orang lain.
Menurut Ford (1983) seseorang dapat mempelajari somatisasi sebagai salah satu
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cara melarikan diri dari tanggung jawab dari orang-orang terdekat seperti orang
tua dan saudara-saudaranya.
Disini dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya somatisasi karena
interpretasi sakit sebagai suatu pembebasan dan strategi untuk menghindarkan diri
dari stres kerja, masalah tuntutan-tuntutan hidup dan tanggung jawab. Dimulai
dari persepsi seseorang atas simptom-simptom fisik yang dialaminya. Karena
orang sakit dapat terbebas dari kewajiban-kewajiban sosial dan tidak dapat
disalahkan karena kondisinya. Shuval dkk (Ford 1983) mengatakan bahwa sakit
dapat digunakan sebagai alasan untuk membolos kerja dan lain-lain.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa r² sebesar 0,158 yang berarti bahwa
stres kerja memiliki sumbangan efektif sebesar 15, 8% terhadap somatisasi.
Sedangkan 84, 2% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain. Harga ini mungkin
tidak terlalu besar tetapi hal ini dapat menjelaskan bahwa stres kerja cukup
memiliki peranan dalam memunculkan somatisasi. Namun stres kerja bukanlah
satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap somatisasi.
Variabel lain yang berpengaruh menurut Ford (1983) adalah kepribadian,
kepercayaan diri, tekanan psikososial dan lainnya. Proses pemanfaatan tubuh
untuk melindungi diri dari tekanan psikologis merupakan salah satu bentuk
strategi coping. Individu menggunakan keluhan sakitnya sebagai cara mengatasi
masalah. Sakit sebagai cara pengatasan masalah digunakan individu yang
mempunyai pandangan yang rasional, yakni individu yang membutuhkan
penjelasan sebab akibat dan perbedaannya dengan keadaan normal (Cole &
Lejeneu dalam Ford 1983). Shuval dkk (Ford 1983) mengatakan bahwa sakit
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat digunakan sebagai alasan untuk membolos kerja dan lain-lain. Berdasarkan
uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa peran sakit digunakan seseorang
bila:
1). Lebih dapat diterima secara kultural
2). Sistem dukungan sosial dirasakan tidak mencukupi
3). Individu merasa di bawah stres psikososial
4). Peran sakit memecahkan masalah pribadi
5). Individu kurang percaya diri
6). Menurunnya ketrampilan penyesuaian diri.
Penelitian lain tentang hubungan stres kerja dengan somatisasi adalah
penelitian Wijaya (1991) yang menunjukkan kaitan erat antara stres kerja dan
somatisasi yang dialami wartawan surat kabar dan majalah. Disana dijelaskan
bahwa pola kerja wartawan yang menggunakan pola death line untuk mencari
berita yang dapat menyebabkan wartawan menggunakan alasan sakit (somatisasi)
untuk membolos kerja atau mangkir dari tanggung jawab kerja.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Thurlow (dalam Ford 1983)
bahwa persepsi seseorang tentang lingkungan berhubungan erat dengan sejumlah
keluhan sakit. Misalnya individu yang bekerja pada lingkungan yang kurang
menyenangkan seperti bising, terlalu padat, pengap, kurang ventilasi akan mudah
mengartikan stresor tersebut sebagai stres yang akan diikuti dengan munculnya
keluhan sakit. Lingkungan kerja di PT MTG ini khususnya di bagian produksi
yang memiliki ruang kerja yang terlalu padat dan bising, yang mungkin dapat
menjadi sumber stres bagi karyawan.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai
berikut:
1. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara stres kerja dengan
somatisasi pada karyawan-karyawati. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi stres kerja maka akan semakin tinggi somatisasi yang
dirasakan
2. Sumbangan efektif stres kerja terhadap somatisasi pada karyawan-
karyawati adalah sebesar 15,8 %, ini berarti bahwa adanya sumbangan
variabel stres kerja sebesar 15,8 % menunjukkan bahwa 15,8 % somatisasi
pada karyawan-karyawati PT MTG dipengaruhi oleh stres kerja dan 84,2
% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk PT. MTG Yogyakarta
Agar tingkat somatisasi bisa ditekan maka perusahaan disarankan agar
dapat menurunkan tingkat stres kerja yang dialami karyawati.
Cara-cara yang ingin disarankan peneliti disini adalah hendaknya
perusahaan :
a. Menyediakan semacam tempat untuk melampiaskan stres kerja
karyawan seperti yang telah banyak dilakukan oleh perusahaan di
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jepang. Disana karyawan dapat melakukan hal-hal yang mungkin tidak
dapat dilakukan di tempat kerja seperti marah-marah dengan berteriak
ataupun memaki-maki dan sebagainya.
b. Menyetel slow musik di perusahaan ketika karyawan istirahat.
c. Mengusahakan agar sedapat mungkin menekan tingkat kebisingan
yang terjadi pabrik.
2. Untuk Peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang juga mengambil topik somatisasi,
diharapkan juga dapat melihat faktor –faktor lain yang dapat menimbulkan
somatisasi seperti tekanan psikososial, dukungan sosial, dan budaya.
Juga perlu diperhatikan variabel yang dapat mempengaruhi somatisasi /
variable extranous, yang tidak ikut dikendalikan sehingga dapat
mempengaruhi hasil penelitian, seperti jenis kelamin. Menurut Mechanic
( dalam Ford, 1983) bahwa wanita mempunyai kemungkinan mengalami
somatisasi lebih besar daripada laki-laki karena wanita sangat rentan
terhadap konflik.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKEMA HUBUNGAN STRES KERJA DILIHAT DARI SUMBER STRES DENGAN SOMATISASI
Penghayatan Subjektif
P.Primer P. Sekunder
Mjd “stressor”bg karyawan
Lari dari“stressor”
Karyawan bereaksi menjadi sakitdalam menghadapi sumber stres.Keadaan sakit secara fisik lebih nyatadan lebih diterima daripada sakitsecara psikologis
Somatisasi timbul pada karyawandengan keluhan sakit kepala, sakitdada, sakit perut, sakit pada saatmenstruasi dan kelelahan
Karyawan menjadi “sakit”untuk melarikan diri daritanggungjawab danpekerjaannya yangmembuat stres
Semakin tinggi stres kerja padakaryawan, maka semakin tinggi
pula somatisasi yang dialamikaryawan
Sumber stres, faktornya : Tugas Karakteristik peran Setting perilaku Karakteristik lingkungan sosial Karakteristik lingkungan fisik Karakteristik individual
Bukan mjd“stressor” bgkaryawan
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ford, CV.1983. The Somatizing Disorders; Illness as A Way of Life, New York:Elsevier Biomedical
Botzin, RR, Acocella,RJ, Alloy, BL. 1993. Abnormal Psychology CurrentPerspective.6th ed. New York: McGraw
Comer, RJ.1992. Abnormal Psychology. New York: WH. Freeman and Company
Lazarus, RJ. 1976. Pattern of Adjutment. Tokyo: McGraw-Hill Kogakhusa. Ltd
Dunnete, MD.(Ed). 1976. Handbook of Industrial and OrganizationalPsychology. Rand McNally College Publihing Company, Chicago
Baskorowati, E. 1986. Studi Perbedaan tingkat Stress Kerja, Prestasi Kerja &Kepuasan Kerja pada Kepribadian Tipe A & B pada karyawan menengah PT.Perkebunan XXI-XXII & XXIV-XXV (Persero) di Surabaya. Skripsi sarjana,Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta
Prawitasari, JE, Utami, MS dan Subandi 1987. Tes Kepribadian UGM. LaporanPenelitian. UGM
Schneiders, A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York WWNorton and Company
Wickramesekera. I. 1989. Somatizers, The Health Care System and Collapshingthe Psychological Distance That the Somatizers Has To Travel For Help.Profesional Psychology: Research and Practice, 20, 105-111
Cirillo, DJ. 1983. Coping With Causes of Stress in abnormated Workplace.Management Review. 12,25-39
Arsenault, A and Dolan, S. 1983. The Role of Personality, Occupation inUnderstanding the Relationships between Job Stress Performance andAbsenteeism. JOP, 56,227-240
Sheridan, CL. Radmacher, SA. 1992. Health Psychology; Challenging TheBiomedical Model, Canada : John Wiley & Sons, Inc.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Schuler, RJ. 1979. Managing Stress Means Managing Times, Personel Journal,58(2)851-854
Cooper, C, Straw, A.1995. Stress Management Yang Sukses dalam Sepekan(Terjemahan). Jakarta: Kesaint Blanc Indah Coorp.
Inayati, A.1996. Perbedaan Tingkat Stress Kerja pada Perawat yangberketabahan Kepribadian antara Tipe A & B. Skripsi (Tidak diterbitkan).Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
MH, Agus. 1994. Stres Tanpa Distres: Seni Mengolah Stres. Yogyakarta:Kanisius
Anaroga, Pandji. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta: PT RINEKA CITA
Anaroga, Pandji. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta: PT Dunia PustakaJaya
Luthans, F.(1992) Organizational Behavior.6th Ed. Singapore: McGraw-Hill.
Matteson, MT & JM Ivancevich. (1982). Managing Job Stress and Health. NY:The Free Press.
Landy, FJ & DA Trumbo.(1980) Psychology of Work Behavior. Illinois: TheDorsey Press.
Guilford, JP & B. Fruchter (1978). Fundamental Statistic in Psychology andEducation. (6th Ed.) Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.
Greenberg, J & R.A. Baron. (1993). Behavior in Organization. 4th Ed. USA:Allyn & Baron.
Cooper, C.L&R. Pane (Editor). (1991). Personality and stress: IndividualDiffrences in the Stress Process. NY: John Wilen & Sons.
Quick, JC&JD. Quick.(1984). Organizational Stres and Preventive Management.NY:McGraw-Hill.
Beehr, T.A. 1995. Psychological Stres in Workplace. London: Routledge
Robbins, S.P. 1989. Organizational Behavior; Concept, Controversive andApplications. (4th ed). USA: Pretince-Hall Inc.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prokop, C.K., Bradley, L.A.,Burish, T.G., Anderson, K.O. & Fox J.E. 1991.Health Psychology: Clinical Methods and Research. New York: MacmillanPublishing Company.
Taylor, S.E. 1995. Health Psychology. (3rd ed). Singapore: McGraw Hill Int.Brehm, S.S. & Kassin, S.M. 1993. Social Psychology. (2nd ed). Boston: Houghton
Mifflin Company
Riggio, R.E. 1990. Introduction to Industrial / Organizational Psychology.London: Scats Foresman Inc.
Berry, L.M. Houston. S.P. 1993. Psychology at Work. USA: WMC. BrownCommunication, Inc.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN – 1Skala Stres Kerja dan Somatisasi (Ujicoba)
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 1
Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan
pilihlah salah satu dari 2 pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan,
perasaan dan pikiran Anda, dengan memberi tanda silang (X), pada:
Y = YaT = Tidak
Bila ada jawaban yang salah lingkarilah dan isi jawaban dengan jawaban yang
baru. Jika sudah selesai, periksalah kembali. Jangan ada yang terlewati. Atas
kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Selamat Mengerjakan.
Umur :Lama bekerja di pabrik :
JawabanNo Pernyataan
Ya Tidak
1 Dada saya tidak terasa nyeri Y T
2 Nafsu makan saya baik Y T
3 Saya kurang sehat rasanya Y T
4 Jangan-jangan saya menderita kanker Y T
5 Saya jarang mengalami muntah-muntah Y T
6 Saya tidak mengalami kesulitan ketika tidur malam Y T
7 Sering timbul kekhawatiran akan tekanan darah saya Y T
8 Kalau saya terserang diare, saya tidak panik Y T
9 Otot-otot saya masih terasa kuat Y T
10 Pinggang saya sering merasa nyeri Y T
11 Biasanya saya dapat tidur nyenyak Y T
12 Saya mengalami menstruasi secara teratur Y T
13 Tekanan darah saya terasa normal Y T
14 Saya tidak mudah emosi Y T
15 Dada saya sering sakit Y T
16 Saya selalu sarapan sebelum berangkat bekerja Y T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 Pelipis dekat mata saya sering sakit Y T
18 Kaki saya sering sakit Y T
19 Kuping saya sering berdengung Y T
20 Saya sering khawatir dengan kesehatan saya Y T
21 Saya senang berjalan kaki atau jogging Y T
22 Teman saya nampak lebih segar bugar dibanding saya Y T
23 Pencernaan saya jarang sekali terganggu Y T
24 Saya sering pusing kalau berfikir keras Y T
25 Kaki dan tangan saya sering sakit Y T
26 Leher saya sering tegang Y T
27 Pelipis saya sering berdenyut-denyut Y T
28 Hidup saya penuh gairah Y T
29 Saya jarang sakit kepala Y T
30 Saya sering hilang semangat Y T
31 Saya sering merasa lesu dan lelah Y T
32 Tanpa tahu sebabnya, badan saya lemas dan lunglai Y T
33 Saya sering pusing Y T
34 Saya senang berolahraga Y T
35 Tangan dan kaki saya sering pegal-pegal Y T
36 Tiap bangun pagi saya merasa segar dan penuh semangat Y T
37 Sulit bernafas jarang saya alami Y T
38 Saya senang memperoleh perhatian dari dokter dan suster Y T
39 Saya jarang sakit Y T
40 Saya jarang merasa sedih Y T
41 Saya sering bangun pagi dan berolahraga Y T
42 Biasanya saya dapat tidur nyenyak Y T
43 Bermain-main merupakan selingan yang menyenangkan
dalam hidup saya
Y T
44 Rasanya ada yang tidak beres dalam tubuh saya Y T
45 Pundak saya sering kaku Y T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46 Detak jantung saya normal-normal saja Y T
47 Sering timbul keragu-raguan akan kesehatan saya Y T
48 Lambung saya sering sakit Y T
49 Tenggorokkan saya sering tersekat Y T
50 Selama menstruasi saya tidak pernah merasa sakit Y T
51 Saya sering buang air besar Y T
52 Punggung saya sering sakit Y T
53 Kalau saya kena flu, saya segera ke dokter Y T
54 Saya tidak mudah capek Y T
55 Badan saya terasa selalu fit Y T
56 Kesehatan saya terjaga dengan baik Y T
57 Saya sering mengalami Migrain (Sakit kepala sebelah) Y T
58 Kaki saya masih terasa kuat untuk bekerja seharian Y T
59 Saya selalu sarapan sebelum berangkat bekerja Y T
60 Ujung jari tangan dan kaki saya sering sakit Y T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 2
Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan
pilihlah salah satu dari 4 pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan,
perasaan dan pikiran Anda, dengan memberi tanda silang (X), pada:
SS = Sangat SesuaiS = SesuaiTS = Tidak SesuaiSTS = Sangat Tidak Sesuai
Bila ada jawaban yang salah lingkarilah dan isi jawaban dengan jawaban yang
baru. Jika sudah selesai, periksalah kembali. Jangan ada yang terlewati. Atas
kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Selamat Mengerjakan.
Umur :Lama bekerja di pabrik :
JawabanNo Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya sangat bersemangat dalam bekerja karena adanya
kesempatan untuk naik pangkat (ke jenjang karir) yang lebih
tinggi
SS S TS STS
2 Saya merasa cemas karena peran saya yang tidak jelas di
pabrik ini
SS S TS STS
3 Fasilitas yang saya peroleh dari perusahaan cukup memadai SS S TS STS
4 Saya merasa letih karena pekerjaan saya yang terlalu banyak
di pabrik ini
SS S TS STS
5 Saya betah kerja lama karena ruang kerja di pabrik ini sangat
menyenangkan
SS S TS STS
6 Saling menjatuhkan dalam menjalankan peran masing-
masing sering terjadi antar karyawan
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Saya merasa tegang dalam bekerja karena suara mesin yang
bising
SS S TS STS
8 Saya tetap merasa nyaman bekerja di ruangan pabrik yang
sempit dan penuh dengan orang
SS S TS STS
9 Saya merasa dapat berkembang di pabrik ini karena saya
ingin menerapkan ilmu yang saya miliki
SS S TS STS
10 Saya jarang ikut kegiatan di RT saya karena pada hari
minggu pun saya lembur di pabrik
SS S TS STS
11 Saya tidak merasa jenuh ketika saya mendapatkan tugas
yang sangat mudah
SS S TS STS
12 Saya cepat lelah karena ruang kerja saya yang sumpek SS S TS STS
13 Saya tidak merasa jenuh ketika saya mendapatkan tugas
yang sangat mudah
SS S TS STS
14 Kekuasaan dan wewenang saya di pabrik tidak seimbang
dengan tanggung jawab yang saya pikul
SS S TS STS
15 Saya merasa dikucilkan oleh teman sekerja SS S TS STS
16 Tanggung jawab yang harus saya pikul di pabrik ini saya
rasa cukup memadai
SS S TS STS
17 Saya malas berhubungan dengan atasan karena sikapnya
yang sombong terhadap karyawan
SS S TS STS
18 Walaupun tugas saya banyak namun saya tetap bisa
berkonsentrasi
SS S TS STS
19 Saya rajin bekerja karena tanggung jawab kerja yang saya
pikul jelas
SS S TS STS
20 Ruang kerja di pabrik memberi privasi yang layak seperti
halnya saya bekerja di rumah
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Batas usia pensiun yang ditawarkan perusahaan tidak
membebani kinerja saya
SS S TS STS
22 Pengurangan fasilitas dan tunjangan kesejahteraan
karyawan tidak menggangu kinerja saya di kantor
SS S TS STS
23 Saya merasa gelisah ketika pabrik sedang dalam tahap
kemerosotan
SS S TS STS
24 Sarana dan prasarana di kantor ini sangat kurang SS S TS STS
25 Saya cepat merasa bosan dengan desain ruang kerja saya di
pabrik
SS S TS STS
26 Karena sering bekerja lembur, saya sebagai seorang ibu
tidak sempat untuk mengajak anak-anak/ keluarga
berekreasi
SS S TS STS
27 Walaupun saya mudah terserang penyakit, saya akan tetap
bersemangat bekerja di pabrik ini
SS S TS STS
28 Saya merasa silau dengan cahaya lampu yang terlalu terang
di pabrik
SS S TS STS
29 Batas usia pensiun yang ditawarkan perusahaan tidak
membebani kinerja saya
SS S TS STS
30 Dikarenakan tidak sabar, saya sering dihadapkan pada
masalah-masalah yang pelik dalam bekerja
SS S TS STS
31 Semangat kerja saya meningkat karena ada hubungan yang
baik dengan teman kerja
SS S TS STS
32 Saya tidak mampu berkonsentrasi karena pekerjaan saya
yang sangat sulit
SS S TS STS
33 Saya merasa lebih cemas mengerjakan tugas saya,
dibandingkan dengan teman sekerja
SS S TS STS
34 Ruang kerja di pabrik memberi privasi yang layak seperti
halnya saya bekerja di rumah
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 Saya menjadi semangat bekerja karena ruang kerja pabrik
yang apik
SS S TS STS
36 Saya menjadi cemas karena dengan adanya rotasi pekerjaan
di pabrik
SS S TS STS
37 Saya sering melakukan kesalahan yang membuat pekerjaan
saya tidak selesai pada waktunya
SS S TS STS
38 Peran yang saya terima di pabrik ini sering bertentangan satu
sama lain sehingga membingungkan
SS S TS STS
39 Saya merasa senang atasan meminta pertimbangan saya
dalam mengambil keputusan suatu tindakan
SS S TS STS
40 Saya merasa puas dengan posisi yang saya peroleh sekarang SS S TS STS
41 Saya tetap merasa tenang ketika bekerja dalam ruangan yang
terlalu panas
SS S TS STS
42 Sirkulasi udara yang kurang sempurna membuat ruang kerja
saya terasa panas
SS S TS STS
43 Saya merasa bingung dengan penilaian atasan terhadap hasil
kerja saya
SS S TS STS
44 Saya merasa malas bekerja di pabrik ini karena saya tidak
mempunyai pilihan pekerjaan lain
SS S TS STS
45 Kekuasaan dan wewenang saya di pabrik tidak seimbang
dengan tanggung jawab yang saya pikul
SS S TS STS
46 Saya merasa malu dengan teman sekerja karena saya merasa
tidak mampu mengerjakan tugas saya
SS S TS STS
47 Saya akan tetap semangat bekerja bila teringat gaji yang
kecil
SS S TS STS
48 Ada suasana kekeluargaan antara atasan dan bawahan di
perusahaan ini
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 Interaksi antar teman sekerja memperlihatkan semangat
kerjasama yang baik
SS S TS STS
50 PHK di pabrik menyebabkan munculnya stres pada diri saya SS S TS STS
51 Saya merasa tidak mempunyai peranan dalam setiap
keputusan atasan yang menyangkut perusahaan
SS S TS STS
52 Saya merasa hubungan dengan atasan kurang terjalin
kerjasama yang baik
SS S TS STS
53 Kekuasaan dan wewenang saya di pabrik tidak seimbang
dengan tanggung jawab yang saya pikul
SS S TS STS
54 Saya ingin mencapai kemajuan dalam kerja saya SS S TS STS
55 Saya mudah kesal bila menghadapi pekerjaan yang sulit bagi
saya
SS S TS STS
56 Saya dapat bekerja dengan baik karena adanya dukungan
dari atasan
SS S TS STS
57 Masalah pribadi harus diabaikan selama bekerja di kantor SS S TS STS
58 Jika melihat keberhasilan orang lain, saya menemukan
kekurangan pada diri saya
SS S TS STS
59 Di pabrik ini ada hubungan yang baik antara pimpinan dan
bawahan
SS S TS STS
60 Tanggung jawab yang diberikan pabrik pada saya tidak
memberatkan
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN – 2Data Stres Kerja & Somatisasi (Ujicoba)
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19
1 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3
2 3 2 4 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
3 3 2 3 2 3 2 1 2 1 4 2 2 2 1 2 1 4 2 2
4 2 2 3 3 3 2 1 2 1 4 3 2 3 1 2 1 2 2 2
5 2 2 3 2 2 2 2 2 1 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3
6 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 1 3 3 2 4
7 2 2 3 2 2 1 2 2 2 4 3 3 3 2 1 3 2 3 2
8 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3
9 3 3 1 3 4 3 3 1 3 4 4 2 4 2 1 3 2 3 3
10 3 3 3 4 3 3 4 1 3 4 4 2 4 2 1 3 2 3 3
11 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 4 3 1 4 1 4 4
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 1 4 3
13 3 2 3 2 2 1 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3
16 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 3 3 3 2 1 3 2 3 3
17 3 2 3 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 4 2 1 3 2 3
18 2 2 3 4 2 1 2 2 2 4 3 3 3 2 1 2 2 3 3
19 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3
20 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2
21 1 1 3 3 3 1 2 2 3 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3
22 4 3 3 3 4 3 2 1 4 4 2 4 3 1 2 4 1 4 4
23 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 1 3 2 3 3
24 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 4
25 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 4
26 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 2 3 2 3 3
27 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3
28 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3
29 4 2 4 4 4 1 2 2 4 4 4 1 4 1 1 4 1 4 4
30 1 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4
31 3 2 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4
32 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 1 4 3
33 3 3 1 3 2 3 4 1 4 1 4 4 4 4 2 1 4 4 4
34 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3
35 4 1 3 3 4 1 2 1 4 4 3 4 3 3 2 4 1 4 4
36 4 1 3 3 4 3 2 1 4 4 3 4 3 3 2 4 1 4 4
37 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3
38 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3
39 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3
40 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 1 2 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b20 b21 b22 b23 b24 b25 b26 b27 b28 b29 b30 b31 b32 b33 b34 b35 b36 b37 b38
1 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4
2 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1
4 3 2 2 3 1 1 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 1 3 1
5 3 2 1 3 2 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2
6 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
7 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
8 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
9 3 3 3 4 2 2 4 3 1 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3
10 3 3 3 4 2 2 4 3 1 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3
11 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3
12 4 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
13 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2
14 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
15 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
16 3 2 1 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
17 2 2 1 4 2 3 1 2 3 3 1 2 3 2 4 3 2 1 2
18 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
20 2 1 1 3 1 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1
21 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2
22 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2 4 1 2 2 3 2 2 2
23 4 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2
24 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2
25 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2
26 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2
27 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2
28 2 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2
29 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 1 4 4 2 3 2
30 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2
31 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3
32 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3
33 1 1 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3
34 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
35 4 4 1 4 3 2 4 2 4 3 4 1 2 2 3 3 3 2 2
36 4 4 1 4 3 2 4 4 2 4 3 4 1 2 3 3 3 2 2
37 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
38 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4
39 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
40 3 3 2 3 1 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b39 b40 b41 b42 b43 b44 b45 b46 b47 b48 b49 b50 b51 b52 b53 b54 b55 b56 b57
1 4 2 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3
2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 3 3 4
4 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 1 3
5 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 3 2 3 3
6 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3
7 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
8 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
9 3 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 4 3
10 4 2 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3
11 4 2 1 4 3 1 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3
12 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
14 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3
15 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3
16 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
17 2 2 1 3 4 3 4 2 4 3 3 4 2 2 3 4 4 3 2
18 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
19 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3
20 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
21 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4
22 3 3 1 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4
23 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3
24 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 4 2 4 4
25 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 4 2 4 4
26 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
27 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4
28 4 3 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4
29 4 3 3 2 2 1 2 2 3 4 4 2 1 1 2 4 2 4 1
30 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3
32 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 4 3 3 3
33 3 3 1 4 2 4 2 3 1 3 3 3 2 3 2 4 4 2 3
34 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3
35 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
36 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
37 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3
38 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3
39 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3
40 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b58 b59 b60 totalb
1 4 3 3 184
2 3 3 3 154
3 1 2 2 132
4 1 2 3 128
5 3 2 3 143
6 3 3 3 163
7 3 3 3 154
8 3 3 3 165
9 4 4 3 172
10 4 4 3 178
11 4 4 3 179
12 2 4 4 175
13 3 3 3 161
14 3 3 3 167
15 3 3 3 167
16 3 2 3 151
17 1 2 4 147
18 3 3 3 157
19 3 3 3 165
20 3 3 3 149
21 3 3 3 159
22 4 3 2 172
23 3 3 3 175
24 2 4 3 176
25 2 4 3 174
26 3 3 3 166
27 3 3 3 164
28 4 4 3 171
29 1 4 3 159
30 3 2 3 158
31 3 2 3 171
32 4 3 3 173
33 4 3 3 176
34 3 2 3 176
35 3 3 3 167
36 3 3 3 171
37 3 2 3 175
38 3 3 3 180
39 3 1 3 146
40 3 1 3 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19
41 1 1 3 2 1 1 2 1 3 3 3 1 3 1 1 1 2 2 3
42 3 2 3 3 3 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
43 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
44 3 3 4 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
45 3 2 2 3 2 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
46 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
47 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2
48 2 2 2 4 2 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
49 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
50 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b20 b21 b22 b23 b24 b25 b26 b27 b28 b29 b30 b31 b32 b33 b34 b35 b36 b37 b38
41 3 2 3 4 1 1 3 1 3 2 1 3 2 3 3 1 1 3 3
42 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3
43 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3
44 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2
45 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3
46 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3
47 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2
48 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
50 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b39 b40 b41 b42 b43 b44 b45 b46 b47 b48 b49 b50 b51 b52 b53 b54 b55 b56 b57
41 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3
42 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2
43 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2
44 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
45 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
46 3 2 2 3 4 2 2 2 2 4 3 3 2 3 2 4 2 3 4
47 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3
48 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
49 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
50 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja
b58 b59 b60 totalb
41 3 3 3 133
42 3 3 3 169
43 3 3 3 174
44 3 3 3 158
45 2 3 3 158
46 2 2 3 157
47 3 3 3 153
48 2 3 3 158
49 3 3 3 165
50 3 3 3 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
3 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2
4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
5 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1
6 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
9 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
11 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
12 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
14 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2
15 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1
16 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
17 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1
18 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1
19 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2
20 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
21 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2
22 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2
23 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
26 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
27 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1
28 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1
29 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2
30 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2
31 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
32 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1
33 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1
34 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2
35 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1
36 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2
37 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
38 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
39 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2
40 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38
1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2
3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1
4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2
5 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
6 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1
7 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1
9 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2
10 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1
11 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1
12 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
13 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1
14 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2
15 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
16 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1
17 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2
18 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
19 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
20 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2
21 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1
22 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1
23 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1
24 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1
25 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1
26 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2
27 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2
28 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2
29 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
30 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2
31 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1
32 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
33 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1
34 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2
36 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2
37 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1
38 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1
39 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1
40 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54 a55 a56 a57
1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2
3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2
4 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1
5 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1
6 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2
7 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
8 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1
9 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1
10 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
11 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1
12 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2
13 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
14 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1
15 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
16 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2
17 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2
18 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
19 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
20 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2
21 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2
23 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1
24 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1
25 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2
26 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1
27 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1
28 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2
29 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2
30 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2
31 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
32 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1
33 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1
34 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1
35 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2
36 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
37 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1
38 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1
39 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1
40 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a58 a59 a60 totala
1 2 2 2 105
2 1 2 2 107
3 1 1 2 87
4 1 2 2 104
5 1 1 1 76
6 1 1 1 74
7 1 2 2 106
8 1 1 1 72
9 1 1 1 81
10 1 2 2 103
11 1 1 1 73
12 1 1 2 76
13 1 2 2 102
14 1 1 2 85
15 2 2 1 89
16 1 2 2 103
17 1 1 1 87
18 2 2 1 87
19 2 2 1 88
20 1 2 2 99
21 1 1 2 85
22 1 1 2 87
23 1 1 2 88
24 2 1 1 72
25 1 1 2 88
26 1 2 2 97
27 2 1 1 82
28 1 1 2 83
29 1 1 2 83
30 1 1 2 83
31 2 2 2 98
32 2 2 1 85
33 2 1 1 81
34 1 1 2 96
35 1 1 2 76
36 1 1 2 82
37 1 1 2 99
38 1 1 2 98
39 1 1 1 83
40 1 1 2 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19
41 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2
42 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1
43 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
44 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2
45 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2
46 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
47 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2
48 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1
49 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38
41 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2
42 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2
43 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1
44 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1
45 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
46 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1
47 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2
48 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
49 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
50 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54 a55 a56 a57
41 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2
42 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1
43 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1
44 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2
45 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
46 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
47 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1
48 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1
49 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1
50 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Somatisasi
a58 a59 a60 totala
41 1 1 2 102
42 1 1 2 84
43 1 2 2 103
44 1 1 2 88
45 1 1 2 77
46 1 2 2 102
47 1 1 2 87
48 2 2 1 92
49 1 1 1 70
50 2 2 1 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN – 3Uji Validitas & Reliabilitas
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN – 4Skala Stres Kerja & Somatisasi (Penelitian)
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 1
Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan
pilihlah salah satu dari 2 pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan,
perasaan dan pikiran Anda, dengan memberi tanda silang (X), pada:
Y = YaT = Tidak
Bila ada jawaban yang salah lingkarilah dan isi jawaban dengan jawaban yang
baru. Jika sudah selesai, periksalah kembali. Jangan ada yang terlewati. Atas
kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Selamat Mengerjakan.
Umur :Lama bekerja di pabrik :Pendidikan terakhir :
JawabanNo Pernyataan
Ya Tidak
1 Dada saya tidak terasa nyeri Y T
2 Nafsu makan saya baik Y T
3 Saya kurang sehat rasanya Y T
4 Jangan-jangan saya menderita kanker Y T
5 Saya jarang mengalami muntah-muntah Y T
6 Saya tidak mengalami kesulitan ketika tidur malam Y T
7 Sering timbul kekhawatiran akan tekanan darah saya Y T
8 Kalau saya terserang diare, saya tidak panik Y T
9 Otot-otot saya masih terasa kuat Y T
10 Pinggang saya sering merasa nyeri Y T
11 Biasanya saya dapat tidur nyenyak Y T
12 Saya mengalami menstruasi secara teratur Y T
13 Tekanan darah saya terasa normal Y T
14 Saya tidak mudah emosi Y T
15 Dada saya sering sakit Y T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 Saya selalu sarapan sebelum berangkat bekerja Y T
17 Pelipis dekat mata saya sering sakit Y T
18 Kaki saya sering sakit Y T
19 Kuping saya sering berdengung Y T
20 Saya sering khawatir dengan kesehatan saya Y T
21 Saya senang berjalan kaki atau jogging Y T
22 Teman saya nampak lebih segar bugar dibanding saya Y T
23 Pencernaan saya jarang sekali terganggu Y T
24 Saya sering pusing kalau berfikir keras Y T
25 Kaki dan tangan saya sering sakit Y T
26 Pelipis saya sering berdenyut-denyut Y T
27 Hidup saya penuh gairah Y T
28 Tanpa tahu sebabnya, badan saya lemas dan lunglai Y T
29 Saya sering pusing Y T
30 Tangan dan kaki saya sering pegal-pegal Y T
31 Sulit bernafas jarang saya alami Y T
32 Saya jarang merasa sedih Y T
33 Rasanya ada yang tidak beres dalam tubuh saya Y T
34 Sering timbul keragu-raguan akan kesehatan saya Y T
35 Tenggorokkan saya sering tersekat Y T
36 Selama menstruasi saya tidak pernah merasa sakit Y T
37 Saya sering buang air besar Y T
38 Punggung saya sering sakit Y T
39 Saya selalu sarapan sebelum berangkat bekerja Y T
40 Ujung jari tangan dan kaki saya sering sakit Y T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 2
Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan
pilihlah salah satu dari 4 pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan,
perasaan dan pikiran Anda, dengan memberi tanda silang (X), pada:
SS = Sangat SesuaiS = SesuaiTS = Tidak SesuaiSTS = Sangat Tidak Sesuai
Bila ada jawaban yang salah lingkarilah dan isi jawaban dengan jawaban yang
baru. Jika sudah selesai, periksalah kembali. Jangan ada yang terlewati. Atas
kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Selamat Mengerjakan.
JawabanNo Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya sangat bersemangat dalam bekerja karena
adanya kesempatan untuk naik pangkat (ke jenjang
karir) yang lebih tinggi
SS S TS STS
2 Saya merasa cemas karena peran saya yang tidak
jelas di pabrik ini
SS S TS STS
3 Saya merasa letih karena pekerjaan saya yang
terlalu banyak di pabrik ini
SS S TS STS
4 Saya betah kerja lama karena ruang kerja di pabrik
ini sangat menyenangkan
SS S TS STS
5 Saya merasa tegang dalam bekerja karena suara
mesin yang bising
SS S TS STS
6 Saya merasa dapat berkembang di pabrik ini karena
saya ingin menerapkan ilmu yang saya
miliki
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 Saya tidak merasa jenuh ketika saya mendapatkan
tugas yang sangat mudah
SS S TS STS
8 Saya cepat lelah karena ruang kerja saya yang
sumpek
SS S TS STS
9 Kondisi WC di pabrik kotor SS S TS STS
10 Saya merasa teman kerja saya di pabrik kurang
kompak
SS S TS STS
11 Tanggung jawab yang harus saya pikul di pabrik ini
saya rasa cukup memadai
SS S TS STS
12 Walaupun tugas saya banyak namun saya tetap bisa
berkonsentrasi
SS S TS STS
13 Saya rajin bekerja karena tanggung jawab kerja
yang saya pikul jelas
SS S TS STS
14 Batas usia pensiun yang ditawarkan perusahaan
tidak membebani kinerja saya
SS S TS STS
15 Pengurangan fasilitas dan tunjangan kesejahteraan
karyawan tidak menggangu kinerja saya di kantor
SS S TS STS
16 Sarana dan prasarana di kantor ini sangat kurang SS S TS STS
17 Saya cepat merasa bosan dengan desain ruang kerja
saya di pabrik
SS S TS STS
18 Karena sering bekerja lembur, saya sebagai seorang
ibu tidak sempat untuk mengajak anak-anak/
keluarga berekreasi
SS S TS STS
19 Walaupun saya mudah terserang penyakit, saya
akan tetap bersemangat bekerja di pabrik ini
SS S TS STS
20 Pengurangan fasilitas dan tunjangan kesejahteraan
karyawan tidak mengganggu kinerja saya di pabrik
SS S TS STS
21 Dikarenakan tidak sabar, saya sering dihadapkan
pada masalah-masalah yang pelik dalam bekerja
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 Semangat kerja saya meningkat karena ada
hubungan yang baik dengan teman kerja
SS S TS STS
23 Saya menjadi semangat bekerja karena ruang kerja
pabrik yang apik
SS S TS STS
24 Saya menjadi cemas karena dengan adanya rotasi
pekerjaan di pabrik
SS S TS STS
25 Peran yang saya terima di pabrik ini sering
bertentangan satu sama lain sehingga
membingungkan
SS S TS STS
26 Saya merasa senang atasan meminta pertimbangan
saya dalam mengambil keputusan suatu tindakan
SS S TS STS
27 Sirkulasi udara yang kurang sempurna membuat
ruang kerja saya terasa panas
SS S TS STS
28 Saya merasa malu dengan teman sekerja karena
saya merasa tidak mampu mengerjakan tugas saya
SS S TS STS
29 Interaksi antar teman sekerja memperlihatkan
semangat kerjasama yang baik
SS S TS STS
30 PHK di pabrik menyebabkan munculnya stres pada
diri saya
SS S TS STS
31 Saya merasa hubungan dengan atasan kurang
terjalin kerjasama yang baik
SS S TS STS
32 Kekuasaan dan wewenang saya di pabrik tidak
seimbang dengan tanggung jawab yang saya pikul
SS S TS STS
33 Saya ingin mencapai kemajuan dalam kerja saya SS S TS STS
34 Saya mudah kesal bila menghadapi pekerjaan yang
sulit bagi saya
SS S TS STS
35 Saya dapat bekerja dengan baik karena adanya
dukungan dari atasan
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 Jika melihat keberhasilan orang lain, saya
menemukan kekurangan pada diri saya
SS S TS STS
37 Di pabrik ini ada hubungan yang baik antara
pimpinan dan bawahan
SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN – 5Data Stres Kerja & Somatisasi (Penelitian)
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
no pendidik usia thnkerja a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8
1 1 25 5 1 1 1 1 2 2 1 1
2 1 31 7 1 2 2 1 2 2 2 1
3 1 45 9 1 1 1 1 2 1 1 1
4 1 39 9 1 1 2 1 1 1 1 1
5 1 30 8 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 39 14 1 1 2 1 1 1 2 2
7 2 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 2 33 5 1 1 1 1 1 1 1 1
9 2 25 5 2 1 1 1 1 1 1 1
10 2 29 12 1 1 1 1 2 1 1 1
11 2 21 2 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 16 8 1 1 1 2 2 2 1 1
13 2 28 4 1 1 1 1 2 1 1 2
14 2 40 11 1 1 1 1 1 1 2 1
15 2 31 5 2 1 1 1 1 1 1 1
16 2 24 6 1 1 1 1 1 1 2 1
17 2 32 2 1 1 2 1 1 2 2 1
18 2 29 6 1 1 1 1 1 1 1 2
19 2 34 7 1 1 1 1 1 1 1 2
20 2 30 3 1 1 1 1 1 1 2 1
21 3 35 12 2 2 2 1 1 2 2 1
22 3 25 3 1 1 1 1 1 1 1 1
23 3 32 11 2 1 1 1 1 2 2 2
24 3 30 5 2 1 1 1 1 2 2 1
25 3 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1
26 3 28 8 2 1 1 1 1 1 2 2
27 3 29 2 1 1 1 1 1 1 2 2
28 3 35 5 2 1 1 1 2 2 1 1
29 3 27 6 1 2 1 1 1 1 1 1
30 3 39 8 2 1 1 1 2 1 1 1
31 3 37 11 2 1 1 1 2 2 1 2
32 3 40 13 1 2 1 1 1 1 1 1
33 3 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 3 36 8 1 1 2 1 1 1 1 1
35 3 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36 3 33 6 1 1 1 1 2 1 2 1
37 3 26 6 2 1 1 1 1 1 2 1
38 3 30 1 2 1 1 1 1 2 1 1
39 3 32 5 1 1 1 1 2 2 2 2
40 3 28 7 1 1 1 1 1 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian
a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1
4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
5 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
6 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
7 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1
13 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1
16 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1
17 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2
18 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1
19 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1
20 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1
21 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1
22 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
23 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1
24 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
25 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
26 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
27 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2
29 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1
30 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1
33 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1
37 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
39 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
a28 a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 tota b1 b2 b3 b4 b5
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 47 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 69 3 2 2 2 2
3 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 55 2 2 2 2 2
4 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 55 4 4 2 4 2
5 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 50 2 2 2 2 2
6 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 54 3 2 2 4 1
7 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 47 2 3 2 2 2
8 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 42 2 2 2 2 1
9 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 45 2 2 2 1 4
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 4 4 2 1 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 2 2 1 1 1
12 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 57 1 1 1 2 1
13 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 48 2 4 4 1 4
14 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 50 2 2 2 2 3
15 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 48 2 2 2 1 2
16 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 58 2 2 4 2 3
17 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 60 3 3 3 3 3
18 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 59 3 2 2 4 1
19 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 55 2 2 2 2 2
20 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 54 2 2 4 3 3
21 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 60 1 3 3 1 3
22 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 45 2 3 2 1 1
23 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 58 4 4 3 2 2
24 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 53 3 2 4 4 2
25 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 60 2 2 2 1 2
26 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 69 3 3 4 2 3
27 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 56 2 2 3 3 4
28 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 54 2 2 4 1 4
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 48 2 1 3 2 2
30 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 48 1 3 3 1 2
31 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 48 2 2 3 2 2
32 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 58 2 3 3 3 3
33 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 43 2 2 2 2 2
34 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 49 3 1 2 2 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 42 3 2 2 2 2
36 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 52 2 2 3 2 4
37 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 62 2 3 4 2 4
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 3 1 3 2 2
39 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 50 2 2 3 2 3
40 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 49 2 2 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19 b20 b21 b22 b23 b24
1 2 2 1 3 3 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3
2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 3 2 3 1 2 3 1 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 4 2 2 2 2 3 2
4 4 1 4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 1 2 3 2 4 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 2 2 3 4
7 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2
8 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 1 1 3 1 1 2 1 1 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2 3
10 1 2 4 1 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2
11 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
12 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 4 1 4 3 4 2 4
13 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 3
14 1 1 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 4
15 1 1 2 3 3 1 1 1 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2
16 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3
17 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 1 2
18 1 2 3 2 4 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 3 2 3 2
19 2 1 1 3 3 1 1 1 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2
20 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3
21 1 1 3 1 1 2 1 1 3 2 3 1 3 2 2 1 1 2 3
22 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 4
23 3 1 2 2 4 2 2 1 2 3 4 2 4 3 4 3 1 2 4
24 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3
25 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 2 1 2 3
26 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2
27 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 4 3 2 2 1 3 3
28 3 1 2 3 4 1 1 1 4 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3
29 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 1 3
30 1 1 3 4 2 2 1 1 2 4 4 3 2 1 3 2 1 2 3
31 1 1 3 2 1 1 1 1 3 3 2 3 3 1 3 3 1 1 3
32 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 4
33 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2
34 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
35 1 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
36 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 4 2 2 1 1 3 1
37 1 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4
38 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 1 1 2
39 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
40 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
b25 b26 b27 b28 b29 b30 b31 b32 b33 b34 b35 b36 b37 totb
1 3 3 3 3 2 4 2 2 1 2 2 3 1 80
2 1 2 4 4 1 2 1 1 1 2 1 4 1 76
3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 4 3 1 82
4 3 2 4 3 3 2 3 3 1 3 2 3 1 103
5 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 80
6 2 1 4 2 1 2 4 3 2 3 2 3 2 83
7 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 84
8 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 2 72
9 2 1 3 2 1 2 1 3 1 2 1 4 1 70
10 3 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 82
11 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 49
12 1 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 71
13 1 2 4 4 1 2 2 2 2 2 2 3 2 81
14 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 93
15 2 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 78
16 3 3 4 4 2 2 2 2 1 2 2 3 1 86
17 4 2 3 2 1 2 2 4 2 3 2 3 2 91
18 4 3 4 4 1 2 4 2 1 3 2 3 1 85
19 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 70
20 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 88
21 3 1 4 3 1 2 1 3 1 3 1 4 1 73
22 1 1 3 3 2 3 1 1 1 2 1 2 1 62
23 2 1 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 98
24 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 1 3 2 94
25 2 1 2 3 1 3 2 2 1 3 2 4 2 69
26 3 2 3 3 2 2 2 2 1 4 1 3 2 87
27 2 2 4 3 2 2 2 2 1 3 1 3 2 85
28 2 1 4 1 1 4 2 2 1 4 1 4 1 86
29 1 2 3 3 1 3 2 2 1 2 2 3 1 77
30 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 3 2 79
31 3 1 3 3 1 4 2 2 1 3 1 3 2 77
32 2 2 3 2 2 2 2 2 1 4 1 3 2 87
33 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 3 2 69
34 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 75
35 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 77
36 3 2 4 3 2 1 3 2 1 2 2 1 2 77
37 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 1 3 1 116
38 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 81
39 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 86
40 2 2 3 3 1 4 2 2 1 3 1 4 2 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
no pendidik usia thnkerja a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8
41 3 20 1 1 1 1 2 1 1 2 2
42 3 34 12 1 1 1 1 1 1 1 1
43 3 23 1 2 2 2 1 1 1 2 1
44 3 30 4 1 1 2 1 1 1 2 1
45 3 35 12 1 1 1 1 1 1 1 2
46 3 29 1 1 1 2 1 1 1 2 1
47 3 25 6 2 1 1 1 1 1 1 1
48 3 30 9 2 1 2 1 1 2 2 1
49 3 29 3 2 1 1 1 1 1 1 1
50 3 25 6 1 2 2 1 1 1 2 2
51 3 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 3 27 5 1 1 1 1 1 1 1 2
53 3 30 10 1 1 1 1 2 1 1 1
54 3 28 6 1 1 1 1 2 1 2 2
55 3 30 6 4 4 4 4 4 4 4 2
56 3 30 8 1 1 1 1 2 1 2 2
57 3 35 2 1 2 1 1 1 2 2 2
58 3 35 10 1 1 2 1 1 1 1 1
59 3 30 11 1 1 1 1 1 1 1 1
60 3 27 9 1 1 1 1 1 1 1 1
61 3 30 11 1 1 1 1 1 1 1 1
62 3 30 8 1 1 2 1 2 1 1 1
63 3 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 3 23 1 1 1 1 1 1 1 2 1
65 3 30 1 2 1 2 1 1 1 1 2
66 3 22 1 1 1 2 1 2 2 1 2
67 3 24 3 1 1 1 1 1 1 2 2
68 3 30 10 1 1 1 1 1 1 1 1
69 3 40 9 1 1 2 1 1 2 1 1
70 3 29 3 1 1 1 1 1 1 1 1
71 3 25 6 1 1 2 1 1 1 1 2
72 3 32 6 2 1 1 1 2 1 1 1
73 3 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1
74 3 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1
75 3 26 2 2 2 2 2 2 2 2 2
76 3 30 3 2 2 2 2 2 2 2 2
77 3 22 1 2 1 2 2 1 1 2 2
78 3 35 2 1 1 2 2 2 2 2 2
79 3 40 8 1 1 2 2 1 1 1 2
80 3 24 1 1 1 1 1 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27
41 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1
44 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1
45 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
46 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2
47 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
48 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
49 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
50 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2
51 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1
53 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
54 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1
55 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1
56 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1
57 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1
58 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1
59 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1
60 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
62 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1
63 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1
65 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1
66 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
67 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
68 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1
69 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1
70 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
71 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1
72 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2
73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
74 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
75 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2
76 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
77 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2
78 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
79 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
a28 a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 tota b1 b2 b3 b4 b5
41 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 50 2 4 4 2 3
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 3 1 2 2 2
43 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 61 1 2 3 3 2
44 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 59 2 2 2 3 3
45 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 48 1 2 2 3 3
46 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 63 2 2 3 2 2
47 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 47 2 2 2 2 2
48 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 65 2 4 4 2 3
49 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 50 2 2 3 2 2
50 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 65 2 4 4 3 2
51 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 45 2 2 2 2 2
52 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 51 2 3 2 2 2
53 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 50 3 2 2 1 2
54 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 53 2 2 2 3 2
55 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 70 2 2 2 3 2
56 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 57 2 3 4 4 4
57 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 56 1 3 2 1 2
58 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 52 3 2 3 3 2
59 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 47 4 2 2 3 2
60 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 51 2 2 2 1 2
61 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42 2 2 3 2 2
62 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 56 2 2 2 1 2
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 2 2 2 2 2
64 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 52 3 3 2 2 2
65 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 66 3 3 2 3 2
66 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 63 2 1 4 3 1
67 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 54 3 2 2 4 1
68 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 55 2 2 4 2 2
69 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 61 3 2 3 2 2
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42 2 2 2 2 2
71 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 57 2 2 3 2 2
72 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 59 4 2 2 3 2
73 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41 1 3 2 2 2
74 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 46 1 1 2 1 1
75 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 71 3 4 3 3 3
76 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 75 3 2 4 2 2
77 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 59 3 2 3 2 3
78 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 71 2 2 3 3 3
79 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 50 2 2 3 2 2
80 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 46 2 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19 b20 b21 b22 b23 b24
41 1 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 2 4 2 3 3 1 2 2
42 3 2 2 2 1 2 1 2 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 2
43 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3
44 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3
45 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 3
46 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2
47 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2
48 1 1 3 1 4 1 1 1 2 4 2 1 4 1 1 4 1 1 3
49 3 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3
50 2 1 4 3 2 3 1 2 1 1 3 2 4 3 1 2 1 1 3
51 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3
52 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 2 3
53 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 1 3 1 2 2
54 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3
55 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3
56 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
57 1 2 2 1 4 1 1 1 3 2 3 3 4 2 3 2 1 2 2
58 4 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 1 3
59 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2
60 1 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2
61 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3
62 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2
63 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2
64 1 1 1 2 4 2 3 2 1 1 1 1 4 1 1 4 1 2 4
65 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
66 2 1 3 4 4 3 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 4 4 3
67 1 2 3 2 4 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 2 2 3 4
68 3 2 4 2 3 2 1 1 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2
69 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2
70 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3
71 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2
72 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3
73 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 4 2 2 2 2 2 3
74 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2
75 4 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3
76 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2
77 2 1 2 1 4 2 2 2 1 2 1 4 2 2 3 1 1 3 2
78 2 1 2 1 4 3 2 3 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 1
79 2 2 2 1 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2
80 2 2 2 3 4 3 2 3 2 1 3 3 2 4 2 3 3 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian)
b25 b26 b27 b28 b29 b30 b31 b32 b33 b34 b35 b36 b37 totb
41 2 1 4 4 1 2 2 2 1 2 1 4 1 77
42 3 1 4 3 1 1 2 2 1 2 1 3 1 80
43 4 1 4 3 2 2 3 2 1 3 1 3 2 84
44 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 91
45 2 2 3 4 1 3 2 1 1 3 2 4 1 69
46 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 89
47 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 83
48 1 1 1 2 1 2 4 2 1 2 1 4 1 75
49 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 90
50 2 1 4 2 1 2 2 4 1 4 2 3 1 84
51 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 82
52 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 83
53 2 2 3 4 1 4 1 1 1 3 3 3 1 71
54 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 86
55 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 86
56 4 1 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 129
57 3 1 4 2 2 1 4 4 1 4 2 2 1 80
58 1 1 4 3 1 3 4 1 2 2 2 2 2 88
59 2 2 4 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 86
60 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 71
61 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 80
62 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 68
63 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 3 1 71
64 3 3 4 4 1 1 1 1 1 4 1 4 1 78
65 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 84
66 4 2 4 3 4 2 3 4 2 4 1 3 3 102
67 2 1 4 2 1 2 4 3 2 3 2 3 1 82
68 2 1 3 3 1 1 2 3 1 4 1 4 3 81
69 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 91
70 2 1 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 1 83
71 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 82
72 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 89
73 2 1 4 3 1 4 4 2 1 2 1 3 1 82
74 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 1 60
75 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 2 112
76 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 96
77 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 80
78 1 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 1 3 79
79 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 89
80 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN – 6Hasil Analisis (Normalitas, Linearitas & Korelasi)
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
tota totbN 80 80
Mean 53.35 82.73NormalParameters(a,b) Std. Deviation 8.263 11.690
Absolute .095 .127
Positive .095 .127
Most ExtremeDifferences
Negative -.053 -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .849 1.138
Asymp. Sig. (2-tailed) .467 .150
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Linearitas
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
TOTA *TOTB
BetweenGroups
(Combined)3147,652 35 89,933 1,761 ,038
Linearity 853,042 1 853,042 16,707 ,000
Deviationfrom Linearity
2294,610 34 67,489 1,322 ,190
Within Groups 2246,548 44 51,058
Total 5394,200 79
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
TOTA * TOTB ,398 ,158 ,764 ,584
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Korelasi
TOTA TOTBTOTA Pearson
Correlation1,000 ,398(**)
Sig. (2-tailed) , ,000
N 80 80
TOTB PearsonCorrelation ,398(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 ,
N 80 80
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN – 7
Surat Keterangan Penelitian
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI