rencana kerja organisasi perangkat...

61
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PERKEBUNAN Jl. Surapati No. 67 Bandung Bandung, 2014 RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerah DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 (Review APBD Perubahan)

Upload: lethuy

Post on 14-Jun-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PERKEBUNANJl. Surapati No. 67 Bandung

Bandung, 2014

RENCANA KERJA

Organisasi Perangkat Daerah

DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2014(Review APBD Perubahan)

Page 2: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

i

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun

2014 ini adalah dokumen rencana operasional tahunan pembangunan sub

sektor perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang merupakan fase awal dari

penjabaran Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013–2018; sekaligus merupakan turunan dari dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018. Untuk selanjutnya dokumen Renja ini akan menjadi acuan

pelaksanaan pembangunan bagi segenap pemangku kepentingan

pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat selama Tahun 2014.

Renja ini memuat substansi pokok tentang Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Kerja OPD tahun lalu, meliputi: Evaluasi Pelaksanaan

Program/Kegiatan, Analisis Kinerja Pelayanan OPD, Isu-isu Penting

Penyelenggaran Tugas dan Fungsi OPD, Review terhadap Rancangan RKPD

Perbahan Tahun 2014, serta Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan

Masyarakat. Disamping itu Renja ini juga memuat rumusan pokok Rencana

Kerja Tahun 2014, mencakup: Uraian telaahan kebijakan Nasional, rumusan

Tujuan dan Sasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Tahun

2014.

Dengan tersusunnya Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2014 ini diharapkan seluruh proses pelaksanaan kebijakan pembangunan

sub sektor perkebunan di Jawa Barat akan menjadi lebih berkualitas, berdaya

guna dan berhasil guna, serta berdampak kepada peningkatan kesejahteraan

masyarakat Jawa Barat secara berkesinambungan.

Bandung, September 2014 KEPALA DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT,

H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc.

Pembina Tingkat I NIP. 19580516 198603 1 003

Page 3: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

ii

DAFTAR ISI

Hlm

KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................. ii DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... I-1 1.1. Latar Belakang ................................................................ I-1

1.1.1. Pendekatan Penyusunan Renja ............................ I-4 1.1.2. Proses Penyusunan Renja .................................... I-5 1.1.3. Prinsip Penyusunan Renja .................................... I-7

1.2. Landasan Hukum ............................................................ I-8 1.3. Maksud dan Tujuan ......................................................... I-12

1.4. Sistimatika Penulisan ....................................................... I-13

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD TAHUN LALU . II-1

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun lalu dan Capaian Renstra OPD ……………………………………………………………….

II-1

2.1.1. Indikator Capaian Kinerja..................................... II-1 2.1.2. Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan (2008-

2012) ….............................................................. II-8

2.1.3. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2013)…………………………………………………..

II-11

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD ........................................ II-12 2.2.1. Penyelenggaraan Perumusan dan Penetapan

Kebijakan Teknis Urusan Perkebunan ………………

II-13

2.2.2. Penyelenggaraan Urusan Perkebunan ................ II-14 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD . II-25

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ......................... II-27 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat .... II-27

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .......................... III-1

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ............................. III-1 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD ....................................... III-2 3.3. Program dan Kegiatan ..................................................... III-4

BAB IV PENUTUP ................................................................................. IV-1

4.1. Kesimpulan ..................................................................... IV-1 4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan .............................................. IV-2 4.3. Rekomendasi .................................................................. IV-3

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

Page 4: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

iii

DAFTAR TABEL

Hlmn

Tabel – 2.1 : Indikator Kinerja Sasaran Stratejik Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun

2008 – 2013

II-3

Tabel – 2.2 : Rincian Fasilitasi APBD dan APBN untuk

Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat Tahun 2008 – 2013

II-8

Tabel – 2.3 : Analisis Pencapaian Sasaran Stratejik Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2013

II-10

Tabel – 2.4 : Hasil Pelaksanaan Program / Kegiatan BPBTP selama tahun 2009 – 2012

II-15

Tabel – 2.5 : Permohonan Penggunaan Benih Tanaman Perkebunan Tahun 2008 – 2012

II-16

Tabel – 2.6 : Isu – Isu Penting Pembangunan Sub Sektor

Perkebunan Jawa Barat dan Respon terhadap Isu – Isu Penting

II-26

Tabel – 3.1 : Komparasi Target dan Capaian Komoditas Unggulan Perkebunan Jawa Barat

III-1

Page 5: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

iv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja OPD dan Pencapaian

Renstra OPD s.d Tahun 2012

2. Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD

3. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2014

4. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2014 dan Prakiraan

Maju Tahun 2015

5. Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat (Hibah)

Page 6: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkebunan sesuai dengan Undang–Undang Nomor 18 Tahun 2004

pasal 4, memiliki multifungsi: (1) Fungsi ekonomi, yaitu peningkatan

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi

wilayah dan nasional; (2) fungsi ekologi, yaitu peningkatan konservasi tanah

dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen, dan penyangga kawasan lindung;

dan (3) fungsi sosial budaya, yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Gambaran dari fungsi ekonomi keberadaan sub sektor perkebunan

sebagaimana tersebut diatas, ditunjukan dengan kondisi peran penting sub

sektor perkebunan di tingkat nasional, yang berdasarkan data statistik memberi

gambaran kondisi yang cukup baik, sebagaimana diuraikan dalam data capaian

indikator-indikator sebagai berikut:

- Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku), pada

Tahun 2008 adalah sebesar Rp 105.961 Milyar, menjadi Rp. 153.885 Milyar

pada Tahun 2011.

- Nilai Ekspor komoditas perkebunan pada Tahun 2008 adalah sebesar US$

27.369.363 ribu, menjadi sebesar US $ 40.689.768 ribu pada Tahun 2011.

- Nilai Impor komoditas perkebunan pada Tahun 2008 adalah sebesar US$

4.535.918 ribu, menjadi US $ 8.843.792 ribu pada Tahun 2011.

- Neraca perdagangan komoditas perkebunan pada Tahun 2008 adalah

sebesar US $ 22.833.445 ribu, menjadi sebesar US $ 31.845.976 ribu pada

Tahun 2011.

- Jumlah tenaga kerja sub sektor perkebunan secara nasional Tahun 2011

adalah sebesar 12.077.138 Jiwa.

Keberadaan sub sektor perkebunan di Provinsi Jawa Barat, hakekatnya

tidak dapat dipisahkan dari sejarah pertumbuhan Jawa Barat sejak masa

kolonial sampai sekarang, karena sub sektor ini memiliki arti yang sangat

penting dan menentukan dalam pembentukan berbagai realitas ekonomi dan

Page 7: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 2 -

sosial masyarakat Jawa Barat. Bahkan dalam konteks masa lalu sejarah

keberadaan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia termasuk di Jawa Barat

dipandang sebagai sejarah perkebunan itu sendiri. Dalam kondisi saat ini, peran

penting sub sektor perkebunan di tingkat regional Jawa Barat juga menunjukan

peran yang cukup besar. Hal tersebut ditunjukan oleh capaian indikator-

indikator sebagai berikut:

- PDRB sub sektor perkebunan Jawa Barat menurut harga berlaku Tahun

2008 sebesar Rp 4.338.444 juta, menjadi sebesar Rp 6.127.547 juta pada

Tahun 2011;

- LPE Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008 adalah sebesar 11,23, Tahun 2009

sebesar 13,92, dan Tahun 2010 sebesar 15,84. Sedangkan pada Tahun

2011 (angka sementara) baru sebesar 7,02 Tahun 2011.

- Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat menunjukan

perkembangan yang terus meningkat, hal tersebut ditunjukan dengan

perolehan NTP rata-rata pada Tahun 2008 sebesar 105,71, Tahun 2009

sebesar 107,73, Tahun 2010 sebesar 112,23, Tahun 2011 sebesar 116,62

dan Tahun 2012 sebesar 117,41. Nilai rata-rata NTP sub sektor perkebunan

tersebut setiap tahunnya selalu lebih tinggi dari nilai rata-rata NTP sub

Sektor lainnya. Hal tersebut terlihat dari perbandingan nilai rata-rata NTP

tahun 2012: NTP Perkebunan 117,41, NTP Hortikultura 117,15, NTP

Perikanan 112,50, NTP Pangan 106,30 dan NTP Peternakan 98,26.

- Perkiraan tenaga kerja yang terlibat pada Sub Sektor perkebunan Jawa

Barat pada tahun Tahun 2011 adalah sebesar 496.174 jiwa, dan pada

tahun 2012 (Angka Sementara) mencapai 542.094 orang atau + 2,48% dari

total angkatan kerja penduduk Jawa Barat. Sedangkan jumlah petani yang

menangani perkebunan Tahun 2012 (angka sementara) tercatat sebanyak

1.454.623 KK.

Jawa Barat yang dikaruniai dengan kesuburan lahan serta limpahan

potensi sumberdaya alam lainnya, menyebabkan tumbuhnya aneka macam

komoditas perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Dari luas areal

perkebunan Jawa Barat tahun 2012 (Angka Sementara) adalah seluas

Page 8: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 3 -

488.732 Ha, terbagi menjadi Perkebunan Rakyat sebesar 370.487 Ha (75,81%),

Perkebunan Besar Negara sebesar 51.608 Ha (10.56%) dan Perkebunan Besar

Swasta sebesar 66.636 Ha (13,63%). Kondisi tersebut pada Tahun 2008

adalah seluas 501.006 Ha, terdiri dari Perkebunan Rakyat seluas 373.012 Ha

(74,45%), Perkebunan Besar Negara seluas 76.420 Ha (15,25), dan

Perkebunan Besar Swasta seluas 51.574 Ha (10,29%).

Dari seluruh areal perkebunan tersebut diatas, Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat memiliki fokus kebijakan terhadap pembinaan 30 jenis

komoditas perkebunan. Adapun beberapa komoditas diantaranya dianggap

sebagai komoditas strategis yang menjadi prioritas untuk terus didorong

pengembangannya, antara lain adalah komoditas: Teh, Kopi, Kakao, Karet,

Kelapa dan Tebu. Disamping itu terdapat beberapa komoditas yang mulai

menunjukan kecenderungan positip di pasaran ekspor sebagai bahan baku

minyak atsiri yaitu: Akar Wangi, Nilam dan Kenanga, serta terdapat komoditas

strategis jangka panjang dalam rangka mendukung cadangan bahan baku

energi alternatif (Biofuel ) yaitu Kemiri Sunan.

Kondisi sumber daya perkebunan Jawa Barat yang cukup melimpah

tersebut dalam pengembangan/pemanfaatannya tentunya perlu direncanakan

secara benar melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah, dengan

menggunakan kaidah-kaidah perencanaan yang dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan pemahaman teoritis

adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan

berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan, guna pemanfaatan dan

pengalokasian sumberdayayang ada secara efektif dan efisien, dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan sosial untuk jangka waktu tertentu.

Dalam mekanisme kepemerintahan, perencanaan pembangunan

tersebut telah lama dijalankan melalui suatu sistem perencanaan pembangunan

yang terkoordinasi dan terintegrasi. Pemahaman Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah itu sendiri adalah satu kesatuan tata cara perencanaan

pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam

Page 9: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 4 -

jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur

penyelenggara pemerintah daerah dan masyarakat di Daerah, Kabupaten/Kota,

Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

Sistem perencanaan pembangunan Daerah dimaksudkan untuk

memberikan landasan hukum dalam menyusun, menetapkan, melaksanakan

perencanaan, dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan Daerah yang berkelanjutan dan membentuk suatu siklus

perencanaan yang utuh.

Sistem perencanaan pembangunan Daerah sebagaimana tersebut

diatas bertujuan untuk :

a. Mewujudkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas perencanaan

pembangunan, baik antarpemangku kepentingan pembangunan,

antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah dan

antarsusunan pemerintahan;

b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;

c. Menjamin tercapainya pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

Berdasarkan pemahaman-pemahaman perencanaan tersebut diatas,

maka Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 ini disusun.

1.1.1 Pendekatan Penyusunan Renja

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Barat Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Barat, pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Renja

Provinsi Jawa Barat yaitu :

1) Pendekatan teknokratik, pendekatan yang menggunakan metode dan

kerangka berfikir ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan,

lintas sektor, dan lintas pelaku;

Page 10: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 5 -

2) Pendekatan partisifatif, pendekatan perencanaan dengan melibatkan

semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan

untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki;

3) Pendekatan politik, merupakan penjabaran agenda-agenda pembangunan

yang berdasarkan kebijakan kepala daerah maupun aspirasi masyarakat

melalui DPRD;

4) Pendekatan atas-bawah (top down), dan bawah-atas (bottom-up) yang

dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah baik di

tingkat nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan maupun di tingkat

Desa;

5) Pendekatan Kompetitif, dilaksanakan dengan metode seleksi proposal

usulan program dan kegiatan dengan kriteria tertentu dan melalui beberapa

tahapan seleksi;

6) Pendekatan Sosio-kultural, dilaksanakan dengan melalui pendekatan

budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.

1.1.2 Proses Penyusunan Renja

Proses penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat Tahun 2014 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membentuk Tim Penyusun Renja, yang melibatkan seluruh unsur personal

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang didukung oleh Nara Sumber

yang berkompeten dibidangnya;

2) Konsolidasi tim penyusun Renja dan pembagian tugas;

3) Mengumpulkan bahan penyusunan Renja, termasuk data/informasi internal

dan eksternal yang terkait;

4) Proses penyusunan Draft Awal Renja, meliputi:

a) Penelaahan tugas dan fungsi organisasi;

b) Menghimpun dan memahami semua kebijakan yang terkait dan relevan

dengan Rencana Kerja Tahunan yang disusun;

Page 11: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 6 -

c) Mempedomani seluruh dokumen perencanaan terkait, diantaranya:

RPJPN, RPJPD, RTRWN, RTRWP, RPJMN, RPJMD, RKP, RKPD, Renja

K/L, dan dokumen perencanaan Kabupaten/Kota;

d) Mempedomani analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities

dan Threats) dan menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan yang

termuat pada Rencana Stratejik;

e) Menganalisis Data/Informasi tentang kondisi dan perkembangan

potensi perkebunan Jawa Barat;

f) Memformulasikan potensi, kendala, tantangan dan rancangan

pengembangan pembangunan sub sektor perkebunan;

g) Memilih/menentukan sasaran prioritas yang ada pada rencana stratejik

untuk dilaksanaan pada tahun rencana kerja yang disusun. Setiap

sasaran dibuat indikator keberhasilan sasaran (outputs, outcomes);

h) Mementukan rencana kinerja tingkat capaian (target) sasaran;

i) Memilih/menentukan program prioritas yang ada pada rencana stratejik

untuk dilaksanakan pada tahun rencana kinerja yang disusun;

j) Dalam satu program, memilih dan menentukan kegiatan apa yang

prioritas pada tahun rencana kerja yang disusun;

k) Setiap kegiatan yang telah ditentukan tersebut disusun indikator

keberhasilan kegiatan (inputs, outputs, outcomes, benefits, dan

impacts);

l) Menentukan satuan setiap indikator;

m) Menyusun rencana tingkat capaian (target) setiap indikator

keberhasilan kegiatan;

n) Mengkonsolidasikan seluruh konsep rumusan rencana dalam satu

kesatuan Draft Awal Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

5) Melaksanakan pembahasan Draft Awal Renja dalam forum internal Dinas

Perkebunan;

Page 12: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 7 -

6) Melaksanakan Forum OPD untuk membahas Draft Awal Renja Dinas

Perkebunan, dengan melibatkan segenap unsur pemangku kepentingan

pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat dengan konsep “Jabar

Masagi”, yaitu: Unsur Pemerintah Pusat (Ditjen Perkebunan), Unsur

Pemerintah Daerah (Bappeda dan OPD terkait), Unsur Pemerintah

Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, Unsur Akademisi

(Perguruan Tinggi), Unsur Pelaku Usaha (Kontak Tani dan Asosiasi) dan

Unsur Lembaga Swadaya Masyarakat.

7) Verifikasi Renja hasil pembahasan kepada Bappeda Provinsi Jawa Barat.

8) Finalisasi Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014.

1.1.3 Prinsip Penyusunan Renja

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA), maka penyusunan

Rencana Kerja Dinas Perkebunan Tahun 2014 ini memiliki dilakukan dengan

menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1) Renja Dinas Perkebunan merupakan satu kesatuan dalam sistem

perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat;

2) Renja Dinas Perkebunan dilakukan berdasarkan peran dan kewenangan

Dinas Perkebunan;

3) Renja Dinas Perkebunan mengintegrasikan substansi dokumen

perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RTRWP, RPJMD dan RKPD),

substansi perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RTRWN, RPJMN,

RKP dan Renstra K/L), serta substansi dokumen perencanaan

pembangunan Kab/Kota yang terkait dengan kebijakan pembangunan sub

sektor perkebunan di Jawa Barat;

4) Perencanaan pembangunan perkebunan yang dituangkan dalam Renja

Dinas Perkebunan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi daerah

yang dimiliki, sesuai dinamika perkembangan di tingkat Kabupaten/Kota;

Page 13: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 8 -

5) Renja Dinas Perkebunan dirumuskan secara transparan, responsif, efisien,

efektif, akuntable, partisipatif, berkeadilan dan berkelanjutan;

6) Renja Dinas Perkebunan dirumuskan dengan spesifik (Specific), terukur

(Measurable), dapat dilaksanakan (Achievable), memperhatikan

ketersediaan sumberdaya (Resources Availability) dan memperhatikan

fungsi waktu (Times), yang disingkat dengan SMART.

1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi Rancangan

Awal Rencana Kerja (Renja) OPD adalah sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi

Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007

tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Ibukota Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4010);

2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 14: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 9 -

4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);

7) Undang-undang Nomor: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran

Negara Tahun 1999 No. 75, Tambahan Lembaran Negara No 3851);

8) Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;

9) Undang-undang Nomor: 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

10) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

11) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

12) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5059);

13) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5068);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tanggal 30 Desember 1995

tentang Pembenihan Tanaman;

Page 15: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 10 -

15) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

16) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

17) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Penertiban dan

Pendayagunaan Tanah Terlantar;

18) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Usaha Budidaya

Tanaman;

19) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional tahun 2010 - 2014;

20) Peraturan Menteri Pertanian No.03/Kpts/HK.060/1/2005 Pedoman

Penyiapan dan Penerapan Teknologi Pertanian;

21) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/OT.1408/2006 Tentang

Pemasukan dan Pengeluaran Benih;

22) Peraturan Menteri Pertanian No. 39/Permentan/OT.1408/2006 tgl 31

agustus 2006 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina;

23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

24) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273/KPVS/OT/GO/4/2007 tentang

Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani;

25) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

Page 16: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 11 -

26) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran

pendapatan dan Belanja Daerah:

27) Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 83.1/Permentan/RC.110/12/2011

Tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010-2014;

28) Keputusan Menteri Pertanian No.511/Kpts/ PD.310/9/2006 tanggal 22

September 2006 dan No.3399/Kpts/PD.310/10/2009 tgl 19 Oktober 2009

tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen

Horti dan Ditjen Perkebunan;

29) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat;

30) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2000 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan daerah Provinsi Jawa

Barat;

31) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Barang Daerah;

32) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008

Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);

33) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (lembaran

Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

Nomor 47);

34) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah (Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat;

35) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-

2029.

Page 17: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 12 -

36) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 Tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2005-2025;

37) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 27 Tahun 2010 Tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

38) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

39) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2011 Tentang Perubahan

Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2011 Tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawab dan

Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hubah dan Belanja

Bantuan Sosial yang Bersumber dari APBD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

dimaksudkan untuk meletakkan data awal perencanaan sebagai dasar

penyusunan perencanaan perkebunan pada tahun berikutnya.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 adalah :

1) Mengoptimalkan peran dan fungsi perencanaan perkebunan dalam

pembangunan daerah;

2) Mewujudkan perencanaan pembangunan perkebunan yang akuntabel,

partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan;

3) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna dan

berhasil guna sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi,

misi dan tujuan pembangunan daerah, khususnya bidang perkebunan;

4) Mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan

perkebunan antara Pemerintah, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;

Page 18: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 13 -

5) Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;

6) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha;

7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menjelaskan pengertian ringkas tentang rancangan awal

Rencana Kerja (Renja), visi dan misi pembangunan

jangka menengah daerah serta pendekatan, proses dan

prinsip penyusunan renja.

1.2. Landasan Hukum

Memuat tentang undang – undang, peraturan

pemerintah, peraturan daerah dan peraturan gubernur

yang berkaitan tentang pedoman dalam penyusunan

perencanaan dan pengganggaran OPD.

1.3. Maksud dan Tujuan

Menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan

Renja OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

1.4. Sistematika Penulisan

Mengemukakan kerangka penulisan dokumen Renja

sesuai dengan kebutuhan uraian substansi secara

terstruktur.

Page 19: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 14 -

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD

TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian

Renstra OPD

Menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun

lalu (n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (n-1),

mengacu pada APBD tahun berjalan dan pencapaian

target Renstra OPD berdasarkan realisasi program dan

kegiatan pelaksanaan Renja OPD tahun – tahun

sebelumnya, dengan dilengkapi tabel (Formulir J-1).

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Menjelaskan capaian kinerja pelayanan OPD berdasarkan

indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam Renstra

OPD, dengan dilengkapi tabel (Formulir J-2).

2.3. Isu – Isu Penting Penyelenggaran Tugas dan Fungsi OPD

Menjelaskan tingkat kinerja pelayanan OPD,

permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD, dampak

terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah,

terhadap capaian program nasional/ internasional seperti

SPM dan MDGs (Millenium Development Goals), serta

tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan

OPD.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Menjelaskan hasil review terhadap rancangan awal RKPD

dengan hasil analisis kebutuhan pada OPD.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Menjelaskan hasil kajian terhadap program / kegiatan

yang diusulkan para pemangku kepentingan dengan

dilengkapi tabel usulan program dan kegiatan para

pemangku kepentingan (Formulir J-3).

Page 20: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab I Page - 15 -

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Menjelaskan hasil telaahan terhadap arah kebijakan dan

prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan

tugas pokok dan fungsi OPD.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD

Menjelaskan tujuan dan sasaran isu – isu penting

penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD yang dikaitkan

dengan sasaran target kinerja Renstra OPD.

3.3. Program dan Kegiatan

Menjelaskan program dan kegiatan OPD pada tahun

rencana yang dilengkapi dengan lokasi dan indikasi

pendanaan yang dibutuhkan berdasarkan sumber dana

APBD Provinsi dan APBN/ PHLN (Formulir J-4).

BAB IV. PENUTUP

Menjelaskan kaidah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Renja

OPD, penegasan komitmen OPD terhadap terhadap

pelaksanaan Renstra OPD dan RJPMD, serta penegasan Renja

OPD sebagai acuan penyusunan RKA OPD pada tahun rencana.

Page 21: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 1 -

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD

TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun lalu dan Capaian

Renstra OPD

Evaluasi pembangunan daerah adalah suatu proses penilaian terhadap:

1) aspek pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, 2) aspek

pelaksanaan rencana pembangunan daerah, dan 3) aspek hasil rencana

pembangunan daerah. Adapun tolok ukur dari suatu proses evaluasi adalah

capaian kinerja. Arti ‘kinerja’ itu sendiri adalah keluaran/hasil dari

program/kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran berdasarkan kuantitas dan kualitas yang terukur.

Sedangkan evaluasi kinerja adalah proses penilaian terhadap rencana yang

telah ditetapkan dengan hasil implementasi menurut kriteria yang telah

disepakati.

Sebagaimana tahapan proses pelaksanaan pembangunan pada

umumnya, maka dalam proses pelaksanaan pembangunan sub sektor

perkebunan pun memiliki siklus yang sama, yaitu meliputi: tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, tahap pengendalian dan tahap evaluasi. Adapun terkait

dengan tahap evaluasi hasil perencanaan pembangunan sub sektor perkebunan

periode yang lalu, maka tolok ukur yang digunakan adalah indikator kinerja

yang tercantum dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2008-2013, dan

dokumen Renja Dinas Perkebunan Tahun 2012 dan 2013.

2.1.1. Indikator Capaian Kinerja

Sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama kurun

waktu 2008-2013, yaitu “Terwujudnya Masyarakat Jawa Barat Yang Mandiri,

Dinamis dan Sejahtera”, maka Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah

menetapkan Visi yang dituangkan dalam Renstra Tahun 2008–2013 yaitu

“Terwujudnya Masyarakat Agribisnis Perkebunan Jawa Barat Yang Mandiri,

Dinamis dan Sejahtera”.

Page 22: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 2 -

Dalam rangka pencapaian Visi Dinas Perkebunan tersebut, telah

ditetapkan 3 (tiga) Misi dengan 7 (tujuh) Tujuan, dengan uraian sebagai

berikut:

Misi I: Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan,

dengan tujuan:

1. Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Usaha Tani Perkebunan;

2. Meningkatkan Pengendalian Usaha Perkebunan dan Penanganan Gangguan

Usaha Perkebunan.

Misi II: Meningkatkan Mutu hasil, Nilai Tambah dan Pemasaran Produk Usaha

Perkebunan, dengan tujuan:

3. Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Tani Perkebunan;

4. Meningkatkan Pangsa Pasar serta Berkembangnya Promosi Produk dan

Investasi Bidang Perkebunan.

Misi III: Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan, dengan

tujuan:

5. Meningkatkan Kemampuan, Produktivitas, Profesionalisme SDM

Perkebunan yang meliputi SDM Perkebunan Rakyat, SDM Pelaku Usaha

Agribisnis Perkebunan lainnya dan SDM Aparatur Perkebunan;

6. Meningkatkan Peran Kelembagaan, Pola Kemitraan dan Sumber

Permodalan Pelaku Usaha Agribisnis Perkebunan;

7. Meningkatkan Tata Guna Lahan Perkebunan dan Berkembangnya Lahan

Usaha Perkebunan.

Selanjutnya Ke-tujuh Tujuan dari Misi tersebut, didalam Renstra Dinas

Perkebunan Tahun 2008-2013 telah dijabarkan lagi kedalam 11 (sebelas)

sasaran dan 17 (tujuh belas) indikator sasaran, sebagaimana tercantum dalam

tabel berikut ini:

Page 23: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 3 -

Tabel 2.1.

Indikator Kinerja Sasaran Stratejik Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013

No Sasaran Indikator Sasaran

Target

RENSTRA 2008-2013

Target

Capaian RENJA 2012

Target

Capaian RENJA 2013

1 2 3 4 5 6

1 Meningkatnya jumlah benih tanaman

perkebunan yang dapat disediakan

1 Jumlah penggunaan benih unggul tanaman perkebunan

(pohon/batang);

392.860 84.000 84.000

2 Meningkatnya pengawasan dan pengujian benih tanaman

perkebunan

2 Jumlah benih bermutu dan tersertifikasi (pohon)

140.000.000

35.000.000

33.000.000

3 Meningkatnya pembinaan

agribisnis dan produksi komoditi unggulan perkebunan

3 Luas areal (Ha) pembinaan dan

pengembangan tanaman perkebunan:

6.900

1.405

1.555

4 Jumlah bintek dan pembinaan budidaya

460 0 0

5 Pelayanan Pengawasan dan Pembinaan Usaha Agribisnis

perkebunan di Kab/Kota

16

14

14

6 Pengembangan Multiaktivitas Agribisnis Perkebunan (Lokasi)

15

0 0

4 Meningkatnya penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan

7 Jumlah lokasi penanganan Serangan OPT (Kab/Kota)

22

7

7

8 Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan (paket)

5

1

1

9 Jumlah Kelembagaan

Perlindungan Tanaman (SL-PHT)

240

0

0

5 Menurunnya kerugian

akibat gangguan usaha perkebunan

10 Lokasi Pencegahan kerugian

akibat gangguan usaha perkebunan (kab/Kota)

20

20

20

6 Penggunaan UPH sesuai Standar Teknis

11 Fasilitasi Penggunaan UPH perkebunan yang memenuhi

standar teknis (komoditi)

18

5

5

7 Meningkatnya fasilitasi pengolahan dan mutu hasil olahan tembakau

12 Pengolahan Tembakau (komoditi)

5

1

1

8 Meningkatnya Fasilitasi promosi, pemasaran dan kemitraan usaha produk unggulan perkebunan

13 Jumlah promosi pengembangan, pemasaran dan pola kemitraan (kali)

29

29

29

9 Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM

perkebunan dan pelaku usaha perkebunan

14 Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang

berkualitas (org)

4.970

1.000

560

15 Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang memahami rendemen tebu

meningkat (org)

90

30

36

Page 24: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 4 -

No Sasaran Indikator Sasaran Target

RENSTRA 2008-2013

Target Capaian RENJA

2012

Target Capaian RENJA

2013

1 2 3 4 5 6

10 Tercapainya peningkatan kelembagaan petani dan kemampuan pengelolaan permodalan perkebunan

16 Kelompok Tani/Asosiasi petani perkebunan meningkat (lembaga)

70

14

14

11 Tertatanya lahan potensial untuk pengembangan

komoditi perkebunan

17 Lahan potensial untuk komoditi perkebunan (Kab/Kota)

18

0

0

Sumber: RENSTRA Dinas Perkebunan Tahun 2008-2013

Untuk mewujudkan indikator sasaran pembangunan sub sektor

perkebunan sebagaimana tersebut dalam Tabel 2.1. dilaksanakan berdasarkan

strategi sebagai berikut:

1) Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam

(SDA);

2) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil produk perkebunan;

3) Peningkatan akses petani/kelompok tani ke sumber pembiayaan;

4) Peningkatan penerapan teknologi;

5) Penumbuhan dan penguatan kelembagaan usahatani;

6) Peningkatan mutu hasil yang memenuhi standar dan berdaya saing;

7) Penumbuhan kemitraan dengan stakeholders terkait;

8) Peningkatan sinergitas antar unit kerja lingkup Dinas Perkebunan;

9) Penempatan aparatur sesuai dengan kompetensinya;

10) Pemanfaatan peluang pasar regional dan global;

11) Perbaikan infrastruktur perkebunan.

Adapun arah kebijakan yang akan dijalankan dalam pelaksanaan

pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan penyebaran dan pemanfaatan teknologi agribisnis;

2) Meningkatkan pengembangan benih bersertifikat;

3) Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi unggulan;

4) Meningkatkan pelayanan, pengawasan dan pembinaan usaha agribisnis

perkebunan;

5) Meningkatkan Pola Pengembangan Multi Aktivitas Agribisnis;

Page 25: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 5 -

6) Meningkatkan perlindungan tanaman dan usaha perkebunan;

7) Meningkatkan fasilitasi dan bimbingan terhadap pengendalian dan

gangguan usaha perkebunan;

8) Meningkatkan standar UPH perkebunan dan mutu produk;

9) Meningkatkan fasilitas promosi produk perkebunan, pemasaran dan

kemitraan usaha;

10) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM perkebunan;

11) Meningkatkan jumlah Kelompok Tani/Asosiasi petani perkebunan;

12) Meningkatkan aksesibilitas petani terhadap sumber permodalan;

13) Memetakan lahan potensial melalui penataan lahan perkebunan;

14) Meningkatkan fasilitasi sarana dan prasarana aparatur serta urusan wajib

lainnya.

Seluruh indikator capaian kinerja sebagaimana diuraikan tersebut

diatas, selanjutnya diimplementasikan kedalam Program/Kegiatan yang akan

difasilitasi oleh sumber anggaran APBD Provinsi Jawa Barat maupun sumber

anggaran APBN Kementerian Pertanian, sebagai berikut:

1. Program/Kegiatan yang difasilitasi APBD:

Program/Kegiatan yang difasilitasi oleh APBD Provinsi Jawa Barat adalah

terdiri dari Program/Kegiatan pokok dan penunjang, yaitu:

a. Program/Kegiatan Pokok:

1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD), dengan

indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan: Peningkatan produksi

benih unggul komoditas tanaman perkebunan, Pengawasan

Mutu dan Peredaran Benih Komoditas Tanaman Perekebunan,

pengelolaan areal budidaya tanaman perkebunan melalui

intensifikasi, rehabilitasi, perluasan dan peremajaan komoditas

tanaman perkebunan, peningkatan teknologi budidaya

komoditas anaman perkebunan melalui bimtek dan adopsi

teknologi, pelayanan pengawasan dan pembinaan usaha

agribisnis perkebunan.

Page 26: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 6 -

2) Program Pemberdayaan Sumber daya Pertanian (APBD),

dengan indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan:

Pembinaan/peningkatan kompetensi SDM perkebunan,

pembinaan kelembagaan usaha tani perkebunan, serta fasilitasi

akses permodalan usaha perkebunan.

3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman,

Ternak dan Ikan (APBD), dengan indikasi kegiatan meliputi

pelaksanaan: identifikasi, pengawasan serta penanganan

Pencegahan Hama Terpadu, serta pengembangan sarana dan

teknologi terapan perlindungan tanaman perkebunan.

4) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian,

Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD),

dengan indikasi kegiatan meliputi: Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Perkebunan, Peningkatan Mutu dan

fasilitasi sarana penanganan Pasca Panen Produk Perkebunan,

Promosi Produk Komoditas Perkebunan.

b. Program/Kegiatan Penunjang:

1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur;

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan;

6) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;

7) Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan

Pembangunan Daerah.

2. Program/Kegiatan yang difasilitasi APBN:

a. Dana Tugas Pembantuan:

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan merupakan cermin dari

sistem dan prosedur penugasan: (i) Pemerintah kepada daerah dan

Page 27: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 7 -

atau desa, (ii) dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota

dan/atau desa, serta (iii) pemerintah kabupaten/kota kepada desa,

untuk menyelenggarakan urusan pemerintah dan pembangunan

yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan

mempertanggungjawabkan kepada yang memberi penugasan.

Adapun pelaksanaan Tugas Pembantuan tersebut dijabarkan

kedalam Program/Kegiatan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN), dengan indikasi

kegiatan meliputi: meliputi pelaksanaan: Peningkatan produksi

benih unggul komoditas tanaman perkebunan, Pengawasan

Mutu dan Peredaran Benih Komoditas Tanaman Perkebunan,

pengelolaan areal budidaya tanaman perkebunan melalui

intensifikasi, rehabilitasi, perluasan dan peremajaan komoditas

tanaman perkebunan, peningkatan teknologi budidaya

komoditas anaman perkebunan melalui bimtek dan adopsi

teknologi, pelayanan pengawasan dan pembinaan usaha

agribisnis perkebunan.

2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian (APBN), dengan indikasi

kegiatan meliputi: Pembinaan dan Pengembangan Usaha

Perkebunan, Peningkatan Mutu dan fasilitasi sarana

penanganan Pasca Panen Produk Perkebunan, Promosi Produk

Komoditas Perkebunan.

3) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian (APBN), dengan indikasi kegiatan meliputi: Fasilitasi

Prasarana usaha budidaya tanaman perkebunan, penanganan

gangguan usaha perkebunan, pengendalian pemanfaatan

sumber daya lahan dan lingkungan.

Page 28: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 8 -

b. Dana Dekonsentrasi:

Dana Dekonsentrasi ini merupakan dana penunjang dalam rangka

fasilitasi pelaksanaan Tugas Pembantuan dengan judul program yang

sama, sedangkan indikasi kegiatannya meliputi: fasilitasi koordinasi,

konsultasi, pengendalian, monitoring, evaluasi, pelaporan, dan

perencanaan lanjutan.

c. Dana Alokasi Khusus (DAK):

Dana ini baru terealisasi pada TA. 2013, yang diperuntukan bagi

fasilitasi pembangunan/penyediaan sarana-prasarana yang bersifat

teknis, khususnya untuk pendukungan pelaksanaan tupoksi UPTD

Balai Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan, Balai Proteksi

Tanaman Perkebunan serta Balai Pengawasan Peredaran Mutu Benih

Tanaman Perkebunan.

2.1.2. Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan (2008-2012)

Selama kurun waktu 2008-2012, proses pencapaian target indikator

sasaran kinerja sebagaimana yang telah diuraikan tersebut diatas, dalam

pelaksanaannya difasilitasi oleh APBD maupun APBN melalui Program/Kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Rincian Fasilitasi APBD dan APBN untuk Pembangunan Sub Sektor

Perkebunan Jawa Barat Tahun 2008-2013

No. PROGRAM/KEGIATAN Jumlah Anggaran (Rp)

2009 2010 2011 2012 2013

I APBD PROVINSI JAWA BARAT 30,673,299,379 25,080,570,982 36,547,994,731 42,291,776,821 55,704,710,279

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 9,098,201,379 14,581,491,270 15,544,686,231 15,810,941,886 16,107,167,944

B BELANJA LANGSUNG 21,575,098,000 10,499,079,712 21,003,308,500 26,480,834,935 39,597,542,335

1 Program Perencanaan

Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah

149,876,000 220,500,000 - - 398,500,000

2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

630,000,000 261,700,000 261,700,000 685,750,000 771,550,000

3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2,722,390,000 2,842,016,712 3,191,768,300 2,688,137,000 2,933,000,000

4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- 219,998,000 1,336,500,000 2,199,370,000 7,518,403,000

5 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

2,053,100,000 1,488,025,000 969,452,500 3,238,760,000 3,481,300,000

6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

321,070,000 - 50,000,000 100,000,000 100,000,000

Page 29: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 9 -

No. PROGRAM/KEGIATAN Jumlah Anggaran (Rp)

2009 2010 2011 2012 2013

7 Program Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah

300,000,000 251,990,000 - 240,000,000 295,150,000

8 Program Peningkatan Produksi Pertanian

7,977,553,875 1,544,500,000 6,750,000,000 8,520,075,000 11,351,634,335

9 Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian

3,555,000,000 1,550,000,000 2,566,409,200 2,405,750,000 2,926,990,000

10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Tanaman, Ternak dan Ikan

1,624,668,125 570,350,000 250,000,000 1,152,521,100 750,000,000

11 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Perikanan dan Kehutanan

2,241,440,000 1,550,000,000 5,627,478,500 5,250,471,835 9,071,015,000

II TOTAL APBN 7,345,080,000 14,561,594,000 20,620,542,000 26,414,715,000 24,512,195,000

A DANA TUGAS PEMBANTUAN 2,793,337,000 12,010,730,000 17,920,372,000 22,040,735,000 19,725,182,000

1 Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan (Satkerbun – 05)

2,793,337,000 5,240,730,000 16,268,372,000 17,065,735,000 16,415,182,000

2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian

- 350,000,000 1,652,000,000 1,275,000,000 2,500,000,000

3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan

Sarana Pertanian

- 6,420,000,000 - 3,700,000,000 810,000,000

B DANA DEKONSENTRASI 4,551,743,000 2,550,864,000 2,700,170,000 4,373,980,000 4,787,013,000

1 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar

3,396,743,000 760,864,000 976,610,000 2,196,105,000 3,295,663,000

2 Program Peningkatan Nilai

Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian

555,000,000 1,290,000,000 1,023,560,000 1,375,100,000 991,350,000

3 Program Penyediaan dan

Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (2 Keg)

600,000,000 500,000,000 700,000,000 802,775,000 500,000,000

TOTAL ANGGARAN DISBUN (APBD + APBN)

38,018,379,379 39,642,164,982 57,168,536,731 68,706,491,821 80,216,905,279

Sumber: Dokumen DPPA dan Laporan LKPJ Dinas Perkebunan Tahun 2008-2012

Page 30: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 10 -

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pencapaian target Indikator Sasaran

Stratejik dari Tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, maka persentase capaian

kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat terhadap target capaian indikator

kinerja Renstra 2008–2013 secara kesuluruhan adalah sebesar 105,72%,

dengan rincian sebagai berikut :

Tabel. 2.3.

Analisis Pencapaian Sasaran Stratejik Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013

No Sasaran Indikator Sasaran

Realisasi

Realisasi s/d Tahun

2012

Target RENSTRA

2008-2013

% Capaian Kinerja

Tahun 2012 terhadap RENSTRA 2008-2013

sd Tahun 2011

Tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Meningkatnya jumlah benih tanaman perkebunan yang dapat disediakan

1) Jumlah penggunaan benih unggul tanaman perkebunan (pohon/batang);

262.500

65.110

327.610

392.860

83,39

2 Meningkatnya pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan

2) Jumlah benih bermutu dan tersertifikasi (pohon)

152.957.398

35.128.000

188.085.398

140.000.000

134,35

3 Meningkatnya pembinaan agribisnis dan produksi komoditi unggulan perkebunan

3) Luas areal (Ha) pembinaan dan pengembangan tanaman perkebunan:

5.015

1.567

6.582

6.900

95,39

4) Jumlah bintek dan pembinaan budidaya

460

40

500

460

108,70

5) Pelayanan Pengawasan dan Pembinaan Usaha Agribisnis perkebunan di Kab/Kota

14

-

14

16

87,50

6) Pengembangan Multiaktivitas Agribisnis Perkebunan (Lokasi)

15

-

15

15

100,00

4 Meningkatnya penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan

7) Jumlah lokasi penanganan Serangan OPT (Kab/Kota)

15

2

17

22

77,27

8) Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan (paket)

4

1

5

5

100,00

9) Jumlah Kelembagaan Perlindungan Tanaman (SL-PHT)

240

-

240

240

100,00

5 Menurunnya kerugian akibat gangguan usaha perkebunan

10) Lokasi Pencegahan kerugian akibat gangguan usaha perkebunan (kab/Kota)

20

20

40

20

200,00

6 Penggunaan UPH sesuai Standar Teknis

11) Fasilitasi Penggunaan UPH perkebunan yang memenuhi standar teknis (komoditi)

13

-

13

18

72,22

Page 31: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 11 -

No Sasaran Indikator Sasaran

Realisasi

Realisasi s/d Tahun

2012

Target RENSTRA

2008-2013

% Capaian Kinerja

Tahun 2012 terhadap RENSTRA 2008-2013

sd Tahun 2011

Tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8

7 Meningkatnya fasilitasi pengolahan dan mutu hasil olahan tembakau

12) Pengolahan Tembakau (komoditi)

4

-

4

5

80,00

8 Meningkatnya Fasilitasi promosi, pemasaran dan kemitraan usaha produk unggulan perkebunan

13) Jumlah promosi pengembangan, pemasaran dan pola kemitraan (kali)

23

5

28

29

96,55

9 Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan

14) Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang berkualitas (org)

3.710

450

4.160

4.970

83,70

15) Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang memahami rendemen tebu meningkat (org)

24

-

24

90

26,67

10 Tercapainya peningkatan kelembagaan petani dan kemampuan pengelolaan permodalan perkebunan

16) Kelompok Tani/Asosiasi petani perkebunan meningkat (lembaga)

56

15

71

70

101,43

11 Tertatanya lahan potensial untuk pengembangan komoditi perkebunan

17) Lahan potensial untuk komoditi perkebunan (Kab/Kota)

25

20

45

18

250,00

Rata-rata Capaian Kinerja 2008-2012

105,72

Sumber: LAKIP Dinas Perkebunan Tahun Anggaran 2012

2.1.3. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2013)

Tahun Anggaran 2013 merupakan akhir dari periode pelaksanaan

Rencana Stratejik Tahun 2008-2013, dimana pelaksanaan pencapaian target

kinerja pada Tahun 2013 ini sebagaimana pelaksanaan pada tahun-tahun

sebelumnya, difasilitasi oleh sumber anggaran APBD maupun APBN.

Berdasarkan hasil evaluasi capaian target kinerja sasaran stratejik

sampai dengan tahun 2012 sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.3 yang

secara total sudah mencapai 105,72 %, maka gambaran pencapai target

kinerja sasaran startejik sampai akhir tahun 2013 akan semakin optimis bahwa

seluruh rincian target sasaran stratejik Renstra Dinas Perkebunan tahun 2008-

2013 akan tercapai secara optimal.

Page 32: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 12 -

Fokus peningkatan capaian target sasaran stratejik tahun 2013

tentunya diarahkan pada beberapa target sasaran stratejik Renstra 2008-2013

yang sampai tahun 2012 belum mencapai 100%, antara lain adalah target:

- Jumlah penggunaan benih unggul tanaman perkebunan (baru mencapai

83,39%);

- Luas areal (Ha) pembinaan dan pengembangan tanaman perkebunan

melalui intensifikasi, rehabilitasi, perluasan dan peremajaan (baru mencapai

95,39 %);

- Pelayanan Pengawasan dan Pembinaan Usaha Agribisnis perkebunan di

Kab/Kota (baru mencapai 87,50 %);

- Jumlah lokasi penanganan Serangan OPT di Kab/Kota (baru mencapai

77,27 %);

- Fasilitasi Penggunaan UPH perkebunan yang memenuhi standar teknis

(baru mencapai 72,22 %);

- Pengolahan Tembakau (baru mencapai 80,0 %);

- Jumlah promosi pengembangan, pemasaran dan pola kemitraan (baru

mencapai 96,55 %)

- Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang berkualitas

(baru mencapai 83,70 %)

- Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang memahami

rendemen tebu meningkat (baru mencapai 26,67 %).

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 Tahun 2009,

tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat, bahwa Dinas Perkebunan mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang perkebunan

berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:

Page 33: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 13 -

1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan

perkebunan meliputi produksi perkebunan, pengembangan SDM

kelembagaan dan permodalan, pengembangan dan pengendalian

perkebunan serta pengolahan pemasaran dan usaha perkebunan.

2. Penyelenggaraan urusan perkebunan meliputi produksi perkebunan,

pengembangan SDM, kelembagaan dan permodalan, pengembangan dan

pengendalian perkebunan serta pengolahan pemasaran dan usaha

perkebunan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas perkebunan meliputi produksi

perkebunan, pengembangan SDM, kelembagaan dan permodalan,

pengembangan dan pengendalian perkebunan serta pengolahan

pemasaran dan usaha perkebunan.

Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat selama kurun waktu 2008-2012 secara umum dapat dijelaskan

bersarakan hasil evaluasi sebagai berikut:

2.2.1. Penyelenggaraan Perumusan dan Penetapan Kebijakan

Teknis Urusan Perkebunan

Selama kurun waktu Tahun 2008-2012, penyelenggaraan perumusan

dan penetapan kebijakan teknis urusan perkebunan telah diwujudkan dalam

bentuk output/outcome program/kegiatan sebagai berikut:

1. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan sub sektor perkebunan

dengan output sebagai berikut:

a. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan: Renstra 2008-

2013, Renja (2008-2013), RKA-DPA (2008-2013); Bahan penyusunan

RKPD & KU-PPAS DPA (2008-2013), RKPD On Line (2011, 2012),

RKAKL-DIPA APBN Satkerbun, Satker PPHP, Satker PSP (2008-2013);

b. Tersusunnya Laporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan: LAKIP, LKPJ,

LPPD, RKT, TAPKIN, AMJ 2008-2013, Laporan Keuangan, Laporan

Tahunan (2008-2012), Laporan UKP4 (2010, 2011, 2012), Laporan

Bulanan Januari-Desember (2008-2012);

Page 34: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 14 -

2. Penyusunan data/informasi dan analisis pembangunan sub sektor

perkebunan, dengan output/outcome:

a. Tersusunnya Buku Data Statistik Perkebunan (2008-2012);

b. Terlaksananya Pengelolaan dan Pemutakhiran Informasi Website Dinas

Perkebunan (2008-2012);

3. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kebijakan pembangunan sub

sektor perkebunan dengan output

a. Tersusunnya SOP Dinas Perkebunan.

b. Tersusunnya pedoman teknis budidaya perkebunan.

2.2.2. Penyelenggaraan Urusan Perkebunan

Selama kurun waktu Tahun 2008-2012, penyelenggaraan urusan

perkebunan telah dilaksanakan melalui program/kegiatan tahunan, dengan

gambaran capaian kinerja sebagaimana diuraikan berikut ini:

1. Peningkatan Produksi Perkebunan

a. Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan

Dalam rangka peningkatan penggunaan benih unggul pada usaha

budidaya perkebunan, telah banyak dilakukan berbagai upaya yang

terkait dengan peningkatan produksi benih sebagaimana dijelaskan

berikut ini:

1) Melaksanakan pembenihan tanaman perkebunan di Kebun Dinas,

yaitu berupa rehabilitasi dan pengutuhan populasi Kebun Dinas

serta untuk memenuhi kebutuhan petani/kelompok dalam bentuk

pemberian stimulan.

2) Melaksanakan pembinaan pembenihan di penangkar dalam rangka

penyediaan benih unggul bermutu untuk kebutuhan petani/

kelompok sendiri

3) Melaksanakan kegiatan penetapan Blok Penghasil Tinggi

(BPT)/Pohon Induk Terpilih (PIT) di Kebun Petani dan

pembangunan Sumber Benih/Kebun Induk di Kebun Dinas agar

tersedia sumber benih tanaman perkebunan yang unggul dan

melaksanakan pembinaan penangkar.

Page 35: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 15 -

Tabel: 2.4

Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan BPBTP Selama Tahun 2009-2012

No Tahun

Anggaran Uraian Capaian

1 2009 Pembenihan Tanaman Perkebunan di Penangkar Kabupaten

12 Penangkar, 5 Komoditas Perkebunan (109.500) benih

Pendataan Calon PIT Cengkeh di Kab. Sukabumi

1750 pohon

Pendataan Calon PIT Kemiri Sunan di Kab. Majalengka

360 pohon di 4 Blok

2 2010 Pembenihan Tanaman Perkebunan di Kebun Dinas

87.500 Benih

Media Informasi Pembenihan 7 Komoditas/ @100 buku

Rehabilitasi dan Pengutuhan Populasi di Kebun Dinas

4 Komoditas (12,8 Ha)

Penetapan PIT KEmiri Sunan 2 Blok

Penetapan BPT Kemiri Sunan 14 Blok

3 2011 Pembenihan di Kebun Dinas 3 Komoditas (Aren; 13.000, Kemiri Sunan 13.6800, Kakao 7.500)

Rehabilitasi/ Pemenuhan Populasi di Kebun Dinas

44.75 Ha

Penetapan Kebun Sumber benih Kopi 1 Ha

Pembenihan di Penangkar 31.250 pohon

4 2012 Pembenihan di Kebun Dinas dan

Penangkar

21.000 pohon

Pembinaan Penangkar Perkebunan di

Jawa Barat

20 Kab/Kota

Pembangunan Kebun Induk Kemiri

Sunan

47 Ha

Pengutuhan Populasi dan Rehabilitas Kebun Dinas

13 Kebun Dinas

Penetapan PIT Kelapa, Pala dan Cengkeh

6 Keg

Sumber: BPBTP Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat Tahun 2013

4) Kendala yang dihadapi dalam rangka pengembangan benih

tanaman perkebunan antara lain adalah: Sumber Benih Tanaman

Perkebunan masih sangat terbatas, sehingga belum bisa memenuhi

permintaan kebutuhan penangkar/petani, serta masih adanya

petani yang menggunaan benih asalan

b. Pengawasan dan Pengujian Benih Tanaman Perkebunan

Dalam hal pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan telah

dilakukan beberapa kegiatan penting, antara lain adalah:

1) Melakukan pengawasan benih beredar untuk menakan penggunaan

benih asalan

2) Melaksanakan sosialisasi mengenai benih unggul, bermutu dan

bersertifikat

3) Melaksanakan pelayanan sertifikasi kepada Penangkar Benih,

dengan data hasil pelayanan sebagai berikut:

Page 36: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 16 -

Tabel 2.5

Permohonan Penggunaan Benih Tanaman Perkebunan Tahun 2008 – 2012

Tahun Pemohon

Jumlah Benih

Ket Pengajuan Layak

Tidak

Layak

1 2 3 4 5 6

2008 58 63.676.800 41.558.400 22.118.400

2009 56 78.152.962 22.118.400 56.034.562

2010 96 58.323.690 55.154.742 3.168.948

2011 154 85.386.532 7.803.361 77.583.171

2012 143 75.650.885 35.509.627 40.141.258 Sumber : UPTD BP2MB Disbun Jabar Tahun 2013

4) Kendala yang dihadapi antara lain adalah Semakin meningkatnya

kesadaran pengguna benih tanaman perkebunan dalam

menggunakan benih unggul, bermutu dan bersertifikat menuntut

pelayanan sertifikasi benih lebih meningkat, Namun keterbatasan

SDM Fungsional Pengawas Benih Tanaman (PBT) Perkebunan

masih kurang yang merupakan kendala sertifikasi benih tanaman

perkebunan ke depan. Upaya yang dilakukan terhadap kendala

tersebut adalah memperbanyak Pelaksana Teknis untuk diarahkan

menjadi PBT dan menambah pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

perbenihan, baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian

maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

c. Pembinaan Agribisnis dan Produksi Komoditi Unggulan

Perkebunan

1) Komoditas Tanaman Perkebunan yang diusahakan di Jawa Barat

adalah sebanyak 30 jenis, dengan fokus pada 9 komoditas

unggulan Jawa Barat (yaitu Teh, Tebu, Cengkeh, Kelapa,

Tembakau, Karet, Kopi, Kakao dan Akar wangi). Dalam rangka

peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

tersebut telah dilakukan berbagai upaya, antara lain adalah:

Intensifikasi komoditas unggulan (Kelapa, Kopi, Teh, Kakao);

Rehabilitasi (Kelapa, Kakao), Diversifikasi tanaman (jarak),

Perluasan/Peremajaan (Kopi, Karet, Tebu), Demplot kebun bibit

Page 37: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 17 -

tebu, fasilitasi perangkat produksi tembakau, Bimbingan teknis

pengelolaan usaha tani kopi, Pelayanan, pengawasan dan

pembinaan usaha agribisnis perkebunan di kab/kota,

Pengembangan multi aktivitas agribisnis perkebunan, Inventarisasi

lahan potensial untuk komoditi perkebunan.

2) Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas komoditas

tanaman perkebunan, sejauh ini juga telah dilakukan upaya

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman Perkebunan,

mencakup upaya: Penanganan serangan OPT pada tanaman

perkebunan, pengembangan teknologi terapan perlindungan

perkebunan, serta pengembangan kelembagaan perlindungan

tanaman. Beberapa kegiatan penting yang telah dilaukan dalam

rangka proteksi tanaman perkebunan adalah:

Pengembangan agens hayati jenis jamur di BPTP sebanyak

10.423 kg

Pengembangan pestisida nabati(nimba) sebanyak 29.349 pohon

Pengembangan agens hayati jenis Trichoderma sp., Beauveria

sp., Spicaria sp., Metarhizium sp., Paecilomyces sp., di

tk.petani (46 kelompok tersebar di 14 kab/kota)

Pengembangan isolat lemah sebanyak 2.500 test tube

Informasi teknologi PHT sebanyak 1.000 buku

Uji coba agens hayati sebanyak 8 unit

Pengembangan bibit vanila asal biji sehat tahan Fusarium sp.

sebanyak 15.847 pohon dan perbanyak isolat lemah sebanyak

2500 testube

Pengendalian OPT menurunkan tingkat serangan hama

penyakit tanaman perkebunan sampai dibawah ambang

toleransi (dibawah 10 %).

Identifikasi data musuh alami, dengan hasil tersedianya data

musuh alami tersebar di 14 Kab/ Kota.

Penerapan teknologi PHT di 13 lokasi (13 Kabupaten)

Page 38: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 18 -

Pembinaan dan pelaporan simakit di 14 Kab/ Kota

Adopsi teknologi ke BBPPTP Medan dan Surabaya sebanyak 16

orang

Tersosialisasikannya keg BPTP melalui media tv. 2 kali

Pengendalian OPT eksplosif di 4 Kabupaten.

2. Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan

Gambaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dalam

hal pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan Usaha Perkebunan

antara lain adalah sebagai berikut:

a. Pembinaan Kompetensi SDM Perkebunan:

1) Jumlah petani pemilik pada Perkebunan Rakyat pada tahun 2012

tercatat sebesar 1.594.535 KK, dengan perkiraan serapan tenaga

kerja di bidang perkebunan berdasarkan ratio adalah sebanyak

570.078 orang. Dari sejumlah SDM Perkebunan tersebut telah

dilakukan berbagai pembinaan untuk peningkatan kompetansi SDM

tersebut, antara lain melalui: Adopsi Teknologi, Bimtek Budidaya

Tanaman Perkebunan (SL-PTT), Bimtek Penangkaran Benih

Perkebunan, Bimtek Pengendalian Hama/Penyakit Tanaman

Perkebunan (SL-PHT), Bimtek Pengelolaan Usaha Perkebunan,

Bimtek Pengolahan dan Peningkatan Mutu Produk Perkebunan,

serta Bimtek pengembangan kelembagaan kelompok tani dan akses

permodalan.

2) Selama Kurun Waktu Tahun 2009 s.d. 2012 jumlah SDM

perkebunan yang sudah terlatih sebanyak 3.098 orang

(Tahun 2009 sebanyak 1.806 orang, Tahun 2010 sebanyak 62

orang, Tahun 2011 sebanyak 450 orang, Tahun 2012 sebanyak 780

Orang) atau 0,19% dari jumlah SDM Perkebunan yang tercatat

yaitu sebanyak 1.594.535 KK. Umumnya setelah pelatihan

pemahaman petani terhadap penguatan kelembagaan meningkat

sehingga menjadi lebih dinamis dalam melaksanakan usahanya.

Page 39: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 19 -

3) Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM Perkebunan antara lain

keterampilan, wawasan dan kemampuan SDM perkebunan dalam

mengelola usaha taninya dari mulai hulu sampai kehilir belum

optimal, umumnya memiliki banyak kelemahan dalam hal

penguasaan teknologi, keterampilan, pendidikan, informasi,

permodalan, pemasaran dan komunikasi. Pemberdayaan SDM

pertanian petani hanya sebagai objek yang menerima bukan

sebagai pelaksana kegiatan sehingga kurang terlibat dalam

penyusunan perencanaan. Petani masih sulit mengakses

dana/kredit berbunga rendah terutama modal kerja/usaha tani.

Posisi tawar para petani sampai saat ini masih rendah dan kurang

diperhitungkan. Rantai pemasaran masih relatif panjang. Masih

terbatasnya kelompok kelompok/koperasi petani perkebunan.

b. Peningkatan Kelembagaan Petani

1) Dalam upaya memberdayakan kelembagaan petani perkebunan,

telah dilakukan pembinaan dalam rangka menumbuhkembangkan

kelembagaan, yaitu sebanyak: 10.822 kelompok Tani tersebar di 19

Kab/Kota, 85 Koperasi Perkebunan, pembinaan terhadap 9 Asosiasi

komoditas perkebunan, yaitu: APTI Jabar (Tembakau), APCI Jabar

(Cengkeh), APTEH Jabar (Teh), APKI Indonesia (Kelapa), APTRI

Jabar (Tebu), APKAI Jabar (Kakao), APEKI Jabar (Kopi), APMA

(Minyak Atsiri), serta APKAR (Karet).

2) Pembentukan Pusat Kerja sama Pengembangan Komoditas

(Cooperative Commodity Development Center/CCDC sebagai wadah

kerja sama antara instansi terkait, petani, dunia usaha, koperasi,

lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam menangani

komoditas yang dikembangkan. Untuk pengembangan komoditi teh

telah terbentuk Bandung Tea Center (BTC yang berfungsi sebagai

pusat promosi teh, pusat informasi teh dan Bandung tea auction,

Page 40: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 20 -

penyelenggara lelang teh hijau dan hitam satu bulan sekali di

Bandung.

3) Pengembangan corporate farming, yaitu bentuk pengelolaan kebun

dalam satu manajemen kelembagaan, sebagai upaya

pemberdayaan petani dalam pengelolaan usaha tani yang lebih

efisien terutama bagi petani yang memiliki lahan sempit.

c. Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Permodalan

Perkebunan

1) Dalam rangka peningkatan kemampuan pengelolaan permodalan

perkebunan, telah dilakukan pembinaan akses permodalan kepada

kelompok tani dengan mendatangkan pihak-pihak lembaga

keuangan.

2) Sebagai tindak lanjut dari upaya pembinaan Pemerintah Provins

Jawa Barat, selanjutnya telah direalisasikan tentang fasilitasi akses

permodalan dari Gubernur Jawa Barat kepada Gapoktan Petani

Perkebunan melalui Bantuan Keuangan untuk pelaksanaan Gerakan

Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) paket B sebesar Rp.

16.686.838.900,- untuk 14 Gapoktan (1.420 orang) di 10

Kabupaten (Sukabumi, Cianjur, Subang, Cirebon, Majalengka,

Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung Barat, dan Garut).

Disamping itu terdapat pula Fasilitasi akses permodalan di luar

petani GEMAR yaitu sebanyak 450 pelaku usaha melalui Bank

Rakyat Indonesia (KUR) dan Bank Jabar Banten (KCR).

3) Kendala yang masih dihadapi para petani perkebunan dalam

mengakses permodalan adalah masih adanya ketentuan teknis

yang sulit dipenuhi pihak petani, terutama persoalan agunan serta

permasalahan administrasi lainnya. Sedangkan untuk para

Gapoktan GEMAR mengalami kesulitan dalam hal perguliran

dikarenakan masih terdapat pemahaman yang berbeda tentang

status permodalan GEMAR yang dianggap sebagai Bansos/Hibah.

Page 41: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 21 -

3. Pengembangan dan Pengendalian Perkebunan

a. Pelaksanaan Program/Kegiatan:

Dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Pengembangan dan

Pengendalian Perkebunan telah dilakukan beberapa kegiatan penting

sebagai berikut:

1) Pada Tahun 2009 Identifikasi potensi kesesuaian lahan di 7 Kab

(Garut, Tasik, Ciamis, Bandung, Cianjur, Sukabumi, Bogor), total

2.000 Ha.

2) Pada Tahun 2012 Identifikasi potensi kesesuaian lahan di 10 Kab

(Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, ciamis,

Subang, Purwakarta, Kuningan, Majalengka, Total 155.570 Ha.

3) Fasilitasi antisilati perubahan iklim pada tanaman kopi di Kabupaten

Sumedang, Garut, Cianjur, Bandung, Kuningan, sebanyak 16.000

pohon, seluas 10 Ha.

4) Fasilitasi antisipasi perubahan iklim pada tanaman Kakao di

Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kab. Tasikmalaya, Kota

Tasikmalaya, Sukabumi, sebanyak 11.000 pohon, seluas 10 Ha.

5) Pemberdayaan masyarakat disekitar DAS Citarum, Cimanuk, melalui

Demplot penanaman kopi: di Kabupaten Purwakarta, Garut,

Bandung Tahun 2010 sebanyak 15.000 pohon pada lahan seluas 6

Ha; di Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, Garut, Sumedang,

Purwakarta, Bandung, Majalengka Tahun 2012 sebanyak 28.000

pohon pada lahan seluas 28 Ha

6) Bantuan Prasarana Perkebunan dari tahun 2008 s.d. 2012, antara

lain berupa: jalan produksi, embung, sumur resapan, alat pengolah

pupuk organic (APPO)

b. Kendala Yang Dihadapi

1) Masih banyak ditemukan budidaya tanaman perkebunan yang

dilakukan pada lahan rakyat yang kurang sesuai dengan agroklimat

setempat. Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah

Page 42: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 22 -

pembinaan dan pengarahan teknis terhadap petani secara

berkelanjutan dalam penanaman perkebunan sesuai agroklimat.

2) Kesadaran dan tingkat pengetahuan petani dalam pengendalian

dan pencegahan kebun kakao dan kopi terhadap kekeringan masih

dirasa kurang. Solusi yang telah dilakukan adalah diadakan

peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani tentang

teknologi penanggulangan kekeringan terhadap tanaman

perkebunan secara berkelanjutan, melalui sosialisasi, dan

penerapan teknologi sederhana tentang penanggulangan

kekeringan.

3) Masih tingginya laju erosi, sedimentasi, banjir dan kekeringan,

kekurangan air bersih, pencemaran air sungai, serta pengelolaan

lahan di wilayah DAS tidak mengindahkan kaidah konservasi. Solusi

yang telah dilakukan adalah sosialisasi dan pembangunan demplot

komoditi kopi dilokasi sekitar wilayah DAS Cimanuk, Citarum

sebagai model/ percontohan.

4. Pengolahan Pemasaran dan Usaha Perkebunan.

a. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perkebunan

1) Dalam rangka pembinaan dan pengembengan usaha perkebunan

besar secara berkala (setiap tiga tahun) dilakukan evaluasi melalui

kegiatan reklasifikasi kebun, dimana klasifikasi kebun terakhir

dilaksanakan pada tanun 2009. Dalam hal penilaian kelas kebun

ditentukan dari hasil penilaian terhadap pengelolaan Kebun yang

meliputi; Sub Sistem legalitas, Sub Sistem Manajeman, Sub Sistem

Kebun, Sub Sistem Pengolahan Hasil, Sub Sistem Sosial Ekonomi

dan Lingkungan, serta Sub Sistem Pelaporan.

2) Penilaian usaha perkebunan pada 197 Perkebunan Besar di Jawa

Barat dari tahun 2008 s/d 2012 sudah dua kali dilakukan penilaian

dengan periode penilaian 3 tahun sekali.

Page 43: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 23 -

3) Pemberian rekomendasi teknis untuk ijin perpanjangan HGU telah

dikeluarkan sebanyak 18 Kebun dan sudah keluar HGU nya 3

kebun.

4) Pemberian rekomendasi teknis untuk ijin tebang di perkebunan

besar yang telah dikeluarkan sebanyak 40 kebun

5) Kemitraaan usaha yang telah dilaksanakan ada pada 8 perkebunan

besar.

6) Dari hasil klasifikasi kebun yang dilaksanakan terhadap 200 Kebun

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Kelas I : 46 Kebun (23,00 %)

Kelas II : 54 Kebun (27,00 %)

Kelas III : 72 Kebun (36,00 %)

Kelas IV : 16 Kebun (8,00 %)

Kelas V : 12 Kebun (6,00 %)

Berdasarkan pada hasil klasifikasi tersebut dapat disimpulkan

bahwa pengelolaan Perkebunan Besar yang dikelola secara baik

sebesar 50,00 %, sedang 36,00 % dan kurang 14,00 %.

b. Pengembangan dan Fasilitasi pengolahan dan mutu hasil

produk perkebunan

1) Melaksanakan bantuan unit pengolah hasil atau alat pengolahan

hasil komoditi perkebunan antara lain berupa :

Alat pasca panen Tembakau loKal berupa alat perajang 276 set,

alat penjemuran 36.800 buah, kain 368 meter

Alat pasca panen tembakau Burley berupa gudang 14 unit,

Prees Ball 14 unit, Gelantang Bambu 56.000 buah

Alat Pasca panen Tembakau Virginia berupa Bangunan dan

tungku pengeringan sebanyak 1 unit.

2) Alat Pasca Panen Tembakau lokal berupa alat perajang 540 set, alat

penjemuran atau sasag sebanyak 72.000 buah.

Page 44: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 24 -

3) Untuk lebih meningkatkan nilai tambah serta makin berkembangnya

sarana transaksi penjualan produk perkebunan sampai dengan

tahun 2009 telah difasilitasi berupa: Alat pengolahan hasil sebanyak

152 Unit Pengolahan Hasil (UPH meliputi ; 4 Unit Nilam, 3 Unit

Kopi, 23 Unit VCO Kelapa, 4 Unit gula kelapa, 4 Unit pengering

Kakao, 10 Unit alat tenun Mendong, 2 Unit pengolah Nata De Coco.

Sub terminal Agribisnis, 2 Unit (1 Unit Pasar tembakau Tanjungsari

Sumedang, 1 Unit Pasar Kelapa Parigi Ciamis, 1 unit pengolahan

teh hijau.

4) Peningkatan mutu hasil yang memenuhi standar dan berdaya saing,

berupa:

Sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk 4 (empat)

komoditi yaitu kopi, teh, kakao dan karet di 8 (delapan)

Kabupaten yaitu kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur,

Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar.

Pengujian kesesuaian mutu 1 (satu) produk perkebunan yaitu

biji kakao petani dan pedagang terhadap persyaratan SNI yang

diambil berupa sample dari 9 (sembilan) lokasi yaitu Kelompok

tani Ikhlas Kota banjar, Kelompok tani Cikalong Kab. Cianjur,

Bayabang Kab. Bandung Barat, Kelompok tani Mekartani-

Kabandungan Kab. Sukabumi, Kelompok tani Damarraja Kab.

Sukabumi, Kelompok tani Alam Lestari Kab. Ciamis, Kelompok

tani Waluya, Kec. Cisaga, Desa Sidamulya Kab. Ciamis,

Kelompok tani Kujangsari I Kab. Tasikmalaya, Kelompok tani

Mekarjaya Kab. Tasikmalaya.

Penyiapan 40 (empat puluh) gapoktan kakao yang berasal dari

10 (sepuluh) kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi,

Cianjur, Subang, Purwakarta, Karawang, tasikmalaya, ciamis,

Bandung barat dan Kota Banjar untuk menghadapi

pemberlakuan secara wajib SNI biji kakao.

Page 45: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 25 -

Sosialisasi rencana pemberlakuan peredaran biji kakao

fermentasi terhadap 50 orang pelaku usaha kakao

c. Fasilitasi promosi, pemasaran dan kemitraan usaha

perkebunan

1) Promosi/misi dagang ke Luar negeri (wilayah Eropa, Asia, Timur

Tengah, Amerika, Australia) untuk pemanfaatan peluang pasar

global yang dilakukan setiap tahun.

2) Memfasilitasi para pelaku usaha untuk bertemu secara langsung

dengan buyer dalam negeri dan luar negeri melalui pameran:

Agrinex expo, Agro and Food expo, Indonesia Business expo,

Batam expo, untuk pemanfaatan peluang pasar regional yang

masing-masing expo telah dilakukan sebanyak 5 (lima) kali

pameran.

Promosi/misi dagang ke Luar negeri (wilayah Eropa, Asia, Timur

Tengah, Amerika, Australia) untuk pemanfaatan peluang pasar

global yang masing-masing event telah dilakukan sebanyak 5

(lima) kali.

3) Menghadiri IGG on Tea dalam rangka membuka peluang pasar

global telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.

4) Merintis legalitas kekayaan cita rasa dan aroma 1 (satu) produk

perkebunan yaitu kopi arabika untuk memperoleh sertifikat Indikasi

Geografis kopi Arabika Java Preanger dalam rangka meningkatkan

daya saing dan nilai jual ekspor.

2.3 Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD

Gambaran capaian kinerja pelaksanaan pembangunan Sub Sektor

Perkebunan Jawa Barat selama periode 2008-2013 secara umum telah

diuraikan pada sub bab 2.2. diatas. Dimana berdasarkan hasil evaluasi capaian

kinerja pembangunan tersebut kiranya dapat disimpulkan tentang adanya

beberapa isu penting terkait pelaksaan Tupoksi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat yang masih harus terus dikawal penyelenggaraannya pada periode

Page 46: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 26 -

pembangunan tahun 2013-2018 mendatang. Disamping itu, gambaran umum

tentang Visi-Misi Gubernur Jawa Barat terpilih, ditambah beberapa janji

kampanye Gubernur terpilih untuk sektor pertanian pada umumnya, harus

dikawal sebagai bagian dari isu penting pembangunan sub sektor perkebunan.

Dari berbagai pertimbangan tersebut, maka rumusan isu-isu penting

dalam penyelenggaraan Tugas dan Fungsi serta Kewenangan Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat, termasuk respon yang perlu dipersiapkan dalam

menghadapi Isu-isu penting tersebut, adalah sebagai berikut:

Tabel: 2.6

Isu-Isu Penting Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat dan Respon Terhadap Isu-isu Penting

No. ISU-ISU PENTING RESPON TERHADAP ISU

1 Kesuaian dan Daya Dukung Lahan,

Degradasi Lingkungan serta Anomali Iklim

Pengembangan Sistem Indikasi Geografis

untuk Pemetaan Potensi Lahan Perkebunan

2 Okuvasi Lahan, Kebakaran, Alih Fungsi

Lahan, serta Alih Komoditas

Sosialisasi, Pembinaan dan Koordinasi

dengan aparat penegak hukum terkait

3 Produksi dan Produktivitas Komoditas Tanaman Perkebunan

Intensifikasi, Rehabilitasi, Perluasan, Peremajaan, adopsi teknologi

4 Penggunaan Benih Tanaman Perkebunan yang bermutu dan bersertifikat

Peningkatan Produksi Benih Unggul, Sertifikasi & Pengawasan Peredaran Benih

5 Pendapatan, Kesejahteraan dan Kualitas hidup petani perkebunan

Penyediaan kesempatan usaha perkebunan & Pembinaan diversifikasi Usaha

6 Sarana dan Prasarana usaha agribisnis

perkebunan

Peningkatan fasilitasi sarana-prasarana dan

peningkatan peran dunia usaha & Masy.

7 Mutu Hasil dan Daya Saing Produk

Perkebunan

Sosialisasi, Bimtek, Standarisasi Mutu

Produk dan sertifikasi

8 Kompetensi SDM dan Kualitas Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

Pembinaan Kewirausahaan Agribisnis Perkebunan dan Dukungan Permodalan

9 Kendala Pengembangan Usaha Agribisnis

Perkebunan (perijinan)

Peningkatan Pelayanan dan Pembinan

Pengembangan Usaha Perkebunan

10 Kendala Sinergitas Pemangku

Kepentingan Pembangunan Perkebunan

Pengembangan Konsep Jabar Masagi

(Pemerintah, Akademisi, Pekebun & NGO)

11 Lemahnya jaringan sistem usaha agribisnis perkebunan

Akselerasi pengembangan sistem distribusi dan pemasaran produk perkebunan

12 Kendala perdagangan dunia untuk komoditas perkebunan. (Teh, Karet, Kina,

Kopi, Kakao dan Atsiri)

Koordinasi, sinkronisasi dan peningkatan daya saing produk

Sumber: Hasil Analisis Dinas Perkebunan, Th 2013

Page 47: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 27 -

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Pada rancangan awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, urusan

pembangunan Sub Sektor Perkebunan termasuk kedalam Urusan Wajib dan

Urusan Pilihan.

Berdasarkan mekanisme perencanaan yang mengacu kepada

pelaksanaan RKPD on-line, bahwa program dan kegiatan pembangunan sub

sektor perkebunan yang termuat dalam RKPD tersebut adalah sebanyak 11

program dan 23 kegiatan, dengan rincian untuk Urusan Wajib sebanyak 7

program dan 16 kegiatan, sedangkan untuk Urusan Pilihan sebanyak 4 program

dan 7 kegiatan. Adapun secara substansial penempatan posisi rancangan

program/kegiatan pembangunan sub sektor perkebunan dalam rancangan awal

RKPD tersebut secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok/fungsi dan

kewenangan Dinas Perkebunan, khususnya terkait dengan penempatan posisi

usulan program/kegiatan menurut struktur substansi RKPD yang dikaitkan

dengan: Isu Strategis, Prioritas Pembangunan, Common Goals (Meningkatkan

Ekonomi Pertanian), serta arah kebijakan pembangunan Bidang Perekonomian.

Dikaitkan dengan rancangan Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-

2018, yang penyusunannya telah mengacu kepada gambaran umum Visi-Misi

Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2013-2018, bahwa indikator kinerja

program/kegiatan yang sudah termuat dalam Rancangan Awal RKPD Provinsi

Jawa Barat Tahun 2014 tersebut perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian

pada aspek indikator sasaran program/kegiatan maupun volume/proporsi

anggaran yang diusulkan. Adapun hasil review terhadap rancangan awal RKPD

tersebut disajikan pada lampiran (Formulir J–3.)

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Tahun 2014 sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, juga memuat usulan

Program/Kegiatan dari masyarakat perkebunan Jawa Barat. Adapun mekanisme

penyampaian usulan tersebut dilakukan melalui saluran sebagai berikut :

Page 48: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab II Page - 28 -

1. Usulan Program/Kegiatan yang disampaikan melalui mekanisme Forum

Perencanaan, yaitu sejak Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang

Kecamatan, Forum OPD Kabupaten/Kota, Musrenbang Kabupaten/Kota,

Musrenbang Kewilayahan, Forum OPD Provinsi, dan Musrenbang Provinsi

Jawa Barat.

2. Usulan Program/Kegiatan dari masyarakat melalui mekanisme pola

Hibah/Bansos, yang ketentuannya sudah diatur berdasarkan dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat

Nomor 63 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa

Barat Nomor 55 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan

dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring

dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sampai dengan akhir bulan

Mei tahun 2013 jumlah usulan program dan kegiatan dari masyarakat

melalui mekanisme ini adalah sebagaimana disajikan dalam Lampiran 5.

Page 49: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 1 -

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 – 2014 (Edisi

Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) target

utama, yaitu :

1) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan;

2) Peningkatan diversifikasi pangan;

3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor;

4) Peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk alokasi sasaran produksi sub sektor perkebunan berdasarkan

komoditi unggulan Jawa Barat sebagai target Kementerian Pertanian untuk

tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel : 3.1.

Komparasi Target dan Capaian Komoditas Unggulan Perkebunan Jawa Barat

No. Komoditi Unggulan Target 2014 *) Statistik 2012 **)

(Ribu Ton) (Ribu Ton)

1. Akarwangi - 0,075

2. Cengkeh 2,730 6,435

3. Kakao 7,380 2,596

4. Karet 59,360 33,054

5. Kelapa 147,020 104,278

6. Kopi 8,480 15,567

7. Tebu (Gula) 212,291 104,779

8. Teh 132,670 109,313

9. Tembakau 7,360 9,195 Sumber: Statistik Perkebunan Jawa Barat Tahun 2012 Ket: *) Target Nasional ; **) Capaian Jawa Barat

Pada tabel 3.1. di atas, terdapat 4 (empat) komoditi unggulan

perkebunan Jawa Barat yaitu akarwangi, cengkeh, kopi dan tembakau, yang

berdasarkan Statistik Perkebunan Jawa Barat Tahun 2012 telah melampaui

target yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Sedangkan 5 (lima)

Page 50: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 2 -

komoditi lainnya yaitu kakao, karet, kelapa dalam, tebu dan teh belum

mencapai target.

Berdasarkan hal tersebut untuk pencapaian target seperti yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Pertanian maupun seperti yang tertuang dalam

Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2013–2018, dukungan anggaran

khususnya dari sumber anggaran APBN Kementerian Pertanian yang diakomodir

melalui Satuan Kerja Ditjenbun, PPHP dan PSP perlu ditingkatkan. Adapun

bentuk optimalisasi dukungan ini dilaksanakan untuk proses akselerasi

pencapaian peningkatan produksi dan produktivitas serta mewujudkan nilai

tambah dan daya saing pada komoditas-komoditas perkebunan yang telah

ditetapkan.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD

Dengan memperhatikan dokumen RJPMD Transisi Jawa Barat tahun

2013–2018, serta memperhatikan Visi Gubernur terpilih, yaitu: Jawa Barat

Maju dan Sejahtera Untuk Semua, dengan Misi yang ke-2 yaitu :

Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan, maka

rumusan visi dari Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018 adalah: Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa

Barat Yang Maju, Sejahtera Dan Berdaya Saing.

Rumusan Visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

tersebut di atas, selanjutnya dijabarkan ke dalam Misi dan Tujuan sebagai

berikut :

Misi I : Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas

Usaha Perkebunan

Tujuan : meningkatnya ketersediaan produk perkebunan secara

optimal dan berkualitas

Misi II : Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan

Secara Berkelanjutan

Tujuan : meningkatnya kinerja sumber daya pekebunan secara

Page 51: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 3 -

berkelanjutan.

Misi III : Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha

Perkebunan

Tujuan : Meningkatnya Daya Saing Produk Perkebunan

Setiap tujuan tersebut di atas kemudian dijabarkan lagi ke dalam

sasaran sebagai berikut:

1) Meningkatnya ketersediaan produk perkebunan secara optimal dan

berkualitas:

Sasaran : 1.1) meningkatnya produksi dan produktivitas usaha

perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran pada

tahun 2014 yaitu:

a) Prosentase peningkatan produksi rata-rata komoditas

strategis perkebunan sebesar 2,1 %.

b) Prosentase peningkatan produktivitas komoditas

strategis perkebunan sebesar 2,1 %.

Sasaran : 1.2) meningkatnya ketersediaan benih unggul bersertifikat,

dengan indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 yaitu:

a) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih

unggul komoditas strategis sebesar 2,1 %

b) Peningkatan benih tanaman perkebunan yang

tersertifikasi sebesar 2,1%.

2) Meningkatnya kinerja sumber daya perkebunan secara berkelanjutan

Sasaran : 2.1) terjaganya proporsi luas minimun eksisting lahan

perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran pada

tahun 2014 yaitu prosentase luas minimum eksisting

lahan perkebunan yang terkendalikan sebesar 13%.

2.2) meningkatnya kinerja usaha tani perkebunan, dengan

indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 yaitu

prosentase peningkatan Indek Nilai Tukar Petani

Perkebunan Rakyat (NTP-r) sebesar 1%.

Page 52: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 4 -

2.3) Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,

dengan indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 yaitu

prosentase penurunan intensitas serangan OPT

perkebunan sebesar -1 %.

3) Meningkatnya Daya Saing Produk Perkebunan

Sasaran : 3.1) meningkatnya penerapan sistem jaminan mutu produk

perkebunan sesuai SNI, dengan indikator kinerja sasaran

pada tahun 2014 yaitu prosentase peningkatan jumlah

penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI sebesar

2,1%.

Sasaran : 3.2) meningkatnya volume ekspor dan pangsa pasar produk

perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran pada

tahun 2014 yaitu prosentase peningkatan volume ekspor

dan pangsa pasar produk perkebunan sebesar 2,1%.

Untuk mewujudkan 9 (sembilan) indikator sasaran strategis

sebagaimana tersebut diatas, dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-

2018 telah dirumuskan 9 (sembilan) Strategi sebagai berikut:

1. Optimalisasi pemanfaatan faktor-faktor produksi dan fokus pengembangan

komoditas perkebunan;

2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi budidaya adaptif yang ramah

lingkungan;

3. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan kelembagaan perbenihan

tanaman Perkebunan;

4. Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi Benih dan Pengawasan Peredaran Benih

Tanaman Perkebunan;

5. Meningkatkan pengawasan alih fungsi lahan dan alih komoditas serta

pengendalian degradasi sumber daya lahan perkebunan secara

berkelanjutan;

6. Meningkatkan indeks NTP Perkebunan sebagai refleksi dari peningkatan

Kinerja pelaku dan kelembagaan usaha Perkebunan;

Page 53: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 5 -

7. Menurunkan luas wilayah perkebunan yang terindikasi serangan OPT;

8. Meningkatkan Jumlah Pelaku penerapan sistem jaminan mutu produk

perkebunan sesuai SNI, dan

9. Meningkatkan penguasaan pasar Ekspor dan pembinaan kemitraan usaha

Perkebunan.

Adapun kebijakan pembangunan Sub Sektor Perkebunan yang

dijalankan sebagai penjabaran dari strategi tersebut didalam Renstra Dinas

Perkebunan Tahun 2013-2018 telah dirumuskan sebagai berikut:

1. Peningkatan pemanfaatan faktor-faktor produksi melalui intensifikasi,

rehabilitasi dan peremajaan komoditas strategis;

2. Pengembangan kaji terap teknologi budidaya dan peningkatan dukungan

sarana produksi secara berkelanjutan;

3. Peningkatan produktivitas balai benih dan pemberdayaan penangkar benih

tanaman perkebunan;

4. Pengembangan sistem pelayanan sertifikasi yang efektif dan Peningkatan

Pengawasan Jaringan Peredaran Benih;

5. Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan lahan perkebunan dan

Pengembangan teknik konservasi sumber daya lahan serta penanganan

gangguan usaha perkebunan secara berkelanjutan;

6. Peningkatan Kompetensi Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan

Usaha Perkebunan;

7. Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian hama terpadu yang efektif,

efisien serta ramah lingkungan;

8. Peningkatan kemampuan dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk

perkebunan sesuai SNI; dan

9. Peningkatan promosi dan pemasaran serta pembinaan kemitraan usaha

perkebunan.

Page 54: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 6 -

3.3 Program dan Kegiatan

Dari 9 (sembilan) kebijakan pembangunan perkebunan tersebut di atas,

selanjutnya dijabarkan kedalam Program/Kegiatan pembangunan perkebunan

tahun 2014, sebagai berikut :

1. Program Pokok APBD TA. 2014

a. Program Peningkatan Produksi Pertanian, dengan kegiatan:

1) Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman

Perkebunan;

2) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih

Tanaman Perkebunan;

3) Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan;

4) Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau

(DBHCHT);

5) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau

di Jawa Barat (DBHCHT).

b. Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian, dengan kegiatan:

6) Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan

Petani Perkebunan;

7) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan

Sumber Daya Perkebunan;

8) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tanaman Tembakau

(DBHCHT).

c. Progam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak

dan Ikan, dengan kegiatan:

9) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu.

d. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan,

Peternakan , Perikanan dan Kehutanan, dengan kegiatan:

10) Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu

dan Pemasaran Produk Perkebunan

Page 55: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 7 -

2. Program Penunjang APBD TA. 2014

a. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan

Daerah

1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan di Dinas

Perkebunan

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

2) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Sumber Daya

Aparatur

c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

3) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran

4) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

5) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD Balai

Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP)

6) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai

Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan

(BP2MB)

d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

7) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

8) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Pengembangan Benih

Tanaman Perkebunan (BPBTP) (Rev-2)

9) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan (BPTP) (Rev-2)

10) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Pengawasan dan

Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan (BP2MB) (Rev-2)

11) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) (DAK)

12) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai

Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP) (DAK)

Page 56: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 8 -

13) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor Balai

Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan

(BP2MB) (DAK)

e. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

14) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

15) Kegiatan Pemeliharaan Sarana Kantor UPTD Balai Proteksi

Tanaman Perkebunan (BPTP)

16) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP)

17) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai

Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan

f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

18) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Internal Dinas Perkebunan

g. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

19) Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Perkebunan

3. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan yang difasilitasi dari

APBN:

a. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan

1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Rempah dan Penyegar (TP)

2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Semusim (TP)

3) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Tahunan (TP)

4) Kegiatan Pengembangan Penanganan Pascapanen Komoditas

Perkebunan (TP)

5) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)

Page 57: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 9 -

6) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen Perkebunan (TP)

b. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian

7) Kegiatan Pengembangan Pemasaran Internasional (TP)

8) Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (TP)

c. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian

9) Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian (TP)

10) Kegiatan Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (TP)

11) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (TP)

4. Program dan Kegiatan Dekonsentrasi yang difasilitasi dari APBN:

a. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan

1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK)

2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen Perkebunan (DK)

b. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian

3) Kegiatan Pengembangan Pemasaran Domestik (DK)

4) Kegiatan Pengembangan Pemasaran Internasional (DK)

5) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Investasi (DK)

6) Kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (DK)

c. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian

7) Kegiatan Pengeiolaan Air Irigasi untuk Pertanian (DK)

8) Kegiatan Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian (DK)

9) Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat

Mesin Pertanian (DK)

Page 58: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab III Page - 10 -

10) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen PSP (DK)

11) Kegiatan Fasilitas Pupuk dan Pestisida (DK)

12) Kegiatan Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan

Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

Page 59: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab IV Page - 1 -

BAB IV P E N U T U P

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai

dengan tujuan dan fungsinya, Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat ini merupakan dokumen rencana operasional (tahunan)

pembangunan sub sektor perkebunan di Provinsi Jawa Barat, yang akan

menjadi acuan pelaksanaan pembangunan bagi segenap pemangku

kepentingan pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat selama Tahun

2014.

Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 merupakan

fase awal dari penjabaran Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018. Dengan demikian Renja ini

secara substansial bersifat sinergis dengan ketentuan-ketentuan pokok yang

termuat dalam kedua dokumen payung hukum tersebut.

Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini secara substansial

memuat uraian tentang upaya pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,

kebijakan, serta target indikator kinerja program/kegiatan prioritas

pembangunan perkebunan Jawa Barat tahun 2014. Renja ini juga mengacu

pada isu-isu strategis serta difokuskan pada pencapaian Common Goals dan

Non Common Goals yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Dari aspek penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi setiap unit kerja pada

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, maka Renja ini secara substansial lebih

fokus terhadap implementasi seluruh substansi tupoksi unit kerja, dengan

prioritas pada penguatan basis data dan penguraian permasalahan pada aspek

on–farm maupun off–farm untuk lima tahun mendatang (2013-2018), serta

adanya peningkatan dukungan fasilitasi terhadap tuntutan kebutuhan stimulasi

pada tingkat kelompok tani atau pelaku usaha perkebunan.

Page 60: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab IV Page - 2 -

4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan

Dalam rangka menjamin terlaksananya pencapaian arah, tujuan,

sasaran dan target prioritas yang telah dirumuskan dalam Renja Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 ini, serta untuk terwujudnya

sinergitas pencapaian target kinerja program/kegiatan pembangunan sub

sektor perkebunan Jawa Barat dengan semua pihak terkait, maka ditetapkan

kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 ini merupakan

dokumen rencana jangka pendek (tahunan) untuk pembangunan sub

sektor perkebunan di Jawa Barat. Oleh karena itu dokumen ini harus

menjadi acuan bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk

setiap unit kerja pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang akan

terlibat atau ikut serta dalam proses pelaksanaan program/kegiatan

pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat selama Tahun

Anggaran 2014.

2. Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 ini dalam

pelaksanaannya diarahkan secara sinergis untuk dapat dibiayai oleh

berbagai sumber anggaran, baik dana APBN pada Kementerian Pertanian,

dana APBD Provinsi Jawa Barat, dana pendampingan APBD

Kabupaten/Kota, serta sumber dana dari peran dunia usaha (CSR/PKBL).

3. Dalam rangka sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi dan integrasi

pelaksanaan program/kegiatan pembangunan yang telah dirumuskan,

maka tahapan selanjutnya Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2014 ini harus dijabarkan dalam proses penyusunan perencanaan

teknis, yaitu : Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA-APBD), Rencana

Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL), atau

perencanaan anggaran dari sumber-sumber dana lainnya yang sah.

Page 61: RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerahdisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2014.pdf · - Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku),

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

Bab IV Page - 3 -

4.3. Rekomendasi

Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 ini

diberlakukan sejak tanggal ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2014, dan

dalam pelaksanaannya dapat diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

jika terdapat hal-hal pokok yang perlu disesuaikan.

Untuk menjamin pencapaian target kinerja secara optimal, maka

diperlukan adanya langkah-langkah awal persiapan, yang dapat dimulai sejak

tanggal ditetapkan hingga proses pelaksanaannya, dengan memperhatikan dan

menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi,

efektivitas serta efesiensi dari semua pihak pemangku kepentingan terkait.

Ditetapkan di : Bandung Tanggal : Oktober 2013

KEPALA DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT

H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc. Pembina Tingkat I

NIP. 19580516 198603 1 003