home decor - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf ·...

29
LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 1 HOME DECOR from 2017 to 19950s COVER STORY Strategi meningkatkan ekspor Mebel dan Kerajinan Indonesia LAPORAN UTAMA Rencana Pendirian House of Indonesia di Yordania Edisi Maret 2018 Uniqueness of Asian Furniture and Craſts

Upload: vonhan

Post on 03-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 1

HOME DECOR from 2017 to 19950s

COVER STORYStrategi meningkatkanekspor Mebel dan KerajinanIndonesia

LAPORAN UTAMARencana Pendirian House of Indonesiadi Yordania

Edisi Maret 2018

Uniqueness of Asian Furniture and Crafts

Page 2: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

2 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 3

Page 3: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

4 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 5

Akhir tahun 2017 diramaikan dengan munculnya wacana pembukaan kembali kran ekspor log dan bahan baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut sangat rendah. Selain itu, ekspor bahan baku dianggap lebih praktis dan menguntungkan ketimbang ekspor barang jadi.

Pro dan kontra pun bergulir. Diskusi demi diskusi diselenggarakan, mediasi demi mediasi dilakukan di antara para pemangku kepentingan. Wacana ini menimbulkan keresahaan bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang barang jadi mebel dan kerajinan, mengingat bahan baku kayu dan rotan yang ada di Indonesia sangat dibutuhkan oleh para pelaku industri di dalam negeri.

Melakukan ekspor bahan baku sangat bertentangan dengan program hilirisasi yang telah dicanangkan pemerintah. Rencana membuka kembali kran ekspor bahan baku rotan harus kita cegah, karena pada akhirnya bahan baku tersebut akan diekspor habis-habisan seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.

Jika industri mebel dan kerajinan mati akibat kelangkaan bahan baku, maka akan ada efek domino terkait dengan krisis sosial. Industri mebel dan kerajinan merupakan industri yang padat karya, pemutusan hubungan kerja hanya akan membawa persoalan baru bagi negara ini.

Jangan pernah lupa, kebijakan ekspor bahan baku rotan beberapa tahun lalu telah membuat China dan Vietnam merebut market share Indonesia. Kedua negara tersebut tampil menjadi kompetitor Indonesia dan telah mampu menjual produk barang jadi rotan dengan harga yang lebih murah. Potensi market China yang besar pun (sebesar pasar Amerika Serikat dan Eropa) tidak dapat dipenetrasi Indonesia karena China memasok kebutuhan dari hasil industrinya sendiri.

Sudah semestinya jika wacana dibukanya kembali kran ekspor log dan bahan baku rotan dihentikan. Adanya wacana ini merupakan langkah mundur. Ekspor kayu bulat dan bahan baku rotan hanya akan menguntungkan sebagian kecil pelaku usaha di bidang kehutanan, tetapi menghancurkan banyak pelaku usaha yang nilai ekspornya lebih tinggi. Selain itu, kebijakan ini juga akan menguntungkan negara-negara importir yang telah lama menunggu kebijakan itu untuk memenuhi pasokan bahan baku industri dalam negeri mereka.

Kerena itu, stop wacana dibukanya kembali kran ekspor log dan bahan baku rotan!

Abdul Sobur

Pemimpin Redaksi

Sudah Tepatkah wacana dibukanya kembali kran ekspor log dan

bahan baku rotan?

EDITORIAL

Abdul SoburAdhi NugrahaAlbertus Kuswidiarso Djudjuk AryantiEdy SaputraHerlina LeeWiradadi SoeprayogoRegina KindangenSatoriHeru PrasetyoSyahrizal Mustafa

Ir. Soenoto

Badan Eksekutif HIMKI

Allegra Tri Mitra

HIMKI

HIMPUNAN INDUSTRI MEBEL DAN KERAJINAN INDONESIAIndonesia Furniture and Craft Industry Association

Komplek Perkantoran Griya Inti SentosaJl. Griya Agung Blok M3 No. 22 SunterJakarta 14350Phone : +62 21 65305700Fax. : +62 21 6530 4800Email : [email protected] : www.himki-indonesia.com

CONTENTS

Dewan Redaksi

Pemimpin Redaksi

Wakil Pemimpin Redaksi

Redaktur Pelaksana

Distribusi dan Sirkulasi

Maulana S. JaelaniDwihari

Jainar Berliana

Abdul Sobur

Pelindung

Staff Redaksi

Alamat Redaksi

Percetakan

CONTENT Hal List 4 Content

5 Editorial 7 Redaksi 8 Cover Story

Strategi Meningkatkan Ekspor Mebel dan Kerajinan Indonesia

14 Laporan Utama

Inovasi dan Penerapan Teknologi Tepat Guna

16 Laporan Utama

House of Indonesia 20 Laporan Khusus 22 Trend

From 2017 to 1950s 26 Profile

Alamsyah Hadima 28 Profile

Andre Suryaman 30 Event

IFEX 2018 32 Event

CIFF 34 Event

IMM 38 Kolom DPP

Susunan Pengurus 42 Gaya Hidup

Cafe, Coffee, dan Instagram 46 Kolom DPP

RAPIMNAS 47 Kolom DPD

HIMKI Sumut 48 Kolom DPD

HIMKI Sleman Raya 49 Kolom DPD

HIMKI Aceh 53 Cara Berlangganan

Page 4: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

REDAKSI

Page 5: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

8 | Maret 2018| LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 9

COVER STORY COVER STORY

ngin surga rupanya belum berhembus ke sektor industri mebel nasional. Berbagai kebijakan Pemerintah yang selama ini diterapkan malah mem’bonsai’kan salah satu industri andalan dalam negeri ini. Itu tercermin dari merosotnya nilai ekspor komoditi mebel dan kerajinan Indonesia. Data BPS 2017 menyebut, ekspor mebel dan kerajinan tahun 2016 sekitar US$ 2,3 milyar dan tahun 2017 sekitar 2,4 milyar yang secara year on year hanya bertumbuh kurang dari 4 %. Padahal, HIMKI sudah mematok angka pertumbuhan ekspor di atas 12 - 16 % pertahun. Masih jauh panggang dari api.

Bicara soal potensi, Indonesia jelas memiliki segalanya. Limpahan bahan baku dari luas areal pemanfaatan hutan berkelanjutan, disertai keterampilan SDM yang mumpuni, tak seharusnya jadi faktor paradoks penurunan angka ekspor. Terlebih faktanya, sentra produksi mebel dan kerajinan yang makin merata di wilayah Nusantara dan kian membaiknya iklim investasi yang disokong Pemerintah.

Secara umum, industri mebel dan kerajinan dalam negeri semestinya “moncer” dan kian berkembang. Dukungan Pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo (yang memiliki background pengusaha mebel) selayaknya kian menumbuhkan keoptimisan dalam pengembangan sektor industri kreatif yang satu ini. Seperti halnya pelaku industri mebel dan kerajinan yang tergabung dalam HIMKI yang menyatakan keoptimisan bahwa sektor ini dalam empat tahun ke depan mampu meraup US$ 5 milyar dari hasil ekspor.

Kemajuan sektor industri inilah yang menjadi visi pembentukan HIMKI. Tak hanya memajukan namun juga berupaya membantu wujudkan ambisi industri mebel dan kerajinan Indonesia jadi peringkat 5 besar dunia pengekspor olahan kayu dan rotan. Alhasil, tentunya ini tidak hanya berimbas pada kemajuan industri mebel dan kerajinan, tapi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Strategi Meningkatkan Ekspor Mebel dan Kerajinan Indonesia

Presiden Joko Widodo mengundang para pengurus HIMKI ke Istana Presiden pada tanggal 13 Maret 2017 dalam rangka untuk mendongkrak ekspor produk mebel dan kerajinan. Presiden didampingi para menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala BPPT Dr. Ir. Unggul Priyanto.

A

Ambisi tentunya bakal sekering slogan jika tak ada aksi. Jangan lupa, untuk mendukung aksi pun perlu ada pengkondisian, agar sesuai/searah dengan visi di awal. Untuk itu ada 10 syarat yang harus dipenuhi semua stakeholder termasuk Pemerintah selaku pembina dan pelaku Industri agar aksi bisa terukur dan terealisasi.

Syarat pertama adalah kecukupan suplai bahan baku. Industri dan bahan baku bak dua sisi keping uang. Saling membutuhkan. Apalagi jika Pemerintah tetap berkeinginan bila ekspor Indonesia di ragam bidang merupakan ekspor barang olahan yang bernilai tambah. Untuk mengawal kecukupan suplai bahan baku dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Pemerintah perlu menjamin ketersediaan bahan baku yaitu kayu dan rotan lewat regulasi. Dalam konteks ini mengacu pada Undang-undang Industri No 3 Pasal 32 Tahun 2014.

Industri sebagai garda terdepan di lapangan tentunya butuh Pemerintah sebagai pengayom, di sisi lain Pemerintah pun butuh industri untuk pertumbuhan ekonomi negara. Karenanya, masukan/rekomendasi dari industri untuk Pemerintah adalah keniscayaan. HIMKI merangkum berbagai masukan dari pelaku industri, untuk direkomendasikan pada Pemerintah, yaitu: (1) Menerbitkan peraturan seperti Keppres yang mewajibkan pemilik HPH bertanam kayu perkakas di lahannya. (2) Mempertahankan regulasi yang melarang ekspor kayu log dan rotan mentah. (3) Mengurangi luas penampang kayu log

yang layak ekspor. (4) Mandatori SVLK yang diterapkan Pemerintah, berefek pada mandeknya pertumbuhan industri hilir di lapangan, alhasil perlu dievaluasi.

Kedua, di lapangan, industri mebel dan kerajinan bersinggungan dengan industri penyokong di dalam negeri. Sehingga tak berlebihan bila industri ini perlu industri pendukung yang berkembang. Dalam konteks ini, insentif yang diberikan Pemerintah pada industri pendukung sangat berperan menunjang kemajuan industri utama. Industri seperti aksesoris dan komponen. Sudah tak lagi jamannya bahan baku industri bergantung pada impor. Mubazir devisa.

Ketiga, tak bisa dipungkiri, persaingan produk skala global mensyaratkan inovasi dan pengembangan kreatif desain. Karena peka kebutuhan pasar adalah kemutlakan yang tak bisa disangkal. Kreativitas desain salah satu poin kunci sukses bersaing di pasar global. Diharapkan Pemerintah mampu mewadahinya melalui creative center sebagai pusat pengembangan kreativitas dan sekaligus penyuluhan soal perlindungan hak cipta (HAKI) pada hasil karya di wilayah-wilayah basis produksi. Sadar kreativitas ini niscaya memicu kemandirian dalam hal suplai desain. Institusi desain ini harus dikelola secara menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini mutlak diperlukan sebagai syarat utama terbentuknya daya saing industri yang ditopang oleh kualitas desain produk yang layak pasar.

Keempat, jangan remehkan soal teknologi alat produksi. Pemerintah pun diharapkan perannya

Salah satu produk furnitur milik pengusaha anggota HIMKI - Erlangga.

Page 6: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 11

COVER STORY

10 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA

& Styli ea rvu iQ c etseB ,ytilibaile

R n

O d esa

B

LGS

PT. Lotus Globalindo SentosaHardware Furniture, Chemical for Wood Treatment and Antimicrobial Product

AC CLEANERwith Antimicrobial

ULV Cold Lotus Fogger

NAILER, STAPLES & AIR STAPLER(LOTUS & LEOPARD)

DTM(Wood Protectant) “The best solution for bugs problem”

FUNGIFLEX(Wood Protectant)“

for fungus problem” The best solution

STAPLER & STAPLES (LOTUS )

13 / 4 - 6 - 8

INSERT NUT Coil Nailer & Coil Nails PRONTECH(Antimicrobial)

Main Office :Ruko Grand Flower Blok A7 Jl. Pasar Kembang No. 4-6, Surabaya 60253

Phone : 031- 5450917, 5450919 | Fax : 031 - 5450913E-mail : [email protected] | Website : www.lotusglobalindosentosa.co.id

untuk penyusunan regulasi terkait bantuan subsidi peremajaan peralatan produksi agar produk industri bisa bersaing secara fair di pasar global. Subsidi dimaksud berkenaan dengan pengadaan teknologi alat terbaru. Dengan subsidi ini, proses peremajaan berjalan cepat, karena harga mesin pun jadi terjangkau para pelaku industri. Tentunya dengan teknologi peralatan produksi dimaksud unit usaha bakal leluasa menyesuaikan spesifikasi produk yang prosesnya lebih efisien sesuai kebutuhan pasar. Desakan pasar pula yang menuntut penerapan teknologi terbaru ini tak bisa ditunda. Akselarasi teknologi yang diadopsi banyak produsen global sudah semestinya diimbangi oleh produsen lokal yang bermutu produk internasional.

Kelima, selain faktor internal industri, faktor eksternal turut berperan percepat daya saing industri. Salah satunya pengembangan klaster industri terpadu modern yang sejenis dengan kawasan berikat. Untuk itu diperlukan regulasi yang mendorong pembangunan infrastruktur berupa pusat kawasan industri mebel dan kerajinan yang terintegrasi di tiga provinsi utama, yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuannya jelas untuk mendongkrak volume produksi dan meningkatkan efisiensi biaya produksi.

Dengan demikian fasilitas infrastruktur dan elemen menyeluruh yang terkait didalamnya bakal menunjang produktivitas secara efisien dari hulu ke hilir industri mebel dan kerajinan dari hulu ke hilir. Outputnya, kemampuan daya saing industri dalam negeri yang lebih kompetitif, di ranah persaingan pasar global.

Setelah pembangunan infrastruktur, pengelolaan kawasan industri mebel dan kerajinan adalah tahapan lanjut. Ragam aktivitas di kawasan terintegrasi ini mulai dari tata kelola pengadaan bahan baku berkualitas, unit pengolahan produk yang berstandardisasi dunia, serta pelabuhan khusus agar pengiriman pun terintegrasi dan efisien. Last but not least semua itu disempurnakan dengan profesionalitas berbagai pihak yang bersinggungan langsung atau tidak yang mengerucut pada kemajuan industri mebel dan kerajinan Indonesia.

Keenam, bicara soal profesionalitas pada paparan sebelumnya adalah bicara tentang sumber daya manusia yang berhulu pada pendidikan dan pelatihan kompetensi SDM. Peran Pemerintah selaku pembina lewat regulasi pembentukan sekolah khusus

berkompetensi dan bersertifikasi pastinya amat sangat membantu dalam persoalan ini. Kebijakan dimaksud akan melahirkan sumber daya manusia yang terampil yang akan mempertemukan dua kepentingan yaitu kepentingan pendidikan dan kepentingan dunia industri khususnya mebel dan kerajinan tangan. Pemerintah dan industri bisa duduk bersama menyusun dalam upaya vokasi penyediaan dan pembinaan sumber daya manusia terampil.

Program pendidikan dan pelatihan ini setidaknya bisa mencetak SDM terampil bersertifikat karena kurikulumnya fokus pada terbentuknya keahlian-keahlian spesifik yang dibutuhkan industri mebel dan kerajinan, berbasis pada keterampilan pengolahan kayu, rotan, bahan-bahan lainnya demikian juga keahlian dalam hal IT dan manejerial yang dimiliki.

Ketujuh, terkait dengan promosi dan pemasaran. Promosi, pemasaran dan penetrasi pasar sebagai langkah three in one untuk memperkenalkan produk ke pasar global sekaligus membangun citra positif produk Indonesia di mancanegara. Diharapkan, terjadinya kegiatan-kegiatan promosi dan pemasaran yang terkelola dengan baik yang dilakukan di dalam maupun di luar negeri dengan jadwal yang terprogram sepanjang tahun untuk target market di seluruh dunia terutama penetrasi ke negara-negara yang perekonomiannya tumbuh. Promosi pun tak hanya produk namun juga proses pengolahan yang eco friendly dan tentunya sustainable atau berkelanjutan.

Dalam konteks marketing, tersedianya fasilitas pameran seperti permanent display (House of Indonesia) yang berfungsi untuk promosi dan ataupun penjualan, boleh jadi ide yang bisa diterapkan. Apalagi bila ditambahi pameran lain yang bisa bersinergi seperti kuliner khas Indonesia. Pameran ini bisa

Data ekspor mebel Indonesia sempat mengalami penurunan drastis.

1,400

1,500

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Tahun

Perkembangan Data Ekspor Produk Mebel Indonesia

Page 7: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 13

COVER STORY

12 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA

dilakukan di negara-negara ekonomi berkembang dan di negara-negara yang menjadi market utama produk mebel dan kerajinan Indonesia seperti Amerika Serikat (New York), Eropa (Berlin dan Inggris), Timur Tengah (Dubai dan Qatar), Asia (Shanghai dan Tokyo), Afrika Selatan dll. Langkah strategis dalam memperkenalkan bahkan meningkatkan penjualan produk mebel dan kerajinan Indonesia sebagai salah satu ikon produk unggulan di mata konsumen dunia.

Sekurang-kurangnya ada 3 pameran besar di dalam negeri yang harus jadi perhatian dalam mendukung pertumbuhan yang diharapkan, diantaranya diselenggarakan pada bulan Maret yaitu IFEX - Furniture Exhibition Circuit ASEAN, dan pada bulan September yang fokus pada project hotel, restoran, properti dan desain Life style. Produk yang ditampilkan terdiri dari bahan produk kayu indoor, teak outdoor furniture, rotan, synthetic wicker, metal outdoor furniture, upholstery furniture, office furniture dan produk-produk kerajinan unggulan, art work hingga stationary.

Target konsumennya adalah para eksportir, pebisnis hotel, restoran, cafe dan residential, (apartemen dan sejenisnya), institusi pemerintah, konsultan, kontraktor, dan lain-lain. Mengingat pertumbuhan properti nasional yang luar biasa, maka pangsa pasar yang besar di dalam negeri juga disuplai oleh produk lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Di luar pameran skala internasional yang dilaksanakan di dalam negeri, HIMKI merekomendasikan pameran international lainnya

untuk diikuti seperti: Ambiente di Frankfrut Jerman, pada Februari 2018; CIFF di Guang Zhou Cina, pada Maret 2018; Index di Dubai UAE, pada Mei 2018; LVM di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Agustus 2018; Spoga Cologne di Jerman, pada September 2018; Maison & Object Paris pada September 2018; dan pameran New York Now, pada Agustus 2018.

Tak bisa diremehkan, pameran di negara-negara emerging market juga perlu dilakukan untuk memperluas pasar seperti negara Afrika Selatan, Amerika Latin, India, Rusia. Negara-negara tersebut selama ini kurang diperhatikan sebagai target pasar mebel dan kerajinan Indonesia. Bila peluang potensi ini digarap maka pangsa pasar produk mebel dan kerajinan Indonesia bisa ditingkatkan.

Kedelapan, ada kaitannya dengan penurunan suku bunga pinjaman dari perbankan. Regulasi penurunan suku bunga pinjaman perbankan nasional setidaknya akan menggairahkan iklim usaha ini. Kebijakan BI dan OJK untuk menurunkan suku bunga pinjaman perbankan tentu saja sangat dinantikan oleh para pegiat usaha. Dengan bunga pinjaman yang wajar bagi iklim usaha, akan menjadi bekal positif bagi unit usaha dalam belanja barang modal yang tentunya bisa lebih bersaing dengan negara lain karena nilai jual produk yang kompetitif.

Kesembilan, setelah penurunan suku bunga pinjaman, pengurangan tarif pajak adalah syarat ideal lainnya. Insentif pajak berupa pengurangan nominal pajak hingga penghapusan pajak bahan baku impor dan mempermudah pajak untuk sarana pembangunan dan operasional supporting industry. Dengan demikian, sektor industri mebel dan kerajinan akan lebih leluasa berkembang baik untuk ekspor ke luar negeri terlebih lagi untuk penguatan pasar domestik dari serbuan produk impor sejenis.

Kesepuluh, soal penegakan hukum. Praktek pencurian kayu bahan baku mebel dan kerajinan dan juga menyelundupkannya (illegal logging) ke wilayah lain, hingga saat ini masih sering terjadi di berbagai wilayah NKRI. Masyarakat termasuk pelaku usaha masih menunggu tindakan tegas tanpa terkecuali oleh para penegak hukum. Selain merugikan negara, tindakan tersebut akan menganggu keberlangsungan pasokan bahan baku industri mebel dan kerajinan dalam negeri. Bila terus terjadi pembiaran, industri mebel dan kerajinan luar negeri akan untung, sementara industri dalam negeri akan buntung.*

Produk ekspor mebel - Decorus

Page 8: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

14 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018| 15

LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA

udah jadi fakta tak terbantahkan, produk mebel dan kerajinan lokal telah mendunia. Konsumennya pun banyak dari negara maju, seperti: Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Australia, Belgia, Korea Selatan, Italia, Taiwan, Uni Emirat Arab, dll. Paduan desain produk yang orisinil dan juga standarisasi produksi jadi daya tarik yang tak bisa ditawar. Tak cuma yang berbahan kayu, furnitur rotan pun banyak diburu konsumen di berbagai negara tadi.

Dukungan Presiden Jokowi

Puji syukur dukungan penuh Presiden Joko Widodo terhadap pengembangan industri mebel dan kerajinan nasional membuat optimis pelaku usaha. Sehingga pelaku usaha yang tergabung dalam HIMKI memproyeksikan pertumbuhan nilai ekspor empat tahun ke depan mencapai US$ 5 milyar.

Dukungan Presiden terlihat pada acara pembukaan pameran Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) yang diprakarsai HIMKI pada 11-14 Maret 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta. Dalam sambutannya Presiden

Jokowi menyatakan siap memberikan solusi bagi industri mebel dan kerajinan yaitu insentif terkait produksi dan ekspor.

Presiden didampingi sejumlah Menteri lalu mengundang Pengurus HIMKI ke Istana Kepresidenan. Salah satu poin penting dalam pertemuan itu tentang SVLK yang diharapkan hanya dikenakan ke industri hulu. SVLK yang juga dikenakan ke industri hilir faktanya sangat kontra produktif di tengah upaya Pemerintah untuk menggenjot pasar ekspor. Selain SVLK, aturan impor barang lartas, pengadaan meja kursi rotan untuk sekolah, karantina sampel kulit untuk upholstery, hingga soal tax discount PPh pasal 25.

Revisi pada regulasi di atas, diharapkan mampu menumbuhkan angka ekspor mebel dan kerajinan nasional. Sehingga tak perlu lagi HIMKI mengoreksi target ekspor mebel 2017 yang awalnya dipatok US$ 2,4 miliar jadi hanya US$ 2 miliar karena beragam kendala eksternal di lapangan.

Fakta di lapangan

Dari fakta yang ada, ekspor industri mebel dan

Inovasi, Penerapan Teknologi Tepat Guna

Mesin-mesin modern untuk produk mebel dan kerajinan.

S

kerajinan Indonesia belum sesuai harapan. Data BPS menyebut: nilai ekspor mebel Indonesia tahun 2016 turun US$ 1,6 miliar dari tahun sebelumnya US$ 1,9 miliar. Di tahun 2017, angkanya masih di sekitaran angka 2016. HIMKI berharap, di tahun 2018 pertumbuhan industri ini bisa membaik.

Penyebab turunnya nilai ekspor ini disinyalir dari kelangkaan bahan baku rotan akibat diselundupkan ke wilayah Malaysia, China, Vietnam, dan lainnya. Ironisnya Indonesia dikenal sebagai penghasil bahan baku rotan terbesar, dimana memenuhi 85 % pasokan dunia.

Sejak berlaku tahun 2005, kebijakan ekspor bahan baku rotan banyak menuai masalah di lapangan. Seperti pasar furnitur berbahan rotan disalip negara lain, maraknya penyelundupan, sampai nasib petani rotan yang tak diuntungkan karena lebih berpihak pada eksportir.

HIMKI, satu induk asosiasi yang membina industri mebel dan kerajinan sebagai anggotanya, mendukung Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan industri barang jadi rotan di sentra bahan baku rotan seluruh Indonesia. HIMKI menjalin kemitraan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam industri ini sehingga jadi yang terdepan di dunia.

Inovasi dan penerapan teknologi

Keterbatasan akses pelaku usaha pada teknologi

mesin karena harga tinggi, mendorong HIMKI untuk melakukan kunjungan kerja ke China, dan menjalin kesepakatan bersama dengan asosiasi woodworking machinery, Lunjiao, China. Dalam nota kesepakatan, asosiasi ini akan membantu pelaku industri nasional dalam alih teknologi, termasuk pengembangan riset, penyediaan mesin mutakhir dengan harga terjangkau.

Beberapa poin tindak-lanjut dari kunjungan ini adalah: alih teknologi, pembinaan jaringan pemasaran, inovasi produk yang marketable, penawaran mesin dengan harga sangat kompetitif, training SDM, dan juga pembayaran yang ringan atas pembelian mesin. Semua itu dilakukan tentunya dengan mengadopsi azas saling menguntungkan.

Kerjasama nota kesepahaman tak hanya dengan China, namun juga diupayakan dengan negara-negara lainnya yang merupakan produsen teknologi industri mebel terdepan, seperti Taiwan, Jepang, Jerman, dan lainnya.

Sementara itu untuk pameran mebel dan kerajinan dalam negeri, HIMKI mendukung penuh penyelenggaraan pameran mesin untuk mebel dan kerajinan yaitu IFMAC dan WoodMac pada 27-30 September 2017 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Kedua pameran ini diselenggarakan dalam konteks semangat untuk memajukan industri mebel dan kerajinan Indonesia agar produknya lebih kompetitif bahkan mengungguli pesaing dari negara lain.*

Rapat pengurus HIMKI, bersama Ditjen IKM Kementerian Perindustrian, Direktur Perdagangan PT. PPI persero, PT. Sarinah Persero dan Bank Tabungan Negara (Bank BTN).

Page 9: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

16 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018| 17

LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA

impunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) melakukan lawatan ke Yordania untuk menjajaki pembentukan House of Indonesia di Amman, Yordania. House of Indonesia tersebut akan berfungsi sebagai pusat promosi produk-produk unggulan Indonesia di Yordania untuk menggenjot ekspor Indonesia ke Yordania dan mengurangi defisit perdagangan.

Lawatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada 14 Februari 2018 di Noble House Lt. 27 Mega Kuningan Jakarta. Perjanjian ini berlaku selama sepuluh (10) tahun sejak ditandatangani dan efektif terhitung sejak tanggal 14 Februari 2018 sampai dengan 13 Februari 2028.

Selama ini Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan Yordania, mengingat Indonesia mengimpor fosfat dalam jumlah yang sangat besar untuk mengembangkan industri pupuk tanah air. Dalam mendukung rencana tersebut, KBRI Amman

memfasilitasi business matching antara IJBC dan HIMKI dengan Asosiasi Furnitur Yordania pada Senin, 26 Februari 2018 di KBRI Amman.

Berdasarkan data dari www.trademap.org, nilai ekspor furnitur (HS 9403) Indonesia ke Yordania tahun 2016 hanya sebesar USD 363 ribu, atau turun 48% dari tahun 2015 yang mencapai USD 694 ribu. Dibandingkan dengan negara-negara pesaing utama, maka nilai ekspor produk furnitur Indonesia tersebut sangat kecil.

Pada tahun 2016, Yordania mengimpor produk furnitur terbanyak d48ari China yang mencapai USD 31,45 juta, diikuti oleh Turki (USD 10,08 juta), Amerika Serikat (USD 7,68 juta), Italia (USD7,03 juta), dan Spanyol (USD 3,92 juta). Bahkan dibandingkan dengan Malaysia (USD 2,19 juta) dan Vietnam (USD 1,03 juta), nilai ekspor furnitur Indonesia ke Yordania masih jauh tertinggal. Untuk itu, strategi yang jitu serta terobosan-terobosan baru perlu dilakukan untuk meningkatkan ekspor furnitur Indonesia ke

HRencana Pendirian Display Permanen - House of

Indonesia di Amman, Yordania

Yordania.

Menurut Wakil Presiden IJBC, Bakti Luddin, IJBC akan terus memaksimalkan fungsinya untuk memfasilitasi kerja sama antara kalangan bisnis Indonesia dan Yordania. Saat ini, IJBC menggandeng HIMKI untuk mewujudkan rencana pengembangan kerja sama Indonesia-Yordania melalui pendirian House of Indonesia di Amman, Yordania.

Presiden Jordan-Indonesia Business Council (JIBC) Abdullah Al Soudi dan Ketua Asosiasi Furnitur Yordania Sharaf Al Hayajneh, yang hadir dalam business matching tersebut menyambut baik gagasan dan inisiatif IJBC dan HIMKI untuk mengembangkan kerja sama kedua negara, khususnya di bidang furnitur dan kerajinan. Keduanya menyatakan siap untuk melakukan kerja sama guna merealisasikan rencana pembentukan House of Indonesia di Amman.

“HIMKI bermaksud menjadikan Yordania sebagai hub untuk mengekspor produk-produk mebel dan kerajinan Indonesia ke pasar internasional, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Turki, dan negara-negara Timur Tengah lainnya yang telah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Yordania,” kata Sekretaris Jenderal HIMKI Abdul Sobur.

Produk-produk setengah jadi Indonesia dapat didatangkan ke Yordania untuk dilakukan pengolahan akhir (finishing) dan diekspor ke pasar-pasar Amerika Serikat, Uni Eropa serta negara-negara Timur Tengah lainnya. Bahkan, pasar non-tradisional seperti negara-negara Afrika juga dapat menjadi target pemasaran. HIMKI juga mengundang para pengusaha mebel Yordania untuk menghadiri pameran mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia, IFEX, yang akan diselenggarakan pada tanggal 9-12 Maret 2018.*

Kalpataru, Rumah karya Madero Internasional

Foto bersama setelah Penandatanganan Perjanjian Kerjasama IJBC dan HIMKI dalam rangka pendirian House of Indonesia

Kunjungan delegasi HIMKI dan IJBC ke Yordania bertemu dengan Jordan Furniture Association

Page 10: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

18 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 19 LIVING INDONESIA | Maret 2017 | 25 | Maret 2017 | LIVING INDONESIA26

Page 11: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

20 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 21

ementerian Perindustrian bersama pelaku usaha tengah menyusun rencana aksi dalam upaya memacu kinerja industri mebel dan kerajinan nasional agar mampu tumbuh dan berdaya saing. Industri ini merupakan salah satu sektor yang tengah diprioritaskan pengembangannya karena padat karya dan berorientasi ekspor.

“Kami akan menyusun mekanisme SVLK yang lebih sederhana dan dengan biaya yang lebih murah. Kemudian, kami juga akan melakukan pembahasan dengan perbankan untuk mendorong kinerja industri furnitur dan kerajinan, seperti melalui program KUR, pembiayaan perbankan, lembaga pembiayaan ekspor, dan bank pembangunan daerah,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kepada wartawan seusai bertemu dengan Pengurus Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Menperin didampingi Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih dengan dihadiri antara lain Ketua Umum HIMKI Ir. Soenoto, Wakil Ketua Umum HIMKI bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga, Abdul Sobur.

Menperin memfasilitasi pembentukan pusat bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi industri mebel dan kerajinan dalam negeri. “Terkait material center, diagendakan rapat dengan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Sarinah,” tuturnya. Kedua perusahaan BUMN tersebut, diharapkan secara khusus mendukung kemudahan bagi pelaku industri kecil dan menengah termasuk tentang peningkatan promosi.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kompetensi sumber daya manusia, dalam hal ini para perajin, dengan menyiapan pendidikan vokasi. “Kita akan susun program pendidikan vokasi, tidak hanya yang jangka waktunya panjang, tetapi juga program singkat seperti training satu sampai tiga bulan,” ungkap Airlangga. Di samping itu, Kemenperin akan meresmikan politeknik khusus pengembangan furnitur di Semarang, Jawa Tengah.

Menperin juga akan melakukan koordinasi dengan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencari jalan keluar bagi persoalan pelaku usaha yang mengambil bahan baku dari tanaman rakyat. Pasalnya, ada kebijakan yang mengatur bahwa pohon yang ditanam rakyat harus di atas tanah bersertifikat. “Ini yang bisa menjadi hambatan. Untuk itu, kami minta supaya bisa disederhanakan. Apalagi, saat ini kondisi kayu sengon sedang bagus-bagusnya. Kalau ada regulasi ini, dikhawatirkan ekonomi rakyat akan terkena dampak,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum HIMKI Ir. Soenoto optimistis target ekspor sebesar USD 5 miliar dapat tercapai pada 2019. Untuk itu, ia memberikan apresiasi kepada Kemenperin karena paling responsif terhadap upaya penyelesaian dari kendala yang dihadapi pelaku industri mebel dan kerajinan di dalam negeri. “Kemenperin menjadi partner sekaligus pembina kami. Langkah yang akan disusun harus dijalankan secara sinergi, termasuk dengan kementerian terkait,” ujarnya.

Maka itu, Soenoto juga meminta agar rapat koordinasi dengan berbagai instansi dapat berjalan secara berkelanjutan sehingga bisa mencari solusi yang tepat. “Mulai minggu depan, diharapkan rapat koordinasi bisa dimulai untuk fokus membahas permasalahan satu-persatu, misalnya tentang mekanisme SVLK yang tepat. Selanjutnya, soal bahan baku hingga pasar dalam negeri. Contohnya, untuk penggunaan bangku sekolah dari rotan nanti dikoordinasikan dengan Kemendikbud,” jelasnya.

Peningkatan kualitas

Pada kesempatan yang sama, Gati menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya strategis dalam peningkatan kualitas produk dan perajin IKM

Kemenperin dan HIMKI Susun Strategi Pacu Kinerja

Industri Mebel dan Kerajinan

LAPORAN KHUSUS

K

Drawers - produk dari East Colonial

mebel dan kerajinan. Dalam lima tahun terakhir, pengembangan wirausaha baru dilakukan di 15 lokasi dan pengembangan sentra di 19 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Sebanyak 14 IKM juga sudah mendapatkan bantuan restrukturisasi berupa potongan harga antara 35-45 persen dari pembelian mesin dengan total nilai Rp 1,8 miliar, serta pengoptimalan UPT terus dilakukan sebagai upaya untuk mendorong perkembangan IKM furnitur,” paparnya.

Selain itu, Kemenperin juga mendukung pemasaran produk IKM mebel dan kerajinan. Dalam lima tahun terakhir, sekitar 32 IKM telah difasilitasi untuk mengikuti pameran luar negeri seperti di Jerman, Tiongkok, dan Amerikat Serikat. Sedangkan, sebanyak 39 IKM telah mengikuti pameran dalam negeri. Upaya ini bertujuan untuk mendongkrak nilai ekspor dan mempertinggi peluang buyer dan konsumen dalam melakukan temu bisnis secara langsung.

Terkait SVLK, Menurut Gati, diharapkan kebijakan ini bisa dikaji ulang agar tidak menghambat perkembangan industri mebel dan kerajinan khususnya sektor IKM. “Oleh karena itu, Kemenperin akan mengusulkan beberapa poin, diantaranya keringanan biaya SVLK bagi IKM dan penyederhanaan persyaratan dokumen,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Gati, sebaiknya SVLK tidak diterapkan di sektor hilir karena jika bahan baku sudah legal maka produk turunannya dapat dijamin memakai bahan baku legal. Hal ini juga untuk mencegah overlapping SVLK. “Tahun ini, kami akan fasilitasi pemberian SVLK untuk 20 IKM,” ujarnya.

Pada tahun 2017, Kemenperin telah menyusun kegiatan dalam pengembangan sentra IKM furnitur di Solo Raya, Ngada NTT, perbatasan Kalimantan Barat seperti Sambas dan Bengkayang. Kegiatan ini berupa pelatihan dan fasilitasi mesin peralatan pengolahan

kayu.

Selanjutnya, pemasaran melalui pameran dalam negeri IFEX Jakarta, yang telah diikuti sebanyak 19 IKM di Jepara, Solo dan Yogyakarta pada bulan Maret 2017. “Kami juga akan melaksanakan workshop lintas stakeholder di Jawa Tengah untuk mendukung ekspor dan peningkatan pemasaran dalam negeri,” imbuhnya.

Material center

HIMKI dan Kementerian Perindustrian bersiap mendirikan material center guna meningkatkan daya saing industri mebel, rotan, dan bambu. Seperti kita ketahui, Industri Kecil Menengah (IKM) di sektor itu daya tawarnya masih rendah ketika mendatangkan bahan baku.

Direktur Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kementerian Perindustrian Sudarto mengatakan, pengembangan material center diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi industri mebel dan kerajinan, khususnya IKM. Selama ini, IKM bargaining power-nya masih rendah dan kesulitan ketika akan membeli bahan baku. “Mereka tidak bisa ikut lelang ke Perhutani,” kata Sudarto di Solo, Kamis (15/6/2017).

Sedangkan apabila membeli langsung ke petani, ternyata lebih mahal karena harus mengeluarkan sejumlah biaya tambahan. Sudarto berharap material center dapat segera terealisasi karena akan memberi banyak manfaat bagi IKM.

Dia juga menegaskan bahwa material center tidak mengarah ke praktik monopoli. Dalam pengamanan bahan baku, Kementrian Perindustrian akan menjalin kerja sama dengan perusahaan perdagangan Indonesia (PPI) yang merupakan salah satu BUMN. “Kami juga fokus mengenai persoalan permodalan yang selama ini menjadi kendala industri kecil,” lanjutnya.

IKM di sektor rotan, kayu dan bambu memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha perdagangan lainnya. Mereka punya peluang pasar yang besar, khususnya ekspor namun kualitasnya harus dijamin. Ketika tengah sepi order, maka harus memiliki tambahan modal kerja. Sehingga perlu kerja sama dengan perbankan untuk membuat skema kredit agar peluang pasar tertangkap oleh IKM.

Dengan demikian, IKM ke depan dapat memiliki perilaku dan berubah menjadi usaha besar. Sekaligus meningkatkan kepercayaan importir agar transaksi menjadi lebih besar. Selain itu juga bisa masuk ke lelang bahan baku dan perbankan terarah dalam memberikan kredit.*

LAPORAN KHUSUS

Salah satu produk kerajinan House of Rattan

Page 12: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

22 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 23

TREN

eason come and season go, begitu pula dengan tren furniture & craft. Setelah tahun 2017 warna-warna kalem mendominasi, kini giliran warna-warna terang yang mendominasi di tahun 2018. Ultra violet disebut-sebut sebagai color of the year, meskipun beberapa warna seperti kuning, biru telur asin, hijau limau, coklat almond, coklat tanah, metalik, gemistine dan warna emas merupakan pilihan untuk mendapatkan fresh look bagi yang ingin mendekor ulang rumah, kantor, hotel, café ataupun tempat lainnya.

Untuk desain, tahun 2018 adalah tahun back to 1950s.

Meninggalkan tren minimalis yang digandrungi di tahun 2017, desain

S

home decor

foto

: nua

nsa

kayu

bek

as

Page 13: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

24 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 25

TREN

everlasting seperti vintage and retro kembali jadi tren. Tipikal desain jenis ini didominasi oleh bahan beludru atau suede sebagai pelapis sofa, lengkap dengan ukuran dan aksen lekukannya yang besar.

Bagaimana dengan warna furnitur berbahan kayu? Bisa dipastikan dominasi warna-warna pucat dan netral di tahun sebelumnya bakal meredup. Sebagai gantinya, tahun ini tren mengarah ke desain retro yang glamour. Furnitur dengan warna-warna gelap beraksesoris metal sudah terlihat di majalah-majalah desain. Jika sebelumnya furnitur lebih mengoptimalkan fungsi dengan mengorbankan gaya, maka di tahun ini, pasar diprediksi akan gandrung

dengan furnitur yang berdesain unik dan juga mewah.

HIMKI sebagai satu-satunya asosiasi mebel dan kerajinan di Indonesia, bekerjasama dengan Dyandra Promosindo kembali menyelenggarakan pameran furniture bertaraf internasional yaitu IFEX 2018 pada tanggal 9-12 Maret 2018 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta. Tahun ini IFEX memilih image theme “Modern Rustic”.

Aktivis komunitas desain Adi Nugraha yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Bidang Inovasi dan Desain di HIMKI mengatakan bahwa tema ini matching dengan tren dunia, yaitu back to nature. Di dalam konsep modern rustic, mengandung unsur minimalis yang mewakili ‘modern’, dan unsur rustic yang artinya sesuatu yang high craft yang awalnya adalah tradisional, diangkat menjadi new look.

Menurut Adi, tren tidak berjalan sendiri dan searah. Pada penyelenggaraan IFEX 2018, ada 50 desainer yang telah melalui proses kurasi memamerkan karya-karya mereka yang fresh.

Konsepnya adalah, bagaimana mengeksplorasi material apa pun menjadi sesuatu yang unik dan powerful dengan menggabungkan unsur teknologi.

IFEX 2018 diselenggarakan pada tanggal 9-12 Maret 2018 dengan sekitar 500 exhibitors dan lebih dari 11.000 buyers dari 112 negara.*

Produk Rotan - CV Java - dining belize

Produk: Moroccan -Kriya Nusantara

Page 14: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

26 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 27

empertahankan kualitas adalah hal yang tak dapat ditawar pada bidang usaha apa pun. Tak terkecuali bagi Alamsyah Hadima, seorang pengusaha mebel dan kerajinan rotan. Namun menurutnya, kualitas saja ternyata belum cukup. Pengusaha ini menegaskan, harus ada pelayanan yang baik dan memuaskan bagi siapapun. Contohnya, komunikasi yang nyaman dan mencerdaskan dengan pelanggan adalah bagian dari pelayanan yang dimaksud.

Alamsyah membangun bisnis mebel rotannya sejak puluhan tahun silam. Sedari awal, dirinya mengaku sudah jatuh hati pada jenis usaha yang berbahan baku rotan. Bisnis ini tidak sekadar mereguk untung, tapi sekaligus menjaga dan melestarikan hutan. Tanpa pelihara hutan, rotan sebagai bahan baku produk, tak akan tumbuh, bahkan punah.

Rotan adalah satu-satunya raw material yang tumbuh melimpah di Indonesia. Hal inilah yang membuat Alamsyah terpanggil untuk mengangkat derajat rotan. Sebagai pengusaha mebel rotan, Alamsyah sempat merasakan kejayaan usaha ini pada era 1990-an. Pemerintah saat itu memang melarang ekspor rotan mentah. Untuk sekedar tahu, saat larangan ekspor rotan mentah berlaku, ekspor furnitur rotan mencapai 90 persen, 10 persen sisanya berupa furnitur berbahan kayu dan plastik.

Namun, ketika kran ekspor rotan mentah dibuka, pengusaha mebel dalam negeri menghadapi situasi berat kelangkaan bahan baku. Sekalipun bisnis mebel rotan tak semanis dulu, Alamsyah terus menekuni usahanya agar terus berkembang, lewat bendera

Metrixindo. Bisnisnya bertahan karena dalam senantiasa berpegang pada Standard Operation (SOP) yang mencerminkan kejujuran, disiplin, dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Produk-produk Metrixindo kini sudah menembus pasar Amerika Serikat, Eropa, dan sejumlah negara Asia.

Produk mebel rotan Metrixindo yang diekspor ke negara-negara tersebut berjenis Dinning Chair, Occasional dan Living yang dikombinasikan aksen kayu. Produk jenis ini memang menjadi andalan Metrixindo. Untuk soal desain Alamsyah memberikan dua pilihan, yakni keinginan atau pesanan pelanggan dan kreasi Metrixindo sendiri.

Keduanya, menurut Alamsyah, memiliki keunggulan. Desain dari pelanggan bisa bersifat long term, karena mereka sudah ada project dan target market sendiri. Sedangkan desain kreasi Metrixindo, jelas Alamsyah, dengan produk yang sama bisa dijual ke berbagai negara. Produk Metrixindo selama ini selalu konsisten memenuhi desain keinginan pelanggan dan juga aktif berinovasi melalui desain-desain baru.

Alamsyah optimis bisnis mebel rotan yang ditekuninya akan tetap tumbuh dan berkembang. Ia percaya bahwa industri mebel rotan akan tetap jadi ikon Indonesia karena bahan bakunya mudah didapat dan diolah, serta eksklusif karena pengerjaannya selalu hand made. Alamsyah selama ini konsisten mengembangkan desain produk, perluasan market, melakukan kolaborasi dengan para mitra dan rekan sesama pelaku usaha kerajinan dan industri furnitur.

Alamsyah Hadima: Desain untuk Semua

PROFILE

M

Alamsyah Hadima optimis dengan desain-desain hasil karyanya sehingga tidak terlalu bergantung pada satu pembeli.

Sejauh ini Metrixindo telah meraih sejumlah prestasi, antara lain meraih penghargaan Gugus Kendali Mutu tingkat provinsi 3 kali berturut- turut, Upakarti tingkat nasional, kawasan industri sehat tingkat nasional, zero accident tiga tahun berturut-turut, serta concern dan komit terhadap konsep K3 perusahaan.

Sekalipun kebijakan pemerintah kurang mendukung, Alamsyah yakin masa depan industri mebel rotan Indonesia kian maju. Apalagi para desainer muda Indonesia makin kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk. Desain dan kualitasnya sudah berani diadu dengan produk negara lain. Hal itu terlihat dari berbagai ajang pameran yang selalu mencuri perhatian para buyer. Namun yang tetap diwaspadai, menurut Alamsyah, adalah produk asal Tiongkok. Dukungan penuh pemerintahnya membuat produk mereka jadi ancaman bagi produk Indonesia.

Kebijakan Pemerintah untuk berkomitmen memberantas pungutan liar (pungli) amat disyukuri Alamsyah. Pria yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Mebel Rotan dan Bambu DPP HIMKI sangat mendukung upaya pemberantasan pungli tersebut. Selama ini pungli jadi salah satu penyebab turunnya daya saing produk Indonesia. Alamsyah melalui HIMKI berjanji mengawal kebijakan pemerintah tersebut mulai dari proses perizinan yang selama ini disinyalir jadi lumbung pungli oknum tertentu.

Alamsyah sempat mengeluhkan soal biaya perizinan yang selama ini tak ada standar yang

pasti. Pengusaha merasa terbebani karena seringkali muncul biaya tak terduga saat mengurus perizinan. Bila sudah ada standar pasti, maka pengusaha akan lebih mudah mengalokasikan dana sehingga bisa menekan harga jual produk agar mampu bersaing.

Sebagai pelaku industri mebel dan kerajinan berbasis rotan, Alamsyah menyayangkan masih jarangnya Pemerintah Daerah menggunakan produk furnitur rotan di kantor mereka. Padahal kerajinan tersebut, seperti halnya kain batik, merupakan produk asli daerah sendiri. Bahkan produk rotan asal Cirebon dikenal sebagai produk nomor satu di dunia.

Di akhir perbincangan Alamsyah berharap, masyarakat pun senantiasa menggunakan produk rotan sebagai perabot rumah tangga. Alhasil kebutuhan rotan akan meningkat dari ribuan ton jadi jutaan ton pertahun. Industri rotan pun bakal berkembang pesat membantu perekonomian negara karena nilai devisa dan penjualan di dalam negeri. Perajin rotan pun akan sangat terbantu karenanya.*

PROFILE

Alamsyah Hadima, Direktur CV. Metrix Indonesia, optimis dengan desain-desain hasil karyanya sehingga tidak terlalu bergantung pada satu pembeli.

Page 15: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

28 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 29

i kalangan pegiat dan penikmat seni, sosok yang satu ini amat dikenal. Desainnya yang memanfaatkan sisa limbah logam sangat cantik bila menghiasi interior rumah siapapun. Selain cantik dan nyeni, hasil karyanya yang ditawarkan melalui bendera Natural House ini amat otentik dan orisinil.

Selain memang suka mendesain bahan daur ulang, ada alasan khusus yang menyebabkan pria kelahiran Karawang 22 Maret 1970 ini memilih berkarya dengan bahan tak lazim. Menurutnya, pasar negara maju kini lebih menginginkan desain yang berbahan ramah lingkungan atau juga daur ulang.

Negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara maju lainnya gandrung dengan produk-produk berwawasan lingkungan. Kegandrungan tersebut tidak hanya karena produk-produk berwawasan lingkungan bernilai seni, melainkan juga

merupakan cermin makin tingginya kesadaran mereka terhadap pentingnya pelestarian alam. Pemerintah di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan telah mengeluarkan regulasi yang dilaksanakan secara ketat atas produk-produk yang akan masuk ke pasar mereka. Termasuk produk-produk mebel dan home decor.

Menurut Andre Suryaman, pelaku industri mebel dan home decor, konsumen dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat sangat menyukai produk-produk Natural House lantaran brand miliknya tersebut berwawasan lingkungan. “Produk-produk kami menginspirasi konsumen dari negara-negara maju,” ujar pengusaha kelahiran Karawang, Jawa Barat, 22 Maret 1970.

Produk-produk Natural House memanfaatkan antara lain material bekas sepeda. Brand ini menyulap

Andre Suryaman

si Pengusaha Ramah Lingkungan

PROFILE

Drs. Andre Suryaman dari Natural House menyulap bekas sepeda yang notabene limbah yang tidak dapat diurai menjadi produk unik dan multifungsi.

D

bekas sepeda yang notabene limbah yang tidak dapat diurai menjadi produk unik dan multifungsi. Produk home decor Natural House sangat digemari untuk perhotelan, cafe, dan rumah pribadi. Trend kegandrungan kepada produk-produk berwawasan lingkungan kini juga mulai terjadi di pasar lokal.

Jenis produk Natural House yang meliputi berbagai macam furnitur seperti dining set, walldeco, sofa-sofa, coffee table, table lamp, bar set, serta puluhan item lainnya kini juga prospektif di pasar lokal. Jenis produk unggulan Natural House menitikberatkan pada art dengan desain berupa kombinasi material dari besi, kayu, cussion, dan kanvas.

“Pembeli produk kami selain diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa juga Turki, Afrika Selatan, dan Australia,” imbuh Andre yang 70 persen produknya untuk memenuhi pasar mancanegara.

Usaha Andre dengan Natural House-nya dimulai sejak 1997. Kunci kesuksesannya adalah inovasi yang dilakukan secara terus menerus, baik dari sisi desain maupun pelayanan. Andre sangat mencintai usaha yang digelutinya ini, apalagi ketika karya yang ia ciptakan sesuai dengan keinginannya mampu mendatangkan kebahagiaan orang lain serta diapresiasi dengan baik. “Apresiasi yang tinggi dari penikmatlah yang membuat kepuasaan tersendiri, terlebih beberapa penghargaan mampu kami peroleh,” ujar Andre, bangga.

Dengan kecintaan terhadap pekerjaannya, selama ini Andre selalu dapat mengatasi kendala yang dihadapi usahanya. Menurut Andre untuk memajukan

industri ini perlu peran serta aktif pemerintah supaya bisa saling berkesinambungan antara pelaku usaha dan beberapa elemen organisasi pelaku usaha. Sebagai pelaku usaha perlu terus melakukan promosi dan inovasi-inovasi baru. HIMKI sebagai elemen organisasi pelaku usaha, bagi Andre, menjadi jembatan antara pemerintah dengan pelaku usaha.

Andre tidak memiliki strategi khusus untuk terus tumbuh dan berkembang. Andre hanya merasa harus selalu mengasah imajinasi, meningkatkan kreatifitas dan melakukan inovasi. Untuk melakukan itu Andre hampir tidak memiliki hambatan signifikan.*

Produk-produk andalan Drs. Andre Suryaman yang menit menitikberatkan pada art dan desain dengan kombinasi material dari besi, kayu, cussion, dan kanvas.

Salah seorang pekerja Natural House sedang mengerjakan pesanan buyer.

PROFILE

Page 16: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

30 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 31

EVENT

etiap tahun, digelar Pameran B2B Industri Mebel dan Kerajinan terbesar di Indonesia dan Wilayah Asia Tenggara, The Indonesia International Furniture Expo (IFEX).

Diikuti oleh sekitar 500 exhibitor dan menarik perhatian pengunjung dari lebih dari 11 negara, pameran ini menampilkan produk mebel dan kerajinan terbaik dengan display yang sangat atraktif dan kreatif untuk menarik perhatian pengunjung.

Bertempat di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, acara ini berlangsung tanggal 9 – 12 Maret 2018 dan terbuka untuk umum.

Sebagai penyelenggara acara, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bekerjasama dengan Dyandra Promosindo pada tanggal 8 Maret 2018 mengadakan acara pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas terselenggaranya IFEX 2018.

Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran, Ibu Djudjuk Aryati, sebagai wakil dari HIMKI yang secara simbolik menyerahkan potongan tumpeng kepada Bapak Rizki Pahrudi - Project Manager IFEX 2018.

Acara ini juga dihadiri oleh Pak Tony Sukandar selaku Dewan Pembina, Bapak Supriyadi selaku Dewan Penasihat, Bapak Abdul Sobur selaku Sekretaris Jenderal, dan pengurus HIMKI lainnya, Bapak Addy Damarwulan - Direktur Operasional Dyandra serta rekan-rekan dari Dyandra Promosindo.*

IFEX 2018

The Essence of Infinite Innovation

Doa bersama dan pemotongan tumpeng sebelum memulai IFEX

S

Salah satu produk peserta pameran IFEX 2018 - @elementconcepst

Ketua Umum HIMKI Ir. Soenoto memberikan Sambutan saat Pembukaan IFEX 2018

Kunjungan Ibu Mufidah Jusuf Kalla ke salah satu stan pameran IFEX 2018

Page 17: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

32 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 33

Salah satu pameran furniture terbesar di dunia, China International Furniture Fair (CIFF), digelar di National Exhibition & Convention Center Shanghai, China pada 11-14 September 2017. Pameran menampilkan lebih dari 2000 exhibitor dengan merek-merek terkenal di dunia serta dihadiri lebih kurang 90 ribu buyers dari seluruh dunia.

Pameran industri furnitur satu atap ini memamerkan berbagai produk dari furnitur rumah tangga, dekorasi dan perkakas rumah tangga, tekstil rumah tangga, furnitur luar ruangan, dan tentunya yang terkait dengan gaya hidup.

CIFF juga merupakan platform perdagangan satu-satunya yang berfokus pada furnitur luar ruang. Selain sebagai pameran furnitur klasik terbesar di China, pameran CIFF juga tetap menghadirkan berbagai tren, teknologi, dan produk desain terkini.

Pada pameran CIFF ini Kementerian Perindustrian bersama HIMKI menghadirkan Indonesia Furniture Paviliun seluas 609 m2. Booth ini diisi oleh 20 perusahaan furnitur yang berasal dari sentra-sentra industri furnitur di Cirebon, Sukoharjo, Jepara, Semarang, Yogyakarta, Bali, Medan dan Jawa Timur. Produk furnitur yang dipamerkan peserta berbeda

sesuai karakter yang memiliki masing-masing. Hal ini karena tiap perusahaan punya target pasar dan bahan yang berbeda.

Panitia Pameran CIFF ke-40 tahun 2017 membagi cluster produk mebel terdiri dari: Home Furniture, Commercial Office and Hotel Furniture, Homedecor, Furniture Outdoor, Outdoor & Leisure, Furniture Machinery & Furniture Raw Materials dan Bahan Baku.

Target perolehan devisa dari pameran CIFF total sebesar USD 5,000,000 yang terdiri transaksi on the spot pameran USD 1.000.000, dan transaksi saat pameran follow up setelah kegiatan berakhir senilai USD 4.000.000. Mengingat besarnya potensi pasar di China, maka kepesertaan “Indonesia Furniture Pavillion” akan tetap dipertahankan demi memberi kesempatan kepada perusahaan furnitur lain yang belum mengikuti pameran CIFF di Shanghai, China.

Untuk kedepan perlu juga adanya upaya meningkatkan promosi lebih lanjut dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan para trader/retailer dan pengusaha setempat dengan membuka outlet/showroom furnitur Indonesia di China yang bersifat permanen.*

Pameran China International Furniture Fair (CIFF)China 2017

EVENT

Page 18: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

34 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA

EVENT

Dalam rangka mencapai target ekspor mebel dan ker-ajinan Indonesia empat tahun mendatang senilai US$ 5 milyar, HIMKI selalu berpromosi melalui keikutserta-an dalam event-event pameran bertaraf internsional. Salah satunya pameran IMM 2018 yang diselenggara-kan oleh Koelnmesse Gmbh di Cologne Jerman pada 15-21 Januari 2018 lalu. Pameran ini dikunjungi oleh para pelaku usaha furnitur, desainer interior, arsitek, dekorator interior, dan lainnya.

IMM Cologne merupakan pameran furnitur terbesar di Eropa yang diselenggarakan setiap tahun. Pada tahun 2018 luas areal yang dipergunakaan sebesar 239.500 meter persegi, dengan menggunakan 11 hall dan diikutii oleh 1.361 exhibitor dari 51 negara.

Fakta IMM Cologne sebagai pameran furnitur besar terbukti saat Presiden Joko Widodo masih aktif se-bagai pengusaha mebel, rutin mengikuti pameran IMM Cologne. Dari tahun 2011 sampai dengan 2016 terdapat Pavilion Indonesia di IMM Cologne di bawah naungan Asosiasi Furnitur di Indonesia (AMKRI). Pada 2017, Pavilion Indonesia kembali berpartisipasi dibawah naungan HIMKI. Perusahaan yang berpartisi-pasi berasal dari kawasan Jabodetabek, termasuk ko-ta-kota diJawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Tujuan HIMKI mengikuti pameran IMM Cologne Jer-man adalah: mempromosikan produk furnitur Indo-nesia di kancah international, lalu untuk mencari buy-ers tetap yang berpotensi untuk membuat order.

Target perolehan devisa dari pameran yang diiku-ti di IMM Cologne Jerman 2018 adalah sebesar USD 200.000.000 (dua ratus juta USD) yang berasal dari transaksi di tempat dan tindak lanjut dari pesanan-pe-sanan selanjutnya untuk pasaran Eropa.

Peluang ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia masih terbuka lebar. Hal ini tercetus dari kebutuhan mebel dan kerajinan dunia yang cenderung mening-kat. Data nilai impor dunia terhadap produk furnitur pada tahun 2014 sekitar US$ 134 milyar dan tahun 2016 menjadi sekitar US$ 148 milyar atau naik sekitar 10,4%. Perkembangan pertumbuhan ekonomi global yang semakin membaik dapat mendorong ekspor pro-duk mebel dan kerajinan Indonesia, sehingga ekspor pada empat tahun mendatang ditargetkan akan men-capai US$ 5 milyar.*

Partisipasi Indonesia pada Pameran IMM Cologne, Jerman 2018 20

18

Organized by:In conjunction with:Contact Information: PT WAHANA KEMALANIAGA MAKMURKomplek Perkantoran Graha Kencana Blok CH-CIJl. Raya Pejuangan No. 88 • Kebon Jeruk • Jakarta 11530 • IndonesiaTel: (62) 21 5366 0804 • Fax: (62) 21 5325 890/887E-mail: [email protected]: buildingfacadefixtures.com

B O O KYOUR SPACE

N O W !| Door | Window | Glass | Façade |

| Lighting | Arch & Entrance Structure |

FA IKLAN FACADE 210 X 297 180129.indd 1 1/29/18 11:15 PM

Page 19: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

36 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 37

advertorial

Mengikuti “TREND” Mebel Dunia Dengan Inovasi Produk Waterbased Propan Raya

ewasa ini perkembangan trend mebel menuju ke arah produk yang lebih ramah lingkungan dan keberlanjutan (sustainability).

Yang bertujuan untuk melindungi ketersediaan pasokan bahan baku, menunjang kesehatan pekerja, pembeli serta pengguna. Khususnya untuk mebel ekspor yang ditujukan ke Eropa dan Amerika. Yang notabene merupakan dua wilayah yang menjadi daerah tujuan ekspor mebel utama di dunia. Maka dari itu negara-negara produsen mebel, salah satunya Indonesia harus bisa mengikuti perkembangan trend tersebut supaya bisa memiliki daya saing dibanding negera pengekspor mebel lainnya, khususnya di Asia seperti: China, Vietnam dan Malaysia.

Beberapa regulasi sudah diterapkan di beberapa negara terkait pembatasan pemakaian produk yang kurang ramah lingkungan, berbahaya untuk kesehatan serta digolongkan dalam kategori produk beracun (toxic). Hal ini juga terkait rencana dari beberapa negara untuk mengurangi kadar pencemaran udara yang sudah dalam tingkat yang mengkhawatirkan.

• Amerika US VOC Reduction Policies – EPA, CARB, CPSIA, Greenguard certification• Eropa EU Directive 2004/42/CE – limit émissions for paint varnishes and refinishing product• Jepang Japan F-Four Stars and AF Standard – limit emission of Formaldehyde and aromatic solvents• China Clean Air Act China -- Set standard VOC limits of Industry and City in China

Regulasi-regulasi tersebut mendorong para pembeli mebel dari negara tujuan ekspor menerapkan ketentuan dan persyaratan yang sama untuk produk-produk mebel yang akan mereka beli. Perusahaan pembeli mebel (buyer) besar seperti IKEA, Target, Wall Mart serta William Sonoma sudah berangsur untuk memberlakukan persyataran penggunaan produk yang ramah lingkungan. Dimana IKEA sudah menjadi pelopor penggerak regulasi ini sejak 10 tahun silam. Dan hingga kini produk-produk mebel dari IKEA dikenal dengan produk yang ramah lingkungan dan aman bagi pemakainya bahkan untuk anak-anak sekalipun.

D

Oleh: Harry PrasetyoBusiness Unit Manager PT. Propan Raya ICC

ADVERTORIAL

Bagaimana dengan perkembangan cat?Seiring dengan tuntutan tersebut baik dari adanya regulasi internasional serta permintaan dari buyer. Maka dari itu cat kayu dalam hal ini yang juga merupakan komponen pendukung dari suatu mebel yang berfungsi sebagai bahan pelapis mengembangkan teknologi khusus yang disesuikan dengan permintaan pasar. Cat yang ramah lingkungan, aman untuk kesehatan, sesuai dengan regulasi internasional dan tidak meninggalkan sifat dari cat konvensional saat ini, seperti memiliki transparansi yang bagus, cepat kering dan tahan terhadap paparan zat kimia rumahan.Teknologi cat yang sesuai dengan permintaan tersebut adalah cat waterbased (berbahan pengencer air). Tentunya hal ini dapat mengurangi penggunaan solvent/ thinner yang dewasa ini masih menjadi pilihan utama para pengguna cat solventbased (berbahan pengencer solvent). Fokus utama dari pengembangan cat waterbased ini adalah pengurangan VOC dan bahan kimia berbahaya. VOC (Volatile Organic Compound) sendiri didefinisikan sebagai senyawa kimia organik yg terlepas di udara (menguap) dalam kondisi temperatur ruang normal. VOC terkandung antara lain pada cat solventbased (thinner). VOC ini berbahaya bagi kesehatan manusia dan berperan besar sebagai polutan di udara.

INOVASI PROPAN RAYAPropan Raya mengembangkan sistem cat waterbased yang mendapat persetujuan dan dipakai oleh perusahaan multinasional diantaranya IKEA dan William Sonoma untuk produk mebel mereka yang diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat. Sistem ini mengubah sistem cat solventbased yang dipakai selama ini ke sistem cat waterbased yang ramah lingkungan. Sudah sekitar 60% produk Propan telah diubah dari berbasis solvent menjadi berbasis air. Dengan moto “Go to waterbased, save the Planet”, Propan ingin menggugah semua pihak, supaya menaruh perhatian pada masalah pencemaran udara yang dapat berdampak negatif pada kesehatan serta efek pemanasan global (global warming).Beberapa inovasi produk waterbased untuk cat kayu dari Propan Raya adalah:

SOLVENT (VOC)

Kandungan solvent > 50% Kandungan air > 50%

BINDER + PIGMENTS+ ADDITIVE

BINDER + PIGMENTS+ ADDITIVE

AIR

Waterbased 1K acrylic high transparency

Waterbased 1K acrylic color

Waterbased ASOF

Waterbased durable exterior coatings

Waterbased tannin blocker primer

Waterbased 2K PU

Waterbased UV

- Transparansi sangat baik seperti solventbased- Penampilan natural- Tidak yellowing- Memiliki ketahanan kimia yang baik

Mebel interior yang mengharapkan penampilan natural

Mebel solid color interior

Mebel dengan gaya penampilan Amerika antik (American Style of Finish)

Mebel exterior seperti: garden furniture

Mebel dengan kayu yang berpotensi mengeluarkan getah

Mebel interior maupun exterior. Khususnya interior high gloss

Mebel interior dengan penampilan yang halus dan proses dengan output yang sangat tinggi

- Cepat kering - Daya tutup warna sangat baik- Tidak yellowing- Memiliki ketahanan terhadap gesekan (scratch) yang baik

- Transparansi film & kecerahan warna setara NC solventbased- Ketahanan kimia lebih baik dibanding NC- Ketahanan terhadap gesekan (scratch) lebih baik dibanding NC

- Lebih cepat kering dibanding sistem solventbased exterior seperti oil- Ketahanan terhadap cuaca lebih baik dibanding oil- Mudah untuk aplikasi ulang (repair) saat perawatan

- Memiliki ketahanan terhadap getah kayu yang baik- Cepat kering- Ketahanan terhadap cuaca sangat baik

- Memiiki film yang keras sekaligus flexible- Ketahanan kimia sangat baik- Dapat digunakan untuk tingkat gloss yang sangat tinggi

- Sangat cepat kering karena pengeringan dibantu lampu UV- Transparansi film sangat baik- Ketahanan kimia sangat baik

ProdukNo Keunggulan Pemakaian

1

2

3

4

5

6

7

ADVERTORIAL

Page 20: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

38 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 39

SUSUNAN PENGURUS DPP HIMKI PERIODE 2016 - 2020

Dewan Pembina

No. Jabatan Nama Keterangan

1 Dewan Pembina Rachmat Gobel DKI Jakarta

2 Dewan Pembina Benny Sutrisno DKI Jakarta

3 Dewan Pembina Djalal Kamal DKI Jakarta

4 Dewan Pembina Mukti Ichsan Ponorogo

5 Dewan Pembina Tony Sukandar DKI Jakarta

6 Dewan Pembina Jongky Soemarhadi Surabaya

Dewan Penasehat

No. Jabatan Nama Keterangan

7 Dewan Penasehat Au Bintoro DKI Jakarta

8 Dewan Penasehat Aaron Yongki Surabaya

9 Dewan Penasehat Heri Setianto Semarang

10 Dewan Penasehat Supriyadi Solo

11 Dewan Penasehat Zaenal Arifin Cirebon

12 Dewan Penasehat GKR. Pembayun Mangkubumi D.I. Yogyakarta

13 Dewan Penasehat Basuki Kurniawan DKI Jakarta

14 Dewan Penasehat Indah Rahayu Murnihati D.I. Yogyakarta

Dewan Pimpinan Pusat

No. Jabatan Nama Keterangan

15 Ketua Umum Ir. Soenoto Cirebon

16 Sekretaris Jenderal Abdul Sobur Bandung

17 Wakil Sekretaris Jenderal I Mahfirotika Wahyu W Solo

18 Wakil Sekretaris Jenderal II Garda Awan Semarang

19 Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga

H. M. Wiradadi Soeprayogo Semarang

20 Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Syahrizal Mustafa Bandung

21 Ketua Bidang Organisasi Heru Prasetyo Sleman

22 Wakil Ketua Bidang Organisasi Shofi Afifi DKI Jakarta

23 Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Pemerintah & Swasta Yakub Firdaus Semarang

24 Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Pemerintah & Swasta Veronika Anggraini DKI Jakarta

25 Wakil Ketua Umum Bidang Bahan Baku dan Bahan Penunjang Albertus Kuswidiarso Semarang

26 Ketua Bidang Bahan Baku Kayu, Rotan & Bambu Alamsyah Hadima Cirebon

27 Wakil Ketua Bidang Bahan Baku Kayu, Rotan & Bambu Dodong Purnomo Semarang

28 Ketua Bidang Bahan Penunjang Ihda Fuad Adikusuma Semarang

29 Wakil Ketua Umum Bidang Produksi & SDM Satori Cirebon

30 Ketua Bidang Mebel Kayu Solid Edmund Parengkuan DKI Jakarta

31 Ketua Bidang Mebel Rotan & Bambu Soemartja Cirebon

32 Wakil Ketua Bidang Mebel Panel Kayu Vilia Mapaye Bogor

33 Ketua Bidang Mebel Panel Kayu Tjoa Kian Ho Semarang

34 Ketua Bidang Mebel Upholstery & Sintetik Solikhin Cirebon

35 Wakil Ketua Bidang Mebel Upholstery & Sintetik Tony Handiyono Cirebon

36 Ketua Bidang Standarisasi Produk dan Sertifikasi Calex Supriyatno Jakarta

37 Ketua Bidang Sertifikasi Kompetensi SDM (SKKNI) Budiyanto Surabaya

38 Wakil Ketua Umum Bidang Inovasi & Desain Adhi Nugraha Bandung

39 Ketua Bidang Pengembangan Desain Produk Frans Ronald Tambunan Cirebon

40 Wakil Ketua Bidang Pengembangan Desain Produk Anton Dwinanto Bandung

41 Ketua Bidang Pengembangan Teknologi Hiero Prabantoro Sleman

KOLOM DPP KOLOM DPP

Page 21: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

40 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 41

Kitchen & Bathroom Indonesia kitchenbathroomindonesia

www.kitchenbathroomindonesia.com

In Conjunction with: Organized by:

26-29SEPTEMBER 2018

JIEXPOKemayoranIndonesia

BOOKYOUR SPACE

NOW!

FA IKLAN KNB 210 X 297 180129.indd 1 1/29/18 11:17 PM

42 Wakil Ketua Bidang Pengembangan Teknologi Christianto Prabawa Semarang

43 Wakil Ketua Umum Bidang Promosi

& Pemasaran Djudjuk Aryati Sleman

44 Ketua Bidang Promosi & Pemasaran Wilayah Amerika Krisna Purnomo Solo

45 Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Wilayah Eropa Ferryal Sleman

46 Wakil Ketua Bidang Promosi & Pemasaran Wilayah Eropa Lin Katwara Surabaya

47 Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Wilayah Asia dan Timur Tengah Rudy Hartono Semarang

48 Ketua Bidang Pengembangan Pasar Dalam Negeri Amal Matchali Bandung

49 Ketua Pengembangan Pasar Suharto Bambang Wijonarko Bali

50 Wakil Ketua Umum Bidang Regulasi & Advokasi Hukum Herlina Lee Surabaya

51 Ketua Bidang Regulasi Saruddin Batubara, SH. Surabaya

52 Ketua Bidang Advokasi Hukum Poltak P. Sitompul Surabaya

53 Wakil Ketua Umum Bidang UKM Regina Kindangen DKI Jakarta

54 Ketua Bidang Aneka Kerajinan Fatchurahman Bandung

55 Wakil Ketua Bidang Aneka Kerajinan I Endro Pranowo Sleman

56 Wakil Ketua Bidang Aneka Kerajinan II Iyan Rahardian Cirebon

57 Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan Edy Saputra DKI Jakarta

58 Ketua Bidang Keuangan Wida Widayati Bandung

KOLOM DPP

Page 22: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

42 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 43

enomena unggah foto di Instagram sudah jadi tren masyarakat dunia. Lewat #hashtag, siapapun warga dunia yang terkoneksi internet bisa mudah mendokumentasikan aktivitas dan mengunggahnya ke jagad maya. Masyarakat dunia maya atau istilah mutakhirnya netizen, karena kebutuhan eksistensi, bisa membuat hal keseharian jadi populer atau viral.

Dari sekian banyak fenomena hastag atau istilah awamnya tema obrolan, kopi adalah salah satu yang jadi terpopuler di Instagram. Sudah tak terhitung aktivitas foto yang berkaitan dengan ‘kopi’. Mulai orang minum kopi, foto hangout di cafe berteman kopi, foto menyeruput kopi sambil belajar, bahkan foto estetis secangkir kopi.

Coba saja ketik #kopi di kolom pecarian Instagram, bakal muncul sekitar 1,6 juta posting yang ber-hashtag itu. Bila mengetik #coffee, postingannya bahkan lebih dashyat mencapai sekitar 85 juta kali. Jumlah foto ber-hastag itu dipastikan kian meningkat cepat, mengingat kegiatan ber-kopi kini sudah jadi bagian gaya hidup ‘kekinian’ masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Realita sosial ini dicermati para pemiliki warung kopi modern atau cafe. Mereka berlomba mendesain kedai miliknya semenarik mungkin.

GAYA HIDUP

F

foto: Dina Andrea Wijns

Page 23: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

44 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA

Harapannya tentu selain jadi daya pikat bagi siapapun berkunjung, konsumen yang datang bisa mendokumentasikan kegiatannya di cafe tersebut. Bila dokumentasi si pengunjung diunggah ke Instagram, maka ini jadi sarana promosi gratis bagi si pemilik cafe.

Jika ada yang mengetik kata kunci “kedai kopi hits”, atau “café paling instagramable”, harapannya

adalah nama cafe-nya akan muncul sehingga menarik perhatian pengunjung lain. Tak hanya di kota besar, kota-kota pinggiran yang dulu cukup dengan kedai kopi tradisional, kini mulai membudayakan penyajian kopi yang lebih modern lewat kedai bernama cafe. Salah satu contohnya di Temanggung, Jawa Tengah. Kota kecil penghasil kopi terbaik ini, memiliki alun-alun kota yang mulai diramaikan oleh cafe-cafe lengkap dengan baristanya.

Bagi penggiat industri mebel, fenomena menjamurnya cafe ini ini tentu saja jadi perhatian dan turut menyemarakkan tren furnitur 2018 yang nyatanya berkonsep back to 1950s. Jika menuliskan kata kunci ‘kedai kopi vintage atau retro’, maka akan tampil tempat-tempat yang bisa jadi pilihan tempat untuk Anda menghabiskan waktu, bersantai bersama, atau justru menjadikannya venue meeting. Faktanya, cafe-cafe berkonsep seperti ini sedang diincar oleh para penggiat Instagram (hasil fotonya Instagramable), agar aktivitasnya terkesan jaman now atau up to date.

Situasi ini adalah peluang bagi pelaku industri mebel dan kerajinan. Pendirian berbagai cafe berdesain interior cantik dengan pernak pernik uniknya, adalah market baru. Terlebih lagi tidak sedikit cafe yang ingin berubah konsep desainnya menjadi lebih retro, siapa tahu ada cafe-cafe dengan interior modern ingin beralih konsep menjadi retro yang bisa menjadi buyers, demi ‘kekinian’.*

GAYA HIDUP

retro stool cushion - produk milik east colonial

- Golden Coco

Buka rekening BNI Taplus,gunakan selalu Kartu Debitnya#KartuGueBeda

BNI Kartu Debit

Informasi lengkap mengenai program silakan scan QR code atau klik: http://bit.ly/BNIPromoDebit atau kunjungi Kantor Cabang BNI terdekat.

Page 24: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

46 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 47

Dalam rangka evaluasi program kerja HIMKI dan meningkatkan semangat kebersamaan membangun organisasi sesuai visi, misi dan tujuan organisasi, HIMKI menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang ketiga pada 14 November 2017 di Hotel Swiss Bell Inn Kemayoran, Jakarta.

Mengambil tema “Penguatan Organisasi untuk Membangun Soliditas dan Peningkatan Daya Saing”, Rapimnas beragendakan sambutan dan arahan Ketua Umum, Laporan Perkembangan Industri Mebel dan Kerajinan Kwartal 3 Tahun 2017, Pandangan dari Dewan Pembina dan Dewan Penasehat HIMKI, Laporan Para Wakil Ketua Umum, Laporan DPD-DPD HIMKI serta masukan dari peserta Rapimnas.

Dari paparan peserta Rapimnas ditegaskan sektor industri mebel dan kerajinan nasional merupakan salah satu pilar kekuatan ekonomi nasional. Penyebabnya Indonesia memiliki pasokan

bahan baku yang cukup melimpah. Selain itu, industri ini menyerap begitu banyak tenaga kerja dan menghasilkan devisa yang cukup besar. Namun fakta di lapangan justru tak sedikit kebijakan Pemerintah yang ternyata menghambat.

Sejak HIMKI dibentuk banyak hambatan industri yang sudah diperjuangkan solusinya. HIMKI berupaya keras untuk membantu industri mebel dan kerajinan khususnya para anggota agar menjadi lebih maju dan berkembang. Meskipun belum seluruhnya berhasil, namun HIMKI akan terus bekerja keras agar industri mebel dan kerajinan ini menjadi industri terdepan di Indonesia dan diakui dunia.

HIMKI tidak akan menutup mata dan telinga terhadap berbagai masalah yang kerap menerpa pelaku usaha, perajin dan pihak terkait lainnya. Keberadaan HIMKI diupayakan menjadi solusi bagi industri yang terus berkembang ini.*

Rapat Pimpinan Nasional Ke-3 HIMKI

KOLOM DPP

Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki ragam sumber daya alam dan mineral. Patut disyukuri karena sumber daya alam Indonesia terkaya di kawasan Asean. Luasnya lahan perkebunan ditunjang kesuburan tanah adalah aset berharga untuk dikembangkan. Salah satu perkebunan yang juga menjadi komoditas utama di Indonesia adalah karet. Perkebunan karet milik rakyat ataupun perusahaan swasta ini menghasilkan kayu yang jadi bahan baku mebel.

Data Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Karet 2014-2016, dari Dirjen Perkebunan, jumlah Luas Area Perkebunan Karet di Indonesia Tahun 2016 mencapai 3.639.695 (Ha). Sumatera Utara seluas 433.121 Ha, kedua terbesar setelah Sumatera Selatan yang mencapai 839.815 Ha.

Industri pengolahan kayu karet di daerah Sumatera Utara dimulai dari tahun 1980-an. Bermula dari teknologi yang diadopsi dari Malaysia/Thailand yang lebih dulu mengaplikasikan teknologi mengawetkan dan mengeringkan kayu karet sebagai bahan baku industri, dalam bentuk

kayu gergajian siap pakai (sawn timber).

Tahun 1990-an industri pengolahan kayu untuk pasar ekspor bermunculan seiring dengan diberlakukannya peraturan larangan izin ekspor kayu gergajian (sawn timber). Saat itu kayu karet atau disebut kayu rambung wood/rubberwood (Hevea Brasiliensis) mulai dikenal di luar negeri khususnya di AS dan Eropa.

Tahun 2000-2005 adalah masa puncak kejayaan industri pengolahan kayu dan perabotan yang berbahan baku kayu karet. Sumatera Utara merupakan primadona dalam menyuplai bahan baku tersebut. Alhasil banyak perusahaan luar negeri termasuk asal Malaysia dan negara-negara Asia lainnya tertarik untuk investasi dan membeli bahan setengah jadi.

Untuk saat ini, sudah ada beberapa pemodal kuat dari China yang berinvestasi di Sumatera Utara dengan mengontrak pabrik perabotan dan penggergajian kayu yang sudah tidak beroperasional, barang jadi khusus diekspor ke China dengan memakai bendera perusahaan lokal.

Berbagai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia hendaklah dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi pebisnis pengolahan kayu karet. Tol sepanjang 2.818 km km ini bakal jadi tulang punggung kemajuan perekonomian di pulau Sumatera. Alhasil, jalur darat tak lagi tak lagi menemui banyak hambatan dalam melakukan bermacam kegiatan ekonomi.

Satu hal yang tak boleh dilupakan, Sumatera Utara masih berpotensi besar dan menjanjikan bagi para pelaku bisnis pengolahan kayu utamanya kayu karet.

Namun kita harus ingat pepatah “Jadi Tuan di Negeri Sendiri”, janganlah semua pelaku industri ramai-ramai mengekspor bahan setengah jadi, sementara industri pengolahan kayu dalam negeri untuk pasar ekspor juga pengrajin lokal kekurangan bahan baku. *

Sumatera Utara Sentra Kayu Karet

Andre Kee, Ketua DPD HIMKI Sumatera Utara meyakini bahwa Sumatera Utara masih berpotensi besar dan menjanjikan untuk para pelaku bisnis pengolahan kayu, khususnya kayu karet. Namun, Andre mengingatkan bahwa kita harus “Jadi Tuan di-Negeri Sendiri”.

KOLOM DPD

Page 25: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

48 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 49

Pelantikan dan pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (DPD HIMKI) Sleman Raya berlangsung pada Senin, 28 Agustus 2017 di The Alana Hotel, Mataram City, Sleman, Yogyakarta. Pembukaan pelantikan DPD HIMKI Sleman Raya dilakukan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, sedangkan pelantikannya dilakukan oleh Ketua Umum DPP HIMKI Ir. Soenoto.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman berharap kehadiran HIMKI Sleman Raya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sleman. Bupati pun menginginkan HIMKI dapat membina para perajin dan pengusaha mikro, kecil, menengah agar lebih percaya diri mengenalkan produknya secara nasional bahkan internasional. Untuk itu diperlukan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan lembaga perbankan untuk mewujudkannya.

Di lain pihak, Ketua Umum DPP HIMKI Ir. Soenoto mengungkapkan, Indonesia adalah produsen kelas dunia yang mampu menembus pasar Eropa, AS, Amerika Latin dan juga Timur Tengah.

Soenoto menegaskan, Afrika Selatan dan Mesir sudah mulai dimasuki produk Indonesia. Adapun jenis mebel yang diminati terutama dari living set, dinning set, bedroom set dan jenis lainnya.

Secara singkat ada beberapa tujuan pendirian DPD HIMKI Sleman ini, yaitu: membantu pemerintah setempat membina industri mebel dan kerajinan lokal

agar bersaing produknya, memberikan informasi termasuk akses pameran, membina pelatihan perajin bambu, menjalan program DPP untuk peningkatan kualitas SDM, serta memajukan industri mebel setempat.

Sementara itu, pendirian HIMKI Sleman ini sudah sesuai dengan AD/ART Organisasi melalui SK resmi no. 07/SK DPP/HIMKI/VIII/2017 tertanggal 1 Agustus 2017. Usulan pendirian ini didukung oleh 15 perusahaan anggota yang berlegalitas dan 19 perusahaan lain yang tengah mengurus perijinannya, sehingga ada 34 perusahaan yang mengusulkan. Sebagai ketua terpilih Rian Hermawan dan sekretaris Djudjuk Aryati.

Pembentukan DPD HIMKI Sleman Raya ini juga didukung penuh oleh Bupati Sleman Sri Purnomo. Selain khususnya untuk kemaslahatan industri mebel dan kerajinan, juga diharapkan membawa nama Sleman sebagai kawasan hunian dan wisata bersahabat yang telah memiliki ragam fasilitas, seperti wisata candi, kawasan pendidikan, pertokoan, hotel, wisata gunung Merapi, airport dan sebagainya.

Hal penting lainnya adalah menyatukan para perajin dan atau pelaku usaha kecil yang tersebar di kawasan itu, terutama perajin serta industri mebel dan kerajinan bambu. Dengan menyatukan mereka, diharapkan Sleman menjadi kota produk mebel dan kerajinan bambu ternama dan industri kreatif lainnya baik secara regional bahkan internasional ke depannya.*

HIMKI Sleman Raya Resmi Berdiri

Ketua Umum HIMKI Ir. Soenoto melantik dan mengukuhkan pengurus DPD HIMKI Sleman Raya pada hari Senin, 28 Agustus 2017 di The Alana Hotel, Mataram City, Sleman, Yogyakarta.

KOLOM DPD KOLOM DPD

DPP HIMKI Pusat melantik dan mengukuhkan kepengurusan DPP HIMKI Aceh pada Kamis, 26 Oktober 2017 di Aula Serbaguna Setda Aceh. Pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan An-tar Lembaga yang pada saat itu masih dijabat oleh Abdul Sobur. DPD HIMKI Aceh dipimpin oleh Razali Idris. Dalam sambutannya, Abdul Sobur menegaskan mengenai visi dan misi HIMKI dan target yang akan dicapai HIMKI.Aceh merupakan wilayah yang sangat poten-sial karena didukung oleh ketersediaan bahan baku yang sangat melimpah untuk memajukan industri mebel dan kerajinan. Bahkan, mebel berbahan kayu dan rotan, sampai sekarang ma-sih tetap menjadi andalan bagi kerajinan rakyat karena bahan bakunya relatif mudah dicari.Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Drs. Kamaruddin Andalah yang membacakan sam-butan tertulis Gubernur Aceh Drh. Irwandi Yu-suf M Sc, pada acara pelantikan Dewan Pen-gurus Daerah Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (DPD-HIMKI) Aceh mene-gaskan bahwa mebel yang terbuat dari rotan sangat berpeluang untuk dikembangkan, sebab produksi rotan Aceh masih cukup banyak. Seti-ap tahunnya Aceh mampu memproduksi hing-ga 250.000 ton rotan mentah. Kamaruddin meyakini, jika sebahagian besar bahan baku tersebut diolah di Aceh, tentu akan menjadikan daerah berjuluk Serambi Mekah ini sebagai salah satu pusat pengembangan mebel dan rotan terbesar di Indonesia. “Jika Aceh menjadi salah satu daerah pengemban-gan mebel, tentu akan membuka lapangan ker-ja, yang secara bersamaan akan mengurangi angka pengangguran dan menurunkan kemi-

skinan,” sambung Kamaruddin.Angka pengangguran di Aceh cukup tinggi, lebih dari 7 persen atau tertinggi kedua di Su-matera. Bahkan kemiskinan Aceh adalah yang tertinggi di Sumatera. Oleh karena itu, pe-merintah Aceh sangat mendukung kehadiran HIMKI karena semakin berkembang sektor ini, maka akan menggerus angka pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan.Untuk itu, Pemerintah Aceh periode 2017-2022 berencana mengembangkan misi untuk meningkatkan usaha kerajinan rakyat. Pemer-intah Aceh Irwandi–Nova memiliki Program Aceh Kreatif. Program Aceh Kreatif fokus pada tiga sasaran pokok, yaitu penyediaan sen-tra produksi berbasis sumber daya lokal yang berorientasi pada pasar nasional, memberi Perlindungan bagi produk lokal agar dapat bersaing dengan produk dari luar Aceh, serta merangsang lahirnya industri-industri kreatif yang potensial di sektor jasa.Oleh karena itu, sebagai wadah berhimpunnya pengusaha mebel dan kerajinan rakyat, HIMKI Aceh diharapkan mendukung suksesnya pro-gram ini. Untuk itu, Pemerintah Aceh berharap agar organisasi ini dapat terus diperkuat dan siap menjalankan program-program yang se-jalan dengan misi Pemerintah Aceh.Pemerintah Aceh menunggu rencana konkret dari HIMKI Aceh untuk memperkuat pengem-bangan usaha mebel dan karya kreatif rakyat di daerah ini. Oleh sebab itu, langkah HIMKI Aceh menyelenggarakan seminar dan menandatan-gani sejumlah kerjasama dengan para pihak, tentu merupakan terobosan yang pantas kita dukung bersama.*

Pelantikan DPD HIMKI Aceh

Page 26: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

50 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 51

PENTINGNYA PENGETAHUAN HAMA PADA KAYU, ROTAN DAN BAMBU BESERTA SOLUSINYA

Oleh Sandaka Djaja, S.T.,MBA

Ada ± 4.000 jenis kayu di Indonesia dengan kelas I

dan II saat ini tinggal kurang lebih 10%-15% saja dan

terus menurun kelasnya. Sisanya adalah kelas III, IV dan

V. Kualitas bahan baku yang rendah sangat mudah

terjadi serangan hama terutama kutu bubuk atau

jamur /mold/bluestain bahkan keduanya. Saat ini

hampir semua bahan baku kayu, rotan dan bambu

mudah terserang hama tersebut di atas, mengapa

demikian?

Pada kesempatan ini kami ingin berbagi pengetahuan

hama yang menyerang kayu, rotan dan bambu dan

bagaimana solusi yang terbaik untuk mencegah dan

mengatasi problema serangan serangga (kutu

bubuk,dll) dan jamur/mold/bluestain tersebut dengan

berbagai pertanyaan yang sering muncul dan beserta

jawabannya dengan sebagai berikut:

1).Mengapa kayu, rotan dan bambu saat ini mudah

terkena serangan hama (kutu bubuk, rayap kayu

kering/dry Termite) dan Jamur

(Mold dan Bluestain) ?

Jawaban:

a.Karena kayu,rotan dan bambu terdapat

kandungan zat selulosa dan zat pati yang

merupakan sumber makanan bagi kutu bubuk, dry

termite dan jamur.

b.Kadar air /MC yang cukup tinggi yang dapat

memicu terjadinya serangan jamur.

c.Iklim global juga mempunyai peranan penting

dalam menyumbang terjadinya serangan hama

terutama jamur.

2).Apakah dengan proses Kiln Dry atau Heat Treatment

sudah dapat mengatasi serangan hama (serangga dan

jamur)?

Jawaban:

Proses Klin Dry (KD) atau Heat Treatment dapat

mengurangi kadar air/MC pada kayu tersebut tetapi

kutu bubuk dan lain-lainnya tetap akan menyerang

kayu tersebut. Hal ini disebabkan kayu tersebut

mengandung zat pati dan selulosa yang merupakan

kesukaan dari kutu bubuk dan serangga lainnya. Untuk

serangan jamur memang cenderung kecil karena kadar

air di dalam kayu tersebut rendah (MC dibawah 15%).

Serangan jamur dapat terjadi tergantung jenis kayu

dimana kayu tersebut kandungan selulosanya tinggi

seperti kayu karet, walaupun kadar air rendah masih

mudah terserang jamur dan pengaruh proses

kondensasi di dalam container.

3).Apakah dengan metode fumigasi sudah dapat mengatasi serangga (kutu bubuk, dll) dan jamur /mold/bluestain?

Jawaban:Fumigasi bagus untuk membasmi semua jenis serangga yang menyerang bahan baku kayu, rotan dan bambu tetapi tidak dapat membunuh telur yang berada di dalam kayu, rotan dan bambu tersebut sehingga setelah masa aktif dari fumigasi tersebut (max 21 hari) maka telur akan tetap menetas dan menjadi larva dan mulai melakukan penyerangan terhadap bahan baku/barang jadi tersebut. Hal ini yang sering terjadi.Fumigasi tidak dapat mengatasi jamur, mold dan bluestain.

4).Apakah dengan obat anti rayap/termisida (yang biasa disebut metode Soil Treatment) sudah dapat mengatasi kutu bubuk dan jamur/mold/bluestain?

Jawaban:Obat Termisida/Antirayap adalah dibuat untuk target rayap yang lebih tepatnya disebut metode soil treatment (inject di dalam tanah atau atau spray di permukaan tanah) dimana fokus adalah untuk menghindari bangunan terserang dari rayap dan bukan fokus/target untuk kutu bubuk, dll yang menggunakan bahan baku kayu, rotan dan bambu. Istilah yang lebih tepat adalah wood treatment adalah metode treatment untuk bahan baku kayu, rotan dan bambu. Obat anti rayap dibuat untuk menghindari atau membasmi rayap terutama di dalam tanah sehingga membutuhkan dosis yang tinggi sehingga tidak boleh mudah terurai di dalam tanah. Hal ini sangat tidak direkomendasikan jika digunakan untuk bahan baku kayu, rotan dan bambu karena sangat berbahaya. Mengapa demikian ? karena dengan dosis yang tinggi akan mengandung toksin/racun yang tinggi pula serta t idak mudah terurai (degradable). Obat antirayap/termisida juga tidak dapat mengikat dan melekat dengan baik pada porous kayu, rotan dan bambu sehingga kurang maksimal melindungi dan membasmi kayu, bambu dan rotan dari serangan hama serangga terutama kutu bubuk dan lainnya. Obat anti rayap/termisida tidak untuk mengatasi serangan jamur.

5).Bagaimana Tips treatment yang tepat , efektif dan terbaik yang dapat melindungi, mencegah dan membunuh hama serangga (kutu bubuk, rayap kayu kering ,dll) dan jamur/mold/bluestain yang menyerang pada kayu, rotan dan bambu?

Jawaban: Tips treatment yang tepat, efektif dan terbaik untuk mengatasi dan melindungi kayu, rotan dan bambu harus memperhatikan 2 hal terlebih dahulu yaitu:

1.Produk Obat Chemical yang akan digunakan.2.Metode/Cara treatment.

Ad.1. Produk Chemical yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu dengan sbb:

Apakah produk tersebut ramah lingkungan? Mudah terurai? Tidak mengandung Carcinogenic? Tidak mudah hilang jika terkena air pada permukaan kayu, rotan atau bambu yang telah ditreatment? Bagaimana kandungan toxic-nya? Apakah berfungsi sebagai repellent juga? dan lain-lainya.

Jawaban:Produk Chemical yang akan digunakan harus ramah lingkungan, biodegradable (mudah terurai), kandungan toxic-nya rendah, efek residu tahan lama, tidak meninggalkan noda (termasuk merubah warna kayu), tidak mudah rusak/hilang jika terkena sinar matahari dan air, mudah bercampur dengan bahan pelarut seperti minyak ataupun air serta lem, dan lain-lainnya.

Ad.2.Cara treatment atau lebih dikenal dengan metode treatment adalah metode yang sangat penting dipahami agar didapat hasil yang optimal dan terbaik untuk mengatasi problema serangan serangga dan jamur dengan sbb:

Metode Treatment ada 3 macam dari yang terbaik sampai yang kurang baik sbb:

1. Metode Vacuum Pressure Impregnation (VPI) adalah metode treatment yang terbaik dari semua treatment yang ada.

Kelebihan metode VPI :1.Obat Treatment menjadi sedikit dan pelarut air

menjadi lebih banyak sehingga biaya rendah.2.Treatment pada kayu tidak perlu diulang dan cukup

sekali saja karena dengan Metode VPI dengan tekanan minimum 12-15 Bar maka residu obat akan masuk secara merata di semua bagian kayu (100%).

3.Telur yang berada di dalam kayu jika menetas menjadi larva dan akan membutuhkan makanan sehingga akan terkena residu obat dan akan mati. Serangga yang dewasa juga akan mati.

4.Jamur/mold/bluestain yang berada di seluruh bagian kayu akan mati tidak dapat berkembang biak kembali.

ADVERTORIAL

Page 27: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

52 | Maret 2018 | LIVING INDONESIA

Vacuum Pressure Impregnation (VPI)

Kelemahan metode VPI :Investasi mesin VPI cukup mahal tetapi hal ini bisa di atasi dengan memberikan bahan baku kayu dan obat treatment ke tempat jasa VPI.

Note: Metode VPI yang terbaik adalah harus menggunakan produk anti hama yang khusus untuk wood treatment bukan untuk soil treatment (obat anti rayap) ataupun bukan boron treatment (borax dan boric acid).

2. Metode RendamKelebihannya:1.Tidak memerlukan investasi tinggi.2.Mudah penggunaannya.3.Sisa residu dapat digunakan untuk melindungi

stock bahan baku dari serangan hama serangga.4.Untuk obat anti jamur sudah cukup effective dengan metode rendam ini.

Kelemahannya: 1.Obat yang digunakan menjadi lebih banyak jika

dibanding denan metode VPI.2.Residu obat tidak akan dapat masuk ke seluruh

bagian kayu tetapi akan berpeluang masuk ke lubang-lubang pinhole dan retakan kayu.

3.Agar didapat hasil treatment yang baik maka perlu ditreatment rendam kembali jika bahan baku telah menjadi komponen dan sebelum dirakit.

3. Metode spray (semprot)/brush (kuas)/celup

Kelebihannya:1.Penggunaannya praktis, tinggal semprot/

kuas/celup.2.Waktu yang digunakan untuk treatment lebih cepat.Kelemahannya:1.Lebih boros dibanding 2 metode di atas karena obat

yang digunakan jauh lebih banyak.2.Residu hanya sampai pada permukaan saja dan tidak

ada yang penetrasi ke dalam bahan baku.3.Telur, larva dan serangga dewasa masih hidup di

dalam bahan baku tersebut.KESIMPULAN:1.Gunakan produk yang tepat dan jika untuk

menghindari, melindungi dan membunuh serangan hama serangga seperti kutu bubuk, rayap kayu kering (dry termite) dan lain-lainnya sebaiknya gunakan produk yang khusus untuk wood treatment bukan untuk soil treatment (obat termisida/anti rayap).

2.Metode VPI adalah metode yang terbaik tetapi jika tidak memiliki VPI maka dapat menggunakan metode rendam dan minimum lama perendaman adalah 30 menit (semakin lama semakin baik) karena perlu waktu residu obat masuk ke dalam bahan baku melalui pinhole atau retakan bahan baku tersebut. Dan jika bahan baku dipotong-potong menjadi komponen sebaiknya dilakukan proses rendam kembali.

3.Metode spray, kuas atau celup dapat digunakan jika kondisi sangat terpaksa. Contohnya bahan yang sudah jadi (seperti furniture dll) dan jika ada lubang pinhole maka dilakukan metode suntik/injection.Partikel Board, Plywood, dan MDF sebaiknya spray karena tidak mungkin direndanm atau divacuum. Jika terjadi mencegah atau menghindari atau membunuh hama sebaiknya digunakan metode spray atau dicampur dengan lem pada proses laminating atau finger joint

Referensi produk Wood treatment : (untuk mengatasi problem serangan serangga

: kutu bubuk, rayap, ulat,dll) yang menyerang bahan baku kayu, rotan, bamboo, partikel board, MDF dan plywood dan (untuk mengatasi problem jamur, mold. Bluestain) yang menyerang pada bahan baku kayu, rotan, bamboo, partikel board, MDF dan plywood.

DTM 25EC Wood Protectant

Fungiflex 100EC Wood Protectant

ADVERTORIAL

Rendam

Pembaca yang baik,

HIMKI yang pada tahun 2018 ini akan berusia dua (2) tahun telah mener-bitkan edisi perdana majalah Living Indonesia pada bulan Maret 2017.

Sebagai media penghubung antar anggota HIMKI, Living Indonesia menya-jikan informasi seputar kegiatan yang dilakukan oleh pengurus dan anggo-ta HIMKI baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Living Indonesia juga merupakan media milik bersama yang berisi berag-am informasi, berita dan tren seputar industri mebel dan kerajinan baik di Indonesia maupun di mancanegara.

Redaksi mengajak anda untuk mendukung penerbitan Living Indone-sia baik dengan cara menjadi pembaca setia, ikut berpartisipasi dalam memberikan kritik dan saran, menyumbangkan gagasan, tulisan dan foto produk kebanggaan anda.

Silakan menghubungi Sekretariat HIMKI melalui telp (021) 6530 5700 atau email ke: [email protected]

Terimakasih.Redaksi.

Sampul depan: SEKEN

Page 28: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

LIVING INDONESIA | Maret 2018 | 55 In Conjunction with: Exclusively Endorsed by: Contact Information: PT WAHANA KEMALANIAGA MAKMURKomplek Perkantoran Graha Kencana Blok CH-CI • Jl. Raya Pejuangan No. 88 • Kebon Jeruk • Jakarta 11530 • Indonesia

Tel: (62) 21 5366 0804 • Fax: (62) 21 5325 890/887 • E-mail: [email protected] • Website: www.ifmac.net

Organized by:

BOOKYOUR SPACE

NOW!

2018

VISITOR ENGAGEMENT

70% got connected to business owners & visitors directly

88% satisfied with visitor quality

79% felt that number of visitors met their expectation

94% were satisfied with the exhibition service quality

88% may return for the next exhibition

88% felt that exhibition was an effective marketing platform

88% engaged in networking activities

EXHIBITION IMPACT

TOP QUALITYTECHNOLOGIES

for Indonesia’s ExpandingFurniture Industry

KEY HIGHLIGHTof 2017 edition

298 Exhibitors from 21 countries

15% Expanded show floor across 4 halls

FA IKLAN IFMAC 420 X 297 180129.indd All Pages 1/30/18 8:50 AM

Page 29: HOME DECOR - himki-indonesia.comhimki-indonesia.com/cassets/libs/uploads/emagz/maret-2018.pdf · baku rotan. Beberapa pihak beralasan, daya serap dalam negeri terhadap komoditi tersebut

I N D O N E S I A F U R N I T U R E P A V I L I O NSUSTAINABLE ANDSOCIALLY RESPONSIBLE

THE MOST ECO-FRIENDLY MATERIAL IN FURNITURE

SPECIALLY85% OF WORLD RATTAN RESOURCES ARE INDONESIA

Index di Dubai UAE22 – 25 Mei 2018

LVM di Las Vegas, Nevada, USA30 Juli - 3 Augustus 2018

New York Now, USA17 - 19 Agustus 2018

Spoga Cologne, Jerman2 - 4 September 2018

Maison & Objet Paris Perancis7 - 11 September 2018

IMM Cologne Jerman14 - 20 Januari 2019

Ambiente di Frankfrut Jerman8 - 12 Februari 2019

VISIT US

Presented byMinistry of Industry of The Republic of IndonesiaMinistry of Trade of The Republic of IndonesiaHIMKI - Indonesian Furniture and Craft Industry Association