hubungan self efficacy dengan stres mahasiswa … · yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya...

46
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI SKRIPSI Oleh : Mulia Sulistyowati 201210230311199 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: truongthien

Post on 29-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG

MENGERJAKAN SKRIPSI

SKRIPSI

Oleh :

Mulia Sulistyowati

201210230311199

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG

MENGERJAKAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh :

Mulia Sulistyowati

201210230311192

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 3: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Hubungan Self Efficacy dengan Stres Mahasiswa yang sedang

Mengerjakan Skripsi.

2. Nama Peneliti : Mulia Sulistyowati

3. NIM : 201210230311199

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : 06 Juni 2016 – 19 Juni 2016

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Dr. Iwinarti, M.Si ( )

Anggota Penguji : 1. Dr. Diah Karmiyati, M.Si ( )

2. Dr. Nida Hasanati, M.Si ( )

3. Tri Muji Ingarianti, M.Psi ( )

Pembimbing I

Dr. Iswinarti, M.Si

Pembimbing II

Dr. Diah Karmiyati, M.Si

Malang,

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Tri Dayakisni, M.Si.

Page 4: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mulia Sulistyowati

Nim : 201210230311199

Fakultas/Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul:

Hubungan Self Efficacy dengan Stres Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam

bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak

bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini

tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang

berlaku.

Malang, 23 Juni 2016

Mengetahui

Ketua Program Studi

Yang Menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.

Mulia Sulistyowati

Page 5: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan

Self Efficacy dengan Stres Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi.” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yag sebesar-besarnya

kepada:

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si selaku ketua program studi Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Iswinarti, M.Si selaku pembimbing I yang selalu memberikan nasihat, semangat

dan waktunya dalam penyusunan skripsi serta arahan untuk perbaikan skripsi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berkualitas.

4. Dr. Diah Karmiyati, M.Si selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan,

arahan ketika penulis kebingungan dan memberikan perbaikan skripsi secara detail

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi selaku dosen wali yang telah mencurahkan

perhatian, bimbingan, doa, semangat yang sangat berarti bagi penulis.

6. Siti Maimunah, S.Psi., M.A selaku Kepala Laboratorium Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang dan Santi Ardhani Palupi, S.Psi selaku staff Laboratorium

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendukung dan

memberikan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.

7. Kepada seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Kepada seluruh staff dan tata usaha Fakultas Psikologi Universitas muhammadiyah

Malang yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Kepada Dr. Dwi Priyo Utomo, M.Pd A.n Wakil Rektor I, Kepala Biro Adm.Akademik

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin pengambilan data

penelitian serta dukungan.

10. Kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012 sebagai

sampel dalam penelitian ini.

11. Kepada Bapak, Ibu, Kakak, Adik serta keluarga besar Chodjin dan Dji’an yang telah

banyak memberikan doa, perhatian, dukungan, semangat yang tak pernah henti demi

kelancaran penyusunan skripsi ini serta bapak dan ibu yang telah menjadi

penyemangat sehingga skripsi ini berjalan lancar.

12. Keluarga besar teman-teman kelas C angkatan 2012 dan keluarga besar teman-teman

Asisten Laboratorium Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberikan banyak informasi, dukungan dan semangat kepada penulis.

13. Kepada sahabat-sahabat Nur Rahmatul Azkiya, Nanda Puspita Sari, Jeannita

Anyatazha Rose, Eva Ning Tiyas, Siti Elita Akashi, Afi Nindya Priviantisa, AudiaCitra Pradita, Ibnu Munfaridz dan Septian Ceria Suhendri terima kasih telah

memberikan saran, perhatian, bantuan dan berbagi ilmu dalam penyusunan skripsi.

Page 6: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

iv

14. Kepada keluarga besar alumni Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Muhammadiyah

Yogyakarta khususnya angkatan 86 yang telah memberikan doa dan dukungan serta

menjadi penyemangat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.

15. Kepada Anggota KKN 11 2015 terutama Hanna Fauziya yang senantiasa memberikan

doa, dukungan, dan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

baik.

Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya karena

tanpa bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan berjalan lancar sesuai target.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun, sangat saya harapkan untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi

dimasa yang akan datang.

Malang, 23 Juni 2016

Penulis

Mulia Sulistyowati

Page 7: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

v

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................................................. i

Surat Pernyataan .................................................................................................................. ii

Kata Pengantar .................................................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................................................. v

Daftar Tabel ......................................................................................................................... vi

Daftar Lampiran .................................................................................................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................... 2

Stres .................................................................................................................................... 5

Self Efficacy ......................................................................................................................... 6

Stres dan Self Efficacy ........................................................................................................ 9

Kerangka Berpikir ............................................................................................................... 11

Hipotesis .............................................................................................................................. 11

METODE PENELITIAN .................................................................................................... 12

Rancangan Penelitian .......................................................................................................... 12

Subjek Penelitian ................................................................................................................. 12

Variabel dan Instrumen Penelitian ...................................................................................... 12

Prosedur dan Analisa Data Penelitian ................................................................................. 13

HASIL PENELITIAN ......................................................................................................... 14

DISKUSI ............................................................................................................................. 15

SIMPULAN DAN IMPLIKASI .......................................................................................... 17

REFERENSI ........................................................................................................................ 17

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 21

Page 8: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Uji validitas dan reliabilitas skala setelah try out .................................................. 13

Tabel 2. Deskripsi data stres................................................................................................ 14

Tabel 3. Deskripsi data self efficacy .................................................................................... 15

Tabel 4. Uji Korelasi Self Efficacy dengan Stres ...............................................................15

Page 9: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................................... 22

Lampiran II. Uji Asumsi ................................................................................................... 26

Lampiran III. Skala penelitian .......................................................................................... 31

Lampiran IV. Blue Print ................................................................................................... 33

Lampiran V. Hasil Analisis Data ...................................................................................... 34

Lampiran VI. Surat Perizinan Bukti Penelitian ................................................................. 36

Page 10: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

1

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG

SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

Mulia Sulistyowati

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Stres dapat diartikan sebagai suatu masalah, tuntutan yang membebani atau sangat melampaui

kemampuan seseorang dan membahayakan kesejahterahannya. Tema ini menjadi sangat

menarik untuk dibahas ketika subjek penelitian adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan

sripsi. Pada saat mengerjakan skripsi mahasiswa mempunyai banyak permasalahan baik dari

dalam diri mahasiswa tersebut atau dari lingkungannya sehingga mahasiswa lebih memilih

untuk menghindari skripsi karena tidak yakin dengan kemampuannya. Keyakinan akan

ketidakmampuan diri ini berkaitan erat dengan tinggi rendahnya self efficacy mahasiswa

tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan stres

mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Penelitian dilakukan pada mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012 dengan jumlah subjek penelitian

sebanyak 280 mahasiswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner self efficacy yang terdiri

dari 25 item dan kuesioner stres yang terdiri dari 23 item. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hipotesa penelitian ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara self efficacy dengan

stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi (r=0,005; p= 0,928>0,05).

Kata kunci: self efficacy, stres, mahasiswa

Stress can be defined as a problem, which demands extremely burdensome or exceed the

capabilities of a person and endanger kesejahterahannya. This theme becomes very

interesting to discuss when the research subjects are students who are working sripsi. At the

time of student thesis work has a lot of problems both from within the student or of the

environment so that students prefer to avoid the thesis because it is not confident with his

abilities. The belief in the inability of self is closely related to the level of self-efficacy

students. The purpose of this study to determine the relationship of self-efficacy with stress

student who was working on a thesis. Research conducted on students of Muhammadiyah

University of Malang force in 2012 with a number of research subjects as many as 280

students. Data collection tools such as self-efficacy questionnaire consisting of 25 items and

the stress questionnaire consisting of 23 items. The results showed that the research

hypothesis is rejected, which means there is no relationship between self-efficacy with stress

on students who are doing thesis (r = 0.005; p = 0.928> 0.05).

Keywords: self efficacy, stress, college student

Page 11: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

2

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG

SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

Mulia Sulistyowati

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Stres merupakan suatu fenomena yang dapat mengenai semua organisme. Pada masyarakat

sekarang stres merupakan hal yang umum dari sudut pandang fisiologis. Stres hanya

merupakan suatu reaksi terhadap sebuah “Perceived Stimulus” yaitu rangsangan yang

dirasakan dan reaksi ini berkemampuan untuk menganggu keadaan homeostatis dari suatu

organisme (Tsatsoulis et al. 2006). Stres dapat menganggu kondisi fisik dan kesehatan mental

kita. Stres merupakan suatu ketidakseimbangan yang besar antara permintaan yang berupa

fisik ataupun psikologis dengan kemampuan respon dimana terjadinya kegagalan untuk

memenuhi permintaan yang memberi konsekuensi esensial (Krohne, 2002).

Stresor atau sumber stres adalah keadaan, situasi, obyek atau individu yang dapat

menimbukan stres. Secara umum stresor dapat dibagi atas: stresor fisik, sosial, psikologis.

Stresor fisik contohnya alah panas, dingin, suara bising, kondisi dan peralatan kerja yang

buruk, polusi udara, keracunan makanan dan obat-obatan. Stresor sosial meliputi ekonomi

politik, keluarga, jabatan dan karir dan hubungan interpersonal. Stresor psikologis: a. Frsutasi,

tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada hambatan yang dapat menimbukan frustasi

dan karenannya seseorang bisa mengalami stres, b. Ketidakpastian, bila seseorang sering

berada dalam keraguan dan merasa tidak pasti akan masa depan, atau pekerjaanya, seseorang

bisa bingung, tertekan dan akan mengalami stres yang negatif (Soewondo, 2012).

Semua manusia dapat mengalami stres tanpa mengenal batasan usia, jenis kelamin, pekerjaan

ataupun status sosial seseorang. Lazarus (dalam Taylor, 2000) mendefinisikan stres sebagai

derajat fungsi kesesuaian lingkungan personal seseorang. Lazarus menekankan aspek kognitif

stres, yaitu cara seseorang menerima atau menilai lingkungan menentukan apakah terdapat

stresor (sumber stres). Menurut Maramis (2009), stres yaitu segala masalah atau tuntutan

penyesuaian diri yang dapat menganggu keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu

mengatasinya dengan baik maka akan muncul gangguan pada badan atau jiwa kita. Stres

memiliki ciri identik dengan perilaku beradaptasi dengan lingkungannya, dimana lingkungan

ini bisa berupa hal di luar diri (outer world), tetapi bisa juga dari dalam diri (inner world).

Jadi seseorang dikatakan adaptif jika individu tersebut bisa atau mampu menyesuaikan diri

dengan tuntutan orang lain, tetapi dia juga bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. (Sutardjo,

2007).

Menurut Feldman (1989) stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai suatu

yang mengancam, menantang ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu

pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku. Reaksi stres seringkali muncul pada

saat mengerjakan skripsi. Reaksi tersebut dapat bersifat positif maupun negatif, reaksi stres

yang bersifat positif akan menjadikan mahasiswa semakin terpacu untuk mencari referensi-

referensi tambahan skripsi, mahasiswa juga semakin terpacu untuk mengerjakan skripsi dan

Page 12: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

3

tugas-tugas lainnya. Reaksi stres yang bersifat negatif akan membuat mahasiswa menghindar

dengan tidak mengerjakan skripsi dan akan melakukan aktivitas lain yang dianggap menarik,

dan menunda-nunda tugas yang telah ada. Menurut Agung & Santi (2013) Reaksi stres yang

bersifat negatif akibat skripsi jika dibiarkan berlarut-larut menyebabkan mahasiswa tidak

dapat segera menyelesaikan skripsinya dan tidak dapat segera lulus dari bangku kuliah, stres

yang dibiarkan terus-menerus akan dapat mengakibatkan reaksi fisik atau psikologis pada

mahasiswa.

Mahasiswa dapat mengalami stres dalam menjalankn kegiatan perkuliahan. Hal ini di dukung

oleh fenomena yang terjadi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang

mengalami tekanan dalam menyelesaikan tugas akhir. Hasil observasi dan interview yang

dilakukan oleh peneliti pada beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang

sedang mengerjakan skripsi mengalami banyak permasalahan yang sama seperti kesulitan

menemui dosen pembimbing, kesulitan dalam proses pengambilan data penelitian, kesulitan

dalam mencari subjek, kesulitan mencari referensi, adanya data yang hilang. Pada dasarnya

mahasiswa mampu mengatasi hambatan atau tekanan dalam permasalahan yang dihadapi saat

mengerjakan skripsi namun kebanyakan mahasiswa cenderung untuk menghindar dan takut

akan ketidaksesuaian hasil yang diharapkan oleh mahasiswa itu sendiri. Kesulitan-kesulitan

yang dihadapi oleh mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang dapat berkembang

menjadi perasaan negatif yang menimbulkan ketegangan dan stres, pada akhirnya mahasiswa

lebih memilih untuk menghindari skripsi karena perasaan takut, kekhawatiran dan ragu-ragu

tersebut akan menimbulkan persepsi ketidakmampuan untuk menyelesaikannya. Menurut

Agung & Santi (2013) Persepsi atau keyakinan akan ketidakmampuan diri ini berkaitan erat

dengan tinggi rendahnya self efficacy mahasiswa tersebut.

Self efficacy adalah penilaian kognitif yang kompleks tentang kemampuan individu di masa

mendatang untuk mengorganisirkan dan memilih tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan tertentu (Konfer dalam Gist & Mitchell 1992). Self efficacy yang kuat dalam diri

individu mendasari pola pikir, perasaan, dan dorongan dalam dirinya untuk merefleksikan

segenap kemampuan yang ia miliki. Self efficacy juga memberikan pijakan yang kuat bagi

individu untuk pengevaluasian dirinya agar mampu menghadapi tuntutan pekerjaan dan

persaingan yang dinamis.

Self efficacy sendiri dapat memunculkan rasa optimis yang akhirnya menimbulkan emosi-

emosi positif dan menghindarkan seseorang dari emosi emosi negatif seperti depresi

(Luszczynska, Scholz, & Schwarzer, 2005). Seseorang yang mempunyai self efficacy tinggi

akan membangun suatu kondisi emosional yang baik dan kondusif bagi dirinya untuk

menghadapi permasalahan yang sedang dihadapinya. Dengan kondisi emosional yang baik

inilah, orang tersebut akan lebih siap dalam menangani permasalahan dan mengatasi stres

yang dirasakan.

Self efficacy bisa dikatakan sebagai pemicu bagi mahasiswa dalam melakukan tindakan untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki. Self efficacy dalam bidang akademik berkaitan dengan

keyakinan mahasiswa akan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas, mengatur kegiatan

belajar, hidup dengan harapan akademis mereka sendiri dan orang lain, sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi self efficacy yang di miliki oleh seseorang mahasiswa,

maka mahasiswa tersebut akan mengeluarkan usaha yang cukup besar agar mereka dapat

meraih hasil yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Turner et, al

(2009) terhadap 146 mahasiswa dan ditemukan bahwa motivasi instristik dan self efficacy

akan mempengaruhi akademik performen seseorang, dimana seseorang yang yakin akan

Page 13: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

4

kemampuan dirinya untuk mencapai hasil yang diinginkan maka individu tersebut akan

benar-benar memperoleh keberhasilan akademiknya.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Murjito (2003) tentang hubungan antara self efficacy

dengan optimisme masa depan , dapat diketahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan

antara self efficacy dengan optimisme masa depan. Semakin tinggi self efficacy maka akan

semakin tinggi pula optimisme masa depan seseorang. Optimisme berkaitan dengan

keyakinan individu. Individu yang mempunyai keyakinan tinggi akan kemampuannya akan

mampu memandang masa depan dengan optimisme tinggi.

Penelitian yang di lakukan oleh Cakar (2012) yang bertujuan untuk menguji hubungan antara

self efficacy dengan kepuasan hidup dari orang dewasa muda dapat disimpulkan bahwa ketika

self efficacy dari dewasa muda meningkat maka kepuasan hidup mereka juga akan menigkat

hal ini dapat berdampak pada psikologis, kesejahteraan subjektif dan juga kesejahteraan

mental pada dewasa muda tersebut contohnya seperti dalam hal pengambilan keputusan dan

juga pemenuhan tugas yang harus dikerjakan dan diselesaikan begitu juga sebaliknya ketika

self efficacy dari dewasa muda ini menurun maka kepuasan hidup mereka juga menurun.

Hubungan positif antara self efficacy dan kepuasan hidup dapat dipahami oleh fakta bahwa

orang-orang dengan self efficacy tinggi memiliki kemampuan untuk mngatasi situasi stres,

karena orang-orang ini dilaporkan memiliki sikap “saya bisa melakukan ini” (Azar, Vasudeva

& Abdollahi, 2006). Disisi lain, individu yang memiliki self efficacy yang rendah percaya

bahwa hal yang mereka lakukan lebih sulit daripada dalam realita yang dapat meningkatkan

kecemasan dan stres pada saat yang sama dan waktu yang menyempit (Pajeres, 2002).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Yasmin Janjhua, Chaudhary & Chauhan (2014)

mengungkapkan bahwa semakin tinggi khasiat kepercayaan diri karyawan mengindikasikan

bahwa mereka percaya pada kemampuan dan kompetensi mereka dan memiliki keyakinan

penuh bahwa mereka dapat menangani lebih buruk situasi buruk dengan kemampuan,

keterampilan dan pengetahuan. Jenis seperti individu selalu tetap termotivasi dan energik.

Tidak termasuk jenis kelamin yang lain variabel demografis memiliki hubungan yang

signifikan dengan keyakinan efikasi diri. Hasil yang dihasilkan dari penelitian ini juga

mengarah pada kesimpulan bahwa peningkatan self efficacy individu cenderung memiliki

pengaruh positif pada mengurangi stres mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Lyrakos (2012) ini adalah salah satu dari sedikit di bidang

yang meneliti dengan cara lintas budaya dampak pada mahasiswa dari beberapa faktor sehari-

hari yang mempengaruhi kehidupan kita, seperti stres, dukungan sosial dan harga diri.

Temuan pada penelitian ini, memang menunjukkan efek pada siswa dengan variabel tersebut.

Selain itu juga disajikan perbedaan antara negara-negara yang berbeda. Penjelasan tentang

Tingkat Stres Sebuah bunga utama adalah bahwa tingkat stres pada siswa peserta selama studi

kedua menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan pertama kalinya.

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Schwarzer dan Hallum (2008)

pada guru bahwa self efficacy dapat menjadi prediktor dari stres kerja. Konstruk dari self

efficacy mewakili satu aspek inti dari teori kognitif Bandura. Dalam teori perubahan perilaku,

Bandura menghipotesiskan bahwa self efficacy menentukan apakah tindakan akan diawali

atau bagaimana upaya dicurahkan, dan seberapa lama dapat bertahan menghadapi rintangan

dan kegegalan. Menurut berbagai penelitian bahwa self efficacy membuat perbedaan cara

orang berpikir, merasa, dan bertindak. berkaitan dengan perasaan, rendahnya self efficacy

dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan ketidakberdayaan. Individu dengan self efficacy

Page 14: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

5

rendah juga mempunyai harga diri rendah, mereka cenderung mempunyai pemikiran yang

pesimistik tentang kecakapan dan perkembangan pribadi mereka. berkaitan dengan pemikiran,

maka pemahaman terhadap self efficacy yang kuat akan memudahkan proses kognitif dan

kinerja dalam berbagai latar belakang termasuk kualitas pengambilan keputusan dan prestasi

akademik.

Berdasarkan banyaknya fenomena mahasiswa yang mengalami stres dalam meyelesaikan

skripsi dengan keyakinan akan kemampuan yang mereka miliki dalam menghadapi tekanan

stres yang berbeda-beda, maka permasalahan yang akan diteliti oleh peneiti adalah hubungan

antara self efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Penelitian

ini bertujuan mengetahui hubungan self efficacy dengan stres mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sumber

informasi bagi mahasiswa bahwa self efficacy yang tinggi dapat menurunkan stres.

Stres

Lazarus dan Folkman (1984) menyatakan stres psikologis adalah sebuah hubungan antara

individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu tersebut sebagai hal yang membebani

atau sangat melampaui kemampuan seseorang dan membahayakan kesejahteraanya. Menurut

Maramis (2009), stres yaitu segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat

menganggu keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka

akan muncul gangguan pada badan atau jiwa kita.

Faktor penyebab gangguan yang disebabkan oleh stres berdasarkan beberapa sudut pandang

atau pendekatan.Setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang

berbeda dalam melihat penyebab dari berbagai gangguan fisik yang berkaitan dengan stres.

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa sudut pandang tersebut.

a. Sudut pandang psikodinamik

Sudut pandang psikodinamik mendasarkan diri mereka pada asumsi bahwa gangguan

tersebut muncul sebagai akibat dari emosi-emosi yang direpres. Hal-hal yang direpres

akan menentukan organ tubuh mana yang terkena penyakit. Sebagai contoh, apabila

seeorang merepres kemarahan, maka berdasarkan pandangan ini kondisi tersebut dapat

mmunculkan essensial hypertension (Neale, Davison & Haaga, 1996).

b. Sudut pandang biologis

Salah satu sudut pandang biologis adalh somatic weakness model. Model ini memiliki

asumsi bahwa hubungan antara stres dan gangguan psikofisiologis terkait dengan

lemahnya organ tubuh individu. Faktor biologis seperti misalnya genetik ataupun

penyakit yang sebelumnya pernah diderita membuat suatu organ tertentu menjadi

lebih lemah daripada organ lainnya, hingga akhirnya rentan dan mudah mengalami

kerusakan ketika individu tersebut dalam kondisi tertekan dan tidak fit (Neale,

Davison & Haaga, 1996).

c. Sudut pandang kognitif dan perilaku

Sudut pandang kognitif menekankan pada bagaimana individu mempersepsi dan

bereaksi terhadap ancaman dari luar. Seluruh persepsi individu dapat menstimulus

aktivitas sistem simpatetik dan pengeluaran hormon stres. Munculnya emosi yang

negatif seperti perasaan cemas, kecewa, dan sebagainya dapat membuat sistem ini

tidak berjalan dengan lancar dan pada suatu titik tertentu akhirnya memnuculkan

penyakit.

Page 15: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

6

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa bagaimana seseorang mengatasi

kemarahannya ternyata berhubungan dengan penyakit tekanan darah tinggi (Neale,

Davison & Haaga, 1996).

Stresor (Sumber Stres)

Menurut Soewondo (2012) Stresor adalah keadaan, situasi, obyek atau individu yang dapat

menimbulkan stres. Secara umum stresor dapat dibagi atas stresor fisik, sosial, dan psikologis.

a. Stresor Fisik

Contohnya adalah panas, dingin, suara bisisng, kondisi dan peralatan kerja yang

buruk, polusi udara, keracunan makanan, obat-obatan.

b. Stresor Sosial

Stresor sosial, ekonomi, politik, misalnya: inflasi, tak ada pekerjaan, pajak, perubahan

teknologi, kejahatan. Keluarga, misalnya: peran jenis kelamis (sex-role), iri, cemburu,

kematian anggota keluarga, masalah keuangan, dan nilai-nilai yang berbeda. Jabatan

dan Karir, seperti komunikasi, kompetisi, latihan, tenggat waktu. Hubungan

interpersonal dan lingkungan, harapan sosial, pelayanan buruk, hubungan teman atau

atasan, rasa bersalah dan inferior.

c. Stresor Psikologis

Frustasi, tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada hambatan yang dapat

menimbulkan frustasi dan karenanya seseorang bisa mengalami stres. Ketidakpastian,

bila seseorang sering berada dalam keraguan dan merasa tidak pasti akan masa depan,

atau pekerjaanya, seseorang bisa bingung, tertekan dan akan mengalami stres yang

negatif.

Kehidupan saat ini dengan persaingan yang ketat bisa membuat banyak orang mengalami

stres. Salah satu penyebabnya adalah beban pekerjaan yang semakin menumpuk. Bila stres

tidak dapat disalurkan dan berkepanjangan maka akan timbul efek negatif seperti keluhan dan

gejala yang menganggu. Stres dapat berpengaruh pada kesehatan fisik dan psikologis sehinga

bisa mengakibatkan tenaga dan produktivitas menurun, dan menimbulkan tingkah laku yang

tidak sesuai.

Gejala – gejala stres

Berikut adalah gejala-gejala stres menurut Cooper, C. L. (Munandar, 2008)

a. Gejala Fisikal

Tekanan darah, Diare, obstipasi.

b. Gejala Psikologikal

Kecemasan dan ketidaktegasan.

c. Gejala Perilaku

Perokok dan peminum.

Self efficacy

Menurut Bandura (1997) Self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan-

kemampuan yang dimiliki dalam mengatasi berbagai macam situasi yang muncul dalam

hidupnya. Self efficacy tidak berkaitan dengan kecakapan yang dimiliki, namun berkaitan

dengan keyakinan individu mengenai hal yang dapat dilakukan dengan kecakapan yang ia

miliki seberapapun besarnya. Self efficacy akan mempengaruhi beberapa aspek dari kognisi

Page 16: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

7

dan perilaku seseorang, oleh karena itu perilaku individu akan berbeda dengan individu

lainnya (Alwisol, 2008).

Keyakinan-keyakinan dalam diri mempengaruhi bagaimana manusia berfikir, merasa,

memotivasi diri dan bertindak. Self efficacy menjadi faktor penentu tindakan individu melalui

proses kognitif yang berberan sebagai mediator self efficacy dengan jalan mempengaruhi

manusia mengkonstruksi serta menyusun scenario guna kondisi di masa depan, manusia

memotibvasi diri mereka dan mengarahkan perilaku mereka melalui pemikiran masa depan

(motivasional), afektif berperan memantabkan diri dalam menghadapi tantangan, dan selektif

adalah perilaku memilih yang dipengaruhi oleh keyakinan akan kemampuan diri (Bandura,

1997).

Efikasi diri (self efficacy) adalah ekspektasi dari keyakinan mengenai seberapa jauh seseorang

mampu melakukan suatu perilaku dalam situasi tertentu. Efikasi diri yang positif adalah

keyakinan untuk mampu melakukan perilaku yang dimaksud, tetapi apabila efikasi diri

negatif maka seseorang akan enggan untuk mencoba suatu perilaku tertentu (Friedman dan

Schustak, 2006).

Baron & Byrne (2004) menyebutkan efikasi diri (self efficacy) adalah keyakinan seseorang

akan kemampuan atau kompetensinya atas kinerja atau tugas yang diberikan, untuk mencapai

suatu tujuan, atau mengatasi sebuah hambatan. Sedangkan menurut Woolfolk (2009), efikasi

diri merupakan perasaan seseorang bahwa dirinya mampu menangani tugas tertentu dengan

efektif.

Menurut Bandura (1997), proses psikologis dalam Efikasi Diri yang turut berperan dalam diri

manusia ada 4 yakni proses kognitif, motivasional, afeksi dan proses pemilihan/seleksi.

a. Proses kognitif

Proses kognitif merupakan proses berfikir, didalamya termasuk pemerolehan,

pengorganisasian, dan penggunaan informasi. Kebanyakan tindakan manusia bermula

dari sesuau yang difikirkan terlebih dahulu. Individu yang memiliki Efikasi Diri yang

tinggi lebih senang membayangkan tentang kesuksesan. Sebaliknya individu yang

Efikasi Diri-nya rendah lebih banyak membayangkan kegagalan dan hal-hal yang

dapat menghambat tercapainya kesuksesan (Bandura, 1997). Bentuk tujuan personal

juga dipengaruhi oleh penilaian akan kemampuandiri. Semakin seseorang

mempersepsikan dirinya mampu maka individu akan semakin membentuk usaha-

usaha dalam mencapai tujuannnya dan semakin kuat komitmen individu terhadap

tujuannya (Bandura, 1997).

a. Proses motivasi

Kebanyakan motivasi manusia dibangkitkan melalui kognitif. Individu memberi

motivasi/dorongan bagi diri mereka sendiri dan mengarahkan tindakan melalui tahap

pemikiran-pemikiran sebelumnya. Kepercayaan akan kemampuan diri dapat

mempengaruhi motivasi dalam beberapa hal, yakni menentukan tujuan yang telah

ditentukan individu, seberapa besar usaha yang dilakukan, seberapa tahan mereka

dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan ketahanan mereka dalam menghadapi

kegagalan (Bandura, 1997).

Menurut Bandura (1997), ada tiga teori yang menjelaskan tentang proses motivasi.

Teori pertama adalah causal attributions (atribusi penyebab). Teori ini fokus pada

sebab-sebab yang mempengaruhi motivasi, usaha, dan reaksi-reaksi individu. Individu

yang memiliki Efikasi Diri tinggi bila mengahadapi kegagalan cenderung menganggap

kegagalan tersebut diakibatkan usaha-usaha yang tidak cukup memadai. Sebaliknya,

Page 17: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

8

individu yang Efikasi Dirinya rendah, cenderung menganggap kegagalanya

diakibatkan kemampuan mereka yang terbatas. Teori kedua, outcomes

experience (harapan akan hasil), yang menyatakan bahwa motivasi dibentuk melalui

harapan-harapan. Biasanya individu akan berperilaku sesuai dengan keyakinan mereka

tentang apa yang dapat mereka lakukan. Teori ketiga, goal theory (teori tujuan),

dimana dengan membentuk tujuan terlebih dahulu dapat meningkatkan motivasi.

b. Proses afektif

Proses afeksi merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan reaksi emosional.

Menurut Bandura (1997), keyakinan individu akan coping mereka turut

mempengaruhi level stres dan depresi seseorang saat mereka menghadapi situasi yang

sulit. Persepsi Efikasi Diri tentang kemampuannya mengontrol sumber stres memiliki

peranan penting dalam timbulnya kecemasaan. Individu yang percaya akan

kemampuannya untuk mengontrol situasi cenderung tidak memikirkan hal-hal yang

negatif. Individu yang merasa tidak mampu mengontrol situasi cenderung mengalami

level kecemasan yang tinggi, selalu memikirkan kekurangan mereka, memandang

lingkungan sekitar penuh dengan ancaman, membesar-besarkan masalah kecil, dan

terlalu cemas pada hal-hal kecil yang sebenarnya jarang terjadi (Bandura, 1997).

c. Proses seleksi

Kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu turut mempengaruhi

efek dari suatu kejadian. Individu cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang

diluar batas kemampuan mereka. Bila individu merasa yakin bahwa mereka mampu

menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut.

Dengan adanya pilihan yang dibuat, individu kemudian dapat meningkatkan

kemampuan, minat, dan hubungan sosial mereka (Bandura, 1997).

Aspek-aspek Self Efficacy

Aspek-aspek self efficacy menurut Bandura (dalam Hamka, 2010)

a. Memiliki kepercayaan diri dalam situasi yang tidak menentu yang mengandung

kekaburan dan penuh tekanan.

Self efficacy menekankan pada komponen kepercayaan diri yang dimiliki oleh

seseorang dalam menghadapi situasi-situasi yang akan datang yang mengandung

kekaburan, tidak dapat diramalkan dan sering kali penuh dengan tekanan. Keyakinan

individu bahwa dapat melaksanakan tugas dengan baik akan menentukan perilaku atau

tindakan yang benar-benar akan dilakukan individu tersebut. Seberapa besar usaha

yang dilakukan akan menentukan pencapaian tujuan akhir.

b. Memiliki keyakinan mencapai target yang sudah ditentukan.

Seseorang yang mempunyai self efficacy yang tinggi akan menetapkan target yang

tinggi dan selalu konsekuen terhadap target tersebut. Individu akan berupaya

menetapkan target yang tinggi bila target yang sesungguhnya telah dicapai.

Sebaliknya individu dengan self efficacy yang rendah akan menetapkan target awal

sekaligus membuat perkiraan pencapaian hasil yang rendah. Individu mengurangi atau

bahkan membatalkan target yang akan dicapai apabila menghadapi beberapa rintangan

dan pada tugas berikutnya akan cenderung menetapkan target yang lebih rendah lagi.

c. Memiliki keyakinan kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan kognitif dan

melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil.

Motivasi, kemampuan kognitif, dan ketetapan dalam bertindak sangat diperlukan

sebagai dasar untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Jika berhadapan dengan tugas

Page 18: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

9

yang sulit maka dibutuhkan motivasi dan kemampuan kognitif serta tindakan yang

tepat untuk mencapai hasil yang lebih baik.

d. Memiliki keyakinan akan kemampuan dalam mengatasi masalah atau tantangan yang

muncul.

Self efficacy juga terkait dengan kemampuan individu dalam mengatasi masalah atau

tantangan yang muncul. Jika keyakinanya tinggi dalam menghadapi masalah maka

seseorang akan mengusahakan dengan sebaik-baiknya untuk mengatasi masalah

tersebut. Sebaliknya apabila individu tidak yakin terhadap kemampuannya dalam

menghadapi situasi yang sulit atau muncul, maka kemungkinan kegagalan akan

terjadi.

Pengukuran Self Efficacy

Bandura (dalam Alwisol, 2008) mengatakan bahwa pengukuran self efficacy yang dimiliki

seseorang mengacu pada tiga dimensi, yaitu:

a. Magnitude, yaitu suatu tingkat ketika seseorang meyakini usaha atau tindakan yang

dapat ia lakukan.

b. Strength, yaitu suatu kepercayaan diri yang ada dalam diri seseorang yang dapat ia

wujudkan dalam meraih performa tertentu.

c. Generality, diartikan sebagai keleluasaan dari bentuk self efficacy yang dimiliki

seseorang untuk digunakan dalam situasi lain yang berbeda.

Mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditempuhnya secra

mantap, dimana di dalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh

kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa ada yang

sudah bekerja atau disibukkan oleh kegiatan organisasi kemahasiswaan (Ganda, 2004). Para

psikolog merujuk masa antara masa remaja dan dewasa sebagai tumbuh dewasa. Masa ini

biasanya antara usia 18 hingga 25 tahun ditandai dengan pencarian identitas melalui pekerjaan

dan relasi yang terjalin, ketidakstabilan, dan fokus pada diri sendiri.

Berdasarkan pendapat diatas, diketahui bahwa keyakinan diri adalah representasi mental dan

kognitif individu atas realitas, yang terbentuk oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan

masa kini, dan disimpan dalam memori. Dalam jangka panjang keyakinan ini mempengaruhi

cara-cara sosialisasi yang akan dilakukan serta cara pandang seseorang terhadap kualitas

dirinya sendiri, yang baik ataupun yang buruk.

Stres dan Self Efficacy

Mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur 18-25 tahun. Dalam usia tersebut

mahasiswa mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sosok mahasiswa

juga “kental” dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuwan yang dimiliki dalam melihat

sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional (Susantoro, 2003). Mahasiswa

yang sedang mengambil kuliah S-1 memiliki beberapa syarat untuk lulus, salah satunya

menulis skripsi. Namun pada prosesnya mahasiswa memiliki kendala dalam menyusun skripsi

yaitu kesulitan menemui dosen pembimbing, kesulitan dalam proses pengambilan data

penelitian, kesulitan dalam mencari subjek, kesulitan mencari referensi, adanya data yang

hilang. kendala-kendala tersebut menjadi stresor bagi mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi.

Page 19: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

10

Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat menganggu

keseimbangan diri kita, apabila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan

mengalami ketegangan pada fisik, psikologis, dan prilaku. Bentuk ketegangan ini dapat

membuat produktivitas menurun sehingga akan muncul rasa sakit dan gangguan-gangguan

mental (Maramis, 2009; Feldman, 1989).

Self efficacy berperan penting dalam menghadapi kondisi stres pada mahasiswa untuk

mencapai tujuan dan target yang sudah ditentukan. Self efficacy adalah perasaan, keyakinan,

persepsi, kepercayaan terhadap kemampuan dalam mengatasi suatu situasi tertentu yang

nantinya akan berpengaruh pada cara individu menangani situasi tersebut.

Mahasiswa yang memiliki self efficacy tinggi dalam mengerjakan skripsi akan mengalami

stres yang rendah, karena mahasiswa tersebut mempunyai percaya diri pada situasi yang tidak

menentu dan penuh tekanan, mempunyai keyakinan akan kemampuan diri dalam

menyelesaikan dan menghadapi masalah, mempunyai keyakinan akan kemampuan untuk

mencapai target yang ditetapkan dan mempunyai keyakinan akan kemampuan kognitif

sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan dapat melakukan tindakan untuk mencapai hasil.

Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki self efficacy rendah akan mengalami stres

tinggi karena mahasiswa tersebut kurang yakin pada situasi yang tidak menentu dan penuh

tekanan, kurang yakin akan kemampuan diri dalam menyelesaikan serta menghadapi masalah,

kurang yakin akan kemampuan untuk mencapai target yang ditetapkan, kurang yakin akan

kemampuan kognitif dalam menumbuhkan motivasi dan melakukan tindakan untuk mencapai

hasil.

Dengan kata lain ketidakyakinan tersebut dapat menjadi kendala dan menambah beban stres

untuk mencapai keberhasilan. Ketidakyakinan tersebut cenderung dapat menimbulkan stres

pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Kesulitan tugas termasuk skripsi merupakan

tuntutan yang harus diselesaikan mahasiswa dan dapat menjadi sumber stres. Oleh karena itu,

jika mahasiswa memiliki self efficacy yang tinggi akan memiliki tingkat stres yang rendah

ketika menyusun skripsi seperti mampu mengerjakan skripsi dalam keadaan apapun, mampu

menangkap masukan dari pembimbing dengan tepat, santai ketika bertemu dosen

pembimbing dan fokus berkonsentrasi selama menyusun skripsi. Berdasarkan penjelasan

tersebut didapatkan bagan kerangka berpikir seperti yang tercantum dibawah ini :

Page 20: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

11

Hipotesis

Terdapat hubungan negatif antara self efficacy dengan stres. Jika self efficacy tinggi maka

tingkat stres rendah begitu juga sebaliknya, jika self efficacy rendah maka tingkat stres tinggi.

Mahasiswa yang sedang

mengerjakan Skiripsi

Stres rendah

Self efficacy

1. Percaya diri pada situasi yang

tidak menentu dan penuh

tekanan.

2. Yakin akan kemampuan diri

dalam menyelesaikan dan

menghadapi masalah.

3. Yakin akan kemampuan untuk

mencapai target yang

ditetapkan.

4. Yakin akan kemampuan

kognitif, menumbuhkan

motivasi dan melakukan

tindakan untuk mencapai hasil.

1. Kurang yakin pada situasi yang

tidak menentu dan penuh

tekanan.

2. Kurang yakin akan kemampuan

diri dalam menyelesaiakan dan

menghadapi masalah.

3. Kurang yakin akan kemampuan

untuk mencapai target yang

ditetapkan.

4. Kurang yakin akan kemampuan

kognitif dalam menumbuhkan

motivasi dan melakukn

tindakan untuk mencapai hasil.

Tinggi

Stres tinggi

Rendah

Page 21: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

12

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pada

meode kuantitatif ini, menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

dengan metode statistika dalam rangka menguji hipotesis antara variabel yang diteliti. Peneliti

menggunakan penelitian kuantitatif korelasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui korelasi antara dua variabelnya dan juga untuk menguji signifikansinya (Azwar,

2010; Arikunto, 2010).

Subjek Penelitian

Populasi dari keseluruhan subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang angkatan 2012 yang sedang mengerjakan skripsi. Sampel penelitian

merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel dapat diambil

jika populasinya besar (sugiyono, 2007) untuk menentukan sampel maka diperlukan suatu

teknik pengambilan sampel sehingga bagian populasi yang akan dijadikan sampel dapat

mewakili karakteristik populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel pada penelitian

menggunakan proporsive sampling yaitu untuk menetapkan ciri dan tujuan.

Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan pedoman tabel Issac dan Michael. Sesuai

dengan tabel Issac dan Michael, penelitian dengan taraf 5% dari populasi sebanyak 1336,

maka diambil sampel sebanyak 279 (Sugiyono, 2007).

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah stres. Stres diungkap berdasarkan teori Maramis

(2009), yaitu segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat menganggu

keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan muncul

gangguan pada badan atau jiwa kita. Skala ini diadaptasi dari Nugraheni (2012), didalam

skala ini terdapat tiga aspek yang diungkap yaitu: a. Gejala fisik, b. Gejala psikologis, dan c.

Gejala keperilakuan. Demikian pada skala stres ini terdapat 36 item valid dengan indeks

validitas 0,326-0,767 dan reliabilitas 0,865.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self-efficacy. Self efficacy merupakan keyakinan

mahasiswa dengan kemampuan mereka untuk menghasilkan suatu pencapaian. Skala yang

digunakan untuk mengukur self efficacy adalah adaptasi dari skala Hamka (2010). Aspek dari

skala tersebut adalah 1. Memiliki kepercayaan diri dalam situasi yang tidak menentu yang

mengandung kekaburan dan penuh tekanan, 2. Memiliki keyakinan mencapai target yang

sudah ditentukan, 3. Memiliki keyakinan kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan

kognitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil, 4. Memiliki

keyakinan akan kemampuan dalam mengatai masalah atau tantangan yang muncul. Pada skala

ini terdapat 40 item valid dengan indeks validitas 0,311-0,639 dan indeks reliabilitas 0,907.

Skala yang digunakan adalah model likert atau lebih dikenal dengan metode rating yang

digunakan prosedur perskalanya berdasarkan pada:

1. Setiap pertanyaan yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan favorable dan

unfavorable dimana pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung atau

memihak pada penilaian subjek, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak

memihak atau mendukung pada penilaian subjek.

Page 22: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

13

2. Jawaban yang diberikan individu yang mempunyai penilaian positif harus diberi bobot

atau nilai yang lebih tinggi dan pada yang jawaban oleh responden yang mempunyai

nilai negatif (Azar, 2007).

cara memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan yang mendukung (favorable)

bergerak dari 4 sampai 1.

a. Nilai 4 jika jawaban SS (Sangat Sesuai)

b. Nilai 3 jika jawaban S (Sesuai)

c. Nilai 2 jika jawaban TS (Tidak Sesuai)

d. Nilai 1 jika jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai)

Dan pada pernyataan unfavorable dengan penilaian bergerak dari 1 sampai 4.

a. Nilai 1 jika jawaban SS (Sangat Sesuai)

b. Nilai 2 jika jawaban S (Sesuai)

c. Nilai 3 jika jawaban TS (Tidak Sesuai)

d. Nilai 4 jika jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai)

Tabel 1

Validitas dan Relibilitas Skala Setelah Try Out

Variabel Jumlah Item

Awal

Jumlah Item

Valid

Validitas Reliabilitas

Stres 36 23 0,355-0,616 0,880

Self Effcacy 40 25 0,319-0,613 0,864

Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukannya try out maka diperoleh jumlah item valid pada

skala stres 23 item dengan indeks validitasnya 0,355-0,616 dan dengan reliabilitas 0,880.

Pada skala self efficacy diperoleh jumlah item valid sebanyak 25 item dengan indeks validitas

0,319-0,613 dan reliabilitasnya 0,864.

Prosedur dan Analisis Data

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan penelitian, tahap

pelaksanaan penelitian, dan tahap penulisan laporan penelitian. Tahap perencanaan penelitian

yaitu tahap sebuah penelitian dipersiapkan. Pada tahap tersebut semua hal terkait pnelitian

dipersiapkan yaitu, merumuskan masalah, mencari landasan teori, penyusunan kerangka

berpikir, penentuan hipotesis, menentukan populasi, menentukan sampel, menentukan jenis

analisis data penelitian dan melakukan uji coba. Pada tahap perencanaan dilakukan uji coba

skala stres dan skala self efficacy pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk

melihat validitas item pada skala tersebut. Tahap pelaksanaan penelitian, yaitu tahap

penelitian dilaksanakan. Pada tahap penelitian, dilakukan pengumpulan data dengan cara

menyebarkan skala pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Universitas

Muhammdiyah Malang kemudian peneliti mengumpulkan skala yang telah di isi dan

menganalisis data dengan cara melakukan scoring, dalam proses menyebarkan skala peneliti

mengunakan dua metode yaitu menyebarkan secara langsung dan menyebarkan skala secara

tidak langsung yaitu dengan menggunakan media sosial. Kemudian melakukan interpretasi

terhadap analisis data dan membahasnya berdasarkan teori, kerangka berpikir, dan membuat

kesimpulan sesuai hipotesis dan tujuan penelitian. Tahapan terakhir yaitu tahap penulisan

Page 23: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

14

laporan penelitian, tahap dimana penelitian telah selesai dilaksanakan dan membuat laporan

penelitian sesuai dengan format yang ditetapkan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment.

Korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang

sama-sama berjenis interval (Winarsunu, 2002).

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 280 mahasiswa angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah

Malang yang sedang mengerjakan skripsi. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 106

mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 174 mahasiswa yang berjenis kelamin

perempuan.

Sebelum melakukan uji korelasi, peneliti terlebih dahulu melakukan uji kenormalan dan

homogenitas data. Pengambilan keputusan hasil uji kenormalan data dengan one-sample

kolmogrof-smirnov test dengan melihat nilai signifikasi yang menunjukkan 0,882 > 0,05

maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Data yang mempunyai distribusi normal

berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Dengan profit data semacam ini maka data

tersebut dianggap bisa mewakili populasi.

Adapun uji homogenitas menunjukkan nilai signifikasi pada levene test sebesar 0,417 > 0,05,

maka dapat dikatakan data pada penelitian ini bersifat homogen atau data yang dianalisis

berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda variansinya Atau mempunyai karakteristik yang

sama. Setelah diperoleh hasil data yang normal dan homogen. Maka selanjutnya

mendiskripsikan data sebagi berikut:

Tabel 2

Deskripsi Data Stres

Jenis Kelamin Stres Total

Rendah Tinggi

Laki-laki 75

26,8%

31

11,1%

106

37,9%

Perempuan 62

22,1%

112

40,0%

174

62,1%

Total 137

48,9%

143

51,1%

280

100,0%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 280 subjek penelitian, terdapat 137

subjek atau 48,9% yang memiliki stres rendah dan terdapat 143 subjek atau 51,1% yang

memiliki stres tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin yaitu terdapat 75 atau

26,8% pada laki-laki dan 62 atau 22,1% pada perempuan yang memiliki stres rendah dan

terdapat 31 atau 11,1% pada laki-laki dan 112 atau 40,0% pada perempuan yang memiliki

stres tinggi.

Page 24: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

15

Tabel 3

Deskripsi Data Self Efficacy

Jenis Kelamin Sel Efficacy Total

Rendah Tinggi

Laki-laki 54

19,3%

52

18,6%

106

37,9%

Perempuan 81

28,9%

93

33,2%

174

62,1%

Total 135

48,2%

145

51,8%

280

100,0%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 280 subjek penelitian, terdapat 135

subjek atau 48,2% yang memiliki self efficacy rendah dan terdapat 145 subjek atau 51,8%

yang memiliki self efficacy tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin yaitu

terdapat 54 atau 19,3% pada laki-laki dan 81 atau 28,9% pada perempuan yang memiliki self

efficacy rendah dan terdapat 52 atau 18,6% pada laki-laki dan 93 atau 33,2% pada perempuan

yang memiliki self efficacy tinggi.

Tabel 4

Korelasi Self Efficacy dengan Stres

Variabel r R² P

Self Efficacy dengan

Stres 0,005 0,86 0,928

Berdasarkan hasil analisis korelasi diatas, ternyata tidak ada hubungan antara self efficacy

dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hal ini dapat dilihat dari nilai

r=0,005 dengan taraf signifikansi p= 0,928 (>0,05).

DISKUSI

Penelitian ini berfokus pada pengujian bagaimana hubungan self efficacy dengan stres

mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa

hipotesa peneliti ditolak, dengan angka korelasi (r) sebesar 0,005 dan nilai signifikansi 0,928

> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel yaitu self

efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feist & Feist (2009)

yang mengemukakan bahwa jika ketakutan, kecemasan, atau tingkat stres yang dialami

seseorang tinggi, maka biasanya mereka mempunyai self efficacy yang rendah. sementara

mereka yang merasa mampu dan yakin terhadap kesuksesan dalam mengatasi rintangan dan

menganggapnya sebagai suatu tantangan yang tidak perlu dihindari, lebih memiliki self

efficacy yang tinggi. Hal ini dikarenakan stress pada mahasiswa dapat berasal dari dalam

dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Sumber stress pada mahasiswa dapat berasal

dari tuntutan prestasi dari orangtua, frekuensi ujian, kurikulum akademik, sulit tidur, khawatir

Page 25: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

16

akan masa depan, merasa kesepian, kualitas makanan, kelas yang tidak nyaman dan tidak

tersedia sarana belajar (Shah et al., 2006).

Faktor penyebab gangguan yang disebabkan oleh stres berdasarkan beberapa sudut pandang

atau pendekatan pada setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang

berbeda. Salah satunya adalah sudut pandang kognitif dan perilaku. Sudut pandang kognitif

menekankan pada bagaimana individu mempersepsi dan bereaksi terhadap ancaman dari luar.

Seluruh persepsi individu dapat menstimulus aktivitas sistem simpatetik dan pengeluaran

hormon stres. Munculnya emosi yang negatif seperti perasaan cemas, kecewa dapat membuat

sistem ini tidak berjalan dengan lancar dan pada suatu titik tertentu akhirnya memunculkan

penyakit. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa bagaimana seseorang mengatasi

kemarahannya ternyata berhubungan dengan penyakit tekanan darah tinggi (Neale, Davison &

Haaga, 1996).

Adapun salah satu aspek menurut Bandura (dalam Hamka, 2010) yang mengungkapkan

bahwa self efficacy yang tinggi memiliki keyakinan kemampuan menumbuhkan motivasi,

kemampuan kognitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil.

Motivasi, kemampuan kognitif, dan ketetapan dalam bertindak sangat diperlukan sebagai

dasar untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Jika berhadapan dengan tugas yang sulit maka

dibutuhkan motivasi dan kemampuan kognitif serta tindakan yang tepat untuk mencapai hasil

yang lebih baik.

Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan hasil pada penelitian ini tidak terdapat suatu

hubungan antara self efficacy dengan stress. Karena semakin tinggi self efficacy maka

semakin banyak tuntutan yang diterima untuk dapat mencapi hasil kerja yang optimal dengan

begitu stress pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi juga akan meningkat ketika

hasil tersebut tidak menunjukkan hasil yang optimal.

Menurut Bandura (1997), proses psikologis dalam efikasi diri yang turut berperan dalam diri

manusia ada 4 yakni proses kognitif, motivasional, afeksi dan proses pemilihan/seleksi. Salah

satunya proses seleksi yaitu kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu

turut mempengaruhi efek dari suatu kejadian. Individu cenderung menghindari aktivitas dan

situasi yang diluar batas kemampuan mereka. Bila individu merasa yakin bahwa mereka

mampu menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut.

Dengan adanya pilihan yang dibuat, individu kemudian dapat meningkatkan kemampuan,

minat, dan hubungan sosial mereka (Bandura, 1997).

Menurut Atkinson (dalam Rettob, 2008:23) faktor-faktor penyebab stress dapat dibedakan

menjadi faktor internal yang terdiri atas keadaan fisik, perilaku, kognisi atau standar yang

terlalu tinggi, dan emosional. Sedangkan faktor eksternal yang terdiri atas lingkungan fisik

seperti kebisingan, polusi dan penerangan, lingkungan pekerjaan seperti pekerjaan yang

diulang-ulang, dan lingkungan sosial budaya seperti kompetisi.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan adanya penelitian yang mengemukakan bahwa

faktor eksternal yang paling dominan mempengaruhi stress dalam penyusunan skripsi adalah

lingkungan sosial, seperti lingkungan keluarga ataupun di lingkungan kampus, dan faktor

internal yang paling dominan mempengaruhi stress dalam penyusunan skripsi adalah

kemampuan intelektual ( Sudarya, Bagia & Suwendra 2014).

Hasil observasi dan interview yang dilakukan peneliti pada mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi menunjukkan bahwasanya tekanan dari diri sendiri dapat menimbulkan

Page 26: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

17

stres, terutama bagi individu yang selalu ingin tampil sempurna (perfectionist). Segala sesuatu

yang tidak sesuai dengan keinginannya akan mendorong individu itu untuk

menyempurnakannya, sementara pekerjaan yang diembannya cukup banyak sehingga menyita

waktu yang banyak pula. Oleh karena itu, individu yang perfectionist memiliki keyakinan

atau self efficacy yang tinggi dan memiliki potensi yang lebih besar untuk mudah terserang

stres dalam hidupnya karena hasil yang ingin dicapai tidak menunjukkan hasil yang

maksimal. Hal ini dapat dialami oleh perempuan maupun pria tetapi perempuan lebih cepat

stres dan berubah mood (suasana hati) daripada pria. Perempuan memang memiliki tingkat

depresi, gangguan stres dan masalah kecemasan yang lebih tinggi daripada pria.

Self efficacy pada penelitian ini merupakan self efficacy secara umum sehingga hal inilah

dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yang menunjukkan tidak

adanya hubungan antara self efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan

skripsi. Karena tidak hanya faktor skripsi yang dapat mempengaruhi self efficacy individu

melainkan banyak faktor lain yang mempengaruhi.

Pada proses penyebaran skala peneliti menggunakan dua metode yaitu menyebarkan secara

langsung dan menyebarkan skala tidak langsung dengan menggunakan media sosial. Dalam

proses penyebaran skala melalui media sosial peneliti tidak bisa mengobservasi subjek secara

langsung untuk pengisian skala tersebut, sehingga hal ini bisa menjadi salah satu alasan

bahwa hasil penelitian ini tidak ada hubungan

Adapun faktor lain yang mempengaruhi hasil dalam penelitian ini tidak berhubungan adalah

peneliti kurang menspesifikkan stres yang dialami mahasiswa. Dalam proses pengerjannya

mahasiswa memiliki stres yang berbeda dari mulai menentukan judul, mencari referensi,

mengerjakan BAB I hingga proses mengerjakan skripsi selesai. Faktor itulah yang bisa

menjadi salah satu alasan bahwa penelitian ini tidak ada hubungan.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa hipotesa penelitian ditolak yang berarti

tidak ada hubungan antara self efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi.

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema-tema yang hampir sama dengan

penelitian ini, diharapkan untuk lebih memperhatikan karakteristik subjek yaitu dengan

menentukan jumlah yang sama antara laki-laki dan wanita. Pada peneliti yang ingin meneliti

dengan variabel yang sama disarankan untuk menggunakan subjek yang berbeda dan juga

bisa menggabungkan salah satu variabel pada penelitian ini dengan variabel yang lain seperti

perfectionist.

REFERENSI

Agung A. G., & Santi B. M. (2013). Hubungan kecerdasan emosi dan self efficacy dengan

tingkat stres mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Jurnal Penelitian Psikologi,

17 (2), 1-6.

Alwisol. (2008). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

Page 27: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

18

Arikunto, S. (2007). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (edisi revisi). Jakarta:

Rineka Cipta.

Azar, I. A. S., Vasudeva, P., & Abdollahi, A. (2006). Relationship between quality of life,

hardiness, self-efficacy and self-esteem amongst employed and unemployed married

women in zabol. Iran J Psychiatry, 1, 104-111. Retrieved from http://journals.tums.ac.ir

Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Bandura, A. (1997). Self efficacy: the exercise of control. New York: W.H Freeman and

Company.

Baron, R.A & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial. Jilid 1. Edisi 10. Jakarta: Erlangga.

Cakar, F. S. (2012). The relationship between the self-efficacy and life satisfaction of young

adults. Turkey: Canadian Center of Science and Education. 5 (6), 123-130.

Feist, J., & Feist, G.J. (2009). Theories of personality. Seventh Edition. Baston: McGraw Hill.

Feldman, R.S. (1989). Adjustment : applying psychology in complex world. New York : Mc

Graw-Hill.

Friedman, H. S., & Schustack, M. (2006). Kepribadian: teori klasik dan riset modern.

Jakarta: Erlangga.

Ganda, Y. (2004). Petunjuk praktis cara mahasiswa belajar di perguruan tinggi. Jakarta:

Grasindo.

Gist, M. E., dan Mitchell. (1992). Self efficacy: a theoretical analysis of is determinants and

malleability, Academy of Management Review, 17 ( 2), 183-211.

Hamka. (2010). Hubungan self efficacy terhadap minat entrepreneur pada mahasiswa

jurusan akuntansi fakultas ekonomi univeristas muhammadiyah malang. Skripsi,

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Krohne, H. W. (2002). Stres and coping theories: Universitat Mainz Germany. Psychological

Bulletin, 1 - 13.

Lazarus, R S and Folkman, S, (1984). Stres, appraisal, and coping. New York: Springer.

Luszczynska, A., Scholz, U., & Schwarzer, R. (2005). The general self efficacy scale:

multicultural validation studies. The Journal of Psychology. 139 (5), 439-457.

Lyrakos, D. G. (2012). The impact of stres, social support, self efficacy and coping on

university students, a multicultural european study. Eropa: Maastricht University. 3 (2),

143-149.

Munandar, A. S. (2008). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI-Press

Page 28: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

19

Maramis. (2009). Catatan ilmu kedokteran jiwa. Edisi 2. Surabaya: Airlangga.

Murjito. (2003). Hubungan antara self efficacy dengan kecemasan komunikasi interpersonal

pada mahasiswa baru. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang, Jawa Timur).

Neale, J. M., Davidson, G. C., Haaga, D. A. F. (1996). Exploring abnormal psychology. New

York: John Willey & Sons.

Nugraheni, W. P. (2012). Tingkat stres pada kepolisian lalu lintas di polres malang. Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Malang.

Pajares, F. (2002). Self-Efficacy, overview of social cognitive theory and self-efficacy.

Journal of Internet Psychology, (online). From

http://www.positivepractise.com/efficacy/self efficacy/html.

Rettob. (2008). Identifikasi faktor-faktor penyebab stres terhadap stres mahasiswa yang

sedang menempuh skripsi di Universitas Katolik Soegijapranata: studi kasus pada

mahasiswa fakultas ekonomi jurusan manajemen dan jurusan akuntansi Universitas

Katolik Soegijapranata semarang. Semarang: jurusan manajemen fakultas ekonomi

universitas katolik soegijapranata semarang.

Schwarzer, R., & Hullum, S. (2008). Perceived teacher self efficacy as a predictor of job stres

and burnout: mediation analyses. Ralf Schwarzer Freie Universitat Berlin, Germany.

Suhair Hallum Tishreen University, Lattakia, Syiria.

Shah M., Hasan S., Malik S., & Screeramareddy C. T. (2006). Perceived stress, sources and

severity of stress among medical undergraduates in a pakistani medical school. BMC

Medical Education.

Soewondo, S. (2012). Stres, manajemen stres, dan relaksasi progresif. Jakarta: Fakultas

Psikologi, Universitas Indonesia.

Sudarya I. Wayan., Begia I. Wayan., & Suwendra I. Wayan. (2014). Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyususnan skripsi jurusan

manajemen UNDIKSHA angkatan 2009. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha

jurusan Manajemen.

Sugiyono. (2007). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Susantoro, A. A. (2003). Sejarah press mahasiswa indonesia. (on-line). Available

FTP:http://www.Persmahawana.Fanspace.com/

Sutardjo, A.W. (2007). Pengantar psikologi klinis. Bandung: PT. Refika Aditama.

Taylor. E. S. (2000). Health psychology. New York: Mc-Grew-Hill.

Page 29: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

20

Tsatsoulis et al. (2006) Genetic variants of sex hormone-binding globulin and their biological

consequences. Greece: University of Loannina.

Turner, et al. (2009). The influence of parenting styles, achievement motivation, and self

efficacy on academic performance in college students. Heffer is a Clinical Associate

Professor of Psychology at Texas A&M University.

Woolfolk, Anita . (2009). Educational psychology : active learning edition. Edisi kesepuluh.

Cetakan pertama. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Yasmin, J., Chaundary, R., & Chauhan, M. (2014). Relationship between employees’ self-

efficacy belief and role stres: a study. India: Department of Business Management, Dr.

Y.S. Parmar University of Horticulture and Forestry Nauni, Solan 173 230, Himachal

Pradesh, India. 5 (2): 169-173.

Page 30: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

21

LAMPIRAN

Page 31: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

22

LAMPIRAN I

UJIA VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Stres

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,863 36

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 94,18 97,111 ,512 ,856

item2 94,37 97,321 ,536 ,856

item3 94,43 101,292 ,210 ,864

item4 94,20 98,374 ,398 ,859

item5 94,67 100,974 ,273 ,862

item6 94,31 98,050 ,430 ,858

item7 94,31 100,342 ,361 ,860

item8 93,80 98,291 ,418 ,858

item9 94,53 99,504 ,398 ,859

item10 94,53 101,421 ,248 ,862

item11 95,04 104,665 ,011 ,866

item12 94,18 97,903 ,436 ,858

item13 94,69 98,092 ,499 ,857

item14 94,04 98,998 ,468 ,858

item15 94,00 99,708 ,438 ,858

item16 94,45 100,586 ,299 ,861

item17 94,00 100,083 ,405 ,859

ittem18 93,59 98,997 ,346 ,860

item19 94,55 97,503 ,558 ,856

item20 93,82 96,403 ,610 ,854

item21 94,20 98,957 ,462 ,858

item22 94,16 100,348 ,464 ,859

item23 94,31 97,592 ,427 ,858

item24 94,65 100,065 ,293 ,862

item25 94,16 105,681 -,075 ,870

item26 94,12 100,735 ,260 ,862

item27 94,69 98,175 ,426 ,858

item28 94,29 98,792 ,422 ,858

item29 94,80 98,957 ,431 ,858

item30 94,18 101,070 ,247 ,862

Page 32: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

23

item31 94,65 97,565 ,597 ,855

item32 94,57 104,625 ,006 ,867

item33 94,53 98,463 ,481 ,857

item34 94,37 101,612 ,216 ,863

item35 94,43 100,125 ,289 ,862

item36 94,61 101,284 ,245 ,862

REDUKSI 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,880 23

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 60,88 61,026 ,504 ,874

item2 61,06 61,059 ,542 ,873

item4 60,90 60,844 ,491 ,874

item6 61,00 61,583 ,438 ,876

item7 61,00 63,500 ,363 ,878

item8 60,49 62,588 ,355 ,878

item9 61,22 62,344 ,448 ,875

item12 60,88 62,443 ,359 ,878

item13 61,39 62,451 ,427 ,876

item14 60,73 62,616 ,451 ,875

item15 60,69 62,634 ,483 ,875

item17 60,69 63,092 ,431 ,876

item18 60,29 62,250 ,359 ,879

item19 61,24 61,147 ,571 ,872

item20 60,51 60,338 ,616 ,870

item21 60,90 61,719 ,536 ,873

item22 60,86 63,042 ,532 ,874

item23 61,00 62,042 ,365 ,878

item27 61,39 61,826 ,421 ,876

item28 60,98 61,770 ,469 ,875

item29 61,49 62,088 ,463 ,875

item31 61,35 61,523 ,576 ,872

item33 61,22 61,428 ,542 ,873

Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self Efficacy

Page 33: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

24

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,852 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 113,42 78,616 ,488 ,847

item2 113,94 79,486 ,276 ,850

item3 113,68 78,385 ,474 ,847

item4 113,58 79,473 ,378 ,849

item5 113,62 78,036 ,474 ,846

item6 114,12 79,659 ,181 ,854

item7 113,42 80,575 ,409 ,850

item8 113,90 76,663 ,429 ,847

item9 113,82 79,212 ,321 ,849

item10 113,88 78,802 ,351 ,849

item11 113,52 77,438 ,548 ,845

item12 114,10 81,929 ,019 ,858

item13 113,80 78,980 ,284 ,850

item14 113,70 79,561 ,324 ,849

item15 113,70 75,724 ,623 ,842

item16 113,80 77,265 ,438 ,847

item17 113,38 79,057 ,360 ,849

ittem18 113,48 80,581 ,247 ,851

item19 113,24 78,349 ,372 ,848

item20 113,76 78,635 ,345 ,849

item21 113,14 79,062 ,228 ,852

item22 113,72 81,063 ,110 ,854

item23 113,62 79,710 ,245 ,851

item24 113,28 79,308 ,170 ,855

item25 113,16 79,402 ,275 ,850

item26 113,54 77,723 ,381 ,848

item27 113,20 79,755 ,231 ,852

item28 113,58 77,922 ,413 ,847

item29 113,26 77,666 ,418 ,847

item30 113,36 76,317 ,457 ,846

item31 113,44 80,415 ,241 ,851

item32 113,60 79,265 ,349 ,849

item33 113,32 78,753 ,430 ,847

item34 113,78 80,461 ,145 ,854

item35 113,58 78,698 ,363 ,848

Page 34: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

25

item36 113,66 76,800 ,506 ,845

item37 113,86 79,878 ,227 ,852

item38 113,64 77,419 ,457 ,846

item39 113,46 80,866 ,268 ,851

item40 113,44 78,251 ,393 ,848

REDUKSI 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,864 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 70,02 44,265 ,469 ,858

item3 70,28 44,083 ,456 ,859

item4 70,18 44,804 ,375 ,861

item5 70,22 44,053 ,421 ,859

item7 70,02 45,571 ,429 ,861

item8 70,50 42,582 ,434 ,859

item9 70,42 44,412 ,343 ,862

item10 70,48 44,500 ,319 ,862

item11 70,12 43,291 ,543 ,856

item14 70,30 44,867 ,320 ,862

item15 70,30 42,051 ,613 ,853

item16 70,40 42,694 ,488 ,857

item17 69,98 43,857 ,451 ,859

item19 69,84 43,647 ,407 ,860

item20 70,36 43,909 ,373 ,861

item26 70,14 43,960 ,319 ,863

item28 70,18 43,253 ,458 ,858

item29 69,86 43,796 ,369 ,861

item30 69,96 42,366 ,457 ,858

item32 70,20 44,612 ,351 ,861

item33 69,92 44,157 ,444 ,859

item35 70,18 44,151 ,368 ,861

item36 70,26 42,849 ,495 ,857

item38 70,24 42,880 ,502 ,857

item40 70,04 43,835 ,394 ,860

Page 35: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

26

LAMPIRAN II

UJI ASUMSI

Normalitas Komogrov dan Kurva

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 Self Efficacyb . Enter

a. Dependent Variable: Stress

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,005a ,000 -,004 8,176

a. Predictors: (Constant), Self Efficacy

b. Dependent Variable: Stress

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,543 1 ,543 ,008 ,928b

Residual 18585,042 278 66,853

Total 18585,586 279

a. Dependent Variable: Stress

Page 36: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

27

b. Predictors: (Constant), Self Efficacy

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 64,953 5,057 12,844 ,000

Self Efficacy ,006 ,069 ,005 ,090 ,928

a. Dependent Variable: Stress

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 65,26 65,56 65,41 ,044 280

Residual -20,550 24,587 ,000 8,162 280

Std. Predicted Value -3,239 3,381 ,000 1,000 280

Std. Residual -2,513 3,007 ,000 ,998 280

a. Dependent Variable: Stress

Charts

Page 37: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

28

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 280

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 8,16168212

Most Extreme Differences

Absolute ,053

Positive ,053

Negative -,039

Kolmogorov-Smirnov Z ,882

Asymp. Sig. (2-tailed) ,417

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 38: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

29

LAMPIRAN III

SKALA PENELITIAN

Page 39: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

30

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144

Saya Mulia Sulistyowati mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana

Psikologi pada program Sarjana Strata 1 Universitas Muhammadiyah Malang. Ditengah kesibukan

saudara saat ini, perkenankanlah saya memohon bantuan saudara untuk meluangkan waktu sejenak

untuk mengisi pernyataan skala yang telah saya lampirkan.

Jawablah setiap nomor pernyataan sesuai keadaan, perasaan, dan pikiran anda. Kerjasama

saudara sangat saya butuhkan sebagai sarana penelitian dalam penyusunan skripsi. Penelitian ini

sangat mengharapkan kejujuran dan keseriusan dalam memberikan jawaban. Jawaban sama sekali

tidak mempengaruhi hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas maupun pekerjaan anda dan peneliti

menjamin kerahasiaan saudara.

PETUNJUK PENGISIAN SKALA

1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.

2. Didalam skala ini akan disajikan sejumlah pernyataan, bacalah setiap pernyataan dengan

teliti. Tugas anda adalah memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan

keadaan diri anda. Jawaban diberikan dengan memberikan tanda centang () pada

kolom yang telah disediakan disetiap butir-butir pernyataan. Dan setiap butir pernyataan

jangan sampai terlewati. Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:

SS : bila anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada

S : bila anda Sesuai dengan pernyataan yang ada

TS: bila anda Tidak Sesuai dengan pernyataanyang ada

STS : bila anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada

3. Anda diharapkan menjawab semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.

4. Angket ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah

benar, asal benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada pada diri anda.

5. Kesungguhan dan jawaban yang sesuai keadaan yang sebenarnya dalam memilih

tanggapan sangat menentukan kualitas penelitian ini.

IDENTITAS DIRI

Nama :

NIM :

Fakultas :

Jenis Kelamin :

Usia :

Page 40: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

31

Skala I

No Pernyataan Pilihan

SS S TS STS

1 Detak jantung saya terasa lebih cepat ketika mendekati deadline

saat mengerjakan skripsi.

2 Interaksi dengan dosen pembimbing membuat saya merasa

tegang dalam proses menyelesaikan skripsi.

3 Saya tetap merasa santai dan tidak tegang saat ada konflik

dengan dosen pembimbing.

4 Kepala saya terasa sakit ketika skirpsi yang saya kerjakan tidak

menunjukan hasil yang maksimal.

5 Tidak adanya interaksi yang baik dengan dosen pembimbing

membuat saya mengalami ketegangan dalam mengerjakan

skripsi.

6 Saya akan merasa cemas ketika sedang menunda-nunda

mengerjakan skripsi.

7 Saya merasa tetap santai dalam menghadapi perbedaan pendapat

dengan dosen pembimbing.

8 Rasa sakit kepala saya mudah muncul ketika tidak segera

menemukan solusi dalam menghadapi kendala saat mengerjakan

skripsi.

9 Saya merasa cemas saat kurang bisa mengontrol emosi ketika

bimbingan skripsi.

10 Saya merasa gelisah saat literatur sult ditemukan.

11 Saya tidak merasa pusing meskipun skirpsi yang saya kerjakan

sedang mengalami permasalahan.

12 Saya tidak mengalami kegelisahan meskipun sedang mengalami

konflik dengan dosen pembimbing.

13 Saya merasa ada peningkatan detak jantung ketika skripsi saya

hilang.

14 Saya merasa cemas ketika berinteraksi dengan dosen

pembimbing.

15 Skirpsi yang tidak segera saya selesaikan membuat saya merasa

gelisah.

16 Detak jantung saya stabil meskipun skripsi saya tidak selesai

dalam waktu yang ditentukan.

17 Saya tidak mengalami kecemasan meskipun kurang

berkonsultasi denga dosen pembimbing.

18 Saya tidak pernah merasa tertekan selama mengerjakan skirpsi.

19 Saya tidak mengalami sakit kepala berat saat menghadapi

tekanan yang berlebihan dalam mengerjakan skripsi.

20 Saya mampu tetap tenang meskipun skripsi saya tidak selesai

dalam waktu yang ditentukan.

21 Saya merasa mulas ketika hendak menemui dosen pembimbing.

22 Saya sulit tidur ketika mempunyai permasalahan dengan dosen

pembimbing.

23 Saya tidak mengalami gangguan tidur ketika ada masalah

dengan dosen pembimbing.

Page 41: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

32

Skala II

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya yakin dengan setiap keputusan yang diambil.

2 Saya merasa senang mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan

kepada saya meskipun itu sulit.

3 Saya tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan kepada

saya meskipun itu sulit.

4 Saya yakin dapat mengerjakan tugas tertentu dengan lebih baik

meskipun dalam keadaan sulit.

5 Saya yakin dapat mencari solusi yang tepat jika terdapat perbedaan

pendapat.

6 Saya akan menghindar jika ada perselisihan dengan teman.

7 Saya yakin dapat mengerjakan tugas dengan tenang meskipun dengan

orang-orang yang belum saya kenal.

8 Saya kurang percaya diri dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan harapan yang saya inginkan.

9 Saya yakin dalam mengerjakan tugas saya dapat mencapai target

yang sudah saya tentukan.

10 Saya tidak yakin dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan untuk

mencapai hasil yang maksimal.

11 Saya yakin dapat menyelesaikan tugas dengan cepat meskipun itu

sulit.

12 Saya kurang mampu menyelesaikan pekerjaan jika waktu yang

diberikan kepada saya sangat sedikit.

13 Saya yakin dengan kemampuan saya, saya dapat mencapai target

yang sudah ditentukan.

14 Saya akan bekerja keras untuk menyelesaikan tugas saya demi untuk

mencapai target yang sudah saya tentukan.

15 Sulit bagi saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

16 Saya merasa harapan untuk mencapai hasil yang baik, sulit untuk

dicapai ketika menghadapi kegagalan.

17 Banyaknya saingan membuat saya ragu untuk mencapai hasil yang

baik.

18 Walaupun saya sering gagal saya akan berusaha terus agar bisa

mencapai kesuksesan.

19 Saya akan berhenti berkreasi jika saya menemui kegagalan.

20 Saya tidak bisa menyelesaikan tugas saya jika saya mendapat

kesulitan.

21 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki akan dapat

menyelesaikan tugas dengan baik.

22 Saya yakin mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan keinginan-

keinginan saya meskipun waktunya sedikit.

23 Saya ragu dengan kemampuan saya untuk menyelesaikan tugas-tugas

saya sesuai dengan keinginan saya.

24 Saya ragu dengan kemampuan saya dalam mengahadapi tantangan

atau masalah yang ada.

25 Saya meninggalkan tugas saya jika saya tidak dapat menyelesaikan

tugas saya.

Page 42: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

33

LAMPIRAN VI

BLUE PRINT

Blue Print Skala Stres

No Indikator Favorable Unfavorable Total

1 Gejala Fisik 1, 5, 9, 14 3, 17 6

2 Gejala Psikologis 2, 6, 10, 15, 20,

22

12, 18 8

3 Gejala Prilaku 4, 8, 13 7, 11, 16, 19, 21,

23

9

Jumlah 13 10 23

Blue print skala Self Efficacy

No Aspek Item Favorable Item Unfavorable Total

1 Memiliki kepercayaan diri dalam

situasi yang tidak menentu yang

mengandung kekaburan dan

penuh tekanan.

1, 2, 4, 5, 7 3, 6, 8 8

2 Memiliki keyakinan mencapai

target yang sudah ditentukan.

9, 11, 13, 14 10, 12, 15 7

3 Memiliki keyakinan kemampuan

menumbuhkan motivasi,

kemampuan kognitif dan

melakukan tindakan yang

diperlukan untuk mencapai suatu

hasil.

18 16, 17, 19 4

4 Memiliki keyakinan akan

kemampuan dalam mengatasi

masalah atau tantangan yang

muncul.

21, 22 20, 23, 24, 25 6

Page 43: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

34

LAMPIRAN V

ANAILIS DATA

Deskripsi Data Sres

Stress

137 48.9 48.9 48.9

143 51.1 51.1 100.0

280 100.0 100.0

Rendah

Tinggi

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Jenis Kelamin * Self Efficacy Crosstabulation

54 52 106

19.3% 18.6% 37.9%

81 93 174

28.9% 33.2% 62.1%

135 145 280

48.2% 51.8% 100.0%

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Laki-laki

Perempuan

Jenis Kelamin

Total

Rendah Tinggi

Self Efficacy

Total

Deskripsi Data Self Efficacy

Self Efficacy

135 48.2 48.2 48.2

145 51.8 51.8 100.0

280 100.0 100.0

Rendah

Tinggi

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Jenis Kelamin * Self Efficacy Crosstabulation

54 52 106

19.3% 18.6% 37.9%

81 93 174

28.9% 33.2% 62.1%

135 145 280

48.2% 51.8% 100.0%

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Laki-laki

Perempuan

Jenis Kelamin

Total

Rendah Tinggi

Self Efficacy

Total

Page 44: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

35

Descriptive Statistics

73.00 7.099 280

65.41 8.162 280

Self Efficacy

Stress

Mean Std. Deviation N

Korelasi Self Efficacy dengan Stres

Correlations

1 .005

. .928

280 280

.005 1

.928 .

280 280

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Self Efficacy

Stress

Self Efficacy Stress

Page 45: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

36

LAMPIRAN VI

SURAT PERIZINAN

Page 46: HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA … · yang telah melimpahkan Rahmat Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan Self Efficacy

37