hubungan antara mekanisme good …eprints.undip.ac.id/26700/1/skripsi__full_text_5_(r).pdf · judul...

52
HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN ASING, HUTANG DAN KUALITAS AUDIT) DENGAN KINERJA SAHAM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarana (S1) pada program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Disusun Oleh : HELMI IKHWANUL ARIFIN NIM C2C 006 071 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

Upload: danghanh

Post on 14-May-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD

CORPORATE GOVERNANCE (KOMISARIS

INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL,

KEPEMILIKAN ASING, HUTANG DAN

KUALITAS AUDIT) DENGAN KINERJA SAHAM

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarana (S1)

pada program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro

Disusun Oleh :

HELMI IKHWANUL ARIFIN

NIM C2C 006 071

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2010

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Helmi Ikhwanul Arifin

Nomor Induk Mahasiswa : C2C006071

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Judul Skripsi : Hubungan Antara Mekanisme Good Corporate

Governance (Komisaris Independen, Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Asing, Hutang, Dan

Kualitas Audit) Dengan Kinerja Saham

Dosen Pembimbing : Anis Chariri, SE, M.Com, Ph.D, Akt.

Semarang, 17 Desember 2010

Dosen Pembimbing,

Anis Chariri, SE, M.Com, Ph.D ,Akt.

NIP. 196708091992031001

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun : Helmi Ikhwanul Arifin

Nomor Induk Mahasiswa : C2C006071

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Judul nSkripsi : Hubungan Antara Mekanisme Good

Corporate Governance ( Komisaris

Independen, Kepemilikan Manakerial,

Kepemilikan Asing, Hutang, Dan Kualitas

Audit ) Dengan Kinerja Saham

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 24 Februari 2011

Tim Penguji :

1. Anis Chariri, SE, M.Com, Ph.D, Akt. ( ............................................... )

2. Andri Prastiwi, SE., M.Si., Akt ( ............................................... )

3. Sudarno, Drs., M.Si., Ph.D ( ............................................... )

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini saya, Helmi Ikhwanul Arifin, menyatakan

bahwa skripsi dengan judul: Hubungan Antara Mekanisme Good Corporate

Governance (Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Asing,

Hutang, dan kualitas Audit) Dengan Kinerja Saham , adalah tulisan saya sendiri.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa

memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di

atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang

saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas

batal saya terima.

Semarang 17 Desember 2010

Yang membuat pernyataaan,

Helmi Ikhwanul Arifin

NIM: C2C006071

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

ABSTRAK

Tujuan dari penerapan good corporate governance adalah untuk memperkecil

masalah keagenan dan meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kinerja perusahaan

Sampel penelitian ini adalah 80 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

selama tahun 2006 – 2008. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan tahunan.

Lima variable mekanisme corporate governance yaitu komisaris independen,

kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, hutang dan kualitas audit digunakan

untuk menjelaskan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins Q. Analisis uji

regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan pengaruh mekanisme

corporate governance terhadap kinerja perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen tidak

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Kepemilikan saham manajerial tidak

berpengaruh positif terhadap kinerja perushaan ditolak namun berpengaruh negatif.

Kepemilikan saham asing tidak berpengaruh positif terhadap kinerja perushaan

namun berpengaruh negative. Hutang tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja

perusahaan. Kualitas audit berpengaruh positif terhadap kinerja perushaan.

Perusahaan yang diaudit oleh KAP big 4 memiliki kinerja saham perusahaan yang

lebih besar.

Kata kunci : mekanisme corparate governance, kinerja perusahaan

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

ABSTRACT

The aims of implementation of good corporate governance are to minimize

agency problem and to increase firm valuation. This research is to examine the effect

of corporate governance mechanism to corporate performance.

Sample of the research is 80 manufacturing company listed in BEI during

2006 – 2008. The data is taken from annual report. Five variables of corporate

governance such independent commissioner, managerial ownership, foreign

ownership, debt and audit quality are used to explain company performance that are

measured with Tobin’s Q. Regression analysis is applied to examine the effect

corporate governance mechanism to the company performance.

The result of the analysis shows that independent commissioner proportion do

not positively effect the company performance. Managerial ownership do not

positively effect the company performance but it effect negatively. Foreign ownership

do not positively effect the company performance but it effect negatively. Debt do not

effect to company performance and audit quality positively effect company

performance. Company that audited by Big 4 audit firm tends to have bigger

performance.

Keywords : corporate governance mechanism, company performance.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

* MOTTO *

Hope for the best and prepare for the worst

Mengharapkan yang terbaik dan siap untuk yang terburuk

(English Proverb)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,

sebelum kaum itu mengubah sendiri apa yang ada pada diri mereka”

(Qs. Ar – Rad [13]: 11)

* PERSEMBAHAN *

Skripsi ini merupakan sebuah persembahan untuk:

� Kedua orang tua dan kakak yang telah memberikan segala dukungan dan doanya. Khususnya Ibu yang selalu mendoakan

saya dan menjadi orang yang selalu menjadi tempat untuk

berkeluh kesah.

� Teman-teman yang selalu setia, membantu dan selalu

memberikan semangat.

� Bapak Anis selaku pembimbing saya yang selalu sabar dalam mengarahkan.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat yang telah

diberikan kepada penulis, sehingga penulis telah berhasil menyelesaikan skripsi

dengan judul “ HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD CORPORATE

GOVERNANCE ( KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL,

KEPEMILIKAN ASING, HUTANG, DAN KUALITAS AUDIT ).

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, masukan

serta dorongan semangat dari beberapa pihak. Oleh karenanya dengan kerendahan

dan setulus hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Anis Chariri SE, M.Com, Ph.D, Akt. selaku Dosen Pembimbing, yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

2. Orangtua dan keluargaku tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun

materiil dan dukungan doa kepada penulis selama dalam masa pendidikan.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang membantu dalam

penyusunan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa dengan kemampuan yang penulis miliki skripsi ini

jauh dari sempurna,oleh karenanya penulis menginginkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis sendiri maupun bagi para pembaca umumnya.

Semarang, 17 Desember 2010

Penulis

(Helmi Ikhwanul Arifin)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

MOTTO.................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR............................................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 8

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10

2.1. Landasan Teori ............................................................................. 10

2.1.1. Agency Theory .................................................................... 10

2.1.2. Good Corporate Govenance ............................................... 12

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

2.1.3 Mekanisme Corporate Governance .................................... 18

2.1.4. Kinerja Perusahaan ............................................................. 19

2.2. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 21

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 24

2.4. Pengembangan Hipotesis .............................................................. 25

2.4.1. Hubungan antara Komisaris Independen dengan Kinerja

Perusahaan .......................................................................... 25

2.4.2. Hubungan Antara Kepemilikan Manajerial terhadap

Kinerja Perusahaan ............................................................. 26

2.4.3. Hubungan Kepemilikan Asing dengan Kinerja

Perusahaan .......................................................................... 27

2.4.4. Hubungan antara Hutang dengan Kinerja Perusahaan........ 28

2.4.5. Hubungan antara Kualitas Audit dan Kinerja Perusahaan .. 29

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 32

3.1.1. Variabel Penelitian .............................................................. 32

3.1.2. Definisi Operasional ........................................................... 33

3.2. Penentuan Populasi dan Sampel ................................................... 34

3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 35

3.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 36

3.5. Teknik Analisa Data ...................................................................... 36

3.5.1. Statistik deskriptif ............................................................... 36

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

3.5.2. Uji Asumsi klasik ................................................................ 37

3.5.3. Analisis Regresi Berganda .................................................. 40

3.5.4. Pengujian Hipotesis ............................................................ 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 42

4.1. Statistik Desktiptif ......................................................................... 42

4.2. Hasil Analisis ................................................................................ 46

4.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 46

4.2.1.1. Uji Normalitas ....................................................... 46

4.2.1.2. Uji multikolinieritas .............................................. 49

4.2.1.3. Uji Heteroskedastisitas .......................................... 50

4.2.1.4. Uji Autokorelasi .................................................... 51

4.2.2. Model Regresi ..................................................................... 51

4.2.3. Uji F ................................................................................... 52

4.2.4. Koefisien determinasi (R2) ................................................. 53

4.2.5. Uji t .................................................................................... 54

4.3. Pembahasan .................................................................................. 57

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 64

5.1. Kesimpulan ................................................................................... 64

5.2. Implikasi dan Manfaat Hasil Penelitian ....................................... 65

5.3. Keterbatasan ................................................................................. 66

5.4. Saran Bagi Penelitian Mendatang ................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 68

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Spesifikasi sampel .................................................................................. 42

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................. 43

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif setelah mengeluarkan outlier .................................. 44

Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas ............................................................................... 48

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ..................................................................................... 51

Tabel 4.6 Model penelitian .................................................................................... 52

Tabel 4.7 Uji F Model Regresi .............................................................................. 53

Tabel 4.8 Uji t Model Regresi .............................................................................. 54

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Daftar Data Excel Perusahaan Sampel Tahun 2006-2008 ..................................... 70

Lampiran A1. Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan Outlier ....... 98

Lampiran A2. Analisis Descriptive Statistic Setelah Mengeluarkan Outlier ......... 98

Lampiran B1. Hasil Analisis Regresi Sebelum Mengeluarkan Outlier ................. 99

Lampiran B2. Hasil Analisis Regresi Setelah Mengeluarkan Outlier..................... 103

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai

tujuan perusahaan tersebut, pemilik modal pada umumnya menyerahkan pengelolaan

perusahaan kepada para professional yang disebut sebagai manajerial atau insider.

Manajer yang diangkat oleh pemilik modal dengan cara memaksimumkan nilai

perusahaan sehingga kemakmuran pemilik modal dapat tercapai.

Namun, pihak manajemen atau manajer perusahaan sering mempunyai tujuan

lain yang bertentangan dengan tujuan utama tersebut sehingga akan timbul konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Pemegang saham sebagai

penyedia dan fasilitator untuk operasi perusahaan, sedangkan manajer sebagai

pengelola perusahaan akan menerima gaji dan berbagai bentuk kompensasi lainnya

sehingga keputusan yang diambil oleh manajer diharapkan yang terbaik bagi

pemegang saham yaitu meningkatkan kemakmuran stockholder (para pemegang

saham). Dalam kenyataannya, tidak jarang tindakan manajer bukannya

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, melainkan meningkatkan

kesejahteraan mereka sendiri (Jensen dan Meckling dalam Siallagan, 2006).

Hubungan manajer dengan pemegang saham di dalam agency theory

digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal (Jenssen dan Meckling

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

dalam Siallagan, 2006). Manajer sebagai agent dan pemegang saham sebagai

principal. Manajer harus me-ngambil keputusan bisnis terbaik untuk meningkatkan

kekayaan pemegang saham. Keputusan bisnis yang diambil manajer adalah

memaksimalkan sumber daya (utilitas) perusahaan. Namun demikian pemegang

saham tidak dapat mengawasi semua keputusan dan aktivitas yang dilakukan oleh

manajer. Suatu ancaman bagi pemegang saham jika manajer akan bertindak untuk

kepentingannya sendiri, bukan untuk kepentingan pemegang saham. Inilah yang

menjadi masalah dasar dalam agency theory yaitu adanya konflik kepentingan.

Pemegang saham dan manajer masing-masing berkepentingan memaksimalkan

tujuannya. Konflik kepentingan terjadi jika keputusan manajer hanya akan

memaksimalkan kepentingannya dan tidak sejalan dengan kepentingan pemegang

saham.

Perilaku manajer dalam situasi konflik kepentingan inilah yang menarik untuk

diteliti. Keputusan dan aktivitas manajer yang memiliki saham perusahaan tentu akan

berbeda dengan manajer yang murni sebagai manajer. Manajer yang memiliki saham

perusahaan berarti manajer tersebut sekaigus adalah pemegang saham. Manajer yang

memiliki saham perusahaan tentunya akan menselaraskan kepentingannnya dengan

kepentingannya sebagai pemegang saham. Sementara manajer yang tidak memiliki

saham perusahaan, ada kemungkinan hanya mementingkan kepentingannya sendiri.

Kepemilikan saham perusahaan oleh manajer disebut dengan kepemilikan manajerial.

Penelitian mengenai hubungan kepemilikan manajerial di Indonesia dengan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

keputusan bisnis manajer seperti manajemen laba telah banyak dilakukan oleh

peneliti (Nasution, 2007, Siallagan 2006).

Corporate governance telah menjadi topik yang menarik untuk diteliti pada

saat sekarang ini. Hal ini karena meningkatnya kebutuhan untuk menerapkan good

corporate governance yang disuarakan secara global. Keadaan tersebut didorong oleh

terjadinya skandal yang terjadi di Enron di AS dan PT. Lippo Tbk dan PT Kimia

Farma Tbk (Boediono, 2005) di Indonesia. Skandal – skandal akuntansi tersebut

tentunya akan berdampak terhadap ekonomi suatu bangsa melalui efeknya terhadap

pasar modal. Bahkan Wolfhenson, 1999 (dalam Surata dkk., 2005) menyebutkan

bahwa corporate governance yang buruk juga disebutkan sebagai salah satu

penyebab dari krisis ekonomi yang terjadi di Asia Timur pada tahun 1997-1998,

termasuk di Indonesia. Ciri utama dari corporate governance yang buruk adalah

adanya tindakan dari manajer perusahaan yang mementingkan dirinya sendiri

sehingga mengabaikan kepentingan investor, dimana ini akan menyebabkan jatuhnya

harapan para investor tentang return atas investasi yang mereka harapkan (Darmawati

dkk., 2004).

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada

tahun 1999 telah menerbitkan dan mempublikasikan OECD Principles of Corporate

Governance. Darmawati, 2003 menyatakan bahwa prinsip-prinsip tersebut ditujukan

untuk membantu para negara anggotanya maupun negara lain berkenaan dengan

upaya-upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan rerangka kerja hukum,

institusional, dan regulatori corporate governance dan memberikan pedoman dan

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

saran-saran untuk pasar modal, investor, perusahaan, dan pihak-pihak lain yang

memiliki peran dalam pengembangan good corporate governance (GCG).

Terdapat lima pilar dalam prinsip-prinsip corporate governance yang

dikemukakan oleh OECD adalah fairness (keadilan), transparancy (transparansi),

accountability (akuntabilitas), responsibility (pertanggungjawaban), dan

independency (independensi). Pilar-pilar inilah yang melandasi prinsip-prinsip

corporate governance menurut OECD yaitu hak-hak pemegang saham, perlakuan

yang adil kepada pemegang saham, peranan stakeholders dalam corporate

governance, pengungkapan dan transparansi, serta tanggung jawab dewan direksi

(OECD dikutip dalam Almilia, 2006).

Prinsip-prinsip di atas ditujukan untuk mewujudkan good corporate

governance (GCG) yang merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi semua stakeholders,

menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan

benar, akurat, dan tepat waktu serta kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan

(disclosure) secara akurat, tepat waktu dan transparan mengenai semua informasi

kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholders (YPPMI & SC, 2002 dalam

Darmawati, 2002).

Penelitian – penelitian yang dilakukan oleh Fama dan Jensen, 1983; Pearce

and Zahra, 1992 (dalam Che Haat, 2005) menyatakan bahwa semakin besar jumlah

direktur non eksekutif (NED) pada dewan, maka semakin baik mereka bias

memenuhi peran mereka dalam mengawasi dan mengontrol tindakan direktur

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

eksekutif. Mangel dan singh, 1993 berpendapat bahwa direktur non eksekutif / non

executive director (NED) memiliki kesempatan untuk mengontrol dan menghadapi

jaring insentif yang kompleks, yang berasal secara langsung dari tanggung jawab

mereka sebagai direktur dan diperbesar oleh posisi equity mereka.

Bukti empiris mengenai hubungan antara direktur non eksekutif (NED)

dengan kinerja saham masih belum pasti. Penelitian yang dilakukan Daily dan

Dalton, 1994 (dalam Che Haat, 2005) menemukan bahwa memiliki lebih banyak

direktur independent luar pada dewan meningkatkan kinerja, sedangkan menurut

Hermalin dan Weisbach, 1991 (dalam Che Haat 2005) menemukan bahwa direktur

non eksekutif (NED) yang independen tidak berhubungan dengan kinerja perusahaan.

Poin yang dapat dibuat dalam penelitian ini adalah bahwa tidak adanya manfaat yang

jelas bagi kinerja perusahaan yang diberikan oleh direktur non eksekutif (NED)

independent.

Aspek penting lain dari corporate governance adalah mengenai kepemilikan

manajemen yang tinggi dimana pada manajer mendapatkan control yang efektif

terhadap perusahaan akan terkait secara negative dengan nilai perusahaan karena

pengkubuan manajemen (Shleifer dan Vishny dalam Ujiyantho, 2007). Para peneliti

ini menyatakan bahwa para manajer mengkubukan dirinya sendiri dengan membuat

investasi spesifik yang menjadikan sangat mahal bagi pemegang saham untuk

menggantkan mereka. Menurut Wright (1996), alasan yang mungkin adalah karena

manajer dengan tingkat kepemilikan saham yang tinggi, potensi untuk portofolio

kemakmuran personal yang tidak didiversifikasikan, dan potensi untuk pengkubuan

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

mungkin menyebabkan keputusan – keputusan manajemen yang tidak konsisten

dengan tujuan peningkatan nilai pemegang saham yang berorientasi pertumbuhan dan

pengambilan resiko.

Bukti empiris mengenai hubungan kepemilikan manajerial dengan kinerja

perusahaan juga belum jelas. Penelitian yang dilakukan oleh Himmelberg et al., 1999

tidak menemukan korelasi yang bermakna antara kepemilikan manajerial dengan

kinerja. Namun penelitian Warfield et al (dalam Ujiyanto, 2005) menemukan bukti

yang kuat bahwa kepemilikan manajerial mempengaruhi nilai perusahaan.

Kepemilikan asing diduga menjadi salah satu cara untuk meng-upgrade

perusahaan – perusahaan secara teknologi di negara–negara berkembang, melalui

impor langsung modal baru dan teknologi baru. Kozlov et al. 2000 menunjukkan

bahwa perusahaan – perusahaan asing diketahui lebih produktif dibandingkan

perusahaan domestik. Hingorani et al, 1997 yang menyimpulkan bahwa insider

ownership dan kepemilikan asing mengurangi masalah – masalah keagenan melalui

insentif – insentif yang menyelaraskan kepentingan para manajer dan investor. Di

Indonesia penelitian mengenai pengaruh kepemilikan asing belum banyak ditemui

dalam publikasi penelitian. Meski demikian, diduga bahwa kepemilikan asing dapat

menjadi salah satu pendukung mekanisme corporate governance, sehubungan dengan

adanya perusahaan – perusahaan milik asing yang akan meningkatkan persaingan di

pasar di Indonesia.

Terkait dengan struktur pembiayaan hutang sebagai bagian dari mekanisme

corporate governance, Bushman et al., 2004 menemukan bahwa struktur dewan dan

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

kepemilikan yang tinggi tidaklah independent, dan variabel – variabel governance ini

terkait dengan ketepatan waktu earnings dan kompleksitas organisasional. Untuk

mengatasi biaya keagenan dari tingkat konsentrasi kepemilikan yang tinggi, para

manajer dan insiders dapat menunjukkan kemauan untuk diawasioleh para kreditur

seperti bank – bank dengan meningkatkan peminjaman public mereka (Che Haat,

2005).

Audit merupakan eleman penting dari pasar saham, karena audit dapat

meningkatkan kredibilitas informasi keuangan, mendukung secara langsung praktek –

praktek corporate governance yang baik melalui pelaporan keuangan yang transparan

menurut Francis et al., 2003.

Penelitian ini hanya memasukan 5 (lima) karakteristik good corporate

governance yaitu komposisi komisaris independen, kepemilikan manajerial,

kepemilikan asing, struktur hutang serta kualitas audit. Peneliti mencoba

mengklasifikannya dalam tiga aspek yaitu (1) mekanisme internal (komisaris

independent dan kualitas audit), (2) kepemilikan (kepemilikan manajerial,

kepemilikan asing) dan (3) keuangan (hutang).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, serta belum

konsistennya beberapa penelitian dalam menghubungkan antar variabel, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komisaris

independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, hutang, serta kualitas audit

terhadap kinerja saham perusahaan ?

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, Penelitian ini mempunyai tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh komisaris independent, kepemilikan

manajerial, kepemilikan asing, hutang, serta kualitas audit terhadap kinerja

saham perusahaan yang termasuk dalam perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia tahun 2006 – 2008.

2. Untuk memberikan gambaran bagaimana penerapan good corporate

governance yang berkembang pada perekonomian seperti sekarang ini.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan corporate

governance dalam perspektif teori agensi.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis pada

para stakeholder tentang media informasi yang berkaitan dengan harga

saham.

3. Selain itu temuan dalam penelitian ini bisa menjadi masukan bagi

regulator terutama berkaitan dengan masukan dalam usaha untuk terus

mendorong akan pentingnya penerapan GCG.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Agency Theory

Perspektif keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk memahami

corporate governance. Inti dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan status

antara pemilik dan pengelola perusahaan menimbulkan suatu masalah yang biasa

disebut agency problem, terjadi antara pemilik perusahaan atau shareholders di satu

sisi dengan manajemen selaku pengelola di sisi lain.

Dalam konsep agency theory, manajemen sebagai agen semestinya

menjunjung tinggi kepentingan shareholders, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan

manajemen hanya mementingkan kepentingannya sendiri untuk memaksimalkan

utilitas. Manajemen bisa melakukan tindakan-tindakan yang tidak menguntungkan

perusahaan seperti penyalahgunaan kewenangan, penggelapan sumber daya yang

secara keseluruhan dalam jangka panjang dapat merugikan kepentingan perusahaan.

Perbedaan kepentingan antara pemilik dan pengelola inilah yang disebut agency

problem (Jensen dan Meckling dalam Siallagan, 2006).

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa konflik keagenan yang

terjadi antara principal dan agent menyebabkan adanya agency cost yang terdiri dari

biaya pengawasan oleh principal, biaya perikatan oleh agent dan kerugian residual

(residual loss). Kerugian residual ini adalah pengurangan kekayaan yang dimiliki

oleh principal sebagai akibat perbedaan keputusan – keputusan yang diambil oleh

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

agent dan keputusan – keputusan yang akan memaksimalkan kekayaan perusahaan

principal.

Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan bahwa hubungan antara pemegang

saham dan manajer memberikan gambaran yang utuh menganai hubungan agensi.

Hubungan agensi ini berkaitan dengan pemisahan kepemilikan dan pengawasan

dalam struktur perusahaan. Adanya perilaku dari manajer/agen untuk bertindak hanya

untuk menguntungkan dirinya sendiri dengan mengorbankan kepentingan pihak

lain/pemilik, dapat terjadi karena manajer mempunyai informasi yang lengkap

mengenai perusahaan, sedangkan informasi tersebut tidak dimiliki oleh pemilik

perusahaan/shareholders (asymetric information) (Ujiyanto, 2005).

Adanya asymetric information dan sikap mementingkan diri sendiri pada

manajer/agen, memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan dan kebijakan

yang kurang bermanfaat bagi perusahaan. Adanya kondisi ini menimbulkan tata

kelola perusahaan yang kurang sehat karena tidak adanya keterbukaan dari

manajemen untuk mengungkapkan hasil kinerjanya kepada pemilik perusahaan

(Ujiyanto, 2005).

Berdasarkan keadaan tersebut, dibutuhkan sistem tata kelola perusahaan yang

baik pada perusahaan (good corporate governance) yang bertujuan untuk mendorong

pengelolaan corporate yang terbuka dan accountable sehingga pemegang saham

mempunyai kesempatan untuk mengkaji berbagai keputusan dan dasar pengambilan

keputusan tersebut, serta menilai keefektifan keputusan yang telah diambil oleh

manajemen (Riyanto, 2005).

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

Sistem corporate governance yang baik akan memberikan perlindungan yang

efektif kepada para pemegang saham dan kreditur untuk memperoleh kembali atas

investasi dengan wajar, tepat dan seefisien mungkin, serta memastikan bahwa

manajemen bertindak sebaik yang dilakukannya untuk kepentingan perusahaan

(FCGI dalam Darmawati, 2002).

2.1.2. Good Corporate Govenance

Sebagai sebuah konsep, Good Corporate Governance (GCG) tidak memiliki

definisi tunggal. Beberapa organisasi mengemukakan antara lain: Komite Cadburry

(dalam Che Haat, 2005) melalui apa yang dikenal dengan sebutan Cadburry Report

mengeluarkan definisi tersendiri tentang GCG :

"GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar

mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam

memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholders khususnya, dan

stakeholders pada umumnya."

Center for European Policy Studies (1999) mendefinisikan GCG sebagai berikut :

"GCG merupakan seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak {right), proses,

serta pengendalian, baik yang ada di dalam maupun di luar manajemen

perusahaan."

Organization for Economic Coorperation and Development (2004) mendefinisikan:

"GCG adalah cara - cara manajemen perusahaan bertanggungjawab pada

sharehoider-nya. Para pengambil keputusan di perusahaan haruslah dapat

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

dipertanggungjawabkan, dan keputusan tersebut mampu memberikan nilai

tambah bagi shareholders lainnya."

Finance Committee on Corporate Governance Malaysia (2008), menurut lembaga

tersebut didefinisikan sebagai berikut :

"GCG merupakan suatu proses serta struktur yang digunakan untuk mengarahkan

sekaligus mengelola bisnis dan urusan perusahaan ke arah peningkatan

pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan. Adapun tujuan akhirnya adalah

menaikkan nilai saham dalam jangka panjang tetapi tetap memperhatikan

berbagai kepentingan para stakeholders lainnya."

Pengertian corporate governance menurut OECD atau negara-negara maju

dalam tatanan common law system, mengacu kepada pembagian kewenangan antara

semua pihak yang menentukan arah dan performance suatu perusahaan.Pihak-pihak

tersebut adalah pemegang saham, manajemen, dan board of directors. Karena

perbedaan sistem hukum di Indonesia yang menganut civil law, maka ketiga pelaku

utama tersebut adalah pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris. Dengan

demikian, direksi di Indonesia adalah manajemen menurut terminologi yang

digunakan dalam bahasa corporate governance, sedangkan dewan komisaris lebih

merupakan board of directors (Herwidayatmo, 2000).

Aspek hukum perseroan yang terkait dengan aspek hukum publik yaitu ketika

perseroan menjadi suatu badan hukum yang berbentuk perusahaan terbuka, maka

mewajibkan perseroan untuk memenuhi kewajibannya yang berbeda dengan

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

kewajiban sebagai perusahaan tertutup. Oleh karena itu prinsip-prinsip GCG

memegang peranan penting, antara lain (Herdinata, 2008):

(1) Pemenuhan informasi penting yang berkaitan dengan kinerja suatu perusahaan

sebagai bahan pertimbangan bagi para pemegang saham atau calon investor untuk

menanamkan modalnya;

(2) Perlindungan terhadap kedudukan pemegang saham dari penyalahgunaan

wewenang dan penipuan yang dapat dilakukan oleh direksi atau komisaris

perusahaan;

(3) Perwujudan tanggung jawab perusahaan untuk mematuhi dan menjalankan setiap

aturan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan di negara asalnya atau

tempatnya berdomisili secara konsisten, termasuk peraturan dibidang lingkungan

hidup, persaingan usaha, ketenagakerjaan, perpajakkan, perlindungan konsumen,

dan sebagainya. Hal ini akan menjadi alasan yang cukup kuat bagi para pemegang

saham termasuk pemegang saham minoritas untuk mendapatkan keadilan melalui

implementasi GCG.

Prinsip-prinsip good corporate governance yang dikembangkan OECD

(1999) dikutip oleh (Herwidayatmo, 2000) meliputi 5 hal sebagai berikut :

1. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham

Kerangka yang dibangun dalam corporate governance harus mampu melindungi

hak-hak para pemegang saham yaitu hak untuk (1) menjamin keamanan metode

pendaftaran kepemilikan (2) mengalihkan atau memindahkan saham yang

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

dimilikinya (3) memperoleh informasi yang relevan tentang perusahaan secara

berkala dan teratur (4) ikut berperan dan memberikan suara dalam RUPS (5)

memilih anggota dewan komisaris (6) memperoleh pembagian keuntungan

perusahaan

2. Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham

Kerangka corporate governance harus menjamin adanya perlakuan yang sama

terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan

asing. Seluruh pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan

penggantian atau perbaikan atas pelanggaran dari hak-hak mereka. Prinsip ini

juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada

dalam kelas, melarang praktek-praktek –nsider trading dan self dealing, dan

mengharuskan anggota dewan komisaris untuk melakukan keterbukaan jika

menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan (conflict

of interest).

3. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan

Kerangkan corporate governance harus memberikan pengakuan terhadap hak-hak

stakeholder seperti ditentukan dalam UU dan mendorong kerjasama yang aktif

antara perusahaan dengan para stakeholder tersebut dalam rangka menciptakan

kesejahteraan, lapangan pekerjaan dan kesinambungan usaha.

4. Keterbukaan dan Transparansi

Kerangka corporate governance harus menjamin adanya pengungkapan yang

tepat waktu dan akurat untuk setiap permasalahan yang berkaitan dengan

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

perusahaan. Pengungkapan ini meliputi informasi mengenai keadaan keuangan,

kinerja perusahaan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Disamping itu,

informasi yang diungkapkan harus disusun, diaudit dan disajikan sesuai dengan

standar yang berkualitas tinggi. Manajemen juga diharuskan meminta auditor

eksternal melakukan audit yang bersifat independen atas laporan keuangan.

5. Akuntabilitas Dewan Komisaris (board of directors)

Kerangka corporate governance harus menjamin adanya pedoman strategis

perusahaan, pementauan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan

Akuntabilitas Dewan Komisaris terhadap perusahaan dan pemegang saham.

Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh

dewan komisaris beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada pemegang

saham dan stakeholders lainnya.

Kelima prinsip GCG menunjukan isyarat bagaimana penting hubungan antara

pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan sehingga diperlukan

tata kelola perusahaan yang baik. Di Indonesia, tujuan dan manfaat GCG dapat

diketahui dari Keputusan Menteri Negara BUMN melalui SK No. Keputusan 23/M-

PM. PBUMN/2000, Pasal 6, Penerapan GCG dalam rangka menjaga kepentingan

PESERO bertujuan untuk (Emirzon, 2006):

a) pengembangan dan peningkatan nilai perusahaan;

b) pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efisien dan efektif;

c) peningkatan disiplin dan tanggung jawab dari organ PESERO dalam rangka

menjaga kepentingan perusahaan termasuk pemeang saham, kreditur, karyawan,

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

dan lingkungan dimana PESERO berada, secara timbal balik sesuai dengan tugas,

wewenang, dan tanggung jawab masing-masing

d) meningkatkan kontribusi PESERO bagi perekonomian nasional;

e) meningkatkan iklim investasi; dan

f) mendukung program privatisasi.

Struktur governance adalah suatu kerangka di dalam organisasi dimana

berbagai prinsip governance harus didesain untuk mendukung berjalannya aktivitas

organisasi secara bertanggungjawab dan terkendali. Menurut Syakroza (2005),

struktur governance yang baik harus memisahkan pihak pengambil keputusan dengan

pihak pengontrol keputusan.

Perusahaan–perusahaan di Indonesia pada umumnya berbasis two-board

system seperti kebanyakan perusahaan di Eropa (Model continental europe). Two-

oard system adalah sruktur Corporate Governance yang secara tegas memisahkan

keanggotaan dewan, yakni antara dewan komisaris sebagai pengawas dan dewan

direksi sebagai ekskutif perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

merupakan struktur tertinggi yang mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris

yang mewakili pemegang saham untuk melakukan kontrol terhadap manajemen.

Dewan komisaris membawahi langsung dewan direksi dan mempunyai kewenangan

untuk mengangkat dan memberhentikan dewan direksi serta melakukan tugas

pengawasan terhadap kegiatan direksi dalam menjalankan perusahaan

(Herwidayatmo, 2000)

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

Pengungkapan informasi memfasilitasi terwujudnya pengawasan eksternal

menganai ada atau tidaknya praktik – praktik pihak insider perusahaan serta mampu

mengurangi dampak negatif dari praktik tersebut terhadap kelangsungan hidup

perusahaan. Bagi pihak manajemen, informasi akan diungkapkan dalam laporan

tahunan akan mempengaruhi ketidakpastian investor dalam hal pengambilan

keputusan investasi. Perusahaan yang memiliki proses operasional yang efektif,

kebijakan dan sistem yang berjalan sesuai dengan yang seharusnya sangat terkait

dengan praktik Corporate Governance, dan diharapkan bahwa perusahaan yang

memiliki struktur Corporate Governance yang baik akan semakin banyak melakukan

pengungkapan (Che Haat, 2008).

2.1.3 Mekanisme Corporate Governance

Mekanisme Corporate Governance merupakan suatu aturan main, prosedur

dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang

melakukan kontrol terhadap keputuan tersebut. Mekanisme Corporate Governance

diarahkan untuk menjamin dan mengawasi berjalannya sistem governance dalam

sebuah organisasi (Ujiyanto, 2005).

Walsh dan Seward (1990) menyatakan bahwa terdapat 2 mekanisme untuk

membantu menyamakan perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer

dalam rangka penerapan Corporate Governance, yaitu :

1. Mekanisme pengendalian internal perusahaan yaitu pengendalian yang

dilakukan dengan membuat seperangkat aturan yang mengatur tentang

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

mekanisme bagi hasil, baik yang berupa keuntungan, return maupun resiko

yang disetujui oleh principal dan agen. Salah satu pilihan mekanisme

pengendalian internal adalah kontrak insentif jangka panjang. Kontrak jangka

panjang ini dilakukan dengan memberikan insentif pada manajer apabila nilai

perusahaan atau kemakmuran pemegang saham meningkat. Dengan demikian,

manajer akan termotivasi untuk meningkatkan nilai perusahaan atau

meningatkan kemakmuran pemegang saham karena al tersebut juga akan

meningkatkan kekayaan manajer sendiri.

2. Mekanisme pengendalian ekternal berdasarkan pasar adalah pengendalian

perusahaan yang dilakukan oleh pasar. Menurut teori pasar untuk

pengendalian perusahaan (market for corporet controll), pada saat diketahui

bahwa manajemen berperilaku menguntungkan diri sendiri kinerja perusahaan

akan menurun yang direfleksikan oleh nilai saham perusahaan. Pada kondisi

tersebut, kelompok manajer lain akan menggantikan manajer yang sedang

memegang jabatan. Dengan demikian bekerjanya market for corporate contoll

bisa menghambat tindakan menguntunkan diri manajer sendiri (Jensen dan

Meckling, 1976).

2.1.4. Kinerja Perusahaan

Penilaian kinerja perusahaan adalah penentuan secara periodik efektivitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran,

standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Siallagan, 2006). Nilai

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah

dari aspek harga pasar saham perusahaan karena harga saham perusahaan

mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki Nilai

perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya (Darmawati, 2006).

Untuk mengetahui nilai pasar perusahaan dimata investor, digunakanlah rasio-

rasio keuangan. Dan rasio-rasio inilah yang nantinya akan memberikan indikasi bagi

manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan dimasa lampau

dan prospeknya dimasa yang akan datang. Manajer dan investor sering lebih tertarik

pada nilai pasar suatu perusahaan.

Nilai pasar dapat menjadi ukuran nilai perusahaan, sedangkan dalam neraca

keuangan, ekuitas menggambarkan total modal perusahaan. Penilaian terhadap

perusahaan tidak hanya mengacu pada nilai nominal, hal ini dikarenakan kondisi

perusahaan mengalami perubahan setiap waktu secara signifikan. Biasanya sebelum

krisis nilai perusahaan nominalnya cukup tinggi namun setelah krisis kondisi

perusahaan merosot sementara nominalnya tetap (Che Haat, 2008).

Ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur nilai pasar perusahaan,

salah satunya adalah tobin’s Q atau Q ratio. Rasio ini dinilai bisa memberikan

informasi yang baik, karena dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam kegiatan

perusahaan, seperti terjadinya perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan

investasi dan diversifikasi, hubungan antara kepemilikan saham manajemen, dan nilai

perusahaan (Darmarwati, 2002).

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

Tobin’s Q digunakan di dalam penelitian ini sebagai suatu proksi (perkiraan)

untuk return pasar yang diukur sebagai kinerja saham. Tobin’s Q membandingkan

nilai pasar perusahaan dengan biaya penggantian aset-aset perusahaan. Ini juga

memiliki implikasi bahwa semakin besar real return on investment maka semakin

besar nilai dari Q. Metodologi yang digunakan untuk menghitung Tobin’s Q adalah

didasarkan pada Lindenberg dan Ross (1981), Lang et al (1989), dan Vogt (1994).

Nilai pasar perusahaan diukur oleh nilai pasar dari saham biasa ditambah nilai pasar

dari obligasi jangka panjang dan nilai buku saham preferensi. Nilai pasar dari saham

bisa diestimasikan dengan mengalikan jumlah saham biasa dengan harga saham di

akhir tahun fiskal, sedangkan nilai hutang seluruh perusahaan adalah sama dengan

nilai buku total seluruh hutang jangka panjang. Nilai pasar dari hutang tidak dapat

diperoleh karena seluruh perusahaan ini telah mendapatkan hutang privat, dimana

informasinya tidak tersedia. Mirip dengan Weir et al., (2002), angka penyebutnya

diukur sebagai net worth yaitu aset total dikurangi kewajiban total. Aset dan

kewajiban total ditentukan dari laporan tahunan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh mekanisme corporate governance diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Darmawati,dkk (2002) meneliti hubungan antara corporate governance dan

kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan hasil survei IICG dan majalah

SWA tentang implementasi GCG didalam perusahaan tahun 2001 dan 2002 yaitu

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

CGPI (Corporate Governance Perception Index) sebagai proksi variabel

corporate governance. Sedangkan kinerja perusahaan diproksi oleh kinerja

keuangan (Return on Equity/ ROE) dan nilai perusahaan (Tobin’s Q). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel corporate governance secara statistik

signifikan mempengaruhi ROE namun tidak mempengaruhi Tobin’s Q.

2. Siallagan dan Machfoedz (2006) meneliti hubungan diantara mekanisme corporate

governance dan kualitas laba, kualitas laba dan nilai perusahaan, mekanisme

corporate governance dan nilai perusahaan, serta apakah kualitas laba berperan

menjadi variabel intervening diantara corporate governance dan nilai perusahaan.

Mekanisme corporate governance yang dipakai terdiri dari kepemilikan

manajerial, dewan komisaris independen, dan komite audit. Kualitas laba

diproksikan dengan discretionary accruals, sedangkan nilai perusahaan

diproksikan dengan Tobin’s q. Hasil yang didapat adalah: (1) Kepemilikan

manajerial berpengaruh positif terhadap kualitas laba; dewan komisaris secara

negatif berpengaruh terhadap kualitas laba; dan komite audit secara positif

berpengaruh terhadap kualitas laba. (2) Kualitas laba secara positif berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. (3) Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan, sementara dewan komisaris dan komite audit secara

positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. (4) Kualitas laba bukan merupakan

variabel intervening antara mekanisme CG dan nilai perusahaan.

3. Che Haat, 2008 meneliti hubungan antara corporate governance, pengungkapan,

ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan dan kinerja perusahaan pada

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

perusahaan-perusahaan di Malaysia. Hasil penelitian mendapatkan tidak adanya

hubungan yang signifikan antara GCG dengan pengungkapan laporan keuangan

maupun ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Namun demikian GCG

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selain itu

diperoleh pula bahwa pengungkapan dan ketepatwaktuan penyampaian laporan

keuangan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja keuangan.

4. Penelitian Kusumawati dan Riyanto, 2005 meneliti hubungan penerapan GCG

terhadap kinerja perusahaan dalam pendekatan analisis pengaruh compliance

reporting dan struktur dewan terhadap kinerja perusahaan. Ukuran kinerja yang

digunakan adalah M/B rasio (MBV) dan predictor yang digunakan adalah jumlah

komisaris dan persentase jumlah komisaris dan direksi yang melakukan cross-

directorships. Hasil penelitian mendapatkan bahawa jumlah komisaris memiliki

pengaruh positif sedangkan cross-directorship memiliki pengaruh negatif.

5. Penelitian Brown dan Caylor (2004) melakukan penelitian dengan menggunakan 6

ukuran kinjer dari tiga kategori yaitu kinerja operasi (ROE, PM dan pertumbuhan

penjualan) nilai perusahaan (Tobins Q) dan shareholder payouy (DY dan share

repurchase). Sebanyak 51 faktor GCG digunakan yang terdiri dari factor audit,

dewan direksi, pendidikan direktor kompensasi eksekutif, dan kepemilikan

saham. Hasil penelitian mendapatkan bahwa 9 dari 34 faktor GCG memiliki

hubungan positif dengan Tobins Q dan hanya 3 dari 17 faktor yang memiliki

hubungan negative dengan Tobins Q yang signifikan.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis

Mekanisme corporate governance diharapkan dapat menjadi hal yang dapat

mengurang masalah konflik kepentingan antara agen dan principal, sehingga asimetri

informasi yang ada antara manajemen dan pemegang saham akan menjadi kecil.

Berdasarkan telaah teoritis serta penelitian terdahulu di atas menunjukkan adanya

hubungan komposisi komisaris, direksi, kepemilikan serta kualitas audit terhadap

kinerja saham perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, dapat dibuat model penelitian

sebagai berikut :

Gambar 1.

Model Hubungan Antara Mekanisme Good Corporate Governance

(Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Asing, Hutang

dan Kualitas Audit) dengan Kinerja Saham

Komisaris

Independen

Kinerja Saham Kepemilikan

Asing

Hutang

Kepemilikan

Manajerial

Kualtas Audit

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

2.4. Pengembangan Hipotesis

2.4.1. Hubungan antara Komisaris Independen dengan Kinerja Perusahaan

Berdasarkan teori keagenan, bahwa semakin besar jumlah komisaris

independen pada dewan komisaris, maka semakin baik mereka bisa memenuhi peran

mereka di dalam mengawasi dan mengontrol tindakan-tindakan para direktur

eksekutif. Premis dari teori keagenan adalah bahwa komisaris independen dibutuhkan

pada dewan komisaris untuk mengawasi dan mengontrol tindakan-tindakan direksi,

sehubungan dengan perilaku oportunistik mereka (Jensen dan Meckling, 1976).

Komisaris independen memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengontrol

dan menghadapi jaring insentif yang kompleks, yang berasal secara langsung dari

tanggung jawab mereka sebagai direktur dan diperbesar oleh posisi equity mereka.

Oleh karena itu, komisaris independen dianggap sebagai mekanisme pemeriksa dan

penyeimbang di dalam meningkatkan efektivitas dewan komisaris (Mangel dan Singh

(1993). Dengan semakin berfungsinya komisaris independen dalam mengawasi

manajer, maka kepercayaan investor akan semakin besar akan kinerja yang akan

diperoleh perusahaan. Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) memaparkan

bahwa dewan komisaris independen secara positif berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dihipotesiskan sebagai berikut :

H1 : Komposisi komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja

saham.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

2.4.2. Hubungan Antara Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Perusahaan

Agency Theory menjelaskan bahwa terdapat pemisahan antara kepemilikan

dalam suatu perusahaan yang akan berpotensi munculnya biaya agensi disebabkan

adanya konflik kepentingan antara principal dan agent. Manajer memiliki dua pilihan

antara menaikkan insentif untuk memaksimalkan utilitasnya atau mengurangi insentif

untuk meningkatkan kinerjanya. Oleh sebab itu, para pemegang saham luar akan

berusaha untuk memperbaiki fungsi pengawasannya terhadap perilaku manajemen

dalam upaya meminimalisir agency cost yang mungkin timbul (Jensen and Meckling,

1976).

Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap

kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat. Kepemilikan

manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi

perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen (Jansen dan

Meckling, 1976). Sehingga permasalahan keagenen diasumsikan akan hilang apabila

seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik.

Berkaitan dengan masalah keagenan, corporate governance yang merupakan

konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat

untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima

return atas dana yang telah mereka investasikan. Corporate governance berkaitan

dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan

bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri/menggelapkan atau

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak mengutungkan berkaitan

dengan dana/kapital yang telah ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan

bagaimana para investor mengkontrol para manajer (Shleifer dan Vishny dalam

Darmawati, 2002).

Dalam perspekif teori keagenan, agen yang risk adverse dan yang cenderung

mementingkan dirinya sendiri akan mengalokasikan resources (berinvestasi) yang

tidak meningkatkan nilai perusahaan. Permasalahan agensi ini akan mengindikasikan

bahwa nilai perusahaan akan naik apabila pemilik perusahaan biasa mengendalikan

perilaku manajemen agar tidak menghamburkan resources perusahaan, baik dalam

bentuk investasi yang tidak layak, maupun dalam bentuk shirking (Siallagan dan

Machfoedz, 2006). Berdasarkan uraian diatas dapat dihipotesiskan sebagai berikut :

H2 : Kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

2.4.3. Hubungan Kepemilikan Asing dengan Kinerja Perusahaan

Kepemilikan asing diduga menjadi salah satu cara untuk meng-upgrade

perusahaan-perusahaan secara teknologi di negara-negara berkembang, melalui impor

langsung modal baru dan teknologi baru (Kozlov et al dalam Che Haat, 2008).

Kontribusi penting lain dari investasi asing di negara transisi dan negara berkembang

adalah spin-off (tukar guling) potensial teknik-teknik manajerial barat (Che Haat,

2008). Selain itu, perusahaan-perusahaan milik asing meningkatkan persaingan di

pasar, oleh karena itu memaksa perusahaan-perusahaan domestik untuk melakukan

restrukturisasi secara lebih cepat. Restrukturisasi dapat berbentuk peningkatan

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

teknologi dan perbaikan di dalam corporate governance, dan perubahan-perubahan di

dalam rentang serta kualitas barang yang diproduksi.

Hasil-hasil yang serupa juga dilaporkan oleh Hingorani (dalam Che Haat,

2008), yang menyimpulkan bahwa insider ownership dan kepemilikan asing

mengurangi masalah-masalah keagenan melalui insentif-insentif yang menyelaraskan

kepentingan para manajer dan investor. Berdasarkan uraian diatas dapat

dihipotesiskan sebagai berikut :

H3 : Kepemilikan Asing berpengaruh postifi terhadap kinerja perusahaan

2.4.4. Hubungan antara Hutang dengan Kinerja Perusahaan

Harvey et al (dalam Che Haat, 2008) menemukan bahwa di pasar – pasar yang

berkembang dimana ada informasi yang tidak seimbang yang ekstrim diantara pihak

dalam dan pihak luar perusahaan. Perusahaan menggunakan hutang yang dipinjam di

pasar – pasar internasional untuk memberikan sinyal akan kemauan mereka untuk

diawasi oleh pemegang hutang.

Menurut Sarkar dan Sarkar (dalam Che Haat, 2008), kelebihan dari arus kas

dalam perusahaan akan memberikan kesempatan pada manajer untuk mengambil

proyek dengan NPV negatif atau overinvestasi yang dapat menurunkan nilai pasar

perusahaan sehingga mengakibatkan penurunan nilai pemegang saham. Dengan

demikian, dengan adanya masalah keagenan yang tinggi yang diakibatkan oleh

kepemilikan insider dan kebutuhan akan modal, maka perusahaan yang mempunyai

kinerja yang buruk akan lebih banyak bergantung pada pendanaan yang bersumber

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

pada hutang untuk biaya investasi mereka (Che Haat, 2008). Berdasarkan uraian

diatas dapat dihipotesiskan sebagai berikut :

H4 : Hutang berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

2.4.5. Hubungan antara Kualitas Audit dan Kinerja Perusahaan

Audit merupakan elemen penting dari pasar-pasar equity yang efisien, karena

audit dapat meningkatkan kredibilitas informasi keuangan, mendukung secara

langsung praktek-praktek corporate governance yang lebih baik melalui pelaporan

keuangan yang transparan (Francis et al., 2003; Sloan, 2001) dan karena itu pada

akhirnya mempengaruhi alokasi sumberdaya (Che Haat, 2008).

Secara teoretis, kantor akuntan publik yang besar dengan investasi yang lebih

besar di dalam modal reputasional memiliki lebih banyak alasan untuk

meminimalkan kesalahan audit melalui efek reputasi-auditor” (DeAngelo, 1981;

Beatty, 1989). Selain itu, Dye (1993) menyatakan bahwa firma-firma audit besar

cenderung memberikan audit yang berkualitas lebih tinggi dibandingkan firma-firma

kecil, karena lebih banyak kemakmuran yang dipertaruhkan di firma-firma audit

besar. Mereka juga akan mengalami kerugian yang lebih besar melalui kehancuran

reputasi jika kualitas audit mereka tidak memenuhi standar-standar kualitas yang

diterima.

Penelitiannya DeFond dan Jiambalvo (1993) mengindikasikan bahwa firma-

firma audit besar lebih independen dari manajemen. Mereka menemukan bahwa

firma-firma audit Big Eight mengalami jumlah ketidaksepakatan yang lebih besar

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

dengan mantan klien dibandingkan firma non Big Eight. Oleh karena itu, bukti

empiris tampak mendukung kualitas audit yang berbeda berdasarkan jenis firma

audit. Ada sejumlah penelitian empiris yang mendukung hubungan positif diantara

kualitas audit dengan ukuran firma audit (Palmrose, 1988, 1986; Francis dan Simon,

1987; Jang-Yong Jonathan dan Lin, 1993; Hogan dan Jeter, 1997).

Selain itu, seperti dikatakan Mitton (2002), karena audit yang berkualitas juga

merupakan satu aspek dari corporate governance, maka diduga bahwa perusahaan-

perusahaan yang diaudit oleh salah satu firma audit Big Four (sebagai suatu proksi

(perkiraan) untuk kualitas audit) akan memiliki kinerja pasar yang lebih baik serta

transparansi yang lebih besar.

Meskipun ada banyak faktor yang diteliti yang merepresentasikan kualitas

audit, tampak bahwa faktor yang paling banyak diteliti yang terkait dengan kualitas

audit adalah ukuran firma audit. Penelitian-penelitian terdahulu mencatat bahwa

auditor Big Four meminta fee audit yang lebih tinggi, menghabiskan lebih banyak

waktu untuk audit, dan memiliki lebih sedikit tuntutan hukum dibandingkan auditor

non Big Four, yang memiliki implikasi bahwa auditor Big Four emberikan audit yang

berkualitas lebih tinggi dibandingkan auditor non Big Four (DeAngelo, 1981; Francis

dan Simon, 1987; Palmrose, 1988, 1989). Berdasarkan uraian diatas dapat

dihipotesiskan sebagai berikut :

H5 : Kualitas Audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 1 buah variable terikat (dependent) dan 5 buah

variable bebas (independen), yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel dependen adalah Kinerja Perusahaan yaitu ukuran mengenai penentuan

secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan

karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya

2. Variabel bebas terdiri dari :

a. Komisaris independen merupakan komposisi dewan komisaris yang berasal

dari luar perusahaan

b. Kepemilikan manajerial merupakan persentase saham yang dimiliki oleh

anggota dari pengelola perusahaan

c. Kepemilikan asing merupakan persentase saham yang dimiliki oleh

institusiinal asing

d. Struktur hutang : menunjukkan sumber pendanaan perusahaan yang berasal

dari hutang.

e. Kualitas audit merupakan kualitas hasil audit laporan keuangan

3.1.2. Definisi Operasional

1. Nilai perusahaan

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

Nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q. Rasio Tobin’s Q dirumuskan sebagai

nilai pasar dari ekuitas ditambah dengan total kewajiban dan kemudian dibagi

dengan total aktivanya (Darmawati, 2002). Rasio Tobin’s Q dirumuskan sebagai

berikut :

TOBIN = (MVE + DEBT)/TA………………………...…...……..………...(1)

MVE = P x Qshares………………………………...........................…........(2)

Dimana :

MVE : Nilai pasar dari lembar saham beredar

DEBT : Nilai total kewajiban perusahaan

TA : Nilai buku dari total aktiva perusahaan

P : Harga saham penutupan akhir tahun

Qshares : Jumlah saham beredar akhir tahun

Semakin besar nilai rasio tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

prospek pertumbuhan yang baik dan memiliki intangible asset yang semakin

besar. Hal ini bisa terjadi karena semakin besar nilai pasar asset suatu perusahaan,

semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih

untuk memiliki perusahaan tersebut. Sedangkan nilai rasio tobin’s Q yang rendah

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki nilai pasar yang lebih rendah

dibandingkan nilai aktivanya.

2. Komposisi Komisaris Independen

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

Komposisi komisaris independen (INED) adalah proporsi dari komisaris

independen terhadap total komisaris dalam suatu perusahaan menurut Che Hat et

al., (2008).

3. Kepemilikan manajerial (INSIDER)

Kepemilikan manajerial (INSIDER) adalah prosentase saham yang dimiliki oleh

manajemen atau direksi terhadap total saham perusahaan, menurut Che Hat et al.,

(2008).

4. Kepemilikan asing (FOREIGN)

Kepemilikan asing (FOREIGN) adalah prosentase saham yang dimiliki oleh

orang luar negeri terhadap total saham perusahaan, menurut Che Hat et al.,

(2008).

5. Hutang (DEBT) adalah hasil dari total hutang dibagi dengan total ekuitas atau

DER.

6. Kualitas Audit (AUDIT)

Kualitas audit diukur dengan reputasi KAP yang diukur dengan variable dummy

yaitu nilai 1 untuk KAP Big 4 dan nilai 0 untuk KAP non Big 4.

3.2. Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan

tahun 2008. Dalam penelitian ini penentuan sampel akan menggunakan metode

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan

kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar pada bursa efek indonesia pada tahun

2006 sampai dengan tahun 2008.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31

desember yang menggunakan skala rupiah selama periode pengamatan, yaitu

pada tahun 2006 sampai 2008.

3. Perusahaan yang memiliki data ekuitas positif. Ekuitas negative tidak diikutkan

karena memberikan nilai rasio DER yang bias.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Dalam penulisan ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data-data yang diambil dari catatan atau sumber lain yang telah ada

sebelumnya. Data sekunder juga dapat diartikan sebagai data yang sebelumnya telah

ditulis atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi kepemilikan institusional, komisaris

independent, ukuran dewan direksi, debt to equity, ukuran dewan direksi, total

hutang, total aktiva, harga saham penutupan akhir tahun dan jumlah saham yang

beredar akhir tahun. Data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang

dipublikasikan di BEJ, Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan

www.jsx.co.id serta annual report

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data menurut sumbernya dapat diklasifikasikan dalam data internal, data

eksternal, data primer dan data sekunder. Data skunder merupakan sumber data yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain). Data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah data

yang bersumber dari Indonesian Capital Market Directory dan Pusat Referensi Pasar

Modal (PRPM) BEJ.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder berupa

laporan keuangan (annual report) meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus

kas, dan laporan perubahan modal periode tahun buku 2005-2008 pada perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

3.5. Teknik Analisa Data

3.5.1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat darinilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtoses dan skewness (kemencengan distribusi). Analisis statistik deskriptif

digunakan untuk mengetahui gamabaran mengenai mekanisme corporate

governance, manajemen laba dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.5.2. Uji Asumsi klasik

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model

regresi penelitian yang dilakukan normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan

heteroskedastisitas terhadap masing-masing faktor.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

kedua variabel yang ada yaitu variabel bebas dan terikat mempunya distribusi

data yang normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005), alat analisis yang

digunakan dalam uji ini adalah histogram dan metode normal probabitility plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan

distribusi kumulatif dari distribusi normal

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting

data akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah

normal, maka garis yang menggambarkan data seseungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya.

Alat analisis lain yang digunakan adalah dengan alat uji Kolmogrov-

Smirnov. Alat uji ini digunakan untuk memberikan angka-angka yang lebih detail

untuk menguatkan apakah terjadi normalitas atau tidak dari data-data yang

digunakan. Normalitas terjadi apabila hasil dari uji Kolmogrov-Smirnov lebih dari

0,05 (Ghozali, 2005)

2. Uji Autokorelasi

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

Autokorelasi timbul karena observasi berurutan sepanjang waktu tertentu

yang berkaitan satu dengan yang lain. Uji autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi linear bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi linear terdapat koreksi antara pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1) (Ghozali, 2005). Alat

analisis yang digunakan adalah uji Durbin-Watson. Terjadi atau tidaknya

autokorelasi bisa diketahui dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin-

Watson. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

a Jika 0 < DW < DL, maka terjadi autokorelasi positif

b Jika DL < DW < DU, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi

c Jika DU < DW < 4 – DU. Maka tidak terjadi autokorelasi

d Jika 4 - DU < DW < 4 – DL, maka ragu–ragu terjadi autokorelasi

e Jika DW > 4 DL, maka terjadi autokorelasi negatif

Gambar 3.1

Autokorelasi

Positif

Tanpa Kesimpulan Tidak ada

Autokorelasi

Tanpa Kesimpulan Autokorelasi

Negatif

DL DU 4-DU 4-DL

Keterangan : DL = batas bawah DW

DU = batas atas DW

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

3. Uji Heterokedastisitas

Menguji apakah model regresi terdapat ketidaksamaan residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai-nilai prediksi variabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residual SRESID. Selain itu untuk

mendukung hasil grafik plot yang ada, maka dilakukan uji Glejser. Uji ini

dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas

(Ghozali, 2005). Jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Uji Glejser

persamaannya sebagai berikut :

VitxUt ++= βα||

Ut = Variabel residual

Vi = Variabel kesalahan

4. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas persamaan regresi berganda diartikan korelasi antara

variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain untuk mengetahui

apakah ada korelasi antara variabel-variabel bebas yang ada, maka perlu dilihat

nilai korelasi parsial antarvariabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal

adalah variabel bebas yang nilai korelasi antarsesama variabel bebas sama dengan

nol (Ghozali, 2005). Variabel yang menyebabkan multikolinieritas ditunjukkan

dengan nilai toleransi yang lebih kecil dari 0,1 (nilai tolerance < 0,1) atau nilai

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

VIF ( Variance Inflation Factor ) yang lebih besar daripada 10 (VIF > 10) (Hair

et al, 1992). Jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas.

3.6.2. Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam menjawab permasalahan penelitian ini

adalah dengan menggunakan Regresi berganda dengan satu variabel dependen dan

lima variabel independen. Selain itu dalam penelitian juga berusaha melihat tentang

gambaran umum mengenai obyek penelitian terutama berkaitan dengan informasi

yang lebih mendalam tentang kondisi dari setiap variabel. Model penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Qtobin = a + b1INDEP + b2INSIDER + b3FOREIGN + b4DEBT + b5AUDIT + e

3.5.3. Pengujian Hipotesis

a. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara bersama-sama. Jika signifikansi F lebih kecil dari taraf

signifikansi 5% maka variabel independen berpengaruh signifikan secara

bersama-sama. Sebaliknya jika nilai signifikansi F lebih besar dari taraf

signifikansi 5% maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan.

b. Uji t adalah untuk menguji tingkat signifikasi pengaruh variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen. Jika signifikansi t lebih kecil dari taraf

signifikansi 5% maka variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MEKANISME GOOD …eprints.undip.ac.id/26700/1/Skripsi__Full_Text_5_(r).pdf · Judul Skripsi : Hubungan Antara ... Analisis Descriptive Statistic Sebelum Mengeluarkan

variabe terikatnya. Jika signifikansi t lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka

variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabe

terikatnya.

c. Uji R square (adjusted R2) untuk mengetahui sampai seberapa besar prosentase

variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel terikat

(Ghozali, 2001). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah di antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil atau di bawah 0,5 berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.