homo solo dan homo wajak

Upload: uliek-s-a-ii

Post on 10-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

HOMO YANG DITEMUKAN DI SOLO DAN TULUNG AGUNG

TRANSCRIPT

docx

a. Homo WajakensisFosil manusia purba jenis homo adalah jenis manusia modem. Jenis Homo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. 1) Ciri-ciri tubuh lebih maju dari pada Pithecanthropus. 2) Volume otak lebih besar, yaitu berkisar 1.000 - 2.000 cc dengan rata-rata 1.350 -1.450 cc. 3) Alat penggunyah, rahang, gigi, dan otot tengkuk sudah mengecil. 4) Otak besar dan kecil sudah berkembang terutama kulit dan otaknya. 5) Berjalan lebih tegak. 6) Tinggi badan 130-210 cm dengan berat badan 30-150 kg. 7) Muka tidak terlalu menonjol ke depan. 8) Tulang tengkorak mulai membulat. 9) Berkemampuan membuat peralatan dari batu dan tulang meskipun masih sederhana. Pada tahun 1889, Van Reitshoven menemukan fosil manusia purba jenis Homo di daerah Wajak dekat Campur Darat, Tulungagung (Jawa Timur). Temuan ini diselidiki pertama kali oleh Eugene Dubois yang berupa ruas leher dan tengkoraknya, rahang atas bawah, tulang kering, serta tulang paha. Penemuan fosil manusia purba di daerah Wajak ini dinamakan Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak. Homo Wajakensis ini mempunyai tingkatan lebih tinggi daripada Pithecarithropus Erectus dan tergolong dalam jenis Homo Sapiens. Manusia jenis homo dari Wajak termasuk ras yang masih sulit ditentukan karena ia memiliki ciri-ciri ras Mongoloid dan juga Austromelanesoid atau mungkin berasal dari subras Melayu Indonesia dan turut berevolusi menjadi ras Austro Melanesia sekarang. Ras Wajak ini mungkin meliputi juga manusia yang hidup sekitar 25.000 - 40.000 tahtahun yang lalu di Asia Tenggara, seperti manusia Niah di Serawak (Malaysia) dan manusia Tabon di Pulau Palawan (Filipina). Di Cina Selatan juga pernah ditemukan fragmen rahang atas yang menyerupai manusia Wajak. Temuan manusia Wajak menunjukkan bahwa sekitar 40.000 tahun yang lalu di Indonesia sudah didiami oleh manusia jenis Homo Sapiens yang rasnya sukar dicocokkan dengan ras-ras pokok yang ada sekarang. Dengan demikian, manusia Wajak dapat dianggap sebagai ras sendiri, yaitu subras Melayu Indonesia.

a. Homo SoloensisPada tahun 1931-1934, ahli purbakala yang bernama Ter Haardan Ir. Oppenorth menemukan fosil-fosil manusia purba di lembah Sungai Bengawan Solo di dekat Sungai Ngandong. Fosil-fosil tersebut selanjutnya diselidiki oleh seorang ahli paleontologi GH.R Von Koenigswald. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa ternyata manusia purba jenis Homo Soloensis lebih tinggi tingkatannya daripada Pithecanthropus Erectus. Jenis manusia purba dari Lembah Bengawan Solo tersebut dinamakan Homo Soloensis atau manusia purba dari Solo. Berdasarkan penelitian fosil-fosil yang ditemukan, Homo Soloensis mempunyai ciri-ciri, antara lain sebagai berikut. 1) Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus. 2) Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erecthus dengan volumenya berkisar 1 000-1 300 cc. 3) Tonjolan kening agak terputus di tengah (di atas hidung). 4) Berbadan tegap dan tinggi kurang lebih 180 cm.