HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE

SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI RW 07, 12, 13, 14, DAN 19 KELURAHAN TANGKERANG

TENGAH KECAMATAN MARPOYAN DAMAIPEKANBARU TAHUN 2009

Oleh : KELOMPOK VI

Pembimbing :

dr. Fauzia Andrini Iron, M. Kes

dr. Siti Mona Amelia L, M. Biomed

• DBD penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.• ditemukan di daerah tropik dan subtropik, dengan angka

kejadian 50-100 juta orang per tahun. • > 2/5 populasi dunia tinggal di daerah yang beresiko tinggi

terinfeksi DBD.• DBD di Indonesia pertama kali dicurigai berjangkit di Surabaya

pada tahun 1968, • di Jakarta tahun 1969 • Bandung dan Yogyakarta tahun 1972• Epidemi pertama di luar Jawa tahun 1972 di Sumatera Barat

dan Lampung, kemudian Riau, Sulawesi Utara dan Bali (1973). • DBD telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia pada

tahun 1994• DBD pernah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Pekanbaru.

• Pengetahuan langkah esensial untuk mencegah dan mengontrol wabah DBD

• Faktor penghambat dalam penanggulangan dan pencegahan DBD Kurangnya pengetahuan dan sikap tak acuh.

Perumusan Masalah

• “Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue sebelum dan sesudah penyuluhan di RW 07, 12, 13, 14 dan 19 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, Riau.

• Tujuan UmumUntuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan dan sikap masyarakat tentang DBD pada masyarakat RW 07, 12, 13, 14 dan 19 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.

Tujuan Khusus

3. Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD sebelum dan sesudah penyuluhan.

4. Mengetahui perbedaan sikap masyarakat tentang DBD sebelum dan sesudah penyuluhan.

5. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang DBD sebelum penyuluhan.

6. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang DBD sesudah penyuluhan.

1. Ada perbedaan tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD sebelum dan sesudah penyuluhan.

2. Ada perbedaan sikap masyarakat tentang DBD sebelum dan sesudah penyuluhan.

3. Ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang DBD sebelum penyuluhan.

4. Ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang DBD sesudah penyuluhan.

Manfaat Penelitian

• Masyarakat Meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap DBD dengan menggalakkan PSN dalam lingkungan masyarakat.

• Tokoh Masyarakat Memberikan dorongan untuk dapat menggerakkan masyarakat dalam melakukan pencegahan DBD.

• Fakultas Kedokteran UNRI Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya.

• Peneliti– pengalaman belajar lapangan – aplikasi ilmu– latihan cara berkomunikasi dengan masyarakat– latihan menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di masyarakat.– Menambah pengetahuan dan wawasan ilmu pengetahuan.

Thank U……