hormon (1)3

2
Hormon-Hormon Sistem Pencernaan 1. Gastrin : Gastrin diproduksi di dinding lambung. Distimulus dan disekresikan oleh sel-sel dalam lambung untuk produksi makanan dalam lambung, dan merangsang produksi asam hidroklorat oleh sel parietal lambung dan meningkatkan pergerakan dari dinding lambung. HCl dalam lambung bertanggungjawab untuk mengaktifkan enzim pencernaan terpenting di lambung, yaitu pepsin. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus- menerus getah lambung dan pengaruhnya kuat untuk mempermudah pengosongan lambung. 2. Sekretin : Dihasilkan oleh usus halus yang dipicu oleh kehadiran asam pada usus 12 jari. Hormon ini merangsang pankreas untuk menyekresikan enzim pencernaan termasuk ion bikarbonat untuk menetralkan asam. Ion bikarbonat merupakan buffer dari tingkat keasaman bubur makanan (chyme) yang memasuki usus halus dari lambung. Hal ini penting karena enzim-enzim yang diperlukan untuk pencernaan di usus halus tidak dapat bekerja dalam lingkungan asam. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum, merangsang hati dan kantung empedu untuk mensekresikan empedu. Selain itu, sekretin juga mengurangi motilitas dan laju sekresi cairan lambung. 3. Kolesistokinin (CCK) : Hormon ini disekesikan ketika kimus tiba di duodenum khususnya apabila kimus mengandung lipid dan protein yang pencernaannya hanya sebagian. Di pankreas, CCK meningkatkan produksi dan sekresi semua jenis enzim pencernaan. CCK juga menyebabkan relaksasi spinkter hepatopankreatik dan kontraksi kantung empedu sehingga menyebabkan pengeluaran empedu dan cairan pankreatik ke dalam duodenum. Hormon ini bekerja sebagai penghambat kompetitif untuk memblok motilitas lambung yang meningkat yang disebabkan oleh gastrin. Kehadiran CCK dalam konsentrasi yang tinggi memberikan pengaruh tambahan yaitu menghambat aktivitas lambung dan memberikan pengaruh ke SSP sehingga mengurangi sensasi lapar. 4. Gastric inhibitory peptide (GIP) : Hormon ini disekresikan ketika

Upload: dinikhaeranianjellic

Post on 13-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hormon pada sistem pencernaan

TRANSCRIPT

Hormon-Hormon Usus

Hormon-Hormon Sistem Pencernaan1. Gastrin : Gastrin diproduksi di dinding lambung. Distimulus dan disekresikan oleh sel-sel dalam lambung untuk produksi makanan dalam lambung, dan merangsang produksi asam hidroklorat oleh sel parietal lambung dan meningkatkan pergerakan dari dinding lambung. HCl dalam lambung bertanggungjawab untuk mengaktifkan enzim pencernaan terpenting di lambung, yaitu pepsin. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung dan pengaruhnya kuat untuk mempermudah pengosongan lambung.2. Sekretin : Dihasilkan oleh usus halus yang dipicu oleh kehadiran asam pada usus 12 jari. Hormon ini merangsang pankreas untuk menyekresikan enzim pencernaan termasuk ion bikarbonat untuk menetralkan asam. Ion bikarbonat merupakan buffer dari tingkat keasaman bubur makanan (chyme) yang memasuki usus halus dari lambung. Hal ini penting karena enzim-enzim yang diperlukan untuk pencernaan di usus halus tidak dapat bekerja dalam lingkungan asam. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum, merangsang hati dan kantung empedu untuk mensekresikan empedu. Selain itu, sekretin juga mengurangi motilitas dan laju sekresi cairan lambung.3. Kolesistokinin (CCK) : Hormon ini disekesikan ketika kimus tiba di duodenum khususnya apabila kimus mengandung lipid dan protein yang pencernaannya hanya sebagian. Di pankreas, CCK meningkatkan produksi dan sekresi semua jenis enzim pencernaan. CCK juga menyebabkan relaksasi spinkter hepatopankreatik dan kontraksi kantung empedu sehingga menyebabkan pengeluaran empedu dan cairan pankreatik ke dalam duodenum. Hormon ini bekerja sebagai penghambat kompetitif untuk memblok motilitas lambung yang meningkat yang disebabkan oleh gastrin. Kehadiran CCK dalam konsentrasi yang tinggi memberikan pengaruh tambahan yaitu menghambat aktivitas lambung dan memberikan pengaruh ke SSP sehingga mengurangi sensasi lapar.

4. Gastric inhibitory peptide (GIP) : Hormon ini disekresikan ketika lemak dan karbohidrat khususnya glukosa memasuki duodenum. Penghambatan aktivitas lambung dikaitkan dengan rangsangan pelepasan insulin oleh pulau-pulau Langerhans pankreas. Oleh karena itu GIP dikenal juga dengan glukosa dependent insulinotropic pepetide. Hormon ini mempunyai beberapa pengaruh lain yaitu merangsang aktivitas kelenjar duodenum, merangsang sintesis lipid di jaringan adiposa dan meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot skelet.

5. Vasoactive intestinal peptide (VIP) : Merangsang sekresi kelejar usus, dilatasi kapiler dan menghambat produksi asam lambung. Dengan dilatasi kapiler di daerah yang aktif pada saluran pencernaan, VIP menyediakan mekanisme yang efisien untuk memindahkan nutrien yang diabsorbsi.

6. Enterokrinin : Merupakan hormon yang disekresikan ketika kimus memasuki usus halus, merangsang produksi lendir kelenjar submukosa duodenum.

7. Hormon intestinal lain: Dihasilkan dalam jumlah yang relatif kecil. Termasuk disini adalah motilin yang merangsang kontraksi intestinal, villkin memicu pergerakan vili dan dihubungkan dengan aliran limfe, somatostatin yang menghambat sekresi lambung.

(Ref. : Lauralee, Sherwood. 2011. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC)