hubungan antara lama menari balet terhadap …eprints.umm.ac.id/41323/1/pendahuluan.pdf · banyak...

21
HUBUNGAN ANTARA LAMA MENARI BALET TERHADAP RESIKO KEJADIAN SINDROMA NYERI SENDI PATELLOFEMORAL PADA PENARI BALET DI SUSAN BALLET STUDIO MALANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fisioterapi OLEH KHOIRUL IMA 201410490311136 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018

Upload: vannhu

Post on 16-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENARI BALET TERHADAP RESIKO

KEJADIAN SINDROMA NYERI SENDI PATELLOFEMORAL PADA

PENARI BALET DI SUSAN BALLET STUDIO MALANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fisioterapi

OLEH

KHOIRUL IMA

201410490311136

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

i

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENARI BALET TERHADAP RESIKO

KEJADIAN SINDROMA NYERI SENDI PATELLOFEMORAL PADA

PENARI BALET DI SUSAN BALET STUDIO MALANG

SKRIPSI

HALAMAN JUDUL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fisioterapi

OLEH

KHOIRUL IMA

201410490311136

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

ii

iii

iv

v

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENARI BALET TERHADAP RESIKO

KEJADIAN SINDROMA NYERI SENDI PATELLOFEMORAL PADA

PENARI BALET DI SUSAN BALLET STUDIO MALANG

ABSTRAK

Latar Belakang : sindroma nyeri sendi patellofemoral adalah kumpulan gejala nyeri

yang dirasakan disekitar tempurung lutut yang disebabkan oleh berbagai penyebab

dan merupakan gangguan fungsi dari tulang patela terhadap letaknya pada trochlea

tulang femur. Dapat diperparah pada penari balet dengan turnout yang berlebihan,

menari dalam waktu dan durasi yang lama, flat-feet, high arches, atau memiliki

pinggul yang lebar dapat juga dapat memperparah kejadian sindroma nyeri sendi

patellofemoral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

antara lama menari balet terhadap resiko kejadian sindroma nyeri sendi

patellofemoral pada penari balet di Susan Ballet Studio Malang.

Metode Penelitian : Desain penelitian adalah Cross Sectional Study dengan jumlah

populasi sebanyak 204 orang dan sampel yang diambil menggunakan metode quota

sampling dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi melalui kuesioner untuk

pengambilan data dan didapatkan hasil sampel sebanyak 41 orang.

Hasil : Hasil penelitian dengan uji Chi-Square didapatkan nilai signifikansi lebih

kecil dari alpha 5% (0,605 < 0,05) atau p value < 0,05. Hal ini berarti H1 ditolak dan

dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara lama menari balet terhadap

kejadian sindroma nyeri sendi patellofemoral di Susan Ballet Studio Malang

Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menari balet

terhadap kejadian sindroma nyeri sendi patellofemoral di Susan Ballet Studio

Malang.

Kata kunci: Nyeri tempurung lutut, patellofemoral, balet, lama dan durasi menari

balet.

1. Mahasiswi Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Muhammadiyah Malang.

vi

THE RELATION BETWEEN THE LONG DURATION OF BALLETS ON

THE RISK OF THE PATELLOFEMORAL PAIN SYNDROME OF THE

BALLERINA IN SUSAN BALLET STUDIO MALANG

ABSTRACT

Background: patellofemoral pain syndrome is a collection of painful symptoms

perceived around the kneecap caused by various causes and a malfunction of the

patellar bone to its location on the femoral bone trochlea. Can be exacerbated by

ballet dancers with excessive turnout, dancing in time and duration, flat-feet, high

arches, or wide hips can also exacerbate the incidence of patellofemoral joint pain

syndrome. This study aims to determine whether there is a relationship between the

length of ballet dancing to the risk of patellofemoral joint pain syndrome in ballet

dancers in Susan Ballet Studio Malang.

Research Methods: The study design was Cross Sectional Study with total

population of 215 people and samples taken using quota sampling method by

applying inclusion and exclusion criteria through questionnaires for data retrieval

and 41 samples were obtained.

Results: The results of the study with Chi-Square test obtained a significance value

smaller than alpha 5% (0.605 <0.05) or p value <0.05. This means that H1 is rejected

and it can be said that there is no relationship between the length of ballet dancing

and the incidence of patellofemoral pain syndrome at Susan Ballet Studio Malang

Conclusion: There was no significant relationship between the length of ballet

dancing and the incidence of patellofemoral joint pain syndrome in Susan Ballet

Studio Malang.

Keywords: kneecap, patellofemoral, ballet, duration and duration of dancing

1. Student of Physiotherapy Study Program, Faculty of Health Sciences,

Muhammadiyah University of Malang

2. Lecturer in Physiotherapy Study Program, Faculty of Health Sciences, University

of Muhammadiyah Malang.

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita semua sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu yang penulis beri judul “Hubungan

antara lama menari balet terhadap resiko kejadian sindroma nyeri sendi

patellofemoral pada penari balet di Susan Balet Studio Malang”

Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk

dapat menempuh ujian sarjana Fisioterapi pada Fakultas Ilmu Kesehatan di

Universitas Muhammadiyah Malang.

Didalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat

membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima

kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Drs.H.Fauzan Mpd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang

2. Bapak Faqih Ruhyanudin, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan

kesempatan penulis belajar di fakultas ilmu kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang

3. Ibu Atika Yulianti, SST.Fis.,M.Fis selaku Ketua Program Studi Fisioterapi

Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen pembimbing I yang

telah banyak memberikan motivasi, dukungan, dan arahan dalam penyusunan

skripsi ini

viii

4. Ibu Nungki Marlian Y, SST.Ft.,M.Kes selaku Dosen Penguji I yang telah

banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Ali Multazam, S.Ft., Physio.,M.Sc selaku Dosen Penguji II yang telah

banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Mamak yang berada di surga dan bapak yang selalu mendoakan, selalu

mensupport dalam banyak bentuk dan hal demi kelancaran skripsi meskipun

badai cobaan silih dberganti datang menguji batin, mental, dan kekuatan

penulis.

7. Institusi Susan Ballet Studio Malang yang telah banyak membantu dan

memberikan kepercayaan serta izin untuk melakukan penelitian di tempat ini.

8. Cece viona, cece Clara, Aunty Kiow, dan admin Susan Ballet Studio yang

selalu memberi motivasi juga bantuan yang tak pernah ada habisnya demi

kelancaran penelitian ini.

9. Adik-adik penari balet dan para wali siswa di Susan Ballet Studio Malang

yang telah memberikan izin untuk dapat dijadikan responden.

10. Teman-teman Fisioterapi kelas C terutama Sella, Aul, Mbak pit, Afif, dan

Maul yang telah banyak memberikan bantuan dan semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

11. Mas Wawan, ibuk, bapak, Mbah, dan Mas Guntur yang telah banyak

membantu, mensupport, dan mendoakan penulis dalam penyelesaian skripsi

ini.

12. Mbak ika, mbak desi, dan mbah kung yang selalu mendoakan penulis dari

jauh agar dalam penyeleseaian skiripsi lancar tidak ada halangan apapun.

13. Bu Lina dan Om Rudi yang telah memberi semangat dan membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

ix

14. Kehidupan, yang melalui skripsi ini menjadikan penulis bisa lebih bijak dan

disiplin dalam mengambil sebuah tindakan dan melakukan suatu hal apapun

itu.

Penulis berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima

sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan

dalam penyelesaian tugas akhir ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca.

Malang, 25 Juli 2018

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .............................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan ...................................................................................................... 4

D. Manfaat .................................................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11

A. Balet..... ..................................................................................................... 11

1. Definisi ................................................................................................ 11

2. Sejarah ................................................................................................. 12

3. Gaya dalam menari balet ..................................................................... 13

4. Komponen yang harus dimiliki oleh ballerina ................................... 13

5. Kejadian cedera pada balet .................................................................. 17

6. Faktor resiko cedera ............................................................................ 20

B. SOP Penari Balet ...................................................................................... 31

C. Sindroma nyeri sendi patellofemoral ....................................................... 31

1. Definisi sindroma nyeri sendi patellofemoral /

Patellofemoral Pain Syndrome (PFPS) ............................................... 31

xi

2. Tanda dan gejala .................................................................................. 33

3. Etiologi sindroma nyeri sendi patellofemoral ...................................... 34

4. Patofisiologi sindroma nyeri sendi patelofemoral .............................. 35

D. Anatomi fisiologi pada sendi lutut ........................................................... 36

1. Osteum ................................................................................................. 36

2. Ligamentum, Kapsul dan Jaringan Lunak Sekitar Sendi Lutut .......... 37

3. Kinesiologi dan Biomekanika sendi lutut ........................................... 40

4. Anatomi sendi lutut ............................................................................. 42

5. Pemeriksaan spesifik pada sindroma nyeri sendi patellofemoral ....... 44

6. Hubungan antara sindrom nyeri patellofemoral terhadap

penari balet .......................................................................................... 49

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .................................. 51

A. Kerangka Konsep Penelitian .................................................................... 51

B. Hipotesis .................................................................................................. 52

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 53

A. Desain Penelitian ..................................................................................... 53

B. Kerangka Penelitian ................................................................................. 54

C. Populasi, Sampel, dan Sampling .............................................................. 55

D. Definisi Operasional ................................................................................ 56

E. Tempat Penelitian .................................................................................... 57

F. Waktu Penelitian ...................................................................................... 57

G. Etika penelitian ........................................................................................ 58

H. Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 56

I. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 59

J. Analisa Data ............................................................................................. 60

BAB V HASIL PENELITIAN ..................................................................... 62

A. Karakteristik Responden .......................................................................... 62

B. Hasil Analisa Data ................................................................................... 66

BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 68

A. Interpretasi Dan Diskusi Hasil ................................................................ 68

B. Uji Analisa Data ....................................................................................... 70

C. Keterbatasan penelitian ............................................................................ 73

D. Implikasi Fisioterapi ................................................................................ 74

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 75

xii

A. Kesimpulan .............................................................................................. 75

B. Saran...... ................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................77

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .......................................................................... 6

Tabel 2.1 Etiologi sindroma nyeri sendi patellofemoral ................................. 34

Tabel 4.1 Definisi Operasional ....................................................................... 56

Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk Test Hasil Test Spesifik

Sindroma Nyeri Sendi Patellofemoral .............................................. 66

Tabel 5.2 Hasil Uji Chi-Square ....................................................................... 66

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Five Position .............................................................................. 31

Gambar 2.2 Jete ............................................................................................... 31

Gambar 2.3 Grand Plie .................................................................................... 31

Gambar 2.4 Tulang pembentuk sendi lutut (Putz & Pabtz, 2000) ................... 37

Gambar 2.5 Ligamentum sendi lutut tampak depan (Putz & Pabtz, 2000) ..... 40

Gambar 2.6 Fleksi – ekstensi dalam sumbu latero medial, bidang sagittal .... 41

Gambar 2.7 Posisi Normal Patela Medial (Ym) dan Lateral (Yn) .................. 44

Gambar 2.8 A. Sendi Patellofemoral dalam posisi normal. B. (lihat dari

atas ke bawah) Patela bergeser ke lateral, patella terangkat

ke lateral, dan patella internal rotasi ........................................... 45

Gambar 2.9 Patellar Apprehension Test ......................................................... 46

Gambar 2.10 Patellar glide test ..................................................................... 47

Gambar 2.11 Patellar tilt test . ......................................................................... 48

Gambar 2.12 Patellar grind test. .................................................................... 49

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Desain Penelitian ........................................................................... 53

Bagan 4.2 Kerangka Penelitian ....................................................................... 54

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 5.1 Karakteristik usia berdasarkan pengisian kuesioner di

Susan Balet Studio Malang ........................................................ 62

Diagram 5.2 Karakteristik IMT berdasarkan pengisian kuesioner di

Susan Balet Studio Malang ........................................................ 63

Diagram 5.3 Karakteristik lama menari balet berdasarkan pengisian

kuesioner di Susan Ballet Studio Malang .................................. 64

Diagram 5.4 Karakteristik Hasil Pemeriksaan Tes Spesifik Sindroma

Nyeri Sendi Patellofemoral ....................................................... 65

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Angket Persetujuan Seminar Proposal

Lampiran 4 Angket Persetujuan Seminar Hasil

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Penjelasan Penelitian Kepada Responden Penelitian

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 9 Kuesioner Penelitian

Lampiran 10 Lembar Hasil Deteksi Plagiasi

Lampiran 11 Tabulasi Data Karakteristik Responden

Lampiran 12 Hasil Spss Uji Normalitas Shapiro Wilk Test Lama Menari Balet

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 14 Curriculum Vitae

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrasyid. (2013). Sindrom Nyeri Patellofemoral Patellofemoral Pain Syndrome

(PFPS). Patellofemoral Pain Syndrome, Jakarta, 1-10.

Anwar. (2012). Efek Penambahan Roll-Slide Fleksi Ekstensi Tehadap Penurunan

Nyeri Pada Osteoarthritis Sendi Lutut. Jurnal Fisioterapi. Vol.12(1),24-26.

Arendt,Y. D., dan Kerschbaumer, F. (2003) . Injury and Overuse Pattern in

Professional Ballet Dancer. Sportorthopädie;141, 349-356.

Arief , R .N. dan Juwariyah, A. (2014) . Pembelajaran Tari Balet Pre Ballet Di

Sekolah Balet Marlupi Dance Academy Berorientasi Pada Nilai-Nilai

Karakter. Jurnal Pendidikan Sendratasik, Vol.3, 99-100.

Ayu, G. (2014) . Balletto. Majalah Premium Untuk Nasabah Bank DBS Indonesia.

Bolgla, L. A., Malone, Terry L., Umberger, B.R. & Timothy L. UHL. (2008). Hip

Strength and Hip and Knee Kinematics During Stair Descent in Females With

and Without Patellofemoral Pain Syndrome. Journal Of Orthopaedic &

Sports Physical Therapy,Vol.38(1) .1-9.

Bowerman, E.A. (2013). Risk Factor For Overuse Injury In Elite Adolescent Ballet

Dancers. Thesis. Master of Sport and Exercise. Auckland University of

Technology.

Caine, D., et al. (20186). A Survey of Injuries Affecting Pre-Professional Ballet

Dancers. Journal of Dance Medicine & Science. Volume 20(3). 115-118.

Defriyan. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri

Punggung Bawah Pada Proses Penyulaman Kain Tapis Di Sanggar Family

Art Bandar Lampung. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dunn, J. (2012). Dance Wellness: Causes of Dance Injuries (Risk Factors) Part I &

Part II. Article, http://www.4dancers.org/2012/02/dance-wellness-causes-of-

dance-injuries-risk-factors-part-i/, diperoleh 28 Maret 2018.

Dixit, S., Difiori, J.P., Burton, M., & Mines, B. (2007). Management of

Patellofemoral Pain Syndrome. Downloaded from the American Family

Physician Web site at www.aafp.org/afp. Vol.75(2).194-195.

Fernandes, S.M. (2014). Aplikasi Konsep Fisika Pada Gerakan Piroutte Dalam Tari

Balet. Makalah Seminar Fisika. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sriwijaya.

Gamboa, J.M., Roberts, L.A., Maring, J., & Fergus, A. (2008). Injury Patterns in

Elite Preprofessional Ballet Dancers and the Utility of Screening Programs to

78

Identify Risk Characteristics. Journal of Orthopaedic & Sports Physical

Therapy. Vol.38(3), 126-127.

Hadi, P. (2013) . Hubungan Antara Pemakaian Sepatu Hak Tinggi Dengan

Terjadinya Patellofemoral Pain Syndrome Dan Perubahan Sudut Quadriceps

Pada Sales Promotion Girl Di Matahari Johar Plaza Kota Jember. Skripsi.

Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hertling, D. & Kessler, M.R. (2006). Management of common musculoskeletal

disorders. Physical therapy principles and methods. United States of

America. Publisher:Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, ©2006.

Hidayat, A. (2012) Uji Statistik Chi Square. www.statiskian.com. 20 Maret 2018

Ireland, M.L., Willson, J.D., Ballantyne, B.T., & Davis,I.M. (2003). Hip Strength in

Females With and Without Patellofemoral Pain. Journal Of Orthopaedic &

Sports Physical Therapy, Vol.33(11) , 671-672.

Kain, K. (2018). Dance About Study Guide. The National Ballet Of Canada,1.

Kassing, G. (2013). Beginning Ballet: Interactive Dance Series. United States of

America; Human Kinetics.

Mitchell, M. (2004) . Pointe By Pointe. New York; The Rosen Publishing Group,

Inc.

Nolan, B. (2011) . The Ideal Ballet Body. Informa Dance Magazine Australian

Edition,http://dancemagazine.com.au/2011/07/the-ideal-ballet-body/,

diperoleh 28 Maret 2018.

Orishimo, K., Liederbach, M., Kremenic, I., Hagins, M., & Pappas, E. (2008).

Comparison Of Landing Biomechanics Between Male And Female Dancers

And Athlete. American Journal Of Sports Medicine. Vol.42(5), 1082-1088.

Piva, S.R., Goodnite, E.A., & Childs, J.D. (2005) . Strength Around the Hip and

Flexibility of Soft Tissues in Individuals With and Without Patellofemoral

Pain Syndrome. Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy(35) ,

793-801.

Putz, R. & R. Pabst. 2000. Atlas Anatomi Manusia Sobatta. Jakarta : Buku

Kedokteran ECG.

Rudystina, A. (2017). Berbagai Cedera yang Sering Dialami Penari Balet. Article,

https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/cedera-yang-dialami-penari-

balet/, diperoleh 30 Maret 2018.

Robinson. R.L. & Nee, R. J. (2007). Analysis of Hip Strength in Females Seeking

Physical Therapy Treatment for Unilateral Patellofemoral Pain. Journal Of

Orthopaedic & Sports Physical Therapy,Vol.37(5) .232-237.

Sastroasmoro, S. (2008).Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Bina

Rupa Aksara.

79

Schweich, L.D.C., Gimelli, A.M., Elosta, M.B., Matos, W. D.S.W., Martinez, P.F.,

et al. (2014). Epidemiology of athletic injuries in classic ballet practitioners,

Musculoskeletal injuries in ballet, Vol.21(4) , 353-358.

Shanmugam, C. & Maffuli, N. (2008). Sports Injuries In Children. British Medical

Bulletin, Vol.86(1) , 33-37.

Silveira, F.P & Piedade, R.S. (2014). Factors that influence in the turnout in ballet

dancers with knee pain. Original Research, 21(3), 209-211.

Sugijanto. (2007). Kinesiologi dan Biomekanik Ekstremitas. Buku Teks Bahan

kuliah, Kinesiologi dan biomekanik, Fakultas Fisioterapi, Universitas

Indonusa Esa Unggul.

Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitain. Bandung: Alfabeta

Steinberg, et al.(2011). Injury Patterns In Young, Non-Professional Dancers. Journal

Of Sports Science. Vol.29(1), 47-54.

Swarjana, I Ketut. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Penerbit

Andi: Yogyakarta.

Tanya, P. (2014). Patellofemoral Pain Syndrome in the Dancer, Article Recovery

Physical Therapy,P.C. http://www.recoverypt.com/patellofemoral-pain-

syndrome-in-the-dancer/. Diperoleh 30 Maret 2018.

Triyaningsih, (2010). Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur

(DP3A) Sekolah Balet Di Surakarta. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Vastola, R., Coppola, S., dan Sibilio, M. (2016) . Motion Analysis Technologies for

Biomechanical Gait and Postural Analysis in Ballet. Journal of Sports

Science, Vol.4, 241-246.

Wahyu, I.N. (2017). Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pernafasan

Terhadap Tingkat Kontrol Asma Pekerja Penyapu Jalan Di Kota Malang.

Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Wilkes, A. (2000) . The Best Book For Ballet. America.

Winslow, J. & Yoder, E. (1995). Patellofemoral Pain in Female Ballet

Dancers.Journal of Orthopaedic & Sport Physical Therapy. Downloaded

from www.jospt.org at on March 22, 2018.Vol.22(1),18-20.

Yulianti, A., Tirtayasa, K., & Sugijanto. (2013). Kombinasi Teknik Mulligan Dan

Fasilitasi Vastus Medialis Oblius Lebih Efektiv Meningkatkan Aktivitas

Fungsional Daripada Aplikasi Kinesio Tapping Pada Sindroma Nyeri sendi

Patellofemoral. Sport and Fitness Journal, Vol.1(2), 41-53.