hubungan antara emotional focused...

70
HUBUNGAN AN DENGAN DEP REMAJA DI S Untuk Meme PROGR S NTARA EMOTIONAL FOCUSED CO PRESI TEKANAN LINGKUNGAN PA I SMK INFORMATIKA WALI SONG SRAGEN JAWA TENGAH SKRIPSI enuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : Yuli Setio Wibowo NIM. ST14076 RAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016 OPING ADA GO

Upload: phamtram

Post on 29-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

HUBUNGAN ANTARA

DENGAN DEPRESI TEKANAN LINGKUNGAN PADA

REMAJA DI SMK INFORMATIKA WALI SONGO

SRAGEN JAWA TENGAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

PROGRAM STUDI S

STIKES KUSUMA HUSADA

HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPING

DENGAN DEPRESI TEKANAN LINGKUNGAN PADA

REMAJA DI SMK INFORMATIKA WALI SONGO

SRAGEN JAWA TENGAH

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Yuli Setio Wibowo

NIM. ST14076

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

EMOTIONAL FOCUSED COPING

DENGAN DEPRESI TEKANAN LINGKUNGAN PADA

REMAJA DI SMK INFORMATIKA WALI SONGO

Page 2: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPING DENGAN

DEPRESI TEKANAN LINGKUNGAN PADA REMAJA DI SMK

INFORMATIKA WALI SONGO SRAGEN JAWA TENGAH

Oleh :

YULI SETIO WIBOWO

ST. 14076

Telah disetujui untuk dapat dipertahankan dihadapan Tim Penguji,

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Ns. Atiek Murhayati, M.Kep Ns.Ika Subekti Wulandari M.Kep

NIK. 200680021 NIK. 201189097

Page 3: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yuli Setio Wibowo

NIM : ST 14076

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKES Kusuma Husada

Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.

2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan

Tim Penguji.

3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di perguruan tinggi ini.

Surakarta, ........Maret 2016

Yang membuat pernyataan,

(Yuli Setio Wibowo)

NIM. ST 14076

Page 4: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkankehadirat Allah SWT atas segala rahmat,

karunia, serta petunjuk yang telah dilimpahkan-Nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara emotional focused coping

dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali Songo

Sragen Jawa Tengah” sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan studi di program

S-1 keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta. untuk menyelesaikan peneliti

ini penulis banyak mendapatkan pengarahan, bimbingan, dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :

1. Wahyu Rima Agustin, S. Kep.,Ns.,M. Kep Selaku ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns., M.KepSelaku Ketua Program Studi S-1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan selaku pembimbing

utama yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan

serta masukan selama proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3. Ika Subekti Wulandari, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing

pendamping yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan,

arahan serta masukan selama proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

4. Segenap dosen Program Studi S-1 Keperawatan dan Staf pengajar STIKes

Kusuma Husada Surakarta yang telah memberi ilmu dan bimbingan.

5. Keluarga tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

6. Teman - teman mahasiswa program studi S-1 keperawatan transfer

angkatan 2 tahun 2014 STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah

memberikan dukungan moril dan spiritual.

7. Teman-teman yang menjadi inspirasi dan tak henti memberi motivasi dan

dukungan kepada saya.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

v

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini

masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan

terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi mahasiswa STIKes Kusuma Husada

Surakarta khususnya bagi ilmu keperawatan di Indonesia pada umumnya.

Surakarta, Maret 2016

Peneliti

Yuli Setio Wibowo

Page 6: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iii

PRAKATA .................................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL........................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................

ABSTRAK ....................................................................................................

ABSTRACK .................................................................................................

x

xi

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................ 7

1.4. Manfaat Penelitian...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Strategi Coping .......................................................................... 10

2.1.1. Emotional Focused Coping ............................................ 12

2.1.2. Depresi............................................................................ 19

2.1.3. Remaja ........................................................................... 28

2.2. Kerangka Teori ........................................................................... 37

Page 7: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

vii

2.3. Kerangka Konsep ........................................................................ 38

2.4. Hipotesis ...................................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian............................................................................ 39

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................. 39

3.3. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian ...................................... 41

3.4. Variabel, Definisi Operasional dan skala pengukuran................ 41

3.5. Alat Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data....................... 36

3.6. Tehnik Pengolahan data dan Analisa Data.................................. 37

3.7. Etika Penelitian ........................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA 51

LAMPIRAN

Page 8: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Keaslian Penelitian 34

Tabel 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 41

Tabel 3.5.1 Kuosioner EFC 43

Tabel 3.5.2 Skala Linkert 43

Tabel 3.5.3 Skala Linkert 45

Page 9: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori 37

Gambar 2.2 Kerangka Konsep 38

Page 10: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Usulan Topik Penelitian

Lampiran2 Lembar Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 3 Lembar Pengajuan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Lembar Oponent Ujian Sidang Proposal Skripsi

Lampiran5 Lembar Audience Ujian Sidang Proposal Skripsi

Lampiran6 Surat Pernyataan Persetujuan (Informed Concent )

Lampiran 7 Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Tentang DSME

Lampiran 8 Lembar Observasi

Lampiran9 Lembar Konsultasi

Lampiran 10 Jadwal Penelitian

Page 11: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

xi

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2016

1) Yuli Setio Wibowo,

2) Atiek Murharyati,

3) Ika Subekti Wulandari

1) Mahasiswa SI Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta 2), 3) Dosen Prodi SI KeperawatanSTIKES Kusuma Husada Surakarta

Hubungan Antara Emotional Focused Coping Dengan Depresi Tekanan Lingkungan Pada

Remaja SMK Informatika Walisongo Sragen Jawa Tengah

Abstrak

Masa remaja merupakan masa penuh kebebasan untuk menemukan jati

diri remaja dengan berbagai cara, memasuki remaja berarti memasuki tahap

strom dan stres penuh dengan masalah, tekanan, tuntutan.EFC merupakan usaha

individu dalam menghilangkan stress yang dirasakan dengan cara

menyeimbangkan afeksinya, sementara depresi adalah salah satu bentuk

gangguan jiwa alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, tidak

gairah hidup, perasaan tidak berguna dan putus asa. Penelitian ini untuk

mengetahui adakahhubungan antara Emotionalfocused copingdengan depresi

tekanan lingkungan pada remajakelas XI Informatika di SMK Wali Songo Sragen

Jawa Tengah.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross

sectionalkuantitatif.Pemilihan sample menggunakan tehnik simple random

sampling.Sampel penelitian ini adalah Remaja kelas XI SMK Wali Songo

Sragen Jawa Tengah sebanyak 92 orang dengan menggunakan rumus slovin dan

data yang diperoleh menggunakan lembar kuesioner.

Kategori emotional focused coping tinggi yaitu sebesar 5 orang atau 5,4%,

kategori sedang sebesar 75 orang atau 81,5% dan kategori rendah sebesar 12

orang atau 13%.Remaja dengan depresi tekanan lingkungan kategori berat

berjumlah 7 atau 7,6%, remaja dengan depresi tekanan lingkungan kategori

sedang berjumlah 66 atau 71,7% dan depresi tekanan lingkungan kategori ringan

adalah berjumlah 19 atau 20,7%.Nilai signifikansi koefisien korelasi yang

dihasilkan sebesar 0,790 pada signifikansi (sig. P 0,000), dimana signifikansi

tersebut kurang dari α 5% (0,000 < 0,05) menggunakan rumus kendall Tau.

Kesimpulan dalam penelitian ini adanya hubungan kuatantara emotional

focused coping dengan depresipadaremajakelas XI Walisongo Sragen Jawa Tengah

Tahun 2016.

Kata Kunci : Emotion focused coping, Depresi, Remaja

Daftar Pustaka : 33 (2006-2014)

Page 12: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

xii

NURSING GRADUATE STUDY PROGRAM

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2016

The Relationship between Emotional Focused Coping and Depression in

Adolescent in 11th Informatics Grade of SMK Wali Songo Sragen of Central

Java

Abstract

Adolescence is the period full of freedom to find adolescent self-identity in

various ways; entering into adolescence means entering into storm and stress stage

replete with problem, pressure, and demand. EFC is an individual’s attempt of

removing perceived stress by means of balancing affection, while depression is

one of mental disorders characterized with melancholy, weak, no life passion,

uselessness and apathy. This research aimed to find out whether or not there is a

relationship between Emotional Focused coping and environmental stress

depression in adolescents in 11th

Informatics Grade of SMK Wali Songo Sragen of

Central Java.

This study employed a cross-sectional quantitative type of research. The

sample was taken using simple random sampling technique. The sample of

research consisted of adolescents in 11th

Informatics Grade of SMK Wali Songo

Sragen of Central Java, consisting of 92 students using Slovin formula and the

data was collected using questionnaire sheet.

Five (5.4%) students belonged to high, 75 (81.5%) to moderate, and 12

(13%) to low emotional focused coping categories. Seven (7.6%) adolescents with

severe, 66 (71.7%) to moderate and 19 (20.7%) to mild environmental stress

depression. Significance value of correlation coefficient yielded was 0.790 at

significance level (sig P. 0.000), in which it was lower than α 5%(0.000 < 0.05)

using Kendall Tau formula.

The conclusion of research was that there was a string relationship

between emotional focused coping and depression in adolescents in 11th

Informatics Grade of SMK Wali Songo Sragen of Central Java in 2016.

Keywords: Emotion focused coping, Depression, Adolescent

References: 33 (2006-2014)

Page 13: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang Masalah

Masaremajamerupakan masayang menyenangkan,karenadimasa ini

munculpolapikiryang individualtanpainginbergantung lagi dan penuh

kebebasan untuk menemukan jati diri remaja dengan berbagai

cara(Muhammad Ali & Muhammad Asrori,

2014).Remajaberusahamemperoleh jatidiridengan membentukcitra atau

imagetentang diriremaja,danupayaini terakumulasidalamsuatukonsep

yang berisikangambaranbagaimanasetiapremajamampumempersepsi

diriRemajasebagaipenerus generasibangsayang

memilikibanyakkesempatan berasosiasisecarabebasuntuk

melakukanbanyakhal,namunjustru banyak

remajamengalamitekanandantuntutan(Hurlock, 2006).

Menurut Muhammad Ali & Muhammad

Asrori(2014)Remajamemiliki keinginanyangkuat

untukmelepaskandiridariketerikatantekanandariorang dewasa

khususnyaorang tua,sehinggaremajamencaridukungan sosial melalui

teman sebaya(Sukmawati 2007).

Memasukimasaremajaberartimemasukitahapstormdanstress dalam

perkembanganjiwamanusia,yaitumasa remaja 13-19

Page 14: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

2

tahunyangpenuhdenganmasalah, tuntutan, dantekanan dalamhidupnya.

Sikap, pikiran,pemahaman, penentuan pendapat,sertaemosinyamasihterus

Page 15: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

3

berkembang danbelumstabil.Remaja

menginginkandanmenuntutkebebasan,tetapiremajasering takut

bertanggungjawabakanakibatnyadanmeragukankemampuannyauntukdapa

tmengatasi tanggungjawab tersebut(Hurlock, 2006).

Permasalahanataupergolakanemosi yangterjadipadaremajamuncul

akibatadanyatuntutandanharapanbaru, baikdaridalammaupundariluardiri

individu.Permasalahanyangdialamiremajamerupakansuatuhalyang harus

dihadapi dan dipecahkan karena jika tidak segeradiselesaikan akan

menimbulkan kecemasan, ketegangan, dan konflik (Astuty, et

al,2008).Menurut Muhammad Ali (2014) bahwaJikahal iniberlangsung

secara terusmenerusmakaakan

menimbulkanstresdanperasaantakutyangpada akhirnyabisa menyebabkan

terjadinyadepresi.

Sukmawati dan Yuniati(2007) mengatakan bahwa dewasa ini

banyakremaja lebih mudah mengalamidepresidalam

menghadapibanyakmasalahdantekanan tersebut.Halinisesuaidenganfaktor

psikososialyang merupakansalah satu faktorpenyebabdepresipadaremaja,

diantaranyaremajayang mengalamidepresilebihsering mengalamiperistiwa

yang negatifdibandingkandenganperistiwa-peristiwayangmenyenangkan,

selainituremajayang mengalamidepresisering mempunyaidefisitdalam

ketrampilan sosial(Soetjiningsih,2010).Kecenderungandepresipadaremaja

relatif tinggi, dengan kata lainremajarentan

memilikikecenderungandepresi.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

4

Depresi dapat terjadi pada siapapun dan hampir setiap individu

pada masa hidupnya , data dari WHO memperkirakan bahwa sekitar 121

juta manusia di muka bumi ini menderita depresi, remaja sekitar 85%

dimana dari jumlah itu 5,8% penderita adalah laki-laki sedangkan 9,5%

penderita adalah perempuan (Astuty ,et al, 2008).

Menurut Iyus (2007) masa remaja mempunyai resiko yang lebih

besar untuk mengalami depresi. Penelitian di Univesity of Oregon tahun

2006 menemukan fakta 28% remaja (usia 13-19 tahun) mengalami satu

episode depresi berat, 3-7% pada anak usia 13-19 tahun dan sekitar 1-2

% berasal dari anak dibawah usia 13 tahun (Astuty, et al, 2008).

Sukmawati dan Yuniati(2007) mengatakan bahwaremaja yang

mempunyai sikap optimis yang rendah dalam kehidupan sehari-hari,

akan mudahcenderung untukdepresiyang

ditunjukkandengankecemasandantidak

berdaya,prestasidisekolahkurang,dantidak mempunyaiharapan.

Remajayang memilikikonsepdiriyang rendahketika menghadapisuatu

permasalahan, makaremajaitu akan bersikap pesimis, menyerah pada

masalah, tidak berdaya, merasaputusasa, dan

akibatnyadepresi(Muhammad Ali & Muhammad Asrori, 2014).

Soejiningsih (2010) menyetujui bahwa

depresiyangterjadipadaremaja dikarenakanremaja cenderung

memperhatikancitra tubuhnya,rentanmengalamiperistiwayang penuhstress

sepertisekolah, relasidengan teman atau orangtua, pekerjaan, cinta,

Page 17: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

5

kematian orangtua, perselisihan dengan orangtua, kemarahan, dan

mengalamikekerasan dalamkeluarga,tekanan dalampenyesuaian

diridalamberinteraksi dengan oranglain (Astuty, et al,2008).

Komunikasimelalui jejaring sosial jugadapatmenyebabkandepresi.

Sebuahpenelitian menyatakan, terlalu

banyakkegiatandiduniamaya(internet addict) berhubungandengandepresi,

terutamapada anak remaja.Sebuah penelitiandi2010,menemukansekitar

1,2persenorang berusia16-51tahun

menghabiskankebanyakanwaktumereka denganonline,danmereka

memiliki tingkatdepresiyang lebih tinggi,sedang hinggaberat(Sarlito,

2013).

Depresipadaremaja mempengaruhiprestasisekolah,

merekakesulitanberkonsentrasi, selainitu depresi juga mempengaruhi

fungsi sosialdankesulitandalampenyesuaiandiri (Muhammad Ali,

2014).Padaremajaakanmengalami

perubahandarisegipsikomotorik,bergeraklebih

lambanperubahandalamkebiasaantidur

misalnyaterjadiinsomniaatauhipersomnia,

adanyaperubahandalamberatbadanmungkinterjadipenurunan atau

penambahan beratbadan,terjadiperubahan seleramakan (peningkatan atau

penurunanseleramakan). Semakinbanyakstresoryangdatang,semakin

meningkatpulatingkatstresspadaremaja.Stresakanberkembang

menjadilebih buruk lagi bahkan depresi apabila tidak melakukan

Page 18: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

6

penanganan yang tepat. Usaha

yangdilakukanindividuuntukmengontroltekanandikatakansebagai coping

(Indirawati, 2006).

Sukmawati&Yuniati (2007) juga pernah melakukan penelitian dan

mendapatkan hasilbahwasemakintinggi konsep diri makasemakin rendah

kecenderungan depresidan sebaliknya, semakinrendah

konsepdirimakasemakintinggikecenderungandepresi. Persamaannyayaitu

variabelterikatnyakecenderungan depresipadaremaja.

Indirawati(2006)menyatakan copingyang

dilakukantiapremajaberbeda-beda.Adayang menggunakan

ProblemFocusedCoping

(PFC),yangdapatdilakukandengancaramenghadapimasalah yang

menjadipenyebabtimbulnyastressecaralangsung danadajugayang

menggunakanEmotionFocusedCoping(EFC)yang

lebihmengarahpadausaha untuk mempertahankan keseimbangan

afeksinyadengan mengatur respon

emosionalterhadapstressoragarremajatersebut merasalebih baik

(Soejiningsih, 2010).

Nursalam (2010) menyatakan remajayang memiliki

kecenderunganmenggunakanstrategiEmotionFocusedCoping(EFC) secara

terus-menerus,dalammenghadapisuatumasalah yang menimbulkan stres

tidakmenghadapimasalahtersebutsecaralangsung,tetapimelakukanhal-

halyang dapatmembuatafeksi

Page 19: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

7

merekanyaman,sepertimengaturperasaanmereka (aspekSelf-

control),berbicarapadaorang lain mengenaimasalahnyaagar

mendapatkansupport dankenyamanan emosionaldari orangtersebut

(aspek Seeking socialsupport),mencarimaknapositif dari masalahyang

sedang dihadapi (aspekpositive

reappraisal)danmelakukanpenghindaranterhadap masalah, baik dengan

kognisi maupun perilakunya (aspek distancing dan escape-avoidance),

(Sarlito, 2013).

Berdasarkanhasilstudipendahuluandan observasiyang

dilakukanpada tanggal11-12Agustus2015 didapatkan databahwapernah

adakasussiswatiba-tibamenangisdidalamkelasketika disuruh mengerjakan

tugas di papan tulis, ada siswa yang menyendiri dan

banyakmelamun,danpernah adakasusperkelahian antar siswalaki-

lakikarena merebutkansiswaperempuan,danjugaadasiswayang

hampirbunuhdiri.Dan darihasilwawancara,yang

pertamawawancaradengan2guruBK,kedua-duanya mengatakan

bahwasiswa-siswinya apabiladitanya tentang

jelastidaknyamateriyangdisampaikanmerekahanyadiamsajadan

ketikadisuruhmajuuntukmengerjakan tugasdidepanmerekatakutkalau

mereka tidakbisamengerjakan.

Wawancara kedua dengan 10 siswa kelas XI informatika, 3 orang

siswa mengatakan bahwa merasa minder dengan kemampuan mereka, 2

orang siswa mengatakan kalau di tanya masalah kejelasan materi di

Page 20: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

8

dalam kelas mereka hanya diam saja kerena mereka takut nantinya akan

di remehkan kalau mereka tidak paham tentang materinya, sebab 2

orang siswa mengeluh karena banyak tugas yang di berikan sehingga

membuat mereka bosan dan 3 orang lagi mengatakan kalau mata

pelajarannya banyak hitung-hitungnya sehingga membuat otak mereka

ruwet dan dia juga terpaksa masuk SMK karena dipaksa orang tuanya

dengan alasan lulusan smk siap kerjadan

dariwawancaradengan10siswatersebut mereka

mengatakankalaumenghadapi masalahsepertiitu merekamelakukan

refresingdan juga merekaselalu bertukar ceritasesamatemannyaagar tidak

terjadistressyang ditimbulkan darimasalah tersebut.Merekajuga

mengatakan kalau merekatidak terlalumemikirkannya, hanyadibawarileks

dan enjoykarena itu sudah menjadikewajiban seorangsiswa.

Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang“Adakah hubunganantaraemotionalfocused

copingdengandepresitekanan lingkunganpadaremaja SMK Wali Songo

kelas XI informatika di Sragen Jawa Tengah”.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakang masalah diatas,makapenulisdapat

merumuskan ”Adakahhubungan antara emotional focused

coping”dengan depresi tekanan lingkunganpadaremajakelas XI

informatikadiSMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah”?

Page 21: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

9

1.3TujuanPenelitian

1. Tujuan umum dalam penelitian adalah :

Untuk mengetahui adakahhubungan antaraemotionalfocused

copingdengan depresitekanan lingkungan pada remajakelas XI

Informatika di SMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah.

2. Tujuan khusus dalam peneliti ini adalah :

a. Mengidentifikasi karakteristik demografi responden

b. Mengidentifikasiemotionalfocusedcoping yangdilakukan

olehremajakelas XI Informatika di SMK Wali Songo Sragen

JawaTengah.

c. Mengidentifikasi depresi terhadap tekanan

lingkunganyangterjadipadaremajakelasinformatika di SMK

Wali Songo Sragen Jawa Tengah.

d. Menganalisa adakah hubungan antara emotional focused

coping dengan depresi remaja terhadap tekanan lingkungan di

remaja kelas XI informatika di SMK Wali Songo Sragen Jawa

Tengah.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaatyangdiambildaripenelitian iniadalah untuk:

1. Manfaat bagi SMK Walisongo Sragen Jawa Tengah

Page 22: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

10

Sebagaibahan masukan bagiparaguru untuk lebih dapat memahami,

memperhatikandanpekaterhadapanakmuridnyadalamhaltingkahlaku,si

kap, serta prestasi siswa khususnya guru BP yangmenangani

masalah siswa.

2. Manfaat bagi rumah sakit/masyarakat

Diharapkan bagi masyrakat danpengembanganilmukeperawatan

mampumenambah wawasanilmupengetahuantentang

psikologipadaremaja.Khususnya hubunganemotionalfocused

copingdengan depresi terhadap tekanan lingkungan padaremaja.

3. Manfaat bagi peneliti lain

Hasilpenelitian inidiharapkan dapatdijadikan kajian ilmiah

selanjutnyabagi parapenelitiyangakan melakukan penelitian

yangsejenis.

4. Manfaat bagi peneliti

Untuk mengetahuiadakah hubungan antaraemotionalfocused

copingdengandepresiterhadap tekanan lingkungan pada remaja

berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab dalam

kehidupan bermasyarakat dengan membantu perkembangan kejiwaan

pada remaja.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

10

BABII

TINJAUANPUSTAKA

2.1 TinjauanTeori

2.1.1StrategiCoping

Umayya(2006)mendefinisikan coping sebagaiprosesyang

digunakan individu menanganituntutanyang

menimbulkanstress,Individuakan melakukancopingketikadihadapkan

pada situasi tidak nyamanditimbulkan oleh

situasistressmenjelaskancoping sebagaiusahaperilakudan

kognitifuntukmenguasai,mengurangiatau bertahan

terhadaptuntutaninternaldanataueksternalyangditimbulkanoleh

situasiyang penuh stress(Indirawati,2006).

Usahauntuk mengelola tuntutan inidilakukan tanpa

menghiraukansukses dariusahayangdilakukan.Coping

jugadapatdiartikan sebagaisuatu prosesdinamik darisuatu polatingkah

laku maupunpikiran-pikiranseseorangyang secarasadardigunakanuntuk

mengatasi tuntutan-tuntutandalamsituasiyangmenekan

ataumenegangkan(Astuty, et al,2008)

Umayya (2006) mendefinisikan coping sebagai suatu proses

dimana individu mencoba mengelola ketidaksesuaian antara tuntutan

tuntutan baik dari dalam individu maupun dari lingkungan dengan

kemampuan yang digunakan dalam menghadapi situasi stresful.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

11

Lazarus menyebutkanbahwa

copingterdiridariusaha,perilakudanintrapsikisuntukmengelolatuntutani

nternaleksternal bahkan pertentangandiantarakeduanya yangdiprediksi

melebihikemampuan individu untuk mengatasinya (Murwani, 2009).

Umayya (2006) menyetujuibahwaproses

copingbukanlahperistiwatunggal,karenaprosesinimelibatkan transaksi

dengan lingkungan. Individudapat melakukancopingmelalui transaksi

antara perilakudankognitifdenganlingkungan.

Suciyani (2008) menyatakan coping dapat dicapai melalui

pengaturan emosi, perilaku, dan

orientasi.Copingdapatdicapaibergantungpada asalmunculnya distress,

yang dapattimbuldaridirisendiri atauyang berasaldarilingkunganKetika

stressordipandangsebagaisebuahtantangan,makacopingyang dilakukan

bersifatcenderung

lebihadaptifdankonstruktif.Begitupulasebaliknya,bila

stressordipandang individusebagaisebuahancaman, makacopingyang

akan dipakaiadalah jeniscopingyangbersifat tidak konstruktif

danmenghindar(sukmawati, et al, 2007).

Adabanyakmodelteoritis daristrategicoping.Sebagaicontoh

(Safaria, 2006)membedakantiga tipestrategicopingyaitu:

a. Problem solving copingadalah strategi yang digunakan dalam

menghadapi masalah untuk mengurangi sumber stress.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

12

b. Socialsupportseekingcopingadalah suatu cara yang dilakukan

dalam menghadapi masalah dengan cara mencari dukungan sosial

pada keluarga atau lingkungan sekitar bisa berupa simpati dan

perhatian.

c. Avoidance copingadalah usaha kognitif untuk menyangkal,

menghindar, meminimalisir stres dengan cara menghindar dari hal

tersebut.

LazarusdanFolkman(Safaria,2006)membedakanduatipestrategi

copingyaitu:

a. Problemfocuscopingadalah dimana individu secara aktif mencari

penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau

situasi yang menimbulkan stres.

b. Emotional focus coping sebagai copingyang digunakanindividu

dengan memfokuskan padausahauntuk menghilangkan emosiyang

berhubungan dengan situasistress.

2.1.2EmotionalFocused Coping

a.Pengertian

EmotionFocusedCoping(EFC)sebagaicopingyang

digunakanindividu dengan memfokuskan padausahauntuk

menghilangkan emosiyang berhubungan dengan situasistres,

walaupun situasinyasendiri tidak dapat

diubah.FolkmandanLazarus(Indirawati,2006)mengungkapkan

Page 26: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

13

bahwaEFC merupakan usaha-usaha individu untuk mengurangi

atau menghilangkan stress yang dirasakannya tidak dengan cara

menghadapinyasecara langsung, tetapi lebih padausahauntuk

mempertahankan keseimbangan afeksinya(Lazarus danFolkman

dalam Umayya,et al,2006).

Senadadengan pengertian emotional focused

copingyangdikemukakanolehyaitumerupakanusahauntukmenyes

uaikanreaksiemosi

individudenganstressortidakmengubahsituasi,tetapi membantu

agar merasa lebih baik. meliputi usaha untukmengatur

konsekuensiemosional pada peristiwastres(Umayya,et al,2006).

Individu menggunakan strategiemotional focused copinguntuk

mencegah

emosinegativemenguasaidirinyadanuntukmencegahnyamelakuka

n tindakanuntuk memecahkan masalahnya(Suciyani,2008),

Hal inidilakukan jikasuatu masalah tidak

dapatdikendalikan.Hal senada jugayang menyatakanbahwa

individuyang merasa tidak mampu dan tidakberdaya

dalammenghadapisituasistressfulcenderungmenggunakanstrategii

niemotional focused

copinglebihmengarahpadamengontrolresponemositerhadap

situasiyang mendatangkan stres diungkapkan Smet(Umayya, et

al, 2006).Penggunaan strategi coping padaindividu tergantung

Page 27: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

14

padamasalahyang dihadapinya.Makadari itu,strategicoping yang

tepatdigunakanuntuksuatujenismasalahtertentubelumtentutepat

danberhasildigunakanuntukjenis masalahyanglain(Astuty, et

al,2008).

Seseorang cenderung menggunakanproblem focused

copingapabilamasalahyang dihadapinyadapat

dikendalikan,begitupulasebaliknyaseseorangyang tidakdapat

mengendalikan masalahyangdihadapinyacenderung

menggunakanemotional focused coping. Namun, saat

menghadapisituasistres, sebagian besar individu melakukan

keduastrategitersebut(Indirawati,2006).

b.Aspek-aspekEmotionFocused Coping

Aspek-AspekEmotion Focused Coping(EFC) berdasarkan

pendapat

CohendanLazarus,PearlindanSchooler,MoosdanSchaefer

(Suciyani, 2008), antara lain:

1) Seeking information

Yaitu usaha untuk mencari informasi mengenai masalah

yang di hadapi.

2) Direct action

Merupakan tindakan yang dilakukan saat menghadapi situasi

stress. Tindakan yang di lakukan pengguna EFC ini mungkin

Page 28: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

15

tidak berkaitan dengan situasi stres, namun dapat mebantu

individu untuk melepaskan diri dari situasi stress.

3) Turningtoothers

Yaituusahauntuk mencaridukungandariorang- orang

yangadadisekitarnya, sepertikeluargadan teman.

4) Emotional discharge

Individu akan menyalurkan atau melepaskan perasaan ketika

mengalami situasi stress

5) Intrapsychicpcrocess

Individu menggunakan strategikognitif (berpikir)

saatmenghadapisituasiyang mendatangkan stres.Yang termasuk

dalam strategi ini antara lain, mengubah makna dari

situasistresdan menolak kejadian yangtidak menyenangkan.

6) Resigned acceptance

Individu menerimasituasi yang mendatangkanstress

denganpasrah,tanpamelakukanusahadalam

menghadapisituasistresstersebut.

Folkman,Lazarus,danmenguraikanaspek-

aspekEFCdalamWays ofCopingwithStressfulSituations(Umayya, et

al,2006),yaitu:

1) Seeking socialsupport

Hanyamasukdalamkategoristrategi(PFC),

yaituusahaindividuuntukmemperoleh informasiataubantuan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

16

emosionaldariorang lain.Halinidilakukanuntukmemperoleh

kenyamanan emosional. Contohnya individu akan

berbicarapada orang

lainmengenaimasalahnyaagarmendapatkansupportdan

kenyamanan emosionaldariorangtersebut.

2) Distancing

Usaha kognitif individu untuk melepaskan diri dari situasi

stress yang di hadapinya. Contohnya pertanyaan individu, “

Aku tidak akan membiarkan masalah ini menghampiriku. Aku

menolak untuk memikirkannya terlalu banyak.

3) Escape-avoidance

Individuberpikirdanmengkhayalkantentang

situasistress,contohnyaindividuberharapsituasistres akanhilang

dengan sendirinya, atau individu yang melakukanescape-

avoidance akanmelakukansuatu tindakansebagaiusahanyauntuk

menghindarisituasistresyang mungkin dilakukan dengan tidur,

makan, minum minuman keras, merokok, menggunakanobat-

obatanterlarang (drugs)ataumenjalani pengobatan, dan lain-lain.

4) Self-control

Usahaindividuuntukmengaturperasaanatau tindakannyayang

berhubungandenganmasalah.

5) Accepting responsibility

Page 30: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

17

Individu mengakui perannya dalam masalahyang

terjadi.Individu tersebutjugamencobamemperbaiki

kesalahanyang diperbuatnya.Contohnyapernyataan,“Aku

mengkritik dan memaki diri sendiri atas kejadian ini dan aku

berjanji akan melakukan tindakan pencegahan agar masalah ini

tidak terjadi lagi.”

6)Positivereappraisal

Berusaha menciptakan maknapositif dari pengalamanatau

situasistresyang terkaitdenganperkembanganpribadi,kadang-

kadangdengansuatu sifat/tandareligius.Contohnyaadalah

individuyang mengalamimasalah akan menjadi

lebihbaikataulebihkuatdenganpengalamanyangdimilikinyaini

atauindividu menjadimerasabahwa keimanannya telah

berkembangmenjadilebih kuat.

Adapunaspek–

aspekEFCyangdiutarakanAldwin&Revenson(Wardani, 2009)

adalah sebagaiberikut:

1) Escapism (menghindar).

Perilaku menghindari masalah dengancaramembayangkan

seandainya beradadalam suatu situasi lain yanglebih

menyenangkan, menghindari masalah dengan makan

ataupun tidur, bisa jugadengan merokokataupun meneguk

minuman keras.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

18

2) Minimization(pengabaian)

Tindakan menghindarimasalahdengan menganggapseakan-

akanmasalahyang tengahdihadapiitujauh lebih ringan

daripadayangsebenarnya.

3) SelfBlame(menyalahkanDiri)

Merupakanstrategiyang bersifat pasifyang

lebihdiarahkankedalam,daripadausahauntukkeluar dari

masalah.

4) Seeking Meaning(berdoa)

Suatu prosesdimana individu mencari artikegagalanyang

dialamibagidirinyasendiridanmencobamencari segi-segi

yang menurutnya penting dalam hidupnya. Dalamhal ini

individu coba mencarihikmah atau pelajaran yang

bisadipetik darimasalah yangtelah dan sedangdihadapinya.

c. Faktor-Faktoryang MempengaruhiEmotionFocused Coping

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkah laku

copingseseorang.Kobasa(Suciyani,2008) mengemukakan bahwa

perbedaan kepribadiandanpengalaman yang diperoleh individu

selamahidupnya akan mempengaruhikecenderungannya

menggunakanstrategicopingtertentudalam menghadapimasalah.Hal

senadadiungkapkan jugaoleh Atkinson dkk. (Umayya, et al, 2006) yang

Page 32: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

19

mengemukakanbahwakecakapanindividudalammenerapkan

strategicopingtergantung padapengalamandankapasitasnyauntuk

mengendalikan diri. Taylor(Suciyani,2008) menyebutkanbahwa

adaduafaktoryang mempengaruhiindividudalammelakukancoping.

Keduafaktor itu adalah yaitu faktor internaldan faktor

eksternal(Sukmawati,2007).

Faktorinternal adalahfaktoryang berasaldaridalamdirisendiri,

sepertikarateristik kepribadian, dan metode(cara)copingyang

digunakan.Faktorkeduaadalahfaktor eksternal,yaitufaktoryang berasal

dariluarindividu,yangantaralain: waktu,uang,pendidikan,standar

hidup,dukungankeluarga,social serta tidak ada stressor lain(Muhammad

Ali & Muhammad Asrori, 2014).

2.1.3. Depresi

a.Pengertian

Depresidalam penggunaanistilahsehari-

haribiasanyadikaitkan dengan perasaan sedih, murung,

putusasa, merana dan tidak bahagia. Depresi dapat juga

berupasekumpulangejala atau sindroma (disertaiperubahan

kognitif,psikomotor dan vegetatif) atau merupakan kesatuan

penyakitdengangambaranklinisyang khas,dasarriwayatnyadan

hubungan dengan keadaan biologisnya (Soetjiningsih, 2010).

Depresi menurutHawari D(2011) adalah salah satu bentuk

gangguan kejiwaan dalamalamperasaan (affective/mood

Page 33: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

20

disorder),yang

ditandaidengankemurungan,kelesuan,ketiadaangairahhidup,

perasaan

tidakberguna,putusasa,danlainsebagainya,sedangkanChaplin

berpendapatbahwadepresi merupakankeadaan kemurunganyang

ditandai dengan perasaantidakpasdanmenurunnyakegiatan,serta

munculnya pesimisme menghadapimasayangakan datang(Astuty,

et al,2008).

MenurutSukmawati& Yuniati (2007)Depresidiartikan

sebagaisuatubentuk emosionalyang bercirikankesedihanyang

hebat, merasaakankegagalandanketidakberhargaan,dan

penarikandiridari oranglainseseorang yang mengalami depresi

cenderung membandingkan diri dengan orang lain, meyakinkan

diri dengan evaluasi diri yang negatif, pikiran-pikiran yang

negatif atau disebut dengan kognitif depresi yang dapat

menyebabkan depresi atau bahkan memperburuk keadaan atau

kondisi yang bersifat negatif (Sukmawati,et al, 2007).

MenurutRegina(2009) depresi adalah suatu kondisi medis

psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila

kondisidepresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya

aktivitas sosial sehari-harinya makahal itu disebutsebagaisuatu

gangguan depresi (Soetjiningsih,2010).

Page 34: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

21

Muhammad Ali & Muhammad Asrori (2014) mengatakan

Depresiperlu dibedakan dengan kesedihan biasa, karenadepresi

adalah salahsatu gangguanjiwasedangkankesedihan

adalahfenomena sosialyangdapatdialamioleh setiap manusia.

Duahal itu dapatdibedakan secarakuantitatif, padadepresiepisode

lebihlama,gejalalebihintensif

dibandingkandengankesedihanbiasa.

Padadepresifaktorpresipitasitidak

sejelaspadakesedihanbiasadankualitasgejaladepresiadayang

khusus sepertiwaham,halusinasidanpikiranbunuhdiriyang

tidakterdapatpada kesedihan

biasa(Soetjiningsih,2010)Depresiyangnyata mempunyai

triasgejalayaitu :

1) Tertekanperasaan

Tertekan perasaan dapat di rasakan oleh si penderita,

dilaporkan secara verbal dapat pula di ekspresikan dalam roman

muka yang sedih tidak mengindahkan dirinya.

2) Kesulitan berpikir

Kesulitan berpikir nampak dalamreaksiverbalnyayang

lambat, sedikitsekalibicaradan penderita menyatakan dengan

tegasbahwaprosesberpikirnya menjadisangat lambat.

3) Kelambatan psikomotor

Page 35: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

22

Perlambatanpsikomotormerupakangejalayang dapat

dinilaisecaraobyektif oleh pengamat dan jugadirasakan oleh

penderitaditambah

mudahlelah,kurangantusias,kurangenergi,ragu-

ragu.Depresiyang nyatadapatdilihatpada anakusia

lebih10tahunterutamapada usiaremaja,dimanasuperego,

kemampuan verbal, kognitif dan kemampuan menyatakan

perasaannya sudahberkembanglebih matangsehingga gejala

depresi pada usiaini miripdengangejaladepresipadaorang

dewasa.

Padausialebihdari10 tahun,penggunaanproses

berpikirsecararealistikmakinberkembang, penggunaan

fantasisebagaialatpelariansemakin hilang, sudah tidak

menggunakan mekanisme pembelaan yang primitif dan makin

berkembang suarahatinurani(superego)yang akanmemperhambat

perasaan bersalah dan rendah diri(Soetjiningsih,2010).

b.Gejala Depresi

MenurutAsih (2006)dalamkeadaan depresi penderita

menjadipesimis, berdiamdiri,merasatidak bahagia, lelah, tidak

bertenaga,putusasa, tidak

mempunyaiharapan,kesulitanmengambil keputusan,lekasmarah,

terasing dan sering terjadigangguandalam memori perhatian,

serta konsentrasinya. Dalam keadaan depresiberat

Page 36: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

23

dapattimbulperasaan berdosa, menyalahkan dirisendiri, tidak ada

inisiatif,sertaadausahauntukbunuhdiri.Sedangkankeluhanfisikyan

gdapatterjadidemikeadaandepresiadalahsakitkepala,lelah,tidaknaf

su makan, obstipasidan insomnia (Soetjiningsih,2010).

Berkaitan dengan hilangnya kedudukan/jabatan/kekuasaan.

Sekumpulan gejala-gejala mentaldalam

istilahumumdisebutpostpower syndrome(sindrompascakuasa)dan

gejaladepresiyangditimbulkannyadisebutdepresipascakuasa(Haw

ari D,2011).

(Lestari, 2008) mengemukakan atribut-atributdepresi

yaituperubahansuasanahatiyangspesifiksepertikesedihan,kesepian

danapatis.Konsepdiripasiencenderung

negatifdisertaidenganperasaan menyalahkan dirisendiri,

keinginan untuk menghindar, sembunyi atau mati. Selainitu

terjadiperubahan-perubahandalamhalpolamakan,pola

tidur,sertalibidoseks.Gejala-gejaladepresi menurut asih

(2006)dikelompokandalam 4 manifestasiyaitu:

1) Manifestasiemosional

Menggambarkan adanyaperubahan-perubahan perasaan

pada penderitadepresiatauperubahan-perubahanperilakuyang

tampak secara langsung akibat keadaan

perasaannya.Manifestasi emosionaldaridepresiyaitukeadaan

sedih,menangis,mudah tersinggung,adanya perasaan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

24

pesimis,tidak puas, danperasaan bersalah.)

ManifestasikognitifMenggambarkan adanyagejala-

gejalasepertiperasaan gagal, kebencian terhadap dirisendiri,

menyalahkan dirisendiri, bimbang, dan

adanyapenyimpangan citra tubuh.

3) Manifestasi motivasional

Manifestasi motivasionaldaridepresiyaitu

memilikikeinginan untukbunuhdiri,menarik diridari

lingkungansocial,tidak mampu mengambilkeputusan, dan

kemunduran dalampekerjaan.

4) Manifestasivegetatif dan fisik

Manifestasivegetatif dan fisik daridepresi antara lain

mengalami gangguantidur, merasalelah

,kehilangannafsumakan, penurunan beratbadan,

gejalapsikomatis, dan kehilangan libido.

Menurut Astuty(2008)Manifestasidepresiyang

lainadalahdalambentuksindrom,keluh kesah dan gejala saling

terikatsecara teratur dan dianggap sebagai

pancarangangguanpadabeberapa segi,tidakhanyapadasegipsikis

saja, tetapijugapadasegisomatik.Sedangkanpadasegipsikis

tidakhanya terbataspadasatu bagian saja misalnya afek,melainkan

meliputigangguan padabagian psikisyanglain

Page 38: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

25

,misalnyapadakonsentrasi,ingatan,perasaan

kosong,terhambatdalamberpikir(Soetjiningsih, 2010)

Lestari (2008) mengemukakan dari segi somatik ada

penurunan nafsu makan sampai penurunan berat badan, gangguan

tidur, gangguan perut sampai obstisipasi, gangguan libido,

gangguan vegetatif dalam bentuk bedebar-debar, sesak nafas,

tremor dan kecemasan) Berdasarkan uraian diatas dapat

disimpulkan secaraumumbahwa gejaladepresimeliputi4

manifestasiyaitu: manifestasiemosional, manifestasikognitif,

manifestasi motivasional, manifestasivegetativedan

fisik(Soetjiningsih,2010).

C. Faktor-faktoryangmempengaruhiDepresi

Faktor-faktor yang mempengaruhi depresi menurut Greist

danJefferson (Lestari, 2008) adalah sebagaiberikut:

1) Faktor keturunan

Menurunnyaresikoterkenanyadepresiberkaitandenganmenu

runnya keserupaan genetik.

2) Kejadian traumatik padamasaperkembangan

Misal:kehilangan orangtuadi masa muda

3) Gangguan dalamhubungan dengan orang lain

Page 39: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

26

Misal:konflik dengan oranglain

4) Religiusitas

5) Kondisi tubuh, penyakit fisik, hormone tiroid terlalu

banyakatau terlalusedikitdanjugabeberapaobat(obatpenurun

tensi,pilKB, steroid).

Hawari(Lestari, 2008) menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhidepresi adalah:

1) Masalah perkawinan, misal: pertengkaran, perceraian, dan

ketidaksetiaan.

2) Masalah orangtua, misal:tidak memilikianak atauterlalu

banyak anak, anak sakit, hubungan yangtidak baik dengan

mertua.

3)

Hubunganinterpersonalsepertikonflikdengantemandekat,kek

asih, atasan, dan orangtua.

4) Pekerjaan dan keuangan.

5) Lingkungan hidup dan hukum.

6) Masalah perkembangan fisik danmentalindividu.

7) Penyakitfisik ataucidera.

Indirawati(2006) menyatakan bahwa

faktorkerentananyang memudahkan timbulnyadepresiadalah

keyakinan akan tidak terkendalinyapenyebab atau

atribusikausal. Atribusikausal merupakan penunjukan

Page 40: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

27

terhadap dimensi internal,

stabildanglobalsebagaipenyebabkejadianburuk yang menimpa.

Depresimudahdialami individuyang

berkeyakinanbahwapenyebabmasalah sulitdiatasi atau tidak

terkendalidan masalahnyaberasaldaridirisendiri(dimensi

internal), berlangsung lama(dimensistabil),

(Soetjiningsih,2010).

Membawa akibatluasdalam kehidupan (dimensiglobal)

sebagaipenyebabnya.Dariuraiandiatas

dapatdisimpulkansecaraumumbahwafaktor – faktor yang

mempengaruhi depresi adalah faktor keturunan, keluarga,

hubungan interpersonal, pekerjaan, lingkungan, maslah

perkembangan, fisik dan mental (dimensi internal, dimensi

stabil, dimensi global) (Lestari ,2008).

Macam-macam depresipada remajaSoetjiningsih

(2010)membagidepresipadaremajakedalamtigakelompok yaitu:

1) Depresi akut

Depresi akutmempunyai ciri-ciri,

manifestasigejaladepresijelas (nyata), ada trauma

psikologis berat yang mendadaksebelum

timbulnyagejaladepresi,lamanyagejala

hanyadalamwaktusingkat,

secararelativemempunyaiadaptasidanfungsi egoyang

Page 41: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

28

baiksebelum sakitdantakadapsikopatologiyang

beratdalamanggotakeluarganya yangterdekat.

2) Depresikronis

Depresikronik mempunyaiciri-

ciri,gejaladepresijelas(nyata),tetapi tak adafaktor

pencetusyang mendadak. Gejalanyadalamwaktu yang lebih

lamadaripadadepresi akut. Adagangguandalampenyesuaian

padadirisosialdan

emosionalsebelumsakit,biasanyadalambentuk

kepribadianyang kakuatau inadekuat(kepribadian

anankastik,histerik dan sebagainya).

3) Depresi terselubung

Gejala depresi tak jelas tetapi menunjukan gejala lain misalnya :

Hiperaktif, tingkah laku agresif, psikomatik, hipokondriasis,

delikuensi, dan sebagainya. Depresi akut dan kronik gambaran

gejala depresinya.

2.1.4. Remaja

Didalamfase-

faseperkembangan,kedudukanusiaremajadijelaskan oleh

beberapaorangahliseperti(Willis, 2012):

Page 42: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

29

a. Aristoteles, membagifaseperkembangan manusiadalam3

kali7tahun:

0-7 tahun :masakanak-kanak

7-14 tahun :masa anak sekolah

14-21 tahun :masaremaja/puberteit.

b.MenurutStanleyHallmasaremajaituberkisardariumur15tahunsampai

dengan 23 tahun.

c. MenurutDR.ZakiahDradjatmasaremajaitulebihkurangantara13-21

tahun.Pembagianfase-

faseperkembanganyangagakluasdijelaskanolehAthurT. Jersild cs.

dalambukunya“child psychology”(1978) sebagaiberikut:

X-0 tahun : permulaan kehidupan (masa konsepsi), masa

prenatal (dalam kandungan), proses kelahiran

0-1 tahun : masa bayi (infancy) 1-5 tahun : masa kanak-kanak

(early childhood)

5-12 tahun:masa anak-anak (middle childhood)

15-18 tahun:masaremaja(adolescence)

18-25 tahun:masadewasa awal(preadulthood)

25-45 tahun :masadewasa(earlyadulthood)

45-55 tahun :masa dewasa akhir(lateadolescence)

55-x tahun :masa tua(senescence)dan akhir kehidupan.

Karakteristik Perkembangan Remaja di jelaskan oleh Sarlito

W.Sarwono (2013) :

Page 43: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

30

a) Perkembangan fisik

Masa remaja merupakan masa yang terjadi perubahan

fisik sangat pesat. Masa pertama terjadi pada masa prenatal dan

bayi, bagian-bagian tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan

kehidupan secara proposional terlalu kecil tatapi pada masa

remaja prosional menjadi sangat besar.hal yang paling jelas

terlihat pada hidung, kaki, dan tangan dalam perkembangan

seksualitas pada remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya

pertumbuhan testis. Setelah testis mulai tumbuh dan penis

menjadi panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin

membesar serta tumbuhnya rambut di dada, ketiak, kemaluan.

Terjadi perubahan suara, tumbuh kumis, dan tumbuh jakun

Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan remaja

pria mengalami “ mimpi basah”.

Pada remaja wanita kematangan organ seksualnya ditandai

dengan tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium (indung telur).

Ovarium menghasilkan telur dan mengeluarkan hormon-hormon

yang dikeluarkan untuk kehamilan, menstruasi. Tumbuh rambut

atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak bertambah besar buah

dada dan pinggul, pada masa ini sekitar usia 11-15 tahun remaja

wanita mengalami menstruasi pertama.

b) Perkembangan kognitif

Page 44: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

31

Pada usia 12-20 tahun proses pertumbuhan otak mencapai

kesempurnaan. Pada usia 16 tahun berat otak sudah menyamai

orang dewasa, pada masa remaja terjadi reorganisasi lingkar

syaraf lobe frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif

tingkat tinggi yaitu kemampuan menemukan perencanaan

strategis atau mengambil keputusan. Lobe frontal ini

berkembang sampai usia 20 tahun atau lebih dan sangat

berpengaruh pada intelektual remaja.

c) Perkembangan emosi

Padsa masa remaja merupakan puncak emosionalitas yaitu

perkembangan emosi yang tinggi dan dorongan-dorongan yang

baru di alami seperti perasaan cinta, rindu, serta perasaan untuk

berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada remaja awal

perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan

reaktif terhadap peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat

negatif dan temperamental, sedangkan remaja akhir sudah bisa

mengontrol emosinya.

d) Perkembangan sosial

Pada masa remaja berkembang “social cognition” yaitu

kemampuan untuk memahami orang lain, pemahamanya

mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih

akrab dengan teman sebaya, baik melalui persahabatan maupun

Page 45: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

32

percintaan. Pada masa ini remaja cenderung mengikuti opini,

pendapat, nilai, kebiasaan, hobby dan juga keinginan orang lain.

e) Perkembangan moral

Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan perbuatan

yang di nilai baik olek orang lain. Keberagaman tingkat moral

remaja di sebabkan karena faktor penentuan yang beragam juga,

salah satunya oleh orangtua.

f) Perkembangan kepribadian

Sifat-sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik,

seksual, emosional, sosial, kognitif, dan nilai-nilai. Pada masa

remaja paling penting bagi perkembangan dan integritas

kepribadian.

Regina(2009) memberibatasan masaremaja berdasarkan

usiakronologis,yaitu antara13 hingga18 tahun dan

batasanusiatersebut adalahbatasantradisionalsedangkanaliran

kontemporermembatasiusiaremaja antara11 hingga22

tahun.Masaremaja merupakan masayang paling penting

dalamrentang kehidupan dimanaremaja mengalamisuatu

periodeperalihan, suatu masa

perubahan,usiabermasalahdansaatdimanaindividu mencariidentitas

(jati diri)menuju

masadewasa.Tingkatkecepatannyadipengaruhiolehseksdan

usia(Murwani, 2009).

Page 46: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

33

Dalam tumbuhkembangnyamenuju

dewasa,berdasarkankematangan

psikososialdanseksual,semuaremajaakan melewati tahapanberikut

(Soetjiningsih, 2010):

a. Masaremaja awal/dini(earlyadolescence):umur 11-13 tahun

b. Masaremajapertengahan (middleadolescence):umur 14-16 tahun

c. Masaremajalanjut(lateadolescence):umur 17-20

Mengikutipolayang konsistenuntukmasing-

masingindividu.Walaupunsetiap

tahapmempunyaiciritersendiridanmempunyaibatasyang

jelas,karenaprosestumbuhkembang berjalansecara

berkesinambungan (Soetjiningsih, 2010).

MenurutSarlito(2013),masa remaja adalahperiodedari

meningginya emosi, namun hanyasedikitbuktibahkan hal

inibersifatmenonjolseperti anggapanorang

padaumumnya.Perubahansosialyang penting dalam masa remaja

meliputi meningkatnya pengaruh kelompoksebaya,polaperilaku

sosialyanglebihmatang,pengelompokansosialbaru dannilaibarudalam

pemilihan teman,pemimipin dan dalamdukungan sosial.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

34

2.2. Keaslian Penelitian

Nama Peneliti

Judul Penelitian Metode yang

digunakan Hasil Penelitian

Aditomo

dan

Retnowati

( 2006)

Perfeksionisme,

Harga diri, dan

kecenderungan

depresi pada

remaja akhir

Penelitian ini

menggunakan alat

ukur skala

perfeksionisme,

skala multidimensional,

perfectionisme

scale ( MPS ) yang di

kembangkan

frost, dkk untuk mengukur

perfeksionisme

umum dan juga

menggunakan

skala depresi

yaitu skala back

depresiion

invetory bedanya

kalau penelitian saya

menggunakan

Kendall-Tau

Hasil analisis regresi

kedua variabel

prediktortersebut

terhadapkecenderungan

depresimenunjukkan nilaiF=14,948 dan

p=0,000. Dengan

demikian, hipotesis “perfeksionismedan

harga diri memiliki

peranan dalam kecenderungan depresi,

yaitusemakintinggi

perfeksionismedan

semakinrendahhargadiri,

semakintinggi

kecenderungandepresi”

Umayya

dan Sukarti

(2006)

Hubungan

antara emotion

focused coping

dengan

prokarastinasi

akademik pada

mahasiswa

Penelitian ini

menggunakan

korelasi product

moment dari

pearson

menunjukan

korelasi antara

variabel sebesar

r= 0237; p =0,002 ( p=<0,05)

Bahwa ada hubungan

negatif yang sgnifikan

antara emotion focused

coping dengan

prokrastinasi akademik,

hubungan 2 variabel ini

menunjukan semakin

tinggi EFC, maka

semakin rendah tingkat prokrastinasi pada

mahasiswa akademik,

begitu pula sebaliknya.

Sukmawati

dan Yuniati ( 2007)

Hubungan

antara konsep diri dengan

kecenderungan

depresi pada

remaja kelas 2

ipa dan 2 ips di

SMA Santo

Yosef

Menggunakan

skala konsep diri dan skala depresi

analisa datanya

menggunakan

koefisien korelasi

pearson ( ryx).

Uji realibilitas

skala ini di

Korelasi product

moment dari pearson bertanda negatif ( -

0,655) yang

menunjukan bahwa

semakin tinggi konsep

diri maka semakin

rendah depresi

begitupun sebaliknya

Page 48: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

35

Surakarta. lakukan dengan

tehnik alpha cronbach.

2.3. Kerangka Teori

Problem Focused Coping Remaja

( PFC) Remaja

Emotional Focused coping

( EFC ) Remaja

Depresi Remaja

Faktor-faktor yang mempengaruhi EFC:

1. Faktor internal ( Karakteristik

sifat kepribadian dan metode

coping yang digunakan ).

2. Faktor external ( waktu, uang,

pendidikan ,standar hidup,

Faktor- faktor yang

mempengaruhi depresi :

1. Faktor keturunan

2. Keluarga

3. Hubungan

interpersonal

Page 49: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

36

Gambar 2.3SkemakerangkaTeori (Lestari, 2008)

2.4 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.4 kerangka konsep

EFC

Emotional Focused Coping

Depresi

Aspek-aspek emotional focused coping :

1. Seeking information

2. Direct action

3. Turning to others

4. Emotional discharge

5. Intrapysic process

6. Resigned Acceptance

Page 50: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

37

Variabel yang di teliti adalah variabel bebas dan variabel terikat dimana

dalam penelitian ini yang sebagai variabel bebas adalah emotional focused

coping, sedangkan variabel terikat adalah depresi tekanan lingkungan pada

remaja SMK.

2.5Hipotesis

Berdasarkanteori-teoridankerangkakonsepyang telahdikemukakan,

makahipotesisdalampenelitian iniadalah:

Ha : Ada hubungan antara emotional focused coping dengan depresi

tekanan lingkungan pada remaja SMK Wali Songo Sragen Jawa

Tengah.

Ho : Tidak ada hubungan antara emotional focused coping dengan depresi

tekanan lingkungan pada remaja SMK Wali Songo Sragen Jawa

Tengah.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

37

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis dan RancanganPenelitian

Penelitian ini termasukjenispenelitian deskriptif korelasionaldengan

rancangancrosssectionalpenelitian yang dilakukan pada satu waktu dan

satu kali.Penelitian ini menggunakan metodekuantitatif untuk melihat ada

tidaknyahubunganemotionalfocused copingdengandepresipada

remajakelas XI informatikaSMK Wali Songo (Suyanto, 2011).

3.2 Populasidan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasiadalahwilayahgeneralisasiyangterdiriatas:

obyek/subyek yang mempunyaikualitasdankarakteristiktertentuyang

ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya(Sugiyono,2012).Populasipenelitianiniadalahseluruh

siswa kelasXI Informatika SMKWali SongoSragen Jawa

Tengahyangberjumlah 120 dengan rinciannya, 57 siswa laki-laki

dan 63 siswa perempuan yang terbagi menjadi 3 kelas.

3.2.2Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan

diteliti (Arikunto, 2010). Tehnik sampling yang digunakan pada

penelitian ini adalah tehnik random sampling (Sunyoto, 2012).

Pengambilansampelnya, penelitimencampursubjek-subjekdi

Page 52: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

38

dalampopulasisehinggasemuasubjekdianggapsama.Demikianmakap

enelitimemberihakyangsama

kepadasetiapsubjekuntukmemperolehkesempatan(chance)dipilihme

njadi sampel(Arikunto, 2010).

Sampel adalah bagian dari sampel yang karakteristiknya

akan diteliti (Siswanto, 2012). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini diambil dengan tehnik probability sampling with

simple random sampling Sugiyono (2013) berpendapat Simple

random sampling adalah pengambilan anggota sample dari populasi

yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi, cara ini dipakai apabila dalam populasi dianggap

homogen (Sujarweni & Endrayanto, 2012). Jumlah sampel yang

digunakan ditentukan dengan rumus Slovin:

N

n =

1 + (N x e2)

Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Populasi

e : Presentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih diinginkan

Page 53: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

39

120

n =

1 + (120 x (0,05)2)

120

n =

1,3

n = 92.307692308

n = 92

Kemudian menentukan jumlah sampel dari masing-masing ruang

kelas secara proposional dengan rumus :

�� = NiN � �

Keterangan :

ni : jumlah sampel menurut stratum

Ni : jumlah populasi menurut stratum

n : jumlah sampel seluruhnya

N : jumlah populasi seluruhnya

No Kelas Sampel Sampel Siswa

1 A �� = �� � 92 = 31,43 31 sampel

2 B �� = 40120 � 92 = 30,666

31 sampel

3 C �� = 39120 � 92 = 29,9

30 sampel

Page 54: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

40

3.3 LokasidanWaktuPenelitian

Penelitian inidilaksanakan padabulanJanuari 2016 diKelasXI

Informatika Wali Songo Sragen Jawa Tengah.

3.4 Variabel Penelitian,Definisioperasional, Skala pengukuran

Tabel 3.1 Variabel penelitian, definisi, skala pengukuran

Variabel Definisi operasional Alat ukur Indikator penilaian Skala

data

Emotional

Focused

Coping

(EFC)

Cara menghilangkan

atau mengatur

emosi dengan

mencari bantuan

orang lain,

mengatur perasaan

individu, serta

mencari hiburan

untuk mengalihkan

masalah

Kuosioner a. EFC tinggi : 76-

100%

b. EFC sedang: 56-

75%

c. EFC rendah : <

56%

Nursalam

(2010)

Ordinal

Depresi

tekanan

lingkungan

Depresi dengan

tanda seperti sedih,

pesimis, tertekan,

apatis, kelelahan,

menarik diri dari

pergaulan, konsep

diri yang

negatif,tidak ada

harapan.

Kuosioner a. Depresi berat :

76-100%

b. Depresi sedang

: 56-75%

c. Depresi ringan :

< 56%

Nursalam

Ordinal

3.5 AlatPenelitian dan Prosedur Penelitian

Instrumenpenelitianataualatukur penelitianadalahalatuntuk

mengumpukandata(Machfoedz,2007).Padapenelitian inipeneliti

menggunakan kuesionersebagaiinstrumenpenelitian.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

41

Adapunangketataukuesionerdiartikan sebagaidaftaryang

sudahtersusundenganbaik,sudahmatang,dimanaresponden dan interviewer

tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda tertentu

(Notoatmodjo, 2012).Instrumen dalampenelitian initerdiridari:

1.Kuesioneremotional focusedcoping

Kuesioneruntukmengetahuiemotionalfocusedcopingpadaremajakela

s XI Informatika Wali SongoSragen Jawa

Tengahmenggunakankuesioneryangdisusun dandikembangkanoleh

penelitisendiridenganmengacupadateoriFolkmanLazarus

menguraikanaspek-aspekEFCdalamWays ofCopingwithStressful

Situations (Umayya, 2006).Kisi-kisikuesioneremotional focused

copingpadaremajakelas XI SMK Wali Songo Informatika Sragen Jawa

Tengah.

Tabel3.2

Variabel Aspek Favourable Unfavorable Total

EFC Seking social

support

4,7,15,18 3,9,38,39 8

Distancing 8,10,20 6,24,28 6

Escape

avoidance

2,11,13,16,2

1

12,19,32,34,

40

10

Self control 5,23,,27,31 17,33 6

Accepting

responsibilty

1,25,36 22,30 5

Positive

reapprasial

14,26,29 35,37 5

Total 22 18 40

Jumlah pernyataan kuesioner emotional focused coping ada 34butir

dan pemberian skor digunakanskala Likertdengan skor sebagaiberikut:

Page 56: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

42

Skoringkuesioneremotional focusedcoping(Wawan, et al,2011) :

Tabel3.3

KategoriJawaban Skor ItemFavourable Skor ItemUnfavourable

Selalu/sangatsering 3 0 Sering(S) 2 1

Kadang-kadang(K) 1 2

Tidakpernah (TP) 0 3

2. Kuesioner depresi

SkalauntukmengetahuitingkatdepresipadaremajakelasXI

Informatika Wali Songo Sragen Jawa Tengah menggunakanskaladepresi

adaptasiBDI(beck depressioninventory)yangberjumlah21

butirdanpemberianskordigunakan skalaLikertdengan skor sebagaiberikut:

Tabel 3.4

3.6 Cara Pengumpulan Data

Sebelum melakukan penyusunan proposal penelitian,peneliti

melakukan studi pendahuluan pada bulan Agustus 2015 disertai surat

pengantar dari institusi yakni stikes Kusuma Husada Surakarta. Setelah itu

mencari data uji valid yang sudah baku oleh peneliti setelah penyusunan

proposal selesai ,maka dilakukan ujian proposal pada tanggal 26 Agustus

2015. Tahap pelaksanaan mengurus ijin penelitian di SMK Informatika

Wali Songo Sragen Jawa tengah dan menyerahkan surat tersebut kepada

Skoringskaladepresi Skor Item

Selalu/sangatsering 3

Sering(S) 2

Kadang-kadang(K) 1

Tidakpernah (TP) 0

Page 57: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

43

kepala Sekolah SMK Wali Songo waktu penelitian dilakukan pada bulan

Januari 2016 untuk mengetahui hubungan antara emotional focused coping

dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja kelas XI SMK informatika

Wali Songo Sragen Jawa tengah.

Peneliti memberikan kuosioner emotional focused coping dan skala

depresi kepada 92 responden siswa. Kemudian pengambilan kuosioner

diambil langsung oleh peneliti setelah diisi oleh responden saat itu juga,

Setelah kegiatanpengumpulan dataselanjutnyadilakukan pengeditan atau

penyuntingan dan pengelompokan data. Langkah selanjutnya yaitu analisa

data dengan menggunakan alat uji

statistikKorelasiKendallTau’s,menggunakanbantuanprogramkomputeruntuk

membuktikan hipotesayangtelah diuraikan di

atas.Penyajiandataditulisdalambentuk tabeldandilakukan pembahasan

dengan berbagai teori.Penulisanhasil akhiryaitumenuliskan

hasilpenelitiandanhasil analisadariujiKorelasiKendallTau’s,yang

disusunsecarasistematis kemudian dikelompokkan berdasarkan karakteristik

tertentu dan menginterpretasikanhasiltersebutberdasarkanlandasanteoriyang

telah digunakan, kemudianakhirnya menyimpulkanisi dari laporan

penelitian.

1. UjiValiditas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatualatukur dalam

melakukanfungsiukurnya(Sunyoto,2012).Pengujian

Page 58: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

validitasdigun

computerSPSS

Keterangan:

r = ko

korelasiprod

x = pertanyaa

y =skor total

n = jumlah re

Kriter

denganhargar

rsebutvalid se

validataugugur.

diabaikan.

Hasilu

dilakukan di SMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah terdiri dari 92

responden dengan r tabel (0,207). Kuesioner terdiri dari 34 item

pertanyaan tentang

validitas pada kolom corr

yang tidak valid kerena nilai r hasil < r tabel (0,207) yaitu nomer

3,12,13,14,15,18,21,25,27,29, dan 30 sehingga tersisa 23 pernyataan.

Kuosioner terdiri dari 21 item pertanyaan tentang depresi, dari hasil

unakankorelasiproductmomentdenganbantuan pro

SPSS, dengan rumus:

r = koefisien

iproductmoment

aan nomer tertentu

esponden

riaujivaliditasadalahapabilarhitung setelahdiba

artabelsamaataulebihbesarpadatarafsignifikasi,ma

ebaliknyarhitung lebihkecilr tabel makabutirters

ur.Itemyang tidakvaliddapatdiganti,dipe

lujivaliditas pada tanggal 28 november 2016, yang

dilakukan di SMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah terdiri dari 92

responden dengan r tabel (0,207). Kuesioner terdiri dari 34 item

pertanyaan tentang emotional focused coping, dari hasil tabel uji

validitas pada kolom correlation menunjukan terdapat 11 pertanyaan

yang tidak valid kerena nilai r hasil < r tabel (0,207) yaitu nomer

3,12,13,14,15,18,21,25,27,29, dan 30 sehingga tersisa 23 pernyataan.

Kuosioner terdiri dari 21 item pertanyaan tentang depresi, dari hasil

44

n program

andingkan

akabutirte

sebut tidak

erbaikiatau

pada tanggal 28 november 2016, yang

dilakukan di SMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah terdiri dari 92

responden dengan r tabel (0,207). Kuesioner terdiri dari 34 item

, dari hasil tabel uji

elation menunjukan terdapat 11 pertanyaan

yang tidak valid kerena nilai r hasil < r tabel (0,207) yaitu nomer

3,12,13,14,15,18,21,25,27,29, dan 30 sehingga tersisa 23 pernyataan.

Kuosioner terdiri dari 21 item pertanyaan tentang depresi, dari hasil

Page 59: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

tabel uji validitas pada kolom correlation menunjukan terdapat 1

pertanyaan yang tidak valid karena nilai r hasil < r tabel (0,207) yaitu

nomer 1 sehingga tersisa 20 pernyataan.

2. Ujireliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya (Sunyoto, 2012). Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan hasil yang akan dapat dipercaya juga.

Apabila jenis pernyataan menggunakan skala likert (1, 2, 3, 4) maka

tehnik uji yang digunakan adalah uji “

(Riyanto,2011).

Rumus Alpha:

Keterangan:

r11 =

k =

ab2

a2

t = Var

Untuk

masing

butirdigunaka

Jikakoefisienr

lebihbesardariko

ji validitas pada kolom correlation menunjukan terdapat 1

pertanyaan yang tidak valid karena nilai r hasil < r tabel (0,207) yaitu

nomer 1 sehingga tersisa 20 pernyataan.

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

ercaya (Sunyoto, 2012). Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan hasil yang akan dapat dipercaya juga.

Apabila jenis pernyataan menggunakan skala likert (1, 2, 3, 4) maka

tehnik uji yang digunakan adalah uji “Cronbach’s Alpha

(Riyanto,2011).

Alpha:

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Banyaknyabutir pertanyaan

2 = Jumlah varian butir

t = Varian total

ukmengetahuinilaireliabilitas daridatakuesion

anprogramkomputeruntukmengolahdatadalamku

nreliabilitas

rikoefisienpembanding(0,60)maka dapat

45

ji validitas pada kolom correlation menunjukan terdapat 1

pertanyaan yang tidak valid karena nilai r hasil < r tabel (0,207) yaitu

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

ercaya (Sunyoto, 2012). Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan hasil yang akan dapat dipercaya juga.

Apabila jenis pernyataan menggunakan skala likert (1, 2, 3, 4) maka

Cronbach’s Alpha”

onermasing-

uesioner.

tdikatakan

Page 60: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

46

kelompokvariabelyang mendukung sebuahfaktor relatif konsisten

bilapengukuran akan diulangduakaliataulebih.

Hasilujireliabilitas pada tanggal 28 November 2015, yang

dilakukan di SMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah diperoleh nilai

“Cronbach’s Alpha” untuk seluruh butir pernyataan variabel emotional

focused coping sebesar 0,742. Alpha pembanding ditetapkan 0,60

(Sunyoto, 2012) maka 0,742 > 0,60 yang berarti menunjukan bahwa

23 item pernyataan tentang emotional focused coping tersebut reliabel

untuk dijadikan instrumen penelitian, dan pernyataan variabel depresi

sebesar 0,886 > 0,60 yang berarti menunjukan bahwa 20 item

pertanyaan tentang depresi tersebut reliabel untuk dijadikan instrumen

penelitian.

3.7 TeknikPengolahanData dan Analisa Data

3.7.1 TeknikPengolahanData

Programstatistikyang akandigunakandalampengolahanadalah

menggunakan program komputer SPSS. Adapun prosesdalam

pengolahan datamenurutNotoatmodjo (2012), yaitu:

1. Editing(pemeriksaandata)

merupakankegiatanuntukpengecekandan perbaikanisian formuliratau

kuesioner tersebut.

2. Coding(pemberiankode)yaitumengubahdataberbentukkalimatatau

huruf menjadidata angka atau bilangan.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

47

3. DataEntry(memasukkandata)atauprocessing

tahappengolahandata dimana jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang

dalambentuk“kode”(angkaatauhuruf)dimasukkankedalamprogramat

au“software”komputer.

4.Cleaning(pembersihandata)

mengecekkembalidatauntukmelihat kemungkinan adanyakesalahan

kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

3.8. MetodeAnalisis Data

1. Analisis univariat

Analisisunivariatdilakukanbertujuanuntukmenganalisis tiap-tiap

variablesehingga terdistribusifrekuensidan dapatdiketahuisetiap

variabelnya,sertamemudahkaninterpretasidatahasilpenelitian. Analisa

univariat dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, emotional

focused coping, depresi danpadaanalisis

univariat,datayangdiperolehdarihasilpengumpulandapat disajikan

dalambentuk tabeldistribusifrekuensi,ukuran tendensisentral atau grafik

(Saryono, 2008).

2. Analisis bivariate

Analisisbivariatedipergunakanuntuk menerangkankeeratan

hubunganantaraduavariable emotional focused coping dengan

Page 62: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

48

DepresiDatayang telah diolahkemudiandianalisis secaradengan

ujikorelasiKendall-tau karena respondennyalebih

dari30(Sunyoto,2012).Menurut Sugiyono (2010) Kendall’s Tau adalah

salah satu uji statistik non parametrik untuk menguji hipotesis asosiatif

dimana jenis data yang dikorelasikan adalah jenis data ordinal,serta data

kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal, sehingga dalam

penelitian ini peneliti tidak perlu melakukan uji normalitas

data.Adapunrumusdarikorelasi Kendall-Tauadalah sebagaiberikut:

� = ΣA−ΣB�(�−1)2

Keterangan:

�= Koefisien korelasiKendall-tau yangbesarnya(–1 < 0 <1)

∑A = Jumlah rangkingatas

∑B = Jumlah rangkingbawah

N = Jumlah anggotasampel

Ujisignifikansikoefisienkorelasimenggunakanrumusz,karena

distribusinya mendekatidistribusinormal.Rumusnya:

Ζ = ��(�� )

!�(�")

Tabel3.5

KategoriKoefisienKorelasi

KoefisienKorelasi Kategori

0,00-0,199 SangatRendah

0,20-0,399 Rendah

Page 63: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

49

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 SangatKuat

Sumber: Sugiyono, 2010

3.9 Etika Penelitian

3.9.1 Persetujuan riset (Informed Concent)

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan, tujuannya agar responden

mengerti maksud dan tujuan penelitian, jika responden bersedia maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan maka responden

tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.

3.9.2Anonimity

Anominity digunakan untuk menjaga kerahasiaan dalam

penelitian ini. Peneliti tidak akan mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data. Penulis akan di cantumkan inisial dan memberi

nomor pada masing-masing lembar pengumpulan data.

3.9.3 Confidentiality

Semua informasi data yang didapat dari sampel penelitian

dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

akan disajikan dalam hasil penelitian.

3.9.4 Justice

Setiap responden harus diperlakukan adil dan peneliti

memastikan distribusi keuntungan dan kerugiannya terdistribusi rata.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SMK Wali Songo pada tanggal 23 januari 2016

data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu menggunakan

Kuesioner.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara emotional

focused coping dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja kelas XI informatika

di SMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah yang berjumlah 92 remaja. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:

4.1 Analisa Univariat

Analisis univariat adalah suatu kegiatan untuk menjelaskan

ataumendeskripsikan suatu karakteristik masing-masing variabel yang

ditelitidengan menggunakan angka ataupun nilai jumlah dan presentase masing-

masing kategorik ditiap variabel dengan mengeluarkan distribusi frekuensi,

sehingga dapat menjadi informasi yang berguna.

4.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan perempuan

umur sekitar 17-18 tahun di SMK Wali Songo Sragen Jawa Tengah,

dengan uraian sebagai berikut:

Page 65: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

51

4.1.1.1 Karakteristikresponden berdasarkan jenis kelamin

Tabel4.1 Distribusifrekuensijenis kelamin padaremajakelasXISMK

Walisongo Sragen Jawa Tengah tahun 2016 (n = 92)

JenisKelamin Frekuensi Prosentase(%)

Laki-laki 52 56,5

Perempuan 40 43,5

Total 92 100

Sumber:data primer, diolahSPSS 2016

Berdasarkandatayang tercantumdalam Tabel4.1diatas,dapat

diketahuibahwasebagian besar responden adalah laki-laki, yaitu

sebanyak52remaja(56,5%)sedangkansisanyaadalahperempuansebany

ak40remaja(43,5%)dari data di atas diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah berjenis kelamin laki-laki.

4.1.1.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel4.2 Distribusifrekuensiusia padaremajakelasXI SMK

Walisongo Sragen Jawa Tengah tahun 2016 (n = 92)

Usia Frekuensi Prosentase (%)

17 tahun 65 70,7

18 tahun 27 29,3

Total 92 100

Sumber:data primer, diolah SPSS2016

Berdasarkan data yang tercantum pada tabel 4.2 bahwa usia

responden 17 tahun yaitu sebesar 65 atau 70,7% dan usia responden

18 tahun sebesar 27 orang atau 29,3% sehingga

dapatdiketahuibahwasebagianbesar responden

berusia17tahun,yaitusejumlah65 atau 70,7%.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

52

4.1.2Emotional focused coping (EFC) remaja

Tabel4.3 Distribusifrekuensiresponden berdasarkanemotionalfocused

copingremajakelasXI SMK Walisongo Sragen Jawa Tengah

( n = 92)

No Emotional

Focused Coping

Frekuensi

Prosentase (%)

1 Tinggi 5 5,4

2 Sedang 75 81,5

3 Rendah 12 13

Jumlah 92 100

Sumber: data primer, diolah SPSS 2016

Berdasarkantabel4.3diatas dapatdisimpulkanbahwasebagian

besarremajaKelasXI SMK Walisongo Sragen termasuk dalam kategori

emotional focused coping tinggi yaitu sebesar 5 orang atau 5,4%, kategori

sedang sebesar 75 orang atau 81,5% dan kategori rendah sebesar 12 orang

atau 13%. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa remaja

dengan emotional focused coping sedang merupakan responden

terbanyak yaitu sebesar 75 orang atau 81,5%.

4.1.3 Depresitekanan lingkungan

Depresimerupakansuatutanda-tandayang

menujukearahgangguanjiwadepresiyang dialamiolehremaja,yangdiukur

menggunakan kuesioner dengan kategoridepresiberat, sedang, ringan.

DistribusidepresiremajakelasXISMK Walisongo Sragen Jawa

Tengah,yaitu:

Page 67: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

53

Tabel4.4 Distribusifrekuensiresponden berdasarkan depresitekanan

lingkungan remajakelas XISMK Walisongo Sragen Jawa

Tengah tahun 2016 ( n = 92)

No Depresi Frekuensi Prosentase (%)

1 Berat 7 7,6

2 Sedang 66 71,7

3 Ringan 19 20,7

Jumlah 92 100

Sumber: data primer, diolah SPSS 2016

Berdasarkantabel4.4diatas dapatdisimpulkanbahwasebagian

besarremajaKelas XISMK Walisongo Sragen Jawa Tengah Tahun 2016

diketahui sebagai data berikut: remaja dengan depresi tekanan lingkungan

kategori beratberjumlah7atau 7,6%, remaja dengan depresi tekanan

lingkungan kategori sedang berjumlah66 atau 71,7% dan depresi tekanan

lingkungan kategori ringan adalah berjumlah 19atau20,7%.

4.2 Analisa Bivariat

Tabel4.5 Hasil uji Kendall Tau tentang hubungan emotional focused

copingdengandepresi tekanan lingkungan remajakelas XISMK

Walisongo Sragen Jawa Tengah tahun 2016. Hasil analisa bivariat pada

penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Kategori Nilai Asymp.Sig.(2sided)

Kendall's Tau 0.790 0.000

Sumber: data primer, diolah SPSS 2016

Berdasarkanhasilanalisis korelasiKendall’sTaupadatabel4.5di

atas,makadapatdiketahuibahwakoefisienkorelasiyangdihasilkansebesar0,790

padasignifikansi(sig. p0,000), dimanasignifikansitersebutkurang

dariα5%(0,000<0,05)dengandemikianadahubungankuat yang signifikan

Page 68: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

54

antaraemotionalfocusedcopingdengandepresipadaremajakelas XISMK

Walisongo Sragen Jawa Tengah Tahun 2016, sehingga hubungan

antarakeduavariabel tersebut adalahberlawanan, artinyasemakin

tinggiemotionalfocusedcopingremaja makasemakinringandepresiyang

terjadipadaremajadan jugasebaliknya.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

55

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 52 remaja (56,5%)

sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak 40 remaja (43,5%)

dari data di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah

berjenis kelamin laki-laki. Data dari WHO yang mendukung

penelitian ini, memperkirakan bahwa sekitar 121 juta manusia di

muka bumi ini menderita depresi, dimana dari jumlah itu 5,8%

penderita adalah laki-laki sedangkan 9,5% penderita adalah

perempuan (Astuty,et al, 2008).

Dominan mengalami gangguan jiwa depresi adalah perempuan

khususnya remaja mempunyai resiko yang lebih besar untuk

mengalami depresi, berdasarkan beberapa penelitian dan berdasarkan

teori dikatakan bahwa pria dan wanita memiliki cara yang berbeda

dalam menghadapi suatu masalah, dimana wanita cenderung

mengalami kelelahan emosi dibandingkan laki-laki (Asih, 2006).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh

ibrahim (2002) terhadap 158 siswa dan siswi perempuan didelapan

Page 70: HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL FOCUSED COPINGdigilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-yulisetiow... · dengan depresi tekanan lingkungan pada remaja di SMK Informatika Wali

56

SMU Negeri di jakarta, yaitu berusia 15-20 tahun. Angka depresi pada

siswa-siswi tersebut 14,58% laki-laki dan 15,25% perempuan.

5.1.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pula bahwa usia

responden 17 tahun yaitu sebesar 65 atau 70,7% dan usia responden

18 tahun sebesar 27 orang atau 29,3% sehingga dapat diketahui bahwa

sebagian besar responden berusia 17 tahun, yaitu sejumlah 65 atau

70,7%. Usia remaja 15-20 tahun, dinamakan masa kesempurnaan

remaja (adolescence proper) dan merupakan puncak perkembangan

emosi. Dalam tahap ini terjadi perubahan mementingkan diri sendiri,

mencerminkan kebudayaan modern yang penuh gejolak akibat

pertentangan nilai-nilai sosial(Sukmawati& Yuniati, 2007) .

Penelitian ini sejalan dengan penelitian tentang hubungan

perfeksionisme, harga diri, dan kecenderungan depresi pada remaja

akhir yang dilakukan oleh (Anindito aditomo & Sofia retnowati,

2006), dengan hasil yang didapatkan bahwa karakteristik usia

responden paling banyak berusia muda yaitu usia dibawah 25 tahun

sebanyak 77 responden.

Usia 17-18 remaja banyak yang menggunakan emotional

focused coping, mengatakan bahwa remaja yang mempunyai sikap

optimis yang rendah dalam kehidupan sehari-hari, akan

mudahcenderung untukdepresiyang

ditunjukkandengankecemasandantidak