HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG
MENGERJAKAN SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh :
Mulia Sulistyowati
201210230311199
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG SEDANG
MENGERJAKAN SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi
Oleh :
Mulia Sulistyowati
201210230311192
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Skripsi : Hubungan Self Efficacy dengan Stres Mahasiswa yang sedang
Mengerjakan Skripsi.
2. Nama Peneliti : Mulia Sulistyowati
3. NIM : 201210230311199
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 06 Juni 2016 – 19 Juni 2016
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Dr. Iwinarti, M.Si ( )
Anggota Penguji : 1. Dr. Diah Karmiyati, M.Si ( )
2. Dr. Nida Hasanati, M.Si ( )
3. Tri Muji Ingarianti, M.Psi ( )
Pembimbing I
Dr. Iswinarti, M.Si
Pembimbing II
Dr. Diah Karmiyati, M.Si
Malang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si.
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Mulia Sulistyowati
Nim : 201210230311199
Fakultas/Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul:
Hubungan Self Efficacy dengan Stres Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak
bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
Malang, 23 Juni 2016
Mengetahui
Ketua Program Studi
Yang Menyatakan
Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si.
Mulia Sulistyowati
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan
Self Efficacy dengan Stres Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi.” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yag sebesar-besarnya
kepada:
1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si selaku ketua program studi Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. Iswinarti, M.Si selaku pembimbing I yang selalu memberikan nasihat, semangat
dan waktunya dalam penyusunan skripsi serta arahan untuk perbaikan skripsi sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berkualitas.
4. Dr. Diah Karmiyati, M.Si selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan,
arahan ketika penulis kebingungan dan memberikan perbaikan skripsi secara detail
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
5. Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi selaku dosen wali yang telah mencurahkan
perhatian, bimbingan, doa, semangat yang sangat berarti bagi penulis.
6. Siti Maimunah, S.Psi., M.A selaku Kepala Laboratorium Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang dan Santi Ardhani Palupi, S.Psi selaku staff Laboratorium
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendukung dan
memberikan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.
7. Kepada seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
8. Kepada seluruh staff dan tata usaha Fakultas Psikologi Universitas muhammadiyah
Malang yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Kepada Dr. Dwi Priyo Utomo, M.Pd A.n Wakil Rektor I, Kepala Biro Adm.Akademik
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin pengambilan data
penelitian serta dukungan.
10. Kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012 sebagai
sampel dalam penelitian ini.
11. Kepada Bapak, Ibu, Kakak, Adik serta keluarga besar Chodjin dan Dji’an yang telah
banyak memberikan doa, perhatian, dukungan, semangat yang tak pernah henti demi
kelancaran penyusunan skripsi ini serta bapak dan ibu yang telah menjadi
penyemangat sehingga skripsi ini berjalan lancar.
12. Keluarga besar teman-teman kelas C angkatan 2012 dan keluarga besar teman-teman
Asisten Laboratorium Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan banyak informasi, dukungan dan semangat kepada penulis.
13. Kepada sahabat-sahabat Nur Rahmatul Azkiya, Nanda Puspita Sari, Jeannita
Anyatazha Rose, Eva Ning Tiyas, Siti Elita Akashi, Afi Nindya Priviantisa, AudiaCitra Pradita, Ibnu Munfaridz dan Septian Ceria Suhendri terima kasih telah
memberikan saran, perhatian, bantuan dan berbagi ilmu dalam penyusunan skripsi.
iv
14. Kepada keluarga besar alumni Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Muhammadiyah
Yogyakarta khususnya angkatan 86 yang telah memberikan doa dan dukungan serta
menjadi penyemangat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.
15. Kepada Anggota KKN 11 2015 terutama Hanna Fauziya yang senantiasa memberikan
doa, dukungan, dan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik.
Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya karena
tanpa bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan berjalan lancar sesuai target.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun, sangat saya harapkan untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi
dimasa yang akan datang.
Malang, 23 Juni 2016
Penulis
Mulia Sulistyowati
v
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ............................................................................................................. i
Surat Pernyataan .................................................................................................................. ii
Kata Pengantar .................................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................................. v
Daftar Tabel ......................................................................................................................... vi
Daftar Lampiran .................................................................................................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 2
Stres .................................................................................................................................... 5
Self Efficacy ......................................................................................................................... 6
Stres dan Self Efficacy ........................................................................................................ 9
Kerangka Berpikir ............................................................................................................... 11
Hipotesis .............................................................................................................................. 11
METODE PENELITIAN .................................................................................................... 12
Rancangan Penelitian .......................................................................................................... 12
Subjek Penelitian ................................................................................................................. 12
Variabel dan Instrumen Penelitian ...................................................................................... 12
Prosedur dan Analisa Data Penelitian ................................................................................. 13
HASIL PENELITIAN ......................................................................................................... 14
DISKUSI ............................................................................................................................. 15
SIMPULAN DAN IMPLIKASI .......................................................................................... 17
REFERENSI ........................................................................................................................ 17
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 21
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Uji validitas dan reliabilitas skala setelah try out .................................................. 13
Tabel 2. Deskripsi data stres................................................................................................ 14
Tabel 3. Deskripsi data self efficacy .................................................................................... 15
Tabel 4. Uji Korelasi Self Efficacy dengan Stres ...............................................................15
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................................... 22
Lampiran II. Uji Asumsi ................................................................................................... 26
Lampiran III. Skala penelitian .......................................................................................... 31
Lampiran IV. Blue Print ................................................................................................... 33
Lampiran V. Hasil Analisis Data ...................................................................................... 34
Lampiran VI. Surat Perizinan Bukti Penelitian ................................................................. 36
1
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG
SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI
Mulia Sulistyowati
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Stres dapat diartikan sebagai suatu masalah, tuntutan yang membebani atau sangat melampaui
kemampuan seseorang dan membahayakan kesejahterahannya. Tema ini menjadi sangat
menarik untuk dibahas ketika subjek penelitian adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan
sripsi. Pada saat mengerjakan skripsi mahasiswa mempunyai banyak permasalahan baik dari
dalam diri mahasiswa tersebut atau dari lingkungannya sehingga mahasiswa lebih memilih
untuk menghindari skripsi karena tidak yakin dengan kemampuannya. Keyakinan akan
ketidakmampuan diri ini berkaitan erat dengan tinggi rendahnya self efficacy mahasiswa
tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan stres
mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Penelitian dilakukan pada mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012 dengan jumlah subjek penelitian
sebanyak 280 mahasiswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner self efficacy yang terdiri
dari 25 item dan kuesioner stres yang terdiri dari 23 item. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hipotesa penelitian ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara self efficacy dengan
stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi (r=0,005; p= 0,928>0,05).
Kata kunci: self efficacy, stres, mahasiswa
Stress can be defined as a problem, which demands extremely burdensome or exceed the
capabilities of a person and endanger kesejahterahannya. This theme becomes very
interesting to discuss when the research subjects are students who are working sripsi. At the
time of student thesis work has a lot of problems both from within the student or of the
environment so that students prefer to avoid the thesis because it is not confident with his
abilities. The belief in the inability of self is closely related to the level of self-efficacy
students. The purpose of this study to determine the relationship of self-efficacy with stress
student who was working on a thesis. Research conducted on students of Muhammadiyah
University of Malang force in 2012 with a number of research subjects as many as 280
students. Data collection tools such as self-efficacy questionnaire consisting of 25 items and
the stress questionnaire consisting of 23 items. The results showed that the research
hypothesis is rejected, which means there is no relationship between self-efficacy with stress
on students who are doing thesis (r = 0.005; p = 0.928> 0.05).
Keywords: self efficacy, stress, college student
2
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN STRES MAHASISWA YANG
SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI
Mulia Sulistyowati
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Stres merupakan suatu fenomena yang dapat mengenai semua organisme. Pada masyarakat
sekarang stres merupakan hal yang umum dari sudut pandang fisiologis. Stres hanya
merupakan suatu reaksi terhadap sebuah “Perceived Stimulus” yaitu rangsangan yang
dirasakan dan reaksi ini berkemampuan untuk menganggu keadaan homeostatis dari suatu
organisme (Tsatsoulis et al. 2006). Stres dapat menganggu kondisi fisik dan kesehatan mental
kita. Stres merupakan suatu ketidakseimbangan yang besar antara permintaan yang berupa
fisik ataupun psikologis dengan kemampuan respon dimana terjadinya kegagalan untuk
memenuhi permintaan yang memberi konsekuensi esensial (Krohne, 2002).
Stresor atau sumber stres adalah keadaan, situasi, obyek atau individu yang dapat
menimbukan stres. Secara umum stresor dapat dibagi atas: stresor fisik, sosial, psikologis.
Stresor fisik contohnya alah panas, dingin, suara bising, kondisi dan peralatan kerja yang
buruk, polusi udara, keracunan makanan dan obat-obatan. Stresor sosial meliputi ekonomi
politik, keluarga, jabatan dan karir dan hubungan interpersonal. Stresor psikologis: a. Frsutasi,
tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada hambatan yang dapat menimbukan frustasi
dan karenannya seseorang bisa mengalami stres, b. Ketidakpastian, bila seseorang sering
berada dalam keraguan dan merasa tidak pasti akan masa depan, atau pekerjaanya, seseorang
bisa bingung, tertekan dan akan mengalami stres yang negatif (Soewondo, 2012).
Semua manusia dapat mengalami stres tanpa mengenal batasan usia, jenis kelamin, pekerjaan
ataupun status sosial seseorang. Lazarus (dalam Taylor, 2000) mendefinisikan stres sebagai
derajat fungsi kesesuaian lingkungan personal seseorang. Lazarus menekankan aspek kognitif
stres, yaitu cara seseorang menerima atau menilai lingkungan menentukan apakah terdapat
stresor (sumber stres). Menurut Maramis (2009), stres yaitu segala masalah atau tuntutan
penyesuaian diri yang dapat menganggu keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu
mengatasinya dengan baik maka akan muncul gangguan pada badan atau jiwa kita. Stres
memiliki ciri identik dengan perilaku beradaptasi dengan lingkungannya, dimana lingkungan
ini bisa berupa hal di luar diri (outer world), tetapi bisa juga dari dalam diri (inner world).
Jadi seseorang dikatakan adaptif jika individu tersebut bisa atau mampu menyesuaikan diri
dengan tuntutan orang lain, tetapi dia juga bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. (Sutardjo,
2007).
Menurut Feldman (1989) stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai suatu
yang mengancam, menantang ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu
pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku. Reaksi stres seringkali muncul pada
saat mengerjakan skripsi. Reaksi tersebut dapat bersifat positif maupun negatif, reaksi stres
yang bersifat positif akan menjadikan mahasiswa semakin terpacu untuk mencari referensi-
referensi tambahan skripsi, mahasiswa juga semakin terpacu untuk mengerjakan skripsi dan
3
tugas-tugas lainnya. Reaksi stres yang bersifat negatif akan membuat mahasiswa menghindar
dengan tidak mengerjakan skripsi dan akan melakukan aktivitas lain yang dianggap menarik,
dan menunda-nunda tugas yang telah ada. Menurut Agung & Santi (2013) Reaksi stres yang
bersifat negatif akibat skripsi jika dibiarkan berlarut-larut menyebabkan mahasiswa tidak
dapat segera menyelesaikan skripsinya dan tidak dapat segera lulus dari bangku kuliah, stres
yang dibiarkan terus-menerus akan dapat mengakibatkan reaksi fisik atau psikologis pada
mahasiswa.
Mahasiswa dapat mengalami stres dalam menjalankn kegiatan perkuliahan. Hal ini di dukung
oleh fenomena yang terjadi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang
mengalami tekanan dalam menyelesaikan tugas akhir. Hasil observasi dan interview yang
dilakukan oleh peneliti pada beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang
sedang mengerjakan skripsi mengalami banyak permasalahan yang sama seperti kesulitan
menemui dosen pembimbing, kesulitan dalam proses pengambilan data penelitian, kesulitan
dalam mencari subjek, kesulitan mencari referensi, adanya data yang hilang. Pada dasarnya
mahasiswa mampu mengatasi hambatan atau tekanan dalam permasalahan yang dihadapi saat
mengerjakan skripsi namun kebanyakan mahasiswa cenderung untuk menghindar dan takut
akan ketidaksesuaian hasil yang diharapkan oleh mahasiswa itu sendiri. Kesulitan-kesulitan
yang dihadapi oleh mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang dapat berkembang
menjadi perasaan negatif yang menimbulkan ketegangan dan stres, pada akhirnya mahasiswa
lebih memilih untuk menghindari skripsi karena perasaan takut, kekhawatiran dan ragu-ragu
tersebut akan menimbulkan persepsi ketidakmampuan untuk menyelesaikannya. Menurut
Agung & Santi (2013) Persepsi atau keyakinan akan ketidakmampuan diri ini berkaitan erat
dengan tinggi rendahnya self efficacy mahasiswa tersebut.
Self efficacy adalah penilaian kognitif yang kompleks tentang kemampuan individu di masa
mendatang untuk mengorganisirkan dan memilih tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan tertentu (Konfer dalam Gist & Mitchell 1992). Self efficacy yang kuat dalam diri
individu mendasari pola pikir, perasaan, dan dorongan dalam dirinya untuk merefleksikan
segenap kemampuan yang ia miliki. Self efficacy juga memberikan pijakan yang kuat bagi
individu untuk pengevaluasian dirinya agar mampu menghadapi tuntutan pekerjaan dan
persaingan yang dinamis.
Self efficacy sendiri dapat memunculkan rasa optimis yang akhirnya menimbulkan emosi-
emosi positif dan menghindarkan seseorang dari emosi emosi negatif seperti depresi
(Luszczynska, Scholz, & Schwarzer, 2005). Seseorang yang mempunyai self efficacy tinggi
akan membangun suatu kondisi emosional yang baik dan kondusif bagi dirinya untuk
menghadapi permasalahan yang sedang dihadapinya. Dengan kondisi emosional yang baik
inilah, orang tersebut akan lebih siap dalam menangani permasalahan dan mengatasi stres
yang dirasakan.
Self efficacy bisa dikatakan sebagai pemicu bagi mahasiswa dalam melakukan tindakan untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki. Self efficacy dalam bidang akademik berkaitan dengan
keyakinan mahasiswa akan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas, mengatur kegiatan
belajar, hidup dengan harapan akademis mereka sendiri dan orang lain, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi self efficacy yang di miliki oleh seseorang mahasiswa,
maka mahasiswa tersebut akan mengeluarkan usaha yang cukup besar agar mereka dapat
meraih hasil yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Turner et, al
(2009) terhadap 146 mahasiswa dan ditemukan bahwa motivasi instristik dan self efficacy
akan mempengaruhi akademik performen seseorang, dimana seseorang yang yakin akan
4
kemampuan dirinya untuk mencapai hasil yang diinginkan maka individu tersebut akan
benar-benar memperoleh keberhasilan akademiknya.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Murjito (2003) tentang hubungan antara self efficacy
dengan optimisme masa depan , dapat diketahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan
antara self efficacy dengan optimisme masa depan. Semakin tinggi self efficacy maka akan
semakin tinggi pula optimisme masa depan seseorang. Optimisme berkaitan dengan
keyakinan individu. Individu yang mempunyai keyakinan tinggi akan kemampuannya akan
mampu memandang masa depan dengan optimisme tinggi.
Penelitian yang di lakukan oleh Cakar (2012) yang bertujuan untuk menguji hubungan antara
self efficacy dengan kepuasan hidup dari orang dewasa muda dapat disimpulkan bahwa ketika
self efficacy dari dewasa muda meningkat maka kepuasan hidup mereka juga akan menigkat
hal ini dapat berdampak pada psikologis, kesejahteraan subjektif dan juga kesejahteraan
mental pada dewasa muda tersebut contohnya seperti dalam hal pengambilan keputusan dan
juga pemenuhan tugas yang harus dikerjakan dan diselesaikan begitu juga sebaliknya ketika
self efficacy dari dewasa muda ini menurun maka kepuasan hidup mereka juga menurun.
Hubungan positif antara self efficacy dan kepuasan hidup dapat dipahami oleh fakta bahwa
orang-orang dengan self efficacy tinggi memiliki kemampuan untuk mngatasi situasi stres,
karena orang-orang ini dilaporkan memiliki sikap “saya bisa melakukan ini” (Azar, Vasudeva
& Abdollahi, 2006). Disisi lain, individu yang memiliki self efficacy yang rendah percaya
bahwa hal yang mereka lakukan lebih sulit daripada dalam realita yang dapat meningkatkan
kecemasan dan stres pada saat yang sama dan waktu yang menyempit (Pajeres, 2002).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Yasmin Janjhua, Chaudhary & Chauhan (2014)
mengungkapkan bahwa semakin tinggi khasiat kepercayaan diri karyawan mengindikasikan
bahwa mereka percaya pada kemampuan dan kompetensi mereka dan memiliki keyakinan
penuh bahwa mereka dapat menangani lebih buruk situasi buruk dengan kemampuan,
keterampilan dan pengetahuan. Jenis seperti individu selalu tetap termotivasi dan energik.
Tidak termasuk jenis kelamin yang lain variabel demografis memiliki hubungan yang
signifikan dengan keyakinan efikasi diri. Hasil yang dihasilkan dari penelitian ini juga
mengarah pada kesimpulan bahwa peningkatan self efficacy individu cenderung memiliki
pengaruh positif pada mengurangi stres mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Lyrakos (2012) ini adalah salah satu dari sedikit di bidang
yang meneliti dengan cara lintas budaya dampak pada mahasiswa dari beberapa faktor sehari-
hari yang mempengaruhi kehidupan kita, seperti stres, dukungan sosial dan harga diri.
Temuan pada penelitian ini, memang menunjukkan efek pada siswa dengan variabel tersebut.
Selain itu juga disajikan perbedaan antara negara-negara yang berbeda. Penjelasan tentang
Tingkat Stres Sebuah bunga utama adalah bahwa tingkat stres pada siswa peserta selama studi
kedua menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan pertama kalinya.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Schwarzer dan Hallum (2008)
pada guru bahwa self efficacy dapat menjadi prediktor dari stres kerja. Konstruk dari self
efficacy mewakili satu aspek inti dari teori kognitif Bandura. Dalam teori perubahan perilaku,
Bandura menghipotesiskan bahwa self efficacy menentukan apakah tindakan akan diawali
atau bagaimana upaya dicurahkan, dan seberapa lama dapat bertahan menghadapi rintangan
dan kegegalan. Menurut berbagai penelitian bahwa self efficacy membuat perbedaan cara
orang berpikir, merasa, dan bertindak. berkaitan dengan perasaan, rendahnya self efficacy
dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan ketidakberdayaan. Individu dengan self efficacy
5
rendah juga mempunyai harga diri rendah, mereka cenderung mempunyai pemikiran yang
pesimistik tentang kecakapan dan perkembangan pribadi mereka. berkaitan dengan pemikiran,
maka pemahaman terhadap self efficacy yang kuat akan memudahkan proses kognitif dan
kinerja dalam berbagai latar belakang termasuk kualitas pengambilan keputusan dan prestasi
akademik.
Berdasarkan banyaknya fenomena mahasiswa yang mengalami stres dalam meyelesaikan
skripsi dengan keyakinan akan kemampuan yang mereka miliki dalam menghadapi tekanan
stres yang berbeda-beda, maka permasalahan yang akan diteliti oleh peneiti adalah hubungan
antara self efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Penelitian
ini bertujuan mengetahui hubungan self efficacy dengan stres mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sumber
informasi bagi mahasiswa bahwa self efficacy yang tinggi dapat menurunkan stres.
Stres
Lazarus dan Folkman (1984) menyatakan stres psikologis adalah sebuah hubungan antara
individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu tersebut sebagai hal yang membebani
atau sangat melampaui kemampuan seseorang dan membahayakan kesejahteraanya. Menurut
Maramis (2009), stres yaitu segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat
menganggu keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka
akan muncul gangguan pada badan atau jiwa kita.
Faktor penyebab gangguan yang disebabkan oleh stres berdasarkan beberapa sudut pandang
atau pendekatan.Setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang
berbeda dalam melihat penyebab dari berbagai gangguan fisik yang berkaitan dengan stres.
Dibawah ini akan dijelaskan beberapa sudut pandang tersebut.
a. Sudut pandang psikodinamik
Sudut pandang psikodinamik mendasarkan diri mereka pada asumsi bahwa gangguan
tersebut muncul sebagai akibat dari emosi-emosi yang direpres. Hal-hal yang direpres
akan menentukan organ tubuh mana yang terkena penyakit. Sebagai contoh, apabila
seeorang merepres kemarahan, maka berdasarkan pandangan ini kondisi tersebut dapat
mmunculkan essensial hypertension (Neale, Davison & Haaga, 1996).
b. Sudut pandang biologis
Salah satu sudut pandang biologis adalh somatic weakness model. Model ini memiliki
asumsi bahwa hubungan antara stres dan gangguan psikofisiologis terkait dengan
lemahnya organ tubuh individu. Faktor biologis seperti misalnya genetik ataupun
penyakit yang sebelumnya pernah diderita membuat suatu organ tertentu menjadi
lebih lemah daripada organ lainnya, hingga akhirnya rentan dan mudah mengalami
kerusakan ketika individu tersebut dalam kondisi tertekan dan tidak fit (Neale,
Davison & Haaga, 1996).
c. Sudut pandang kognitif dan perilaku
Sudut pandang kognitif menekankan pada bagaimana individu mempersepsi dan
bereaksi terhadap ancaman dari luar. Seluruh persepsi individu dapat menstimulus
aktivitas sistem simpatetik dan pengeluaran hormon stres. Munculnya emosi yang
negatif seperti perasaan cemas, kecewa, dan sebagainya dapat membuat sistem ini
tidak berjalan dengan lancar dan pada suatu titik tertentu akhirnya memnuculkan
penyakit.
6
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa bagaimana seseorang mengatasi
kemarahannya ternyata berhubungan dengan penyakit tekanan darah tinggi (Neale,
Davison & Haaga, 1996).
Stresor (Sumber Stres)
Menurut Soewondo (2012) Stresor adalah keadaan, situasi, obyek atau individu yang dapat
menimbulkan stres. Secara umum stresor dapat dibagi atas stresor fisik, sosial, dan psikologis.
a. Stresor Fisik
Contohnya adalah panas, dingin, suara bisisng, kondisi dan peralatan kerja yang
buruk, polusi udara, keracunan makanan, obat-obatan.
b. Stresor Sosial
Stresor sosial, ekonomi, politik, misalnya: inflasi, tak ada pekerjaan, pajak, perubahan
teknologi, kejahatan. Keluarga, misalnya: peran jenis kelamis (sex-role), iri, cemburu,
kematian anggota keluarga, masalah keuangan, dan nilai-nilai yang berbeda. Jabatan
dan Karir, seperti komunikasi, kompetisi, latihan, tenggat waktu. Hubungan
interpersonal dan lingkungan, harapan sosial, pelayanan buruk, hubungan teman atau
atasan, rasa bersalah dan inferior.
c. Stresor Psikologis
Frustasi, tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada hambatan yang dapat
menimbulkan frustasi dan karenanya seseorang bisa mengalami stres. Ketidakpastian,
bila seseorang sering berada dalam keraguan dan merasa tidak pasti akan masa depan,
atau pekerjaanya, seseorang bisa bingung, tertekan dan akan mengalami stres yang
negatif.
Kehidupan saat ini dengan persaingan yang ketat bisa membuat banyak orang mengalami
stres. Salah satu penyebabnya adalah beban pekerjaan yang semakin menumpuk. Bila stres
tidak dapat disalurkan dan berkepanjangan maka akan timbul efek negatif seperti keluhan dan
gejala yang menganggu. Stres dapat berpengaruh pada kesehatan fisik dan psikologis sehinga
bisa mengakibatkan tenaga dan produktivitas menurun, dan menimbulkan tingkah laku yang
tidak sesuai.
Gejala – gejala stres
Berikut adalah gejala-gejala stres menurut Cooper, C. L. (Munandar, 2008)
a. Gejala Fisikal
Tekanan darah, Diare, obstipasi.
b. Gejala Psikologikal
Kecemasan dan ketidaktegasan.
c. Gejala Perilaku
Perokok dan peminum.
Self efficacy
Menurut Bandura (1997) Self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan-
kemampuan yang dimiliki dalam mengatasi berbagai macam situasi yang muncul dalam
hidupnya. Self efficacy tidak berkaitan dengan kecakapan yang dimiliki, namun berkaitan
dengan keyakinan individu mengenai hal yang dapat dilakukan dengan kecakapan yang ia
miliki seberapapun besarnya. Self efficacy akan mempengaruhi beberapa aspek dari kognisi
7
dan perilaku seseorang, oleh karena itu perilaku individu akan berbeda dengan individu
lainnya (Alwisol, 2008).
Keyakinan-keyakinan dalam diri mempengaruhi bagaimana manusia berfikir, merasa,
memotivasi diri dan bertindak. Self efficacy menjadi faktor penentu tindakan individu melalui
proses kognitif yang berberan sebagai mediator self efficacy dengan jalan mempengaruhi
manusia mengkonstruksi serta menyusun scenario guna kondisi di masa depan, manusia
memotibvasi diri mereka dan mengarahkan perilaku mereka melalui pemikiran masa depan
(motivasional), afektif berperan memantabkan diri dalam menghadapi tantangan, dan selektif
adalah perilaku memilih yang dipengaruhi oleh keyakinan akan kemampuan diri (Bandura,
1997).
Efikasi diri (self efficacy) adalah ekspektasi dari keyakinan mengenai seberapa jauh seseorang
mampu melakukan suatu perilaku dalam situasi tertentu. Efikasi diri yang positif adalah
keyakinan untuk mampu melakukan perilaku yang dimaksud, tetapi apabila efikasi diri
negatif maka seseorang akan enggan untuk mencoba suatu perilaku tertentu (Friedman dan
Schustak, 2006).
Baron & Byrne (2004) menyebutkan efikasi diri (self efficacy) adalah keyakinan seseorang
akan kemampuan atau kompetensinya atas kinerja atau tugas yang diberikan, untuk mencapai
suatu tujuan, atau mengatasi sebuah hambatan. Sedangkan menurut Woolfolk (2009), efikasi
diri merupakan perasaan seseorang bahwa dirinya mampu menangani tugas tertentu dengan
efektif.
Menurut Bandura (1997), proses psikologis dalam Efikasi Diri yang turut berperan dalam diri
manusia ada 4 yakni proses kognitif, motivasional, afeksi dan proses pemilihan/seleksi.
a. Proses kognitif
Proses kognitif merupakan proses berfikir, didalamya termasuk pemerolehan,
pengorganisasian, dan penggunaan informasi. Kebanyakan tindakan manusia bermula
dari sesuau yang difikirkan terlebih dahulu. Individu yang memiliki Efikasi Diri yang
tinggi lebih senang membayangkan tentang kesuksesan. Sebaliknya individu yang
Efikasi Diri-nya rendah lebih banyak membayangkan kegagalan dan hal-hal yang
dapat menghambat tercapainya kesuksesan (Bandura, 1997). Bentuk tujuan personal
juga dipengaruhi oleh penilaian akan kemampuandiri. Semakin seseorang
mempersepsikan dirinya mampu maka individu akan semakin membentuk usaha-
usaha dalam mencapai tujuannnya dan semakin kuat komitmen individu terhadap
tujuannya (Bandura, 1997).
a. Proses motivasi
Kebanyakan motivasi manusia dibangkitkan melalui kognitif. Individu memberi
motivasi/dorongan bagi diri mereka sendiri dan mengarahkan tindakan melalui tahap
pemikiran-pemikiran sebelumnya. Kepercayaan akan kemampuan diri dapat
mempengaruhi motivasi dalam beberapa hal, yakni menentukan tujuan yang telah
ditentukan individu, seberapa besar usaha yang dilakukan, seberapa tahan mereka
dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan ketahanan mereka dalam menghadapi
kegagalan (Bandura, 1997).
Menurut Bandura (1997), ada tiga teori yang menjelaskan tentang proses motivasi.
Teori pertama adalah causal attributions (atribusi penyebab). Teori ini fokus pada
sebab-sebab yang mempengaruhi motivasi, usaha, dan reaksi-reaksi individu. Individu
yang memiliki Efikasi Diri tinggi bila mengahadapi kegagalan cenderung menganggap
kegagalan tersebut diakibatkan usaha-usaha yang tidak cukup memadai. Sebaliknya,
8
individu yang Efikasi Dirinya rendah, cenderung menganggap kegagalanya
diakibatkan kemampuan mereka yang terbatas. Teori kedua, outcomes
experience (harapan akan hasil), yang menyatakan bahwa motivasi dibentuk melalui
harapan-harapan. Biasanya individu akan berperilaku sesuai dengan keyakinan mereka
tentang apa yang dapat mereka lakukan. Teori ketiga, goal theory (teori tujuan),
dimana dengan membentuk tujuan terlebih dahulu dapat meningkatkan motivasi.
b. Proses afektif
Proses afeksi merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan reaksi emosional.
Menurut Bandura (1997), keyakinan individu akan coping mereka turut
mempengaruhi level stres dan depresi seseorang saat mereka menghadapi situasi yang
sulit. Persepsi Efikasi Diri tentang kemampuannya mengontrol sumber stres memiliki
peranan penting dalam timbulnya kecemasaan. Individu yang percaya akan
kemampuannya untuk mengontrol situasi cenderung tidak memikirkan hal-hal yang
negatif. Individu yang merasa tidak mampu mengontrol situasi cenderung mengalami
level kecemasan yang tinggi, selalu memikirkan kekurangan mereka, memandang
lingkungan sekitar penuh dengan ancaman, membesar-besarkan masalah kecil, dan
terlalu cemas pada hal-hal kecil yang sebenarnya jarang terjadi (Bandura, 1997).
c. Proses seleksi
Kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu turut mempengaruhi
efek dari suatu kejadian. Individu cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang
diluar batas kemampuan mereka. Bila individu merasa yakin bahwa mereka mampu
menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut.
Dengan adanya pilihan yang dibuat, individu kemudian dapat meningkatkan
kemampuan, minat, dan hubungan sosial mereka (Bandura, 1997).
Aspek-aspek Self Efficacy
Aspek-aspek self efficacy menurut Bandura (dalam Hamka, 2010)
a. Memiliki kepercayaan diri dalam situasi yang tidak menentu yang mengandung
kekaburan dan penuh tekanan.
Self efficacy menekankan pada komponen kepercayaan diri yang dimiliki oleh
seseorang dalam menghadapi situasi-situasi yang akan datang yang mengandung
kekaburan, tidak dapat diramalkan dan sering kali penuh dengan tekanan. Keyakinan
individu bahwa dapat melaksanakan tugas dengan baik akan menentukan perilaku atau
tindakan yang benar-benar akan dilakukan individu tersebut. Seberapa besar usaha
yang dilakukan akan menentukan pencapaian tujuan akhir.
b. Memiliki keyakinan mencapai target yang sudah ditentukan.
Seseorang yang mempunyai self efficacy yang tinggi akan menetapkan target yang
tinggi dan selalu konsekuen terhadap target tersebut. Individu akan berupaya
menetapkan target yang tinggi bila target yang sesungguhnya telah dicapai.
Sebaliknya individu dengan self efficacy yang rendah akan menetapkan target awal
sekaligus membuat perkiraan pencapaian hasil yang rendah. Individu mengurangi atau
bahkan membatalkan target yang akan dicapai apabila menghadapi beberapa rintangan
dan pada tugas berikutnya akan cenderung menetapkan target yang lebih rendah lagi.
c. Memiliki keyakinan kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan kognitif dan
melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil.
Motivasi, kemampuan kognitif, dan ketetapan dalam bertindak sangat diperlukan
sebagai dasar untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Jika berhadapan dengan tugas
9
yang sulit maka dibutuhkan motivasi dan kemampuan kognitif serta tindakan yang
tepat untuk mencapai hasil yang lebih baik.
d. Memiliki keyakinan akan kemampuan dalam mengatasi masalah atau tantangan yang
muncul.
Self efficacy juga terkait dengan kemampuan individu dalam mengatasi masalah atau
tantangan yang muncul. Jika keyakinanya tinggi dalam menghadapi masalah maka
seseorang akan mengusahakan dengan sebaik-baiknya untuk mengatasi masalah
tersebut. Sebaliknya apabila individu tidak yakin terhadap kemampuannya dalam
menghadapi situasi yang sulit atau muncul, maka kemungkinan kegagalan akan
terjadi.
Pengukuran Self Efficacy
Bandura (dalam Alwisol, 2008) mengatakan bahwa pengukuran self efficacy yang dimiliki
seseorang mengacu pada tiga dimensi, yaitu:
a. Magnitude, yaitu suatu tingkat ketika seseorang meyakini usaha atau tindakan yang
dapat ia lakukan.
b. Strength, yaitu suatu kepercayaan diri yang ada dalam diri seseorang yang dapat ia
wujudkan dalam meraih performa tertentu.
c. Generality, diartikan sebagai keleluasaan dari bentuk self efficacy yang dimiliki
seseorang untuk digunakan dalam situasi lain yang berbeda.
Mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditempuhnya secra
mantap, dimana di dalam menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh
kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa ada yang
sudah bekerja atau disibukkan oleh kegiatan organisasi kemahasiswaan (Ganda, 2004). Para
psikolog merujuk masa antara masa remaja dan dewasa sebagai tumbuh dewasa. Masa ini
biasanya antara usia 18 hingga 25 tahun ditandai dengan pencarian identitas melalui pekerjaan
dan relasi yang terjalin, ketidakstabilan, dan fokus pada diri sendiri.
Berdasarkan pendapat diatas, diketahui bahwa keyakinan diri adalah representasi mental dan
kognitif individu atas realitas, yang terbentuk oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan
masa kini, dan disimpan dalam memori. Dalam jangka panjang keyakinan ini mempengaruhi
cara-cara sosialisasi yang akan dilakukan serta cara pandang seseorang terhadap kualitas
dirinya sendiri, yang baik ataupun yang buruk.
Stres dan Self Efficacy
Mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur 18-25 tahun. Dalam usia tersebut
mahasiswa mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sosok mahasiswa
juga “kental” dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuwan yang dimiliki dalam melihat
sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional (Susantoro, 2003). Mahasiswa
yang sedang mengambil kuliah S-1 memiliki beberapa syarat untuk lulus, salah satunya
menulis skripsi. Namun pada prosesnya mahasiswa memiliki kendala dalam menyusun skripsi
yaitu kesulitan menemui dosen pembimbing, kesulitan dalam proses pengambilan data
penelitian, kesulitan dalam mencari subjek, kesulitan mencari referensi, adanya data yang
hilang. kendala-kendala tersebut menjadi stresor bagi mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi.
10
Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat menganggu
keseimbangan diri kita, apabila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan
mengalami ketegangan pada fisik, psikologis, dan prilaku. Bentuk ketegangan ini dapat
membuat produktivitas menurun sehingga akan muncul rasa sakit dan gangguan-gangguan
mental (Maramis, 2009; Feldman, 1989).
Self efficacy berperan penting dalam menghadapi kondisi stres pada mahasiswa untuk
mencapai tujuan dan target yang sudah ditentukan. Self efficacy adalah perasaan, keyakinan,
persepsi, kepercayaan terhadap kemampuan dalam mengatasi suatu situasi tertentu yang
nantinya akan berpengaruh pada cara individu menangani situasi tersebut.
Mahasiswa yang memiliki self efficacy tinggi dalam mengerjakan skripsi akan mengalami
stres yang rendah, karena mahasiswa tersebut mempunyai percaya diri pada situasi yang tidak
menentu dan penuh tekanan, mempunyai keyakinan akan kemampuan diri dalam
menyelesaikan dan menghadapi masalah, mempunyai keyakinan akan kemampuan untuk
mencapai target yang ditetapkan dan mempunyai keyakinan akan kemampuan kognitif
sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan dapat melakukan tindakan untuk mencapai hasil.
Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki self efficacy rendah akan mengalami stres
tinggi karena mahasiswa tersebut kurang yakin pada situasi yang tidak menentu dan penuh
tekanan, kurang yakin akan kemampuan diri dalam menyelesaikan serta menghadapi masalah,
kurang yakin akan kemampuan untuk mencapai target yang ditetapkan, kurang yakin akan
kemampuan kognitif dalam menumbuhkan motivasi dan melakukan tindakan untuk mencapai
hasil.
Dengan kata lain ketidakyakinan tersebut dapat menjadi kendala dan menambah beban stres
untuk mencapai keberhasilan. Ketidakyakinan tersebut cenderung dapat menimbulkan stres
pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Kesulitan tugas termasuk skripsi merupakan
tuntutan yang harus diselesaikan mahasiswa dan dapat menjadi sumber stres. Oleh karena itu,
jika mahasiswa memiliki self efficacy yang tinggi akan memiliki tingkat stres yang rendah
ketika menyusun skripsi seperti mampu mengerjakan skripsi dalam keadaan apapun, mampu
menangkap masukan dari pembimbing dengan tepat, santai ketika bertemu dosen
pembimbing dan fokus berkonsentrasi selama menyusun skripsi. Berdasarkan penjelasan
tersebut didapatkan bagan kerangka berpikir seperti yang tercantum dibawah ini :
11
Hipotesis
Terdapat hubungan negatif antara self efficacy dengan stres. Jika self efficacy tinggi maka
tingkat stres rendah begitu juga sebaliknya, jika self efficacy rendah maka tingkat stres tinggi.
Mahasiswa yang sedang
mengerjakan Skiripsi
Stres rendah
Self efficacy
1. Percaya diri pada situasi yang
tidak menentu dan penuh
tekanan.
2. Yakin akan kemampuan diri
dalam menyelesaikan dan
menghadapi masalah.
3. Yakin akan kemampuan untuk
mencapai target yang
ditetapkan.
4. Yakin akan kemampuan
kognitif, menumbuhkan
motivasi dan melakukan
tindakan untuk mencapai hasil.
1. Kurang yakin pada situasi yang
tidak menentu dan penuh
tekanan.
2. Kurang yakin akan kemampuan
diri dalam menyelesaiakan dan
menghadapi masalah.
3. Kurang yakin akan kemampuan
untuk mencapai target yang
ditetapkan.
4. Kurang yakin akan kemampuan
kognitif dalam menumbuhkan
motivasi dan melakukn
tindakan untuk mencapai hasil.
Tinggi
Stres tinggi
Rendah
12
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pada
meode kuantitatif ini, menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah
dengan metode statistika dalam rangka menguji hipotesis antara variabel yang diteliti. Peneliti
menggunakan penelitian kuantitatif korelasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui korelasi antara dua variabelnya dan juga untuk menguji signifikansinya (Azwar,
2010; Arikunto, 2010).
Subjek Penelitian
Populasi dari keseluruhan subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang angkatan 2012 yang sedang mengerjakan skripsi. Sampel penelitian
merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel dapat diambil
jika populasinya besar (sugiyono, 2007) untuk menentukan sampel maka diperlukan suatu
teknik pengambilan sampel sehingga bagian populasi yang akan dijadikan sampel dapat
mewakili karakteristik populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
menggunakan proporsive sampling yaitu untuk menetapkan ciri dan tujuan.
Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan pedoman tabel Issac dan Michael. Sesuai
dengan tabel Issac dan Michael, penelitian dengan taraf 5% dari populasi sebanyak 1336,
maka diambil sampel sebanyak 279 (Sugiyono, 2007).
Variabel dan Instrumen Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah stres. Stres diungkap berdasarkan teori Maramis
(2009), yaitu segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat menganggu
keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan muncul
gangguan pada badan atau jiwa kita. Skala ini diadaptasi dari Nugraheni (2012), didalam
skala ini terdapat tiga aspek yang diungkap yaitu: a. Gejala fisik, b. Gejala psikologis, dan c.
Gejala keperilakuan. Demikian pada skala stres ini terdapat 36 item valid dengan indeks
validitas 0,326-0,767 dan reliabilitas 0,865.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self-efficacy. Self efficacy merupakan keyakinan
mahasiswa dengan kemampuan mereka untuk menghasilkan suatu pencapaian. Skala yang
digunakan untuk mengukur self efficacy adalah adaptasi dari skala Hamka (2010). Aspek dari
skala tersebut adalah 1. Memiliki kepercayaan diri dalam situasi yang tidak menentu yang
mengandung kekaburan dan penuh tekanan, 2. Memiliki keyakinan mencapai target yang
sudah ditentukan, 3. Memiliki keyakinan kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan
kognitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil, 4. Memiliki
keyakinan akan kemampuan dalam mengatai masalah atau tantangan yang muncul. Pada skala
ini terdapat 40 item valid dengan indeks validitas 0,311-0,639 dan indeks reliabilitas 0,907.
Skala yang digunakan adalah model likert atau lebih dikenal dengan metode rating yang
digunakan prosedur perskalanya berdasarkan pada:
1. Setiap pertanyaan yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan favorable dan
unfavorable dimana pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung atau
memihak pada penilaian subjek, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak
memihak atau mendukung pada penilaian subjek.
13
2. Jawaban yang diberikan individu yang mempunyai penilaian positif harus diberi bobot
atau nilai yang lebih tinggi dan pada yang jawaban oleh responden yang mempunyai
nilai negatif (Azar, 2007).
cara memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan yang mendukung (favorable)
bergerak dari 4 sampai 1.
a. Nilai 4 jika jawaban SS (Sangat Sesuai)
b. Nilai 3 jika jawaban S (Sesuai)
c. Nilai 2 jika jawaban TS (Tidak Sesuai)
d. Nilai 1 jika jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai)
Dan pada pernyataan unfavorable dengan penilaian bergerak dari 1 sampai 4.
a. Nilai 1 jika jawaban SS (Sangat Sesuai)
b. Nilai 2 jika jawaban S (Sesuai)
c. Nilai 3 jika jawaban TS (Tidak Sesuai)
d. Nilai 4 jika jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai)
Tabel 1
Validitas dan Relibilitas Skala Setelah Try Out
Variabel Jumlah Item
Awal
Jumlah Item
Valid
Validitas Reliabilitas
Stres 36 23 0,355-0,616 0,880
Self Effcacy 40 25 0,319-0,613 0,864
Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukannya try out maka diperoleh jumlah item valid pada
skala stres 23 item dengan indeks validitasnya 0,355-0,616 dan dengan reliabilitas 0,880.
Pada skala self efficacy diperoleh jumlah item valid sebanyak 25 item dengan indeks validitas
0,319-0,613 dan reliabilitasnya 0,864.
Prosedur dan Analisis Data
Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan penelitian, tahap
pelaksanaan penelitian, dan tahap penulisan laporan penelitian. Tahap perencanaan penelitian
yaitu tahap sebuah penelitian dipersiapkan. Pada tahap tersebut semua hal terkait pnelitian
dipersiapkan yaitu, merumuskan masalah, mencari landasan teori, penyusunan kerangka
berpikir, penentuan hipotesis, menentukan populasi, menentukan sampel, menentukan jenis
analisis data penelitian dan melakukan uji coba. Pada tahap perencanaan dilakukan uji coba
skala stres dan skala self efficacy pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk
melihat validitas item pada skala tersebut. Tahap pelaksanaan penelitian, yaitu tahap
penelitian dilaksanakan. Pada tahap penelitian, dilakukan pengumpulan data dengan cara
menyebarkan skala pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Universitas
Muhammdiyah Malang kemudian peneliti mengumpulkan skala yang telah di isi dan
menganalisis data dengan cara melakukan scoring, dalam proses menyebarkan skala peneliti
mengunakan dua metode yaitu menyebarkan secara langsung dan menyebarkan skala secara
tidak langsung yaitu dengan menggunakan media sosial. Kemudian melakukan interpretasi
terhadap analisis data dan membahasnya berdasarkan teori, kerangka berpikir, dan membuat
kesimpulan sesuai hipotesis dan tujuan penelitian. Tahapan terakhir yaitu tahap penulisan
14
laporan penelitian, tahap dimana penelitian telah selesai dilaksanakan dan membuat laporan
penelitian sesuai dengan format yang ditetapkan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment.
Korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang
sama-sama berjenis interval (Winarsunu, 2002).
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 280 mahasiswa angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah
Malang yang sedang mengerjakan skripsi. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 106
mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan 174 mahasiswa yang berjenis kelamin
perempuan.
Sebelum melakukan uji korelasi, peneliti terlebih dahulu melakukan uji kenormalan dan
homogenitas data. Pengambilan keputusan hasil uji kenormalan data dengan one-sample
kolmogrof-smirnov test dengan melihat nilai signifikasi yang menunjukkan 0,882 > 0,05
maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Data yang mempunyai distribusi normal
berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Dengan profit data semacam ini maka data
tersebut dianggap bisa mewakili populasi.
Adapun uji homogenitas menunjukkan nilai signifikasi pada levene test sebesar 0,417 > 0,05,
maka dapat dikatakan data pada penelitian ini bersifat homogen atau data yang dianalisis
berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda variansinya Atau mempunyai karakteristik yang
sama. Setelah diperoleh hasil data yang normal dan homogen. Maka selanjutnya
mendiskripsikan data sebagi berikut:
Tabel 2
Deskripsi Data Stres
Jenis Kelamin Stres Total
Rendah Tinggi
Laki-laki 75
26,8%
31
11,1%
106
37,9%
Perempuan 62
22,1%
112
40,0%
174
62,1%
Total 137
48,9%
143
51,1%
280
100,0%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 280 subjek penelitian, terdapat 137
subjek atau 48,9% yang memiliki stres rendah dan terdapat 143 subjek atau 51,1% yang
memiliki stres tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin yaitu terdapat 75 atau
26,8% pada laki-laki dan 62 atau 22,1% pada perempuan yang memiliki stres rendah dan
terdapat 31 atau 11,1% pada laki-laki dan 112 atau 40,0% pada perempuan yang memiliki
stres tinggi.
15
Tabel 3
Deskripsi Data Self Efficacy
Jenis Kelamin Sel Efficacy Total
Rendah Tinggi
Laki-laki 54
19,3%
52
18,6%
106
37,9%
Perempuan 81
28,9%
93
33,2%
174
62,1%
Total 135
48,2%
145
51,8%
280
100,0%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 280 subjek penelitian, terdapat 135
subjek atau 48,2% yang memiliki self efficacy rendah dan terdapat 145 subjek atau 51,8%
yang memiliki self efficacy tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin yaitu
terdapat 54 atau 19,3% pada laki-laki dan 81 atau 28,9% pada perempuan yang memiliki self
efficacy rendah dan terdapat 52 atau 18,6% pada laki-laki dan 93 atau 33,2% pada perempuan
yang memiliki self efficacy tinggi.
Tabel 4
Korelasi Self Efficacy dengan Stres
Variabel r R² P
Self Efficacy dengan
Stres 0,005 0,86 0,928
Berdasarkan hasil analisis korelasi diatas, ternyata tidak ada hubungan antara self efficacy
dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hal ini dapat dilihat dari nilai
r=0,005 dengan taraf signifikansi p= 0,928 (>0,05).
DISKUSI
Penelitian ini berfokus pada pengujian bagaimana hubungan self efficacy dengan stres
mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa
hipotesa peneliti ditolak, dengan angka korelasi (r) sebesar 0,005 dan nilai signifikansi 0,928
> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel yaitu self
efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feist & Feist (2009)
yang mengemukakan bahwa jika ketakutan, kecemasan, atau tingkat stres yang dialami
seseorang tinggi, maka biasanya mereka mempunyai self efficacy yang rendah. sementara
mereka yang merasa mampu dan yakin terhadap kesuksesan dalam mengatasi rintangan dan
menganggapnya sebagai suatu tantangan yang tidak perlu dihindari, lebih memiliki self
efficacy yang tinggi. Hal ini dikarenakan stress pada mahasiswa dapat berasal dari dalam
dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Sumber stress pada mahasiswa dapat berasal
dari tuntutan prestasi dari orangtua, frekuensi ujian, kurikulum akademik, sulit tidur, khawatir
16
akan masa depan, merasa kesepian, kualitas makanan, kelas yang tidak nyaman dan tidak
tersedia sarana belajar (Shah et al., 2006).
Faktor penyebab gangguan yang disebabkan oleh stres berdasarkan beberapa sudut pandang
atau pendekatan pada setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang
berbeda. Salah satunya adalah sudut pandang kognitif dan perilaku. Sudut pandang kognitif
menekankan pada bagaimana individu mempersepsi dan bereaksi terhadap ancaman dari luar.
Seluruh persepsi individu dapat menstimulus aktivitas sistem simpatetik dan pengeluaran
hormon stres. Munculnya emosi yang negatif seperti perasaan cemas, kecewa dapat membuat
sistem ini tidak berjalan dengan lancar dan pada suatu titik tertentu akhirnya memunculkan
penyakit. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa bagaimana seseorang mengatasi
kemarahannya ternyata berhubungan dengan penyakit tekanan darah tinggi (Neale, Davison &
Haaga, 1996).
Adapun salah satu aspek menurut Bandura (dalam Hamka, 2010) yang mengungkapkan
bahwa self efficacy yang tinggi memiliki keyakinan kemampuan menumbuhkan motivasi,
kemampuan kognitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil.
Motivasi, kemampuan kognitif, dan ketetapan dalam bertindak sangat diperlukan sebagai
dasar untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Jika berhadapan dengan tugas yang sulit maka
dibutuhkan motivasi dan kemampuan kognitif serta tindakan yang tepat untuk mencapai hasil
yang lebih baik.
Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan hasil pada penelitian ini tidak terdapat suatu
hubungan antara self efficacy dengan stress. Karena semakin tinggi self efficacy maka
semakin banyak tuntutan yang diterima untuk dapat mencapi hasil kerja yang optimal dengan
begitu stress pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi juga akan meningkat ketika
hasil tersebut tidak menunjukkan hasil yang optimal.
Menurut Bandura (1997), proses psikologis dalam efikasi diri yang turut berperan dalam diri
manusia ada 4 yakni proses kognitif, motivasional, afeksi dan proses pemilihan/seleksi. Salah
satunya proses seleksi yaitu kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi tertentu
turut mempengaruhi efek dari suatu kejadian. Individu cenderung menghindari aktivitas dan
situasi yang diluar batas kemampuan mereka. Bila individu merasa yakin bahwa mereka
mampu menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut.
Dengan adanya pilihan yang dibuat, individu kemudian dapat meningkatkan kemampuan,
minat, dan hubungan sosial mereka (Bandura, 1997).
Menurut Atkinson (dalam Rettob, 2008:23) faktor-faktor penyebab stress dapat dibedakan
menjadi faktor internal yang terdiri atas keadaan fisik, perilaku, kognisi atau standar yang
terlalu tinggi, dan emosional. Sedangkan faktor eksternal yang terdiri atas lingkungan fisik
seperti kebisingan, polusi dan penerangan, lingkungan pekerjaan seperti pekerjaan yang
diulang-ulang, dan lingkungan sosial budaya seperti kompetisi.
Hasil penelitian ini juga didukung dengan adanya penelitian yang mengemukakan bahwa
faktor eksternal yang paling dominan mempengaruhi stress dalam penyusunan skripsi adalah
lingkungan sosial, seperti lingkungan keluarga ataupun di lingkungan kampus, dan faktor
internal yang paling dominan mempengaruhi stress dalam penyusunan skripsi adalah
kemampuan intelektual ( Sudarya, Bagia & Suwendra 2014).
Hasil observasi dan interview yang dilakukan peneliti pada mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi menunjukkan bahwasanya tekanan dari diri sendiri dapat menimbulkan
17
stres, terutama bagi individu yang selalu ingin tampil sempurna (perfectionist). Segala sesuatu
yang tidak sesuai dengan keinginannya akan mendorong individu itu untuk
menyempurnakannya, sementara pekerjaan yang diembannya cukup banyak sehingga menyita
waktu yang banyak pula. Oleh karena itu, individu yang perfectionist memiliki keyakinan
atau self efficacy yang tinggi dan memiliki potensi yang lebih besar untuk mudah terserang
stres dalam hidupnya karena hasil yang ingin dicapai tidak menunjukkan hasil yang
maksimal. Hal ini dapat dialami oleh perempuan maupun pria tetapi perempuan lebih cepat
stres dan berubah mood (suasana hati) daripada pria. Perempuan memang memiliki tingkat
depresi, gangguan stres dan masalah kecemasan yang lebih tinggi daripada pria.
Self efficacy pada penelitian ini merupakan self efficacy secara umum sehingga hal inilah
dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yang menunjukkan tidak
adanya hubungan antara self efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi. Karena tidak hanya faktor skripsi yang dapat mempengaruhi self efficacy individu
melainkan banyak faktor lain yang mempengaruhi.
Pada proses penyebaran skala peneliti menggunakan dua metode yaitu menyebarkan secara
langsung dan menyebarkan skala tidak langsung dengan menggunakan media sosial. Dalam
proses penyebaran skala melalui media sosial peneliti tidak bisa mengobservasi subjek secara
langsung untuk pengisian skala tersebut, sehingga hal ini bisa menjadi salah satu alasan
bahwa hasil penelitian ini tidak ada hubungan
Adapun faktor lain yang mempengaruhi hasil dalam penelitian ini tidak berhubungan adalah
peneliti kurang menspesifikkan stres yang dialami mahasiswa. Dalam proses pengerjannya
mahasiswa memiliki stres yang berbeda dari mulai menentukan judul, mencari referensi,
mengerjakan BAB I hingga proses mengerjakan skripsi selesai. Faktor itulah yang bisa
menjadi salah satu alasan bahwa penelitian ini tidak ada hubungan.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa hipotesa penelitian ditolak yang berarti
tidak ada hubungan antara self efficacy dengan stres pada mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi.
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema-tema yang hampir sama dengan
penelitian ini, diharapkan untuk lebih memperhatikan karakteristik subjek yaitu dengan
menentukan jumlah yang sama antara laki-laki dan wanita. Pada peneliti yang ingin meneliti
dengan variabel yang sama disarankan untuk menggunakan subjek yang berbeda dan juga
bisa menggabungkan salah satu variabel pada penelitian ini dengan variabel yang lain seperti
perfectionist.
REFERENSI
Agung A. G., & Santi B. M. (2013). Hubungan kecerdasan emosi dan self efficacy dengan
tingkat stres mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Jurnal Penelitian Psikologi,
17 (2), 1-6.
Alwisol. (2008). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.
18
Arikunto, S. (2007). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (edisi revisi). Jakarta:
Rineka Cipta.
Azar, I. A. S., Vasudeva, P., & Abdollahi, A. (2006). Relationship between quality of life,
hardiness, self-efficacy and self-esteem amongst employed and unemployed married
women in zabol. Iran J Psychiatry, 1, 104-111. Retrieved from http://journals.tums.ac.ir
Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Bandura, A. (1997). Self efficacy: the exercise of control. New York: W.H Freeman and
Company.
Baron, R.A & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial. Jilid 1. Edisi 10. Jakarta: Erlangga.
Cakar, F. S. (2012). The relationship between the self-efficacy and life satisfaction of young
adults. Turkey: Canadian Center of Science and Education. 5 (6), 123-130.
Feist, J., & Feist, G.J. (2009). Theories of personality. Seventh Edition. Baston: McGraw Hill.
Feldman, R.S. (1989). Adjustment : applying psychology in complex world. New York : Mc
Graw-Hill.
Friedman, H. S., & Schustack, M. (2006). Kepribadian: teori klasik dan riset modern.
Jakarta: Erlangga.
Ganda, Y. (2004). Petunjuk praktis cara mahasiswa belajar di perguruan tinggi. Jakarta:
Grasindo.
Gist, M. E., dan Mitchell. (1992). Self efficacy: a theoretical analysis of is determinants and
malleability, Academy of Management Review, 17 ( 2), 183-211.
Hamka. (2010). Hubungan self efficacy terhadap minat entrepreneur pada mahasiswa
jurusan akuntansi fakultas ekonomi univeristas muhammadiyah malang. Skripsi,
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Krohne, H. W. (2002). Stres and coping theories: Universitat Mainz Germany. Psychological
Bulletin, 1 - 13.
Lazarus, R S and Folkman, S, (1984). Stres, appraisal, and coping. New York: Springer.
Luszczynska, A., Scholz, U., & Schwarzer, R. (2005). The general self efficacy scale:
multicultural validation studies. The Journal of Psychology. 139 (5), 439-457.
Lyrakos, D. G. (2012). The impact of stres, social support, self efficacy and coping on
university students, a multicultural european study. Eropa: Maastricht University. 3 (2),
143-149.
Munandar, A. S. (2008). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI-Press
19
Maramis. (2009). Catatan ilmu kedokteran jiwa. Edisi 2. Surabaya: Airlangga.
Murjito. (2003). Hubungan antara self efficacy dengan kecemasan komunikasi interpersonal
pada mahasiswa baru. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang, Jawa Timur).
Neale, J. M., Davidson, G. C., Haaga, D. A. F. (1996). Exploring abnormal psychology. New
York: John Willey & Sons.
Nugraheni, W. P. (2012). Tingkat stres pada kepolisian lalu lintas di polres malang. Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Malang.
Pajares, F. (2002). Self-Efficacy, overview of social cognitive theory and self-efficacy.
Journal of Internet Psychology, (online). From
http://www.positivepractise.com/efficacy/self efficacy/html.
Rettob. (2008). Identifikasi faktor-faktor penyebab stres terhadap stres mahasiswa yang
sedang menempuh skripsi di Universitas Katolik Soegijapranata: studi kasus pada
mahasiswa fakultas ekonomi jurusan manajemen dan jurusan akuntansi Universitas
Katolik Soegijapranata semarang. Semarang: jurusan manajemen fakultas ekonomi
universitas katolik soegijapranata semarang.
Schwarzer, R., & Hullum, S. (2008). Perceived teacher self efficacy as a predictor of job stres
and burnout: mediation analyses. Ralf Schwarzer Freie Universitat Berlin, Germany.
Suhair Hallum Tishreen University, Lattakia, Syiria.
Shah M., Hasan S., Malik S., & Screeramareddy C. T. (2006). Perceived stress, sources and
severity of stress among medical undergraduates in a pakistani medical school. BMC
Medical Education.
Soewondo, S. (2012). Stres, manajemen stres, dan relaksasi progresif. Jakarta: Fakultas
Psikologi, Universitas Indonesia.
Sudarya I. Wayan., Begia I. Wayan., & Suwendra I. Wayan. (2014). Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyususnan skripsi jurusan
manajemen UNDIKSHA angkatan 2009. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
jurusan Manajemen.
Sugiyono. (2007). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Susantoro, A. A. (2003). Sejarah press mahasiswa indonesia. (on-line). Available
FTP:http://www.Persmahawana.Fanspace.com/
Sutardjo, A.W. (2007). Pengantar psikologi klinis. Bandung: PT. Refika Aditama.
Taylor. E. S. (2000). Health psychology. New York: Mc-Grew-Hill.
20
Tsatsoulis et al. (2006) Genetic variants of sex hormone-binding globulin and their biological
consequences. Greece: University of Loannina.
Turner, et al. (2009). The influence of parenting styles, achievement motivation, and self
efficacy on academic performance in college students. Heffer is a Clinical Associate
Professor of Psychology at Texas A&M University.
Woolfolk, Anita . (2009). Educational psychology : active learning edition. Edisi kesepuluh.
Cetakan pertama. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Yasmin, J., Chaundary, R., & Chauhan, M. (2014). Relationship between employees’ self-
efficacy belief and role stres: a study. India: Department of Business Management, Dr.
Y.S. Parmar University of Horticulture and Forestry Nauni, Solan 173 230, Himachal
Pradesh, India. 5 (2): 169-173.
21
LAMPIRAN
22
LAMPIRAN I
UJIA VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Stres
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,863 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item1 94,18 97,111 ,512 ,856
item2 94,37 97,321 ,536 ,856
item3 94,43 101,292 ,210 ,864
item4 94,20 98,374 ,398 ,859
item5 94,67 100,974 ,273 ,862
item6 94,31 98,050 ,430 ,858
item7 94,31 100,342 ,361 ,860
item8 93,80 98,291 ,418 ,858
item9 94,53 99,504 ,398 ,859
item10 94,53 101,421 ,248 ,862
item11 95,04 104,665 ,011 ,866
item12 94,18 97,903 ,436 ,858
item13 94,69 98,092 ,499 ,857
item14 94,04 98,998 ,468 ,858
item15 94,00 99,708 ,438 ,858
item16 94,45 100,586 ,299 ,861
item17 94,00 100,083 ,405 ,859
ittem18 93,59 98,997 ,346 ,860
item19 94,55 97,503 ,558 ,856
item20 93,82 96,403 ,610 ,854
item21 94,20 98,957 ,462 ,858
item22 94,16 100,348 ,464 ,859
item23 94,31 97,592 ,427 ,858
item24 94,65 100,065 ,293 ,862
item25 94,16 105,681 -,075 ,870
item26 94,12 100,735 ,260 ,862
item27 94,69 98,175 ,426 ,858
item28 94,29 98,792 ,422 ,858
item29 94,80 98,957 ,431 ,858
item30 94,18 101,070 ,247 ,862
23
item31 94,65 97,565 ,597 ,855
item32 94,57 104,625 ,006 ,867
item33 94,53 98,463 ,481 ,857
item34 94,37 101,612 ,216 ,863
item35 94,43 100,125 ,289 ,862
item36 94,61 101,284 ,245 ,862
REDUKSI 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,880 23
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item1 60,88 61,026 ,504 ,874
item2 61,06 61,059 ,542 ,873
item4 60,90 60,844 ,491 ,874
item6 61,00 61,583 ,438 ,876
item7 61,00 63,500 ,363 ,878
item8 60,49 62,588 ,355 ,878
item9 61,22 62,344 ,448 ,875
item12 60,88 62,443 ,359 ,878
item13 61,39 62,451 ,427 ,876
item14 60,73 62,616 ,451 ,875
item15 60,69 62,634 ,483 ,875
item17 60,69 63,092 ,431 ,876
item18 60,29 62,250 ,359 ,879
item19 61,24 61,147 ,571 ,872
item20 60,51 60,338 ,616 ,870
item21 60,90 61,719 ,536 ,873
item22 60,86 63,042 ,532 ,874
item23 61,00 62,042 ,365 ,878
item27 61,39 61,826 ,421 ,876
item28 60,98 61,770 ,469 ,875
item29 61,49 62,088 ,463 ,875
item31 61,35 61,523 ,576 ,872
item33 61,22 61,428 ,542 ,873
Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self Efficacy
24
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,852 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item1 113,42 78,616 ,488 ,847
item2 113,94 79,486 ,276 ,850
item3 113,68 78,385 ,474 ,847
item4 113,58 79,473 ,378 ,849
item5 113,62 78,036 ,474 ,846
item6 114,12 79,659 ,181 ,854
item7 113,42 80,575 ,409 ,850
item8 113,90 76,663 ,429 ,847
item9 113,82 79,212 ,321 ,849
item10 113,88 78,802 ,351 ,849
item11 113,52 77,438 ,548 ,845
item12 114,10 81,929 ,019 ,858
item13 113,80 78,980 ,284 ,850
item14 113,70 79,561 ,324 ,849
item15 113,70 75,724 ,623 ,842
item16 113,80 77,265 ,438 ,847
item17 113,38 79,057 ,360 ,849
ittem18 113,48 80,581 ,247 ,851
item19 113,24 78,349 ,372 ,848
item20 113,76 78,635 ,345 ,849
item21 113,14 79,062 ,228 ,852
item22 113,72 81,063 ,110 ,854
item23 113,62 79,710 ,245 ,851
item24 113,28 79,308 ,170 ,855
item25 113,16 79,402 ,275 ,850
item26 113,54 77,723 ,381 ,848
item27 113,20 79,755 ,231 ,852
item28 113,58 77,922 ,413 ,847
item29 113,26 77,666 ,418 ,847
item30 113,36 76,317 ,457 ,846
item31 113,44 80,415 ,241 ,851
item32 113,60 79,265 ,349 ,849
item33 113,32 78,753 ,430 ,847
item34 113,78 80,461 ,145 ,854
item35 113,58 78,698 ,363 ,848
25
item36 113,66 76,800 ,506 ,845
item37 113,86 79,878 ,227 ,852
item38 113,64 77,419 ,457 ,846
item39 113,46 80,866 ,268 ,851
item40 113,44 78,251 ,393 ,848
REDUKSI 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,864 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item1 70,02 44,265 ,469 ,858
item3 70,28 44,083 ,456 ,859
item4 70,18 44,804 ,375 ,861
item5 70,22 44,053 ,421 ,859
item7 70,02 45,571 ,429 ,861
item8 70,50 42,582 ,434 ,859
item9 70,42 44,412 ,343 ,862
item10 70,48 44,500 ,319 ,862
item11 70,12 43,291 ,543 ,856
item14 70,30 44,867 ,320 ,862
item15 70,30 42,051 ,613 ,853
item16 70,40 42,694 ,488 ,857
item17 69,98 43,857 ,451 ,859
item19 69,84 43,647 ,407 ,860
item20 70,36 43,909 ,373 ,861
item26 70,14 43,960 ,319 ,863
item28 70,18 43,253 ,458 ,858
item29 69,86 43,796 ,369 ,861
item30 69,96 42,366 ,457 ,858
item32 70,20 44,612 ,351 ,861
item33 69,92 44,157 ,444 ,859
item35 70,18 44,151 ,368 ,861
item36 70,26 42,849 ,495 ,857
item38 70,24 42,880 ,502 ,857
item40 70,04 43,835 ,394 ,860
26
LAMPIRAN II
UJI ASUMSI
Normalitas Komogrov dan Kurva
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Self Efficacyb . Enter
a. Dependent Variable: Stress
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,005a ,000 -,004 8,176
a. Predictors: (Constant), Self Efficacy
b. Dependent Variable: Stress
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression ,543 1 ,543 ,008 ,928b
Residual 18585,042 278 66,853
Total 18585,586 279
a. Dependent Variable: Stress
27
b. Predictors: (Constant), Self Efficacy
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 64,953 5,057 12,844 ,000
Self Efficacy ,006 ,069 ,005 ,090 ,928
a. Dependent Variable: Stress
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 65,26 65,56 65,41 ,044 280
Residual -20,550 24,587 ,000 8,162 280
Std. Predicted Value -3,239 3,381 ,000 1,000 280
Std. Residual -2,513 3,007 ,000 ,998 280
a. Dependent Variable: Stress
Charts
28
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 280
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 8,16168212
Most Extreme Differences
Absolute ,053
Positive ,053
Negative -,039
Kolmogorov-Smirnov Z ,882
Asymp. Sig. (2-tailed) ,417
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
29
LAMPIRAN III
SKALA PENELITIAN
30
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144
Saya Mulia Sulistyowati mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana
Psikologi pada program Sarjana Strata 1 Universitas Muhammadiyah Malang. Ditengah kesibukan
saudara saat ini, perkenankanlah saya memohon bantuan saudara untuk meluangkan waktu sejenak
untuk mengisi pernyataan skala yang telah saya lampirkan.
Jawablah setiap nomor pernyataan sesuai keadaan, perasaan, dan pikiran anda. Kerjasama
saudara sangat saya butuhkan sebagai sarana penelitian dalam penyusunan skripsi. Penelitian ini
sangat mengharapkan kejujuran dan keseriusan dalam memberikan jawaban. Jawaban sama sekali
tidak mempengaruhi hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas maupun pekerjaan anda dan peneliti
menjamin kerahasiaan saudara.
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan.
2. Didalam skala ini akan disajikan sejumlah pernyataan, bacalah setiap pernyataan dengan
teliti. Tugas anda adalah memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan diri anda. Jawaban diberikan dengan memberikan tanda centang () pada
kolom yang telah disediakan disetiap butir-butir pernyataan. Dan setiap butir pernyataan
jangan sampai terlewati. Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
SS : bila anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada
S : bila anda Sesuai dengan pernyataan yang ada
TS: bila anda Tidak Sesuai dengan pernyataanyang ada
STS : bila anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
3. Anda diharapkan menjawab semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.
4. Angket ini bukanlah suatu tes, jadi tidak ada jawaban yang salah. Semua jawaban adalah
benar, asal benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada pada diri anda.
5. Kesungguhan dan jawaban yang sesuai keadaan yang sebenarnya dalam memilih
tanggapan sangat menentukan kualitas penelitian ini.
IDENTITAS DIRI
Nama :
NIM :
Fakultas :
Jenis Kelamin :
Usia :
31
Skala I
No Pernyataan Pilihan
SS S TS STS
1 Detak jantung saya terasa lebih cepat ketika mendekati deadline
saat mengerjakan skripsi.
2 Interaksi dengan dosen pembimbing membuat saya merasa
tegang dalam proses menyelesaikan skripsi.
3 Saya tetap merasa santai dan tidak tegang saat ada konflik
dengan dosen pembimbing.
4 Kepala saya terasa sakit ketika skirpsi yang saya kerjakan tidak
menunjukan hasil yang maksimal.
5 Tidak adanya interaksi yang baik dengan dosen pembimbing
membuat saya mengalami ketegangan dalam mengerjakan
skripsi.
6 Saya akan merasa cemas ketika sedang menunda-nunda
mengerjakan skripsi.
7 Saya merasa tetap santai dalam menghadapi perbedaan pendapat
dengan dosen pembimbing.
8 Rasa sakit kepala saya mudah muncul ketika tidak segera
menemukan solusi dalam menghadapi kendala saat mengerjakan
skripsi.
9 Saya merasa cemas saat kurang bisa mengontrol emosi ketika
bimbingan skripsi.
10 Saya merasa gelisah saat literatur sult ditemukan.
11 Saya tidak merasa pusing meskipun skirpsi yang saya kerjakan
sedang mengalami permasalahan.
12 Saya tidak mengalami kegelisahan meskipun sedang mengalami
konflik dengan dosen pembimbing.
13 Saya merasa ada peningkatan detak jantung ketika skripsi saya
hilang.
14 Saya merasa cemas ketika berinteraksi dengan dosen
pembimbing.
15 Skirpsi yang tidak segera saya selesaikan membuat saya merasa
gelisah.
16 Detak jantung saya stabil meskipun skripsi saya tidak selesai
dalam waktu yang ditentukan.
17 Saya tidak mengalami kecemasan meskipun kurang
berkonsultasi denga dosen pembimbing.
18 Saya tidak pernah merasa tertekan selama mengerjakan skirpsi.
19 Saya tidak mengalami sakit kepala berat saat menghadapi
tekanan yang berlebihan dalam mengerjakan skripsi.
20 Saya mampu tetap tenang meskipun skripsi saya tidak selesai
dalam waktu yang ditentukan.
21 Saya merasa mulas ketika hendak menemui dosen pembimbing.
22 Saya sulit tidur ketika mempunyai permasalahan dengan dosen
pembimbing.
23 Saya tidak mengalami gangguan tidur ketika ada masalah
dengan dosen pembimbing.
32
Skala II
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya yakin dengan setiap keputusan yang diambil.
2 Saya merasa senang mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan
kepada saya meskipun itu sulit.
3 Saya tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan kepada
saya meskipun itu sulit.
4 Saya yakin dapat mengerjakan tugas tertentu dengan lebih baik
meskipun dalam keadaan sulit.
5 Saya yakin dapat mencari solusi yang tepat jika terdapat perbedaan
pendapat.
6 Saya akan menghindar jika ada perselisihan dengan teman.
7 Saya yakin dapat mengerjakan tugas dengan tenang meskipun dengan
orang-orang yang belum saya kenal.
8 Saya kurang percaya diri dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan harapan yang saya inginkan.
9 Saya yakin dalam mengerjakan tugas saya dapat mencapai target
yang sudah saya tentukan.
10 Saya tidak yakin dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan untuk
mencapai hasil yang maksimal.
11 Saya yakin dapat menyelesaikan tugas dengan cepat meskipun itu
sulit.
12 Saya kurang mampu menyelesaikan pekerjaan jika waktu yang
diberikan kepada saya sangat sedikit.
13 Saya yakin dengan kemampuan saya, saya dapat mencapai target
yang sudah ditentukan.
14 Saya akan bekerja keras untuk menyelesaikan tugas saya demi untuk
mencapai target yang sudah saya tentukan.
15 Sulit bagi saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
16 Saya merasa harapan untuk mencapai hasil yang baik, sulit untuk
dicapai ketika menghadapi kegagalan.
17 Banyaknya saingan membuat saya ragu untuk mencapai hasil yang
baik.
18 Walaupun saya sering gagal saya akan berusaha terus agar bisa
mencapai kesuksesan.
19 Saya akan berhenti berkreasi jika saya menemui kegagalan.
20 Saya tidak bisa menyelesaikan tugas saya jika saya mendapat
kesulitan.
21 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki akan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik.
22 Saya yakin mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan keinginan-
keinginan saya meskipun waktunya sedikit.
23 Saya ragu dengan kemampuan saya untuk menyelesaikan tugas-tugas
saya sesuai dengan keinginan saya.
24 Saya ragu dengan kemampuan saya dalam mengahadapi tantangan
atau masalah yang ada.
25 Saya meninggalkan tugas saya jika saya tidak dapat menyelesaikan
tugas saya.
33
LAMPIRAN VI
BLUE PRINT
Blue Print Skala Stres
No Indikator Favorable Unfavorable Total
1 Gejala Fisik 1, 5, 9, 14 3, 17 6
2 Gejala Psikologis 2, 6, 10, 15, 20,
22
12, 18 8
3 Gejala Prilaku 4, 8, 13 7, 11, 16, 19, 21,
23
9
Jumlah 13 10 23
Blue print skala Self Efficacy
No Aspek Item Favorable Item Unfavorable Total
1 Memiliki kepercayaan diri dalam
situasi yang tidak menentu yang
mengandung kekaburan dan
penuh tekanan.
1, 2, 4, 5, 7 3, 6, 8 8
2 Memiliki keyakinan mencapai
target yang sudah ditentukan.
9, 11, 13, 14 10, 12, 15 7
3 Memiliki keyakinan kemampuan
menumbuhkan motivasi,
kemampuan kognitif dan
melakukan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai suatu
hasil.
18 16, 17, 19 4
4 Memiliki keyakinan akan
kemampuan dalam mengatasi
masalah atau tantangan yang
muncul.
21, 22 20, 23, 24, 25 6
34
LAMPIRAN V
ANAILIS DATA
Deskripsi Data Sres
Stress
137 48.9 48.9 48.9
143 51.1 51.1 100.0
280 100.0 100.0
Rendah
Tinggi
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Jenis Kelamin * Self Efficacy Crosstabulation
54 52 106
19.3% 18.6% 37.9%
81 93 174
28.9% 33.2% 62.1%
135 145 280
48.2% 51.8% 100.0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Rendah Tinggi
Self Efficacy
Total
Deskripsi Data Self Efficacy
Self Efficacy
135 48.2 48.2 48.2
145 51.8 51.8 100.0
280 100.0 100.0
Rendah
Tinggi
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Jenis Kelamin * Self Efficacy Crosstabulation
54 52 106
19.3% 18.6% 37.9%
81 93 174
28.9% 33.2% 62.1%
135 145 280
48.2% 51.8% 100.0%
Count
% of Total
Count
% of Total
Count
% of Total
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Total
Rendah Tinggi
Self Efficacy
Total
35
Descriptive Statistics
73.00 7.099 280
65.41 8.162 280
Self Efficacy
Stress
Mean Std. Deviation N
Korelasi Self Efficacy dengan Stres
Correlations
1 .005
. .928
280 280
.005 1
.928 .
280 280
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Self Efficacy
Stress
Self Efficacy Stress
36
LAMPIRAN VI
SURAT PERIZINAN
37