hubungan status sosial ekonomi dalam pemilihan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DALAM
PEMILIHAN PERTEMANAN SEBAYA (MAHASISWA
FITK UIN JAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
ARINI
NIM: 11140150000018
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
ABSTRAK
Arini (11140150000018), Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul skripsi “Hubungan Status Sosial Ekonomi
Dalam Pemilihan Pertemanan Sebaya (Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta)”.
Status sosial ekonomi dapat menjadi tolak ukur hubungan sosial mahasiswa
terhadap mahasiswa lain terutama dalam hal pemilihan teman sebaya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana status sosial ekonomi dapat mempengaruhi
proses pemilihan pertemanan sebaya di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan menggunakan analisis Teori Pilihan Rasional yang
dikemukakan oleh Friedman dan Hetcher dan Teori Struktural Fungsional yang
dikemukakan oleh T. Parsons. Adapun langkah analisis data adalah dengan pertama
mengelompokkan data, reduksi data, menyajikan data yang menjawab pertanyaan
penelitian berdasarkan temuan tema dan terakhir adalah verifikasi atau kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor sosial ekonomi mempengaruhi
pemilihan pertemanan sebaya, faktor tersebut antara lain: gaya berpakaian; gengsi
dan harga diri; ketergantungan ekonomi dengan kawan; hobby berbelanja; kebiasaan
menghabiskan waktu luang bersama dan hobby travelling.
Kata Kunci: Pengaruh, Status Sosial Ekonomi, Pertemanan Sebaya.
ABSTRACT
Arini (11140150000018), Department of Social Sciences Education, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training. Thesis title "Relationship of Socio-Economic
Status in the Selection of Peer Friendship (Students of the Faculty of Tarbiyah
and Teacher Training of UIN Jakarta)".
Socio-economic status can be a benchmark of social relations between
students and other students, especially in the case of peer selection. This study aims
to find out how socioeconomic status can influence the process of peer selection in
the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Jakarta.
The research method used is a qualitative method with data collection
techniques using observation, interviews and documentation. Data analysis was
performed using Rational Choice Theory analysis put forward by Friedman and
Hetcher and Functional Structural Theory put forward by T. Parsons. The step of data
analysis is by first grouping the data, reducing the data, presenting data that answers
the research questions based on the findings of the theme and finally the verification
or conclusion.
The results of this study are that socioeconomic factors influence the selection
of peer friends, these factors include: dress style; prestige and self-esteem; economic
dependence with friends; hobby shopping; the habit of spending free time together
and traveling hobbies.
Keywords: Influence, Socio-Economic Status, Peer Friendship.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ”Hubungan Status Sosial Ekonomi dalam Pemilihan Pertemanan
Sebaya (Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Jakarta” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Tanpa akal,
berkah dan rahmat-Nya yangdiberikan penulis pasti tidak akan sampai pada fase akhir
di perkuliahan ini. Selanjutnya Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurah
kepada junjungan alam, baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya. Nabiakhirul zaman yang telah membawa umat manusia dari zaman
kegelapan menjadi zaman yang terang berderang dengan ilmu dan teknologi yang
berkembang dengan pesat saat ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan yang
harus disempurnakan dan penuh dengan hambatan yang harus dilalui. Tanpa
dukungan dari seluruh pihak yang telah membantu pastinya skripsi ini tidak dapat
terselesaikan. Oleh karena itu padakesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua jurusan Pendidikan Imu
Pengetahuan Sosial sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan banyak perhatian, bimbingan, serta motivasi
kepada mahasiswa tingkat akhir disela-sela kesibukannya.
3. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, selaku sekertaris Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, yang juga senantiasa memberikan
banyak perhatian dan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir disela-
sela kesibukannya
4. Bapak Dr. Abdul Rozak, M. Si, selaku dosen pembimbing pertama dan
ibu Maila Dinia Husni Rahiem, Ph.D, MA, selaku dosen pembimbing
kedua yang telah bersedia meluangkan waktu serta selalu memberikan
motivasi, bimbingan dan nasehat selama penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah
memberikan ilmu selama penulis mengenyam pendidikan di kampus ini.
6. Terkhusus kepada kedua orang tua, Alm bapak H. Abdul Munib dan Ibu
Titin dan kedua orang tua angkat penulis Papa Sunarto dan Ibu Ade Diah
Rahmawati terimakasih atas seluruh doa dan dukungan moril maupun
materil serta kasih sayang yang selalu mengiringi langkah penulis hingga
saat ini.
7. Kepada kakak tersayang Arief Rahman yang selalu memberikan masukan
dan dukungan secara moril selama penulis melakukan perkuliahan. Serta
adik-adik tersayang Muhammad Isa Rahmatirta, Muhammad Raysha
Kartawijaya, Syarifa Nayshilla Azahra dan Queenza Fatimah Belva yang
menjadi penghibur dan obat disaat penulis merasa lelah sehingga
dijadikan motivasi agar selalu menjadi teladan bagi mereka, agar kelak
mereka bisa menjadi penerus yang jauh lebih baik dari penulis.
8. Kepada seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Terimakasih banyak karena telah membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
9. Kepada sahabat-sahabat terbaikku “Mecin Seki” selama masa
perkuliahan, Fauziah Karimah, Fitria Sulistyawati, Finkki Dahliani Dewi
A, Yufilanita Bandi Saputri, Niken Kesuma Wardani, Bahrani Anggi
Shinta dan Dwiyana Pitdiyawati. Terimakasih telah menjadi tempat
berkeluh kesah selama masa perkuliahan, dan atas seluruh perhatian,
dukungan dan doa dari kalian semua.
10. Kepada sahabatku yang membantu menyelesaikan skripsi, Retno Tri
Kusuma dan Annisa Lutfia. Terimakasih atas saran dan masukannya yang
telah membantu sampai skripsi ini selesai.
11. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2014 atas
kekompakannya selama ini, baik di kelas ataupun saat praktikum.
12. Kepada orang-orang yang merendahkan penulis dan sering menanyakan
kapan skripsi berakhir penulis ucapkan terimakasih berkat perkataannya
membantu penulis untuk semangat dan membuktikan mampu
menyelesaikan skripsi ini.
13. Seluruh pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu
secara langsung ataupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis harapkan semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan pahala
yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh Allah
SWT.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan digunakan demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap agar skripsi ini dapat
bermanfaat, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 31 Oktober 2019
Penulis,
Arini
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK.................................................................................................................................i
ABSTRACT...............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................................5
C. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
D. Pembatasan Masalah.....................................................................................................5
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian........................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN LITERATUR
A. Deskripsi Teoritik..........................................................................................................8
1. Landasan Teori.................................................................................................8
B. Kajian Literatur...........................................................................................................10
1. Pengertian Pertemanan...................................................................................10
2. Manfaat Pertemanan......................................................................................11
3. Pola Pertemanan.............................................................................................12
4. Pertemanan di Masa Remaja..........................................................................13
5. Pertemanan di Tempat Belajar.......................................................................13
6. Pertemanan dan Kemajuan Studi...................................................................16
7. Status Sosial Mahasiswa................................................................................18
8. Status Sosial Ekonomi Mahasiswa................................................................18
9. Status Sosial Ekonomi Mahasiswa FITK.......................................................19
10. Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup.......................................19
11. Hubungan Status Sosial dan Pergaulan.................................... .....................20
C. Penelitian yang Relevan..............................................................................................22
D. Kerangka Berfikir........................................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................................27
B. Metode Penelitian........................................................................................................28
C. Sumber Data dan Sampel Penelitian...........................................................................29
1. Sumber Data...................................................................................................29
2. Sampel Penelitian...........................................................................................30
D. Pengumpulan Data......................................................................................................31
1. Observasi........................................................................................................31
2. Wawancara.....................................................................................................31
3. Dokumentasi..................................................................................................32
E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data........................................................................33
1. Analisis Data..................................................................................................33
a) Reduksi Data............................................................................................33
b) Penyajian Data.........................................................................................34
c) Penarikan Kesimpulan.............................................................................34
F. Rencana Pengujian Keabsahan Data...........................................................................35
1. Kreadibilitas (drajat kepercayaan).................................................................35
2. Transferabilitas (drajat keterahlian)...............................................................35
3. Dependallity (kebergantungan)......................................................................35
4. Confinabillity (kepastian data).......................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum FITK UIN Jakarta..........................................................................37
1. Deskripsi Lokasi............................................................................................37
a) Profil Fakultas.........................................................................................37
b) Visi dan Misi...........................................................................................39
B. Informasi Partisipan....................................................................................................40
C. Paparan Data Hasil Penelitian.....................................................................................42
1. Gaya Berpakaian Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan Sebaya......44
2. Gengsi dan Harga Diri Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan
Sebaya............................................................................................................46
3. Ketergantungan Ekonomi dengan Kawan Mempengaruhi Proses Pemilihan
Pertemanan Sebaya........................................................................................50
4. Hobi Berbelanja Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan Sebaya.......54
5. Kebiasaan Menghabiskan Waktu Mempengaruhi Proses Pemilihan
Pertemanan Sebaya (ket: Hangout di Café)..................................................58
6. Hobi Travelling Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan Sebaya........61
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan.....................................................................................................................65
B. Implikasi......................................................................................................................66
C. Saran............................................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................69
LAMPIRAN............................................................................................................................74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir....................................................................................26
Gambar 4.1 Gaya Berpakaian Mahasiswa FITK UIN Jakarta....................................45
Gambar 4.2 Kelompok Pertemanan Sebaya I..............................................................47
Gambar 4.3 Kelompok Pertemanan Sebaya II............................................................48
Gambar 4.4 Mahasiswa Pulang Bersama di Kampus Sawangan................................50
Gambar 4.5 Mahasiswa Pulang Bersama di Kampus Ciputat.....................................51
Gambar 4.6 Partisipan AF setelah melakukan wawancara dengan peneliti................54
Gambar 4.7 Partisipan AF dan teman-temannya dengan pakaian yang sama diambil
dari instagram pribadi AF............................................................................................55
Gambar 4.8 Partisipan SYE setelah wawancara dengan peneliti................................57
Gambar 4.9 Kafe di sekitar Kampus UIN Ciputat dari aplikasi Google Maps...........58
Gambar 4.10 Partisipan RT travelling bersama teman-temannya...............................61
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tema Pertemanan Remaja di Sekolah dalam Pengembangan Identitas
Diri...............................................................................................................................15
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu....................................................................................23
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.........................................................................................27
Tabel 4.1 Klasifikasi Status Sosial Ekonomi Partisipan..............................................43
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat ...........................................................................................................................72
1.1 Surat Bimbingan Skripsi ...............................................................................72
1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................................73
2. Instrumen.....................................................................................................................74
2.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ...................................................................74
2.2 Lembar Observasi .........................................................................................77
3. Hasil Pengumpulan Data ............................................................................................78
3.1 Catatan Wawancara (CW)..............................................................................78
3.1.1 Catatan Wawancara 1 .......................................................................78
3.1.2 Catatan Wawancara 2 .......................................................................83
3.1.3 Catatan Wawancara 3 .......................................................................87
3.1.4 Catatan Wawancara 4 .......................................................................92
3.1.5 Catatan Wawancara 5 .......................................................................95
3.1.6 Catatan Wawancara 6 .......................................................................98
3.1.7 Catatan Wawancara 7 .....................................................................102
3.1.8 Catatan Wawancara 8 .....................................................................105
3.1.9 Catatan Wawancara 9 .....................................................................108
3.1.10 Catatan Wawancara 10 ...................................................................112
3.1.11 Catatan Wawancara 11.....................................................................115
3.1.12 Catatan Wawancara 12.....................................................................118
5. Dokumentasi ............................................................................................................121
6. Lembar Uji Referensi .....................................................................................................
7. Biodata Penulis ...............................................................................................................
1
BAB I
A. Latar Belakang
Dari total 1.040 mahasiswa aktif 1pada tahun ajaran 2018 tersebut,
terdapat banyak mahasiswa yang berasal dari dalam dan luar daerah
(mahasiswa perantauan). Dalam berinteraksi sehari-hari mahasiswa bertemu
dan menjalin hubungan pertemanan dengan latar belakang yang beragam,
salah satunya adalah latar belakang status sosial ekonomi.
Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam suatu kelompok
masyarakat2. Lokasi atau posisi dalam strata sosial berbeda-beda, tergantung
pada hak dan kewajiban, serta biasanya ditentukan pula oleh gaya hidup dan
pola konsumsi seseorang. Perbedaan posisi tersebut menggambarkan
perbedaan status.3
UIN Syarif Hidayatullah merupakan kampus negeri dengan biaya
pendidikan yang terjangkau dengan sistem UKT4 yang menyesuaikan dengan
penghasilan orang tua. Dengan biaya pendidikan terjangkau dan adanya
program Beasiswa membuat semua kalangan status sosial ekonomi dapat
masuk ke Universitas ini, termasuk ke dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Jadi penulis mendapati bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan berasal dari berbagai status sosial ekonomi yang berada di
masyarakat, dari mulai status sosial ekonomi rendah sampai status sosial
ekonomi tinggi.
1 Berdasarkan data dari Tata Usaha FITK UIN Jakarta
2 Soerjono Soekanto, “Sosiologi Suatu Pengantar”, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2014, hlm 208
3Ibid.
4 Brosur Biaya Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
Dalam kehidupannya, setiap orang pasti membutuhkan orang lain, entah
dalam saat-saat susah, sedih, maupun bahagia. Pada dasarnya manusia
merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup dalam komunitas dan tidak
dapat hidup sendiri.5 Manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehadiran
seorang teman memiliki peran yang bisa membuat kehidupan yang dijalani
seseorang menjadi lebih menyenangkan dan menjauhkan diri dari rasa
kesepian. Ketika individu tidak memiliki teman di lingkungan hidupnya atau
memiliki teman yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, atau
pun ketika ia merasa berada di suatu tempat seorang diri, individu akan
mengalami kesepian.
Berdasarkan hasil observasi terhadap fenomena pertemanan
antarmahasiswa yang terjadi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat kerenggangan antarmahasiswa. Artinya,
ada beberapa mahasiswa yang tampak tidak akrab, bahkan tidak saling
menyapa satu sama lain, padahal individu-individu tersebut merupakan
mahasiswa pada fakultas yang sama. Kerenggangan ini tampak semakin jelas
pada mahasiswa yang tidak dapat membaur dengan mahasiswa lain, sehingga
selalu menyendiri dalam aktivitas perkuliahan. Belum diketahui alasan yang
pasti yang mendasari timbulnya perilaku tersebut. Namun sebagian besar
kebencian manusia didasarkan karena ketidaksamaan berupa ketidaksamaan
status sosial ekonomi.6
Mahasiswa yang memiliki status sosial ekonomi tinggi cenderung bergaul
dengan status sosial ekonomi yang sama. Hal ini ini dikarenakan seseorang
yang memiliki latar belakang status sosial ekonomi yang berbeda kurang
disenangi dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai latar belakang
yang sama. Adanya perbedaan status sosial ekonomi ini mencerminkan
5 Yesmil dan Adang, Sosiologi untuk Universitas, Bandung: PT. Rafika Aditama, 2013, hlm 169
6 Baron dan Byrne, Psikologi sosial (edisi kesepuluh), Jakarta:Penerbit Erlangga.2003.hlm 295
3
perbedaan yang amat mencolok, sebagai akibatnya akan mempengaruhi
pergaulan yang ada dalam lingkungan sosialnya, terutama dalam kelompok
teman sebaya.7
Dalam satu kelompok teman sebaya, tingkat kedekatan antar anggotanya
beragam. Ada orang yang memiliki tingkat kedekatan yang lebih erat, atau
lebih intim, dengan seorang individu dibanding dengan yang lainnya. Individu
yang memiliki tingkat kedekatan yang lebih erat itulah yang disebut dengan
teman. Intimasi merupakan kondisi saat seseorang berkomunikasi mengenai
perasaan dan informasi melalui proses pengungkapan diri yang terbuka dan
bersifat dua-arah.8
Terjalinnya suatu pertemanan, biasanya terjadi karena adanya suatu
kesamaan, misalnya adanya pengalaman yang sama, latar belakang kehidupan
yang sama, dari tipe kepribadian yang sama, atau dari keyakinan yang sama
yang membuat individu sama-sama cocok dalam melakukan suatu hal.
Contohnya ialah kesamaan keyakinan. Para mahasiswa beragama Islam akan
cenderung lebih dekat dengan mahasiswa yang beragama Islam juga.9 Sejalan
dengan hal tersebut, dalam perkuliahan mahasiswa membutuhkan kerjasama
yang baik sehingga dapat memudahkan aktivitas perkuliahan. Perlu diingat
bahwa menjalani perkuliahan tidaklah membutuhkan waktu yang singkat.
Menjalin hubungan pertemanan di lingkungan perkuliahan dapat membuat
mahasiswa menjadi lebih bersemangat dan membuat keseharian mahasiswa di
kampus menjadi lebih menyenangkan karena mahasiswa menjalin hubungan
sosial yang positif dan memiliki banyak teman di lingkungan kampus.
7 W. Antoni, “Hubungan Status Sosial Ekonomi terhadap Sifat Konsumtif Mahasiswa Menggunakan
ATM”, Lampung:UNILA 2014, hlm 2 8R.S Feldman, Social psychology second edition, Unites State of America: Prentice Hall: 1997, hlm 229
9S.S. Sarwono dan Eko. A. Meinarno, Psikologi sosial, Jakarta : Salemba Humanika, 2009, hlm 170
4
Pentingnya pemilihan teman yang tepat agar terhindar dari perilaku sosial
negatif yang dapat menyebabkan gangguan psikologis lain muncul. Pemilihan
teman yang kurang tepat dapat menyebabkan individu terpengaruh dengan
perilaku negatif dari kelompoknya, karena pada dasarnya lingkungan dapat
mempengaruhi kepribadian individu10
. Sehingga menjalin hubungan dan
memiliki teman dapat menjadi faktor protektif yang dapat melindungi
individu dari dampak negatif. Individu yang bahagia memiliki kesehatan dan
kebiasaan yang baik, memiliki hubungan yang efektif, dan menggunakan gaya
berpikir yang sehat.11
Individu yang tidak mempunyai cukup keterampilan
sosial (kurang bergaul) biasanya lebih suka menyendiri padahal
perkembangan jiwa seseorang banyak ditentukan oleh pergaulannya dengan
orang lain.12
Dengan adanya penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana status
sosial ekonomi dapat mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya,
seberapa besar pengaruh faktor ini dari beberapa faktor pemilihan pertemanan
sebaya lainnya seperti kesamaan minat, hobi, cara mengisi waktu luang, cara
pandang dan lainnya. Sesuatu yang wajar dan diperbolehkan jika remaja
memiliki teman akrab.
Peneliti melihat penelitian ini sebagai sesuatu upaya yang penting dan
patut dilakukan berdasarkan atas kejadian di kehidupan nyata bahwa ada
beberapa mahasiswa yang tidak menyatu dan membaur. Mahasiswa pun
idealnya dapat membaur dan memupuk persaudaraan sehingga dapat
mewujudkan pluralisme, tidak ada mahasiswa yang merasa dirinya sendirian,
dan tidak ada lagi kesenjangan antar sesama mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, maupun sesama secara umum.
10
J.Rakhmat, Psikologi komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009, hlm 21 11
R.B.Diener dan B. Dean. Positive psychology coaching. Hoboken New Jersey : John Wiley & Sons, 2007, hlm 35 12
Soerjono Soekanto, “Sosiologi Suatu Pengantar”, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2014, hlm 62
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Ketika individu tidak memiliki teman di lingkungan hidupnya atau
memiliki teman yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, atau pun ketika ia merasa berada di suatu tempat
seorang diri, individu akan mengalami kesepian.
2. Kurang berbaurnya sesama mahasiswa yang dapat menimbulkan
kebencian yang didasarkan karena ketidaksamaan latar belakang
ekonomi.
3. Adanya perbedaan status sosial ekonomi mencerminkan perbedaan
yang amat mencolok, sebagai akibatnya akan mempengaruhi
pergaulan yang ada dalam lingkungan sosialnya, terutama dalam
kelompok teman sebaya.
4. Dampak negatif dari pemilihan pertemanan yang kurang baik dapat
menyebabkan gangguan psikologis.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana status sosial ekonomi dapat mempengaruhi proses pemilihan
pertemanan sebaya?
D. Pembatasan Masalah
6
Berdasarkan identifikasi masalah diatas agar penelitian ini lebih efektif
dan terarah maka masalah penelitian dibatasi pada hubungan status sosial
ekonomi mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun ajaran 2018.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah
status sosial ekonomi mempengaruhi pemilihan teman sebaya di lingkungan
perkuliahan.
F. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan pengembangan
wawasan mengenai pentingnya membangun pertemanan sebaya
khususnya memilih dan membangun pertemanan sebaya dalam
lingkungan perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis pada penelitian ini bertujuan untuk menjadikan
penelitian ini sebagai pengetahuan baik bagi masyarakat pada
umumnya, informan, maupun peneliti secara pribadi. Adapun manfaat
praktis dari penelitian ini antara lain adalah:
a. Bagi Informan, penelitian ini dapat memberikan suatu perspektif
mengenai tahapan pemilihan teman sebaya. Informan dapat
menggunakan informasi-informasi dalam penelitian ini untuk
membangun kesadaran tentang pentingnya membangun pertemanan
sebaya dalam lingkungan perkuliahan.
b. Bagi warga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, penelitian ini
dapat memberikan gambaran mengenai tahapan relasi interpersonal
7
antarmahasiswa. Hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk membuat suatu pembinaan pertemanan sebaya secara plural bagi
mahasiswa sehingga dapat mempermudah berjalannya perkuliahan.
c. Bagi masyarakat umum, penelitian ini dapat memberikan gambaran
mengenai pentingnya pluralisme sehingga dapat memperkuat
persatuan negara Indonesia dengan kekeluargaannya.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN LITELATUR
A. Landasan Teori
Teori yang menjadi landasan pada penelitian ini adalah Teori Pilihan
Rasional dan Teori Struktural Fungsional. Teori pilihan Rasional
dikemukakan oleh Friedman dan Hetcher, kedua teori ini adalah kerangka
pemikiran untuk memahami dan merancang model perilaku sosial dan
ekonomi.1 Teori pilihan rasional ini berasumsi bahwa seseorang memiliki
preferensi di antara beberapa pilihan alternatif, artinya seseorang dapat
memilih dan menentukan dengan siapa dia bisa berteman dan bergaul.2
Seseorang dapat menentukan pergaulannya sendiri karena mahasiswa
memilih pergaulannya berdasarkan keinginannya sendiri bukan berdasarkan
keinginan orang lain.
Teori Struktural Fungsional dikemukakan oleh T. Parsons, teori ini
menjelaskan tentang sosialisasi dalam bermasyarakat.3 Teori T. Parsons
sangat relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Menurut
Parsons setiap sistem sosial (besar atau kecil ukurannya) harus memenuhi
empat kriteria/persyaratan fungsional yang olehnya disingkat menjadi AGIL
(adaptation, goal attainment, integration, laten pattern maintenance).4
Adaptation berarti keharusan seseorang untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, goal attainment adalah tujuan dari seseorang berinteraksi,
1 Ritzer dan Goodman, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: KENCANA. 2004. hlm 357
2 Ibid.
3 IB Wirawan, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: PRENADAMEDIA Grup. 2012. Hlm 52-
53 4 Ibid.
9
integration adalah hubungan interelasi pada setiap anggota masyarakat, laten
pattern maintenance (pola pemeliharaan) adalah konsep yang menunjukkan
terhentinya interaksi.5
Selain dari teori-teori di atas, ada salah satu ayat Al-qur’an yang
menjadi dasar dari penelitian ini, yaitu dalam Surah al-Hujuraat (49:13) yang
berbunyi:
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Di dalam Islam berteman pun dianjurkan seperti yang dijelaskan dalam
surat al-Hujurat ayat 13. Kata mengenal dalam surat di atas bukan hanya
mengenal sekedar nama, tetapi mengenal karakteristik, kepribadian satu sama
lain.6 Karena setiap bangsa, setiap suku mempunyai watak yang berbeda-
beda. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung menjadi
kenal jika faktor-faktor kedekatan psikologis seperti usia, jenis kelamin, dan
status sosial adalah hal-hal yang bisa menyebabkan mereka menjadi sering
mengadakan kontak. Kontak semacam ini adalah akibat dari proksinitas atau
kedekatan (proximity) fisik. Semakin dekat jarak fisik, semakin besar
kemungkinan bahwa dua orang mengalami kontak secara berulang dan
5 IB Wirawan, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, Jakarta: PRENADAMEDIA Grup. 2012. Hlm 52-
53 6 Dr. Listiawati, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, Jakarta:Kencana, 2017. hlm 111
10
dengan demikian mengalami paparan berulang terhadap suatu stimulus baru
(wajah asing, lukisan abstrak, suatu produk, atau apapun) biasanya akan
berakibat pada evaluasi yang semakin positif terhadap stimulus tersebut atau
bisa juga disebut repeated exposure.7
B. Kajian Literatur
1. Pengertian Pertemanan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) teman dapat diartikan
sebagai “kawan; sahabat”.8 Sedangkan arti dari pertemanan sendiri lebih
menekankan kepada perihal-perihal tentang berteman.9 Pertemanan sendiri
lebih banyak membahas tentang tata cara dalam berteman. Jika dilihat soal
pertemanan ini kelihatannya mudah, itu dalam teori, prakteknya cukup
sulit. Orang harus menghayati dulu makna pertemanan karena selama
berteman dengan orang lain, faktor emosi atau perasaan tidak senang
karena iri dan sebagainya selalu menyelinap di dalamnya.10
Kenyataan
tentang emosi (perasaan) individu ini sulit sekali di tanggulangi;
bermacam-macam sifat dalam berteman karena pengaruh pendidikan di
lingkungan rumahnya akan selalu terbawa dalam pertemanan.11
Kelompok teman sebaya sebagai tempat berinteraksi mempunyai
peranan bagi kehidupan sosial maupun pendidikan remaja. Menurut
Santosa, bahwa teman sebaya atau peer group adalah kelompok sebaya
yang sukses ketika anggotanya dapat berinteraksi.12
Hal-hal yang dialami
oleh anak-anak tersebut adalah hal-hal yang menyenangkan saja. Dengan
bersama teman sebaya siswa bisa melakukan hal-hal yang disukainya.
7 Zajonc, R. B. (1968). Attitudinal effects of mere exposure. Journal of Personality and Social
Psychology, 9, Monograph Suppl. No. 2, part 2. 8 KBBI Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id diakses pada 24 Oktober 2018 pukul 12.22
9 KBBI Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id diakses pada 24 Oktober 2018 pukul 12.30
10 Ben Handaya. Etiket dan Pergaulan.Yogyakarta: Kanisius, 2010. hlm 13
11 Ibid.
12 Slamet Santosa. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. 2004. hlm 79
11
Definisi lain mengenai kelompok teman sebaya menurut Tirtarahardja
adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang bersamaan
usianya, antara lain kelompok bermain pada masa kanak-kanak, kelompok
monoseksual yang beranggotakan anak-anak sejenis kelamin, atau gang
yaitu kelompok anak-anak nakal.13
Kelompok teman sebaya dalam kelompok bermain pada masa anak-
anak, mereka lebih cenderung bermain dengan siapa saja tidak berdasarkan
jenis kelamin. Sedangkan pada saat mereka beranjak remaja, mereka
cenderung berkumpul dengan teman sebayanya yang memiliki jenis
kelamin sama.
2. Manfaat Pertemanan
Teman dapat berperan sebagai tempat bertanya dan tempat
mendapatkan masukan ketika kita membuat suatu karya. Keberhasilan
seorang teman bisa menjadi sumber belajar bagi kita, begitu pula
sebaliknya.14
Dalam upaya pengembangan identitas etnik, remaja memerlukan
penguatan nilai sosial yang positif, yang salah satunya dapat diperoleh dari
pertemanan sebaya.15
Lebih lanjut, Kelly dan Hansen menyatakan bahwa
fungsi pertemanan sebaya bisa mengontrol dorongan hati ke arah yang
positif, memberikan dukungan emosional untuk menjadi lebih mandiri,
meningkatkan keterampilan sosial dan pengekspresian diri menjadi lebih
matang, mengubah sikap dan tingkah laku menjadi perannya masing-
masing (laki-laki dan perempuan), memperkuat penyesuaian moral dan
nilai dalam bermasyarakat sehingga lebih mudah untuk menerimanya dan
13
Umar Tirtarahardja & La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. 2005 hlm 14
Bukik Setiawan dan Andrie Firdaus, Bakat bukan Takdir. Ciputat: Buah Hati. 2016.hlm 215 15
Desmita, Psikologi perkembangan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007, hlm 220-221
12
terakhir teman sebaya juga bisa memberikan harga diri sehingga seseorang
bisa disukai dan diterima oleh pergaulannya.16
3. Pola Pertemanan
Pada masa remaja lanjut, pola pertemanan sudah bergeser dari pola
pertemanan yang sejenis (laki-laki berteman dengan laki-laki) ke arah
beragam (laki-laki berteman dengan perempuan).17
Seiring pula dengan
pergeseran dari depedensi ke indepedensi, mahasiswa merasa lebih bebas
untuk berteman.18
Masalah pertemanan bisa menjadi masalah yang cukup
pelik, baik mengenai percintaan, kesulitan penyesuaian diri dan
keterlibatan terhadap pengaruh kelompok pertemanan yang bisa bersifat
negatif.19
Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan
perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas
sosial. Istilah persahabatan menggambarkan suatu hubungan yang
melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi.20
Nilai yang terdapat
dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat
memperlihatkan secara konsisten yaitu kecenderungan untuk menginginkan
apa yang terbaik bagi satu sama lain lalu simpati dan empati lalu kejujuran
dan barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk
mengucapkan kebenaran dan terakhir adalah saling pengertian.21
16
Desmita. Psikologi perkembangan. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), hlm 220-221 17
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga, Jakarta: Gunung Mulia, 2004, hlm 133 18
Ibid. 19
Ibid. 20
Ibid. hlm 134 21
ibid
13
Pada suatu saat kita merasakan adanya perilaku yang tidak sesuai
dengan persahabatan sehingga menyebabkan berakhirnya persahabatan.22
Dari hal-hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa persahabatan diatur oleh
serangkaian aturan informal yang dihargai dan dipelihara. Michael Argyle
dan Monika Henderson (1984) menyebutkan adanya tiga kriteria
berlakunya peraturan dalam hal persahabatan: Pada umumnya orang setuju
bahwa di dalam suatu persahabatan, perilaku perlu dibatasi/diatur oleh
suatu aturan. Seperti untuk teman lama dan teman baru, peraturannya
dibedakan, tidak setia kawan biasanya menjadi penyebab kegagalan
berteman. Lalu terdapat perbedaan perilaku terhadap teman dekat dan
teman yang kurang dekat.23
4. Pertemanan di Masa Remaja
Pentingnya pertemanan pada masa remaja memiliki enam fungsi
yaitu kebersamaan memberikan waktu untuk dinikmati bersama-sama,
stimulasi memberikan informasi dan hal-hal yang menarik, dukungan
fisik memberikan waktu dan pertolongan sebagai teman yang baik,
dukungan ego memberikan dukungan dan harap untuk temannya,
perbandingan sosial memberikan informasi bagaimana cara bersikap
kepada remaja lain dan terakhir keakraban atau perhatian memberikan
hubungan yang hangat, dekat dan kepercayaan kepada teman lainnya.24
5. Pertemanan di Tempat Belajar
Orang sering mengatakan bahwa sekolah adalah tempat mereka
menimba ilmu dan pengetahuan lainnya. Sekolah adalah rumah kedua
22
Klara Inata Arishanti, Handout Psikologi Sosial, (Depok: Universitas Gunadharma, 2006) 23
Ibid. 24
John W. Santrock, Adolescence Perkembangan Remaja edisi ke enam, (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm 220
14
mereka setelah keluarga.25
Oleh karena itu, sekolah memegang peranan
penting dalam menanamkan nilai-nilai sosial kepada anak didiknya. Di
sekolah mereka akan bergaul dengan anak sebaya mereka dengan
berbagai pola perilaku yang berbeda dan dari kelas sosial yang berbeda
pula. Pergaulan ini akan memperkaya pengalaman bagi setiap anak yang
ada dalam sekolah tersebut.26
S. Stanfeld Sargent menyatakan bahwa
sebagai lembaga masyarakat, sekolah juga memiliki fungsi untuk
mewariskan kearifan budaya, bahasa, kemampuan baca tulis, aturan-
aturan yang harus dipatuhi remaja yang berkaitan dengan
pengembangan sikap positif serta pemberian sanksi untuk sikap dan
perilaku negatif.27
Secara umum, remaja memiliki kelompok pertemanan di
masyarakat, baik dalam lingkup teman bermain di masyarakat ataupun
di sekolah.28
Berdasarkan rentang usianya, secara umum, remaja di
sekolah memiliki jumlah waktu interaksi yang lebih banyak
dibandingkan dengan interaksinya dengan teman sepermainan di
masyarakat. Kondisi ini mendasari asumsi bahwa lingkungan di sekolah
berikut pertemanan remaja di sekolah dapat membantu remaja mencapai
identitas diri ideal.29
Secara umum, terdapat sepuluh tema yang muncul dari pertemanan
remaja di sekolah dalam pengembangan identitas diri, yang dapat
dinyatakan sebagai berikut:
25
DRS. Andreas Soeroso, Sosiologi 1 kelas X, (Jakarta: Quadra, 2008), hlm 86-87 26
Ibid. 27
Nina Yudha Aryanti. “Pengembangan Identitas Remaja Transmigran Jawa di Lampung Melalui Pertemanan Antar Budaya di Sekolah”. Jurnal Kajian Komunikasi. Volume 2 No. 1, Juni 2014, hlm. 93-104 28
Nina Yudha Aryanti. “Pengembangan Identitas Remaja Transmigran Jawa di Lampung Melalui
Pertemanan Antar Budaya di Sekolah”. Jurnal Kajian Komunikasi. Volume 2 No. 1, Juni 2014, hlm.
93-104 29
Ibid.
15
Tabel 2.1 Tema Pertemanan Remaja di Sekolah dalam Pengembangan Identitas Diri30
No Tema Keterangan
1. Alasan pertemanan a. Kedekatan fisik (tempat duduk di kelas, jarak
kelas dan tempat tinggal)
b. Kedekatan psikologis (usia, jenis kelamin, aspek
personal dan emosional)
c. Memiliki kesamaan hobi
d. Memiliki kesamaan orientasi kegiatan (berada
dalam ekstrakurikuler yang sama)
e. Keanggotaan kelompok
f. Jenis kelamin /gender
2. Konteks interaksi
-Konteks fisik
-Konteks waktu
-Konteks relasi
a. Ruang kelas
b. Teras kelas
c. Lapangan sekolah
d. Tempat parkir
e. Kantin
f. Mushola
g. Ruang guru
h. Perpustakaan
Saat remaja berada di sekolah:
a. Sebelum jam pelajaran dimulai
b. Istirahat
c. Jam pelajaran kosong
d. Pulang sekolah
e. Setelah pulang sekolah (menunggu kegiatan
ekstrakurikuler)
a. Teman sekelas
b. Teman kegiatan ekstrakurikuler
3. Tema interaksi a. Membicarakan pelajaran sekolah (diskusi)
b. Membicarakan kegiatan sekolah (diskusi)
c. Merencanakan kegiatan
d. Bergosip dan membicarakan isi media massa
e. Basa Basi
f. Bercanda
4.
Motivasi dan tujuan interaksi a. Basa basi
b. Mengakrabkan diri
c. Mengisi waktu luang
d. Mengembangkan diri (diskusi tugas)
e. Mendapatkan nilai pelajaran
f. Mendapatkan prestasi
g. Penyesuaian dan pengembangan diri sosial
h. Mendapatkan identitas kelompok dan afiliasi
kelompok
i. Mencari dukungan sosial
j. Berbagi pengalaman
k. Kerjasama
l. Pengakuan orang lain
m. Eksistensi diri dalam interaksi
30
Ibid.
16
n. Aktualisasi diri
5. Tipe motif interaksi a. Personal
b. Sosial
6. Situasi interaksi a. Formal
b. Informal
Pada tabel di atas dibahas beberapa motif yang membuat seseorang
berteman, contohnya kedekatan fisik seperti tempat duduk di kelas,
jarak kelas sampai tempat tinggal. Kedekatan psikologis seperti usia,
jenis kelamin, dan status sosial adalah hal-hal yang bisa dijadikan
pertimbangan dalam memilih teman.
6. Pertemanan dan Kemajuan Studi
Manusia adalah makhluk sosial yang merupakan makhluk hidup
yang lebih sempurna yang mendapatkan akal pikiran yang baik dan
memiliki pendidikan dan pergaulan yang bervariasi dalam berinteraksi
antar sesama manusia, bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk
hidup yang lain. Dalam kaitannya sebagai makhluk sosial, manusia
berkembang dengan sesi kehidupan yang bermula pada masa kanak-
kanak yang berpengaruh pada pergaulannya baik di rumah maupun di
sekolah. Kehidupan dalam berinteraksi antar sesama individu sebagai
makhluk sosial ini sangatlah berpengaruh kepada pergaulan anak
terhadap pembelajaran di sekolah sehingga pengaruh teman sebaya
terhadap proses pembelajaran di sekolah sangat berkaitan dengan minat
belajar remaja.31
Menurut Hurlock, perkembangan sosial berarti perolehan
kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Proses
pergaulan individu dengan kelompok sosial yang di lewati pada semua
31
Abu Ahmadi. Psikologi Umum. Jakarta:PT Rineka Cipta.1998. hlm 195
17
tingkatan umur di pengaruhi oleh kelompok sosial dengan siapa mereka
mempunyai hubungan tetap dan merupakan tujuan indentifikasi diri.
Pengaruh tersebut paling kuat pada masa kanak-kanak dan sebagian
masa remaja awal, yaitu terjadinya kelunturan psikologis yang terbesar.
Pola pengaruh kelompok sosial pada masa kanak-kanak dapat
diramalkan meskipun hal itu berbeda-beda karena memiliki karakter
pergaulan yang berbeda pada masing-masing anak dengan umur yang
berkelainan.32
Salah satu penelitian mengatakan menyatakan bahwa pertemanan
sebaya dapat mempengaruhi minat siswa dalam belajar ke arah yang
positif. Pernyataan hasil tersebut adalah:
”Pengaruh relasi sebaya terhadap minat belajar sebesar 41.2 % yang
membuktikan bahwa relasi sebaya berpengaruh terhadap minat belajar
siswa. Kemudian sisanya sebesar 58.8 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan cara
lain yang diduga mempengaruhi minat belajar siswa.”33
Hasil penelitian itu sejalan dengan pendapat Clarke-Stewart dan
Fein yang menyatakan bahwa siswa harus mampu berinteraksi dengan
teman sebayanya dalam belajar yang selalu mendukung interaksi antar
teman dalam meningkatkan minat belajar anak secara positif maupun
negatif. Siswa kurang kooperatif dan kurang rensponsif terhadap orang
yang dewasa di banding anak-anak yang di asuh di rumah. Siswa yang
lebih berkompeten adalah siswa yang merasa mampu menguasai
dirinya, berpartisipasi, sopan, bekerja keras, mandiri, lebih siap dalam
menghadapi kesulitan dalam menuju jenjang yang lebih tinggi dalam
32
Hurlock,E.B.Perkembangan Anak.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.1978. hlm 250-252 33
Yanus Nap. Pengaruh Relasi Sebaya Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SD GUGUS 3 Sewon Bantul. Vol. V No. 7 Tahun 2016
18
berinteraksi dalam teman sebayanya secara sosial dalam meningkatkan
minat belajarnya.34
7. Status Sosial Mahasiswa FITK
Status sosial artinya adalah tempat atau posisi seeorang dalam suatu
kelompok sosial yang dilihat dari lingkungan pergaulannya, prestige nya
serta hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat.35
Demikian seseorang dikatakan mempunyai status sosial karena
seseorang itu ikut dalam suatu kelompok sosial.36
Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam status
sosial, yang pertama yaitu Ascribed status. Ascribed Satatus adalah
status yang dibawa dari lahir. Ascribed status adalah tipe status yang
didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan,
suku, usia, dan lain sebagainya. Kedua yaitu Achieved Status. Achieved
status adalah status yang didapatkan dengan usaha. Achieved status
adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha
yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan,
tingkat pendidikan dan pekerjaan.37
8. Status Ekonomi Mahasiswa FITK
Latar belakang orang tua, pekerjaan orang tua, jabatan sosial orang
tua dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam melakukan kegiatan
belanja, menabung, investasi, kredit, penganggaran, dan pengelolaan
keuangan. Menurut Ahmadi status sosial ekonomi orang tua mempunyai
pengaruh terhadap tingkah laku dan pengalaman anak-anaknya.38
34
Santrock, J.W. Life-Span Development.Jakarta: Erlangga. 2002. hlm 247 35
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2012. hlm 210 36
Ibid. 37
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2012. hlm 210 38
Ahmadi, A. Psikologi Sosial. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm 229
19
Jika suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada
kehormatan, maka mereka yang lebih banyak mempunyai kekayaan
material, akan menempati kedudukan yang lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan pihak-pihak lain. Gejala tersebut menimbulkan
lapisan masyarakat merupakan pembeda posisi seseorang atau suatu
kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.39
9. Status Sosial Ekonomi Mahasiswa FITK
Keadaan sosial ekonomi keluarga tentu mempunyai peranan
terhadap perkembangan anak bila dipikirkan, dengan perekonomian
yang cukup lingkungan material anak itu akan menjadi lebih luas, ia
mendapat kesempatan mengembangkan beragam kelebihan yang tidak
dapat ia kembangkan jika tidak ada alatnya.40
Status sosial ekonomi bukan faktor mutlak dalam perkembangan
sosial, sebab itu bergantung pada sikap orang tua dan bagaimana corak
interaksi dalam keluarga tersebut. Jika status sosial ekonomi orang tua
sudah memuaskan tetapi orang tua tidak memperhatikan didikan
anaknya, hal itu tetap tidak menguntungkan untuk perkembangan sosial
anaknya.41
10. Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup
Peranan (role) adalah aspek dinamis dari kedudukan (status).42
Jika
seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, ia telah menjalankan suatu peranan. Tidak ada peranan
tanpa kedudukan dan tidak ada kedudukan tanpa peranan.43
Di dalam
39
Soerjono Soekanto, Mengenal Sosiologi Hukum, (Bandung; Citra Aditya Bakti, 1993), hlm 227 40
Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco. 1998.hlm 181 41
Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco. 1998.hlm 181 42
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2012. hlm 212 43
Ibid.
20
masyarakat dengan adanya perbedaan status dan peran sosial akan
timbul perbedaan perilaku yang terlihat dalam gaya hidup, terutama
dalam cara berpakaian, cara berkendara dan cara berekreasi.
Kelas atas cenderung berpakaian memakai rancangan luar negeri,
kelas menengah berpakaian memakai rancangan dalam negeri (lokal),
dan kelas bawah memakai pakaian jadi yang dijual di pasar atau
grosiran. Dari cara berkendara kelas atas cenderung berkendara dengan
mobil sendiri dan memakai supir, kelas menengah berkendara dengan
mobil sendiri tetapi berkendara sendiri, kelas bawah berkendara dengan
memakai kendaraan umum. Dari cara berekreasi kelas atas berekreasi ke
luar negeri, kelas menengah berekreasi ke daerah tujuan wisata dalam
negeri, kelas bawah berekreasi ke lokasi hiburan lokal di daerah
sendiri.44
Penjelasan tentang gaya hidup tersebut merupakan gaya hidup ideal
yang didasarkan pada status dan peranannya. Akan tetapi, dalam
kehidupan tidak jarang orang dari kelas atas yang menerapkan gaya
hidup sederhana. Jadi, tidak semua status dan peranannya diukur dengan
melihat gaya hidup.45
11. Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Pergaulan
Beberapa remaja memiliki orang tua yang kaya dan memiliki
pekerjaan yang bergengsi. Para remaja ini hidup di rumah dan
lingkungan yang bagus serta bersekolah di tempat yang murid-muridnya
kebanyakan memiliki latar belakang sosial ekonomi menengah ke atas.46
Sebaliknya remaja yang memiliki orang tua yang tidak kaya dan tidak
44
Bagya Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, (Bandung: PT Setia Purna Inves, 20 07), hlm 24-25 45
Bagya Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, (Bandung: PT Setia Purna Inves, 20 07), hlm 24-25 46
Ibid. hal 198
21
mempunyai pekerjaan yang bergengsi hidup di rumah dan lingkungan
yang kurang bagus dan bersekolah di tempat yang murid-muridnya
kebanyakan memiliki latar belakang sosial ekonomi kebawah.47
Variasi
dalam lingkungan sehari-hari dapat menyebabkan variasi dalam
pergaulan pula.48
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perkembangan masalah-
masalah remaja dapat meliputi status sosial ekonomi dan kualitas
lingkungan tempat tinggal.49
Sebagai contoh, anak dengan latar
belakang sosial ekonomi kebawah akan selalu bergaul dengan
lingkungannya, anak dengan latar belakang sosial ekonomi menengah
akan selalu bergaul dengan lingkungannya, serta anak dengan latar
belakang sosial ekonomi keatas akan selalu bergaul dengan
lingkungannya.50
Pergaulan teman sebaya dapat mempengaruhi dalam melakukan
tindakan ekonomi, selain itu lingkungan juga dapat mempengaruhi pola
pikir dalam tindakan ekonomi mahasiswa. Dimana bahwa mahasiswa
sering dihadapkan dengan berbagai pilihan yang menggiurkan.
Mahasiswa lebih memilih membeli barang untuk penampilannya
daripada harus membeli buku, bahkan mahasiswa lebih memilih untuk
mengisi waktu luang mereka di mall untuk sekedar nongkrong atau
nonton daripada pergi ke perpustakan untuk sekedar membaca buku atau
menambah pengetahuan. Sehingga rasionalitas mahasiswa dalam
mengambil keputusan terbatas.51
47
Ibid. 48
Ibid. 49
Ibid. hal 234 50
Ibid. 51
Lina Fauzul Muna. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Rasional Ekonomi. Universitas PGRI Semarang, hal 344.
22
Menurut Soekanto, bahwa status sosial ekonomi adalah posisi
seseorang dalam masyarakat yang berkaitan dengan orang lain dalam
arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajiban
dalam hubungannya dengan sumber daya.52
Selain itu menurut teori R.
Collins mengatakan bahwa pada tingkat status sosial merupakan sebuah
institusional yang menyentuh banyak sifat-sifat kehidupan, termasuk
kekayaan, politik, karier, keluarga, klub, kelompok, dan gaya hidup.53
C. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian relevan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
2.1 (penelitian relevan)
Table 2.2
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti/ Judul
Penelitian
Ringkasan dan Hasil Penelitian Persamaan dan
Perbedaan
1. Nama Peneliti:
Larha Harnanda,
Hadiwinarto, Rita
Sinthia
Judul:
Hubungan Antara
Tingkat Penghasilan
Orang Tua Dengan
Relasi Pertemanan
Siswa di SMP
Argamakmur.54
Ringkasan:
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara tingkat
penghasilan orang tua dengan relasi
pertemanan siswa kelas VIII SMP
Negeri 01 Argamakmur. Sampel
penelitian ini berjumlah 76 orang
siswa yang diambil dengan teknik
random sampling dari seluruh kelas
VIII. Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan teknik
korelasi. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berupa
kuesioner. Data dianalisis dengan
menggunakan korelasi Chi Kwadrad.
Hasil:
Hasil penelitian menunjukan adanya
Persamaan:
Penelitian ini sama-
sama meneliti status
sosial ekonomi sebagai
variable X nya.
Perbedaan:
Metode pada penelitian
ini menggunakan
metode deskriptif
kuantitatif sedangkan
penelitian penulis
menggunakan metode
kualitatif. Pada
penelitian ini status
sosial ekonomi yang
digunakan hanya
52
Wirawan .Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi.2015. hlm 22 53
Ibid. 54
Larha Harnanda, Hubungan Antara Tingkat Penghasilan Orang Tua Dengan Relasi Pertemanan Siswa di SMP Argamakmur, 2018.
23
hubungan positif yang signifikan
antara tingkat penghasilan orang tua
dengan relasi pertemanan siswa
sebesar 21,490 dan nilai signifikan
sebesar 0,006 (p<0,05). Hal ini
menujukkan bahwa terdapat
hubungan positif antara tingkat
penghasilan orang tua dengan relasi
pertemanan siswa, artinya siswa yang
memiliki orang tua dengan tingkat
penghasilan tinggi dapat menjalin
relasi pertemanan yang tinggi
terhadap teman sebaya, dan siswa
yang memiliki orang tua dengan
tingkat penghasilan rendah menjalin
relasi pertemanan yang rendah dengan
teman sebayanya.
penghasilan orang tua
saja. Dan penelitian ini
dilakukan pada anak
sekolah.
2. Nama peneliti:
Iwan Darmawan
Judul:
Pengaruh Status Sosial
Ekonomi dan
Lingkungan Teman
Sebaya Terhadap
Minat Melanjutkan
Studi Ke
Perguruan Tinggi Pada
Siswa di SMA N 1
Bayat.55
Ringkasan:
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh status sosial
ekonomi dan lingkungan rekan baik
secara parsial dan simultan pada
minat melanjutkan studi di pendidikan
tinggi di kalangan siswa SMA N 1
Bayat. Ini adalah studi ex post fracto
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Populasi penelitian terdiri dari siswa
kelas X dan XI SMA N 1 Bayat tahun
akademik 2016/2017. Sampel dalam
penelitian ini dipilih dengan rata-rata
teknik sampling acak dengan total
120 responden. Data itu dikumpulkan
oleh questionare dan dokumentasi.
Teknik analisis data adalah analisis
regresi berganda.
Hasil:
Hasil penelitian menunjukan bahwa:
(1) tidak ada pengaruh positif yang
signifikan antara
status sosial ekonomi dengan minat
melanjutkan studi di tingkat yang
lebih tinggi
pendidikan di kalangan siswa SMA N
1 Bayat;
(2) ada yang positif signifikan
pengaruh status environtment sebaya
Persamaan:
Penelitian ini sama
sama meneliti tentang
status sosial ekonomi
dan pertemanan
sebaya.
Perbedaan:
Penelitian ini meneliti
hubungan lebih dalam
tentang pengaruh status
sosial ekonomi
terhadap minat
melanjutkan studi ke
Perguruan Tinggi
menggunakan metode
kuantitatif dan
penelitian ini dilakukan
pada lingkungan
sekolah.
55
Iwan Darmawan, Pengaruh Status Sosial Ekonomi dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa di SMA N 1 Bayat, 2017.
24
terhadap minat melanjutkan studi di
perguruan tinggi
di kalangan siswa SMA N 1 Bayat;
(3) ada yang signifikan
pengaruh status sosial-ekonomi dan
lingkungan rekan secara bersamaan
minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi di kalangan siswa SMA N
1 Bayat.
3. Nama Peneliti:
Kiki Winaryo
Judul:
Pengaruh Status Sosial
Ekonomi dan
Kelompok Teman
Sebaya Terhadap
Perilaku Konsumsi
Siswa Kelas XI IPS di
SMAN 1 Rembang
Purbalingga56
Ringkasan:
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh status sosial
ekonomi dan kelompok teman sebaya
baik secara parsial maupun simultan
terhadap perilaku konsumsi siswa
kelas XI IPS di SMAN 1 Rembang
Purbalingga. Penelitian ini merupakan
penelitian ex-post facto dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa
SMAN 1 Rembang Purbalingga kelas
XI IPS tahun ajaran 2016/2017.
Pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan random sampling
dengan jumlah responden sebanyak
97 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket dan
dokumentasi. Teknik analisis data
adalah analisis regresi ganda.
Hasil:
Hasil penelitian menunjukan:
(1) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan status sosial ekonomi
terhadap perilaku konsumsi siswa
kelas XI IPS di SMAN 1 Rembang
Purbalingga
(2) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan kelompok teman sebaya
terhadap perilaku konsumsi siswa
kelas XI IPS di SMAN 1 Rembang
Purbalingga
(3) Terdapat pengaruh status sosial
ekonomi dan kelompok teman sebaya
secara simultan terhadap perilaku
konsumsi siswa kelas XI IPS di SMA
N 1 Rembang Purbalingga
Persamaan:
Penelitian ini sama-
sama meneliti tentang
status sosial ekonomi
dan pertemanan
sebaya.
Perbedaan:
Penelitian ini meneliti
tentang hubungan
status sosial ekonomi
dan pertemanan sebaya
dengan pengaruh
perilaku konsumsi
dengan menggunakan
metode kuantitatif dan
penelitian ini dilakukan
pada anak sekolah.
56
Kiki Winaryo, Pengaruh Status Sosial Ekonomi dan Kelompok Teman Sebaya Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa Kelas XI IPS di SMAN 1 Rembang Purbalingga, 2018.
25
Dari ketiga penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan yang
telah dijelaskan pada tabel di atas. Namun dapat ditekankan bahwa Status
Sosial Ekonomi seseorang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial
setiap individu.
D. Kerangka Berpikir
Kelompok (group) adalah sekumpulan individu-individu yang saling
berinteraksi antara yang satu dengan yang lain selama periode waktu tertentu
dan membagi kebutuhan atau tujuan bersama.57
Individu dalam kelompok
sebaya (peer group) merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lain
seperti usia, kebutuhan dan tujuan yang dapat memperkuat kelompok itu.
Menurut Vembriarto kelompok sebaya adalah kelompok yang terdiri atas
sejumlah individu yang sama.58
Pengertian sama memiliki arti bahwa
individu-individu anggota kelompok sebaya tersebut mempunyai persamaan-
persamaan dalam berbagai aspeknya. Persamaan yang penting terutama
terdiri atas persamaan usia dan status sosial ekonominya. Namun, belum
diketahui gambaran secara jelas apakah perbedaan status sosial ekonomi
berpengaruh terhadap perilaku konsumsi mahasiswa dan belum diketahui
pula seberapa besar kelompok teman sebaya berpengaruh terhadap
pemilihan pertemanan mahasiswa. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan hasil analisa mengenai bagaimana pengaruh status sosial
ekonomi terhadap pemilihan pertemanan sebaya. Gambar 2.1
57
Mowen, Jonh C & Minor, Michael. Perilaku Konsumen Jilid 1. AlihBahasa : Lina Salim. Jakarta : Erlangga.2002.hlm 171 58
S. T. Vembriarto. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT Gramedia.2003. hlm 54
26
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
TEMAN SEBAYA
DALAM MEMILIH
HUBUNGAN STATUS SOSIAL
EKONOMI
27
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, dan relevan sesuai dengan
permasalahan dan penyelesaian penulisan penelitian ini. Maka penelitian ini
dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Untuk menemukan hasil dari penelitian, maka peneliti akan melakukan
beberapa tahap penelitian mulai dari penyusunan proposal hingga pelaksanaan
penelitian dan pengumpulan data. Tahapan penelitian tersebut dilakukan kurang
lebih selama 13 bulan. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2018
sampai dengan bulan Januari 2019.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
DESKRIPSI 2018
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Mengajukan
Proposal
Penelitian
Menghubungi
Dosen
Pembimbing
Penyusunan
BAB I
Pendahuluan
Penyusunan
BAB II
Kajian
Pustaka
Penyusunan
BAB III
Metode
Penelitian
DESKRIPSI 2019
28
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Penyusunan
BAB IV
Hasil
Penelitian
Penyusunan
BAB V
Kesimpulan
dan Saran
Penyusunan
Laporan
Penelitian
Penyusunan
Akhir
Skripsi
Penyusunan
Akhir Skripsi
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif dimana peneliti berusaha untuk menguraikan temuan hasil penelitian
dengan menggunakan kata-kata atau kalimat dalam suatu struktur yang logik,
serta menjelaskan konsep-konsep dalam hubungan yang satu dengan lainnya.
Pendekatan kualitatif dipilih karena dapat mempresentasikan karakteristik
penelitian secara baik, dan data yang didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam,
dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Pendekatan kualitatif
disebut sebagai Naturalistik Inquiry. Penggunaan pendekatan ini dikarenakan
cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar/setting alamiah,
artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti.1 Dengan pendekatan kualitatif
peneliti dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya atas kejadian tersebut dan
peneliti juga mendapatkan informasi secara mendalam.
1 Pedoman Penulisan Skripsi (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah,
2015), h. 61.
29
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, dalam hal ini
penelitilah yang menjadi instrumen kunci, maksudnya ialah penelitilah yang
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data,
dan membuat kesimpulan atas hasil penelitiannya.2 Pengumpulan data tidak
dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang di temukan pada saat
penelitian di lapangan.54
Data penelitian kualitatif pada umumnya berupa informasi kategori
substansif yang tidak bersifat numerik.3 Secara garis besar data dalam penelitian
kualitatif dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Pertama, data yang diperoleh
dari interview. Kedua, data yang diperoleh dari observasi.4 Ketiga, data yang
berupa dokumen, teks atau karya seni yang kemudian dikonversikan berbentuk
narasi.55
Dengan penelitian kualitatif, analisis dilakukan secara komprehensif,
sehingga proses pengumpulan dan penyajian data hasil penelitian tidak hanya
bertumpu pada hal-hal yang mengemuka saja, tetapi juga dengan berupaya
melihat faktor-faktor yang melatar belakanginya (program, budaya, atau
kebijakan tertentu).5
C. Sumber Data dan Sampel Penelitian
1. Sumber Data
Sumber data yang didapatkan untuk melakukan penelitian ini adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder. Pada penelitian ini sumber data
2 Eko Sugiarto. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis. (Yogjakarta: Suaka Media,
cet-1 2015). Hlm, 8-9. 54
Ibid. hlm, 9. 3 Pawito. Penelitian Kualitatif. (Yogjakarta: LKis Yogyakarta, cet-1 2007). hlm, 96.
4 Ibid. hlm, 96.
55 Ibid. hlm, 96.
5 UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013).hlm 64
30
primer adalah hasil dari pengumpulan informasi-informasi yang dilakukan
secara langsung melalui wawancara dengan orang-orang yang bersangkutan
dan memahami atas permasalahan yang diajukan. Pengumpulan data primer
dengan teknik wawancara dilakukan dengan mahasiswa Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sumber data sekunder adalah data yang berupa berkas atau dokumen
sebagai data penunjang penelitian, diperoleh dari pihak- pihak yang berkaitan
dengan objek kajian penulisan skripsi ini, adapun data berkas atau dokumen
dalam penelitian ini berupa data pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan orang
tua dari mahasiswa Fakultas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Sampel Penelitian
Penentuan partisipan penelitian dilakukan dengan menggunakan
Purposive Sampling. Purposive Sampling sendiri adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut diangap
oleh peneliti, bahwa narasumber yang akan diwawancarai mengetahui apa
yang diharapkan oleh peneliti, agar informasi yang didapat lebih jelas.
Berkenaan dengan penelitian ini adalah Hubungan Status Sosial dalam
Pemilihan Pertemanan Sebaya, maka sampel sumber datanya adalalah
mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
tahun ajaran 2018/2019, yang terdiri dari 12 orang. Alasan peneliti mengambil
hanya 12 orang, agar peneliti mendapatkan informasi data yang mendalam
dan tidak mendapatkan informasi yang berulang dari responden sebelumnya.
Pengambilan sampel mangacu pada kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
Kriteria nya sebagai berikut:
a. Remaja (18-21) tahun
b. Pria dan wanita mahasiswa FITK UIN Jakarta Tahun Ajaran
2018/2019
31
c. Bersedia menjadi responden
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti ambil adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran.6 Teknik observasi digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki
tingkah laku nonverbal, Observasi ini menggunakan observasi non-participation
observer, yaitu suatu bentuk observasi di mana pengamat (peneliti) tidak terlibat
langsung dalam kegiatan kelompok, atau dapat dikatakan peneliti tidak ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut.7 Dalam penelitian ini yang diamati adalah para
mahasiswa yang sedang menjalankan perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam pelaksanaan observasi, peneliti mempersiapkan lembar observasi.
Lembar tersebut berisikan tentang bagaimana pola pertemanan mahasiswa FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti akan melakukan observasi pada
mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Observasi dilakukan
sebanyak 3 kali.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
6 Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial
dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet, 8. 2011). Hlm, 69. 7 A. Muri Yusuf. Metodelogi Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan. (Jakarta: Kencana,
2014). Hlm,384.
32
wawancara adalah salah satu kejadian atau proses interaksi antara pewawancara
dan narasumber atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung.8
Wawancara yang digunakan adalah wawancara terencana-terstruktur yaitu
bentuk wawancara di mana pewawancaranya dalam hal ini (peneliti) menyusun
secara terperinci dan sistematis pedoman pertanyaan menurut pola tertentu
dengan menggunakan format yang baku.9 Dalam hal ini pewawancara hanya
membacakan pertanyaan yang telah disusun dan diberikan kepada responden
(mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), yang kemudian peneliti
akan mencatat jawaban sumber informasi secara tepat.
Wawancara dilakukan dengan bertatap muka langsung dengan partisipan,
tidak melalui telepon ataupun video. Instrumen yang digunakan adalah perekam
suara dan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan sekali perorang dan
dilakukan selama pertanyaan dari pewawancara sudah selesai dijawab oleh
narasumber. Tujuan peneliti melakukan wawancara adalah agar mendapatkan
informasi lebih mendetail mengenai status sosial ekonomi dan cara pemilihan
pertemanan mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan sebuah catatan suatu peristiwa yang sudah terjadi, yang
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya suatu momen dari seseorang.10
Teknik penelitian dokumentasi disebut juga content analysis yang dapat
dikategorikan sebagai metode teknik non reaktif, sebab teknik ini digunakan
untuk mengamati interaksi manusia tanpa ada pemunculan perspektif dari
8 A. Muri Yusuf. Metodelogi Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan. (Jakarta: Kencana,
2014). Hlm,372 9 Ibid. hlm, 376.
10 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2012). Hlm, 240.
33
peneliti.11
Pada penelitian ini peneliti melakukan pengujian data yang
dikumpulkan oleh orang lain (yang punya tujuan lain) atas data yang diperoleh.12
Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan dokumen
resmi yang terdiri dari dokumen internal. Dokumen internal yang peneliti dapat
dari bagian Tata Usaha FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data
A. Analisis Data
Agar data yang diperoleh mempunyai makna, maka data tersebut perlu
diolah dan disusun.13
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan langkah- langkah sebagai berikut:
a) Reduksi Data
Reduksi data ialah memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan
pada hal-hal yang penting dan membuang data yang tidak perlu.14
Dengan
demikian, tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data
yang diperoleh selama penggalian data di lapangan, Karena data yang
diperoleh sangat rumit dan tidak sesuai dengan atau tidak ada kaitan
dengan penelitian tetapi data tersebut bercampur dengan data penelitian.
Maka, dengan kondisi seperti ini peneliti perlu menyederhanakan data dan
membuang data yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian.15
11
Asfi Manzilati. Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode dan Aplikasi. (Malang: UB Media, cet.1, 2017). Hlm, 69. 12
Ibid. hlm, 69. 13
Irawan Soeharto. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet, 8. 2011). Hlm. 21 14
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian. (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, cetakan-1, 2015). Hlm, 122-123. 15
Ibid. hlm, 123.
34
Langkah dalam reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap
pertama, melakukan tahap editing, pengelompokan dan meringkas data.16
Tahap kedua, peneliti menyusun kode dan catatan mengenai berbagai hal
yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti
dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok dan pola-pola data.17
Catatan yang dimaksudkan ialah gagasan atau ungkapan yang mengarah
pada teorisasi yang berkaitan dengan data yang ditemui.18
Pada tahap
terakhir reduksi data adalah membuat ringkasan dari data yang sudah
didapat di lapangan. Proses reduksi data ini berlangsung terus menerus
selama melakukan penelitian, karena reduksi data merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari analisis data.19
b) Penyajian Data
Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita tentang
sesuatu hal pada orang lain, data yang diperoleh dari penelitian kualitatif
berupa kata-kata dan tidak dalam bentuk angka.20
Tujuan dari penyajian
data ini adalah agar siapa saja lebih mudah memahami data tersebut dengan
demikian dapat memberikan makna dengan penuh arti.21
c) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan yang tumpah tindih dengan
kegiatan atau pengolahan dan analissi data, karena kegiatan ini
16
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Yogyakarta: Lkis, 2007). Hlm, 104. 17
Ibid. hlm, 104. 18
Ibid. hlm, 104. 19
Julia. Orientasi Estetik Gaya Piringan Kecapi Indung dalam Kesenian Tembang Sunda Cianjuran di Jawa Barat. (Sumedang: UPI Sumedang Press, cet.1, 2018). Hlm, 56. 20
Bagong Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. (Jakarta: Prenadamedia Group, cetakan-3, 2007). Hlm, 173. 21
P. Ratu Ille Tokan. Manajemen Penelitian Guru. (Jakarta: PT. Grasindo, 2016). Hlm, 102.
35
mempengaruhi kesimpulan yang akan ditarik yang kemudian akan
dikomunikasikam kepada orang lain melalui laporan hasil penelitian.22
E. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Keabsahan data diperlukan sebelum melakukan analisis data, keabsahan
data dimaksud berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:23
1. Kredibilitas (drajat kepercayaan)
Data-data yang dikumpulkan diperiksa berdasarkan kelengkapan data
yang diperoleh dari berbagai sumber.24
Disini peneliti akan melakukan
observasi di kampus FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan melakukan
wawancara dengan beberapa anggota mahasiswa untuk memperoleh data
yang bisa dipercaya terkait dengan penelitian.
2. Transferabillitas (drajat keterahlian)
Keteralihan data diperiksa dari sumber data yang berkembang di lapangan
dengan menggunakan kertas kerja.25
Kemudian, dapat tidaknya hasil dari
penelitian ini ditransfer atau dialihkan atau lebih tepatnya diterapkan pada
situasi yang lain.26
3. Dependability (kebergantungan)
Data diperiksa melalui pengecekan ulang dari sumber yang berbeda
dengan menggabungkan kelengkapan observasi dan wawancara (triangulasi
22
Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet, 8. 2011). Hlm 21. 23
P. Ratu Ille Tokan. Manajemen Penelitian Guru. (Jakarta: PT. Grasindo, 2016). Hlm, 377. 24
Ibid. hlm, 377. 25
Ibid. hlm, 377. 26
Aunu Rofiq Djaelani. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif. (Jurnal: FPTK IKIP Veteran Semarang, Vol: XX, No : 1, Maret 2013). Hlm, 90.
36
data).27
Dependability disejajarkan dengan realibility yang diartikan dengan
konsisten atau tidaknya hasil dari suatu penelitian.28
4. Confimability (kepastian data)
Kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian yang dibuktikan
kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dicantumkan
dalam laporan dilapangan.29
Kepastian data dilakukan melalui membercek,
triangulasi, pengamatan ulang, mengecek kembali, melihat kejadian yang
sama di lokasi yang berbeda pada kompleks yang sama sebagai bentuk
konfirmasi.30
27
P. Ratu Ille Tokan. Loc.cit. hlm, 377. 28
Ilham Junaid. Analisis Data Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pariwisata. (Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016). hlm, 64. 29
Aunu Rofiq Djaelani. Loc.cit. hlm, 90. 30
P. Ratu Ille Tokan. Loc.cit. hlm, 377.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan membahas hasil wawancara mendalam yang dilakukan
dengan dua belas orang partisipan yang mewakili setiap jurusan yang ada di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder, data primer berasal dari
hasil wawancara sedangkan data sekunder berasal dari hasil observasi. Observasi
dilakukan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selama 3 Minggu.
Data yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana pengaruh status sosial
ekonomi dalam proses pemilihan pertemanan sebaya.
A. Gambaran Umum FITK UIN Jakarta
1. Deskripsi Lokasi
Bagian ini menjelaskan tentang profil kampus, dan visi dan misi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
a. Profil Fakultas
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah salah satu fakultas
tertua yang ada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. FITK
bermula dari Jurusan Pendidikan Agama pada Akademi Dinas Ilmu Agama
(ADIA) yang berdiri pada 1 Juni 1957. Ketika ADIA di Jakarta dan PTAIN
(Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) di Yogyakarta digabung menjadi
IAIN Al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah pada tahun 1960, IAIN
38
Cabang Jakarta diserahi tugas mengelola Fakultas Tarbiyah dan Fakultas
Adab. Sementara IAIN di Yogyakarta diberi tugas mengelola Fakultas
Ushuluddin dan Fakultas Syariah.
Pada saat didirikan, Fakultas Tarbiyah memiliki tiga jurusan, yaitu
Jurusan Pendidikan Guru Agama, Jurusan Pendidikan Guru Bahasa Arab,
dan Jurusan Khusus (Imam Tentara). Jurusan terakhir ini, yang juga disebut
Jurusan Da’wah wal Irsyad, bergabung dengan Fakultas Ushuluddin ketika
fakultas ini didirikan pada tahun 1962.
Pada perjalanan selanjutnya, Fakultas Tarbiyah mengalami berbagai
perubahan, terutama dalam jumlah dan nomenklatur jurusan. Jurusan
Paedagogi, misalnya, dulu sempat hadir dan kemudian ditiadakan.
Demikian juga dengan jurusan-jurusan pendidikan Matematika, IPA, IPS,
dan Bahasa Indonesia yang dikembangkan pada awal tahun 1980-an
dengan nama Jurusan Tadris, dihentikan pada tahun 1986 dengan tidak
diperbolehkan untuk menerima mahasiswa baru. Akan tetapi, karena
desakan kebutuhan di lapangan, jurusan-jurusan tersebut dikembangkan lagi
pada dekade 1990-an. Perubahan IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta di Tahun 2002 berimplikasi pada pengembangan jumlah Jurusan
dan Program Studi baru. Bahkan sejak tahun 2009, FITK mendapat mandat
untuk menyelenggarakan program pendidikan S2, seiring dengan tuntutan
lionieritas penyelenggara Program Pasca Sarjana.
Saat ini, jurusan dan program studi yang dimiliki FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam
2. Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
3. Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4. Jurusan/Program Studi Pendidikan Matematika
5. Jurusan Pendidikan IPA, dengan 3 program studi:
a) Program Studi Pendidikan Biologi
39
b) Program Studi Pendidikan Fisika
c) Program Studi Pendidikan Kimia
6. Jurusan Program Studi Manajemen Pendidikan
7. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
8. Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
9. Jurusan/Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
10. Jurusan/Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD)
11. Program Magister:
a. Pendidikan Agama Islam
b. Pendidikan Bahasa Inggris
c. Pendidikan Bahasa Arab
d. Manajemen Pendidikan Islam
Dalam perjalanan sejarahnya, FITK telah mengalami beberapa kali
perubahan dan pergantian kepemimpinan yang secara berturut-turut adalah
sebagai berikut: Prof. Dr. H. Mahmud Yusuf (1957-1960 dan 1960-1963),
Prof. Drs. Soenardjo (1963-1965), H.M. Anshor Suryohadibroto (1966-
1970), H.M. Nur Asyik, M.A (1970-1972), H.M. Salim Fachry, MA (1972-
1974), Drs. Agustiar, MA (1974-1976), Drs. H. Zakaria Hakim (1976-
1979), Drs. H. Muchsin Idham (1980-1984 dan 1987-1994), Prof. Dr.
Aminuddin Rasyad (1984-1987), Prof. Dr. Salman Harun (1994-1996 dan
2000-2005), Prof. Dr. Rif’at Syauqi Nawawi, MA (1996-2000 dan 2012-
2013), Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (2005-2009 dan 2009-2011), Nurlena
Rifa’i, MA, Ph.D (2011-2012 dan 2013-2017), dan Dr. Sururin, M.Ag
(2019-2023).
b. Visi dan Misi FITK UIN Jakarta
1) Visi
Visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah “Menjadi
LPTK yang unggul, kompetitif, profesional dengan
40
mengintegrasikan keilmuan, keislaman, kemanusiaan dan
keindonesiaan”.1
2) Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berwawasan riset.
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan untuk
menghasilkan karya inovasi di bidang pendidikan.
3. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat melalui
pembinaan pemberdayaan madrasah/sekolah.
4. Mengembangkan komitmen dan budaya akademik bagi para
sivitas akademika.
5. Mengembangkan layanan berbasis teknologi informatika/ICT.
6. Mengembangkan jenjang dan kemitraan dengan berbagai
lembaga nasional maupun internasional.
7. Melaksanakan evaluasi kinerja kelembagaan secara
berkelanjutan.2
B. Informasi Partisipan
Dalam penelitian ini partisipan sebanyak 12 orang yang mewakili setiap
jurusan yang ada di Fakulutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.
Informasi partisipan penelitian dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan penguji
dapat memahami situasi dan hasil penelitian.
Pada penelitian kualitatif hasil dari kesimpulan tidak bisa disamakan dari
penelitian manapun. Oleh karena itu, siapa yang diwawancarai dan kapan
diwawancarai itu sangat penting karena kesimpulan dari penelitian ini akan
berbeda dari setiap orang yang diwawancarai walaupun dilakukan dengan waktu
yang berbeda dan mewawancarai orang yang berbeda.
1 https://fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/, diakses pada 24 Juni pukul 13.17 WIB
2 https://fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/, diakses pada 24 Juni pukul 13.17 WIB
41
Partisipan YNF lahir di Jakarta pada tanggal 21 Maret 1995. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Biologi. Partisipan YNF adalah mahasiswa semester 10.
Partisipan PAM lahir di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 1995. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Anak Usia Dini. Partisipan PAM adalah mahasiswa semester 10.
Partisipan IG lahir di Depok pada tanggal 25 Juni 1999. Kuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Partisipan IG adalah mahasiswa semester 4.
Partisipan SYE lahir di Sungai Liat pada tanggal 5 April 1999. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia. Partisipan SYE adalah mahasiswa
semester 4.
Partisipan SN lahir di Cirebon pada tanggal 23 Oktober 1998. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Fisika. Partisipan SN adalah mahasiswa semester 6.
Partisipan AF lahir di Jakarta pada tanggal 9 Maret 1999. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Matematika. Partisipan AF adalah mahasiswa semester 8.
Partisipan M lahir di Jakarta pada tanggal 27 November 1995. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Bahasa Arab. Partisipan M adalah mahasiswa semester 10.
Partisipan AAM lahir di Jakarta pada tanggal 27 Maret 1997. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris. Partisipan AAM adalah mahasiswa semester 8.
Partisipan ERKH lahir di Ciamis pada tanggal 28 Mei 1996. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Agama Islam. Partisipan ERKH adalah mahasiswa semester 10.
42
Partisipan RT lahir di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1996. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Pendidikan Kimia. Partisipan RT adalah mahasiswa semester 8.
Partisipan AL lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1999. Kuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Partisipan AL adalah mahasiswa semester 4.
Partisipan NQ lahir di Cilacap pada tanggal 7 Oktober 1999. Kuliah di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
Managemen Pendidikan. Partisipan NQ adalah mahasiswa semester 4.
C. Paparan Data Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil penelitian
terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu mendeskripsikan
bagaimana status sosial ekonomi dapat mempengaruhi proses pemilihan
pertemanan sebaya.
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan jawaban partisipan pada saat
diwawancarai, catatan hasil pengamatan serta dokumentasi yang didapat dari
observasi dan mendisikusikan data tersebut dengan teori dan kajian pustaka yang
menjelaskan tentang bagaimana status sosial ekonomi dapat mempengaruhi
proses pemilihan pertemanan sebaya. Pada wawancara terdapat 22 pertanyaan
yang diajukan untuk partisipan yang terdiri 12 pertanyaan status sosial ekonomi
dan 10 pertanyaan pertemanan. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkip,
kemudian transkip tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data, menyajikan
data, dan menyimpulkan data. Data yang direduksi adalah informasi yang tidak
berhubungan dengan penelitian. Data yang disajikan dibuat dalam bentuk-bentuk
poin, berdasarkan pertanyaan wawancara. Baru setelah itu peneliti dapat
menyimpulkan secara deskriptif dan juga peneliti ini menjawab pertanyaan
penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab penelitian ini.
43
Untuk membuat paparan hasil penelitian mudah dibaca dan dimengerti,
maka peneliti membagi pembahasan menjadi 6 bagian, sesuai dengan tema yang
muncul dari data hasil wawancara, yaitu: (1) Gaya berpakaian mempengaruhi
proses pemilihan pertemanan sebaya; (2) Gengsi dan harga diri mempengaruhi
proses pemilihan pertemanan sebaya; (3) Ketergantungan ekonomi dengan
kawan mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya; (4) Hobi berbelanja
mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya; (5) Kebiasaan
menghabiskan waktu mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya (ket:
Hangout di cafe); (6) Hobi travelling mempengaruhi proses pemilihan
pertemanan sebaya.
Tabel 4.1
Klasifikasi Ekonomi Partisipan
No Inisial
Partisipan
Pendidikan
orang tua3
Pekerjaan
orang tua4
Penghasilan
orang tua5
Kepemilik
an lain6
Luas
Rumah7
Jenis
kelas8
1. YNF D3/SMA Wiraswast
a
4,5 juta Kontrakan 120M Upper
2. PAM SMEA Karyawan
swasta
8 juta Toko &
Kontrakan
150M Upper
3. IG SMP/SMA Pegawai
swasta
- - 50M Lower
4. SYE S1 PNS 7 juta Emas 130M Upper
5. SN SD Wiraswast
a
4 juta Emas - Middle
6. AF S1/SMA PNS 4 juta Kontrakan 90M Middle
7. M SMP/SD Buruh
bangunan
4 Juta - 60M Lower
8. AAM SMA Wiraswata 3 juta - - Lower
9. ERKH S1 Pegawai
swasta
- Rumah
lain,
tabugan di
atas 500rb,
75M Middle
3 Ngadiyono, Pengantar Ilmu Pendidikan, Bandung :Alumni, 1998, hal 46.
4 Dalam pedoman ISCO (International Standart Clasification of Oecuption).
5 Berdasarkan penggolongannya BPS (Badan Pusat Statistik).
6 http://sc.syekhnurjati.ac.id/
7 Ibid
8 Ibid
44
Emas.
10. RT S1 PNS 8 Juta Kontraka
n dan Toko
250 M Upper
11. AL S2/S1 Guru - Tabungan,
emas
- Middle
12. NQ S1 PNS 4 juta Tabungan 90M Middle
1. Gaya Berpakaian Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan Sebaya
Jika melihat seseorang mengenakan kemeja lengan panjang dan dasi,
lengkap dengan setelan jas dan sepatu pantofel, juga dengan jam tangan
mewah seperti Rolex melingkar dipergelangan tangannya, orang akan menilai
bahwa ia adalah orang yang mapan. Penilaian ini akan berbeda ketika melihat
seseorang yang lain, mengenakan kaos, celana dan jaket jeans, serta sandal
gunung, orang akan menilainya sebagai orang santai dan easy going.
Fashion bisa menjadi etalase kecil tentang diri seseorang bagi orang lain.
Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah bahan penilaian awal
seseorang. Di samping juga fashion menjadi cara untuk mengekspresikan diri
seseorang.
Informasi tersebut didapatkan oleh peneliti berdasarkan wawancara yang
dilakukan dengan mahasiswa FITK UIN Jakarta sebagaimana yang
dikemukakan oleh YNF, PAM, IG, SYE, SN, AF sebagai berikut:
YNF dan AF mengatakan:
Kalo aku pribadi sih selama orang itu baik sama aku ya otomatis jadi temen deh hahaha
sama sih ya satu itu, sebenernya aku lebih suka temenan sama orang yang rapih kan enak
ya diliatnya? Tapi gak jadi patokan banget sih. Gitu. [YNF(PBIO)/AF(PMTK)]
PAM juga menambahkan keterangannya dengan mengatakan:
Hmm sebenernya pasti kesan pertama kita kenalan itu yang kita liat penampilan dia ya?
Jujur aku sebenernya ngeliat kesitu. [PAM/PAUD]
IG juga menambahkan keterangan:
45
Gimana ya, kalo aku juga sebenernya masih bingung ya nyari temen itu. Tapi first
impression aku selalu dari penampilan, itu doang. Pakaian kan mencerminkan
kepribadian iya gak sih? Hehehe. [IG/PIPS]
SYE dan SN juga mengatakan
Aku nyarinya yang menguntungkan hehehe ya paling engga simbiosis mutualismelah,
tapi ini sih kak aku sebenernya kalo mau kenalan liat-liat dulu, liat apanya ya?
Penampilannya sih. [SYE(PBSI)/SN(PF)]
Rata-rata mahasiswa FITK UIN Jakarta lebih suka berteman dengan
seseorang yang gaya berpakaiannya sama dengan dirinya. Hal ini terlihat dari
setiap mahasiswa FITK UIN Jakarta yang menggunakan model rok atau
kerudung yang sama dalam satu kelompok pertemanan sebayanya.
Kemudian penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi dan catatan
observasi yang diperoleh peneliti. Pada gambar ini terlihat pakaian yang
digunakan partisipan dan temannya saat hendak jajan ke pesanggrahan.
Gambar 4.1
Gambar 4.1 Gaya berpakaian mahasiswa FITK UIN Jakarta
Remaja sering sekali menilai bahwa bila dirinya memakai model pakaian
yang sama dengan anggota kelompoknya yang populer maka ada kesempatan
baginya untuk diterima oleh teman-teman sebayanya.
46
Perhatian utama mahasiswa dalam mencari teman dapat dilihat dari
beberapa unsur gaya hidupnya, salah satunya seperti gaya berpakaian.9
Gaya berpakaian menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari
penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju dan aksesori yang
dikenakan bukanlah sekadar penutup tubuh dan hiasan, lebih dari itu juga
menjadi sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi yang
selanjutnya menjadi sebuah bahan penilaian awal seseorang untuk memilih
teman sebaya. Selain itu gaya berpakaian juga menjadi langkah awal
seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya, karena biasanya
seseorang akan lebih percaya diri bahwa ia dapat di terima dilingkungannya
dengan gaya berpakaiannya.
2. Gengsi dan Harga Diri Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan
Sebaya
Dapat berteman dengan semua lapisan ekonomi dalam masyarakat
tentunya menjadi sebuah idaman bagi semua orang. Namun berteman dengan
seseorang dari kalangan sosial ekonomi yang sama lebih bisa membuat
seseorang menunjukkan jati dirinya tanpa memikirkan gengsi dan harga diri.
Tak jarang juga berteman dengan seseorang yang status sosial ekonominya
tinggi dapat memberikan sebuah rasa kepuasan tersendiri untuk tujuan
tertentu.
Hal itu didapat dari hasil wawancara peniliti dengan partisipan M, AAM,
ERKH, RT, AL, NQ sebagai berikut:
M dan NQ mengatakan:
Terus juga sebenernya kalo bisa temenan sama yg diatas kita itu salah satu point plus,
apalagi deket banget gitu kan. Kita bisa kebagian dikit manfaat nya. Hmm kaya seperti
kita tau nih level-level dia tuh yang di tempat nongkrong yang mahal, jadi pemuas
9 Latifah Novitasani, “Perubahan Gaya Hidup Konsumtif pada Mahasiswa Urban di UNESA”,
Paradigma. Volume 02 Nomer 03 Tahun 2014, hal 1
47
gengsi kita sendiri sih. Ya tapi kaya gitu jangan tiap hari saya nya, ga sanggup hehe.
[M(PBA)/N(MP)]
AAM juga mengungkapkan:
Kalo sama yang statusnya sosialnya lebih rendah mungkin kita kaya gabisa main
bareng karna kalo dia gabisa ikut kan kita gabisa main bareng sama mereka, abis
mereka main nya ketempat tempat nongkrong yang gak ada wifi nya. Kan sekarang
apa-apa wifi, biar sekalian bisa ngerjain tugas terus kalo tempatnya ber ac kan kita jadi
bisa berlama-lama. [AAM/PBI]
ERKH menambahkan:
Kalau kita main sama temen yang status sosial nya beda kaya kita beli kebutuhan itu
berulang contoh kia beli buku kok beli buku mulu kita beli baju kok beli baju terus
pasti ada pertanyaan dari orang yang status sosialnya beda sama kita itu buat yang
dibawah kita ya, kaya mereka bertanya-tanya kenapa sih harus beli-beli mulu itukan
kita udah punya, jadi kan gaenak ya. Jadi enakan sama yang setara dengan kita.
[ERKH/PAI]
RT dan AL juga mengatakan:
Tapi kalo bicara kenyamanan kayaknya berada dalam satu lingkup yang latar
belakangnya sama itu lebih baik, gengsi kita ga beda jauh kan. [RT(PK)/AL(PGMI)]
Harga diri mengandung pengertian siapa dan apa diri saya. Segala
sesuatu yang berhubungan dengan seseorang, selalu mendapat penilaian
berdasarkan kriteria dan standar tertentu, atribut-atribut yang melekat dalam
diri individu akan mendapat masukan dari orang lain dalam proses
berinteraksi. Salah satu bukti kongkret dari gengsi dan harga diri dari hasil
wawancara dengan mahasiswa FITK UIN Jakarta peneliti menemukan bahwa
seseorang merasa lebih dihargai oleh temannya dengan bergabung dengan
teman yang dianggapnya mampu meningkatkan rasa percaya diri dan harga
dirinya. Hal ini dapat dilihat dengan cara seseorang berkumpul dan berkubu-
kubu dengan teman sebayanya.
48
Gambar ini diambil pada saat kelas bubar dan para mahasiswa
berkumpul sesuai dengan kelompok sebayanya.
Gambar 4.2 Kelompok pertemanan sebaya I
49
Gambar 4.3 Kelompok pertemanan sebaya II
Gengsi dan harga diri sudah menjadi sebuah tolak ukur seseorang dalam
menentukan proses pertemanannya, karena belakangan ini memuaskan
sebuah gengsi dan menjaga harga diri adalah sebuah kebutuhan. Berteman
dengan seseorang yang status sosialnya sama memang lebih mudah karena
selera dan minat tidak akan jauh beda, namun berteman dengan seseorang
yang status sosialnya lebih tinggi akan memberikan kepuasan pada gengsi
dan harga dirinya.
Remaja ingin selalu berkumpul dengan seseorang yang dapat menarik
perhatian orang lain terutama teman sebaya, sehingga remaja kebanyakan
berkumpul dengan teman yang sesuai dengan status sosialnya untuk
50
mendapatkan pengakuan dari teman sebaya nya dalam rangka memuaskan
gengsi.10
Sejalan dengan Teori Rasional tentang seseorang dapat memilih
berteman dengan siapa aja, maka faktor gengsi dan harga diri juga dapat
menjadi sebuah ukuran dengan siapa seseorang dapat bergaul.
3. Ketergantungan Ekonomi dengan Kawan Mempengaruhi Proses
Pemilihan Pertemanan Sebaya
Manusia adalah makhluk sosial, yang tak bisa hidup tanpa manusia
lainnya. Dengan kata lain, secara alami manusia membutuhkan teman dalam
hidupnya. Salah satunya adalah disaat seseorang mulai mengandalkan teman
lainnya untuk tujuan tertentu. Pertemanan akan menjadi lebih kuat jika salah
satu dari individu tersebut telah bergantung kepada ekonomi teman lainnya.
Seseorang juga biasanya berteman dengan orang yang dapat memberikan
manfaat kepada diri sendiri.
Hal tersebut didukung oleh wawancara peneliti dengan beberapa
partisipan, yaitu NQ, AL, IG, PAM, YNF, SYE sebagai berikut:
NQ dan SYE mengatakan:
Terus kak sekarang aku kan anak rantau, udah kampus dipindahin, aku ngekos di Ciputat
juga kan buat ke kampus Bojongsari butuh biaya lumayan buat bulak balik, jadi saat ini
aku lagi memanfaatkan temen-temen aku yang punya kendaraan buat nebeng.
[NQ(MP)/SYE(PBSI)]
AL juga mengatakan:
Tapi kalo dipikirin kalau mau nurutin gengsi memang lebih enak main sama yang
statusnya diatas kita. Kaya sekarang ini sahabat saya T dari kalangan ekonomi yang
10
Uswatun Hasanah, “Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri”, (Surakarta: UMS, 2007), hal 1-2.
51
sangat berkecukupan, hampir tiap hari dia jemput saya karna kampus kita kan sekarang
pindah ke sini (Bojongsari). [AL/PGMI]
IG menambahkan:
Siapapun itu kalo dia minta tolong bantu aku pasti bantuin kalo aku mampu. Contohnya
kaya aku orang gak mampu dan temanku orang mampu. Dia setiap hari jemputin aku aja
ke rumah karena kampus kita sekarang jauh banget kan (Bojongsari), ya berarti kan aku
memanfaatkan kekayaan dia kan. [IG/PIPS]
PAM dan YNF juga memberikan keterangan:
Dan kalau sama Y karna kita tetangga dan setiap hari aku berangkat bareng sama Y (Y
yang punya kendaraan), jadi kita deket banget deh. [PAM(PAUD)/YNF(PBIO)]
Keuntungan dari berteman sangat banyak, salah satunya adalah dengan
berteman beban yang sulit dapat menjadi lebih mudah dengan cara
membaginya. Salah satu contoh dari ketergantungan ekonomi yang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari adalah mahasiswa yang berangkat bersama
(nebeng) saat berangkat atau pulang kuliah.
Hal tersebut dibuktikan dengan observasi yang dilakukan peneliti di
Kampus Ciputat dan Kampus Sawangan. Saat jam pagi masuk kuliah dan jam
siang pulang kuliah. Gambar 4.4 dan Gambar 4.5
52
Gambar 4.4 Mahasiswa yang pulang bersama di Kampus Sawangan
53
Gambar 4.5 Mahasiswa yang pulang bersama di Kampus Ciputat
Berteman dengan seseorang yang dapat memberikan sebuah manfaat
memang menguntungkan untuk beberapa orang yang punya tujuan tertentu.
Seperti halnya kegiatan nebeng yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa,
kegiatan ini menimbulkan rasa ketergantungan terhadap teman lainnya yang
mempunyai kendaraan. Kegiatan tersebut bisa membuat pertemanan terjalin
lebih kuat dengan rasa ketergantungan satu sama lain itu.
Dalam kelompok sebaya, individu mempunyai ketergantungan satu sama
lain. Karena dalam kelompok sebaya ini mereka dapat merasakan
54
kebersamaan dalam kelompok dan saling tergantung satu sama lain.11
Remaja
berusaha membentuk citra atau image tentang dirinya dan upaya ini terlihat
dalam suatu gambaran tentang cara setiap remaja yang berada dalam status
sosial rendah selalu menempel dengan teman yang status sosialnya lebih
baik.12
4. Hobi Berbelanja Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan Sebaya
Manusia pada jenjang kuliah sedang mengalami transisi dari masa remaja
menuju proses kedewasaan. Dalam menentukan pilihan berteman, pada usia
ini manusia belum mempunyai dasar atau prinsip yang kuat dan masih sangat
mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Namun kesamaan hobi
berbelanja menjadi salah satu cara untuk menemukan teman yang sejalan.
Menginjak masa remaja, kebutuhan mahasiswa menjadi lebih beragam
terutama dalam melakukan konsumsi sehari-hari. Status sosial ekonomi yang
berbeda-beda dari masing-masing keluarga menyebabkan terjadinya
perbedaan kondisi atau keadaannya sehingga akan berbeda pula pada perilaku
konsumsi pada anaknya. Hal ini menyebabkan seseorang akan mencari teman
yang mempunyai kesamaan hobi dengannya, salah satunya adalah hobi
berbelanja.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan
mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yaitu SN, AF, M, AAM,
ERKH dan RT sebagai berikut:
SN menjelaskan:
11
Laeni Levita Amin, Pengaruh Hubungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Pilihan Melanjutkan Pendidikan Ke-SMPN 5 Di Desa Bukit Gemuruh Kecamatan Way Tuba Kabupaten Way Kanan, (Lampung: UNILA,2016), hal 5 12
Artledia Sihotang, Hubungan Antara Konformitas Terhadap Kelompok Teman Sebaya Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja, (Semarang: Undip, 2009), hal 6.
55
Sama A lebih deket karna kita satu kamar kosan, dan tambah deket lagi pas tau kita
sama-sama hobby shopping online. [SN Mahasiswi PF]
AF dan RT menambahkan keterangan:
Tapi aku lebih deket ke orang yang hobby nya sama. Kaya R walaupun dia cowok dia
suka banget belanja, aku juga anaknya begitu. Jadi kita kadang-kadang nge-mall bareng.
Aku nemenin R, R nemenin aku. [AF (PMTK)/RT(PK)]
M mengungkapkan:
Dan selain itu semua saya lebih ngeliat ke hobby, kaya saya ini orang yang suka belanja.
Gak setiap hari, tapi kan enak aja temenenan sama orang yang hobbynya sama. [M/PBA]
AAM dan ERKH menambahkan juga:
Tapi kalo ngomongin sejalan nya kayaknya aku lebih cocok sama anak yang suka
belanja deh kak, soalnya aku hobby di fashion dan suka aja ngikutin trend fashion jadi
lebih enak sama mereka yang hobby nya suka belanja dan ngerti fashion mode.
[AAM/PBI]
Keterangan tersebut ternyata berhubungan dengan beberapa wawancara
yang dilakukan mengenai gaya berpakaian mahasiswa. Mahasiswa yang
peduli terhadap gaya berpakaian rata-rata mempunyai hobi berbelanja, hal itu
menyebabkan seseorang akan berusaha mencari atau memilih teman dengan
melihat tampilan secara fisik orang lain, lalu melakukan perkenalan dan
mencoba menggali kedekatan dengan kesamaan hobi yang dimiliki.
Remaja sering dihadapkan pada penerimaan dan penolakan teman sebaya
dalam pergaulan. Untuk menghindari penolakan teman sebaya, maka remaja
cenderung mengikuti hal-hal yang sama dengan kelompok teman sebaya
lainnya agar diterima dengan baik di dalam kelompok teman sebaya. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan remaja agar dapat diterima dalam pergaulan
56
dengan teman sebayanya adalah dengan mengikuti perilaku konsumsi teman
sebayanya tersebut. Oleh karena itu, apabila salah satu teman membeli produk
atau barang tertentu maka remaja lain dalam kelompok tersebut cenderung
ikut-ikutan membeli meskipun barang tersebut sebenarnya tidak diperlukan
yang kemudian hal tersebut menjadi salah satu kebiasaan individu dan
berubah menjadi hobi atau tolak ukur dalam sebuah pertemanan.
Penjelasan tersebut didukung oleh dokumentasi dan catatan observasi
yang diperoleh peneliti pada saat di lobi barat Fakultas. Partisipan bercerita
mengenai hobi berbelanjanya. Gambar 4.6 dan Gambar 4.7
Gambar 4.6 Partisipan AF setelah melakukan wawancara dengan
peneliti
57
Gambar 4.7 Partisipan AF dan teman-temannya dengan pakaian yang
sama diambil dari instagram pribadi AF
Hal ini menunjukkan bahwa kesamaan hobi dalam berbelanja
memberikan pengaruh terhadap pemilihan pertemanan sebaya. Manusia
cenderung nyaman berada di lingkungan yang sesuai dengan keinginannya.
Selain itu juga kesamaan hobi dalam berbelanja mampu membuat ikatan
pertemanan menjadi lebih dekat karena merasa bahwa mereka mempunyai
minat yang sama.
Kegiatan belanja merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi
kebanyakan para remaja dalam menunjang pertemanannya.13
Remaja sadar
dalam pertemanan sebaya kedekatan secara naluri lebih meningkatkan
solidaritas. Seperti halnya kesamaan hobi nge-mall untuk membeli pakaian
yang sedang trend.14
Teori Rasionalitas menjadi bahan untuk mendukung hal
13
Tri Reza Saputra, Hubungan Antara Gaya Hidup Hedonisme Dengan kecenderungan Impulse Buyying Terhadap Trend Fashion Remaja Kota, (Surabaya: UINSA, 2017), hal 2. 14
Lestari Resnawati, Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Proses Keputusan Membeli Produk Revlon (Studi Pada Remaja Perempuan Kota Bogor), e-Proceeding of Management: Vol.2, No.1 April 2015, hal 730.
58
ini, kesamaan hobi berbelanja mempengaruhi seseorang untuk lebih dekat
dengan seseorang yang dianggap cocok dengan dirinya.
5. Kebiasaan Menghabiskan Waktu Mempengaruhi Proses Pemilihan
Pertemanan Sebaya (ket: Hangout di Cafe)
Di zaman IPTEK yang sudah canggih seperti sekarang banyak mahasiswa
yang sudah memanfaatkan teknologi dengan sedemikian rupa. Internet dapat
memudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas kuliahnya. Banyaknya
mahasiswa di FITK menyebabkan fasilitas wi-fi yang disediakan fakultas
mengalami troubleshoot karena banyaknya mahasiswa yang mengakses pada
saat bersamaan. Hal ini menyebabkan juga akhirnya mahasiswa memilih
mengerjakan tugas di kafe yang menyediakan wi-fi untuk menyelesaikan
tugas kuliahnya.
Namun selain fakta diatas ternyata memang ada beberapa mahasiswa
yang lebih suka mengerjakan tugas atau sekedar nongkrong di kafe untuk
melepas jenuh dari hiruk pikuk suasana kampus. Trend ngopi bareng juga
sedang menghampiri para remaja sehingga para mahasiswa lebih senang
berada di kafe yang menyediakan kopi. Hal ini sesuai dengan keterangan dari
partisipan AL, NQ, YNF, PAM, IG, SYE sebagai berikut:
AL dan SYE mengatakan:
Biar kalo ada tugas bisa langsung diajak ngerjain bareng, di perpustakaan atau tempat
kopi yang menyediakan wifi. Jadi urusan kuliah lancar, tugas selesai, bisa di update juga
di instagram. [AL(PGMI)/SYE(PBSI)]
NQ menambahkan:
59
Lebih ke dimana dia bisa diajak belajar bareng, terserah mau dimana aja tapi lebih enak
ke tempat yang menyediakan wifi, soalnya saya ga terlalu suka sama suasana kampus.
Lebih enak ke tempat kopi gitu sih. [NQ/MP]
YNF juga menjelaskan:
Kemudian aku ini dalah anak yang suka berlama-lama nongkrong di suatu kafe, entah
ngerjain tugas atau mau ngadem sambil internetan, nah dari sini temenan sama yang
status ekonomi sama kayaknya menyenangkan. [YNF/PB]
PAM dan IG juga menambahkan:
Kayak aku tuh punya suka tiap weekend nongkrong di kafe gitu, buat ngilangin pas
weekday udah cape kuliah sih. Aku jadi mikir kayanya enak temenan sama orang yang
punya pikiran sama kaya aku, tapi aku nongkrong gapernah sendiri sih. Tiap yang aku
ajak pasti mau juga. Mungkin karena kita dari status sosial ekonomi yang sama.
[PAM(PAUD)/IG(PIPS)]
Pola dan gaya hidup kaum remaja pada saat ini sedang mengalami
perubahan, seperti meningkatnya aktivitas, kehidupan sosial, sehingga sering
kali membuat remaja menghabiskan waktu di luar bersama anggota dan
kelompok sosial mereka. Berkumpul atau nongkrong setelah menjalani
berbagai aktivitas bukan hal yang asing lagi bagi remaja. Dewasa ini, remaja
lebih memilih untuk menghabiskan waktu senggangnya dengan hangout di
kafe atau restoran untuk sekadar berkumpul bersama teman-teman. Hal ini
menyebabkan kebiasaan nongkrong di kafe mempengaruhi seseorang untuk
mencari teman yang bisa diajak untuk nongkrong bareng.
Selain itu pernyataan itu dikuatkan lagi dari wawancara dan observasi
yang dilakukan oleh peneliti, banyaknya tempat ngopi di sekitar kampus
mendukung kebiasaan nongkrong di kafe ini yang akhirnya telah menjadi hal
biasa yang ada di dalam gaya hidup mahasiswa. Gambar 4.8, Gambar 4.9
60
Gambar 4.8 Partisipan SYE setelah wawancara dengan peneliti
61
Gambar 4.9 Kafe di sekitar Kampus UIN Ciputat dari aplikasi Google
Maps
Remaja dan nongkrong merupakan dua hal yang sudah melekat. Seperti
yang telah disampaikan sebelumnya, remaja cenderung berkumpul dengan
teman-teman mereka di kedai kopi. Kedai kopi yang memberikan rasa
nyaman dengan konsep khas remaja, membuat kelompok-kelompok remaja
merasa betah berlama-lama.15
Bagi para remaja, kelompok teman sebaya menjadi suatu poin yang
sangat penting pada masa perkembangannya. Para remaja yang masih labil
cenderung akan mengikuti berjalannya kelompok teman sebaya yang
diikutinya serta sanggup untuk melakukan apapun demi pengakuan atas
dirinya oleh kelompok teman sebayanya tersebut. 16
6. Hobi Travelling Mempengaruhi Proses Pemilihan Pertemanan Sebaya
Travelling biasanya dilakukan saat ada waktu senggang atau libur
panjang. Untuk membuat pikiran fresh kembali setelah melewati rutinitas di
kampus setiap hari. Momen ini biasanya direncanakan dari jauh-jauh hari
sambil membicarakan kemana destinasi yang akan dituju. Salah satu destinasi
yang sedang banyak dilakukan mahasiswa FITK adalah naik gunung.
Travelling akan terasa lebih menyenangkan jika perjalanan tersebut dilakukan
bersama teman-teman. Hal ini menyebabkan hobi travelling menjadi salah
satu kriteria seseorang dalam memilih teman karena dasarnya manusia butuh
penghiburan dan teman dalam melakukan setiap kegiatannya.
15
Mariena Putri Ajiwibawani, Pengaruh Faktor Internal dan Ekternal Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen D’Goda Coffee Pazkul Sidoarjo), 2015. hal 2 16
Mariena Putri Ajiwibawani, Pengaruh Faktor Internal dan Ekternal Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen D’Goda Coffee Pazkul Sidoarjo), 2015. hal 2
62
Pernyataan ini didukung dengan wawancara peneliti dengan partisipan
SN, AF, M, AAM, ERKH, RT sebagai berikut:
SN mengatakan:
Mereka asik banget soalnya saat ngobrol dan bercanda sama mereka tuh nyambung gitu
entah cerita juga sama mereka. Kita sama-sama hobby travelling, tiap habis lebaran pas
libur lama itu kita pasti selalu janjian, kemaren udah ke Yogya, Malang, tahun ini
pengen ke Pahawang.(SN/PF)
AF menambahkan:
Teman yang bisa membuat kita jadi lebih baik. Dan satu hobby sama kita sih. Kaya aku
anaknya suka random gitu ngajak travelling mereke, ada satu dua yang suka ga ikut tapi
selebihnya itu sama-sama anak Travelling. Jadi kadang grup Whatsapp kita rame sama
obrolan tentang tempat-tempat seru yang lagi ngetrend di internet. (AF/PMTK)
M juga mengatakan:
Kaya nya ini bukan kriteria deh atau bisa disebut juga tapi saya suka temenan sama anak
gunung, karna kan suka ngedaki bareng gitu. Nah lingkup teman saya saat ini ya anak
gunung semua, saya juga gabung sama salah satu KPA disini. Kaya jalan-jalan,
travelling menikmati hidup dan masa muda saat ini.” ( M/PBA)
AAM juga berkomentar:
Sehobby! Apapun itu yang penting sehobby lah, aku suka banget ngikutin trend mode
terus jalan-jalan travelling juga, bajunya buat foto-foto pas kita lagi travelling.
(AAM/PBI)
ERKH menyatakan:
Sangat dekat, deket banget ya. Ya kaya untuk menunjang selama perkuliahan sangat
berarti kalau gak ada temen-temen itu perkuliahan juga gak akan berjalan dengan baik,
63
karena tugas terus kalo kita lagi pusing sama tugas, kalo kita lagi butuh refreshing dan
pengen travelling dan sharing itu pasti butuh mereka-mereka. (ERKH/PAI)
RT menutup dengan:
Dan suka jalan-jalan bareng juga, namanya temenan kan yah pasti suka travelling bareng
dan itu semua anak kayaknya emang suka travelling semua deh, anaknya instaable
banget. (RT/PK)
Masa remaja memang masa-masa yang ingin di isi dengan bersenang-
senang oleh sebagian orang, liburan juga sangat berarti jika dapat dilakukan
dengan teman. Karena kemudian hal itu dapat menjadikan sebuah kenangan
yang akan selalu dibahas dalam tiap kesempatan bertemu. Berteman dengan
seseorang yang mempunyai hobi travelling juga bisa menumbuhkan
kedekatan yang lebih intim dan menjadi ketergantungan satu sama lain.
Karena setiap ada waktu dan kesempatan salah satu teman pasti akan
mengajak teman lain yang punya hobi sama terlebih dahulu untuk diajak
travelling bersama. Maka tidak salah jika kesamaan hobi travelling menjadi
sebuah tolak ukur untuk menemukan teman sebaya dikalangan mahasiswa.
Hal ini dikuatkan oleh wawancara dan observasi peneliti di lingkungan
FITK. Pada gambar ini partisipan RT mengunggah foto liburannya bersama
teman-temannya di media social Instagram. Gambar 4.10
64
Gambar 4.10 Partisipan RT travelling bersama teman-temannya
Khususnya di kalangan mahasiswa kegiatan traveling ini dilakukan untuk
mengisi waktu luangnya disamping rutinitas sehari-hari bersama teman-
temannya.17
Kegiatan traveling memang cukup menyenangkan untuk
dilakukan, khususnya mengunjungi tempat yang belum terjamah oleh orang
lain bersama teman-teman.18
Bagi pecinta jalan-jalan, saat-saat menjadi
mahasiswa adalah saat yang paling tepat untuk melakukan berbagai
perjalanan, apalagi saat mahasiswa menemukan teman yang satu hobi
dengannya, tentu membuat mahasiswa terdorong melakukan traveling.19
Untuk menemukan seseorang yang satu hobi traveling tidaklah mudah apalagi
jika teman lain tersebut berbeda status ekonominya dengan kita. Maka
memilih teman dengan kesamaan hobi dapat menjadi pilihan seseorang untuk
memilih teman sebayanya.
17
Heru Hermawan, Travelling Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa Yogyakarta, Jurnal Sosiologi, hal 1. 18
Faldhey Arwana Gautama, Pengaruh Instagram Explore Malang Terhadap Minat Travelling (Studi pada remaja Dusun Nongkojajar Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan), (Malang, UMM, 2018) hal 5. 19
Faldhey Arwana Gautama, Pengaruh Instagram Explore Malang Terhadap Minat Travelling (Studi pada remaja Dusun Nongkojajar Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan), (Malang, UMM, 2018) hal 5.
65
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Hubungan Status Sosial Ekonomi dalam
Pemilihan Pertemanan Sebaya (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Jakarta)” dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Status
Sosial Ekonomi dalam memilih pertemanan sebaya, pengaruh status sosial
ekonomi tersebut adalah sebagai berikut: (1) Gaya berpakaian mempengaruhi
proses pemilihan pertemanan sebaya. Gaya berpakaian menjadi bagian yang tidak
dapat dilepaskan dari penampilan, gaya keseharian dan lebih dari itu juga menjadi
sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi, yang selanjutnya
menjadi sebuah bahan penilaian awal seseorang untuk memilih teman sebaya. (2)
Gengsi dan harga diri mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya.
Remaja ingin selalu berkumpul dengan seseorang yang dapat menarik perhatian
orang lain terutama teman sebaya, sehingga remaja kebanyakan berkumpul dengan
teman yang sesuai dengan status sosialnya untuk mendapatkan pengakuan dari
teman sebayanya dalam rangka menjaga gengsi. (3) Ketergantungan ekonomi
dengan kawan mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya. Remaja
berusaha membentuk citra atau image tentang dirinya dan upaya ini terlihat dalam
suatu gambaran tentang cara remaja yang berada dalam status sosial rendah
kadangkala menempel dengan teman yang status sosialnya lebih baik. (4) Hobi
berbelanja mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya. Kegiatan belanja
merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi kebanyakan remaja dan hal ini
dianggap menunjang hubungan pertemanan. Sebagian remaja berpandangan
bahwa pertemanan sebaya dapat meningkatkan solidaritas. (5) Kebiasaan
66
menghabiskan waktu mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya (ket:
Hangout di Cafe). Remaja dan nongkrong merupakan dua hal yang sudah melekat.
Remaja cenderung berkumpul dengan teman-teman mereka di kedai kopi. Kedai
kopi yang memberikan rasa nyaman dengan konsep khas remaja, membuat
kelompok-kelompok remaja merasa betah berlama-lama. (6) Hobi travelling
mempengaruhi proses pemilihan pertemanan sebaya. Berteman dengan seseorang
yang mempunyai hobi yang sama seperti travelling bisa menumbuhkan kedekatan
yang lebih intim dan menjadi ketergantungan satu sama lain. Karena setiap ada
waktu dan kesempatan salah satu teman pasti akan mengajak teman lain yang
punya hobi untuk travelling bersama.
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian mencakup tiga hal, yaitu berimplikasi atas
bidang keilmuan khususnya bidang Psikologi Sosial atas, implikasi pada praktek
dan implikasi pada penelitian selanjutnya. Implikasi atas Psikologi Sosial,
bagaimana para mahasiswa di lingkungan FITK dapat menentukan pertemanannya
guna mendukung kegiatannya selama menjalani masa perkuliahan. Pola pemilihan
teman yang tergambarkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa hal terbesar
yang melandasi pemilihan pertemanan adalah kesamaan latar belakang, minat dan
tujuan dari setiap individu. Ini memperkuat teori-teori sebelumnya yang memang
menggaris-bawahi hal ini. Implikasi pada praktek adalah perlunya pihak
universitas memberikan pembelajaran terhadap mahasiswa akan pentingnya
bersosialisasi tanpa membentuk kelompok-kelompok tersendiri dimana hal
tersebut dapat meningkatkan rasa kekeluargaan diantara mahasiswa tanpa
memandang kelompok-kelompok tertentu, sehingga tujuan dari salah satu motto
universitas yaitu Intergrity dapat dipraktekan untuk seluruh mahasiswa. Implikasi
pada penelitian selanjutnya hendaknya menentukan faktor status sosial ekonomi
67
lain yang berpengaruh terhadap pemilihan pertemanan sebaya di lingkungan
kampus.
C. Saran
Penelitian ini memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Status sosial ekonomi semestinya bukanlah satu-satunya tolak ukur dalam
mencari teman sebaya. Selektif dalam memilih teman yang baik juga perlu agar
masa-masa perkuliahan dapat berjalan lancar dan nyaman.
2. Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Perlunya pihak universitas memberikan pembelajaran terhadap mahasiswa
akan pentingnya bersosialisasi tanpa membentuk kelompok-kelompok
tersendiri dimana hal tersebut dapat meningkatkan rasa kekeluargaan diantara
mahasiswa tanpa memandang kelompok-kelompok tertentu, sehingga tujuan
dari salah satu motto universitas yaitu Intergrity dapat dipraktekan untuk
seluruh mahasiswa.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan berbagai literatur tambahan untuk meneliti tentang hubungan status
sosial ekonomi dalam pemilihan pertemanan.
68
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Arishanti, Klara Inata, Handout Psikologi Sosial, (Depok: Universitas Gunadharma,
2006)
Baron dan Byrne, Psikologi sosial (edisi kesepuluh), Jakarta: Penerbit Erlangga.2003.
Desmita, Psikologi perkembangan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.
Diener, R.B. dan B. Dean, Positive psychology coaching, Hoboken New Jersey : John
Wiley & Sons, 2007.
Dr. Listiawati, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2017.
Feldman, R.S., Social psychology second edition, Unites State of America: Prentice
Hall, 1997.
Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco, 1998.
Gunarsa, Singgih D., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga, Jakarta:
Gunung Mulia, 2004.
Handaya, Ben, Etiket dan Pergaulan, Yogyakarta: Kanisius, 2010.
Hurlock, E.B., Perkembangan Anak, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1978.
Julia, Orientasi Estetik Gaya Piringan Kecapi Indung dalam Kesenian Tembang
Sunda Cianjuran di Jawa Barat, Sumedang: UPI Sumedang Press, cet.1, 2018.
Manzilati, Asfi, Metodelogi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode dan Aplikasi,
Malang: UB Media cet.1, 2017.
Mowen, Jonh C & Michael Minor, Perilaku Konsumen Jilid 1. Alih Bahasa : Lina
Salim, Jakarta : Erlangga, 2002.
Pawito, Penelitian Kualitatif, Yogjakarta: LKis Yogyakarta, cet-1, 2007.
Rakhmat, J., Psikologi komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009.
Ritzer dan Goodman, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: KENCANA. 2004.
69
Santosa Slamet, Dinamika Kelompok, Jakarta: Bumi Aksara. 2004.
Santrock, J.W., Life-Span Development, Jakarta: Erlangga. 2002.
Santrock, John W., Adolescence Perkembangan Remaja edisi ke enam, Jakarta:
Erlangga, 2003.
Sarwono dan Meinarno, Psikologi sosial, Jakarta : Salemba Humanika, 2009.
Setiawan, Bukik dan Andrie Firdaus, Bakat bukan Takdir. Ciputat: Buah Hati. 2016.
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik, Dasar-dasar Metodelogi Penelitian, Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, cetakan-1, 2015.
Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet
8, 2011.
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2014.
Soeroso, Andreas, Sosiologi 1 kelas X, Jakarta: Quadra, 2008.
Sugiarto, Eko, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis,
Yogjakarta: Suaka Media cet-1, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2012.
Suyanto, Bagong dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan, Jakarta: Prenadamedia Group, cetakan-3, 2007.
Tirtarahardja, Umar & La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. 2005.
Tokan, P. Ratu Ille, Manajemen Penelitian Guru. Jakarta: PT. Grasindo, 2016.
UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2015.
Vembriarto, S. T., Sosiologi Pendidikan, Jakarta : PT Gramedia, 2003.
Waluya, Bagya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, Bandung: PT
Setia Purna Inves, 2007.
70
Wirawan, IB, Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, Jakarta:
PRENADAMEDIA Grup. 2012
Yesmil dan Adang, Sosiologi untuk Universitas, Bandung: PT. Rafika Aditama,
2013.
Yusuf, A. Muri, Metodelogi Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan,
Jakarta: Kencana, 2014.
SKRIPSI DAN JURNAL
Ajiwibawani, Mariena Putri, Pengaruh Faktor Internal dan Ekternal Gaya Hidup
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen D’Goda Coffee Pazkul
Sidoarjo), 2015.
Amin, Laeni Levita, Pengaruh Hubungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Pilihan
Melanjutkan Pendidikan Ke-SMPN 5 Di Desa Bukit Gemuruh Kecamatan Way Tuba
Kabupaten Way Kanan, Lampung: UNILA, 2016.
Aryanti , Nina Yudha, Pengembangan Identitas Remaja Transmigran Jawa di
Lampung Melalui Pertemanan Antar Budaya di Sekolah, Jurnal Kajian Komunikasi.
Volume 2 No. 1, Juni 2014
Djaelani, Aunu Rofiq, Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif, Jurnal:
FPTK IKIP Veteran Semarang, Vol: XX, No : 1, Maret 2013.
Gautama, Faldhey Arwana, Pengaruh Instagram Explore Malang Terhadap Minat
Travelling (Studi pada remaja Dusun Nongkojajar Kecamatan Tutur Kabupaten
Pasuruan), Malang, UMM, 2018.
Hasanah, Uswatun, Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri
dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri, Surakarta: UMS, 2007.
Hermawan, Heru, Travelling Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa Yogyakarta, Jurnal
Sosiologi.
Junaid, Ilham, Analisis Data Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pariwisata,
Jurnal Kepariwisataan, Volume 10, No. 01 Februari 2016.
71
Muna, Lina Fauzul, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Pergaulan
Teman Sebaya Terhadap Rasional Ekonomi, Universitas PGRI Semarang.
Nap, Yanus, Pengaruh Relasi Sebaya Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V SD
GUGUS 3 Sewon, Bantul. Vol. V No. 7 Tahun, 2016.
Novitasani, Latifah, Perubahan Gaya Hidup Konsumtif pada Mahasiswa Urban di
UNESA, Paradigma. Volume 02 Nomer 03 Tahun 2014.
Resnawati, Lestari, Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Proses Keputusan Membeli
Produk Revlon (Studi Pada Remaja Perempuan Kota Bogor), e-Proceeding of
Management: Vol.2, No.1 April 2015.
Saputra, Tri Reza, Hubungan Antara Gaya Hidup Hedonisme Dengan
kecenderungan Impulse Buyying Terhadap Trend Fashion Remaja Kota, Surabaya:
UINSA, 2017.
Sihotang, Artledia, Hubungan Antara Konformitas Terhadap Kelompok Teman
Sebaya Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja, Semarang: Undip, 2009.
W Antoni, Hubungan Status Sosial Ekonomi terhadap Sifat Konsumtif Mahasiswa
Menggunakan ATM, Lampung: UNILA.2014.
Wirawan, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi. 2015
Zajonc, R. B, Attitudinal effects of mere exposure Journal of Personality and Social
Psychology 9, Monograph Suppl. No. 2, part 2. 1968.
INTERNET
Arti dari pertemanan, KBBI Daring, https://kbbi.kemdikbud.go.id diakses pada 24
Oktober 2018 pukul 12.30
Arti dari teman, KBBI Daring, https://kbbi.kemdikbud.go.id diakses pada 24 Oktober
2018 pukul 12.22
Profil FITK UIN Jakarta, https://fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/, diakses pada
24 Juni pukul 13.17 WIB
72
Visi dan Misi FITK UIN Jakarta, https://fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/,
diakses pada 24 Juni pukul 13.17 WIB
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
74
1. LAMPIRAN SURAT
1.1 Surat Bimbingan Skripsi
75
1.2 Surat Permohonan Izin Penelitian
76
2. LAMPIRAN INSTRUMEN
2.1 Kisi-kisi wawancara Mahasiswa FITK UIN Jakarta
PEDOMAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Fokus Penelitian Pertanyaan Informan
1. Profil dan latar belakang
ekonomi mahasiswa
1. Apa pendidikan terakhir
Ayah anda?
2. Apa pendidikan terakhir
Ibu anda?
3. Apa pekerjaan ayah
anda?
4. Apa pekerjaan ibu anda?
5. Berapa penghasilan yang
diterima oleh Ayah anda?
6. Berapa penghasilan yang
diterima oleh Ibu anda?
7. Dari penghasilan yang di
miliki apakah orang tua
anda dapat menabung?
Berapa kurang lebih
tabungan setiap
bulannya?
8. Sebutkan kekayaan lain
yang dimiliki yang
nilainya lebih dari Rp.
5.000.000 (seperti
tabungan, deposito dan
emas)
9. Kendaraan yang
Mahasiswa FITK
UIN Jakarta
77
digunakan oleh Ayah
anda saat pergi bekerja
atau berpergian?
10. Kendaraan yang
digunakan oleh Ibu anda
saat pergi bekerja atau
berpergian?
11. Fasilitas apa saja yang
disediakan orang tua
Anda dalam mendukung
proses belajar Anda?
12. Berapa M2 ukuran rumah
yang anda tinggali?
2. Indikator pemilihan
teman sebaya
1. Sebutkan 5 orang kawan
terdekatmu di kampus…
2. Deskripsikan orang
seperti apa mereka itu?
3. Deskripsikan bagaimana
hubungan pertemananmu
dengan masing-masing
mereka itu?
4. Sebutkan alasanmu
berteman dengannya?
5. Bagaimana status sosial
ekonomi ke 5 kawan
tersebut?
6. Bagaimana cara anda
memilih teman di
Mahasiswa FITK
UIN Jakarta
78
kampus?
7. Apa sajakah kriteria
kawan yang baik
menurutmu?
8. Bagaimana anda bergaul
dengan teman sebaya
yang memiliki latar
belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
9. Bagaimana anda bergaul
dengan teman sebaya
yang tidak memiliki
status sosial sama dengan
anda?
10. Bagaimana bedanya
antara bergaul dengan
kawan yang memiliki
status sosial sama dan
dengan yang memiliki
status sosial berbeda?
79
2.2 Lembar Observasi
INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN OBSERVASI HUBUNGAN
STATUS SOSIAL EKONOMI DALAM PEMILIHAN PERTEMANAN
SEBAYA
No Aspek Hal yang diamati Indikator Catatan
Lapangan
1. Status Sosial
Ekonomi
1. Kendaraan
2. Smartphone
3. Gaya berpakaian
Peneliti mendatangi
masing-masing
partisipan sebanyak 1-2
kali/orang dan
dilakukan pengamatan
bagaimana pertemanan
ke 12 partisipan dengan
kawan-kawannya
(terutama 5 kawan
akrab yang disebutkan
sebelumnya).
SETIAP
PARTISIPAN
MINIMAL
DIAMATI 1
KALI
SELAMA 30-
60 menit.
2. Pertemanan 1. Interaksi Pada saat yang sama
peneliti mengamati
selama 30-60 menit
bagaimana masing-
masing partisipan
berinteraksi dengan
kawan-kawannya.
SETIAP
PARTISIPAN
MINIMAL
DIAMATI 1
KALI
SELAMA 30-
60 menit.
80
3. HASIL PENGUMPULAN DATA
3.1 Catatan Wawancara
3.1.1 Catatan Wawancara 1
Inisial Partisipan: YNF
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 21 Maret 1995
Jurusan: Pendidikan Biologi
Semester: 10
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
D3
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
SMA
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Pensiunan Wiraswasta
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Ibu Rumah Tangga tapi nyambi jadi
pedagang
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
Kalau sekarang hanya 2,5 juta itu gaji
pensiunan dan uang dari kontrakan kurang
tau berapa
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
2 juta kayanya, tentatif sih
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Kayaknya udah gabisa nabung setiap
bulan, tapi kalau beberapa bulan sekali
masih bisa
81
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Investasi tanah dan kontrakan aja
9. Kendaraan yang digunakan oleh
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Kadang naik motor kadang naik mobil
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Sama, kadang naik motor kadang naik
mobil
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Akomodasi jelas. Kendaraan pribadi,
fasilitas pendukung untuk kuliah sehari-
hari kaya laptop, gawai/gadget
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
Sebentar ya aku chat mamah aku dulu.
Hmm 120 M2
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
Aku sebutin namanya nih? ZH, ZR, MY,
LL, ZF
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Mereka itu adalah orang-orang yang selalu
setia mendengarkan keluh-kesah aku,
terutama tentang keluarga dan perkuliahan
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Hubungan pertemanan aku dengan mereka
sangat dekat karena kita masing-masing
sudah mengenal keluarga kita satu sama
lain. Paling deket sih sama ZF karna setiap
hari aku sama dia terus, berangkat-pulang
(ZF yang membawa kendaraan), dikelas,
makan selalu bareng terus.
16. Sebutkan alasan anda berteman Alasan utama si karena mereka yang selalu
82
dengan mereka? ada buat aku dalam keadaan apapun, paling
siap sedia mendengarkan kalau saya lagi
butuh teman cerita dan gak pernah pergi
walaupun kita mungkin aja pernah
berantem.
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Sepertinya mereka semua berada di tingkat
ekonomi yang sama kaya aku, gak tinggi
tapi gak rendah juga
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Aku bukan tipikal orang yang pemilih sih,
jujur aja punya temen selama ini cocok-
cocokannya selalu tergantung mereka.
Kalau ada yang cocok ngobrol sama aku ya
bertahan terus sampe sekarang temenan,
kalau mereka gak cocok yah berarti berenti
di tengah jalan. Kalo aku pribadi sih
selama orang itu baik sama aku ya otomatis
jadi temen deh hahaha sama sih ya satu itu,
sebenernya aku lebih suka sama temenan
sama orang yang rapih kan enak ya
diliatnya? Tapi gak jadi patokan banget sih.
Gitu.
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Kawan yang baik adalah kawan yang
selalu jujur dalam setiap hal, gak pernah
takut buat ngomong salah kalau kita salah,
gak ngebela kita di hal-hal yang gak baik
hanya karna beralasan kita adalah
kawannya, dan gak pernah berbohong
untuk alasan kebaikan sekalipun
83
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Pada dasarnya aku bergaul dengan
siapapun yang engga pernah aku liat
bagaimana latar belakang ekonominya dia.
Jadi ya biasa aja, mungkin kalo lagi jalan,
makan bareng, kalau emang temen saya
ada uang lebih, aku dibayarin makan hehe
atau sebaliknya, kalo aku lagi ada aku yang
gantian bayarin. Ga masalah aku juga gak
kemudian mikirin latar belakang
ekonominya yang penting makan aja biar
bisa idup. Kemudian aku ini dalah anak
yang suka berlama-lama nongkrong di
suatu kafe, entah ngerjain tugas atau mau
ngadem sambil internetan, nah dari sini
temenan sama yang status ekonomi sama
kayaknya menyenangkan. Tapi belum
dicoba, gatau deh kalau besok.
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Selama ini aku berteman gak pernah
perhatian sama latar belakang ekonomi,
mau dia orang kaya, mau orang
berkecukupan atau kurang pun aku
memperlakukan mereka sama. Selama dia
teman aku ya aku gabisa ngasih perlakuan
berbeda apalagi karena alasan perbedaan
status sosial ekonomi
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
Pada kenyataannya aku adalah orang yang
apa adanya. Bahkan cuek dan seringnya
gak peduli status sosial. Makanya aku tadi
84
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
bilang kalo ada yang cocok temenan sama
aku yaudah langgeng, kalo engga ya mau
diapain lagi hehe kalo aku sendiri sih Insha
Allah setia, tetep ada kalo temen lagi butuh
aku, aku gak kemana-mana, gak akan
marah juga kalo didatengin pas lagi
dibutuhin aja.. eh malah curhat hahaha
85
3.1.2 Catatan Wawancara 2
Inisial Partisipan: PAM
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 Oktober 1995
Jurusan: Pendidikan Anak Usia Dini
Semester: 10
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
SMEA
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
SMEA
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Karyawan swasta
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Ibu Rumah Tangga
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
4-5 juta
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
3 juta
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Engga bisa menabung, karena besar pasak
daripada tiang
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Toko sama kontrakan
86
9. Kendaraan yang digunakan oleh
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Laptop, motor sama uang saku per minggu
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
150 M2
itu kayaknya
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
PA, RA, IA, ZA, YA
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Baik, seru, menyenangkan, lucu,
pendengar yang baik dan lain lain
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Kalo sama PA, RA sama IA hubungan
pertemanan kita mereka selalu jadi tempat
nanya saran masalah skripsi. Kalo sama
YA dan ZA tempat curhat masalah
kehidupan dan percintaan
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Mereka semua nyambung dan satu
frekuensi. Dan kalau sama YA karna kita
tetangga dan setiap hari aku berangkat
bareng sama YA (YA yang punya
kendaraan), jadi kita deket banget deh.
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Waduh! Aku kurang tau nih tapi kayaknya
mereka dari keluarga berkecukupan semua
deh
87
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Hmm sebenernya pasti kesan pertama kita
kenalan itu yaang kita liat penampilan dia
ya? Jujur aku sebenernya ngeliat kesitu.
Tapi belakangan ini jadi gak milih… siapa
aja yang penting mau temenan juga sama
aku.
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Kalo itu yang bisa ngerti keadaan baik
buruknya diri kita, yang gak ninggalin saat
kita salah tapi justru memberikan nasihat
yang ngebuat pribadi jadi lebih baik
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Jujur itu lebih nyaman ya. Karna bisa
ngerti gimana rasanya gapunya duit
bareng-bareng. Kayak aku tuh punya
hobby tiap weekend nongkrong di kafe
gitu, buat ngilangin pas weekday udah cape
kuliah sih. Aku jadi mikir kayanya enak
temenan sama orang yang punya pikiran
sama kaya aku, tapi aku nongkrong
gapernah sendiri sih. Tiap yang aku ajak
pasti mau juga. Mungkin karena kita dari
status sosial ekonomi yang sama.
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Ga masalah sih selama saling menghargai
dan asik-asik aja tanpa melihat perbedaan
satatus ekonomi
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
Gak ada perbedaan yang signifikan sih
karna kalo aku ayo terus kemana aja
asalkan aku mampu dan nyaman sama
88
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
temen aku
89
3.1.3 Catatan Wawancara 3
Inisial Partisipan: IG
Tempat Tanggal Lahir: Depok, 25 Juni 1999
Jurusan: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester: 4
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
SMP
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
SMA
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Sudah tidak bekerja, tadinya karyawan
swasta
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Ibu Rumah Tangga
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
Aku engga tau kak
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
Gak ada
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Bisa… tapi aku kurang tau berapa
berapanya
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
Gak ada itu
90
deposito, dan emas)?
9. Kendaraan yang digunakan oleh
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Gak ada, jalan kaki atau naik kendaraan
umum
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Contohnya? Oh hanya buku aja sama uang
jajan aja
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
Aduh berapa ya.. 50 M2
kayaknya deh
soalnya rumahnya tingkat
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
SA, NI, terus IA, FN, II
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Mereka semua orang yang hyperactif. Kalo
SA dia itu kaya orang yang kalo kita
mintain tolong buat nganter dia mau
nganterin gitu walaupun dia mau ada
matkul dia mau nganterin gitu terus dia
orangnya pendiem. Kalo NI kaya temen
curhat selintas, IA juga temen curhat juga.
Kalo FN itu dia dulunya temen SMA
sampe sekarang kadang jadi temen curhat
juga dia. Kalau II itu dia temen satu LSO
disini gitu.
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Kita sahabatan banget deh pokoknya.
91
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Temenan sama mereka itu ya sreg aja gitu.
Sreg itu maksudnya kaya udah beda
hawanya, kan ada tuh ya yang udah jadi
temen yaudah biasa aja gitu. Kalau ini
temen yang temen curhat, pergi bareng-
bareng kemana-mana kalau temennya
belum dateng ditungguin. Itu sih bedanya.
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Mereka semua dari keluarga mampu.
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Gimana ya, kalo aku juga sebenernya
masih bingung ya nyari temen itu. Kalo
aku orangnya kalau dia ada ya aku juga ada
maksudnya kaya dia minta tolong bantuan
yaudah aku bantu. Nah kalo aku minta
bantuan sama mereka, mereka gak bantu
aku mah selow aja gapapa.
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Ya kaya misalnya kaya tadi aku bilang, dia
minta tolong ke aku bantu, aku minta
tolong ke dia, dia nolong. Ya kaya saling
ngasih feedback aja. Pokoknya saling
nerima deh meskipun kita dari keluarga
mampu dan gak mampu, kita saling
melengkapi.
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Ya gapapa, karna disitukan kita gak ngeliat
ekonomi ya. Kaya contoh aku kalo
temenan gak mau mandang kaya dia orang
kaya dia orang miskin, dia orang sibuk atau
engga. Pokoknya kalau dia mau temenan
92
sama aku yaudah aku mau juga temenan
sama dia.
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Jadi ini misalnya kaya dia yang statusnya
di atas aku ya? Ya gapapa namaya juga
kita berteman kan. Siapapun itu kalo dia
minta tolong bantu aku pasti bantuin kalo
aku mampu. Karna di dunia ini kita ga
boleh sombong, di Al-Qur’an juga udah
dijelasin sama Allah. Jadi kita di dunia ini
ya sama kaya sama rata. Contohnya kaya
aku orang gak mampu dan temanku orang
mampu. Dari situ kita tau mana yang
teman mana yang bukan. Karna ada
sebagian orang yang ngeliat dari sudut
ekonominya, ah dia orang gak mampu nih
gak di temenin, terus kaya dari kita nya
sendiri kaya minder gara-gara kita itu
orang gak mampu. Tapi aku gak mau kaya
gitu, kalo kita jadi seorang pemilih mau
sampe kapan kita nemuin temen yang
bener-bener ada buat kita, gitu sih maksud
aku begitu.
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Mungkin kalo misalnya gak sama itu kita
harus belajar nyama ratain dia, gimana sih
caranya biar kalau dia statusnya diatas kita
dia bisa nyaman main sama kita meskipun
kitanya kaya biasa aja kedia. Karna kan
orang-orang beda-beda tuh cara
93
berpikirnya. Kita belajar buat tau
kondisinya dia tuh seperti apa gitu. Jadi
kita bisa ngimbangin mereka tuh seperti
apa. Tapi kalo aku pribadi sih sama aja lah
semuanya.
94
3.1.4 Catatan Wawancara 4
Inisial Partisipan: SYE
Tempat Tanggal Lahir: Sungai Liat, 5 April 1999
Jurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester: 4
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
S1
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
S1
3. Apa pekerjaan Ayah anda? PNS
4. Apa pekerjaan Ibu anda? PNS GURU
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
3 jutaa
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
4 jutaan
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Bisa, nabung setiap bulan kayaknya 1
jutaan dan itu paling gede kayaknya
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Emas aja
95
9. Kendaraan yang digunakan oleh
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Laptop, wi-fi itu aku pasang dikosan
uangnya dari orang tua aku dikirimin
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
130 M2
yang gede banget itu halamannya
soalnya rumah aku di kampung jadi
halaman rumahnya masih luas-luas
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
FY, NA, PY, RH, ES
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Peduli, setia kawan.
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Sama FY paling care diantara 4 orang
lainnya yang paling sigap saat kita ngeluh
itutuh di orang yang selalu ada. PY itu
pendengar yang baik ketika mau curhat.
NA dia juga peduli tapi gak sepeduli FY.
RH orangnya judes tapi judesnya baik. ES
itu orang yang cuek dari semuanya tapi dia
orang yang paling rajin ngasih tau buat
sholat sama jangan lupa puasa.
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Pertama deket waktu pertama kali kuliah
ya sama dia jadinya ya keterusan deh
sampe sekarang
96
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Keuangannya ya? Sederhana sih, aku
pernah main kerumah mereka semua. Tapi
orang paling kaya diantara kita semua itu
NA, tapi karna dia temenan sama kita yang
dari keluarga biasa aja jadi NA
menyeimbangkan.
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Aku nyarinya yang menguntungkan hehehe
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Apa adanya sih, gak muka dua.
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Apa kak ulang kak. Ya biasa aja sih kak.
Yang penting nyambung dan nyaman.
Lebih bisa hemat kan jadinya hahaha
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Saya sih yang menyesuaikan saat lagi main
sama yang kondisinya berbeda dari kita.
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Gimana ya rada bingung nih… kalo main
nya sama yang dibawah kita, kadang-
kadang mikir kira-kira dia lagi ada uang
gak yah? Kaya mau nanya lo punya uang
gak? Kan gaenak juga kalo main sama
yang dibawah kita. Kalo sama yang sama
mah enjoy aja gitu
97
3.1.5 Catatan Wawancara 5
Inisial Partisipan: SN
Tempat Tanggal Lahir: Cirebon, 23 Oktober 1998
Jurusan: Pendidikan Fisika
Semester: 6
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
SD
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
SD
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Wiraswasta
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Ibu Rumah Tangga
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
4 juta
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
Gak ada
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Hmm tergantung sih, kalo bisa nabung juga
aku gatau berapa
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Emas
9. Kendaraan yang digunakan oleh Motor
98
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Naik kendaraan umum
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Laptop itu termasuk kan ya? Nah itu. Sama
handphone aja sih
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
Aduh gatau hahaha
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
AA, FN, SI, PY, EY
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Kalo EY ngeselin tapi nyenengin juga fun
lah. Apasi kalo AA orang yang selalu
ngasih saran kalo aku salah selalu ngasih
support. SI sama FN temen aku bercanda,
PY temen aku ngobrol di kelas.
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Kita semua lumayan deket lah
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Mereka asik banget soalnya saat ngobrol
dan bercanda sama mereka tuh nyambung
gitu entah cerita juga sama mereka
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Biasa-biasa aja sih, standar semua lah
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Kalo aku pribadi sih kalo temenannya udh
asik banget udah nyambung banget terus
dia bisa jaga rahasia atau gak neko-neko
99
bisa lah buat temenan.
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Orangnya bisa dipercaya, udah gitu aja.
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Duh bingung nih jawabnya. Ya kalo
kemana mana enak bareng, enak diajak
ngobrol biasanya, makan juga bisa bareng
terus. Kan kita dari keluarga yang
statusnya sama gitu
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Biasanya kalo sama yang beda aku gak
terlalu intens banget, kaya yang biasa-biasa
aja. Soalnya gak nyaman… biasanya harus
kita kalo engga dia yang ngimbangin
perasaan jadinya.
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Kalo misalnya statusnya sama ya enak aja,
kalo lagi cerita atau curhat kan karena rata-
rata penderitaan nya sama. Cielah derita
hahaha. Nah kalo statusnya beda mungkin
lebih ke pergaulan mereka beda banget
sama kita jadi mungkin kitanaya ngerasa
agak kurang sejalan gitu sama mereka bisa
kaya visi misinya gitu beda.
100
3.1.6 Catatan Wawancara 6
Inisial Partisipan: AF
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 9 Maret 1999
Jurusan: Pendidikan Matematika
Semester: 4
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
S1
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
Kalo ibu aku SMA
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Sekarang ayah aku udah gak kerja, udah
pensiun soalnya udah cukup umur. PNS
dulunya.
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Ibu aku ngajar tapi gak kaya ngajar yang
formal kaya tutor les dan bimbel gitu terus
kadang ngajar ngaji juga
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
Kita sekarang ngandelinnya dari kontrakan
aja. Sebulan kaya 4 jutaan.
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
Kalo dari ibu aku kurang tau kaya gak
nentu gitu kan soalnya
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Bisa lah ada… tapi aku gatau berapa.
8. Sebutkan kekayaan lain yang Tabungan sama tanah aja
101
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
9. Kendaraan yang digunakan oleh
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Mama aku naik kendaraan umum
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Aku disediain Laptop, ATK sama
kebutuhan buat paket internet aja untuk HP
aku.
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
Wah ini mah aku bener-bener gatau nih
tapi kayaknya rumah standar pada
umumnya deh
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
EA, SI, RN, CA, BA
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Hahaha semuanya nih? Mereka itu kalo
buat keseharian rame banget terus ada aja
yang diomongin terus apa lagi ya yah
paling saling melengkapi aja sih kalo buat
kebutuhan tugas atau apaan lah itu.
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Sama mereka semua baik-baik aja. Ya
saling kesel pasti pernah tapi gak sampe
yang kaya berlarut-larut gitu. Namanya
juga temen deket.
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Hahaha abis yang mau temenan cuman
mereka… engga engga sih karna dari awal
102
tuh emang udah deketnya sama mereka
kali ya. Jadi gatau kenapa ya udah sama
mereka aja sampe sekarang gitu
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Karena rata-rata temen aku anak rantau
semua nih jadi kita belom pada saling main
kerumah jadi aku kurang tau perekonomian
mereka gimana. Tapi sampai saat ini sih
kayaknya kebutuhan kita semuanya cukup
semua deh. Standar.
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Aku orangnya gak milih-milih sih asik
hahaha karna emang kan berteman itu kan
sama siapa aja ya. Ya gimana kitanya si
sebenrnya. Ya kalo menurut aku itu udah
gak baik mengarah ke yang membuat aku
jadi negatif ya mungkin gak ditinggalin
juga tapi kita temenannya gak intens lah
ya.
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Teman yang bisa membuat kita jadi lebih
baik.
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Ya gapapa. Justru lebih enak sama yang
sama-sama gitu. Walaupun aku sebenernya
juga gak mandang-mandang amat dari
status sosialnya.
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Kalo aku sih gapapa sih kak. Kaya waktu
pas di SMA aku kan lebih banyak tuh yang
borju. Tapi aku tetep temenan. Tapi emang
pasti kalo orang kaya dari penampilannya
pun udah beda. Aku mah sama siapa aja
103
main lah selagi dia tidak mengganggu
waktu aku dan membuat aku risih hahaha
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Hmm pasti ada sih perbedaan cuman ya
gak terlalu gimana si kalo kaya buat jalan
atau jajan ya pasti kita harus mengimbangi
sama yang status sosialnya lebih rendah
dari kita. Kaya gak memaksakan lo harus
begini. Kita berteman ya seadanya aja,
berteman baik tanpa harus memandang
status dia. Kalo yang status nya lebih dari
kita kaya dia suka hedon kayaknya kita
yang harus menahan diri, kaya aku gak
mampu yaudah aku gak ikutan.
104
3.1.7 Catatan Wawancara 7
Inisial Partisipan: M
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 27 November 1995
Jurusan: Pendidikan Bahasa Arab
Semester: 10
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
SMP
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
SD
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Kontraktor
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Pembantu Rumah Tangga
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
2 sampe 3 jutaan
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
1 juta
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Bisa sangat bisa, gak nentu paling sebulan
500 ribu
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Kalo itu paling cuman bangunan rumah
sama motor
9. Kendaraan yang digunakan oleh Karna deket kerjanya juga dikampung jadi
105
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
jalan kaki
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Naik kendaraan umum
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Saya dikasih motor, hp, ya standar lah
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
Sekitar 60 M2
lah
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
ME, JO, LH, MI terus TI
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Mereka orang yang bisa memahami saat
kita senang dan susah itu aja
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Kita sangat dekat saat susah maupun
senang
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Karena nyaman aja gitu
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Rata-rata standar lah.. gak terlalu susah
banget tapi gak kaya juga
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Pertama itu sesuai kepentingan kita sama,
terus satu tujuan, terus kecocokan kaya
nyambung dan gak nyambungnya
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Kawan yang baik itu selalu ada disaat kita
seneng atau susah
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
Biasa aja si, ngalir aja, dia kesana kita
kesana, dia kesini kita kesini, kan sama-
106
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
sama dari ekonomi yang sama biasanya
lebih sejalan
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Ya kita biasa-biasa aja lah, kita terimain
aja yang penting nyaman dan satu tujuan
aja.
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Saya mah gak ada beda, dari dulu saya gak
pernah ngebeda-bedain yang penting
tujuan kita sama dan jangan ada rasis
diantara kita.
107
3.1.8 Catatan Wawancara 8
Inisial Partisipan: AAM
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 25 Maret 1997
Jurusan: Pendidikan Bahasa Inggris
Semester: 8
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
SMA
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
SMA
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Wiraswasta
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Ibu rumah tangga
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
3 jutaan, perbulan kan ya?
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
Engga ada kak
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Bisa, sebulan mungkin 300 ribu
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Gak ada kak
9. Kendaraan yang digunakan oleh Motor
108
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Naik kendaraan umum
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Motor, Laptop udah sih
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
Kurang tau tuh kak
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
RU, HA, NA, AN sama UI
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Mereka itu baik, lucu, imut.
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Mereka semua baik orangnya, sering jalan
bareng mereka
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Karena mereka mau berteman dengan saya
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Hmm ya mereka kayaknya dari keluarga
lumayan semua.
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Gak milih-milih sih, kaya yang mau
temenan sama aku aja ayo
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Ketika kita butuh dia ada
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
Cara bergaulnya kaya kita sering main
bareng terus suka bertukar pikiran terhadap
sesuatu yang sama gitu
109
dengan anda?
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Ya tetep main bareng si kaya gak ada yang
dibeda-bedain gitu.
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Kalo sama yang statusnya sosialnya lebih
tinggi mungkin kita kaya gabisa main
bareng karna kalo kita gabisa ikut kan kita
gabisa main bareng sama mereka, abis
mereka main nya ketempat tempat
nongkrong mahal kan hehehe
110
3.1.9 Catatan Wawancara 9
Inisial Partisipan: ERKH
Tempat Tanggal Lahir: Ciamis, 28 Mei 1996
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
Semester: 10
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
S1 Tekenik Industri
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
S1 Pendidikan
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Pegawai swasta
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Guru PNS
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
Gatau
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
Apalagi ibuku sumpah aku gatau
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Kayaknya bisa tapi aku gatau berapanya
karna dari kecil aku emang gatau menau
soal urusan keuangan keluarga aku.
Pokoknya kalo aku minta tuh dikasih aja
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Kita punya rumah lain selain rumah yang
kita tinggali, terus orangtua kaya nya
punya tabungan dan ibu aku nyimpen emas
9. Kendaraan yang digunakan oleh Mobil atau motor, pesawat engga yah
111
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
hehehe
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Naik kendaraan umum
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Ruangan belajar, laptop, hp, wi-fi, go food
kalo laper sama haus, terus motor juga
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
75 M2
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
LI, CA, GA, SA, DA
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Hmm kurang lebih mereka itu sama kaya
aku, banyak omong banyak jalan banyak
jajan sama hmm udah sih gitu aja
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Sangat dekat, deket banget ya. Ya kaya
untuk menunjang selama perkuliahan
sangat berarti kalau gak ada temen-temen
itu perkuliahan juga gak akan berjalan
dengan baik, karena tugas terus kalo kita
lagi pusing sama tugas, kalo kita lagi butuh
refreshing kalau kita butuh sharing itu pasti
butuh mereka-mereka.
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Karena kita sefrekuensi, jadi mungkin
pendapat, satu tujuan dan satu keinginan
kali ya.
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Kurang lebih setara… gak ada yang terlalu
tinggi dan gak ada yang terlalu rendah
112
tingkatnya kayanya sama karena diliat dari
keperluan hmm uang jajan terus apalagi ya,
ya gak ada yang tumbang gitu gak ada
yang tumpang tindih jadi masih bisa untuk
menyeimbangi
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Petama pasti kita berteman sama teman
yang udah pernah temenan sama kita
sebelumnya kaya temen SMA gitu
contohnya terus di kampus kita ketemu lagi
terus ketemu lagi nih temen kampus yang
lain jadinya temen yang lain jadi temen
kita juga jadi pasti lingkupnya
lingkungannya itu-itu lagi.
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Yang memberi waktu dan kebebasan untuk
temannya sendiri misal dan mendukung
yah, mensupport susah maupun senang dan
saling membantu sih kalau ada kesusahan
ya gak kesusahan juga kalo dia butuh
bantuan kita pasti bantu gitu
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Cara bergaulnya mungkin kalau kita mau
makan pas istirahat kuliah itu milih
harganya yang sama milih tempat
makannya yang sama misal kalo kita lagi
sama-sama punya uang mungkin pengen
jalan ke mall makan di mall atau pengen
jalan bareng nih sahabat temen-temen oke
kalau ada kesepakatan, salah satunya ada
yang belum punya uang atau uangnya
113
kepake buat keperluan yang lain ya kita
menyeimbangkan keuangannya dia jadi
tidak memaksakan
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Menghargai sih kalau kaya status dia
dibawah kita jadi kita kalau mau pergi ke
tempat yang kalau misalnya kita mau
belanja atau kita mau makan enak kita
tanya sama dia nih kita mau ke mall berarti
kan ntar kita di mall makan tuh ya
mungkin kita nanti bisa menyeimbangi dia
gak harus makan di tempat mahal gitu yang
penting kan kita bareng-bareng jalannya
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Beda.. bedanya kalau kita main sama
temen yang status sosial nya beda kaya kita
beli kebutuhan itu berulang contoh kia beli
buku kok beli buku mulu kita beli baju kok
beli baju terus pasti ada pertanyaan dari
orang yang status sosialnya beda sama kita
itu buat yang dibawah kita ya, kaya mereka
bertanya-tanya kenapa sih harus beli-beli
mulu itukan kita udah punya. Begitupun
juga dengan kalo kita temenan sama yang
status sosialnya lebih diatas kita mungkin
kita ngerasa kita pengen punya barang
kaya dia tapi tidak harus yang semahal dia
mungkin bisa cari yang sama, gitu.
114
3.1.10 Catatan Wawancara 10
Inisial Partisipan: RT
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 17 Agustus 1996
Jurusan: Pendidikan Kimia
Semester: 8
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
S1
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
S1
3. Apa pekerjaan Ayah anda? PNS
4. Apa pekerjaan Ibu anda? PNS
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
4 juta kurang lebih
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
4 juta kurang lebih
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Iya, kurang lebih bisa 5 juta soalnya ada
pemasukan lain dari kontrakan
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Kontrakan sama toko ada mobil juga
9. Kendaraan yang digunakan oleh Motor
115
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Kendaraan umum
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Laptop, komputer, hp terus buku udah itu
aja
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
250M2
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
EA, CP, UI, SU, WA
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Baik, ceria, hmm mengajarkan aku untuk
menjadi orang yang lebih baik, cielah hehe
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Oh baik-baik aja sih, orang-orangnya juga
enak diajak kemana-mana, gak ribet dan
orangnya kuy terus terutama sih kalau saya
lagi butuh mereka ada gitu
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Karena dulu pas masuk awal kuliah
ketemunya dia jadi yaudah mainnya sama
mereka
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Semuanya setara sama aja gak ada yang
status nya beda, high class atau apa semua
sama
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Gak milih-milih, buktinya kalau mereka
mau main sama aku yaudah ayo kita main
bareng-bareng. Atau yang temenan nya
ngajak ke arah yang baik tuh ke arah ke
116
pengetahuan pasti au temenin banget tapi
kalau Cuma buat haha hihi doang mah gak
mau ah hehehe
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Temen yang sering ngingetin Shalat,
ngajakin ke perpustakaan… soalnya saya
jarang bgt tuh begitu yang rajin yah itu
temen-temen deket saya.
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Kalo itu mah udah pasti enak aja deh
kayaknya, kan kita sama jadi gak perlu
menyeimbangkan atau gimana udah main
aja
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Nah kalau ini kita harus menyeimbangkan,
gak boleh memaksakan suatu kehendak
karena memaksakan suatu kehendak itu ga
baik
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Sebenernya gak ada yang bisa dibeda-
bedain sih, karena semua manusia sama
jadi kalo mau main itu ga boleh ngebeda-
bedain dilihat dari status sosialnya. Karena
orang yang status sosialnya tinggi belum
tentu bahagia kaya yang kita pikirin.
117
3.1.11 Catatan Wawancara
Inisial Partisipan: AL
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 21 Juni 1999
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Iftidaiyah
Semester: 4
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
S2
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
S1
3. Apa pekerjaan Ayah anda? Guru
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Guru
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
Aduh itu aku kurang tau
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
Itu juga aku gak tau
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Iya, tapi aku gatau
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Oh paling tabungan, emas, tapi lebih ke
tabungan sih
9. Kendaraan yang digunakan oleh Motor
118
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor juga
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Ya kalo mau kuliah naik motor kalo dari
segi transportnya ya kalo uang jajan mah
normal, udah, eh laptop buat ngerjain tugas
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
Berapa ya hahaha rumah-rumah pada
umumnya lah
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
AH, DA, HI, AF, FA
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Mereka baik-baik, sopan dan muslimah
hehehe
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Alhamdulillah baik semua, gak pernah ada
selisih paham yang banget gitu
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Karena nyaman, mereka jujur dan intinya
mereka sopan
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Baik semua, cukuplah mencukupi
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Aku gak milih-milih sih langsung ajah,
siapa yang deket yaudah temenan
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Hmm yang baik intinya dia sopan, gak
main belakang apatu maksudnya jujur gitu
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
Enak-enak aja sih, sebenernya gak ngeliat
ke arah segi ekonomi sih tapi kayaknya
lebih enak main sama yang statusnya sama
119
dengan anda? biar bisa dingertiin
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Gak masalah sih, mau status dia lebih
tinggi atau lebih rendah ayo kita main
bareng
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Ya sebenernya kadang ada bedanya, kalo
statusnya lebih tinggi dari cara bicara dia
cara mainnya kita juga udah bisa bedain.
Kalo statusnya lebih rendah juga kita bisa
bedain kan kaya ngomongnya lebih
nyeblak terus suka ngomong yang nyakitin
hahaha kan ada kan yang begitu? Ya begitu
deh pokoknya.
120
3.1.12 Catatan Wawancara
Inisial Partisipan: NQ
Tempat Tanggal Lahir: Cilacap, 7 Oktober 1999
Jurusan: Manajemen Pendidikan
Semester: 4
CATATAN WAWANCARA MAHASISWA FITK UIN JAKARTA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendidikan terakhir Ayah
Anda?
S1
2. Apa pendidikan terakhir Ibu
Anda?
S1
3. Apa pekerjaan Ayah anda? PNS
4. Apa pekerjaan Ibu anda? Kepala Sekolah
5. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ayah anda?
3 jutaan
6. Berapa penghasilan yang diterima
oleh Ibu anda?
1 juta
7. Dari penghasilan yang dimiliki
apakah orang tua anda dapat
menabung? Berapa kurang lebih
tabungan setiap bulannya?
Iya, kurang lebih 1 juta
8. Sebutkan kekayaan lain yang
dimiliki yang nilainya lebih dari
RP. 5.000.000 (seperti tabungan,
deposito, dan emas)?
Cuma tabungan ajah kayaknya
9. Kendaraan yang digunakan oleh Motor
121
Ayah anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
10. Kendaraan yang digunakan oleh
Ibu anda saat pergi bekerja atau
berpergian?
Motor
11. Fasilitas apa saja yang disediakan
orang tua anda dalam mendukung
proses belajar anda?
Uang jajan, uang bayar kos-kosan, sama
buat kebutuhan kuliah
12. Berapa M2 ukuran rumah yang
anda tinggali?
90 M2
13. Sebutkan 5 orang kawan terdekat
anda di kampus?
FA, FH, SA, SI, RI
14. Deskripsikan orang seperti apa
mereka itu?
Mereka adalah orang-orang yang baik,
pengertian, suka menolong dan pendengar
yang baik
15. Deskripsikan bagaimana
hubungan perteman anda dengan
masing-masing mereka itu?
Kayaknya hubungan aku sama mereka
hampir sama deh kak, jadi aku gabung aja
ya. Pokoknya hubungan kita sangat baik
bahkan kita gak pernah ada konflik
16. Sebutkan alasan anda berteman
dengan mereka?
Karena kita satu pemikiran dan mereka
adalah teman-teman yang baik
17. Bagaimana status sosial ekonomi
ke 5 kawan tersebut?
Status sosial ekonomi mereka bisa dibilang
mencukupi
18. Bagaimana cara anda memilih
teman di kampus?
Nyari yang orangnya baik, yang bisa
memberikan hal positif buat saya pribadi
dan yang bisa bikin nyaman sih
19. Apa sajakah kriteria kawan yang
baik menurut anda?
Gak pernah nuntut saya untuk jadi pribadi
seperti orang lain, gak pernah bikin saya
122
kecewa dan selalu bikin saya bahagia
20. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang memiliki latar
belakang ekonomi yang sama
dengan anda?
Bergaul dengan baik, karena statusnya
sama jadi mungkin kita akan lebih nyaman
satu sama lain
21. Bagaimana anda bergaul dengan
teman sebaya yang tidak memiliki
latar belakang ekonomi yang
sama dengan anda?
Sama aja sih sebenernya kita bergaul
dengan baik tanpa membedakan tapi
mungkin kurang nyaman karena kita harus
saling memahami dan menghargai
22. Bagaimana bedanya antara
bergaul dengan kawan yang
memiliki status sosial sama dan
dengan yang memiliki status
sosial berbeda?
Kalo menurut aku beda nya di yang tadi sih
kalo statusnya gak sama ya kita cuma harus
menghargai dan saling memahami. Itu aja
123
4. Dokumentasi
4.1 Catatan Dokumentasi
Dokumentasi saat wawancara dengan mahasiswa
(Gambar 1 Partisipan YNF) (Gambar 2 Partisipan RT)
(Gambar 3 Partisipan AF) (Gambar 4 Partisipan SYE)
124
4.2 Catatan Observasi
Suasana Kampus saat Observasi
(Gambar 1 selasar kampus (Gambar 2 selasar kampus Sawangan)
Sawangan)
(Gambar 3 Parkiran Kampus Ciputat) (Gambar 4 Parkiran Kampus Sawangan)
125
BIODATA PENULIS
ARINI, lahir di Tangerang, 26 Maret
1996, putri kedua dari Bapak H. Abdul
Munib dan Ibu Titin yang beralamat
tinggal di Telaga Kahuripan, Bukit
Indraprasta blok A& no 26. Putri kedua
dari 2 bersaudara ini telah menempuh
pendidikan di SDN Babakan IV (2002-
2008), selanjutnya meneruskan pendidikan
di SMPN 11 Kota Tangerang Selatan (2008-2011) dan melanjutkan kembali
pendidikan di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang (2011-2014). Setelah lulus SMA,
penulis melanjutkan pedidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Ilmu Pegetahuan Sosial konsentrasi
Sosiologi-Antropologi angakatan 2014 melalui jalur SBMPTN. Skripsi yang berjudul
“Hubungan status sosial ekonomi dalam pemilihan pertemanan sebaya” ini di bawah
bimbingan Bapak Dr. Abdul Rozak, M. Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu
MailaDinia Husni Rahiem, Ph.D., M.A sebagai Dosen Pembimbing II.