hormon

30
HORMON (Dr. I Dewa Ayu Susilawati, drg. M. Kes) Tujuan Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian hormon 2. Menjelaskan klasifikasi hormon 3. Menjelaskan mekanisme kerja hormon

Upload: bimbiy

Post on 18-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

hormon

TRANSCRIPT

Page 1: Hormon

HORMON(Dr. I Dewa Ayu Susilawati, drg. M. Kes)

TujuanSetelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:1. Menjelaskan pengertian hormon2. Menjelaskan klasifikasi hormon3. Menjelaskan mekanisme kerja hormon

Page 2: Hormon

• Hormon merupakan molekul signal yang berperan mengkoordinasikan proses-proses selular.

• Pada organism multiselular hormon berperan mengkoordinasikan berbagai fungsi organ hormon merupakan alat komunikasi khemikal (komunikasi menggunakan signal kimia)

Page 3: Hormon

• Sel-sel dapat saling berkomunikasi dengan mengirimkan signal kimia, yaitu berupa molekul-molekul yang diekskresikan oleh suatu sel yang kemudian terikat pada reseptor membran plasma atau dalam sitoplasma sel target. Selanjutnya reseptor berperan dalam produksi signal intrasel untuk membangkitkan respons fisiologikal pada sel target.

Page 4: Hormon

HORMON (molekul-molekul signal =ekstraselular signal (first messenger)

RESEPTOR HORMON

PRODUKSI SIGNAL INTRASEL

RESPONS FISIOLOGIKAL SEL TARGET

Page 5: Hormon

• Fungsi fisiologikal HORMON- Homeostasis- Reproduction- Growth and development- Maintenance of internal environment- Production, utilization and storage of energy

Page 6: Hormon

• Istilah hormone dulunya hormone endokrin, • kini pengertian hormone hormon-hormon

lokal : parakrin, autokrin dan juxtakrin. • Endokrin merujuk pada molekul kimia yang disekresi

ke dalam darah dan sel targetnya terletak jauh dari sel sekretori.

• Hormone parakrin memiliki target sel di sekitar sel sekretori, beberapa sitokin dan neurotransmitter berefek parakrin.

• Hormon autokrin disekresi suatu sel dan aksinya mempengaruhi sel itu sendiri.

• juxtakrin adalah jenis komunikasi interselular yang melibatkan sel-sel yang letaknya berdempetan

Page 7: Hormon

Klasifikasi dan garis besar mekanisme kerja

• Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia, sifat kelarutannya, lokasi reseptor dan sifat signal yang digunakan dalam memediasi kerja hormone.

Page 8: Hormon

KELOMPOK I KELOMPOK II

TIPE Steroid,iodotironin, kalsitriol, retinoid

Polipeptida, protein, glikoprotein, katekolamin

Kelarutan lipofilik Hidrofilik

Protein transport ya Tidak

Halflife dalam plasma

Lama (jam-hari) Singkat (menit)

Reseptor intraselular membran plasma

Mediator Kompleks reseptor-hormon

Second messenger: cAMP, cGMP, Ca2+, metabolit fosfolipid, kaskade kinase

Tabel 1. Gambaran umum kelompok hormon

Page 9: Hormon

• Aksi hormone pada tingkat selular dimulai dengan pengikatan hormon pada reseptor. Semua reseptor (apakah itu reseptor untuk hormon polipeptida atau steroid) adalah protein, memiliki paling tidak 2 (dua) domain fungsional, yaitu domain pengenalan yang berfungsi mengikat hormon dan domain pembangkit signal yang akan merangkaikan (coupling) pengenalan hormon dengan fungsi intraselular. Keseluruhan proses signaling mulai dari pengikatan hormon sampai terjadinya perubahan fungsi selular disebut dengan istilah transduksi signal.

Page 10: Hormon

• Hormon kelompok I (steroid dan tiroid) berinteraksi dengan reseptor intraselular, dan kompleks ini membangkitkan signal yang mengatur ekspresi gen.

• Hormon kelompok II (hormone protein, polipeptida atau katekolamin) yang terikat pada reseptor membran akan menginduksi serangkaian kejadian yang menyebabkan pembentukan molekul-molekul second messenger (hormon adalah first messenger) yang kemudian membangkitkan signal yang mengatur berbagai fungsi selular, seringkali dengan cara mengubah aktivitas enzim

Page 11: Hormon

• Mekanisme kerja (aktivitas) enzim biasanya diatur (on atau off) dengan cara perubahan konformasi enzim dari bentuk tidak aktif menjadi aktif atau sebaliknya. Hormon (kelompok II) dapat mempengaruhi aktivitas satu atau lebih enzim, karena aktivitas katalitik suatu enzim seringkali berangkaian dengan enzim lainnya (kaskade reaksi enzimatik), maka adanya perubahan sedikit saja pada pengikatan hormone-reseptor dapat membawa pengaruh yang luas pada aktivitas selular.

Page 12: Hormon

• Efek hormon (kelompok I) adalah pada modulasi ekspresi gen, stimulasi transkripsi sekelompok gen akan mengubah fenotip yang ditandai dengan sintesis protein-protein baru. Hal serupa bila gen yang semula aktif di off kan, maka protein terkait akan segera menghilang dari sel.

Page 13: Hormon

• I. Hormon yang berikatan dengan reseptor intraselular

• Androgen; Kalsitriol• Estrogen; Mineralokortikoid• Glukokortikoid; Progestin• Asam retionat; Hormon Tiroid (T3 dan T4)

Page 14: Hormon

II. Hormon yang berikatan dengan reseptor pada permukaan membran plasma

A. Second messenger cAMP• α2 –adrenergic catecolamines; β-adrenergik catecolamines• Adrenocorticotropic hormone (ACTH); Angiotensin II• Antidiuretic hormone (ADH); Kalsitonin• Corionicgonadotropin, human (hCG); • Corticotropin-releasing hormone (CRH)• Follicle stimulating hormone (FSH); Glucagon• Lipotropin LPH); Luteinizing hormone (LH)• Melanocyte-stimulating hormone (MSH); Parathyroid

hormone (PTH)• Somatostatin; Thyroid-stimulating hormone (TSH)

Page 15: Hormon

II. Hormon yang berikatan dengan reseptor pada permukaan membran plasma

B. Second messenger cGMP• Atrial natriuretic factor (ANF)• Nitric oxide (NO)

Page 16: Hormon

II. Hormon yang berikatan dengan reseptor pada permukaan membran plasma

C. Second messenger kalsium atau fosfatidilinositol atau keduanya

• Acetylcholin (muscarinic); α1 adrenergic catecholamine

• Angiotensin II; Antidiuretic hormone (ADH, vasopressin)• Cholecystokinin; Gastrin• Gonadotropin releasing hormone (GnRH); Oxytocin• Platelet-derived growth factor (PDGF); Substance P• Thyrotropin-realising hormone (TRH)

Page 17: Hormon

II. Hormon yang berikatan dengan reseptor pada permukaan membran plasma

D. Second messenger kaskade kinase atau fosfatase

• Chorionic somatotropin (CS); Epidermal growth factor (EGF)• Erythropoetin (EPO); Fibroblast growth factor (FGF)• Groth hormone (GH); • Insulin• Insulin-like growth factor (IGF-I. IGF-II); • Nerve growth factor (NGF)• Platelet-derived growth factor (PDGF); • Prolactin (PRL)

Page 18: Hormon

Location of Receptor Classes of HormonesPrinciple Mechanism

of Action

Cell surface receptors (plasma membrane)

Proteins and peptides, catecholamines and eicosanoids

Generation of second messengers which alter the activity of other molecules - usually enzymes - within the cell

Intracellular receptors (cytoplasm and/or nucleus)

Steroids and thyroid hormones

Alter transcriptional activity of responsive genes

Page 19: Hormon

Hormon dengan reseptor pada membran

Page 20: Hormon

• Hormone dengan reseptor pada permukaan sel merupakan protein integral, memiliki tiga domain:

• 1) Domain ekstraselular: terdiri dari beberapa residu asam amino terpapar ke permukaan luar sel, domain ini berinteraksi dengan dan mengikat hormon, istilah lain untuk domain ini adalah ligand-binding domain.

• 2) Domain transmembran: merupakan bagian rantai peptid hidrofobik sehingga dapat berinteraksi dengan lipid bilayer membran, dan berperan menancapkan reseptor pada membran.

• 3) Domain sitoplasmik atau intraselular: bagian ekor reseptor yang berinteraksi dengan molekul lain untuk membentuk second messenger. Bagian ini merupakan regio efektor dari molekul reseptor

Page 21: Hormon

• Struktur molekul reseptor permukaan sel bervariasi. Gambar di bawah ini menunjukkan struktur reseptor epidermal growth factor, yang memiliki struktur sederhana yaitu terdiri dari peptida tunggal yang menembus membran, kebanyakan reseptor growth factor memiliki struktur semacam ini. Reseptor yang lain, misalnya untuk insulin memiliki lebih dari satu subunit. Reseptor beta-adrenergic terdiri dari satu unit protein tetapi konformasinya menembus membran tujuh kali sehingga biasa disebut dengan seven trans membrane receptor.

Page 22: Hormon
Page 23: Hormon

Pembentukan second messenger cAMP

Page 24: Hormon

Pembentukan second messenger IP3 dan kalsium berasal dari fosfolipid membrane (phosphatidylinositol phosphate, PIP2)

Page 25: Hormon

fosfolipid

Page 26: Hormon

Peran Ca2+ kalmodulin pada aktivasi enzim

Page 27: Hormon

Hormon dengan reseptor intraselular

Page 28: Hormon

• Reseptor hormon steroid dan tiroid berada di dalam sel target, pada sitoplasma atau nukleus, dan berfungsi sebagai ligand-dependent transcription factors. Jadi kompleks hormone-reseptor berikatan dengan regio promoter pada gen dan menstimuli atau menghambat ekspresi gen, yang menghasilkan perubahan fenotipik pada ekspresi protein.

Page 29: Hormon

• Reseptor intrasel tersusun atas rantai polipeptida tunggal yang terdiri dari tiga domain.

• 1) Domain amino terminus: regio ini berperan pada aktivasi dan stimulasi transkripsi dengan cara berinteraksi dengan komponen transkripsional yang lain. Sekuen domain ini berbeda-beda pada berbagai jenis reseptor.

• 2) Domain pengikatan DNA: asam amino pada regio ini berperan pada pengikatan reseptor pada urutan spesifik pada DNA.

• 3) Domain karboksi terminus atau ligand-binding domain: region ini mengikat hormone.

Page 30: Hormon

Mekanisme kerja hormone yang memiliki reseptor di dalam sel