hubungan antara motivasi siswa mengerjakan...

101
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD N PESANTREN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam m strata OLEH : SITI SAFA`ATUN (073111146) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: others

Post on 01-May-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN

LEMBAR KERJA SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS

V DI SD N PESANTREN KECAMATAN MIJEN KOTA

SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

m strata

OLEH :

SITI SAFA`ATUN

(073111146)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Safa`atun

NIM : 073111146

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 09 November 2011

Saya yang menyatakan,

Siti Safa`atun

NIM: 073111146

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (kampus II) Ngaliyan Telp. (024) 7601295

Semarang 50185

PENGESAHAN

Nama : Siti Safa`atun

NIM : 073111146

Judul : Hubungan Antara Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar

Kerja Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam Kelas V Di SD N Pesantren

Kecamatan Mijen Kota Semarang

Telah diujikan dalam siding munaqosyah oleh Dewan Penguji fakultas Tarbiyah

IAIN walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 09 Desember 2011

Dewan Penguji

Ketua, Sekretaris,

Dr. H. Sukasih, M. Pd Ridwan, M.Ag

NIP.19570202 199203 2 001 NIP.19630106 199703 1 001

Penguji I Penguji II

Drs.Abdul Wahib, M.Ag Drs. Ani Hidayati, M.pd

NIP.19600615 199103 1 004 NIP.19611025 199303 2 001

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Muntholi’ah, M. Pd Drs. Abdul Rahman, M. Ag

NIP. 19670319 1993032 001 NIP: 19691105 199403 100 3

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 09 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Hubungan Antara Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar

Kerja Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam kelas V di SD Negeri Pesantren

Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Nama : Siti Safa`atun

NIM : 073111146

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : S1

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Dra. Hj. Muntholi’ah, M. Pd

NIP: 19670319 199303 2 001

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 09 Desember 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Hubungan Antara Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar

Kerja Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam kelas V di SD Negeri Pesantren

Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Nama : Siti Safa`atun

NIM : 073111146

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : S1

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Drs. Abdul Rahman, M. Ag

NIP: 19691105 199403 100 3

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

ABSTRAK

Judul : Hubungan antara motivasi siswa mengerjakan lembar kerja siswa

(LKS) dengan hasil belajar siswa pada bidang studi Pendidikan

Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan Mijen

Kota Semarang.

Penulis : Siti Safa`atun

NIM : 073111146

Permasalahan yang menjadi kajian peneliti, yaitu: hubungan antara motivasi

siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada

bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan

Mijen Kota Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) hubungan antara motivasi

siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada

bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan

Mijen Kota Semarang.

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode korelasional

dengan analisis product moment. Penelitian ini merupakan penelitian populasi

karena responden berjumlah 25 siswa diambil hanya kelas V SD N Pesantren

Kec. Mijen kota Semarang. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis

dengan menggunakan teknik statistik inferensial, pengujian hipotesis penelitian

mnggunakan analisis korelasional Product Moment. Dari analisis uji hipotesis

diketahui, adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi siswa

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada bidang

studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan Mijen

Kota Semarang. Hal ini ditunjukkan dari diperoleh dengan taraf signifikan 5%

dengan N = 25 diperoleh r observasi = 0,516 sedangkan r tabel = 0,396 maka ro > rt

berarti signifikan. Sedangkan pada taraf 1% dengan N = 25 diperoleh r observasi = 0,516 dan r tabel = 0.505 maka ro > rt berarti signifikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan

antara motivasi siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil

belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD Negeri

Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian

diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitas

akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam disertasi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata

sandang [ al-] disengaja secara konsisten sesuai teks Arabnya.

t ط a ا

z ظ b ب

` ع t ت

g غ S ث

f ف J ج

q ق h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م z ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

` ء sy ش

y ي s ص

d ض

Bacaan Madd:

a = a panjang وا = au

i = i panjang اي = a

u = u panjang

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan Hidayat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga

tetap terlimpah kehadirat Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta para

sahabat dan pengikutnya.

Dalam menyusun skripsi yang berjudul “pengaruh motivasi siswa

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) terhadap pemahaman siswa pada bidang

studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan Mijen

Kota Semarang”, penulis susun dengan berusaha semamksimal mungkin demi

terwujudnya susunan yang sebaik-bainya. Namun karena kekurangan dan

keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penulislah yang membuat skripsi ini

menjadi masih jauh dari kesempurnaan.

Tersusunnya skripsi tidak lepas dari berbagai pihak yang membantu.

Untuk itu penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Dr. Sujai, M.Ag. selaku dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang

3. Nasirudin, M. Ag selaku Kajur PAI IAIN Walisongo Semarang

4. Drs. Abdul Rahman, M. Ag selaku Dosen Wali yang tidak lelah memberikan

semangat dan dengan penuh kesabaran

5. Dra. Muntholi`ah, M.Pd dan Drs. Abdul Rahman, M. Ag selaku pembimbing,

dengan bantuan beliaulah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap Dosen dan Karyawan di lingkungan fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo atas bantuannya pada penulis

7. Ayahanda Choeroma & Ibunda Khamidah tercinta, yang senantiasa

memberikan doa restu dan dukungan baik secara moral maupun material

terhadap keberhasilan studi ananda.

(Robbighfir lii waaliwaalidayya warhamhuma kama robbayaanii shoghiro

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

8. Adikku tersayang, Ali Murtadho yang selalu memberikan inspirasi baru lewat

senyum dan tawa nakal hingga menumbuhkan semangat yang berharga dalam

diriku serta keluarga besarku yang senantiasa mendoakanku

9. Guru-guru yang telah memperkenalkan jendela ilmu dan meletakkan dasar

akhlaqul karimah sehingga dapat memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.

Semoga jasa-jasa beliau mendapat balasan yang sebaik-baiknya oleh Allah.

10. Semua teman-temanku PAI D `07 yang berusaha meluangkan waktunya untuk

membantu menyelesaikan skripsi

11. Bapak Suraji Arifin, S. Pd. I selaku guru Pendidikan Agama Islam kelas V SD

N Pesantren Kota semarang yang telah memberi banyak bantuan dan masukan

12. Ibu Ninik Wuryani, S. Pd Selaku kepala sekolah SD N Pesantren Kota

Semarang dan beserta staf yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian dan data-data yang diperlukan dalam menyusun skripsi

Kepada mereka semua peneliti tidak dapat memberikan apa-apa, hanya

ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah SWT membalas

semua amal kebaikan mereka dan melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan

Inayah-Nya. Pada akhirnya peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa

penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya

Kemudian penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan

dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat

konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya

semoga dapat bermanfaat bagi semua yang membaca dan bagi diri si peneliti

khususnya.

Semarang, 09 Nopember 2011

Penulis,

Siti Safa`atun NIM: 073111146

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..……i

PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………………..ii

PENGESAHAN…………………………………………………………..…….iii

NOTA PEMBIMBING…………………………………………………..…….iv

ABSTRAK………………………………………………………………..…….v

TRANSLITERASI…………………………………………………………….vi

KATA PENGANTAR……………………………………………………..….vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah………………………………….……………5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………5

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka………………………………………………….6

B. Kerangka teoritik………………………………………………8

1. Motivasi mengerjakan LKS………………………………8

a. Motivasi……………………………….………………..8

1) Pengertian motivasi……………………………….....8

2) Fungsi motivasi dalam belajar………..……………..12

3) Macam-macam motivasi…………………………….14

4) Prinsip-prinsip motivasi………………………….....19

5) Cara meningkatkan motivasi siswa………….……..20

b. Mengerjakan LKS……………………………….……22

1) Pengertian mengerjakan………………..…………..22

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

2) Pengertian LKS………………………………..…22

3) Tujuan penggunaan LKS ………………..……….22

c. Manfaat penggunaan LKS ……………………….….22

d. Motivasi mengerjakan LKS………………………….22

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam…………………..26

a. Hasil Belajar……………………………………….…..26

1) Pengertian hasil Belajar…………………………….26

2) Tipe Hasil Belajar……………….………………....27

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar…..29

b. Pendidikan Agama Islam……………………………...34

1) Pengertian pendidikan Agama Islam…………….…34

2) Dasar dan tujuan Pendidikan Agama Islam………...35

3) Fungsi Pendidikan Agama islam…………………....39

c. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam………………...40

C. Kerangka Berfikir…………………………………………….41

D. Rumusan Hipotesis…………………………………………...42

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………..44

B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………….......44

C. Populasi Penelitian……………………………………………44

D. Variabel dan Indikator Penelitian…………………………….45

E. Pengumpulan Data Penelitian………………………………...46

F. Analisis Data ………………………………………………....47

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Umum SD N Pesantren Semarang.............................60

1. Sejarah Singkat Berdirinya................................................60

2. Visi dan Misi …………………………………………….60

3. Letak Geofrafis..................................................................60

4. Keadaan Guru dan Siswa MAN 1 Semarang..................... 61

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

B. Deskriptif Hasil Penelitian.........................................................53

1. Verifikasi Data......... ..........................................................53

2. Analisis Uji Hipotesis ........................................................ 61

3. Analisis Lanjut.....................................................................63

C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….64

D. Keterbatasan Penelitian…………………………………….....65

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan……………………………………...………………..66

B. Saran …………………………………………………………..66

C. Penutup ………………………………………………………..67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajian, latihan serta

penggunaan pengalaman dibarengi tuntutan untuk mengimani penganut

agama dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa.

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan materi pelajaran yang

diajarkan di jenjang sekolah dasar (SD). Khususnya di SD N Pesantren

Semarang yang merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai agama dan

mengajarkan budi pekerti. Dengan ini menjadikan manusia berakhlak mulia.

Akan tetapi, yang jadi permasalahan disini adalah jam pelajaran yang dirasa

masih kurang bagi setiap siswa hanya 2 jam pelajaran saja. Apakah dengan

ini materi yang disampaikan dapat langsung dipahami oleh siswa? Sedangkan

sebagian besar yang dialami siswa ketika pembelajaran berlangsung itu tidak

mempunyai motivasi yang kuat dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan

sungguh-sungguh karena ada faktor-faktor tertentu yang selalu membuatnya

lemah seperti metode guru dalam KBM, orang tua/ keluarga, atau bahkan dari

dirinya sendiri, dan lain-lain.

Motivasi dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat

melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau

melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan.1 Maka dari itu sebagai guru/

pendidik perlu strategi khusus untuk mengatasi semua ini agar yang dicita-

citakan dapat terwujud.

1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), Cet. 6, hlm. 1

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

2

Dalam proses belajar mengajar terjadi suatu proses pengaruh

mempengaruhi, bukan hanya guru yang bisa mempengaruhi siswa, tetapi

siswa pun juga bisa mempengaruhi guru. Perilaku guru akan berbeda apabila

menghadapi kelas yang aktif dan yang pasif, kelas yang disiplin dan kelas

yang kurang disiplin. Interaksi ini terjadi bukan hanya terjadi antara guru dan

siswa, tetapi juga antara siswa dengan manusia sumber (orang yang bisa

memberikan informasi) antara siswa dengan siswa dan siswa dengan media

pengajaran.2

Secara umum siswa dalam setiap kelas itu terbagi atas tiga kelompok,

yaitu kelompok pandai atau cepat belajar, kelompok sedang serta kelompok

kurang atau lambat belajar. Siswa yang tergolong cepat dalam belajar, pada

umumnya cepat dari yang diperkirakan. Mereka tidak mempunyai waktu

yang lama untuk memecahkan masalah karena lebih mudah menerima materi

pelajaran.3 Hal ini karena motivasi dalam diri siswa tersebut sudah terbentuk

sehingga tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Sebaliknya dari anak yang

lambat dalam belajar, siswa/ anak ini lebih banyak membutuhkan waktu yang

lebih lama dari waktu yang diperkirakan.4 Dengan kata lain menurut penulis

bahwa ada siswa yang cepat dapat memahami materi pembelajaran yang

diajarkan, ada yang biasa-biasa atau sedang dan bahkan ada pula yang lambat

atau susah sekali mengerti dan memahami materi yang diajarkan, dan yang

terbanyak dalam kelas adalah kelompok yang sedang.

Dalam menghadapi siswa yang bermacam-macam karakter tersebut,

maka guru hendaknya mampu menyampaikan materi pelajaran secara

bervariasi pula seperti penggunaan metode mengajar secara bervariasi,

penggunaan media pengajaran dengan tetap sesuai dengan materi yang

disampaikan dan sebagainya. Tujuannya adalah agar materi yang

2 R. Ibrahim, Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 30

3 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), hlm. 256 4 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, hlm. 256

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

3

disampaikan betul-betul dapat dipahami dan dimengerti secara mendalam

oleh siswa.

Di samping itu, untuk mengetahui hasil belajarnya siswa terhadap

suatu materi pelajaran bukanlah melihat dari sekedar tahu, akan tetapi juga

menghendaki agar siswa mampu memanfaatkan bahan-bahan yang telah

dipelajari dan dipahami. Kecenderungan dengan hanya sekedar mengetahui

tetapi tidak dimengerti dan memahami secara mendalam materi yang

disampaikan akan mudah hilang dan tidak membekas serta tidak tahan lama

di otak. Akan tetapi apabila materi pembelajaran itu betul-betul dimengerti

dan dipahami secara mendalam oleh siswa, maka mereka akan siap

memberikan jawaban-jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan atau

berbagai masalah-masalah yang berkaitan dengan hal itu. Buku pelajaran

sebagai salah satu sumber belajar, mempunyai nilai strategis dan praktis

sebagai sarana dalam menentukan atau menunjang prestasi belajar. Oleh

karena itu agar menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sumber

belajar yang cocok dengan pembelajaran, maka harus memenuhi kriteria

sebagai berikut :

1. Harus tersedia dengan cepat.

2. Memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri.

3. Harus bersifat individual, semisal dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam

belajar mandiri.5

Dengan gambaran di atas dapat diidentifikasikan bahwa kehadiran

buku pelajaran sebagai salah satu sumber belajar merupakan suatu hal yang

sangat penting dan berguna, sedangkan upaya yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan adalah dengan menerbitkan sebuah buku dengan sebutan Lembar

Kerja Siswa (LKS).

Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa jika LKS tersebut dikerjakan oleh siswa dengan baik. Suatu

pembiasaan sebab dengan adanya kebiasaan untuk mengerjakan soal-soal

5 Sujarwo, Teknologi pendidikan, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1984), hlm. 19

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

4

latihan yang ada di LKS tersebut tertanam dalam ingatan siswa. Sebab

pembiasaan akan terus berpengaruh dalam pembentukan watak sampai hari

tua.6

Pengetahuan siswa apabila selalu dipergunakan yakni dengan mengisi

soal-soal latihan LKS, maka dengan kebiasaan tersebut akan menambah kuat

pengetahuan serta pemahaman siswa sehingga pada waktu ulangan akan

dengan mudah untuk menjawab soal-soal yang telah diberikan.

Tetapi agar kebiasaan mengerjakan LKS tersebut dapat dilaksanakan

dengan baik, maka perlu suatu pengajaran atau penguatan dan ganjaran atau

penguatan sebagai faktor yang penting dalam proses belajar. Oleh karena itu

agar siswa mau untuk mengerjakan LKS maka perlu diberikan suatu pujian

dan bagi siswa yang tidak mau mengerjakannya diberikan suatu hukuman.

Sebagai salah satu indikator untuk mengetahui hasil belajar siswa

terhadap materi yang disampaikan salah satunya adalah dengan melihat hasil

ulangan siswa (tes). Melalui hasil ulangan siswa ini akan dapat diketahui

tentang bagaimana hasil belajar siswa terhadap materi yang telah

disampaikan dengan menggunakan sumber belajar yang berupa Lembar

Kerja Siswa (LKS). Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa

terhadap materi yang disampaikan, ada tidaknya hubungan antara motivasi

siswa mengerjakan (LKS) dengan hasil belajar siswa serta seberapa besarnya,

maka perlu adanya penelitian secara ilmiah. Dengan adanya penelitian ini,

maka diharapkan akan dapat diketahui hal-hal sebagaimana dipaparkan di

atas.

Berpangkal dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti permasalahan tersebut dalam skripsi yang berjudul " HUBUNGAN

ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN LEMBAR KERJA

SISWA (LKS) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD N PESANTERN

KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG ".

6 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 177

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

5

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara motivasi siswa mengerjakan lembar kerja siswa

(LKS) dengan hasil belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adakah hubungan antara motivasi siswa mengerjakan

lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan Mijen

Kota Semarang.

Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

a. Guru dapat mengukur kemampuan dan kekurangan yang ada untuk

diperbaiki guna mengoptimalkan pelaksanaan KBM di kelas

b. Guru / penulis dapat memberikan alternatif pembelajaran yang lebih

baik, tepat sasaran dan dapat dipahami dengan baik oleh seluruh siswa

2. Bagi siswa

a. Siswa dapat mengerti pemahamannya yang disampaikan oleh guru

setelah PBM

b. Siswa dapat meningkatkan pembelajarannya yang lebih baik

3. Bagi kepala sekolah/ komite

a. Sekolah dapat memberikan dukungan dan motivasi sehingga guru dapat

meningkatkan peranannya dalam tugas pengajaran dan membimbing

siswa menjadi lebih maksimal

b. Sekolah dapat memberikan saran dan informasi guna meningkatkan

kualitas siswa

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN LEMBAR

KERJA SISWA (LKS) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Kajian Pustaka

Sebagaimana disebutkan pada pokok permasalahannya, penelitian ini

akan memusatkan perhatian pada hubungan antara motivasi siswa

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada

bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren

Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Dalam kaitannya dengan hubungan antara motivasi siswa

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada

bidang studi Pendidikan Agama Islam, belum pernah dilakukan penelitian

oleh penulis dan peneliti. Hanya saja, gagasan tentang wacana pembahasan

diatas telah banyaj disinggung oleh pemikir-pemikir sebelumnya.

Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang

membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk buku/

kitab dalam bentuk tulisan yang lainnya, maka penulis akan memaparkan

beberapa kajian yang sudah ada. Buku-buku dan tulisan yang penulis

paparkan sebagai berikut:

Hamzah B. Uno dalam bukunya “Teori Motivasi dan

Pengukurannya”, ini menyatakan bahwa motivasi itu merupakan dorongan

dasar yang menggerakkan seorang individu untuk melakukan suatu

perbuatan. Karena itulah baik buruknya perbuatan seseorang sangat

bergantung pada motivasi yang mendorong perbuatan tersebut.7

7 Hamzah B. uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010), Cet. VI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

7

(Imroatul Afifah : 2009), Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang,

Fakultas Tarbiyah “Motivasi dan minat siswa dalam penerapan pembiasan

ibadah di SD Hj. Isriati 2 Semarang”. Penelitian ini menunjukkan bahwa

dalam melakukan pembiasaan ibadah, motivasi dan minat sangat diperlukan

karena dengan adanya motivasi dan minat siswa akan lebih bersemangat

melaksanakan ibadah. Pembiasaan dengan tepat diterapkan pada siswa usia

SD. Karena pada usia dini, siswa baru tumbuh dan berkembang, mulai bisa

menalar, memahami, dan mengetahui. Oleh karena itu pembiasaan yang baik

perlu diterapkan agar kelak bisa menjadi kebiasaan diwaktu dewasa. Dan

orang tua dan guru juga harus memotivasi anak didiknya agar rajin beribadah

kepada Allah.

Dari (Fitri Wijayanti : 053111400, 2010) Mahasiswa IAIN

Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah “pengaruh pemahaman mata

pelajaran ghorib terhadap kemampuan membaca Al-Qur`an jilid 7 TPQ

Sabilul Huda Karangayu Ceoiring Kabupaten Kendal”. Penelitian ini

menunjukkan bahwa ketika siswa memahami materi ghorib tidak

mempengaruhi kemampuan santri dalam membaca Al-Qur`an.

Dari siti mutmainah mahasiswa IAIN wali songo semarang, yang

berjudul “hubungan antara bimbingan orang tua dengan hasil belajar mapel

aqidah akhlak siswa MI Nurul Qur`an Tegal Kecamatan Pucak Wangi

Kabupaten Pati tahun pelajaran 2008/2009”. Penelitian ini menunjukan ada

hubungan yang positif antara motivasi mengerjakan lembar kerja siswa

dengan hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam kelas V

di SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Dari referensi yang penulis cantumkan diatas bahwasannya motivasi

sangat diperlukan bukan hanya dalam melakukan ibadah saja seperti apa

yang sudah tercantum dalam skripsi Imroatul, melainkan motivasi juga

sangat diperlukan proses belajar dan mengajar. Karena tanpa adanya motivasi

siswa yang tumbuh kuat maka seorang siswa pasti akan cenderung lebih

malas untuk belajar. Berbeda dengan siswa yang mempunyai motivasi yang

kuat maka secara tidak langsung dia akan selalu melaksanakan tugas-tugas

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

8

tanpa adanya suruhan dari orang lain, karena di dalam jiwa siswa tersebut

sudah termotivasi untuk melakukannya.

Dalam skripsi yang penulis paparkan bahwa dengan timbulnya

motivasi yang tinggi dalam diri siswa maka siswa cenderung aktif serta

kreatif untuk mengerjakan lembaran-lembaran soal yang telah diberikan oleh

guru di kelas. Sehingga sedikit-demi sedikit pemahaman siswa akan semakin

meningkat.

Sesungguhnya banyak literatur yang mendukung sasaran penulisan

ini. Dari tulisan tersebut maka penulis mencoba mengkaji permasalahan ini

dalam kajian yang lebih spesifik yaitu mencoba mengungkap “Hubungan

antara motivasi siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan hasil

Belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V Di SD N

Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang”.

B. Kerangka Teoritik

1. Motivasi Mengerjakan LKS

a. Motivasi

1) Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu hal yang penting dalam segala kegiatan

atau aktivitas manusia, termasuk kegiatan belajar. Belajar tanpa didasari

motivasi akan kurang bersemangat dan akhirnya akan mempengaruhi

hasil belajar siswa. Kurang berhasilnya belajar siswa tidak mesti

ditentukan oleh kemampuannya, tetapi juga dipengaruhi oleh dorongan ke

arah belajar. Oleh karena itu, motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan

belajar mengajar.

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung,

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

9

tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,

dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.8

Sedangkan pengertian motivasi sendiri menurut para ahli dapat

dikemukakan dibawah ini, diantaranya adalah:

a) S. Nasution

Bahwa motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

sehingga anak itu mau atau bertindak yang mana tindakan itu diarahkan

tujuan tertentu.9

b) Menurut Ngalim purwanto bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang

mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.10

c) Menurut Clifford T. Morgan, “motivation is a general term,it refers to

states within the organism, to behavior and to the goals toward which

behavior is directed“, yang artinya motivasi adalah suatu istilah umum

yang menunjukkan pada suatu keadaan dalam suatu organisme, untuk

berbuat dan menuju suatu tujuan dimana suatu tingkah laku

diarahkan.11

d) MC. Donald mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya

afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.12

e) Motivasi menurut Muhammad-muhammad `Uwaidhoh adalah sebagai berikut:

و ه ا�������ت ا�� ���ف ا���� ا��� �� ا�� و�� :ا���ا��

���و.� -ْ�ء+�� ان ���( �)' ازا�$ %��$ . ا"� ���� "�اء � � ه�� او ����ا �

3�1 ���. ا�2....��1ا��0/ اوا��� و.� ا.;)��� ا�:��م ا�8ي ��6�( %� 45 . ا��

. ا� �ع وا���ء ا�8ي ��6�( %�45 ا��:> وه�8ا

8 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), hlm. 3

9 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi ksara, 1982), hlm. 76 10 Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.

71 11 Clifford T. Morgan, Introduction to Psikology, (New York: MC Grow. Hill, 1971), hlm.

187 12 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 158

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

10

Artinya: motivasi adalah memberi pendekatan kepada seseorang yang sanggup menerima. Meskipun orang yang diberi motivasi itu dekat/ jauh dengan orang yang memberi motivasi (motivator), cara pemberian motivasi yaitu kamu melakukan sesuatu untuk menghilangkan keadaan yang jenuh atau tegang. Sebagian dari contohnya adalah makanan yang bisa menghilangkan kelaparan dan air yang bisa menghilangkan dari kehausan.13

Berangkat dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau

kemauan. Secara istilah motivasi berarti suatu daya penggerak kekuatan

dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu

aktivitas atau kegiatan tertentu dan memberikan arah dalam pencapaian

tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam

dirinya.

Seperti telah dikemukakan, motivasi merupakan dorongan yang

menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Dengan motivasi akan

tumbuh dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kaitannya dengan

pencapaian tujuan. Dengan demikian, antara motivasi dan tujuan

berhubungan erat. Seseorang melakukan sesuatu kalau ia memiliki

tujuan yang jelas maka, akan bangkit dorongan untuk mencapainya.

Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang

ada pada diri manusia, baik yang menyangkut kejiwaan, perasaan, dan

emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu untuk

mencapai tujuan.14

Dalam Al-Qur`an dijelaskan tentang ayat yang mengisyaratkan

dorongan manusia untuk mempertahankan diri yang berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan tersebut. QS Thaha: 118-119

13 Syaikh Muhammad-muhammad `Uwaidhoh, Syikolojiyatul Thuflah, (Bairut: Dar al-KOTOB al-ILMIYAH, 1996), hlm. 23

14 E. Mulyasa, Kurikilum Berbasisi Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 114

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

11

¨βÎ) y7 s9 �ωr& tíθ ègrB $ pκ�Ïù Ÿωuρ 3“ t� ÷ès? ∩⊇⊇∇∪ y7̄Ρr& uρ Ÿω (# àσyϑôà s? $ pκ� Ïù Ÿωuρ 4 ys ôÒ s? ∩⊇⊇∪

118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, 119. dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".15

Ayat diatas menggambarkan ketakutan pada adam sekaligus

jaminan Allah tentang kehidupan surga dan jaminan perlindungan dari

segi fisik maupun psikis. Hanya saja perlu sebuah proses untuk

menempatkan diri seseorang dalam situasi yang tenang. Untuk itu

dorongan mempertahankan diri bukanlah sebuah jaminan yang dilalui

tanpa usaha.

Dengan kata lain motivasi merupakan suatu yang kompleks dan

akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan, energi yang ada pada

diri manusia, sehingga akan berkaitan dengan masalah gejala kejiwaan,

perasaan dan emosi untuk kemudian melakukan sesuatu. Semua ini

didorong karena adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan.

Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan

pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, berlangsung dan

keberhasilannya bukan hanya ditentukan oleh faktor intelektual, tetapi

juga faktor-faktor non-intelektual, termasuk salah satunya ialah

motivasi. Oleh sebab itu motivasi di dalam pembelajaran dapat

diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin kelangsungan

kegiatan belajar mengajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar

mengajar itu demi mencapai tujuan. Dikatakan keseluruhan karena pada

umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa

untuk belajar. Ia, seperti yang telah dikemukakan diatas, merupakan

15 Tim Pelaksana Pentaskhikhan Muskhaf Al-Qur`an, Alqur`an dan Terjemahannya, (Bandung: PT Mizan, 2009), hlm. 321

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

12

faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas

adalah dalam hal membangkitkan semangat untuk belajar.16

2) Fungsi motivasi dalam belajar

Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran

dilihat dari segi fungsi dan nilai atau manfaatnya. Secara umum dapat

dikatakan bahwa fungsi motivasi adalah mendorong, menggerakkan atau

menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh tujuan tertentu.

Fungsi motivasi adalah sebagai berikut:17

a) Motivasi mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Ini

berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan

energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas

b) Motivasi menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan atau

cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus

ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas

pula terbentang jalan yang harus ditempuh.

c) Motivasi menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-

perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai

tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi

tujuan itu.

Sedangkan nilai motivasi adalah sebagai berikut:18

a) Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar

murid. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil.

b) Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang

disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, minat yang ada pada murid.

16 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogya: Tiara Wacana, 1993), hlm. 114-115

17 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Remaja Karya, 1984), hlm. 76-77

18 Oemar hamalik, proses Belajar Mengajar, hlm. 162-163

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

13

c) Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru

untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang

relevan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar

siswa.

d) Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan menggunakan

motivasi dalam pengajaran erat pertaliannya dengan pengaturan disiplin

kelas. Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah

disiplin di dalam kelas.

e) Asas motivasi menjadi salah aatu bagian yang integral dari pada asas-

asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar buku saja

melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang

menentukan pengajaran yang efektif. Demikian penggunaan asas

motivasi adalah sangat esensial dalam proses belajar mengajar.

Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan tujuan. Dan

selain fungsi diatas motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya

motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan

hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun

dan terutama didasari adanya motivasi maka akan dapat menghasilkan

prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat

menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.19

Berdasarkan fungsi yang telah diketahui bahwa motivasi itu bukan

hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan tetapi juga

merupakan penentuan hasil perbuatan. Sejalan dengan arti dan fungsi

motivasi tersebut dalam Agama Islam ada sejenis motivasi yang arti dan

fungsinya sama yaitu “niat”, seperti yang dikemukakan Rosulullah SAW

dalam sebuah hadits yang artinya “sesungguhnya setiap amal itu

tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu

(balasan perbuatan) sesuai dengan niatnya”.

19 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindi Persada, 2001), hlm. 83

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

14

Dengan demikian niat ini sama dengan motivasi akan mendorong

orang untuk bekerja atau melakukan suatu perbuatan dengan sungguh-

sungguh (tekun) dan selanjutnya niat/ motivasi itu pulalah yang akan

menentukan pahala/ balasan sebagai hasil perbuatannya.20

Dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi mendorong manusia

untuk berbuat dan melakukan sesuatu. Motivasi menentukan arah

perbuatan yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan

perbuatan, yakni perbuatan mana yang akan dikerjakan dengan tanpa rasa

keterpaksaan dan dengan senang hati dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

3) Macam-macam motivasi

Dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari adanya motivasi

baik motivasi intrinsik yang berasal dari diri siswa atau motivasi ekstrinsik

yang berasal dari luar diri peserta didik. Dengan demikian proses belajar

mengajar pada hakikatnya adalah penciptaan sesuatu yang memungkinkan

timbulnya motivasi belajar ini. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan

yang memberikan daya dorong dan arah dalam belajar. Motivasi yang

lebih menunjang proses belajar mengajar adalah motivasi intrinsik yang

tumbuh dari diri siswa. Motivasi intrinsik ini siswa akan lebih mandiri,

tanggung jawab, tidak mudah putus asa dan sadar akan upaya pencapaian

tujuan belajarnya.21

Macam-macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat

bervariasi. Tetapi, pada pokoknya macam motivasi yang erat kaitannya

dengan kegiatan belajar mengajar hanya dua macam, yaitu:

20 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 86-87 21 Chabib Thoha, Abdul Mu`ti, PBM-PAI DI SEKOLAH, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Offset, 1998), hlm. 209

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

15

a) Motivasi intrinsik

Motivasi adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.22

Atau apabila siswa sudah memiliki motivasi intrinsik akan memiliki

tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan yang ahli

dalam bidang studi tertentu. Salah satu untuk mencapai tujuan adalah

dengan belajar. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber dari suatu

kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik

dan berpengetahuan.23

Misalnya belajar karena ingin memecahkan suatu permasalahan,

ingin mengetahui mekanisme sesuatu berdasarkan hukum dan rumus-

rumus, ingin menjadi profesor, atau ingin menjadi seorang yang ahli

dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Keinginan ini diwujudkan

dalam upaya kesungguhan seseorang untuk mendapatkannya dengan

usaha kegiatan belajar, melengkapi catatan, melengkapi literatur,

melengkapi informasi, pembagian waktu belajar dan keseriusannya

dalam belajar. Kegiatan belajar ini memang diminati dan dibarengi

dengan perasaan senang, dorongan tersebut mengalir dalam diri

seseorang akan kebutuhan belajar, ia percaya tanpa belajar yang keras

hasilnya tidak maksimal.24

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara

esensial, bukan sekedar simbol.

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu

sendiri tanpa ada paksaan, dorongan orang lain tetapi atas kemauan

sendiri.25 Misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu

pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan

22 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), cet.3, hlm. 137 23 Sardiman., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 88 24 Martinis yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, hlm. 84 25 Uzer usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 24

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

16

bangsa dan negara. Oleh karena itu, ia belajar tanpa ada suruhan dari

orang lain.

Ada beberapa hal yang dapat merangsang timbulnya motivasi

intrinsik, diantaranya disebabkan:

(1) Adanya kebutuhan disebabkan karena adanya kebutuhan terhadap

suatu hal, seorang akan terdorong berbuat atau berusaha melakukan

sesuatu sehingga terpenuhi kebutuhannya.

(2) Adanya kemajuan tentang adanya tentang diri sendiri dengan

mengetahui hasil belajar atau prestasi yang dicapai baik itu

terbentuk kemajuan atau kemunduran dapat mendorong untuk

belajar untuk lebih giat lagi. Terlepas prestasi yang diraihya itu

baik atau justru sebaiknya prestasi nya berupa kemunduran , hal ini

akan membawa pengaruh semangatnya dalam melakukan kegiatan

belajar mengajar. Kalau prestasi bagus ia akan terdorong untuk

mempertahankan prestasinya, dan apabila prestasinya sedang

menurun ia akan berusaha memperbaikinya.

(3) Adanya aspirasi atau cita-cita

Cita-cita biasanya akan timbul karena adanya keinginan diri sendiri

untuk mencapai sesuatu. Maka cita-cita diri merupakan pembangkit

semangat belajar anak.26

(4) Prestasi

Kebutuhan untuk berprestasi adalah keinginan manusia untuk

memperjuangkan tugas dan melibatkan usaha individu dalam

menghadapi lawan dan tantangan.

(5) Pengakuan

Pengakuan adalah keinginan untuk diakui secara sosial dan

keinginan untuk terampil. Sedangkan reputasi adalah penghargaan

orang lain terhadap individu karena kecakapannya. Individu merasa

26 Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Bandung: Jemmars Bandung, 1986), hlm. 40

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

17

dihargai apabila pengalamannya digunakan dalam partisipasi

menyelesaikan tugas yang lebih rumit dan penting.27

(6) Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah keinginan manusia agar dapat mengerjakan

tugas dengan baik dan memadai. Hal ini berarti individu

mempunyai keinginan untuk merasa dapat melakukan tugas dan

tanggung jawab yang diharapkan.

(7) Kemajuan

Siswa merasa bahwa tugas yang diperoleh sekarang ini memberikan

kemajuan bagi ke depannya. Tugas-tugas yang diperoleh membawa

wawasan, mengembangkan bakat, dan kemajuan.

(8) Perkembangan

Sejalan dengan kemajuan, perkembangan yang banyak dan

jangkauan yang lebih luas. Kemajuan dapat meluas pada bidang

kehidupan. Yang akan memberikan kepercayaan diri sendiri untuk

mengembangkan diri pada segi kehidupan lain seperti bersosialisasi,

mengembangkan bakat, menambah wawasan dan pengetahuan.28

b) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif dan berfungsi

karena adanya perangsang dari luar.29 Menurut Martinis Yamin

motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar

individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan tindakan

belajar.30

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu atau karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain,

27 M. Nur Ghufron dan Rini Risnawati, Teori-teori Psikologi, (Yogyakarta: Ar-ruzz media, 2010), hlm. 92

28Sardiman, Teori-teori Psikologi, hlm. 93 29 Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajari, hlm. 88 30 Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, hlm. 86

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

18

sehingga dengan adanya kondisi demikian akhirnya ia mau melakukan

sesuatu untuk belajar.31

Menurut Winkel bentuk motivasi belajar ekstrinsik adalah

sebagai berikut:

(1) Belajar demi memenuhi kewajiban

(2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan

(3) Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan

(4) Belajar demi meningkatkan gengsi

(5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti

orang tua dan guru

(6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi

memenuhi persyaratan kenaikan pangkat/ golongan administratif.32

Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi

yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan

dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

belajar.

Tetapi perlu ditegaskan, bahwa bukan berarti motivasi ini tidak

baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar, tetap penting, sebab

kemungkinan besar keadaan siswa dinamis, berubah-ubah dan juga

mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada

yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi

ekstrinsik.

Sesungguhnya sulit untuk menentukan mana yang lebih baik

motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik. Memang yang dikehendaki

adalah timbulnya motivasi intrinsik pada siswa akan tetapi motivasi ini

tidak mudah dan tidak selalu dapat timbul. Karena itu, adanya tanggung

jawab guru agar pengajaran siswa berhasil dengan baik maka

membangkitkan motivasi ekstrinsik ini menjadi kewajiban guru untuk

31 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, hlm. 24 32 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta: Tim Gaung

Persada Press, 2008), hlm. 164

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

19

melaksanakannya. Diharapkan lambat laun akan timbul kesadaran

sendiri pada siswa untuk belajar. Jadi, sasaran guru ialah untuk

menimbulkan self motivation.33

4) Prinsip-prinsip motivasi

Dalam penerapan motivasi siswa dalam belajar untuk memperoleh

hasil pembelajaran yang optimal, perlu diperhatikan prinsip-prinsip

penerapan motivasi.34 Prinsip-prinsip disusun atas dasar penelitian yang

saksama dalam rangka mendorong motivasi siswa di sekolah yang

mengandung pandangan demokratis dan dalam rangka menciptakan self

motivation dan self discipline dikalangan para siswa. Kenneth H. Hover,

mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:35

a) Pujian lebih efektif daripada hukuman

b) Semua siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang

bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan

c) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada

motivasi yang dipaksakan dari luar. Karena, kepuasan yang diperoleh

oleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri murid

sendiri.

d) Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan)

perlu dilakukan usaha pemantauan.

Apabila sesuatu perbuatan belajar mencapai tujuan maka terhadap

perbuatan itu perlu segera diulang kembali setelah beberapa menit

kemudian, sehingga hasilnya lebih mantap.

e) Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain

33 Oemar hamalik, Proses Belajar mengajar,hlm. 163 34 Wina Sanjaya, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. 3, hlm. 258 35 Oemar Hamalik, Proses Belajar mengajar, hlm. 165-166

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

20

f) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan

minat yang lebuh besar untuk mengerjakannya dari pada apabila tugas-

tugas itu dipaksakan oleh guru

g) Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan

cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya

h) Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif

untuk memelihara minat murid

i) Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.

Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi murid-murid dapat

ditujukan kepada kegiatan-kegiatan kreatif. Motivasi yang telah

dimiliki oleh murid apabila diberi semacam penghalang seperti adanya

ujian yang mendadak, peraturan-peraturan sekolah, dan lain-lain maka

kegiatan kreatifnya akan timbul sehingga ia lolos dari penghalang tadi.

Demikian beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai

petunjuk dalam rangka membangkitkan dan memelihara motivasi

siswa dalam proses belajar.

5) Cara Meningkatkan Motivasi Siswa

Secara umum guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa. Secara khusus guru perlu

melakukan berbagai upaya tertentu secara nyata untuk meningkatkan

motivasi belajar siswanya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Pujian

Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan

dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian

ini menimbulkan rasa puas dan segan.

b) Hadiah

Cara ini juga dapat dilakukan oleh guru-guru dalam batas-batas

tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para

siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

21

c) Kerja kelompok

Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerjasama dalam belajar,

setiap anggota kelompok urutnya, kadang-kadang perasaan untuk

mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat

dalam perbuatan belajar.

d) Persaingan

Baik kerja kelompok ataupun persaingan memberikan motif-motif

sosial kepada murid. Hanya saja persaingan individual akan

menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya

persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok

belajar.

e) Tujuan dan level of aspiration

Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa

f) Sarkasme

Ialah dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar

yang kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong

kegiatan belajar demi nama baiknya, tetapi dipihak lain dapat

menimbulkan sebaliknya, karena siswa merasa dirinya dihina,

sehingga memungkinkan timbulnya konflik antara murid dan guru.

g) Penilaian

Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh

karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil

yang baik. Disamping itu para siswa selalu mendapat tantangan dan

masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga

mendorongnya belajar lebih teliti dan saksama.

h) Karya wisata dan ekskursi

Cara ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa oleh karena di

dalam kegiatan ini akan mendapat pengalaman langsung dan

bermakna baginya. Selain itu suasana yang bebas, lepas dari

keterikatan ruangan kelas besar manfaatnya untuk menghilangkan

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

22

ketegangan-ketegangan yang ada sehingga kegiatan belajar dapat

dilakukan lebih menyenangkan.

i) Film pendidikan

Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita

film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.

j) Belajar melalui radio

Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan

ceramah guru.36

k) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan

secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu

guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.37

b. Mengerjakan LKS

1) Pengertian mengerjakan

Mengerjakan berasal dari kata “kerja” yang artinya kegiatan

melakukan sesuatu yang dilakukan. Yang mendapat awalan dan akhiran

“me-an” menjadi “mengerjakan” artinya melakukan, melaksanakan,

menjalankan, berbuat sesuatu: contoh: Ia selalu melaksanakan tugas-

tugasnya dengan baik.38

2) Pengertian LKS

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran yang berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.39 Menurut Amin Suyitno,

LKS adalah media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisi

36 Oemar Hamalik, Proses Belajar mengajar, hlm. 166-168 37 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 92 38 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), hlm. 554 39 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

hlm. 176

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

23

informasi sola atau pertanyaan yang harus dijawab peserta didik.40 Jadi

yang dimaksud dengan LKS adalah sebuah lembaran yang berisi

rangkuman materi pelajaran (PAI) dan soal-soal atau pertanyaan yang

harus dikerjakan oleh peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran.

Disamping itu LKS juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur dan

menguji seberapa jauh kemampuan siswa tentang materi yang sudah

diajarkan.

LKS disini sangat baik dipakai untuk menggalakkan keterlibatan

siswa dalam belajar, baik dipergunakan dalam strategi heuristik maupun

strategi ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKS dipakai dalam

penerapan metode penemuan terbimbing, sedang strategi ekspositorik LKS

dipakai untuk memberikan latihan pengembangan. Lks ini sebaiknya

dirancang oleh guru sendiri sesuai dengan materi pokok dan tujuan

pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan strategi ekspositorik.

LKS dalam kegiatan belajar mengajar ini dimanfaatkan pada

penanaman pemahaman karena LKS dirancang untuk membimbing siswa

dalam mempelajari materi pelajaran. Pada tahap pemahaman ini LKS

dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik/ materi dengan maksud

memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari.

LKS LKS disini adalah salah satu dari sekian banyak media yang

digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam pengajaran,

media LKS banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar peserta

didik, karena dengan LKS siswa akan merasa diberikan tanggung jawab

moril untuk menyelesaikan sesuatu tugas dan merasa harus

mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh

terhadap hasil pekerjaan siswa dalam LKS tersebut.

40 Ade Sanjaya, “Lembar Kerja Siswa”, dalam

http://www.gudangmateri.com/2011/03/pengertian-dan-manfaat-lks.html, diakses 10 Februari 2011

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

24

3) Tujuan

Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah

untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta

mempertimbangkan proses berfikir yang kan ditumbuhkan pada diri siwa.41

Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu dari sekian banyak

media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam

pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak digunakan untuk

memancing kegiatan belajar siswa. Karena dengan LKS siswa akan

diberikan tanggung jawab moril untuk menyelesaikan sesuatu tugas dan

merasa harus mengerjakannya, terlebih guru ketika memberikan perhatian

penuh terhadap hasil pekerjaan siswa ketika mengerjakan LKS.

4) Manfaat42

Sedangkan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam

proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

(a) Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

(b) Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau

memperkenalkan suatu kegiatan tertentu kepada siswa

(c) Dapat mempercepat kegiatan proses belajar mengajar dan hemat waktu

mengajar

Pada dasarnya penggunaan LKS dapat mendidik siswa untuk

mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil

keputusan. Apabila motivasi sudah tertanam baik di dalam diri siswa, secara

tidak sadar siswa menjadi tekun belajar (mengerjakan soal-soal yang ada di

dalam LKS). Maka hasil belajar pemahaman siswa akan meningkat.

c. Motivasi Mengerjakan LKS

Dalam kegiatan belajar hal yang perlu diperhatikan dan yang

terpenting yaitu motivasi, karena motivasi disini antara mau dan tidak mau

41 Ade Sanjaya, Lembar Kerja Siswa 42

Ade Sanjaya, Lembar Kerja Siswa

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

25

melaksanakan atau mengerjakan sesuatu. Motivasi akan menyebabkan

terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan

bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk

kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Untuk dapat melaksanakan sesuatu kegiatan, pertama-tama harus ada

dorongan untuk melaksanakan. Dengan kata lain, untuk dapat melakukan

sesuatu harus ada motivasi. Begitu juga dalam proses belajar atau pendidikan,

setiap individu harus mempunyai motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar

atau pendidikan yang sedang berlangsung.

Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1) Ketertarikan pada tugas

2) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama), tidak pernah berhenti sebelum selesai.

3) Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

4) Kreativitas siswa

5) Senang mencari dan memecahkan masalah-masalah soal

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas, berarti seseorang itu selalu

memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri diatas akan akan sangat penting

dalam kegiatan belajar mengajar.43

Dalam hal ini dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa/ LKS siswa

dibutuhkan motivasi yang tinggi dan harus tertanam dalam jiwa anak tersebut.

Karena jika siswa sudah mempunyai motivasi yang tinggi maka siswa akan

tertarik terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru, lebih giat, serta tekun

dalam belajar serta dapat memecahkan masalah-masalah soal yang ada di

dalam LKS tersebut. Dan kegiatan belajarnya akan menjadi sukses.

Sebaliknya jika siswa tidak mempunyai motivasi atau motivasinya rendah,

maka semua yang dicita-citakan siswa tidak akan tercapai.

Sehubungan dengan hal kegiatan belajar motivasi sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa akan semakin meningkat,

43

Sardiman, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, hlm. 81-82

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

26

sehingga materi yang telah diajarkan yaitu bidang studi Pendidikan Agama

Islam, akan selalu teringat dalam ingatan siswa dan menjadi pedoman dalam

kehidupan sehari-harinya.

2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

a. Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua suku kata yaitu hasil dan belajar. Dalam

KBBI hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh suatu usaha.44 Hasil menurut

Purwanto adalah menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

aktivitas atau proses yang mengakiatkan berubahnya input secara fungsional.45

Sedangkan belajar menurut para ahli akak dikemukakan sebagai

berikut:

a) Menurut gagne belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks.46

b) Menurut skinner yang dikutip Barlow dalam bukunya Edicational

Psychology: the teaching leaching process, berpendapat bahwa belajar

adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung

secara progresif.47

c) Witherington dalam bukunya educational Psychology, mengemukakan

bahwa belajar adalah suatu perubahan didalam didalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.48

Hasil belajar menurut para ahli sebagai berikut:

44

Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 391

45 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 44

46 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

1989), hlm. 47 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 64 48

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya CV Bandung, 1985), hlm. 80

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

27

a) Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar

akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.49

b) Menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar merupakan hal yang dapat

dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa,

hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar.50

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran

belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan

pengajaran yang telah dicapai

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar

tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa

dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat

bagi guru dan siswa

2) Tipe Hasil Belajar51

Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga

bidang yakni bidang kognitif, bidang afektif dan bidanh psikomotorik.

Ketiganya berdiri sendiri tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan

bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang dicapai ketiganya

harus nampak sebagai hasil belajar siswa disekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek

tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar siswa, dari proses pengajaran.

Hasil belajar tersebut nampak dalam perubahan tingkah laku, secara teknis

dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran.

Berikut ini dikemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek

hasil belajar tersebut.

a) Tipe hasil belajar bidang kognitif

49 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 30 50 Dimyati dan Midjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), hlm

30 51 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, hlm 50-54

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

28

Tipe ini dapat dijabarkan antara lain: tipe hasil belajar pengetahuan

hafalan (knowledge), tipe hasil belajar pemahaman (comprehension), tipe hasil

belajar penerapan (aplikasi), tipe hasil belajar analisis, tipe hasil belajar sintesis

dan tipe hasil belajar evaluasi.

b) Tipe hasil belajar bidang afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar

afektif tampak pada siswa pada berbagai tingkah laku seperti etensi/ perhatian

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman

sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain. Sekalipun bahan pelajaran berisikan

bidang kognitif namun bidang afektif harus menjadi bagian integral dari bahan

tersebut, dan harus nampak dalam proses belajar dan hasil belajar yang dicapai

siswa. Ada tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar.

Tingkat tersebut dimulai dari tingkat dasar/ sederhana sampai tingkatan

kompleks.

1.1 Receiving/ attending, yakni dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan

untuk menerima stimulus, kontrol dan selesksi gejala atau rangsangan dari

luar.

1.2 Responding/ jawaban, dalam hal ini termasuk ketepatan reaksi, perasaan,

kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.

1.3 Valuing/ penilaian, dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan

menerima nilai, latarbelakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan

kesepakatan terhadap nilai tersebut.

1.4 Organisasi, yakni pengembangan nilai kedalam satu sistem organisasi,

termasukmenentukan hubungan satu nilai yang telah dimilikinya.

1.5 Karakteritik nilai, yakni keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah

dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah

lakunya. Disini termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.

c) Tipe hasil belajar bidang psikomotorik

Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan,

kemampuan bertindak seseorang. Ada 6 keterampilan yakni, gerakan

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

29

refleks, keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual

termasuk didalamnya membedakan visual membedakan auditif motorik dan

lain-lain, kemampuan dibidang fisik, gerakan gerakan skill dan kemampuan

yang berkenaan dengan komunikasi seperti gerakan ekspresif dan

interpretatif.

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama,

yakni faktor intern yang merupakan faktor yang ada dalam diri siswa dan

faktor ekstern yakni faktor yang ada pada luar diri siswa. Faktor yang

datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor

kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang

dicapai. Seperti dikemukakan Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah

70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh

lingkungan.52

Untuk lebih memperjelas tentang beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar akan dipaparkan secara rinci sebagai berikut:53

alam

luar lingkungan sosial

instrumental (kurikulum, program,

sarana dan fasilitas, guru)

fisiologi fisiologis

faktor dalam panca indra

kemampuan kognitif

psikologi minat

kecerdasan

bakat

motivasi

52 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 39 53

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 177

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

30

a) Faktor internal54

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

individu. Meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

(1) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini

dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.

Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhiu

aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan

memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu.

Sebaliknya kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat

tercapainya hasil belajar pemahaman yang maksimal.

Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses

belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia

sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca

indra yang berfungsi baik akan akan mampermudah aktivitas belajar

dengan baik pula. Karena panca indra merupakan pintu masuk bagi

segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia,

sehingga manusia dapat mengenal dunia luar. Panca indra yang yang

memiliki peranan terbesar dalam aktivitas belajar adalah mata dan

telinga.55

(2) Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang

yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis

yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa,

motivasi, minat, sikap dan bakat.56

(a) Kecerdasan/intelegensi siswa

54 Baharudin, Teori belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), hlm. 19 55 Baharudin, Teori belajar dan Pembelajaran, hlm. 19 56 Baharudin, Teori belajar dan Pembelajaran, hlm. 19

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

31

Intelegensi adalah kesanggupan jiwa untuk dapat

menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam suatu situasi

yang baru.57Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai

kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat.

Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan

kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang lain.

Namun, bila dikaitkan dengan kecerdasan tentunya otak

merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain,

karena fungsi otak itu sendiri sebagai pengendali tertinggi dari

hampir seluruh aktivitas manusia.58

Seorang ahli seperti Raden Cahaya Prabu berkeyakinan

bahwa perkembangan taraf intelegensi sangat pesat pada masa

umur balita dan mulai menetap pada akhir masa remaja. Taraf

intelegensi tidak mengalami penurunan, yang menurun hanya

penerapannya saja, terutama setelah berumur 65 th ke atas bagi

mereka yang alat indranya mengalami kerusakan.

Perlu diketahui bahwa intelegensi ikut menentukan

keberhasilan belajar seseorang, maka orang tersebut seperti M.

Dalyono misalnya, secara tegas mengatakan bahwa seseorang

yang memiliki intelegensi baik umumnya mudah belajar dan

hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya, orang yang

intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam

belajar, lambat berfikir, sehingga prestasi belajarnya pun

rendah.59

(b) Motivasi

57 Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara Baru, 1981), hlm. 75

58 Baharudin, Teori belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), hlm. 20

59 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 194

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

32

Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa motivasi

adalah suatu daya penggerak kekuatan dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan

tertentu dan memberikan arah dalam pencapaian tujuan.

Jadi motivasi merupakan kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jika seseorang

mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar

biasa, sehingga tercapai hasil yang semula tidak terduga. Bahkan

menurut Slameto sering kali siswa yang tergolong cerdas tampak

bodoh karena tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi

sebaik mungkin.

Kuat lemahnya motivasi belajar siswa turut

mempengaruhi kebutuhan belajar. Karena itu motivasi belajar

siswa perlu diusahakan, terutama yang berasal dari dalam

(motivasi intrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa

depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai

cita-cita.

Mengingat motivasi merupakan motor penggerak dalam

perbuatan, maka bila ada siswa yang kurang memiliki motivasi

intrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik

agar siswa termotivasu untuk belajar.60

(c) Minat

Minat menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan

rasa ketertarikan pada suatu hal/ aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan

antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat/

dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Minat dapat

diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan

bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal yang lainnya.

60Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 200-201

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

33

Menurut Dalyono, timbulnya minat disebabkan berbagai

hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan

martabat/ memperoleh pekerjaan yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar

kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

Dalam konteks inilah diyakini bahwa minat

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.61

(d) Kemampuan Kognitif

Dalam dunia pendidikan ada tiga tujuan pendidikan yaitu

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kogntif

merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik

untuk dikuasai. Karena peguasaan kemampuanpada tingkatan ini

menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.62

(e) Bakat

Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang. Bakat juga dapat diartikan sebagai kemampuan

individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak

bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Bakat akan

mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang studi

tertentu.63

Karena belajar juga dipengaruhi oleh potensi yang

dimiliki setiap individu, maka para pendidik, orang tua, dan guru

perlu memperhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh

para siswanya atau anaknya.64

61Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 191 62

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 202 63Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan DenganPendekatan Baru, (Bandung: PT Remjaja

Rosdakarya, 2000) hlm. 135. 64 Baharudin, Teori belajar dan Pembelajaran , hlm. 26

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

34

b) Faktor eksternal65

Faktor eksternal juga dapat mempengaruhi hasil belajar. Dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan dan faktor

instrumental.

(1) Lingkungan

(a) Lingkungan alami

(b) Lingkungan sosial budaya

(2) Instrumental

(a) kurikulum

(b) program

(c) sarana dan fasilitas

(d) guru

b. Pendidikan Agama Islam

1) Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pada lembaga umum, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

dikenal dengan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang merupakan gabungan

dari beberapa mata pelajaran yaitu; Sejarah Kebudayaan Islam (SKI),

Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadist, Bahasa Arab dan Fiqh.

Untuk lebih jelasnya, berikut akan penulis kemukakan beberapa

pendapat mengenai definisi Pendidikan agama Islam.

a) Menurut Abd Rahman Saleh Pendidikan agama Islam adalah usaha

berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik murid agar kelak

setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan

ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai way of life

(jalan kehidupan).66

65

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 202 66 Abd. Rahman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm.

19

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

35

b) Menurut Zakiyah Darajat Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha

secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya

mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.67

c) Menurut Tayar Yusuf Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar

generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan

dan ketrampilan kepada generasi muda agara kelak menjadi manusia

bertakwa kepada Allah SWT.68

Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu usaha bantuan

yang diberikan oleh guru kepada siswa yang bertujuan untuk

mengembangkan fitrah agama mereka agar mampu memahami dan

menghayati serta mengamalkan ajaran-ajaran Islam dan memperkuat iman

dan ketaqwaan mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Dasar dan tujuan pendidikan Agama Islam

Dasar ideal pendidikan Agama Islam sudah jelas yaitu firman Allah

dan Sunnah Rosulullah kalau pendidikan diibaratkan bangunan maka isi

Al-Qur`an dan Haditslah yang menjadi fundamennya. Qur`an adalah

sumber kebenaran dalam Islam, kebenarannya tidak dapat diragukan lagi.

Sedangkan Sunnah Rosulullah yang dijadikan landasan Pendidikan Agama

Islam adalah berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan Rosulullah saw

dalam bentuk isyarat.

Yang dimaksud pengakuan dalam bentuk isyarat ini adalah suatu

perbuatan yang dilakukan oleh sahabat atau orang lain dan Rosulullah

membiarkan saja, dan perbuatan kegiatan serta kejadian itu terus

berlangsung.69

Allah Berfirman Dalam surat Al-Ahzab ayat 71 sebagai berikut:

67 Zuhairini et.all, Methodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usana Offset Printing, 1981), hlm. 27

68 Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 130

69 Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solo,: Ramadhani, 1993), 15-16

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

36

ô 3 tΒuρ ÆìÏÜム©! $# …ã& s!θß™u‘ uρ ô‰ s)sù y—$ sù #·—öθsù $ ¸ϑŠ Ïàtã ∩∠⊇∪

niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.70 Ayat tersebut tegas sekali mengatakan, bahwa apabila manusia

telah mengatur seluruh aspek kehidupannya (termasuk kehidupannya)

dengan kitab Allah dan sunnah Rosulnya maka akan bahagia hidupnya

dengan sebenar-benarnya bahagia baik di dunia ataupun di akhirat nanti.

Menurut ajaran Islam, bahwa melaksanakan pendidikan agama

adalah merupakan perintah dari Tuhan dan merupakan ibadah kepada-Nya.

Dalam al-Qur`an banyak ayat yang menunjukkan adanya perintah tersebut.

a. Surat An-Nahl: 125

äí ÷Š $# 4’ n<Î) È≅‹Î6y™ y7În/u‘ Ïπyϑõ3 Ït ø:$$ Î/ ÏπsàÏãöθyϑø9$#uρ ÏπuΖ|¡pt ø:$# ( ….

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. 71

b. Dalam surat al-Imron: 104

ä3 tFø9uρ öΝä3Ψ ÏiΒ ×π̈Βé& tβθããô‰ tƒ ’ n<Î) Î�ö$sƒ ø:$# tβρ ã�ãΒù' tƒuρ Å∃ρ ã�÷èpR ùQ$$ Î/ tβöθyγ ÷Ζtƒuρ Ç tã

Ì�s3Ψ ßϑø9$# 4 ....

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf.72

c. Surat At-Tahrim: 6

70 Tim Pelaksana Pentaskhikhan Muskhaf Al-Qur`an, Al-Qur`an dan Terjemahannya, hlm.

428

71Tim Pelaksana Pentaskhikhan Muskhaf Al-Qur`an, Al-Qur`an dan Terjemahannya, hlm. 282

72Tim Pelaksana Pentaskhikhan Muskhaf Al-Qur`an, Al-Qur`an dan Terjemahannya, hlm. 64

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

37

$ pκš‰r' ¯≈ tƒ t Ï% ©!$# (#θãΖtΒ#u (#þθè% ö/ ä3 |¡à Ρ r& ö/ ä3‹Î=÷δr& uρ #Y‘$ tΡ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka73

Selain ayat tersebut juga disebutkan dalam hadits antara lain:

a. ��� �� � �� �� , �� �� �� �� � �������� ���� �� �� � �����

� �!�� ���"�� ,#�$� �� ��%� �� , �� &���� �� ' �(%�� )!�* +� ��

,�� .-�. :0(�, #�(� &� �(1 &� 2��3 -�. :)����, 4���5(�

Muhammad bin Yahya menyampaikan padaku, telah mengabarkan Muhammad bin Yusuf padaku dari abdur-Rahman tsabit bin tsuban al-`abid Syami, dari Hasan bin `utiyah, dari abi kabsyah salwa li dari `Abdullah bin umar berkata. Rosulullah SAW bersabda: sampaikanlah ajaranku kepada orang lain walaupun hanya sedikit (HR. Turmudzi)74 Ayat-ayat dan hadits diatas memberikan pengertian kepada kita

bahwa dalam ajaran Islam memang ada perintah mendidik agama. Baik

pada keluarganya maupun keadaan orang lain sesuai dengan

kemampuannya (walaupun hanya sedikit). Sedangkan tujuan Pendidikan

Agama Islam Adalah sebagai berikut:

Menurut Muhammad Athiyah Al Abrosyi dikemukakan bahwa

tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk membantu pembentukan

akhlak mulia, persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat, menyiapkan

pelajar dari segi profesional, teknis dan perusahaan supaya ia dapat

menguasai profesi tertentu dan perusahaan tertentu, supaya dapat ia

mencari rezeki dalam hidup dan hidup dengan mulia disamping

memelihara segi kerohanian dan keagamaan.75

73Tim Pelaksana Pentaskhikhan Muskhaf Al-Qur`an, Al-Qur`an dan Terjemahannya, hlm. 561

74 Abdul Wahab Abdul Latif, Sunan Turmudhi Al-Jami`As-Shohekh, (Semarang: Toha Putra, t. th), Juz 4, hlm.147

75 Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.164

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

38

Baharuddin menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam

pada hakikatnya sama dan sesuai dengan tujuan yang diturunkan agama

Islam, yaitu untuk membentuk manusia yang muttaqin.76

Menurut M. Toumy Al-Syaibani tujuan Pendidikan Agama Islam

adalah pembinaan pribadi Muslim yang berpadu pada segi spiritual, emosi,

intelektual dan sosial atau berkisar pada keseluruhannya pada pembinaan

warga negara muslim yang baik percaya kepada tuhan dan agamanya,

berpegang teguh pada agamanya, berakhlak mulia yang timbul dari

agamanya.77

Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam yang tertera pada

Permendiknas adalah sebagai berikut:

1. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,

serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya

kepada Allah SWT

2. Mewujudkan manusia indonesia yang taat beragama dan berakhlak

mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas,

produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga

keharmonisan, secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya

agama dalam komunitas sekolah78

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan

Agama Islam adalah sebagai usaha untuk mengarahkan dan membimbing

manusia dalam hal ini siswa agar mereka mampu menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta meningkatkan pemahaman,

penghayatan, dan pengamalan mengenai Agama Islam, sehingga menjadi

76 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hlm. 196

77 Muhammad Zein, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: AK GROUP dan INDRA BUANA, 1995), hlm. 197

78 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 tahun 2005 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Mijen

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

39

manusia Muslim, ber akhlak mulia dalam kehidupan baik secara pribadi,

bermasyarakat dan berbangsa dan menjadi insan yang beriman hingga mati

dalam keadaan Islam.

3) Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam untuk sekolah tau madrasah berfungsi

sebagai berikut:

a) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa

kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan

ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga, sekolah

berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak

melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan

ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan

tingkat perkembangannya.

b) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat

c) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam

d) Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan siswa dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari

e) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan

menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya

f) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

40

g) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus dibidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain.79

Selain fungsi diatas Rahmat Raharjo berpendapat bahwa Pendidikan

agama Islam berfungsi sebagai pengajaran agama Islam, proses sosialisasi

dan internalisasi nilai-nilai agama Islam, rekonstruksi sosial dan sumber

nilai dalam kehidupan masyarakat. Dalam rangka membentuk manusia

Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak

mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan

antar umat beragama.80

Disamping fungsi-fungsi yang tersebut diatas, hal yang sangat perlu

di ingatkan bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan sumber nilai, yaitu

memberikan pedoman hidup bagi peserta didik untuk mencapai kehidupan

yang bahagia di dunia dan di akhirat.

c. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui

seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk

mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran

menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat atau bisa disebut

dengan menggunakan tes. Pengukuran demikian dimungkinkan karena

pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai

bidang termasuk pendidikan.81

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar

tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Para guru selalu berusaha untuk

79 Abdul majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 134

80Rahmat Raharjo, Inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta:

Magnum Pustaka, 2010), Cet. 1, hlm. 67 81

Purwanto, Evaluasi hasil Belajar, hlm. 44

Page 53: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

41

menciptakan suatu pembelajaran yang menarik agar materi yang diajarkan

dapat diterima oleh siswa khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Karena Pendidikan Agama Islam memliliki peran yang sangat penting dalam

kehidupan manusia karena langsung bersinggungan dengan ideologi seseorang

terhadap Allah SWT. Dalam Pendidikan Agama Islam diajarkan bagaimana

seorang hamba berperilaku terhadap sang kholiq Allah SWT, terhadap

manusia dan terhadap alam semesta. Pendidikan Agama Islam juga

merupakan pembentukan kepribadian dalam masyarakat menuju terbentuknya

insan kamil.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil

belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah

dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau

bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar yang baik PAI

khususnya turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin

mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta

menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

C. Kerangka Berfikir

Motivasi dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat

melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau

melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi inilah kekuatan, baik

dari dalam maupun luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan

tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau dengan kata lain motivasi

dapat dikatakan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-

orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai

proses untuk mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang

dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan

tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.82

82 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengeukurannya, hlm. 1

Page 54: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

42

Dalam hal belajar siswa akan berhasil belajarnya kalau dalam dirinya

ada kemauan untuk belajar, keinginan atau dorongan inilah yang dinamakan

motivasi. Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan,

mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Di dalam motivasi

terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa. Dengan cita-cita atau aspirasi

ini diharapkan siswa dapat belajar dan mengerti dengan apa yang menjadi

tujuan dalam belajar dan dapat mewujudkan aktualisasi diri. Dengan

kemampuan siswa, kecakapan dan ketrampilan dalam menguasai mata

pelajaran diharapkan siswa dapat menerapkan dan mengembangkan kreativitas

belajar.

Kondisi siswa, dimana siswa yang dalam keadaan fit akan

menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam belajar dan mampu

menyelesaikan tugas dengan baik. Kebalikan dengan siswa yang sedang sakit

atau banyak persoalan maka siswa tersebut tidak mempunyai gairah dalam

belajar. Disamping itu, kondisi lingkungan siswa yang berupa keadaan alam,

lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan juga

mendukung adanya semangat dalam belajar. Misalnya, dengan lingkungan

yang aman, tentram, tertib, indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah

diperkuat.

Dengan tumbuhnya semangat atas tertanamnya motivasi di dalam jiwa

siswa maka siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini ketika

siswa diberi tugas oleh guru/pendidik untuk mengerjakan LKS PAI, maka

dengan semangat siswa dapat menyelesaikan tugasnya secara baik. Dan

seringnya siswa mengerjakan soal-soal yang ada, hasil belajar siswa terhadap

materi yang diberikan akan cukup baik, dan ini berpengaruh pada hasil

belajarnya. Hasil belajar yang baik merupakan salah satu tujuan yang ingin

dicapai oleh setiap siswa dalam proses belajar mengajar.

Dari uraian tersebut maka dapat diketahui adanya hubungan dengan

seringnya siswa mengerjakan LKS maka hasil belajar siswa akan lebih baik.

D. Rumusan Hipotesis

Page 55: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

43

Sehubungan dengan rumusan diatas maka dalam penelitian ini

diajukan hipotesis (dugaan sementara) sebagai berikut :

Ada hubungan yang signifikan antara motivasi siswa mengerjakan

lembar kerja siswa (LKS) denagn hasil belajar siswa pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam kelas V di SD negeri pesantren Kecamatan Mijen

Kota Semarang. Selanjutnya akan diuji kebenarannya melalui analisis statistik

pada bab berikutnya.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

korelasi (correlation reseach). Yang bertujuan untuk mendeteksi sejauhmana

variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu

atau lebih faktor lain bedasarkan pada koefisien korelasi.83 Metode ini

merupakan metode yang penelitiannya dengan cara menghubungkan variabel

1 dengan variabel lainnya. Adapun teknis analisis yang dipakai untuk

menganalisis data tersebut menggunakan teknis analisis product moment.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang peneliti pilih untuk melakukan penelitian ini adalah

dimulai pada tanggal 30 Maret 2011 s/d selesai. Sedangkan Tempat penelitian

yang berjudul : “hubungan antara motivasi siswa mengerjakan lembar kerja

siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama

Islam kelas V Di SD Negeri Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang” yaitu

Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen kota Semarang.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan

sampel.84 Sedangkan menurut Suharsimi populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.85

83 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

tth), 27 84 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Cet. 11, hlm. 53 85 Suharsini Arikunto, Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

hlm. 130

Page 57: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

45

Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti.86 Dan menurut Sukardi sebagian dari jumlah populasi yang

dipilih untuk sumber data tersebut disebut sampel atau cuplikan.87 Berhubung

penelitian ini respondennya hanya berjumlah 25 siswa (Laki-laki 15 siswa dan

Perempuan 10 siswi) dan kurang dari 100 siswa, maka tidak memerlukan

sampel, dan hanya menggunakan penelitian populasi. Jadi populasi pada

prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, dapat berupa guru,

siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga sekolah, masyarakat, karyawan dan

sebagainya. Populasi seringkali tidak mungkin dilakukan untuk jangka

panjang apabila karakteristik subjek dan variabel penelitiannya menyangkut

aspek-aspek perkembangan.88

D. Variabel dan Indikator Penelitian

1. Variabel

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.89 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel

bebas (X) dan variabel terikat (Y).

a. Variabel bebas atau Independen variabel (X) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat).90 Pada penelitian ini sebagai variabel bebas

adalah motivasi siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), dengan

indikator sebagai berikut:91

1) Ketertarikan pada tugas mengerjakan LKS

2) Tekun dalam mengerjakan LKS

3) Kreativitas siswa mengerjakan LKS

86 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , hlm. 131

87

Sukardi, Ph.D, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 54.

88 Syaifudin Azwar, Metode penelitian, hlm 79.

89 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 118 90Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 119 91

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 81

Page 58: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

46

4) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang ada di LKS

5) Ulet menghadapi kesulitan dalam mengerjakan LKS

b. Variabel terikat atau dependen variable Y adalah Variabel yang di

pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, yaitu

hasil belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di

SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang, dengan indikator

sebagai berikut:92

a) Membaca dan menerjemahkan surat-surat pendek seperti QS. Al-lahab

dan al-Kafirun

b) Menyebutkan nama-nama kitab Allah dan nama-nama rosul Allah

c) Menceritakan kisah-kisah para Nabi seperti Nabi Ayyub As, Nabi Musa

As, dan Nabi Isa As

d) Menerapkan perilaku para Nabi Ayyub As, Nabi Musa As, dan Nabi Isa

As dalam kehidupan sehari-hari

e) Melafadkan adzan dan iqomah

f) Mengumandangkan adzan dan iqomah dalam kehidupan sehari-hari

E. Pengumpulan Data Penelitian

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang langsung dari lapangan termasuk

laboratorium.93 Untuk mendapatkan data ini diperlukan beberapa metode

pengumpulan data, antara lain:

1. Metode Angket (Kuesioner)

Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang

yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui

tentang keadaan/ data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau

92

Program Semester Satuan Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar Mapel PAI 93 Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. I, hlm.. 143.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

47

pendapatnya.94Angket ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui motivasi

siswa mengerjakan lembar kerja siswa/ LKS.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket langsung dengan

tipe pilihan tertutup. Responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

Untuk memudahkan penggolongan dan statistiknya, maka dari setiap

item soal diberi skor sebagai berikut :95

a) Untuk alternatif jawaban “A” diberi skor 5

b) Untuk alternatif jawaban “B” diberi skor 4

c) Untuk alternatif jawaban “C” diberi skor 3

d) Untuk alternatif jawaban “D” diberi skor 2

e) Untuk alternatif jawaban “E” diberi skor 1

2. Metode Tes

Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian

dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas

berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan dikerjakan oleh

testee.96 Metode Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

terhadap materi yang telah diajarkan.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang dilakukan dengan cara

menyelidiki buku-buku tertulis seperti majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen, rapat, catatan harian, dan lain-lain.97 Metode ini digunakan

untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, perkembangan

sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, struktur organisasi sekolah.

F. Analisis Data

94 Suharsini Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. 7, hlm. 28

95 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , hlm. 131 96 Anas Soediono, Pengantar Statistik Pendidikan , hlm. 67 97 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 158

Page 60: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

48

Untuk mendapatkan hasil akhir yang benar-benar valid dan terarah

kepada penyelesaian masalah yang dikaji, maka data-data yang terkumpul

akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik. Adapun analisis data

yang akan dilakukan adalah :

1. Analisis pendahuluan

Analisa kuantitatif digunakan untuk menganalisa dalam bentuk angka-

angka. Pada analisis pendahuluan ini diperoleh angka-angka dari hasil angket

yang diajukan kepada responden, kemudian memberikan penilaian dengan

memberikan skor pada setiap item soal.

Analisis pendahuluan meliputi beberapa kegiatan yang saling

berkaitan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Penskoran

Untuk Angket

Untuk memudahkan penggolongan data statistiknya, maka dari setiap

item soal diberi skor sebagai berikut :

a) Untuk alternatif jawaban “A” diberi skor 5

b) Untuk alternatif jawaban “B” diberi skor 4

c) Untuk alternatif jawaban “C” diberi skor 3

d) Untuk alternatif jawaban “D” diberi skor 2

e) Untuk alternatif jawaban “E” diberi skor 1

Untuk Tes

Pedoman penilaian atau pedoman skoring berisi keterangan perincian tentang

skor yang akan diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang telah dikerjakan.

Cara pedoman penilaian/pensekoran adalah setiap soal diberi skor 1.98 Akan

tetapi jika jawaban benar maka skornya 1 dan jika jawaban salah maka

skornya 0.

b. Menentukan kualifikasi dan interval nilai

K=1 + 3.3 log N Dimana: N= jumlah responden

98 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 159

Page 61: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

49

K = panjang kelas interval R = H – L +1.99 Dimana R = total range

H = highest score (nilai tertinggi) L = lowest score (nilai terendah) I = R/K

c. Mencari nilai rata-rata (mean) dari variabel (X) dan (Y),100

Untuk variabel (X), Mx = N

X∑

Untuk variabel (Y), My = N

Y∑

2. Analisis uji hipotesis

Dalam analisis hubungan ini atau analisis Uji Hipotesis, penulis akan

memaparkan melalui perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan

korelasi product moment. Untuk mencari koefisien korelasi antara kedua

variabel tersebut maka terlebih dahulu diketahui data dari tiap-tiap variabel

yaitu variabel motivasi siswa mengerjakan LKS sebagai variabel pengaruh

(X), dan pemahaman siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam sebagai

variabel terpengaruh dengan kode (Y). Untuk perhitungannya dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

Untuk melakukan uji hipotesis dapat dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mencari nilai korelasi antara variabel x, yaitu motivasi siswa mengerjakan

LKS dan variabel y, yaitu pemahaman siswa pada bidang studi PAI, dengan

menggunakan rumus:

( )( )∑∑∑

=22 yx

xyrxy

99Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 50-57

100Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, hlm. 85-87

Page 62: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

50

b. Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X

terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai

berikut:101

KP = r2 x 100%

Dimana:

KP: Nilai Koefisien Diterminan

r : Nilai Koefisien Korelasi

3. Analisis lanjut

Analisis ini digunakan untuk membuat interpretasi lanjut yaitu untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara dua variabel.

Dari perhitungan menggunakan rumus korelasi di atas, maka dapat diketahui

hasilnya (ro) dengan membandingkan nilai hasil korelasi dengan nilai tabel (rt)

korelasi product moment, sehingga ada dua kemungkinan yaitu:

1) Jika ro yang diperoleh itu lebih besar dari rt yang ada pada tabel taraf

signifikan 1% dan 5%, maka harga ro yang diperoleh signifikan atau hipotesis

diterima.

2) Jika ro yang diperoleh itu lebih kecil dari rt yang ada pada tabel taraf

signifikan 1% dan 5%, maka harga ro yang diperoleh tidak signifikan atau

hipotesis ditolak.

101 Sambas Ali Muhidin, Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur

dalam Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), hlm. 188.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum SD N Pesantren

1. Sejarah Berdirinya

SD N Pesantren Semarang didirikan pada tahun 1918 yang mana sejak

awal belum mempunyai ruang kelas yang lengkap sehingga kelasnya dipisah-

pisah. Zaman dahulu kelasnya hanya ada dua kelas karena keterbatasannya

biaya yang kemudian bergabung di perkampungan. Kemudian pada tahun

1980 SD ini sudah mempunyai ruang kelas tersendiri. Sehingga proses belajar

mengajar beroperasi secara maksimal.

2. Letak Geografis

Secara geografis SD N Pesantren, berada di pedesaan. Karena letaknya

di Pedesaan keadaan siswa sangat nyaman melaksanakan KBM karena jauh

dari polusi yang mengganggu aktivitas belajar mereka.

a. Sebelah Timur : Berbatasan dengan villa milik orang pendatang

b. Sebelah utara : Berbatasan dengan warga sekitar

c. Sebelah barat : Berbatasan dengan persawahan milik warga

d. Sebelah selatan : Berbatasan dengan perkebunan karet milik negara

Kemudian jika dilihat dari sudut pandang lingkungan sekitarnya, maka

SD N Pesantren mempunyai beberapa keuntungan. Diantaranya adalah berada

di daerah jauh dari keramaian kota, sehingga sangat menguntungkan dalam

proses belajar-mengajar.

3. Visi dan Misi SD N Pesantren

Visi

a. Membentuk siswa yang bertaqwa, berprestasi, berbudaya, terampil dalam

IPTEK serta sehat jasmani dan rohani

Page 64: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

52

Misi

a. Mewujudkan siswa yang meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa

b. Menjadikan siswa yang taat beribadah sesuai dengan keyakinannya

c. Mewujudkan siswa yang santun dalam perkataan, sikap, dan perbuatan

d. Menanamkan kepada siswa untuk menghargai budaya daerah dan budaya

nasional

e. Menjadikan siswa yang berprestasi di bidang akademis

f. Menjadikan siswa yang berprestasi di bidang non akademis

g. Mewujudkan siswa yang mempunyai wawasan global

h. Mewujudkan siswa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

i. Mewujudkan siswa yang sehat jasmani dan rohani

j. Menjadikan siswa untuk memiliki sportifitas yang tinggi

4. Keadaan Guru dan Siswa SD N Pesantren

a. Guru

Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam Proses Belajar

Mengajar. Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga

pendidikan yang berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat

penting adanya. Di SD N Pesantren ini memiliki tenaga pendidik dan

karyawan sebanyak 10 orang, terdiri dari guru sebanyak 9 orang dan

karyawan sebanyak 1

b. Siswa

Berkenaan dengan kondisi siswa di SD N Pesantren sangat variatif,

ada yang pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan yang lain

seperti kemampuan menjalin hubungan sosial, ada yang aktif ada yang

pendiam, dan masih banyak karakter siswa yang tidak bisa teridentifikasi

secara lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari

mereka. Keragaman tersebut ada karena mereka berasal dari latar belakang

atau background keluarga yang tidak sama.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

53

No. Kelas Jumlah Murid

Jumlah putera puteri

1. I 11 7 18 2. II 7 14 21 3. III 18 11 31 4. IV 12 19 21 5. V 15 10 25 6. VI 23 11 34

Jumlah 86 64 150

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Verifikasi Data

Pada analisis pendahuluan ini mencakup analisis motivasi siswa

mengerjakan LKS dengan Pemahaman Siswa pada bidang studi Pendidikan

Agama Islam Di SD N Pesantren Kematan Mijen Kota Semarang. Adapun

analisis tersebut terdiri dari dua materi yaitu analisis hasil angket tentang

motivasi siswa mengerjakan LKS dan analisis hasil tes tentang Hasil Belajar

Siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam. Untuk lebih jelasnya kedua

analisis tersebut akan dipaparkan dalam penjelasan berikut :

a. Data Motivasi Siswa Mengerjakan LKS (X).

Untuk motivasi siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS),

peneliti telah membuat beberapa angket yang didasarkan pada indikator

variabel yang telah diajukan dalam bab sebelumnya. Angket dibuat sebanyak

30 soal dengan lima alternatif jawaban a.b, c, d dan e. Lalu angket tersebut

disebarkan kepada 25 siswa kelas V, dengan hal ini dapat dikatakan penelitian

ini adalah penelitian populasi.

Untuk selengkapnya hasil jawaban angket dari para responden

disajikan dalam tabel berikut dibawah ini:

Tabel I

Hasil Angket Tentang Motivasi Siswa mengerjakan Lembar kerja

Siswa (LKS) SD N Pesantren Semara

Page 66: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

54

Langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata dan kualitas variabel

pengaruh siswa mengerjakan LKS sebagai berikut:

a. Menentukan kualifikasi dan interval nilai, dengan cara menentukan range

R = H – L+1

= 86– 58+1

Res Opsi Jawaban Skor JML NILAI A B C D E 5 4 3 2 1

1. 10 4 2 1 13 50 16 6 2 13 87 58 2. 18 0 1 1 10 90 0 3 2 10 105 70 3. 18 3 2 2 5 90 12 6 4 5 117 78 4. 16 5 2 6 1 80 20 6 12 1 119 79 5. 20 4 3 0 3 100 16 9 0 3 128 85 6. 19 0 1 0 10 95 0 3 0 10 108 72 7. 20 1 1 2 6 100 4 3 4 6 117 78 8. 8 7 4 7 4 40 28 12 14 4 98 65 9. 22 2 0 1 5 110 8 0 2 5 125 83

10. 10 7 3 6 4 50 28 9 12 4 103 69 11. 15 5 0 3 7 75 20 0 6 7 108 72 12. 22 0 0 0 8 110 0 0 0 8 118 79 13. 16 3 1 0 10 80 12 3 0 10 105 70 14. 24 1 0 1 4 120 4 0 2 4 130 87 15. 20 4 0 2 4 100 16 0 4 4 124 83 16. 9 10 6 1 4 45 40 18 2 4 109 73 17. 18 1 3 5 3 90 4 9 10 3 116 77 18. 17 3 0 0 10 85 12 0 0 10 107 71 19. 18 0 1 1 10 90 0 3 2 10 105 70 20. 14 8 2 4 2 70 32 6 8 2 118 79 21. 12 4 1 5 8 60 16 3 10 8 97 65 22. 13 5 1 4 7 65 20 3 8 7 103 69 23. 18 3 0 4 5 90 12 0 8 5 115 77 24. 20 2 0 0 8 100 8 0 0 8 116 77 25. 6 7 4 8 5 30 28 12 16 5 91 61

Jumlah 1846

Page 67: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

55

= 29

K = 1+3,3 log N

= 1+3,3 log 25

= 1+ 4,613

= 5,613 dibulatkan menjadi 6

Sehingga dapat diketahui Interval kelas

dibulatkan menjadi 5

Keterangan:

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

I = Lebar interval

K = Jumlah

N = Jumlah responden

Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai

seperti pada tabel berikut :

Tabel II

INTERVAL NILAI (x) DAN RATA- RATA (MEAN)

Interval F X fx X2 FX2 58-62 2 60 120 120 240

63-67 2 65 130 130 260

68-72 8 70 560 140 1120

73-77 4 75 300 150 600

78-82 5 80 400 160 800

83-87 4 85 340 170 680

JUMLAH 25 1850 3700

8.46

29===

k

Ri

Page 68: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

56

b. Menentukan kualitas variable motivasi siswa mengerjakan LKS, maka

perlu dilihat tabel kualitas konsep diri siswa sebagai berikut:

1. �� � ∑ ���

� ���

� 74

Tabel III

Kualitas Motivasi siswa mengerjakan lembar Kerja siswa

Mean Interval Kualitas Kriteria

74

84 keatas Baik Sekali

Cukup

76-83 Baik

69-75 Cukup

62-68 Kurang

61 kebawah Kurang sekali

Dari uraian diatas diketahui bahwa Motivasi siswa mengerjakan

Lembar kerja Siswa (LKS) termasuk dalam kategori cukup, yaitu berada

pada interval 69-75 dengan nilai rata- rata 74.

c. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel IV

Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar Kerja

Siswa di SD N Pesantren Ngadirgo Semarang

No Interval F

Fr (%)

1 58-62 2

8%

2 63-67 2

8%

3 68-72 8

24%

4 73-77 4

16%

5 78-82 5

20%

6 83-87 4

16%

Page 69: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

57

Berdasarkan data tentang distribusi frekuensi, kemudian

divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 1. Histogram Motivasi Siswa Mengerjakan LKS

b. Data Hasil Tes Tentang Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Pendidikan

Agama Islam Kelas V Di SD N Pesantren Ngadirgo Semarang

Untuk mengukur tentang hasil belajar siswa pada mapel PAI kelas V,

peneliti telah membuat beberapa soal yang didasarkan pada indikator variabel

yang telah diajukan dalam bab sebelumnya. Tes dibuat sebanyak 30 soal

dengan empat alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e. Lalu soal tersebut

disebarkan kepada 25 siswa, dengan hal ini dapat dikatakan penelitian ini

adalah penelitian populasi.

Untuk selengkapnya hasil jawaban soal tes para responden disajikan

dalam tabel berikut dibawah ini:

Tabel V

Analisis Hasil Tes Tentang Hasil Belajar Siswa Pada Mapel

Pendidikan Agama Islam Kelas V Di SD N Pesantren Ngadirgo

Semarang

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

58-62 63-67 68-72 73-77 78-82 83-87

Motivasi Siswa Mengerjakan LKS

F

Page 70: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

58

No. No. responden

Nilai

1 1 60 2 2 70 3 3 77 4 4 80 5 5 90 6 6 63 7 7 67 8 8 57 9 9 83 10 10 63 11 11 70 12 12 80 13 13 73 14 14 70 15 15 70 16 16 60 17 17 67 18 18 83 19 19 77 20 20 67 21` 21 67 22 22 70 23 23 63 24 24 73 25 25 67

Langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata dan kualitas variabel

hasil belajar siswa sebagai berikut:

a. Menentukan kualifikasi dan interval nilai, dengan cara menentukan

range

R = H – L+1

= 90 – 57+1

=34

K= 1+3.3 Log n

= 1+ 3.3 log 25

= 1+ 4, 613

= 5.613 dibulatkan menjadi 6

Page 71: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

59

Sehingga dapat diketahui interval kelas

� � ��� ��

�� 5,6 dibulatkan menjadi 6

Keterangan:

R = Range

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

I = Lebar interval

K = Jumlah

N = Jumlah responden

Dengan demikian dapat diperoleh kulifikasi dan interval

nilai seperti pada tabel berikut :

Tabel VI

INTERVAL NILAI (x) DAN RATA- RATA (MEAN)

Interval F Y FY Y2 F Y2

57-62 4 59.5 238 3540.25 141.61

63-68 7 65.5 458.5 4290.25 300331.75

69-74 7 71.5 500.5 5112.25 35785.75

75-80 4 77.5 310 6006.25 24025

81-86 2 83.5 167 6972.25 13944.5

87-92 1 89.5 89.5 8010.25 8010.25

jml 25 1763.5 125958.25

b. Menentukan kualitas Variabel hasil belajar siswa di SD N Pesantren

Kota Semarang

1. �� � ∑ ���

� ����,�

� 70.54

Page 72: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

60

Menentukan kualitas variabel hasil belajar siswa pada mapel

pendidikan agama Islam kelas V di SD N Pesantren Ngadirgo Semarang

Tabel VII

Mean Interval Kualitas kriteria

70.54

82 keatas Baik Sekali

Cukup

74-81 Baik

66-73 Cukup

58-65 Kurang

57 kebawah Kurang sekali

Dari uraian diatas diketahui bahwa hasil belajar siswa mapel

Pendidikan Agama Islam termasuk dalam kategori cukup baik, yaitu

berada pada interval 66-73 dengan nilai rata- rata 70,54.

c. Tabel distribusi frekuensi

Tabel VIII

Distribusi frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Pendidikan

Agama Islam Kelas V Di SD N Pesantren Ngadirgo Semarang

No Interval Frekuensi Fr (%)

1 57-62 4 16%

2 63-68 7 28%

3 69-74 7 28%

4 75-80 4 16%

5 81-86 2 8%

6 87-92 1 4%

Total 25 100%

Berdasarkan data tentang distribusi frekuensi, kemudian

divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 2. Histogram hasil belajar Siswa Pada Bidang Studi PAI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

61

2. Analisis Uji Hipotesis

Berdasarkan data hasil angket dan data hasil tes maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel IX

Tabel Hubungan antara motivasi siswa mengerjakan lembar

kerja siswa dengan hasil belajar siswa pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam

No. Res

X

x = X-

x2 Y

y = Y-

y2 xy

1 58 -15.88 252.174 60 -10.68 114.0624 169.5984

2 70 -3.88 15.0544 70 -0.68 0.4624 2.6384

3 78 4.12 16.9744 77 6.32 39.9424 26.0384

4 79 5.12 26.2144 80 9.32 86.8624 47.7184

5 85 11.12 123.654 90 19.32 373.2624 214.8384

6 72 -1.88 3.5344 63 -7.68 58.9824 14.4384

7 78 4.12 16.9744 67 -3.68 13.5424 -15.1616

8 65 -8.88 78.8544 57 -13.68 187.1424 121.4784

9 83 9.12 83.1744 83 12.32 151.7824 112.3584

0

1

2

3

4

5

6

7

8

57-62 63-68 69-74 75-80 81-86 87-92

pemahaman siswa pada bidang studi PAI

frequency

X Y

Page 74: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

62

10 69 -4.88 23.8144 63 -7.68 58.9824 37.4784

11 72 -1.88 3.5344 70 -0.68 0.4624 1.2784

12 79 5.12 26.2144 80 9.32 86.8624 47.7184

13 70 -3.88 15.0544 73 2.32 5.3824 -9.0016

14 87 13.12 172.134 70 -0.68 0.4624 -8.9216

15 83 9.12 83.1744 70 -0.68 0.4624 -6.2016

16 73 -0.88 0.7744 60 -10.68 114.0624 9.3984

17 77 3.12 9.7344 67 -3.68 13.5424 -11.4816

18 71 -2.88 8.2944 83 12.32 151.7824 -35.4816

19 70 -3.88 15.0544 77 6.32 39.9424 -24.5216

20 79 5.12 26.2144 67 -3.68 13.5424 -18.8416

21 65 -8.88 78.8544 67 -3.68 13.5424 32.6784

22 69 -4.88 23.8144 70 -0.68 0.4624 3.3184

23 77 3.12 9.7344 63 -7.68 58.9824 -23.9616

24 77 3.12 9.7344 73 2.32 5.3824 7.2384

25 61 -12.88 165.894 67 -3.68 13.5424 47.3984

Jml 1847

1288.64

1767

1603.44 742.04 73.88 70.68

Dari table diatas dapat diketahui:

N = 25

∑X = 1847

∑Y =1767

∑�2 =1288.64

∑�2 =1603.44

∑XY =742.04

� =73.88

� =70.68

Selanjutnya data tersebut diolah ke dalam rumus korelasi produc moment

dengan langkah- langkah sebagai berikut :

1. Mencari koefisien korelasi

Page 75: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

63

rxy = ∑��

!"∑�#$"∑�#$

= ���.��

!"��.��$"����.��$ =

���.��√������.'���

= ���.��

����.�� = 0.516

Harga r (xy) = 0,516 Kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel pada

taraf signifikansi 1 % = 0.505 maupun 5 % = 0,396, dengan N= 25. Hipotesis

diterima jika r hitung lebih besar dari r tabel ( )to rr ≥ dan signifikan.

2. Nilai koefisien diterminan

KP = r2 x 100%

= (0,516)2 X 100%

= 26.6%

Jadi koefisien korelasi variable motivasi siswa mengerjakan

Lembar kerja siswa dengan pemahaman siswa sebesar 26.6 %.

3. Analisis Lanjut

Berdasarkan hasil penelitian, untuk mengetahui signifikansi hubungan

antara motivasi siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil

belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD

Negeri Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang, dengan jalan

membandingkan harga Fhit dengan Ftabel .

Adapun untuk mengetahui apakah nilai r observasi tersebut signifikan

atau tidak adalah dengan cara menunjukkan atau menguji taraf signifikan 5%

maupun 1 % dengan operasional sebagai berikut: hubungan antara motivasi

siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada

bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD Negeri Pesantren

Kecamatan Mijen Kota Semarang pada taraf signifikan 5% dengan N = 25

diperoleh r observasi = 0,516 sedangkan r tabel = 0,396, maka ro > rt berarti

signifikan. Pada taraf 1% dengan N = 25 diperoleh r observasi = 0,516 dan r tabel =

0.505 maka ro > rt berarti signifikan.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

64

Dengan demikian ro (observasi) lebih besar dari pada rt (r dalam tabel). Ini

berarti hasilnya adalah signifikan dan ada korelasi (ada hubungan yang positif) antara

kedua variabel tersebut. Artinya terdapat hubungan yang positif antara motivasi

siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil belajar siswa pada

bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SD Negeri Pesantren

Kecamatan Mijen Kota Semarang

Dan telah diketahui nilai koefisien determinasi antara variabel X (motivasi

siswa mengerjakan LKS) dan variabel Y (hasil belajar siswa pada bidang studi PAI)

sebesar 26.62%, sedangkan sisanya sebesar 73.38% merupakan variabel lain yang

belum diteliti oleh penulis.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Bedasarkan berbagai perhitungan yang telah dilakukan diatas maka

dapat diketahui hasilnya melalui perhitungan statistik dengan menggunakan

rumus product moment. Untuk itu langkah selanjutnya adalah

menginterpretasikan hasil analisis uji hipotesis setelah diperoleh ro dan rt. Jika

hasil yang ada menunjukkan bahwa ro> rt maka hasilnya signifikan atau

diterima, tetapi jika sebaliknya ro < rt maka hipotesis yang akan diajukan

ditolak.

Adapun dari tabel dengan N=25 baik pada taraf 5% maupun 1%

adalah sebagai berikut, pada taraf signifikan 5% dengan N = 25 diperoleh r

observasi = 0,516 sedangkan r tabel = 0,396, maka ro > rt berarti signifikan.

Sedangkan pada taraf 1% dengan N = 25 diperoleh r observasi = 0,516 dan r

tabel = 0.505 maka ro > rt berarti signifikan.

Bedasarkan perhitungan nilai antara variabel X (motivasi siswa

mengerjakan LKS) dengan variabel Y (hasil belajar siswa pada bidang studi

PAI) diperoleh hasil yang signifikan antara motivasi siswa mengerjakan

lembar kerja siswa dengan hasil belajar siswa pada bidang studi Pendidikan

Agama Islam Kelas V Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang peneliti

ajukan (hubungan antara motivasi siswa mengerjakan lembar kerja siswa

Page 77: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

65

dengan hasil belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam Kelas

V Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang) adalah dapat

diterima.

Dengan demikian ro (observasi) lebih besar daripada rt (r dalam tabel),

ini berarti hasilnya adalah signifikan dan ada korelasi (ada hubungan yang

positif) antara kedua variabel tersebut. Artinya ada hubungan yang positif

antara motivasi siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan hasil belajar

siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam Kelas V Di SD N Pesantren

Kecamatan Mijen Kota Semarang.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini yang penulis lakukan tidak banyak mempunyai

kendala, meskipun ada kendala hanya berskala kecil, diantaranya :

1. Keterbatasan tempat penelitian

Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu

SD Negeri Pesantren Mijen Semarang. Namun demikian, tempat ini dapat

mewakili SD untuk dijadikan tempat penelitian dan walaupun hasil penelitian

di tempat lain akan berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang

dari hasil penelitian yang penulis lakukan.

2. Keterbatasan dalam obyek penelitian

Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti tentang hubungan antara

motivasi siswa mengerjakan Lembar kerja Siswa dengan pemahaman siswa

pada bidang Pendidikan Agama Islam kelas V.

3. Keterbatasan Biaya

Biaya juga merupakan faktor penting dalam penelitian, tetapi bukan berarti

menjadi penghambat dalam melaksanakan penelitian. Peneliti menyadari

bahwa dengan biaya yang minim penelitian akan mengalami kendala.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari bab ke bab dalam skripsi yang berjudul

"Hubungan antara motivasi siswa mengerjakan Lembar kerja Siswa dengan

hasil belajar siswa pada bidang Pendidikan Agama Islam kelas V di SD

Negeri Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Ada korelasi yang signifikan antara variable X (motivasi mengerjakan lks) dan

variable Y (hasil belajar) hal ini dibuktikan pada taraf signifikan 5% dengan N =

25 diperoleh r observasi = 0,516 sedangkan r tabel = 0,396, maka ro > rt berarti

signifikan. Sedangkan pada taraf 1% dengan N = 25 diperoleh r observasi = 0,516

dan r tabel = 0.505 maka ro > rt berarti signifikan.

B. SARAN

Demi peningkatan dan perbaikan kegiatan proses belajar mengajar dan

kegiatan yang lain, tentu saja diperlukan adanya tegur sapa dan saran. Dalam

penulisan skripsi ini perkenankanlah untuk memberikan saran-saran yang

bersifat membangun dan memberikan motivasi kepada beberapa pihak yang

terkait antara lain:

1. Untuk civitas akademik. Untuk meningkatkan suksesnya proses belajar

mengajar di SD Negeri Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang,

hendaklah selalu diciptakan situasi, kondisi, sarana dan prasarana

pembangunan, khususnya bidang pendidikan agar para siswa dapat

merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam proses belajar mengajar.

2. Untuk guru, guru sebagai pendidik juga diharapkan memberikan perhatian

kepada anak didik terutama dalam perkembangan belajar siswa tentang pada

mapel Pendidikan Agama Islam. Hal ini sangat berhubungan dengan asumsi

masyarakat kelak ketika mereka keluar dari bangku sekolah. Selain itu guru

juga diharapkan lebih focus pada perkembangan kejiwaan anak dan

Page 79: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

67

melakukan pengawasan terhadap perkembangan perilaku anak didik yang

menyimpang dengan menanamkan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam

pergaulan dalam keseharian.

C. Penutup

Alhamdulillah, puji syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Dengan disertai do’a, semoga skripsi yang cukup sederhana ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya, serta bagi pembaca pada umumnya.

Sebagaimana pada umumnya karya setiap manusia, tentulah tidak ada

yang sempurna secara total. Oleh karena itu penulis sangat menyadari hal

tersebut, dengan mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para

pembaca, mengingat skripsi yang penulis susun ini masih jauh dari

kesempurnaan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho-Nya kepada kita

semua dan memberikan kemanfaatan yang besar pada skripsi yang penulis

susun dengan segenap kemampuan ini. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

DAFTAR PUSTAKA

`Uwaidhoh, Syaikh Muhammad-muhammad, Syikolojiyatul Thuflah, Bairut: Dar

al-KOTOB al-ILMIYAH, 1996

Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogya: Tiara Wacana, 1993

Arikunto, Suharsini Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2007

Azwar, Saifudin, Metode penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001

Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2009

---------------, Teori belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008

Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2009

Dimyati dan Midjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta,

1999

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Ghufron, M. Nur dan Rini Risnawati, Teori-teori Psikologi, Yogyakarta: Ar-ruzz

media, 2010

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009

Ibrahim, R, Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta,

1996

Latif, Abdul Wahab Abdul, Sunan Turmudhi Al-Jami`As-Shohekh, Semarang:

Toha Putra, t. th

Majid, Abdul, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Berbasis Kompetensi,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006

Page 81: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

-----------------, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2006

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,

2009

Morgan, Clifford T, Introduction to Psikology, New York: MC Grow. Hill, 1971

Muhidin, Sambas dan Ali Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan

Jalur dalam Penelitian, Bandung: CV Pustaka Setia, 2009

Mulyasa, E, Kurikilum Berbasisi Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005

Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Bandung: Jemmars Bandung, 1986

------------, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

------------, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi ksara, 1982

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 tahun 2005

Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Cabang Dinas

Pendidikan Kecamatan Mijen

Program Semester Satuan Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar Mapel PAI

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2002

-----------------------, Psikologi Pendidikan, Bandung: CV Remaja Karya, 1984

-----------------------, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000

------------------------, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remadja Karya CV

Bandung, 1985

Raharjo, Rahmat, Inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta:

Magnum Pustaka, 2010

Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007

Page 82: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Sanjaya, Wina, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008

Sanjaya,Ade“LembarKerjaSiswa”,dalamhttp://www.gudangmateri.com/2011/03/p

engertian-dan-manfaat-lks.html, diakses 10 Februari 2011

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindi

Persada, 2001

Shaleh, Abd. Rahman Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1989

Sudjiono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006

Sujanto, Agus Psikologi Umum, Jakarta: Aksara Baru, 1981

Sujarwo, Teknologi pendidikan, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1984

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003

Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remjaja Rosdakarya, 2000

--------------------, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001

--------------------, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009

Thoha, Chabib, Abdul Mu`ti, PBM-PAI DI SEKOLAH, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Offset, 1998

Tim Pelaksana Pentaskhikhan Muskhaf Al-Qur`an, Alqur`an dan Terjemahannya,

Bandung: PT Mizan, 2009

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Uno, Hamzah B, Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang

Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2010

Usman, Uzer Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990

Page 83: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Tim

Gaung Persada Press, 2008

Zein, Muhammad, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: AK GROUP dan

INDRA BUANA, 1995

Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, Solo,: Ramadhani, 1993

-----------------, Methodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usana Offset

Printing, 1981

-----------------, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Page 84: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Angket Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota semarang, 53

Tabel 2 Interval Nilai (X) Rata-rata (Mean) Motivasi Siswa Mengerjakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen

Kota semarang, 55

Tabel 3 Kualitas Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota semarang, 56

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota semarang,

56

Tabel 5 Hasil Tes Tentang Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam Di SD N Pesantren Kecamatan mijen

Kota Semarang, 57

Tabel 6 Interval Nilai (Y) dan Rata-rata (Mean) Hasil Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SD N Pesantren

Kecamatan mijen Kota Semarang, 59

Tabel 7 Kualitas Variabel Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam Di SD N Pesantren Kecamatan mijen

Kota Semarang, 60

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam Di SD N Pesantren Kecamatan mijen

Kota Semarang, 60

Tabel 9 Tabel Hubungan Antara Motivasi siswa Mengerjakan Lembar

Kerja Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Page 85: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Pendidikan Agama Islam Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen

Kota Semarang, 61

Page 86: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa Di SD

N Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang, 57

Gambar 2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan

Agama Islam Di SD N Pesantren Kecamatan Mijen Kota

semarang, 60

Page 87: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Lampiran 1

Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa Mengerjakan Lembar Kerja

Siswa (LKS)

Variabel (X)

Indikator

Nomor

Jumlah butir

angket

Motivasi

Siswa

Mengerjakan

Lembar Kerja

Siswa (LKS)

1. Ketertarikan pada

tugas mengerjakan

LKS

2. Tekun dalam

mengerjakan LKS

3. Kreativitas siswa

mengerjakan LKS

4. Senang mencari dan

memecahkan masalah

soal-soal yang ada di

LKS

5. Ulet menghadapi

kesulitan yang ada di

LKS

1,2,3,4,5

6,7

8,9,10,

11,12

13,14,15

16,17,18

19,20,21

,23,22,

24

25,26,27

28,29,29

,30

7

5

6

6

6

Jumlah 20 30

Page 88: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Lampiran 2

Kisi-kisi Soal Pemahaman Siswa Pada Bidang Studi PAI

Variabel (Y) Indikator Jumlah Soal

Pemahaman Siswa

Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama

Islam

1. Membaca dan menerjemahkan surat-

surat pendek seperti QS. Al-Lahab

dan Al-Kafirun

2. Menyebutkan nama-nama kitab allah

dan nama-nama Rosul Allah

3. Menceritakan kisah-kisah para nabi

seperti Nabi Ayyub As, Nabi Musa

As, dan Nabi Isa As

4. Menerapkan perilaku para nabi

seperti Nabi Ayyub As, Nabi Musa

As, dan Nabi Isa As

5. Melafadzkan adzan dan iqomah

6. Mengumandangkan adzan dan

iqomah dalam kehidupan sehari-hari

1, 2, 3, 4, 26, 30

5, 6, 7, 8, 22, 24, 28,

29

9,10, 11, 12, 23

13, 14

16,17, 20, 21, 27

15,18,19, 25

Jumlah 30

Page 89: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Lampiran 3

ANGKET MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN LKS

A. IDENTITAS

NAMA :

KELAS :

NO. ABSEN :

B. PENGANTAR

1. Angket dan soal ini dibuat dalam rangka mengadakan penelitian untuk

mendapatkan data yang valid berkaitan dengan penulisan skripsi peneliti

2. Pengisian angket dan soal ini tidak akan berpengaruh terhadap hasil

belajar anda dan hasil jawaban anda akan terjaga kerahasiaannya

3. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan ini sangat kami perlukan

4. Atas bantuannya kami ucapkan terima kasih

C. PETUNJUK PENGISIAN

1. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan cara memberi tanda

silang (X) pada salah satu jawaban a, b, c, d atau e di lembar jawaban yang

tersedia !

2. Setelah jawaban ini diisi, mohon angket, soal dan lembar jawaban ini

dikembalikan lagi kepada peneliti !

D. DAFTAR PERNYATAAN

Ketertarikan pada tugas mengerjakan LKS

1. Apakah kamu mengharap mendapatkan tugas untuk mengerjakan LKS?

a. Ya, selalu mengharapkan tugas LKS agar cepat faham

b. Ya, ketika saya sedang bahagia

c. Ya, tapi kadang-kadang

d. Tidak, karena lebih baik bermain

e. Tidak, karena malas

2. Mengapa kamu mengulang kembali mengerjakan soal di LKS?

a. Karena untuk mendapatkan peringkat

b. Karena ingin mendapatkan hadiah

c. Karena ingin dipuji

Page 90: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

d. Karena agar dibilang giat

e. Karena ingin pamer

3. Apa yang kamu lakukan ketika guru PAI memberikan tugas untuk

mengerjakan LKS?

a. Memperhatikan petunjuk guru

b. Tidak mendengarkan keterangan guru

c. Bicara dengan teman yang lain

d. Bermain sendiri

e. Membiarkan saja

4. Bagaimana sikap kamu ketika mengerjakan soal di LKS?

a. Senag sekali d. sedih

b. Senang e. malas

c. Biasa saja

5. Ketika mengerjakan soal di LKS apakah ada paksaan?

a. Sama sekali tidak

b. tidak karena saya ingin mendapatkan pujian

c. kadan-kadang mengerjakan

d. pernah saat malas

e. tidak mengerjakan

6. Apa yang mendorongmu mengerjakan soal-soal di LKS?

a. Karena ingin mendapatkan nilai yang baik

b. Karena ingin pamer kepada teman-teman

c. Karena mengukuti aturan sekolah

d. Karena takut pada guru

e. Karena ingin dipuji

7. Apa yang kamu lakukan sebelum mengerjakan soal di LKS?

a. Bersiap diri dengan berusaha dan berdo`a

b. Berusaha saja

c. Berdo`a saja

d. Mengumpulkan jawaban teman

e. Tidak akan mempersiapkan diri

Page 91: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Tekun dalam mengerjakan LKS

8. Ketika di LKS ada soal yang belum dipahami bagaimana sikap anda?

a. Berusaha menyelesaikan

b. Mengerjakan sebagian saja

c. Bersantai-santai

d. Meminta jawaban teman

e. Tidak mengerjakan

9. Untuk mendapatkan peringkat 1 apakah anda memanfaatkan waktu

dengan berlatih mengerjakan soal di LKS?

a. Memanfaatkan waktu dengan baik

b. Memanfaatkan waktu sesuai kemampuan

c. Memanfaatkan waktu seenaknya

d. Kadang saat saya mau

e. Tidak akan memanfaatkan waktu

10. Apa yang anda rasakan ketika mendapatkan tugas lks yang sulit?

a. Yakin pasti bisa mengerjakan d. putus asa

b. Ragu-ragu e. membiarkan saja

c. Sedih

11. Apakah anda memperbaiki nilai yang jelek dengan cara mengerjakan

LKS?

a. Ya, saya pasti akan mengulang kembali

b. Ya, ketika hanya diperintah

c. Ya, ketika mendapatkan hadiah

d. Hanya diam saja

e. Tidak akan memperbaikinya

12. Mengapa anda selalu berlatih mengerjakan LKS terus menerus?

a. Agar cepat memahami materi pelajaran

b. Karena ingin pamer kepada teman-teman

c. Karena mengikuti aturan sekolah

d. Karena takut pada guru

Page 92: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

e. Karena ingin dipuji

Kreativitas siswa mengerjakan LKS

13. Jika ada guru yang berhalangan hadir, maka saya akan?

a. Mengerjakan LKS d. bicara sendiri

b. Diskusi e. tidur dikelas

c. Bicara dengan teman yang lain

14. Agar dapat melebihi teman-teman anda apakah anda berlatih

mengerjakan soal LKS?

a. Ya, saya rajin mengerjakan LKS

b. Ya, ketika ada paksaan

c. Sedikit berlatih

d. Kadang-kadang berlatih

e. Tidak akan berlatih

15. Ketika anda mengalami kegagalan dalam belajar apa yang anda lakukan?

a. Selalu belajar dan berdo`a

b. Belajar saja

c. Berdo`a saja

d. Membiarkan saja

e. Masa bodoh

16. Apabila diberi tugas apakah anda memanfaatkan waktu dengan

mengerjakan LKS?

a. Ya, akan memanfaatkan waktu dengan baik

b. Ya, Memanfaatkan waktu sesuai kemampuan

c. Memanfaatkan waktu seenaknya

d. Bermalas-malasan

e. Tidak akan memenfatkan waktu

17. Apakah anda senang mengerjakan LKS yang diberikan guru?

a. Ya, selalu

b. Ya, ketika awal-awal sekolah

c. Ya, ikut-ikutan teman

Page 93: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

d. Ya, tapi kadang malas

e. Ya, karena terpaksa

18. Apa yang membuatmu semangat ketika mengerjakan soal LKS?

a. Mendapatkan prestasi yang baik

b. Mendapatkan hadiah

c. Mendapatkan pujian

d. Disayang guru dan orang tua

e. Ingin pamer kepada teman

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang ada di LKS

19. Apakah anda terbiasa mengerjakan soal di LKS yang diberikan oleh

guru?

a. Ya, selalu

b. Ya, kalau tidak sibuk

c. Ya, kalau tidak malas

d. Kadang-kadang

e. Tidak pernah

20. Bagaimana sikap anda ketika diberikan tugas LKS dengan harus mencari

buku lain?

a. Tetap mengerjakan

b. Mengerjakan semampunya

c. Mengerjakan seenaknya

d. Mengerjakan sebagian saja

e. Tidak mengerjakan

21. Apa yang anda lakukan ketika guru belum menyuruh mengerjakan soal

LKS?

a. Berlatih terlebih dahulu

b. Meminta tugas agar dipuji

c. Sangat senang

d. Bersantai-santai

e. Bermain dengan teman

Page 94: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

22. Apa yang anda lakukan jika tidak berkonsentrasi (mengerjakan LKS)

dirumah?

a. Mencari tempat lain

b. Marah-marah kepada orang lain

c. Cuek

d. Lebih baik tidur

e. Tidak akan belajar

23. Apa yang anda lakukan ketika ada temanmu yang belum mengerjakan

tugas LKS?

a. Membantu sebisa mungkin

b. Memberikan jawaban

c. Meledek teman

d. Hanya diam

e. Malas membantu

24. Apakah anda bertanya ketika guru mengadakan evaluasi?

a. Ya, bertanya

b. Diam saja karena faham

c. Diam saja karena takut

d. Pura-pura faham

e. Tidak akan bertanya

Ulet menghadapi kesulitan yang ada di LKS

25. Apabila diberi tugas di LKS apakah anda memanfaatkan waktu dengan

sebaik-baiknya?

a. Memanfaatkan waktu dengan baik

b. Memanfaatkan waktu sesuai kemampuan

c. Memanfaatkan waktu seenaknya

d. Bermalas-malasan saja

e. Tidak akan memanfaatkan waktu

Page 95: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

26. Ketika guru memberikan soal LKS yang sulit apakah anada tetap

mengerjakannya?

a. Tetap mengerjakan d.mengerjakan karena

takut

b. Mengerjakan semampunya e. tidak mengerjakan

c. Mengerjakan seenaknya

27. Bagaimana cara anda untuk memperbaiki nilai yang jelek?

a. Berlatih lebih giat

b. Meminta tugas dari guru

c. Berlatih jika diberi hadiah

d. Kadang berlatih

e. Tidak akan memperbaiki

28. Apakah kamu tetap mengerjakan soal LKS meskipun soal itu sulit?

a. Tetap mengerjakan d. menyontek teman

b. Mengerjakan semampunya e. tidak mengerjakan

c. Mengerjakan seenaknya

29. Apa yang anda lakukan untuk mentelesaikan tugas LKS yang sulit?

a. Berusaha sekuat mungkin

b. Mengerjakan semampunya

c. Mengerjakan bersantai-santai

d. Membiarkan saja

e. Putus asa

30. Apa yang anda lakukan untuk menyelesaikan soal LKS yang

dikumpulkan dengan cepat?

a. Berusaha menyelesaikan secepatnya

b. Mengerjakan sebagian

c. Bersantai-santai

d. Meminta jawaban teman

e. Langsung dikumpulkan

Page 96: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Lampiran 4

Soal Pendidikan Agama Islam Kelas V SD

Nama :

No. Absen :

Kelas :

Petunjuk pengisian

1. Tulislah identitas diri anda pada tempat yang sudah disediakan

2. Pilihlah jawaban a, b, c, d atau e yang anda anggap benar

3. Kerjakanlah sendiri-sendiri

4. Terimakasih atas kerjasamanya

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, datau e pada jawaban yang

paling benar!

1. Surah al-Lahab menceritakan tentang kisah ….

a. Abu bakar as- Siddiq c. Abu Jahal

b. Abu Lahab dan istrinya d. Umar bin Khattab

تبت يدا ابى لهب وتب .2Adalah surah Al-Lahab ayat ke ….

a. Satu c. tiga

b. Dua d. empat

قل يا ايها الكا فرون .3Adalah surah Al-Kafirun ayat ke ….

a. Satu c. tiga

b. Dua d. empat

4. Dalam surah al-Kafirun Laa a`budu ( لا اعبد ) artinya….

a. Wahai c. aku tidak menyembah

b. Orang-orang kafir d. agamamu

5. Kitab suci yang wajib kita imani ada ….

a. Empat c. dua

b. Tiga d. satu

6. Nabi Muhammad SAW menerima kitab …. a. Taurat c. injil

b. Zabur d. Al-Qur`an

Page 97: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

7. Kitab Injil diberikan kepada Nabi ….

a. Musa c. Daud

b. Isa d. Muhammad

8. Al-Qur`an diturunkan pertama kali bulan ….

a. Muharram c. sya`ban

b. Rajab d. ramadhan

9. Orang yang mati disalib oleh tentara Yahudi Romawi adalah ….

a. Yudas Iskariot c. Nabi Musa a.s

b. Ibi nabi isa a.s d. nabi Isa a.s

10. Keteladanan yang dapat diambil dari nabi ayyub adalah

a. Sabar c. ketekunannya

b. Pemberani d. kekayaannya

11. Diantara mu`jizat nabi Isa adalah ….

a. Menghidupkan orang mati dan orang buta sejak lahir

b. Menerima kitab Al-Qur`an

c. Tongkatnya dipukulkan batu bisa keluar 11 mata air

d. Dapat membuat kapal yang besar

12. Dibawah ini mu`jizat nabi Musa, kecuali ….

a. Tongkatnya bisa menjadi kodok

b. Tangannya keluar cahaya

c. Tongkatnya dapat membelah laut

d. Dibakar tidak mempan

13. Sebagai murid kita dapat meneladani perilaku Nabi Musa yaitu ….

a. Memusuhi bapak angkat c. memusuhi orang

b. Berani berbuat benar d. seenaknya

14. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai seorang muslim kita harus

mencontoh sifat nabi Ayyub, adalah sebagai berikut ….

a. Dermawan c. sabar dan tabah

b. Pandai bersyukur d. jawaban semua benar

15. Orang yang mengumandangkan adzan disebut ….

a. Muttaqin c. muslim

b. Mualim d. muazin

16. Iqamah adalah tanda segera akan ….

a. Diakhiri shalat c. dimulainya shalat b. Dihentikannya shalat d. ditutupnya shalat

17. Orang yang mengumandangkan adzan membaca “hayya `alas salaah”

Page 98: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

.… sebanyak ( حي على الصلاة )

a. 2 kali c. 3 kali

b. 1 kali d. 4 kali

18. Mengumandangkan adzan disunahkan menghadap ….

a. Barat c. kiblat

b. Selatan d. utara

19. Orang yang pertama kali mengumandangkan adzan pada masa rosulullah

adalah ….

a. Abu Bakar c. Abu Sofyan

b. Billal bin Rabban d. Ali bin Abi Thalib

20. Assholatu Khairu minann naum, diserukan ketika shalat ….

a. Maghrib c. zuhur

b. Subuh d. ashar

21. Lafadz Allahu Akbar disebut bacaan ….

a. Tahmid c. tasbih

b. Tahlil d. takbir

22. Al-Qur`an memberi petunjuk kepada manusia agar selamat didunia dan ….

a. Perjalanan c. hari akhir

b. Hari kiamat d. akhirat

23. Nabi Isa diciptakan tanpa ayah membuktikan bahwa Allah ….

a. Maha kuasa c. maha Esa

b. Maha pengasih d. maha menyiksa orang durhaka

24. Kitab suci yang menyempurnakan kitab-kitab terdahulu adalah ….

a. Taurat c. injil

b. Zabur d. Al-Qur`an

25. Mengumandangkan adzan hendaknya dengan suara yang ….

a. Pelan-pelan c. nyaring

b. Keras d. berdengung

26. Anak yang suka mencela temannya, maka ia akan …. Temannya.

a. Disukai c. dihormati

b. Dijauhi d. disayangi

27. Iqamah adalah seruan atau panggilan bahwa shalat ….

a. Segera didirikan c. sudah dimulai

b. Sudah selesai d. segera dibubarkan

Page 99: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

28. Iman kepada kitab Allah merupakan rukun iman yang ke ….

a. Pertama c. tiga

b. Dua d. empat

29. Menyekutukan Allah dengan sesuatu, misalnya dengan berhala disebut ….

a. Kufur c. munafik

b. Syirik d. murtad

30. Dalam surat al- kafirun terdapat …. Ayat.

a. Tiga c. lima

b. Empat d. enam

Page 100: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

Lampiran 5

Jawaban Soal Pendidikan Agama Islam kelas V SD

1. B 11. A 21. D

2. A 12. C 22. D

3. A 13. B 23. A

4. C 14. D 24. D

5. A 15. D 25. B

6. D 16. C 26. B

7. B 17. A 27. A

8. D 18. C 28. B

9. A 19. B 29. B

10. A 20. B 30. D

Page 101: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI SISWA MENGERJAKAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/116/jtptiain...1. Prof. Dr. H. Muhibbin, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. Sujai,

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Siti Safa`atun

2. Tempat dan Tgl. Lahir : Semarang, 30 Agustus 1990

3. NIM : 073111146

4. Alamat Rumah : Ngadirgo RT/RW: 02/02

Kec. Mijen Kota Semarang 50213

HP : 085727640770

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. MI Miftahus Shibyan Ngadirgo-Mijen-Semarang (2001)

b. MTs NU 02 Al-Ma`arif Boja- Kendal (2004)

c. MA Negeri 01 Payaman- Magelang (2007)

d. IAIN Walisongo Semarang (2011)

2. Pendidikan Non-Formal

a. Pondok Pesantren Al-Mabrur Boja-Kendal

b. Pondok Pesantren Al-Husna Payaman Magelang

Semarang, 10 Nopember 2011

Siti Safa`atun

NIM: 073111146