hubungan perawat dengan profesi lain

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pengetahuan dan tekhnologi di bidang kesehatan berkelompok terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Elayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tanaga perawatan profesional dalam melaksanakan tugasny dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain. Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien / klien baik secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan memandang manusia secara bio psikososial spiritual yang komprehensif. Sebagai tenaga yang profesional dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral. Perawat sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya kesejahteraan fisik, material dan mental spiritual untuk makhluk insan dalam wilayah Republik Indonesia, selalu berpedoman pada sumber asalnya, yaitu kebutuhan pelayanan keperawatan masyarakat Indonesia. Warga keperawatan di Indonesia menyadari bahwa kebutuhan perawatan bersifat universal bagi klien 1

Upload: haseo-ayatullah

Post on 26-Dec-2015

1.021 views

Category:

Documents


109 download

DESCRIPTION

Universitas Muhammadiyah Surabaya

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan pengetahuan dan tekhnologi di bidang kesehatan berkelompok

terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Elayanan keperawatan yang

dilaksanakan oleh tanaga perawatan profesional dalam melaksanakan tugasny

dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.

Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien /

klien baik secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan

memandang manusia secara bio psikososial spiritual yang komprehensif. Sebagai

tenaga yang profesional dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap

yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab

secara moral.

Perawat sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya

kesejahteraan fisik, material dan mental spiritual untuk makhluk insan dalam

wilayah Republik Indonesia, selalu berpedoman pada sumber asalnya, yaitu

kebutuhan pelayanan keperawatan masyarakat Indonesia.

Warga keperawatan di Indonesia menyadari bahwa kebutuhan perawatan

bersifat universal bagi klien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat). Oleh

karena itu, pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu berdasarkan pada cita-

cita yang luhur, niat yag murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat

manusia, tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis

kelamin, aliran politik dan agama yang dianut, serta kedudukan sosial.

Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada klien, cakupan

tanggung jawab Indonesia adalah meningkatkan derajat kesehatan, mencegah

terjadinya penyakit, mengurangi dan menghilangkan penderitaan serta

memulihkan kesehatan dilaksanakan atas dasar pelayanan yang paripurna.

Dalam melaksanakan tugas profesional yang berdaya guna dan berhasil

guna, para perawat mampu serta ikhlas memberikan pelayanan yang bermutu

dengan memelihara dan meningkatkan integritas pribadi yang luhur dengan ilmu

1

Page 2: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

dan keterampilan yang memenuhi standar serta dengan kesadaran bahwa

pelayanan yang memenuhi bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh.

Akhirnya di dalam makalah ini akan menjelaskan tentang hubungan antara

perawat dengan profesi lain yang terkait.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Khusus

Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan profesional.

1.2.2 Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perawat dengan profesi

lain

2. Untuk memberi informasi tentang peran perawat terhadap profesi lain

3. Untuk memberi pengetahuan tentang tanggung jawab perawat terhadap

perannya

4. Untuk menjelaskan bagaimana kerja sama perawat dengan profesi lain

untuk mencapai tujuannya

2

Page 3: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Keperawatan

Martha Roger (1970)

Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi

kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, perawatan, dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.

Dorothea Orem, 1971

Perawatan ialah pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada

pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit

atau cedera, dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat menunjang

kehidupan.

Callista Roy (1976)

Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik

keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan, yang ditujukan untuk

memberikan pelayanan kepada klien.

Henderson (1978)

Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun sakit

untuk menggunakan kekuatan, keinginan, dan pengetahuan yang dimilikinya

sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh

dari penyakit, atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan

menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain

dalam waktu secepat mungkin.

2.2 Peran Perawat

Peran Perawat (Lokakarya Nasional 1983)

1. Pelaksana pelayanan keperawatan

2. Pengelola pelayanan keperawatan dan institusi Pendidikan

3. Pendidik dalam keperawatan

4. Peneliti dan pengembang keperawatan

3

Page 4: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

Peran Perawat (CHS 1989)

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap orang

lain (dalam hal ini adalah perawat) untuk berproses dalam sistem sebagai

berikut :

1. Pemberi asuhan keperawatan

2. Pembela pasien

3. Pendidik tenaga perawat dan masyarakat

4. Koordinator dalam pelayanan pasien

5. Kolaborator dalam membina kerja sama dengan profesi lain dan sejawat

6. Konsultan/penasihat pada tenaga kerja dan klien

7. Pembaharu sistem, metodologi, dan sikap

2.3 Fungsi Perawat

Fungsi adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.

Tujuh Fungsi Perawat (Phaneuf 1972)

1. Melaksanakan instruksi dokter (fungsi dependen)

2. Observasi gejala dan respons pasien yang berhubungan dengan penyakit

dan penyebabnya

3. Memantau pasien, menyusun, dan memperbaiki rencana keperawatan

secara terus-menerus berdasarkan pada kondisi dan kemampuan pasien

4. Supervisi semua pihak yang ikut terlibat dalam perawatan pasien

5. Mencatat dan melaporkan keadaan pasien

6. Melaksanakan prosedur dan teknik keperawatan

7. Memberikan pengarahan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesehatan

fisik dan mental

4

Page 5: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

2.4 Fungsi dan Komptensi Perawat (Lokakarya Nasional Keperawatan 1983)

No Fungsi Kompetensi1

2

3

4

5

6

Mengkaji kebutuhan pasien/klien, keluarga, kelompok masyarakat akan layanan keperawatan, serta sumber-sumber yang tersedia dan potensial untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Merencanakan tindakan dan tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan keadaan pasien/klien.

Melaksanakan rencana keperawatan yang mencakup upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,pemulihan,pemeliharaan kesehatan, dan termasuk pelayanan pasien/klien dalam keadaan terminal.Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan

Mendokumentasikan proses keperawatan

Bekerjasama dengan profesi lain yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien/klien, keluarga, kelompok, dan masyarakat

Mengumpulkan data Menganalisis dan menginterprestasikan

data dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan keperawatan pasien/klien termasuk sumber-sumber yang tersedia dan potensial (diagnosa keperawatan)

Mengembangkan rencana tindakan keperawatan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan dan kebutuhan

Menggunakan dan menerapkan konsep serta prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, dan ilmu biomedik dasar dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.

Menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan

Menilai tingkat pencapaian tujuan berdasarkan kriteria

Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu diadakan dalam rencana keperawatan

Mengevaluasi data tentang masalah pasien/klien

Mencatat data proses keperawatan secara sistematis

Menggunakan catatan pasien/klien dalam memantau kualitas asuhan keperawatan

Berperan serta dalam pelayanan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai bagian dari tim kesehatan

Menciptakan komunikasi yang efektif, baik dalam tim keperawatan, maupun dengan anggota tim kesehatan lain

Menyesuaikan diri dengan keadaan konflik peran dan kesulitan lingkungan, agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat efektif

5

Page 6: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

2.5 Hak dan Kewajiban Perawat

Hak Perawat

1. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya

2. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan

spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya

3. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien/klien yang bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan, serta standar dan kode etik

profesi

4. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien/klien

atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasannya

terhadap pelayanan yang diberikan

5. Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan

perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan/kesehatan secara

terus-menerus

6. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi

pelayanan maupun oleh pasien/klien

7. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja

yang dpat menimbulkan bahaya fisik maupun stres emosional

8. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan

kebijaksanaan pelayanan kesehatan

9. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya

dicemarkan oleh pasien/klien dan /atau keluarganya serta tenaga

kesehatan lainnya

10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik

melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk

melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode

etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya

11. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang

layak dari jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau

ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan

6

Page 7: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

12. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karir

sesuai dengan bidang profesinya

Kewajiban Perawat

1. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan

2. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai

dengan standar profesi dan batas-batas kegunaannya

3. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien/klien

4. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga

kesehatan lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih

baik, bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya sendiri

5. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk

berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan atau standar profesi yang ada

6. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk

menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-

masing sepanjang tidak mengganggu pasien yang lain

7. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan

terkait lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan

kepada pasien/klien

8. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan

keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan atau keluarganya

sesuai dengan batas kemampuannya

9. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai

dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien

10. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat

dan berkesinambungan

11. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau

kesehatan secara terus-menerus

12. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan

sesuai dengan batas-batas kewenangannya

7

Page 8: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

13. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang

berwenang

14. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian

yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja

2.6 Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah

timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan.

Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini

bahwa :

a. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah

sama

b. Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada pengharagaan

terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia

c. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/atau keperawatan kepada

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat mengikutsertakan

kelompok dan instansi terkait

8

Page 9: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

BAB III

ISI

3.1 Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan

standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan

ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan

perawatan secara profesional. Perawat, sebagai anggota organisasi profesi,

berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan

kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.

3.2 Hubungan Kerja Perawat dengan Profesi Lain yang Terkait

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa

berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah

dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dan sebagainya.

Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk

mempertahankan kode etik profesi masing-masing. Kelancaran tugas masing-

masing profesi tergantung dari ketaatannya dalam menjalankan dan

mempertahakan kode etik profesinya.

Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerja

sama akan dapat terjalin dengan baik. Walaupun pada pelaksanaannya sering

juga terjadi konflik-konflik etis.

Hubungan perawat dan dokter telah seiring dengan perkembangan kedua

profesi ini, tetapi tidak terlepas dari sejarah, yaitu berkaitan dengan sifat

disiplin ilmu/pendidikan, latar belakang personal, dan lain-lain.

Bila dilihat dari sudut sejarah, bidang kedokteran telah dikembangkan

lama sebelum bidang keperawatan.

Kedokteran dan keperawatan walaupun kedua disiplin ilmu ini sama-sama

berfokus pada manusia, pathernalistik, yang mencerminkan figur seseorang

Bapak, Pemimpin dan pembuat keputusan. Sedangkan keperawatan lebih

9

Page 10: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

bersifat mothernalistic, yang mencerminkan figus ibu (mother instinct) dalam

memberikan asuhan, kasih sayang dan bantuan.

Perkembangan ilmu keperawatan saat ini maju pesat, terlihat dari berbagai

perkembangan teori dan konsep dalam sikap dan pandangan terhadap

keperawatan serta pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan pandangan

tentang keperawatan sebagai pelayanan profesional, mendorong

berkembangnya dan dimanfaatkannya ilmu keperawatan, yaitu pemberian

pelayanan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan dengan

menggunakan pendekatan penyelesaian masalah serta berdasarkan kepada

etika dan etiket keperawatan.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien serta hubungan

dengan dokter, dikenal beberapa peran perawat, yaitu peran mandiri

merupakan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat

dipertanggungjawabkan oleh perawat secara mandiri, kemudian perawat

delegatif perawat dalam melaksanakan program kesehatan yang pertanggung

jawabannya dipegang oleh dokter, misal dalam pemberian obat-obatan

didelegasikan tugas dokter kepada perawat dan peran kolaborasi merupakan

peran perawat dalam mengatasi permasalahan secara team work dengan tim

kesehatan.

Dalam pelaksanaannya, apabila setiap profesi telah dapat saling

menghargai, menghormati, hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan

baik walaupun pada pelaksanaannya sering terjadi konflik etis.

Contoh 1 : Seorang ahli bedah, kepala staf pembedahan, mengunjungi unit

keperawatan rumah sakit di suatu petang untuk membahas pembedahan klien

pada keesokan harinya. Perawat mencium bau alkohol dalam napas ahli bedah

tersebut dan pembicaraan ahli bedah tersebut sambung-menyambung serta

langkahnya tidak seimbang.

Pertanyaan : Apakah perawat melaporkan hal ini atau mengabaikannya ?

Contoh 2 : Seorang dokter merawat klien lansia di bagian rawat jangka

panjang. Peraturan di bagian tersebut menyebutkan , “setiap klien harus

10

Page 11: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

dikunjungi oleh dokternya paling sedikit 30 hari dan kunjungan tersebut

didokumentasikan pada catatan klien.”

Langkah-langkah dalam penyelesaian konflik di atas adalah :

1. Mengakui adanya konflik

2. Mengidentifikasi konflik

3. Mendengarkan semua pandangan

4. Mengeksplorasi cara mengatasi konflik

5. Mencapai kesepakatan solusi

6. Menjadwalkan tindak lanjut, mengkaji wewenang yang jelas

3.3 Upaya untuk Mencegah Konflik

1. Uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas

2. Komunikasi vertikal dan horizontal

3. Adanya mekanisme penyampaian keluhan

4. Keterbukaan

5. Keadilan

6. Pengamatan atau pemantauan gairah kerja

7. Keikutsertaan semua tim kesehatan dalam mengambil keputusan

8. Bimbingan dan penyuluhan

3.4 Konflik Etis Antara Perawat, Klien dan Dokter

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tindakan mandiri perawat

profesional melalui kerja sama yang bersifat kolaboratif, baik dengan klien

maupun tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan

holistik sesuai wewenang tanggung jawabnya (CSH, 1992). Oleh karena itu,

dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa

berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah

dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen, dan sebagainya.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk

mempertahankan kode etik profesi masing-masing. Tergantung dari

ketaatannya dalam menjalankan serta mempertahankan kode etik profesinya.

11

Page 12: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, hubungan kerja sama akan

terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanannya sering juga terjadi konflik

etis antara perawat, klien dan dokter.

3.5 Profil Perawat yang Diharapkan oleh Masyarakat

Untuk masa-masa mendatang, dengan ditetapkannya dasar pendidikan

keperawatan jenjang perguruan tinggi, perawat diharapkan dapat

melaksanakan tugas-tugas keperawatan dengan lebih profesional. Pada

umumnya, masyarakat, terutama pasien yang sedang dirawat, sangat

mengharapkan perawatnya berpenampilan ideal baik fisik maupun mentalnya.

Penampilan perawat yang diharapkan (Hj. Nila Ismani, SKM, 2000)

adalah sebagai berikut :

1. Sehat dengan postur tubuh yang ideal sehingga dapat memberikan

pertolongan dengan baik

2. Pakaian seragam yang digunakan bersih, rapi, dan sesuai ukuran tubuh

sehingga tidak terlalu sempit atau tidak terlalu longgar

3. Dandanannya sederhana, tidak menyolok atau berlebihan

4. Anggun dan murah senyum

5. Ramah dan sopan santun

6. Memberi perhatian pada pasien

7. Jujur dan selalu menepati janjinya

8. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan bertanggung gugat

atas akibat yang mungkin terjadi

9. Dapat bekerja sama baik dengan pasien dan keluarganya serta dengan

teman sejawat serta teman sekerjanya

10. Tugas dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan kebijakan serta

pertimbangan yang matang

11. Bekerja dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang ada secara efektif

dan efisien

12. Sabar, penuh perhatian, dan percaya diri

13. Menguasai ilmu pengetahan, ketrampilan, dan sikap profesional

keperawatan

12

Page 13: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bahwa dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa

kolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantarnya adalah dokter,

ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dan sebagainya. Sehingga dalam

menjalankan tugasnya setiap profesi dituntut untuk mempertahankan kode etik

profesi masing-masing. Kelancaran tugas masing-masing profesi tergantung

dari ketaatan dalam menjalankan dan mempertahankan kode etik profesi.

Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, hubungan kerja sama

akan terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi

konflik etis antara perawat, klien dan dokter.

4.2 Saran

- Kerjasama antara perawat dengan profesi lain harus seiring dan sejalan

dengan kemajuan teknologi

- Diharapkan dengan adanya kerjasama antara perawat dengan profesi lain

tujuan dapat terlaksana dengan baik

- Perawat dengan profesi lain harus mampu bekerja dan menjalankan

tugasnya sesuai dengan fungsi dan perannya

- Sebaiknya perawat dengan profesi lain mampu bertanggung jawab

terhadap tugas yang diembannya

13

Page 14: Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain

DAFTAR PUSTAKA

- Ali H. Zaidin, 1999, DASAR-DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL.

Widya Medika, Jakarta.

- Ismani Hj. Nila, SKM, 2001, ETIKA KEPERAWATAN, Widya Medika,

Jakarta.

- Suhaemi, Dra. Hj. Mimin Emi, 2003, ETIKA KEPERAWATAN APLIKASI

PADA PRAKTIK, EGC, Jakarta.

14