hubungan kecerdasan emosional dengan...

101
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X SMA DARUSSALAM CIPUTAT TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan IPS Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: WAHYU NUR RAMADHONA 107015001379 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: dangkiet

Post on 27-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS

X SMA DARUSSALAM CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan IPS Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

WAHYU NUR RAMADHONA

107015001379

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

HUBUNGAN KECERDASAN BMOSIONAL DENGAN HASILBELAJAR PADA MATA PBLAJARAN EKONOMI DI KELASX SMA DARUSSALAM CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Mpmenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan IPS Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

WahyuNur Ramadhona

NIM: 107015001379

Pembimbing

Dr. Iwan Purwanto, M. Pd

NrP. 19730424 200801 t 0l2

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

LEMBAR PENGESAHAI\ SKRIPSI

Skripsi yang berjudul Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan

Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMADarussalam Ciputat Tangerang Selatan, MM. 107015001379,

Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi, Fakultas Ilmu Tarbiyah darr

Keguruan, Universiyas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiahyang berhak untuk diajukan pada siding munaqosah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta,2T Marct 20t4

Yang mengesahkan

Pembimbing I

Dr. Iwan Purwanto. M. Pd

NIP : 197342008011012

Page 4: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan HasilBelajar Pada Mata Pelajaran Bkonomi Di Kelas X SMA Darussalam

Ciputat Tangerang Selatan disusun oleh WAHYU NUR RAMADHONA, NIM:107015001379 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN SyarifHidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada 24 Maret

2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1

(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta,24 Marct2014

Panitia Uj ian Munaqasyah

Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal TandaTangan

{fi-n\q...t...."..... -'t.'--r/Dr. Iwan Purwanto. M.PdNIP. 1 973042420080110T2

Sekretaris Sidang

Drs. Syaripulloh. M.SiNrP. 1 96709092007 011033

Penguji I

Drs. Syaripulloh. M.SiNIP. 19670909200701 1033

Penguji II

Anissa Widiarti. M.SiNrP. I 9820802201 1 012005

l/{: .?.4

)

I

te /- nv1s

Mengetahui:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

{ 17 _- {?_q1a_:alqf&:-:'tr1'

Page 5: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertandatangan di bawah ini

Wahyu Nur Ramadhona

r070t500t379

Pendidikan IPS/ Ekonomi-Akuntansi

2007

JL. Lenteng Agung Timur No. 58 Rt.05 Rw. 02 Jakarta

Selatan

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul "Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA Darussalam Ciputat

Tangerang Selatan" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama

NIM

Jurusan

Angkatan Tahun

Alamat

Nama

NIP

: Dr. Iwan Purwanto, M. Pd

: 197 30424200801 I 012

Dosen Jurusan : Pendidikan IPS

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siapmenerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karyasendiri.

Jakarta, Januari 2014

Wahyu Nur Ramadhona

Page 6: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

v

ABSTRAK

Wahyu Nur Ramadhona (107015001379). Hubungan Kecerdasan Emosional

Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X SMA

Darussalam Ciputat Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Ekonomi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional

dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan

di SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan dari bulan mei sampai bulan

september 2013. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-I

sebanyak 20 orang dan siswa kelas X-III sebanyak 20 orang di SMA Darussalam

Ciputat Tangerang Selatan dengan jumlah total 40 siswa. Ini merupakan sebagian

populasi yang jumlahnya 120 orang siswa dari kelas X-I, X-II, X-III SMA

Darussalam Ciputat Tangerang Selatan. Data tentang kecerdasan emosional diperoleh

berdasarkan angket yang diisi oleh siswa SMA Darussalam Ciputat Tangerang

Selatan. Sedangkan hasil belajar diperoleh melalui nilai raport. Metode analisis data

yang digunakan adalah Korelasi Product Moment dari Pearson dengan taraf 5%

adalah 0,758, berarti r hitung lebih besar daripada r tabel. Dengan demikian hipotesis

nol yang menyatakan tidak adanya hubungan kecerdasan emosional dengan hasil

belajar ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan adanya hubungan

antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa diterima.

Dari koefisien Product Moment sebesar 0,758%, menghasilkan nilai adjusted

r square 56,4%. Ini berarti hubungan kecerdasan emosional siswa dengan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi memberikan kontribusi sebesar 56,4%.

Sedangkan 43,6% hasil belajar ekonomi dipengaruhi faktor-faktor lain seperti

kemampuan Intelektual, minat dan bakat siswa.

Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Hasil Belajar Ekonomi

Page 7: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

vi

ABSTRACT

Wahyu Nur Ramadhona (107015001379). The Relationship Between

Emotional Intellegence and Economy Achievement At SMA Darussalam

Ciputat Tangerang,s Cities South. Thesis. Jakarta: Department of Social

Science Education Economic Concentration. Faculty of Tarbiya and Teacher’s

Training Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2014.

The aim of this research is to know significant relationship between

students emotional intellegence and the students achievement in learning

economy.

This research is carried out at SMA Darussalam Ciputat Tangerang,s

Cities South starting from may until september 2013. The sample of this research

is the students of X-I involve 20 student and X-III involve 20 student class of SMA

Darussalam Ciputat Tangerang,s South totally involving 40 students. That sample

is taken out from the population which involves 120 students of three class X-I, X-

II, X-III SMA Darussalam Ciputat Tangrang,s Cities South. The data of this

research were gathered through questionnaire related to emotional intellegence.

The questionnaire is filled by students of SMA Darussalam Ciputat Tangerang,s

Cities South. Meanwhile the students achievement gained from the result of the

report. In analyzing the data the writer used Product Moment Correlation from

person the significance 5% is 0,758, it means that rxy is bigger than t table. So the

null hypothesis that state there is no relation between students emotional

intellegence and the students achievement is rejected in the other hand alternative

hypothesis that there is a relation between students emotional intellegence and

students achievement is accepted.

From the Product Moment coefisien is 0,758 is resulted Adjusted r square

is 56,4%. It means that the students emotional intellegence and the students

achievement in studying economy give contribution is about 56,4% meanwhile

43,6% of students achievement in economy is affected by other factors like

Students intellectual, Interest and Talent.

Keyword: Emotional Intellegence, Economy Achievement

Page 8: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah Swt berkat rahmat

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan

kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas

X SMA Darussalam Ciputat” dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga

selalu tercurah pada baginda alam, Rasulullah dan junjungan Nabi besar

Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya.

Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun

materil. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Nurlena Rifa’I, M.A Ph. D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak. Dr. Iwan Purwanto, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai dosen pembimbing penulis yang telah

membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi dalam keadaan sibuk

maupun santai dan memberikan inspirasi bagi penulis untuk meraih mimpi

dan cita-cita serta kesabaran yang tinggi dalam memberikan pelajaran.

Bersamamu selalu ada jalan dan kemudahan dalam setiap problema. Sungguh

beruntung PIPS memiliki ketua jurusan seperti bapak. Semoga Allah Swt

senantiasa memberikan perlindungan dan kemudahan serta keberhasilan bagi

bapak Iwan Purwanto.

3. Bapak Prof. Dr. Rusmin Tumanggor sebagai dosen penasehat akademik yang

begitu baik dan selalu mengerti kesulitan mahasiswa yang mencari dosen

namun begitu bertemu dengan bapak, bapak sangat mudah memberi kita ACC.

4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS yang telah mengajarkan dan

memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah. Semoga Allah membalas

dengan segala kebaikan dan keberkahan.

Page 9: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

viii

5. Pimpinan Perpustakaan, para staf dan para karyawan, baik perpustakaan utama

Syarif Hidayatullah maupun perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

yang telah memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana perpustakaan.

6. Bapak Marul Waid, S.Ag, Kepala Sekolah SMA Darussalam Ciputat terima

kasih telah mengizinkan dan memudahkan penulis dalam melakukan

penelitian.

7. Ibu Nur Asma, S.E M.M yang telah memberikan bantuan dan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas X SMA Darussalam

Ciputat Tangerang Selatan.

8. Orang Tua tercinta terutama seorang Ibu Fatimah yang dengan penuh kasih

sayang, perhatian dan ketulusan yang selalu diberikan kepada penulis.

Memberikan dorongan moril maupun materiil dan doa yang selalu diberikan

demi kesuksesan dan tercapainya cita-cita penulis.

9. Adikku tersayang Annisa Dwi Pangestuti terima kasih atas motivasi dan

doanya.

10. Teman-teman seperjuangan Nur Arifin, Maulana Sulthon Amsyirvan,

Lukman Efendi, Imam Fathoni, Hendra Iryanto, Fitri Azma, Abdul Hafidz,

Fitri cremen yang selalu memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis,

terima kasih kawan sukses selalu untuk kalian.

Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tak bisa

penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

ini. Ungkapan kata memang takkan cukup untuk kebaikan kalian semua. Semoga

Allah membalasnya dengan segala kebaikan dan pahala yang berlipat.

Penulis mengakui dan menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

pada kesempurnaan, baik dari segi isi, sususnan kalimat dan sistematika

penulisannya. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan

yang terdahulu. Segala kesempurnaan, penulis kembalikan kepada Allah SWT,

mudah-mudahan Allah senantiasa memberkahi segala amal usaha kita.

Page 10: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

ix

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sekiranya jauh dari

sempurna ini dapat memberikan sepercik manfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca umumnya. Semoga kita semua senantiasa dipelihara dalam jalan

lurus ridho Allah Swt dan di akhirat kelak mendapatkan tempat yang layak di

sisi-Nya. Amin.

Jakarta, 21 maret 2014

Penulis

Wahyu Nur Ramadhona

Page 11: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ……………………………………………………………… …. v

ABSTRACT ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ x

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xiii

DAFTAR BAGAN ……………………………………………………………………. xiv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………….. xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………. 5

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………… 5

D. Rumusan Masalah ………………………………………………... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………. …. 6

1. Tujuan Penelitian ................................................................ …. 6

2. Manfaat Penelitian ............................................................... …. 6

BAB II Kajian Teoritis, Kerangka Berfikir, dan Perumusan

Hipotesis ............................................................................... …. 8

A. Deskripsi Teoritik ...................................................... …. 8

1. Hakikat Kecerdasan Emosional .............................. 8

a. Pengertian Emosi ............................................................. 8

Page 12: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

xi

b. Pengertian Kecerdasan ................................................ . 10

c. Hakikat Kecerdasan Emosional .......................... 13

B. Hasil Belajar Siswa ………………………………………… 19

a. Konsep Hasil Belajar ……………………………………. 19

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar …….. 22

c. Sasaran Dan Obyek Penilaian …………………………… 27

d. Jenis Alat Penilaian Hasil Belajar ………………………. 28

e. Fungsi Dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar …………….. 29

C. Hakikat Belajar Ekonomi ......................................................... 30

D. Kerangka Berpikir ………………………………………….. 33

E. Hipotesis Penelitian ………………………………………… 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………….. 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….. 34

B. Metode Penelitian …………………………………………… 34

C. Populasi Dan Sampel ……………………………………….. 35

D. Variabel Penelitian ………………………………………….. 35

1. Kecerdasan Emosional …………………………………… 36

2. Hasil Belajar Ekonomi ……………………………………. 36

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 37

1. Metode dan Instrumen Penelitian ……………………….. 37

F. Teknik Analisis Data ………………………………………… 40

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………… 47

A. Gambaran Umum Sekolah ………………………………….. 47

B. Deskripsi Data ………………………………………………. 53

1. Deskripsi Data Kecerdasan Emosional ………………… 53

2. Deskripsi Data Hasil Belajar …………………………... 57

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ……………………… 60

Page 13: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

xii

D. Pembahasan ………………………………………………….. 62

BAB V PENUTUP ……………………………………………………….. 64

A. Kesimpulan …………………………………………………… 64

B. Saran ………………………………………………………….. 65

DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR UJI REFERENSI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 3.1 Skala Kecerdasan Emosional

Tabel 3.2 Skala Hasil Belajar

Tabel 3.3 Skor Butir Angket

Tabel 3.4 Kaidah Reliabilitas Guilford

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r

Tabel 4.1 Jenis Ekstrakulikuler SMA Darussalam

Tabel 4.2 Prestasi Siswa Bidang Akademik dan Non Akademik

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kecerdasan Emosional

Tabel 4.6 Frekuensi Kecerdasan Emosional

Tabel 4.7 Indek Tingkat Kecerdasan Emosional

Tabel 4.9 Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi

Tabel 4.10 Frekuensi Skor Hasil Belajar

Tabel 4.11 Indek Tingkat Hasil Belajar

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Korelasi Antara Kecerdasan Emosional Dan Hasil

Belajar

Page 15: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Bagan 4.3 Struktur Organisasi SMA Darusslam Tahun Pelajaran 2010/2011

Page 16: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas (X)

Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Y)

Page 17: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kuesioner Variabel Kecerdasan Emosional

LAMPIRAN 2 Instrumen Skala Kecerdasan Emosional

LAMPIRAN 3 Nilai Rapor Hasil Belajar Siswa

LAMPIRAN 4 Wawancara Guru

LAMPIRAN 5 Wawancara Murid

LAMPIRAN 6 Uji Validitas Butir Kecerdasan Emosional

LAMPIRAN 7 Uji Referensi

LAMPIRAN 8 Lembar Pengesahan Judul Skripsi

LAMPIRAN 9 Surat Bimbingan Skripsi

LAMPIRAN 10 Surat Keterangan Riset

Page 18: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan penting dalam rangka memelihara eksistensi

setiap bangsa di dunia sepanjang masa. Pendidikan sangat menentukan bagi

terciptanya peradaban masyarakat yang lebih baik. Untuk itulah perwujudan

masyarakat yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan,

terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin

berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan

berdaya saing dengan bangsa-bangsa di dunia.

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,

menyatakan tentang pentingnya proses belajar mengajar untuk menjadikan

masyarakat yang baik sesuai dengan tujuan undang-undang tersebut.

Pernyataan tersebut tertuang pada pasal 1 ayat (1), BAB Ketentuan Umum:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Tujuan utama pendidikan ialah mengembangkan pengetahuan, sikap dan

keterampilan secara simultan dan seimbang. Sehingga terjadi suatu hubungan baik

antara masing-masing kecakapan yang menjadi tujuan dari pendidikan tersebut.

1 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang

Sisdiknas, (Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003)

h. 34

Page 19: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

2

Dunia pendidikan kita telah memberikan porsi yang sangat besar untuk

pengetahuan, namun disisi lain mengesampingkan pengembangan sikap atau nilai

dan perilaku dalam pembelajarannya. “Penyelenggaraan pendidikan dewasa ini

terlihat lebih menekankan pada segi pengembangan intelektual peserta didik, dan

masyarakat kita pada umumnya beranggapan bahwa hanya dengan kecerdasan

intelektual seorang anak mampu menghadapi tantangan era globalisasi di masa

depan”.2

Masalah-masalah emosional kurang mendapatkan perhatian serius dari para

konseptor pendidikan dan pemerhati pendidikan lainnya selama ini, bahkan hal ini

berdampak pada rendahnya kecerdasan emosional siswa. Para tokoh dan

akademisi pendidikan cenderung meremehkan dan memarjinalkan pengaruh

emosional dalam kehidupan belajarnya, kaum akademisi saat ini seakan-akan

meyakini otaknya sebagai satu-satunya kekuatan yang paling dominan dalam

belajar. Padahal itu juga belum tentu yang terbaik. “Banyak contoh disekitar kita

membuktikan bahwa orang yang memiliki gelar tinggi belum tentu sukses

berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka yang berpendidikan formal lebih

rendah, ternyata lebih berhasil di dunia pekerjaan”.3

Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan

menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang

tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

tinggi, karena intelegensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan

dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan hasil belajar yang optimal.

Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan

siswa yang tidak dapat meraih hasil belajar yang setara dengan kemampuan

intelegensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan intelegensi tinggi tetapi

memperoleh hasil belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun

kemampuan intelegensinya relatif rendah, dapat meraih hasil belajar yang relatif

2 Lawrence E. Shapiro, Kiat-kiat Mengajarkan Kecerdasan Emosional Anak, (Jakarta:

gramedia, 1997) h. 7

3 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional Dan

Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5 Rukun Islam,

(Jakarta: Arga Publishing, 2001) h. 8

Page 20: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

3

tinggi. Itu sebabnya taraf intelegensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang

menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang

mempengaruhinya. Menurut Goleman dalam bukunya emotional intellegence

mengungkapkan bahwa “kecerdasan (IQ) hanya menyumbang 20 % bagi

kesuksesan, sedangkan 80 % adalah sumbangan faktor-faktor kekuatan lain,

diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni

kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,

mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama”.4

Dalam proses belajar siswa kecerdasan itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat

berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata

pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua intelegensi itu

saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci

keberhasilan belajar siswa di sekolah. Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu

mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya

dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional

intellegence siswa.

Hasil beberapa penelitian di University of Vermont mengenai analisis

struktur neurologis otak manusia dan penelitian perilaku oleh LeDoux

menunjukkan bahwa ”dalam peristiwa penting kehidupan seseorang, EQ selalu

mendahului intelegensi rasional. EQ yang baik dapat menentukan keberhasilan

individu dalam hasil belajar, membangun kesuksesan karir, mengembangkan

hubungan suami-istri yang harmonis dan dapat mengurangi agresivitas, khususnya

dalam kalangan remaja”.5 Dalam kalangan remaja masa kini dimana arus

globalisasi membuat kemajuan dalam segala aspek sekaligus membawa potensi-

potensi yang dapat membahayakan perkembangan emosional. Pergaulan yang

sudah semakin bebas dikalangan remaja ini disebabkan karena kurangnya

kecerdasan emosional di kalangan remaja. Kenakalan remaja masa kini dapat

berbentuk seperti perkelahian antar pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat

bius, minuman keras, meningkatnya kasus kehamilan di kalangan remaja putri

4 Daniel Goleman, Emotional Intellegence, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997) h. 44

5 Ibid.

Page 21: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

4

merupakan bentuk bentuk kenakalan remaja yang disebabkan oleh kurangnya

kecerdasan emosional yang terbenyuk pada diri remaja-remaja masa kini. Selain

itu dalam proses terbentuknya kecerdasan emosional ini juga berasal dari

beberapa faktor seperti pengetahuan atau informasi positif serta arahan dari orang

tua yang diberikan kepada siswa, orang tua harus memperhatikan tumbuh

kembang anak secara periodik dan tetap fokus kepada segala perkembangan kecil

yang dialami anak agar memahami siswa tersebut.

Memang harus diakui bahwa mereka yang memiliki IQ rendah dan

mengalami keterbelakangan mental akan mengalami kesulitan, bahkan mungkin

tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang seharusnya sesuai dengan usia

mereka. Namun fenomena yang ada menunjukkan bahwa tidak sedikit orang yang

dengan IQ tinggi yang hasil belajarnya rendah, dan ada banyak orang dengan IQ

sedang yang dapat mengungguli hasil belajar orang yang dengan IQ tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa IQ tidak selalu dapat memperkirakan hasil belajar seseorang.

Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi sebagian

orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut. Teori Daniel

Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi baru terhadap kata

cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun

beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak

kalah penting dengan IQ.

Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang

mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional life

with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the

appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran

diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

Orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi atau

ber-IQ tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan,

terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit

mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung

dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini

sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifatnya di atas, bila seseorang

Page 22: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

5

memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung

akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustasi, tidak

mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan

cenderung putus asa bila mengalami stress.

Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-

rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Secara sosial mantap,

mudah bergaul dan jenaka, tidak mudah takut atau gelisah. Mereka

berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan orang-orang atau

permasalahan, untuk memikul tanggung jawab, dan mempunyai pandangan moral;

mereka simpatik dan hangat dalam hubungan-hubungan mereka, bersikap tegas

dan mengungkapkan perasaan mereka secara langsung, memandang dirinya

sendiri secara positif, mudah bergaul, ramah serta mereka mampu menyesuaikan

diri dengan beban stress.

Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk menyelidiki dalam

bentuk karya ilmiah dengan judul ”HUBUNGAN KECERDASAN

EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI DI KELAS X SMA DARUSSALAM CIPUTAT TANGERANG

SELATAN”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi diantaranya yaitu:

1. Kecerdasan emosional yang masih belum menjadi prioritas utama dalam

tujuan pendidikan

2. Hasil belajar dalam mata pelajaran ekonomi kurang maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari timbulnya salah penafsiran terhadap judul, maka

diberikan batasan masalahnya yaitu sebagai berikut:

1. Kecerdasan emosional yang mencakup dimensi mengenali emosi diri,

mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain

Page 23: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

6

dan membina hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional yang

masih belum menjadi prioritas utama dalam tujuan pendidikan.

2. Hasil belajar dalam mata pelajaran ekonomi yang kurang maksimal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang signifikan antara

kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa semester ganjil di kelas X

SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan tahun pelajaran 2013-2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah di rumuskan, maka kegiatan penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan kecerdasan emosional dengan

hasil belajar siswa semester ganjil di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang

Selatan tahun pelajaran 2013-2014.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam meningkatkan prestasi di SMA

Darussalam Ciputat. Adapun secara detail manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini diantaranya:

1. Manfaat atau kegunaan teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan atau informasi bagi perkembangan ilmu

pengetahuan mengenai hubungan kecerdasan emosional siswa dengan

hasil belajar ekonomi.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

psikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada

serta dapat memberi gambaran mengenai hubungan tingkat

kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa SMA.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan

Page 24: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

7

penelitian berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat atau kegunaan praktis

a. Bagi peneliti, mendapatkan informasi secara mendalam tentang

hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar terutama dalam

pembelajaran ekonomi.

b. Bagi guru, menumbuhkan kesadaran kepada guru bahwa kecerdasan

emosional bagi peserta didik sangatlah penting karena merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

c. Bagi institusi sekolah, agar menjaga kualitas prestasi belajar siswa

dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.

d. Bagi jurusan pendidikan IPS, menambah pengetahuan dan wawasan

dalam bidang pendidikan IPS.

e. Bagi peneliti lain, diharapkan penelitian tentang hubungan kecerdasan

emosional dengan hasil belajar siswa bisa berguna serta dipahami

oleh peneliti lain.

Page 25: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Hakikat Kecerdasan Emosional

a. Pengertian Emosi

Emosi sejak lama dianggap memiliki kedalaman dan kekuatan sehingga

dalam bahasa latin, misalnya, emosi dijelaskan sebagai motus anima yang arti

harfiahnya berarti “jiwa yang menggerakkan kita”.6 Akar kata emosi adalah

movere, kata kerja bahasa latin yang berarti “menggerakkan, bergerak”.7

Emosi mempunyai peran dalam peningkatan proses konstruksi pikiran dalam

berbagai bentuk pengalaman kehidupan manusia. Salovey dan Mayers

mendefinisikan emosi sebagai ”respon terorganisasi, termasuk sistem fisiologis,

yang melewati berbagai batas sub-sistem psikologis, misalnya kognisi, motivasi,

dan pengalaman”.8 Pengertian ini menunjukkan bahwa emosi merupakan respon

6

Robert K.Cooper dan Ayman Sawaf, Executive EQ, penerjemah Alex Tri Kantjono Widodo

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. xiv

7 Daniel Goleman, Emotional Intellegence, Penerjemah T. Hermaya (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2000), h. 7

8 Tekad Wahyono, memahami kecerdasan emosi melalui kerja sistem limbic, (Surabaya:

Universitas Wangsa Manggala, Anima, Indonesian Psychological Journal, 2001, vol. 17, No.1), h.37

Page 26: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

9

atas stimulus yang diperoleh dari lingkungan sekitar yang terorganisasi dengan

baik yang melewati sub-sistem psikologis.

Cow dan Crow dalam Hartati menyebutkan bahwa ”emosi merupakan suatu

keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner

adjustment terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan

individu”.9 Emosi pada definisi ini berperan dalam pengambilan keputusan yang

menentukan kesejahteraan dan keselamatan individu.

Ibda menyebutkan bahwa ”emosi merupakan suatu perasaan dan pikiran-

pikiran khasnya –suatu keadaan biologis dan psikologis- dan serangkaian

kecenderungan untuk bertindak”.10

Sedangkan Sarlito Wirawan Sartono dalam

Syamsu berpendapat bahwa ”emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang

yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas

(mendalam)”.11

Dari beberapa pendapat di atas, maka emosi merupakan suatu respon atas

rangsangan yang diberikan –baik dari lingkungan maupun dari dalam diri individu

sendiri- sehingga individu dapat menentukan pilihan dalam hidup yang

menentukan kehidupannya.

Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai

berikut; “pertama, lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya,

seperti pengamatan dan berpikir. Kedua, bersifat fluktuatif (tidak tetap), dan

ketiga, banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera”.12

9 Netty Hartati, M.Si. Dkk, Islam dan Psikologi (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2004), h.90

10

Fatimah Ibda, Emotional Intellegence Dalam Dunia Pendidikan (Banda Aceh: Fakultas

Tarbiyah, IAIN Ar-Raniry, Jurnal Didaktika, Vol. 2 No. 2, 2000), h. 132

11

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, (Bandung: Rosda Karya,

2004), h. 115

12

Ibid, h. 116

Page 27: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

10

Terdapat dua macam pendapat tentang terjadinya emosi yaitu pendapat

navistik dan pendapat empiristik. “Pendapat navistik beranggapan bahwa emosi

pada dasarnya merupakan bawaan sejak lahir, sementara pendapat empiristik

beranggapan bahwa emosi dibentuk oleh pengalaman dan proses belajar”.13

Sebagian orang menganggap bahwa perasaan dan emosi adalah sama. Namun

Sabri dalam bukunya mengungkapkan bahwa antara perasaan dan emosi adalah

berbeda. “Pada perasaan terdapat kesediaan kontak dengan situasi luar (baik

positif maupun negatif), sedangkan pada emosi kontak itu seolah-olah menjadi

retak atau terputus (misalnya terkejut, ketakutan, mengantuk, dan lain

sebagainya)”.14

b. Pengertian Kecerdasan

Kecerdasan merupakan suatu kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup

yang hanya dimiliki oleh manusia. Kecerdasan ini diperoleh manusia sejak lahir,

dan sejak itulah potensi kecerdasan ini mulai berfungsi mempengaruhi tempo dan

kualitas perkembangan individu, dan manakala sudah berkembang, maka

fungsinya akan semakin berarti lagi bagi manusia yaitu akan mempengaruhi

kualitas penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Kemampuan kecerdasan dalam fungsinya yang disebutkan terakhir bukanlah

kemampuan genetis yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan kemampuan

hasil pembentukan atau perkembangan yang dicapai oleh individu.

Kecerdasan merupakan kata benda yang menerangkan kata kerja atau

keterangan. “Seseorang menunjukkan kecerdasannya ketika ia bertindak atau

berbuat dalam suatu situasi secara cerdas atau bodoh; kecerdasan seseorang dapat

13

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 168

14 M Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 2001), h. 74

Page 28: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

11

dilihat dalam caranya orang tersebut berbuat atau bertindak”.15

“Kecerdasan juga

merupakan istilah umum untuk menggambarkan kepintaran atau kepandaian

orang”.16

Beberapa ahli mencoba merumuskan definisi kecerdasan diantaranya

adalah:

Suharsono menyebutkan bahwa ”kecerdasan adalah kemampuan untuk

memecahkan masalah secara benar, yang secara relatif lebih cepat dibandingkan

dengan usia biologisnya”.17

Gardner dalam rose mengemukakan bahwa ”kecerdasan adalah kemampuan

untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam

satu latar belakang budaya atau lebih”.18

Definisi dari Suharsono dan Gardner menyebutkan bahwa kecerdasan

merupakan suatu kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya. Jika

Suharsono menilai kecerdasan dari sudut pandang waktu, sementara Gardner

menilainya dari sudut pandang tempat.

Amstrong berpendapat bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk

menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu

seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntunan yang

diajukan oleh kehidupan kita dan bukan tergantung pada nilai IQ, Gelar dari

perguruan tinggi atau reputasi bergengsi.

Sedangkan Super dan Cites dalam Dalyono mengemukakan definisi

kecerdasan sebagai kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar

dari pengalaman. “Hal ini didasarkan bahwa manusia hidup dan berinteraksi di

dalam lingkungannya yang kompleks. Untuk itu ia memerlukan kemampuan untuk

15 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 115

16 Munandir, Ensiklopedia Pendidikan, (Malang: Um Press, 2001), h. 122

17

Suharsono, Mencerdaskan Anak, (Depok: Inisiasi Press, 2003), h. 43

18 Colin Rose dan Malcom J. Nicholl, Cara Belajar Cepat Abad XXI, penerjemah Dedy

Ahimsa (Bandung: Nuansa, 20020, h. 58

Page 29: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

12

menguasai diri dengan lingkungannya demi kelestarian hidupnya. Hidupnya bukan

hanya untuk kelestarian pertumbuhan, tetapi juga untuk perkembangan pribadinya.

Karena itu manusia harus belajar dari pengalamannya”.19

Definisi di atas, oleh Garret dipandang terlalu luas, umum dan kurang

operasional. Dengan mempelajari definisi itu orang mungkin masih dapat

mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan konsep itu. Oleh karena itu, Garret

memberi definisi bahwa ”kecerdasan setidak-tidaknya mencakup kemampuan

yang diperlukan untuk pemecahan masalah-masalah yang memerlukan pengertian

serta menggunakan symbol-simbol”.20

Dari beberapa pengertian kecerdasan yang telah dikemukakan maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk

memberikan solusi terbaik dalam penyelesaian masalah yang dihadapinya sesuai

dengan kondisi ideal suatu kebenaran.

Gardner membagi kecerdasan menjadi tujuh macam yaitu, ”kecerdasan

linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan

musikal, kecerdasan kinestetik-tubuh, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan

intrapersonal”.21

Kecerdasan-kecerdasan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : kecerdasan

linguistik yaitu kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi dengan kata-

kata atau bahasa. Kecerdasan logis-matematis yaitu kemampuan berfikir (menalar)

dan menghitung, berfikir logis dan sistematis. Kecerdasan visual-spasial yaitu

kemampuan berfikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan.

Kecerdasan musikal yaitu kemampuan mengubah atau mencipta music, dapat

bernyanyi dengan baik atau memahami dan mengapresiasi musik serta menjaga

ritme. Kecerdasan kinestetik-tubuh yaitu kemampuan menggunakan tubuh secara

19

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 182

20

Ibid, h. 183

21

Collin Rose dan Malcom J. Nicholl, ibid, h. 59-60

Page 30: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

13

terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan barang serta dapat

mengemukakan gagasan dan emosi. Kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan

bekerja secara efektif dengan orang lain dan berempati. Kecerdasan intrapersonal

yaitu kemampuan menganalisis diri sendiri, membuat rencana dan menyusun

tujuan yang akan dicapai.

Kecerdasan dikemukakan oleh Gardner ini dikenal juga sebagai multiple

intelligence. Pembagian kecerdasan oleh gardner ini telah membuka paradigma

baru dari sebuah kata kecerdasan. Karena berdasarkan pembagian-

pembagian.kecerdasan menurutnya, ternyata cerdas bukan semata dapat memiliki

skor tinggi sewaktu ujian namun cerdas itu beranekaragam.

Kecerdasan orang banyak ditentukan oleh struktur otak. Otak besar dibagi

dalam dua belahan otak yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut

corpus callosum. belahan otak kanan menguasai belahan kiri badan dan

sebaliknya belahan otak kiri menguasai belahan kanan badan. Belahan otak

kiri bertugas utuk mersepon hal-hal yang sifatnya linier, logis dan teratur

sementara otak belahan kanan bertugas untuk imaginasi dan kreativitas.22

c. Hakikat Kecerdasan Emosional

Setiap individu memiliki emosi. Emosi mempunyai ranah tersendiri dalam

bagian hidup individu. Seseorang yang dapat mengelola emosinya dengan baik

artinya emosinya cerdas hal ini lebih dikenal dengan suatu istilah “kecerdasan

emosional”. Beberapa ahli mencoba merumuskan definisi dari kecerdasan

emosional. Diantaranya Arief Rahman yang menyebutkan bahwa ”kecerdasan

emosional adalah metability yang menentukan seberapa baik manusia mampu

menggunakan keterampilan-keterampilan lain yang dimilikinya, termasuk

intelektual yang belum terasah”.23

22

Conny R. Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Pendidikan Usia Dini,

(Jakarta: Prenhallindo, 2002), h. 11-12

23

Pusat Pengembangan Tasawuf Positif, Menyinari Relung-relung Ruhani, (Jakarta: Hikmah,

2002), h. 157-158

Page 31: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

14

Bar-On seperti dikutip oleh Stein dan Book mengemukakan bahwa

”kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi dan

kecakapan non-kognitif, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk

berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan”.24

Dua definisi tentang kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Rahman

dan dan Bar-On lebih menekankan pada hasil yang didapat oleh individu jika

menggunakan kemampuan emosionalnya secara optimal.

Salovey dan Mayer dikutip oleh Stein dan Book mengemukakan bahwa

”kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan

membangkitkan perasaan untuk membantu fikiran, memahami perasaan dan

maknanya serta mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu

perkembangan emosi dan intelektual”.25

Goleman dalam Nggermanto mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah

”kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain,

kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan

baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain”.26

Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk

dapat menggunakan perasaaannya secara optimal guna mengenali dirinya sendiri

dari lingkungan sekitarnya.

Kecerdasan emosional yang dimaksudkan oleh peneliti adalah kemampuan

individu untuk mengenali perasaannya sehingga dapat mengatur dirinya sendiri

dan menimbulkan motivasi dalam dirinya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

24

Steven J. Stein & Howard E. Book, Ledakan EQ, penerjemah Trinanda Rainy Januarsari,

(Bandung: Kaifa, 2002), h. 157-158

25

Ibid, h. 159

26

Agus nggermanto, Quantum Quotient, (Bandung: Nuansa, 2002), h. 98

Page 32: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

15

Sementara di lingkungan sosial dia mampu berempati dan membina hubungan

baik terhadap orang lain.

Emosi manusia dikoordinasi oleh otak. Bagian otak yang mengatur emosi

adalah sistem limbiks. Struktur-struktur dalam sistem limbic mengelola

beberapa aspek emosi, yaitu pengenalan emosi melalui ekspresi wajah,

tendensi berperilaku dan penyimpanan memori emosi. Folkerts menjelaskan

bahwa sistem limbic terdiri atas empat struktur, yaitu: thalamus dan

hiphotalamus, amigdala, hipokamus dan lobus frontalis.27

Thalamus menerima informasi dari lingkungan sekitar yang ditangkap oleh

indera, sedang hypothalamus mengambil informasi dari bagian tubuh yang

lain. Amigdala menginterpretasikan dan sekaligus menyimpannya sebagai arti

emosi. Hipokamus mendukung kerja amigdala dalam menyimpan memori

emosi, mengkonsolidasi memori non-emosi secara detail dan menyampaikan

memori tersebut ke jaringan memori yang berbeda di otak. Lobus frontalis

bertanggung jawab dalam pengaturan emosi sehingga memunculkan emosi

yang tepat.28

Kinerja otak sebagai pusat koordinasi dapat dijabarkan sebagai berikut;

informasi-informasi yang diterima alat indera akan dibawa oleh thalamus melewati

sinapsis tunggal menuju amigdala, sedang sebagian besar lainnya dikirim ke

neokorteks. Percabangan tersebut memungkinkan amigdala dapat memberikan

respon emosi tanpa pengolahan informasi dan analisis dari neokorteks. Kasus

tersebut disebut Goleman sebagai “pembajakan emosi”.29

Terdapat beberapa hal yang dapat dicatat pada pembahasan tentang anatomi

pembajakan emosi, yaitu:30

1) Amigdala berperan sebagai sumber emosi.

Hipocampus dan amigdala merupakan bagian penting dalam ingatan dan

pembelajaran otak. Amigdala sendiri merupakan spesialis masalah-masalah

emosional yang jika dipisahkan dari otak maka seseorang tidak dapat menangkap

27

Tekad Wahyono, op.cit, h. 38-39

28

Ibid, h, 39

29

Ibid,h. 40

30

Daniel Goleman, Emotional Intellegence, op.cit, h. 17-39

Page 33: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

16

makna emosional atau mengalami kebutaan afektif. Le Doux adalah orang pertama

yang menemukan peran amigdala dalam otak emosional, yang menjelaskan bahwa

amigdala mampu mengambil alih kendali apa yang kita kerjakan bahwa sewaktu

otak sedang berpikir. Hal ini menumbangkan gagasan lama tentang sistem limbic

dengan menempatkan amigdala pada pusat tindakan dan struktur limbic lainnya

pada peran yang amat berbeda.

2) Inti kecerdasan emosi.

Amigdala bereaksi berdasarkan kognitif bawah sadar, yaitu menangkap

stimulus dari lingkungan sehingga mengetahui identitas apa yang diterima serta

memutuskan menyukai atau tidak baru kemudian memberi pendapat tentangnya.

Hal ini dapat menjelaskan mengapa emosi begitu penting bagi nalar yang efektif di

dalam pengambilan keputusan. Adanya pengaruh dari fungsi amigdala terhadap

neokorteks inilah yang merupakan inti kecerdasan emosional.

3) Mekanisme kerja kecerdasan emosi.

Lobus prefrontal bagian kanan yang terletak pada ujung lain dari sirkuit

prefrontal merupakan tempat perasaan-perasaan negatif (takut, marah, benci dan

sebagainya.) lobus prefrontal bagian kiri merupakan bagian yang berfungsi untuk

mematikan atau mengatur emosi-emosi yang tidak menyenangkan. Oleh karena

itu, dapat dikatakan bahwa lobus prefrontal merupakan saklar peredam ledakan

amigdala atau menjadi manajer emosi dengan tugas menghambat sinyal-sinyal

yang telah dikirim amigdala dan pusat-pusat limbic lainnya.

4) Dinamika IQ dikalahkan EI

Korteks prefrontal merupakan wilayah yang bertanggung jawab terhadap

“ingatan kerja”, yaitu kemampuan atensi untuk menyimpan fakta-fakta penting

dalam pikiran yang berguna untuk penyelesaian masalah. Lobus prefrontal ini

terkait dengan sirkuit otak limbic. Kaitan antara sirkuit prefrontal amigdala inilah

yang merupakan titik temu antara nalar dan emosi. Dengan demikian kemurungan

emosional yang terus menerus dapat mengganggu kemampuan kerja intelektual

seseorang sehingga dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan bencana.

Page 34: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

17

Kecerdasan rasional saja tidak menyediakan kemampuan untuk menghadapi

gejolak yang ditimbulkan oleh kesulitan hidup.

“Kecerdasan emosilah yang memotivasi kita untuk mencari manfaat dan

potensi unik kita dan mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai yang paling dalam,

mengubahnya dari apa yang kita fikirkan menjadi apa yang kita jalani”.31

Kecerdasan emosional Reuvan Bar On dibagi menjadi lima, yaitu:32

1) Ranah intrapribadi memiliki lima skala yaitu; kesadaran diri, sikap asertif,

kemandirian, penghargaan diri dan aktualisasi diri.

2) Ranah antarpribadi memiliki 3 skala yaitu; empati, tanggung jawab social

dan hubungan antar pribadi.

3) Ranah penyesuaian diri/orientasi kognitif memiliki tiga skala yaitu; uji

realitas, sikap fleksibel dan pemecahan masalah.

4) Ranah pengendalian stress memiliki dua skala yaitu; ketahanan

menanggung stress dan pengendalian impuls.

5) Ranah suasana hati/afeksi memiliki dua skala yaitu; optimism dan

kebahagiaan.

Hal ini serupa dengan pendapat Segal bahwa wilayah EQ adalah ”hubungan

pribadi dan antarpribadi; EQ bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri,

kepekaan social dan kemampuan adaptasi sosial”.33

Salovey memperluas kecerdasan emosional menjadi lima wilayah utama,

yaitu :

31

Robert K. Cooper dan Ayman Sawaf, Executive EQ, Loc.cit.

32

A. V. Aryaguna Setiadi, Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Keberhasilan

Bermain Game, (Surabaya: Universitas Surabaya, Anima, Indonesia Psychological Journal, 2001, Vol.

17, No, 1), h. 44-45

33 Jeanne Segal, Melejitkan Kepekaan Emosional, penerjemah Ary Nilandari, Bandung: Kaifa,

2000), h. 26-27

Page 35: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

18

1) Empati

Merasakan yang dirasakan oleh orang lain dan memahami perspektif,

menumbuhkan hubungan saling percaya serta menyelaraskan diri dengan

berbagai macam orang.

2) Kesadaran diri

Mengetahui apa yang kita rasakan dan mengunakannya untuk

memandu pengambilan keputusan diri sendiri serta memiliki tolok ukur

yang realistis atas kemampuan dan kepercayaan diri yang kuat.

3) Pengaturan diri

Menangani emosi kita sehingga berdampak positif terhadap

pelaksanaan tugas; peka terhadap kata hati dan sanggup menunda

kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali

dari tekanan emosi.

4) Motivasi

Menggunakan hasrat untuk menggerakkan dan menuntun menuju

sasaran, membantu mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif

serta bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.

5) Keterampilan Sosial

Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain

dan dengan cermat membaca situasi, jaringan sosial dan berinteraksi

dengan lancar serta menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi

orang lain.

Senada dengan pendapat di atas, Shapiro juga menyebutkan kualitas-kualitas

kecerdasan emosional, diantaranya; “empati, mengungkapkan dan memahami

perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri,

Page 36: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

19

disukai, kemampuan memecahkan masalah antar-pribadi, ketekunan,

kesetiakawanan, keramahan, dan sikap hormat”.34

Ketika berbicara mengenai urgensitas kecerdasan emosional yang dimiliki

seseorang dalam kehidupan, Suharsono mengungkapkan beberapa keuntungan

kecerdasan emosional sebagai berikut:

pertama, kecerdasan emosional jelas mampu menjadi alat untuk pengendalian

diri, sehingga seseorang tidak terjerumus ke dalam tindakan-tindakan bodoh

yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Kedua, kecerdasan

emosional bias diimplementasikan sebagai cara yang sangat baik untuk

memasarkan atau membesarkan ide, konsep atau bahkan sebuah produk.

Ketiga, kecerdasan emosional adalah modal penting bagi seseorang untuk

mengembangkan bakat kepemimpinan dalam bidang apapun. Karena setiap

model kepemimpinan sesungguhnya membutuhkan visi, misi, konsep,

program dan yang tak kalah pentingnya adalah dukungan dan partisipasi dari

para anggota.35

B. Hasil Belajar Siswa

1. Konsep Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (Product) menunjuk

pada suatu perolehan akibat dilakukannya aktivitas atau proses yang

mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan pengertian

belajar menurut beberapa pakar pendidikan sebagai berikut:

a. Menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan

yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut

bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

alamiah.

34

Lawrence E Shapiro, Mengajarkan Emotional Intellegence Pada Anak, penerjemah; Alex

Tri Kantjono, (Jakarta: Gramedia, 2001), h. 5

35 Suharsono, Akselerasi Intelegensi; Optimalkan IQ, EQ dan SQ, (Depok: Inisiasi Press,

2004), h. 97

Page 37: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

20

b. Menurut Travers, belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian

tingkah laku.

c. Menurut Cronbach, learning is shown by a change in behaviour as a

result of experience (belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil

dari pengalaman).

d. Menurut Harold Spears, learning is to observe, to read, to imitate, to

try something themselves, to listen, to follow direction. (belajar adalah

mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, dan

mengikuti arah tertentu).

Menurut Dimyati dan Mudjiono, “hasil belajar merupakan hal yang dapat

dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar”.36

Tingkat perkembangan mental tersebut

terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari

sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Menurut Ngalim Purwanto, “hasil belajar adalah hasil tes yang digunakan

untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang digunakan untuk menilai hasil-hasil

pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam waktu tertentu”.37

Menurut Oemar Hamalik “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar

akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu

menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.38

Berdasarkan Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,

psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

36

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 250-251.

37

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h. 84

38

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Bumi Aksara, 2006), h. 30.

Page 38: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

21

a. Ranah Kognitif

Dalam ranah kognitif terdiri dari knowledge (pengetahuan, ingatan),

comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan

evaluation (menilai).

b. Ranah Afektif

Dalam ranah afektif terdiri dari receiving (sikap menerima), responding

(memberikan respon), valving (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi).

c. Ranah Psikomotor

Dalam ranah psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.

Selain itu, psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manajerial, dan intelektual.

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Disamping itu Hasil belajar perlu dievaluasi.

Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang

ditetapkan telah tercapai dan apakah proses belajar mengajar telah berlangsung

efektif untuk memperoleh hasil belajar.

Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam

mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah

memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik

lagi.

Page 39: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

22

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan

karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah

ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif,

maupun psikomotorik.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pada dasarnya, hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan siswa itu saja, akan tetapi masih

ada hal lain yang juga menjadi faktor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam

mencapai keberhasilan siswa. Adapun faktor-faktor tersebut secara garis besar

dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: yang bersumber dari dalam diri manusia

yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal dan faktor yang bersumber dari

luar diri manusia yang belajar, yang disebut faktor eksternal.

a. Faktor yang bersumber dalam diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu faktor biologis dan psikologis. Yang dikategorikan faktor

biologis antara lain usia dan kematangan kesehatan, sedangkan yang

dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, minat,

dan kebiasaan belajar.

b. Faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat

diklasifikasikan menjadi dua juga, yaitu faktor manusia (human) dan faktor

seperti alam, hewan, dan lingkungan fisik.39

Sedangkan menurut H. Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo merumuskan bahwa

yang mempengaruhi hsil belajar siswa adalah:

a. Faktor raw input (faktor murid atau anak itu sendiri), di mana anak

memiliki kondisi yang berbeda dalam:

39

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Rineka Cipta,

1990), Cet. ke-1, h. 21

Page 40: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

23

1) Kondisi fisiologis Yang termasuk kondisi fisiologis siswa adalah

kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan

sebagainya.

2) Kondisi psikologis Sedangkan kondisi psikologis siswa mencakup

minat, kecerdasan, dan motivasi, serta kemampuan-kemampuan

kognitif, seperti persepsi, ingatan, dan pikiran.

b. Faktor environmental input (faktor lingkungan), baik itu lingkungan

alam maupun lingkungan sosial. Faktor environmental input yang di

dalamnya antara lain:

1) Kurikulum

2) Program/bahan pengajaran

3) Sarana dan fasilitas

4) Guru/tenaga pengajar40

Maka secara keseluruhan dari faktor-faktor yang disebutkan di atas sangat

berkaitan erta dan saling mendukung satu sama lainnya.

Dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat

digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Faktor-faktor stimulus belajar

Yang dimaksud dengan stimulus belajar di sini yaitu segala hal di luar

individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulus

dalam hal ini, mencakup material, penugasan, serta suasana lingkungan

eksternal yang harus diterima dan dipelajari oleh pelajar. Berikut ini

dikemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan faktor-faktor stimulus

belajar:

1) Panjangnya bahan pengajaran

Bahan pelajaran yang terlalu panjang atau terlalu banyak dapat

menyebabkan kesulitan individu dalam belajar. Kesulitan individu

40

Abu Ahmadi dan Joko Prasetyo, Strategi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia,

1997), Cet. ke-5, h. 103.

Page 41: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

24

tidak semata-mata karena panjangnya waktu untuk belajar, melainkan

lebih berhubungan dengan faktor kelelahan serta kejemuan si pelajar

dalam menghadapi atau bahan pelajaran yang banyak itu.

2) Kesulitan bahan pelajaran

Tiap-tiap bahan pelajaran mengandung tingkat kesulitan bahan

pelajaran dan mempengaruhi kecepatan belajar. Semakin sulit suatu

bahan pelajaran, semakin lambatlah orang mempelajarinya.

Sebaliknya, semakin mudah bahan pelajaran, maka semakin cepat

orang dalam mempelajarinya.

3) Berartinya bahan pelajaran

Belajar memerlukan modal pengalaman yang diperoleh dari

belajar waktu sebelumnya. Modal pengalaman itu dapat berupa

penguasaan bahasa, pengetahuan, dan prinsip-prinsip. Modal

pengalaman ini menentukan keberartian dari bahan yang dipelajari di

waktu sekarang. Bahan yang berarti adalah bahan yang dapat dikenali.

Bahan yang berarti memungkinkan individu untuk belajar, karena

individu dapat mengenalnya.

4) Berat ringannya tugas

Mengenai berat ringannya suatu tugas, hal ini erat hubungannya

dengan tingkat kemampuan indivisu. Tugas-tugas yang terlalu ringan

atau mudah adalah mengurangi tantangan belajar, sedangkan tugas-

tugas yang terlalu berat atau sukar membuat individu kapok (jera)

untuk belajar.

5) Suasana lingkungan eksternal

Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal, antara lain:

“cuaca (suhu udara, mendung), waktu (pagi, siang, sore, malam),

kondisi tempat (kebersihan), letak sekolah, penerangan (berlampu,

bersinar matahari), dan sebagainya. Faktor-faktor ini mempengaruhi

Page 42: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

25

sikap dan reaksi individu dalam aktifitas belajarnya, sebab individu

yang belajar adalah interaksi dengan lingkungannya”.41

b. Faktor-faktor metode belajar

Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode

belajar yang dipakai oleh si pelajar. Dengan perkataan lain, metode yang

dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar.

Faktor-faktor metode belajar menyangkut hal-hal berikut ini :

1) Kegiatan berlatih atau praktek

2) Overlearning dan drill

Untuk kegiatan yang bersifat abstrak seperti menghafal atau

mengingat, maka overlearning sangat diperlukan untuk mengurangi

kelupaan dalam mengingat keterampilan-keterampilan yang pernah

dipelajari.

3) Resitasi selama belajar

Kombinasi kegiatan membaca dengan resitasi sangat bermanfaat

untuk meningkatkan kemampuan membaca itu sendiri, maupun untuk

menghafal bahan pelajaran.

4) Pengenalan tentang hasil-hasil belajar

Pengenalan seseorang terhadap hasil atau kemajuan belajarnya

adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah

dicapai, seseorang akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajar

selanjutnya.

5) Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian

Belajar mulai dari keseluruhan kebagian-bagian lebih

menguntungkan daripada belajar mulai dari bagian-bagian. Hal ini

41 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004),

Cet. ke-2, h. 139-141.

Page 43: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

26

dapat dimaklumi, karena dengan mulai dari keseluruhan individu

menemukan set yang tepat untuk belajar.

6) Penggunaan modalitas indra

Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing individu dalam

belajar tidak sama. Sehubungan dengan itu ada tiga impresi yang

penting dalam belajar, yaitu oral, visula dan kinestetik.

7) Bimbingan dalam belajar

Bimbingan yang terlalu banyak diberikan oleh guru atau orang lain

cenderung membuat si pelajar menjadi tergantung. Bimbingan dapat

diberikan dalam batas-batas yang diperlukan dalam individu.

8) Kondisi-kondisi intensif 42

c. Faktor-faktor individual

Faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang.

Adapun faktor-faktor individual itu menyangkut hal-hal berikut:

1) Kematangan

2) Faktor usia kronologis

3) Faktor perbedaan jenis kelamin

4) Pengalaman sebelumnya

5) Kapasitas mental

6) Kondisi kesehatan jasmani

7) Kondisi kesehatan rohani

8) Motivasi

Jadi, faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua jenis

yaitu: yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar (faktor internal)

dan yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar (faktor eksternal).

42

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004),

Cet. ke-2, h. 142-145.

Page 44: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

27

Maka dapat disimpulkan dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Secara keseluruhannya

sangat berkaitan erat dan saling mendukung satu sama lainnya.

3. Sasaran dan Obyek Penilaian

Langkah pertama yang dilakukan guru dalam mengadakan penilaian adalah

menetapkan apa yang menjadi sasaran atau obyek penilaian. Sasaran ini penting

diketahui agar memudahkan guru dalam menyusun alat evaluasi. Pada umumnya

ada tiga sasaran pokok penilaian, yakni:

a. Segi tingkah laku, artinya segi menyangkut sikap, minat, perhatian,

keterampilan siswa sebagai akibat dari proses belajar mengajar.

b. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pengajaran yang diberikan

guru dalam proses belajar mengajar.

c. Segi yang menyangkut proses belajar mengajar. Proses tersebut perlu

diadakan penilaian secara obyektif dari guru, sebab baik tidaknya belajar

dan mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar.43

Hasil belajar sebagai obyek penelitian pada hakikatnya menilai penguasaan

siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional. Hasil belajar sebagai obyek penelitian

dapat dibedakan ke dalam berbagai kategori antara lain keterampilan dan

kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita.

Maka dapat disimpulkan bahwasannya dalam mengadakan penelitian ada tiga

sasaran yang harus diperhatikan diantaranya segi tingkah laku, segi isi materi, dan

segi yang menyangkut belajar dan mengajar. Ketiga sasaran pokok di atas harus

dievaluasi secara menyeluruh, artinya jangan hanya menilai segi penguasaan

materi, tapi juga harus menilai segi perubahan tingkah laku dan proses belajar

mengajar itu sendiri secara adil. Dengan menetapkan sasaran di atas maka seorang

guru akan mudah menetapkan evaluasinya.

43

Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), h. 113.

Page 45: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

28

4. Jenis Alat Penilaian Hasil Belajar

Secara garis besar, alat penilaian atau evaluasi yang digunakan dapat

digolongkan menjadi dua macam, yaitu tes dan non tes.

a. Tes

“Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang

seseorang dengan cara yang dikatakan tepat atau cepat”.44

Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa maka dibedakan atas

tiga macam tes, yaitu:

1) Tes diagnostik, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan

siswa, sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat

dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.

2) Tes formatif, yaitu dari kata “form” yang merupakan dasar dari istilah

“formatif” maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui

sejauhmana siswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu.

3) Tes sumatif, yaitu “tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya

pemberian kelompok program atau sebuah program yang lebih besar.

Dalam pengalaman sekolah, tes formatif disamakan dengan ulangan

harian, sedangkan tes sumatif disamakan dengan ulangan umum yang

biasanya dilaksanakan pada akhir catur wulan atau semester”.45

b. Non tes

Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis non tes lebih sesuai digunakan

sebagai alat evaluasi, seperti menilai aspek sikap, minat, karakteristik, dan

lain-lain. Alat penilaian jenis non tes ini antara lain:

1) Observasi, yaitu pengamatan kepada tingkah laku pada suatu tertentu.

44

Amir dan Indra Kusuma, Evaluasi Pendidikan, Jilid I, h. 27.

45 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1990), Cet. ke-12, h. 29.

Page 46: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

29

2) Wawancara, yaitu komunikasi langsung antara yang mewawancarai

dan yang diwawancarai.

3) Studi kasus, yaitu mempelajari individu dalam periode tertentu secara

terus-menerus untuk melihat perkembangannya.

4) Rating scale (skala penilaian), yaitu salah satu alat penilaian yang

menggunakan skala yang telah disusun dari ujung yang negatif sampai

yang positif, sehingga si penilai tinggal membubuhi tanda cek saja.

5) Check list, hampir menyerupai rating scale hanya saja pada check list

tidak perlu disusun kriteria atau skala dari yang negatif sampai yang

positif, cukup dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang akan

kita minta dari yang dievaluasi.

6) Inventory, yaitu daftar pertanyaan yang disertai alternatif jawaban

diantara setuju, kurang setuju, atau tidak setuju.46

Maka dapat disimpulkan, kedua jenis alat penilaian tersebut sangat baik

digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, dan hendaknya para guru

dapat menempatkan penggunaan alat penilaian ini dengan tepat agar dapat

memperoleh data yang akurat dan obyektif dalam menilai hasil belajar para

siswanya.

5. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Penilaian atau evaluasi adalah suatu cara yang sistematik dalam menganalisa

suatu pekerjaan sehingga kita mengetahui sampai seberapa jauh pekerjaan itu

dapat memperoleh hasil yang memuaskan dengan mempergunakan bahan-bahan

dan cara-cara tertentu. “Adapun alat yang digunakan untuk mengadakan penilaian

diantaranya tes dan non tes”.47

46

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, h. 30.

47

Dedeh Sukarsih dan Kadarsah, Beberapa Jenis Penilaian yang Dilaksanakan oleh Guru Di

Sekolah, (Jakarta: CV. Indra Jaya, 1986), Cet. ke-4, h. 11.

Page 47: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

30

Adapun fungsi penilaian itu sendri dapat dijelaskan lebih terperinci sebagai

berikut:

a. Penentuan kelemahan atau kekurangan serta kesanggupan murid dalam

memiliki atau menguasai materi yang telah diterima dalam proses belajar

mengajar.

b. Penentuan-penentuan yang perlu direvisi atau diperbaiki, umpamanya:

metode, materi alat, tujuan, dan sebagainya.

c. Penentuan kelemahan atau kekuatan guru dalam melaksanakan program

belajar mengajar.

d. Untuk mengetahui seberapa jauh dasar-dasar yang telah dikuasai siswa.

e. Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimilikinya, dan tingkat kecerdasan

siswa.

f. Untuk mengetahui kehidupan (standing) akan dalam kelompok.

g. Sebagai seleksi dikalangan siswa.

h. Untuk memberi motivasi belajar terhadap anak.

i. Hasil penilaian berupa petunjuk bagi guru, apakah metode dan bahan

pelajaran yang diberikannya sudah cukup baik atau tidak.

j. Hasil evaluasi dapat memberikan motivasi belajar terhadap anak-anak.

k. Dengan hasil penilaaian, guru dapat memberikan saran-saran kepada anak

dan orang tua, jalan atau cara yang baik dalam belajar dan bekerja

selanjutnya.48

C. Hakikat Belajar Ekonomi

Dalam realita kehidupan, selalu dihadapkan pada masalah keinginan

manusia untuk mencukupi segala kehidupannya. Inilah yang merupakan inti

pengertian ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya, ilmu ekonomi

48 Dedeh Sukarsih dan Kadarsah, Beberapa Jenis Penilaian yang Dilaksanakan oleh Guru Di

Sekolah, h. 11.

Page 48: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

31

perlu dipelajari sejak manusia mengenal kebutuhan demi kehidupan yang lebih

baik.

Menurut etimologinya atau asal usul katanya, istilah ”Ekonomi berasal dari

bahasa Yunani, yaitu oikonomia. Istilah oikonomia merupakan kata majemuk

(perpaduan) dari 2 (dua) kata, yaitu oikos dan nomos. Oikos, artinya rumah, dan

nomos artinya aturan. Jadi, secara etimologi ekonomi berarti aturan rumah tangga

atau ilmu mengatur rumah tangga”.49

Hal yang dimaksud dengan rumah tangga pada pengertian di atas tidak

hanya terbatas untuk rumah tangga keluarga, tetapi mencakup semua bentuk

rumah tangga, seperti rumah tangga negara, rumah tangga sekolah, rumah tangga

organisasi, rumah tangga perusahaan, dan rumah tangga koperasi. Dalam rumah

tangga keluarga, setiap manusia selalu berusaha memenuhi semua kebutuhannya.

Dengan demikian, menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah kegiatan

manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan.

Menurut Frista Artmanda Widodo dalam kamus istilah ekonomi, “Ekonomi

yaitu ilmu yang meneliti tentang bagaimana orang-orang memenuhi kebutuhannya

dengan sumber daya-daya yang terbatas”.50

Asfia Murni berpendapat bahwa “Ilmu ekonomi adalah ilmu yang

mempelajari upaya-upaya pengalokasian sumber daya yang tersedia untuk

mencapai kepuasan atau kemakmuran masyarakat. Aktivitas ekonomi meliputi

produksi, konsumsi, dan pertukaran”.51

Sedangkan menurut Abdul Aziz Wahab

dkk, “Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah

laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan

untuk mencapai kemakmuran”.52

49

Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet. II, h. 6.2

50 Frista Artmanda Widodo, Kamus Istilah Ekonomi, (Jombang: Lintas Media), h. 114

51 Asfia Murni, Ekonomi Makro, (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), Cet. 1, h. 1

52 Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet. II, h. 6.3

Page 49: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

32

Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kemakmuran

hidup seseorang akan tercapai apabila semua kebutuhan hidupnya terpenuhi atau

tercukupi. Untuk iru, orang harus melakukan tindakan-tindakan atau pengorbanan,

baik berupa tenaga, waktu, maupun materi (uang). Misalnya, untuk memenuhi

kebutuhan makan orang harus memperoleh beras, dan beras hanya bisa diperoleh

dengan cara melakukan kegiatan pertanian atau membelinya dengan

mengorbankan sejumlah uang.

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa tanpa melakukan tindakan-

tindakan atau pengorbanan, seseorang tidak akan dapat mencukupi kebutuhan serta

mencapai kemakmuran hidup. Hidup makmur merupakan dambaan setiap

manusia. Orang giat bekerja dengan pengorbanan waktu dan tenaga agar

penghasilannya meningkat sehingga dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhannya. Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai kemakmuran. Orang akan

dikatakan makmur apabila sebagian besar dari kebutuhannya dapat terpenuhi.

Setiap suatu kebutuhan terpenuhi akan tercapai kepuasan, dan kepuasan sifatnya

hanya sementara karena akan muncul kebutuhan baru yang menghendaki

pemenuhan. Maka tanpa pengendalian diri manusia akan menjadi serakah selalu

ingin memuaskan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain, bahkan

dapat merugikan orang banyak.

Page 50: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

33

D. Kerangka Berpikir

Bagan 2.1

Dari mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi

orang lain dan kemampuan membina hubungan akan menciptakan kecerdasan

emosional yang mendukung proses belajar siswa sehingga hasil belajar yang didapat

akan maksimal.

E. Hipotesis Penelitian

Untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel X (kecerdasan emosional)

dengan variabel Y (hasil belajar) maka dalam hal ini penulis akan mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

Hipotesa Alternatif (Ha) : Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional

dengan hasil belajar siswa.

Hipotesa Nihil (Ho) : Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan

emosional dengan hasil belajar siswa.

MENGENALI EMOSI DIRI

MENGELOLA EMOSI

MEMOTIVASI DIRI SENDIRI

MENGENALI EMOSI ORANG LAIN

MEMBINA HUBUNGAN

KECERDASAN EMOSIONAL

HASIL BELAJAR

Page 51: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Darussalam yang berlokasi di

Ciputat Tangerang Selatan. Adapun waktu yang diperlukan dalam penelitian ini

adalah mulai bulan Mei sampai bulan September 2013.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

dengan menggunakan skala kecerdasan emosional dan metode angket.

Adapun yang dimaksud dengan variabel bebas (independen) adalah

merupakan “variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat. Karena itu variabel ini sering disebut variabel

pengaruh sebab fungsinya mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas

berpengaruh terhadap variabel lain”.53

Dalam hal ini, yang menjadi variabel

bebasnya adalah kecerdasan emosional.

Sedangkan yang dimaksud variabel terikat (dependen) adalah merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, maka sering

53

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2011)

Cet. 1, h. 64

Page 52: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

35

disebut juga variabel terpengaruh. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil

belajar siswa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah “totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia,

hewan, tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan sifat”.54

Populasi juga

bermakna sebagai sekelompok orang yang mempunyai ciri-ciri yang sama.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga

dikatakan bahwa sampel adalah “populasi dalam bentuk mini (miniatur

population)”.55

Sampel yaitu sekelompok kecil dari tiap orang yang terlibat dalam

penelitian. Sampel diambil dari populasi dengan menggunakan teknik random

bertujuan.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Darussalam

Ciputat. Dan metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan teknik pengambilan cluster random sampling apabila kita

menyeleksi anggota sampel dalam kelompok dan bukan menyeleksi individu-

individu secara terpisah. Berarti dengan teknik pengambilan sampel perkelompok,

bukan individu. Dalam hal ini, dari 3 kelas dilakukan random sehingga peneliti

mendapatkan dua kelas, yaitu kelas X1 dan X3 yang berjumlah 40 orang.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu:

1. Variabel X sebagai Variabel Bebas (Independent Variable), yaitu kecerdasan

emosional siswa.

2. Varibel Y sebagai Variabel Terikat (Dependent Variable), yaitu hasil belajar

ekonomi.

54 Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Pustakaraya, 2012) Cet. 1,

h.89

55 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011) Cet. 1, h.215

Page 53: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

36

1. Kecerdasan Emosional

a. Definisi Konseptual

Secara konseptual yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah

kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi,

memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan

kemampuan membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

b. Definisi Operasional

Kecerdasan emosional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor

yang didapat dari pengukuran terhadap kemampuan mengenali emosi diri,

kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan

mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan membina hubungan.

2. Hasil Belajar Ekonomi

a. Definisi Konseptual

Menurut A.J. Romiszowski, ”hasil belajar merupakan keluaran (output)

dari suatu sistem pemrosesan masuk (input). Masukan dari sistem tersebut

berupa macam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan

atau kinerja (performance)”.56

b. Definisi Operasional

Ditegaskan oleh Nana Sudjana dalam bukunya yang terkenal yaitu,

Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ”hasil belajar ekonomi adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya”.57

Hasil belajar didapatkan dari data raport mata pelajaran

ekonomi kelas X-I dan X-III semester ganjil angkatan 2013-2014.

56 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, (DEPDIKBUD:

PT Rineka Cipta, 1999), Cet. 1 ,h.38

57

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), Cet. 14, h.22

Page 54: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

37

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode dan Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dapat dipakai oleh

peneliti untuk memperoleh data yang akan diteliti. dalam proses

pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan:

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan

menggunakan metode skala, yaitu suatu metode pengambilan data di mana

data-data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui pernyataan atau

pertanyaan tertulis yang diajukan responden mengenai suatu hal yang

disajikan dalam bentuk suatu daftar pertanyaan. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan skala kecerdasan emosional dan angket.

1. Angket

Angket adalah “suatu alat pengumpulan data berisi daftar pertanyaan

secara tertulis yang ditujukan kepada subjek/responden penelitian. Angket

disusun dalam kalimat peryataan dengan opsi jawaban yang tersedia.

Dalam penelitian ini menggunakan angket berdasarkan skala Likert untuk

mengungkapkan aspek kecerdasan emosional yang dimiliki oleh subyek”.

58

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam langsung

maupun tidak langsung dengan sumber data.59

Wawancara dilakukan

dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan dijawab

secara lisan pula. Dalam hal ini, penulis mengadakan wawancara dengan

58

Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2008) Cet. 1,

h.122

59 Pupuh Fathurrahman, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011) h. 173

Page 55: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

38

kepala sekolah dan guru yang terkait untuk memperoleh keterangan atau

data tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian

ini. Tujuan teknik ini adalah untuk mengetahui usaha-usaha sekolah dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

Metode wawancara/interview adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara.

Pewancara dengan responden/orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman wawancara.

3. Nilai Raport

Metode pengambilan nilai raport adalah dengan melakukan

pengambilan data melalui hasil akhir dari ujian semester ganjil di kelas X-I

dan X-III pada mata pelajaran ekonomi semester 2013/2014.

4. Skala Kecerdasan Emosional

Skala kecerdasan emosional merupakan metode pengumpulan data

utama yang digunakan dalam penelitian ini. skala kecerdasan emosi ini

disusun kedalam bentuk pernyataan. Adapun model skala yang digunakan

peneliti adalah model skala likert. adapun skala kecerdasan emosional

yang akan diuji terdiri dari 50 item dan dalam menyusun skala ini penulis

menggunakan 4 alternatif jawaban, subyek memilih salah satunya dengan

cara memberi tanda check list pada kotak yang disediakan. item soal pada

penelitian ini adalah disusun oleh peneliti yang mana faktor-faktor dari

kecerdasan emosi sendiri diambil menurut Goleman.

Tabel 3.1

Skala Kecerdasan Emosional

No Aspek Indikator No Item

Page 56: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

39

1 Mengenali emosi diri -Menyadari emosi yang dirasakan

-Menyadari penyebab dari emosi yang

dirasakan

33,36,28

4,14,17

2 Mengelola emosi -Mampu mengelola marah, sedih,

cemas, dan khawatir yang berlebihan

-Mampu memulihkan emosi negatif

9,24,30,39

8,11,18

3 Memotivasi diri sendiri -Kemampuan menunda dorongan hati

(menunda pemuasan)

-Optimis dan mempunyai harapan

tinggi

-Mampu bangkit dari kegagalan

6,21,37

3,16,26,38

19,25,10

4 Mengenali emosi orang

lain

-Peka membaca reaksi dan emosi

orang lain

-Bisa menerima sudut pandang orang

lain

12,20,32,23,

35

13,7,40

5 Membina hubungan -Mampu menangani perselisihan yang

muncul

-Pandai bergaul dan menyenangkan

-Lebih mendahulukan kepentingan

sosial daripada pribadi

5,22,29

1,15,27

2,31,34

4. Skala Hasil Belajar

Tabel 3.2

Skala Hasil Belajar

Variabel Dimensi variabel Indikator

Page 57: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

40

Hasil Belajar Hasil Belajar adalah

sesuatu kinerja yang

diindikasikan sebagai

suatu kemampuan yang

telah diperoleh karena

adanya proses belajar

Nilai Raport mata

pelajaran ekonomi kelas

X-I dan X-III semester

ganjil tahun 2013-2014

Tabel 3.3

Skor Butir Angket

Pilihan jawaban Skor

SS /sangat setuju 4

S/ setuju 3

TS/tidak setuju 2

STS/sangat tidak setuju 1

F. Teknik Analisis Data

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, tahap

berikutnya adalah tahap analisa data. Untuk mengelola data penulis menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Deskriptif Data

Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini berikut akan

dijabarkan deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi, dan

Page 58: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

41

modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan

histogram untuk memperjelas deskripsi masing-masing variabel yang

diteliti.

2. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas Data

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan “ tepat atau

sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya”.60

Untuk memperoleh pengujian

hipotesis yang valid dan obyektif diperlukan data yang memiliki

validitas dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas dilakukan dengan

skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment.

Rumusnya sebagai berikut:61

Keterangan:

= Angka Indeks Korelasi “r” product moment

= Jumlah Responden

= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

= Jumlah seluruh skor X

= Jumlah seluruh skor Y

60

Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105

61 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006), Cet. 16, h. 206

Page 59: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

42

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi

yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran. Pada penelitian ini

pengukuran reliabilitas akan dihitung dengan cara menghitung

koefisien reliabilitas alpha cronbach.

2

2

11 11 t

b

Vk

kr

, (Arikunto, 1999: 193)

Dimana: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = jumlah varian butir/item

2

tV = varian total

Untuk menentukan koefisiensi reliabilitas alpha cronbach,

digunakan kaidah reliabilitas dari Guilford sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kaidah Reliabilitas Guilford

Koefisien Kriteria

< 0,2 Tidak Reliabel

0,2-0,4 Kurang Reliabel

0,4-0,7 Cukup Reliabel

0,7-0,9 Reliabel

>0,9 Sangat Reliabel

Pengolahan data ini digunakan uji validitas dan reliabilitas

dengan rumus teknik korelasi tersebut, dengan menggunakan

Software SPSS 16.00 For Windows.

Page 60: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

43

c. Uji Prasyarat Analisis Data

Dalam prasyarat analisis data peneliti menggunakan asumsi korelasi

Pearson Product Moment (PPM), Asumsi ataupun persyaratan yang harus

dipenuhi dalam menggunakan korelasi PPM adalah:

1. Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang berdistribusi normal

2. Variabel yang dihubungkan mempunyai data linier

3. Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang dipilih secara acak

(random)

4. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek

yang sama pula (variasi skor varibel yang dihubungkan hasrus sama)

5. Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval dan rasio.62

Dalam penelitian ini pengujian prasyarat analisis yang digunakan penulis

adalah uji normalitas. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan

statistik Kolmogorov-Smirnov (KS). Perhitungan data tersebut dilakukan

dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS 16.00.

d. Uji Normalitas Data

Uji normalitas merupakan uji prasyarat analisis data yang digunakan

untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

pengujian dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan menggunakan uji

chi quadrat (Chi Square) dan pengambilan keputusan data normal atau tidak,

dapat ditentukan dengan menggunakan dua cara :

a. Dengan membandingkan skor KS hitung dengan KS table :

- Jika nilai KS hitung < KS table, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya

data normal.

- Jika nilai KS hitung > KS table, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya

data tidak normal

62

Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2008), Cet. 3, h. 200

Page 61: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

44

b. Dengan teknik probabilitas:

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05 ≤ ), maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya data

normal.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau (0,05 ≥ Sig ), maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya data tidak

normal.

e. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis meliputi uji korelasi, uji signifikansi dan koefisien

determinasi. secara rinci dijabarkan sebagai berikut:

1. Uji korelasi

Perhitungan korelasi menggunakan rumus “Product Moment

Correlation”, yaitu salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua

variabel yang kerap kali digunakan. Tenik ini dikembangkan oleh “Karl

Person”.63

Rumus Product Moment yaitu:

Keterangan:

= Angka Indeks Korelasi “r” product moment

= Jumlah Responden

= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

= Jumlah seluruh skor X

= Jumlah seluruh skor Y

63

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 4, h. 131

Page 62: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

45

Pengolahan data digunakan teknik analisa komparasional dengan

rumus Product Moment tersebut, juga dilakukan dengan software SPSS

16.00 For Windows.

Tabel 3.5

Interpretasi Nilai r

Besarnya “r”

Product Moment

Interpretasi

0,800-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang

sangat tinggi.

0,600-0,800 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

cukup.

0,400-0,600 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

agak rendah.

0,200-0,400 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

rendah.

0,000-0,200 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi akan

tetapi korelasi itu sangat rendah atau sangat rendahnya

sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada

korelasi antara variabel X dan Y.

2. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X terhadap Y

digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Koefisien Determinan

KD = x 100%

Keterangan:

KD = Kontribusi variabel X terhadap variabel Y

Page 63: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

46

= Koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y

Untuk mengetahui besarnya Koefisien Determinasi (KD) dan tingkat

linieritas hubungan variabel X dan variabel Y juga menggunakan Software

SPSS 16.00 For Windows.

3. Pengujian Hipotesis

Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan

emosional dengan hasil belajar ekonomi siswa.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan

emosional dengan hasil belajar ekonomi siswa.

Page 64: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

47

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS

DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Berdirinya SMA Darussalam Ciputat

Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam yang pada saat ini berstatus

“TERAKREDITASI A” didirikan pada tahun 1999 atas prakarsa ketua

Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darussalam Drs. H. M. Salman Faris.

SMA Darussalam yang beralamat Jln. OTISTA No. 36 Cimanggis

Ciputat dipimpin oleh Marul Waid, S.Ag dengan jumlah tenaga pengajar 27

orang dan staf tata usaha 3 orang dengan jumlah siswa sekitar 350 orang.

2. Visi dan Misi SMA Darussalam Ciputat

Tujuan pendidikan menengah pada madrasah adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Visi SMA Darussalam Ciputat

Cerdas, Inovatif, Nalar, Taqwa, Aktif (CINTA)

Misi SMA Darussalam Ciputat

1. Membentuk siswa yang cerdas, kreatif dan mandiri

2. Mengembangkan daya nalar siswa dan mandiri

Page 65: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

48

3. Membentuk siswa yang beriman dan berbudi pekerti

4. Membina minat dan bakat siswa baik di dalam maupun di luar sekolah.

3. Sarana dan Fasilitas SMA Darussalam Ciputat

1. Gedung milik sendiri

2. Ruang belajar tiga lantai

3. Laboratorium Bahasa (Full AC)

4. Laboratorium computer + internet (Full AC)

5. Laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia)

6. Sarana Olahraga (Hall Mini)

7. Perpustakaan

8. Sarana Ibadah (Majid)

9. Kesenian

10. Kantin Sekolah

11. Beasiswa bagi siswa yang berprestasi

4. Jenis Ekstrakulikuler

Tabel 4.1

Jenis Ekstrakulikuler

No Jenis kegiatan Keterangan

1 Volley Ball √

2 Paskibra √

3 Kursus Bahasa Inggris √

4 Qiro’at Al-Quran √

5 Basket Ball √

6 Komputer √

7 Sepak Bola √

8 Seni √

9 Bulu Tangkis √

Page 66: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

49

5. Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik

Tabel 4.2

Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik

No Tahun Jenis prestasi Tingkat

Juara

Ke-

1 2002 Tim Voli Banten -

2 2002 Voli putrid UNPAM III

3 2003 Voli putrid SMU TOSCA III

4 2003 Tim Voli SMA parung II

5 2003 Tim Voli TOSCA Pemb. Jaya III

6 2004 Tim Voli POPDA SMA

7 2004 Tim Voli SMT PNB I

8 2004 Voli putra Se- Jabodetabek I dan

III

9 2004 Tim Voli Se- Jabodetabek UIN

Jakarta III

10 2004 Tim Voli Se- Kab Tangerang

Bintaro III

11 2005 Voli Putra Se- jabodetabek I

12 2005 Mini Soccer TOSCA Pemb. Jaya I

13 2005 Sepak Bola Se-jabodetabek I

14 2005 Sepak Bola TOSCA Pemb. Jaya I

15 2005 Tim Voli TOSCA Pemb. Jaya I

16 2005 Futsal Se-jabodetabek II

17 2006 Voli Putra Se- Jabodetabek Atma

Jaya II

18 2006 Voli Putri Se- Jabodetabek Atma

Jaya I

19 2006 Voli Putri Se- Jabodetabek

Tarakanita III

Page 67: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

50

20 2006 Taekwondo Putri Tk. DKI Universitas

Budi Luhur II

21 2006 Futsal Putra Se-Jabodetabek I

22 2006 Tim Voli Pekan Olah Raga Pelajar

Tk. Nasional II

23 2006 Futsal SMA Se- Jabodetabek

UNAS II

24 2006 Futsal Putri Tarakanita Cup 2 I

25 2007 Futsal Putra Se- Jabodetabek UIN I

26 2007 Voli Putra Tarakanita Cup XI I

27 2007 Voli Putri Tarakanita Cup XI I

28 2007 Voli Putra Tarakanita Cup X I

29 2007 Voli Putri Tarakanita Cup X I

30 2007 Voli Putra Se- Kab Tangerang I

31 2007 Voli Putri Se- Kab Tangerang I

32 2007 Bulu Tangkis Se- Kab. Tangerang III

33 2007 Futsal Se- Jabodetabek I

34 2007 Voli Putri Jakarta Tkt. DKI I

35 2007 Pencak Silat Putra Se- Kab Tangerang III

36 2007 Voli Putra Bulungan Cup SMAN 70 I

37 2007 Voli Putri Bulungan Cup SMAN 70 I

38 2007 Sepak Bola Bulungan Cup SMAN 70 I

39 2008 Voli Putra Atma Jaya AVC Tk.

Jabodetabek II

40 2008 Voli Putri Atma Jaya AVC Tk.

Jabodetabek II

41 2008 Voli Putra Tkt. DKI I

42 2008 Futsal Jakarta I

43 2008 Sepak Bola Liga Lokal PERSITA II

44 2008 Voli Putra SMA Se-Kab. Tangerang II

Page 68: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

51

45 2008 Voli Putri SMA Se-Kab. Tangerang I

46 2008 Futsal Putra Se- Jabodetabek I

47 2008 Voli Putri Bupati Cup kabupaten

Tangerang I

48 2008 Voli Putra Bupati Cup kabupaten

Tangerang III

49 2008 Voli Putri Bupati Cup kabupaten

Tangerang -

50 2009 Voli Putri Bulungan Cup III

51 2009 Voli Putri PORS Radar Banten II

52 2009 Voli Putra PORS Radar Banten III

53 2009 Voli Putri Bupati Cup I

54 2009 Voli Putri Bupati Cup III

55 2010 Voli Putra Piala Walikota Depok I

56 2010 Voli Putri Piala Walikota Depok I

57 2010 Sepak Bola LPI Tang-sel I

58 2010 Sepak Bola LPI Provinsi Banten I

59 2010 Sepak Bola Piala Gubernur Banten

60 2010 Sepak Bola LPI Tk. Nasional I

61 2010 Sepak Bola Piala Bergilir Presiden RI -

Prestasi yang pernah diraih oleh SMA Darussalam selain juara

juga mengirimkan utusan ke mancanegara diantaranya:

1. Timnas ke Thailand U-18 tahun 2006 (Egi Melgiansyah)

2. Timnas “Adidas” ke Spanyol U-17 Tahun 2007 (Muhammad Faisal)

3. Timans ke Uruguay U-17 Tahun 2008 (Ferdiansyah)

4. Pemain Terbaik Piala Coca-Cola 2009 Ke Afrika Selatan (Dedi

Kusnandar)

5. Timnas U-17 ke Uruguay tahun 2011 (Wawan Febrianto)

6. Timnas ke Uruguay U-17 tahun 2011 (Dinan)

Page 69: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

52

7. Timnas ke Uruguay U-17 tahun 2011 (Maldini)

Bagan 4.3

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Kecerdasan Emosional (Variabel X)

Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini berikut akan dijabarkan

deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi, dan modus.

Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram

untuk memperjelas deskripsi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Kecerdasan Emosional

N Valid 40

Missing 0

Mean 79.1500

Median 80.0000

Page 70: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

53

Mode 73.00a

Std. Deviation 8.28205

Minimum 58.00

Maximum 91.00

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

Berdasarkan tabel 5 tersebut di atas, menunjukan bahwa perolehan skor

angka dari 40 responden dengan perolehan data yang valid untuk variabel (X)

kecerdasan emosional siswa adalah nilai minimumnya adalah 58,00

maximumnya 91,00 dan rata-rata atau meannya adalah 79,15 mediannya 80,00

modenya 73,00 dengan standar deviasi 8,282.

Jika dibuat rentang skor kecerdasan emosional dengan jumlah 40 orang

yang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan presentasi skor

pengelolaan kelas yang memperoleh angka 58, 59, 67, 71, 75, 77, 78, 79, 83,

85, 86 dan 91 masing-masing 1 orang (2,5%), angka 68, 82, 87, 89 dan 90

masing-masing 2 orang (5%), angka 73, 74, 76, 80, 84 dan 88 masing-masing

3 orang (7,5%). Untuk lebih jelasnya data tentang frekuensi dan persentasi

variabel (X) Kecerdasan emosional sebagai berikut:

Tabel 4.5

Frekuensi Kecerdasan Emosional

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 58 1 2.5 2.5 2.5

59 1 2.5 2.5 5.0

67 1 2.5 2.5 7.5

68 2 5.0 5.0 12.5

71 1 2.5 2.5 15.0

73 3 7.5 7.5 22.5

74 3 7.5 7.5 30.0

75 1 2.5 2.5 32.5

Page 71: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

54

76 3 7.5 7.5 40.0

77 1 2.5 2.5 42.5

78 1 2.5 2.5 45.0

79 1 2.5 2.5 47.5

80 3 7.5 7.5 55.0

82 2 5.0 5.0 60.0

83 1 2.5 2.5 62.5

84 3 7.5 7.5 70.0

85 1 2.5 2.5 72.5

86 1 2.5 2.5 75.0

87 2 5.0 5.0 80.0

88 3 7.5 7.5 87.5

89 2 5.0 5.0 92.5

90 2 5.0 5.0 97.5

91 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Jika dibuat tingkat atau level kecerdasan emosional siswa sebanyak 40

orang adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Indek Tingkat Kecerdasan Emosional

No Rentang perolehan

skor kecerdasan

emosional

Level/Tingkat

kecerdasan

emosional

Jumlah

siswa

%

1 58-64 Sangat Rendah 2 5%

2 65-71 Rendah 4 10%

3 72-78 Sedang 12 30%

4 79-85 Tinggi 11 27,5%

5 86-92 Sangat Tinggi 11 27,5%

Jumlah 40 100%

Page 72: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

55

Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor kecerdasan emosional

79,18. Untuk lebih memperjelas tabel 4.7, dibawah ini disajikan histogram data

gambaran kecerdasan emosional

Tabel 4.7

Histogram distribusi frekuensi kecerdasan emosional (X)

Dari gambar di atas terlihat sekitar 5% siswa yang mendapat skor 58-64

dengan jumlah siswa sebanyak 2 orang dan kecerdasan emosionalnya sangat

rendah, Skor 65-71 sebesar 10% dengan jumlah siswa sebanyak 4 orang dan

kecerdasan emosionalnya rendah, Skor 72-78 sebesar 30% dengan jumlah siswa

sebanyak 12 orang dengan tingkat kecerdasan emosional yang sedang, Skor 79-85

sebesar 27,5% dengan jumlah siswa sebanyak 11 orang dan tingkat kecerdasan

emosionalnya tinggi, Skor 86-92 sebesar 27,5% dengan jumlah siswa sebanyak 11

orang dan kecerdasan emosionalnya sangat tinggi. Dengan demikian dapat

diinterpretasikan bahwa skor yang berada pada interval 72-78 merupakan skor

yang paling banyak yaitu 30% dan berkategori kecerdasan emosionalnya sedang.

Page 73: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

56

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi (Variabel Y)

Deskripsi data hasil penelitian tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi penulis menggunakan nilai raport pada mata pelajaran ekonomi di SMA

Darussalam Ciputat Tangerang selatan yaitu mencakup data tentang jumlah

responden, perolehan skor dilihat dari minimum, maksimum, mean dan standar

deviasinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Belajar

N Valid 40

Missing 0

Mean 79.6250

Median 80.0000

Mode 80.00

Std. Deviation 5.81196

Minimum 70.00

Maximum 90.00

Sum 3185.00

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa perolehan skor angka dari

responden untuk variabel hasil belajar ekonomi yang berjumlah 40 orang adalah

nilai meannya adalah 79,625 mediannya 80,000 modenya 80,00 standar

deviasinya 5,811 nilai minimumnya 70,00 dan nilai maximumnya 90,00.

Jika dibuat rentang skor angka nilai hasil belajar mata pelajaran ekonomi

yang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan presentasi skor

hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang memperoleh angka 70 sebanyak 4

orang (10,0%), angka 75 masing-masing 9 orang (22,5%), angka 76 sebanyak 1

orang (2,5%), angka 80 sebanyak 10 orang (25,0%), angka 85 sebanyak 6 orang

(15,0%), angka 77 sebanyak 3 orang (7,5%), angka 78 sebanyak 1 orang (2,5%),

angka 80 sebanyak 10 orang (25,0%), angka 85 sebanyak 5 orang (12,5%), angka

87 sebanyak 2 orang (5,0%), angka 88 sebanyak 2 orang (5,0%) dan angka 90

masing-masing 3 orang (7,5%). untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:

Page 74: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

57

Tabel 4.9

Frekuensi Skor Hasil Belajar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 70 4 10.0 10.0 10.0

75 9 22.5 22.5 32.5

76 1 2.5 2.5 35.0

77 3 7.5 7.5 42.5

78 1 2.5 2.5 45.0

80 10 25.0 25.0 70.0

85 5 12.5 12.5 82.5

87 2 5.0 5.0 87.5

88 2 5.0 5.0 92.5

90 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Jika dibuat tingkat atau level hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi sebanyak 40 orang adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 12

sebagai berikut :

Tabel 4.10

Indek Tingkat hasil belajar

No Rentang

perolehan skor

hasil belajar

Level/Tingkat

kecerdasan

emosional

Jumlah siswa %

1 70-74 Sangat Rendah 4 7,5%

2 75-79 Rendah 14 22,5%

3 80-84 Sedang 10 25%

4 85-89 Tinggi 9 35%

5 90-94 Sangat Tinggi 3 10%

Jumlah 40 100%

Page 75: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

58

Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor hasil belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi sebesar 79,62. Untuk lebih memperjelas tabel 12, di

bawah ini disajikan histogram data gambaran hasil belajar ekonomi.

Tabel 4.11

Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar ekonomi (Y)

Hasil Belajar

Dari gambar di atas terlihat sekitar 7,5% siswa yang mendapat skor 90-94

dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang dan tingkat nilai hasil belajar yang sangat

tinggi, skor 85-89 sebesar 22,5% dengan jumlah siswa sebanyak 9 orang dan

tingkat nilai hasil belajar yang tinggi, skor 80-84 sebesar 25% dengan jumlah

siswa sebanyak 10 orang dan tingkat hasil belajar yang sedang, skor 75-79 sebesar

35% dengan jumlah siswa sebanyak 14 orang dan tingkat hasil belajarnya rendah,

skor 70-74 sebesar 10% dengan jumlah siswa sebanyak 4 orang dan tingkat hasil

belajarnya sangat rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 75-79 yaitu

35% dengan jumlah siswa sebanyak 14 orang dengan demikian dapat

diinterpretasikan bahwa skor yang berada pada interval 75-79 merupakan skor

yang persentasenya paling tinggi yaitu 35%.

Page 76: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

59

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak. Karena kurva normal di bawah ini

menggambarkan titik penyebarannya berada di sekitar garis lurus, maka data

berdistribusi normal.

Gambar 4.12

Page 77: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

60

C. Uji Hipotesis

a. Analisis Korelasi Product Moment

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis korelasi product

moment dari Pearson untuk mengetahui korelasi jumlah skor variabel

kecerdasan emosional dengan hasil belajar.

Pengujian yang digunakan rumus korelasi product moment untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel. Untuk perhitungannya dilakukan

dengan menggunakan program SPSS 16.0. Adapun hasilnya dapat dilihat di

tabel berikut:

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Korelasi Antara Kecerdasan Emosional Dan Hasil Belajar

kecerdasan

emosional hasil belajar

kecerdasan emosional Pearson Correlation 1 .758**

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

hasil belajar Pearson Correlation .758** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui bahwa koefisien korelasi antara

variabel kecerdasan emosional dengan hasil belajar ekonomi siswa sebesar

0,758 dengan signifikansi 0,000(sig<0,005), maka terdapat hubungan yang

signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar ekonomi siswa di

kelas X SMA Darussalam Ciputat. Sehingga hipotesis H0 yang menyatakan

bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional

dengan hasil belajar ekonomi ditolak, dengan demikian hipotesis alternatif Ha

yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan

emosional dengan hasil belajar ekonomi diterima. Dari hasil korelasi tersebut

Page 78: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

61

dapat dilihat bahwa korelasi dari kedua variabel bersifat positif, yaitu semakin

tinggi kecerdasan emosional siswa, maka akan semakin tinggi hasil belajar siswa

di kelas X SMA Darussalam Ciputat.

b. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen akan dihitung dengan menggunakan Software SPSS 16.0. sebagai

berikut:

Tabel 4.14

Koefisien determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .758a .575 .564 3.83939

a. Predictors: (Constant), kecerdasan emosional

Nilai Adjusted R Square = 0,564 dapat dikatakan bahwa 56,4%. Hal ini

berarti bahwa variabel kecerdasan emosional (X) memiliki kontribusi sebesar

56,4% terhadap hasil belajar ekonomi (Y), Sedangkan sisanya 43,6%

dikontribusikan oleh variabel lain. Adapun nilai R = 0,758 menunjukkan bahwa

kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang cukup terhadap hasil belajar

ekonomi siswa.

D. Pembahasan

1. Kecerdasan Emosional

Berdasarkan deskripsi data kecerdasan emosional siswa SMA Darussalam

Ciputat Tangerang Selatan yang berjumlah 40 orang, menunjukan bahwa skor

yang tertinggi pada posisi sedang sebanyak 30% dengan rentang nilai 72-78. Hal

ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional sudah cukup baik oleh sebab itu

perlu dipertahankan dan diperlukan upaya peningkatan kecerdasan emosional

dengan lebih baik lagi agar nilai kecerdasan emosional yang sedang menjadi

tinggi.

Page 79: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

62

2. Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi

Berdasarkan deskripsi data hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi di atas, menunjukan bahwa skor hasil belajar siswa pada rentang

75-79 yaitu 35% dengan jumlah siswa sebanyak 14 orang yaitu

menunjukkan skor tertinggi pada posisi rendah. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil belajar cukup dikarenakan sudah tercapainya KKM serta perlu

ditingkatkan kembali kualitas pembelajaran di kelas sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

3. Kontribusi Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Ekonomi

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka hipotesis yang

dilakukan oleh peneliti terbukti atau Ho ditolak atau Ha diterima yaitu

terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa

kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan.

Selanjutnya hubungan korelasi positif ini memberikan pengertian

bahwa terdapat arah yang searah antara kecerdasan emosional dan hasil

belajar. Semakin tinggi kecerdasan emosional, dalam hal ini dalam

mengenal emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, berempati dan

membina hubungan yang dimiliki oleh siswa kelas X SMA Darussalam

Ciputat Tangerang Selatan semakin tinggi pula nilai hasil belajar yang

akan dicapai. Begitu pula sebaliknya Semakin rendah kecerdasan

emosional, dalam hal ini dalam mengenal emosi diri, mengelola emosi

diri, memotivasi diri, berempati dan membina hubungan yang dimiliki

oleh siswa SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan semakin rendah

pula nilai hasil belajar yang dicapai. Dalam hasil penelitian ini

mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kecerdasan

emosional dengan hasil belajar siswa.

Page 80: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

63

Hasil penelitian ini sejalan dengan ungkapan ahli yaitu menurut

Sumadi Suryabrata dan Shertzer dan Stone, secara garis besar faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi

dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dimana salah satu

faktor internal memasukkan faktor psikologis sebagai salah satu faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menguatkan

hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, Faktor

psikologis (internal) memiliki peranan dalam mencapai hasil belajar siswa.

Dimana siswa dengan kondisi kecerdasan emosional tinggi akan dapat

meraih hasil belajar tinggi, begitu pula sebaliknya. Selanjutnya dari

penelitian ini juga dapat diketahui bahwa sumbangan efektif yang

diberikan oleh kecerdasan emosional sebesar 56,4% dalam mempengaruhi

besarnya pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa,

sedangkan sisanya sebesar 43,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

dalam penelitian ini tidak diteliti. Adapun faktor-faktor tersebut dapat

berupa faktor-faktor seperti keluarga, lingkungan, dan fasilitas yang

dimiliki, sarana dan prasarana sekolah, faktor harapan guru terhadap siswa,

kemampuan kognitif siswa, cara guru memotivasi siswa, latihan-latihan

yang sesuai, banyaknya waktu yang dihabiskan untuk belajar, umpan

balik, perencanaan cara pengajaran oleh guru, dan kepahaman siswa

terhadap pelajaran dan tugas yang diberikan.

Page 81: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif antara variabel X (kecerdasan emosional) dan

variabel Y (hasil belajar), dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar

0,758. Dengan perolehan nilai tersebut hubungan kedua variabel

dikategorikan sebagai hubungan positif signifikan dengan kategori tinggi.

Hubungan yang positif tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi variabel

X (kecerdasan emosional) terhadap variabel Y (hasil belajar) melalui

koefisien determinasi. Dari nilai Ajusted R Squarenya adalah 0,564 hal ini

dicerminkan bahwa kecerdasan emosional dapat memberikan kontribusi atas

hasil belajar siswa sebesar 56,4%.

Atas dasar temuan-temuan tersebut penulis menyimpulkan bahwa

hasil belajar siswa bisa ditingkatkan melalui peningkatan kecerdasan

emosional siswa di SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan. Namun

tidak bisa dilihat hanya dari faktor kecerdasan emosionalnya saja banyak

faktor lainnya yang harus dipertimbangkan.

Page 82: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

65

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa hal yang

penulis sarankan yaitu:

1. Untuk Kepala Sekolah hendaknya memperhatikan tingkat kecerdasan

emosional siswa karena hal ini terbukti memiliki hubungan positif yang

signifikan. Sekolah dapat mengadakan training kecerdasan emosional,

sehingga tingkat kecerdasan emosional siswa menjadi lebih baik kemudian

bisa secara intensif memberikan motivasi dan bimbingan kepada guru-guru

untuk selalu lebih meningkatkan keterlibatannya secara emosional dengan

murui-murid agar dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa SMA

Darussalam Ciputat Tangerang Selatan.

2. Untuk guru di SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan, hendaknya

mengembangkan dan mengoptimalkan kecerdasan emosional yang berperan

dalam keberhasilan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya,

maka disarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar agar

terus membina kecerdasan emosi siswa baik dalam proses pembelajaran di

kelas, maupun kegiatan lainnya.

3. Untuk siswa-siswi SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan lebih

tingkatkan lagi belajar dan janganlah ragu untuk sering berkonsultasi dengan

guru-guru kalian apabila kalian memiliki problematika masalah.

Page 83: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

DAFTAR PUSTAKA

Agus Nggermanto, Quantum Quotient, Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia,

2001.

Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Ciputat

Tangerang: UIN Jakarta Press, 2006.

Ahmadi, abu dan Prasetyo, Joko, Strategi Belajar dan Mengajar, Bandung:

Pustaka Setia, 1997, Cet. ke-5.

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2004, Cet. ke-2.

Anas, Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 1987.

Anwar, Arifin. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam

Undang-Undang Sisdiknas. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat

Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003.

Arikunto, Suharsimi, , Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta:

Rineka Cipta, 1990, Cet. ke-1.

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional Dan

Spiritual ESQ Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman

Dan 5 Rukun Islam, Jakarta: Arga Publishing, 2001.

Daniel Goleman, Emotional Intellegence, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1997.

Jeanne Segal, Melejitkan Kepekaan Emosional, Bandung: Kaifa, 2000.

Lawrence E. Shapiro, Mengajarkan Emotional Intellegence Pada Anak, Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, CV Pustaka Setia, 2011.

Muhammad Muhyidin, Manajemen ESQ Power, Jogjakarta: DIVA Press, 2007.

M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 2006.

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1999.

Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,

2012.

Page 84: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Nety Hartati dkk, Islam dan Psikologi, Ciputat Tangerang: UIN Jakarta Press,

2003.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2003.

Robert K. Cooper dan Ayman Sawaf, Executive EQ Kecerdasan Emosional

Dalam Kepemimpinan dan Organisasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka,

2000.

Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT Rajawali Pers,

2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, Bandung,

Alfabeta, 2011.

Suharsono. Mencerdaskan Anak. Depok: Inisiasi Press, 2005.

Suharsono. Akselerasi Intelegensi : Optimalkan IQ, EQ dan SQ, (Depok: Inisiasi

Press, 2004)

Sukarsih, Dedeh dan Kadarsah, Beberapa Jenis Penilaian yang Dilaksanakan

oleh Guru Di Sekolah, Jakarta: CV. Indra Jaya, 1986, Cet. ke-4.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. ke-2.

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Triantoro Safatra dan Nofrans Eka Saputra, Manajemen Emosi Sebuah Panduan

Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda, Jakarta:

Bumi Aksara, 2009.

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011.

Page 85: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI KELAS X

SMA DARUSSALAM CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Daftar berikut berkaitan dengan identitas responden.

1. Nama : …………………………………………………..

2. Kelas/No Absen : …………………………………………………..

PETUNJUK PENGISIAN

Anda diminta memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini, dengan cara

memberikan tanda check (_) pada baris yang telah disediakan, dan setiap alternatif jawaban

tidak mewujudkan salah atau benar.

Kami sangat menghargai waktu yang anda gunakan untuk mengisi instrumen ini

secara jujur. Dan kerahasiaan identitas anda akan kami jaga sesuai dengan etika penelitian.

PERTANYAAN

SS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda.

S : Jika pertanyaan tersebut SESUAI dengan diri anda.

TS : Jika pertanyaan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda.

STS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda.

Page 86: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Kecerdasan emosional

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya mampu untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang

lain

2 Saya menolong teman sekelas yang tidak terlalu saya kenal baik

mengerjakan tugas PR nya ketika pengetahuan saya lebih baik dari pada

yang lain

3 Saya merasa optimis dengan hal-hal yang saya kerjakan

4 Saya tahu alasannya kenapa saya marah

5 Jika ada teman saya yang bertengkar saya akan melerainya

6 Saya menyisihkan uang jajan saya untuk ditabung setiap hari

7 Saya bisa mengendalikan diri ketika terjadi perbedaan pendapat

8 Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk meredakan kemarahan

9 Saya berusaha mengontrol kemarahan yang berlebihan

10 Saya tidak mudah depresi ketika mengalami kegagalan

11 Saya merasa bisa mengendalikan rasa cemas

12 Ketika ada teman yang sakit saya datang menjenguknya

13 Saya memperhatikan pendapat orang lain yang berbeda dengan saya

14 Ketika saya sedih saya tahu apa penyebabnya

15 Saya mampu untuk bekerja sama dengan orang lain

16 Belajar dengan tekun adalah suatu hal yang menyenangkan

17 Saya menyadari kenapa saya menangis

18 Saya dapat mengatasi stress tanpa terjerumus ke dalam hal-hal negatif

19 Saya selalu mencoba kembali setelah mengalami kegagalan

20 Kepedihan yang orang lain rasakan merupakan kepedihan diri saya juga

21 Saya lebih memilih belajar dengan giat daripada menghabiskan waktu

bermain bersama teman-teman

22 Dalam pergaulan, saya akan berusaha untuk mencegah terjadinya konflik

23 Dalam mengambil tindakan saya memperhatikan perasaan orang lain

24 Saya berusaha untuk tidak melakukan hal-hal dari dorongan emosi

negatif

25 Saya yakin kegagalan yang saya alami dapat diubah menjadi

Page 87: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

keberhasilan di masa mendatang

26 Bagi saya cita-cita adalah sesuatu yang harus diraih dengan penuh

antusias

27 Saya merupakan orang yang mudah bergaul dengan siapapun

28 Saya memahami betul tingkat emosi saya

29 Ketika teman-teman saya memiliki masalah, mereka meminta nasihat

dari saya

30 Saya berusaha memikirkan sesuatu yang positif meskipun perasaan saya

sedang sedih

31 Saya menawarkan untuk membantu seseorang yang cacat atau orang

yang tidak saya kenal yang sudah tua menyeberang jalan

32 Saya akan menghibur teman saya yang sedang sedih

33 Mudah bagi saya untuk mengutarakan perasaan

34 Saya memberi sedekah tiap kali bertemu pengemis

35 Saya mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain

36 Saya memahami perasaan-perasaan saya

37 Teman saya yang berprestasi lebih baik, membuat semangat saya terpacu

untuk menjadi lebih baik

38 Saya yakin akan kemampuan diri sendiri

39 Meskipun di kelas saya ada masalah, saya tetap bersemangat untuk ke

sekolah

40 Saya dapat menjadi pendengar yang baik

Page 88: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Lampiran 2

Instrumen Kecerdasan Emosional

Skala Kecerdasan Emosional

No Aspek Indikator No Item

1 Mengenali emosi diri -Menyadari emosi yang dirasakan

-Menyadari penyebab dari emosi yang

dirasakan

33,36,28

4,14,17

2 Mengelola emosi -Mampu mengelola marah, sedih,

cemas, dan khawatir yang berlebihan

-Mampu memulihkan emosi negatif

9,24,30,39

8,11,18

3 Memotivasi diri sendiri -Kemampuan menunda dorongan hati

(menunda pemuasan)

-Optimis dan mempunyai harapan

tinggi

-Mampu bangkit dari kegagalan

6,21,37

3,16,26,38

19,25,10

4 Mengenali emosi orang

lain

-Peka membaca reaksi dan emosi

orang lain

-Bisa menerima sudut pandang orang

lain

12,20,32,23,

35

13,7,40

5 Membina hubungan -Mampu menangani perselisihan yang

muncul

-Pandai bergaul dan menyenangkan

-Lebih mendahulukan kepentingan

sosial daripada pribadi

5,22,29

1,15,27

2,31,34

Page 89: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Lampiran 3

Nilai Hasil Belajar Siswa

No Responden Nilai 1 ACHMAD SYAHIRUL ALIM 80

2 AMRI BASHARY 75

3 ANISA FITRI

85

4 ARIF SANTOSO

70

5 DESTA PADMITA RAMADHANTI

77

6 DIMAS YUDHA PERWIRA

75

7 DIYA RAMADAN

80

8 FAUJI DWI SAPUTRA 80

9 HERDIAN SUPRIYATNA

85

10 JIHAN NIFAH

80

11 JOHAN ARDIYANSYAH

75

12 KEVIN AL RAHMAN

85

13 M. REZA FARHAN

78

14 MEGA SUKMAWATI

87

15 MIFTAHUL JANAH 90

16 MUHAMMAD HAFIZ HIDAYAT

80

17 MUHAMMAD RIZKY RAMADHAN

70

18 NANI KOMALASARI

75

19 REZA HARRIS SUPARDI

80

20 RIZKI MULYA

75

21 SAKINAH SRI DEWI

85

22 SONIA CHRIS MONITA 76

23 SRI PEBI SAPUTRA

80

Page 90: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

24 YOGA DAYA LAKSANA 75

25 YOLA SEPTIANI

80

26 YORI ALIFFA DJAMIL

85

27 ZUL ARIFIN 75

28 LUSI LESTIANA HERI

80

29 ANJAS SUTRISNO

75

30 ANNISA NUR LINTANG

77

31 DANA ADITIA PUTRA

80

32 EVA NOVIANTI

75

33 HAMDAN FAHMI

88

34 HERMAN SUSANTO 70

35 ISMAIL ADI PRAYOGO

90

36 MUHAMAD HASANUDIN A

70

37 NUKE DWI UTAMI

90

38 RIFKI FADILLAH

87

39 SUMAYAH MUHAMAD ALI

77

40 ZAHRA NUR FAUZIYAH

88

Jumlah ∑Y=3185

Page 91: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Lampiran 4

Hari : Kamis

Tanggal : 20 Agustus 2013

Responden : Nur Asma, S.E, M.M

Tempat : Ruang guru SMA Darussalam Ciputat Tangsel

1. Apa yang ibu ketahui terkait dengan kecerdasan emosional?

Jawab: Kecerdasan emosional itu berkaitan dengan Intelligence Quotient, Spiritual

Quotient dan lingkungan keluarga.

2. Menurut ibu bagaimana deskripsi kecerdasan emosional di kelas X SMA Darussalam

Ciputat Tangerang Selatan?

Jawab: Kecerdasan emosional di SMA Darussalam masih belum rata pada setiap

siswa dikarenakan salah satu faktornya adalah latar belakang keluarga yang berbeda-

beda serta latar belakang sekolah menengah pertamanya juga bervariasi, ada yang

berasal dari Madrasah tsanawiyah yang rata-rata nilai materi pelajaran agamanya

bagus dan ada yang dari SMP yang rata-rata nilai agamanya masih belum stabil.

3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan terkait kecerdasan emosional agar proses

belajar-mengajar berjalan dengan baik?

Jawab: Usaha-usaha yang saya lakukan diantaranya adalah :

1. Pendekatan secara individu

2. Pendekatan emosional

3. Pendekatan keluarga

4. Memberikan motivasi akan tugas dan tanggung jawab sebagai siswa agar selalu

menjadi manusia pembelajar dan manusi yang berjiwa ketuhanan untuk selalu

senantiasa berdoa.

4. Bagaimana cara ibu membangkitkan hasil belajar siswa dalam belajar?

Jawab: Memotivasi mereka dengan memberi kesempatan memperbaiki nilai

(remedial) apabila nilai mereka tidak memnuhi KKM serta memberikan tugas-tugas

tambahan seperti merangkum, problem solving dan membuat soal.

5. Menurut ibu apakah kecerdasan emosional siswa akan berdampak signifikan terhadap

hasil belajar?

Page 92: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Jawab: Menurut saya sangat mempengaruhi karena dengan kecerdasan emosi

seseorang bisa mengendalikan emosinya dengan baik sehingga seorang individu

tersebut bisa meningkatkan motivasinya yang akan berdampak dengan meningkatnya

prestasi belajar.

Page 93: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Lampiran 5

Hari : Kamis

Tanggal : 20 Agustus 2013

Responden : Jihan Nifah

Tempat : Ruang guru SMA Darussalam Ciputat Tangsel

1. Apakah anda selalu menyadari emosi yang timbul pada diri anda? Dan apakah anda

mengetahui penyebabnya apa?

Jawab: Sadar dan selalu tau penyebabnya apa.

2. Ketika muncul emosi negatif menguasai diri anda, apakah anda bisa mengontrolnya

dan kemudian memulihkannya? Kalau bisa, bagaimana cara yang biasa anda lakukan

untuk memulihkannya?

Jawab: Bisa, biasanya saya curhat untuk mengontrolnya.

3. Seringkali kita dihadapkan pada pilihan-pilihan dan ajakan-ajakan yang menggoda

(dalam arti kesenangan sesaat). Bagaimana anda mengontrol dorongan hati tersebut?

Apakah anda mengikutinya begitu saja ataukah anda bisa mengontrolnya?

Jawab: Saya tidak mengikuti ajakan negatif tersebut.

4. Setiap dari kita pasti pernah merasakan kegagalan. Bagaimana sikap anda terhadap

kegagalan yang terjadi pada diri anda?

Jawab: Terkadang saya pasrah menerima kegagalan, terkadang saya semangat dan

berusaha bangkit dari kegagalan.

5. Bisakah anda membaca reaksi emosi orang lain?

Jawab: Bisa.

6. Apabila terjadi perbedaan pendapat diantara teman kalian, sikap anda?

Jawab: Enaknya aja pendapat yang mana dan tergantung dari pendapat yang positif.

7. Apakah anda termasuk orang yang supel dan mudah bergaul dengan orang lain?

Jawab: Iya, saya termasuk orang yang supel.

8. Apabila terjadi perselisihan, apakah anda selalu menjadi penengah atau mediator

antara pihak yang berselisih ataukah anda justru menjadi terlibat dengan perselisihan

mereka?

Jawab: Saya berusaha memisahkannya.

Page 94: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Lampiran 6

No Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20

1 Achmad S.A 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 22 Amri bashary 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 23 Anisa fitri 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 34 Arif santoso 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 25 Desta P.R 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 36 Dimas Y.P 3 2 4 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 17 Diya ramadan 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 38 Fauji D.S 2 2 4 2 2 3 1 3 3 4 1 4 3 3 2 4 3 3 4 29 Herdiyan S 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3

10 Jihan nifah 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 211 Johan A 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 312 Kevin A.R 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 313 M. Reza F 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 214 Mega S 3 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 415 Miftahul J 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 316 M. Hafiz H 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 217 M. Rizky R 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 218 Nani K 3 1 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 419 Reza H.S 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 220 Rizki mulya 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 321 Sakinah S.D 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 222 Sonia C.M 3 4 4 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 323 Sri Pebi S 2 1 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 1 4 4 3 3 2 4 124 Yoga D.L 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 125 Yola S 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 326 Yori A.D 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 1 2 227 Zul arifin 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 228 Lusi L.H 3 4 3 3 2 4 4 2 4 3 1 2 4 3 4 4 4 2 2 429 Anjas S 2 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 3 330 Annisa N.L 3 2 3 3 1 3 3 3 2 1 2 3 4 3 4 3 3 4 4 231 Dana A.P 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 232 Eva novianti 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 2 233 Hamdan F 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 234 Herman S 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 335 Ismail A.P 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 336 M.Hasanudin 4 4 2 3 4 1 4 2 1 2 1 2 4 3 2 1 4 3 3 237 S.M Ali 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 438 Zahra N.F 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 239 Nuke D.U 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 3 4 4 240 Rifki F 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3

r.hitung 0.198 0.274 0.448 0.148 0.432 0.276 0.323 0.411 0.461 0.362 0.432 0.520 0.232 0.265 0.538 0.502 0.427 0.332 0.410 0.312r.tabel 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320

Validitas Tidak Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak

Page 95: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 Column1

3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 1332 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 1203 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1332 3 2 3 4 4 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 1033 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 1223 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 1183 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 1413 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 1193 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 1382 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 2 1213 4 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 1173 4 4 3 3 4 2 2 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 1234 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 1334 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 1383 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 2 4 2 4 4 4 3 1423 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 1302 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 1103 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1162 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 1253 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 1 2 2 3 4 4 3 3 1272 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 1344 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 1224 2 1 1 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 1233 3 3 4 3 4 3 1 2 4 4 3 1 2 2 3 4 4 3 3 1224 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1413 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1243 4 4 3 3 4 2 2 2 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 1274 4 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1342 2 3 4 4 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 4 1213 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 1 2 2 3 4 4 4 4 1213 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 1394 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 1314 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 1282 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1093 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 1351 4 4 3 4 4 1 3 2 3 3 4 1 3 3 4 2 2 1 4 1083 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1414 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 1354 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1294 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 137

0.555 0.127 0.370 0.195 0.139 0.163 0.652 0.379 0.597 0.176 0.522 0.463 0.370 0.316 0.264 0.045 0.510 0.456 0.440 0.2850,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak 0

0

Page 96: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Nama

NIi\4

Jurusan

Judul

LEMBAR UJI REFF,"RENSI

Wahyu Nur Ramadhona

10701 s001379

Pendidikan IPS

"Hubungan kecerdasan emosional riengan hasil belajar pacia mata

pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang

Selatan"

No Referensi ParafLawrence E. Shapiro, Mengajarkan EmationalIntellegence Pada Anak, (Jakarta: PT GrarnediaPustaka Utama, 2001)

2 Airlr'ar Arifin, Ju{emahami Paradignut Baru PendidikanNusional Dalant Llndang-Undcng SisCihtas, (Jakarta:Departemen Agarna RI Direktorat JenderalKelembagaan Agama lslam, 2003)

J Ar,v Ginanjar Agustian, F.altnsict Sttkses l.{eniltangunKecerdasan Enrcsional Dan Spiritnal ESQ EmotionalSpiritual Quotient Berdcwarkan 6 Ruktn Inwrr Dan 5Rukutl lslant, (Jakarta: Arga Publishing, 2001)

4 Daniel Goleman, Entotional Intellegence, (Jakarla: PTGrarnedia Pustaka, 1997) Cet. I

5 Mirhammad Muhyidin, Mcmujemen ESO Poy,er,(Jogakarla: DIVA Press, 2A07)

6 Triantoro Safatra dan Nofrans Eka Saputra,Manajemen Ernosi Sebualt Panduan CerdasBagaintana tr{ettgelola Entosi Positif Dalant EidupAnda, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses BelajarMengaiar, (Bandung: PT Remaia Rosdakarya, 2009)

Page 97: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Cet. 1

8 S. ldargono, Mctcdologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta, 2010) --kt---a -/

9 Musfi qon, Me tadolo gi P e ne litian P e ndidikan, (Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya, 2012) ?L.-\/z"

-/10 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan

Paradignta Bartt, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011)

'';,*''L.-- '*'n4 t'

ll Nety Hartati dkk, lslam dan Psikologi, (CiputatTangerang: UIN Jakarta Press, 2003)

/:?tu-""4/y'

I2 M. Alisuf Sabri, Pengantql Psikologi Umum danPerkembangaiz, (Jakarta: Pedoman llmu Jaya, 2006)Cet. I

t3 Agus Nggennanto, Quantum Quotient, (Bandung:Yayasan Nuansa Cendekia, 2001 )

t4 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi AnakBerkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999)Cet. I

1i Sanapiah Faisal, Fannat-format Penelitian Scsial,(Jakarta: PT Rajarvali Pers. 2008)

l6 Mahnrud, Melode Penelitian Pendidikan, (Bandung,CV Pustaka Setia, 2011) *:5-

t1 Ahrrrad Sofyan dkk, Et'eluasi Pembelajaran IPABerbasis Kompeiensi, (Ciputat Tangerang: UIN JakartaPress. 20Aq Cet. 1

t5 Sugiyono, l{etccie Penelilian Kuantitatif, Kualitatifcl an Ko m b ina s i, (B andung, A lfabeta, 20 l L)

//4

--?---Yi9 Husairri Usrnan dan Purnomo Setiady Akbar,

Pengattar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)Cet.2

2A Arras Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan(Jakarla: Rajarvali Pers, 1987) Cet. I --A-*------(

Page 98: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

2t Suharsono, It'fencerdaskan Anak, (Depok: InisiasiPress, 2005) Cet. 1

22 Robert K. Cooper dan Ayman Sawaf, Executive EQKecerdasan Emosional Dalant Kepenimpinan danOrganisasi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2000)

23 Jeanne Segal, Melejitknn Kepekaan Entosional,(Bandung: Kaifa,2000) Cet. I _--L-:a"

z+ Ngalirn Punvanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PTRernaja Rosda Karya, 2003)

25 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PedomanIlmu Jaya, 1996)

26 Oernar Hamalih Proses Belajar Mengajar, @andung:Bumi Aksara, 2006)

27 Syamsu Yusuf, Psikalogi Perkembangcn Anak danRenrcja @andung: Rosda Karya)

28 Suharsono, Akselerasi Intelegensi : Optimalkan IQ, EQdan SQ (Depok: Inisiasi Press, 2A04)

29 Suharsimi Arikunto, |rfanajenrcn Pengajaran SecaraMantrsiawi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990) Cet. 12

Jakarla, 11 Februari 2014

Penguji Referensi,

Dr. hvan Punvanto. It{. Pd

NIP: 197 304 74 20A801 1 017

Page 99: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

Februari 2013No:Lamp :

Hal :

Istimewa1 (Satu)Pengajuan Proposal ShripsiKepada Yang TerhormatKetua Jurusan Pendidikan IPSFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

NamaNIMSemesterJurusanFakultas

ajukan, semoga Bapak/Ibu Dosen berkenanperhatian dan bantuan Bapak/Ibu Dosen, saya

Pemohon,

,(bWahvu Nur Ramadhona

Mengetahui,emik, Seminar Proposal Skripsi

4

-4Prof. Dr. Rusmin Tumanggor Drs. FI. Nurrochim" MM Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP: 194701141965101001 NIP: 195907151984031003 NIP: 197304242008011012

Universitas I slam Ne g eri Syarif Hiday atullallADi Tempat btAssalamualaikunt, Wn Wb.

Salam sejahtera kami sampaikan, semogalindungan Allah SWT, dan selalu sukses dalam menjalankan aktiSelanjutnya saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Wahyu Nur Ramadhona10701 5001 379XII (Dua Belas)Pendidikan IPSIlmu Tarbiyah dan Keguruan

Bermaksud mengajukan judul skripsi dengan judul "I{ubungan KecerdasanEmosional Dengan l{asil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi DiKelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan". Disusun oleh WahyuNur Ramadhona, sebagai perlimbangan, berikut saya lampirkan proposal skripsiberupa outline dan datar pustaka sementara.

Dengan demikian ini saya

menerima judul skripsi ini. Atasmengucapkan terima kasih.

[4/ a s s al amu' al ai kunt Vt/r. Wb

Dosen Penasihat

Page 100: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

NomorLamp.

Hal

:

: Satu berkas Proposal

: Bimbingan Skripsi

Kepada YthKa. Subbag Akadernik dan Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

diTempat

Assalamu'alaikum wr. wb.

Yang bertandatangan di bawah ini :

Jakarta,25 Maret2013

NamaNIMJurusan/ProdiSemester

Pembimbing 1

Pembimbing 2

Drs. H. Nurochim M. Pd

NrP.19590715 198403 1 003

Tembusan:

1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.

Wahyu Nur Ramadhona107015001379IPS/EKONOMIXII (dua belas)

Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi sebagai salah satu syarat

menyelesaikan progam SI (Strata l) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul

skripsi yang diajukan adalah : "HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONALDENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XDI SMA DARUSSALAM CIPUTAT TANGERANG SELATAN"

Dosen Pembimbing Skripsiyang diusulkan :

Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal .

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu' alaikum wr, wb.

Pemohon

,Y/L

: Dr. Iwan Purwanto, M, Pd

:......

Mengetahui,Ketua Jurusan Ilmu ngetahuan Sosial

Wahl,u Nur Ramadhona

Page 101: HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28482/1/WAHYU... · Ibu Nur Asma, S.E M.M yang ... Teman-teman seperjuangan Nur Arifin,

SVTA DA$aKJSSALAMSTATUS : TER.AKI{trDITASI ''A"

IZIN KANWIL NO. '779IIAUI(EPlBl87 NSS : 30228i!310010 NDS : 040540C6 NIS : 300060

Jl. Otista No. 36 Cimanggis - Ciputat, Kota Tangcrang Selatan Telp. (021) 70631490E-mail : [email protected] Web. http :/ /20603785.siap-sekoiah.com

SURAT KETERANGAI\Nomor : I 5 4 I I 46 I SMA-D/VIII1Z} 13

Yang bertanda tangan di ba',vah ini Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat

Kota Tangerang Seiatan - Banten, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama

NIM

.lurusan

: Wahyu Nur Ramadhona

: 107015001379

: Pips Ekonomi

Nama tersebut di atas adaiah benar telah melaksanakan penelitian Tugas Akhir dengan judr"rl

"Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada rnata pelajaran Ekonomi di kelas X

(sepLrluh) SMA Darussalaii.i Ciputat" dari tanggal 20 Mei s.d 31 Mei 2013.

Deniikianlah surat keterangan ini kan-ri buat agar dapat ciipergunakan sebagaimana mestinya.

2013

6#UHo- I crcnM

e1ffi

Agustus

d, S.Ag