hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF DAN PRAKTEK OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh: ARI YULIANTO NIM. K 2506015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dongoc

Post on 19-Jan-2017

263 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF DAN PRAKTEK

OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2009/2010

Oleh:

ARI YULIANTO

NIM. K 2506015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF DAN PRAKTEK

OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2009/2010

Oleh :

ARI YULIANTO

NIM. K 2506015

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali

mengacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Agustus 2010Penulis,

Ari YuliantoK2506015

Page 5: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Ari Yulianto, THE RELATIONSHIP BETWEEN AUTOMOTIVE THEORY

AND AUTOMOTIVE PRACTISE IN PREPARATION OF WORK

PRACTISING INDUSTRY AT XI GRADE STUDENTS OF SMK

VETERAN I SUKOHARJO 2009/2010 ACADEMIC YEAR. Skripsi,

Surakarta : Teacher Taining and Education Faculty of Sebelas Maret University.

August: 2010

The purposes of the research are : (1) to get a visible image of relationship

between automotive theory in preparation of work practising industry of XI grade

students SMK Veteran 1 Sukoharjo, (2) to get visible image about the relationship

of automotive practice in preparation of work practising industry of XI grade

students SMK Veteran 1 Sukoharjo, (3) to get visible image about the relationship

between automotive theory and automotive practice in preparation of work

practising industry of XI grade students SMK Veteran 1 Sukoharjo.

This reseach is conducted in SMK Veteran 1 Sukoharjo. The reseach’s

population is the studens of XI grade of SMK Veteran 1 Sukoharjo soft vehicle

technique which has 83 students of all. The sample reservation used Proportional

Random Sampling Technique. Determining sample’s size used Nomogram Harry

King. Sample’s size is got from 62 students. This research used instruments in the

from of questionnaire and documentation. The first step is done by questionnaire

test drive to 21 respondents. This research instrument validity test used factor

analysis through SPSS programme. Best on result of instrument validity test in

preparation of work practising industry questionnare there are 5 items < 0,433, so

the items were called failed. Reliability test in instrument test drive using

cronbach’s alpha method. Based on result analysis, the questionnaire is called

reliable. This is shown by alpha’s cost = 0,9548 for preparation of work practising

industry reliable. The technique analising the data using regression analysis

methode through SPSS programme. The regulation analysis test belongs to : (1)

normality tes, (2) linearity and purposeful tes, (3) independent tes. The normality

test result showed that the three reliables is shown in normal distribution with

cost’s ratio of tight and sharp which are got by each reliable such as : automotive

Page 7: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

theory whith tight ratio of tight ratio 0,424 and sharply ratio – 0,1713 : automotive

practice with tight ratio 1,003 and the sharp ratio – 0,0067: preparation of work

practising industry with tight ratio 0, 141 and the sharp ratio 0,0217. On linearity

and purposeful test is used ANAVA pattern through SPSS programme. The

relationship between automotive theory and preparation of work practising

industry is called linear which is shown at cost of P= 0,631 > 0,05, and called

meaningful which is shown by cost of P= 0,002 < 0,05, and in relationship

between automotive practice and preparation of work practising industry is also

called linear which got cost of P= 0,657 > 0,05, and called meaningful which is

shown by cost of P= 0,000 < 0,05, independent tes using pearson correlation each

other which is shown by of rX1X2 = 0,565 < 0,8.

Hypothesis tes used correlation analysis technique and twe predictors

regression. The result show : (1) there is a positive relationship between

automotive theory and preparation of work practising industry of XI grade

students SMK Veteran 1 Sukoharjo, with cost of P= 0,000 < 0,05, and R= 0,448 ,

so the influence of automotive theory in preparation of work practising industry

has 21,9 % contribution : (2) there is a positive relationship between automotive

practise and preparation of work practising industry of XI grade students SMK

Veteran 1 Sukoharjo, has cost of P= 0,000 < 0,05, and R= 0,499, so the influence

of automotive practise in preparation of work practising industry has 24,9 %

contribution : (3) there is a positive relationship between automotive theory and

automotive practise in preparation of work practising industry of XI grade

students SMK Veteran 1 Sukoharjo. This is shown in cost of P= 0,000 < 0,05, and

R= 0,499, so the influence of automotive theory and automotive practise in

preparation of work practising industry has 24,9 % contribution.

Page 8: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Ari Yulianto, HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF DAN PRAKTEK

OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Agustus: 2010

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendapatkan gambaran hubungan

antara Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI

SMK Veteran 1 Sukoharjo, (2) untuk mendapatkan gambaran hubungan Praktek

Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran

1 Sukoharjo. (3) untuk mendapatkan gambaran hubungan antara Teori Otomotif

dan Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI

SMK Veteran 1 Sukoharjo.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Veteran I Sukoharjo. Populasi

penelitiannya adalah siswa kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo program Teknik

Kendaraan Ringan yang keseluruhan berjumlah 83 siswa. Pengambilan sampelnya

menggunakan teknik Proportional Random Sampling ( sampel imbangan) .

Penentuan ukuran sampel menggunakan grafik Nomogram Harry King. Ukuran

sampel yang diperoleh sebesar 62 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen

dalam bentuk angket dan dokumentasi. Tahap pertama melakukan uji coba angket

pada 21 responden. Uji validitas instrumen penelitian ini menggunakan analisis

faktor melalui program SPSS. Berdasarkan hasil uji validitas instrumen pada

angket Kesiapan PRAKERIN terdapat 5 item yang < 0,433, sehingga item

tersebut dinyatakan gugur. Uji reliabilitas dalam uji coba instrumen menggunakan

metode alpha cronbach’s. Berdasarkan hasil analisis, soal angket dinyatakan

reliabel. Hal itu ditunjukkan dengan harga alpha = 0,9548 untuk variabel

Kesiapan PRAKERIN. Teknik analisis data menggunakan metode analisis regresi

melalui program SPSS. Uji persyaratan analisis meliputi: (1) uji normalitas; (2) uji

linieritas dan keberartian; (3) uji independen. Hasil uji normalitas menunjukkan

bahwa ketiga variabel dinyatakan berdistribusi normal dengan harga rasio

kemencengan dan keruncingan yang diperoleh masing-masing variabel antara

Page 9: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

lain; Teori Otomotif dengan rasio kemencengan 0,424 dan rasio keruncingannya

-0,713; Praktek Otomotif dengan rasio kemencengan 1,003 dan rasio

keruncingannya -0,0067; Kesiapan PRAKERIN dengan rasio kemencengan 0,141

dan rasio keruncingannya 0,0217. Pada uji linieritas dan keberatian digunakan

rumus anava melalui program SPSS . Hubungan Teori Otomotif dengan Kesiapan

PRAKERIN dinyatakan linier yang ditunjukkan pada harga p = 0,631 > 0,05,dan

dinyatakan berarti yang ditunjukkan pada harga p = 0,002 < 0,05, dan untuk

hubungan Praktek Otomotif dengan Kesiapan PRAKERIN juga dinyatakan linier

yang memperoleh harga p = 0, 657 > 0,05 dan dinyatakan berarti yang

ditunjukkan pada harga p = 0,000 < 0,05. Uji independen menggunakan rumus

pearson correlation. Hubungan Teori Otomotif dengan Praktek Otomotif

dinyatakan saling tidak ada korelasi yang ditunjukkan pada harga r X1X2 = 0,565 <

0,8.

Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi dua

prediktor. Hasil penelitian menunjukkan : (1) ada hubungan yang positif antara

Teori Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK

Veteran 1 Sukoharjo, dengan besar harga p = 0,000 < 0,05 dan R = 0,448,

sehingga pengaruh Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri

memiliki sumbangan sebesar 21,9%; (2) ada hubungan yang positif antara Praktek

Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1

Sukoharjo, memiliki harga p = 0,000 < 0,05 dan R= 0,499, sehingga pengaruh

Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri memiliki sumbangan

sebesar 24,9%; (3) ada hubungan yang positif antara Teori Otomotif dan Praktek

Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1

Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan oleh harga p = 0,000 < 0,05 dan R = 0,499,

sehingga pengaruh Teori Otomotif dan Praktek Otomotif terhadap Kesiapan

Praktek Kerja Industri memiliki sumbangan sebesar 24,9%.

Page 10: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan. Maka

kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Allah

kamu berharap.

(Q.S Al Insyiro : 6 - 8)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain.

(Q.S. A Lam Nasyrah)

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah. Tetap jalani hidup ini,

melakukan yang terbaik. Tuhan pasti ’kan Menunjukkan Kebesaran dan

KuasaNya. Bagi hambaNya yang sabar dan tak kenal putus asa. JANGAN

MENYERAH!!!

(Ryan D’Masive)

Jangan pernah berhenti belajar, baerlatih, berkarya dan berjuang

(Brahmahardhika)

Semangat dan tekad mengalahkan segalanya(Brahmahardhika)

Page 11: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya sederhana ini

dengan penuh kasih dan sayang kepada :

1. Allah SWT atas anugerah dan

keagungan-Nya

2. Ayah dan Bundaku tercinta atas

segala bimbingan, dukungan dan

do’a restunya

3. Adik-adikku tersayang ”Betti dan

Winda” atas keceriaannya, juga

’Dik’ Ririn trima kasih atas

perhatian, support dan ketulusannya

4. Teman-teman PTM angkatan 2006

semuanya.

5. Teman-teman

BRAHMAHARDHIKA semuanya.

6. Almamaterku

Page 12: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namum berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya,

disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin penulisan skripsi.

2. Drs. Suwachid, M.Pd., M.T Ketua Jurusan PTK FKIP UNS yang telah

memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. C. Sudibyo, M.T Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

JPTK FKIP UNS, yang telah memberikan persetujuan atas penulisan

skripsi ini.

4. Drs.Bambang Prawiro, M.M selaku Dosen pembimbing I yang senantiasa

tulus dan sabar memberikan bimbingan serta pengarahan.

5. Drs. Yadiono. M.T.. selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa tulus

dan sabar memberikan bimbingan serta pengarahan.

6. Ibnu Widodo N,BE, S.IP, MM. selaku Kepala Sekolah SMK Veteran 1

Sukoharjo yang telah memberikan ijin tempat untuk penelitian.

7. Semua pihak yang turut membantu dalam segala hal yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih untuk semuanya.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan. Dengan demikian skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi penulis khususnya, serta bagi pembaca dan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.

Surakarta, 25 Agustus 2010

Penulis

Page 13: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

PERSETUJUAN .................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ....................................................................... iii

PENGESAHAN ..................................................................................... iv

ABSTRAC .............................................................................................. v

ABSTRAK.............................................................................................. vii

MOTTO ................................................................................................. ix

PERSEMBAHAN .................................................................................. x

KATA PENGANTAR............................................................................ xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah...................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORIA. Tinjauan Pustaka........................................................................... 6

1. Kesiapan Praktek Kerja Industri ............................................... 6

a. Kesiapan.............................................................................. 6

b. Pendidikan Sistem Ganda .................................................... 7

c. Praktek Kerja Industri.......................................................... 10

Page 14: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Teori Otomotif ......................................................................... 12

a. Pengertian Teori Otomotif ................................................... 12

b. Silabus Teori Otomotif ........................................................ 14

c. Penguasaan Teori Otomotif ................................................. 14

3. Praktek Otomotif ...................................................................... 14

a. Pengertian Praktek Otomotif................................................ 14

b. Silabus Praktek Otomotif ..................................................... 16

c. Kegiatan Siswa Selama Praktek Otomotif ............................ 16

d. Penguasaan Praktek Otomotif .............................................. 17

B. Kerangka Pemikiran...................................................................... 17

C. Perumusan Hipotesis..................................................................... 19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 20

B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 20

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 21

D. Rancangan Penelitian ................................................................... 24

E. Teknik Analisis Data .................................................................... 24

1. Uji Instrumen ......................................................................... 24

2. Uji Persyaratan Analisis ......................................................... 26

3. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Analisa Data........................................................ 29

B. Pengujian Persyaratan Analisis..................................................... 34

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 38

D. Pembahasan Hasil Analisa Data ................................................... 41

Page 15: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan...................................................................................... 42

B. Implikasi.......................................................................................... 42

C. Saran-saran .................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Populasi dan Sampel ................................................................. 21

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Uji coba ........................................................... 23

Tabel 3. Teknik Pengukuran Angket ........................................................ 24

Tabel 4 Hasil Uji Validitas Angket .......................................................... 25

Tabel 5. Hasil penyebaran skor ................................................................ 29

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Nilai Teori Otomotif .......................... 30

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Nilai Praktek Otomotif....................... 32

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Kesiapan PRAKERIN........................ 33

Tabel 9. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X1 terhadap Y ................... 36

Tabel 10. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X2 terhadap Y ................. 37

Tabel 11. Hasil Uji Independen................................................................ 38

Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Pertama...................................................... 38

Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis Kedua ........................................................ 39

Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ........................................................ 40

Tabel 15. R2(R Square) ........................................................................... 40

Page 17: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ............................................................... 19

Gambar 2. Histogram Frekuensi Nilai Teori Otomotif.............................. 31

Gambar 3. Histogram Frekuensi Nilai Praktek Otomotif .......................... 32

Gambar 4. Histogram Frekuensi Kesiapan PRAKERIN ........................... 34

Page 18: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Angket Uji Coba .................................................... 46

Lampiran 2. Angket Uji Coba .................................................................. 47

Lampiran 3. Skor Hasil Angket Uji Coba................................................. 50

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Angket Kesiapan PRAKERIN................ 51

Lampiran 5. Hasil Uji Realibilitas Angket Kesiapan PRAKERIN ............ 63

Lampiran 6. Kisi-kisi Angket Penelitian................................................... 64

Lampiran 7. Angket Penelitian................................................................. 65

Lampiran 8. Skor Hasil Angket Penelitian ............................................... 68

Lampiran 9. Data Nilai Teori Otomotif .................................................... 70

Lampiran 10. Data Nilai Praktek Otomotif............................................... 72

Lampiran 11. Data Induk Penelitian ......................................................... 74

Lampiran 12. Data Induk diurutkan.......................................................... 75

Lampiran 13. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X1 – Y ....................... 76

Lampiran 14. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X2 – Y ....................... 77

Lampiran 15. Hasil Uji Independen.......................................................... 78

Lampiran 16. Hasil Uji Korelasi hipotesis pertama................................... 79

Lampiran 17. Hasil Uji Korelasi hipotesis kedua...................................... 80

Lampiran 18. Hasil Uji Regresi dua prediktor hipotesis ketiga ................. 81

Lampiran 19. Grafik Nomogram Harry King ........................................... 82

Lampiran 20. Tabel Nilai r product moment ..................................................... 83

Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis Distribusi F ............................................ 84

Perijinan Penelitian / Research

Page 19: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia industri dewasa ini terasa cukup pesat sekali baik

dunia industri besar maupun industri kecil. Perkembangan industri tersebut

mencakup industri mesin otomotif atau mesin produksi. Perkembangan teknologi

terutama di bidang otomotif dewasa ini sangat pesat sekali, terbukti dengan

munculnya desain-desain baru, baik perubahan body, ukuran, interior maupun

kelengkapannya.

Perkembangan dunia industri saat ini sangat diharapkan oleh negara yang

sedang berkembang seperti Indonesia. Mengingat betapa besar peranan

pembangunan dibidang industri, khususnya industri otomotif dan umumnya

industri mesin produksi, maka untuk memenuhi tuntutan tenaga kerja yang

terampil, cakap, dan siap mengikuti perkembangan industri, merupakan tugas

yang berat bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan. Dimana tujuan

pendidikan bagi Sekolah Menengah Kejuruan seperti yang tercantum dalam

kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2004 adalah : 1) Menyiapkan

siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, 2)

Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu

mengembangkan diri, 3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk

mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan

datang, 4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,

adaptif dan kreatif.

Begitu pula yang terjadi pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1

Sukoharjo yang juga merupakan suatu Lembaga Pendidikan khususnya

Pendidikan Kejuruan yang mempunyai tugas yang sangat berat untuk

menciptakan tenaga kerja yang siap pakai, cakap dan terampil. Tetapi dalam

kenyataanya apa yang diharapkan tidak selalu mencapai titik temu dengan realitas

yang ada. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan peran

dan kemajuan Sekolah Menengah Kejuruan

Page 20: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Untuk mengubah atau menciptakan tenaga kerja yang siap pakai tidak

semudah yang kita bayangkan, karena mencakup beberapa aspek tingkat

kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja yang dididik. Tingkat

kemampuan itu adalah segi fisik, mental, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan.

Pengalaman tingkat kemampuan ini sangat penting artinya untuk menentukan

langkah-langkah perencanaan dan pendidikan tenaga kerja untuk memenuhi

tenaga kerja yang berkualitas tinggi dan produktif.

Begitu pula halnya pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1

Sukoharjo, untuk memenuhi tingkat kemampuan ilmu pengetahuan, para siswa

dibekali pula dengan materi teori dan praktek yang berhubungan dengan bidang

industri, baik itu bidang industri otomotif maupun industri mesin produksi,

dengan harapan dapat mengikuti perkembangan zaman.

Hanya bermodalkan teori, rasanya belum cukup untuk dapat merasakan

manfaat dan hasilnya. Untuk lebih mendalami pengetahuan yang telah didapat

dari sekolah, maka diadakanlah Praktek Kerja Industri yang berguna untuk

memadukan secara sistematis progam keahlian yang diperoleh melalui kegiatan

bekerja secara langsung dalam dunia industri. Sehingga siswa akan meningkatkan

dan mengembangkan lagi kemampuan keahliannya secara berkelanjutan

Dalam pelaksanaan di lapangan khususnya di perusahaan otomotif,

penguasaan materi teori otomotif dan praktek tentang otomotif yang diperoleh

dari sekolah akan menentukan kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja

Industri.

Teori sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung pelaksanaan

praktek. Dengan demikian apabila teori dasar sebagai pendukung pelaksanaan

praktek itu tidak dipahami terlebih dahulu oleh praktikan yang akan melaksanakan

praktek dilapangan, maka akan mempengaruhi kesiapan dalam melaksanakan

Praktek Kerja Industri.

Begitu pula pada praktek otomotif, hal ini merupakan penerapan teori yang

telah diterima setelah siswa atau praktikan memperoleh materi teori di sekolah.

Kemudian untuk menerapkan teori tersebut siswa diharuskan melaksanakan

praktek sesuai dengan teori yang telah diterima siswa. Dengan melaksanakan

Page 21: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

praktek ini diharapkan akan menambah ketrampilan dan kemampuan praktek

siswa. Sehingga dengan adanya tambahan bekal ketrampilan dan kemampuan

praktek, siswa lebih siap dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri. Selain itu

agar siswa siap dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri, maka dituntut pula

adanya lingkungan praktek yang mendukung, baik lingkungan fisik maupun non

fisik.

Mengingat betapa besar peranan penguasaan teori otomotif dan praktek

otomotif dalam hubungannya dengan pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang

sekaligus akan menentukan kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja

Industri, maka penguasaan teori otomotif dan praktek otomotif tersebut harus

benar-benar dimiliki oleh siswa praktikan.

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul ” HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF

DAN PRAKTEK OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA

INDUSTRI SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2009/2010”

B. Identifikasi Masalah

Dalam uraian latar belakang masalah tersebut diatas diketahui banyak

masalah yang mempengaruhi kesiapan Praktek Kerja Industri. Masalah yang

berhubungan dengan penelitian adalah:

1. Penguasaan Teori Otomotif

Teori sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung pelaksanaan

praktek

2. Penguasaan Praktek Otomotif

Praktek otomotif ini merupakan pengaplikasian teori yang telah diterima

setelah siswa atau praktikan memperoleh materi teori di sekolah.

3. Semangat Kerja

Semangat kerja dalam hal ini adalah sifat-sifat mau berusaha dalam

menghadapi kesulitan, bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses

pembelajaran baik teori maupun praktek dan disiplin.

Page 22: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4. Lingkungan Praktek

Keadaan lingkungan praktek, baik lingkungan fisik atau non fisik yang

mendukung jalannya praktek di sekolah.

5. Peran Guru Teori dan Instruktur Praktek

Untuk dapat menguasai teori otomotif dan praktek otomotif, peran serta guru

pembimbing dan instruktur praktek sangat menentukan sekali dalam

keberhasilannya.

6. Kesiapan Praktek Kerja Industri

Kemampuan mempersiapkan diri untuk menerima segala sesuatu ataupun

melakukan sesuatu, yang dalam hal ini adalah kesiapan dalam melaksanakan

Praktek Kerja Industri.

C. Pembatasan Masalah

Berbagai masalah yang muncul secara bersamaan, seringkali menyulitkan

untuk diteliti seluruhnya. Pembahasan masalah diharapkan dapat mengarah pada

tujuan yang akan dicapai, maka dari latar belakang masalah dan identifikasi

masalah di atas serta mengingat keterbatasan kemampuan, biaya dan waktu maka

peneliti menfokuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Penguasaan Teori otomotif

2. Penguasaan Praktek otomotif

3. Kesiapan Praktek kerja industri

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja

Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo?

2. Adakah hubungan antara Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja

Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo?

3. Adakah hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif terhadap

Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo?

Page 23: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan gambaran hubungan antara Teori Otomotif terhadap

Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.

2. Untuk mendapatkan gambaran hubungan Praktek Otomotif terhadap Kesiapan

Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.

3. Untuk mendapatkan gambaran hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek

Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK

Veteran 1 Sukoharjo.

F. Manfaat Penelitian

Prinsip Penelitian ilmiah dapat menghasilkan atau dapat mencerminkan

suatu konsep yang mendukung langkah-langkah perbaikan dan pengembangan

ilmu pengetahuan serta perbaikan suatu lembaga, dimana nantinya dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Dari prinsip ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

a.Memberikan informasi bagi para siswa SMK Veteran 1 Sukoharjo tentang

pentingnya teori otomotif dan praktek otomotif terhadap kesiapan

melaksanakan Praktek Kerja Industri

b.Memberikan masukan kepada guru program otomotif terhadap kekurangan

dalam melakukan pembelajaran teori dan praktek

c.Memberikan informasi dan masukan kepada pihak sekolah di dalam

mengambil kebijakan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran teori dan

praktek.

2. Manfaat Teoritis

a.Sebagai sumber untuk menambah pengalaman, wawasan mahasiswa serta

khasanah pengalaman efektifitas pembelajaran produktif

b.Sebagai bahan referensi sehingga dapat digunakan sebagai gambaran

mengenai pengalaman kesiapan Praktek Kerja Industri.

c.Sebagai pelengkap untuk perbandingan penelitian dimasa yang akan datang.

Page 24: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kesiapan Praktek Kerja Industri

a. Kesiapan

1) Pengertian Kesiapan

Menurut Hamalik (2003:41) kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada

pada diri siswa dalam hubungannya dengan tujuan pengajaran tertentu.

Menurut Soemanto (1998:191) ada orang yang mengartikan readiness

sebagai kesiapan atau kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu. Seorang ahli

bernama Cronbach memberikan pengertian tentang readiness sebagai segenap

sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu

Menurut Djamarah (2002:35) kesiapan untuk belajar merupakan kondisi

diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan.

Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan, baik fisik maupun

psikologis, merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan pengertian kesiapan

belajar adalah kondisi awal suatu kegiatan belajar yang membuatnya siap untuk

memberi respon/jawaban yang ada pada diri siswa dalam mencapai tujuan

pengajaran tertentu

2) Faktor-faktor Kesiapan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan siswa. Di

bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan dari beberapa pendapat, yaitu

sebagai berikut:

a) Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:

(1) Kondisi fisik yang tidak kondusif. Misalnya sakit, pasti akan

mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.

Page 25: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

(2) Kondisi psikologis yang kurang baik. Misalnya gelisah, tertekan, dsb.

merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran

belajar.

b) Menurut Soemanto (1998:191) faktor yang membentuk readiness, meliputi:

(1) Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi; ini menyangkut pertumbuhan

terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat

indera, dan kapasitas intelektual

(2) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan individu untuk

mempertahankan serta mengembangkan diri.

c) Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor kesiapan meliputi:

(1) Kesiapan fisik. Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan lesu,

mengantuk, dan sebagainya)

(2) Kesiapan psikis. Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi,

dan ada motivasi intrinsik.

(3) Kesiapan Materiil. Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan

berupa buku bacaan, catatan dll.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dasar indikator kesiapan

melaksanakan Praktek Kerja Industri adalah penguasaan pengetahuan yang

meliputi keterampilan, kesiapan kerja secara fisik dan kesiapan secara mental.

b. Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )

1) Pengertian Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron

program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

kegiatan belajar langsung didunia kerja terarah untuk mencapai tingkat keahlian

tertentu (Depdikbud 1999:6).

2) Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

Setiap aktifitas tentu memiliki tujuan tertentu. Tujuan tersebut biasanya

spesifik sesuai kajian ilmunya.

Page 26: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Adapun PSG bertujuan :

a) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga

kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja yang

sesuai dengan lapangan kerja.

b) Memperoleh tenaga yang memiliki keahlian profesional.

c) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas profesional.

d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

3) Pelaksanaan PSG

Lokasi pelaksanaan PSG berdasarkan atas kesepakatan antar lembaga yang

dalam hal ini SMK dengan dunia usaha atau industri pasangannya. Adapun

kriteria pemilihan tempat PSG adalah :

a) Industri yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan khususnya dan

pengembangan sumber daya manusia umumnya.

b) Industri yang mau bekerja sama melaksanakan PSG.

c) Industri yang relevan dengan program studi di SMK yang bersangkutan.

d) Memiliki tenaga teknisi dan instruktur yang berpengalaman dan terdidik.

e) Memiliki manajemen yang baik.

f) Lokasi industri yang terjangkau oleh siswa.

4) Manfaat Pendidikan Sistem Ganda

Kerja sama antara sekolah dengan dunia usaha/industri dilaksanakan

dengan prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk

keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip tersebut, pendidikan sistem ganda

memberi nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerja sama.

a) Manfaat Bagi Industri / Perusahaan

(1) Perusahaan dapat mengenal secara langsung kualitas peserta didik yang

belajar dan bekerja diperusahaannya.

(2) Keikutsertaan peserta didik dalam proses produksi selama pendidikan akan

lebih menguntungkan perusahaan.

Page 27: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

(3) Selama pendidikan melalui kerja industri peserta didik lebih mudah

dikendalikan dalam hal kedisiplinan maupun kepatuhan terhadap

perusahaan.

(4) Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan perusahaan. Memberi

kepuasan bagi dunia usaha atau industri karena ikut berperan serta dalam

menentukan hari depan bangsa melalui Pendidikan Sistem Ganda.

b) Manfaat Bagi Lembaga atau Sekolah

(1) Menjamin tercapainya tujuan pendidikan dalam rangka memberi keahlian

profesional bagi peserta didik.

(2) Memperingan tanggungan biaya pendidikan.

(3) Ada relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan

kerja.

(4) Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan (sekolah) karena

lulusannya terjamin memperoleh bekal yang bermakna baik untuk

kepentingan tamatan, dunia kerja, maupun kepentingan bangsa.

c) Manfaat Bagi Peserta Didik

(1) Hasil belajar akan lebih bermakna karena setelah tamat akan benar-benar

memiliki keahlian profesional sebagai bekal peningkatan taraf hidupnya.

(2) Waktu pencapaian keahlian profesional akan lebih singkat. Setelah tamat

sekolah dengan sistem ganda tidak memerlukan latihan lanjutan untuk

mencapai tingkat keahlian siap pakai.

(3) Keahlian profesional yang diperoleh dari Pendidikan Sistem Ganda dapat

mengangkat harga diri dan rasa percaya diri. Selanjutnya akan memotivasi

mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang

lebih tinggi.

Page 28: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Praktek Kerja Industri ( Prakerin )

1) Pengertian Praktek Kerja Industri

Dari uraian di atas mengenai PSG dimana disebutkan pada SMK yang

dilaksanakan di dua tempat (lembaga) di sekolah dan dunia industri, maka perlu

diadakan program dimana siswa melaksanakan pelatihan di industri.

Praktek atau melakukan pelatihan di lapangan merupakan kegiatan yang

harus ditempuh oleh siswa dalam bentuk Praktek Kerja Industri pada awal

pelaksanaan PSG. Praktek Kerja Industri di kenal dengan sistem magang

(Depdikbud, 1999:6) yakni:” bentuk penyelenggaran pendidikan keahlian

professional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program keahlian

yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk

mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu”

Praktek Kerja Industri adalah salah satu model penyelenggaraan

pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan

sinkronisasi antara pendidikan sekolah dan penguasaan keahlian atau

ketrampilan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja

untuk mencapai suatu tingkat keahlian yang profesional sesuai dengan program

studinya dan yang diharapkan dalam profil kemampuan lulusan SMK

Keahlian profesional adalah andalan utama dari SMK. Keahlian profesi

yang dihasilkan oleh SMK harus betul-betul suatu unggulan tamatan yang

memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasai, yang sesuai dengan

jurusannya. Untuk itu siswa harus mengalami praktek kerja dalam bentuk

“Praktek Kerja Industri (Prakerin)”.

Jadi Praktek kerja industri adalah suatu bentuk kegiatan yang diikuti

siswa dengan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah dengan tujuan

membekali peserta didik dengan sikap dan ketrampilan sesuai dengan cara

belajar langsung di dunia industri.

Page 29: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Praktek Kerja Industri

Tingkat keberhasilan belajar dapat ditunjukkan dari tinggi rendahnya

prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi dapat kita bedakan menjadi dua golongan, yaitu:

a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau faktor individu yaitu

faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan

faktor pribadi

b) Faktor yang ada di luar individu atau faktor sosial yaitu faktor keluarga atau

keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan

dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, serta

motivasi sosial.

3) Manfaat Praktek Kerja Industri bagi Siswa

Manfaat yang bisa didapatkan oleh siswa dengan adanya Praktek Kerja

Industri antara lain :

a) Hasil belajar akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan memiliki

keahlian professional sebagai bekal mencari kerja dan mengembangkan diri

secara berkelanjutan.

b) Waktu yang diperlukan untuk mencapai keahlian professional lebih singkat

karena telah dilatih pada saat sekolah.

c) Keahlian professional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri tamatan

sehingga mereka dapat terdorong untuk lebih meningkatkan lagi

keahliannya.

4) Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Industri

a) Konsultasi dan melapor tentang pelaksanaan praktek kerja industri (tunjuk

muka).

b) Mengadakan revisi program kerja

c) Mengerjakan tugas yang diberikan oleh pejabat/pembimbing praktek di

instansi atau perusahaan sebagaimana layaknya seorang karyawan dengan

batas-batas kewenangan yang telah disepakati bersama.

d) Selama praktek kerja siswa dipantau oleh pembimbing dari sekolah dan

Page 30: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pembimbing dari tempat praktek kerja.

e) Menyusun laporan kegiatan yang disahkan oleh pembimbing di perusahaan

atau instansi tempat Praktek Kerja Industri.

f) Mohon diri kepada pimpinan perusahaan/instansi bahwa pelaksanaan praktek

kerja telah selesai.

Pada akhir Praktek Kerja Industri, siswa akan memperoleh hasil yang

berbentuk nilai prestasi. Prestasi tersebut untuk mengakui kemampuan yang

dimiliki oleh siswa dari hasil pengembangan di lapangan. Dalam hasil Praktek

Kerja Industri, siswa mendapatkan nilai dengan kriteria :

90-100 A Amat baik

80-89 B Baik

70-79 C Cukup

60-69 D Kurang

<60 E Sangat Kurang. (Depdikbud,1997:6)

Hasil yang diperoleh siswa akan ditunjukkan dalam bentuk sertifikat.

Sertifikat adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh dunia industri untuk

menyatakan prestasi yang diperoleh siswa, dengan aspek yang dinilai adalah:

disiplin, kerjasama, inisiatif, kerajinan, kejujuran, sikap, prestasi dan tanggung

jawab.

2. Teori Otomotif

a. Pengertian Teori Otomotif

Untuk membahas teori otomotif, diawali dulu dengan pembahasan

pengertian teori otomotif itu sendiri. Teori otomotif merupakan bagian dari

beberapa mata pelajaran teori yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan

Veteran 1 Sukoharjo. Dimana berdasarkan buku petunjuk pedoman yang dimiliki

oleh sekolahan, bahwa mata pelajaran teori ini merupakan mata pelajaran yang

harus diterima oleh siswa selama proses belajar mengajar.

Page 31: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Berbicara mengenai Teori Otomotif, maka tidak bisa lepas dari pengertian

teori otomotif itu sendiri. Secara etomologi Teori Otomotif terangkai dari dua kata

yaitu teori dan otomotif, yang dirangkai menjadi satu. Menurut W.J.S

Poerwadarminto ( 2003), ” Teori diartikan pendapat yang dikemukakan sebagai

keterangan mengenai suatu peristiwa dan sebagainya ”. Sedangkan ” Otomotif

diartikan kendaraan atau mesin yang mempunyai maksud alat yang gerak ”.

Sehingga dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian Teori

Otomotif adalah merupakan bagian dari beberapa mata pelajaran teori yang ada

pada Sekolah Menengah Kejuruan yang berisi atau membahas tentang pendapat

yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai kendaraan dan mesin.

Jadi materi Teori Otomotif ini diberikan oleh seorang guru kepada siswa

melalui mata pelajaran otomotif, dimana menurut kurikulum yang ada pada

Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1 Sukoharjo ini, mata pelajaran yang

berhubungan dengan Teori Otomotif dari semester 1 sampai 3 adalah mata

pelajaran melaksanakan operasi penanganan secara secara manual, pengetahuan

dasar sepeda motor, memelihara perbaikan kompresor udara dan komponen-

komponennya, melakukan overhoul pendingin dan komponen-komponennya,

memelihara sistem bahan bakar bensin, memperbaiki unit kopling dan komponen-

komponen unit pengoperasian, memelihara transmisi, memperbaiki sistem rem,

memperbaiki sistem kemudi, memperbaiki sistem pengapian, dan memperbaiki

sistem starter dan pengisian Sehingga persepsi mengenai Teori Otomotif dalam

penelitian ini yaitu melaksanakan operasi penanganan secara secara manual,

pengetahuan dasar sepeda motor, memelihara perbaikan kompresor udara dan

komponen-komponennya, melakukan overhoul pendingin dan komponen-

komponennya, memelihara sistem bahan bakar bensin, memperbaiki unit kopling

dan komponen-komponen unit pengoperasian, memelihara transmisi,

memperbaiki sistem rem, memperbaiki sistem kemudi, memperbaiki sistem

pengapian, dan memperbaiki sistem starter dan pengisian

Page 32: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b. Silabus Teori Otomotif

Pengertian silabus adalah susunan mata pelajaran yang terdapat didalam

mata pelajaran yang diajarkan menurut tata urutan tertentu, dimana susunan

urutan tersebut berawal dari yang mudah ke hal yang lebih sulit. Dimaksudkan

dengan tujuan agar siswa bisa menguasai materi pelajaran teori otomotif dengan

cara bertahap

Dalam penelitian ini, pembahasan mengenai Teori Otomotif yang

dimaksud adalah materi teori tentang otomotif yang diterima oleh siswa yang

berhubungan dengan kegiatan yang harus dilakukan oleh praktikan selama

melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri.

Teori Otomotif sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung

pelaksanaan praktek. Dengan demikian apabila teori dasar sebagai pendukung

pelaksanaan praktek itu tidak dipahami terlebih dahulu oleh praktikan yang akan

melaksanakan praktek dilapangan, maka akan mempengaruhi kesiapan dalam

melaksanakan Praktek Kerja Industri tersebut.

c. Penguasaan Teori Otomotif

Penguasaan Teori Otomotif merupakan suatu pemahaman terhadap Teori

Otomotif yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar. Seberapa jauh

siswa menguasai Teori Otomotif diwujudkan dalam prestasi. Prestasi adalah

hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Bukti

konkritnya dijabarkan dalam perolehan nilai rapor siswa. Buku rapor tersebut

menyajikan prestasi siswa yang tentu saja mencantumkan kemajuan belajar

siswa yang bersangkutan.

3. Praktek Otomotif

a. Pengertian Praktek Otomotif

Untuk membahas Praktek Otomotif diawali dahulu dengan membahas

pengertian Praktek Otomotif itu sendiri. Praktek adalah merupakan bagian dari

mata pelajaran yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1 Sukoharjo

yang bersifat psikomotorik setelah siswa mendapat teori. Praktek merupakan

Page 33: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pengaplikasian teori yang telah diterima. Melalui praktek inilah teori tersebut

diterapkan pada keadaan yang sebenarnya. Sehingga dengan praktek siswa

terjun langsung berhadapan dengan benda yang sebenarnya. Untuk mendukung

pengertian Praktek Otomotif disini dijelaskan pengertian Praktek Otomotif itu

sendiri. Secara etimologi praktek otomotif menurut W.J.S Poerwadarminto

(2003) ” Praktek diartikan menjalankan sesuatu yang bersifat operasional ”,

sedang Otomotif diartikan sebagai kendaraan atau mesin yang mempunyai

maksud alat atau gerak ”. arti yang lain Praktek Otomotif adalah latihan kerja

pada bidang otomotif.

Sehingga dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud Praktek Otomotif dalam penelitian ini yaitu bagian dari beberapa mata

pelajaran praktek yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1

Sukoharjo yang bersifat operasional yaitu tentang latihan kerja dibidang

otomotif.

Melalui mata pelajaran Praktek Otomotif ini siswa menerapkan teori

yang telah diterima pada keadaan yang sebenarnya. Sehingga dengan adanya

praktek ini, siswa dapat melatih diri jauh sebelumnya dengan melakukan praktek

disekolahan. Dengan ini dapat membantu siswa menyiapkan diri dalam

melaksanakan Praktek Kerja Industri.

Praktek Otomotif ini merupakan salah satu cara untuk menerapkan teori

yang didapat oleh siswa. Karena Praktek Otomotif ini adalah merupakan wahana

untuk menerapkan Teori Otomotif yang diterima siswa, maka secara langsung

atau otomatis praktek yang dilaksanakan adalah sesuai dengan teori yang telah

diterima sebelumnya, yaitu melaksanakan operasi penanganan secara manual,

pengetahuan dasar sepeda motor, memelihara perbaikan kompresor udara dan

komponen-komponennya, melakukan overhoul pendingin dan komponen-

komponennya, memelihara sistem bahan bakar bensin, memperbaiki unit kopling

dan komponen-komponen unit pengoperasian, memelihara transmisi,

memperbaiki sistem rem, memperbaiki sistem kemudi, memperbaiki sistem

pengapian, dan memperbaiki sistem starter dan pengisian

Page 34: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Silabus Praktek Otomotif

Silabus adalah merupakan susunan mata pelajaran yang terdapat didalam

mata pelajaran yang diajarkan menurut tata urutan tertentu, dimana susunan

urutan tersebut berawal dari yang mudah ke hal yang lebih sulit. Dimaksudkan

dengan tujuan agar siswa bisa menguasai materi pelajaran praktek otomotif

dengan cara bertahap

Dalam penelitian ini, pembahasan mengenai Praktek Otomotif yang

dimaksud adalah materi praktek tentang otomotif yang diterima oleh siswa yang

berhubungan dengan kegiatan yang harus dilakukan oleh praktikan selama

melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri.

Praktek Otomotif sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung

pelaksanaan praktek. Dengan demikian apabila praktek dasar sebagai pendukung

pelaksanaan praktek itu tidak dipahami terlebih dahulu oleh siswa atau praktikan

yang akan melaksanakan praktek dilapangan, maka akan mempengaruhi kesiapan

dalam melaksakan Praktek Kerja Industri.

c. Kegiatan siswa selama praktek Otomotif

Kegiatan siswa selama praktek disekolahan adalah sebagai berikut :

Gambar rangkaian atau gambar benda kerja

Pemeriksaan masing-masing komponen

Melakukan bongkar pasang komponen

Perakitan masing-masing komponen kembali

Penyetelan masing-masing komponen

Setelah melaksanakan praktek siswa atau praktikan diharuskan membuat

laporan tentang apa yang dikerjakan selama praktek. biasanya pada waktu Praktek

Kerja Industri kegiatanya juga tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang dilakukan

siswa pada waktu praktek disekolah.

Sehingga dengan adanya Praktek Otomotif di sekolah tersebut dapat

digunakan sebagai bekal dan penunjang pelaksanaan Praktek Kerja Industri,

sehingga kegiatan selama Praktek Kerja Industri dapat dikerjakan dengan baik dan

lancar.

Page 35: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d. Penguasaan Praktek Otomotif

Penguasaan Praktek Otomotif merupakan suatu pemahaman terhadap

ketrampilan Praktek Otomotif yang telah diajarkan dalam proses belajar

mengajar. Seberapa jauh siswa menguasai Praktek Otomotif diwujudkan dalam

prestasi yang tertera pada nilai raport.

B. Kerangka Pemikiran

1. Hubungan antara Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja

Industri

Teori Otomotif merupakan bagian dari beberapa mata pelajaran yang ada

pada SMK Veteran 1 Sukoharjo. Melalui mata pelajaran Teori Otomotif siswa

banyak memperoleh teori tentang otomotif.

Materi teori tersebut sedikit banyak dapat digunakan sebagai pendukung

dan bekal pada waktu akan terjun di lapangan, sehingga dengan menguasai teori

tersebut dapat menambah kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja

Industri.

Pengalaman menunjukkan bahwa suatu jenis kegiatan praktek yang diikuti

dengan teori yang tinggi, hasilnya akan lebih baik bila dibanding praktek yang

tidak didasari oleh teori terlebih dahulu. Begitu pula dalam hal Praktek Kerja

Industri dilapangan kususnya pada bengkel otomotif. Dengan mempelajari dan

menguasai Teori Otomotif terlebih dahulu, maka kesiapan siswa akan lebih baik

dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri. Disini jelas bahwa antara Teori

Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri ada hubungan yang erat.

2. Hubungan antara Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja

Industri

Praktek merupakan aplikasi dari teori yang telah diterima siswa. Melalui

Praktek Otomotif ini teori tentang otomotif diterapkan secara langsung pada

keadaan yang sebenarnya.

Page 36: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Praktek Otomotif ini dapat digunakan sebagai bekal bagi siswa atau

praktikan dan sekaligus pendukung praktek di lapangan. Dengan adanya Praktek

Otomotif tersebut maka siswa akan mendapatkan keterampilan yang dapat

digunakan sebagai bekal dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri

Pengalaman menunjukkan bahwa tenaga kerja yang telah memiliki

ketrampilan dibanding dengan tenaga kerja yang belum memiliki ketrampilan

menghasilkan hasil kerja yang lebih baik dan dapat melaksanakan dengan baik

juga. Begitu juga yang terjadi pada pekerjaan Praktek Kerja Industri khususnya

pada perusahaan Otomotif. Sehingga jelas bahwa apabila siswa atau praktikan

sudah membekali dirinya dengan kemampuan dan keterampilan praktek yang

relevan, maka kesiapan siswa dalam melaksankan Praktek Kerja Industri akan

lebih baik.

3. Hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif terhadap

Kesiapan Praktek Kerja Industri

Melalui mata pelajaran otomotif, siswa memperoleh berbagai macam mata

pelajaran tentang otomotif yaitu Teori Otomotif dan Praktek Otomotif.

Teori merupakan landasan dasar, acuan dan pedoman yang digunakan

untuk melaksanakan kegiatan praktek, sedangkan praktek merupakan aplikasi dari

teori yang telah diterima. Sehingga antara teori dan praktek mempunyai hubungan

yang sangat erat sekali. Mengingat betapa pentingnya peranan teori terhadap

praktek maka teori tersebut harus benar-benar dikuasai oleh siswa sebelum

praktek.

Untuk itu agar Teori Otomotif yang diberikan pada SMK Veteran 1

Sukoharjo ini dapat bermanfaat dan berguna, maka salah satu cara yang ditempuh

adalah dengan memberikan Praktek Otomotif kepada siswa. Melalui Praktek

Otomotif ini siswa melakukan latihan kerja dibidang otomotif sesuai dengan

materi Teori Otomotif yang sudah diterima.

Sehingga dengan adanya penguasaan Teori Otomotif yang cukup dan

diikuti kemampuan Praktek Otomotif, maka diharapkan siswa lebih siap dalam

melaksanakan Praktek Kerja Industri

Page 37: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Untuk memperjelas kerangka berfikir tersebut, maka dapat digambarkan

dalam bentuk paradigma penelitian sebagai berikut :

1

3

2

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Keterangan:

X1 = Teori Otomotif

X2 = Praktek Otomotif

Y = Kesiapan Praktek Kerja Industri

= Garis hubungan

1 = Hubungan antara Teori Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja

Industri

2 = Hubungan antara Praktek Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja

Industri

3 = Hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif dengan

Kesiapan Praktek Kerja Industri

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian pada landasan teori, dan kerangka pemikiran diatas,

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang positif antara Teori Otomotif dengan kesiapan Praktek

Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.

2. Ada hubungan yang positif antara Praktek Otomotif dengan kesiapan Praktek

Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.

3. Ada hubungan yang positif antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif

dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1

Sukoharjo.

X1

X2

Y

Page 38: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan

Veteran 1 Sukoharjo yang beralamat di Jl. Calen 1 Sukoharjo, 57511. Telp

(0271)7077064 dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI Program

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan direncanakan lebih kurang 6 bulan. Dimulai bulan

Maret 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010. Adapun jadwal pelaksanaan

kegiatan sebagai berikut :

a. Pembuatan proposal mulai bulan Maret sampai dengan April 2010.

b. Seminar proposal tanggal 21 April 2010.

c. Perijinan penelitian mulai tanggal 20 Mei sampai dengan 25 Mei 2010.

d. Pelaksanaan penelitian mulai tanggal 1 Juni sampai dengan 20 Juli 2010.

e. Analisis data mulai tanggal 21 Juli sampai dengan 10 Agustus 2010.

f. Penulisan laporan pada bulan Agustus 2010.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan ( TKR) SMK Veteran 1 Sukoharjo sebanyak 83, terdiri

atas:

a. Kelas XI TKR-1 sebanyak 30 siswa

b. Kelas XI TKR-2 sebanyak 27 siswa

c. Kelas XI TKR-3 sebanyak 26 siswa

Page 39: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Sampel Penelitian

Penentuan ukuran sampel penelitian menggunakan grafik Nomogram

Harry King dengan eror sampling 5%. Dari jumlah populasi siswa kelas XI

Progam Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 83 siswa, diperoleh sampel

sebesar 62 siswa.

Tabel 1. Populasi dan Sampel

Kelas Jumlah Populasi Persentase sampel Sampel

XI TKR 1

XI TKR 2

XI TKR 3

30 Siswa

27 Siswa

26 Siswa

75%

75%

75%

22 Siswa

21 Siswa

19 Siswa

Jumlah Total 83 Siswa 75% 62 Siswa

3. Teknik Pengambilan Sampel

Ada beberapa jenis teknik pengambilan sampel yang lazim digunakan

dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional Random

sampling atau sampel imbangan yaitu pengambilan subyek dari setiap strata atau

wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam

masing masing strata atau wilayah. Sehingga diperoleh sampel yang representatif.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh

data yang diperlukan untuk penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam

dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu angket dan dokumentasi.

a. Angket

Angket merupakan rangkaian pertanyaan yang diberikan kepada

responden untuk dijawab dengan menyediakan pilihan jawaban. Angket dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data Kesiapan Praktek Kerja Industri

Page 40: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan data tentang

prestasi siswa SMK Veteran 1 Sukoharjo dalam mengikuti mata pelajaran yang

berhubungan dengan Teori Otomotif dan Praktek Otomotif. Daftar nama

digunakan untuk mengetahui jumlah populasi yang ada sebagai bahan

pengambilan sampel yang diambil dari dokumen sekolah yang bersangkutan.

Sedangkan hasil evaluasi Teori Otomotif dan Praktek Otomotif adalah sebagai

data variabel Prestasi Teori Otomotif dan Prestasi Praktek Otomotif. Keduanya

yang diambil dari dokumen sekolah yang bersangkutan.

2. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Jenis angket

yang digunakan adalah angket langsung dan tertutup. Angket tertutup tersebut di

dalamnya sudah disediakan pilihan jawabannya dengan ketentuan hanya satu

jawaban yang harus dipilih. Responden hanya diperkenankan memilih salah satu

jawaban atau menentukan pendapat yang sudah tersedia di dalam angket. Dengan

demikian jawaban maupun pendapat dari responden akan terikat pada ketentuan

yang sudah ada.

a. Definisi Operasional Variabel

1) Teori Otomotif merupakan bagian dari beberapa mata pelajaran yang

berhubungan dengan otomotif yang ada pada SMK Veteran 1 Sukoharjo.

Melalui mata pelajaran Teori Otomotif siswa banyak memperoleh teori

tentang otomotif

2) Praktek Otomotif merupakan aplikasi dari teori yang telah diterima siswa.

Melalui Praktek Otomotif ini teori tentang otomotif diterapkan secara

langsung pada keadaan yang sebenarnya.

3) Kesiapan Praktek Kerja Industri, adalah Kesanggupan untuk

melaksanakan Praktek Kerja Industri sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki siswa.

Page 41: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Kisi-kisi angket

Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang

sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi

angket.

Konsep penyusunannya adalah hubungan antara Teori Otomotif dan

Praktek Otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri. Konsep ini dijabarkan

dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang

hendak dicapai. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan landasan dan

pedoman menyusun item-item sebagai instrumen penelitian.

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Uji Coba

Variabel Indikator Instrumen Item JumlahPositif Negatif

Kesiapan

melaksanakan

PRAKERIN

1. Pengalaman

belajar

2. Kesiapan fisik

dan mental

Angket

Angket

8,9,13,18,20,

21,25,26,28,

30

1,2,4,5,7,11,

16,17,22,24,

27

3,10,12,15,1

9, 29,

6, 14, 23,

16

14

c. Item angket

Penyusunan angket sebagai alat ukur didasarkan atas kisi-kisi angket yang

telah dibuat, setelah indikator ditetapkan kemudian dituangkan ke dalam item

angket yang terdiri dari item positif dan item negatif.

d. Perbaikan instrumen

Hasil penelitian akan lebih banyak ditentukan oleh kualitas alat ukur yang

digunakan, oleh karena itu sebelum dilakukan pengambilan data, maka instrumen

dianalisa terlebih dahulu, untuk itu perlu diadakan usaha-usaha yang menuju

perbaikan. Perbaikan instrumen tersebut dilakukan dengan konsultasi. Salah satu

cara untuk mengadakan perbaikan instrumen penelitian agar diperoleh alat ukur

yang lebih baik adalah dengan berkonsultasi dengan seorang ahli peneliti yang

dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi.

Page 42: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

e. Teknik Pengukuran

Angket yang telah terkumpul dari responden diskor berdasarkan sistem

penilaian yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah skor penilaian untuk menilai

skor variabel.

Tabel 3: Teknik Pengukuran Angket

Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat Sesuai (SS)

Sesuai (S)

Agak Sesuai (AS)

Tidak Sesuai (TS)

Sangat Tidak Sesuai (STS)

5

4

3

2

1

1

2

3

4

5

D. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif

kuantitatif yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang diolah

menggunakan statistik. Metode deskriptif dimaksudkan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi yaitu dengan membuat paparan keadaan secara obyektif

dari Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo

ditinjau dari Teori Otomotif dan Praktek Otomotif

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesiapan praktek kerja industri

adalah angket langsung tertutup, untuk mengetahui tingkat validitas dan

reliabilitas maka diberlakukan uji instrumen. Adapun uji instrumen dengan

menggunakan uji sebagai berikut :

a. Uji Validitas Angket.

Perhitungan Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis

faktor dengan melalui program SPSS. Suatu angket dikatakan valid jika

pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh angket tersebut. Berdasar hasil uji coba validitas instrumen maka butir

Page 43: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

angket yang tidak valid akan dibuang, sehingga hanya butir angket yang valid

saja yang akan digunakan dalam penelitian.

Joko Widiyanto (2009:34), suatu item dikatakan valid apabila instrumen

berkorelasi signifikaan terhadap skor total, yaitu harga r hitung lebih besar dari

r tabel (r hitung > r tabel). Sebaliknya jika harga r hitung lebih kecil atau sama dengan

dari r tabel maka item tidak dipakai.

Sebelum angket diberikan kepada responden maka terlebih dahulu

dilakukan uji coba validitas instrumen dengan sampel responden yang diambil di

SMK Veteran 1 Sukoharjo diluar anggota sampel penelitian dengan jumlah 21

siswa. Jadi nilai r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,433.

Berdasarkan hasil analisis uji validitas dapat diketahui bahwa item angket

pada variabel kesiapan praktek kerja industri yang terdiri dari 30 butir, terdapat 5

item yang dinyatakan gugur. Hal ini ditunjukkan pada nilai r hitung dari 5 butir

tersebut lebih kecil atau kurang dari 0,433

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Angket

NO HASIL KETERANGAN NO HASIL KETERANGAN1 0.795 Valid 16 0.599 Valid2 0.739 Valid 17 0.842 Valid3 0.816 Valid 18 0.455 Valid4 0.187 Tidak Valid 19 0.795 Valid5 0.592 Valid 20 0.350 Tidak Valid6 0.637 Valid 21 0.635 Valid7 0.792 Valid 22 0.771 Valid8 0.773 Valid 23 0.280 Tidak Valid9 0.583 Valid 24 0.251 Tidak Valid

10 0.398 Tidak Valid 25 0.761 Valid11 0.841 Valid 26 0.676 Valid12 0.793 Valid 27 0.530 Valid13 0.682 Valid 28 0.752 Valid14 0.591 Valid 29 0.491 Valid15 0.547 Valid 30 0.847 Valid

b. Uji Reliabilitas Angket

Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tingkat

kepercayaan instrumen. Instrumen dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan

yang tinggi apabila hasil instrumen memberikan hasil yang tetap. Untuk

Page 44: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mengetahui reliabilitas instrumen yang berupa angket digunakan metode analisis

dengan program SPSS.

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas dengan menggunakan program

SPSS didapat nilai alpha sebesar 0,955, nilai ini kemudian dibandingkan dengan

nilai r tabel sebesar 0,433. Oleh karena nilai r hitung lebih besar dibanding r tabel ,

maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.

2. Uji Persyaratan Analisis

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian dilakukan analisis

data. Namun perlu dilakukan uji persyaratan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (skewness)

dan keruncingan (kurtosis) kurva. Aturan dalam kurtosis ini adalah bahwa jika

nilai rasio skewness dan kurtosis berada antara nilai minus dua (-2) dan plus dua

(+2) maka bisa diartikan bahwa data terdistribusi normal. Untuk memperoleh

rasio Skewness dan rasio Kurtosis dengan membagi nilai Skewness dan Kurtosis

dengan standard errornya.

b. Uji Linearitas dan Keberartian

Untuk menguji Keberartian (F1) dan Linieritas (F2) menggunakan rumus

ANAVA dengan SPSS. Selanjutnya harga p hasil perhitungan SPSS

dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% (0,05).

Dasar pengambilan keputusan pada uji linieritas adalah :

1) Jika nilai probabilitas (p) > 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y

adalah linier.

2) Jika nilai probabilitas (p) < 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y

adalah tidak linier.

Page 45: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sedangkan bila pada uji keberartian dasar pengambilan keputusan adalah:

1) Jika nilai probabilitas (p) > 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y

adalah tidak berarti.

2) Jika nilai probabilitas (p) < 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y

adalah berarti.

c. Uji Independen

Uji independen digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas

saling independen. Untuk pengujiannya digunakan hasil korelasi antara X1 dan

X2. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Pearson Correlation dengan

metode SPSS.

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan harga spesifikasi independensi SPSS

yaitu sebesar 0,8 ( Darlington ).

Bila harga r X1X2 < 0,8 = tidak ada korelasi, selanjutnya

Bila harga rX1X2 > 0,8 = ada korelasi

3. Uji Hipotesis Penelitian

a. Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis pertama yaitu ada hubungan yang positif antara

teori otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK

Veteran 1 Sukoharjo yang menggunakan rumus Pearson Correlation melalui

program SPSS.

Harga p dari hasil perhitungan SPSS dikonsultasikan dengan taraf

signifikasi 5% (0,05). Apabila harga p > 0,05 maka Ho diterima dan apabila harga

p < 0,05 maka Ho ditolak.

b. Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis kedua yaitu ada hubungan yang positif antara

praktek otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK

Veteran 1 Sukoharjo yang menggunakan rumus Pearson Correlation melalui

program SPSS.

Page 46: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Harga p dari hasil perhitungan SPSS dikonsultasikan dengan taraf

signifikasi 5% (0,05). Apabila harga p > 0,05 maka Ho diterima dan apabila harga

p < 0,05 maka Ho ditolak

c. Hipotesis Ketiga

Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu ada hubungan yang positif antara

teori otomotif dan praktek otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa

kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo yang menggunakan rumus regresi dua

prediktor melalui program SPSS.

Harga p dari hasil perhitungan SPSS dikonsultasikan dengan taraf

signifikasi 5% (0,05). Apabila harga p < 0,05 maka Ho ditolak, selanjutnya

apabila harga p > 0,05 Ho diterima.

Page 47: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Analisis Data

Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul dari masing-masing

variabel, yaitu variabel Teori Otomotif, Praktek Otomotif dan Kesiapan Praktek

Kerja Industri dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Penyebaran Skor

TeoriOtomotif

PraktekOtomotif

KesiapanPRAKERIN

N Valid 62 62 62Missing 0 0 0

Mean 7.4502 7.4358 97.73Std. Error of Mean .02558 .01780 1.099Median 7.4500 7.4350 97.50Mode 7.57 7.30(a) 94(a)Std. Deviation .20143 .14015 8.652Variance .04057 .01964 74.858Skewness .129 .305 .043Std. Error of Skewness .304 .304 .304Kurtosis -.427 -.004 .013Std. Error of Kurtosis .599 .599 .599Range .87 .66 40Minimum 7.08 7.16 77Maximum 7.95 7.82 117Sum 461.91 461.02 6059Percentiles 10 7.1730 7.2430 86.30

25 7.2975 7.3375 92.0050 7.4500 7.4350 97.5075 7.5850 7.5225 103.00

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 48: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1. Variabel Teori Otomotif ( X1 )

Dari data nilai teori otomotif diperoleh nilai tertinggi 7.95 dan nilai

terendah 7.08. Hasil analisis juga menunjukkan harga rerata (mean) Nilai Teori

Otomotif 7,45, modus sebesar 7,57, median 7,450 dan simpangan baku sebesar

0.20143. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Banyaknya kelas

ditentukan dengan menggunakan rumus Sturges, yakni 1+3,3 log n = 1+3,3 log 62

= 1+3,3 x 1,79 = 6.9. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 7 kelas. Adapun

pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah 7.95 – 7.08 0.87Interval Kelas = --------------------------------------- = ---------- = ---- = 0.13

Banyaknya Kelas 7 7

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Nilai Teori Otomotif

Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif

7.08 – 7.20

7.21 – 7.33

7.34 – 7.46

7.47 – 7.59

7.60 – 7.72

7.73 – 7.85

7.86 – 7.98

8

9

17

13

9

4

2

12,9 %

14,5 %

27,4 %

21 %

14,5 %

6,5 %

3,2 %

12,9 %

27,4 %

54,8 %

75,8 %

90,3 %

96,8 %

100 %

Total 62 100,00%

Page 49: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

30 %

25%

20%

15%

10%

5%

0%

Gambar 2. Histogram Frekuensi Nilai Teori Otomotif

2. Variabel Praktek Otomotif ( X2 )

Dari data nilai praktek otomotif diperoleh nilai tertinggi 7.82 dan nilai

terendah 7,16. Hasil analisis juga menunjukkan harga rerata (mean) Praktek

Otomotif 7,4358, modus sebesar 7,30, median 7,435 dan simpangan baku sebesar

0,14015. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Banyaknya kelas

ditentukan dengan menggunakan rumus Sturges, yakni 1+3,3 log n = 1+3,3 log 62

= 1+3,3 x 1,79 = 6.9. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 7 kelas. Adapun

pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah 7.82 – 7.16 0.66Interval Kelas = --------------------------------------- = ---------- = ---- = 0.10

Banyaknya Kelas 7 7

7,47

–7,

59

7,21

–7,

33

7,08

–7,

20

7,60

–7,

72

7,34

–7,

46

7,73

–7,

85

7,86

–7,

98

Page 50: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Nilai Praktek Otomotif

Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif

7.16 – 7.25

7.26 – 7.35

7.36 – 7 45

7.46 – 7.55

7.56 – 7.65

7.66 – 7.75

7.76 – 7.85

7

10

18

16

7

3

1

11,3 %

16,2 %

29 %

25,8 %

11,3 %

4,8%

1,6 %

11,3 %

27,5%

56,5 %

82,3 %

93,6 %

98,4%

100 %

Total 62 100,00%

30 %

25%

20%

15%

10%

5%

0%

Gambar 3. Histogram frekuensi Nilai Praktek Otomotif

7,46

–7,

55

7,26

–7,

35

7,16

–7,

25

7,56

–7,

65

7,36

–7,

45

7,66

–7,

75

7,76

–7,

85

Page 51: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3. Variabel Kesiapan Praktek Kerja Industri

Dari data nilai angket kesiapan praktek kerja industri diperoleh nilai

tertinggi 117 dan nilai terendah 77. Hasil analisis juga menunjukkan harga rerata

(mean) Kesiapan Praktek Kerja Industri 97.73, modus sebesar 94, median 97,50

dan simpangan baku sebesar 8,652. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel

5. Banyaknya kelas ditentukan dengan menggunakan rumus Sturges, yakni 1+3,3

log n = 1+3,3 log 62 = 1+3,3 x 1,79 = 6.9. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 7

kelas. Adapun pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah 117 – 77 40Interval Kelas = --------------------------------------- = ---------- = ---- = 5.7

Banyaknya Kelas 7 7

Dibulatkan menjadi 6.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Kesiapan Praktek Kerja Industri

Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif

77 – 82

83 – 88

89 – 94

95 – 100

1001 – 106

107 – 112

113 - 118

3

6

14

17

12

7

3

4,8 %

9.7 %

22,6 %

27,4 %

19,4 %

11,3 %

4,8 %

4,8 %

14,5 %

37,1 %

64,5 %

83,9 %

95,2 %

100 %

Total 62 100,00%

Page 52: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

30 %

25%

20%

15%

10%

5%

0%

Gambar 4. Histogram Frekuensi Skor Kesiapan Praktek Kerja Industri

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis untuk

menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan persyaratan dari setiap

variabel. Selanjutnya sesuai dengan analisis data yang akan dipergunakan dalam

penelitian ini yaitu analisis regresi.

Sebelum diadakan pengujian analisis data lebih lanjut data harus memenuhi

beberapa persyaratan uji analisis regresi yaitu :

1. Uji Normalitas

2. Uji Linieritas dan Keberartian.

3. Uji Independen

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

yang digunakan mengikuti kurva normal atau tidak.

a. Data Nilai Teori Otomotif

Untuk pengujian normalitas data dari data nilai teori otomotif

menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (Skewness)

dan keruncingan (kurtosis) kurva dengan melalui program SPSS.

95-1

00

83-8

8

77-8

2

101

-106

89-9

4

107

-112

113

-118

Page 53: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Berdasarkan hasil keluaran (output) data nilai teori otomotif dengan

metode analisis melalui aplikasi SPSS menyatakan bahwa distribusi frekuensi

variabel teori otomotif berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan rasio

kemencengan sebesar 0,129 : 0,304 = 0,424 dan rasio keruncingan sebesar

-0,427: 0,599 = -0,713. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Dari hasil

tersebut terlihat bahwa rasio kemencengan dan keruncingan berada pada kisaran -

2 sampai +2.

b. Data Nilai Praktek Otomotif

Untuk pengujian normalitas data dari data nilai praktek otomotif

menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (Skewness)

dan keruncingan (kurtosis) kurva dengan melalui program SPSS.

Berdasarkan hasil keluaran (output) data nilai praktek otomotif dengan

metode analisis melalui aplikasi SPSS menyatakan bahwa distribusi frekuensi

variabel praktek otomotif berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan rasio

kemencengan sebesar 0,305 : 0,304 = 1,003 dan rasio keruncingan sebesar

-0,004: 0,599 = -0,0067. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Dari hasil

tersebut terlihat bahwa rasio kemencengan dan keruncingan berada pada kisaran

-2 sampai +2.

c. Data Kesiapan Praktek Kerja Industri

Untuk pengujian normalitas data dari data kesiapan praktek kerja industri

menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (Skewness)

dan keruncingan (kurtosis) kurva dengan melalui program SPSS.

Berdasarkan hasil keluaran (output) data kesiapan praktek kerja industri

dengan metode analisis melalui aplikasi SPSS menyatakan bahwa distribusi

frekuensi variabel kesiapan praktek kerja industri berdistribusi normal. Hal ini

ditunjukkan dengan rasio kemencengan sebesar 0,043 : 0,304 = 0,141 dan rasio

keruncingan sebesar 0,013: 0,599 = 0,0217. Dari hasil tersebut terlihat bahwa

rasio kemencengan dan keruncingan berada pada kisaran -2 sampai +2.

Page 54: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Uji Linieritas dan Keberartian

a. Uji Linieritas dan Keberartian Teori Otomotif (X1) Terhadap Kesiapan

Praktek Kerja Industri (Y).

Uji linieritas dan keberartian ini dilakukan dengan menggunakan rumus

ANAVA dengan program SPSS, adapun rumus yang digunakan yaitu Based on

Mean dengan Test for Linearity.

Tabel 9. Hasil Uji Linearitas X1 terhadap Y

ANOVA Table

Berdasarkan tabel hasil analisis melalui program SPSS dapat diketahui

bahwa harga p > 0,05 yaitu 0,631 > 0,05. Dengan demikian regresi variabel teori

otomotif (X1) terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) linear dapat

diterima. Pembacaan juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan tabel bahwa

harga Fhitung = 0,895. Jadi harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel yaitu 0,895 < 4,00.

Dengan demikian regresi variabel teori otomotif (X1) terhadap variabel kesiapan

praktek kerja industri (Y) linear dapat diterima.

Dari hasil analisis melalui program SPSS juga diketahui bahwa harga

p < 0,05 yaitu 0,002 < 0,05. Dengan demikian regresi variabel teori otomotif (X1)

terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.

Pembacaan juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan tabel bahwa harga

Fhitung= 13,864 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 1 dan

dk penyebut 62 diperoleh Ftabel= 4,00. Jadi harga Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu

13,864 > 4,00. Dengan demikian regresi variabel teori otomotf (X1) terhadap

variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.

Sum ofSquares df Mean

Square F Sig.

kesiapanPRAKERIN * teoriotomotif

Between Groups (Combined)3640.172 47 77.450 1.171 .390

Linearity 917.141 1 917.141 13.864 .002

Deviation fromLinearity 2723.031 46 59.196 .895 .631

Within Groups 926.167 14 66.155Total 4566.339 61

Page 55: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Uji Linieritas dan Keberartian Praktek Otomotif (X2) Terhadap Kesiapan

Praktek Kerja Industri (Y).

Uji linieritas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS, adapun

rumus yang digunakan yaitu Based on Mean dengan Test for Linearity.

Tabel 10. Hasil Uji Linearitas X2 terhadap Y

ANOVA Table

Sum ofSquares df Mean

Square F Sig.

kesiapanPRAKERIN *praktek otomotif

Between Groups (Combined)3195.172 39 81.927 1.315 .250

Linearity 1137.002 1 1137.002 18.243 .000Deviation fromLinearity 2058.170 38 54.162 .869 .657

Within Groups 1371.167 22 62.326Total 4566.339 61

Berdasarkan tabel hasil analisis melalui program SPSS dapat diketahui

bahwa harga p > 0,05 yaitu 0,657 > 0,05. Dengan demikian regresi variabel

praktek otomotif (X2) terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) linear

dapat diterima. Pembacaan dapat juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan

tabel bahwa harga Fhitung = 0,869. Jadi harga Fhitunglebih kecil dari Ftabel yaitu 0,869

< 4,00. Dengan demikian regresi variabel praktek otomotif (X2) terhadap variabel

kesiapan praktek kerja industri (Y) linear dapat diterima.

Dari hasil analisis melalui program SPSS juga diketahui bahwa harga p <

0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian regresi variabel Praktek Otomotif (X2)

terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.

Pembacaan dapat juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan tabel bahwa

harga Fhitung= 18,243 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang

1 dan dk penyebut 62 diperoleh Ftabel= 4,00. Jadi harga Fhitung lebih besar dari Ftabel

yaitu 18,243 > 4,00. Dengan demikian regresi variabel praktek otomotif (X2)

terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.

Page 56: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Uji Independen

Uji independen digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel bebas

saling bebas atau tidak mempengaruhi satu sama lainnya (independen). Pengujian

dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Correlation dengan metode analisis

melalui program SPSS.

Tabel 11. Hasil Uji IndependenCorrelations

Teori Otomotif PraktekOtomotif

teori otomotif Pearson Correlation 1 .565(**)Significance(2-tailed) . .000

N 62 62praktek otomotif Pearson Correlation .565(**) 1

Significance(2-tailed) .000 .

N 62 62** Correlation at 0.01(2-tailed):...

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh harga rx1x2 sebesar 0,565 yang

kemudian dikonsultasikan dengan harga spesifikasi independensi SPSS yaitu

seharga 0,8 (Darlintong: 1990) sehingga didapat rx1x2 < 0,8 atau 0,565 < 0,8. Jadi

antara variabel teori otomotif (X1) dan praktek otomotif (X2) dinilai independen.

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama menggunakan rumus Pearson Correlation

pada program SPSS.

Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis PertamaCorrelations

KesiapanPRAKERIN Teori Otomotif

kesiapan PRAKERIN Pearson Correlation 1 .448(**)Significance(2-tailed) . .000N 62 62

teori otomotif Pearson Correlation .448(**) 1Significance(2-tailed) .000 .N 62 62

** Correlation at 0.01(2-tailed):...

Page 57: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan hasil perhitungan analisis diperoleh harga p = 0,000,

kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa p lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p lebih kecil

dari 0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Pada tabel hasil analisis R memiliki harga 0,448

jadi R2 = 0,218624 dibulatkan menjadi 0,219= 21.9%. Dengan demikian

sumbangan variabel teori otomotif terhadap kesiapan praktek kerja industri

sebesar 21.9%.

Berdasarkan analisis, hipotesis dalam penelitian ini ”Ada Hubungan

Positif Antara Teori Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa

Kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo” dinyatakan terbukti.

2. Uji Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua ini menggunakan rumus Pearson Correlation

pada program SPSS.

Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis KeduaCorrelations

KesiapanPRAKERIN

PraktekOtomotif

kesiapan PRAKERIN Pearson Correlation 1 .499(**)Significance(2-tailed) . .000N 62 62

praktek otomotif Pearson Correlation .499(**) 1Significance(2-tailed) .000 .N 62 62

** Correlation at 0.01(2-tailed):...

Berdasarkan perhitungan hasil analisis diperoleh harga p = 0,000,

kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil output dapat

disimpulkan bahwa p lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, bahkan p < 0,025

yaitu 0,000 < 0,025. Pada tabel hasi analisis R memiliki harga 0,499, jadi R2 =

0,249 = 24.9%. Dengan demikian sumbangan variabel praktek otomotif terhadap

kesiapan praktek kerja industri sebesar 24,9%.

Page 58: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Berdasarkan analisis, hipotesis dalam penelitian ini “Ada Hubungan

Positif Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa

Kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo” dinyatakan terbukti.

3. Uji Hipotesis Ketiga

Pengujian hipotesis ketiga menggunakan rumus analisis regresi dua

prediktor yaitu prediktor X1 dan X2 terhadap Y. Berdasarkan hasil perhitungan

analisis regresi dua prediktor dengan metode analisis melalui program SPSS

diperoleh data sebagai berikut harga p = 0,000, kemudian dikonsultasikan dengan

taraf signifikansi 5%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p lebih kecil

dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p < 0,025 yaitu 0,000 < 0,025.

Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis KetigaANOVA(b)

Model Sum ofSquares df Mean Square F Significance

1 Regressin 1137.002 1 1137.002 19.893 .000(a)Residual 3429.337 60 57.156Total 4566.339 61

a Predictors: (constant) praktek otomotif...b Dependent Variable: kesiapan PRAKERIN

Hubungan antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,499 = 24.9 %, harga R2

(R square) bisa dilihat pada tabel hasil analisis berikut ini.

Tabel 15. R2 (R Square).Model Summary

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 .499(a) .249 .236 7.560

a Predictors: (constant) praktek otomotif...

Berdasarkan hipotesis ketiga “Ada Hubungan Positif Antara Teori

Otomotif dan Praktek Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa

Kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo”. Maka hipotesis dinyatakan terbukti.

Page 59: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Sub bab ini membahas tentang hasil pengujian hipotesis. Adapun

pembahasannya adalah sebagai berikut:

a. Pengujian hipotesis pertama

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi dengan metode analisis

melalui program SPSS 11.5 dapat diketahui bahwa hubungan variabel teori

otomotif (X1) dengan kesiapan praktek kerja industri (Y) mempunyai nilai

p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p < 0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Dengan

demikian hasil penelitian ini menyatakan terdapat hubungan yang positif antara

variabel teori otomotif (X1) dengan kesiapan Praktek Kerja Industri. Hubungan X1

dan Y mempunyai sumbangan sebesar 21.9 %. Sedangkan persentase sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini..

b. Pengujian hipotesis kedua

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi dengan metode analisis

program SPSS 11.5 dapat diketahui bahwa hubungan variabel praktek otomotif

(X2) dengan Kesiapan melaksanakan praktek kerja industri (Y) mempunyai nilai

p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p < 0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Dengan

demikian hasil penelitian ini menyatakan terdapat hubungan yang positif antara

variabel praktek otomotif (X2) dengan kesiapan Praktek Kerja Industri (Y).

Hubungan X2 dan Y mempunyai sumbangan sebesar 24.9 %. Sedangkan

persentase sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini

c. Pengujian hipotesis ketiga

Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi dua predaktor dengan metode

analisis melalui program SPSS 11.5 dapat diketahui bahwa hubungan variabel

teori otomotif (X1) dan praktek otomotif (X2 ) dengan kesiapan melaksanakan

praktek kerja industri (Y) mempunyai nilai p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p <

0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Dengan demikian hasil penelitian ini menyatakan

terdapat hubungan yang positif antara variabel teori otomotif (X1) dan praktek

otomotif (X2) dengan kesiapan Praktek Kerja Industri (Y).

Page 60: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 42

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan melihat uraian hasil

analisis statistik, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang positif antara teori otomotif dengan kesiapan

melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK Veteran 1

Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis data yang menyatakan

bahwa nilai probabilitas ( P ) (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan 5 %.

2. Ada hubungan yang positif antara praktek otomotif dengan kesiapan

melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK Veteran 1

Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis data yang menyatakan

bahwa nilai probabilitas ( P ) (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan 5 %.

3. Ada hubungan yang positif antara teori otomotif dan praktek otomotif dengan

kesiapan melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK

Veteran 1 Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis data yang

menyatakan bahwa nilai probabilitas ( P ) (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan

5 %.

4. Antara teori otomotif dan praktek otomotif tidak sama besar memberikan

sumbangan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan sumbangan pada teori otomotif

sebesar 21,9 %, sedangkan sumbangan pada praktek otomotif sebesar 24,9 %.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka implikasi yang hendak

disampaikan oleh peneliti tentang hubungan teori otomotif dan praktek otomotif

dengan dengan kesiapan melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI

SMK Veteran 1 Sukoharjo berdasar hasil di atas antara lain :

1. Dengan terdapatnya hubungan antara teori otomotif dengan kesiapan

melaksanakan praktek kerja industri, maka ini dapat digunakan sebagai acuan

bagi SMK agar benar-benar memperhatikan pelaksanaan proses belajar

Page 61: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

mengajar dalam hal ini untuk pemberian teori otomotif lewat mata pelajaran

otomotif lebih efektif, efisien dan relevan. Selain itu mengingat pentingnya

teori otomotif terhadap kesiapan praktek kerja industri maka siswa harus

benar-benar menguasai teori otomotif ini dengan baik dan benar.

2. Dengan terdapatnya hubungan antara praktek otomotif dengan kesiapan

melaksankan praktek kerja industri siswa, maka ini dapat digunakan sebagai

acuan bagi Sekolah Menengah Kejuruan agar lebih meningkatkan fasilitas,

kualitas dan kuantitas praktek otomotif di sekolah yang lebih baik.. Ditambah

juga siswa harus benar-benar mempunyai dan menguasai ketrampilan praktek

dan latihan-latihan praktek di sekolah dengan baik. sehingga praktek otomotif

di sekolah tersebut benar-benar dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam

melaksankan praktek kerja industri.

3. Dengan terdapatnya hubungan yang positif antara teori otomotif dan praktek

otomotif dengan kesiapan melaksanakan praktek kerja industri, maka dapat

digunakan untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam melaksankan praaktek

kerja industri dengan lebih meningkatkan dan memperhatikan mata pelajaran

teori otomotif dan praktek otomotif ke arah yang lebih baik lagi.

C. Saran-saran

1. Bagi sekolah

a. SMK Veteran I Sukoharjo agar dapat lebih meningkatkan dan

memperhatikan mata pelajaran teori otomotif dan praktek otomotif ke arah

yang lebih baik lagi

b. SMK Veteran I Sukoharjo agar menambah perlengkapan praktek, agar lebih

meningkatkan ketrampilan praktek siswa.

2. Bagi Siswa

a. Siswa harus benar-benar menguasai teori otomotif dengan baik dan benar,

serta menguasai ketrampilan praktek dan latihan-latihan praktek di sekolah

dengan baik. sehingga dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam

melaksankan praktek kerja industri.

Page 62: hubungan antara teori otomotif dan praktek otomotif terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Intensitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran teori otomotif dan

praktek otomotif harus ditingkatkan lagi.

3. Bagi Peneliti

a. Peneliti yang akan datang sebaiknya melakukan pemilihan responden

dengan cara undian, karena setiap populasi memiliki hak yang sama untuk

dijadikan responden atau menjadi sampel dalam penelitian.

b. Diharapkan mengganti variabel bebasnya, karena masih banyak faktor lain

yang mempengaruhi kesiapan siswa dalam melaksanakan praktek kerja

industri.