hipermetropi 22

13
c. Pemeriksaan fisik 1) Keadaan umum klien : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda-tanda vital : Suhu : 37,5 0 c Nadi : 100 X/Menit Pernafasan : 20 X/Menit Tekanan darah : 120/80 mmHg 2) Sistem pernafasan Bentuk hidung simetris, tidak terdapat sekret, mukosa hidung kering, tidak ada nyeri tekan pada hidung, tidak ada pernapasan cuping hidung, bentuk leher simetris, tidak ada benjolan atau massa, bentuk dada simetris, pernapasan 20 X/Menit, tidak terdengar suara napas tambahan, tidak ada retraksi otot - otot dada. 3) Sistem kardiovaskuler Bunyi jantung reguler, perkusi jantung pekak, palpasi denyut nadi terdengar atau teraba jelas 100 X/Menit, tekanan darah 120/80 mmHg CRT<2 detik, tidak ada pembesaran area jantung. 4) Sistem perncernaan Bentuk lembap, tidak ada stomatitis, jumlah gigi lengkap (32), lidah bebas bergerak, refleks menelan baik, terdengar peristaltik usus 8x/menit, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak teraba pembesaran hepar dan lien, terdengar bunyi timpani. 5) Sistem indra Mata

Upload: achakasim

Post on 03-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hipermetropi

TRANSCRIPT

Page 1: hipermetropi 22

c.       Pemeriksaan fisik

1)      Keadaan umum klien : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda vital :

Suhu : 37,50 c

Nadi : 100 X/Menit

Pernafasan : 20 X/Menit

Tekanan darah : 120/80 mmHg

2)      Sistem pernafasan

Bentuk hidung simetris, tidak terdapat sekret, mukosa hidung kering, tidak ada nyeri tekan pada

hidung, tidak ada pernapasan cuping hidung, bentuk leher simetris, tidak ada benjolan atau

massa, bentuk dada simetris, pernapasan 20 X/Menit, tidak terdengar suara napas tambahan,

tidak ada retraksi otot - otot dada.

3)      Sistem kardiovaskuler

Bunyi jantung reguler, perkusi jantung pekak, palpasi denyut nadi terdengar atau teraba jelas 100

X/Menit, tekanan darah 120/80 mmHg CRT<2 detik, tidak ada pembesaran area jantung.

4)      Sistem perncernaan

Bentuk lembap, tidak ada stomatitis, jumlah gigi lengkap (32), lidah bebas bergerak, refleks

menelan baik, terdengar peristaltik usus 8x/menit, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak

teraba pembesaran hepar dan lien, terdengar bunyi timpani.

5)      Sistem indra

Mata

Kesulitan membaca tulisan dengan huruf yang kecil, menjauhkan bacaan pada saat membaca ,

mampu membedakan warna, bisa menggerakan bola mata kesegala arah, mata tampak bersih,

tidak ada nyeri tekan.

Hidung

-          Mampu membedakan berbagai macam aroma.

-          Tidak ada sekret.

Telinga

-          Tampak simetris, tidak terdapat udem telinga, tidak ada sekret dan bau pada telinga, mampu

membedakan bunyi, Telinga tampak bersih, tidak ada nyeri tekan pada telinga.

Page 2: hipermetropi 22

6)      Sistem saraf

-          Nervus I (olvactorius) : Fungsi penciuman baik.

-          Nervus II ( Optikus ) : Penglihatan kabur saat melihat

dekat.

-          Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, troklearis, abdusen ) :

fungsi kontraksi terhadap

cahaya baik.

-          Nervus V (Trigeminus) : Dapat merasakan usapan

-          Nervus VII (fasialis) : Mampu merasakan rasa asin,

manis dan pahit.

-          Nervus VIII (Auditorius) : Klien mengatakan tidak

bisa mendengar dengan baik.

-          Nervus IX (Glasofaringeus) : Mampu menelan

-          Nervus X (Vagus) : Mampu bersuara

-          Nervus XI (Assesorius) : Mampu menoleh dan

mengangkat bahu.

-          Nervus XII (Hipoglosus) : Mampu menggerakan lidah.

7)      Sistem muskuloskeletal

-          Ekstremitas Atas

Bentuk simetris kiri dan kanan, pergerakan bebas, kekuatan otot 4/4

-          Ekstremitas Bawah

Bentuk simetris kiri dan kanan, pergerakan bebas, kekuatan otot 4/4

8)      Sistem integumen

Warna rambut hitam, penyebaran merata, bersih, tidak mudah rontok, tidak ada nyeri tekan, tidak

ada udema, kuku bersih, suhu 37,5o c.

9)      Sistem endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, ginjal tidak teraba.

10)  Sistem perkemihan

Tidak teraba adanya pembesaran ginjal, tidak ada distensi kandung kemih.

Page 3: hipermetropi 22

d.      Aktivitas Sehari-Hari1)      Nutrisi

Pola makan teratur, frekuensi makan 3 kali sehari, tidak ada makanan pantang.2)      Cairan

Klien mengonsumsi air putih sebanyak 5 – 6 gelas/hari.

3)      Eliminasi ( BAB & BAK )

BAB 1-2X/hari dan BAK tidak menentu.4)      Istirahat Tidur

Klien cepat tidur dan rutin.

5)      Olahraga

Klien sering main bola tapi sejak sakit klien belum berolahraga lagi.

6)      Rokok / alkohol dan obat-obatan

Klien tidak merokok dan mengonsumi alkohol atau obat – obat terlarang lainya.

7)      Personal hygiene

Klien mandi teratur 2x sehari, gosok gigi setiap kali mandi dan keramas 3 kali seminggu.

e.       Data psikososial

-          Klien hidup rukun dengan sesama anggota masyarakat di lingkunganya dan saling

membutuhkan satu sama yang lain.

f.       Data psikologis

Klien tampak cemas dan gelisah. Klien sering menanyakan tentang penyakitnya.

g.      Data spritual

Klien beragama Islam dan taat beribadah.

2.      Pengelompokan dataData subyektif :

-          Klien mengatakan susah membaca huruf pada jarak dekat

-          Klien mengatakan apabila lama membaca dia sering pusing dan sakit kepala.

-          Klien sering menanyakan tentang penyakitnya.

Data obyektif :

-          Klien tampak cemas dan gelisah

-          Gangguan nervus II (Optikus)

-          Kesulitan membaca huruf pada jarak dekat

-          Menjauhkan bacaan pada saat membaca

-          Fungsi penglihatan menurun pada jarak dekat

Page 4: hipermetropi 22

-          Skala nyeri 3 (0-5)

3.      Analisa data

No Problem Etilogi Simpton1 2 3 4

1. Nyeri Tidak bisa melihat pada jarak dekat

↓Lensa berakomodasi

terus menerus↓

Kelelahan otot-otot penggerak lensa

↓Nyeri

Ds :        Klien mengatakan apabila

lama membaca dia sering pusing dan sakit kepala.Do :

        Skala nyeri 3 (0-5)        Ekspresi wajah tampak

meringis

2 Gangguan persepsi sensori : penglihatan

Adanya faktor penyebap

(Sumbu utama bola mata yang terlalu

pendek, daya pembiasan bola mata yang terlalu lemah,

kelengkungan kornea dan lensa tidak

adekuat perubahan posisi lensa)

↓Penurunan retraksi

lensa↓

Cahaya masuk yang melewati lensa jatuh

dibelakang retina↓

Tidak bisa melihat dekat

↓Penurunan penglihatan

↓Gangguan persepsi

sensori : Penglihatan

Ds :        Klien mengatakan susah

membaca huruf pada jarak dekatDo :

        Kerusakan nervus II (Optikus)

        Kesulitan mebaca tulisan        Menjauhkan bacaan pada

saat membaca        Fungsi penglihatan

menurun pada jarak dekat

3 Ansietas Penurunan fungsi penglihatan

↓Perubahan status

Ds :        Klien sering menanyakan

tentang penyakitnyaDo :

Page 5: hipermetropi 22

kesehatan↓

Merupakan stresor psikologis

↓Ansietas

        Klien tampak cemas dan gelisah

4.      Prioritas masalaha.       Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kelelahan otot – otot penggerak lensab.      Gangguan persepsi sensori : penglihatan berhubungan dengan penurunan retraksi lensac.       Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

B.     Diagnosa Keperawatan1.      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kelelahan otot – otot penggerak lensa yang

ditandai dengan :Ds :

-          Klien mengatakan apabila lama membaca dia sering pusing dan sakit kepala Do :

-          Skala nyeri 3 (0-5)-          Ekspresi wajah tampak meringis.2.      Gangguan persepsi sensori : Penglihatan berhubungan dengan penurunan retraksi lensa yang

ditandai dengan :Ds :

-          Klien mengatakan susah membaca huruf pada jarak dekatDo :

-          Kerusakan nervus II (Optikus)-          Kesulitan mebaca tulisan-          Menjauhkan bacaan pada saat membaca-          Fungsi penglihatan menurun pada jarak dekat3.      Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan yang ditandai dengan :

Ds :-          Klien sering menanyakan tentang penyakitnya

Do :-          Klien tampak cemas dan gelisah

Page 6: hipermetropi 22

3.      PerencanaanNo. DX Tujuan Intervensi

1. 1 Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu minggu, Kelelahan otot – otot penggerak lensa berkurang.

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, nyeri berangsur-angsur berkurang dengan criteria :

        Klien mengatakan nyeri berkurang        Ekspresi wajah tenang        Nyeri skala 2 (0-5

1.      Observasi keadaan, intensitas nyeri dan tanda-tanda vital

2.      Ajarkan Klien untuk mengalihkan suasana dengan melakukan metode relaksasi saat nyeri yang teramat sangat muncul, relaksasi yang seperti menarik nafas panjang.

3.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic

4.      Kolaborasi untuk pemeriksaan kemampuan otot - otot penggerak lensa.

1.      Dapat membantu dalam menentukan intervensi selanjutnya

2.      Metode pengalihan suasana dengan melakukan relaksasi bisa mengurangi nyeri yang diderita klien.

3.      Analgesik merupakan pereda nyeri yang efektif pada pasien untuk mengurangi sensasi nyeri dari dalam.

4.      Penyebap nyeri adalah kelelahan otot – otot penggerak lensa, dengan mengetahui kemampuanya dapat menentukan tindakan selanjutnya.

2 2 Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu minggu, penggunaan retraksi lensa dapat dimaksimalkanTupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, sedikit demi sedikit gangguan penglihatan klien teratasi, dengan kriteria :

        Klien bisa membaca lagi        Penglihatan Jelas

1.      Kaji kemampuan penglihatan dan jarak pandang klien

2.      Anjurkan klien untuk tidak membaca terlalu lama

3.      Berikan penerangan yang cukup

4.      Kolaborasi untuk penggunaan alat bantu penglihatan seperti kacamata

1.      Dapat membantu untuk menentukan intervensi selanjutnya.

2.      Membaca terlalu lama dapat menyakiti mata

3.      Membantu memperjelas objek

4.      Kacamata membantu memfokuskan bayangan obyek agar tepat jatuh di retina

3 3 Tupan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua hari, status kesehatan klien meningkatTupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu hari, ansietas berangsur-angsur berkurang dengan criteria :

        Klien dapat mengerti tentang penyakit yang dideritanya.

        Wajah klien tampak tenang        Klien tidak gelisah

1.      Observasi tingkat kecemasan klien

2.      Dengarkan dengan cermat apa yang di

katakan klien tentang penyakit dan

tindakanya.

3.      Berikan penyuluhan tentang penyakit

klien

1.      Dapat membantu dalam menentukan intervensi

selanjutnya

2.      Mendengar memungkinkan deteksi dan koreksi

mengenai kesalahpahaman dan kesalahan

informasi.

3.      Menambah pengetahuan klien tentang penyakit

yang dideritanya

4.      Implementasi Dan Evaluasi

Page 7: hipermetropi 22

No. Hari/Tgl

No. Dx

Jam Implementasi Paraf Hari/Tgl

Evaluasi

Page 8: hipermetropi 22

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 1.      Mengobservasi keadaan,

intensitas nyeri dan tanda-

tanda vital

Hasil : Skala nyeri 3 (0-5)

2.      Mengajarkan Klien untuk

mengalihkan suasana

dengan melakukan metode

relaksasi saat nyeri yang

teramat sangat muncul,

relaksasi yang seperti

menarik nafas panjang.

Hasil : Klien mau

melakukan saat nyeri

datang

3.      Kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian analgesic

Hasil : Paracetamol 500 mg

3 kali satu hari

4.      Kolaborasi dalam

pemeriksaan kemampuan

otot - otot penggerak lensa.

S :        Klien

mengatakan nyeri agak berkurangO :

        Ekspresi wajah tenang

        Nyeri skala 3 (0-5)A :

        Masalah belum teratasi tetapi ada kemajuanP :

        Lanjutkan semua intervensi 1,2,3, ,5

2 2 1.      Mengkaji kemampuan penglihatan dan jarak pandang klienHasil : klien tidak bisa membaca pada jarak dekat.

2.      Menganjurkan klien untuk tidak membaca terlalu lamaHasil : Klien mengerti

3.      Memberikan penerangan yang cukupHasi: menyediakan lampu khusus untuk klien membaca

S :        Klien

mengatakan bisa membaca dari jarak dekat saat memakai kacamataO :

        Bisa membaca pada jarak dekat setelah memakai kacamataA :

Page 9: hipermetropi 22

4.      Berkolaborasi untuk penggunaan alat bantu penglihatan seperti kacamataHasil : kacamata lensa Positif

        Masalah teratasiP :

        Hentikan intervensi

3 3 1.      Mengobservasi tingkat kecemasan klienHasil :Cemas ringan

2.      Mendengarkan dengan cermat apa yang di katakan klien tentang penyakit dan tindakanya.Hasil :Klien bercerita tentang penyakitnya

3.      Memberikan penyuluhan tentang penyakit klienHasil : Klien mengerti dengan keadaanya dan mau menerima

S :        Klien

mengatakan sudah mengerti tentang penyakit yang dideritanyaO :

        Tidak gelisah        Ekspresi wajah

tenangA :

        Masalah teratasiP :

        Hentikan intervensi

Page 10: hipermetropi 22