hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dan …/hubungan... · kelas viii smp negeri 3 doplang...

79
HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN MINAT PADA PELAJARAN SEJARAH DENGAN PEMAHAMAN NILAI KESEJARAHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh: Titis kuncoro wati K.4405035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: dangkien

Post on 07-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN MINAT PADA PELAJARAN SEJARAH DENGAN

PEMAHAMAN NILAI KESEJARAHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG

TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi Oleh:

Titis kuncoro wati K.4405035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan selalu menjadi sorotan dan topik yang menarik sampai saat

ini bagi semua kalangan. Hal ini tidak terlepas dari kepentingan masing – masing

pihak yang mempunyai pandangan yang berlainan mengenai arti pentingnya

pendidikan. Pendidikan juga dipandang sebagai hak individu dan keharusan bagi

negara untuk menyelenggarakannya. Hak atas pendidikan di Indonesia diatur

dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa

“Tiap – tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”. Arti penting

pendidikan didasarkan pada pertimbangan tentang faedah bagi bangsa dan negara.

Pendidikan tidak hanya menyampaikan pengetahuan untuk keperluan sehari –

hari, tetapi lebih dari itu yaitu untuk mengembangkan potensi secara optimal,

sehingga dengan pendidikan diharapkan siswa dapat menggunakan keadaan

sekarang untuk mengantisipasi dan memprediksi kemungkinan di waktu yang

akan datang.

Perubahan di suatu negara sebagian besar ditentukan oleh perkembangan

pendidikan. Ini berarti bahwa pendidikan mempunyai peranan besar dalam

menciptakan masa depan bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:

232) “Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan”. Mengingat pentingnya pendidikan ini, maka negara Indonesia

selalu berusaha meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan. Pesatnya

perubahan zaman tersebut menuntut adanya tenaga – tenaga terdidik dan terlatih

serta memiliki keahlian dengan kemampuan yang dapat diandalkan untuk

mengejar dan mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan.

Pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar dan menjadi

tumpuan harapan bangsa. Dari pendidikan akan lahir manusia – manusia yang

berkualitas. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab

pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang

1

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

semakin berperan yang menunjukkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif

dan mandiri serta profesional pada bidangnya masing – masing. Dalam Undang –

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS sebagai

dasar pelaksanaan pendidikan di Indonesia dicantumkan dalam Bab II Pasal 3

bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah),

pendidikan informal (keluarga), dan pendidikan nonformal (lingkungan).

Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah

melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.

Sekolah memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengembangkan

kemampuan – kemampuan dirinya yang masih bersifat potensial, sehingga

bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai individu maupun sebagai warga

negara.

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pendidikan antara

lain buku-buku pendidikan, laboratorium, alat-alat peraga dan perpustakaan. Hal

ini sesuai dengan isi Bab XII pasal 45 Undang – Undang SISDIKNAS Nomor 23

Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa “Setiap satuan pendidikan formal dan

nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan

pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,

kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”. Salah satu

sarana prasarana yang paling penting dan harus ada di sekolahan adalah

perpustakaan. Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang amat

penting yang memungkinkan tenaga kependidikan serta peserta didik memperoleh

kesempatan untuk memperluas dan memperoleh pengetahuan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Lasa Hs (2007: 13) yang menyatakan bahwa “Keberadaaan

perpustakaan sekolah diharapakan berfungsi sebagai media pendidikan, tempat

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

belajar, penelitian sederhana, pemanfaatan teknologi informasi, kelas alternatif,

dan sumber informasi”. Dengan adanya perpustakaan diharapkan tujuan

pendidikan dapat tercapai. Seperti yang diungkapkan oleh Sulistyo Basuki (1991:

51) bahwa “Tujuan khusus perpustakaan sekolah ialah membantu sekolah

mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan

tersebut bernaung”.

Perpustakaan mempunyai peran yang sangat besar karena dalam

perpustakaan tersimpan buku – buku dan bahan pustaka lain yang dapat

membantu peserta didik dan tenaga kependidikan dalam proses belajar mengajar.

Ibrahim Bafadal (1992: 3) menyatakan bahwa “Perpustakaan tidak hanya sebagai

tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip, perpustakaan harus dapat

dijadikan atau berfungsi sebagai sumber informasi bagi setiap yang

membutuhkan”. Peserta didik yang tidak mempunyai buku – buku pegangan

pelajaran dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah. Buku – buku dan bahan

pustaka lain dapat dijadikan sumber informasi yang diperlukan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan. Peserta didik dapat memanfaatkan buku – buku yang

tersedia di perpustakaan, sehingga buku – buku yang tersedia tidak hanya

dijadikan pajangan atau hiasan. Guru dapat memberikan tugas kepada siswa yang

mengarah kepada pencarian hal – hal yang baru yang dapat diperoleh di

perpustakaan utamanya dalam pelajaran sejarah.

Di sekolah diajarkan beberapa mata pelajaran, dan siswa biasanya

mempunyai kecenderungan untuk menyukai atau mempunyai minat terhadap

salah satu atau beberapa mata pelajaran. Mata pelajaran sejarah adalah salah satu

mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Meskipun pelajaran sejarah secara

umum adalah golongan pelajaran yang terpinggirkan, tetapi tidak menutup

kemungkinan ada siswa yang menyukai atau mempunyai minat pada pelajaran

sejarah. Minat merupakan salah satu faktor yang kuat dalam menetukan

keberhasilan seseorang. Muhibbin Syah (1995: 136) menyatakan bahwa “Minat

dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang –

bidang studi tertentu”. Dalam hal ini siswa yang mempunyai minat pada

pelajaran sejarah akan sungguh – sungguh dalam mengikuti proses belajar

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

mengajar di sekolah. Ia akan berusaha sebaik mungkin agar mendapatkan hasil

yang optimal dalam pelajaran sejarah.

Minat pada pelajaran sejarah yang ada pada diri siswa akan mendorong

siswa tersebut untuk mencari informasi lebih jauh mengenai hal – hal yang

berhubungan dengan peristiwa sejarah. Dengan mengetahui peristiwa – peristiwa

yang telah terjadi siswa akan mudah untuk memahami nilai – nilai yang

terkandung di dalam peristiwa sejarah. Hal ini mendorong siswa mempunyai

kepekaan terhadap hal – hal yang terjadi di sekitarnya dan mengambil hikmah dari

peristiwa yang terjadi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wang Gungwu

dalam Dudung Abdurrahman (2007: 15) bahwa :

“Sejarah memiliki beberapa kegunaan. Pertama, untuk melestarikan identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu guna kelangsungan hidup. Kedua, untuk mengambil pelajaran dan teladan dari contoh – contoh di masa lalu sehingga memberikan azas manfaat secara lebih khusus demi kelangsungan hidup. Ketiga, sebagai sarana pemahaman mengenai makna hidup dan mati”.

Berdasarakan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pemanfaatan sarana

dan prasarana yang ada di sekolah utamanya perpustakaan sangatlah penting

karena dapat menunjang keberhasilan belajar siswa khususnya dalam pelajaran

sejarah. Jika siswa mempunyai minat pada pelajaran sejarah, maka siswa tersebut

akan mudah untuk memahami nilai-nilai yang ada dalam peristiwa sejarah, yang

mana nilai – nilai tersebut sangat penting bagi kehidupan siswa itu sendiri baik

kehidupan di rumah, lingkungan tempat tinggalnya maupun di sekolah. Dengan

memahami nilai – nilai kesejarahan, siswa menjadi peka terhadap kejadian –

kejadian yang sedang berlangsung di sekitarnya dan dapat mengambil hikmah

atau pelajaran dari setiap peristiwa penting yang ada. Melihat hal tersebut maka

dilakukanlah suatu penelitian yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN MINAT PADA PELAJARAN

SEJARAH DENGAN PEMAHAMAN NILAI KESEJARAHAN SISWA KELAS

VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009”.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

B. Identifikasi Masalah

Adapun permasalahan yang diidentifikasikan berkaitan dengan latar

belakang masalah yang telah diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan perpustakaan dalam proses belajar mengajar sangat penting,

karena siswa dapat memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan. Apakah siswa menyadari pentingnya pemanfaatan

perpustakaan untuk memperoleh informasi ?

2. Buku – buku di perpustakaan bisa dimanfaatkan siswa untuk memperdalam

pengetahuan, ataupun mencari informasi yang berhubungan dengan pelajaran

yang belum dipahaminya. Apakah siswa sering memanfaatkan buku – buku

yang ada di perpustakaan ?

3. Apakah pemanfaatan perpustakaan akan mempengaruhi minat pada pelajaran

sejarah siswa ?

4. Apakah minat pada pelajaran sejarah akan mempengaruhi pemahaman nilai

kesejarahan siswa ?

5. Apakah siswa sadar akan pentingnya pemahaman nilai kesejarahan ?

6. Apakah terdapat hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dan minat pada

pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa kelas VIII SMP

Negeri 3 Doplang ?

C. Pembatasan Masalah

Agar suatu masalah dapat dikaji ssecara mendalam, maka perlu adanya

pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar masalah yang dikaji menjadi jelas

dan dapat mengarahkan perhatian dengan tepat, karena apabila suatu masalah

terlalu luas maka akan menyulitkan untuk dikaji dan diteliti secara mendalam.

Untuk memudahkannya maka masalah tersebut harus dibatasi terlebih dahulu

sehingga dalam pemecahannya dapat dilakukan secara jelas dan terarah.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan keterbatasan dari peneliti,

maka permasalahan dibatasi pada hubungan antara pemanfaatan perpustakaan,

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

minat pada pelajaran sejarah, dan pemahaman nilai kesejarahan siswa. Untuk

memperjelas masalah tersebut, akan diuraikan satu persatu sebagai berikut :

1. Pemanfaatan perpustakaan adalah tingkat pemanfaatan perpustakaan oleh

siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang tahun ajaran 2008/2009 sebagai

sarana terpenting dalam proses balajar mengajar di sekolah.

2. Minat pada pelajaran sejarah adalah minat siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Doplang tahun ajaran 2008/2009 pada mata pelajaran sejarah sebagai salah

satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

3. Pemahaman nilai kesejarahan adalah pemahaman siswa kelas VIII SMP

Negeri 3 Doplang tahun ajaran 2008/2009 terhadap nilai – nilai yang

terkandung dalam peristiwa – peristiwa sejarah yang sudah terjadi, sehingga

siswa dapat memetik pelajaran dari peristiwa – peristiwa tersebut.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalah

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dengan

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang

Tahun Ajaran 2008/2009?

2. Apakah terdapat hubungan antara Minat pada Pelajaran Sejarah dengan

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang

Tahun Ajaran 2008/2009 ?

3. Apakah terdapat hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dan Minat pada

Pelajaran Sejarah secara bersama – sama dengan Pemahaman Nilai

Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang Tahun Ajaran

2008/2009 ?

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dan

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang

Tahun Ajaran 2008/2009.

2. Untuk mengetahui hubungan antara Minat pada Pelajaran Sejarah dan

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang

Tahun Ajaran 2008/2009.

3. Untuk mengetahui hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dan Minat

pada Pelajaran Sejarah secara bersama – sama dengan Pemahaman Nilai

Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang Tahun Ajaran

2008/2009.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis :

a) Memberikan tambahan pengetahuan ilmu sejarah, khususnya yang

berkaitan dengan topik : Pemanfaatan Perpustakaan dan Minat Pada

Pelajaran Sejarah dengan Pemahaman Nilai Kesejarahan.

b) Dengan penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

2. Manfaat Praktis :

a) Untuk memberikan bahan masukan dan sumbangan kepada pihak

terkait, agar dapat dipergunakan sebagai bahan pengalaman pada

umumnya.

b) Sebagai titik tolak untuk melaksanakan penelitian sejenis secara

mendalam.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Perpustakaan

a. Perpustakaan

Menurut kaidah Bahasa Indonesia, kata perpustakaan terbentuk dari kata

dasar “pustaka”, mendapat awalan “per” dan akhiran “an”. Poerwodarminto

(1987: 782) mengartikan kata “pustaka” sebagai “buku atau kitab”, sehingga

“Perpustakaan” dapat diartikan sebagai “kumpulan buku-buku atau bacaan”.

Pengertian lain dikemukakan oleh Sulistyo Basuki (1991: 3) bahwa

“Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah ruangan, atau gedung itu

sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang

biasanya menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk

dijual”. Pengertian terbitan adalah mencakup majalah, koran, laporan, naskah dan

lain sebagainya yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi.

Muljani A. Nurhadi (1983: 4) mendefinisikan “Perpustakaan adalah

suatu unit kerja yang merupakan tempat mengumpulkan, menyimpan dan

memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola secara tertentu, untuk

dipergunakan secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi”.

Sebagai unit kerja, perpustakaan harus mempunyai komponen – komponen yang

mendukung pelaksanaan program perpustakaan, antara lain adanya petugas,

sarana dan biaya. Petugas perpustakaan merupakan pengelola agar perpustakaan

dapat berjalan dinamis, sarana yang diperlukan untuk kelengkapan fisik dalam

menyediakan koleksi bahan pustaka, sedangkan biaya dipergunakan untuk

mencukupi seluruh komponen yang diperlukan dalam perpustakaan.

Istilah koleksi bahan pustaka dipergunakan untuk menunjukkan bahwa

yang disimpan dan dipelihara bukan hanya buku, tetapi juga semua bahan yang

memuat informasi. Koleksi yang sudah ada perlu diatur, dikelola, disusun dan

diorganisasi secara sistematis agar buku dan bahan pustaka yang dikehendaki

mudah ditemukan secara cepat dan tepat sewaktu – waktu dibutuhkan. Menurut

8

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

pendapat Soeatminah (1992: 35) “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang

ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan

pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku – buku

maupun bukan buku (non book materials) yang diorganisasi secara sistematis

dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid – murid dan guru – guru

dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa keberadaan perpustakaan

sekolah bertujuan untuk memberi pelayanan kepada sekolah, khususnya bagi para

siswa dan guru agar kegiatan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

lancar. Oleh sebab itu bahan – bahan perpustakaan yang ada di sekolah

disesuaikan dengan tujuan tersebut. Dalam hal ini peranan perpustakaan sekolah

sangat penting karena dapat menyumbangkan bantuan yang besar sekali

manfaatnya dalam menunjang proses pendidikan. Dengan demikian dapat diambil

kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di

lingkungan sekolah yang menyediakan bahan – bahan pustaka yang berupa buku

maupun bukan buku yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruangan

sehingga dapat dimanfaatkan oleh para siswa dan guru dalam proses belajar

mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

b. Ciri – ciri Perpustakaan Sekolah

Menurut Ibrahim Bafadal (2001: 2) ciri – ciri perpustakaan sekolah

adalah sebagai berikut :

1) Perpustakaan itu suatu unit kerja. Adanya perpustakaan tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu.

2) Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka. Di perpustakaan disediakan sejumlah bahan pustaka. Bahan pustaka bukan hanya berupa buku – buku, tetapi juga bukan berupa buku (non book materials). Bahan – bahan pustaka tersebut tidak hanya disusun dan disimpan tetapi dikelola sebaik – baiknya menurut aturan tertentu.

3) Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai. Tujuan pengelolaan atau pengaturan bahan – bahan pustaka tidak lain adalah agar dapat digunakan dengan sebaik – baiknya oleh pemakainya. Lebih lanjut lagi adalah bagaimana agar dengan pengaturan tersebut

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

dapat membangkitkan minat setiap pemakai untuk selalu mengunjungi perpustakaan.

4) Perpustakaan sebagai sumber informasi. Perpustakaan tidak hanya sebagai tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai sumber informasi bagi setiap yang membutuhkan. Dengan kata lain, tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu bisa dikatakan sebagai perpustakaan apabila dapat memberikan informasi bagi setiap yang memerlukan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa perpustakaan sekolah

merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang

mengelola bahan – bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan berupa buku

(non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu

sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

c. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Fungsi perpustakaan sekolah merupakan suatu tugas atau jabatan yang

harus di lakukan di dalam perpustakaan tersbut. Menurut Ibrahim Bafadal (2001:

6) fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1) Fungsi edukatif. Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku – buku baik buku – buku fiksi maupun non fiksi. Selain itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku – buku yang sebagian besar pengadaanya disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

2) Fungsi informatif. Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan – bahan pustaka berupa buku – buku, tetapi juga menyediakan yang bukan berupa buku (non book material). Semua ini akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid – murid.

3) Fungsi tanggung jawab administratif. Setiap murid yang akan masuk ke perpustakaan sekolah harus menunjukkan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan membawa tas, tidak mengganggu teman – temannya yang sedang belajar. Apabila ada murid yang terlambat mengembalikan buku pinjamannya didenda, dan apabila ada murid yang menghilangkan buku pinjamannya harus menggantinya, baik dengan cara dibelikan di toko, maupun difotokopikan. Semua ini mendidik murid – murid ke arah tanggung jawab, juga membiasakan murid – murid bersikap dan bertindak secara administratif.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

4) Fungsi riset. Adanya bahan pustaka yang lengkap, murid –murid dan guru – guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan – keterangan yang diperlukan.

5) Fungsi rekreatif. Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat – tempat tertentu, tetapi secara psikologisnya. Selain itu, fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca buku – buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat belajar bagi

para siswa. Hal ini tampak pada kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada setiap

kunjungannya di perpustakaan sekolah. Siswa bertujuan untuk belajar berbagai

hal yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di sekolah.

Selain itu para siswa dapat berlatih menelusuri koleksi buku – buku perpustakaan

sekolah, mencari informasi maupun hanya sekedar rekreatif untuk mengisi waktu

senggangnya.

d. Ruang Perpustakaan Sekolah

Tempat yang disediakan untuk perpustakaan harus terpisah dari aktivitas

lain. Membaca dan belajar memerlukan konsentrasi dan ketenangan, oleh karena

itu letak ruang pepustakaan sekolah sebaiknya tidak terlalu berdekatan dengan

ruang pendidikan jasmani atau ruang musik. Dalam mendirikan gedung

perpustakaan sekolah harus mempertimbangkan dengan cermat tentang lokasi,

untuk itu ada beberapa asas atau pedoman yang perlu diperhatikan pada waktu

mendirikan gedung perpustakaan sekolah, atau dalam memilih salah satu ruangan

untuk kepentingan perpustakaan sekolah.

Menurut Ibrahim Bafadal (2001: 152) asas atau pedoman dalam memilih

ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1) Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaannya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu gedung atau ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas – kelas yang ada.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

2) Gedung perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari tempat parkir. Asas ini perlu dipertimbangkan, khususnya pada sekolah – sekolah yang luas sekali, dan lebih – lebih melayani pengunjung pada sore hari.

3) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan yang sekiranya mengganggu ketenangan murid – murid yang sedang belajar di perpustakaan sekolah.

4) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya mudah dicapai kendaraan yang akan mengangkut buku – buku.

5) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya kebakaran, kebanjiran maupun dari pencurian.

6) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan di lokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan datang.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ruang perpustakaan

sekolah sebaiknya berpedoman pada asas – asas tersebut, sehingga dapat

menunjang proses belajar mengajar yang baik dan para siswa maupun guru dapat

merasakan kenyamanan selama menggunakan ruang perpustakaan sekolah. Tata

ruang perpustakaan diatur secara sistematis oleh para petugas perpustakaan,

penataan ruang perpustakaan sekolah memiliki beberapa manfaat yang harus

dicapai. Manfaat tersebut menjadi pedoman atau bahan pertimbangan pada setiap

aktivitas penataan ruang. Manfaat – manfaat yang diharapkan melalui penataan

ruang perpustakaan sekolah menurut Ibrahim Bafadal (2001: 170) adalah sebagai

berikut :

1) Dapat menciptakan suasana aman, nyaman dan menyenangkan untuk belajar bagi murid, guru maupun pengunjung lain.

2) Mempermudah murid, guru dan pengunjung lain dalam mencari bahan – bahan pustaka yang diinginkan.

3) Petugas perpustakaan sekolah mudah memproses bahan pustaka, memberikan layanan dan melakukan pengawasan.

4) Bahan – bahan pustaka aman dari segala sesuatu yang merusaknya. 5) Memudahkan petugas perpustakaan sekolah dalam melakukan

perawatan terhadap semua perlengkapan perpustakaan sekolah.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam

penataan ruang perpustakaan sekolah penting untuk memperhatikan sistem

pelayanan perpustakaan yang digunakan. Tujuan yang hendak dicapai dengan

adanya penataan ruang perpustakaan sekolah yang memperhatikan sistem

pelayanan yang digunakan untuk memperlancar proses pekerjaan – pekerjaan

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

yang dikerjakan oleh petugas perpustakaan sekolah, dan untuk menciptakan

suasana yang menyenangkan bagi murid – murid, guru – guru dan pengunjung

lainnya.

e. Bahan Pustaka

Agar dapat melaksanakan proses belajar mengajar yang dinamis,

perpustakaan sekolah diharapkan menjadi pusat pelayanan yang menyuguhkan

bahan pustaka yang dipilih dengan seksama mengenai semua mata pelajaran dan

tingkat kemampuan membaca. Isi perpustakaan sekolah mencakup bukan hanya

buku – buku saja, tetapi juga pamflet, gambar – gambar, surat kabar, slide film,

globe, peta, tape dan bahan – bahan audio visual lainnya.

Menurut Ibrahim Bafadal (2001: 27) jenis bahan pustaka bisa ditinjau

dari bentuk fisiknya dan dari isinya, yang meliputi :

1) Ditinjau dari bentuk fisik, bahan – bahan pustaka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : a) Bahan – bahan pustaka berupa buku – buku, seperti buku tentang

psikologi, buku bahasa Indonesia, buku – buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku tentang agama, buku tentang ilmu pengetahuan alam.

b) Bahan – bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam. Bahan – bahan pustaka yang bukan berupa buku ini dapat dibagi lagi mejadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut :

(1) Bahan – bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah, brosur, laporan, karangan – karangan, kliping.

(2) Bahan – bahan berupa alat pengajaran, seperti piringan hitam, radio, tape recorder, film slide projector, film strip projector.

2) Ditinjau dari isinya, bahan – bahan pustaka dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut : a) Bahan – bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku – buku

fiksi, seperti buku cerita anak – anak, cerpen, novel. b) Bahan – bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku –

buku non fiksi, seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedi, majalah dan surat kabar.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dari

bahan pustaka adalah kumpulan sumber informasi baik yang berupa buku maupun

bukan buku, buku fiksi maupun buku non fiksi yang menunjang kegiatan belajar

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

mengajar dan memberikan pengetahuan umum yang sesuai dengan tingkat

kecerdasan, kemampuan membaca dan perkembangan jiwa siswa dan tuntutan

profesi guru.

f. Pustakawan

Pustakawan adalah orang yang ahli di bidang kepustakaan. Untuk

mengelola perpustakaan sekolah dibutuhkan orang – orang yang mampu

mengelola perpustakaan dengan baik, petugas yang profesional, mengetahui

tujuan, memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang organisasi, administrasi

dan pekerjaan yang bersifat teknis perpustakaan.

Menurut Soeatminah (1992: 132) persyaratan pustakawan yang

profesional adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kemampuan dan kemauan untuk melayani orang lain dengan ramah, sopan dan tekun.

2) Berpenampilan menyenangkan sehingga orang tidak segan bertanya atau minta tolong.

3) Pandai bergaul sehingga orang merasa diperhatikan. 4) Memiliki pengetahuan umum yang luas sehingga dapat diajak bicara

mengenai berbagai macam topik dan lain – lain.

Menurut Irawati Singarimbun(1982: 47) sistem pelayanan perpustakaan

ada dua macam :

1) Sistem tertutup. Pada sistem tertutup, pembaca tidak dapat langsung ke rak buku. Dia hanya dapat mengetahui koleksi melalui katalog. Bila ada yang diinginkan, maka nomor buku dicatat dan diberikan kepada petugas. Petugas yang akan mengambilkannya dari rak.

2) Sistem terbuka. Pada sistem terbuka, pembaca dapat langsung ke rak buku. Sistem ini sangat menguntungkan bagi pembaca, tetapi bagi perpustakaan risiko buku hilang sangat besar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab

pustakawan tidak hanya memberikan pelayanan kepada siswa saja tetapi juga

menciptakan suasana lingkungan yang nyaman, tenang dan tertib sehingga siswa

yang mengunjungi perpustakaan merasa betah tinggal di dalam perpustakaan.

Selain itu dalam memberikan pelayanan juga memperhatikan kebutuhan dan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

kondisi siswa sehingga siswa tidak kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh

pustakawan.

g. Manfaat Perpustakaan.

Informasi selalu dibutuhkan setiap orang dalam kehidupannya sehari-

hari, tanpa informasi seseorang tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan.

Informasi dapat diperoleh dari banyak sumber, baik manusia, media cetak ataupun

media elektronik.

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting

karena perpustakaan sebagaimana yang dikatakan oleh Pawit M. Yusuf (1988: 10)

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Tempat dihimpunnya beraneka ragam sumber informasi.

2) Tempat diolahnya beraneka ragam sumber informasi.

3) Tempat disebarluaskannya beraneka ragam sumber informasi.

4) Dalam hal – hal tertentu berfungsi sebagai lahirnya informasi.

Sedangkan menurut pendapat Ibrahim Bafadal (2001: 5) manfaat

perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1) Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid – murid terhadap membaca.

2) Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid. 3) Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri

yang akhirnya murid – murid mampu belajar mandiri. 4) Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik

membaca. 5) Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan

berbahasa. 6) Perpustakaan sekolah dapat melatih murid – murid ke arah tanggung

jawab. 7) Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid – murid dalam

menyelesaikan tugas – tugas sekolah. 8) Perpustakaan sekolah dapat membantu murid – murid menemukan

sumber – sumber pengajaran. 9) Perpustakaan sekolah dapat membantu murid – murid, guru – guru, dan

anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi di sekolah penting

artinya baik bagi guru maupun siswa. Guru mencari informasi untuk perbaikan

pengajarannya, sedangkan siswa mencari informasi untuk menunjang

keberhasilan belajarnya. Dari perpustakaan guru dapat menggunakan buku-buku

yang tersedia untuk menyiapkan bahan-bahan pelajaran yang akan disampaikan

kepada siswa. Hal ini dilakukan guru karena adanya tuntutan perkembangan ilmu

pengetahuan yang pesat serta adanya anggapan bahwa guru harus mempunyai

pengetahuan yang lebih luas dari siswanya.

Menyadari manfaat perpustakaan yang demikian, juga ditunjang oleh

adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak sekolah yang

melengkapi perpustakaannya dengan alat – alat seperti gambar, grafik, bagan –

bagan ataupun benda – benda tiruan yang dapat memperjelas informasi yang

dibutuhkan guru dan peserta didik. Berdasarkan gambaran di atas, maka

disebutkan manfaat perpustakaan sekolah dalam kaitannya dengan keberhasilan

belajar dan mengajar sebagi berikut:

1) Bagi peserta didik :

a) Perpustakaan sekolah dapat memberikan dasar – dasar studi mandiri.

b) Perpustakaan sekolah dapat memberikan jawaban yang cukup memuaskan

peserta didik terhadap rasa keingintahuannya terhadap sesuatu, karena

dengan mempelajari buku – buku atau bahan pustaka lainnya, pertanyaan

yang terdapat dalam hatinya bisa terjawab.

c) Perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi peserta

didik untuk malanjutkan kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca yang

sudah dimiliki dapat mendorong kemauan peserta didik berpikir secara

rasional, kritis dan kreatif, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh

akan semakin luas.

2) Bagi guru :

a) Perpustakaan sekolah dapat memberikan masukan baru bagi guru untuk

memperbaiki pengajarannya.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

b) Perpustakaan sekolah dapat membantu memperluas pengetahuan guru

tentang materi pengajarannya, guru dapat menghidupkan kelas, terutama

bagi guru bidang studi sejarah.

Indikator – indikator yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan

perpustakaan oleh siswa antara lain sebagai berikut :

1) Kesadaran siswa dalam memanfaatkan perpustakaan

2) Kebutuhan membaca ke perpustakaan.

3) Mengerjakan tugas-tugas di perpustakaan

4) Mencari dan meminjam buku – buku atau literatur serta studi pustaka.

5) Sistem pelayanan yang diterapkan

6) Suasana lingkungan

7) Penataan buku

2. Minat Pada Pelajaran Sejarah

a. Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu unsur yang berasal dari anak dan

mempengaruhi keberhasilan belajar. Tanpa adanya minat terhadap materi belajar

hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut H.C.Witherington

(1983: 110) “Minat adalah kesadaran seseorang pada suatu obyek, suatu soal atau

suatu situasi yang mengandung sangkut paut dirinya”. Sedangkan W.S.Winkel

(1991: 105) berpendapat bahwa “Minat adalah kecenderungan yang menetap

dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu”. Poerwodarminto (1987: 650) “Minat adalah

perhatian; kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu; keinginan”.

Kartini Kartono (1996:112) “Minat merupakan momen dari

kecenderungan yang terarah secara intensif kepada obyek yang dianggap

penting”. Definisi lain menyebutkan bahwa minat adalah kecenderungan orang

untuk tertarik dalam suatu pengalaman dan untuk terus demikian itu, sementara

aversi (kebencian, keengganan) ialah kecenderungan untuk berpaling dari

pengalaman lain.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Dari pengertian dan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa minat

adalah suatu kesadaran dan kecenderungan dari seseorang yang mendorong orang

tersebut untuk merasa tertarik pada sesuatu obyek atau bidang tertentu dan

memberikan stimuli untuk memperhatikan seseorang atau sesuatu barang yang

dapat berpengaruh terhadap pengalamannya, maupun untuk menerima atau

menolak suatu kegiatan.

Elizabeth B. Hurlock (1999:114) mengatakan bahwa “Minat memainkan

peranan yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang

besar atas perilaku dan sikap – sikap”. Jadi apabila seseorang benar – benar

berminat terhadap suatu obyek, maka akan berpengaruh terhadap segala sikap dan

perilakunya. Minat yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi fasilitas dasar atau

landasan dalam melaksanakan suatu aktivitas sehingga dapat diperoleh hasil yang

optimal. Minat berperan dalam mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya.

Tujuan seseorang akan tercapai jika motif yang ada dalam dirinya selalu

mendorong dan memacunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ngalim Purwanto

(1990:56) yang mengatakan “Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan

dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu”. Minat dapat menjadi sumber

motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan

keinginannya. Besar kecilnya minat turut mempengaruhi dorongan seseorang

untuk beraktivitas. Setiap aktivitas yang dikerjakan dengan penuh minat maka

dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik, tetapi apabila aktivitas yang dikerjakan

tanpa disertai minat, maka hasilnya kurang optimal.

b. Pengertian Sejarah

Menurut Alfian yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman (2007: 14)

“Sejarah” dikatakan berasal dari bahasa Arab “syajarah” artinya “pohon”. Dalam

bahasa asing lainnya, istilah sejarah disebut histore (Prancis), geschichte

(Jerman), histoire atau geschiedenis (Belanda) dan history (Inggris). Akar kata

history ini berasal berasal dari historia (Yunani) yang berarti pengetahuan tentang

gejala-gejala alam terutama mengenai umat manusia yang bersifat kronologis,

sedangkan yang tidak bersifat kronologis dipakai kata scientia atau science.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Kuntowijoyo (2001: 1) memberi batasan kata sejarah berasal dari bahasa Arab

syajara yang berarti terjadi, syajarah yang berarti pohon, syajarah anasab berarti

pohon silsilah; bahasa Inggris history, bahasa Latin dan Yunani historia, bahasa

Yunani history atau istor berarti orang pandai. Sejarah adalah rekonstruksi masa

lalu (Kuntowijoyo, 2001: 18).

Secara umum, sejarah merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan

manusia di masa lampau maupun sekarang. Sejarah dapat berarti subyektif dan

juga obyektif. Disebut subyektif tidak lain karena sejarah memuat unsur – unsur

dan isi subyek (pengarang, penulis). Baik pengetahuan maupun gambaran sejarah

adalah hasil penggambaran atau rekonstruksi dari pengarang, maka mau tidak

mau membuat sifat – sifatnya, gaya bahasanya, struktur pemikirannya,

pandangannya dan sebagainya. Sedangkan bersifat obyektif adalah menunjuk

kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri.

Jadi minat belajar sejarah adalah kecenderungan dari suatu pengalaman

yang mempelajari suatu proses pembentukan pribadi untuk memahami sejarah

sebagai ilmu pengetahuan yang berlangsung terus menerus dalam hubungannya

dengan kecenderungan tingkah laku untuk tertarik pada sejarah. Dapat

disimpulkan bahwa minat sejarah adalah suatu kecenderungan seseorang untuk

tertarik dan memusatkan perhatian pada pelajaran sejarah dengan melakukan

pengkajian dan latihan – latihan untuk mencapai pemahaman akan peristiwa –

peristiwa masa lampau, menggambarkan pertumbuhan yang terus menerus dari

alam dan manusia. Minat belajar sejarah yang telah berada pada diri anak didik

akan memberikan kemungkinan penelaahan lebih lanjut tentang makna – makna

sejarah, karena pengetahuan tentang fakta sejarah tanpa adanya kajian tentang

nilai – nilai yang terdapat pada mata pelajaran sejarah hanya akan membawa

matinya minat belajar sejarah pada siswa.

Indikator – indikator untuk mengukur minat siswa terhadap mata

pelajaran sejarah antara lain sebagai berikut:

1) Pandangan siswa terhadap mata pelajaran sejarah.

2) Kemauan siswa untuk mempelajari sejarah.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

3) Kepekaan siswa dalam menanggapi masalah dan peristiwa penting dalam

sejarah.

4) Rasa ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran sejarah.

5) Kemauan siswa untuk belajar di rumah.

3. Pemahaman Nilai Kesejarahan

a. Hakikat Pemahaman

Setiap manusia sebenarnya telah mempunyai pemahaman tertentu

tentang dirinya dan dunianya betapa pun sederhananya. Tanpa hal ini tidak

mungkin manusia menjalankan kehidupannya di dunia. Pemahaman berfungsi

sebagai pedoman bagi berbagai kegiatan hidupnya. Perilaku tidak hanya

ditentukan oleh lingkungan hidupnya, tetapi juga ditentukan oleh pemahamannya

tentang diri dan dunianya. Dalam proses belajar mengajar, pada umumnya

kemampuan intelektual serta ketrampilan siswa yang diharapkan lebih ditekankan

pada peningkatan pemahaman. Hal ini dikarenakan apabila siswa berhadapan

dengan informasi, maka ia harus tahu apa yang dikomunikasikan serta dapat

mengambil ide – ide dari apa yang diinformasikan tersebut. Penekanan dari

pemahaman di sini lebih pada tujuan, perilaku serta respon dari individu sehingga

ia mampu memahami isi dari suatu pesan.

Setiap pemahaman merupakan hasil dari proses belajar. Oleh karena itu

pemahaman seseorang dapat berbeda atau bahkan bertentangan dengan

pemahaman orang lain, sebagai akibat dari perbedaan proses belajar yang

berlangsung dalam diri masing – masing. Mereka mempunyai perbedaan

pengalaman, lingkungan sosial atau lingkungan pendidikan dimana proses belajar

berlangsung. Dengan kata lain, setiap pemahaman manusia adalah relatif,

tergantung pada lingkungan hidupnya. Poerwodarminto (1987: 694) pemahaman

berasal dari kata paham yang berarti mengerti benar atau tahu benar. Sedangkan

pemahaman sendiri adalalah suatu proses, cara, perbuatan memahami atau

memahamkan.

Benjamin S. Bloom (1984:17) memasukkan kategori pemahaman

(comprehension) ke dalam klasifikasi ranah kognitif. Klasifikasi itu disusun

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

secara heirarkis mulai dari taraf yang paling rendah ke taraf yang lebih tinggi,

yaitu : (1) pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)

penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (syinthesis), dan (6)

evaluasi (evaluation). Selanjutnya Bloom mengklasifikasikan kategori

pemahaman menjadi tiga, yaitu : pertama translation atau terjemahan, kedua

interpretation atau interpretasi dan yang ketiga adalah ekstrapolation atau

ekstrapolasi (Benjamin S Bloom, 1971:89).

Translation atau terjemahan maksudnya adalah individu dapat

menggunakan informasi yang diterima ke dalam bahasa lain, situasi lain, dan pada

komunikasi yang lain. Aktivitas pada kegiatan menerjemahan ini meliputi

pemberian variasi pada bagian – bagian komunikasi, dan memisahkan arti bagian

komunikasi – komunikasi tersebut sesuai dengan konteks dan idenya. Perilaku

translation ini menempati posisi antara klasifikasi pengetahuan dengan tipe

perilaku interpretasi, ekstrapolasi, analisis, sintesis, aplikasi dan evaluasi

(Benjamin S Bloom, 1984:92). Ini didasarkan pada asumsi bahwa seseorang yang

berkompeten dalam perilaku ini secara langsung berhubungan dengan

pengetahuan. Dalam setiap komunikasi digunakan lambang – lambang yang

merupakan konsep – konsep umum atau kumpulan ide – ide yang relevan.

Abstraksi ide – ide ini dibutuhkan untuk ditransformasikan, sehingga menjadi

dasar untuk berpikir yang lebih kompleks dengan menggunakan simbol sebagai

alat berpikir, dibanding dengan analisis, sintesis maupun aplikasi.

Klasifikasi yang kedua adalah interpretation, kegiatan interpretasi

meliputi hubungan antara susunan komunikasi dengan ide yang dipahami

sehingga membentuk konfigurasi baru dalam pemikiran individu. Termasuk di

dalamnya hubungan yang penting antara ide – ide dan relevannya dalam

pembuatan generalisasi. Wujud dari perilaku ini ditunjukkan dengan adanya

kesimpulan atau generalisasi yang dibuat individu. Tipe ketiga dari aspek

pemahaman ini adalah ekstrapolation, yang meliputi kegiatan pembuatan estimasi

atau prediksi yang berdasar pada pengertian dan kecenderungan atau kondisi –

kondisi yang diterangkan dalam komunikasi. Termasuk didalamnya adalah

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

pembuatan kesimpulan yang berkenaan dengan implikasi dan konsekuensinya,

serta efek – efek yang timbul dari adanya komunikasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah suatu proses,

perbuatan dan pikiran untuk menangkap arti dari suatu paham yang telah

dipelajari yang terlibat antara lain dalam kemampuan seseorang menafsirkan

informasi, meramalkan akibat suatu peristiwa dan kemampuan sejenis.

Pemahaman adalah suatu perilaku belajar yang meliputi tiga kegiatan yaitu

translation atau menerjemahkan, interpretation atau menginterpretasikan dan

ekstrapolation atau membuat estimasi dan prediksi. Aspek pemahaman dalam

taksonomi termasuk kawasan kognitif, sehingga untuk mengukurnya

menggunakan tes kemampuan.

b. Nilai Sejarah

Nilai adalah sesuatu yang abstrak, sehingga sulit untuk dirumuskan

dalam suatu pengertian yang jelas. Banyak penulis dan peneliti yang

mengemukakan definisi yang berbeda tentang nilai. Namun, secara umum definisi

tersebut mempunyai persamaan – persamaan. Nilai merupakan suatu yang luhur,

yang baik dan senantiasa dikejar dan ingin dicapai oleh setiap manusia. Nilai itu

sifatnya abstrak dan metafisis, yang hanya menjadi nyata atau tampak dalam

perilaku seseorang yang menghayatinya. Nilai tidak pernah terpisah dari pribadi

manusia. Pengalaman nilai itu pun bersifat sangat personal.

Nilai adalah keyakinan yang dipilih dan dipergunakan untuk

mempertimbangkan semua tindakannya, dan tiap orang memiliki nilai tertentu

yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Nilai adalah kepercayaan

yang bertahan lama pada diri seseorang yang berasal dari pengalaman yang

diperoleh, kemudian dihayati dan diambil menjadi milik pribadinya. Nilai sangat

mempengaruhi tingkah laku dalam hidup pribadi dan hidup masyarakat.

Poewodarminto (1987: 677) “Nilai adalah sifat – sifat (hal – hal) yang penting

atau berguna bagi kemanusiaan”. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa nilai adalah sesuatu yang dihayati oleh seseorang, sesuatu yang penting

bagi manusia. Nilai diperoleh dan berkembang karena pengaruh kebudayaan,

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

masyarakat dan kepribadian seseorang. Nilai – nilai akan memberi arah kepada

seseorang dalam bertingkah laku.

Berdasarkan berbagai definisi dan penjelasan tentang sejarah diatas

dapat disimpulkan bahwa sejarah hendaknya dapat memberikan pengertian,

penerangan dan pemahaman tentang masa lampau, sebagai cermin untuk masa

kini dan memprediksi masa depan. Diharapkan dengan belajar sejarah seseorang

akan dapat menafsirkan dan memahami sebab akibat suatu peristiwa sejarah.

Karena tujuan mempelajari sejarah ialah menjadi manusia yang berkepribadian

kuat. Ia tidak memerlukan hafalan, melainkan mengerti sesuatu agar dapat

menentukan sikapnya. Jadi yang dimaksud pemahaman nilai kesejarahan adalah

suatu proses, perbuatan dan pikiran untuk menangkap arti dari keyakinan yang

dipilih dan dipergunakan untuk mempertimbangkan semua tindakannya yang

dalam hal ini berhubungan dengan kehidupan manusia pada masa lampau.

Pemahaman sejarah siswa adalah kemampuan siswa untuk menangkap makna

sejarah, yang meliputti kemampuan menerjemahkan, menginterpretasi ide atau

simbol serta kemampuan membuat prediksi dari kesimpulan yang dibuatnya.

Indikator – indikator untuk mengukur pemahaman nilai kesejarahan

siswa antara lain sebagai berikut :

1) Mengidentifikasikan kebijakan – kebijakan pemerintah kolonial.

2) Mengidentifikasikan pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan – kebijakan

pemerintah kolonial.

3) Mengidentifikasikan bentuk – bentuk perlawanan rakyat dan kerajaan –

kerajaan menentang koloni Barat di berbagai daerah di Indonesia.

4) Nilai – nilai kesejarahan.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teori diatas dapat dikemukakan kerangka berpikir

sebagai berikut:

1. Hubungan pemanfaatan perpustakaan dan pemahaman nilai kesejarahan siswa.

Pemanfaatan perpustakaan adalah pemanfaatan perpustakaan sebagai

salah satu sumber informasi di sekolah yang apabila dimanfaatkan dengan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

baik akan dapat memperluas pengetahuan dan daya nalar siswa. Semakin

luasnya pengetahuan dan daya nalar siswa, maka siswa akan lebih mudah

dalam memahami nilai – nilai yang terdapat dalam peristiwa – peristiwa

sejarah. Dengan demikian, diduga ada hubungan antara pemanfaatan

perpustakaan dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa.

2. Hubungan minat pada pelajaran sejarah dan pemahaman nilai kesejarahan

siswa.

Minat pada pelajaran sejarah adalah rasa ketertarikan siswa terhadap

mata pelajaran sejarah yang telah berada pada diri anak didik, dengan adanya

minat pada pelajaran sejarah maka akan memberikan kemungkinan

penelaahan lebih lanjut kepada siswa tentang makna – makna/nilai – nilai

yang terdapat dalam peristiwa – peristiwa sejarah. Dengan demikian, diduga

ada hubungan antara minat pada pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai

kesejarahan siswa.

3. Hubungan pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah dengan

pemahaman nilai kesejarahan siswa.

Pemanfaatan perpustakaan adalah pemanfaatan perpustakaan sebagai

salah satu sumber informasi di sekolah yang apabila dimanfaatkan dengan

baik akan dapat memperluas pengetahuan dan daya nalar siswa. Minat pada

pelajaran sejarah adalah rasa ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran

sejarah. Dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah siswa dapat mencari

bahan – bahan/ sumber – sumber untuk memperdalam pengetahuannya

tentang sejarah. Dari sini akan terbentuk pribadi yang mampu memahami nilai

– nilai yang terdapat dalam peristiwa sejarah. Nilai – nilai yang dipilih dan

dihayati akan dipergunakan untuk mempertimbangkan semua tindakannya

yang berkaitan dengan pemilihan mana yang penting, tidak benar dan tidak

baik. Dengan demikian, diduga ada hubungan antara pemanfaatan

perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai

kesejarahan siswa.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dan Pemahaman Nilai

Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang Tahun Ajaran

2008/2009.

2. Ada hubungan antara Minat pada Pelajaran Sejarah dan Pemahaman Nilai

Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang Tahun Ajaran

2008/2009.

3. Ada hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dan Minat Pada Pelajaran

Sejarah secara bersama – sama dengan Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang Tahun Ajaran 2008/2009.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Setiap kegiatan penelitian, peneliti harus dapat memilih metode

pemecahan masalah yang tepat dan sesuai dengan obyek penelitian. Pemilihan

suatu metode harus berorientasi pada tujuan penelitian serta rancangan penelitan

yang telah ditetapkan. Metodologi berasal dari kata “methodos” yang berarti cara

atau jalan dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi, yang disebut metodologi adalah

cara atau jalan untuk memecahkan masalah. Menurut Winarno Surakhmad (1998:

13) “Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya

untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat – alat

tertentu”.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi adalah

suatu ilmu yang membahas cara atau metode yang ditempuh dalam kegiatan

penelitian ilmiah. Metodologi dalam penelitian ini meliputi tempat dan waktu

penelitian, desain penelitian, variabel dan definisi operasional, populasi dan

sampel, teknik dan alat pengumpulan data, teknik analisis data dan hipotesis

statistik.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Doplang yang terletak di

Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora dengan alasan sebagai

berikut :

1. Tersedianya data yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Adanya keterbukaan pihak sekolah sehingga memudahkan peneliti dalam

mengumpulkan data yang diperlukan dengan masalah yang diteliti.

3. Lokasi sekolah cukup dekat dari tempat tinggal peneliti sehingga

mempermudah untuk melakukan penelitian, baik dari segi transportasi, tenaga

dan biaya.

26

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan setelah pengajuan proposal penelitian yang

disetujui oleh dosen pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari berbagai

pihak yang berwenang. Adapun jadwal kegiatan penelitian tersusun dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 1 : Tabel kegiatan penelitian tentang Hubungan Antara Pemanfaatan Perpustakaan Dan Minat Pada Pelajaran Sejarah Dengan Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang Tahun Ajaran 2008/2009.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Bulan/minggu

Kegiatan I-IV I-IV I-IV I-IV I-IV

Penyusunan proposal ü

Penulisan angket ü ü

Uji coba ü

Pengumpulan data ü

Analisis data ü

Penulisan ü

B. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya harus menggunakan cara tertentu yang

dilaksanakan dengan terencana dan sistematis. Penentuan metode penelitian yang

tepat akan memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga hasil

penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Menurut Suharsimi

Arikunto (1998: 136) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sedangkan menurut Winarno

Surakhmad (1998: 13) “Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan

menggunakan teknik serta alat – alat tertentu”.

Dari pendapat di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa metode

penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menguji kebenaran dengan

menggunakan teknik dan alat tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

penelitian. Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang benar dan akurat, maka

peneliti dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode penelitian yang

tepat. Dalam penelitian terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh

peneliti. Secara umum metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga

macam, sebagaimana diungkapkan oleh Winarno Surakmad (1998: 132), yaitu :

1. Metode penelitian historis

2. Metode penelitian deskriptif

3. Metode penelitian eksperimen

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, sebab penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dan

minat pada pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa. Tujuan

penelitian deskriptif adalah untuk membuat suatu deskripsi atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan fenomena yang diselidiki.

Metode deskriptif bermaksud mengungkapkan situasi variabel sesuai dengan

keadaan yang ada pada saat penelitian ini dilaksanakan. Pelaksanaan metode –

metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi

meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu sendiri.

1. Desain Penelitian

Menurut Moh. Nazir (1988: 99) “Desain penelitian adalah semua proses

yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian ataupun hanya

mengenai pengumpulan dan analisis data”. Desain penelitian yang digunakan

harus mengikuti metode penelitian. Penelitian ini melukiskan dan menafsirkan

keadaan yang ada terhadap masing – masing variabel, baik variabel bebas maupun

variabel terikat, maka penelitian ini bersifat deskriptif.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang dikaji meliputi dua

variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pemanfaatan

perpustakaan (X1) dan minat pada pelajaran sejarah (X2), sedangkan variabel

terikatnya adalah pemahaman nilai kesejarahan siswa (Y). Penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pemanfaatan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

perpustakaan (X1) dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa (Y), mengetahui

ada tidaknya hubungan antara minat pada pelajaran sejarah (X2) dengan

pemahaman nilai kesejarahan siswa (Y), dan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan antara pemanfaatan perpustakaan (X1) dan minat pada pelajaran sejarah

(X2) secara bersama – sama dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa (Y).

Dengan konsep tersebut, dapat diketahui bahwa rancangan penelitian ini

adalah deskriptif korelasional yang mencari hubungan secara sendiri – sendiri

maupun secara bersama – sama. Dapat dijelaskan secara rinci bahwa penelitian ini

mencari hubungan antara X1 dengan Y, hubungan antara X2 dengan Y, dan

hubungan X1 dan X2 secara bersama – sama dengan Y.

Penelitian dapat digolongkan menjadi berbagai macam, menurut

Sutrisno Hadi (1983: 3) jenis – jenis penelitian berdasarkan atas sifat – sifat

masalah dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Penelitian historis b. Penelitian deskriptif c. Penelitian perkembangan d. Penelitian kasus atau penelitian lapangan e. Penelitian korelasional f. Penelitian kausal komparatif g. Penelitian eksperimental sungguhan h. Penelitian eksperimental semu i. Penelitian tindakan

Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian korelasional yaitu

peneliti akan mengkorelasikan variabel bebas dan terikat tetapi tidak ada

perlakuan (mengkorelasikan data yang sudah ada). Untuk memperjelas desain

dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan skema atau bagan sebagai berikut :

Gambar 1 : Desain Penelitian

Pemanfaatan Perpustakaan

Minat pada Pelajaran Sejarah

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

2. Variabel – variabel Penelitian

Menurut Moh. Nazir (1988: 49) “Variabel adalah konsep yang

mempunyai bermacam – macam nilai”. Dalam penelitian pendidikan, satu

variabel tidak mungkin hanya berkaitan dengan satu variabel yang lain saja,

melainkan selalu berkaitan dengan banyak variabel yang lain. Oleh karena itu,

seorang peneliti perlu mengidentifikasi terlebih dahulu terhadap variabel

penelitiannya.

Variabel penelitian diidentifikasi atas dua jenis yaitu variabel bebas

(independent) dan variabel terikat (dependent). Tentang variabel bebas dan

variabel terikat dapat dijelaskan bahwa apabila terdapat hubungan antara dua

variabel, misalnya variabel X dengan variabel Y maka variabel Y disebabkan oleh

variabel X, maka variabel Y dinamakan variabel terikat dan variabel X dinamakan

variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk

mengetahui besar sumbangan atau pengaruh dari variabel yang lain, sedangkan

variabel bebas adalah suatu variabel yang mempengaruhi variabel lain (Saifuddin

Anwar, 1997: 62). Dalam penelitian ini yang manjadi variabel adalah

pemanfaatan perpustakaan, minat pada pelajaran sejarah dan pemahaman nilai

kesejarahan siswa.

Adapun definisi operasional masing – masing variabel adalah sebagai

berikut :

a. Pemanfaatan perpustakaan adalah pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber

belajar dan informasi baik oleh guru maupun peserta didik untuk

meningkatkan dan memperlancar proses belajar mengajar di sekolah.

Adapun indikator untuk mengukur pemanfaatan perpustakaan oleh siswa yang

meliputi :

1) Kesadaran siswa dalam memanfaaatkan perpustakaan.

2) Kebutuhan membaca ke perpustakaan.

3) Mengerjakan tugas – tugas di perpustakaan.

4) Mencari dan meminjam buku – buku atau literatur serta studi pustaka.

5) Sistem pelayanan.

6) Suasana lingkungan.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

7) Penataan buku.

Skor tertinggi yang dikumpulkan dengan seperangkat alat angket atau

kuesioner yang menggambarkan pemanfaatan perpustakaan oleh siswa kelas

VIII SMP Negeri 3 Doplang, adalah pemanfaatan perpustakaan oleh siswa

sebagai sumber belajar dan informasi yang ada di sekolah.

b. Minat pada pelajaran sejarah adalah suatu kecenderungan seseorang untuk

tertarik dan memusatkan perhatian pada pelajaran sejarah dengan melakukan

pengkajian dan latihan-latihan untuk mencapai pemahaman akan peristiwa –

peristiwa masa lampau, menggambarkan pertumbuhan yang terus menerus

dari alam dan manusia.

Adapun indikator – indikator yang digunakan untuk mengukur minat siswa

terhadap mata pelajatan sejarah adalah sebagai berikut :

1) Pandangan siswa terhadap mata pelajaran sejarah.

2) Kemauan siswa untuk mempelajari sejarah.

3) Kepekaan siswa dalam menanggapi masalah dan peristiwa penting dalam

sejarah.

4) Rasa ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran sejarah.

5) Kemauan siswa untuk belajar di rumah.

Skor tertinggi yang dikumpulkan dengan seperangkat alat angket atau

kuesioner yang menggambarkan minat pada pelajaran sejarah siswa kelas VIII

SMP Negeri 3 Doplang, adalah suatu kecenderungan siswa untuk tertarik dan

memusatkan perhatian pada pelajaran sejarah.

c. Pemahaman nilai kesejarahan adalah suatu proses, perbuatan dan pikiran dari

diri siswa untuk menangkap arti dari keyakinan yang dipilih dan dipergunakan

untuk mempertimbangkan semua tindakannya yang dalam hal ini

berhubungan dengan kehidupan manusia pada masa lampau.

Adapun indikator – indikator untuk mengukur pemahaman nilai kesejarahan

siswa adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasikan kebijakan – kebijakan pemerintah kolonial.

2) Mengidentifikasikan pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan –

kebijakan pemerintah kolonial.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

3) Mengidentifikasikan bentuk – bentuk perlawanan rakyat dan kerajaan –

kerajaan menentang koloni Barat di berbagai daerah di Indonesia.

4) Nilai – nilai kesejarahan.

Skor tertinggi yang dikumpulkan dengan seperangkat alat tes yang

menggambarkan pemahaman nilai kesejarahan siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Doplang, adalah pemahaman siswa terhadap nilai – nilai yang terdapat dalam

peristiwa sejarah.

Variabel pertama yaitu pemanfaatan perpustakaan sebagai variabel bebas

(independent) pertama atau X1, dan variabel kedua adalah minat pada pelajaran

sejarah sebagai variabel bebas kedua atau X2. Sedangkan variabel ketiga yaitu

pemahaman nilai kesejarahan siswa sebagai variabel terikat (dependent) atau Y.

Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa variabel Y dianggap

memperoleh pengaruh baik dari variabel bebas pertama (X1) maupun dari variabel

bebas kedua (X2) bahkan dari keduanya secara bersama – sama. Hubungan antar

variabel, yaitu pemanfaatan perpustakaan (X1) dan minat pada pelajaran sejarah

(X2) dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa (Y), dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2. Pola Hubungan Antar Variabel

Keterangan :

X1 : Pemanfaatan perpustakaan

X2 : Minat pada pelajaran sejarah

Y : Pemahaman nilai kesejarahan

Berdasarkan gambar diatas tampak bahwa penelitian ini berupaya

menunjukkan adanya hubungan variabel X1 terhadap Y, variabel X2 terhadap Y,

X1

X2

Y

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

dan variabel X1 dan X2 secara bersama – sama terhadap Y. Gambar tersebut

menunjukkan bahwa penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data lebih mudah dan hasilnya baik, dalam arti

lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun fungsi

instrumen penelitian adalah untuk mengetahui dan mengukur fenomena yang ada

pada responden yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini

terdapat dua instrumen penelitian, yaitu instrumen berupa angket untuk menjaring

data pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah di SMP Negeri 3

Doplang, serta instrumen berupa tes yang digunakan untuk menjaring data

pemahaman nilai kesejarahan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang.

Tabel 2 : Kisi – kisi angket pemanfaatan perpustakaan, minat pada pelajaran sejarah dan pemahaman nilai kesejarahan (sebelum diuji cobakan) :

Variabel Indikator Item

Pemanfaatan

Perpustakaan

-Kesadaran siswa dalam

memanfaatkan perpustakaan.

-Kebutuhan membaca ke

perpustakaan.

-Mengerjakan tugas – tugas di

perpustakaan.

-Mencari dan meminjam buku – buku

atau literatur serta studi pustaka.

-Sistem pelayanan yang diterapkan.

-Suasana lingkungan.

-Penataan buku.

-1,2,3,4

-5,6,13,22

-9,10,11,23

-7,8,12,25

-14,15,16,26

-17,18,19,27

-20,21,24

Minat pada Pelajaran

Sejarah

-Pandangan siswa terhadap mata

pelajaran sejarah.

-Kemauan siswa untuk mempelajari

sejarah.

-3,12,15,19,20

-4,5,6,9,10,13,14

27

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

-Kepekaan siswa dalam menanggapi

masalah dan peristiwa penting dalam

sejarah.

-Rasa ketertarikan siswa terhadap

mata pelajaran sejarah.

-Kemauan siswa untuk belajar di

rumah.

-11,21,22,23,25,

26

-1,2,8,17

-7,16,18,24

Pemahaman Nilai

Kesejarahan

-Mengidentifikasikan kebijakan –

kebijakan pemerintah kolonial.

-Mengidentifikasikan pengaruh yang

ditimbulkan oleh kebijakan –

kebijakan pemerintah kolonial.

-Mengidentifikasikan bentuk – bentuk

perlawanan rakyat dan kerajaan –

kerajaan menentang koloni Barat di

berbagai daerah di Indonesia.

-Nilai – nilai kesejarahan.

-1,2,3,4,5,6,8,9,

10,11,12,13,14,15

-17,18,19,20,29,

30

-13,21,23,24,25,

27,28,31

-7,16,22,26,32,33

4. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dipergunakan untuk mengetahhui apakah instrumen

penelitian yang dibuat sudah memenuhi syarat sebagai alat pengukur yang baik

atau belum. Tujuan uji coba instrumen adalah untuk mengukur validitas

(kesahihan) dan reliabilitasnya (keandalannya) instrumen untuk menjadi alat

pengumpulan data yang sudah dikategorikan baik dan memenuhi persyaratan.

Selain validitas dan reliabilitas, untuk instrumen penelitian berupa tes pengujian

analisis butir soal yang meliputi taraf kesukaran dan daya pembeda pada setiap

butir soal. Hal – hal yang berhubungan dengan masalah uji coba dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a. Tempat dan Waktu Uji Coba

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Uji coba instrumen penelitian berupa kuesioner (angket) dan test

dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang pada bulan April 2009.

b. Subyek Uji Coba

Subyek uji coba instrumen penelitian berupa kuesioner (angket) dan test

dilaksanakan oleh 30 responden yang diambil dari populasi yang sama dengan

sampel yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang. Diadakannya uji coba

adalah untuk mengetahui apabila terdapat kelemahan pada instrumen dan hal – hal

yang menyulitkan responden serta untuk mengetahui apakah instrumen penelitian

memenuhi syarat validitas dan reliabilitas serta mengetahui taraf kesukaran dan

daya pembeda pada butir soal instrumen penelitian berupa tes.

c. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh alat

pengukur yang telah disusun memiliki validitas dan reliabilitas, sebab alat

pengukur yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas. Selain validitas dan

reliabilitas, untuk instrumen penelitian berupa tes dilakukan pengujian analisis

butir soal yang meliputi taraf kesukaran dan daya pembeda pada setiap butir soal.

1) Validitas

Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen penelitian, maka perlu

diadakan uji validitas. Validitas merupakan kriteria seberapa jauh alat pengukur

dapat mengungkapkan dengan jitu gejala atau bagian – bagian gejala yang hendak

diukur sehingga pengukur benar – benar mengukur apa yang ingin diukur.

Adapun validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas konstruk dan

validitas isi. Adapun teknik validitas menggunakan langkah – langkah sebagai

berikut : (1) mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, (2)

melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden, (3)

mempersiapkan tabel tabulasi jawaban dan (4) menghitung korelasi antara skor

per item dengan skor total dengan meggunakan rumus korelasi Product Moment.

Dalam penelitian ini menggunakan dua validitas, yaitu :

a) Validitas Konstruk (Construct Validity)

Validitas konstruk adalah apabila butir – butir soal dalam seperangkat

instrumen mampu mengukur aspek berpikir yang menjadi tujuan instruksional.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Suatu butir instrumen tingkat validitasnya tinggi apabila mempunyai sumbangan

terhadap keseluruhan instrumen. Untuk mengetahui apakah angka korelasi

signifikan atau tidak digunakan rumus Product Moment dengan angka kasar dari

Pearson. Agar hasil yang dicapai lebih cepat dan akurat, uji validitas ini dilakukan

dengan bantuan komputer program serial SPSS. Uji validitas ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Dalam menguji

validitas penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor – skor yang

diperoleh pada masing – masing pertanyaan dalam variabel. Hasil uji validitas

ketiga variabel menunjukkan bahwa butir Pemanfaatan Perpustakaan (X1) tidak

valid 2 butir soal yaitu nomor 14 dan 26, butir Minat Pada Pelajaran Sejarah (X2)

tidak valid 2 butir soal yaitu nomor 15 dan 23, dan butir Pemahaman Nilai

Kesejarahan (Y) tidak valid 3 butir soal yaitu nomor 17, 25 dan 28 karena angka

hasil perhitungan di bawah 0,361 (lamp. 11,13,15).

b) Validitas Isi (Content Validity)

Suatu alat mengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur

tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep.

Instrumen penelitian Pemanfaatan Perpustakaan, Minat pada Pelajaran Sejarah

dan Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang, agar

memenuhi syarat validitas isi maka langkah – langkah yang ditempuh adalah

sebagai berikut : (1) membuat kisi – kisi instrumen untuk menjaring data

Pemanfaatan Perpustakaan, Minat pada Pelajaran Sejarah dan Pemahaman Nilai

Kesejarahan, dan (2) kisi – kisi setiap variabel dan butir – butir soal instrumen

penelitian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

Adapun Rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan Pearson

adalah sebagai berikut :

( ){ } ( )( ){ }( ) ( ){ } ( ) ( ){ }2222 åååå

ååå--

-=

YYNXXN

YXXYNrXY

Keterangan :

rXY : Koefisien korelasi variabel X dan Y

X : Skor masing – masing item

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor variabel X

∑Y : Jumlah skor variabel Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

∑X2 : Jumlah kuadrat dari skor variabel X

∑Y2 : Jumlah kuadrat dari skor variabel Y

N : Jumlah subyek

Kriteria pengujian, jika rxy>rtabel, maka item dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto,

1993: 69).

2) Reliabilitas

Syarat kedua sebagai alat pengukur yang baik adalah reliabilitas.

Reliabilitas merupakan keajegan suatu alat ukur untuk mengukur terhadap

kelompok tertentu. Jadi kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan dapat

memberikan hasil yang relatif sama. Pengujian reliabilitas baru dapat dilakukan

apabila semua pertanyaan valid. Uji reliabilitas dapat memberikan hasil yang

relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang

sama.

Untuk mengetahui reliabilitas angket, peneliti menggunakan rumus

koefisien Alpha Cronbach (Suharsimi Arikunto, 1997: 171) sebagai berikut :

úúû

ù

êêë

é-úû

ùêëé-

= å2

2

11 11 t

b

kk

rss

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal

∑σb2 : Jumlah varians butir

Σt2 : Varians total

Agar hasil yang dicapai lebih cepat dan akurat, uji reliabilitas dilakukan

dengan bantuan komputer program serial SPSS. Hasil uji reliabilitas butir – butir

Pemanfaatan Perpustakaan, Minat Pada Pelajaran Sejarah dan Pemahaman Nilai

Kesejarahan menghasilkan derajad reliabilitas yang lebih besar dari koefisien 0,05

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

(lamp. 12,14,16). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa butir – butir setiap

variabel adalah reliabel atau dapat dipercaya.

3) Analisis Butir Soal Tes

a) Taraf Kesukaran

Soal tes yang baik adalah soal tes yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkan soal tes. Sebaliknya soal tes yang terlalu sukar

akan menyebabkan hilangnya semangat untuk mencoba lagi karena di luar

kemampuannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu tes

disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara

0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran soal tes ini menunjukkan taraf

kesukaran soal tes. Soal tes dengan indeks 0,0 menunjukkan bahwa soal tersebut

terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu

mudah.

Hasil hitungan indeks kesukaran dapat disimpulkan bahwa; (1) Soal

dengan P 1,00 sampai 0,30 yang disebut sukar dalam analisis butir soal ini tidak

diketemukan; (2) Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 yang disebut soal sedang dalam

analisis butir soal ini berjumlah 4 soal; (3) Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 yang

disebut soal mudah dalam analisis butir soal ini berjumlah 29 soal. Sehingga

indeks kesukaran dalam butir – butir soal dapat memenuhi persyaratan untuk

melakukan penelitian dengan instrumen tes.

b) Daya Pembeda

Daya pembeda soal tes adalah kemampuan soal tes untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks

diskriminasi. Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Dalam

menghitung daya pembeda soal tes, seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi

dua kelompok yaitu kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok bodoh

atau kelompok bawah. Jika seluruh kelompok atas dapat menjawab soal tes

dengan benar, sedangkan seluruh kelompok bawah menjawab salah maka soal tes

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

mempunyai daya pembeda paling besar yaitu 1,00. Sebaliknya jika semua

kelompok atas menjawab salah, tetapi semua kelompok bawah menjawab betul,

maka nilai daya pembedanya yaitu -1,0 tetapi jika kelompok atas dan kelompok

bawah bersama – sama menjawab benar atau sama – sama menjawab salah, maka

soal tes mempunyai daya pembeda 0,00 karena tidak mempunyai daya pembeda

sama sekali.

Hasil hitungan indeks diskriminasi dapat disimpulkan bahwa; (1) Daya

pembeda antara 0,00 sampai 0,20 yang berarti jelek dalam analisis butir soal ini

berjumlah 4 soal; (2) Daya pembeda antara 0,20 sampai 0,40 yang berarti cukup

dalam analisis butir soal ini berjumlah 22 soal; (3) Daya pembeda antara 0,40

sampai 0,70 yang berarti baik dalam analisis butir soal ini berjumlah 6 soal; (4)

Daya pembeda antara 0,70 sampai 1,00 yang berarti baik sekali dalam analisis

butir soal ini berjumlah 1 soal; (5) Daya pembeda negatif yang berarti tidak baik

dalam analisis butir soal ini tidak diketemukan. Sehingga indeks diskriminasi

dalam butir – butir soal dapat memenuhi persyaratan untuk melakukan penelitian

dengan instrumen tes.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam suatu penelitian ilmiah tidak akan terlepas dari penetapan

populasi dan sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek penelitian

dan keduanya merupakan sumber data penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto

(1998: 108) “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Menurut Sutrisno

Hadi (1995: 220) “Populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang

mempunyai satu sifat sama”. Sedangkan menurut Hadari Nawawi (1987:141)

“Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia,

benda-benda, gejala atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki

karakteristik tertentu”. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diartikan bahwa

populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai ciri – ciri atau

karakteristik yang sama.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Populasi dalam penelitian ini adalah Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang

Tahun Ajaran 2008/2009 sejumlah 109 siswa. Dengan demikian hasil penelitian

ini akan digeneralisasikan pada populasi tersebut. Hal ini mengingat bahwa

populasi tersebut secara teoritis mempunyai tingkat homogenitas yang tinggi.

Sebab sama-sama Kelas VIII, dan menempuh mata pelajaran yang sama yaitu

bidang studi sejarah.

2. Sampel

Mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan waktu, biaya dan

tenaga, maka tidak mungkin peneliti melakukan penelitian pada seluruh populasi.

Untuk mengatasinya perlu ditetapkan sampel representatif yang dapat mewakili

populasi. Suharsimi Arikunto (1998:117) berpendapat bahwa “Sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Sampel atau contoh adalah

sebagian dari individu yang diteliti dalam suatu penelitian (Sutrisno

Hadi,1983:70). Menurut Hadari Nawawi (1987:144) “Sampel adalah bagian dari

populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian”.

Dalam penelitian perlu menggunakan sampel, karena sampel adalah

wakil dari populasi. Mengenai besar kecilnya sampel yang harus diambil, harus

diperhitungkan. Dengan meneliti sebagian dari populasi, diharapkan bahwa hasil

yang diperoleh dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Dengan

teknik proporsional random sampling akan didapatkan sampel yang representatif

yaitu sampel yang memberi gambaran yang tepat pada populasi yang akan diteliti.

Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini peneliti berpedoman

pada pendapat Suharsimi Arikunto (1998: 112) bahwa untuk sekedar ancer –

ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika

subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih. Lebih

lanjut dikemukakan bahwa pengambilan sampel tersebut tergantung dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Adapun jumlah populasi dan sampel siswa SMP Negeri 3 Doplang

adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No Kelas Populasi Sampel

1 VIII A 38 11

2 VIII B 35 10

3 VIII C 36 11

Jumlah 109 32

Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti menetapkan sampel sebesar

30% karena jumlah seluruh populasinya lebih dari 100 siswa, yang dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang sebanyak 32 siswa.

Sedang teknik pengambilan sampel yang dalam penelitian ini adalah teknik

proporsional random sampling dengan cara undian, yang artinya dari masing –

masing kelas atas dasar proporsi diambil sejumlah siswa sebagai sampel secara

acak tanpa pandang bulu, sehingga masing – masing siswa mempunyai

kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang diri pribadinya atau mengenai

hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto,1998: 140).

Keuntungan menggunakan metode angket antara lain :

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan

menurut waktu senggang responden.

d) Dapat dibuat anonim, sehingga bagi semua responden bebas jujur dan tidak

malu – malu menjawab.

e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar – benar sama.

Kelemahan menggunakan metode angket antara lain :

a) Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang

terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya.

b) Sering kali sulit dicari validitasnya.

c) Walaupun dibuat anonim, kadang – kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

d) Sering kali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.

e) Waktu pengembalianya tidak bersamaan, bahkan kadang-kadang ada yang

terlalu lama sehingga terlambat.

Untuk pengumpulan data mengenai pemanfaatan perpustakaan dan

minat pada pelajaran sejarah digunakan instrumen angket atau kuesioner skala

likert. Skala likert menurut sejumlah butir pertanyaan yang monoton, terdiri dari

pernyataan positif dan negarif. Dalam merespon item tersebut subyek diminta

untuk memilih kesukaannya pada kategori jawaban yang berkisar dari sangat

setuju sampai sangat tidak setuju. Penskoran untuk pernyataan positif dilakukan

dengan memberi skor tertinggi pada pilihan sangat setuju, dan terendah pada

pilihan sangat tidak setuju. Sedangkan penskoran untuk pernyataan negatif yang

dilakukan dengan memberi skor terendah pada pilihan sangat setuju dan tertinggi

pada pilihan sangat tidak setuju.

a) Untuk skor statemen positif bobot penilaiannya adalah sebagai berikut :

1) Sangat setuju (SS) / Sangat sering (SS) diberi skor 5

2) Setuju (S) / Sering (S) diberi skor 4

3) Ragu – ragu (R) / Kadang – kadang (KK) diberi skor 3

4) Tidak setuju (TS) / Jarang (JR) diberi skor 2

5) Sangat tidak setuju (STS) / Tidak pernah (TP) diberi skor 1

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

b) Untuk skor statemen negatif bobot penilaiannya adalah sebagai berikut :

1) Sangat setuju (SS) / Sangat sering (SS) diberi skor 1

2) Setuju (S) / Sering (S) diberi skor 2

3) Ragu – ragu (R) / Kadang – kadang (KK) diberi skor 3

4) Tidak setuju (TS) / Jarang (JR) diberi skor 4

5) Sangat tidak setuju (STS) / Tidak pernah (TP) diberi skor 5

Dalam memberikan kuesioner kepada responden memerlukan petunjuk

untuk mengerjakannya. Menurut Sutrisno Hadi (1980: 164) hal – hal yang perlu

diperhatikan dalam menyusun petunjuk untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan

adalah sebagai berikut :

1) Petunjuk harus sesingkat – singkatnya tetapi selengkap – lengkapnya. 2) Kecuali singkat petunjuk harus jelas. 3) Apa yang perlu ditonjolkan, tonjolkan dengan huruf – huruf besar, kata

yang digaris bawahi atau kata – kata diantara tanda petik. 4) Berilah petunjuk baru tiap – tiap kali jawaban yang diinginkan belainan

sekali dengan tipe jawaban yang sebelumnya. 5) Jika dirasa perlu memberi contoh, berilah satu atau dua contoh mengenai

bagaimana cara menjawabnya.

2. Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu

tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok

anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak

tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain

dengan nilai standar yang ditetapkan (Wayan Nurkencana dan PPN

Sumartana,1986:25 ). Tes dalam penelitian ini merupakan prosedur yang

sistematik berguna mengukur testee. Kalimat pertanyaan dalam tes dibuat tidak

terlalu panjang supaya tidak memakan waktu yang lama dalam membacanya

sehingga kebosanan dan kemuungkinan testee asal – asalan dapat teratasi. Dari

alternatif jawaban yang dibuat peneliti, hanya satu jawaban yang benar dan tepat.

Tugas responden adalah memberi tanda silang pada alternatif jawaban yang dirasa

paling benar.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Tes dalam penelitian ini digunakan peneliti untuk pengumpulan data

mengenai pemahaman nilai kesejarahan dengan bentuk pilihan obyektif. Siswa

tinggal memilih jawaban mana yang benar menurut mereka. Dengan adanya

alternatif jawaban ini siswa menjadi lebih mudah dalam menjawabnya.

E. Teknik Analisis Data

Pemilihan teknik analisis data dalam suatu penelitian berorientasi pada

bentuk hipotesis dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Setelah

data dikumpulkan, maka data tersebut perlu dianalisis dalam rangka uji kebenaran

hipotesis dan juga untuk memperoleh suatu kesimpulan. Semua data dari hasil

penyebaran instrumen penelitian diberi skor dan dianalisis dengan menggunakan

uji statistik.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

korelasi dan regresi yaitu dengan korelasi sederhana untuk menentukan hubungan

masing-masing variabel X dan Y, regresi sederhana untuk menentukan kontribusi

masing-masing variabel X dan Y, korelasi ganda untuk menentukan hubungan

variabel X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y, dan regresi ganda

untuk menentukan kontribusi variabel X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap

variabel Y.

Untuk menggunakan analisis regresi, terdapat beberapa prasyarat yang

harus dipenuhi yaitu :

1. Sampel diambil secara acak.

2. Variabelnya berhubungan secara linier.

3. Variabelnya berdistribusi normal atau mendekati normal.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik

analisis regresi. Teknik analisis ini berfungsi untuk mengkaji signifikansi antara

satu variabel tergantung dan lebih dari satu variabel bebas. Rumus regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut :

åå å+

=2

221112 Y

YXaYXaRy

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Keterangan :

Ry12 : koefisien korelasi antara pemanfatan perpustakaan dengan minat

pada pelajaran sejarah terhadap pemahaman nilai kesejarahan

siswa

a1 : koefisien pemanfaatan perpustakaan

a2 : koefisien minat pada pelajaran sejarah

∑X1Y : jumlah pemanfaatan perpustakaan dengan pemahaman nilai

kesejarahan siswa

∑X2Y : jumlah minat pada pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai

kesejarahan siswa

∑ Y2 : jumlah kuadrat pemahaman nilai kesejarahan siswa

Adapun langkah –langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengolah skor dari tiga instrumen penelitian ke dalam bentuk penyebaran

data yang disajikan dalam bentuk pengelompokan data yang dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

a. Rentang / range = data terbesar – data terkecil

(Sudjana, 2001: 47)

b. Banyaknya kelas (k) = 1 + (3,3) log n (aturan Sturges)

(Sudjana, 2001: 47)

c. Panjang kelas (p) = sbanyakkela

gren tan

(Sudjana, 2001: 47)

d. Perhitungan Mean dengan rumus :

xMean = = n

xå 1

Dimana :

X : Mean skor

X : Skor nilai tengah

n : Banyaknya variabel

(Sudjana, 2001: 67)

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

2. Perhitungan Modus dengan rumus :

÷÷ø

öççè

æ+

+=21

1

bb

bpbMo

Dimana :

b : Batas bawah kelas interval

p : Panjang kelas interval

b1 : Frekuensi interval dikurangi frekuensi di atasnya

b2 : Frekuensi interval dikurangi frekuensi di bawahnya

(Sudjana, 2001: 77)

3. Perhitungan Median dengan rumus :

÷÷÷

ø

ö

ççç

è

æ-+=

fFnpbMe 2

1

Dimana :

b : Batas bawah kelas median

p : Panjang kelas median

n : Ukuran sampel

F : Jumlah semua frekuensi di bawah median

f : Frekuensi kelas median

(Sudjana, 2001: 79)

4. Perhitungan Standar Deviasi dengan rumus :

( )( )1

2

12

2

-

-= å å

nn

xfxfns iii 2ss =

Dimana :

s : Standar deviasi

s2 : Varians (simpangan baku (s) adalah akar dari varians)

xi : Tanda kelas

f i : Frekuensi

n : ∑fi

(Sudjana, 2001: 95)

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

5. Pengujian persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas dengan menggunakan

rumus Kolmogorov Smirnov.

(Djarwanto, 2001: 246)

6. Menentukan persamaan regresi sederhana dengan menggunakan rumus :

bXaY +=ˆ

Dimana :

a : Konstanta

b : (beta) elastisitas varians

X : variabel X

Ŷ : Y topi

(Sudjana, 2001: 312)

7. Menghitung keberartian (positif) dihitung dengan rumus yang notasinya

adalah sebagai berikut :

2

2

SySx

F =

Dimana :

Sx2 : Jumlah kuadrat variabel X

Sy2 : Jumlah kuadrat variable Y

(Djarwanto, 2001: 177)

8. Menghitung korelasi sederhana antara variabel yang ada dengan rumus

korelasi sederhana yang rumusnya adalah sebagai berikut :

( ){ } ( )( ){ }( ) ( ){ } ( ) ( ){ }2222 åååå

ååå--

-=

YYNXXN

YXXYNrXY

Dimana :

rXY : Koefisien korelasi variabel X dan Y

X : Skor masing – masing item

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor variabel X

∑Y : Jumlah skor variabel Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

∑X2 : Jumlah kuadrat dari skor variabel X

∑Y2 : Jumlah kuadrat dari skor variabel Y

N : Jumlah subyek

(Suharsimi Arikunto, 1998: 46)

Penafsiran koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

(Sugiyono&Eri Wibowo, 2004: 172)

9. Melakukan uji hipotesis koefisien sederhana dengan uji t yang rumusnya

adalah sebagai berikut :

21

1

1

1

y

y

r

knrt

-

--=

(Djarwanto, 2001: 177)

10. Menghitung korelasi parsial antara variabel yang ada dengan rumus korelasi

parsial yang notasinya adalah :

( )( )212

22

12212.1

11 rr

rrrr

y

yyy

--

-=

(Sudjana 2001: 386)

11. Menentukan persamaan regresi ganda, dan uji keberartian regresi linier ganda

melalui rumus :

2211 XbXbaY ++=

(Djarwanto, 2001: 186)

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

12. Uji signifikansi regresi digunakan analisis varians regresi dengan

menggunakan rumus :

( )1/

/

--=

knJK

kJKF

res

reg

Dimana :

JKreg : a1+∑x1y+a2 ∑x2y

JKres : ∑y2 - JKreg

n : Jumlah sampel

k : Jumlah variabel bebas

(Sudjana 2001: 355)

13. Meghitung koefisien korelasi ganda dengan rumus :

å=

22

12. y

JKR reg

y

(Djarwanto, 2001: 201)

14. Uji signifikansi korelasi ganda dengan rumus :

( ) ( )1/1/

2

2

---=

knRkR

F

(Sudjana, 2001: 385)

F. Hipotesis Statistik

Berdasarkan alat analisis yang telah dikemukakan tersebut, maka

hipotesis statistik yang dikemukakan adalah :

1. H0 : β1 = 0, artinya tidak ada hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan

dan Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 3 Doplang.

H1 : β1 ≠ 0, artinya ada hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dan

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

Doplang.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

2. H0 : β2 = 0, artinya tidak ada hubungan antara Minat Pada Pelajaran

Sejarah dan Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 3 Doplang.

H2 : β2≠ 0, artinya ada hubungan antara Minat Pada Pelajaran Sejarah dan

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

Doplang.

3. H0 : β3 = 0, artinya tidak ada hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan

dan Minat Pada Pelajaran Sejarah secara bersama – sama

dengan Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 3 Doplang.

H3 : β3≠ 0, artinya ada hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan dan

Minat Pada Pelajaran Sejarah secara bersama – sama dengan

Pemahaman Nilai Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

Doplang.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi data penelitian, pengujian

persyaratan analisis, pengujian hipotesis penelitian, pembahasan hasil analisis data

dan keterbatasan penelitian.

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini yang berjudul “Hubungan Antara Pemanfaatan

Perpustakaan Dan Minat Pada Pelajaran Sejarah Dengan Pemahaman Nilai

Kesejarahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang Tahun Ajaran 2008/2009”,

ditampilkan tiga macam data, yaitu :

1. Data Pemanfaatan Perpustakaan, sebagai variabel bebas pertama (X1)

2. Data Minat Pada Pelajaran Sejarah, sebagai variabel bebas kedua (X2)

3. Data Pemahaman Nilai Kesejarahan, sebagai variabel terikat (Y)

Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan alat

bantu komputer program serial Statistik SPSS 13.00 for Windows. Data – data

yang terkumpul dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Deskripsi Data Pemanfaatan Perpustakaan (X1)

Pemanfaatan perpustakaan merupakan variabel bebas pertama (X1)

dalam penelitian ini. Data pemanfaatan perpustakaan diperoleh melalui kuesioner

(angket) disebarkan kepada 32 responden. Data yang terkumpul menunjukkan

bahwa skor terendah 48 dan skor tertinggi 106. Rentangan skor yang muncul

adalah sebesar 58 menyebar dari 48 sampai 106. Banyak kelas yang ditetapkan

dalam penelitian ini terdiri dari 6 kelas dengan panjang kelas 10 ( lamp. 21, hal

125 ).

Skor pemanfaatan perpustakaan tersebut kemudian dianalisis dan

hasilnya adalah sebagai berikut :

a. Skor rata – rata (Mean) = 81,75

b. Simpangan baku (Standar Deviasi/SD) = 14,427

c. Median = 84,50

51

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

d. Modus = 75

Penafsiran skor rata – rata (Mean) :

0,00 – 0,41 = Rendah

0,42 – 0,83 = Sedang

0,84 – 125 = Tinggi

Hasil perhitungan angket variabel pemanfaatan perpustakaan skor rata –

rata (Mean) adalah sebesar 81,75. Berdasarkan penafsiran skor rata – rata (Mean)

disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan belum baik karena masih berada

dalam kelompok sedang. Hal ini bila dibandingkan dengan skor maksimal yang

masuk yaitu sebesar 125.

Adapun distribusi frekuensi skor pemanfaatan perpustakaan dapat

disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa 10 responden (31,25 %)

berada pada kelompok rata – rata, 11 responden (34,38 %) berada di bawah

kelompok rata – rata dan 11 responden (34,38 %) berada diatas kelompok rata –

rata. Bentuk deskripsi data skor pemanfaatan perpustakaan (X1) tersebut lebih

jelasnya dapat dilihat dalam grafik histogram sebagai berikut :

No Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

1 98 - 107 4 12,50% 2 88 - 97 7 21,88% 3 78 - 87 10 31,25% 4 68 - 77 6 18,75% 5 58 - 67 3 9,38% 6 48 - 57 2 6,25%

Jumlah 32 100,00%

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

0123456789

10

48-57 58-67 68-77 78-87 88-97 98-107

Gambar 3. Histogram Pemanfaatan Perpustakaan (X1)

2. Deskripsi Data Minat Pada Pelajaran Sejarah (X2)

Minat terhadap pelajaran sejarah merupakan variabel bebas kedua (X2)

dalam penelitian ini. Data minat terhadap pelajaran sejarah diperoleh melalui

kuesioner (angket) yang disebarkan kepada 32 responden. Data yang terkumpul

menunjukkan bahwa nilai terendah 81 dan nilai tertinggi 115. Rentangan nilai

yang muncul adalah sebesar 34 menyebar dari 81 sampai 115. Banyak kelas yang

ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 6 kelas dengan panjang kelas 6

(lamp.21 hal 126).

Nilai minat terhadap pelajaran sejarah tersebut kemudian dianalisis dan

hasilnya adalah sebagai berikut :

a. Skor rata – rata (Mean) = 96,97

b. Simpangan baku (Standar Deviasi) = 7,673

c. Median = 98,00

d. Modus = 105

Penafsiran skor rata – rata (Mean) :

0,00 – 0,41 = Rendah

0,42 – 0,83 = Sedang

0,84 – 125 = Tinggi

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Hasil perhitungan angket variabel minat pada pelajaran sejarah skor rata

– rata (Mean) adalah sebesar 96,97. Berdasarkan penafsiran skor rata – rata

(Mean) disimpulkan bahwa minat pada pelajaran sejarah belum baik meskipun

berada pada kelompok tinggi. Hal ini bila dibandingkan dengan skor maksimal

yang masuk yaitu sebesar 125.

Adapun distribusi frekuensi skor minat terhadap pelajaran sejarah dapat

disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Minat Terhadap Pelajaran Sejarah No

Kelas Interval Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

1 111 - 116 1 3,13% 2 105 - 110 4 12,50% 3 99 - 104 10 31,25% 4 93 - 98 8 25,00% 5 87 - 92 6 18,75% 6 81 - 86 3 9,38%

Jumlah 32 100,00%

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa 10 responden (31,25%)

berada pada kelompok rata – rata, 17 responden (53,12%) berada pada kelompok

di bawah rata – rata dan 5 responden (15,63%) berada di atas kelompok rata –

rata. Bentuk deskripsi data nilai minat terhadap pelajaran sejarah (X2) tersebut

lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik histogram sebagai berikut :

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Gambar 4. Histogram Minat Terhadap Pelajaran Sejarah

3. Deskripsi Data Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

Pemahaman nilai kesejarahan merupakan variabel terikat (Y) dalam

penelitian ini. Data pemahaman nilai kesejarahan diperoleh melalui kuesioner

(tes) yang disebarkan kepada 32 responden. Data yang terkumpul menunjukkan

bahwa nilai terendah adalah 18 dan tertinggi 28. rentangan nilai yang muncul

adalah sebesar 10 menyebar dari 18 sampai 28. banyak kelas yang ditetapkan

dalam penelitian ini terdiri dari 6 kelas dengan panjang kelas 2 (lihat lamp. hal

126).

Nilai pemahaman nilai kesejarahan tersebut kemudian dianalisis dan

hasilnya adalah sebagai berikut :

a. Skor rata – rata (Mean) = 24,03

b. Simpangan baku (Standar Deviasi) = 2,482

c. Median = 24,50

d. Modus = 25

Penafsiran skor rata – rata (Mean) :

0,00 – 10,00 = Rendah

11,00 – 20,00 = Sedang

21,00 – 30,00 = Tinggi

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

81-86 87-92 93-98 99-104 105-110 111-116

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Hasil perhitungan tes variabel pemahaman nilai kesejarahan skor rata –

rata (Mean) adalah sebesar 24,03. Berdasarkan penafsiran skor rata – rata (Mean)

disimpulkan bahwa pemahaman nilai kesejarahan belum baik meskipun berada

pada kelompok tinggi. Hal ini bila dibandingkan dengan skor maksimal yang

masuk yaitu sebesar 30.

Adapun distribusi frekuensi nilai pemahaman nilai kesejarahan dapat

disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pemahaman Nilai Kesejarahan No

Kelas Interval Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

1 28 - 29 1 3,13% 2 26 - 27 8 25,00% 3 24 - 25 10 31,25% 4 22 - 23 8 25,00% 5 20 - 21 4 12,50% 6 18 - 19 1 3,13%

Jumlah 32 100,00% Sumber : Hasil Olah Data Pemahaman Nilai Kesejarahan

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa 10 responden (31,25%)

berada pada kelompok rata – rata, 13 responden (40,63%) berada di bawah

kelompok rata – rata dan 9 responden (28,13%) berada di atas kelompok rata –

rata. Bentuk deskripsi data nilai penmahaman nilai kesejarahan (Y) tersebut lebih

jelasnya dapat dilihat dalam grafik histogram sebagai berikut :

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

18-19 20-21 22-23 24-25 26-27 28-29

Gambar 5. Histogram Pemahaman Nilai Kesejarahan

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis adalah pengujian persyaratan yang harus

dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan. Pengujian persyaratan analisis

dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas data. Uji normalitas

bertujuan untuk menguji apakah populasi berdistribusi normal atau tidak.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk menyelidiki variabel

pengganggu dari regresi yang diisyaratkan berdistribusi normal atau tidak. Berikut

hasil uji normalitas untuk masing – masing variabel penelitian.

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Variabel Skor Max Skor Min Mean SD Nilai K-S-Z Sig

X1 106 48 81,75 14,427 0,549 0,924

X2 115 81 96,97 7,673 0,540 0,933

Y 28 18 24,03 2,482 0,859 0,452

Sumber : Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov (Lamp. 22 hal 127)

Keterangan :

X1 = Pemanfaatan Perpustakaan

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

X2 = Minat Pada Pelajaran Sejarah

Y = Pemahaman Nilai Kesejarahan

Berdasarkan data yang dianalisis diketahui variabel pemanfaatan

perpustakaan diperoleh nilai signifikansi 0,924 > taraf nyata 5%, hal ini berarti

sebaran data variabel pemanfaatan perpustakaan memenuhi distribusi normal.

Variabel minat pada pelajaran sejarah diperoleh nilai signifikansi 0,933 > 5%, dan

variabel pemahaman nilai kesejarahan diperoleh nilai signifikansi 0,452. Hal ini

menunjukkan bahwa sebaran data penelitian memenuhi distribusi normal.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah mode persamaan

linier yang telah diperoleh cocok atau tidak.

a. Uji linieritas antara pemanfaatan pepustakaan (X1) dengan pemahaman nilai

kesejarahan (Y).

Hasil dari uji linieritas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Ringkasan Uji Linieritas antara pemanfaatan perpustakaan dan

pemahaman nilai kesejarahan.

Lack of Fit Tests

Dependent Variable: Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

116,870 25 4,675 1,009 ,557

23,167 5 4,633

SourceLack of Fit

Pure Error

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Sumber : Hasil Uji Linieritas X1 dengan Y (Lamp. 23 hal 128)

Berdasarkan data yang dianalisis diketahui nilai signifikansi 0,557 >

0,05 hal ini berarti hubungan variabel pemanfaatan perpustakaan dengan

pemahaman nilai kesejarahan memenuhi persamaan linier.

b. Uji linieritas antara minat pada pelajaran sejarah (X2) dengan pemahaman

nilai kesejarahan (Y).

Hasil dari uji lineritas dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Tabel 9. Ringkasan Uji Linieritas antara minat pada pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai kesejarahan.

Lack of Fit Tests

Dependent Variable: Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

87,386 18 4,855 ,850 ,633

68,500 12 5,708

SourceLack of Fit

Pure Error

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Sumber : Hasil Uji Linieritas X2 dengan Y (Lamp. 24 hal 129)

Berdasarkan data yang dianalisis diketahui nilai signifikansi 0,633 >

0,05 hal ini berarti hubungan variabel minat pada pelajaran sejarah dengan

pemahaman nilai kesejarahan memenuhi persamaan linier.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan (X1) dengan

Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara pemanfaatan perpustakaan (X1) dengan pemahaman

nilai kesejarahan (Y).

a. Koefisien Regresi

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara pemanfaatan perpustakaan (X1) dengan pemahaman

nilai kesejarahan (Y). Perhitungan analisis regresi sederhana pada data variabel

pemanfaatan perpustakaan menghasilkan arah regresi b sebesar 0, 089 dan

konstanta a sebesar 16,768. Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua

variabel tersebut dapat digambakan oleh persamaan regresi Ŷ = 16,768 + 0,089X1.

Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan regresi ini harus

memenuhi syarat kelinieran dan keberartian (lamp 25 hal 130 )

Berdasarkan hasil dari linieritas disimpulkan bahwa regresi Ŷ = 16,768

+ 0,089X1 sangat signifikan dan linier. Regresi ini mengandung arti bahwa

apabila pemanfaatan perpustakaan meningkat satu unit skor, maka kecenderungan

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

pemahaman nilai kesejarahan meningkat sebesar 0,089 unit skor pada konstanta =

16,768.

Tabel 10. Analisis Varians Regresi Linier X1 dengan Y dengan persamaan Ŷ = 16,768 + 0,089X1.

ANOVAb

50,932 1 50,932 10,911 ,002a

140,036 30 4,668

190,969 31

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pemanfaatan Perpustakaan (X1)a.

Dependent Variable: Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)b.

Sumber : Analisis Regresi X1 dengan Y (lamp. 25 hal 130) b. Koefisien Korelasi

Kekuatan hubungan antara pemanfaatan perpustakaan (X1) dengan

pemahaman nilai kesejarahan (Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi product

moment. Rumus yang digunakan untuk menghitungnya adalah sebagai berikut :

( ){ } ( )( ){ }

( ) ( ){ } ( ) ( ){ }2222 ååååååå

--

-=

YYNXXN

YXXYNrXY

Hasil penghitungan diperoleh angka sebesar rXY = 0,516. Dengan

signifikansi 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara

pemanfaatan perpustakaan dengan pemahaman nilai kesejarahan.

c. Uji t

Selanjutnya uji keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan uji

student t. Rumus yang digunakan adalah :

21

2

r

nrt

-

-=

Dan didapat thitung sebesar 3,303.

Untuk lebih jelasnya mengenai kekuatan hubungan X1 dengan Y dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Tabel 11

Rangkuman Hubungan X1 dengan Y

ttabel Korelasi R thitung

α = 0,05

ry1 0,516 3,303** 1,68

Keterangan :

** = korelasi signifikan (thitung = 3,303 > ttabel = 1,68)

ry1= koefisien korelasi antara X1 dengan Y

Karena thitung 3,303 > ttabel 1,68 maka Ho ditolak yang berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara variabel pemanfaatan perpustakaan dengan

pemahaman nilai kesejarahan. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi seperti

tabel ternyata bahwa korelasi X1 dengan Y signifikan. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan terdapat hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan

pemahaman nilai kesejarahan teruji kebenarannya. Hal ini berarti semakin baik

pemanfaatan perpustakaan, akan semakin baik pemahaman nilai kesejarahan.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi antara

variabel X1 dengan variabel Y yaitu sebesar (ry1)2 = (0,516)2 = 0,267 yang

menunjukkan bahwa 26,7% variasi yang terjadi pada pemahaman nilai

kesejarahan dapat dijelaskan oleh pemanfaatan perpustakaan melalui regresi Ŷ =

16,768 + 0,089X1.

Apabila dilakukan pengontrolan antara variabel pemanfaatan

perpustakaan (X1) didapat koefisien korelasi parsial sebesar ry1.2 = 0,516. Uji

keberartian dengan harga thitung sebesar 3,303 dan harga ttabel sebesar 1,68 pada α =

0,05. Karena thitung (3,303) > ttabel (1,68), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien

korelasi parsial signifikan dan mempunyai hubungan positif.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

2. Hubungan antara Minat Pada Pelajaran Sejarah (X2) dengan

Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara minat pada pelajaran sejarah (X2) dengan pemahaman

nilai kesejarahan (Y).

a. Koefisien Regresi

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara minat pada pelajaran sejarah (X2) dengan pemahaman

nilai kesejarahan (Y). Perhitungan analisis regresi sederhana pada data variabel

pemanfaatan perpustakaan menghasilkan arah regresi b sebesar 0, 139 dan

konstanta a sebesar 10,587. Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua

variabel tersebut dapat digambakan oleh persamaan regresi Ŷ = 10,587 + 0,139X2.

Sebelum digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan regresi ini harus

memenuhi syarat kelinieran dan keberartian (lamp 26. hal 131)

Berdasarkan hasil dari linieritas disimpulkan bahwa regresi Ŷ = 10,587

+ 0,139X2 sangat signifikan dan linier. Regresi ini mengandung arti bahwa

apabila pemanfaatan perpustakaan meningkat satu unit skor, maka kecenderungan

pemahaman nilai kesejarahan meningkat sebesar 0,139 unit skor pada konstanta =

10,587.

Tabel 12. Analisis Varians Regresi Linier X2 dengan Y dengan persamaan Ŷ = 10,587 + 0,139X2.

Suumber : Analisis Regresi X2 dengan Y (Lamp. 26 hal 131).

ANOVA b

35,083 1 35,083 6,752 ,014 a 155,886 30 5,196

190,969 31

Regression Residual Total

Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Minat pada Pelajaran Sejarah (X2) a.

Dependent Variable: Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y) b.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

b. Koefisien Korelasi

Kekuatan hubungan antara minat pada pelajaran sejarah (X2) dengan

pemahaman nilai kesejarahan (Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi product

moment. Rumus yang digunakan untuk menghitungnya adalah sebagai berikut :

( ){ } ( )( ){ }

( ) ( ){ } ( ) ( ){ }2222 ååååååå

--

-=

YYNXXN

YXXYNrXY

Hasil penghitungan diperoleh angka sebesar rXY = 0,429. Dengan

signifikansi 0,014 < 0,05 maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara minat

pada pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai kesejarahan.

c. Uji t

Selanjutnya uji keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan uji

student t. Rumus yang digunakan adalah :

21

2

r

nrt

-

-=

Dan didapat thitung sebesar 2,598.

Untuk lebih jelasnya mengenai kekuatan hubungan X2 dengan Y dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 13.

Rangkuman Hubungan X2 dengan Y

ttabel Korelasi R thitung

α = 0,05

ry2 0,429 2,598** 1,68

Keterangan :

** = korelasi signifikan (thitung = 2,598 > ttabel = 1,68)

ry1= koefisien korelasi antara X1 dengan Y

Karena thitung 2,598 > ttabel 1,68 maka Ho ditolak yang berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara variabel minat pada pelajaran sejarah dengan

pemahaman nilai kesejarahan. Berdasarkan hasil pengujian signifikansi seperti

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

tabel ternyata bahwa korelasi X2 dengan Y signifikan. Dengan demikian hipotesis

yang menyatakan terdapat hubungan antara minat pada pelajaran sejarah dengan

pemahaman nilai kesejarahan teruji kebenarannya. Hal ini berarti semakin baik

minat pada pelajaran sejarah, akan semakin baik pemahaman nilai kesejarahan.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi antara

variabel X2 dengan variabel Y yaitu sebesar (ry2)2 = (0,429)2 = 0,184 yang

menunjukkan bahwa 18,4% variasi yang terjadi pada pemahaman nilai

kesejarahan dapat dijelaskan oleh pemanfaatan perpustakaan melalui regresi Ŷ =

10,587 + 0,139X2.

Apabila dilakukan pengontrolan antara variabel minat pada pelajaran

sejarah (X2) didapat koefisien korelasi parsial sebesar ry2.1 = 0,429. Uji keberartian

dengan harga thitung sebesar 2,598 dan harga ttabel sebesar 1,68 pada α = 0,05.

Karena thitung (3) > ttabel (1,68), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi

parsial signifikan dan mempunyai hubungan positif.

3. Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan (X1) dan Minat Pada

Pelajaran Sejarah (X2) secara bersama-sama dengan Pemahaman

Nilai Kesejarahan (Y)

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa

hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah

secara bersama – sama dengan pemahaman nilai kesejarahan.

a. Koefisien Regresi

Perhitungan lengkap regresi ganda dari variabel pemahaman nilai

kesejarahan menghasilkan arah regresi b1 sebesar 0,086 untuk variabel X1

(pemanfaatan perpustakaan), b2 sebesar 0,131 untuk variabel X2 (minat pada

pelajaran sejarah), serta konstanta a sebesar 4,339. Dengan demikian bentuk

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tersebut dapat

digambarkan oleh persamaan regresi Ŷ = 4,339 + 0,086X1 + 0,131X2. sebelum

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

digunakan untuk keperluan prediksi, persamaan regresi ini harus dilakukan uji

keberartian regresi (lamp. 27 hal 132).

Untuk mengetahui derajat keberartian dan kelinieran persamaan regresi,

dilakukan uji F dan hasilnya dapat ditelaah pada tabel berikut ini :

Tabel 14.

Analisis Variansi Regresi Linier Ganda

Ŷ = 4,339 + 0,086X1 + 0,131X2

Keterangan :

** = Regresi signifikan (Fh = 10,951 > Ft = 4,15)

b. Koefisien Korelasi Ganda

Perhitungan korelasi ganda antara variabel X1 dan variabel X2 dengan

variabel Y menghasilkan koefisien korelasi sebesar R = 0,656. Rumus yang

digunakan adalah :

å=

22

12. y

JKR reg

y

c. Uji F

Uji keberartian dengan menggunakan uji F. Rumus yang digunakan

adalah :

( ) ( )1/1/

2

2

---=

knRkR

F

Hasil perhitungan adalah sebesar Fhitung = 10,951. untuk lebih jelasnya mengenai

hubungan X1 dan X2 dengan Y dapat dilihat pada tabel berikut :

ANOVA b

82,168 2 41,084 10,951 ,000 a 108,801 29 3,752

190,969 31

Regression Residual Total

Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Minat pada Pelajaran Sejarah (X2), Pemanfaatan Perpustakaan (X1)

a.

Dependent Variable: Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y) b.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Tabel 15.

Rangkuman Uji Korelasi Ganda antara X1,X2 dengan Y

Ftabel Korelasi R Fhitung

α = 0,05

Ry12 0,656 10,951 4,15

Keterangan :

** = korelasi signifikan (Fhitung = 10,951 > Ftabel = 4,15)

Ry12 = korelasi X1, X2 dengan Y

Karena Fhitung (10,951) > Ftabel (4,15), maka Ho ditolak berarti ada

hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pemanfaatan perpustakaan

dan variabel minat pada pelajaran sejarah secara bersama – sama dengan

pemahaman nilai kesejarahan.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi sebesar R2 = (0,656)2 = 0,430. Ini menunjukkan

bahwa 43,0 % variasi yang terjadi pada pemahaman nilai kesejarahan dapat

dijelaskan oleh pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah,

melalui regresi Ŷ = 4,339 + 0,086X1 + 0,131X2. Sisanya sebesar 57 %

dipengaruhi variabel yang lain di luar penelitian.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Pemanfaatan

Perpustakaan (X1) dengan Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi sederhana untuk variabel X1

dengan Y pada taraf signifikansi 5% dengan N = 32 diperoleh hasil sebesar

0,516. Berdasarkan tabel penafsiran koefisien korelasi hasil ini menunjukkan

bahwa tingkat hubungan pemanfaatan perpustakaan dengan pemahaman nilai

kesejarahan adalah sedang, dan harga tersebut ternyata lebih besar dari rtabel yaitu

0,349. Dari angka korelasi ini maka taksiran koefisien determinasinya adalah

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

0,267. Angka ini dapat didinterpretasikan bahwa 26,7% variansi yang ada pada

variabel pemahaman nilai kesejarahan dapat diprediksi oleh variabel pemanfaatan

perpustakaan. Persamaan regresinya adalah Ŷ = 16,768 + 0,089X1. koefisien

regresi variabel pemanfaatan perpustakaan dengan pemahaman nilai kesejarahan

adalah 0,089. Angka tersebut mencerminkan bahwa setiap pemafaatan

perpustakaan ditingkatkan sebanyak satu unit skor, maka berpengaruh terhadap

peningkatan pemahaman nilai kesejarahan sebesar 0,089 unit skor dengan

konstanta 16, 768. Hal ini berarti semakin tingi pemanfaatan perpustakaan maka

semakin tinggi pula pemahaman nilai kesejarahan, sebaliknya jika pemanfaatan

perpustakaan rendah maka pemahaman nilai kesejarahan juga akan rendah.

Sebagaimana dikemukakan oleh Adeyemi (2008) dalam penelitiannya yang

berjudul ”Library Resources and Students’ Learning Outcomes in Secondary

School in Ekiti State, Nigeria” bahwa rhitung (.4313) lebih besar dari ttabel (.1946).

Maka, Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan

perpustakaan oleh siswa dan prestasi belajar siswa di sekolah tambahan di Ekiti,

Nigeria. Penemuan ini juga menyarankan bahwa pemanfaatan perpustakaan oleh

siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Maka, bila pemanfaatan

perpustakaan oleh siswa rendah, prestasi belajar siswa juga akan rendah.

Penerimaan hipotesis pertama, didukung dan perkuat dengan kajian teori

dari Ibrahim Bafadal (2001: 5) bahwa manfaat perpustakaan sekolah adalah

sebagai berikut : (1) Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid –

murid terhadap membaca. (2) Perpustakaan sekolah dapat memperkaya

pengalaman belajar murid. (3) Perpustakaan sekolah dapat menanamkan

kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid – murid mampu belajar mandiri.

(4) Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.

(5) Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.

(6) Perpustakaan sekolah dapat melatih murid – murid ke arah tanggung jawab.

(7) Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid – murid dalam

menyelesaikan tugas – tugas sekolah. (8) Perpustakaan sekolah dapat membantu

murid – murid menemukan sumber – sumber pengajaran. (9) Perpustakaan

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

sekolah dapat membantu murid – murid, guru – guru, dan anggota staf sekolah

dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fungsi dan pentingnya perpustakaan seperti yang dinyatakan oleh

Osazee dalam Bashir Olaitan Ibrahim bahwa perpustakaan sekolah juga

memberikan informasi yang bebas dari suasana kelas, dimana murid – murid

dapat memanbah pengetahuan dan ketertarikan lain tetapi tetap dalam bimbingan

(www.unilorin.edu). Bahan – bahan pustaka yang ada di perpustakaan sedikit

banyak juga akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami nilai – nilai

yang terkandung dalam peristiwa – peristiwa sejarah.

2. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Minat pada

Pelajaran Sejarah (X2) dengan Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi untuk hubungan variabel X2

dengan Y pada taraf signifikansi 5% dengan N = 32 diperoleh hasil sebesar 0,429.

Berdasarkan tabel penafsiran koefisien korelasi hasil ini menunjukkan bahwa

tingkat hubungan minat pada pelajaran sejarah dengan pemahaman nilai

kesejarahan adalah sedang, dan harga tersebut ternyata lebih besar dari rtabel yaitu

sebesar 0,349. Berdasarkan angka korelasi ini maka harga koefisien

determinasnya 0,184 yang berarti 18,4% variansi yang ada pada variabel

pemahaman nilai kesejarahan dapat diprediksi oleh variabel pemanfaatan

perpustakaan. Berdasarkan harga korelasi ini diperoleh besaran koefsien regresi

sebesar 0,139 dengan persamaan Ŷ = 10,587 + 0,139X2. Angka ini

menginformasikan bahwa jika variabel minat pada pelajaran sejarah dapat

ditingkatkan sebesar satu unit skor, maka akan meningkatkan angka pemahaman

nilai kesejarahan ssebesar 0,139 unit skor dengan konstanta 10,587. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat minat pada pelajaran sejarah maka akan semakin tinggi

pula pemahaman nilai kesejarahan, sebaliknya jika tingkat minat pada pelajaran

sejarah rendah maka pemahaman nilai kesejarahan juga akan rendah.

Sebagaimana dikemukakan oleh Aghniyani Zakiyah (2006) dalam penelitiannya

yang berjudul ” Analisis Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan

Membaca dengan Pemahaman tentang Sejarah Nasional Indonesia pada

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta” yaitu berdasarkan perhitungan

koefisien korelasi sederhana antara X2 dengan Y adalah sebesar 0,814 dengan

harga koefisien determinasinya 0,662 yang berarti 66,2% variansi yang ada pada

variabel Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia dapat diprediksi oleh variabel

Kebiasaan Membaca melalui regresi Ŷ = 17,901 + 0,568X2. Koefisien regresi

untuk hubungan kedua variabel sebesar 0,568. Angka ini menginformasikan

bahwa jika variabel Kebiasaan Membaca dapat ditingkatkan sebesar satu unit

skor, maka akan meningkatkan angka Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia

sebesar 0,568 unit skor dengan konstanta 17,901.

Penerimaan hipotesis kedua tersebut sesuai dengan pendapat Kartini

Kartono (1996:112) yang menyatakan bahwa minat merupakan momen dari

kecenderungan yang terarah secara intensif kepada obyek yang dianggap penting.

Hal ini sesuai dengan pendapat Ngalim Purwanto (1990:56) yang menyatakan

bahwa minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan

dorongan bagi perbuatan itu. Dengan adanya minat pada pelajaran sejarah pada

diri siswa maka siswa akan lebih senang dan tertarik dalam mengikuti pelajaran

sejarah. Rasa senang dan tertarik pada pelajaran sejarah ini akan mendorong siswa

untuk belajar lebih mendalam tentang sejarah. Hal ini memudahkan siswa untuk

memahami nilai – nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah.

3. Terdapat Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Pemanfaatan

Perpustakaan (X1) dan Minat pada Pelajaran Sejarah (X2) secara

bersama – sama dengan Pemahaman Nilai Kesejarahan (Y)

Berdasarkan perhitungan koefisian korelasi dan regresi ganda antara

kedua variaabel bebas dengan variabel terikat adalah sebesar 0,656. Berdasarkan

tabel penafsiran koefisien korelasi hal ini menunjukkan bahwa hubungan

pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah secara bersama –

sama adalah kuat. Selanjutnya hasil tersebut dilakukan pengujian atas nilai Ry(12)

dengan uji F. Dari hasil pengujian diperoleh Fhitung sebesar 10,951 dan

dikonsultasikan dengan Ftabel yaitu sebesar 4,15 sehingga Fhitung > Ftabel atau 10,951

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

> 4,15, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara X1 dan X2

secara bersama – sama dengan Y. Untuk persamaan regresi ganda diperoleh hasil

Ŷ = 4,339 + 0,086X1 + 0,131X2. Koefisien determinasinya dapat dihitung menjadi

0, 430. Angka ini mencerminkan bahwa variansi pemahaman nilai kesejarahan

dapat dijelaskan oleh variabel pemanfaatan perpustakaan dan minat pada

pelajaran sejarah secara bersama – sama sebesar 43,0%. Dengan kata lain variabel

pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah secara bersama –

sama dapat memprediksi variansi yang ada pada variabel pemahaman nilai

kesejarahan sebesar 43,0%. Sedangkan sisanya sebesar 57% dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian. Dari hasil analisis di atas dapat dinyatakan bahwa

semakin tinggi ppemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah,

maka pemahaman nilai kesejarahan akan semakin tinggi, sebaliknya jika

pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah semakin rendah,

maka pemahaman nilai kesejarahan juga rendah pula.

Penerimaan hipotesis ketiga tersebut sesuai dengan kajian teori dari

Poerwodarminto (1987: 694) bahwa pemahaman berasal dari kata paham yang

berarti mengerti benar atau tahu benar. Pemahaman sendiri adalalah suatu proses,

cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Sedangkan Benjamin S. Bloom

memasukkan kategori pemahaman (comprehension) ke dalam klasifikasi ranah

kognitif. Selanjutnya Bloom mengklasifikasikan kategori pemahaman menjadi

tiga, yaitu : pertama translation atau terjemahan, kedua interpretation atau

interpretasi dan yang ketiga adalah ekstrapolation atau ekstrapolasi (Benjamin S

Bloom, 1971:149). Translation atau terjemahan maksudnya adalah individu dapat

menggunakan informasi yang diterima ke dalam bahasa lain, situasi lain, dan pada

komunikasi yang lain. Interpretation adalah kegiatan interpretasi meliputi

hubungan antara susunan komunikasi dengan ide yang dipahami sehingga

membentuk konfigurasi baru dalam pemikiran individu. Sedangkan ekstrapolation

meliputi kegiatan pembuatan estimasi atau prediksi yang berdasar pada pengertian

dan kecenderungan atau kondisi – kondisi yang diterangkan dalam komunikasi.

Pemanfaatan perpustakaan dalam proses belajar mengajar terutama pada

pelajaran sejarah akan meningkatkan minat siswa untuk belajar sejarah. Hal ini

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

dikarenakan siswa bisa mendapatkan pengetahuan tambahan selain yang

disampaikan oleh guru dengan membaca buku – buku yang ada di perpustakaan.

Dengan adanya minat untuk belajar sejarah pada diri siswa, maka siswa akan

lebih mudah memahami nilai – nilai yang ada dalam peristiwa sejarah.

Pemahaman nilai kesejarahan adalah memahami arti dan makna dari peristiwa

sejarah dengan menguraikan hubungan antara peristiwa – peristiwa yang telah

terjadi menjadi gambaran lengkap yang terdiri dari fakta – fakta kejadian. Dengan

demikian siswa mampu memahami secara mendalam fakta – fakta kejadian yang

telah terjadi dan sekaligus mampu menggeneralisasikan dalam kehidupan yang

akan datang.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan berdasarkan metode – metode dan

prosedur – prosedur penelitian yang sudah baku sehingga hal – hal yang terkait

dengan aspek metodologisnya sudah terpenuhi. Namun tetap saja ada hal – hal

yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Hal – hal tersebut adalah :

1. Pemilihan Variabel penelitian, meskipun sudah dilandasi dengan aspek

teoritisnya, namun tetap saja tidak dapat memiliki nilai – nilai yang apriori

sehingga dapat melemahkan temuan penelitian ini.

2. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yang

bersifat self inventory sehingga respon – respon yang diberikan oleh

responden tidak dapat dikontrol. Tidak mustahil respon yang diberikan adalah

kesimpulan mereka, bukan apa yang sebenarnya.

3. Pemahaman nilai kesejarahan tidak hanya dipengaruhi oleh pemanfaatan

perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah tetapi masih ada variabel lain

yang ikut berpengaruh tetapi tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan perpustakaan

dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Doplang tahun ajaran 2008/2009. Hal ini terbukti dari hasil hipotesis

pertama dengan analisis korelasi product moment pada taraf signifikansi 5%

yang diperoleh thitung 3,303 lebih besar dari ttabel yaitu 1,68.

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara minat pada pelajaran sejarah

dengan pemahaman nilai kesejarahan siswa kelas VIII SMP Negeri 3

Doplang tahun ajaran 2008/2009. Hal ini terbukti dari hasil hipotesis kedua

dengan analisis korelasi product moment pada taraf signifikansi 5% yang

diperoleh thitung 2,598 lebih besar dari ttabel yaitu 1,68.

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan perpustakaan dan

minat pada pelajaran sejarah secara bersama – sama dengan pemahaman

nilai kesejarahan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Doplang tahun ajaran

2008/2009. Hal ini terbukti dari hasil hipotesis ketiga dengan analisis regresi

ganda pada taraf signifikansi 5% yang diperoleh Fhitung 10,951 lebih besar

dari Ftabel yaitu 4,15.

B. Implikasi

Berdasarkan pada landasan teori serta hasil penelitian ini, maka dapat

disampaikan implikasi yang berguna secara teoritis maupun praktis dalam upaya

meningkatkan pemahaman nilai kesejarahan siswa, antara lain :

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian diketahui bahwa siswa yang memanfaatkan

perpustakaan dan mempunyai minat pada pelajaran sejarah yang tinggi, akan

72

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

mempunyai pemahaman nilai kesejarahan yang tinggi. Sebaliknya, siswa yang

kurang memanfaatkan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah yang

rendah, akan menpunyai pemahaman nilai kesejarahan yang rendah pula.

Oleh kareni itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bukti

bahwa pemahaman nilai kesejarahan siswa dipengaruhi oleh faktor internal siswa,

yaitu pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah. Disamping itu,

hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian

selanjutnya, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi pemahaman

nilai kesejarahan siswa.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bahan masukan bagi

siswa, orang tua dan pihak sekolah. Siswa sebagai peserta didik harus

memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah untuk menunjang keberhasilan

belajarnya. Orang tua sebagai pendidik nonformal di luar sekolah memegang

peranan besar dalam memenuhi segala kebutuhan bagi anaknya terutama

kebutuhan fasilitas belajar siswa di rumah. Guru sebagai pendidik mempunyai

peranan dalam mengatasi masalah – masalah belajar siswa yaitu dengan

menyediakan fasilitas atau media belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar

mengajar, sehingga siswa mempunyai minat yang tinggi pada pelarajan sejarah.

Siswa yang mempunyai minat pada pelajaran sejarah akan mudah dalam

memahami nilai – nilai yang ada dalam pelajaran sejarah. Secara keseluruhan,

dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas

pendidikan di sekolah khususnya di SMP 3 Doplang.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka ada beberapa saran

yang perlu disampaikan :

1. Kepada Siswa

a. Siswa perlu meningkatkan pemanfaatan perpustakaan untuk

menunjang keberhasilan belajar dan mengembangkan berbagai metode

belajar sebagai sarana memperluas pengetahuan dan wawasannya.

b. Siswa dapat menemukan konsep atau pemahaman yang dicari pada

buku – buku yang ada di perpustakaan.

2. Kepada SMP 3 Doplang

a. SMP 3 Doplang hendaknya lebih meningkatkan sarana dan prasarana

sekolah, khususnya berupa koleksi perpustakaan yang lebih lengkap.

b. SMP 3 Doplang hendaknya memberikan fasilitas bimbingan konseling

bagi siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa.

c. SMP 3 Doplang hendaknya memberikan fasilitas belajar mengajar

yang lebih lengkap untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan

proses belajar siswa.

3. Kepada Guru (Pendidik)

a. Guru hendaknya memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih aktif

berkunjung ke perpustakaan dengan cara memberikan tugas – tugas

kepada siswa.

b. Guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang atraktif

untuk menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar,

terutama pada pelajaran sejarah.

4. Kepada Orang Tua Siswa

a. Orang tua siswa diharapkan memberikan dikungan pada proses belajar

anak dengan menyediakan fasilitas belajar berupa kelengkapan buku

pelajaran, sarana belajar seperti meja belajar dan ruangan khusus untuk

belajar.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

b. Orang tua siswa hendaknya selalu memberikan perhatian, bimbingan,

arahan dan motivasi kepada anak, khususnya pada saat anak sedang

belajar di rumah.

5. Peneliti Berikutnya

Dalam penelitian ini pemahaman nilai kesejarahan dapat dijelaskan

oleh pemanfaatan perpustakaan dan minat pada pelajaran sejarah

sebesar 43%, sedangkan sisanya sebesar 57% dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini. Bagi peneliti berikutnya disarankan

untuk meneliti variabel lain tersebut pada penelitian berikutnya.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

DAFTAR PUSTAKA

Aghniyani Zakiyah. 2006. Analisis Hubungan Antara Motivasi Berprestasi

Dan Kebiasaan Membaca Dengan Pemahaman Sejarah Nasional Indonesia Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendididkan Universtas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Surakarta: UNS

Bloom, Benjamin S. 1984. Taxonomy of Education Objectives, Book I, Cognitive Domain. New York: Longman

Djarwanto. 2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Liberty Dudung Abdurrahman. 1999. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos

Wacana Ilmu Hadari Nawawi. 1987. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM

Press Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Ibrahim Bafadal. 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara Kartini Kartono. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Penerbit Alumni Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang

Budaya Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi.1989. Metode Penelitian Survei.

Jakarta: Penerbit LP3ES Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia

Muljani A. Nurhadi. 1983. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset

Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya Nurkencana, Wayan dan PPN Sumartana.1986. Evaluasi Pendidikan.

Surabaya. Usaha Nasioanal

76

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Pawit M. Yusuf. 1988. Pedoman Mencari Sumber Informasi. Bandung:

Penerbit Alumni Poerwadarminta,W.J.S.1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta.

Balai Pustaka. Saefuddin Anwar. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Liberty Soeatminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan, Pustakawan.

Yogyakarta: Kanisius Syihabuddin Qalyubi. 2003. Dasar – Dasar Ilmu Perpustakaan dan

Informasi. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono dan Eri Wibowo. 2004. Statistika untuk Penelitian dan

Aplikasinya dengan SPSS ver 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rieneka Cipta

Sulistyo Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT. Gramedia

Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta.

Andi Offset Sutrisno Hadi. 1983. Metode Reseach Jilid I. Yogyakarta. Fakultas Psikologi

UGM ___________. 2000. Statistik Jilid III. Yogyakarta. Andi Yogyakarta Teguh Wahyono. 2006. 36 Jam Belajar Komputer Analisis Data Statistik

dengan SPSS 14.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo UU Sisdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003. Bandung: Citra Umbara Winarno Suarkmad. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Witherington, H.C. 1983. Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa Baru

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN …/Hubungan... · KELAS VIII SMP NEGERI 3 DOPLANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi ... A. Latar Belakang Pendidikan selalu menjadi sorotan

Jurnal

Adeyemi, T. O. 2008. ”Library Resources And Students’ Learning Outcomes In Secondary Schools In Ekiti State, Nigeria”. Pakistan Journal Of Social Sciences. 5 (1) : 95-103.

Internet

http://www.unilorin.edu, 25 Juni 2009