hubungan edukasi gema cermat terhadap … · hubungan edukasi gema cermat terhadap pengetahuan...

74
HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kesehatan Oleh : ADHITYA PURWANTO NIM : PO.71.39.0.16.040 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN FARMASI 2019

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

23 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Diploma III Kesehatan

Oleh :

ADHITYA PURWANTO

NIM : PO.71.39.0.16.040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN FARMASI

2019

Page 2: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH

ADHITYA PURWANTO

PO. 71.39.0.16.040

Disetujui Oleh :

Pembimbing Pembimbing Pendamping

Dra Sarmalina Simamora, Apt. M.Kes M.Taswin,S.Si,Apt,MM,M.Kes NIP. 196312131994032003 NIP. 19680301201121001

Mengetahui

Ketua Jurusan Farmasi

Mindawarnis S.Si,Apt.M.Kes

NIP. 197206062001122002

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN FARMASI

2019

Page 3: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH

ADHITYA PURWANTO

PO. 71.39.0.16.040

TELAH DIUJI DAN DIPERTAHANKAN PADA UJIAN AKHIR

PROGRAM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN FARMASI TAHUN

AKADEMIK 2018/2019 PADA HARI SELASA, TANGGAL 09

JULI 2019 DAN DISETUJUI OLEH :

KETUA PENGUJI

Dra.Sarmalina Simamora,Apt.M.Kes

NIP. 197206062001122002

PENGUJI 1 PENGUJI II

M.Taswin,S.Si,Apt,MM,M.Kes Mindawarnis S.Si,Apt.M.Kes NIP. 19680301201121001 NIP. 197206062001122002

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN FARMASI

2019

Page 4: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan

dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa

bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:

Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nya lah sehingga karya

tulis ilmiah ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak

terhingga pada Allah penguasa alam yang telah meridhoi dan mengabulkan segala

do’a agar dimudahkan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Ayah dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun

materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata

seindah lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusyuk selain do’a yang

terucap dari orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk

membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembaha bakti dan cinta ku

untuk kalian ayah dan ibuku.

Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama

ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan

mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai

harganya, agar saya menjadi lebih baik. Terimakasih banyak Bapak dan Ibu

dosen, jasa kalian akan selalu dikenang di hati.

Saudara saya, yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum

dan do’anya untuk keberhasilan ini, cinta kalian adalah memberikan kobaran

semangat yang menggebu, terimakasih dan sayang ku untuk kalian.

Sahabat dan Teman tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan

kalian semua tak kan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda tawa,

tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama menghadapi tantangan-tantangan

dan terimakasih untuk kenangan manis yang telah mengukir selama ini. Dengan

perjuangan dan kebersamaan kita bisa menyelesaikan semua ini bersama.

Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya

persembahkan karya tulis ilmiah ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya

sayangi. Dan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk

kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiinnn.

Page 5: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

BIODATA

Nama : Adhitya Purwanto

Panggilan : Adhit

Tempat Tanggal Lahir : Prabumulih, 27 Maret 1998

Alamat :RT 10 RW 01 Kel. Gelumbang kec.

Gelumbang Kab. Muara Enim

Agama : Islam

Nama Orang Tua :

a. Ayah : Budi Purwanto

b. Ibu : Rina Agustina

No.Hp : 0853-8243-9246

Jumlah Saudara : 1

Anak ke : 1 (Pertama)

Riwayat Pendidikan :1. TK Al-Azhar Muara Enim

2. SD Negeri 2 Gelumbang

3. SMP Negeri 1 Gelumbang

4. SMA Negeri 1 Indralaya Utara

5. Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan

Farmasi

Page 6: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

i

ABSTRAK

Latar Belakang : Pemahaman masyarakat yang kurang tentang penggunaan obat

secara rasional berupa penggunaan berlebihan, penggunaan yang kurang dari

seharusnya, kesalahan dalam penggunaan resep atau tanpa resep, polifarmasi dan

swamedikasi yang tidak tepat. Rencana pemerintah untuk mengurangi dampak

penggunaan obat secara berlebihan dengan di canangkannya program Gema

Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) yaitu penyebaran

edukasi/pengetahuan informasi tentang penggunaan obat secara benar dan rasional

dengan lima indikator utama. Cara memilih obat, cara mendapatkan obat, cara

menggunakan obat, cara menyimpan obat dan cara membuang obat. Tujuan dari

penelitian ini untuk melihat hubungan edukasi Gema Cermat terhadap

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat-obat di wiliyah kerja

puskesmas Ariodillah.

Metode : Penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan pendekatan

cross sectional, penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ariodillah pada bulan

Maret sampai Juni 2019. Data di uji menggunakan metode Chi Square dengan

analisi cross tab menggunakan aplikasi analisa statistik.

Hasil : Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Assymp sig pearson’s chi square

sebesar 0,013 yang menunjukkan bahwa Ho < 0,05 berarti Ho di tolak yang

artinya ada hubungan antara edukasi Gema Cermat terhadap pengetahuan

tentangg penggunaan obat-obat di wilayah kerja puskesmas Ariodillah secara

signifikan.

Kesimpulan : Edukasi Gema Cermat berhubungan secara signifikan terhadap

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat-obat di wilayah kerja

Puskesmas Ariodillah.

Page 7: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Edukasi Gema

Cermat Terhdap Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat-obat

di Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah” sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk

menyampaikan terima kasih dan kepada pihak yang telah memberikan motivasi

dalam rangka menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu Penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dra. Sarmalina Simamora, Apt., M.Kes selaku pembimbing dalam

penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi hingga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat diselesaikan.

2. Ibu Mindawarnis,S.Si,Apt,M.Kes selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik

Kesehatan Palembang.

3. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan

Farmasi.

4. Kedua Orang Tua yang selalu berdoa untuk penulis, memberikan motivasi,

dukungan moril dan material.

5. Teman seangkatan dan semua pihak yang telah banyak membantu yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam

Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan.

Palembang, Juli 2019

Penulis

Page 8: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

BIODATA

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan obat ................................... 5

1. Definisi Gema Cermat ........................................................................ 5

2. Tujuan Program Gema Cermat ........................................................... 5

3. Bentuk Kegiatan Program Gema Cermat ........................................... 5

B. Edukasi ................................................................................................... 14

1. Definisi Edukasi.................................................................................. 14

2.Tujuan Edukasi .................................................................................... 15

3. Sasaran Edukasi .................................................................................. 15

C. Penggunaan Obat Rasional ..................................................................... 16

1. Definisi Penggunaan Obat Rasional ................................................... 16

2. Definisi Penggunaan Obat Rasional Dalam Praktek .......................... 16

3. Tujuan ................................................................................................. 17

4. Dampak Ketidakrasionalan Penggunaan Obat ................................... 17

D. Puskesmas ............................................................................................... 20

1. Definisi ............................................................................................... 20

2. Fungsi ................................................................................................. 20

E. Promosi Kesehatan Puskesmas ............................................................... 21

F. Kerangka Teori ....................................................................................... 24

G. Hipotesis ................................................................................................. 25

Page 9: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 26

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 26

C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 26

1. Populasi .............................................................................................. 26

2. Sampel ................................................................................................ 26

3. Kriteria Inklusi .................................................................................... 27

D. Cara Pengumpulan Data ......................................................................... 27

E. Alat Pengumpulan Data .......................................................................... 27

F. Variabel Penelitian.................................................................................. 28

G. Definisi Operasional ............................................................................... 28

H. Kerangka Operasional ............................................................................ 30

I. Cara Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ........................................................................................................ 33

B. Pembahasan ............................................................................................ 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 43

B. Saran ....................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45

LAMPIRAN .................................................................................................... 46

BIODATA ....................................................................................................... 64

Page 10: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi identitas responden di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

berdasarkan kelompok umur .............................................................. 34

2. Distribusi identitas responden di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

berdasarkan kelompok jenis kelamin.................................................34

3. Distribusi Identitas responden di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

berdasarkan pendidikan tertinggi. ....................................................... 34

4. Distribusi responden yang telah/belum mendapatkan/mengetahui edukasi

program Gema Cermat di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah ......... 34

5. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang penggunaan obat

setelah edukasi Gema Cermat ............................................................. 35

6. Distribusi responden yang memiliki pengetahuan baik dan kurang baik di

wilayah kerja Puskesmas Ariodillah ................................................... 35

7. Hasil uji Chi Square kelompok pengetahuan masyarakat yang mengetahui

dan tidak mengetahui edukasi Gema Cermat ...................................... 36

Page 11: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palembang .. 48

2. Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Palembang ..................... 49

3. Surat Keterangan Selesai Penelitian .................................................... 50

4. Distribusi Jawaban Kuisioner .............................................................. 51

5. Hasil Data Output Jawaban Kuisioner ................................................. 52

6. Kuisioner Penelitian............................................................................. 56

7. Foto Kegiatan....................................................................................... 62

Page 12: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gema Cermat merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat

melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran,

pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan

benar. (Menkes RI , 2017). Apabila obat digunakan secara benar, dapat sangat

membantu masyarakat dalam pengobatan secara aman dan efektif. Namun

kenyataannya seringkali pengobatan menjadi merugikan masyarakat karena tidak

disertai pemahaman mengenai teknik penggunaan yang tepat dan waktu penggunaan

yang tepat (Tjay, 2002). Masalah penggunaan obat pada masyarakat di antaranya

adalah ketidakseimbangan informasi antara tenaga kesehatan dan pasien sehingga

pasien cenderung pasrah dan tidak tahu tentang obat yang diresepkan oleh dokter. Hal

ini dapat memicu ketidakpatuhan terhadap aturan pakai obat sehingga tujuan

pengobatan tidak tercapai.(Sunaryo dalam buletin infarkes, 2016). Penggunaan obat

di sarana pelayanan kesehatan umumnya belum rasional. Penggunaan obat yang tidak

tepat ini dapat berupa penggunaan berlebihan, penggunaan yang kurang dari

seharusnya, kesalahan dalam penggunaan resep atau tanpa resep, polifarmasi dan

swamedikasi yang tidak tepat (WHO, 2010).

Page 13: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

2

Menurut data World Health Organization, sekitar 50% dari seluruh

penggunaan obat tidak tepat dalam peresepan dan sekitar 50% lainnya tidak

digunakan secara tepat oleh pasien. Ketidakpahaman masyarakat dalam

penggunaan obat merupakan salah satu penyebab kegagalan pengobatan (Aurelia,

2013). Hasil data menunjukkan bahwa 35,2% rumah tangga menyimpan obat

untuk swamedikasi. Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, 35,7% di

antaranya menyimpan obat keras, dan 27,8% diantaranya 86,1% antibiotik

tersebut diperoleh tanpa resep.Persepsi yang salah pada masyarakat dan

banyaknya masyarakat yang membeli antibiotik secara bebas tanpa resep dokter

memicu terjadinya masalah resistensi antibiotik (Riskesdas, 2013).

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang farmasi yang pesat

dan semakin meningkatnya kecerdasan masyarakat, maka dari itu perlu dilakukan

edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam menggunakan obat secara benar

(Kemenkes RI, 2017). Direktorat Pelayanan Kefarmasian Ditjen Farmalkes

melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat atau yang

dikenal dengan Gema Cermat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar,

meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyakarat dalam memilih

dan menggunakan obat secara benar, dan meningkatkan penggunaan obat secara

rasional termasuk antibiotik. Ada empat strategi dalam mencapai sasaran

pelaksanaan Gema Cermat di tahun 2016. Pertama, regulasi dan advokasi yaitu

dengan membuat penyusunan pedoman pelaksanaan Gema Cermat, membuat

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknik pelaksanaan Gema Cermat bagi kader

Page 14: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

3

Agent Of Change (AoC), penyebaran buku saku penggolongan dan penggunaan

obat, serta penyebaran modul pelatihan memilih obat. Kedua, edukasi dan

pemberdayaan masyakarat (Ardiyani, 2016).

Dalam hal ini salah satu kegiatan pemerintah untuk mengurangi dampak

penggunaan obat secara berlebihan yaitu dengan di canangkannya program Gema

Cermat yaitu penyebaran informasi tentang penggunaan obat secara benar dan

rasional. Pemerintah telah memilih Agent of Change (AoC) Gema Cermat yang

berperan memberikan edukasi mengenai Gema Cermat kepada masyarakat yang

tersebar di Puskesmas, Dinas Kesehatan dan instansi kesehatan lainnya.

Puskesmas merupakan sarana kesehatan pertama bagi masyarakat. Salah satu

Puskesmas yang mempunyai Agent of Change (AoC) Gema Cermat yang aktif

ialah Puskesmas Ariodillah yang sudah banyak melakukan kegiatan penyuluhan

Gema Cermat. Oleh karena itu, penulis ingin mengidentifikasi seberapa besar

peningkatan pengetahuan masyarakat tentang obat setelah edukasi Gema Cermat

di Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Penyuluhan Program Gema Cermat telah di dapatkan oleh seluruh

masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah Palembang?

2. Bagaimana Pengetahuan Masyarakat terhadap penggunaan obat?

Page 15: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

4

3. Adakah Hubungan Edukasi Program Gema Cermat Terhadap Pengetahuan

Masyarakat Tentang Penggunaan Obat di Wilayah Kerja Puskesmas

Ariodillah Palembang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk Menganalisis Hubungan

Edukasi Gema Cermat Terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan

Obat-obat di Wilayah Kerja Puskesmas Ariodillah.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

belum dan telah mengetahui tentang Gema Cermat.

b. Untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan obat

D. Manfaat Penelitian

1. Masukkan untuk puskesmas meningkatkan dan melakukan evaluasi program

kerja edukasi Gema Cermat.

2. Masukkan bagi Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kebijakan program

kerja

3. Sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut.

Page 16: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat

1. Definisi

Gerakan ini merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui

rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman

dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar

(Menkes RI, 2017).

2. Tujuan Program Gema Cermat

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

HK.02.02/Menkes/427/2015. Tujuan Program Gema Cermat adalah :

a. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

penggunaan obat secara tepat dan benar.

b. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memilih, mendapatkan,

menggunakan, menyimpan dan memusnahkan obat secara tepat dan benar.

c. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.

3. Bentuk Kegiatan Program Gema Cermat

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

HK.02.02/Menkes/427/2015. Dalam buku panduan Gema Cermat kegiatan Gema

Page 17: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

6

Cermat yaitu penyebaran informasi tentang Penggunaan Obat secara Benar dan

Rasional dalam Memilih Obat meliputi :

a. Cara Memilih Obat

Obat merupakan produk yang diperlukan untuk pemeliharaan dan meningkatkan

kesehatan, namun jika penggunaannya salah, tidak tepat, tidak sesuai dengan takaran

dan indikasinya akan membahayakan.

Hal yang harus diingat dalam pemilihan obat:

1) Alergi atau reaksi yang tidak diinginkan yang pernah dialami terhadap obat

tertentu.

2) Wanita dalam kondisi hamil atau merencanakan untuk hamil, karena beberapa

obat dapat mempengaruhi janin sehingga dapat menyebabkan cacat pada bayi.

3) Wanita yang sedang menyusui, sebab beberapa obat dapat masuk ke dalam air

susu ibu dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada bayi.

4) Diet yang sedang dilakukan misalnya minum obat diet, atau diet rendah garam,

atau diet rendah gula, mengingat selain mengandung bahan berkhasiat obat juga

mengandung bahan tambahan lain seperti pemanis.

5) Sedang minum obat lain. (Depkes RI, 2008)

b. Cara Mendapatkan Obat

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, masyarakat dapat

mendapatkan obat di fasilitas pelayanan kefarmasian yaitu:

1) Apotek

Page 18: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

7

Sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh

Apoteker.

2) Instalasi Rumah Sakit

Unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan

kefarmasian di Rumah Sakit.

3) Klinik

Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialitik,

diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh

seorang tenaga medis.

4) Toko Obat

Sarana yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat

bebas terbatas untuk di jual secara eceran

Pada waktu menerima obat dari petugas kesehatan di Rumah Sakit,

Puskesmas, Apotek atau Toko Obat, diwajibkan melakukan pemeriksaan fisik

obat dan mutu obat yang meliputi (Depkes RI, 2008) :

1) Jenis Obat

a) Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang di jual bebas di pasaran dan dapat di beli tanpa

resep dokter.

Page 19: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

8

b) Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi

masih bisa di jual atau di beli bebas tanpa resep dokter, namun penggunaannya

harus memperhatikan informasi yang menyertai obat dalam kemasan.

c) Obat Keras

Obat keras adalah obat yang hanya dapat di beli di apotek dengan resep dokter

d) Obat Narkotik

Obat yang berasal dari turunan tanaman atau bahan kimia yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.

e) Psikotropik

Obat bukan golongan narkotik yang berkhasiat mempengaruhi susunan syaraf

pusat. Obat ini menyebabkan perubahan khas. Obat golongan ini hanya di jual

dengan rese dokter.

2) Kemasan Obat

Pada Umumnya informasi obat yang di cantumkan adalah

Page 20: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

9

a) Nama Obat

Contoh : Nama Dagang : Panadol.

Nama Zat : Parasetamol/Acetaminophen

b) Komposisi Obat

Informasi tentang zat aktif yang terkandung di dalam suatu obat dapat merupakan

zat tunggal atau kombinasi dari berbagai macam zat aktif dan bahan tambahan

lain.

c) Indikasi

Informasi mengenai khasiat obat untuk suatu penyakit

d) Aturan Pakai

Informasi mengenai cara penggunaan obat yang meliputi waktu dan berapa kali

obat tersebut di gunakan.

e) Peringatan dan Perhatian

Tanda peringatan yang harus di perhatikan pada setiap kemasan obat bebas

terbatas.

f) Tanggal daluarsa

Tanggal yang menunjukkan berakhirnya masa kerja obat

g) Nama Produsen

Nama industri Farmasi yang memproduksi obat

h) Nomor Batch/lot

Nomor penandaan distribusi yang di keluarkan oleh Industri Farmasi

i) Harga Eceran Tertinggi

Page 21: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

10

Harga jual obat tertinggi yang di perbolehkan pemerintah

j) Nomor Registrasi

Merupakan tanda ijin edar sah yang di berikan oleh pemerintah

3) Kadaluarsa Obat

Waktu kadaluarsa obat merupakan batas waktu ketika produk farmasi tidak lagi

dalam kondisi yang dapat di terima efektivitasnya. Umur simpan obat di tentukan

oleh waktu pemecahan zat aktif atau resiko kontaminasi. Tidak semua obat rusak

pada tingkat yang sama (NHS, 2013)

c. Cara Menggunakan Obat

Obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan dosis tertentu, dan

dengan penggunaan yang tepat, dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah

penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan (Depkes RI, 2008). Informasi

penggunaan obat bagi pasien dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:

1. Informasi umum cara penggunaan obat

a) Cara minum obat sesuai anjuran yang tertera pada etiket atau brosur

b) Waktu minum obat, sesuai dengan waktu yang di anjurkan:

c) Aturan minum obat yang tercantum dalam etiket harus di patuhi

d) Minum obat sampai habis, berarti obat harus diminum sampai habis, biasanya

antibiotika.

e) Penggunaan obat bebas atau obat bebas terbatas tidak di maksudkan untuk

penggunaan secara terus-menerus.

Page 22: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

11

f) Hentikan penggunaan obat apabila tidak memberikan manfaat atau menimbulkan

hal-hal yang tidak diinginkan, segera hubungi tenaga kesehatan terdekat.

g) Sebaiknya tidak mencampur bebagai jenis obat dalam satu wadah.

h) Sebaiknya tidak melepas etiket dari wadah obat karena pada etiket tersebut

tercantum cara penggunaan obat dan informasi lain yang penting.

i) Bacalah cara penggunaan obat sebelum minum obat, demikian juga periksalah

tanggal kadaluarsa.

j) Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama.

k) Tanyakan pada apoteker di Apotek atau petugas kesehatan di poskesdes untuk

mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap.

d. Cara Menyimpan Obat

1. Cara Menyimpan Obat secara umum(Depkes, 2008):

a) Jauhkan dari jangkauan anak-anak

b) Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat

c) Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau

ikuti aturan yang tertera pada kemasan

d) Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu

yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat dan jangan simpan

obat yang telah kadaluarsa

2. Cara menyimpan obat berdasarkan bentuk sediaan :

a) Tablet dan Kapsul

Page 23: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

12

Tablet dan kapsul disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk,

terlindung dari cahaya. Jangan menyimpan tablet atau kapsul di tempat panas dan

atau lembab (Depkes RI, 1979)

b) Sediaan obat cair

Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalan lemari pendingin (freezer) agar

tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat (Depkes RI, 2008).

c) Sediaan obat krim

Disimpan dalam wadah tertutup baik atau tube, di tempat sejuk (Depkes RI,

1979)

d) Sediaan obat vagina dan ovula

Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria) disimpan di lemari

es karena dalam suhu kamar akan mencair (Depkes RI, 2008)

e) Sediaan aerosol/spray

Sediaan obat jangan disimpan di tempat yang mempuntai suhu tinggi karena

dapat menyebabkan ledakan (Depkes RI, 2008).

Klasifikasi suhu penyimpanan obat berdasarkan ruangan penyimpanan obat(FI,

1995).

a) Dingin

Suhu dingin adalah suhu ≤ 80C. Disimpan didalam lemari pendingin.

b) Sejuk

Suhu sejuk adalah 80C-15

0C di dalam lemari pendingin.

Page 24: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

13

c) Suhu kamar

Suhu kamar adalah suhu pada ruang kerja. Suhu kamar terkendali adalah suhu

yang di atur 150C-30

0C.

d) Hangat

Disimpan pada suhu 300C-40

0C

e) Panas

Disimpan pada suhu > 400C

e. Cara Membuang Obat

Menurut Depkes RI (2008), cara membuang obat sebagai berikut:

1. Hancurkan obat dan timbun di dalam tanah untuk obat-obat padat (tablet, kapsul

dan suppositoria)

2. Untuk sediaan cair (sirup, suspensi dan emulsi), encerkan sediaan dan campur

dengan bahan yang tidak akan dimakan seperti tanah atau pasir. Buang bersama

dengan sampah lain.

3. Terlebih dahulu lepaskan etiket obat dan tutup botol kemudian di buang

ditempat, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan bekas wadah obat.

4. Untuk kemasan box, dus dan tube terlebih dahulu digunting baru di buang

Page 25: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

14

B. Edukasi

1. Definisi

Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau

masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidikan (Notoadmojo, 2003). Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu

tentang nilai kesehatan menjadi tahu (Suliha, 2002). Pendidikan merupakan

kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sudah semestinya usaha

dalam menumbuh kembangkan pendidikan secara sistematis dan berkualitas perlu

terus di upayakan, sehingga tujuan dari proses pendidikan dapat dicapai secara

optimal. Pendidikan memiliki arti penting bagi individu, pendidikan lebih jauh

memberikan pengaruh yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa.

Dalam konteks relasi sosial, khususnya dalam relasi antara masyarakat yang

membutuhkan pendidikan pada tingkat dan jenjang tertentu melalui pendidikan

formal dan pemerintah sebagai penyedia kebutuhan itu terdapat semacam muatan

yang menjadi pengikat dalam relasi itu. Hubungan antara masyarakat dan pemerintah

dengan salah satu muatannya adalah kebutuhan atas pendidikan dipahami dalam

konteks organisasi, keberadaannya dapat dilihat dari sudut pandang muatan dalam

jaringan sosial dalam suatu organisasi sosial (Agusyanto, 2007).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan terkait pentingnya edukasi

atau pendidikan itu sendiri dalam penelitian ini dalam merencanakan, memantau,

mengaplikasikan metode, mendeskripdsikan, dan mengevaluasi hasil terhadap

Page 26: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

15

pengetahuan akan teknik dan metode apa saja yang diketahui oleh para responden

penelitian yakni khususnya para pengunjung lembaga penyedia layanan kesehatan.

Pendidikan kesehatan dapat diartikan sebagai pemberian informasi, instruksi, atau

peningkatan pemahaman terkait kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat meliputi jenis

pendidikan terkait potensial kesehatan dan bagaimana potensial kesehatan dapat

tercapai atau terkait bagaimana menghindari masalah penyakit tertentu (Carr et al,

2014).

2. Tujuan Edukasi

Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23

tahun 1992 maupun WHO yakni: “meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya

sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial, pendidikan kesehatan

disemua program kesehatan baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi

lingkungan, gizi masyarakat pelayanan kesehatan maupun program kesehatan

lainnya. Pendidikan kesehatan sangat berpengaruh untuk meningkatkan derajat

kesehatan seseorang dengan cara meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

melakukan upaya kesehatan itu sendiri.

3. Sasaran Edukasi

Mubarak et al tahun 2009 mengemukakan bahwa sasaran pendidikan

kesehatan dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu:

Page 27: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

16

1) Sasaran primer (Primary Target), sasaran langsung pada masyarakat segala

upaya pendidikan atau promosi kesehatan.

2) Sasaran sekunder (Secondary Target), sasaran para tokoh masyarakat adat,

diharapkan kelompok ini pada umumnya akan memberikan pendidikan

kesehatan pada masyarakat disekitarnya.

3) Sasaran Tersier (Tersiery Target), sasaran pada pembuat keputusan atau

penentu kebijakan baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah, diharapkan

dengan keputusan dari kelompok ini akan berdampak kepada perilaku

kelompok sasaran sekunder yang kemudian pada kelompok primer.

C. Penggunaan Obat Rasional

1. Definisi Penggunaan Obat Rasional

Pengobatan sendiri sering dilakukan oleh masyarakat. Dalam pengobatan sendiri

sebaiknya mengikuti persyaratan penggunaan obat rasional. Materi ini akan

membahas pengertian dan batasan pengobatan rasional. Penggunaan obat dikatakan

rasional bila (WHO 1985) bila pasien menerima obat yang sesuai dengan

kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dan dengan harga yang paling

murah untuk pasien dan masyarakat.

2. Definisi Penggunaan Obat Rasional Dalam Praktek

WHO memperkirakan bahwa lebih dari separuh dari seluruh obat di dunia

diresepkan, diberikan dan dijual dengan cara yang tidak tepat dan separuh dari pasien

menggunakan obat secara tidak tepat.

Page 28: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

17

3. Tujuan

Untuk menjamin pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan

kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dengan harga yang terjangkau.

4. Dampak Ketidakrasionalan Penggunaan Obat

a) Dampak pada mutu pengobatan dan pelayanan

Salah satu dampak penggunaan obat yang tidak rasional adalah peningkatan angka

morbiditas dan mortalitas penyakit. Sebagai contoh, penderita diare akut non spesifik

umumnya mendapatkan antibiotika dan injeksi, sementara pemberian oralit (yang

lebih dianjurkan) umumnya kurang banyak dilakukan. Padahal diketahui bahwa

resiko terjadinya dehidrasi pada anak yang diare dapat membahayakan keselamatan

jiwa anak yang bersangkutan. Hal yang sama juga terjadi pada penderita ISPA non

pneumonia pada anak yang umumnya mendapatkan antibiotika yang usia lanjut. Pada

kelompok umur ini kejadian efek samping dialami oleh 1 di antara 6 penderita usia

lanjut yang dirawat di rumah sakit.Terjadinya resistensi kuman terhadap antibiotika

merupakan salah satu akibat dari pemakaian antibiotika yang berlebih

(overprescribing), kurang (underprescribing), maupun pemberian pada kondisi yang

bukan merupakan indikasi (misalnya infeksi yang disebabkan oleh virus).

Page 29: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

18

b) Dampak Terhadap Mutu Kesediaan Obat

Sebagian besar dokter masih cenderung meresepkan antibiotika untuk keluhan

batuk dan pilek. Akibatnya kebutuhan antibiotika menjadi sangat tinggi, padahal

diketahui bahwa sebagian besar batuk pilek disebabkan oleh virus dan antibiotika

tidak diperlukan. Dari praktek pengobatan tersebut tidaklah mengherankan apabila

yang umumnya dikeluhkan oleh Puskesmas adalah tidak cukupnya ketersediaan

antibiotik. Akibatnya jika suatu saat ditemukan pasien yang benar-benar menderita

infeksi bakteri, antibiotik yang dibutuhkan sudah tidak tersedia lagi. Yang terjadi

selanjutnya adalah pasien terpaksa diberikan antibiotik lain yang bukan pilihan utama

obat pilihan (drug of choice) dari infeksi tersebut.

Di sini terdapat 2 masalah utama:

1) seolah-olah mutu ketersediaan obat sangat jauh dari memadai. Padahal yang

terjadi adalah antibiotik telah dibagi rata ke semua pasien yang sebenarnya tidak

memerlukan.

2) dengan mengganti jenis antibiotik akan berdampak pada tidak sembuhnya pasien

(karena antibiotik yang diberikan mungkin tidak memiliki spektrum antibakteri

untuk penyakit tersebut, misalnya pneumonia diberi metronidazol). Atau

penyakit menjadi lebih parah dan pasien kemudianmeninggal.Ketidakrasionalan

pemberian obat oleh dokter juga sering memberi pengaruh buruk bagi pasien

maupun masyarakat. Pengaruh buruk ini dapat berupa ketergantungan terhadap

Page 30: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

19

intervensi obat maupun persepsi yang keliru terhadap pengobatan. Beberapa

contoh berikut mungkin banyak dijumpai dalam praktek sehari-hari: Kebiasaan

dokter atau petugas kesehatan untuk memberikan injeksi kepada pasien. Jika

tujuannya adalah untuk memuaskan pasien, maka hal ini harus dikaji ulang

secara mendalam karena pemberian obat per injeksi selalu memberikan resiko

yang lebih besar dibandingkan per oral. Resiko ini semakin besar apabila cara

pemberian obat per injeksi tidak lege artis (misalnya menggunakan satu jarum

untuk beberapa/banyak pasien). Dampak berikutnya adalah tertanamnya

keyakinan pada masyarakat bahwa injeksi adalah bentuk pengobatan yang paling

baik, karena selalu dianjurkan atau ditawarkan oleh dokter atau petugas.

c) Dampak Injeksi

Pemberian substitusi terapi pada diare. Dengan memasyarakatnya penanganan

diare di rumah tangga, petugas kesehatan seolah dihinggapi keengganan (keraguan)

untuk tetap memberikan Oralit tanpa disertai obat lain pada pasien dengan diare akut

non spesifik. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila sebagian besar penderita

diare akut non spesifi k masih saja mendapat injeksi maupun antibiotik, yang

sebenarnya tidak diperlukan. Sementara Oralit yang menjadi terapi utama justru

sering tidak diberikan. Memberikan roboransia pada anak dengan dalih untuk

merangsang nafsu makan sangatlah keliru apabila tidak disertai upaya untuk

memotivasi orang tua agar memberikan makanan yang bergizi, apalagi pada saat anak

sakit.

Page 31: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

20

D. Puskesmas

1. Definisi

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No 75, 2014).

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi yaitu

penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah.

kerjanya dan Upaya kesehatan mayarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah

kerjanya. Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:

a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat

dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan

b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat

dalam bidang kesehatan

d. Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah

kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama

dengan sektor lain terkait

e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat

f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas

Page 32: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

21

g. Memantau pelaksanaaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan

cakupan pelayanan kesehatan

i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk

dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan

penyakit.(Permenkes RI No 75 Tahun 2014).

E. Promosi Kesehatan Puskesmas

1. Definisi

Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat

menolong diri mereka sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber dari

masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan

publik yang berwawasan kesehatan. (Kepmenkes No.585 Tahun 2007).

Berdasarkan Buku Panduan Promosi Kesehatan di Puskesmas 2011, strategi

promosi kesehatan meliputi:

1. Pemberdayaan

Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat merupakan

bagian yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak.

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau

kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti

perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari

Page 33: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

22

tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek

attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan

(aspek practice). Oleh sebab itu, sesuai dengan sasaran (klien)nya dapat dibedakan

adanya (a) pemberdayaan individu, (b) pemberdayaan keluarga dan (c) pemberdayaan

kelompok/masyarakat.

2. Bina Suasana

Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong

individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.

Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di

mana pun ia berada (keluarga di rumah, organisasi siswa/mahasiswa, serikat pekerja/

karyawan, orang-orang yang menjadi panutan/idola, kelompok arisan, majelis agama

dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku

tersebut. Oleh karena itu, untuk memperkuat proses pemberdayaan, khususnya dalam

upaya meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina

suasana.

3. Advokasi

Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk

mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders).

Pihak-pihak yang terkait ini berupa tokohtokoh masyarakat (formal dan informal)

yang umumnya berperan sebagai narasumber (opinion leader), atau penentu

kebijakan (norma) atau penyandang dana. Juga berupa kelompok-kelompok dalam

masyarakat dan media massa yang dapat berperan dalam menciptakan suasana

Page 34: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

23

kondusif, opini publik dan dorongan (pressure) bagi masyarakat. Advokasi

merupakan upaya untuk menyukseskan bina suasana dan pemberdayaan secara

umum.

4. Kemitraan

Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina suasana

dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan

demikian kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat atau instansi

pemerintah yang terkait dengan urusan kesehatan (lintas sektor), pemuka atau tokoh

masyarakat, media massa dan lain-lain. Kemitraan harus berlandaskan pada tiga

prinsip dasar, yaitu (a) kesetaraan, (b) keterbukaan dan (c) saling menguntungkan.

Page 35: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

24

F. KERANGKA TEORI

Ket :

= Mencakup

= Mempengaruhi

PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA

Kementrian Kesehatan

Gerakan Masyarakat

Cerdas Menggunakan

Obat

Cara memilih

obat

Cara menggunakan

obat

Cara

menyimpan

obat

Cara

mendapatkan

obat

Cara

membuang

obat

Pengetahuan

Sumber:

1. Buku Panduan Gema Cermat Tahun 2017

Edukasi

Page 36: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

25

G. Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan edukasi program Gema Cermat terhadap

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat-obat di wilayah

kerja Puskesmas Ariodillah.

Hi : Ada hubungan edukasi program Gema Cermat terhadap pengetahuan

masyarakat tentang penggunaan obat-obat di wilayah kerja puskesmas

Ariodillah

Page 37: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan analitik

cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali

untuk melihat hubungan edukasi program gema cermat terhadap pengetahuan

masyarakat tentang penggunaan obat-obat di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019 di Posyandu wilayah

kerja Ariodillah

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Belum diketahui jumlah ibu rumah tangga yang terdaftar di posyandu

puskesmas ariodillah, sehingga untuk menghitung populasi digunakan

perkiraan jumlah Kartu Keluarga (KK) yaitu ± 4639 KK. Dan belum tentu

seluruh KK menjadi peserta di posyandu.

2. Sampel

Berdasarkan perkiraan KK pada populasi maka digunakan rumus Slovin

untuk derajat kepercayaan yang di pilih sebesar 10%, jadi jumlah minimal

sampel yang di ambil sebanyak 100 orang dari seluruh posyandu.

Page 38: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

27

3. Kriteria Inklusi

a. Responden yang bukan Tenaga Kesehatan

b. Responden bersedia mengisi kuesioner

c. Responden bukan kerabat dari Agent of Change (AOC)

D. Cara Pengumpulan Data

1. Penulis mendata masyarakat yang dijadikan sampel kemudian mendatangi

masyarakat yang terdata sesuai kriteria.

2. Penulis meminta ketersediaan masyarakat untuk menjadi responden penelitian

dengan memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian.

3. Penulis memberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner.

4. Penulis menunggu responden selesai mengisi lembar kuesioner dan apabila

responden mengalami kesulitan dalam memahami pertanyaan maka

dijelaskan kembali oleh penulis.

5. Setelah selesai maka kuesioner dikumpulkan kembali kepada peneliti dan

diperiksa kelengkapannya.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner, alat tulis, alat perekam.

Page 39: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

28

F. Variabel Penelitian

Variabel Independent : Edukasi Gema Cermat

Variabel Dependent : Pengetahuan Masyarakat

G. Definisi Operasional

1. Edukasi Program Gema Cermat

Definisi :Upaya dalam pemberian pembelajaran tentang

menggunakan obat secara tepat dan benar yang dilakukan

oleh AOC puskesmas Ariodillah ke masyarakat dengan

cara disampaikan secara lisan saat ada kegiatan posyandu

di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah.

Alat ukur : Analisis Deskriptif dengan nilai modus

Cara ukur : Self Assesment

Hasil ukur

a. Efektif : Responden memiliki nilai terbanyak ≥ 60

b. Tidak Efektif : Responden memiliki nilai terbanyak < 60

\

Page 40: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

29

2. Pengetahuan

Definisi :Pengetahuan masyarakat tentang menggunakan obat

dengan baik dan tepat yang di ukur melalui pertanyaan-

pertanyaan yang di ajukan yang terkait dengan indikator.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Self Assesment dengan 10 pertanyaan pilihan ganda.

Hasil ukur

Baik :Pengetahuan dengan kategori baik jika nilainya > 50

Kurang Baik :Pengetahuan dengan kategori kurang baik jika nilainya ≤50

(Budiman dan Riyanto, 2013)

Page 41: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

30

H. Kerangka Operasional

Masyarakat

Kuesioner

Program Gema Cermat

Sudah

Belum

Ada

Hubungan

Tidak Ada

Hubungan

Pengetahuan

Baik

Pengetahuan

Kurang Baik

Pengetahuan

Baik

Pengetahuan

Kurang Baik

Page 42: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

31

I. Cara Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel kemudian di analisis

dengan

menggunakan cross tab yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antara kedua variabel. Analisa data menggunakan program SPSS versi 24 for

windows.

Pengambilan keputusan

Jika nilai sig > 0,05, Ho diterima

Jika nilai sig < 0,05, Ho ditolak

Edukasi Gema

Cermat

Pengetahuan Total

Baik Kurang Baik

Ya a b a + b

Tidak c d c + d

Total a + c b + d N

a = Nilai Observasi Sudah Mendapatkan /Mengetahui Edukasi Program

Gema Cermat dan Pengetahuan Baik

b = Nilai Observasi Sudah Mendapatkan /Mengetahui Edukasi Program Gema

Cermat dan Pengetahuan Kurang Baik

c = Nilai Observasi Belum Mendapatkan /Mengetahui Edukasi Program

Gema Cermat dan Pengetahuan Baik

d = Nilai Observasi Belum Mendapatkan /Mengetahui Edukasi Program

Gema Cermat dan Pengetahuan Kurang Baik

Page 43: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

32

Cara Perhitungan Dasar :

x2=

O = Nilai Observasi

E = Nilai Harapan

Page 44: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga bulan Juni 2019 dimulai

dengan mencari informasi tentang Agent Of Change terpilih yang bekerja pada

puskesmas yang ada di wilayah kota Palembang. Terdapat dua Puskesmas yang

Apotekernya tergabung dalam anggota Agent Of Change di wilayah kota

Palembang antara lain Puskesmas Sekip dan Puskesmas Ariodillah. Berdasarkan

informasi didapatkan langsung dari masing-masing Puskesmas, hanya Puskesmas

Ariodillah secara aktif sudah melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi

mengenai program Gema Cermat kepada masyarakat baik secara lisan, tulisan

dan tindakan. Terkhusus bagi masyarakat yang melakukan kunjungan ke

puskesmas dan posyandu-posyandu.

1. Identifikasi responden

Tabel 1. Distribusi identitas responden di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

berdasarkan kelompok umur.

Kelompok Umur Jumlah %

18-30 10 10%

31-40 24 24%

41-50 40 40%

51-65 26 26%

Total 100 100%

Page 45: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

34

Tabel 2. Distribusi identitas responden di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin N %

Laki-laki 13 13%

Perempuan 87 87%

Tabel 3. Distribusi Identitas responden di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

berdasarkan pendidikan tertinggi.

Kelompok Pendidikan Terakhir Jumlah %

SD 1 1%

SMP 10 10%

SMA 75 75%

D3 3 3%

S1 11 11%

Total 100 100%

2. Edukasi Gema Cermat

Program Gema Cermat telah di edukasi di wilayah kerja Puskesmas

Ariodillah.

Tabel 4. Distribusi responden yang telah/belum mendapatkan/mengetahui edukasi

program Gema Cermat di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah.

Program Gema Cermat Jumlah %

Telah mendapatkan/mengetahui edukasi 69 69%

Belum mendapatkan/mengetahui edukasi 31 31%

Total 100 100%

Page 46: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

35

Berdasarkan tabel 4, terdapat 69 (69%) responden yang telah

mendapatkan/mengetahui edukasi tentang program Gema Cermat yang di lakukan

oleh Puskesmas di posyandu-posyandu baik secara lisan, tulisan ataupun tindakan

Tabel 5. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang penggunaan obat

setelah edukasi Gema Cermat

No Nilai Pengetahuan N

1. < 60 39

2. ≥60 61

Sesuai dengan hasil ukur, bahwa bila ≥ 60 responden mencapai nilai benar

pada jawaban kuisioner, maka edukasi Gema Cermat yang dilakukan dianggap

efektif.

Terdapat 21 responden yang menjawab seluruh pertanyaan dengan benar

dalam kuisioner dan terdapat 5 orang responden yang hanya dapat menjawab 2

soal dengan benar, hasil selengkapnya dapat d lihat pada lampiran 4.

3. Pengetahuan

Tabel 6. Distribusi responden yang memiliki pengetahuan baik dan kurang baik di

wilayah kerja Puskesmas Ariodillah.

Pengetahuan Jumlah %

Baik 61 61%

Kurang Baik 39 39%

Total 100 100%

Berdasarkan tabel 6, terdapat 61 (61%) responden yang pengetahuan

tentang Gema Cermat di nilai baik.

Page 47: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

36

4. Hubungan Edukasi Gema Cermat terhadap pengetahuan masyarakat

tentang penggunaan obat-obat

Anilisis crosstab bertujuan untuk mengetahui hubungan edukasi yang

diberikan terhadap pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat-obat di

wilayah kerja Puskesmas Ariodillah. Hasil analisis dilakukan dengan dengan

menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05

Tabel 7. Hasil uji Chi Square kelompok pengetahuan masyarakat yang mengikuti

dan belum mengikuti edukasi Gema Cermat

Edukasi Gema Cermat

Pengetahuan

Total Assymp

sig.

Odd

Ratio

CI

95% Baik Kurang

Baik

Mengetahui/mendapatkan 52 17 69

0,013 2,975 1,236-

7,158

Tidak

Mengetahui/mendapatkan 9 22 31

Total 61 39 100

Berdasarkan tabel hasil analisis yang dilakukan dengan uji Chi Square

didapatkan hasil Assymp Sig = 0,013 (Sig < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak dan Ada Hubungan Edukasi Gema Cermat Terhadap Pengetahuan

Masyarakat Tentang Penggunaan Obat-Obat di Wilayah Kerja Puskesmas

Ariodillah. Dengan Odd Ratio 2,975 atau program Gema Cermat 2,975 kali

mempengaruhi pengetahuan, tingkat kepercayaan yang di pakai sebesar 95%.

B. Pembahasan

1. Identitas Responden

Dalam penelitian ini diambil responden yang terdaftar di puskesmas

ariodillah dalam 100 sampel yang di ambil seluruhnya telah terdaftar di

puskesmas Arriodillah. masyarakat yang datang ke posyandu-posyandu di

Page 48: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

37

wilayah kerja Puskesmas Ariodillah yang berjumlah 11 posyandu di bagi atas dua

kelurahan yaitu Kelurahan Sungai Pangeran dan Kelurahan 20 Ilir. Pada

umumnya masyarakat peserta Gema Cermat yang hadir di posyandu itu adalah

kaum ibu dengan persentasi mencapai 83 %. Dari semua responden sebanyak

75% pendidikan terakhirnya tamatan SMA/sederajat yang merupakan responden

terbanyak , walaupun masih ada yang pendidikan terakhirnya itu dibawah tamatan

SMA/sederajat sebanyak 11% tetapi tidak mendominasi pada peserta Gema

Cermat. Begitu juga dengan pendidikan terakhirnya di atas tamatan

SMA/sederajat sebanyak 14% yang juga tidak terlalu mendominasi pada peserta

Gema Cermat. Selain itu, terdapat kelompok umur terbanyak yang menjadi

responden yaitu dengan range 41-50 tahun sebanyak 40%.

2. Edukasi Gema Cermat

Gema Cermat bertujuan :

1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

penggunaan obat secara tepat dan benar.

2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memilih, mendapatkan,

menggunakan, menyimpan dan memusnahkan obat secara tepat dan benar

3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

(Menkes RI, 2015)

Edukasi Gema Cermat menjadi salah satu tugas Apoteker puskesmas

Ariodillah yang merupakan anggota aktif dari Agent Of Change yang bertugas

memberikan edukasi ataupun memberikan pengetahuan baik secara lisan, tulisan

Page 49: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

38

dan tindakan mengenai cara menggunakan obat dengan baik dan benar demi

menurunkan dampak penggunaan obat secara berlebih. Agent Of Change

menjelaskan bahwa edukasi itu tidak harus harus ada di acara formal, oleh sebab

itu dibantu para kader dan petugas puskesmas Agent Of Change melakukan

edukasi dengan cara mendatangai posyandu-posyandu yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Ariodillah, Agent Of Change lebih sering menggunakan alat peraga

tentang Gema Cermat (seperti : Leaflet, stiker, dan lain-lain) dibandingkan

menggunakan peralatan media elektronik. Edukasi yang di berikan tidak hanya

berupa materi saja, tetapi terdapat praktik berupa tindakan(contohnya : tata cara

membuang obat dengan baik dan benar). Setelah pengenalan/pemaparan

mengenai Gema Cermat Agent Of Change juga membuka sesi tanya-jawab,

kemudian setelah sesi tanya-jawab selesai, baru diadakan kuis yang apabila dapat

menjawab pertanyaan dengan benar dari Agent Of Change akan diberi hadiah

berupa aksesoris Gema Cermat seperti : pin, pena, notebook, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini peneliti memberikan kuisioner kepada responden dan

meminta untuk mengisi jawaban sesuai dengan kemampuan pengetahuan masing-

masing. Dari 100 responden terdapat 69 responden menjawab telah

mendapatkan/mengetahui edukasi Gema Cermat yang di berikan oleh Agent Of

Change saat berkunjung ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah.

Terdapat 31 responden menjawab bahwa mereka belum mendapatkan/mengetahui

edukasi Gema Cermat bahkan mereka merasa belum pernah mendengar kata

“Gema Cermat”.

Page 50: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

39

Setelah dilakukan perekapan nilai maka, sebanyak 0 (0%) responden

mendapatkan nilai 10, sebanyak 5 (5%) responden mendapatkan nilai 20,

sebanyak 6 (6%) responden yang mendapatkan nilai 30, sebanyak 12 (12%)

responden yang mendaptkan nilai 40, sebanyak 16 (16%) responden

mendapatkan nilai 50, sebanyak 4 (4%) responden mendapat nilai 60, sebanyak 2

(2%) responden mendapat nilai 70, sebanyak 17(17%) responden mendapat nilai

80, sebanyak 17 (17%) responden mendapat nilai 90 dan sebanyak 21 (21%)

responden mendapat nilai 100. Sesuai ketentuan pada metode penelitian bahwa

jika nilai terbanyak yang didapat ≥ 60, maka edukasi yang di berikan oleh

apoteker sangat efektif karena nilai terbanyak yang di dapat oleh seluruh

responden adalah 100.

3. Pengetahuan

Pada tabel 7, data pengetahuan responden yang terdiri dari 5 indikator

pertanyaan, dimana terdapat 2 soal pada masing-masing indikator pertanyaan

yang berbentuk multiple choice dan dinilai berdasarkan skoring yang telah di

tentukan yaitu 10 point untuk tiap pertanyaan. Hasilnya menunjukkan bahwa

terdapat 61 (61%) responden posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah

yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik. Sebanyak 39(39%) responden

posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah yang memiliki pengetahuan

dengan kategori kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Ariodillah dapat di kategorikan baik. Hasil ini di ambil

berdasarkan penilaian tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat masyarakat umum

yaitu sebagai berikut :

Page 51: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

40

1. Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya > 50

2. Tingkat pengetahuan kategori Kurang Baik jika nilainya ≤ 50

(Budiman dan Riyanto, 2013)

Jadi dari 61% responden memiliki pengetahuan baik itu yang mendapatkan nilai

kuisioner >50. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hening W, Nur Amalia C

dan Warsinah (2017) diambil dari jurnal ilmiah farmasi yang menyatakan bahwa

edukasi Apoteker mempengaruhi pengetahuan masyarakat terkait teknik

penggunaan obat yang berarti variabel di ambil dalam penelitian ini tepat.

Dalam penelitian ini terdapat persentase nilai jawaban responden yang

benar sebanyak 69,3% dan menjawab salah sebanyak 30,7%. Dimana pertanyaan

pertama 84% responden menjawab benar, pertanyaan kedua 58% responden

menjawab benar, pertanyaan ketiga 96% responden menjawab benar, pertanyaan

keempat 79% responden menjawab benar, pertanyaan kelima 53% responden

menjawab benar, pertanyaan keenam 44% responden menjawab benar merupakan

persentase jawaban benar paling rendah dibandingkan pertanyaan yang lainnya,

pertanyaan ketujuh 91% responden menjawab benar, pertanyaan kedelapan 75%

responden menjawab benar, pertanyaan kesembilan 56 % responden menjawab

benar, pertanyaan kesepuluh 57% responden menjawab benar.

Page 52: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

41

4. Hubungan Edukasi Gema Cermat terhadap pengetahuan masyarakat

tentang penggunaan obat-obat

Berdasarkan hasil penelitian dengan uji Chi Square dengan menggunakan

analisis crosstab dengan kepercayaan 95% didapatkan nilai Assymp sig pearson’s

chi square 0,013. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa Ho ditolak sehingga

dapat di tarik kesimpulan ada hubungan antara edukasi Gema Cermat terhadap

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat-obat di wilayah kerja

puskesmas Ariodillah secara signifikan. Nilai Odd Ratio (OR) = 2,975

menunjukkan bahwa program Gema Cermat memiliki pengaruh 2,975 kali

terhadap pengetahuan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Ariodillah.

Dari hasil data di peroleh semakin banyak masyarakat

mendapatkan/mengetahui edukasi program Gema Cermat semakin baik

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat-obat dengan baik maupun

benar dan sebaliknya, semakin banyak masyarakat yang tidak

mendapatkan/mengetahui edukasi program Gema Cermat semakin banyak pula

masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang baik. Edukasi yang di berikan

oleh Apoteker merupakan upaya atau usaha yang di lakukan agar terjaganya

kesehatan masyarakat yang di harapakan. Menurut Notoadmojo (2003),

pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan

apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

Page 53: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

42

Selama melakukan penelitian ke 11 posyandu, terdapat kendala–kendala yang

harus dihadapi oleh peneliti dalam mencari responden untuk mengisi kuisioner,

contohnya pada saat pemberian lembar kuisioner kepada responden, banyak yang

beralasan ingin cepat-cepat pulang agar tidak telat masak untuk makan siang, ada

juga calon responden yang sudah mengambil lembar kuisioner tetapi tidak di

kumpulkan karena langsung pulang kerumah, ada yang beralasan bahwa sudah

mengisi lembar kuisioner yang awalnya calon responden tersebut belum d beri

lembar kuisioner, bahkan anak dari responden ada yang berkeliaran sehingga

responden terlihat mengisi kuisioner dengan tergesa-gesa karena sambil

mengawasi anaknya, faktor-faktor seperti itu yang menyebabkan kurangnya

motivasi dari peserta dalam memahami pembelajaran yang di sampaikan terkait

pengetahuan yang telah diberikan. Motivasi mempunyai peranan starategis

dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa

motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar (Widayat P, 2015).

Akibatnya faktor-faktor tersebut membuat kurang maksimalnya efektifitas

diperoleh dari pemberian edukasi yang di berikan oleh Agent Of Change. Peneliti

juga mengalami kendala pada responden yang mau mengisi kuisioner, yaitu ada

beberapa responden yang mengisi membentuk kelompok untuk saling bekerja

sama dalam mengisi kuisioner, bahkan setelah di himbau oleh peneliti untuk

tidak saling bekerja sama masih terdapat 2-3 orang yang tetap bekerja sama

dalam mengisi lembar kuisioner. Selain kendala yang ditemukan oleh peneliti,

juga terdapat kelemahannya, karena efektifitas dari program Gema Cermat hanya

bisa dinilai dari satu orang Agent Of Change saja.

Page 54: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

43

Menurut peneliti metode program Gema Cermat yang diterapkan untuk

secara keseluruhan belum bisa di katakan efektif, hal ini disebabkan Agent Of

Change yang bekerja di wilayah lain belum sepenuhnya melakukan pengenalan

edukasi mengenai program Gema Cermat. Jadi walaupun Agent Of Change di

wilayah kerja puskesmas Ariodillah telah melakukan edukasi program Gema

Cermat dan dinilai efektifitasnya baik, tetapi untuk secara keseluruhan penilaian

mengenai metode program Gema Cermat yang dicanangkan pemerintah masih

belum bisa di katakan efektifitasnya baik.

Page 55: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penyuluhan program Gema Cermat telah didapatkan oleh masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Ariodillah sebanyak 69 %, walaupun belum

seluruhnya mengetahui.

2. Pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ariodillah sangat baik

dalam memahami materi yang di berikan, dilihat lebih dari setengah

masyarakat yang menjawab pertanyaan di kategori baik.

3. Ada hubungan antara edukasi Gema Cermat terhadap pengetahuan

masyarakat tentang penggunaan obat-obat di wilayah kerja Puskesmas

Ariodillah secara signifikan.

B. Saran

- Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian berkaitan dengan

program Gema Cermat diharapkan dapat mencari beberapa Agent Of Change

yang melakukan edukasi di wilayah kerja lainnya, agar dapat menilai tingkat

efektivitas dari Program Gema Cermat yang di canangkan oleh Pemerintah.

- Saran kepada AOC (Agent Of Change) untuk melakukan edukasi terhadap

responden yang belum mendapat edukasi terkait Gema Cermat

Page 56: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

45

DAFTAR PUSTAKA

Agusyanto. 2007. Jaringan Sosial dalam Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Ardiyani, 2016. Tantangan dalam Pelayanan Kefarmasian. Buletin Infarkes

(Informasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan). Edisi IV.

Aurelia, 2013. Harapan dan Kepercayaan Konsumen Apotek Terhadap Peran

Apoteker Yang Berada di Wilayah Surabaya Barat, Jurnal Caliptra,

Vol.2. No.1.

Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas

dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Budiarti, I. 2016. Perbandingan Efektivitas Metode Edukasi Dalam Upaya

Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Dagusibu. Fakultas Farmasi.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jawa Tengah.

Budiman dan Agus, R. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap

Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Depkes, 2008. Modul 1 Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan

Keterampilan Memilih Obat bagi Tenaga Kesehata. Direktorat Bina

Penggunaan Obat Rasional. Jakarta.

Dinkes, 2017. Strategi Pelaksanaan Gema Cermat. Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Barat. Jawa Barat.

Hening, P., Nur, A.C. dan Warsinah, 2017. Pengaruh Edukasi Apoteker Terhadap

Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terkait Teknik Penggunaan Obat.

Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Ihsan, Sunandar, dkk. 2016. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Ditinjau

dari Indikator Peresepan Menurut World Health Organization (WHO) di

Seluruh Puskesmas Kota Kendari. Fakultas Farmasi. Universitas Halu Oleo.

Kendari.

Page 57: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

46

Kemenkes RI, 2011. Buku Panduan Promosi Kesehatan di Puskesmas,

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kemenkes RI, 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional, Bina Pelayanan

Kefarmasian. Jakarta.

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta

Kemenkes RI, 2017. Buku Panduan Agent Of Change (AoC) GeMa CerMat.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI, 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun

2007 Tentang Pedoman Pelaksaan Promosi Kesehatan di Puskesmas.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI, 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun

2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Menteri Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI, 2015. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 427 Tahun

2015 Tentang Gema Cermat. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta.

Mubarak, W. I., & Chayatin, N. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta.

Prihartanta, Widayat. 2015. Teori-Teori Motivasi. Universitas Islam Negeri Ar-

Raniry. Banda Aceh.

Suliha, Uha. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC

Tjay, H. T. dan Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan,

dan Efek-efek Sampingnya, Edisi Kelima, Cetakan Kedua, 125-141, PT Elex

Media Komputindo, Jakarta.

Page 58: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

47

Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992. Tentang Kesehatan, Penerbit Ariloka,

Surabaya : 2000

Page 59: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

48

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palembang

Page 60: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

49

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Palembang

Page 61: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

50

Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Peneletian

Page 62: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

51

Lampiran 4. Distribusi Jawaban Kuesioner

R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total

1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90

3 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 90

4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

5 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 90

6 0 0 10 10 0 0 10 10 0 10 50

7 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 80

8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

9 0 0 10 10 0 0 10 10 0 0 40

10 10 0 10 0 0 10 10 10 0 0 50

11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90

12 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90

13 10 0 10 0 0 0 10 10 10 0 50

14 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 80

15 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90

16 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90

17 10 0 10 10 0 0 10 10 10 0 60

18 10 0 10 10 0 0 10 10 0 0 50

19 10 0 10 10 0 0 10 10 0 0 50

20 10 0 10 10 0 0 10 0 0 10 50

21 10 0 10 10 0 0 10 10 0 0 50

22 10 0 10 10 0 0 0 0 0 10 40

23 0 10 0 10 0 10 10 10 0 0 50

24 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 20

25 10 0 10 0 0 0 0 0 10 0 30

26 10 0 10 0 0 0 10 0 10 0 40

27 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90

28 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 80

29 10 0 10 0 0 0 10 10 0 0 40

30 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90

31 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90

32 10 0 10 0 0 0 10 10 0 10 50

33 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 80

34 10 0 10 0 0 0 10 10 0 10 50

Page 63: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

52

35 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90

36 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 80

37 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

38 10 10 10 10 0 0 10 0 0 0 50

39 10 0 10 10 10 0 10 0 10 0 60

40 0 10 10 10 10 10 10 10 10 0 80

41 10 0 10 10 0 0 10 10 0 0 50

42 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90

43 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 90

44 10 10 10 10 10 0 10 10 0 10 80

45 10 0 10 10 10 10 10 10 0 10 80

46 0 0 10 10 0 0 0 0 0 0 20

47 10 10 10 0 0 0 10 10 0 0 50

48 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

49 10 10 10 0 10 0 10 10 10 10 80

50 10 10 10 10 10 0 10 10 0 10 80

51 10 0 10 10 0 0 10 0 0 0 40

52 10 10 10 0 0 10 10 10 10 10 80

53 10 0 10 10 0 0 10 0 0 0 40

54 10 0 10 10 0 0 10 10 0 0 50

55 10 0 10 10 0 0 10 0 0 0 40

56 10 0 10 10 0 0 10 10 0 0 50

57 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80

58 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

59 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

60 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 90

61 0 10 10 10 0 0 0 0 0 0 30

62 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

63 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 80

64 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90

65 10 10 10 0 10 0 0 0 0 10 50

66 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

67 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90

68 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

69 0 10 10 10 10 10 10 10 0 10 80

70 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

Page 64: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

53

71 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

72 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

73 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

74 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

75 0 10 10 10 10 10 10 10 0 10 80

76 10 0 10 10 0 0 10 0 0 0 40

77 10 0 10 0 0 0 0 0 0 0 20

78 0 0 10 0 0 0 10 0 0 10 30

79 0 10 10 10 10 10 10 10 10 0 80

80 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

81 10 0 10 0 0 0 10 0 0 0 30

82 10 0 10 0 0 0 0 0 0 0 20

83 0 0 10 0 0 0 10 10 10 0 40

84 10 10 10 10 0 0 10 0 0 0 50

85 10 0 0 10 0 0 10 10 0 0 40

86 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

87 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

88 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

89 10 0 10 10 10 10 10 0 10 10 80

90 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 90

91 10 0 10 0 0 0 10 10 0 0 40

92 0 0 10 10 0 0 10 10 0 0 40

93 10 0 10 0 0 0 10 0 0 0 30

94 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

95 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

96 0 10 10 10 10 10 10 10 0 0 70

97 0 10 10 0 0 0 10 0 0 0 30

98 10 0 10 10 0 0 10 10 0 0 50

99 0 10 10 10 0 10 10 10 0 0 60

100 10 0 0 0 0 0 0 0 0 10 20

Page 65: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

54

Lampiran 5. Hasil Data Output Kusioner

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Edukasi_Gema_Cerm

at *

Tingkat_Pengetahuan

100 100,0% 0 0,0% 100 100,0%

Edukasi_Gema_Cermat * Tingkat_Pengetahuan Crosstabulation

Count

Tingkat_Pengetahuan

Total baik kurang_baik

Edukasi_Gema_Cermat Mengetahui 52 17 69

tidak_mengetahui 9 22 31

Total 61 39 100

Chi-Square Tests

Value Df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6,133a 1 ,013

Continuity Correctionb 5,074 1 ,024

Likelihood Ratio 6,028 1 ,014

Fisher's Exact Test ,024 ,013

N of Valid Cases 100

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,47.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 66: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

55

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Edukasi_Gema_Cermat

(mengetahui / tidak_mengetahui)

2,975 1,236 7,158

For cohort Tingkat_Pengetahuan =

baik

1,572 1,037 2,384

For cohort Tingkat_Pengetahuan =

kurang_baik

,529 ,324 ,861

N of Valid Cases 100

Symmetric Measures

Value

Asymptotic

Standard Errora

Approximate

Tb

Approximate

Significance

Nominal by

Nominal

Contingency

Coefficient

,445

,000

Ordinal by

Ordinal

Kendall's

tau-c

,452 ,086 5,223 ,000

N of Valid Cases 100

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Page 67: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

56

Lampiran 6. Kuisioner Penelitian

Page 68: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

57

Page 69: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

58

Page 70: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

59

Page 71: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

60

Page 72: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

61

Page 73: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

62

Lampiran 7. Foto Kegiatan Pengumpulan Data

Page 74: HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP … · HUBUNGAN EDUKASI GEMA CERMAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT-OBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARIODILLAH ADHITYA

63