hubungan pengetahuan ibu hamil trimester iii tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan anc di...

Upload: toman-sihombing

Post on 01-Mar-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TANDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEREP KECAMATAN UNGARAN

Elisa Yulia Kartika1), Heni Setyowati2), Ngakan Putu3)Akademi Kebidanan Ngudi WaluyoEmail: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEREP KECAMATAN UNGARAN. Angka kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Semarang tahun 2011 sebanyak 21 orang penyebab utama adalah perdarahan. Dimana Cakupan K4 di wilayah kabupaten Semarang 94,4% dan K4 di wilayah kerja Puskesmas lerep pada bulan Mei 2011 targetnya 46.80% dan hasil yang dicapai 41.45%. Hal ini menunjukkan bahwa kunjungan ANC masih rendah dikarenakan masih kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan dan dampak yang timbul yaitu komplikasi yang menyertai ibu dan janin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan ANC di wilayah Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III pada bulan Juli 2013 yang ada di wilayah Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang sebanyak 78 orang. Sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 78 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan dengan Kepatuhan Melakukan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, dengan p-value = 0,005 < (0,05).Disarankan bagi ibu hamil trimester III untuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan agar ibu hamil dapat lebih mematuhi jadwal kunjungan antenatal care, sehingga dapat menghindari terjadinya komplikasi kehamilan dengan menggali informasi lebih dalam khususnya dengan tenaga kesehatan yang berkompeten yaitu bidan.

Kata Kunci : Pengetahuan, tanda bahaya kehamilan, antenatal care Pustaka : 40 (2000-2012)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN THIRD TRIMESTER PREGNANT WOMENS KNOWLEDGE ABOUT DANGER SIGNS OF PREGNANCY AND OBEDIENCE IN ANC AT LEREP HEALTH CENTER WORKING AREA UNGARAN SEMARANG REGENCY. In 2011, mother mortality rate (MMR) in Semarang Regency reached 21 people in which the main cause was bleeding. The coverage of visiting Program at Semarang Regency was 94.4% and at Lerep Health Center per May 2011 targeted 46.80% and the results achieved 41.45%. This indicates that the ANC is still low due to the lack of knowledge of mothers about danger signs of pregnancy and the effects of complications for the mother and fetus. The purpose of this study is to find the correlation between third trimester pregnant womens knowledge about danger signs of pregnancy and obedience in ANC at Lerep health center working area Ungaran Semarang Regency in July 2013.This study used descriptive correlation design with cross sectional approach. The population in this study were all third trimester pregnant women in July 2013 that lived at Lerep health center working area Ungaran Semarang Regency as many as 78 women. Data sampling used total sampling technique and obtained as many as 78 women.The results of this study indicate that there is a significant correlation between the level third trimester pregnant womens knowledge about the danger signs of pregnancy and the obedience in ANC at Lerep health center working area Ungaran Semarang Regency, with p-value = 0.005 < (0,05).It is recommended for third trimester pregnant women to improve their knowledge about danger signs of pregnancy in order they can be obedient better with the schedule of antenatal care visits, to avoid the occurrence of pregnancy complications by gaining more comprehensive information especially midwives as competent health provider.

Keywords: Knowledge, danger signs of pregnancy, antenatal care Bibliographies: 40 (2000-2012)

1Hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan ANC di wilayah kerja puskesmas LerepPENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nanti, tetapi juga dapat menjadi kegelisahan dan keprihatinan. Pembicaraan secara efektif kepada ibu dan keluarganya dapat membantu membangun kepercayaan kepada petugas kesehatan. Di dalam kehamilan diperlukan pengawasan atau pemeriksaan secara teratur yang lebih dikenal dengan Ante Natal Care (ANC).Pelayanan kesehatan maternal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan dalam pelayanan obstetric. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan di Indonesia. AKI merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yang ingin di capai dalam tahun 2015 yaitu mengurangi resiko jumlah kematian ibu di Indonesia. Dari hasil survei yang dilakukan AKI, telah mengalami penurunan, namun demikian upaya untuk mencapai target pembangunan millenium masih dibutuhkan komitmen dan usaha keras (Mandriwati, 2008). Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah tergolong masih tinggi pada tahun 2011 mencapai 116,01/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih berada di atas target nasional yaitu sebesar 102/100.000 kelahiran (Profil Dinas kesehatan Jawa Tengah, 2011). Sedangkan Di Kabupaten Semarang tahun 2011 Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 21 orang meningkat bila di bandingkan dengan tahun 2010 yaitu dari 101,92 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 146,20 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2011).Cakupan pelayanan Antenatal Care dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil K1 untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai dengan standar minimal empat kali (K4) dengan distribusi satu kali pada trimester pertama, satu kali trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. K4 di kabupaten Semarang pada tahun 2011 adalah 26.743 ibu hamil (94.4%) (Profil Dinkes kabupaten Semarang, 2011). Sedangkan di wilayah puskesmas Lerep pada bulan mei 2013 target bulan ini 41.5% sudah mencapai target dengan hasil 44.52% dan target K4 bulan ini 46.80% belum mencapai target dengan hasil 41.45%Dari hasil kegiatan studi pendahuluan dari 10 ibu hamil trimester III yang diwawancara tentang tanda bahaya kehamilan, 4 orang diantaranya (40%) belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan meliputi, perdarahan pervaginam, ketuban pecah sebelum waktunya, serta pre eklampsi dan eklampsi sisanya 2 orang (20%) berpengetahuan baik karena bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan 4 orang (40%) berpengetahuan cukup yaitu ibu hanya bisa menjawab 5 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diajukan. Serta 4 dari 10 ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas tidak patuh dalam jadwal kunjungan ANC, yaitu 3 ibu hamil trimester III melakukan kunjungan 4 kali (TM I: 3 kali, TM II: tidak pernah, TM III: 2 kali) bahkan dijumpai 1 ibu hamil trimester III yang baru 1 kali melakukan kunjungan ANC ke fasilitas pelayanan kesehatan.Berdasarkan hasil wawancara sebanyak 4 ibu hamil yang tidak patuh melakukan kunjungan ANC dikarenakan belum mengetahui manfaat pentingnya pemeriksaan kehamilan dan merasa tidak perlu melakukan ANC karena kehamilannya baik-baik saja. Sedangkan sisanya 6 ibu hamil mengaku rutin melakukan kunjungan ANC (memeriksakan kehamilannya) dikarenakan tidak ingin terjadi sesuatu hal terhadap kehamilannya, ini karena ibu hamil memahami tentang tanda bahaya kehamilan antara lain hyperemesis gravidarum, perdarahan pervaginam dan bayi tidak bergerak.

Metode Penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi atau penelitian hubungan dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian: seluruh ibu hamil trimester III diwilayah kerja puskesmas Lerep. Teknik sampel adalah sampel jenuh yaitu 78 ibu hamil trimester III. Data kepatuhan antenatal care menggunakan form dan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan menggunakan kuesioner yang dibuat peneliti sendiri. Analisa data yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel yang diteleti menggunakan uji Chi-Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Karakteristik respondenUmur ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas LerepTabel 1:Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. SemarangNoUmurFrekuensiPresentase (%)

1.< 20 tahun1519,2

2.20-35 tahun5874,4

3.>35 tahun56,4

Jumlah78100,0

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 78 responden ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, sebagian besar berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 58 orang (74,4%).

Pendidikan ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas Lerep.Tabel 2:Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas Lerep.NoPendidikanFrekuensiPresentase (%)

1.SD33,8

2.SMP2430,8

3.SMA4659,0

4.PT56,4

Jumlah78100,0

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa dari 78 responden ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, sebagian besar berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 46 orang (59,0%).

Pekerjaan ibu hamil trimester III di wilayah kerja puskesmas LerepTabel 3:Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. SemarangNoPekerjaanFrekuensiPresentase (%)

1.IRT3747,4

2.Swasta2633,2

3.Pedagang1215,4

4.PNS33,8

Jumlah78100,0

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa dari 78 responden ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga, yaitu sejumlah 37 orang (47,4%). Frekuensi Berdasarkan Paritas Ibu Hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas LerepTabel 4:Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas Ibu Hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. SemarangParitasFrekuensiPersentase (%)

Primipara2532,1

Multipara5367,9

Jumlah78100,0

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa dari 78 responden ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, sebagian besar merupakan ibu multipara, yaitu sejumlah 53 orang (67,9%)Analisa data Univariat

Analisis univariat ini digunakan untuk memberikan gambaran tiap variabel secara tersendiri, yaitu gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan ANC di wilayah kerja puskesmas Lerep.Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan

Tabel 5:Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil TM III tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. SemarangNoTingkat PengetahuanJumlahPersentase (%)

1Kurang1823,1

2Cukup2329,5

3Baik3747,4

Jumlah78100.0

Sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan baik yaitu sebanyak 37 ibu hamil (47,7%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 18 ibu hamil (23,1%).

Kepatuhan ibu hamil trimester III melakukan antenatal careTabel 6:Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Ibu Hamil TM III Melakukan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. SemarangNoKepatuhanJumlahPersentase (%)

1Tidak Patuh 2228,2

2Patuh 5571,8

Jumlah78100.0

Sebagian besar ibu hamil patuh melakukan kunjungan antenatal care yaitu sebanyak 55 ibu hamil (71,8%) dan sebagian kecil ibu hamil tidak patuh melakukan kunjungan antenatal care yaitu sebanyak 22 ibu hamil (28,2%)

Analisis data Bivariat

Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan dengak kepatuhan ANC di wilayah kerja puskesmas Lerep. Analisa data yang digunakan untuk menguji hubungan ini menggunakan uji Chi-Square, dimana hasilnya disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 7:Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan ANC di wilayah kerja puskesmas LerepPengetahuanKepatuhanp-value

Tidak PatuhPatuhTotal

f%f%F%

KurangCukupBaik107555,630,413,58163244,469,686,5182337100,0100,0100,010,6500,005

Jumlah2228,25671,878100,0

Diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan kurang sebagian besar tidak patuh dalam melakukan antenatal care sejumlah 10 orang (55,6). Hasil uji statistik didapatkan nilai P value sebesar 0,005 < nilai = 0,05 sehingga H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan ANC dengan nilai value sebesar 0,005 yang artinya memiliki korelasi yang kuat

Pembahasan

Analisis Univariat

a. Gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan.Hasil penelitian pada table 5 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang, dalam kategori kurang sejumlah 18 orang (23,1%), dalam kategori cukup sejumlah 23 orang (29,5%), dan dalam kategori baik sejumlah 37 orang (47,4%). Ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang dalam kategori baik. Berdasarkan hasil wawancara pada saat penelitian, pengetahuan ibu yang baik tentang tanda bahaya kehamilan disebabkan saat ini memang banyak promosi-promosi kesehatan yang diadakan oleh tenaga kesehatan baik di posyandu-posyandu maupun di tempat pelayanan kesehatan. Biasanya hal ini dilakukan setiap satu bulan sekali baik oleh bidan maupun tenaga kesehatan, yang meliputi berbagai masalah termasuk tentang tanda bahaya kehamilanSelain itu, sebagian besar responden juga sudah berpendidikan tamat SMA sejumlah 46 orang (59,0%), sehingga dengan bermodal pendidikan yang cukup ini responden cukup mudah untuk menyerap informasi tentang kesehatan khusuknya tentang tanda bahaya kehamilan yang diperolehnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Notoatmodjo (2003), bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah mereka menyerap informasi yang diterimanya. Lebih lanjut, pengetahuan ibu yang baik tentang tanda bahaya kehamilan juga didukung bahwa di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang merupakan wilayah yang cukup dekat dengan perkotaan, sehingga arus informasi di wilayah ini cukup lancar, seperti majalah, koran-koran, dan bahkan banyak TV kabel yang menawarkan acara tentang kesehatan, dengan demikian para ibu hamil cukup mudah untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan termasuk tentang tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan tersebut sangat penting karena dampak dari kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan yaitu dapat timbul komplikasi yang menyertai ibu dan janin antara lain infeksi, kematian, perdarahan, kejang, dan fetal distress. Peran bidan untuk mencegah terjadinya hal tersebut dengan deteksi dini dan KIE terhadap ibu hamil yang melakukan ANC di setiap pelayanan kesehatan (Soefoewan, 2013).b. Gambaran kepatuhan ibu hamil trimester III melakukan antenatal care.Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 didapatkan bahwa ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang yang patuh dalam melakukan kunjungan antenatal care sejumlah 56 orang (71,8%) dan yang tidak patuh sejumlah 22 orang (28,2%). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang patuh dalam melakukan kunjungan antenatal care. Cakupan pelayanan Antenatal Care dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil K1 untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai dengan standar minimal empat kali (K4) dengan distribusi satu kali pada trimester pertama, satu kali trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. K4 di kabupaten Semarang pada tahun 2011 adalah 26.743 ibu hamil (94.4%) (Profil Dinkes kabupaten Semarang, 2011). Sedangkan di wilayah puskesmas Lerep pada bulan mei 2013 target bulan ini 41.5% sudah mencapai target dengan hasil 44.52% dan target K4 bulan ini 46.80% belum mencapai target dengan hasil 41.45% .Kepatuhan ibu dalam melaksanakan antenatal care ini bisa disebabkan paritas ibu, dimana sebagian besar ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang merupakan ibu multipara. Ibu multipara merupakan ibu yang lebih berpengalaman mengalami kehamilan dibandingkan ibu primipara. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar ibu patuh dalam melaksanakan kunjungan antenatal care karena mereka sudah mengalami kehamilan sebelumnya dan tahu harus melaksanakan kunjungan tersebut secara rutin. Selain itu, kepatuhan kunjungan antenatal care juga bisa dipengaruhi oleh usia ibu, yang mana dari hasil penelitian sebagian besar ibu berusia 20-35 tahun sejumlah sejumlah 58 orang (74,4%), dimana usia ini merupakan usia yang cukup baik secara fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan. Menurut Notoatmodjo (2007), semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan, masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Pelayanan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan, untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal.Pelaksanaan antenatal care bagi ibu sangat diperlukan, karena di dalam kehamilan diperlukan pengawasan atau pemeriksaan secara teratur ANC merupakan bagian terpenting dari kehamilan. Pemeriksaan ANC diharapkan dapat mendeteksi lebih dini keadaan-keadaan yang mengandung risiko kehamilan dan atau persalinan, baik bagi ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2002).

Analisis Bivariat

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7, dapat diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan kurang sebagian besar tidak patuh dalam melakukan antenatal care sejumlah 10 orang (55,6%). Hal ini dikarenakan pengetahuan ibu yang kurang tentang tanda bahaya kehamilan akan membuat ibu kurang waspada terhadap bahaya kehamilannya, sehingga mereka juga menjadi enggan melaksanakan kunjungan antenatal care yang disebabkan tidak tahu resiko kehamilan jika tidak diperiksakan secara rutin.Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran, Kab. Semarang berusia