hotel roja resort lhoknga aceh besar

6
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN, VOLUME 1, NO.1, 2017, hal 49 4 HOTEL RESORT LHOKNGA ACEH BESAR Roja Apriadi 1 , Evalina Z 2 ., Muhammad Haiqal 2 . 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala 2 Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Alamat Email penulis: [email protected] Abstrak Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi wisata bahari yang besar. Indonesia memiliki banyak pantai dengan pemandangan dan alam bawah laut yang indah. Salah satu objek wisata yang terkenal adalah wisata Pantai Lampuuk yang terletak di Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kecamatan Lhoknga. Banyaknya kunjungan wisatawan dan besarnya potensi wisata di kawasan Pantai Lampuuk menjadi inspirasi dalam perencanaan dan perancangan hotel resort berbintang tiga di kawasan Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga. Hotel Resort ini dibangun dengan maksud untuk memanfaatkan, memaksimalkan dan memajukan potensi wisata kawasan Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga serta meningkatkan perekonomian pariwisata di Aceh Besar. Kata kunci: Hotel Resort, Lhoknga, Aceh Besar, Arsitektur Tropis Abstract Indonesia is an archipelagic country with great marine tourism potential. Indonesia has many beaches with beautiful scenery and underwater scenery. One of the famous tourist attraction is Lampuuk Beach, it is located in Aceh Province, Aceh Besar District, Lhoknga. The number of tourist visits and the tourism potential in the Lampuuk Beach is an inspiration in the planning and designing of three-star resort hotels in the area of Lampuuk Beach, Lhoknga district. This Hotel Resort is built with the intention to utilize, maximize and to promote the potential of Lampuuk Beach, Lhoknga District and to improve the tourism economy in Aceh Besar. Keywords: Hotel Resort, Lhoknga, Aceh Besar, Tropical Architecture 1. Pendahuluan Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki sejumlah daya tarik wisata paling banyak didaerah pesisir pantai. Hal ini juga berlaku bagi provinsi Aceh yang berada di ujung paling barat pulau Sumatera. Diseluruh kawasan provinsi Aceh, beberapa kabupatennya dibatasi oleh pesisir pantai. Namun demikian, diantara sekian banyak pesisir yang terdapat pada beberapa kabupaten tersebut, pesisir yang paling banyak dikunjungi adalah pesisir pantai yang terletak dalam teritorial pemerintahan kabupaten Aceh Besar. Tercatat di BPS Aceh tahun 2014 bahwa kabupaten Aceh Besar pada tahun 2011 dikunjungi oleh wisatawan mancanegara sebanyak 12.630 orang, dan mengalami peningkatan sebanyak 1,464% pada tahun 2012 dan meningkat drastis pada tahun 2013 dengan peningkatan sebanyak 24,88%. Sementara itu, wisatawan domestik yang datang ke Aceh Besar pada tahun 2011 sebanyak 46.420 orang, dan mengalami penurunan drastis pada tahun 2012 sebanyak 79,59% dan kembali naik 191,55 pada tahun 2013 [1]. Berdasarkan data tersebut, maka sangatlah penting dibangun penginapan bagi wisatawan tersebut yang terletak berdekatan dengan area wisata itu sendiri. Adapun wisata pesisir pantai yang paling banyak dikunjungi di Aceh Besar adalah pesisir pantai Lampuuk yang terletak dikecamatan Lhoknga. Hal ini disebabkan oleh pesisir pantai yang indah, tinggi dan kecepatan gelombang yang potensial untuk aktifitas surfing, sejarah yang kental tentang dahsyatnya Tsunami, dan juga suguhan pemandangan perbukitan disekitar lokasi wisata yang asri. Oleh karena itu, jenis penginapan yang paling cocok dibangun dikawasan ini adalah hotel resort yang berbasi bintang 3, yaitu hotel yang mengandalkan potensi alam sekitar sebagai daya tarik pengunjung untuk menggunakan fasilitasnya. Dengan pembangunan hotel resort ini, diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke wisata pesisir pantai Lampuuk dan menginap dihotel resort ini serta dapat memberikan kontribusi yang mendukung sektor pariwisata Lhoknga Aceh Besar. 2. Metode Perancangan Adapun metode yang dilakukan dalam bentuk pengenalan masalah yang lebih berfokus pada hal yang lebih khusus untuk mencari penyelesaian yang lebih tepat. Dalam hal ini metode perancangan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar. yang dilakukan untuk

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HOTEL Roja RESORT LHOKNGA ACEH BESAR

JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN,    VOLUME  1,  NO.1,  2017,  hal  4-­‐9  

 

4  

HOTEL RESORT LHOKNGA ACEH BESAR

Roja Apriadi1, Evalina Z2., Muhammad Haiqal2. 1Mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

2Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Alamat Email penulis: [email protected]

Abstrak

Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi wisata bahari yang besar. Indonesia memiliki banyak pantai dengan pemandangan dan alam bawah laut yang indah. Salah satu objek wisata yang terkenal adalah wisata Pantai Lampuuk yang terletak di Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kecamatan Lhoknga. Banyaknya kunjungan wisatawan dan besarnya potensi wisata di kawasan Pantai Lampuuk menjadi inspirasi dalam perencanaan dan perancangan hotel resort berbintang tiga di kawasan Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga. Hotel Resort ini dibangun dengan maksud untuk memanfaatkan, memaksimalkan dan memajukan potensi wisata kawasan Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga serta meningkatkan perekonomian pariwisata di Aceh Besar. Kata kunci: Hotel Resort, Lhoknga, Aceh Besar, Arsitektur Tropis

Abstract

Indonesia is an archipelagic country with great marine tourism potential. Indonesia has many beaches with beautiful scenery and underwater scenery. One of the famous tourist attraction is Lampuuk Beach, it is located in Aceh Province, Aceh Besar District, Lhoknga. The number of tourist visits and the tourism potential in the Lampuuk Beach is an inspiration in the planning and designing of three-star resort hotels in the area of Lampuuk Beach, Lhoknga district. This Hotel Resort is built with the intention to utilize, maximize and to promote the potential of Lampuuk Beach, Lhoknga District and to improve the tourism economy in Aceh Besar. Keywords: Hotel Resort, Lhoknga, Aceh Besar, Tropical Architecture

1. Pendahuluan

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki sejumlah daya tarik wisata paling banyak didaerah pesisir pantai. Hal ini juga berlaku bagi provinsi Aceh yang berada di ujung paling barat pulau Sumatera.

Diseluruh kawasan provinsi Aceh, beberapa kabupatennya dibatasi oleh pesisir pantai. Namun demikian, diantara sekian banyak pesisir yang terdapat pada beberapa kabupaten tersebut, pesisir yang paling banyak dikunjungi adalah pesisir pantai yang terletak dalam teritorial pemerintahan kabupaten Aceh Besar.

Tercatat di BPS Aceh tahun 2014 bahwa kabupaten Aceh Besar pada tahun 2011 dikunjungi oleh wisatawan mancanegara sebanyak 12.630 orang, dan mengalami peningkatan sebanyak 1,464% pada tahun 2012 dan meningkat drastis pada tahun 2013 dengan peningkatan sebanyak 24,88%. Sementara itu, wisatawan domestik yang datang ke Aceh Besar pada tahun 2011 sebanyak 46.420 orang, dan mengalami penurunan drastis pada tahun 2012 sebanyak 79,59% dan kembali naik 191,55 pada tahun 2013 [1].

Berdasarkan data tersebut, maka sangatlah penting dibangun penginapan bagi wisatawan tersebut yang terletak berdekatan dengan area wisata itu sendiri. Adapun wisata pesisir pantai yang paling banyak

dikunjungi di Aceh Besar adalah pesisir pantai Lampuuk yang terletak dikecamatan Lhoknga. Hal ini disebabkan oleh pesisir pantai yang indah, tinggi dan kecepatan gelombang yang potensial untuk aktifitas surfing, sejarah yang kental tentang dahsyatnya Tsunami, dan juga suguhan pemandangan perbukitan disekitar lokasi wisata yang asri.

Oleh karena itu, jenis penginapan yang paling cocok dibangun dikawasan ini adalah hotel resort yang berbasi bintang 3, yaitu hotel yang mengandalkan potensi alam sekitar sebagai daya tarik pengunjung untuk menggunakan fasilitasnya. Dengan pembangunan hotel resort ini, diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke wisata pesisir pantai Lampuuk dan menginap dihotel resort ini serta dapat memberikan kontribusi yang mendukung sektor pariwisata Lhoknga Aceh Besar.

2. Metode Perancangan

Adapun metode yang dilakukan dalam bentuk pengenalan masalah yang lebih berfokus pada hal yang lebih khusus untuk mencari penyelesaian yang lebih tepat. Dalam hal ini metode perancangan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar. yang dilakukan untuk

Page 2: HOTEL Roja RESORT LHOKNGA ACEH BESAR

URNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN,    VOLUME  1,  No.1,  hal  4-­‐1  

5  

mendapatkan pemecahan permasalahan dilakukan berdasarkan:

1. Studi Objek Dalam proses perancangan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar perlu di lakukan dengan pendekatan sebuah objek-objek studi banding bangunan sejenis untuk mendapatkan data-data yang lengkap.

2. Studi lokasi Studi lapangan langsung ke lokasi lahan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi proyek tersebut disertai dengan mengadakan studi literatur sebagai penambah dari data-data yang didapat di lokasi proyek tersebut.

3. Analisis Perancangan Dalam perancangan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar ini harus dilakukan analisis dalam mendesain, adapun analisis yang dilakukan yaitu fungsi bangunan, kebutuhan bangunan, dan potensi site sehingga data yang didapat bisa mempermudah proses perancangan .

3. Kajian objek

Dalam Keputusan Menteri Parpostel no Kmc94/HK103/MPPT 1987 Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara kormesial [3].

Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang

sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya.

Jadi dapat disimpulkan Hotel Resort adalah tempat

yang dilengkapi dengan fasilitas penginapan dan fasilitas rekreasi yang memiliki potensi. 4. Kajian tema

Tema perancangan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar menerapkan tema arsitektur tropis. Adapun tema arsitektur dapat mengatasi masalah-masalah iklim tropis yaitu musim hujan dan musim kemarau di Aceh Besar.

Menurut A.C. Antoniades Poetics of Architecture:

Theory of Design Arsitektur adalah indeks budaya yang mempunyai wujud berbeda pada masyarakat yang berbeda

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tropis

adalah daerah di yang terletak di sekitar garis khatulistiwa dan beriklim panas. Kata tropis berasal dari bahasa Yunani, yaitu tropos yang berarti berputar, karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis balik dan area ini terletak di antara 23.5° LU dan 23.5° LS.

Menurut Tri Harso Karyono, pakar bangunan tropis Indonesia wujud arsitektur tropis lebih mengarah pada pemecahan persoalan yang ditimbulkan iklim tropis, seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan, dan kelembaban tinggi. Bangunan dapat bercorak, bergaya, atau berwarna apa saja. Tapi dengan syarat, desain bangunan itu dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi kondisi yang nyaman bagi manusia. Kriterianya yaitu fluktuasi suhu ruang, fluktuasi kelembaban, intensitas cahaya, aliran atau kecepatan udara, adakah air hujan masuk bangunan, serta adakah terik matahari mengganggu penghuni dalam bangunan. Dengan menerapkan tema arsitektur tropis dapat menghadirkan rasa nyaman terhadap bangunan yang dihuni oleh pengguna hotel resort terhadap masalah-masalah suhu ruang, fluktuasi kelembaban, intensitas cahaya, aliran atau kecepatan udara, air hujan masuk bangunan, serta terik matahari yang mengganggu penghuni dalam bangunan..

5. Kajian lokasi

Lokasi site pada perancangan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar ini berada di Jln. Babah Dua Pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar dengan luasan lahan 3,5 ha. Adapun site disesuaikan dengan berdasarkan aturan RTRW Aceh Besar Tahun 2012-2032 ini adalah peraturan mengenai lahan yang di rencanakan, berdasarkan RTRW Aceh Besar tapak diperuntukan sebagai kawasan wisata, dimana tapak memiliki potensi untuk menunjang kegiatan pariwisata di Aceh Besar [2].

   

 

 

 

 

Gambar 1 Lokasi Site Perancangan

Page 3: HOTEL Roja RESORT LHOKNGA ACEH BESAR

JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN,    VOLUME  1,  NO.1,  2017,  hal  4-­‐9  

 

6  

 

 

 

 

 

 

Gambar 2 Batasan Site

6. Program Ruang

Ada beberapa zona yang di bagi menurut kebutuhan dan fungsi ruang dari peletakkan antar zona tersebut dan dibawah ini adalah penjelasan area-area yang akan di sesuaikan dalam rancangan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar :

• Zona publik : Parkir, open plaza, lobby. • Zona semi privat : Unit Pengelola, area

rekreasi dan penunjang • Zona privat : Unit penginapan • Zona service, ruang service dan gudang.

 7. Konsep Perancangan  

Dalam merancang sebuah bangunan Hotel Resort

Lhoknga Aceh Besar dibutuhkan analisa konsep terlebih dahulu, agar memenuhi kenyamanan bagi pengguna Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar ini :

7.1 Sirkulasi

Sirkulasi pada dasarnya terbagi atas dua sirkulasi dalam bangunan dan sirkulasi luar bangunan. Untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan dan diterapkan dalam konsep perancangan ini, antara lain yaitu :

Sirkulasi ruang dalam bangunan :

• Sirkulasi vertical : Bertujuan untuk menghubungkan antara ruang yang satu dengan yang lainnya pada lantai yang berbeda, sirkulasi ini dapat berupa tangga dan ramp.

• Sirkulasi horizontal : Sirkulasi yang mengarahkan pengunjung dan pengolala untuk mengitari ruangan.

Sirkulasi ruang luar bangunan :

• Terciptanya sirkulasi yang searah.

• Lebar jalan cukup untuk dilalui kendaraan roda empat sekitar 5m hingga 6m.

• Jalur kendaraan mengarahkan ke area parkir. • Rambu – rambu atau vegetasi dijadikan sebagai

pengarah jalan. • Parkir roda empat dan roda dua dipisah. • Tersedianya pedestrian sebagai jalur pejalan

kaki. Pedestrian dibedakan tinggi antara muka jalan dari jalur kendaraan untuk mencegah terjadinya kecelakaan,dan terdapatnya vegetasi sepanjang jalur agar tidak terasa panas matahari.

7.2 Konsep Bentuk / Wujud

Konsep bentuk diambil dari ornamen Rumah Adat Tradisional Aceh yang diterapkan kedalam fasad dan tolak angin pada perancangan hotel resort di Lhoknga.

Gambar 3 Konsep Bentuk / Wujud

Rumah Aceh adalah rumah yang memiliki unsur adat budaya aceh dan identik dengan ke islamannya (religius). Rumah Aceh bukan sekadar tempat hunian, tetapi merupakan ekspresi keyakinan terhadap Tuhan dan adaptasi terhadap alam. Oleh karena itu, melalui Rumoh Aceh kita dapat melihat budaya, pola hidup, dan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat Aceh. 7.3 Konsep Tata Hijau

Tanaman secara fisiologis bersifat menetralisir keadaan lingkungan. Dengan kemampuan tersebut, maka tanaman dalam tata hijau memiliki fungsi sebagai berikut :

• Tanaman pengarah, tanaman yang ditempatkan di jalur masuk site dan keluar site. Tanaman yang digunakan adalah tanaman palem. Jarak yang bisa di terapkan pada satu tanaman ke tanaman yang lain antara 4-6 meter.

• Tanaman hias, tanaman indah yang dapat

ditempatkan pada plaza serta area kolam. Jenis tanaman yaitu ruellia, dan lain – lain.

• Tanaman Pelindung, umumnya di gunakan

untuk tanaman berteduh, ketinggian pada tanaman ini biasanya 6- 15 meter. Seperti

Page 4: HOTEL Roja RESORT LHOKNGA ACEH BESAR

URNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN,    VOLUME  1,  No.1,  hal  4-­‐1  

7  

pohon ketapang yang diletakkan pada area parkir terbuka.

• Tanaman Penutup , tanaman yang fungsinya

penutup tanah. Jenis tanaman digunakan adalah rumput gajah.

Sedangkan untuk melengkapi penataan lansekap

pada bangunan Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar ini, antara lain :

• Plaza, sebagai pembatas diantara massa bangunan serta tempat untuk mendapatkan udara segar.

• Pedistrian dan perkerasan, sebagai tempat jalur sirkulasi untuk penjalan kaki di dalam tapak. Material yang digunakan adalah paving stone.

• Lampu taman dan lampu jalan, sebagai penerangan dalam tapak

• Parkir, sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan.

7.4 Konsep Utilitas

air Bersih

Penggunaan air bersih sangatlah penting bagi hotel resort, sumber air bersih di ambil dari PDAM dan sumur bor.

Gambar 3 Skema distribusi air bersih

Air Kotor

Air kotor berasal dari kegiatan manasuia seperti mencuci tangan, mandi, dll. Sistem pembuangan air kotor dilakukan dengan penyaluran ke bak kontorl lalu ke roil kota.

Gambar 4 Skema distribusi air kotor

Kotoran

Sistem penyaluran kotoran melalui bak kontrol lalu menuju septictank dan roil kota. Sumber kotoran berasal dari pembungan air besar manusia yang dilakukan di toilet.

Gambar 5 Skema distribusi kotoran

Instalasi Listrik

Sumber listrik berasal dari perusahaan lisrik negara (PLN) dan generator. Genertor untuk mengatisipasi terjadi nya listrik padam pada PLN

Sgambar 6 Skema instalasi listrik

Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah pada bangunan hotel resort ini dilakukan pada malam hari, agar tidak mengganggu kenyaman hotel resort ini.

Gambar 7 Skema sistem pembuangan sampah

Penangkal Petir

Pada bangunan hotel resort ini menggunakan sistem penangkal petir evo franklin, alat penangkal petir ini merupakan penangkal petir modern dengan menggunakan sistem E.S.E (Early Streamer Emision). Sistem E.S.E bekerja secara aktif dengan cara melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir. Tipe penangkal petir evo franklin yang digunakan pada Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar ini yaitu :

• Evo Franklin, type : EF-85, radius : ±85m, pada ketinggian : 17m

• Evo Franklin, type : EF-60, radius : ±60m, pada ketinggian : 12m

Pencegahan Bahaya Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting yang disediakan di hotel resort ini sebagai preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler (spinkler otomatis) dengan luasan satu titik sprinkler 4m², sistem hydrant dengan jarak maksimal pipa kebakaran 30m setiap satu box hydrant, dan Fire Extinguisher di setiap box hydrant.

Sistem Pencahayaan

Page 5: HOTEL Roja RESORT LHOKNGA ACEH BESAR

JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN,    VOLUME  1,  NO.1,  2017,  hal  4-­‐9  

 

8  

Pencahayaan pada suatu bangunan sangatlah penting untuk menerangi sebuah bangunan. Pada Bangunan hotel resort ini menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Untuk dapat memaksimalkan pencahayaan alami yang masuk ke dalam bangunan dapat dilakukan dengan memberikan bukaan yang cukup lebar dan banyak, agar sinar matahari dapat masuk ke dalam bangunan. Sedangkan untuk pencahayaan buatan menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED untuk menerangi ruangan yang sulit di capai oleh pencahayaan alami. Sistem Penghawaan

Dalam perancangan hotel resort ini menggunakan

sistem penghawaan buatan dan alami. Penghawaan buatan menggunakan sistem teknologi yaitu air conditioner atau lebih disebut dengan AC, adapun jenis AC yang digunakan adalah AC Split. Sedangkan penghawaan alami menggunakan sistem bukaan sirkulasi yang maksimal dan memanfaatkan vegetasi di sekitar tapak hotel resort.

7.5 Konsep Struktur

Untuk sistem struktur kontruksi pada bangunan hotel resort ini yaitu : Struktur Pondasi Struktur pondasi merupakan elemen struktur paling bawah dari sebuah bangunan yang berfungsi sebagai penyalur beban yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang terdapat diatasnya (struktur badan dan atap). Adapun jenis pondasi yang di gunakan pada Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar ini adalah pondasi tapak semuran dan pondasi menerus. Jenis pemilihan pondasi tersebut berdasarkan data-data kondisi pada tapak perancangan.  

Struktur Badan Bangunan

Struktur badan bangunan hotel resort serta bangunan penunjang lainnya menggunakan struktur rangka kaku (rigid frame). Struktur rangka kaku adalah struktur yang terdiri atas elemen-elemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif di antara elemen struktur yang dihubungkannya.

Struktur Atap

Struktur yang digunakan untuk atap adalah struktur baja ringan, dan bentukan atap yaitu atap pelana. Dikarenakan dengan mempertimbangkan daerah Aceh Besar yang memiliki iklim tropis.

8. Hasil Rancangan

Gambar 8 Layout Plam

Gambar 9 Denah Hotel

Gambar 10 Tampak Depan Hotel

Gambar 11 Tampak Depan Suite Room dan Family Room

Gambar 12 Tampak Depan Restaurant dan Bar

Page 6: HOTEL Roja RESORT LHOKNGA ACEH BESAR

URNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN,    VOLUME  1,  No.1,  hal  4-­‐1  

9  

Gambar 13 Tampak Depan Gudang Makanan, Minuman, Alat

dan Laundry

Gambar 14 Perspektif Eksterior

Gambar 15 Perspektif Interior Loby Hotel

9. Kesimpulan

Negara Indonesia adalah negara yang memilki banyak potensi alam setiap daerahnya khususnya Provinsi Aceh. Dengan Potensi tersebut maka munculah gagasan dalam pembangunan sebuah bangunan Hotel Resort dengan tujuan meningkatkan daya tarik terhadap wisatawan yang datang ke daerah Provinsi Aceh untuk menikmati potensi alam serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh.

Pembangunan Hotel Resort yang berada di Jln. Babah Dua, Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar ini dibangun dengan aspek standar perancangan, serta hasil studi banding, studi literatur dan analisis di lokasi tapak perancangan . Hotel Resort di bangun dengan konsep tradional serta bertema arsitektur tropis, dimana pengguna nya dapat menikmati potensi alam seta indah nya pemadangan alam tanpagangguan dzzxaaari permasalahan cuaca iklim tropis.

Material yang digunakan pada perancangan Hotel Resort ini terbuat dari bahan yang aman dan berkualitas standar perancangan. Material yang dipilih sesuai dengan iklim tropis pada daerah Aceh, sehingga penggunanya terasa nyaman.

Dengan pembanguna Hotel Resort Lhoknga Aceh Besar dapat memajukan perkembangan wisata pada Provinsi Aceh.

Adapun hasil perancangan ini masih dapat dikembangkan lebih jauh untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik,oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima kritik, saran dan masukan dari pembaca.

Daftar Pustaka

[1] Aceh Dalam Angka 2014. BPS Aceh

[2] RTRW Aceh Besar Tahun 2012-2032

[3] Keputusan Menteri Parpostel no. Kmc94 / HK103 / MPPT 1987