hubungan antara mutu pelayanan keperawatan …repository.unmuhpnk.ac.id/953/1/i-v-vi.pdf · antara...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN
PASIEN DIRUANG RAWAT INAP KELAS III
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKADAU
TAHUN 2017
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat dengan Peminatan Pendidikan Kesehatan dan
Ilmu Perilaku
OLEH :
SUSANTI USMAN
NPM : 151510863
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KAMPUS SINTANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2017
i
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN
PASIEN DIRUANG RAWAT INAP KELAS III
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKADAU
TAHUN 2017
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat dengan Peminatan Pendidikan Kesehatan
dan Ilmu Perilaku
OLEH :
SUSANTI USMAN
NPM : 151510863
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KAMPUS SINTANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2017
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak
Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Pada Tanggal, 11 Mei 2018
Dewan Penguji
1. Ria Risti Komala Dewi, SKM. M.Kes ………………………………………..
2. Evy Hariana, SKM, M.PH ………………………………………..
3. Dedi Alamsyah, SKM, M.Kes (Epid) ………………………………………..
Sintang, 11 Mei 2018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
DEKAN
(Dr. Linda Suwarni,SKM.M.Kes)
NIDN. 1125058301
iii
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Peminatan Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Prilaku
Oleh :
SUSANTI USMAN
151510863
Sintang, 11 Mei 2018
Mengetahui
Pembimbing 1
Ria Risti Komala Dewi,SKM.M.Kes
NIDN. 1110019101
Pembimbing II
Evy Hariana,SKM.M.PH
NIDN.1105088901
iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini yang berjudul “Hubungan
Antara Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Diruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun
2017”tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, daftar pustaka.
Segala proses dalam penyusunan skripsi saya jalankan melalui prosedur dan kaidah
yang benar serta didukung dengan data-data yang dapat di pertanggung jawabkan
keabsahannya. Jika di kemudian hari ditemukan kecurangan, maka saya bersedia
untuk menerima sanksi berupa pencabutan hak terhadap ijazah dan gelar yang saya
terima.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar –benarnya.
Sintang, 11 Mei 2018
( Susanti Usman )
NPM:151510863
v
MOTTO
Ilmu Pengetahuan itu bukanlah yang di hafal,
melainkan yang memberi manfaat ( Imam Syafi’i )
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan cinta dan sayangku kepada
orang tuaku, suamiku, anak-anakku yang telah
menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti
memberikan dukungan dan do’anya.
BIODATA
vi
BIODATA PENULIS
Nama : Susanti usman
Tempat, Tanggal Lahir : Sekadau, 2 Februari 1981
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Orang Tua :
Bapak : Usman.B
Ibu : Ainon
JENJANG PENDIDIKAN :
. TK : -
. SD : SD No. 21 Sei Ringin Sekadau (1993)
. SMP : SMP No.1 Sekadau Hilir (1996 )
. SMA : SMU No. Sekadau Hilir (1999)
. DIPLOMA III : AKPER YARSI (2002)
PENGALAMAN KERJA
a. Bekerja di RSUD Sanggau tahun 2003 s/d 2008
b. Bekerja di RSUD Sekadau tahun 2008 Sampai sekarang
KATA PENGANTAR
vii
Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas
rahmat, hidayah dan karunia Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “ Hubungan Antara Mutu pelayanan Keperawatan dengan
Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017 “ dengan baik.
Selama penyusunan Skripsi ini, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa telah
mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dorongan dan doa dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Helman Fachri, SE, MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Sintang
2. Ibu Dr. linda Suwarni, SKM.M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pontianak
3. Bapak Gandha Sunaryo Putra, SKM,M.Kes Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat
4. Ibu Ria Risti Komala Dewi,SKM.M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing I atas
segala bimbingan, kesempatan dan ide serta masukan-masukan dalam
penyusunan dan pembuatan Skripsi ini.
5. Ibu Evy Hariana,SKM.M.PH, selaku Dosen pembimbing II atas segala
bimbingan kesempatan dan ide serta masukan-masukan dalam penyusunan dan
pembuatan Skripsi ini.
6. PLT Direktur RSUD Sekadau yang telah mengizinkan peneliti dalam
pengambilan data untuk penelitian ini.
7. Seluruh Staf RSUD Sekadau yang telah memberikan dukungan dan motivasi
dalam penyelesaian skripsi ini.
viii
8. Suamiku Muhammad Husni Mubarok,S.Pd.I, dan Kedua buah hati Nur
Malihatuz Zahrah dan Halimi Azhar beserta keluarga yang telah memberikan
motivasi, dukungan dan doanya selama ini
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu –persatu, Akhir
kata ,semoga skripsi ini ada manfaatnya, khusunya bagi penulis dan umumnya
bagi kita semua dalam rangka menambah wawasan pengetahuan dan pemikiran
kita.
Sekadau, 11 Mei 2018
Penulis
ABSTRAK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SKRIPSI,OKTOBER 2017
ix
SUSANTI USMAN
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN
TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH SEKADAU TAHUN 2017
LXXXVIII+90 halaman +24 tabel +2 gambar +10 lampiran
Kepuasan pasien merupakan elemen penting dalam mengukur kualitas pelayanan
khususnya pelayanan keperawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan
pasien diruang rawat inap kelas III RSUD Sekadau. Penelitian ini merupakan
penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan
sampel menggunakan metode accidental sampling, dengan jumlah sampel 100
responden. Penelitian ini dilaksanakan pada oktober 2017, instrument penelitian
adalah kuesioner. Variabel yang diteliti ada lima dimensi mutu pelayanan
keperawatan yaitu tangiable, realibility, responsiveness, empaty, dan assurance,
serta tingkat kepuasan pasien sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan antara realibility dengan nilao p value = 0,000 , responsiveness
p value = 0,000 , assurance p value = 0,000 , emphaty p value = 0,000 ,dan tangibles
p value = 0,000. Diharapkan bagi manajemen Rumah Sakit untuk mengetahui kinerja
keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sekadau dan mutu pelayanan keperawatan
untuk menentukan strategi yang tepat sehingga di peroleh kinerja yang lebih baik
dimasa yang akan datang.
Kata kunci : Mutu pelayanan keperawatan, kepuasan pasien, rawat inap
Pustaka : 39 (2007 - 2013)
ABSTRACK
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
x
SKRIPSI,Oktober 2017
SUSANTI USMAN
THE CORRELATION BETWEEN NURSING CARE QUALITY WITH LEVEL
INPATIENS SASFACTION IN GENERAL HOSPITAL SEKADAU IN 2017
LXXXVIII +90 page +24 table +2 images +10 attachments
Patient satisfaction is important elements measure service quality especially nursing
services, the purpose of this study is to know the relationship between the quality of
nursing service with patien satisfaction level in hospitalized in room III RSUD
Sekadau. This research is survey analitik with approach cross sectional. Sampling
technique use method accidental sampling, design with 100 respondent. This
research implemented in October 2017 instrument research is questionnaire. The
variables studied exist five dimentions Quality of nursing service is tangiable,
reliability, responsiveness, emphaty, and assurance, and the level of patien
satisfaction as a dependen variable. The results showed that there is a relationship
between realibility with p value =0,000 , resvonsivenes p value=0,000, assurance p
value= 0,000, empaty p value=0,000, and tangible p value=0,000. Suggested to
RSUD sekadau for the quality of nursing service better, so for nurses always tell
clearly, every deliver service, and the patient’s nursing service must meet good
standards.
Keywords : Quality of nursing service, patient satisfaction, inpatient
References : 39 (2007 - 2013 )
Daftar Isi
xi
HALAMAN JUDUL ……………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………….. iii
KEASLIAN PENELITIAN ……………………………….. iv
MOTO & PERSEMBAHAN ……………………………….. v
BIODATA PENULIS ……………………………….. vi
KATA PENGANTAR ……………………………….. vii
ABSTRAK ……………………………….. ix
ABSTRACT ……………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………….. xi
DAFTAR TABEL ……………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………….. xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………….. 6
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………….. 7
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………….. 8
1.5 Keaslian Penelitian ……………………………….. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Konsep Dasar Rumah Sakit ……………………………….. 13
II.2 Konsep Dasar Keperawatan ……………………………….. 17
II.3 Kepuasan Pasien ……………………………….. 27
II.4 Kerangka Teori ……………………………….. 35
BAB III : KERANGKA KONSEP
III.1 Kerangka Konsep ……………………………….. 36
III.2 Variabel Penelitian ……………………………….. 36
III.3 Defenisi Operasional ……………………………….. 37
III.4 Hipotesis Penelitian ……………………………….. 39
BAB IV METODE PENELITIAN
IV.I Jenis Penelitian ……………………………….. 40
xii
IV.2 Tempat Penelitian Dan Waktu ……………………………….. 40
IV.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ……………………………….. 41
IV.4 Pengumpulan Data ……………………………….. 42
IV.5 Pengolahan Analisis Data ……………………………….. 44
IV.6 Tehnik Analisa Data ……………………………….. 46
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
V.I Hasil Penelitian ………………………………. 48
V.I.I Gambaran Umum Penelitian ……………………………….. 48
V.I.2 Karakteristik Responden ……………………………….. 51
V.I.3 Analisis Univariat ……………………………….. 54
V.I.4 Analisis Bivariat ……………………………….. 64
V.2 Pembahasan ……………………………….. 70
BAB VI : Kesimpulan dan saran
V.I.1 Kesimpulan ……………………………….. 83
V.I. 2 Saran ……………………………….. 84
DAFTAR PUSTAKA ……………………………….. 87
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel I.5 Keaslian Penelitian .................................................................................. 9
Tabel III.3 Defenisi Operasional .............................................................................. 37
Tabel 5.1 Daftar jumlah Pasien Rawat Inap bulan Januari s/d Juni 2017 ………..50
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi umur Pasien Rawat Inap tahun 2017 …………….51
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Rawat Inap tahun 2017 …………..52
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Pasien Rawat Inap tahun 2017 ……...52
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pasien Rawat Inap tahun 2017 ……….53
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Aspek Releability Tahun 2017 …………………..54
Tabel 5.7 Analisis Per Item aspek Releability …………………………………….54
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responsivenes tahun 2017 ……………………….55
Tabel 5.9 Analisis Per Item Responsivenes ……………………………………….56
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Asurance tahun 2017 …………………………….57
Tabel 5.11 Analisis Per Item Asurance ……………………………………………..57
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Empthaty tahun 2017 …………………………….58
Tabel 5.13 Analisis Per Item Emphaty ……………………………………………..59
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tangibles tahun 2017 …………………………….60
Tabel 5.15 Analisis Per Item Tangibles …………………………………………….60
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien 2017…………………………….61
Tabel 5.17 Analisis Per Item Kepuasan ……………………………………………62
Tabel 5.18 Hubungan antara Reliability dengan Kepuasan Pasien………………….65
Tabel 5.19 Hubungan antara Responsivenes dengan Kepuasan pasien……………..66
Tabel 5.20 Hubungan antara Asurance dengan Kepuasan Pasien……………………67
Tabel 5.21 Hubungan antara Aspek Empathy dengan Kepuasan Pasien…………….68
xiv
Tabel 5.22 Hubungan antara Tangibles dengan Tingkat Kepuasan Pasien………….69
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar II. 1 Kerangka Teori .................................................................................... 35
Gambar III.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 36
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (informed consent)
Lampiran 2 Instrumen Penelitian (Kuisoner)
Lampiran 3 Izin Pengambilan Data Indeks Kepuasan Pasien
Lampiran 4 Telah Melaksanakan Pengambilan Data di RSUD M. Th. Djaman
Lampiran 5 Izin Penyebaran Kusioner di RSUD Sekadau
Lampiran 6 Persetujuan Penyebaran Kusioner
Lampiran 7 Pernyataan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian di RSUD Sekadau
Lampiran 8 Hasil Uji Statistik
Lampiran 9 Dokumentasi
Lampiran 10 Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 . Latar Belakang
Pada era globalisasi ini masyarakat cenderung menuntut pelayanan
kesehatan yang bermutu. Pengukur mutu sebuah pelayanan dapat dilihat secara
subjektif dan objektif, ukuran keberhasilan pelayanan kesehatan dinilai melalui
perasaan puas dari pasien maupun keluarganya atas pelayanan kesehatan yang
telah diberikan. Secara objektif, ukuran keberhasilan dinilai melalui proses
perbaikan klinik penyakit dan tidak terjadi kesalahan dalam proses asuhan medik.
Baik secara subjektif maupun objektif dimensi mutu pelayanan kesehatan diukur
berdasarkan keselamatan pasien (safety), efisien(efficiency), efektifitas (
effectivity), ketepatan waktu (timeliness), berorientasi pada pasien
(patiencenteredness) dan keadilan (Cahyono, 2008).
Pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah saat ini secara umum
belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat, hal tersebut
dapat dilihat dari masih sering muncul keluhan masyarakat terhadap pelayanan
publik, proses pelayanan yang panjang dan berbelit-belit sehingga terkesan sulit,
petugas kesehatan yang kurang ramah, kenyamanan tempat pelayanan yang
belum memenuhi standar, waktu pelayanan yang sering membuat masyarakat
menunggu merupakan hal-hal yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat
pengguna pelayanan publik (RSUD Sekadau, 2017 ).
Rumah sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untuk
masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan
2
perorangan secara paripurna memiliki peran yang sangat strategis untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Undang-Undang
Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 ; Departemen Kesehatan Republik
indonesia DEPKES RI (2009). Rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Kemenkes RI, 2000).
Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap
pasien, makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula kualitas pelayanan
kesehatan. Menyelenggarakan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan tidak
terlepas dari sebuah mutu pelayanan keperawatan (Azwar, 2008). Mutu pelayanan
kesehatan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang di
selenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang ditetapkan
sehingga menimbulkan kepuasan bagi setiap pasien ( Muninjaya,G,A,A . 2014).
Mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas pelayanan
kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan
dimata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok
profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderita,
kesakitan, yang dialami pasien dan keluarga. Salah satu indikator dari mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan itu memuaskan pasien atau tidak,
kepuasan merupakan perbandingan antara kualitas jasa pelayanan yang didapat
dengan keinginan, kebutuhan dan harapan (Widyastuti,S,A, 2013).
3
Pasien adalah individu terpenting di rumah sakit sebagai konsumen
sekaligus sasaran produk rumah sakit. Didalam suatu proses keputusan, konsumen
yaitu pasien tidak akan berhenti hanya sampai proses penerimaan pelayanan,
pasien akan mengevaluasi pelayanan yang diterimanya tersebut. Hasil dari proses
evaluasi itu akan menghasilkan perasaan puas atau tidak puas (Nursalam , 2011).
Pohan (2007) mengungkapkan kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan
pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh
setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkan. Supriyanto
(2010) mendefinisikan kepuasan pasien sebagai perasaan senang karena jasa
(pelayanan) yang diterima sesuai dengan harapan.
Mutu pelayanan keperawatan merupakan suatu pelayanan yang
menggambarkan produk dari pelayanan keperawatan itu sendiri yang meliputi
secara biologis, psikologis, social, dan spiritual pada individu sakit maupun yang
sehat dan dilakukan sesuai standar keperawatan (Asmuji, 2012). Mutu pelayanan
Keperawatan yang mengacu pada 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu, (reliability,
tangibles, assurance, resvonsiveness, dan empathy) (Bauk et al, 2013).
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit
adalah pelayanan pada pasien Rawat Inap. Pasien rawat inap merupakanpasien
yang kontak secara langsung dan sering mendapatkan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. Bukan hanya dalam perawatan saja yang diterima, tetapi
memerlukan tindakan cepat, tepat dan terampil dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. Mutu pelayanan pasien diruang rawat inap merupakan suatu nilai
tersendiri yang berpengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap
4
pelayanan. Sehingga masyarakat sering menilai baik buruknya pelayanan
tergantung bagaimana kinerja dari perawat, Pelayanan rawat inap merupakan
pusat kegiatan yang paling banyak terjadi interaksi Perawat dan Pasien, Karena
unit ini paling banyak memberikan pelayanan dibandingkan dengan yang lainnya.
Keperawatan sering disebut sebagai ujung tombak dari pelayanan yang ada
dirumah Sakit. (Jalal,A.2007).
Berdasarkan penelitian (Widiyawati, 2011) mengatakan bahwa ada
hubungan dimensi mutu yaitu penampilan fisik perawat, kehandalan perawat,
daya tanggap perawat, jaminan dan empati perawat dengan kepuasan pasien dan
juga berdasarkan hasil penelitian (Wulandari, 2015) mengatakan bahwa ada
hubungannya pelayanan keperawatan yaitu aspek perhatian, aspek penerimaan,
aspek komunikasi, aspek kerja sama dan aspek tanggung jawab dengan tingkat
kepuasan pasien.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2011
menunjukan bahwa masih ditemukan adanya keluhan tentang ketidak puasan
pasien terhadap pelayanan keperawatan. Rata – rata yang didapat dari beberapa
rumah sakit di Indonesia 67 % pasien yang mengeluh adanya ketidakpuasan
dalam penerimaan pelayanan keperawatan. Berdasarkan laporan hasil survey
kepuasan masyarakat Semester – II Tahun 2017 pada Rumah Sakit Umum Daerah
M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau nilai IKM 80.10 mutu pelayanan B Kinerja
unit pelayanan BAIK (RSUD M.Th.Djaman, 2017).
Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau merupakan pelayanan kesehatan tipe
C satu-satunya milik pemerintah yang berada di Kabupaten Sekadau dan
5
merupakan rumah sakit rujukan diKabupaten Sekadau. Rumah sakit ini terdiri dari
berbagai unit pelayanan kesehatan, salah satunya adalah Ruang Rawat Inap kelas
III, yang terdiri dari ruang penyakit dalam kelas III, ruang bedah kelas III, dan di
ruang anak juga terdapat kelas III, dengan jumlah perawat 160 orang, yang terdiri
dari lulusan S1 Keperawatan berjumlah 12 orang dan D3 Keperawatan berjumlah
147 orang, D4 Keperawatan berjumlah 1 orang, pada laporan indeks kepuasan
masyarakat (IKM) RSUD Sekadau tahun 2016 di tetapkan nilai indeks prosedur
pelayanan 0,290 dengan kriteria rendah, Sedangkan kriteria terendah pada waktu
pelayanan dengan nilai indeks 0,271, hal ini dipersepsikan petugas kesehatan
kurang mengekfektifkan kehadiran tepat waktu dalam memberikan layanan
kepada pasien (RSUD sekadau, 2016).
Laporan indeks kepuasan masyarakat (IKM) RSUD Sekadau tahun 2017,
nilai indek prosedur pelayanan sebesar 0,306 dengan kriteria rendah, prosedur
pelayanan dipersepsikan rendah dikarenakan petugas kesehatan kurang
mengefektifkan prosedur dalam memberikan layanan kepada responden atau
pengguna layanan (Laporan indeks kepuasan masyarakat (IKM) RSUD sekadau
Mei Tahun 2017).
Begitu juga hasil data yang didapat dari bidang pelayanan masih adanya
keluhan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang disampaikan langsung baik
via telepon maupun melalui kotak saran yang tersedia di RSUD Sekadau.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 10 Pasien tentang mutu
pelayanan keperawatan diruang inap didapatkan bahwa 60 % pasien menyatakan
“tidak baik” terhadap pelayanan yang diberikan petugas keperawatan dalam
6
membantu memenuhi kebutuhan diri (Responsiveness). Dalam hal memandikan,
membantu menyuapi makan dan lain-lain.Pada kepuasan pasien di dapatkan
bahwa 40 % pasien menyatakan “ tidak puas “ terhadap pelayanan yang diberikan
petugas keperawatan yang mencakup ketidakpuasan pasien dengan waktu
komunikasi perawat dengan pasien dan 30 % pasien menyatakan “tidak puas”
pada keterampilan perawat dalam melakukan tindakan .
Berdasarkan hasil wawancara peneliti perlu untuk melakukan penelitian
guna mendapatakan informasi tentang Hubungan antara mutu pelayanan
keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III Rumah
Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017.
I.2.Rumusan Masalah
Pada data pusat RSUD Sekadau Indeks kepuasan masyarakat(IKM) tahun
2016 nilai rendah pada pada prosedur pelayanan (0,290) sedangkan waktu
pelayanan mendapat nilai terendah (0,271). Dan pada Tahun 2017 nilai terendah
pada prosedur pelayanan yaitu (0,306).
Berdasarkan nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) RSUD Sekadau
tahun 2016 dan 2017, masih rendahnya mutu pelayanan keperawatan yang didapat
dengan keinginan dan harapan pasien sehingga menimbulkan ketidak puasan
pasien.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah
ada hubungan antara mutu pelayan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien
diruang rawat inap kelas III RSUD Sekadau tahun 2017 .
7
I.3. Tujuan Penelitian.
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan keperawatan dengan
tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit umum
Daerah Sekadau Tahun 2017
b. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Mengetahui hubungan Reliability (sikap) dan perhatian perawat dengan
tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum
Daerah Sekadau Tahun 2017.
2. Mengetahui hubungan Responsivenes (ketanggapan) pelayanan yang
diberikan perawat dengan tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap kelas
III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017.
3. Mengetahui hubungan Asurance (Melindungi ) dengan tingkat kepuasan
pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
tahun 2017.
4. Mengetahui hubungan Empathy (empati) perawat dengan tingkat kepuasan
pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017.
5. Mengetahui hubungan antara Tangibles (penampilan) perawat dengan
tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum
Daerah Sekadau Tahun 2017.
8
I.4. Manfaat Penelitian
1.Bagi RSUD Sekadau
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi manajemen
Rumah Sakit untuk mengetahui kinerja keperawatan di ruang rawat inap kelas
III RSUD Sekadau dan mutu pelayanan keperawatan untuk menentukan
strategi yang tepat sehingga di peroleh kinerja yang lebih baik dimasa yang
akan datang.
2.Bagi Dinas Kesehatan
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi dinas
kesehatan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi dan perbandingan
bagi pihak yang akan melakukan penelitian.
3.Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan
yang berhubungan dengan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit
4.Bagi peneliti lain.
Sebagai bahan informasi yang berhubungan dengan mutu pelayanan
keperawatan dan sebagai data awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.
9
I.5Keaslian Penelitian
Tabel 1.5 Keaslian Penelitian
Nama
Peneliti
( Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Rancangan
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Eli Wahyu
Widiyawat
i
( 2011 )
Analisa
Kepuasan
pasien
terhadap
asuhan
keperawata
n Ruang
Rawat Inap
RSUD Kota
Semarang
Variabel bebas : 5
dimensi mutu
yaitu penampilan
fisik perawat,
kehandalan
perawat, daya
tanggap perawat,
Jaminan dan
empati perawat
Variabel Terikat :
Kepuasan Pasien
Deskriptif
Kualitatif
Subjek
penelitian
diambil
secara
purposive
dengan
menggunaka
n contens
analisis
Dari hasil
penelitian
diperoleh dari
penampilan
pisik perawat
sudah rapi,
bersih dan
memakai
atribut nama,
dan sebagian
pasien merasa
puas,
kehamdalan
perawat sudah
terampil dalam
memberikan
tindakam
keperawatan
dan sebagian
pasien sudah
puas, daya
tanggap
perawat
kurang peka
terhadap
keluhan pasien
karena perawat
jarang
mengontrol
dan jarang
berkomunikasi
.
Sebagian besar
pasien kurang
puas dengan
daya tanggap
pasien,
Jaminan
perawat
mempunyai
keterampilan
yang cukup
bagus.
Sebagian
pasien kurang
puas terhadap
empati
perawat
diruang rawat
Peneliti
membahas
apakah
hubungan antara
mutu pelayanan
keperawatan
yaitu keandalan
(reliability),
tanggapan
(responsiveness)
, jaminan
(asuransi),
empati
(kepedulian),
bukti langsung
atau berwujud
dengan tingkat
kepuasan pasien.
Peneliti
menggunakan
pendekatan
cross sectional,
pengambilan
sampel
menggunakan
tehnik
accidental
sampling.
Lokasi
penelitian di
Ruang Rawat
Inap RSUD
Sekadau, Waktu
penelitian
Agustus –
Oktober 2017
10
Nama
Peneliti
( Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Rancangan
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
inap
Nofiati
Wulandari
( 2015 )
Hubungan
layanan
keperawata
n dengan
tingkat
kepuasan
pasien
rawat inap
di Rumah
sakit Umum
Daerah
(RSUD)
Ungaran
Kabupaten
Semarang
Variabel bebas :
Pelayanan
Keperawatan
- Aspek
perhatian,
- aspek
penerimaan
- aspek
komunikasi
- aspek kerja
sama
- aspek
tanggungjawa
b
Variabel terikat
:Tingkat kepuasan
pasien
Penelitian ini
merupakan
penelitian
survey
esplanatory
dengan
pendekatan
Cross
Sectional
Ada hubungan
antara layanan
keperawatan
pada aspek
perhatian
dengan tingkat
kepuasan
pasien rawat
inap diRSUD
Ungaran
kabupaten
SemarangAda
hubungan
antara layanan
keperawatan
pada aspek
penerimaan
dengan tingkat
kepuasan
pasien rawat
inap di RSUD
Ungaran
Kabupaten
Semarang
Ada hubungan
antara layanan
keperawatan
pada aspek
komunikasi
dengan tingkat
kepuasan
pasien rawat
inap di RSUD
Ungaran
Kabupaten
Semarang
Ada hubungan
antara layanan
keperawatan
pada aspek
kerja sama
dengan tingkat
kepuasan
pasien rawat
inap di RSUD
Ungaran
Kabupaten
Semarang.
Ada hubungan
antara layanan
Peneliti
membahas
apakah
hubungan antara
mutu pelayanan
keperawatan
yaitu keandalan
(reliability),
tanggapan
(responsiveness)
, jaminan
(asuransi),
empati
(kepedulian),
bukti langsung
atau berwujud
dengan tingkat
kepuasan pasien.
Peneliti
menggunakan
pendekatan
cross cektional,
pengambilan
sampel
menggunakan
tehnik
accidental
sampling.
Lokasi
penelitian di
Ruang rawat
inap RSUD
Sekadau, Waktu
penelitian
Agustus _
Oktober 2017.
11
Nama
Peneliti
( Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Rancangan
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Keperawatan
pada aspek
tanggung
jawab dengan
tingkat
kepuasan
pasien rawat
inap di RSUD
Ungaran
Kabupaten
Semarang.
Bayu
Irwanto (
2014 )
Hubungan
mutu
pelayanan
keperawata
n dengan
tingkat
kepuasan
pasien
rawat inap
kelas III di
Rumah
Sakit Islam
Siti
Khadijah
Palembang
Variabel bebas :
Lima dimensi
kualitas pelayanan
kesehatan :
- Tangiable
(bukti langsung
berupa fisik)
- Reliability
(kehandalan)
- Reponsifenes
(ketanggapan
)
- Empaty
(empati)
- Asurance
(jaminan)
Deskriptif
analitik
dengan
pendekatan
cross
sectional
pengambilan
sampel
dengan
accidental
sampling
Ada hubungan
di mensi
reability
dengan
kepuasan
pasien rawat
inap kelas III
di ruang
musdalifah,
safa dan
marwah
Rumah Sakit
Islam Siti
Khadijah
Palembang,
Ada hubungan
di mensi
responsiveness
dengan
kepuasan
pasien rawat
inap kelas III
diruana
Musdalifah,
Safa, dan
Marwah
Rumah Sakit
Islam Siti
Khadijah
Palembang,
Ada hubungan
dimensi
assurance
dengan
kepuasan
pasien rawat
inap kelas III
di ruang
Musdalifah,
Safa, dan
Marwah
Peneliti
membahas
apakah
hubungan antara
mutu pelayanan
keperawatan
yaitu keandalan
(reliability),
tanggapan
(responsiveness)
,jaminan
(asuransi),
empati
(kepedulian),
bukti langsung
atau berwujud
dengan tingkat
kepuasan pasien.
Peneliti
menggunakan
pendekatan
cross cektional,
pengambilan
sampel
menggunakan
tehnik
accidental
sampling.
Lokasi
penelitian di
Ruang rawat
inap RSUD
Sekadau, Waktu
penelitian
Agustus _
Oktober 2017.
12
Nama
Peneliti
( Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Rancangan
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Rumah Sakit
Islam Siti
Khadijah
Palembang,
Ada hubungan
di mensi
empaty dengan
kepuasan
pasien rawat
inap kelas III
di Ruang
Musdalifah,
Safa, dan
Marwah
Rumah Sakit
Islam Siti
Khadijah
Palembang,
Ada hubungan
dimensi
tangible
dengan
kepuasan
pasien rawat
inap kelas III
di Ruang
Musdalifah,
Safa, dan
Marwah
Rumah Sakit
Islam Siti
Khadijah
Palembang
Perbedaan peneliti ini (Susanti Usman, 2017) dengan peneliti lain (Eli wahyu
widiyawati 2011, Nofianti wulandari 2015, Bayu irwanto 2014) diantaranya:
1. Tempat penelitian yaitu (Eli wahyu widiyawati 2011) di RSUD kota semarang ,
(Nofianti wulandari 2015) di RSUD ungaran Kabupaten Semarang, (Bayu
irwanto 2014) di Rumah sakit islam Siti Khadijah Palembang, Sedangkan
peneliti di Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau dan waktu penelitian oktober
2017.
13
48
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 Hasil Penelitian
V.1.1 Gambaran Umum Penelitian
1. Latar Belakang RSUD Sekadau
Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau yakni satu dari sekian
layanan kesehatan milik Pemkab Sekadau yang berwujud RSU,
dikelola oleh Pemda Kabupaten dan termuat didalam Rumah Sakit
kelas C. Layanan kesehatan ini telah teregistrasi semenjak
25/08/2011 dengan nomor surat ijin 445/367/RSUD/2014 dan
tanggal surat ijin 28/11/2014 dari Bupati Sekadau dengan sifat
tetap, dan berlaku sampai 5 tahun. Sesudah mengadakan prosedur
AKREDITASI RS seluruh Indonesia dengan proses akhirnya
diberikan status Akreditasi Rumah Sakit. Rumah Sakit Umum
Daerah Sekadau beralamat dijalan Merdeka Timur KM 06 Desa
Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau (Profil
RSUD Sekadau, 2014).
2. Sumber Daya
1. Fasilitas
a. VVIP : 0 Kamar
b. VIP : 0 Kamar
c. IGD : 8 TT
49
d. Ruang Operasi : 3 Kamar
e. ICU : 5 TT
f. Ruang Penyakit Dalam 3 : 35 TT (7 kamar)
g. Ruang Bedah 3 : 22 TT (5 kamar)
h. Ruang Penyakit Dalam 1 & 2 : 22 TT (7 kamar)
i. Ruang Bedah 1 & 2 : 10 TT (5 kamar)
j. Ruang Kebidanan : 13 TT (5 kamar)
k. Ruang perinatologi : 10 box ,3 inkubator
l. Ruang Anak : 11 TT kelas 3, 4 TT kelas
2, 2 TT keLas 1, 1 isolasi
m. NICU : 0 Kamar
n. ACCU : 0 Kamar
2. Ketenagaan di RSUD Sekadau terdiri dari berbagai jenis
tenaga, terdapat Dokter Spesialis, Dokter Umum, Ners, D4
Keperawatan, D3 Keperawatan, D4 Bidan, D3 Bidan, D3
Radiologi, D3 Farmasi, D3 Apoteker, D3 Analis.
a. Dokter Spesialis : 6 Orang
b. Dokter Umum : 4 Orang
c. Ners : 12 Orang
d. D3 Perawat : 147 Orang
e. D4 Keperawatan : 1 Orang
f. D4 Bidan : 4 Orang
g. D3 Bidan : 16 Orang
50
h. D3 Radiologi : 6 Orang
i. D3 Farmasi : 9 Orang
j. D3 Apoteker : 1 Orang
k. D3 Analis : 9 Orang
3. Pembiayaan
a. BPJS, Jamkesmas, Asuransi
b. Umum
4. Fasilitas Pendukung
a. Mobil Ambulan : 3
b. Kursi Roda : 12
c. Fax : 1
d. Telepon : 20
5. Daftar Jumlah Pasien Rawat Inap
Jumlah Pasien Rawat Inap terhitung dari 2015 – 2017 terdiri dari :
a. Tahun 2015 : 2827 orang
b. Tahun 2016 : 3132 orang
c. Januari S/D Juni 2017 : 1588 orang
Tabel 5.1. Daftar Jumlah Passien Rawat Inap Bulan Januari
S/D Juni 2017
Bulan Jumlah
Pasien
Jenis Kelamin
Perempuan Laki - Laki
Januari 266 154 112
Februari 237 143 94
Maret 216 151 65
April 315 181 134
Mei 264 165 99
Juni 290 160 130
51
V.1.2 Karakteristik Responden
a. Umur
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi responden
berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Umur Pasien Di Ruang Rawat Inap kelas III
Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Umur Frekuensi %
0-5 tahun 11 11.0
6-11 tahun 6 6.0
12-16 tahun 7 7.0
17-25 tahun 13 13.0
26-35 tahun 19 19.0
36-45 tahun 19 19.0
46-55 tahun 9 9.0
56-65 tahun 12 12.0
>65 4 4.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berumur 26-35 yaitu 19,0% dan 36-45 tahun 19,0 % dan
sebagian kecil responden berumur > 65 yaitu 4,0%.
b. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi responden
berdasarkan kelompok jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
52
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas IIII Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Jenis Kelamin Frekuensi %
laki-laki 52 52.0
Perempuan 48 48.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 52,0% dan
sebagian kecil dari responden jenis kelaminnya perempuan yaitu
sebesar 48,0%.
c. Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi responden
berdasarkan kelompok pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi PendidikanPasien Di Ruang Rawat Inap kelas
III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Pendidikan Frekuensi %
tidak sekolah 17 17.0
SD 40 40.0
SLTP 14 14.0
SLTA 25 25.0
Diploma 2 2.0
Sarjana 2 2.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
53
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden pendidikanya SD yaitu sebesar 40,0% dan sebagian kecil
dari responden pendidikanya sarjana yaitu sebesar 2,0%.
d. Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi responden
berdasarkan kelompok pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Pasien Di Ruang Rawat Inap kelas III
Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Pekerjaan Frekuensi %
tidak bekerja 36 36.0
IRT 20 20.0
Wiraswasta 10 10.0
Karyawan 6 6.0
Petani 12 12.0
Nelayan 15 15.0
PNS/TNI/Polri 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden tidak bekerja yaitu sebesar 36,0% dan sebagian kecil dari
responden bekerja sebagai /PNS/TNI/Polri yaitu sebesar 1,0%.
54
V.1.3 Analisis Univariat
1. Aspek Reliability
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Aspek Reliability
Pasien Di Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah
Sekadau Tahun 2017
Reliability Jumlah (n) Persentase (%)
Kurang Baik 51 51.0
Baik 49 49.0
Total 100 100.0
Sumber :Data Primer 2017
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa Aspek Reliability pasien
dengan tingkat kepuasan pasien kurang baik lebih besar 51,0% di
bandingkan dengan Aspek Reliability pasien dengan tingkat
kepuasan pasien baik 49,0%.
Adapun analisis per item dari pertanyaan pengetahuan,
meliputi lima macam pertanyaan, Berikut hasil analisis per item
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.7
Analisis per item pertanyaanaspek Reliability Pasien Di Ruang Rawat
Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
1 Perawat bersikap
simpatik dan meyakinkan
dalam menghadapi
masalah pasien
12 12,0 44 44,0 42 42,0 2 2,0
2 Ruangan menyediakan
pelayanan yang lengkap 1 1,0 28 28,0 62 62,0 9 9,0
55
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
3 Perawat memberitahu
pasien setiap memberikan
layanan
12 12,0 35 35,0 51 51,0 2 2,0
4 Ruang rawat inap
memiliki catatan yang
akurat
7 7,0 29 29,0 64 64,0 0 0
5 Perawat bersedia
menyelesaikan masalah
pasien
8 8,0 20 20,0 71 71,0 1 1,0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 5.7 diatas, diperoleh informasi bahwa
sebagian besar responden mengatakanbaik aspek Reliabilityhal
ini di buktikan dengan pertanyaan “Perawat bersikap simpatik dan
meyakinkan dalam menghadapi masalah pasien”sebesar 44,0%.
Selain itu, sebagian besar dari responden juga menjawab cukup
baik pertanyaan mengenai“Perawat bersedia menyelesaikan
masalah pasienyaitu sebesar 71,0%.
2. Responsivenes
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Responsivenes Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Responsivenes Jumlah (n) Persentase (%)
kurang baik 57 57.0
Baik 43 43.0
Total 100 100
Sumber :Data Primer 2017
56
Berdasarkan Tabel 5.8 diketahui bahwa responden yang
Responsivenes kurang baik lebih besar yaitu 57,0% di bandingkan
dengan responden yang Responsivenes baik sebesar 43,0%.
Adapun analisis per item dari pertanyaan pengetahuan,
meliputi tiga macam pertanyaan, Berikut hasil analisis per item
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.9
Analisis per item pertanyaan Responsivenes Pasien Di Ruang Rawat
Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
1 Perawat memberikan
pelayanan yang cepat 7 7,0 48 48,0 43 43,0 2 2,0
2 Perawat selalu bersedia
untuk membantu pasien 15 15,0 27 27,0 52 52,0 6 6,0
3 Perawat dapat
meluangkan waktu untuk
menjawab pertanyaan
pasien
12 12,0 31 31,0 49 49,0 8 8,0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 5.9 diatas, diperoleh informasi bahwa
sebagian besar responden mengatakan baik Responsivenes hal ini
di buktikan dengan pertanyaan “Perawat memberikan pelayanan
yang cepat” sebesar 48,0%. Selain itu, sebagian besar dari
responden juga menjawab cukup baik pertanyaan mengenai
“Perawat selalu bersedia untuk membantu pasien” yaitu sebesar
52,0%
57
3. Assurance
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Assurance Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Assurance Jumlah (n) Persentase (%)
kurang baik 50 50.0
Baik 50 50.0
Total 100 100
Sumber :Data Primer 2017
Berdasarkan Tabel 5.10 diketahui bahwa responden yang
Assurance kurang baik sebesar yaitu 50,0% sama dengan responden
Assurance yaitu baik sebesar 50,0%.
Adapun analisis per item dari pertanyaan pengetahuan,
meliputi tiga macam pertanyaan. Berikut hasil analisis per item
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.11
Analisis per item pertanyaanAssurancePasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
1 Perawat dapat
neyakinkan pasien 11 11,0 39 39,0 48 48,0 2 2,0
2 Perawat bersikap
sopan pada pasien 15 15,0 43 43,0 40 40,0 2 2,0
3 Perawat mampu
menjawab pertanyaan
pasien
6 6,0 41 41,0 43 43,0 10 10,0
Sumber : Data Primer, 2017
58
Berdasarkan tabel 5.11 diatas, diperoleh informasi bahwa
sebagian besar responden mengatakan baik pada Assurance hal
ini di buktikan dengan pertanyaan “Perawat bersikap sopan pada
pasien ” sebesar 43,0%. Selain itu, sebagian besar dari responden
juga menjawab cukup baik pertanyaan mengenai “Perawat dapat
meyakinkan pasien” yaitu sebesar 48,0%.
4. Emphaty
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi Emphaty Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Emphaty Jumlah (n) Persentase (%)
kurang baik 59 59.0
Baik 41 41.0
Total 100 100
Sumber :Data Primer 2017
Berdasarkan Tabel 5.12 diketahui bahwa responden yang
Emphaty kurang baik lebih besar yaitu 59,0% di bandingkan dengan
responden Emphaty baik lebih kecil sebesar 41,0%.
Adapun analisis per item dari pertanyaan pengetahuan,
meliputi empat macam pertanyaan, Berikut hasil analisis per item
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
59
Tabel 5.13
Analisis per item pertanyaan Emphaty Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
1 Ruangan rawat inap
menyediakan waktu yang
cukup untuk semua pasien
9 9,0 24 24,0 61 61,0 6 6,0
2 Perawat memberi perhatian
khusus pada setiap pasien 9 9,0 27 27,0 61 61,0 3 3,0
3 Perawat memperhatikan
keluhan pasien 11 11,0 33 33,0 54 54,0 2 2,0
4 Perawat memahami
kebutuhan setiap pasien 9 9,0 28 28,0 57 57,0 6 6,0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 5.13 diatas, diperoleh informasi bahwa
sebagian besar responden mengatakan baik pada Emphaty hal ini
di buktikan dengan pertanyaan “Perawat memperhatikan keluhan
pasien” sebesar 33,0%. Selain itu, sebagian besar dari responden
juga menjawab cukup baik pertanyaan mengenai “Perawat
memberi perhatian khusus pada setiap pasien” yaitu sebesar
61,0%.
60
5. Tangibles
Tabel 5.14
Distribusi Frekuensi Tangibles Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Tangibles Jumlah (n) Persentase (%)
kurang baik 55 55.0
Baik 45 45.0
Total 100 100
Sumber :Data Primer 2017
Berdasarkan Tabel 5.14 diketahui bahwa responden yang
Tangibles kurang baik lebih besar yaitu 55,0% di bandingkan
dengan responden Tangibles baik lebih kecil sebesar 45,0%.
Adapun analisis per item dari pertanyaan pengetahuan,
meliputi empat macam pertanyaan. Berikut hasil analisis per item
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5.15
Analisis per item pertanyaanTangibles Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
1 Ruang Rawat inap memiliki
peralatan yang canggih 2 2,0 32 32,0 58 58,0 8 8,0
2 Fasilitas dan alat medis
diruangan lengkap 2 2,0 32 32,0 62 62,0 2 2,0
3 Prosedur pelayanan
diruangan jelas dan mudah
dipahami
4 4,0 46 46,0 49 49,0 1 1,0
4 Perawat ruangan
berpenampilan rapi 9 9,0 38 38,0 49 49,0 4 4,0
61
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 5.15 diatas, diperoleh informasi bahwa sebagian
besar responden mengatakan baik pada aspek Tangibles hal ini di
buktikan dengan pertanyaan “Fasilitas dan alat medis diruangan lengkap”
sebesar 62,0%. Selain itu, sebagian besar dari responden juga menjawab
cukup baik pertanyaan mengenai “Ruang Rawat inap memiliki peralatan
yang canggih” yaitu sebesar 58,0%.
6. Kepuasan Pasien
Tabel 5.16
Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Kepuasan Pasien Jumlah (n) Persentase (%)
kurang baik 51 51.0
Baik 49 49.0
Total 100 100
Sumber :Data Primer 2017
Berdasarkan Tabel 5.16 diketahui bahwa responden yang
tingkat kepuasanyakurang baik lebih besar yaitu 51,0% di
bandingkan dengan responden tingkat kepuasanya baik lebih kecil
sebesar 49,0%.
Adapun analisis per item dari pertanyaan pengetahuan,
meliputi dua puluh enam macam pertanyaan. Berikut hasil analisis
per item seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini
62
Tabel 5.17
Analisis per item pertanyaanKepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap
kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
1. Perawat dapat menjelaskan
tentang hasil pemeriksaan
pasien secara rinci
4 4,0 30 30,0 51 51,0 15 15,0
2. Perawat memberi
penjelasan tentang
penyakit pasien.
6 6,0 26 26,0 48 48,0 20 20,0
3. Perawat selalu berada
disekitar pasien 5 5,0 33 33,0 45 45,0 17 17,0
4. Pasien merasa bebas
bertanya pada perawat 13 13,0 28 28,0 54 54,0 5 5,0
5. Perawat bersikap ramah
pada pasien 13 13,0 41 41,0 44 44,0 2 2,0
6. Perawat memahami
perasaan pasien 7 7,0 32 32,0 59 59,0 2 2,0
7. Perawat menjelaskan
sesuatu dengan bahasa yang
sederhana
13 13,0 32 32,0 53 53,0 2 2,0
8. Perawat sering menanyakan
keadaan pasien 13 13,0 33 33,0 53 53,0 1 1,0
9. Perawat mudah dijumpai
ketika pasien ada masalah 10 10,0 32 32,0 53 53,0 5 5,0
10. Perawat menyediakan
waktu berbicara dengan
pasien
9 9,0 21 21,0 54 54,0 16 16,0
11. Perawat sering
memperhatikan pasien. 11 11,0 25 25,0 61 61,0 3 3,0
63
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
12. Perawat mengarahkan
pasien dalam melaksanakan
pengobatan dan prosedur
administrasi
9 9,0 35 35,0 50 50,0 6 6,0
13 Perawat memahami
masalah pasien 4 4,0 28 28,0 65 65,0 3 3,0
14 Perawat dapat memberikan
nasehat dengan baik 8 8,0 25 25,0 58 58,0 9 9,0
15 Perawat menguasai tentang
hal yang dijelaskannya 4 4,0 27 27,0 58 58,0 11 11,0
16 Pasien dapat memahami
penjelasan perawat 5 5,0 32 32,0 59 59,0 4 4,0
17 Perawat cukup sabar dalam
menghadapi pasien 12 12,0 41 41,0 47 47,0 0 0
18 Perawat dapat melakukan
tindakan dengan tepat 5 5,0 42 42,0 53 53,0 0 0
19 Perawat memberi petunjuk
dengan akurat 8 8,0 30 30,0 62 62,0 0 0
20 Pasien senang berbicara
dengan perawat 14 14,0 29 29,0 54 54,0 3 3,0
21 Pasien merasa lebih baik
jika berbicara dengan
perawat
12 12,0 23 23,0 64 64,0 1 1,0
22 Perawat bersikap tenang
menghadapi masalah pasien 13 13,0 30 30,0 56 56,0 1 1,0
23 Perawat melakukan
tindakan dengan cepat pada
pasien
11 11,0 29 29,0 59 59,0 1 1,0
24 Perawat selalu memberi
penjelasan yang cukup 9 9,0 37 37,0 45 45,0 9 9,0
64
No Pertanyaan SB % B % CB % TB %
lengkap tentang instruksi
pengobatan/perawatan
25 Perawat terampil dalam
melakukan tindakan 9 9,0 31 31,0 57 57,0 3 3,0
26 Pasien menerima informasi
yang memadai tentang
tindakan, sehingga pasien
tahu apa yang dilakukan
ketika pulang
13 13,0 32 32,0 47 47,0 8 8,0
Berdasarkan tabel 5.17 diatas, diperoleh informasi bahwa
sebagian besar kepuasan pada pasien baik hal ini di buktikan
dengan pertanyaan “Perawat dapat melakukan tindakan dengan
tepat ” sebesar 42,0%. Selain itu, sebagian besar dari responden
juga menjawab cukup baik pertanyaan mengenai “Perawat
memahami masalah pasien” yaitu sebesar 65,0%.
V.1.5 Analisis Bivariat
A. Hubungan antara Reliability dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah
Sekadau Tahun 2017
Analisis bivariat pada penelitian ini adalah menghubungkan
antara 2 variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat.
Adapun hasil analisis bivariat dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
65
Tabel 5.18
Hubungan antara Reliability dengan Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun
2017
Reliability
Kepuasan Pasien P
value PR
Tidak
Puas % Puas % Total %
Kurang
Baik 42 82,4 9 18,4 51 100
0,000 4,484
Baik 9 17,6 40 81,6 49 100
Total 51 100 49 100 100 100
Berdasarkan tabel 5.18 diketahui bahwa kepuasan pasien
yang aspek reliabilitynya kurang baik cenderung lebih besar
yaitu sebesar 42 (82,4%) dibandingkan dengan kepuasan
pasien reliability yang baik yaitu sebesar 9 (17,6%).
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik chi
squarecontinuity corection diperoleh nilai p value = 0,000
sehingga Ha diterima Ho di tolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
reliability dengan tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap
kelas III Rumah Sakit umum Daerah Sekadau Tahun 2017.
Dengan nilai PR = 4,484
Hasil statistic juga di dapatkan nilai PR sebesar 4,484
yang artinya responden yang aspek reliabilitynya kurang baik
berpeluang 4,484 kali mengalami ketidak puasan pasien dari
pada yang beraspek reliabilitynya baik.
66
B. Hubungan antara Responsivenes dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017
Tabel 5.19
Hubungan antara Responsivenes dengan Kepuasan Pasien di
Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017
Responsiv
enes
Kepuasan Pasien P
value PR Tidak
Puas
%
Pua
s
%
Total
%
Kurang Baik 44 86,3 13 26,5 57 57,
0 0,000 4,742
Baik 7 13,7 36 73,5 43 43,
0
Total 51 100 49 100 100 100
Sumber : Data primer 2017
Berdasarkan tabel 5.19 diketahui bahwa kepuasan pasien
yang aspek Responsivenesnya kurang baik cendung lebih
besar yaitu sebesar 44 (86,3%) dibandingkan dengan kepuasan
pasien Responsivenes yang baik yaitu sebesar 7 (13,7%).
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistic chi
squarecontinuity correction diperoleh nilai p value = 0,000
sehingga Ha diterima Ho di tolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
Responsivenes dengan tingkat kepuasan pasien diruang rawat
inap kelas III Rumah Sakit umum Daerah Sekadau Tahun
2017. Dengan nilai PR = 4,742.
Hasil statistic juga didapatkan nilai PR sebesar 4,742
yang artinya responden yang aspek responsivenesnya kurang
67
baik berpeluang 4,742 kali mengalami ketidak puasan pasien
dari pada yang aspek responsivenesnya baik.
C. Hubungan antara Asurance dengan Kepuasan Pasien Di Ruang
Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun
2017
Tabel 5.20
Hubungan antara Asurance dengan Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun
2017
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel 5.20 diketahui bahwa kepuasan pasien
yang aspek Asurancenya kurang baik cendung lebih besar
yaitu sebesar 43 (84,3%) dibandingkan dengan kepuasan
pasien Asurance yang baik yaitu sebesar 8 (15,7%).
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistic chi square
continuity cirection diperoleh nilai p value = 0,000 sehingga
Ha diterima Ho di tolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara Asurance dengan
tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap kelas III Rumah
Asurance
Kepuasan Pasien P
value PR Tidak
Puas % Puas % Total %
Kurang
Baik 43 84,3 7 14,3 50 50,0
0,000 5,375
Baik 8 15,7 42 85,7 50 50,0
Total 51 100 49 100 100 100
68
Sakit umum Daerah Sekadau Tahun 2017. Dengan nilai PR =
5,375
Hasil statistic yang didapatkan nilai PR sebesar 5,375
yang artinya responden yang aspek Asurancenya kurang baik
berpeluang 5,375 kali mengalami ketidak puasan pasien dari
pada yang aspek assurancenya baik.
D. Hubungan antara Aspek Emphaty dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017
Tabel 5.21
Hubungan antara Asfek Empathy dengan Kepuasan Pasien di
Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017
Asfek
Empathy
Kepuasan Pasien P
value PR Tidak
Puas % Puas % Total %
Kurang
Baik 47 92,2 12 24,5 59 59,0
0,000 8,165
Baik 4 7,8 37 75,5 41 41,0
Total 51 100 49 100 100 100
Sumber : Data primer 2017
Berdasarkan tabel 5.21 diketahui bahwa kepuasan pasien
yang aspek Empathynya kurang baik cendung lebih besar yaitu
sebesar 47 (92,2%) dibandingkan dengan kepuasan pasien
asfek Empathy yang baik yaitu sebesar 4 (7,8%).
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistic chi square
continuity correction diperoleh nilai p value = 0,000 sehingga
Ha diterima Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara asfek Empathy
69
dengan tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap kelas III
Rumah Sakit umum Daerah Sekadau Tahun 2017. Dengan
nilai PR = 8,165.
Hasil statistic yang didapatkan nilai PR sebesar 8,165
yang artinya responden yang aspek emphatynya kurang baik
berpeluang 12,621 kali mengalami ketidak puasan pasien dari
pada yang aspek emphathynya baik
E. Hubungan antara Tangibles dengan Kepuasan Pasien Di Ruang
Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun
2017
Tabel 5.22
Hubungan antara Tangibles dengan Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun
2017
Tangibl
es
Kepuasan Pasien P
value PR Tidak
Puas % Puas % Total %
Kurang
Baik 42 82,4 13 26,5 55 55,0
0,000 3,81
8 Baik 9 17,6 36 73,5 45 45,0
Total 51 100 49 100 100 100
Sumber : Data primer 2017
Berdasarkan tabel 5.22 diketahui bahwa kepuasan pasien yang
aspek Tangiblesnya kurang baik cendung lebih besar yaitu sebesar 42
(82,4%) dibandingkan dengan kepuasan pasien Tangibles yang baik yaitu
sebesar 9 (17,6%).
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistic chi square continuity
corection diperoleh nilai p value = 0,000 sehingga Ha diterima Ho di tolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna
70
antara Tangibles dengan tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap kelas
III Rumah Sakit umum Daerah Sekadau Tahun 2017. Dengan nilai PR =
3,818
Hasil statistic yang di dapatkan nilai PR sebesar 3,818 yang
artinya responden yang aspek tangiblesnya kurang baik berpeluang 3,818
kali mengalami ketidak puasan pasien dari pada yang aspek tangiblesnnya
baik .
V.2 Pembahasan
1. Hubungan antara Reliability (Keandalan) dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun
2017
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p value =
0,000 sehingga Ha diterima. berarti ada hubungan antara aspek reliability
dengan kepuasan pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit umum
Daerah Sekadau Tahun 2017
Sugiarto (2009) menyebutkan salah satu aspek kualitas pelayanan
adalah aspek cepat dan tepat maksudnya membiarkan konsumen
menunggu tanpa alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negative
dalam kualitas pelayanan secara singkat dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan secara akurat,
tepat waktu, dan dapat dipercaya.
Rangkuti (2008) ketepatan perawat dalam memberikan pelayanan
serta bersikap ramah dan selalu siap menolong. kehandalan berhubungan
71
dengan tingkat kemampuan dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam
menyelenggarakan dan memberikan pelayanan kepada pasien dirumah
sakit.
Rahmulyono (2008) Reliabilitydiartikan sebagai kehandalan
institusi dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Dalam
pelaksanaannya, dimensi ini memuat dua unsur utama, yaitu kemampuan
institusi untuk memberikan pelayanan sebagaimana yang dijanjikannya
dan keakuratan pelayanan yang diberikan atau seberapa jauh institusi
mampu mencegah terjadinya kesalahan dalam proses pelayan yang
diberikan.
Parasuraman (dalam Gde Munuinjaya A.A ,MPH) Kemampuan
untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tepat waktu dan akurat
sesuai dengan yang ditawarkan. Dari kelima dimensi kualitas jasa,
reliability dinilai paling penting oleh para pelanggan berbagai industri
jasa. Karena sifat produk jasa yang nonstandardized output, dan
produknya juga sangat tergantung dari aktivitas manusia sehingga akan
sulit mengharapkan output yang konsisten. Apalagi jasa di produksi dan
dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Untuk meningkatkan reliability di
bidang pelayanan kesehatan,pihak manajemen puncak perlu membangun
budaya kerja bermutu yaitu budaya tidak ada kesalahan atau corporate
culture of no mistake yang diterapkan mulai dari pimpinan puncak sampai
ke front line staff (yang langsung berhubungan dengan pasien). Budaya
kerja seperti ini perlu diterapkan dengan membentuk kelompok kerja dan
72
mendapat pelatihan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
teknologi kedokteran dan ekspektasi pasien.
Nursalam (2011) kemampuan perawat memberikan pelayanan
kepada pasien dengan tepat. Dalam pelayanan keperawatan adalah
penilaian pasien terhadap kemampuan tenaga kesehatan khususnya
perawat.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Malina (2009)
yang menyimpulkan bahwa ada hubungan antara reliability dengan
kepuasan pasien rawat inap kelas III di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang, Selain hasil penelitian yang dilakukan oleh Malina (2009)
,hasil yang sama juga terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh
Darsem (2012) yang menunjukkan bahwa ada hubungan dimensi
reliability dengan kepuasan pasien di Ruang Merak Lantai Dasar RSUP
dr. Kariadi Semarang.
Melihat hasil penelitian penelitian yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara dimensi reliability dengan kepuasan pasien, adalah
kemampuan, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang di berikan oleh
tenaga keperawatan. Saran untuk rumah sakit khususnya perawat dapat
memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan,dan terpercaya,
memberitahu dengan jelas sesuatu yang dilarang dan dianjurkan demi
keberhasilan dalam keperawatan yang ditujukan kepada pasien.
73
2. Hubungan antara Responsivenes (Ketanggapan) dengan Kepuasan Pasien
Di Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p value
= 0,000 sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara Responsivenes dengan tingkat
kepuasan pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit umum Daerah
Sekadau Tahun 2017.
Nursalam (2011) kemampuan perawat memberikan pelayanan
kepada pasien dengan cepat. Dalam pelayanan keperawatan adalah waktu
menunggu pasien mulai dari mendaftar sampai mendapat pelayanan dari
tenaga kesehatan (perawat).
Joewono (2009) mengatakan salah satu aspek kualitas pelayanan
adalah cepat tanggap, aspek yang menunjukkan kecepatan perusahaan
dalam menanggapi kebutuhan konsumen dan secara singkat dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk membantu pelanggan dengan
memberikan layanan yang baik dan cepat.
Dimensi ini dimasukkan ke dalam kemampuan petugas kesehatan
menolong pelanggan dan kesiapannya melayani sesuai prosedur dan bisa
memenuhi harapan pelanggan. Dimensi ini merupakan penilaian mutu
pelayanan yang paling dinamis. Harapan pelanggan terhadap kecepatan
pelayanan cenderung meningkat dari waktu kewaktu sejalan dengan
kemajuan teknologi dan informasi kesehatan yang dimiliki oleh
74
pelanggan. Nilai waktu bagi pelanggan menjadi semakin mahal karena
masyarakat merasa kegiatan ekonominya semakin meningkat. Time is
money berlaku untuk menilai mutu pelayanan kesehatan dari aspek
ekonomi para penggunanya. Pelayanan kesehatan yang responsive
terhadap kebutuhan pelanggannya kebanyakan ditentukan oleh sikap para
front-line staff. Mereka secara langsung berhubungan dengan para
pengguna jasa dan keluarganya, baik melalui tatap muka, komunikasi non-
verbal, langsung atau melalui telepon. (Prof.dr.Muninjaya,A,MPH (2011).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herniyatun,
Nurlaila dan Sudaryani (2009) yang meneliti tentang efektivitas program
discharge planning terhadap tingkat kepuasan pasien di rumah sakit umum
daerah Kabupaten Kebumen. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
pada 80 responden didapatkan hasil uji statistik untuk ketanggapan dengan
nilai probabilitas sebesar (p=0,0001 < α=0,05) tersebut menunjukkan
bahwa adanya hubungan signifikan pelayanan ketanggapan dengan
kepuasan pasien.
Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian yang dilakukan
oleh Darsem (2012) yang menunjukkan bahwa ada hubungan dimensi
responsiveness dengan kepuasan pasien di Ruang Merak Lantai Dasar
RSUP dr. Kariadi Semarang .
Peneliti menilai, memperhatikan dan meningkatkan ketanggapan
perawat terhadap keluhan – keluhan pasien, selalu bersedia membantu
pasien dan meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan dari pasien,
75
yang membutuhkan penjelasan dari perawat, hal ini akan membuat pasien
merasa puas terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat
inap RSUD Sekadau dan selanjutnya akan meningkatkan citra Rumah
Sakit Umum Daerah Sekadau.
3. Hubungan antara Asurance (jaminan) dengan Kepuasan Pasien Di Ruang
Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p value
= 0,000 sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara Asurance dengan tingkat kepuasan
pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit umum Daerah Sekadau
Tahun 2017
Menurut Depkes RI (2008) menyebutkan bahwa aspek dasar
kualitas pelayanan keperawatan meliputi aspek penerimaan, perhatian,
tanggung jawab, komunikasi dan kerja sama. Sugiarto (2009) mengatakan
kualitas pelayanan memiliki aspek rasa aman, dan ramah tamah.Secara
singkat dapat diartikan sebagai pengetahuan dan keramahtamahan personil
dan kemampuan personil untuk dapat di percaya dan diyakini.
Nursalam (2011) kemampuan perawat memberikan pelayanan
kepada pasien sehingga dipercaya. dalam pelayanan keperawatan adalah
kejelasan dalam memberikan informasi tentang penyakit dan obatnya
kepada pasien.
76
Parasuraman (Prof.dr.Muninjaya,G,MPH) Kriteria ini
berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan dan sifat petugas yang dapat
dipercaya oleh pelanggan, Pemenuhan terhadap kriteria pelayanan ini akan
mengakibatkan pengguna jasa merasa terbebas dari risiko. Berdasarkan
riset, dimensi ini meliputi faktor keramahan, kompetensi, kredibilitas dan
keamanan. Variabel ini perlu dikembangkan oleh pihak manajemen
institusi peralatan kesehatan dengan melakukan investasi, tidak saja dalam
bentuk uang melainkan keteladanan manajemen puncak, perubahan sikap
dan kepribadian staf yang positif, dan perbaikan system remunerasinya
(Pembayaran upah).
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Mustofa (2008)
pada 30 responden tentang hubungan antara persepsi pasien terhadap
dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien di ruang
rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung
dengan hasil hubungan persepsi dimensi jaminan dengan kepuasan pasien
didapatkan nilai X z = 1 6.875 dan p 0.002. Oleh karena nilai p < 0.05
maka ada hubungan yang bermakna secara statistik antara persepsi pasien
terhadap dimensi jaminan dengan kepuasan pasien.
Peneliti menilai perawat harus mempunyai kesopanan yang baik
dalam memberikan pelayanan, keamanan kepada pasien, maka semakin
membuat pasien merasa senang dan puas terhadap pelayanan keperawatan
RSUD Sekadau. Hal itu dikarenakan perawat merupakan suatu profesi
yang berhadapan langsung dengan pasien dalam memberikan asuhan
77
keperawatan dengan berbagai resiko yang kapan saja bisa menimpa
perawat.
4. Hubungan antara Aspek Empathy (kepedulian) dengan Kepuasan Pasien
Di Ruang Rawat Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau
Tahun 2017
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p
value = 0,000 sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara asfek Empathy dengan tingkat
kepuasan pasien diruang rawat inap kelas III Rumah Sakit umum Daerah
Sekadau Tahun 2017.
Sugiarto (2009) menyatakan bahwa aspek kualitas pelayanan
memiliki rasa menghargai dan menghormati konsumen. Secara singkat
dapat diartikan sebagai usaha untuk mengetahui dan mengerti kebutuhan
pelanggan secara individual.
Nursalam (2011) kemampuan perawat membina hubungan,
perhatian, dan memahami kebutuhan pasien. Dalam pelayanan
keperawatan adalah meningkatkan komunikasi terapeutik dalam menyapa
dan berbicara, keikutsertaan pasien dalam mengambil keputusan
pengobatan, dan kebebasan pasien memilih tempat berobat dan tenaga
kesehatan, serta kemudahan pasien rawat inap mendapat kunjungan
keluarga.
78
Kriteria ini terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus
staf kepada setiap pengguna jasa, memahami kebutuhan mereka dan
memberikan kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika para pengguna
jasa ingin memperoleh bantuannya. Peranan SDM kesehatan sangat
menentukan mutu pelayanan kesehatan karena mereka dapat langsung
memenuhi kepuasan para pengguna jasa pelayanan kesehatan
(Prof.dr.Muninjaya,A,MPH (2011).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermanto,
Mawarni dan Ratna (2010) tentang persepsi mutu pelayanan dalam
kaitannya dengan kepuasan pasien rawat inap kebidanan RSUD Dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur. Berdasarkan
penelitian kepada 120 responden didapatkan hasil probabilitas sebesar (p =
0,0001 < α = 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara
pelayanan empati perawat dengan kepuasan pasien.
Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian yang dilakukan
oleh Darsem (2012) yang menunjukkan bahwa ada hubungan dimensi
Empathy dengan kepuasan pasien di Ruang Merak Lantai Dasar RSUP
dr.Kariadi Semarang.
Peneliti menilai perhatian yang penuh dari perawat RSUD
Sekadau pada pasien, kemudahan dalam melakukan kontak dengan pasien
dan peningkatan komunikasi, kesabaran, harus selalu mendapat perhatian
untuk dapat terpenuhinya kepuasan pasien.
79
Sikap caring terhadap pasien dalam memberikan asuhan keperawatan
menggunakan kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
harapan, selalui berada disamping pasien saat dibutuhkan sehingga pasien
merasa puas terhadap perhatian yang diberikan oleh perawat, menawarkan
bantuan jika pasien mengalami kesulitan, dan tidak hanya mengandalkan
keluarga pasien.
5. Hubungan antara Tangibles dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat
Inap kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau Tahun 2017
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai p value
= 0,000 sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara Tangibles dengan tingkat kepuasan
pasien diruang rawat inap Rumah Sakit umum Daerah Sekadau Tahun
2017
Joewono (2009) menyebutkan salah satu aspek kualitas pelayanan
adalah lingkungan fisik yaitu aspek yang menunjukkan kenyamanan
lingkungan yang akan dinikmati konsumen ketika mereka menggunakan
produk serta penampilan pegawainya. Secara singkat dapat diartikan
sebagai penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan personil.
Nursalam (2011) ketersediaan sarana dan fasilitas fisik yang dapat
langsung dirasakan oleh pasien. Dalam pelayanan keperawatan adalah
keberhasilan dalam memberikan asuhan selama pasien dirawat dan
kecepatan perawat saat pasien membutuhkan.
80
Parasuraman (Prof.dr.A.A.Gde Muninjaya,MPH) Mutu jasa
pelayanan kesehatan juga dapat dirasakan secara langsung oleh para
penggunanya dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang
memadai. Para penyedia layanan kesehatan akan mampu bekerja secara
optimal sesuai dengan keterampilan masing-masing. Dalam hal ini, perlu
dimasukkan perbaikan sarana komunikasi dan perlengkapan pelayanan
yang tidak langsung seperti tempat parkir dan kenyamanan ruang tunggu.
Karena sifat produk jasa yang tidak bisa dilihat, dipegang, atau dirasakan,
perlu ada ukuran lain yang bisa dirasakan lebih nyata oleh para pengguna
pelayanan. Dalam hal ini, pengguna jasa menggunakan indranya (mata,
telinga, dan rasa) untuk menilai kualitas jasa pelayanan kesehatan yang
diterima, misalnya ruang penerimaan pasien yang bersih, nyaman,
dilengkapi dengan kursi, lantai berkeramik, TV, peralatan kantoryang
lengkap, seragam staf yang rapi, menarik dan bersih.
Rahmulyono (2008) Unsur ini mewakili penilaian pelanggan
terhadap apa apa yang bisa dilihatnya. Meskipun pada kenyataannya
pelayanan tidak bisa diraba, dicium, maupun dilihat, namun pada
kenyataannya pelanggan akan menilai pelayanan yang diterimanya
berdasarkan dari hasil penginderaannya terhadap banyak hal dalam bentuk
persepsi. Seorang pasien akan menilai pelayanan yang diberikan rumah
sakitnya memiliki design yang modern, terkesan mewah, peralatan yang
digunakan serba canggih, seragam perawat rapih, bersih dan modelnya
menarik, dan lain- lain.
81
Menurut Khoiri dan Kiki (2014) indikator kepuasan pasien
terhadap suatu pelayanan keperawatan dapat dilihat dari beberapa hal
yaitu: dilihat dari fasilitas fisik, perawat berpakaian rapi, harmonis,
hubungan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pasien, penuh
perhatian, melayani pasien dengan ramah, dan dengan menarik,
memahami aspirasi pasien, berkomunikasi yang baik dan benar serta
bersikap penuh simpati.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mustofa (2008)
pada 30 responden tentang hubungan antara persepsi pasien terhadap
dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien di ruang
rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung
dengan hasil hubungan persepsi dimensi bukti langsung dengan kepuasan
pasien didapatkan nilai p = 0.000, maka nilai p < 0.05 maka ada hubungan
yang bermakna secara statistik antara dua variabel.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikembangan
Parasurahman dkk dalam Supranto (2006) yang menyatakan bahwa unsur
masukan seperti sarana dan fasilitas yang ada mempengaruhi dan
dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelayanan keperawatan yang
bermutu.
Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian yang dilakukan
oleh Malina (2009) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan antara
dimensi Tangiable dengan kepuasan pasien rawat inap kelas III diRumah
Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.
82
Melihat hasil penelitian dan teori yang ada, Peneliti menilai
memberikan pelayanan berupa bukti fisik yang baik akan meningkatkan
kepuasan pasien. Hal tersebut dikarenakan peralatan yang canggih, alat
medis diruangan yang lengkap, penampilan perawat yang rapi akan
menyebabkan kenyamanan pada pasien sehingga mampu sebagai proses
penyembuhan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Sekadau.
83
83
BAB VI
KESIMPULAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa :
a. Aspek Reliability kurang baik lebih besar 51,0% di bandingkan
dengan responden yang Reliability baik lebih kecil sebesar 49,0%.
b. Aspek Responsivenes kurang baik lebih besar yaitu 57,0% di
bandingkan dengan responden yang Responsivenes baik lebih kecil
sebesar 43,0%.
c. Aspek Assurance kurang baik sebesar yaitu 50,0% sama dengan
responden yang Assurance baik yaitu sebesar 50,0%.
d. Aspek Emphaty kurang baik lebih besar yaitu 59,0% di bandingkan
dengan responden yang Emphaty baik lebih kecil sebesar 41,0%.
e. Aspek Tangibles kurang baik lebih besar yaitu 55,0% di bandingkan
dengan responden yang Tangibles baik lebih kecil sebesar 45,0%.
f. Tingkat kepuasannya kurang baik lebih besar yaitu 51,0% di
bandingkan dengan responden tingkat kepuasanya baik lebih kecil
sebesar 49,0%.
g. Ada hubungan antara reliability (sikap) dan perhatian perawat dengan
tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III RSUD Sekadau
Tahun 2017 dengan p value sebesar 0,000 dengan PR 4,484
h. Ada hubungan antara Resvonsivenes (Ketanggapan) pelayanan yang
diberikan perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas III
84
RSUD Sekadau tahun 2017 dengan p value sebesar 0,000 dengan PR
4,742
i. Ada hubungan antara Asurance (Melindungi) yang diberikan perawat
dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas III RSUD Sekadau
tahun 2017 dengan p value sebesar 0,000 dengan PR 5,375
j. Ada hubungan antara Emphaty (empati) perawat dengan tingkat
kepuasan pasien rawat inap kelas III RSUD Sekadau tahun 2017
dengan p value sebesar 0,000 dengan PR 12,62
k. Ada hubungan tangibles (penampilan) perawat dengan tingkat
kepuasan pasien rawat inap kelas III RSUD Sekadau tahun 2017
dengan p value sebesar 0,000 dengan PR 3,818
V.2 Saran
1. Bagi RSUD Sekadau
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
manajemen Rumah Sakit untuk mengetahui kinerja keperawatan di
ruang rawat inap RSUD Sekadau dan mutu pelayanan keperawatan
untuk menentukan strategi yang tepat sehingga diperoleh kinerja
yang lebih baik dimasa yang akan datang. Beberapa hal yang perlu di
tingkatkan pada aspek reliability agar perawat memberitahu dengan
jelas setiap memberikan layanan serta sikap simpatinya perawat
kepada pasien, pada aspek tangibles yang perlu perhatian adalah
dalam hal kebersihan WC dan di harapkan alas kasur bisa diganti tiap
hari, pada aspek Responsiveness perawat di harapkan memberikan
85
pelayanan yang cepat, pada aspek Assurance diharapkan pelayanan
keperawatan pasien harus memenuhi standar yang baik. Pada aspek
Emphaty perawat dianjurkan untuk membantu pasien dalam hal
Memandikan, BAB, tidak hanya mengandalkan keluarga pasien saja,
kecuali pasien yang sudah mampu sendiri dan tidak memerlukan
bantuan.
2. Bagi Dinas Kesehatan
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
dinas kesehatan dalam menentukan kebijakan mengenai RSUD
Sekadau.
3. Bagi Ilmu Kesehatan Kampus Sintang
Diharapkan penelitian ini menjadi salah satu referensi contoh
pembelajaran sumber informasi bagi kalangan mahasiswa yang ada di
Stikes Sintang.
4. Bagi peneliti lain.
Sebagai bahan informasi yang berhubungan dengan mutu pelayanan
keperawatan, dan sebagai data awal untuk melakukan penelitian
selanjutnya, terkait variabel.
5. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan penelitian yang
dengan keterbatasan tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil
penelitian. Keterbatasan – keterbatasan yang ada dalam penelitian ini
yaitu :
86
1. Mutu pelayanan keperawatan berhubungan dengan tingkat
kepuasan pasien, dalam penelitian ini hanya terdiri dari lima
variable yaitu keandalan (reliability), ketanggapan (resposivenes),
jaminan (assurance), empati (emphaty), bukti langsung atau
berwujud (tangibles), sedangkan masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien.
2. Ada keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu
terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukan
keadaan yang sesungguhnya.
87
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz, H. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika
AL-Assaf, A,MD.CQA.2009.Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Asmuji. 2012.Manajemen keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-
Ruzz media
.............2013.Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta :Arruzz
media
Astuti, 2009. Rumah Sakit. Diakses pada agustus 2017dari URL
:https://www.google.co.id/search
Azwar ,A .2008 .Menujupelayanankesehatan yang lebihbermutu.Jakarta :IDI
………….2010.Pengantaradministrasikesehatan.Jakarta,Binarupaaksara
Bauk et al. 2013.MutuPelayananKeperawatan.Diaksespadaagustus 2017dariURL
:https://www.google.co.id/search
Budiharto,
2008.Metodologipenelitiankesehatandengancontohbidangilmukesehata
ngigi.Jakarta : EGS
Bustami. 2011.Penjamin mutu pelayanan kesehatan dan akseptibilitasnya.Jakarta
:erlangga
Cahyono.2008 : Membangun budaya keselamatan pasiendalam praktik
kedokteran.Yogyakarta:kanisius
Darsem. 2012.Hubungan Antara lima Dimensi Mutu Pelayanan Perawat Dengan
Kepuasan Pasien di Ruang Merak Lantai Dasar RSUP dr. Kariyadi
Semarang. Skripsi.FakultasIlmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhamadiyah Semarang. Sumber:
https://www.google.co.id/search
Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC
Depkes, RI. 2008. Modul Manajemendan Pemberian Asuhan Keperawatan Di
Unit Ruang Rawat Rumah Sakit. Bandung: Depkes
88
Depkes, 2009 www.depkes.go.id/resources-UUD No.44 Tahun 2009
.............2011 https://www.google.co.id/search Tahun 2011 Tahun 2011
Fandy, Tjiptono. 2004. Manajemen jasa, Edisi pertama, Yogyakarta, Andi Offset
Guwandi, J. 2011. Hukum Rumah Sakit dan Corporate Liability.Jakarta:Badan
Penerbit Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia.
Hutahaean. 2010 .Konsep dan dukumentasi proses keperawatan : Trans info
media.
Hermanto dkk. 2010. Persepsi Mutu Pelayanan dalam Kaitannya dengan
Kepuasan Pasienrawat inap kebidanan RSUD d.H. Soemarno
Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur.Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes
Irwanto, B.2014 .Hubungan lima dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan
kepuasan pasien rawat inap kelas III diRumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang Tahun 2013,Program Studi S1 Keperawatan STIK Siti Khadijah
Palembang [Serial online] [disitasi agustus 2017] diakses dari
https://www.google.co.id/search
Irahmat . dkk. 2012. Evaluasi pelaksanaan sistem pemberian asuhan keperawatan
diruang.Jurnal kedokteran masyarakat diakses dari
digilib.unmuhjember.ac.id/download
Kemenkes RI nomor 828/Menkes/SK/IX/2008, Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/kota. 2008.Jakarta
:Menkes RI:2008
Jalal,A .2007.Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan kepuasan pasien di
instalasi rawat inap RSUD Tugurejo Semarang. [Serial online] [disitasi pada
agustus 2017] diakses dari https://www.google.co.id/search
Malina, 2009.Hubungan Antara Lima Dimensi Mutu Dengan Kepuasan Pasien
Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang[Serial online] [disitasi pada agustus 2017] di akses dari
https://www.google.co.id/search
Mamik. 2010.Organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan dan
kebidanan.Edisi 1.Surabaya: Prins media publishing
Mariana, M.S.,G,dkk 2013. Hubungan Karakteristik pasien dengan kepuasan
pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan dipuskesmas kecamatan
89
pesanggrahan Jakarta Selatan[Serial online] [disitasi pada agustus
2017] diakses dari URL : http://www.google.co.id/sea e jurnal.Stik-Sint
Carolus.ac.id
Muninjaya,A.A.G. 2014. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta Buku
Kedokteran EGC
...................................2012 .Manajemen Mutu pelayanan Kesehatan, EGC. Jakarta
Mustofa, A. 2008. Hubungan antara Persepsi Pasien Terhadap Dimensi Mutu
Pelayanan Keperawatan Demgan Kepuasan Pasien Diruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Pku Muhammadiyah.
Jurnal Keperawatan ,Vol1, No 2
Notoatmodjo.S.2010 .Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : rineka
Nursalan. 2011 .Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional. Edisi ketiga . Jakarta .Salemba
Pohan. 2007.Jaminan Mutu Layanan Kesehatan.Jakarta:EGC
Permenkes,2010.https://www.google.co.id/search Tahun 2010
Potter & Perry. 2005. Buku ajar Fundamental KeperawatanKonsep, Proses, dan
Praktik.Edisi 4 volume1. EGC. Jakarta
Rahmulyono.2008 .Analisis Pengaruh Kualitas Pelayananterhadap kepuasan
PasienPuskesmas.Yogyakarta https://media.neliti.com>publication
RSUD Sekadau. 2014. Profil RSUD Sekadau 2014
RSUD Sekadau. 2017.Laporan Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan Publik RSUD Sekadau tahun 2017
..................... 2016. Laporanhasil survey Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan publikRSUD Sekadau tahun 2017
RSUD M.Th.DJAMAN. 2017. Laporan hasil survey kepuasan masyarakat
semester II Tahun 2017 pada RSUD M.Th.Djaman kabupaten sanggau
Satrianegara. 2009. Buku ajar
organisasidanmanajemenpelayanankesehatansertakebidanan.salemba
medika:Jakarta
Sastroasmorodkk. 2008. Dasar- DasarMetodologiPenelitianKlinis. Edisi ke-3 .
Jakarta: SagungSeto.
90
Sugiyono. 2010.StatistikaUntukPenelitian.Alfabeta Bandung
Supranto,2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan pelanggan: Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar, Jakarta,Rineka Cipta
Setiadi,2007. Konsep dan penulisan riset keperawatan,yogyakarta: Graha ilmu
Supriyanto,2010 .Pemasaran industri jasa kesehatan.yogyakarta: ANDI
Suwignyo, 2007. Pengaruh Manajemen Asuhan Keperawatan dan Motivasi
berprestasi.Jakarta :Gramedia Pustaka Utama
Triwibowo ,2012 .Perizinan dan akreditasi rumah sakit :Nuha medika
Tjiptono, 2007. Strategi Pemasaran.Edisi pertama.Yogyakarta:Andi ofset
Widiyawati,w. (2011). Analisa kepuasan Pasien terhadap asuhan keperawatan
ruang rawar inap RSUD Kota Semarang.di akses pada agustus 2017dari
https://www.google.co.id/search
Widyastuti,S,A. 2013. hubungan antara mutu pelayanan keperawatan dengan
tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap puskesmas wonosegoro I
BoyolaliDiploma Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
https://www.google.co.id/url?
Wulandari,N, 2015. Hubungan Layanan Keperawatan dengan tingkat kepuasan
Pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran
Kabupaten Semarang. diakses pada agustus 2017dari URL :
http://www.google.co.id/sea
91
92
93
94
95
96