Salah satu masalah sangat penting yang dihadapi negara-negara berkembang dewasa ini adalah pertumbuhan dan konsentrasi penduduk di kota besar yang pesat. Pada tahun 1950 jumlah penduduk perkotaan di 34 negara sedang berkembang baru 275 juta (atau 38) dari 724 juta total penduduk perkotaan di seluruh dunia. Pada tahun 2001 penduduk perkotaan di seluruh dunia meningkat menjadi 3 miliar jiwa, dan di negara sedang berkembang dua per tiga di antaranya tinggal di kota-kota metropolitan. Bahkan diperkirakan jumlah penduduk perkotaan di negara-negara yang sedang berkembang akan meningkat menjadi 4,1 miliar atau 80 dari seluruh penduduk perkotaan di dunia.(World Bank, World Development Report,2000. a.). Hal ini selain disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami (natural growth) yang pesat ditambah arus urbanisasi (migration growth) yangcepat. Keadaan ini tidak diikuti dengan kecepatan pertumbuhan industrialisasi yang sebanding dengan laju pertumbuhan tersebut. Salah satu masalah sangat penting yang dihadapi negara-negara berkembang dewasa ini adalah pertumbuhan yang pesat dan konsentrasi penduduk yang terpusat di perkotaan.Urbanisasi di negara-negara berkembang terjadi karena tekanan perubahan yang yang terjadi di pedesaan sehingga mendorong pergeseran akupansi dari sektor pertanian kesektor jasa di daerah perkotaan tanpa melalui Iase perkembangan industri manuIaktur (Gilbert & Gugler, 1996:14). Akibatnya terjadi kecepatan urbanisasiyang lebih tinggi disbanding perkembangan industri manuIaktur. Selain itu karakteristik penduduk desa yang datang ke kota rata-rata dengan tingkat pendidikan, keterampilan serta kemampuan sosio ekonominya yang rendah. Kondisi tersebut banyak dialami Negara berkembang seperti Indonesia dimana arus urbanisasi yang tinggi akan mempengaruhi perkembangan kondisi kota sehinggamengalami penurunan kualitas hidup per kapita penduduknya. Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, merupakan pusat pertumbuhan orde pertama yang telah menjadi 'magnet terkuat bagi penduduk di daerah penyangga (hinterland), terutama daerah perdesaan sekitarnya yang biasa dikenal dengan sebutan 'Gerbangkartosusilo Keberadaan Kota Surabaya tersebut merupakan bagian dari daerah perkotaan (urban) di Indonesia, khususnya di P.Jawa. Secara makro, pertumbuhan penduduk perkotaan di P.Jawa terus berkembang sehingga Jawa telah dijuluki sebagai urban island. Para urban yang datang ke Kota Surabaya memiliki banyak tujuan,diantaranya untuk memperoleh kesempatan pekerjaan dalam rangka memperbaiki kualitas hidup. Mereka datang ke Kota Surabaya dengan berbagai motiI dimana motiI ekonomi sebagai unsur yang paling dominan. Mereka mempunyai persepsi dan harapan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi daripada di daerah asal, terutama perdesaan. Meskipun demikian, pesatnya pertumbuhan penduduk Kota Surabaya selain disebabkan oleh proses migrasi, juga karena pertambahan alami. Kota Surabaya itu sendiri telah berkembang dalam proses interaksi dari komponen keadaan penduduk, teknologi, lingkungan dan organisasi perkotaan sehingga telah melahirkan ' ecological urban complex. Sejalan dengan kondisi yang demikian maka di Kota Surabaya, seperti halnya kota-kota metropolitan yang lain, muncul kamajemukan masyarakat. Sebagian dari sekmen masyarakat yang majemuk tersebut adalah penduduk yang tinggal di daerah perkampungan kumuh baik yang legal maupun yang ilegal. Penduduk yang bermukim di kampung yang ilegal lazim disebut penduduk liar atau penduduk spontan atau squatters. Hal tersebut telah menjadi Ienomena sosial yang universal, artinya telah terjadi di banyak negara. Keberadaan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah kumuh umumnya hLLp//medlageowordpresscom/laLarbelakang/ Analisis Dampak Perluasan Wilayah Administrasi Kota Manado Terhadap Kinerja Perekonomian Kota Manado Dan Daerah Lain Di Propinsi Sulawesi Utara anon, SyarwanioLa Manado dan wllayah hlnLerland dl roplnsl Sulawesl uLara merupakan suaLu kesaLuan wllayah fungslonal yang dlmanlfesLaslkan dalam susunan wllayah nodal berdasarkan slsLem hlrarkl hubungan soslal ekonoml dl mana oLa Manado berada pada poslsl hlrarkl LerLlnggl Sebagal pusaL pemerlnLahan pusaL perLumbuhan dan pusaL pelayanan pembangunan ekonoml oLa Manado sangaL berpengaruh Lerhadap perkembangan ekonoml wllayah hlnLerland namun dalam perkembangannya oLa Manado mulal memasukl Lahap ke[enuhan eflslensl luas koLa uengan eraLuran emerlnLah no 22 1ahun 1988 wllayah admlnlsLrasl oLa Manado dlperluas men[adl 664 kall luas semula Sehubungan dengan hal LersebuL perlu dlevaluasl dampak WAM (erluasan Wllayah AdmlnlsLrasl oLa Manado) Lerhadap klner[a perekonomlan oLa Manado dan wllayah hlnLerland Adapun meLode yang dlgunakan pada penellLlan lnl adalah meLode korelaLlf unLuk mencarl hubungan anLara berbagal varlabel klner[a perekonomlan oLa Manado/wllayah hlnLerland balk pada perlode sebelum (Lahun 19731987) maupun seLelah (Lahun 19882000) WAM Pasll enellLlan menun[ukan bahwa WAM berdampak poslLlf Lerhadap klner[a perekonomlan oLa Manado dan wllayah hlnLerland uampak poslLlf LersebuL berupa penlngkaLan produkLlvlLas ekonoml oLa Manado penlngkaLan eflslensl penggunaan lnpuL wllayah hlnLerland Lerhadap produkLlvlLas ouLpuL perLumbuhan lnpuL (modal dan Lenaga ker[a sekLor lndusLrl) berpengaruh poslLlf Lerhadap perLumbuhan ouLpuL wllayah produkLlvlLas ekonoml oLa Manado semakln berpengaruh Lerhadap produkLlvlLas ekonoml wllayah hlnLerland produkLlvlLas ekonoml oLa Manado (Lldak langsung) produkLlvlLas ekonoml wllayah hlnLerland LlngkaL serapan Lenaga ker[a [angka pan[ang oLa Manado berpengaruh poslLlf Lerhadap dlsLrlbusl pendapaLan penduduk anLar wllayah LlngkaL konsenLrasl seluruh sekLor wllayah berpengaruh poslLlf Lerhadap penlngkaLan dlsLrlbusl pendapaLan per sekLor Lenaga ker[a ulsamplng lLu [lka dlllhaL darl berbagal fakLor maka oLa 8lLung merupakan koLa saLellL bagl oLa Manado yang men[adlkan kedua koLa lnl memlllkl hubungan leblh eraL dlbandlngkan dengan wllayah lalnnya namun dampak poslLlf aklbaL WAM LersebuL Lerhadap klner[a perekonomlan oLa Manado dan wllayah hlnLerland hanya dlpengaruhl oleh LlngkaL urbanlsasl [angka pan[ang enyebabnya adalah LlngkaL urbanlsasl oLa Manado memerlukan Lenggang wakLu pencapalan mlnlmum Lhreshold populaLlon unLuk menlngkaLkan demand lokal dalam mendorong penlngkaLan akLlvlLas usaha oLa Manado sebagal wu[ud darl penlngkaLan LlngkaL serapan Lenaga ker[a 8lla dlhubungkan dengan model graflLasl penduduk penlngkaLan LlngkaL urbanlsasl oLa Manado dlpengaruhl poslLlf oleh produkLlvlLas ekonoml oLa Manado LlngkaL serapan Lenaga ker[a [angka pendek oLa Manado/wllayah hlnLerland dan LlngkaL serapan Lenaga ker[a [angka pan[ang wllayah hlnLerland sedangkan LlngkaL serapan Lenaga ker[a oLa Manado [angka pan[ang berpengaruh negaLlf 8lla dlhubungkan dengan model graflLasl barang penlngkaLan arus uang darl oLa Manado ke wllayah hlnLerland dlpengaruhl poslLlf oleh produkLlvlLas ekonoml oLa Manado dan LlngkaL serapan Lenaga ker[a [angka pendek oLa Manado sedangkan LlngkaL serapan Lenaga ker[a [angka pan[ang oLa Manado dan produkLlvlLas ekonoml wllayah hlnLerland berpengaruh negaLlf