hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan tingginya konsentrasi kolesterol dalam darah
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Hiperkolesterolemia Adalah Suatu Keadaan Tingginya Konsentrasi Kolesterol Dalam Darah
1/4
Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan tingginya konsentrasi kolesterol dalam darah.
Menurut Grundy (1991), ada tiga tingkatan kolesterol dalam serum manusia, yaitu kolesterol
serum normal dengan kolesterol total < 200 mg/dL, kolesterol borderline (BHC) dengan
kolesterol total 200-239 mg/dL dan kolesterol serum tinggi. Kolesterol serum tinggi pada
manusia dapat menyebabkan kondisi hiperkolesterolemia sedang (240-289 mg/dL) dan
hiperkolesterolemia berat (> 290 mg/dL). Pramono (1989) melaporkan bahwa konsentrasi
kolesterol normal tikus berkisar antara 40-130 mg/dL. Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat
penurunan laju katabolisme LDL dan pengayaan LDL dengan ester kolesterol. Konsentrasi
kolesterol manusia akan tetap tinggi walaupun tanpa konsumsi makanan dari luar, hal ini
disebabkan adanya kelainan yang terjadi pada spesies manusia (species defect) (Grundy 1991).
Penyebabnya adalah hanya sekitar 30-40% kolesterol yang diubah menjadi asam empedu
sehingga konsentrasi kolesterol darah tetap tinggi
Faktor lain yang menyebabkan hiperkolesterolemia adalah konsumsi makanan tinggi
kolesterol dan asam lemak jenuh serta kondisi menopause pada wanita. Tingginya konsentrasi
kolesterol disebabkan juga oleh kondisi hiperlipidemia, yaitu suatu keadaan meningkatnya
konsentrasi lipid darah yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi triasilgliserol darah,
konsentrasi LDL serta konsentrasi kolesterol. Hiperkolesterolemia dapat dibuat pada beberapa
hewan dengan menambahkan lemak dan kolesterol dalam makanannya yang disebut dengan
induksi eksogen. Hiperkolesterolemia dapat juga dibuat secara endogen melalui pemberian
propiltiourasil (PTU) (Gambar 1). Propiltiourasil merupakan zat antitiroid yang mampu
meningkatkan konsentrasi kolesterol darah secara endogen dengan merusak kelenjar tiroid.
Propiltiourasil akan menimbulkan hipotiroidisme yang dihubungkan dengan peningkatan
konsentrasi LDL plasma akibat penurunan katabolisme LDL. Penyebabnya yaitu pada kondisi
-
8/13/2019 Hiperkolesterolemia Adalah Suatu Keadaan Tingginya Konsentrasi Kolesterol Dalam Darah
2/4
hipotiroid terjadi penurunan sintesis dan ekspresi reseptor LDL di hati, sehingga LDL banyak
beredar di plasma dan menjadi penyebab hiperkolesterolemia (Salter et al., 1991).
Lipoprotein adalah alat transport serum untuk lipid dan trigliserid. Ada enam kelompok
lipoprotein, yang berbeda dalam hal kandungan lipid dan protein. Fungsi transport dan
mekanisme penghantaran lemak. Lipoprotein ini dinamakan menurut ukuran dan berat jenisnya,
kilomikron dan sisa kilomikron membawa lipid yang diabsorpsi melalui usu ( jalur eksogen).
Empat lipoprotein lain membentuk jalur transport endogen yang menghantarkan kolesterol dan
trigliserid yang disekresikan oleh hati. Empat lipoprotein dari jalur endogen adalah lipoprotein
densitas sangat rendah (VLDL), lipoprotein densitas sedang (IDL) lipoprotein densitas rendah
(LDL) dan lipoprotein densitas tinggi (HDL).
Konsentrasi LDL yang tinggi pada hiperkolesterolemia akan menyebabkan aterosklerosis
sehingga hiperkolesterolemia dikatakan sebagai faktor resiko dari aterosklerosis. Aterosklerosis
adalah penyakit dengan penimbunan plak pada intima arteri karena akumulasi ester kolesterol
(Cotran et al., 1999). Penimbunan plak akan menyebabkan penyempitan intima arteri sehingga
pembuluh darah tidak lagi berbentuk bulat dan luas penampangnya mengecil. Dengan kondisi
ini, pembuluh darah tidak lagi elastis sehingga aliran darah menjadi tidak lancar maka
aterosklerosis dapat menimbulkan penyakit jantung koroner dan pendarahan otak (Pratanu
1995).Hiperlipidemia sering dibagi menjadi hyperlipidemia primer (genetic) dan hyperlipidemia
sekunder. Hiperlipidemia sekunder adalah sisa dari gangguan metabolik seperti diabetes mellitus,
sindrom nefrotik, uremia, sirosis bilier atau hipotiroidisme. Hiperlipidemia sekunder juga dapat
disebabkan oleh konsumsi alcohol atau kontrasepsi oral oelh pasien yang secara ginetik
mempunyai predisposisi hipertrigliseridema
-
8/13/2019 Hiperkolesterolemia Adalah Suatu Keadaan Tingginya Konsentrasi Kolesterol Dalam Darah
3/4
Hiperlipidemia (hiperkoleterolemia) merupakan penyebab utama meningkatnya resiko
aterogenesis. Baik gangguan genetik maupun makanan kaya lemak jenuh dan kolesterol
merupakan penyebab meningkatnya kadar lipid pada populasi AS dan banyak negara maju
lainnya di seluruh dunia.
Lipid peroksida yang berlimpah juga mendorong proses asterosklerosis melalui oksidasi
LDL yang dirangsang oleh radikal bebas. Proses modifikasi oksidatif LDL melibatkan semua
komponennya termasuk fosfolipid, asam lemak, kolesterol dan apolipoprotein. LDL yang
teroksidasi ini tidak akan dikenali lagi oleh reseptor LDL namun akan dikenali oleh reseptor
scavenger dari makrofag. Hal ini menyebabkan terbentuknya sel busa yang terjadi karena
akumulasi ester kolesterol dari LDL pada makrofag (Stryer 1995).
Koleterol (yunani Chole= empedu, stereos = padat) adalah zat alamiah dengan sifat
fisik serupa lemak tetapi berumus steroid (OOP)
Statistik menunjukan pentingnya mengidentifikasi dan menanggulangi faktor resiko
CHD. Faktor resiko utama yang diketahui adalah LDL yang tinggi, HDL yang rendah, merokok,
hipertensi, DM tipe 2, usia lanjut, riwayat CHD prematur pada keluarga.
Kesimpulan dari banyak penelitian menunjukan bahwa terapi dengan obat
hipolipidemia bermanfaat untuk pasien CHD (coronary heart disease) dengan kadar awal LDL >
100 mg/dl dan bahwa tujuan pengobatan pasien CHD adalah menurunkan LDL hingga < 100
mg/dl (goodman & gilman 2008)
Karena pengobatan untuk mencegah oksidasi LDL belum dikenal luas, maka senyawa
antioksidan pencegah oksidasi LDL merupakan target utama pencarian obat antiaterosklerotik
(Libby, 2002). Salah satu sumber senyawa antioksidan adalah obat herbal dengan kandungan
-
8/13/2019 Hiperkolesterolemia Adalah Suatu Keadaan Tingginya Konsentrasi Kolesterol Dalam Darah
4/4
senyawa polifenol yang tinggi. Konsumsi senyawa fenolik secara epidemiologi terbukti memiliki
hubungan yang terbalik dengan angka morbiditas dan mortalitas akibat PJK (Hertog et al., 1993,
Knekt et al., 1996). Konsumsi minuman kaya polifenol oleh subyek sehat dalam waktu singkat
akan meningkatkan status antioksidan serum dan kemampuan serum untuk melemahkan
akumulasi kolesterol makrofag (Rosenblat, 2010). Polifenol juga meringankan plak
aterosklerosis pada mencit ApoE_/_geneknockout dengan cara menurunkan inflamasi,
meningkatkan ketersediaan NO, dan menginduksi heme oxygenase-1 (Loke et al., 2010)
disebabkan oleh kemampuan senyawa antiradikal bebas dalam jumlah yang cukup tinggi di
dalamnya. Aktivitas antioksidan dan antiradikal bebas bermanfaat untuk melindungi sel dari
berbagai keadaan fisiologik maupun patologik (Bucki et al., 2003). Salah satu tanaman yang
mengandung senyawa polifenol adalah Salam. Salam mengandung tanin, flavonoid, saponin,
triterpen, polifenol, alkaloid dan minyak atsiri (Sudarsono dkk., 2002).
``