laporan kinerja instansi pemerintah (lkip) tahun...

103
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT JL. SURAPATI NO. 67 BANDUNG

Upload: lydang

Post on 07-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

L APORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LKIP) TAHUN 2017

D I N A S P E R K E B U N A N P R O V I N S I J A W A B A R AT

J L . S U R A PAT I N O . 6 7

B A N D U N G

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 2013-2018,

yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”, maka Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat telah menetapkan Visi yang dituangkan dalam Renstra Tahun 2013-2018 yaitu

“Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju, Sejahtera dan

Berdaya Saing”.

Dalam rangka pencapaian Visi Dinas Perkebunan tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga)

Misi dengan 3 (tiga) tujuan, 7 (tujuh) Sasaran Strategis dan 9 (sembilan) indikator Sasaran,

sebagai berikut:

Misi I: Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan, dengan

tujuan:

1. Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara Optimal dan Berkualitas, dengan

sasaran strategis:

a. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan; dengan indikator

sasaran:

1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan;

2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan;

b. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat, dengan indikator sasaran:

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis;

4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi;

Misi II: Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan,

dengan tujuan:

2. Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan, dengan sasaran

strategis:

c. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan, dengan indikator sasaran:

5) Prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat

d. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan, dengan indikator sasaran:

6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R)

e. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan indikator sasaran:

7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan

Misi III: Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan, dengan

tujuan:

3. Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan, dengan sasaran strategis:

f. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu Produk Perkebunan sesuai SNI;

8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI

g. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan.

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan

Perwujudan indikator sasaran kinerja tersebut dalam pelaksanaannya difasilitasi

melalui 2 (dua) sumber anggaran, yaitu dari dana APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.

46.528.993.960,- yang dijabarkan kedalam 11 (sebelas) Program dengan 231 (dua ratus

tiga puluh satu) kegiatan, serta dari dana APBN sebesar Rp. 33.571.503.000,- yang

dijabarkan kedalam 1 (dua) Program dan 9 (sembilan) Kegiatan. Adapun realisasi

anggaran tersebut untuk dana APBD adalah sebesar Rp 45.214.858.999 (97,18%) dan

capaian fisiknya sebesar 99,78%. Sedangkan realisasi dana APBN adalah sebesar Rp

28.063.551.796,- atau sebesar 91,51% dengan realisasi fisiknya sebesar 100%.

Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Stratejik, diperoleh gambaran

sebagai berikut:

1. Hasil pengukuran perbandingan antara target dan realisasi indikator kinerja 2017 yang

diperjanjikan, diperoleh nilai rata-rata sebesar 100,98%.

2. Hasil pengukuran perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2016 dengan tahun 2015,

diperoleh nilai rata-rata sebesar 104,69%.

3. Hasil pengukuran pencapaian target indikator kinerja Renstra berdasarkan hasil capaian

sampai dengan tahun 2017 atau tahun keempat Renstra, diperoleh nilai rata-rata sebesar

81,26%, artinya bahwa target akhir Renstra pada tahun 2018 cukup optimis untuk tercapai

secara optimal (>100%).

4. Hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja tahun 2017 dengan capaian kinerja

Nasional, diperoleh gambaran bahwa secara keseluruhan capaian indikator provinsi

memiliki kesetaraan nilai yang wajar terhadap capaian kinerja Nasional dengan total nilai

sebesar 93,82%, dimana beberapa capaian indikator provinsi mampu melebihi capaian

indikator kinerja nasional.

Kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan sub sektor

perkebunan selama tahun 2017 umumnya bersifat teknis dan non teknis, antara lain berupa:

- Masih belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan paket teknologi budidaya

komoditas perkebunan;

- Masih terbatasnya kebun sumber benih bina dan nonbina untuk pengembangan produksi

benih berkualitas yang dibutuhkan para pelaku usaha perkebunan di Jawa Barat.

- Masih tingginya alih fungsi lahan dan alih komoditas serta Gangguan Usaha Perkebunan

- Masih belum optimalnya capaian kinerja SDM dan Kelembagaan pelaku usaha

perkebunan;

- Masih luasnya wilayah yang terindikasi serangan Organisme Pengganggu Tanaman;

- Masih belum optimalnya penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai SNI;

- Masih rendahnya volume ekspor produk perkebunan Jawa Barat.

Berbagai kendala/permasalahan tersebut solusinya terus diupayakan melalui

peningkatan koordinasi dan konsultasi antar unit kerja terkait, serta peningkatan kualitas

pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan ketersediaan dan sumber daya yang dimiliki.

Bandung, Februari 2018,

KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc. Pembina Utama Muda

NIP. 19580516 198603 1 003

i

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 ini disusun berdasarkan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53

tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah berasal

dari Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU), Hasil Pengukuran Kinerja Program

(Outcome) dan Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan (Output), sesuai Indikator Kinerja yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018.

LKIP ini pada hakekatnya merupakan dokumen pertanggungjawaban Kepala OPD

kepada Gubernur Jawa Barat terkait dengan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan,

berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah disepakati bersama dalam dokumen Perjanjian Kinerja

(PK) Tahun 2017. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan

sub sektor perkebunan Jawa Barat selama tahun 2017 dapat dilihat dari hasil pengukuran kinerja

dalam LKIP ini.

Pembangunan Sub Sektor Perkebunan di Jawa Barat pada tahun 2017

diselenggarakan melalui 11 program dengan 231 kegiatan yang difasilitasi dana APBD, serta `

program dengan 9 kegiatan yang difasilitasi dana APBN. Adapun dalam pelaksanaannya seluruh

Program/Kegiatan tersebut masih terdapat beberapa kendala yang menghambat pencapaian

indikator kinerja secara optimal, namun demikian upaya perbaikan kinerja terus dilakukan melalui

berbagai pendekatan koordinasi dan konsultasi.

Semoga dokumen ini menjadi acuan perbaikan dalam upaya pencapaian target indikator

kinerja secara optimal pada tahun mendatang.

Bandung, Februari 2018,

KEPALA DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT,

ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc. Pembina Utama Muda

NIP. 19580516 198603 1 003

ii

DAFTAR ISI Hal

IKHTISAR EKSEKUTIF

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 3

1.3. Dasar Hukum ................................................................................ 4

1.4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ......................................... 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................... 8

2.1. Rencana Stratejik (Tahun 2013-2018) ........................................ 8

2.1.1. Visi dan Misi .................................................................... 8

2.1.2. Tujuan, Sasaran dar Indikator Sasaran ......................... 9

2.1.3. Strategi dan Arah Kebijakan ........................................... 10

2.1.4. Program dan Kegiatan .................................................... 11

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2017 ....................................................... 22

2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ..................................................... 22

2.3.1. Perjanjian Kinerja Utama ............................................... 23

2.3.2. Perjanjian Kinerja Program (Outcome) ........................... 23

2.3.3. Perjanjian Kinerja Kegiatan (Output) .............................. 29

2.4. Pagu Anggaran Program/Kegiatan Tahun 2017 .......................... 42

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 49

3.1. Capaian Kinerja Organisasi .......................................................... 49

3.1.1. Kerangka Pengukuran Kinerja ........................................ 50

3.1.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja .... 51

a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja

Tahun 2017 ...............................................................

50

b. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian

Kinerja Tahun 2017 dengan Tahun 2016 ...................

54

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai dengan

Tahun 2017 terhadap Target Renstra OPD 2013-

2018 ..........................................................................

58

d. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan

Capaian Nasional Tahun 2017 ..................................

61

iii

3.1.3. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan serta

Alternatif Solusi ...............................................................

64

3.1.4. Analisis Penggunaan Sumber Daya ............................... 66

3.1.5 Evaluasi Program dan Kegiatan yang menunjang

Capaian Kinerja ..............................................................

67

3.1.6. Rencana Program dan Kegiatan .................................... 73

3.2. Akuntabilitas Anggaran (Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah) 78

3.2.1. Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD ............... 78

3.2.2. Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN ............... 91

BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 93

iv

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2.1 : Skema Indikator Kinerja Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat Tahun 2013-2018 ......................................................................

20

Tabel 2.2 : Perjanjian Kinerja Utama Tahun 2017 Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat ..........................................................................................

23

Tabel 2.3 : Perjanjian Kinerja Program (Outcome) Tahun 2017 Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat ........................................................

24

Tabel 2.4 : Perjanjian Kinerja Kegiatan (Output) Tahun 2017 Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat .............................................................................

30

Tabel 2.5 : Pagu Program/Kegiatan APBD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat TA. 2017 ....................................................................................

42

Tabel 2.6 : Pagu Program/Kegiatan APBN Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat TA. 2017 ....................................................................................

47

Tabel 3.1 : Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja 2017 51

Tabel 3.2. : Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2017 Terhadap Tahun 2016 .... 54

Tabel 3.3 : Pengukuran Pencapaian Kinerja Renstra S.D Tahun 2017 Terhadap

Target Renstra 2013-2018 ..................................................................

58

Tabel 3.4 : Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2017 Terhadap Capaian

Nasional Tahun 2017 ...........................................................................

61

Tabel 3.5 : SILPA Total APBD dan APBN Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2017 ...............................................................

67

Tabel 3.6 : Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA.

2017 .....................................................................................................

78

Tabel 3.7 : Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan

Jawa Barat TA. 2017 ………………......................................................

91

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2013 - 2018

Lampiran 2 : Perjanjian Kinerja (PK) Kepala OPD dengan Gubernur Tahun 2017

Lampiran 3A : Rencana Kerja Tahun 2017

Lampiran 3B : Rencana Aksi atas Kinerja Tahun 2017

Lampiran 3C : Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja Tahun 2017

Lampiran 3D : Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi atas Kinerja Tahun 2017

Lampiran 3E : Cascading Tahun 2017

Lampiran 3F : Pohon Kinerja Tahun 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terselenggaranya good governance (kepemerintahan yang baik) merupakan

prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai

tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Adapun prinsip-prinsip kepemerintahan yang

baik sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 adalah:

profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas,

supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Adapun salah satu upaya

konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas untuk menuju “good governance”

adalah menjalankan pengawasan, supervisi, monitoring dan evaluasi yang efektif dan efisien

terhadap pelaksanaan kebijakan program yang telah ditetapkan, serta menyampaikan laporan

tepat waktu dan akurat yang disusun dengan mengikuti petunjuk yang berlaku, sebagaimana

yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; serta Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan peraturan perundangan tersebut setiap instansi pemerintah sebagai

unsur penyelenggaraan pemerintahan negara diwajibkan untuk memberikan Laporan Kinerja

sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan

pengelolaan sumberdaya.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal

terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan

evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran

kinerja. Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban instansi pemerintah

tentang keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan

para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan

sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui perjanjian kinerja yang disusun secara

periodik. Adapun tujuan pelaporan Kinerja adalah: (1) Memberikan informasi kinerja yang

terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; (2) Sebagai

upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 ini merupakan salah satu dari

wujud akuntabilitas instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta

kewenangannya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

2

Agar suatu laporan pertanggungjawaban tersebut dapat diukur kinerjanya

(performance-nya) secara lebih objektif baik dari aspek keluaran, hasil, manfaat maupun

dampaknya, maka sejak awal pelaksanaan program/kegiatan tersebut perlu ditetapkan suatu

instrumen tolok ukurnya, yakni dengan diterbitkannya dokumen Rencana Stratejik (Renstra),

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) serta Perjanjian Kinerja (PK), yang didalamnya terdapat

rincian indikator kinerja untuk diwujudkan selama tahun anggaran berjalan.

Terkait dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 ini, maka

instrumen dokumen yang digunakan adalah: Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, Renstra Dinas Perkebunan Tahun

2013-2018, Peraturan Gubernur No. 24 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017, RKT serta Perjanjian Kinerja Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.

Pelaksanaan pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat selama tahun 2017

dihadapkan kepada beberapa pemasalahan aktual yang bersifat isu strategis sebagai berikut:

1 Masih rendahnya tingkat produksi dan produktivitas sebagian besar komoditas

perkebunan, yang diperkirakan sebagai akibat dari belum optimalnya pengembangan dan

pemanfaatan paket teknologi budidaya komoditas perkebunan oleh para pelaku usaha

perkebunan, terutama oleh para pelaku usaha perkebunan rakyat yang mendominasi lebih

dari 50% usaha perkebunan secara keseluruhan.

2 Masih rendahnya pemanfaatan benih unggul tanaman perkebunan bersertifikat, yang

diperkirakan sebagai akibat dari terbatasnya kebun sumber benih bina dan nonbina untuk

pengembangan benih berkualitas yang dibutuhkan pelaku usaha perkebunan di Jawa

Barat.

3 Masih tingginya penyusutan lahan perkebunan (-0,416% per-tahun) sebagai akibat dari

tingginya alih fungsi lahan dan alih komoditas serta adanya Gangguan Usaha Perkebunan

terutama okupasi lahan perkebunan oleh pihak-pihak tertentu;

4 Menurunnya indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) yang diperkirakan

oleh belum optimalnya pengembangan managemen usaha tani dalam mensiasati kondisi

pasar dan pengelolaan biaya produksi, sebagai akibat dari belum maksimalnya

pembinaan kompetensi SDM dan kemantapan kelembagaan pelaku usaha perkebunan;

5 Masih luasnya wilayah yang terindikasi serangan Organisme Pengganggu Tanaman,

sebagai akibat dari dampak anomali iklim serta pemanfaatan teknologi budidaya yang

kurang ramah lingkungan;

6 Masih belum optimalnya penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai SNI,

sebagai akibat dari pemanfaatan teknologi pasca panen yang belum tepat guna;

7 Masih rendahnya volume ekspor produk perkebunan Jawa Barat, sebagai akibat dari

masih lemahnya daya saing produk perkebunan Jawa Barat.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

3

Permasalahan aktual tersebut selama kurun waktu tahun 2017 telah diupayakan

untuk diatasi melalui berbagai langkah pelaksanaan Program/Kegiatan dari sumber anggaran

APBD dan APBN, yang substansinya merupakan penjabaran dari arah kebijakan

pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat, sebagaimana telah dikemas di dalam

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018, dengan Visi “Akselerator Terwujudnya

Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju Sejahtera dan Berdaya Saing”, serta

dengan 3 (tiga) Misinya yaitu: (1) Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha

Perkebunan, (2) Meningkatkan Pemberdayaan Sumberdaya Perkebunan secara

Berkelanjutan, dan (3) Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan;

yang dijabarkan kedalam 7 (tujuh) sasaran strategis sebagai berikut:

1) Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan;

2) Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat;

3) Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan;

4) Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan;

5) Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan;

6) Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI; serta

7) Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan.

Berbagai upaya yang telah dilakukan selama kurun waktu Tahun 2017 tersebut

secara kualitatif telah mampu mendekati penyelesaian persoalan yang dihadapi, meskipun

secara kuantitatif belum semuanya melampaui target indikator kinerja yang disepakati.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini adalah untuk

menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target sasaran

kinerja yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk mengetahui berbagai kekurangan yang

harus diperbaiki di waktu mendatang, sekaligus meningkatkan berbagai upaya yang sudah

berhasil dicapai.

LKIP ini pada hakekatnya merupakan dokumen pertanggungjawaban kepala OPD

kepada Gubernur Jawa Barat dalam hal pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan.

Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan sub sektor

perkebunan Jawa Barat selama tahun 2017 dapat dilihat dari hasil pengukuran kinerja dalam

LKIP ini.

Dalam LKIP ini diuraikan tentang pelaksanaan pembangunan Sub Sektor Perkebunan

di Jawa Barat pada tahun 2017, yang diselenggarakan melalui 4 (empat) program pokok

dengan 121 (seratus dua puluh satu) kegiatan pokok, serta 7 (tujuh) program penunjang

dengan 110 (seratus sepuluh) kegiatan penunjang, yang keseluruhannya difasilitasi oleh

sumber dana APBD. Disamping itu pelaksanaan pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa

Barat didukung dengan dana APBN yang dituangkan kedalam 1 (satu) program dengan 6

(enam) kegiatan Tugas Pembantuan (TP), serta 1 (satu) program dengan 3 (tiga) kegiatan

Dekonsentrasi (DK). Dalam kaitannya dengan analisis pengukuran kinerja ini, maka yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

4

dijadikan dasar pengukuran adalah terhadap program dan kegiatan pokok APBD maupun

APBN saja. Sedangkan capaian indikator program dan kegiatan penunjang dijadikan sebagai

penjelasan tambahan terhadap capaian indikator kinerja secara umum.

1.3. Dasar Hukum

Penyusunan LKIP ini didasarkan pada beberapa ketentuan peraturan perundang-

undangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih

dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 No. 75,

Tambahan Lembaran Negara No 3851);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, yang telah diperbaharui

dengan Undang-undang RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem lnforrnasi Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia Nomor 4576)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

5

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4689);

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025;

14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

15. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

Per/O9/M.Pan/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama dl

Lingkungan Instansi Pemerintah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11

Tahun 2011 tentang Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;

19. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (lembaran Daerah Tahun 2008

Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

21. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Daerah (Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat;

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Nomor 8);

23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 59 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 59 Seri E);

24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat

Nomor 24 Tahun 2016 Seri E);

25. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;

26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi,

Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

6

27. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 900/Kep.38-BPKAD/2017, Tanggal 9 Januari

2017 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 900/Kep.10-

BPKAD/2017 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun

Anggaran 2017;

28. Surat Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

Tahun Anggaran 2017 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Nomor : 2.01.02. Tanggal,

30 Desember 2016;

29. Surat Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Daerah Tahun Anggaran 2017 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Nomor : 2.01.02.

Tanggal 14 November 2017;

30. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat (05) Ditjen Bun Tahun Anggaran 2017, Dana

Dekonsentrasi No. DIPA-018.05.3.029101/2017 tanggal 7 Desember 2016;

31. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat (05) Ditjen Bun Tahun Anggaran 2017, Dana Tugas

Pembantuan No. DIPA-018.05.4.029161/2017, tanggal 7 Desember 2016;

1.4. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan operasional dibidang perkebunan

yang merupakan sebagian kewenangan desentralisasi Provinsi, serta kewenangan yang

dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016 tentang

Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat, dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian

sub urusan perkebunan, meliputi produksi perkebunan, sumber daya perkebunan,

pengembangan dan perlindungan perkebunan serta pengolahan, pemasaran dan usaha

perkebunan yang menjadi kewenangan provinsi, melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai

dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan

tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.

Menurut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 70 Tahun 2016 tentang Tugas

Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,

bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan tugas pokoknya

mempunyai fungsi sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

7

1. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian sub urusan perkebunan

yang menjadi kewenangan Provinsi;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pertanian sub urusan perkebunan yang

menjadi kewenangan Provinsi;

3. Penyelenggaraan administrasi Dinas;

4. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan

5. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Stratejik (Tahun 2013-2018)

Perencanaan Pembangunan adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan

kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan, guna

pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan sosial untuk jangka waktu tertentu.

Dalam mekanisme kepemerintahan, perencanaan pembangunan tersebut dijalankan

melalui suatu sistem perencanaan pembangunan yang terkoordinasi dan terintegrasi, untuk

menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan

tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintah dan masyarakat.

Sistem perencanaan pembangunan itu sendiri dimaksudkan untuk memberikan

landasan hukum dalam menyusun, menetapkan, melaksanakan perencanaan, dan

mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah yang

berkelanjutan dan membentuk suatu siklus perencanaan yang utuh.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada hakekatnya terkait

erat, dan merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan tersebut, dimana hasil

dari evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini akan menjadi acuan bagi tahapan

siklus perencanaan selanjutnya. Oleh karena itu substansi dari LKIP ini harus memuat kajian

terhadap dokumen perencanaan pembangunannya.

Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018 telah dirumuskan pada pertengahan tahun 2013, yang substansinya merupakan turunan

dari Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Adapun ruang lingkup substansi pokok yang tertuang di dalam dokumen Renstra

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 tersebut, adalah sebagai berikut:

2.1.1. Visi dan Misi

Sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tertuang dalam RPJMD

Tahun 2013-2018, yaitu “Jawa Barat Maju Dan Sejahtera Untuk Semua”, maka Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Visi yang dituangkan dalam Renstra

Tahun 2013-2018 yaitu “Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat

Yang Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing”.

Dalam rangka pencapaian Visi Dinas Perkebunan tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga)

Misi, sebagai berikut:

Misi I Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan,

Misi II Meningkatkan Pemberdayaan Sumberdaya Perkebunan secara Berkelanjutan,

Misi III Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

9

2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

Tujuan pembangunan sub sektor perkebunan Provinsi Jawa Barat sebagai

penjabaran dari Misi tersebut diatas, adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas.

2) Meningkatkan Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan.

3) Meningkatkan Daya Saing Produk Usaha Perkebunan.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara

nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Sasaran berfokus pada

tindakan dan alokasi sumberdaya dalam kegiatan organisasi dan harus bersifat spesifik, dapat

dinilai dan diukur, berorientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.

Dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 telah

ditetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis dengan 9 (sembilan) Indikator Sasaran Strategis

(Benefit) dan 45 (empat puluh lima) Indikator Sasaran Program (Outcome), serta 105 (seratus

lima) Indikator Sasaran Kegiatan (Output). Adapun untuk 7 sasaran strategis dengan 9

indikator sasarannya adalah sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas

Perkebunan, dengan indikator sasaran Strategis (Benefit):

1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan

(2,1-2,5% selama 5 tahun)

2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis

perkebunan (2,1-2,5% selama 5 tahun)

2. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat , dengan

indikator sasaran strategis (Benefit):

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul komoditas strategis

(2,1-2,5% selama 5 tahun)

4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (2,1-

2,5% selama 5 tahun),

3. Sasaran Strategis 3: Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan, dengan indikator

sasaran strategis (Benefit):

5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa

Barat (13% selama 5 tahun)

4. Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan, dengan

indikator sasaran strategis (Benefit):

6) Prosentase Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R)

(1% selama 5 tahun)

5. Sasaran Strategis 5: Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan

indikator sasaran strategis (Benefit):

7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (-1% selama 5

tahun).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

10

6. Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk

perkebunan sesuai SNI, dengan indikator sasaran strategis (Benefit):

8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI

(2,1-2,5% selama 5 tahun).

7. Sasaran Strategis 7: Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan, dengan

indikator sasaran strategis (Benefit):

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (2,1-2,5% selama

5 tahun)

2.1.3. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mewujudkan 9 (sembilan) indikator sasaran strategis sebagaimana tersebut

diatas, dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 telah

dirumuskan 9 (sembilan) Strategi sebagai berikut:

1. Optimalisasi pemanfaatan faktor-faktor produksi dan fokus pengembangan komoditas

perkebunan;

2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi budidaya adaptif yang ramah lingkungan;

3. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan kelembagaan perbenihan tanaman

Perkebunan;

4. Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi Benih dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman

Perkebunan;

5. Meningkatkan pengawasan alih fungsi lahan dan alih komoditas serta pengendalian

degradasi sumber daya lahan perkebunan secara berkelanjutan;

6. Meningkatkan indeks NTP perkebunan sebagai refleksi dari peningkatan kinerja pelaku

dan kelembagaan usaha perkebunan;

7. Menurunkan luas wilayah perkebunan yang terindikasi serangan OPT;

8. Meningkatkan Jumlah Pelaku penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai

SNI, dan

9. Meningkatkan penguasaan pasar Ekspor dan pembinaan kemitraan usaha Perkebunan.

Adapun kebijakan pembangunan Sub Sektor Perkebunan yang dijalankan sebagai

penjabaran dari strategi tersebut, didalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013-2018 telah dirumuskan sebagai berikut:

1. Peningkatan pemanfaatan faktor-faktor produksi melalui intensifikasi, rehabilitasi dan

peremajaan komoditas strategis;

2. Pengembangan kaji terap teknologi budidaya dan peningkatan dukungan sarana produksi

secara berkelanjutan;

3. Peningkatan produktivitas balai benih dan pemberdayaan penangkar benih tanaman

perkebunan;

4. Pengembangan sistem pelayanan sertifikasi yang efektif dan Peningkatan Pengawasan

Jaringan Peredaran Benih;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

11

5. Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan lahan perkebunan dan Pengembangan

teknik konservasi sumber daya lahan serta penanganan gangguan usaha perkebunan

secara berkelanjutan;

6. Peningkatan Kompetensi Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan Usaha

Perkebunan;

7. Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian hama terpadu yang efektif, efisien serta

ramah lingkungan;

8. Peningkatan kemampuan dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan

sesuai SNI; dan

9. Peningkatan promosi dan pemasaran serta pembinaan kemitraan usaha perkebunan.

2.1.4. Program dan Kegiatan

Dari 9 (sembilan) kebijakan pembangunan perkebunan tersebut di atas, selanjutnya

dijabarkan kedalam Program/Kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2017, sebagai

berikut :

1. Program Pokok APBD TA. 2017

a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan :

1) Pemeliharaan Rutin 13 Kebun Dinas

2) Bintek Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

3) Updating Data Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

4) Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Penangkar Benih

Tanaman Perkebunan

5) Akomodasi Penyaluran Benih

6) Pembenihan Kopi Robusta

7) Pembenihan Tanaman Indigofera

8) Pengadaan Alat dan Bahan Pembenihan Kopi

9) Pembinaan Teknis Pembenihan

10) Penyemaian Benih Kopi Arabika Java Preanger

11) Pemeliharaan Benih Kopi Arabika Java Preanger

12) Pelabelan dan Sertifikasi Benih Kopi Arabika Java Preanger

13) Konsultasi, Koordinasi, Pembinaan Penangkar, Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan

14) Launching dan Distribusi Benih Kopi

15) DBHCHT - Uji Multi Lokasi Varietas Tembakau

16) DBHCHT - Bimtek Penangkar Tanaman Tembakau

17) Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Kopi Arabika Java Preanger

18) Sertifikasi Benih Tanaman Tarum

19) Rapat Koordinasi Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan

20) Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pengawasan Peredaran Benih

21) Pertemuan Teknis Standar Mutu Benih Tanaman Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

12

22) Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan

23) DBHCHT Pertemuan Teknis Standar Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih

Tembakau

24) DBHCHT Sertifikasi Benih Tanaman Tembakau

25) DBHCHT Pengawasan Benih Tanaman Tembakau

26) DBHCHT Kerjasama Pengujian Mutu dan Pengawasan Benih Tembakau ke

Sulawesi Selatan

27) Pengawalan Pelaksanaan Kegiatan Swasembada Gula di Jawa Barat

28) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Produksi Tanaman

Semusim

29) Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Semusim sesuai Good Agricultural

Practice

30) Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Tahunan sesuai Good Agricultural

Practice

31) Bintek Budidaya Tanaman Tahunan

32) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan Produksi Tanaman

Tahunan

33) Budidaya Tanaman Kenaf

34) Rapat Koordinasi Sarana Produksi

35) Diseminasi Teknologi Tanaman Perkebunan

36) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman

Perkebunan

37) Pembinaan Teknis Budidaya Kopi Arabika Java Preanger Ramah Lingkungan

38) DBHCHT Rapat Koordinasi Kegiatan DBHCHT

39) DBHCHT Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau

40) DBHCHT Demplot Tanaman Tembakau

41) DBHCHT Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan Budidaya

Tanaman Tembakau

42) Demplot Budidaya Tanaman Indigofera

43) Bintek Budidaya Tanaman Semusim

b. Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan:

44) DBHCHT Demplot Konservasi Lahan Tembakau

45) DBHCHT Kursus Singkat Peningkatan Daya Dukung Lahan

46) Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis

Tanaman Kopi Arabika

47) Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan berbasis

Tanaman Kopi Robusta

48) Demplot Penataan dan Pelestarian Lahan Pengembangan Kopi Arabika Java

Preanger

49) Demplot Prasarana Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

13

50) Penanganan Pelestarian DAS Citarum, Cimanuk dan Cipunagara

51) Antisipasi Perubahan Iklim

52) Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan

53) CLTH Sosialisasi Penanaman Kelapa

54) CLTH Pengembangan Kelapa

55) Pertemuan Akses Permodalan

56) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pendukungan Permodalan Usaha

Perkebunan

57) Bimtek Perkebunan

58) Rapat Kerja/Musyawarah Daerah Asosiasi

59) Bimtek Penguatan Kelembagaan

60) PENAS dalam rangka Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

61) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha

Perkebunan

62) Pelatihan Wirausaha Baru Bidang Perkebunan

63) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penumbuhan Wirausaha Baru di Bidang

Perkebunan

64) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM Pelaku Usaha

Perkebunan

65) DBHCHT Rapat Koordinasi / Musyawarah Daerah Asosiasi

66) DBHCHT Peningkatan Wawasan

67) DBHCHT Pelatihan Penguatan Kelembagaan

68) DBHCHT Diseminasi Budidaya dan Pengolahan Tanaman Tembakau

69) DBHCHT Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM dan

Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau

70) Pembinaan SDM dan Kelembagaan Poktan/ Gapoktan serta MPIG Kopi Arabika

Java Preanger

c. Progam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan,

dengan kegiatan:

71) Pertemuan Teknis Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi PHT

72) Eksplorasi Musuh Alami dan Identifikasi OPT

73) Pengembangan Agens Pengendali Hayati di BPTP

74) Pengembangan Bahan Pestisida Nabati

75) Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan

76) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengujian dan Pengembangan Sarana

Teknologi PHT

77) Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi

78) Pengendalian OPT pada Tanaman T e h

79) Pengendalian OPT pada Tanaman Kelapa

80) Penerapan Metode PHT pada Tanaman T e h

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

14

81) Pembinaan dan Pelaporan Data SIMAKIT

82) Monitoring, Koordinasi, dan Evaluasi

83) Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Arabika Java Preanger Ramah

Lingkungan

84) DBHCHT Pengendalian OPT Tembakau

85) DBHCHT Pelatihan APH Cair di Universitas Djendral Sudirman Purwokerto

86) DBHCHT Pelatihan APH Cair di BPTP

d. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan ,

Perikanan dan Kehutanan, dengan kegiatan:

87) DBHCHT Pertemuan Pembinaan Mutu Hasil Produk Tembakau sesuai SNI

88) DBHCHT Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Tembakau dalam

Meningkatkan Daya Saing

89) DBHCHT Pertemuan Pengujian Mutu Produk Tembakau

90) DBHCHT Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Mutu

Hasil Tembakau

91) Pertemuan Penerapan Sistem Jaminan Mutu Sesuai SNI

92) Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil

93) Sertifikasi Uji Mutu Hasil

94) Penguatan Mutu Hasil Perkebunan

95) Pendataan, Pembinaan, Penataan, Pengembangan dan Monitoring UPH

96) Bandung Tea Festival

97) Jabar Lautan Kopi

98) Pengumpulan dan Pengolahan Data Harga Pasar

99) PENAS dalam rangka Pengembangan Pemasaran Hasil Perkebunan

100) HPS Tingkat Nasional

101) HPS Tingkat Jawa Barat

102) Road Show de Syukron di BKPP

103) Kerjasama Promosi dengan SCAA Coffee

104) Pembinaan, Sosialisasi, Konsultasi, Monitoring, dan Evaluasi Kegiatan

105) Partisipasi Pameran Provinsi

106) Rapat Koordinasi Perkebunan Besar

107) Rapat Kemitraan Usaha Perkebunan

108) Sosialisasi Perijinan Usaha Perkebunan

109) Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha

110) CLTH Rapat Pengembangan Pengolahan Gula Merah

111) CLTH Rapat Pengembangan Pengemasan Produk Gula Merah

112) CLTH Peralatan Pengolahan dan Pengemasan Gula Merah

113) CLTH Pembinaan Pengawalan Sosialisasi, Monitoring, dan Evaluasi

Pengembangan Pengolahan Gula Merah di Ciletuh

114) Demplot Pembinaan Pengolahan dan Mutu Hasil Kopi Arabika Java Preanger

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

15

115) Promosi Produk Perkebunan ke Kazakhstan

116) Promosi Produk Perkebunan ke Kanada (USA)

117) Promosi Produk Perkebunan di Dalam Negeri (Agrinex, Agro & Food, Batam

Expo, Surabaya Expo)

118) Perbanyakan Buku Kopi

119) Perbanyakan Buku T e h

120) Simposium Kopi Tingkat Jawa Barat

121) Simposium Kopi Tingkat Nasional

2. Program Penunjang APBD TA. 2017

a. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah,

dengan kegiatan:

1) Forum OPD Bidang Perkebunan

2) Penyusunan Renja OPD Bidang Perkebunan

3) Penyusunan RKA dan DPA Bidang Perkebunan Tahun 2018 dan DPPA Tahun

2017

4) Forum Sinkronisasi Perencanaan Kabupaten / Kota, Provinsi dan Pusat

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan:

5) Penyelenggaraan Ceramah Kerohanian, Ihsan Tahsin, Instruktur Olahraga dan

Senam

6) Outbound Dinas Perkebunan

7) Penyediaan Sewa Olahraga

8) Pengadaan Pakaian Dinas Harian dan Pakaian Olahraga

9) Penyediaan Sarana Diklatpim, Biaya Kursus-kursus Singkat, Pelatihan, Seminar,

Workshop dan Bimtek

10) Pelaksanaan General Check Up

11) Jabar Tolak Kekerasan

c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan:

12) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

13) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

14) Penyediaan Alat Tulis Kantor

15) Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

16) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan

17) Penyediaan Makanan dan Minuman

18) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

19) Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

20) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Listrik Balai dan Sub Unit Pelayanan

UPTD BPTP

21) Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

16

22) Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Balai dan Sub Unit

Pelayanan UPTD BPTP

23) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan

UPTD BPTP

24) Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

25) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit

Pelayanan UPTD BPTP

26) Penyediaan Plakat/ Vandel/Piala/ Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir Balai

dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

27) Penyediaan Plakat/ Vandel/Piala/ Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir

28) Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

29) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit

Pelayanan UPTD BPBTP

30) Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

31) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan

UPTD BPBTP

32) Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

33) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit

Pelayanan UPTD BPBTP

34) Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

35) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit

Pelayanan UPTD BSPMB

36) Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

37) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan

UPTD BSPMB

38) Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD

BSPMB

39) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit

Pelayanan UPTD BSPMB

40) Penyediaan Plakat/ Vandel/Piala/ Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir Balai

dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan:

41) Penyediaan Honor Barang dan Jasa

42) Penyediaan Dekorasi dan Desain Interior

43) Penyediaan Plakat/ Vandel/Piala/ Cinderamata/ Karangan Bunga/Souvenir

44) Penyediaan Pengadaan Almari

45) Penyediaan Alat Pendingin Ruangan

46) Penyediaan Radio SSB

47) Honorarium Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa BPTP Disbun Jabar

48) Perbaikan Perpustakaan UPTD BPTP Disbun Jabar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

17

49) Perbaikan Kamar Mandi Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

50) Pengaspalan Halaman Kantor Bagian Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

51) Rehabilitasi Kantor Sub Unit Perlintan UPTD BPTP Disbun Jabar

52) Pemasangan Paving Block Kantor Sub Unit UPTD BPTP Disbun Jabar

53) Rehabilitasi Mess Bagian Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

54) Perbaikan Kirmir Saluran Air UPTD BPTP Disbun Jabar

55) Penyediaan Mesin Pengukus Nimba UPTD BPTP Disbun Jabar

56) Penyediaan Mesin Pengolah Minyak Nimba UPTD BPTP Disbun Jabar

57) Penyediaan Ruangan Pengolahan APH dan Pesnab UPTD BPTP Disbun Jabar

58) Penyediaan Rak Arsip UPTD BPTP Disbun Jabar

59) Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa UPTD BPBTP

60) Fasilitasi Peningkatan Jalan Produksi Kebun Dinas Sukahurip UPTD BPBTP

61) Konstruksi Jalan Masuk Kantor UPTD BPBTP

62) Penataan dan Penyediaan Saluran Air di Kebun Dinas Pangkalan UPTD BPBTP

63) Pembangunan Mushola dan Tempat Wudhu di Kebun Dinas Sukajadi dan

Lengkong UPTD BPBTP

64) Renovasi/Rehabilitasi Gudang Kebun Dinas Gekbrong UPTD BPBTP

65) Renovasi/Rehabilitasi Rumah Penjaga Kebun Dinas Sindanglaya UPTD BPBTP

66) Renovasi/Rehabilitasi Rumah Kassa UPTD BPBTP

67) Penyediaan Meja dan Kursi Kerja UPTD BPBTP

68) Pengadaan Kursi Rapat BPBTP

69) Pengadaan Sofa UPTD BPBTP

70) Penyediaan Sarana dan Prasarana Kulturjaringan BPBTP/Alat Laboratorium

UPTD BPBTP

71) Konstruksi Rumah Dinas UPTD BPBTP

72) Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa UPTD BSPMB

73) Penyediaan AC UPTD BSPMB

74) Penyediaan Peralatan Laboratorium UPTD BSPMB

75) Penyediaan Pemagaran Korwil Cianjur - UPTD BSPMB

76) Pembuatan Rumah Kassa Korwil Cianjur - UPTD BSPMB

77) Pembuatan Tanki Air Korwil Cianjur - UPTD BSPMB

78) Pemasangan Paving Block Korwil Tasikmalaya - UPTD BSPMB

79) Penyediaan Pemasangan Kanopi dan Papan Nama UPTD BSPMB

80) Pembuatan Garasi UPTD BSPMB

e. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan:

81) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional

82) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor

83) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kantor

84) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor BPTP

85) Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas Operasional UPTD BPTP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

18

86) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kantor UPTD BPTP

87) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor UPTD BPBTP

88) Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Operasional UPTD BPBTP

89) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kantor UPTD BPBTP

90) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor UPTD BSPMB

91) Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Operasional UPTD BSPMB

92) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kantor UPTD BSPMB

f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan, dengan kegiatan:

93) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat

94) Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah (LPPD) Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat

95) Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat

96) Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

97) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

98) Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

99) Pelaksanaan Penatausahaan Asset Keuangan

g. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan kegiatan:

100) DBH-CHT Pertemuan Teknis Penyusunan Data/ Informasi Tembakau Jawa

Barat

101) DBH-CHT Benchmarking Data/Informasi Tembakau ke NTB

102) DBH-CHT Penyusunan Buku Tembakau Jawa Barat

103) Workshop Statistik Perkebunan

104) Pengumpulan Data Statistik

105) Validasi Angka Tetap Provinsi 2016

106) Validasi Angka Sementara Provinsi 2017

107) Forum Validasi Data Statistik Nasional

108) Pengelolaan Website Dinas Perkebunan

109) Publikasi Data/Informasi Perkebunan

110) Pengolahan Data Statistik

3. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan yang difasilitasi dari APBN:

a. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan, dengan kegiatan:

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP)

2) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)

3) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan (TP)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

19

4) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP)

5) Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (TP)

6) Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP)

4. Program dan Kegiatan Dekonsentrasi yang difasilitasi dari APBN:

a. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan, dengan kegiatan:

1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK)

2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan (DK)

3) Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (DK)

Selengkapnya mengenai struktur keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator

Sasaran, Kebijakan serta Program/Kegiatan yang tercantum dalam Rencana Stratejik Dinas

Perkebunan Tahun 2013-2018 dapat dilihat dalam tabel 2.1 di bawah ini:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

20

Tabel 2.1

Skema Indikator Kinerja Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 Visi

Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju, sejahtera dan Berdaya Saing

Misi 1

Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan

Misi 2

Meningkatkan Pemberdayaan Sumberdaya Perkebunan secara Berkelanjutan

Misi 3

Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan

Tujuan 1 Meningkatkan Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan berkualitas

Tujuan 2 Meningkatkan Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara

berkelanjutan

Tujuan 3 Meningkatkan Daya Saing Produk Perkebunan

Sasaran 1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas

Komoditas Perkebunan

Sasaran 2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul

Bersertifikat

Sasaran 3 Terkendalinya

Sumber Daya Lahan Perkebunan

Sasaran 4 Meningkatnya

Kesejahteraan Petani Perkebunan

Sasaran 5 Menurunnya

intensitas serangan OPT Perkebunan

Sasaran 6 Meningkatnya

Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI

Sasaran 7 Meningkatnya Volume

Ekspor Produk Perkebunan

Indikator 1 Prosentase Peningkatan

Produksi rata-rata komoditas strategis

perkebunan

(2,1-2,5%)

Indikator 2

Prosentase

Peningkatan

Produktivitas rata-

rata komoditas

strategis perkebunan

(2,1-2,5%)

Indikator 3 Prosentase

peningkatan jumlah

ketersediaan benih unggul komoditas

strategis

(2,1-2,5%)

Indikator 4

Peningkatan Benih

tanaman

perkebunan yang

Tersertifikasi

(2,1-2,5%)

Indikator 5 Prosentase Luas

minimum eksisting

lahan perkebunan terhadap luas Jawa

Barat (13%)

Indikator 6 Prosentase

Peningkatan Indeks

Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat

(NTP-R)

(1 %)

Indikator 7 Prosentase Penurunan

Intensitas Serangan OPT Perkebunan

(-1%)

Indikator 8 Prosentase

Peningkatan jumlah

penerapan sistem jaminan mutu sesuai

SNI

(2,1-2,5%)

Indikator 9 Prosentase

Peningkatan Volume

Ekspor Produk Perkebunan (2,1-2,5%)

Strategi 1 Optimalisasi

pemanfaatan faktor-faktor produksi dan

fokus pengembangan

komoditas perkebunan

Strategi 2

Optimalisasi

pemanfaatan

teknologi budidaya

adaptif yang ramah

lingkungan

Strategi 3 Optimalisasi

pemanfaatan sumber daya dan

kelembagaan perbenihan tanaman

Perkebunan

Strategi 4

Optimalisasi

Pelayanan Sertifikasi

Benih dan

Pengawasan

Peredaran Benih

Tanaman

Perkebunan

Strategi 5 Meningkatkan

pengawasan alih fungsi lahan dan alih

komoditas serta pengendalian

degradasi sumber daya lahan

perkebunan secara

berkelanjutan

Strategi 6 Meningkatkan indeks

NTP Perkebunan sebagai refleksi dari peningkatan Kinerja

pelaku dan

kelembagaan usaha Perkebunan

Strategi 7 Menurunkan luas

wilayah perkebunan yang terindikasi serangan OPT

Strategi 8 Meningkatkan Jumlah

Pelaku penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan

sesuai SNI

Strategi 9 Meningkatkan

penguasaan pasar Ekspor dan pembinaan

kemitraan usaha Perkebunan

Kebijakan 1 Peningkatan

pemanfaatan faktor-

faktor produksi melalui intensifikasi,

rehabilitasi dan peremajaan

komoditas strategis

Kebijakan 2 Pengembangan kaji

terap teknologi

budidaya dan peningkatan

dukungan sarana produksi secara

berkelanjutan

Kebijakan 3 Peningkatan

produktivitas balai

benih dan pemberdayaan

penangkar benih tanaman

perkebunan

Kebijakan 4 Pengembangan

sistem pelayanan

sertifikasi yang efektif dan

Peningkatan Pengawasan

Kebijakan 5 Peningkatan koordinasi

penanganan penyusutan lahan perkebunan dan Pengembangan

teknik konservasi

Kebijakan 6 Peningkatan Kompetensi

Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan Usaha Perkebunan

Kebijakan 7 Peningkatan

teknologi dan sistem

pengendalian hama terpadu yang efektif, efisien serta ramah

lingkungan

Kebijakan 8 Peningkatan

kemampuan dalam

Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI

Kebijakan 7 Peningkatan promosi dan pemasaran serta

pembinaan kemitraan usaha perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

21

Jaringan Peredaran Benih

sumber daya lahan serta penanganan

gangguan usaha perkebunan secara

berkelanjutan

Program Program Program Program Program Program Program Program Program

1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

1. Peningkatan Produksi Pertanian (APBD)

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

1. Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian (APBD)

2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan

Sarana Pertanian (PSP)

3. Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

1. Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian (APBD)

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

1. Pencegahan dan Penanggulangan Hama Penyakit

Tanaman, Hewan dan Ikan (APBD)

2. Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN)

1. Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian,

Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (APBD)

2. Program

Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan

Ekspor Hasil Pertanian (APBN)

3. Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

1. Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian,

Perkebunan, Peternakan dan Perikanan (APBD

2. Program

Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir Pemasaran dan

Ekspor Hasil Pertanian (APBN)

3. Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan (APBN)

Program Penunjang

1. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah; 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Sumber Daya Aparatur;

3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 5. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; dan

7. Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah.

Keterangan: Selengkapnya mengenai skema indikator kinerja ini dapat dilihat dalam tabel Cascading terlampir.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

22

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2017

Di dalam Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018, Skema Indikator Kinerja sebagaimana yang tercantum dalam Tabel 2.1 tersebut di

atas telah dijabarkan kedalam Rencana Kinerja Tahunan, yaitu dari Tahun 2013 sampai

dengan Tahun 2018, yang memuat target-target capaian indikator Sasaran Strategis,

Sasaran Program, maupun Sasaran Kegiatan, dengan mempertimbangkan Isu Strategis,

Arah Kebijakan Pembangunan, Tugas Pokok dan Fungsi OPD, serta kemampuan sumber

daya yang dimiliki. Adapun untuk Rencana Kinerja Tahun 2017 sendiri adalah terdiri dari

50 outcome dan 130 output dengan anggaran sebesar Rp. 98.681.617.400 yang

dijabarkan dalam 12 program dan 240 kegiatan baik APBD maupun APBN, sebagaimana

dijelaskan dalam tabel terlampir.

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Menurut PERMENPAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 (Lampiran I), bahwa

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian

kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan

pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang

serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang

dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang

seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target

kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-

tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja menurut PERMENPAN-RB Nomor 53

Tahun 2014 (Lampiran I), adalah:

1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasarpemberian penghargaan dan sanksi;

4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dengan mengacu kepada ketentuan tersebut diatas, serta dengan

mempertimbangkan prioritas pembangunan dan arah kebijakan pembangunan

sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi

Jawa Barat Tahun 2017, maka target kinerja yang diperjanjikan Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017, adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

23

2.3.1. Perjanjian Kinerja Utama

Perjanjian Kinerja Utama adalah perjanjian yang disepakati antara Kepala OPD

dengan Kepala Daerah (Gubernur), dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang

merupakan indikator sasaran strategis dan tercantum dalam Renstra Dinas Perkebunan

Tahun 2013-2018. Perjanjian Kinerja Utama ini sebagai dasar pengukuran pencapaian

sasaran strategis.

Untuk Tahun 2017 Perjanjian Kinerja Utama yang dimaksud memuat 7 (tujuh)

sasaran strategis dengan 9 (sembilan) indikator sasaran strategis berdasarkan Indikator

Kinerja Utama (IKU), sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.2. berikut ini:

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Utama Tahun 2017

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis

dan Indikator Kinerja Program Target

1 2 3 4

1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan

1) Prosentase Peningkatan Produksi Rata-Rata Komoditas Strategis Perkebunan (%)

2,4

2) Prosentase Peningkatan Produktivitas Rata-Rata Komoditas Strategis Perkebunan (%)

2,4

2. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat

3) Prosentase Peningkatan Jumlah Ketersediaan Benih Unggul Komoditas Strategis (%)

2,4

4) Prosentase Peningkatan Benih Tanaman Perkebunan Yang Tersertifikasi (%)

2,4

3. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan

5) Prosentase Luas Minimum Eksisting Lahan Perkebunan Terhadap Luas Jawa Barat (%)

13,0

4. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan

6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)

1,0

5. Menurunnya Intensitas Serangan OPT Perkebunan

7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)

-1,0

6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI

8) Prosentase Peningkatan Jumlah Penerapan Sistem Jaminan Mutu Sesuai SNI (%)

2,4

7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)

2,4

2.3.2. Perjanjian Kinerja Program (Outcome)

Perjanjian Kinerja Program adalah perjanjian yang disepakati antara Kepala OPD

dengan Kepala Unit Kerja Esselon-III, dengan target Indikator kinerja yang diperjanjikan

adalah Indikator Kinerja Program (Outcome) yang berjumlah 50 indikator.

Perjanjian Kinerja Program ini sebagai dasar pengukuran kinerja Program yang

akan memperkuat hasil analisis dalam pengukuran pencapaian indikator sasaran

strategis. Adapun untuk tahun 2016 ini Perjanjian Kinerja Program yang dimaksud adalah

sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.3 sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

24

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Program (Outcome)Tahun 2017

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program (Outcome)

Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan

1.1. Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan

1.1.1 Jumlah Produksi Komoditas Strategis Perkebunan (Ton)

383.300 Kabid Produksi Perkebunan

1.1.2 Jumlah Kab/Kota yang terfasilitasi program/Kegiatan peningkatan produksi perkebunan (lokasi)

21 Kabid Produksi Perkebunan

1.1.3 Prosentase rata-rata capaian kinerja peningkatan produksi tanaman perkebunan dan pengembangan sarana produksi (%)

72,5

Kabid Produksi Perkebunan

1.1.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan Peningkatan Produksi tanaman Perkebunan (dok)

3 Kabid Produksi Perkebunan

1.1.5 Data Based produksi, teknik budidaya dan sarana budidaya tanaman perkebunan yg tersedia (dok)

3 Kabid Produksi Perkebunan

1.2. Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan

1.2.1. Tingkat Capaian Target Produktivitas rata-rata Komoditas Strategis Perkebunan (%)

100 Kabid Produksi Perkebunan

1.2.2. Jumlah Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan (Demplot/Demfarm/Dem Area ) (Lokasi)

2 Kabid Produksi Perkebunan

1.2.3. Prosentase rata-rata capaian kinerja penanganan produktivitas tanaman perkebunan (%)

72,5 Kabid Produksi Perkebunan

1.2.4. Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan peningkatan produktivitas tanaman perkebunan (dok)

2 Kabid Produksi Perkebunan

1.2.5. Database pemanfaatan teknologi dan peningkatan produktivitas tanaman perkebunan yg tersedia (dok)

2 Kabid Produksi Perkebunan

2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat

2.3. Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan

2.3.1 Jumlah benih unggul Komoditas Strategis perkebunan yang tersedia (pohon/batang)

30.512.047 Kepala UPTD BPBTP

2.3.2 Jumlah Kebun Sumber Benih tanaman perkebunan sesuai SPM (Lokasi)

5 Kepala UPTD BPBTP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

25

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program (Outcome)

Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6

benih unggul komoditas strategis

2.3.3 Prosentase Rata-rata capaian kinerja pengembangan teknologi perbenihan dan pemasaran benih tanaman perkebunan (%)

72,5 Kepala UPTD BPBTP

2.3.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan pengembangan teknologi dan Pemasaran Benih (dok)

2 Kepala UPTD BPBTP

2.3.5 Database Sumber Daya Genetik, produksi benih, Teknologi Perbenihan dan Profil Penangkar Benih yg tersedia (dok)

2 Kepala UPTD BPBTP

2.4. Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi

2.4.1 Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi sesuai SOP (pohon/batang)

30.512.047 Kepala UPTD BSPMB

2.4.2 Jumlah Kab/Kota yang aktif melakukan pengawasan peredaran benih bersertifikat sesuai SPM (Kab/Kota)

7 Kepala UPTD BSPMB

2,4,3 Prosentase Rata-rata capaian kinerja pelayanan sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman perkebunan (%)

72,5 Kepala UPTD BSPMB

2,4.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan sertifikasi, pengawasan mutu dan peredaran benih (Dok)

2 Kepala UPTD BSPMB

2.4.5 Database Pelayanan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan yg tersedia (dok)

2 Kepala UPTD BSPMB

3 Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan

3.5. Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat

3.5.1 Luas Minimum Eksisting potensi Lahan Perkebunan yg mampu terkendalikan, sesuai RTRW (Ha)

482.238 Kepala Bidang Bangdal

3.5.2 Jumlah Kab/Kota yang menerapkan standar pemanfaatan sumber daya perkebunan sesuai SPM (Kab/Kota)

12 Kepala Bidang Bangdal

3,5,3 Prosentase Rata-rata capaian kinerja penataan lahan, pengembangan prasarana dan pengendalian perkebunan (%)

72,5 Kepala Bidang Bangdal

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

26

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program (Outcome)

Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6

3.5.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan ttg lahan, prasarana dan pengendalian perkebunan (dok)

3 Kepala Bidang Bangdal

3.5.5 Database Potensi Sumber Daya Lahan, Prasarana dan Pengendalian Perkebunan yg tersedia (dok)

3 Kepala Bidang Bangdal

4 Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan

4.6. Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R)

4.6.1 Rata-rata capaian Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R), sesuai data BPS (poin)

102,5 Kepala Bidang Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan

4.6.2 Jumlah Kab/Kota yang menjalankan pembinaan SDM, Kelembagaan dan akses Permodalan perkebunan sesuai SPM (Kab/Kota)

14 Kepala Bidang Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan

4.6.3 Prosentase Rata-rata capaian kinerja pembinaan SDM, Penguatan Kelembagaan dan peningkatan akses Permodalan (%)

72,5 Kepala Bidang Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan

4.6.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan Pembinaan

SDM, Penguatan Kelembagaan dan akses permodalan (dok)

3 Kepala Bidang Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan

4.6.5 Database pembinaan SDM, Penguatan Kelembagaan

dan Akses Permodalan yg tersedia (dok) 3 Kepala Bidang Pengembangan

SDM, Kelembagaan dan Permodalan

5 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan

5.7. Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan

5.7.1 Proporsi luas wilayah yang terindikasi serangan OPT Perkebunan, sesuai luas eksisting perkebunan (%)

9 Kepala UPTD BPTP

5.7.2 Jumlah Kab/Kota yang menjalankan pengendalian hama terpadu sesuai SPM (Kab/Kota)

15 Kepala UPTD BPTP

5,7,3 Prosentase rata-rata capaian kinerja penanganan PHT dan Pengembangan Sarana PHT Perkebunan (%)

72,5 Kepala UPTD BPTP

5,7.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan pengembangan sarana PHT dan Aplikasi PHT (dok)

2 Kepala UPTD BPTP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

27

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program (Outcome)

Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6

5.7.5 Database serangan OPT, sarana PHT dan aplikasi Pengendalian Hama Terpadu yang tersedia (Dok)

2 Kepala UPTD BPTP

6 Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI

6.8 Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI

6.8.1 Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)

53 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

6.8.2 Jumlah Kab/Kota yang menjalankan pembinaan sistem mutu hasil perkebunan sesuai SPM (Kab/Kota).

5 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

6.8.3 Prosentase rata-rata capaian kinerja penanganan mutu hasil dan pengembangan usaha perkebunan (%)

72,5 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

6.8.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan penanganan mutu hasil dan pembinaan usaha perkebunan (dok)

2 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

6.8.5 Database Mutu Hasil, Sarpras pengolahan dan status kelas kebun yang tersedia (dok)

2 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

7 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan

7.9. Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan

7.9.1 Proporsi Volume Ekspor komoditas Perkebunan Jawa Barat, terhadap total produksi komoditas terkait (%)

5 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

7.9.2 Prosentase Tingkat Kelancaran Disribusi dan Stabilisasi Harga Produk Perkebunan Jawa Barat (%)

72,5 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

7,9,3 Prosentase rata-rata capaian kinerja promosi dan pemasaran produk perkebunan (%)

72,5 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

7,9.4 Jumlah Juknis/Pedoman/ bahan kebijakan distribusi, promosi dan pemasaran produk perkebunan (dok)

1 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

28

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program (Outcome)

Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6

7.9.5 Database ekspor, promosi dan Informasi Pasar Produk Perkebunan yg tersedia (dok)

1 Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Usaha Perkebunan

8 Meningkatnya kualitas capaian kinerja pembangunan perkebunan

0.0 Prosentase Indeks Kepuasan Masyarakat (%) (62,5-75%)

0.0.1. Prosentase penyelesaian Dokumen Standar OPD tepat waktu sesuai SOP (%)

100

Sekretaris

0.0.2. Prosentase penanganan pelayanan administrasi internal opd tepat waktu, sesuai SOP (%)

100 Sekretaris

0.0.3. Prosentase penanganan pelayanan publik , sesuai SOP (%)

72,5 Sekretaris

0.0.4. Prosentase penyelesaian koordinasi eksternal opd sesuai SOP (%)

100 Sekretaris

0.0.5. Jumlah Juklak/Juknis/SOP tentang peningkatan kualitas pelayanan kesekretariatan OPD (Dok)

3 Sekretaris

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

29

2.3.3. Perjanjian Kinerja Kegiatan (Output)

Perjanjian Kinerja Kegiatan adalah perjanjian yang disepakati antara Kepala Unit

Kerja Esselon III dengan Kepala Seksi atau Kasubag pada masing-masing Unit Kerja

Esselon-III, dengan target Indikator kinerja yang diperjanjikan adalah Indikator Kinerja

Kegiatan (Output), yang berjumlah 130 indikator output.

Perjanjian Kinerja Kegiatan ini sebagai dasar pengukuran kinerja kegiatan yang

akan memperkuat hasil analisis dalam pengukuran pencapaian indikator sasaran

outcome dan indikator strategis. Adapun untuk tahun 2017 ini Perjanjian Kinerja Kegiatan

yang dimaksud adalah sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.4 sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

30

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Kegiatan (Output) Tahun 2017

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan

1.1. Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan

1.1.1 Jumlah Produksi Komoditas Strategis Perkebunan (Ton)

1.1.1.1 Luas lahan peningkatan produksi tanaman tahunan

3.200 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.1.1.2 Luas lahan peningkatan produksi tanaman semusim

1850 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1.1.1.3 Jumlah Laporan pemantauan, penyaluran dan penggunaan sarana budidaya (Bibit, Pupuk, Obat dan Alsintan) (Lap)

7 Kepala Seksi Sarana Produksi

1.1.2 Jumlah Kab/Kota yang terfasilitasi program/Kegiatan peningkatan produksi perkebunan (lokasi)

1.1.2.1 Jumlah Kaji Terap Peningkatan Produksi Tanaman Tahunan (Demplot, Demfarm, Demarea) (Lokasi)

37 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.1.2.2 Jumlah Kaji Terap Peningkatan Produksi Tanaman semusim (Demplot, Demfarm, Demarea) (Lokasi)

15 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1.1.2.3 Jumlah Laporan Kaji Terap Pengembangan sarana budidaya Tanaman Perkebunan (Demplot, Demfarm, Demarea) (Lap)

5 Kepala Seksi Sarana Produksi

1.1.3 Prosentase rata-rata capaian kinerja peningkatan produksi tanaman perkebunan dan pengembangan sarana produksi (%)

1.1.3.1 Jumlah Laporan Sosialisasi, Pembinaan dan Koordinasi Peningkatan Produksi Tanaman Tahunan (Lap)

4 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.1.3.2 Jumlah Laporan Sosialisasi, Pembinaan dan Koordinasi Peningkatan Produksi Tanaman semusim (Lap)

4 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1.1.3.3 Jumlah Laporan Sosialisasi, Pembinaan Teknis dan Koordinasi fasilitasi sarana budidaya Tanaman Perkebunan (Lap)

4 Kepala Seksi Sarana Produksi

1,1.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan Peningkatan Produksi tanaman Perkebunan (dok)

1.1.4.1 Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan peningkatan produksi tanaman tahunan (dok)

4

Kepala Seksi Tanaman Tahunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

31

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

1.1.4.2 Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan peningkatan Produksi tanaman semusim (Dok)

4 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1.1.4.3 Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan pengembangan sarana budidaya tanaman perkebunan (Bibit, Pupuk, Obat dan Alsintan) (Dok)

4 Kepala Seksi Sarana Produksi

1,1.5 Data Based produksi, teknik budidaya dan sarana budidaya tanaman perkebunan yg tersedia (dok)

1.1.5.1 Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis peningkatan produksi tanaman tahunan (Dok)

1 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.1.5.2 Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis peningkatan produksi tanaman semusim (Dok)

1 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1.1.5.3 Jumlah Dok Hasil inventarisasi, identifikasi dan analisis data sarana budidaya perkebunan (Bibit, Pupuk, Obat dan Alsintan) (Dok)

1 Kepala Seksi Sarana Produksi

1.2. Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan

1.2.1. Tingkat Capaian Target Produktivitas rata-rata Komoditas Strategis Perkebunan (%)

1.2.1.1 Jumlah Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Tahunan (Demplot/Demfarm/Dem Area ) (Lokasi)

10 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.2.1.2 Jumlah Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Semusim (Demplot/Demfarm/Dem Area ) (Lokasi)

5 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1.2.2. Jumlah Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan (Demplot/Demfarm/Dem Area ) (Lokasi)

1.2.2.1 Jumlah identifikasi keunggulan teknologi kearifan lokal pada tanaman tahunan (Lap)

1 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.2.2.2 Jumlah identifikasi keunggulan teknologi kearifan lokal pada tanaman semusim (Lap)

1 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1,2,3, Prosentase rata-rata capaian kinerja penanganan produktivitas tanaman perkebunan (%)

1.2.3.1. Jumlah penilaian berkala produktivitas tanaman tahunan (Lap)

4 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.2.3.2. Jumlah penilaian berkala produktivitas tanaman semusim (Lap)

4 Kepala Seksi Tanaman Semusim

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

32

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

1,2,4, Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan peningkatan produktivitas tanaman perkebunan (dok)

1.2.4.1. Jumlah Dok Telaahan staff ttg bahan kebijakan peningkatan produktivitas tanaman tahunan (dok)

4 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.2.4.2. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan peningkatan produktivitas tanaman semusim (Dok)

4 Kepala Seksi Tanaman Semusim

1,2,5. Database pemanfaatan teknologi dan peningkatan produktivitas tanaman perkebunan yg tersedia (dok)

1.2.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis peningkatan produktivitas tanaman tahunan (Dok)

1 Kepala Seksi Tanaman Tahunan

1.2.5.2. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis peningkatan produktivitas tanaman semusim (Dok)

1 Kepala Seksi Tanaman Semusim

2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat

2.3. Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul komoditas strategis

2.3.1 Jumlah benih unggul Komoditas Strategis perkebunan yang tersedia (pohon/batang)

2.3.1.1. Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersalurkan (Phn/Btg)

1.325.000 Kepala Seksi Pemasaran Benih

2.3.1.2. Jumlah hasil Identifikasi potensi sumber daya genetik (Plasma Nutfah) tanaman perkebunan (Jenis)

1 Kepala Seksi Pengembangan Benih

2.3.1.0. Jumlah rancangan dokumen perencanaan dan kebijakan pembangunan perkebunan pada Balai, sesuai SOP (Dok)

1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPBTP

2.3.2 Jumlah Kebun Sumber Benih tanaman perkebunan sesuai SPM (Lokasi)

2.3.2.1. Jumlah Pembinaan Penangkar Benih perkebunan (penangkar)

75 Kepala Seksi Pemasaran Benih

2.3.2.2. Jumlah Kaji Terap Pengembangan Teknologi Pembenihan (Paket)

1 Kepala Seksi Pengembangan Benih

2.3.2.3. Jumlah laporan penanganan administrasi umum dan pelayanan publik pada Balai, sesuai SOP (lap)

4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPBTP

2,3,3 Prosentase Rata-rata capaian kinerja pengembangan teknologi perbenihan dan pemasaran benih tanaman perkebunan (%)

2.3.3.1. Jumlah Kab/Kota yang sudah menerapkan sistem manajemen pemasaran benih perkebunan (Kab/Kota)

4 Kepala Seksi Pemasaran Benih

2.3.3.2. Jumlah Laporan Identifikasi, Penilaian dan Penetapan Kebun Sumber Benih (lap)

5 Kepala Seksi Pengembangan Benih

2.3.3.0. Jumlah laporan pelayanan administrasi program/kegiatan dan keuangan, sesuai SOP (lap)

12 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPBTP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

33

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

2,3.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan pengembangan teknologi dan Pemasaran Benih (dok)

2.3.4.1. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan pembinaan penangkar dan sistem pemasaran benih tanaman perkebunan (dok)

4 Kepala Seksi Pemasaran Benih

2.3.4.2. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan pengembangan teknologi pembenihan tanaman perkebunan (Dok)

4 Kepala Seksi Pengembangan Benih

2.3.4.0. Jumlah dok telaahan staff ttg bahan kebijakan peningkatan fungsi dan peran balai, sesuai SPM (dok)

4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPBTP

2.3.5 Database Sumber Daya Genetik, produksi benih, Teknologi Perbenihan dan Profil Penangkar Benih yg tersedia (dok)

2.3.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis profil penangkar dan pemasaran benih tanaman perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pemasaran Benih

2.3.5.2 Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis sumber daya genetik serta pengembangan produksi benih tanaman perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengembangan Benih

2.3.5.0. Jumlah Laporan penanganan peningkatan dan pemeliharaan sarana prasarana Balai, sesuai SOP (Lap)

1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPBTP

2.4. Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi

2.4.1 "Jumlah benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi sesuai SOP (pohon/batang) "

2.4.1.1. Jumlah Penanganan kasus Peredaran Benih Tanaman Perkebunan yang tdk bersertifikat (Kasus)

3 Kepala Seksi Pengawasan Benih

2.4.1.2. Jumlah pelayanan pengujian dan sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan (Pohon/batang)

30.512.047 Kepala Seksi Pengujian Benih

2.4.1.3. Jumlah rancangan dokumen perencanaan dan kebijakan pembangunan perkebunan pada Balai, sesuai SOP (Dok)

1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BSPMB

2.4.2 Jumlah Kab/Kota yang aktif melakukan pengawasan peredaran benih bersertifikat sesuai SPM (Kab/Kota)

2.4.2.1. Jumlah jalinan kerjasama pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan (kali)

1 Kepala Seksi Pengawasan Benih

2.4.2.2. Jumlah kajian terap teknik pengujian mutu benih tanaman perkebunan (Dok)

2 Kepala Seksi Pengujian Benih

2.4.2.3. Jumlah laporan penanganan administrasi umum dan pelayanan publik pada Balai, sesuai SOP (lap)

12 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BSPMB

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

34

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

2,4,3 Prosentase Rata-rata capaian kinerja pelayanan sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman perkebunan (%)

2.4.3.1. Jumlah Kajian teknik penanganan pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan (Dok)

2 Kepala Seksi Pengawasan Benih

2.4.3.2. Jumlah Jalinan kerjasama antar kelembagaan pengujian mutu benih tanaman perkebunan (Kali)

1 Kepala Seksi Pengujian Benih

2.4.3.3. Jumlah laporan pelayanan administrasi program/kegiatan dan keuangan, sesuai SOP (lap)

12 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BSPMB

2,4.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan sertifikasi, pengawasan mutu dan peredaran benih (Dok)

2.4.4.1. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan (dok)

4 Kepala Seksi Pengawasan Benih

2.4.4.2. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan Pengujian mutu dan sertifikasi benih tanaman perkebunan (Dok)

4 Kepala Seksi Pengujian Benih

2.4.4.3. Jumlah dok telaahan staff ttg bahan kebijakan peningkatan fungsi dan peran balai, sesuai SPM (dok)

4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BSPMB

2.4.5 Database Pelayanan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan yg tersedia (dok)

2.4.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengawasan Benih

2.4.5.2. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis pelayanan pengujian dan sertifikasi benih tanaman perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengujian Benih

2.4.5.3. Jumlah Laporan penanganan peningkatan dan pemeliharaan sarana prasarana Balai, sesuai SOP (Lap)

1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BSPMB

3 Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan

3.5. Prosentase Luas minimum eksisting lahan

3.5.1 Luas Minimum Eksisting potensi Lahan Perkebunan yg mampu terkendalikan, sesuai RTRW (Ha)

3.5.1.1. Jumlah kajian Penataan kawasan dan Pelestarian Lahan Perkebunan (Dok)

3 Kepala Seksi Penataan Lahan Perkebunan

3.5.1.2. Jumlah hasil pembangunan prasarana perkebunan (jalan produksi, sumber Air dan antisipasi Anomali Iklim) (lokasi)

9 Kepala Seksi Prasarana Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

35

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

perkebunan terhadap luas Jawa Barat

3.5.1.3. Jumlah Laporan Penanganan Kasus Pengendalian Perkebunan (Lap)

5 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan per triwulan

3.5.2 Jumlah Kab/Kota yang menerapkan standar pemanfaatan sumber daya perkebunan sesuai SPM (Kab/Kota)

3.5.2.1. Jumlah Kaji Terap penataan lahan perkebunan (Demplot/Demfarm/Demarea) (lokasi)

4 Kepala Seksi Penataan Lahan Perkebunan

3.5.2.2. Jumlah kaji terap pengembangan prasarana perkebunan (Demplot/Demfar/Demarea) (Lokasi)

4 Kepala Seksi Prasarana Perkebunan

3.5.2.3. Jumlah Laporan Kaji Terap perlindungan tanaman, dampak anomali iklim dan penanganan gangguan usaha perkebunan (Lap)

4 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan

3,5,3 Prosentase Rata-rata capaian kinerja penataan lahan, pengembangan prasarana dan pengendalian perkebunan (%)

3.5.3.1. Jumlah Perluasan dan optimasi lahan perkebunan (Ha)

100 Kepala Seksi Penataan Lahan Perkebunan

3.5.3.2. Jumlah Jalinan kerjasama dan koordinasi pengembangan prasarana perkebunan (Kali)

3 Kepala Seksi Prasarana Perkebunan

3.5.3.3. Jumlah Laporan sosialisasi, pembinaan, koordinasi dan kemitraan pengendalian perkebunan (Lap)

5 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan

3,5.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan ttg lahan, prasarana dan pengendalian perkebunan (dok)

3.5.4.1. Jumlah Dok telaahan Staff ttg bahan kebijakan Penataan lahan perkebunan (dok)

4 Kepala Seksi Penataan Lahan Perkebunan

3.5.4.2. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan pengembangan prasarana perkebunan (Dok)

4 Kepala Seksi Prasarana Perkebunan

3.5.4.3. Jumlah Dok Telaahan staff ttg bahan kebijakan pengendalian perkebunan (Dok)

4 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan

3.5.5 Database Potensi Sumber Daya Lahan, Prasarana dan Pengendalian Perkebunan yg tersedia (dok)

3.5.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis sumber daya lahan perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Penataan Lahan Perkebunan

3.5.5.2. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan

analisis prasarana perkebunan (Dok) 1 Kepala Seksi Prasarana

Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

36

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

3.5.5.3. Jumlah Dok Hasil inventarisasi, identifikasi dan analisis data pengendalian perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan

4 Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan

4.6. Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R)

4.6.1 Rata-rata capaian Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R), sesuai data BPS (poin)

4.6.1.1. Jumlah Hasil Pembinaan Kompetensi SDM Pelaku Usaha Perkebunan melalui Diklat, Bimtek, Magang, dlsb. (Org)

3300 Kepala Seksi Pengembangan SDM Perkebunan

4.6.1.2. Jumlah Poktan/Gapoktan perkebunan yang meningkat status kelembagaannya (unit)

140 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan

4.6.1.3. Jumlah kegiatan pembinaan akses permodalan pelaku usaha perkebunan ke lembaga keuangan (lap)

5 Kepala Seksi Permodalan

4.6.2 Prosentase Rata-rata capaian kinerja pembinaan SDM, Penguatan Kelembagaan dan peningkatan akses Permodalan (%)

4.6.2.1. Jumlah Pencetakan Wira Usaha Baru bidang Perkebunan (Org)

750 Kepala Seksi Pengembangan SDM Perkebunan

4.6.2.2. Jumlah stakeholders (Asosiasi dlsb) yang terfasilitasi pembinaan kelembagaannya (Unit)

140 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan

4.6.2.3. Jumlah Laporan kegiatan percontohan pembinaan akses permodalan usaha perkebunan (Lap)

3 Kepala Seksi Permodalan

4,6,3 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan Pembinaan SDM, Penguatan Kelembagaan dan akses permodalan (dok)

4.6.3.1. Jumlah kajian metode peningkatan kompetensi SDM Perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengembangan SDM Perkebunan

4.6.3.2. Jumlah prestasi poktan/gapoktan dan pelaku usaha binaan di bidang perkebunan (buah)

4 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan

4.6.3.3. Jumlah Laporan sosialisasi, pembinaan, koordinasi dan kemitraan akses permodalan usaha perkebunan (Lap)

4 Kepala Seksi Permodalan

4,6.4 Database pembinaan SDM, Penguatan Kelembagaan dan Akses Permodalan yg tersedia (dok)

4.6.4.1. Jumlah Dok telaahan Staff ttg bahan kebijakan pengembangan SDM Perkebunan (dok)

4 Kepala Seksi Pengembangan SDM Perkebunan

4.6.4.2. Jumlah DokTelaahan Staff tentang bahan kebijakan penguatan kelembagaan

4 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

37

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

(poktan/gapoktan/asosiasi) perkebunan (Dok)

4.6.4.3. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan peningkatan akses permodalan perkebunan (Dok)

4 Kepala Seksi Permodalan

4.6.5 Database pembinaan SDM, Penguatan Kelembagaan dan Akses Permodalan yg tersedia (dok)

4.6.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis peningkatan kompetensi SDM perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengembangan SDM Perkebunan

4.6.5.2. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis kelembagaan usaha perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Kelembagaan Perkebunan

4.6.5.3. Jumlah Dok Hasil inventarisasi, identifikasi dan analisis data akses permodalan (Dok)

1 Kepala Seksi Permodalan

5 Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan

5.7. Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan

5.7.1 Proporsi luas wilayah yang terindikasi serangan OPT Perkebunan, sesuai luas eksisting perkebunan (%)

5.7.1.1. Jumlah hasil eksplorasi dan seleksi jenis - jenis agensia hayati musuh alami untuk PHT perkebunan (jenis)

7 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.1.2. Luas penanggulangan OPT melalui penerapan teknologi PHT tanaman perkebunan (Ha)

680 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.1.3. Jumlah rancangan dokumen perencanaan dan kebijakan pembangunan perkebunan pada Balai, sesuai SOP (Dok)

1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTP

5.7.2 Jumlah Kab/Kota yang menjalankan pengendalian hama terpadu sesuai SPM (Kab/Kota)

5.7.2.1. Jumlah pengujian kualitas agensia hayati jenis patogen dan efektivitas ekstrak pestisida nabati (Paket)

15 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.2.2. Jumlah Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) tanaman perkebunan (Lokasi)

10 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.2.3. Jumlah laporan penanganan administrasi umum dan pelayanan publik pada Balai, sesuai SOP (lap)

4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

38

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

5,7,3 Prosentase rata-rata capaian kinerja penanganan PHT dan Pengembangan Sarana PHT Perkebunan (%)

5.7.3.1. Jumlah pengadaan dan distribusi sarana teknologi PHT tanaman perkebunan (Unit)

10 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.3.2. Jumlah kab/kota yang melaporkan adanya serangan OPT Perkebunan melalui SIMAKIT (Kab/Kota)

15 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.3.3. Jumlah laporan pelayanan administrasi program/kegiatan dan keuangan, sesuai SOP (lap)

4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTP

5,7.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan pengembangan sarana PHT dan Aplikasi PHT (dok)

5.7.4.1. Jumlah Dok Telaahan staff ttg bahan kebijakan pengembangan sarana OPT tanaman perkebunan (dok)

4 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.4.2. Jumlah Dok Telaahan staff ttg bahan kebijakan Pengendalian Hama Terpadu tanaman perkebunan (Dok)

4 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.4.4. Jumlah dok telaahan staff ttg bahan kebijakan peningkatan fungsi dan peran balai, sesuai SPM (dok)

4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTP

5.7.5 Database serangan OPT, sarana PHT dan aplikasi Pengendalian Hama Terpadu yang tersedia (Dok)

5.7.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis pengembangan sarana PHT tanaman perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Sarana Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.5.2. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis aplikasi PHT tanaman perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

5.7.5.0. Jumlah Laporan penanganan peningkatan dan pemeliharaan sarana prasarana Balai, sesuai SOP (Lap)

1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPTP

6 Meningkatnya Penerapkan Sistem Jaminan Mutu produk

6.8 Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem

6.8.1 Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI (org)

6.8.1.1. Jumlah Produk yang difasilitasi uji mutu Hasil Perkebunan (jenis)

9 Kepala Seksi Pengolahan Hasil Perkebunan

6.8.1.2. Jumlah Kebun yang mendapat pelayanan penilaian status klasifikasi (Lokasi)

21 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan

6.8.2 Jumlah Kab/Kota yang menjalankan pembinaan sistem

6.8.2.1. Jumlah Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (Jenis)

3 Kepala Seksi Pengolahan Hasil Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

39

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

perkebunan sesuai SNI

jaminan mutu sesuai SNI

mutu hasil perkebunan sesuai SPM (Kab/Kota).

6.8.2.2. Jumlah Pelayanan Rekomendasi Perijinan Usaha Perkebunan (Dok)

5 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan

6,8,3 Prosentase rata-rata capaian kinerja penanganan mutu hasil dan pengembangan usaha perkebunan (%)

6.8.3.1. Jumlah Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perkebunan yang tersalurkan (Poktan)

5 Kepala Seksi Pengolahan Hasil Perkebunan

6.8.3.2. Jumlah jalinan kemitraan pengembangan usaha antar Pelaku Usaha Perkebunan (Kali)

4 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan

6,8.4 Jumlah Juknis/pedoman/ bahan kebijakan penanganan mutu hasil dan pembinaan usaha perkebunan (dok)

6.8.4.1. Jumlah Dok telaahan staff ttg bahan kebijakan pengolahan dan mutu hasil perkebunan (dok)

4 Kepala Seksi Pengolahan Hasil Perkebunan

6.8.4.2. Jumlah Dok telaahan staff ttg bahan kebijakan pembinaan pelaku usaha perkebunan dalam peningkatan mutu hasil (Dok)

4 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan

6.8.5 Database Mutu Hasil, Sarpras pengolahan dan status kelas kebun yang tersedia (dok)

6.8.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis penanganan mutu hasil perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pengolahan Hasil Perkebunan

6.8.5.2. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis pengembangan usaha perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Bina Usaha Perkebunan

7 Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan

7.9. Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan

7.9.1 Proporsi Volume Ekspor komoditas Perkebunan Jawa Barat, terhadap total produksi komoditas terkait (%)

7.9.1.1. Jumlah inisiasi dan penetrasi peluang ekspor produk perkebunan (kali)

4 Kepala Seksi Pemasaran Hasil Perkebunan

7.9.2 Prosentase Tingkat Kelancaran Disribusi dan Stabilisasi Harga Produk Perkebunan Jawa Barat (%)

7.9.2.1. Jumlah penanganan distribusi komoditas perkebunan antar daerah dan fasilitasi Informasi Pasar (PIP) Produk Perkebunan (Kali)

16 Kepala Seksi Pemasaran Hasil Perkebunan

7,9,3 Prosentase rata-rata capaian kinerja promosi dan pemasaran produk perkebunan (%)

7.9.3.1. Jumlah tindak lanjut hasil promosi produk perkebunan di dalam dan luar negeri (kali)

5 Kepala Seksi Pemasaran Hasil Perkebunan

7,9.4 Jumlah Juknis/Pedoman/ bahan kebijakan distribusi, promosi dan pemasaran produk perkebunan (dok)

7.9.4.1. Jumlah Dok Telaahan Staff ttg bahan kebijakan pemasaran hasil perkebunan (Dok)

4 Kepala Seksi Pemasaran Hasil Perkebunan

7.9.5 Database ekspor, promosi dan Informasi Pasar Produk Perkebunan yg tersedia (dok)

7.9.5.1. Jumlah Data inventarisasi, identifikasi dan analisis promosi/pemasaran hasil perkebunan (Dok)

1 Kepala Seksi Pemasaran Hasil Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

40

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

8 Meningkatnya kualitas capaian kinerja pembangunan perkebunan

0.0 Prosentase Indeks Kepuasan Masyarakat (%) (62,5-75%)

0.0.1. Prosentase penyelesaian Dokumen Standar OPD tepat waktu sesuai SOP (%)

0.0.1.1. Jumlah dokumen perencanaan, laporan monitoring/evaluasi serta data informasi pembangunan Perkebunan, sesuai SOP (Dok)

5 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program

0.0.1.2. Jumlah dokumen umum, surat masuk/keluar dan pelayanan publik, sesuai SOP (Dok)

3 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

0.0.1.3. Jumlah dokumen administrasi keuangan tepat waktu, sesuai SOP (jenis)

2 Kepala Sub Bagian Keuangan

0.0.2. Prosentase penanganan pelayanan administrasi internal opd tepat waktu, sesuai SOP (%)

0.0.2.1. Jumlah penanganan koordinasi perencanaan serta pelaporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan Pembangunan Perkebunan, sesuai SOP (Dok)

4 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program

0.0.2.2. Jumlah pelayanan administrasi kepegawaian(pangkat, KGB) tepat waktu dan peningkatan pembinaan aparatur, sesuai SOP (Dok)

4 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

0.0.2.3. Jumlah pelayanan administrasi keuangan program/kegiatan dan pelayanan keuangan BTL (Gaji/Tunjangan) PNS tepat waktu, sesuai SOP (Dok)

4 Kepala Sub Bagian Keuangan

0.0.3. Prosentase penanganan pelayanan publik , sesuai SOP (%)

0.0.3.1. Jumlah penanganan pelayanan data informasi program/kegiatan pembangunan perkebunan melalui berbagai media informasi publik (kali)

12 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program

0.0.3.2. Jumlah penanganan pelayanan informasi umum OPD melalui berbagai media informasi publik (kali)

12 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

0.0.3.3. Jumlah penanganan pelayanan informasi publik tentang keuangan, sesuai sop (kali)

12 Kepala Sub Bagian Keuangan

0.0.4. Prosentase penyelesaian koordinasi eksternal opd sesuai SOP (%)

0.0.4.1. Jumlah koordinasi, suvervisi, sinkronisasi, harmonisasi program/keg antar OPD terkait, sesuai SOP (kali)

12 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program

0.0.4.2. Jumlah koordinasi antar opd terkait tentang kepegawaian dan aset OPD (Kali)

12 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

0.0.4.3. Jumlah koordinasi penyelesaian administrasi dan audit keuangan opd, sesuai SOP (Dok)

12 Kepala Sub Bagian Keuangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

41

No Sasaran Strategis

Indikator Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Target 2017

Penanggung Jawab

1 2 3 4 5 6 7 8

0.0.5. Jumlah Juklak/Juknis/SOP tentang peningkatan kualitas pelayanan kesekretariatan OPD (Dok)

0.0.5.1. Jumlah Telaahan Staf ttg bahan kebijakan penyusunan program/kegiatan, monitoring/evaluasi, serta data dan informasi pembangunan (dok)

4 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program

0.0.5.2. Jumlah Dok telaahan staff ttg bahan kebijakan peningkatan kualitas SDM Aparatur dan sarana prasarana aparatur, sesuai SPM (dok)

4 Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

0.0.5.3. Jumlah Dok telaahan staf ttg bahan kebijakan pengelolaan keuangan pembangunan perkebunan, sesuai SPM (Dok)

4 Kepala Sub Bagian Keuangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

2.4. Pagu Anggaran Program/Kegiatan Tahun 2017

Dalam Tahun 2017, pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat secara

keseluruhan difasilitasi oleh 7 Program Wajib dengan 110 Kegiatan, serta 4 Program

Pilihan dengan 121 Kegiatan, yang keseluruhannya bersumber dari APBD Provinsi Jawa

Barat. Disamping itu juga didukung dengan sumber dana APBN yang terdiri dari 1

Program dan 6 Kegiatan untuk Tugas Pembantuan (TP), serta 1 Program dan 3 Kegiatan

untuk Dekonsentrasi (DK).

Tabel 2.5 Pagu Program/Kegiatan

APBD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat TA. 2017 No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)

1 2 3

TOTAL APBD

46.528.993.960

URUSAN WAJIB 13.839.148.960

1 Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah

436.000.000

1. Kegiatan Forum OPD Bidang Perkebunan 138.000.000

2. Kegiatan Penyusunan Renja OPD Bidang Perkebunan 45.000.000

3. Kegiatan Penyusunan RKA dan DPA Bidang Perkebunan Tahun 2018 dan DPPA Tahun 2017

40.000.000

4. Kegiatan Forum Sinkronisasi Perencanaan Kab/Kota, Provinsi dan Pusat

213.000.000

2 Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur 1.265.500.000 5. Kegiatan Penyelenggaraan Ceramah Kerohanian, Ihsan Tahsin,

Instruktur Olah Raga dan Senam 58.000.000

6. Kegiatan Outbound Dinas Perkebunan 145.000.000

7. Kegiatan Penyediaan Sewa Olah Raga 68.000.000

8. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Harian dan Pakaian Olah Raga 337.500.000

9. Kegiatan Penyediaan Sarana Diklatpim, Biaya Kursus Singkat, Pelatihan, Seminar, Workshop, dan Bimtek

370.000.000

10. Kegiatan Pelaksanaan General Check Up 87.000.000

11. Kegiatan Jabar Tolak Kekerasan 200.000.000

3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.761.100.000

12. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 18.900.000

13. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik 547.708.000

14. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor 194.000.000

15. Kegiatan Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

16.000.000

16. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan 256.000.000

17. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman 181.000.000

18. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 550.492.000

19. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir

127.600.000

20. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

3.600.000

21. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

338.900.000

22. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

31.500.000

23. Kegiatan Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

12.000.000

24. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

45.200.000

25. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

52.400.000

26. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

118.000.000

27. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

10.000.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)

1 2 3

28. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

12.000.000

29. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

410.889.860

30. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

60.000.000

31. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

67.610.140

32. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

46.800.000

33. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

132.500.000

34. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

9.000.000

35. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

286.617.030

36. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

70.386.824

37. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

41.573.176

38. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

49.440.000

39. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

63.982.970

40. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

7.000.000

4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.599.698.960

41. Kegiatan Penyediaan Honor Barang dan Jasa 18.400.000

42. Kegiatan Penyediaan Dekorasi dan Desain Interior 81.600.000

43. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir

60.750.000

44. Kegiatan Penyediaan Pengadaan Almari 45.000.000

45. Kegiatan Penyediaan Alat Pendingin Ruangan 36.000.000

46. Kegiatan Penyediaan Radio SSB 37.500.000

47. Kegiatan Honorarium Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa BPTP Disbun Jabar

32.200.000

48. Kegiatan Perbaikan Perpustakaan UPTD BPTP Disbun Jabar 100.000.000

49. Kegiatan Perbaikan Kamar Mandi Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar 90.756.960

50. Kegiatan Pengaspalan Halaman Kantor Bagian Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

100.000.000

51. Kegiatan Rehabilitasi Kantor Sub Unit Perlintan UPTD BPTP Disbun Jabar

75.000.000

52. Kegiatan Pemasangan Paving Block Kantor Sub Unit UPTD BPTP Disbun Jabar

87.410.000

53. Kegiatan Rehabilitasi Mess Bagian Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

100.000.000

54. Kegiatan Perbaikan Kirmir Saluran Air UPTD BPTP Disbun Jabar 100.000.000

55. Kegiatan Penyediaan Mesin Pengukus Nimba UPTD BPTP Disbun Jabar

67.300.000

56. Kegiatan Penyediaan Mesin Pengolah Minyak Nimba UPTD BPTP Disbun Jabar

82.300.000

57. Kegiatan Penyediaan Ruangan Pengolahan APH dan Pesnab UPTD BPTP Disbun Jabar

75.000.000

58. Kegiatan Penyediaan Rak Arsip UPTD BPTP Disbun Jabar 38.382.000

59. Kegiatan Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa UPTD BPBTP 34.500.000

60. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Jalan Produksi Kebun Dinas Sukahurip UPTD BPBTP

75.000.000

61. Kegiatan Konstruksi Jalan Masuk Kantor UPTD BPBTP 75.000.000

62. Kegiatan Penataan dan Penyediaan Saluran Air di Kebun Dinas Pangkalan UPTD BPBTP

76.800.000

63. Kegiatan Pembangunan Mushola dan Tempat Wudhu di Kebun Dinas Sukajadi dan Lengkong UPTD BPBTP

75.000.000

64. Kegiatan Renovasi dan Rehabilitasi Gudang Kebun Dinas Gekbrong UPTD BPBTP

50.000.000

65. Kegiatan Renovasi/Rehabilitasi Rumah Penjaga Kebun Dinas Sindanglaya UPTD BPBTP

50.000.000

66. Kegiatan Renovasi/Rehabilitasi Rumah Kassa UPTD BPBTP 115.900.000

67. Kegiatan Penyediaan Meja dan Kursi Kerja UPTD BPBTP 50.000.000

68. Kegiatan Pengadaan Kursi Rapat BPBTP 50.000.000

69. Kegiatan Pengadaan Sofa UPTD BPBTP 42.300.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)

1 2 3

70. Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kulturjaringan BPBTP/ Alat Laboratorium UPTD BPBTP

100.000.000

71. Kegiatan Konstruksi Rumah Dinas UPTD BPBTP 75.000.000

72. Kegiatan Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa UPTD BSPMB 23.000.000

73. Kegiatan Penyediaan AC UPTD BSPMB 20.300.000

74. Kegiatan Penyediaan Peralatan Laboratorium UPTD BSPMB 17.400.000

75. Kegiatan Penyediaan Pemagaran Korwil Cianjur – UPTD BSPMB 50.000.000

76. Kegiatan Pembuatan Mushola SUP Cianjur – UPTD BSPMB 77.300.000

77. Kegiatan Pembuatan Tanki Air Korwil Cianjur – UPTD BSPMB 40.000.000

78. Kegiatan Pemasangan Paving Block Korwil Tasikmalaya – UPTD Tasikmalaya

50.000.000

79. Kegiatan Penyediaan Pemasangan Kanopi dan Papan Nama UPTD BSPMB

117.300.000

80. Kegiatan Pembuatan Garasi UPTD BSPMB 107.300.000

5 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur 4.256.850.000

81. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional 484.263.888

82. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 1.044.486.112

83. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor 106.200.000

84. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor UPTD BPTP 431.000.000

85. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional UPTD BPTP

176.800.000

86. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor UPTD BPTP 394.600.000

87. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor UPTD BPBTP 767.224.860

88. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Operasional UPTD BPBTP

101.275.140

89. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor UPTD BPBTP

38.000.000

90. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor UPTD BSPMB 547.000.000

91. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Operasional UPTD BSPMB

82.000.000

92. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor UPTD BSPMB

84.000.000

6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

470.900.000

93. Kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

50.000.000

94. Kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

14.500.000

95. Kegiatan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

14.500.000

96. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

171.000.000

97. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 46.500.000

98. Kegiatan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 38.000.000

99. Kegiatan Pelaksanaan Penatausahaan Asset Keuangan 136.400.000

7 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 1.049.100.000

100. Kegiatan Workshop Statistik Perkebunan 24.600.000

101. Kegiatan Pengumpulan Data Statistik 141.000.000

102. Kegiatan Validasi Angka Tetap Provinsi 2016 47.000.000

103. Kegiatan Validasi Angka Sementara Provinsi 2017 65.700.000

104. Kegiatan Forum Validasi Data Statistik Nasional 35.000.000

105. Kegiatan Pengelolaan Website Dinas Perkebunan 82.000.000

106. Kegiatan Publikasi Data/Informasi Perkebunan 40.000.000

107. Kegiatan Pengolahan Data Statistik 159.000.000

108. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Teknis Penyusunan Data/Informasi Tembakau Jawa Barat

141.800.000

109. Kegiatan DBHCHT – Benchmarking Data/Informasi Tembakau ke NTB

228.000.000

110. Kegiatan DBHCHT – Penyusunan Buku Tembakau Jawa Barat

85.000.000

URUSAN PILIHAN 32.689.845.000

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 20.735.675.000

111. Kegiatan Pemeliharaan Rutin 13 Kebun Dinas 500.000.000

112. Kegiatan Bintek Penangkar Benih Tanaman Perkebunan 188.250.000

113. Kegiatan Updating Data Penangkar Benih Tanaman Perkebunan 63.100.000

114. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

100.000.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)

1 2 3

115. Kegiatan Akomodasi Penyaluran Benih 100.000.000

116. Kegiatan Pembenihan Kopi Robusta 762.500.000

117. Kegiatan Pembenihan Tanaman Indigofera 500.000.000

118. Kegiatan Pengadaan Alat dan Bahan Pembenihan Kopi 5.686.910.000

119. Kegiatan Pembinaan Teknis Pembenihan 52.050.000

120. Kegiatan Penyemaian Benih Kopi Arabika Java Preanger 1.275.000.000

121. Kegiatan Pemeliharaan Benih Kopi Arabika Java Preanger 3.948.540.000

122. Kegiatan Pelabelan dan Sertifikasi Benih Kopi Arabika Java Preanger

325.000.000

123. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Pembinaan Penangkar, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

675.000.000

124. Kegiatan Launching dan Distribusi Benih Kopi 720.000.000

125. Kegiatan DBHCHT – Uji Multi Lokasi Varietas Tembakau 277.500.000

126. Kegiatan DBHCHT – Bintek Penangkar Benih Tanaman Tembakau 220.000.000

127. Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Kopi Arabika Java Preanger

250.000.000

128. Kegiatan Sertifikasi Benih Tanaman Tarum (Indigofera Zollingeriana) 442.500.000

129. Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan

88.000.000

130. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pengawasan Peredaran Benih

340.000.000

131. Kegiatan Pertemuan Teknis Standar Mutu Benih Tanaman Perkebunan

88.000.000

132. Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan 715.000.000

133. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Teknis Standar Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau

144.000.000

134. Kegiatan DBHCHT – Sertifikasi Benih Tanaman Tembakau 153.500.000

135. Kegiatan DBHCHT – Pengawasan Benih Tanaman Tembakau 97.500.000

136. Kegiatan DBHCHT – Kerjasama Pengujian Mutu dan Pengawasan Benih Tembakau ke Sulawesi Selatan

84.050.000

137. Kegiatan Pengawalan Pelaksanaan Kegiatan Swasembada Gula di Jawa Barat

55.000.000

138. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Produksi Tanaman Semusim

75.000.000

139. Kegiatan Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Semusim sesuai Good Agricultural Practice (GAP)

150.000.000

140. Kegiatan Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Tahunan sesuai Good Agricultural Practice (GAP)

148.000.000

141. Kegiatan Bintek Budidaya Tanaman Tahunan 96.400.000

142. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Produksi Tanaman Tahunan

100.000.000

143. Kegiatan Budidaya Tanaman Kenaf 198.000.000

144. Kegiatan Rapat Koordinasi Sarana Produksi 50.000.000

145. Kegiatan Diseminasi Teknologi Tanaman Perkebunan 48.000.000

146. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman Perkebunan

75.000.000

147. Kegiatan Pembinaan Teknis Budidaya Kopi Arabika Java Preanger Ramah LIngkungan

492.000.000

148. Kegiatan DBHCHT – Rapat Koordinasi Kegiatan DBHCHT 16.000.000

149. Kegiatan DBHCHT – Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau

63.500.000

150. Kegiatan DBHCHT – Demplot Tanaman Tembakau 225.000.000

151. Kegiatan DBHCHT – Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau

196.500.000

152. Kegiatan Demplot Budidaya Tanaman Indigofera 888.500.000

153. Kegiatan Bintek Budidaya Tanaman Semusim 62.375.000

9. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian/Perkebunan 5.635.850.000

154. Kegiatan DBHCHT – Demplot Konservasi Lahan Tembakau 289.000.000

155. Kegiatan DBHCHT – Kursus Singkat Peningkatan Daya Dukung Lahan

200.000.000

156. Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis Tanaman Kopi Arabika

250.000.000

157. Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis Tanaman Kopi Robusta

250.000.000

158. Kegiatan Demplot Penataan dan Pelestarian Lahan Pengembangan Kopi Arabika Java Preanger

500.000.000

159. Kegiatan Demplot Prasarana Perkebunan 300.000.000

160. Kegiatan Penanganan Pelestarian DAS Citarum, Cimanuk, dan Cipunagara

390.000.000

161. Kegiatan Antisipasi Perubahan Iklim 100.000.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)

1 2 3

162. Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan 94.000.000

163. Kegiatan CLTH – Sosialisasi Penanaman Kelapa 28.000.000

164. Kegiatan CLTH – Pengembangan Kelapa 170.000.000

165. Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan 100.000.000

166. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pendukungan Permodalan Usaha Perkebunan

40.000.000

167. Kegiatan Bimtek Perkebunan 157.500.000

168. Kegiatan Rapat Kerja/Musyawarah Daerah Asosiasi 50.000.000

169. Kegiatan Bintek Penguatan Kelembagaan 86.500.000

170. Kegiatan PENAS dalam rangka Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

53.100.000

171. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

120.000.000

172. Kegiatan Pelatihan Wirausaha Baru bidang Perkebunan 1.572.000.000

173. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penumbuhan Wirausaha Baru di Bidang Perkebunan

180.000.000

174. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM Pelaku Usaha Perkebunan

30.000.000

175. Kegiatan DBHCHT – Rapat Koordinasi/Musyawarah Daerah Asosiasi

34.000.000

176. Kegiatan DBHCHT – Peningkatan Wawasan 63.750.000

177. Kegiatan DBHCHT – Pelatihan Penguatan Kelembagaan 228.000.000

178. Kegiatan DBHCHT – Diseminasi Budidaya dan Pengolahan Tanaman Tembakau

91.000.000

179. Kegiatan DBHCHT – Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau

59.000.000

180. Kegiatan Pembinaan SDM dan Kelembagaan Poktan/Gapoktan serta MPIG Kopi Arabika Java Preanger

200.000.000

10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman 1.830.300.000

181. Kegiatan Pertemuan Teknis Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi PHT

61.600.000

182. Kegiatan Eksplorasi Musuh Alami dan Identifikasi OPT 17.000.000

183. Kegiatan Pengembangan Agens Pengendali Hayati di BPTP 68.000.000

184. Kegiatan Pengembangan Bahan Pestisida Nabati (Nimba) 35.000.000

185. Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan 210.000.000

186. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi PHT

10.000.000

187. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi 81.000.000

188. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Teh 81.000.000

189. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kelapa 85.000.000

190. Kegiatan Penerapan Metode PHT pada Tanaman Teh 85.000.000

191. Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan Data SIMAKIT 180.000.000

192. Kegiatan Monitoring, Koordinasi, dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Teknologi PHT

99.000.000

193. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Arabika Java Preanger Ramah Lingkungan

500.000.000

194. Kegiatan DBHCHT – Pengendalian OPT Tembakau 184.500.000

195. Kegiatan DBHCHT – Pelatihan APH Cair di Universitas Djendral Sudirman Purwokerto

117.200.000

196. Kegiatan DBHCHT – Pelatihan APH Cair di BPTP 56.000.000

11. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan 4.488.020.000

197. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Pembinaan Mutu Hasil Produk Tembakau sesuai SNI

275.000.000

198. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Tembakau dalam Meningkatkan Daya Saing

21.800.000

199. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Pengujian Mutu Produk Tembakau 21.800.000

200. Kegiatan DBHCHT – Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Mutu Hasil Tembakau

181.600.000

201. Kegiatan Pertemuan Penerapan Sistem Jaminan Mutu sesuai SNI 22.000.000

202. Kegiatan Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil 57.000.000

203. Kegiatan Sertifikasi Uji Mutu Hasil 46.800.000

204. Kegiatan Penguatan Mutu Hasil Perkebunan 315.000.000

205. Kegiatan Pendataan, Pembinaan, Penataan, Pengembangan dan Monitoring UPH

100.000.000

206. Kegiatan Bandung Tea Festival 300.000.000

207. Kegiatan Jabar Lautan Kopi 300.000.000

208. Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Harga Pasar 130.020.000

209. Kegiatan PENAS dalam rangka Pengembangan Pemasaran Hasil Perkebunan

12.000.000

210. Kegiatan HPS Tingkat Nasional 24.000.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)

1 2 3

211. Kegiatan HPS Tingkat Jawa Barat 12.000.000

212. Kegiatan Road Show de Syukron di BKPP 36.000.000

213. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Maroko 160.000.000

214. Kegiatan Pembinaan, Sosialisasi, Konsultasi, Monitoring, dan Evaluasi Kegiatan

95.000.000

215. Kegiatan Partisipasi Pameran Luar Provinsi 10.000.000

216. Kegiatan Rapat Koordinasi Perkebunan Besar 22.300.000

217. Kegiatan Rapat Kemitraan Usaha Perkebunan 22.300.000

218. Kegiatan Sosialisasi Perijinan Usaha Perkebunan 22.400.000

219. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha

50.000.000

220. Kegiatan CLTH – Rapat Pengembangan Pengolahan Gula Merah 32.000.000

221. Kegiatan CLTH – Rapat Pengembangan Pengemasan Produk Gula Merah

32.000.000

222. Kegiatan CLTH – Peralatan Pengolahan dan Pengemasan Gula Merah

50.000.000

223. Kegiatan CLTH – Pembinaan Pengawalan Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Pengolahan Gula Merah di Ciletuh

32.000.000

224. Kegiatan Demplot Pembinaan Pengolahan dan Mutu Hasil Kopi Arabika Java Preanger

750.000.000

225. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Kazakstan 215.000.000

226. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Belgia 240.000.000

227. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan di Dalam Negeri (Agrinex, Agro & Food, Batam Expo, Surabaya Expo)

450.000.000

228. Kegiatan Perbanyakan Buku Kopi 200.000.000

229. Kegiatan Perbanyakan Buku Teh 50.000.000

230. Kegiatan Simposium Kopi Tingkat Jawa Barat 100.000.000

231. Kegiatan Simposium Kopi Tingkat Nasional 100.000.000

Tabel 2.6 Pagu Program/Kegiatan APBN

Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2017

No Program/ Kegiatan Jml Anggaran (Rp)

1 2 3

TOTAL 33.544.503.000

TUGAS PEMBANTUAN 32.529.984.000

1. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

32.529.984.000

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP) 14.926.060.000

2) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP) 653.050.000

3) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan (TP)

657.600.000

4) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP) 9.194.782.000

5) Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (TP)

3.583.540.000

6) Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP) 3.514.952.000

DANA DEKONSENTRASI 1.041.519.000

1. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

1.041.519.000

1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK) 27.140.000

2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan (DK)

784.120.000

3) Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (DK)

230.259.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan digunakan pengukuran kinerja sebagaimana

yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Menurut peraturan tersebut, bahwa salah satu fondasi utama dalam menerapkan

manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja, yang dilakukan dalam rangka menjamin

adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan

melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk

memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang

(seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan

secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam

laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja sasaran,

yaitu dengan memanfaatkan data kinerja, baik berupa data internal (dari dalam instansi)

maupun data ekternal (dari luar instansi). Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan

yang menggambarkan tewujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan.

Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi.

Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat

dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Sedangkan Indikator Kinerja

Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama

instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang

diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan

memperhatikan proses bisnis organisasi dan kriteria indikator kinerja yang baik. IKU perlu

ditetapkan oleh pimpinan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sebagai dasar

penilaian untuk setiap tingkatan organisasi. Indikator Kinerja pada tingkat

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya adalah indikator hasil

(outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing. Indikator

kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon I) adalah indikator hasil (outcome) dan atau

keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja dibawahnya.

Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon II) sekurang-kurangnya adalah indikator

keluaran (output).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

3.1.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dimaksudkan dalam

laporan kinerja ini, adalah untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja yang telah

ditetapkan dalam Renstra Tahun 2013-2018, guna memberikan gambaran tentang

keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Stratejik tersebut.

Dalam kerangka pengukuran kinerja ini terdapat tahapan penetapan, pengumpulan data

kinerja, dan cara pengukuran kinerja. Adapun mengenai rumus yang digunakan untuk

pengukuran kinerja ini adalah sebagai berikut:

Rumus 1:

Persentase Pencapaian Rencana

=

Realisasi Tahun t x 100

Target Rencana Tahun t

. Rumus 2:

Persentase Peningkatan/Penurunan

capaian Kinerja =

Realisasi Thn t – Realisasi Thn t-1 x 100

Realisasi Tahun t-1

Rumus 3:

Persentase Perbandingan dengan

Tahun Sebelumnya =

Realisasi Thn t x 100

Realisasi Tahun t-1

Rumus 4:

Persentase Perbandingan dengan

Target Jangka Menengah

=

Realisasi Thn Awal Renstra sd Thn t

x 100

Target Akhir Renstra Tahun n

Rumus 5:

Persentase Perbandingan dengan

Nasional =

Realisasi Thn t x 100

Realisasi Nasional Thn t

Untuk memberikan makna terhadap nilai persentase pencapaian kinerja

tersebut, maka ditentukan melalui sebutan sebagai berikut :

1) Nilai diatas 100% dengan sebutan sangat baik (SB)

2) Nilai diatas 80% s/d 100% dengan sebutan baik (B)

3) Nilai diatas 55% s/d 80% dengan sebutan cukup (C)

4) Nilai dibawah 55% dengan sebutan kurang (K)

3.1.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja

a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017

Target Kinerja 2017 yang sudah dituangkan dalam Dokumen Perjanjian

Kinerja antara Kepala OPD dengan Gubernur Jawa Barat, selama kurun waktu 2017

telah dilaksanakan dengan hasil pengukuran realisasi capaian kinerja sebagaimana

tercantum dalam tabel 3.1 berikut ini:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

Tabel 3.1. Pengukuran Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja 2017

No Misi

Sasaran Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2017

Target Perjanjian

Kinerja (PK) Tahun

2017

Capaian Kinerja Tahun

2017 Thdp PK

(4/5)*100%

1 2 3 4 5 6

1. 1.Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan

1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

2,34 2,40 97,50

2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

2,35 2,40 97,92

2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)

2,46 2,40 102,50

4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)

2,46 2,40 102,50

2. 3. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan

5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)

13,25 13,00 101,92

4. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan

6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)

1,0082 1,00 100,82

5. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan

7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)

-1,04 -1,00 104,00

3. 6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI

8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)

2,54 2,40 105,83

7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)

2,30 2,40 95,83

Rata-rata 100,98

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang disajikan pada tabel 3.1 tersebut

di atas, secara keseluruhan diperoleh hasil rata-rata sebesar 100,98

Jika dilihat masing-masing dari ke 9 (sembilan) indikator kinerjanya tersebut,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas

Komoditas Perkebunan, ternyata indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan

Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan, pada tahun 2017 mencapai

target kinerja sebesar 97,50%. Sedangkan untuk indikator (2) yaitu Prosentase

Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan juga hanya

mencapai target kinerja sebesar 97,92%. Kondisi tersebut dapat ditafsirkan,

bahwa terdapat faktor produksi primer yang perannya masih kurang dalam

menunjang peningkatan produksi yaitu sumber daya alam dan tenaga kerja,

serta adanya pengaruh faktor produksi sekunder yaitu modal dan

entrepereneurship yang disinyalir mempengaruhi optimalisasi peningkatan

produksi dan produktivitas komoditas perkebunan di Jawa Barat, sehingga baik

secara kualitatif maupun kuantitatif belum melampaui target kinerjanya.

2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul

Bersertifikat, dengan indikator (3) yaitu prosentase peningkatan jumlah

ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis mencapai target kinerja sebesar

102,50 %, sama halnya dengan indikator (4) yaitu prosentase peningkatan benih

tanaman perkebunan yang tersertifikasi mencapai target kinerja sebesar

102,50%. Kondisi tersebut menunjukan adanya upaya maksimal yang dilakukan

OPD dalam mendorong ketersediaan benih unggul bersertifikat, baik yang

dilakukan UPTD maupun penangkar benih tanaman perkebunan se Jawa Barat,

serta adanya upaya pengawasan peredaran benih yang tidak bersertifikat (benih

palsu) di lapangan, ditambah adanya pemenuhan janji Gubernur untuk

penyediaan benih kopi arabika sebanyak 5.000.000 pohon.

3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan,

dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan

terhadap luas Jawa Barat memiliki capaian kinerja sebesar 101,92%. Artinya

target luas minimal eksisting lahan perkebunan sebesar 13 % atau seluas

482.238 Ha dari luas Provinsi Jawa Barat (3.709.528,44 Ha), masih bisa

dipertahankan pada tahun 2017 dengan capaian luas sebesar 491.390 Ha.

Kondisi ini disinyalir karena adanya dukungan program dan kegiatan yang

mengarah kepada aspek keberlanjutan dan pelestarian lahan perkebunan

berupa demplot penataan dan pelestarian lahan pengembangan kopi arabika

java preanger, demplot konservasi lahan, bimbingan dan pengawasan

konservasi lahan serta penambahan wawasan petani terkait aspek daya dukung

lahan dapat meningkatkan motivasi petani untuk tetap meyakini bahwa

bercocok tanam tanaman perkebunan lebih menguntungkan. Dengan demikian

terhindar dari adanya kecenderungan alih fungsi lahan ke non perkebunan, alih

komoditas ke komoditas non perkebunan dan okupasi lahan oleh masyarakat,

yaitu sebesar 13,25% atau seluas 491.390 Ha.

4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan,

dengan indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

Perkebunan Rakyat (NTP-R) dari target sebesar 1 % tercapai sebesar 1,0082%,

atau sebesar 100,82% dari targetnya. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Nilai Tukar

Petani (NTP) dihitung dari perbandingan antara harga yang diterima petani

(HT) terhadap harga yang dibayar petani (HB). Apabila laju peningkatan HT

lebih tinggi dari laju HB maka NTP akan meningkat, dan sebaliknya.

Pergerakan NTP mengidentifikaskan pergerakan tingkat kesejahteraan

petani. Dalam periode Tahun 2017, perkembangan NTP menunjukkan tren

meningkat dengan laju peningkatan marjinal 0,0082. Peningkatan ini

disebabkan oleh peningkatan laju HT lebih tinggi dibandingkan laju HB.

Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa peningkatan harga yang

diterima petani sub sektor perkebunan tidak dirinci menurut kelompok

komoditas secara lebih rinci, sehingga komponen sub sektor perkebunan yang

dimaksud berarti juga kelompok tanaman perkebunan rakyat. Sedangkan

komponen utama peningkatan pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah

konsumsi bahan makanan disusul oleh konsumsi makanan jadi

perumahan, kesehatan, pendidikan-rekreasi dan olahraga, serta transportasi

dan komunikasi. Sementara itu dalam komponen penyusun biaya produksi

dan penambahan barang modal, peran terbesar terjadi karena peningkatan

biaya modal, disusul biaya bibit, upah buruh, obat-pupuk, sewa lahan dan

transportasi.

5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,

dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan

OPT Perkebunan mencapai target kinerja sebesar 104,00%. Kondisi tersebut

menunjukan adanya upaya maksimal yang dilakukan OPD dalam mengendalikan

dan menurunkan intensitas serangan OPT perkebunan di Jawa Barat.

Kemampuan dalam menangani serangan OPT sangat berpengaruh dalam

mendukung tercapainya target peningkatan produksi tanaman perkebunan. Oleh

sebab itu diperlukan antisipasi dan pengendalian serangan OPT pada areal

perkebunan sehingga dapat ditekan serangan OPT seminimal mungkin.

6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu

Produk Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Prosentase

Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI, mencapai

target kinerja sebesar 105,83%. Kondisi tersebut menunjukan bahwa upaya yang

dilakukan OPD dalam meningkatkan penerapan sistem jaminan mutu produk

perkebunan sesuai SNI, telah mencapai target. Capaian tersebut diperoleh

setelah melakukan pembinaan mutu dan keamanan pangan hasil perkebunan

utamanya produk kopi. Hal ini juga dipengaruhi oleh telah terbukanya pasar

Asia seperti Korea, Vietnam, Uni Eropa, Kanada, China, Turki, Jepang untuk

ekspor produk kopi.

Disamping itu dilakukan juga pengendalian dan pengawasan baik dari mutu

produk maupun keamanan pangan, hingga bimbingan dalam proses

pemanenan, distribusi ataupun pengolahan. Sementara, untuk produk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

perkebunan yang diproduksi skala Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM), Dinas

Perkebunan juga terus berusaha meningkatkan jaminan mutu dan keamanan

produk perkebunan UMKM dengan melakukan pembinaan.

7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,

dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor

Produk Perkebunan, mencapai target kinerja sebesar 95,83%. Kondisi tersebut

menunjukan bahwa upaya optimal untuk mendorong peningkatan volume ekspor

dan pengembangan jaringan pemasaran produk perkebunan, seolah-olah belum

mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut dikarenakan daya saing beberapa

produk perkebunan Jawa Barat masih rendah mengingat pasar atau negara

tujuan ekspor memiliki standar internasional tertentu yang berbeda bahkan lebih

tinggi dari standar produk negara lain, sehingga perlu mencari alternatif negara

atau pasar tujuan yang sesuai standar atau spesifikasi produk yang dihasilkan

pelaku usaha tani perkebunan. Cara lain dapat juga dengan meningkatkan mutu

atau kualitas produk untuk memenuhi standar negara atau pasar tujuan ekspor.

Dari gambaran hasil pengukuran tahun 2017 tersebut diatas, secara

keseluruhan masih diperlukan adanya pemikiran untuk meningkatkan berbagai upaya

yang perlu dilakukan terhadap pencapaian indikator kinerja secara optimal.

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Tahun 2016

Berdasarkan hasil pengukuran perbandingan antara realisasi kinerja Tahun

2017 dengan capaian kinerja pada Tahun 2016 diperoleh rincian capaian kinerja

sebagaimana tercantum dalam tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2.

Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2017 Terhadap Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Realisasi Realisasi 2017

Thdp Thn 2016

(5/4)*100

Tahun 2016

Tahun 2017

1 2 3 4 5 6

1. 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan

1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

2,23 2,34 104,93

2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

2,25 2,35 104,44

2. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategsis (%)

2,35 2,46 104,68

4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)

2,35 2,46 104,68

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Realisasi Realisasi 2017

Thdp Thn 2016

(5/4)*100

Tahun 2016

Tahun 2017

1 2 3 4 5 6

2. 3. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan

5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)

13,22 13,25 100,23

4. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan

6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)

0,9850 1,0082 102,36

5. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan

7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)

-1,02 -1,04 101,96

3. 6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI

8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)

2,22 2,54 114,41

7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)

2,20 2,30 104,55

Rata-rata 104,69

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang disajikan pada tabel 3.2 tersebut

di atas, secara keseluruhan diperoleh hasil rata-rata sebesar 104,69 %. Jika dilihat

masing-masing dari ke 9 (sembilan) indikator kinerjanya, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas

Komoditas Perkebunan, dengan indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan

Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan pada tahun 2017 mencapai

target kinerja sebesar 104,93% atau lebih besar dari realisasi tahun 2016.

Sedangkan untuk indikator (2) yaitu Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-

rata komoditas strategis perkebunan, mencapai target kinerja sebesar 104,44%.

Kondisi tersebut dapat ditafsirkan, bahwa dari segi pengembangan teknologi

budidaya komoditas perkebunan pada tahun 2017, kondisi dan ketersediaan

faktor produksi primer seperti sumber daya alam dan tenaga kerja lebih baik

dalam menunjang peningkatan produksi dan produktivitas tanaman dibanding

kondisi dan ketersediaan pada tahun 2016. Demikian pula halnya dengan faktor

produksi sekunder baik berupa modal maupun entrepereneurship kondisi dan

ketersediaannya lebih baik pada tahun 2016, sehingga peningkatan produksi

dan produktivitas komoditas perkebunan baik secara kualitatif maupun kuantitatif

mampu melampaui capaian kinerja tahun 2016.

2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul

Bersertifikat, dengan indikator (3) yaitu prosentase peningkatan jumlah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis mencapai target kinerja sebesar

104,68%, sama halnya dengan indikator (4) yaitu prosentase peningkatan benih

tanaman perkebunan yang tersertifikasi mencapai target kinerja sebesar

104,68%. Kondisi tersebut menunjukan adanya upaya maksimal yang dilakukan

OPD pada tahun 2017 dalam mendorong penggunaan benih unggul bersertifikat,

dan adanya kesadaran dari para petani untuk menggunakan benih unggul

bersertifikat untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih baik.

3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan,

dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan

terhadap luas Jawa Barat mencapai target kinerja sebesar 100,23%. Artinya

capaian kinerja pada tahun 2017, baik berupa dukungan program dan kegiatan

yang mengarah kepada aspek keberlanjutan dan pelestarian lahan perkebunan

seperti konservasi lahan, peningkatan daya dukung lahan maupun perluasan

lahan yang dibiayai oleh APBN, APBD provinsi, dan APBD Kabupaten sangat

berdampak terhadap peningkatan produktivitas lahan sehingga pekebun

termotivasi mengoptimalkan lahan yang semula ditanami dengan tanaman non

perkebunan ataupun yang semua berupa lahan tidur.

Dibandingkan luasan pada tahun 2016, luas areal tanaman perkebunan

bertambah seluas 1.021 ha atau 0,21 % dari 490.369 ha pada tahun 2016

menjadi 491.390 ha pada tahun 2017. Areal pertanaman yang paling luas

bertambah adalah areal pertanaman kopi arabika seluas 1.021 ha atau 0.21%.

Penambahan luas areal pertanaman kopi arabika tersebut paling tidak

disebabkan 2 (dua) faktor utama, yaitu 1) beralihnya fungsi lahan sayuran

menjadi areal perkebunan kopi dan; 2) lahan yang tidak diusahakan (lahan tidur)

dibuka menjadi pertanaman kopi. Dari kedua faktor tersebut, faktor utama yaitu

peralihan fungsi lahan sayuran menjadi areal perkebunan kopi arabika di

perkirakan menjadi faktor dominan.

Kecenderungan pertambahan luas pertanaman kopi arabika berdampak sangat

baik terhadap capaian kinerja tahun 2017, yaitu berada diatas capaian kinerja

tahun 2016, dengan kata lain masih mampu melampaui target luas minimal

eksisting lahan perkebunan yang harus dipertahankan yaitu sebesar 13 % dari

luas Provinsi Jawa Barat (3.709.528,44 Ha) atau dengan luas minimal lahan

perkebunan sebesar 482.238 Ha.

4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan,

dengan indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani

Perkebunan Rakyat (NTP-R), mencapai target kinerja sebesar 102,36%. Kondisi

tersebut menunjukan bahwa pada tahun 2017 mengalami peningkatan NTP-R

dari tahun 2016. Kenaikan nilai ini sudah barang tentu disebabkan oleh indeks

harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan. Sementara, indeks harga

barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan

produksi pertanian mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani (NTP-R) tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

2017 mengalami peningkatan sebesar 0,023 persen dari tahun 2016. Itu artinya,

daya beli petani dan pendapatan petani di perdesaan pada tahun 2017

mengalami peningkatan. Hal ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh upaya

pengaturan harga jual komoditas pertanian di tingkat petani yang dilakukan oleh

Kementerian Pertanian, dengan maksud agar para petani bisa mendapatkan

pendapatan yang memadai. Semakin tinggi NTP, maka semakin kuat pula

kemampuan daya beli petani.

5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,

dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan

OPT Perkebunan mencapai target kinerja sebesar 101,96%. Kondisi tersebut

menunjukan adanya upaya yang lebih optimal yang dilakukan OPD pada tahun

2017 dibandingkan dengan tahun 2016, dalam hal mengendalikan dan

menurunkan intensitas serangan OPT perkebunan di Jawa Barat.

6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu

Produk Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Prosentase

Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI, mencapai

target kinerja sebesar 114,41%. Artinya capaian kinerja pada tahun 2017, baik

berupa dukungan program dan kegiatan yang mengarah kepada aspek

penerapan jaminan mutu dan keamanan pangan produk perkebunan seperti

demplot pengolahan hasil dan pengawasan jaminan mutu kopi, penerapan GAP

dan GMP yang dibiayai oleh APBD provinsi, sangat berdampak terhadap mutu

dan kualitas produk yang dihasilkan khususnya produk kopi arabika.

Peningkatan capaian penerapan jaminan mutu produk sesuai SNI sebesar

0,32% pada tahun 2017 ini didominasi oleh produk kopi arabika. Hal ini disinyalir

akibat meningkatnya permintaan produk kopi yang bermutu baik sesuai standar

SNI dan juga semakin majunya pola pikir dan pengetahuan petani kopi dalam hal

penanganan panen dan pasca panen kopi.

7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,

dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor

Produk Perkebunan, mencapai target kinerja sebesar 104,55% atau meningkat

sebesar 0,10% dari capaian tahun 2016. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa

telah adanya upaya optimal yang dilakukan OPD dari tahun 2016 ke tahun 2017

untuk mendorong peningkatan volume ekspor khususnya produk kopi arabika

java preanger dan pengembangan jaringan pemasaran melalui pameran,

promosi dan misi dagang ke negara-negara potensi konsumsi kopi tinggi baik

wilayah Asia maupun wilayah Eropa.

Dari gambaran hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja pada tahun

2017 ke tahun 2016 tersebut diatas, secara keseluruhan telah mencapai kinerja

diatas 100%, namun demikian tetap diperlukan adanya berbagai upaya untuk

mempertahankan dan memacu peningkatan capaian dimaksud.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

c. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2017 terhadap target

total Renstra OPD 2013-2018

Dalam Dokumen Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 telah

ditentukan target kinerja tahunannya, yaitu dari tahun 2013 hingga tahun 2018.

Adapun sebagai tolok ukur perkembangan capaian target kinerja Renstra tersebut

maka dilakukan pengukuran capaian kinerja pada tahun yang sudah berjalan (2013-

2016) terhadap total target Renstra di tahun 2018, sebagaimana disajikan dalam tabel

3.3 berikut ini:

Tabel: 3.3 Pengukuran Pencapaian Kinerja s.d Tahun 2017

Terhadap Target Renstra 2013-2018

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Realisasi s.d Tahun

2017 (2014+2015+2016+2017)

Target Renstra sd 2018 (2013-

2018)

Realisasi sd 2017

Thdp Target

Renstra sd 2018

(4/5)*100%

1 2 3 4 5 6

1. 1.Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan

1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

8,69 11,5 75,57

2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

8,86 11,5 77,04

2 Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategsis (%)

9,41 11,5 81,83

4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)

9,41 11,5 81,83

2. 3. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan

5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%)

13,25 13,00 101,92

4. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan

6) Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)

3,87 5 77,40

5. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan

7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)

-4,10 -5 82,00

3. 6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk

8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)

8,95 11,5 77,83

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Realisasi s.d Tahun

2017 (2014+2015+2016+2017)

Target Renstra sd 2018 (2013-

2018)

Realisasi sd 2017

Thdp Target

Renstra sd 2018

(4/5)*100%

1 2 3 4 5 6

perkebunan sesuai SNI

7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan (%)

8,73 11,5 75,91

Rata-rata 81,26

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang disajikan pada tabel 3.3 tersebut

di atas, secara keseluruhan diperoleh gambaran bahwa meskipun pelaksanaan dari

Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018 tersebut sudah memasuki tahun

keempat rata-rata capaian kinerjanya pada tahun 2017 sudah mencapai 81,26%. Jika

dilihat masing-masing dari ke 9 (sembilan) indikator kinerjanya, dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas

Komoditas Perkebunan, dengan indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan

Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan, sampai dengan tahun 2017

sudah mencapai target kinerja sebesar 75,57%, sisa target kinerja sebesar

24,43% optimis bisa tercapai. Sedangkan untuk indikator (2) yaitu Prosentase

Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan, sampai

dengan tahun 2017 sudah mencapai target kinerja sebesar 77,40%, sisa target

kinerja sebesar 22,60% optimis bisa tercapai. Kondisi tersebut dapat ditafsirkan,

bahwa upaya pencapaian target kinerja Renstra 2013-2018 pada sasaran kinerja

ini optimis bisa tercapai secara optimal pada tahun 2018.

2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul

Bersertifikat, dengan indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul

Komoditas Strategis sampai tahun 2017 sudah mencapai target kinerja sebesar

81,82%, sama halnya dengan indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang

tersertifikasi mencapai target kinerja sebesar 81,82%, sisa target kinerja kedua

indikator yang masing masing sebesar 18,18% tersebut optimis bisa tercapai

pada akhir tahun 2018. Kondisi demikian memberikan gambaran bahwa target

Renstra 2013-2018 tentang capaian penyediaan benih yang bersertifikat pada

tahun 2018 yaitu sebanyak 177.124.046 pohon/batang optimis tercapai secara

optimal, berkat upaya bersama yang akan dilakukan antara UPTD (Balai

Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan/BPBTP) dan penangkar benih

tanaman perkebunan se Jawa Barat, serta adanya upaya sertifikasi benih dari

Balai Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

Didukung pula adanya aktivitas pengawasan peredaran benih yang tidak

bersertifikat (benih palsu) di lapangan.

3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan,

dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan

terhadap luas Jawa Barat. Jika dilihat dari perkembangan penyusutan lahan

dalam beberapa tahun terakhir diperkirakan indikator ini yang paling sulit

dikendalikan.

Sampai dengan tahun 2017 capaian kinerja Renstra untuk indikator ini mencapai

13,25% atau sebesar 101,92% dari target minimalnya, yaitu 13%. Artinya upaya

rehabilitasi lahan, optimasi lahan, konservasi lahan dan perluasan lahan yang

telah dilakukan selama 4 tahun ke belakang dapat terus dilakukan pada tahun

mendatang, sehingga proporsi keberadaan luas lahan eksisting minimal 13 %

dari luas total Jawa Barat pada tahun 2018 optimis bisa tetap dipertahankan dan

diharapkan mampu bertahan diatas target luas lahan minimal (482.238 Ha) .

4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan,

dengan indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani

Perkebunan Rakyat (NTP-R) sampai posisi tahun 2017 dibandingkan dengan

target NTP-R pada tahun 2018 mencapai target sebesar 77,40%, sisa target

sebesar 22,60% besar harapan akan tercapai. Jika dilihat dari perkembangan

kondisi ekonomi makro serta pertimbangan daya saing produk perkebunan

terhadap pasar ekspor, maka target indikator NTP Renstra pada tahun 2018

optimis dapat tercapai.

5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,

dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan

OPT Perkebunan, dimana sampai dengan tahun 2017 ini telah tercapai sebesar

82,00%. Jika upaya pengendalian luas wilayah yang terkena serangan OPT

perkebunan dilakukan secara konsisten setiap tahun, maka target penurunan

intensitas serangan sebesar -5% pada tahun 2018 tersebut optimis dapat

tercapai secara optimal.

6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu

Produk Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Jumlah Pelaku

Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI, dimana

capaian kinerja pada tahun 2017 mencapai sekitar 77,83 %. Dengan

pertimbangan upaya OPD yang dapat terus meningkatkan kinerja pembinaan

pelaku usaha dalam penerapan sistem jaminan mutu hasil sesuai SNI, maka

target kinerja tahun 2018 tersebut optimis dapat tercapai secara optimal.

7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,

dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor

Produk Perkebunan, bahwa capaian kinerja sampai dengan tahun 2017

dibandingkan dengan target kinerja pada tahun 2018 mencapai target kinerja

sebesar 75,91%. Jika melihat perkembangan kondisi perekonomian serta

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

peluang pasar ekspor untuk produk perkebunan Jawa Barat, maka target kinerja

tahun 2018 tersebut dapat tercapai secara optimal.

Dari gambaran hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja pada tahun

2014 ke akhir tahun Renstra yaitu tahun 2018 tersebut diatas, maka diperkirakan

bahwa target kinerja tersebut dapat dicapai secara optimal pada saatnya. Beberapa

indikator kinerja yang diperkirakan mengalami kesulitan untuk mencapai target,

sehingga perlu perhatian khusus untuk melakukan akselerasi, yaitu target kinerja

nomor (1), (2), dan (9).

d. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Capaian Nasional Tahun

2017

Kualitas pencapaian target kinerja pembangunan perkebunan Jawa Barat

tentu saja perlu diperbandingkan dengan capaian kinerja di tingkat Nasional. Hal

tersebut perlu dilakukan untuk melihat seberapa besar peran dan prestasi sub sektor

perkebunan Jawa Barat di tingkat Nasional. Adapun berdasarkan hasil pengukuran

perbandingan kinerja Tahun 2017 terhadap kinerja Nasional, adalah sebagaimana

yang disajikan dalam tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2017 Terhadap Capaian Nasional 2017

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Realisasi Tahun 2017

Capaian Kinerja dan

Standar Nasional

Realisasi 2017 Thdp Capaian kinerja

Nasional (4/5)*100%

1 2 3 4 5 6

1. 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan

1) Prosentase Peningkatan Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

2,34 2,30 101,74

2) Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata komoditas strategis perkebunan (%)

2,35 2,42 97,11

2. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas Strategis (%)

2,46 2,30 106,96

4) Prosentase Peningkatan Benih tanaman perkebunan yang Tersertifikasi (%)

2,46 2,30 106,96

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Realisasi Tahun 2017

Capaian Kinerja dan

Standar Nasional

Realisasi 2017 Thdp Capaian kinerja

Nasional (4/5)*100%

1 2 3 4 5 6

2. 3. Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan

5) Prosentase Luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa Barat (%) (Tingkat Penyusutan/ Penambahan Lahan)

0,208 0,329 63,22

4. Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan

6) Prosentase Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) (%)

1,0082 1,0038 100,44

5. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan

7) Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan (%)

-1,04 -1 104,00

3. 6. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI

8) Prosentase Peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (%)

2,54 2,42 104,96

7. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Komoditas Strategis Jawa Barat (%)

2,30 3,90 58,97

93,82

Berdasarkan hasil pengukuran perbandingan antara capaian kinerja tahun

2017 terhadap capaian Nasional sebagaimana yang disajikan dalam tabel 3.4 diatas,

bahwa capaian kinerja sub sektor perkebunan Jawa Barat terhadap Nasional adalah

sebesar 93,82%, dengan perincian per indikator sebagai berikut:

1. Untuk sasaran (1.1) yaitu Meningkatnya Produksi dan Produktivitas

Komoditas Perkebunan, dengan indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan

Produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan, dimana berdasarkan hasil

perbandingan tersebut posisi peningkatan produksi komoditas strategis Jawa

Barat pada tahun 2017 sedikit diatas capaian Nasional yaitu 101,74%. Tetapi

untuk indikator (2) yaitu Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata

komoditas strategis perkebunan, posisi Jawa Barat tahun 2017 hanya mencapai

97,11% dari capaian Nasional. Kondisi tersebut diakibatkan oleh kendala faktor

cuaca yang kurang mendukung selama tahun 2017.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

2. Untuk sasaran (1.2) yaitu Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul

Bersertifikat, dengan indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul

Komoditas Strategis sebesar 106,96% serta indikator (4) yaitu benih tanaman

perkebunan yang tersertifikasi sebesar 106,96%. Kondisi ini sejalan dengan

upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong perwujudan Jawa Barat

sebagai Provinsi Benih.

3. Untuk Sasaran (2.1) yaitu Terkendalinya Sumber Daya Lahan Perkebunan,

dengan indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan

terhadap luas Jawa Barat. Dari indikator ini yang dapat diperbandingkan dengan

Nasional adalah perubahan proporsi lahannya, dimana untuk Jawa Barat

berdasarkan perhitungan data Statistik tahun 2016-2017 diperoleh tingkat

penambahan lahan perkebunan sebesar 0,208% atau sekitar 1.021 Ha,

sedangkan untuk tingkat Nasional terjadi penambahan lahan sekitar 0,329%.

Artinya kondisi perubahan lahan perkebunan di Jawa Barat lebih tinggi dari

nasional atau prestasi upaya mempertahankan keberadaan lahan perkebunan

masih dibawah nasional (63,22%). Kondisi ini dikarenakan bahwa tekanan alih

fungsi lahan di Provinsi Jawa Barat sangat tinggi sebagai dampak dari

meningkatnya kebutuhan lahan perindustrian dan pemukiman.

4. Untuk Sasaran (2.2) yaitu Meningkatnya Kesejahteraan Petani Perkebunan,

dengan indikator (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani

Perkebunan Rakyat (NTP-R), dimana pada posisi tahun 2017 NTP-R 100,38,

sehingga NTP-R Jawa Barat dibandingkan dengan NTP-R Nasional adalah

sebesar 100,44%. Kondisi ini dimungkinkan oleh karena nilai Indeks yang

Diterima (IT) oleh petani perkebunan Jawa Barat sudah mulai optimal, dalam arti

masih perlu didorong upaya pengembangan nilai tambah pada produk akhir

komoditas perkebunan Jawa Barat agar memberikan dampak positif pada

peningkatan IT nya. Disamping itu kondisi Indeks yang Dibelanjakan (IB) pada

masyarakat pekebun, khususnya menyangkut biaya konsumsi rumah tangga,

masih tinggi, dengan tingkat daya beli masyarakat yang masih tertekan oleh

kondisi perekonomian nasional, khususnya inflasi.

5. Untuk sasaran (2.3) yaitu Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan,

dengan indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas Serangan

OPT Perkebunan. Untuk Indikator ini Provinsi Jawa Barat mampu melampaui

capaian kinerja Nasional sebesar 104,00%. Hal ini sebagai dampak dari upaya

pengendalian Hama Terpadu yang dijalankan secara intensif di wilayah

perkebunan se Jawa Barat.

6. Untuk sasaran (3.1) yaitu Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu

Produk Perkebunan sesuai SNI, dengan indikator (8) yaitu Jumlah Pelaku

Usaha Perkebunan yang menerapkan sistem jaminan Mutu sesuai SNI, dimana

posisi Jawa barat pada tahun 2017 tercapai meningkat sebesar 2,54%

sedangkan di tingkat Nasional tercapai sekitar 2,42%, sehingga Prestasi Jawa

Barat dibandingkan dengan Nasional tercapai sebesar 104,96%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

7. Untuk sasaran (3.2) yaitu Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan,

dengan indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor

Produk Perkebunan, bahwa capaian kinerja sampai dengan tahun 2017

dibandingkan dengan capaian Nasional pada Tahun 2017 untuk komoditas

strategis, hanya sebesar 58,97 %. Kondisi ini disebabkan masih rendahnya daya

saing produk perkebunan Jawa Barat di Pasar Ekspor.

Dari gambaran hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja pada tahun

2017 antara Jawa Barat dengan Nasional secara umum dapat disimpulkan bahwa

capaian kinerja Jawa Barat masih mampu mengimbangi capaian kinerja Nasional.

3.1.3. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan serta Alternatif Solusi

Dari 9 (sembilan) indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana yang telah

diuraikan tersebut diatas, dalam upaya pencapaiannya memiliki beberapa kendala

sebagaimana penjelasan berikut ini:

1 Dalam pencapaian Indikator (1) yaitu prosentase Peningkatan Produksi rata-rata

komoditas strategis perkebunan, terdapat kendala berupa rendahnya produksi

beberapa komoditas strategis. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah

meningkatkan teknik budidaya melalui intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan

tanaman.

2 Dalam pencapaian indikator (2) yaitu Prosentase Peningkatan Produktivitas rata-rata

komoditas strategis perkebunan, terdapat kendala berupa rendahnya produktivitas

beberapa komoditas strategis. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah

peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna yang dapat mendorong peningkatan

produktivitas tanaman perkebunan.

3 Dalam pencapaian indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas

Strategis, terdapat kendala berupa terbatas sumber benih untuk peningkatan

produksi benih, baik yang dimiliki oleh UPTD maupun masyarakat. Adapun alternatif

solusi yang dilakukan adalah meningkatkan penilaian dan penetapan Kebun Sumber

Benih untuk berbagai komoditas perkebunan binaan Jawa Barat.

4 Dalam pencapaian indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi,

terdapat kendala berupa banyaknya peredaran benih palsu atau yang tidak

bersertifikat. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah peningkatan

pengawasan peredaran benih.

5 Dalam pencapaian indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan

perkebunan terhadap luas Jawa Barat, terdapat kendala berupa tingginya

penyusutan lahan perkebunan akibat adanya alih fungsi lahan maupun alih

komoditas. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah membuat peraturan yang

lebih ketat terhadap gejala alih fungsi lahan, serta mendorong petani untuk tidak

menjual atau mengalihfungsikan lahannya, dengan cara pemberian insentif bagi

petani yang mematuhi aturan tersebut juga dengan adanya dukungan program dan

kegiatan yang mengarah kepada aspek keberlanjutan dan pelestarian lahan

perkebunan sehingga akan meningkatkan produksi dan produktivitas lahan dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

tanaman. Hal ini akan memberikan rasa aman, nyaman, dan harapan bagi pelaku

usaha tani perkebunan untuk tetap bergantung pada usaha tani komoditas

perkebunan sehingga terhindar dari adanya kecenderungan alih fungsi lahan ke non

perkebunan, alih komoditas ke komoditas non perkebunan dan okupasi lahan oleh

masyarakat.

6 Dalam pencapaian indikator kinerja (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai

Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R), terdapat kendala berupa sulitnya

menurunkan Indeks yang Dibayarkan Petani (IB) serta menaikan Indeks yang

Diterima Petani (IT), penentuan dalam sebaran wirausaha bidang perkebunan,

kurang adanya peningkatan wawasan dan pengetahuan tentang kelembagaan,

pemahaman dan penguatan kelembagaan masih lemah, persyaratan jaminan dan

besaran suku bunga. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah melakukan

pembinaan peningkatan kompetensi petani/pekebun agar mampu meningkatkan

produktivitas usahanya serta meningkatkan daya saing produknya.

7 Dalam pencapaian Indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas

Serangan OPT Perkebunan, terdapat kendala berupa luasnya wilayah yang

terindikasi serangan OPT dibandingkan dengan ketersediaan SDM aparatur

pengendalian OPT. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah melakukan

pembagian peran dengan OPD Kabupaten/Kota yang menangani perkebunan, dalam

hal melakukan pengendalian OPT sesuai dengan perwilayahannya.

8 Dalam pencapaian indikator kinerja (8) yaitu Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang

menerapkan sistem jaminan mutu sesuai SNI, terdapat kendala berupa sulitnya

membuktikan adanya keterkaitan antara penerapan sistem mutu dengan peningkatan

kualitas produk yang dihasilkan. Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah perlu

peningkatan pengawasan mutu produk dari lembaga uji mutu sampai ke tingkat unit

usaha.

9 Dalam pencapaian indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor

Produk Perkebunan, terdapat kendala berupa kurangnya daya serap pasar ekspor

terhadap produk perkebunan Jawa Barat, yang diperkirakan akibat promosi serta

pengembangan jejaring pasar yang efektif dan efisien. Adapun alternatif solusi yang

dilakukan adalah meningkatkan promosi produk melalui berbagai event strategis,

serta didukung dengan pengembangan sistem informasi pasar.

3.1.4. Analisis Penggunaan Sumber Daya

Pelaksanaan Program/Kegiatan pembangunan sub sektor perkebunan Jawa

Barat pada hakekatnya memerlukan ketersediaan sumber daya yang tidak sedikit, baik

berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya peralatan maupun

sumber daya keuangan (anggaran pembangunan).

Dari segi pemanfaatan sumber daya alam, seperti sumber daya lahan, air,

tanaman, plasma nutfah dan lain sebagainya, khususnya dalam rangka meningkatkan

produksi dan produktivitas komoditas perkebunan, sejauh ini telah dilakukan secara efektif

dan efisien melalui berbagai upaya, antara lain dengan cara:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

- Melakukan pengaturan/penataan pemanfaatan sumberdaya lahan berdasarkan

tingkat kesesuaian lahannya, yaitu melalui pemetaan kesesuaian lahan perkebunan

Jawa Barat;

- Melakukan pengembangan sumber benih melalui eksplorasi, identifikasi, penilaian

dan penetapan kebun induk terpilih, maupun pohon induk terpilih, inventarisasi

kekayaan plasma nutfah tanaman perkebunan, dan lain sebagainya;

- Mengembangkan lahan-lahan tidur untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya

tanaman perkebunan, melalui upaya perluasan, peremajaan, rehabilitasi serta

pendukungan prasarana perkebunan, seperti pengembangan sumber daya air,

optimasi lahan dan irigasi;

- Melakukan pengembangan kaji terap teknologi budidaya perkebunan dalam rangka

meningkatkan produksi dan produktivitas usaha perkebunan;

- Peningkatan kompetensi SDM aparatur perkebunan, dalam rangka meningkatkan

kinerja OPD dalam mengembangkan produksi dan produktivitas tanaman

perkebunan, pengembangan benih unggul, pengendalian hama penyakit tanaman

perkebunan, serta pegolahan produk perkebunan.

Dari segi pemanfaatan anggaran pembangunan pada tahun 2017 juga dilakukan

penghematan anggaran terkait dengan adanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran

(SILPA) atas belanja-belanja yang secara teknis maupun administratif harus dilakukan

penghematan. Adapun besarnya SILPA pada tahun anggaran 2017 ini adalah

sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

SILPA Total APBD dan APBN Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2017

No Sumber Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) SILPA*)

Rp %

1 2 3 4 5 6

TOTAL 71.097.795.842 62.833.046.831 8.264.749.011 11,62

1 APBD 46.528.993.960 45.214.858.999 1.314.134.961 2,82

Urusan Wajib 13.839.148.960 13.192.785.227 646.363.733 4,67

Urusan Pilihan 32.689.845.000 32.022.073.772 667.771.228 2,04

2 APBN 33.571.503.000 28.063.551.796 5.507.951.204 16,41

a. Tugas Pembantuan

32.529.984.000 27.022.657.708 5.507.326.292 16,93

b. Dekonsentrasi 1.041.519.000 1.040.894.088 624.912 0,06

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

3.1.5. Evaluasi Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Kinerja

Dalam upaya pencapaian target-target kinerja selama tahun 2017 ini, telah

dialokasikan program/kegiatan sebagai berikut:

1 Dalam pencapaian Indikator (1) yaitu prosentase peningkatan produksi rata-rata

komoditas strategis perkebunan, pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan (APBD), dengan rincian

kegiatan:

1) Kegiatan Pengawalan Pelaksanaan Kegiatan Swasembada Gula di Jawa

Barat

2) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Produksi

Tanaman Semusim

3) Kegiatan Bintek Budidaya Tanaman Tahunan

4) Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan Produksi

Tanaman Tahunan

5) Kegiatan Rapat Koordinasi Sarana Produksi

6) Kegiatan Diseminasi Teknologi Tanaman Perkebunan

7) Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan Sarana

Produksi Tanaman Perkebunan

8) Kegiatan DBHCHT Rapat Koordinasi Kegiatan DBHCHT

9) Kegiatan DBHCHT Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau

10) Kegiatan DBHCHT Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan

Budidaya Tanaman Tembakau

11) Kegiatan Bintek Budidaya Tanaman Semusim

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP).

2) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP).

2 Dalam pencapaian indikator (2) yaitu prosentase peningkatan produktivitas rata-rata

komoditas strategis perkebunan, dalam pelaksanaannya didukung oleh

program/kegiatan sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan (APBD), dengan rincian

kegiatan:

1) Kegiatan Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Semusim sesuai Good

Agricultural Practice

2) Kegiatan Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Tahunan sesuai Good

Agricultural Practice

3) Kegiatan Budidaya Tanaman Kenaf

4) Kegiatan Pembinaan Teknis Budidaya Kopi Arabika Java Preanger Ramah

Lingkungan

5) Kegiatan DBHCHT Demplot Tanaman Tembakau

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

6) Kegiatan Demplot Budidaya Tanaman Indigofera

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP).

2) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP).

3 Dalam pencapaian indikator (3) yaitu jumlah ketersediaan benih unggul Komoditas

Strategis, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Pemeliharaan Rutin 13 Kebun Dinas

2) Kegiatan Bintek Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

3) Kegiatan Updating Data Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

4) Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Penangkar Benih

Tanaman Perkebunan

5) Akomodasi Penyaluran Benih

6) Pembenihan Kopi Robusta

7) Pembenihan Tanaman Indigofera

8) Pengadaan Alat dan Bahan Pembenihan Kopi

9) Pembinaan Teknis Pembenihan

10) Penyemaian Benih Kopi Arabika Java Preanger

11) Pemeliharaan Benih Kopi Arabika Java Preanger

12) Pelabelan dan Sertifikasi Benih Kopi Arabika Java Preanger

13) Konsultasi, Koordinasi, Pembinaan Penangkar, Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan

14) Launching dan Distribusi Benih Kopi

15) DBHCHT - Uji Multi Lokasi Varietas Tembakau

16) DBHCHT - Bimtek Penangkar Tanaman Tembakau

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP).

2) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP).

3) Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP)

4 Dalam pencapaian indikator (4) yaitu benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi,

dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan (APBD), dengan rincian

kegiatan :

1) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Kopi Arabika Java

Preanger

2) Kegiatan Sertifikasi Benih Tanaman Tarum

3) Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman

Perkebunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

4) Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pengawasan

Peredaran Benih

5) Kegiatan Pertemuan Teknis Standar Mutu Benih Tanaman Perkebunan

6) Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan

7) Kegiatan DBHCHT Pertemuan Teknis Standar Mutu dan Pengawasan

Peredaran Benih Tembakau

8) Kegiatan DBHCHT Sertifikasi Benih Tanaman Tembakau

9) Kegiatan DBHCHT Pengawasan Benih Tanaman Tembakau

10) Kegiatan DBHCHT Kerjasama Pengujian Mutu dan Pengawasan Benih

Tembakau ke Sulawesi Selatan

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan.

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP).

2) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP).

3) Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP).

5 Dalam pencapaian indikator (5) yaitu prosentase luas minimum eksisting lahan

perkebunan terhadap luas Jawa Barat, dalam pelaksanaannya didukung oleh

program/kegiatan sebagai berikut:

a. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian/Perkebunan (APBD), dengan

rincian kegiatan:

1) Kegiatan DBHCHT Demplot Konservasi Lahan Tembakau

2) Kegiatan DBHCHT Kursus Singkat Peningkatan Daya Dukung Lahan

3) Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan

Berbasis Tanaman Kopi Arabika

4) Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan

berbasis Tanaman Kopi Robusta

5) Kegiatan Demplot Penataan dan Pelestarian Lahan Pengembangan Kopi

Arabika Java Preanger

6) Kegiatan Demplot Prasarana Perkebunan

7) Kegiatan Penanganan Pelestarian DAS Citarum, Cimanuk dan Cipunagara

8) Kegiatan Antisipasi Perubahan Iklim

9) Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan

10) Kegiatan CLTH Sosialisasi Penanaman Kelapa

11) Kegiatan CLTH Pengembangan Kelapa

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)

6 Dalam pencapaian indikator kinerja (6) yaitu Prosentasi Peningkatan Indeks Nilai

Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R), dalam pelaksanaannya didukung oleh

program/kegiatan sebagai berikut:

a. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian/Perkebunan (APBD), dengan

rincian kegiatan:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

1) Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan

2) Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pendukungan Permodalan

Usaha Perkebunan

3) Kegiatan Bimtek Perkebunan

4) Kegiatan Rapat Kerja/Musyawarah Daerah Asosiasi

5) Kegiatan Bimtek Penguatan Kelembagaan

6) Kegiatan PENAS dalam rangka Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha

Perkebunan

7) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penguatan Kelembagaan

Pelaku Usaha Perkebunan

8) Kegiatan Pelatihan Wirausaha Baru Bidang Perkebunan

9) Kegiatan onitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penumbuhan Wirausaha Baru di

Bidang Perkebunan

10) Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM Pelaku

Usaha Perkebunan

11) Kegiatan DBHCHT Rapat Koordinasi / Musyawarah Daerah Asosiasi

12) Kegiatan DBHCHT Peningkatan Wawasan

13) Kegiatan DBHCHT Pelatihan Penguatan Kelembagaan

14) Kegiatan DBHCHT Diseminasi Budidaya dan Pengolahan Tanaman

Tembakau

15) Kegiatan DBHCHT Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM

dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau

16) Kegiatan Pembinaan SDM dan Kelembagaan Poktan/ Gapoktan serta MPIG

Kopi Arabika Java Preanger

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP).

2) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP).

7 Dalam pencapaian Indikator kinerja (7) yaitu Prosentase Penurunan Intensitas

Serangan OPT Perkebunan, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Pencegahan dan Penanggulangan Hama Penyakit Tanaman (APBD),

dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Pertemuan Teknis Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi

PHT

2) Kegiatan Eksplorasi Musuh Alami dan Identifikasi OPT

3) Kegiatan Pengembangan Agens Pengendali Hayati di BPTP

4) Kegiatan Pengembangan Bahan Pestisida Nabati

5) Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan

6) Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengujian dan Pengembangan

Sarana Teknologi PHT

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

7) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi

8) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman T e h

9) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kelapa

10) Kegiatan Penerapan Metode PHT pada Tanaman T e h

11) Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan Data SIMAKIT

12) Kegiatan Monitoring, Koordinasi, dan Evaluasi

13) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Arabika Java Preanger

Ramah Lingkungan

14) Kegiatan DBHCHT Pengendalian OPT Tembakau

15) Kegiatan DBHCHT Pelatihan APH Cair di Universitas Djendral Sudirman

Purwokerto

16) Kegiatan DBHCHT Pelatihan APH Cair di BPTP

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP).

8 Dalam pencapaian indikator kinerja (8) yaitu Jumlah Pelaku Usaha Perkebunan yang

menerapkan sistem jaminan mutu sesuai SNI, dalam pelaksanaannya didukung oleh

program/kegiatan sebagai berikut:

a. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan (APBD),

dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan DBHCHT Pertemuan Pembinaan Mutu Hasil Produk Tembakau

sesuai SNI

2) Kegiatan DBHCHT Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Tembakau

dalam Meningkatkan Daya Saing

3) Kegiatan DBHCHT Pertemuan Pengujian Mutu Produk Tembakau

4) Kegiatan DBHCHT Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi

Pembinaan Mutu Hasil Tembakau

5) Kegiatan Pertemuan Penerapan Sistem Jaminan Mutu Sesuai SNI

6) Kegiatan Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil

7) Kegiatan Sertifikasi Uji Mutu Hasil

8) Kegiatan Penguatan Mutu Hasil Perkebunan

9) Kegiatan Pendataan, Pembinaan, Penataan, Pengembangan dan Monitoring

UPH

10) Kegiatan Rapat Koordinasi Perkebunan Besar

11) Kegiatan Rapat Kemitraan Usaha Perkebunan

12) Kegiatan Sosialisasi Perijinan Usaha Perkebunan

13) Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha

14) Kegiatan CLTH Rapat Pengembangan Pengolahan Gula Merah

15) Kegiatan CLTH Rapat Pengembangan Pengemasan Produk Gula Merah

16) Kegiatan CLTH Peralatan Pengolahan dan Pengemasan Gula Merah

17) Kegiatan CLTH Pembinaan Pengawalan Sosialisasi, Monitoring, dan Evaluasi

Pengembangan Pengolahan Gula Merah di Ciletuh

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

18) Demplot Pembinaan Pengolahan dan Mutu Hasil Kopi Arabika Java Preanger

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (TP).

9 Dalam pencapaian indikator kinerja (9) yaitu Prosentase Peningkatan Volume Ekspor

Produk Perkebunan, dalam pelaksanaannya didukung oleh program/kegiatan

sebagai berikut:

a. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan (APBD),

dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Bandung Tea Festival

2) Kegiatan Jabar Lautan Kopi

3) Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Harga Pasar

4) Kegiatan PENAS dalam rangka Pengembangan Pemasaran Hasil

Perkebunan

5) Kegiatan HPS Tingkat Nasional

6) Kegiatan HPS Tingkat Jawa Barat

7) Kegiatan Road Show de Syukron di BKPP

8) Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Maroko

9) Kegiatan Pembinaan, Sosialisasi, Konsultasi, Monitoring, dan Evaluasi

Kegiatan

10) Kegiatan Partisipasi Pameran Provinsi

11) Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Kazakhstan

12) Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Belgia

13) Kegiatan Promosi Produk Perkebunan di Dalam Negeri (Agrinex, Agro &

Food, Batam Expo, Surabaya Expo)

14) Kegiatan Perbanyakan Buku Kopi

15) Kegiatan Perbanyakan Buku T e h

16) Kegiatan Simposium Kopi Tingkat Jawa Barat

17) Kegiatan Simposium Kopi Tingkat Nasional

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan (APBN), dengan rincian kegiatan:

1) Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (TP).

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2017, bahwa keseluruhan Program

maupun Kegiatan sebagaimana tersebut diatas, secara umum semuanya memiliki

konstribusi yang baik terhadap upaya pencapaian target kinerja yang sudah ditentukan.

Namun demikian dalam jangka ke depan perlu adanya upaya perbaikan substansi pada

masing-masing kegiatan tersebut, agar lebih mengarah pada upaya pencapaian target

kinerjanya, termasuk dengan ketersediaan anggaran yang memadai sesuai dengan target

kinerja yang harus diwujudkan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

3.1.6. Rencana Program dan Kegiatan

Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian indikator kinerja tahun 2017 sebagaimana

telah diuraikan tersebut di atas, serta untuk menjaga kesinambungan pencapaian target

kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018, maka

untuk tahun anggaran 2018 telah direncanakan pelaksanaan program dan kegiatan

sebagai berikut:

APBD 2018:

1. Program Pokok APBD TA. 2018

a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan:

1) Kegiatan Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan;

2) Kegiatan Sertifikasi Benih Tanaman Tarum (Indigofera Zollingeriana);

3) Kegiatan DBHCHT - Sertifikasi Benih Tanaman Tembakau;

4) Kegiatan DBHCHT - Pengawasan Benih Tembakau;

5) Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan;

6) Kegiatan DBHCHT - Pengembangan Teknologi Budidaya Tanaman

Tembakau;

7) Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Tahunan dan Penyegar;

8) Kegiatan Demplot Budidaya Tanaman Indigofera;

9) Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Semusim dan Rempah;

10) Kegiatan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman Perkebunan;

11) Kegiatan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih Tanaman

Perkebunan;

12) Kegiatan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih Tanaman

Perkebunan;

13) Kegiatan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan;

14) Kegiatan DBHCHT - Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan;

b. Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan, dengan kegiatan:

15) Kegiatan DBHCHT - Bimbingan dan Pengawasan Konservasi Lahan

Tembakau;

16) Kegiatan Penyusunan Rancangan Standar Pemanfaatan Sumber Daya

Lahan Kopi Arabika;

17) Kegiatan Optimasi Lahan Kopi Arabika;

18) Kegiatan Identifikasi Kelas Kesesuaian Lahan Kopi Arabika;

19) Kegiatan DBH-CHT Demplot Konservasi lahan Tembakau;

20) Kegiatan DBH-CHT Benchmarking Konservasi Lahan Tembakau;

21) Kegiatan Demplot Prasarana Perkebunan Hasil SID;

22) Kegiatan Penanganan Pelestarian DAS Citarum, DAS Cimanuk dan DAS

Cipunagara;

23) Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

24) Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan di kabupaten / kota

25) Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan di Kab / kota

26) Kegiatan Pengelolaan Modal Untuk kelayakan Usaha Perkebunan

27) Kegiatan Rapat Kerja / Musyawarah Daerah Asosiasi Perkebunan

28) Kegiatan Pelatihan Dinamika Kelompok Tani Perkebunan;

29) Kegiatan Pelatihan Manajemen Kemitraan Budidaya;

30) Kegiatan Pelatihan Strategi Pengembangan Kelompok Produktif (SPKP);

31) Kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dalam rangka Pengutan

Kelembagaan Pelaku Usaha Perekbunan;

32) Kegiatan Peringatan Hari Perkebunan Tingkat Nasional;

33) Kegiatan Monitoring,Evaluasi dan Pelaporan Penguatan kelembagaan

Pelaku Usaha Perkebunan;

34) Kegiatan Pelatihan Wirausaha Baru Bidang Perkebunan T .A.2018;

35) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pelaku Usaha Perkebunan;

36) Kegiatan Pelatihan Fasilitator Daerah (FASDA);

37) Kegiatan DBH-CHT Peningkatan APTI Jabar;

38) Kegiatan DBH-CHT Rapat Koordinasi APTI Jabar;

39) Kegiatan DBH-CHT Pelatihan Dinamika Kelompok Tani Tembakau;

40) Kegiatan DBH-CHT Pelatihan Manajemen Kemitraan Budidaya Tembakau

(PMKB);

41) Kegiatan DBH-CHT Pelatihan Strategi Pengembangan Kelompok Produktif

Tembakau (SPKP);

42) Kegiatan DBH-CHT Diseminasi Teknologi Komoditas Tembakau

43) Kegiatan DBH-CHT Pelatihan Diseminasi Budidaya Tanaman Tembakau

44) Kegiatan DBHCHT Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pemberdayaan

SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau

c. Progam Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman dengan kegiatan:

45) Kegiatan DBH-CHT Pengendalian Organisme Penggangu Tumbuhan pada

Tanaman Tembakau;

46) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Robusta;

47) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Teh;

48) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Karet;

49) Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kelapa;

50) Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT;

51) Kegiatan Monitoring, Koordinasi, dan Evaluasi;

52) Kegiatan Pertemuan Teknis / Nasional / Regional;

53) Kegiatan Perbanyakan Agensia Pengendali Media Cair;

54) Kegiatan Perbanyakan Fungisida Hayati Jenis Trichoderma sp Media

Sekam Kemasan Karung;

55) Kegiatan Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi Pengendalian

Hama Terpadu;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

56) Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan di 8 Kabupaten;

57) Kegiatan Pengembangan Pupuk Organik Cair;

58) Kegiatan Alih Teknologi Perlindungan Tanaman Perkebunan di UPT

Laboratorium Perlindungan Tanaman Dinas Perkebunan Provinsi Bali;

d. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan, dengan

kegiatan:

59) Kegiatan Pengolahan Hasil Tanaman Perkebunan;

60) Kegiatan Pengembangan Usaha Perkebunan;

61) Kegiatan Pemasaran dan Promosi Produk Perkebunan;

62) Kegiatan DBH-CHT Pembinaan Pengolahan Mutu Hasil Produk Tembakau;

2. Program Penunjang APBD TA. 2017

e. Program Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

dengan kegiatan:

63) Kegiatan Penyusunan Renstra 2018 - 2022 Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat;

64) Kegiatan Penyelenggaraan Forum OPD Bidang Perkebunan;

65) Kegiatan Pembinaan Konsultasi dan Sinkronasi Perencanaan Kabupaten /

Kota;

66) Kegiatan FGD Pengembangan Komoditas Perkebunan

67) Kegiatan Penyusunan Renja dan RKA Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat

f. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan:

68) Kegiatan Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur;

69) Kegiatan Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta

Pakaian Aparatur;

g. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan:

70) Kegiatan Penyediaan Barang habis Pakai Kantor;

71) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor;

72) Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor;

73) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor;

74) Kegiatan Penyediaan Barang Pakai Habis Kantor UPTD BPSB TP;

75) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPSB TP;

76) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD

BPSB;

77) Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPSB - TP

78) Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPPB TP;

79) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPPB;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

80) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD

BPPB;

81) Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD BPPB;

82) Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD BPTP;

83) Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD BPTP;

84) Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD

BPTP;

85) Kegiatan Penyediaan Langganan kantor UPTD BPTP

h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan:

86) Kegiatan Rehabilitasi Atap Gedung dan Dak Jaringan Air Kantor Dinas

Perkebunan;

87) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD BPSB - TP;

88) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD BPTP (Revitalisasi

Balai);

89) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD BPPB - TP

i. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan:

90) Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung kantor;

91) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta

Peralatannya;

92) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta

Peralatannya;

93) Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor;

94) Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD

BPSB-TP

95) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPSB -TP;

96) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Besrta

Peralatannya UPTD BPSB - TP;

97) Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPSB - TP;

98) Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD

BPPB - TP;

99) Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPPB - TP;

100) Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPPB - TP;

101) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta

Peralatannya;

102) Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD BPTP

103) Penyediaan Pemeliharaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD BPTP

104) Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya

105) Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD BPTP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

j. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan, dengan kegiatan:

106) Kegiatan Pelaksanaan Penatausahaan Asset Keuangan;

107) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan;

k. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan kegiatan:

108) Kegiatan Pengolahan Data Statistik Perkebunan;

109) Kegiatan Pengumpulan Data Statistik Perkebunan;

110) Kegiatan Workshop Statistik Perkebunan;

111) Kegiatan Validasi Data Angka Tetap Provinsi 2017;

112) Kegiatan Validasi Angka Sementara (ASEM) Tahun 2018;

113) Kegiatan Pengelolaan Website Dinas Perkebunan;

114) Kegiatan Publikasi Data / Informasi Perkebunan;

APBN

1. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan yang difasilitasi dari APBN:

a. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan, dengan

kegiatan:

1) Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP)

2) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (TP)

3) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan (TP)

4) Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah (TP)

5) Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (TP)

6) Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP)

2. Program dan Kegiatan Dekonsentrasi yang difasilitasi dari APBN:

b. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan, dengan kegiatan:

7) Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK);

8) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan (DK).

3.2 Akuntabilitas Anggaran (Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah)

Pelaksanaan Program/Kegiatan pembangunan perkebunan Jawa Barat pada

Tahun 2017 didukung melalui dana APBD maupun APBN. Dalam pelaksanaannya alokasi

anggaran tersebut ada yang terkait langsung dengan upaya pencapaian target kinerja,

ada pula yang berfungsi sebagai penunjang. Adapun uraian anggaran selengkapnya

dijelaskan berikut ini:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

3.2.1 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD

Dalam mewujudkan program/kegiatan pembangunan perkebunan pada tahun

2017 Dinas Perkebunan mendapat Total alokasi APBD sebesar Rp. 46.528.993.960,-

dengan Realisasi keuangan sebesar Rp 45.214.858.999 (97,18%) dan capaian fisiknya

sebesar 99,78%. Data selengkapnya mengenai anggaran dan realisasi APBD 2017

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat TA. 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

TOTAL APBD 65.110.114.400 61.270.253.205 94,10 99,89

BELANJA TIDAK LANGSUNG (GAJI + TUNJ)

18.581.120.440 16.055.394.206 86,40 100,00

TOTAL ANGGARAN (WAJIB + PILIHAN)

46.528.993.960 45.214.858.999 97,18 99,78

TOTAL URUSAN WAJIB 13.839.148.960 13.192.785.227 95,33 99,30

1 Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah

436.000.000 432.158.184 99,12 100,00

1. Kegiatan Forum OPD Bidang Perkebunan

138.000.000 135.000.000 97,83 100,00

2. Kegiatan Penyusunan Renja OPD Bidang Perkebunan

45.000.000 44.960.000 99,91 100,00

3. Kegiatan Penyusunan RKA dan DPA Bidang Perkebunan Tahun 2018 dan DPPA Tahun 2017

40.000.000 40.000.000 100,00 100,00

4. Kegiatan Forum Sinkronisasi Perencanaan Kab/Kota, Provinsi dan Pusat

213.000.000 212.198.184 99,62 100,00

2 Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur

1.265.500.000 1.137.650.150 89,90 96,74

5. Kegiatan Penyelenggaraan Ceramah Kerohanian, Ihsan Tahsin, Instruktur Olah Raga dan Senam

58.000.000 32.000.000 55,17 91,38

6. Kegiatan Outbound Dinas Perkebunan

145.000.000 142.121.400 98,01 100,00

7. Kegiatan Penyediaan Sewa Olah Raga

68.000.000 63.240.000 93,00 100,00

8. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Harian dan Pakaian Olah Raga

337.500.000 329.609.000 97,66 100,00

9. Kegiatan Penyediaan Sarana Diklatpim, Biaya Kursus Singkat, Pelatihan, Seminar, Workshop, dan Bimtek

370.000.000 300.225.000 81,14 85,81

10. Kegiatan Pelaksanaan General Check Up

87.000.000 85.500.000 98,28 100,00

11. Kegiatan Jabar Tolak Kekerasan

200.000.000 184.954.750 92,48 100.00

3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

3.761.100.000 3.480.163.039 92,53 100,00

12. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

18.900.000 18.899.000 99,99 100,00

13. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik

547.708.000 478.916.589 87,44 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

14. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

194.000.000 193.117.800 99,55 100,00

15. Kegiatan Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

16.000.000 16.000.000 100,00 100,00

16. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan

256.000.000 250.869.200 98,00 100,00

17. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

181.000.000 177.722.000 98,19 100,00

18. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

550.492.000 550.086.742 99,93 100,00

19. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir

127.600.000 124.547.450 97,61 100,00

20. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

3.600.000 3.600.000 100,00 100,00

21. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

338.900.000 239.874.620 70,78 100,00

22. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

31.500.000 31.500.000 100,00 100,00

23. Kegiatan Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

12.000.000 12.000.000 100,00 100,00

24. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

45.200.000 45.150.000 99,89 100,00

25. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

52.400.000 41.110.000 78,45 100,00

26. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

118.000.000 117.334.793 99,44 100,00

27. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPTP

10.000.000 10.000.000 100,00 100,00

28. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

12.000.000 12.000.000 100,00 100,00

29. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

410.889.860 399.386.663 97,20 100,00

30. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

60.000.000 60.000.000 100,00 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

31. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

67.610.140 67.000.000 99,10 100,00

32. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

46.800.000 46.800.000 100,00 100,00

33. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BPBTP

132.500.000 132.500.000 100,00 100,00

34. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

9.000.000 9.000.000 100,00 100,00

35. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

286.617.030 218.309.182 76,17 100,00

36. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

70.386.824 70.350.000 99,95 100,00

37. Kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

41.573.176 39.450.000 94,89 100,00

38. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

49.440.000 44.264.000 89,53 100,00

39. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

63.982.970 63.375.000 99,05 100,00

40. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir Balai dan Sub Unit Pelayanan UPTD BSPMB

7.000.000 7.000.000 100,00 100,00

4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.599.698.960 2.510.907.003 96,58 99,50

41. Kegiatan Penyediaan Honor Barang dan Jasa

18.400.000 18.400.000 100,00 100,00

42. Kegiatan Penyediaan Dekorasi dan Desain Interior

81.600.000 80.000.000 98,04 100,00

43. Kegiatan Penyediaan Plakat/Vandel/Piala/Cinderamata/Karangan Bunga/Souvenir

60.750.000 59.283.000 97,59 100,00

44. Kegiatan Penyediaan Pengadaan Almari

45.000.000 43.560.000 96,80 100,00

45. Kegiatan Penyediaan Alat Pendingin Ruangan

36.000.000 35.017.400 97,27 100,00

46. Kegiatan Penyediaan Radio SSB

37.500.000 36.685.000 97,83 100,00

47. Kegiatan Honorarium Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa BPTP Disbun Jabar

32.200.000 31.200.000 96,89 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

48. Kegiatan Perbaikan Perpustakaan UPTD BPTP Disbun Jabar

100.000.000 98.255.000 98,26 100,00

49. Kegiatan Perbaikan Kamar Mandi Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

90.756.960 89.315.000 98,41 100,00

50. Kegiatan Pengaspalan Halaman Kantor Bagian Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

100.000.000 96.490.000 96,49 100,00

51. Kegiatan Rehabilitasi Kantor Sub Unit Perlintan UPTD BPTP Disbun Jabar

75.000.000 73.704.000 98,27 100,00

52. Kegiatan Pemasangan Paving Block Kantor Sub Unit UPTD BPTP Disbun Jabar

87.410.000 86.126.000 98,53 100,00

53. Kegiatan Rehabilitasi Mess Bagian Bawah UPTD BPTP Disbun Jabar

100.000.000 97.088.000 97,09 100,00

54. Kegiatan Perbaikan Kirmir Saluran Air UPTD BPTP Disbun Jabar

100.000.000 98.998.000 99,00 100,00

55. Kegiatan Penyediaan Mesin Pengukus Nimba UPTD BPTP Disbun Jabar

67.300.000 62.750.000 93,24 100,00

56. Kegiatan Penyediaan Mesin Pengolah Minyak Nimba UPTD BPTP Disbun Jabar

82.300.000 80.100.000 97,33 100,00

57. Kegiatan Penyediaan Ruangan Pengolahan APH dan Pesnab UPTD BPTP Disbun Jabar

75.000.000 74.021.000 98,69 100,00

58. Kegiatan Penyediaan Rak Arsip UPTD BPTP Disbun Jabar

38.382.000 37.604.000 97,97 100,00

59. Kegiatan Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa UPTD BPBTP

34.500.000 34.500.000 100,00 100,00

60. Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Jalan Produksi Kebun Dinas Sukahurip UPTD BPBTP

75.000.000 74.505.500 99,34 100,00

61. Kegiatan Konstruksi Jalan Masuk Kantor UPTD BPBTP

75.000.000 65.368.234 87,16 100,00

62. Kegiatan Penataan dan Penyediaan Saluran Air di Kebun Dinas Pangkalan UPTD BPBTP

76.800.000 66.852.500 87,05 100,00

63. Kegiatan Pembangunan Mushola dan Tempat Wudhu di Kebun Dinas Sukajadi dan Lengkong UPTD BPBTP

75.000.000 65.364.000 87,15 100,00

64. Kegiatan Renovasi dan Rehabilitasi Gudang Kebun Dinas Gekbrong UPTD BPBTP

50.000.000 43.311.500 86,62 100,00

65. Kegiatan Renovasi/Rehabilitasi Rumah Penjaga Kebun Dinas Sindanglaya UPTD BPBTP

50.000.000 48.740.519 97,48 100,00

66. Kegiatan Renovasi/Rehabilitasi Rumah Kassa UPTD BPBTP

115.900.000 115.900.000 100,00 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

67. Kegiatan Penyediaan Meja dan Kursi Kerja UPTD BPBTP

50.000.000 49.650.000 99,30 100,00

68. Kegiatan Pengadaan Kursi Rapat BPBTP

50.000.000 49.250.000 98,50 100,00

69. Kegiatan Pengadaan Sofa UPTD BPBTP

42.300.000 41.750.000 98,70 100,00

70. Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kulturjaringan BPBTP/ Alat Laboratorium UPTD BPBTP

100.000.000 97.914.250 97,91 100,00

71. Kegiatan Konstruksi Rumah Dinas UPTD BPBTP

75.000.000 65.773.000 87,70 100,00

72. Kegiatan Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa UPTD BSPMB

23.000.000 17.300.000 75,22 80,00

73. Kegiatan Penyediaan AC UPTD BSPMB

20.300.000 19.742.700 97,25 100,00

74. Kegiatan Penyediaan Peralatan Laboratorium UPTD BSPMB

17.400.000 17.382.000 99,90 100,00

75. Kegiatan Penyediaan Pemagaran Korwil Cianjur – UPTD BSPMB

50.000.000 49.818.500 99,64 100,00

76. Kegiatan Pembuatan Mushola SUP Cianjur – UPTD BSPMB

77.300.000 76.885.800 99,46 100,00

77. Kegiatan Pembuatan Tanki Air Korwil Cianjur – UPTD BSPMB

40.000.000 39.810.600 99,53 100,00

78. Kegiatan Pemasangan Paving Block Korwil Tasikmalaya – UPTD Tasikmalaya

50.000.000 49.720.600 99,44 100,00

79. Kegiatan Penyediaan Pemasangan Kanopi dan Papan Nama UPTD BSPMB

117.300.000 116.007.200 98,90 100,00

80. Kegiatan Pembuatan Garasi UPTD BSPMB

107.300.000 106.763.700 99,50 100,00

5 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

4.256.850.000 4.140.604.334 97,27 99,38

81. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional

484.263.888 464.059.300 95,83 97,52

82. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

1.044.486.112 1.014.651.291 97,14 100,00

83. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor

106.200.000 94.685.000 89,16 100,00

84. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor UPTD BPTP

431.000.000 429.175.000 99,58 100,00

85. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional UPTD BPTP

176.800.000 168.200.000 95,14 100,00

86. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor UPTD BPTP

394.600.000 365.900.000 92,73 100,00

87. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor UPTD BPBTP

767.224.860 767.221.640 100,00 100,00

88. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Operasional UPTD BPBTP

101.275.140 92.774.400 91,61 95,06

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

89. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor UPTD BPBTP

38.000.000 38.000.000 100,00 100,00

90. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor UPTD BSPMB

547.000.000 542.318.903 99,14 100,00

91. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Operasional UPTD BSPMB

82.000.000 79.618.800 97,10 100,00

92. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor UPTD BSPMB

84.000.000 84.000.000 100,00 100,00

6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

470.900.000 469.657.017 99,74 100,00

93. Kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

50.000.000 49.520.000 99,04 100,00

94. Kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

14.500.000 14.500.000 100,00 100,00

95. Kegiatan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

14.500.000 14.500.000 100,00 100,00

96. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

171.000.000 170.723.000 99,84 100,00

97. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

46.500.000 46.500.000 100,00 100,00

98. Kegiatan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

38.000.000 37.601.600 98,95 100,00

99. Kegiatan Pelaksanaan Penatausahaan Asset Keuangan

136.400.000 136.312.417 99,94 100,00

7 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

1.049.100.000 1.021.645.500 97,38 99,51

100. Kegiatan Workshop Statistik Perkebunan

24.600.000 24.500.000 99,59 100,00

101. Kegiatan Pengumpulan Data Statistik

141.000.000 140.580.000 99,70 100,00

102. Kegiatan Validasi Angka Tetap Provinsi 2016

47.000.000 46.500.000 98,94 100,00

103. Kegiatan Validasi Angka Sementara Provinsi 2017

65.700.000 63.200.000 96,19 100,00

104. Kegiatan Forum Validasi Data Statistik Nasional

35.000.000 35.000.000 100,00 100,00

105. Kegiatan Pengelolaan Website Dinas Perkebunan

82.000.000 80.064.000 97,64 100,00

106. Kegiatan Publikasi Data/Informasi Perkebunan

40.000.000 36.400.000 91,00 100,00

107. Kegiatan Pengolahan Data Statistik

159.000.000 158.900.500 99,94 100,00

108. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Teknis

141.800.000 134.560.000 94,89 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

Penyusunan Data/Informasi Tembakau Jawa Barat

109. Kegiatan DBHCHT – Benchmarking Data/Informasi Tembakau ke NTB

228.000.000 221.857.000 97,31 100,00

110. Kegiatan DBHCHT – Penyusunan Buku Tembakau Jawa Barat

85.000.000 80.084.000 94,22 94,59

TOTAL URUSAN PILIHAN 32.689.845.000 32.022.073.772 97,96 99,72

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

20.735.675.000 20.364.310.288 98,21 100,00

111. Kegiatan Pemeliharaan Rutin 13 Kebun Dinas

500.000.000 500.000.000 100,00 100,00

112. Kegiatan Bintek Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

188.250.000 188.250.000 100,00 100,00

113. Kegiatan Updating Data Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

63.100.000 63.100.000 100,00 100,00

114. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan

100.000.000 100.000.000 100,00 100,00

115. Kegiatan Akomodasi Penyaluran Benih

100.000.000 99.990.000 99,99 100,00

116. Kegiatan Pembenihan Kopi Robusta

762.500.000 691.360.400 90,67 100,00

117. Kegiatan Pembenihan Tanaman Indigofera

500.000.000 498.528.500 99,71 100,00

118. Kegiatan Pengadaan Alat dan Bahan Pembenihan Kopi

5.686.910.000 5.539.118.600 97,40 100,00

119. Kegiatan Pembinaan Teknis Pembenihan

52.050.000 52.050.000 100,00 100,00

120. Kegiatan Penyemaian Benih Kopi Arabika Java Preanger

1.275.000.000 1.274.739.840 99,98 100,00

121. Kegiatan Pemeliharaan Benih Kopi Arabika Java Preanger

3.948.540.000 3.948.537.400 100,00 100,00

122. Kegiatan Pelabelan dan Sertifikasi Benih Kopi Arabika Java Preanger

325.000.000 319.998.950 98,46 100,00

123. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Pembinaan Penangkar, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

675.000.000 675.000.000 100,00 100,00

124. Kegiatan Launching dan Distribusi Benih Kopi

720.000.000 713.380.000 99,08 100,00

125. Kegiatan DBHCHT – Uji Multi Lokasi Varietas Tembakau

277.500.000 270.363.000 97,43 100,00

126. Kegiatan DBHCHT – Bintek Penangkar Benih Tanaman Tembakau

220.000.000 219.984.840 99,99 100,00

127. Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Kopi Arabika Java Preanger

250.000.000 245.224.878 98,09 100,00

128. Kegiatan Sertifikasi Benih Tanaman Tarum (Indigofera Zollingeriana)

442.500.000 410.075.077 92,67 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

129. Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan

88.000.000 87.400.000 99,32 100,00

130. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pengawasan Peredaran Benih

340.000.000 327.005.673 96,18 100,00

131. Kegiatan Pertemuan Teknis Standar Mutu Benih Tanaman Perkebunan

88.000.000 87.500.000 99,43 100,00

132. Kegiatan Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan

715.000.000 694.989.540 97,20 100,00

133. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Teknis Standar Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau

144.000.000 139.880.000 97,14 100,00

134. Kegiatan DBHCHT – Sertifikasi Benih Tanaman Tembakau

153.500.000 151.780.000 98,88 100,00

135. Kegiatan DBHCHT – Pengawasan Benih Tanaman Tembakau

97.500.000 96.840.000 99,32 100,00

136. Kegiatan DBHCHT – Kerjasama Pengujian Mutu dan Pengawasan Benih Tembakau ke Sulawesi Selatan

84.050.000 83.185.000 98,97 100,00

137. Kegiatan Pengawalan Pelaksanaan Kegiatan Swasembada Gula di Jawa Barat

55.000.000 55.000.000 100,00 100,00

138. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Produksi Tanaman Semusim

75.000.000 74.974.600 99,97 100,00

139. Kegiatan Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Semusim sesuai Good Agricultural Practice (GAP)

150.000.000 131.580.000 87,72 100,00

140. Kegiatan Penerapan Teknis Budidaya Tanaman Tahunan sesuai Good Agricultural Practice (GAP)

148.000.000 147.893.000 99,93 100,00

141. Kegiatan Bintek Budidaya Tanaman Tahunan

96.400.000 90.150.000 93,52 100,00

142. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Produksi Tanaman Tahunan

100.000.000 99.733.000 99,73 100,00

143. Kegiatan Budidaya Tanaman Kenaf

198.000.000 190.065.890 95,99 100,00

144. Kegiatan Rapat Koordinasi Sarana Produksi

50.000.000 50.000.000 100,00 100,00

145. Kegiatan Diseminasi Teknologi Tanaman Perkebunan

48.000.000 48.000.000 100,00 100,00

146. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman Perkebunan

75.000.000 74.997.400 100,00 100,00

147. Kegiatan Pembinaan Teknis Budidaya Kopi Arabika Java Preanger Ramah LIngkungan

492.000.000 489.979.600 99,59 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

148. Kegiatan DBHCHT – Rapat Koordinasi Kegiatan DBHCHT

16.000.000 16.000.000 100,00 100,00

149. Kegiatan DBHCHT – Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman Tembakau

63.500.000 63.400.000 99,84 100,00

150. Kegiatan DBHCHT – Demplot Tanaman Tembakau

225.000.000 221.630.000 98,50 100,00

151. Kegiatan DBHCHT – Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau

196.500.000 195.579.500 99,53 100,00

152. Kegiatan Demplot Budidaya Tanaman Indigofera

888.500.000 875.170.600 98,50 100,00

153. Kegiatan Bintek Budidaya Tanaman Semusim

62.375.000 61.875.000 99,20 100,00

9. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian/ Perkebunan

5.635.850.000 5.608.375.800 99,51 100,00

154. Kegiatan DBHCHT – Demplot Konservasi Lahan Tembakau

289.000.000 288.980.000 99,99 100,00

155. Kegiatan DBHCHT – Kursus Singkat Peningkatan Daya Dukung Lahan

200.000.000 200.000.000 100,00 100,00

156. Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis Tanaman Kopi Arabika

250.000.000 249.630.000 99,85 100,00

157. Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis Tanaman Kopi Robusta

250.000.000 249.465.000 99,79 100,00

158. Kegiatan Demplot Penataan dan Pelestarian Lahan Pengembangan Kopi Arabika Java Preanger

500.000.000 500.000.000 100,00 100,00

159. Kegiatan Demplot Prasarana Perkebunan

300.000.000 290.988.000 97,00 100,00

160. Kegiatan Penanganan Pelestarian DAS Citarum, Cimanuk, dan Cipunagara

390.000.000 381.365.000 97,79 100,00

161. Kegiatan Antisipasi Perubahan Iklim

100.000.000 100.000.000 100,00 100,00

162. Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan

94.000.000 88.900.000 94,57 100,00

163. Kegiatan CLTH – Sosialisasi Penanaman Kelapa

28.000.000 28.000.000 100,00 100,00

164. Kegiatan CLTH – Pengembangan Kelapa

170.000.000 169.550.000 99,74 100,00

165. Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan

100.000.000 100.000.000 100,00 100,00

166. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pendukungan Permodalan Usaha Perkebunan

40.000.000 39.740.000 99,35 100,00

167. Kegiatan Bimtek Perkebunan

157.500.000 157.500.000 100,00 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

168. Kegiatan Rapat Kerja/Musyawarah Daerah Asosiasi

50.000.000 50.000.000 100,0 100,00

169. Kegiatan Bintek Penguatan Kelembagaan

86.500.000 86.500.000 100,00 100,00

170. Kegiatan PENAS dalam rangka Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

53.100.000 53.100.000 100,00 100,00

171. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

120.000.000 120.000.000 100,00 100,00

172. Kegiatan Pelatihan Wirausaha Baru bidang Perkebunan

1.572.000.000 1.570.635.000 99,91 100,00

173. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Penumbuhan Wirausaha Baru di Bidang Perkebunan

180.000.000 179.365.000 99,65 100,00

174. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM Pelaku Usaha Perkebunan

30.000.000 28.980.000 96,60 100,00

175. Kegiatan DBHCHT – Rapat Koordinasi/Musyawarah Daerah Asosiasi

34.000.000 34.000.000 100,00 100,00

176. Kegiatan DBHCHT – Peningkatan Wawasan

63.750.000 63.677.800 99,89 100,00

177. Kegiatan DBHCHT – Pelatihan Penguatan Kelembagaan

228.000.000 228.000.000 100,00 100,00

178. Kegiatan DBHCHT – Diseminasi Budidaya dan Pengolahan Tanaman Tembakau

91.000.000 91.000.000 100,00 100,00

179. Kegiatan DBHCHT – Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pemberdayaan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau

59.000.000 59.000.000 100,00 100,00

180. Kegiatan Pembinaan SDM dan Kelembagaan Poktan/Gapoktan serta MPIG Kopi Arabika Java Preanger

200.000.000 200.000.000 100,00 100,00

10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman

1.830.300.000 1.798.121.896 98,24 100,00

181. Kegiatan Pertemuan Teknis Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi PHT

61.600.000 59.210.560 96,12 100,00

182. Kegiatan Eksplorasi Musuh Alami dan Identifikasi OPT

17.000.000 16.895.000 99,38 100,00

183. Kegiatan Pengembangan Agens Pengendali Hayati di BPTP

68.000.000 67.446.236 99,19 100,00

184. Kegiatan Pengembangan Bahan Pestisida Nabati (Nimba)

35.000.000 34.840.000 99,54 100,00

185. Kegiatan Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan

210.000.000 209.981.700 99,99 100,00

186. Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

10.000.000 10.000.000 100,00 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi PHT

187. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi

81.000.000 78.270.000 96,63 100,00

188. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Teh

81.000.000 79.228.000 97,81 100,00

189. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kelapa

45.000.000 44.300.000 98,44 100,00

190. Kegiatan Penerapan Metode PHT pada Tanaman Teh

85.000.000 82.935.000 97,57 100,00

191. Kegiatan Pembinaan dan Pelaporan Data SIMAKIT

180.000.000 178.990.000 99,44 100,00

192. Kegiatan Monitoring, Koordinasi, dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Teknologi PHT

99.000.000 96.890.500 97,87 100,00

193. Kegiatan Pengendalian OPT pada Tanaman Kopi Arabika Java Preanger Ramah Lingkungan

500.000.000 491.776.400 98,36 100,00

194. Kegiatan DBHCHT – Pengendalian OPT Tembakau

184.500.000 176.194.500 95,50 100,00

195. Kegiatan DBHCHT – Pelatihan APH Cair di Universitas Djendral Sudirman Purwokerto

117.200.000 116.452.000 99,36 100,00

196. Kegiatan DBHCHT – Pelatihan APH Cair di BPTP

56.000.000 54.712.000 97,70 100,00

11. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan

4.488.020.000 4.251.265.788 94,72 98,86

197. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Pembinaan Mutu Hasil Produk Tembakau sesuai SNI

275.000.000 275.000.000 100,00 100,00

198. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Tembakau dalam Meningkatkan Daya Saing

21.800.000 21.800.000 100,00 100,00

199. Kegiatan DBHCHT – Pertemuan Pengujian Mutu Produk Tembakau

21.800.000 21.800.000 100,00 100,00

200. Kegiatan DBHCHT – Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Mutu Hasil Tembakau

181.600.000 181.547.000 99,97 100,00

201. Kegiatan Pertemuan Penerapan Sistem Jaminan Mutu sesuai SNI

22.000.000 22.000.000 100,00 100,00

202. Kegiatan Pertemuan Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil

57.000.000 57.000.000 100,00 100,00

203. Kegiatan Sertifikasi Uji Mutu Hasil

46.800.000 23.220.000 49,62 60,00

204. Kegiatan Penguatan Mutu Hasil Perkebunan

315.000.000 299.510.000 95,08 100,00

205. Kegiatan Pendataan, Pembinaan, Penataan,

100.000.000 99.945.000 99,95 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

Pengembangan dan Monitoring UPH

206. Kegiatan Bandung Tea Festival

300.000.000 290.650.000 96,88 100,00

207. Kegiatan Jabar Lautan Kopi

300.000.000 297.200.000 99,07 100,00

208. Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Data Harga Pasar

130.020.000 130.020.000 100,00 100,00

209. Kegiatan PENAS dalam rangka Pengembangan Pemasaran Hasil Perkebunan

12.000.000 12.000.000 100,00 100,00

210. Kegiatan HPS Tingkat Nasional

24.000.000 24.000.000 100,00 100,00

211. Kegiatan HPS Tingkat Jawa Barat

12.000.000 12.000.000 100,00 100,00

212. Kegiatan Road Show de Syukron di BKPP

36.000.000 36.000.000 100,00 100,00

213. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Maroko

160.000.000 118.948.000 74,34 100,00

214. Kegiatan Pembinaan, Sosialisasi, Konsultasi, Monitoring, dan Evaluasi Kegiatan

95.000.000 94.705.800 99,69 100,00

215. Kegiatan Partisipasi Pameran Luar Provinsi

10.000.000 9.993.000 99,93 100,00

216. Kegiatan Rapat Koordinasi Perkebunan Besar

22.300.000 22.300.000 100,00 100,00

217. Kegiatan Rapat Kemitraan Usaha Perkebunan

22.300.000 22.300.000 100,00 100,00

218. Kegiatan Sosialisasi Perijinan Usaha Perkebunan

22.400.000 22.400.000 100,00 100,00

219. Kegiatan Konsultasi, Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pembinaan Usaha

50.000.000 49.910.000 99,82 100,00

220. Kegiatan CLTH – Rapat Pengembangan Pengolahan Gula Merah

32.000.000 32.000.000 100,00 100,00

221. Kegiatan CLTH – Rapat Pengembangan Pengemasan Produk Gula Merah

32.000.000 32.000.000 100,00 100,00

222. Kegiatan CLTH – Peralatan Pengolahan dan Pengemasan Gula Merah

50.000.000 49.420.000 98,84 100,00

223. Kegiatan CLTH – Pembinaan Pengawalan Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Pengolahan Gula Merah di Ciletuh

32.000.000 31.965.000 99,89 100,00

224. Kegiatan Demplot Pembinaan Pengolahan dan Mutu Hasil Kopi Arabika Java Preanger

750.000.000 696.775.000 92,90 100,00

225. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Kazakstan

215.000.000 211.894.748 98,56 100,00

226. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan ke Belgia

240.000.000 193.950.600 80,81 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Keuangan

Realisasi Fisik (%)

(Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

227. Kegiatan Promosi Produk Perkebunan di Dalam Negeri (Agrinex, Agro & Food, Batam Expo, Surabaya Expo)

450.000.000 427.691.640 95,04 100,00

228. Kegiatan Perbanyakan Buku Kopi

200.000.000 193.600.000 96,80 100,00

229. Kegiatan Perbanyakan Buku Teh

50.000.000 38.720.000 77,44 100,00

230. Kegiatan Simposium Kopi Tingkat Jawa Barat

100.000.000 99.000.000 99,00 100,00

231. Kegiatan Simposium Kopi Tingkat Nasional

100.000.000 100.000.000 100,00 100,00

3.2.2. Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN

Pada Tahun Anggaran 2017 dana APBN yang diterima Dinas Perkebunan

disalurkan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Satker 05), dengan klasifikasi berupa

Dana Tugas Pembantuan (TP) dan Dana Dekonsentrasi (DK).

Dana Tugas Pembantuan APBN yang diterima Dinas Perkebunan adalah

sebesar Rp 32.529.984.000,-, dengan realisasi sebesar Rp 27.022.657.708,- atau sekitar

83,07 % dengan realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan Dana Dekonsentrasi (DK) yang

diterima Dinas Perkebunan adalah sebesar Rp 1.041.519.000,-, dengan realisasi sebesar

Rp 1.040.894.088,- atau sekitar 99,94%, dengan realisasi fisik sebesar 100%. Secara

keseluruhan dana APBN yang diterima Tahun 2017 adalah sebesar Rp 33.571.503.000,-

dengan realisasi sebesar Rp 28.063.551.796 atau sebesar 91,51% dengan realisasi

fisiknya sebesar 100%.

Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran APBN melalui Dana Tugas Pembantuan

(TP) dan Dana Dekonsentrasi (DK) sub sektor perkebunan Jawa Barat Tahun 2017

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Pagu dan Realisasi Program/Kegiatan APBN Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat TA. 2017

PROGRAM/ KEGIATAN/

URAIAN Jumlah

Anggaran Realisasi Keuangan Realisasi

(Rp) (%) (Fisik)

1 2 3 4 5

Satker Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (05) Ditjen Perkebunan

33.571.503.000 28.063.551.796 91,51 100,00

Program Peningkatan Produksi

Dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

32.529.984.000 27.022.657.708 83,07 100,00

1 Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar (TP)

14.926.060.000 11.152.752.032 74,72 100,00

2 Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan

(TP)

653.050.000 614.650.660 94,12 100,00

3 Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perkebunan (TP)

657.600.000 598.810.560 91,06 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

PROGRAM/ KEGIATAN/ URAIAN

Jumlah Anggaran

Realisasi Keuangan Realisasi

(Rp) (%) (Fisik)

1 2 3 4 5

4 Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim dan

Rempah (TP)

9.194.782.000 8.159.449.547 88,74 100,00

5 Kegiatan Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan

3.583.540.000 3.275.355.560 91,40 100,00

6 Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (TP)

3.514.952.000 3.221.102.013 91,64 100,00

Program Peningkatan Produksi

Dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

1.041.519.000 1.040.894.088 99,94 100,00

7 Kegiatan Dukungan Perlindungan Perkebunan (DK)

27.140.000 27.028.726 99,59 100,00

8 Kegiatan Dukungan

Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan (DK)

784.120.000 783.649.528 99,94 100,00

9 Kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan (DK)

230.259.000 230.259.000 100,00 100,00

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

BAB IV

PENUTUP

Visi Dinas Perkebunan yang dituangkan dalam Renstra Tahun 2013-2018 yaitu

“Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju, Sejahtera

dan Berdaya Saing”, telah dijabarkan kedalam 3 Misi dengan 3 tujuan, 7 Sasaran

Strategis, 9 Indikator Sasaran Strategis, 9 Strategi, 9 Kebijakan, 11 Program dan 45

Kegiatan APBD, dan 3 Program dengan 22 Kegiatan APBN, dengan struktur indikator

kinerja sebagai berikut:

Misi I: Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan,

dengan tujuan:

1. Meningkatkan Ketersediaan Produk Perkebunan Secara Optimal Dan Berkualitas,

dengan sasaran strategis:

a. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan; dengan

indikator sasaran:

1) Prosentase peningkatan produksi rata-rata komoditas strategis perkebunan;

2) Prosentase peningkatan produktivitas rata-rata komoditas strategis

perkebunan;

b. Meningkatnya Ketersediaan Benih Unggul Bersertifikat, dengan indikator

sasaran:

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul komoditas

strategis;

4) Prosentase peningkatan benih tanaman perkebunan yang tersertifikasi;

Misi II: Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara

Berkelanjutan, dengan tujuan:

2. Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan, dengan

sasaran strategis:

c. Terkendalinya sumber daya lahan perkebunan, dengan indikator sasaran:

5) Prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap luas Jawa

Barat

d. Meningkatnya kesejahteraan petani perkebunan, dengan indikator sasaran:

6) Prosentasi peningkatan indeks nilai tukar petani perkebunan rakyat (NTP-R)

e. Menurunnya intensitas serangan OPT Perkebunan, dengan indikator sasaran:

7) Prosentase penurunan intensitas serangan opt perkebunan

Misi III: Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan,

dengan tujuan:

3. Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan, dengan sasaran strategis:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

f. Meningkatnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai SNI;

8) Prosentase peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI

g. Meningkatnya Volume Ekspor Produk Perkebunan.

9) Prosentase Peningkatan Volume Ekspor Produk Perkebunan

Perwujudan indikator sasaran kinerja tersebut dalam pelaksanaannya difasilitasi

melalui 2 (dua) sumber anggaran, yaitu dari dana APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.

46.528.993.960,- yang dijabarkan kedalam 11 (sebelas) Program dengan 231 (dua ratus

tiga puluh satu) kegiatan, serta dari dana APBN sebesar Rp. 33.571.503.000,- yang

dijabarkan kedalam 1 (satu) Program dan 9 (sembilan) Kegiatan.

Adapun realisasi anggaran tersebut untuk dana APBD adalah sebesar Rp

45.214.858.999 (97,18%) dan capaian fisiknya sebesar 99,78%. Sedangkan realisasi

dana APBN adalah sebesar Rp 28.063.551.796 atau sebesar 91,51% dengan realisasi

fisiknya sebesar 100%.

Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran Stratejik, diperoleh

gambaran sebagai berikut:

1. Hasil pengukuran perbandingan antara target dan realisasi indikator kinerja 2017

yang diperjanjikan, diperoleh nilai rata-rata sebesar 100,98%.

2. Hasil pengukuran perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2017 dengan tahun

2016, diperoleh nilai rata-rata sebesar 104,69%.

3. Hasil pengukuran pencapaian target indikator kinerja Renstra berdasarkan hasil

capaian sampai dengan tahun 2017 atau tahun keempat Renstra, diperoleh nilai rata-

rata sebesar 81,26%, artinya bahwa target akhir Renstra pada tahun 2018 cukup

optimis untuk tercapai secara optimal (>100%).

4. Hasil pengukuran perbandingan capaian kinerja tahun 2017 dengan capaian kinerja

Nasional, diperoleh gambaran bahwa secara keseluruhan capaian indikator provinsi

memiliki kesetaraan nilai yang wajar terhadap capaian kinerja Nasional dengan total

nilai sebesar 93,82%, dimana beberapa capaian indikator provinsi mampu melebihi

capaian indikator kinerja nasional.

Kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan sub sektor

perkebunan selama tahun 2017 umumnya bersifat teknis dan non teknis, antara lain

berupa:

- Masih belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan paket teknologi budidaya

komoditas perkebunan;

- Masih terbatasnya kebun sumber benih bina dan nonbina untuk pengembangan

produksi benih berkualitas yang dibutuhkan para pelaku usaha perkebunan di Jawa

Barat.

- Masih tingginya alih fungsi lahan dan alih komoditas serta Gangguan Usaha

Perkebunan

- Masih belum optimalnya capaian kinerja SDM dan Kelembagaan pelaku usaha

perkebunan;

- Masih luasnya wilayah yang terindikasi serangan Organisme Pengganggu Tanaman;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

- Masih belum optimalnya penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai

SNI;

- Masih rendahnya volume ekspor produk perkebunan Jawa Barat.

Berbagai kendala/permasalahan tersebut solusinya terus diupayakan melalui

peningkatan koordinasi dan konsultasi antar unit kerja terkait, serta peningkatan kualitas

pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan ketersediaan dan sumber daya yang

dimiliki.