hinterland perkotaan jambi

122
6.1 Potensi Sumber Daya Alam 6.1.1 Kawasan Perkebunan Salah satu potensi sumber daya alam yang memiliki peran dalam perekonomian di Provinsi Jambi adalah sector perkebunan. Masing-masing kabupaten di Provinsi Jambi memiliki kawasan perkebunan dengan luas perkebunan beragam. Berikut adalah data ijin lokasi perkebunan yang tercatat dalam RTRW Provinsi Jambi tahun 2011-2031: Tabel 6.1.1.1. Luas Ijin Lokasi Perkebunan per Kabupaten dalam Hinterland KSP Perkotaan Jambi–Muara Bulian-Sengeti No . Kabupaten/ Kota Luas Perkebunan (ha) 1 Kerinci - 2 Merangin 204.365,01 3 Sarolangun 119.001,42 4 Batanghari 183.776,03 5 Muaro Jambi 207.741,45 6 Tanjab Timur 32.661,97 7 Tanjab Barat 33.404,67 8 Tebo 122.401,37 9 Bungo 147.469,91 10 Kota Jambi - 11 Kota Sungai Penuh - Jumlah 1.050.821,8 1 Sumber: RTRW Provinsi Jambi th. 2011-2031

Upload: ika-anindita

Post on 22-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6.1 Potensi Sumber Daya Alam6.1.1 Kawasan PerkebunanSalah satu potensi sumber daya alam yang memiliki peran dalam perekonomian di Provinsi Jambi adalah sector perkebunan. Masing-masing kabupaten di Provinsi Jambi memiliki kawasan perkebunan dengan luas perkebunan beragam. Berikut adalah data ijin lokasi perkebunan yang tercatat dalam RTRW Provinsi Jambi tahun 2011-2031:

Tabel 6.1.1.1.Luas Ijin Lokasi Perkebunan per Kabupaten dalam Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-SengetiNo.Kabupaten/KotaLuas Perkebunan (ha)

1Kerinci -

2Merangin204.365,01

3Sarolangun119.001,42

4Batanghari183.776,03

5Muaro Jambi207.741,45

6Tanjab Timur32.661,97

7Tanjab Barat33.404,67

8Tebo122.401,37

9Bungo147.469,91

10Kota Jambi-

11Kota Sungai Penuh-

Jumlah1.050.821,81

Sumber: RTRW Provinsi Jambi th. 2011-2031

Melalui data diatas, diketahui bahwa terdapat beberapa kabupaten/kota yang tidak memiliki kawasan perkebunan, yaitu Kabupaten Kerinci, Kota Jambi dan juga Kota Sungai Penuh. Hal ini merupakan sebuah kecenderungan yang wajar disebabkan karena ketiga wilayah tersebut tergolong ke dalam wilayah perkotaan sehingga penggunaan lahan lebih didominasi oleh kawasan terbangun.Untuk kabupaten/kota yang memiliki ijin luas perkebunan yang paling luas adalah Kabupaten Muaro Jambi dengan persentase luas perkebunan sebesar 39% dari total luas wilayah. Selain kabupaten ini, kabupaten lain yang memiliki luas perkebunan cukup besar adalah Kabupaten Merangin dengan persentase luas kawasan sebesar 26,6% dari luas total wilayah. Untuk memperjelas besarnya peranan lahan perkebunan pada tiap kota/kabupaten yang ada di provinsi ini, berikut adalah grafik komposisi penggunaan lahan yang ada:

Gambar 6.1.1.1 Distribusi Penggunaan Lahan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-SengetiSumber: RTRW Provinsi Jambi th. 2011-2031

Melalui diagram diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat merupakan dua kabupaten dengan persentase luas lahan perkebunan yang paling rendah. Hal ini bisa disebabkan karena letak geografis kedua kabupaten ini yang dekat dengan perairan sehingga penggunaan lahan yang lain lebih dominan.

6.1.2 Kawasan PertambanganTabel 6.1.2.1Luas Daerah Tambang Menurut Jenisnya Per Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011No.KabupatenLuas Tambang (ha)

Minyak BumiMigasBatubara dan Mineral

1Kerinci --4.986,40

2Merangin12.739,70-63.011,23

3Sarolangun80.551,72-241.087,99

4Batanghari36.670,07-213.447,43

5Muaro Jambi-14.633,9771.634,86

6Tanjab Timur-81.528,77-

7Tanjab Barat36.502,9369.612,0570.393,43

8Tebo142.249,62-123.438,51

9Bungo360,79-50.778,00

10Kota Jambi---

11Kota Sungai Penuh---

Total309.074,83165.774,79838.777,87

Sumber: RTRW Provinsi Jambi th. 2011-2031

Melalui data diatas, diketahui bahwa terdapat 3 jenis lahan tambang di Provinsi Jambi, yaitu lahan tambang minyak bumi, migas serta batubara dan mineral. Hampir semua kabupaten/kota memiliki lahan tambang ini kecuali Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh. Sedangkan kabupaten dengan luasan lahan tambang terbesar adalah kabupaten Merangin yaitu seluas 321.640 Hektar berupa tambang minyak bumi, batubara dan mineral.

Gambar 6.1.2.1 Distribusi Penggunaan Lahan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-SengetiSumber: RTRW Provinsi Jambi th. 2011-2031

Untuk Kota Sungai Penuh dan Kota Jambi, kedua kabupaten ini sama sekali tidak memiliki kawasan tambang, begitu pula dengan Kabupaten Tanjab Timur. Sedangkan untuk kabupaten yang memiliki tambang minyak bumi paling besar adalah kabupaten Tebo, migas adalah kabupaten Tanjab Timur serta Batubara dan mineral terbesar di Kabupaten Sarolangun.

6.2 Ekonomi6.2.1 Skala Ekonomi-PDRBPembangunan ekonomi di Provinsi Jambi dapat diketahui dengan melihat indikator PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang mencerminkan seluruh kegiatan ekonomi yang telah dilaksanakan.Kota Jambi sebagai ibu kota wilayah Provinsi Jambi memiliki jumlah total PDRB tertinggi dari kesepuluh wilayah kabupaten lain pada tahun 2011. Disusul kemudian oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung Barat. Kota Jambi selain menjadi pusat pemerintahan, juga merupakan pusat kegiatan perdagangan, jasa, industri, serta transportasi dan komunikasi. Sedangkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat memiliki sektor pertambangan dan penggalian yang unggul. Grafik total PDRB Provinsi Jambi menurut kabupaten dapat diamati secara lebih jelas dapat diamati pada grafik berikut.Berikut adalah tabel beserta grafik jumlah total 9 sektor PDRB yang dirinci per kabupaten di Provinsi Jambi pada tahun 2011.Tabel 6.2.1.1Total PDRB per Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011No.KabupatenTotal PDRB (rupiah)

1Kerinci1.181.908,53

2Merangin1.168.422,09

3Sarolangun1.339.989,00

4Batanghari1.286.562,18

5Muaro Jambi1.244.992,48

6Tanjab Timur2.450.202,24

7Tanjab Barat2.450.202,24

8Tebo972.420,69

9Bungo1.388.265,58

10Kota Jambi3.668.601,58

11Kota Sungai Penuh586.115,54

Provinsi Jambi17.737.682,15

Sumber: BPS Jambi, 2011

Gambar 6.2.1.1Total PDRB Menurut Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

Indikasi perkembangan ekonomi dapat dilihat pula melalui laju pertumbuhan PDRB. Selama tahun 2007 sampai 2011, Seluruh kabupaten di Provinsi Jambi tampak mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Kabupaten Sarolangun dan Bungo pada tahun 2007-2008 tampak mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dengan persentase 67,63% untuk Sarolangun, dan 11,13% untuk Bungo. Laju pertumbuhan rata-rata diambil tahun 2009-2011 karena Kota Sungai Penuh merupakan wilayah administratif baru yang baru resmi terbentuk pada tahun 2008. Selama tahun 2009-2011, Sarolangun menjadi kabupaten dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi. Berikut secara lebih jelas dapat diamati pada tabel laju pertumbuhan ekonomi dan grafik jumlah total PDRB tahun 2007-2011.

Tabel 6.2.1.2Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2007-2011No.Kab./KotaPertumbuhan (%)

2007-20082008-20092009-20102010-20112009-2008

1Kerinci -28,895,885,895,340,12

2Merangin5,998,427,857,020,15

3Sarolangun67,637,998,098,800,18

4Batanghari0,265,146,057,900,14

5Muaro Jambi5,225,524,107,020,11

6Tanjab Timur5,715,005,786,830,13

7Tanjab Barat5,996,396,877,850,15

8Tebo6,085,015,966,780,13

9Bungo11,136,396,737,680,15

10Kota Jambi5,9321,096,666,970,14

11Kota Sungai Penuh--6,466,620,14

Total5,0412,656,437,200,14

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

Grafik 6.2.1.2Perkembangan Jumlah Total PDRB Per Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2007-2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai laju pertumbuhan ekonomi di masing-masing kabupaten di Provinsi Jambi:

a. Kabupaten KerinciPerekonomian di Kabupaten Kerinci menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2007 hingga 2011, ditandai dengan meningkat pesatnya nilai pertumbuhan pada tahun 2008-2009. Rata-rata seluruh sektor mengalami pertumbuhan yang cenderung stabil setelah tahun 2007-2008.

Tabel 6.2.1.3.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kerinci Tahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN-3,756,045,875,52

a. Tanaman Bahan Makanan/-6,046,236,214,05

b. Tanaman Perkebunan3,135,945,487,28

c. Peternakan-21,345,615,946,49

d. Kehutanan-3,780,140,120,14

e. Perikanan-3,874,744,853,42

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN-11,484,616,635,66

a. Minyak dan Gas Bumi----

b. Pertambangan Tanpa Gas----

c. Penggalian-11,484,616,635,66

3INDUSTRI PENGOLAHAN-51,706,195,545,23

a. Industri Migas----

1. Pengilangan Minyak Bumi----

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas-51,706,195,545,23

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau-45,696,265,455,98

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki-77,844,733,285,64

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya-32,057,726,224,68

4. Kertas dan Barang Cetakan-88,585,646,465,25

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet-81,123,382,984,78

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam-64,554,655,724,80

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya-57,623,451,624,37

9. Barang Lainnya-58,294,526,332,15

4LISTRIK DAN AIR BERSIH-35,453,495,383,93

5BANGUNAN-35,206,966,384,79

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN-58,256,196,315,14

a. Perdagangan Besar dan Eceran-57,056,646,305,18

b. Hotel-92,362,273,117,96

c. Restoran-62,623,186,414,84

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI-69,875,595,835,89

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN-85,973,354,494,58

9JASA-JASA-34,504,745,734,53

PDRB-28,895,885,895,34

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

b. Kabupaten MeranginSecara umum mulai dari tahun 2007 pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat sampai tahun 2011. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan pesat pada tahun 2008-2009.Sedangkan sektor-sektor lain cenderung stabil setelah mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2007-2008.

Tabel 6.2.1.4.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Merangin Tahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN5,182,822,804,27

a. Tanaman Bahan Makanan/1,962,482,993,09

b. Tanaman Perkebunan8,943,743,055,22

c. Peternakan9,312,493,474,24

d. Kehutanan-3,730,080,094,20

e. Perikanan14,982,442,715,89

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN39,43179,1527,7318,28

a. Minyak dan Gas Bumi----

b. Pertambangan Tanpa Gas--44,6823,24

c. Penggalian39,437,860,826,97

3INDUSTRI PENGOLAHAN20,853,425,575,45

a. Industri Migas----

1. Pengilangan Minyak Bumi----

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas20,853,425,575,45

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau36,603,437,688,08

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki17,223,035,956,87

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya16,223,414,263,67

4. Kertas dan Barang Cetakan19,583,464,418,29

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet13,313,365,865,56

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam12,553,396,205,13

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya14,303,496,406,06

9. Barang Lainnya24,073,686,709,48

4LISTRIK DAN AIR BERSIH41,7414,276,109,69

5BANGUNAN38,212,584,8310,82

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN16,795,7614,997,93

a. Perdagangan Besar dan Eceran41,4510,0110,5911,03

b. Hotel38,212,584,8310,82

c. Restoran16,795,7614,997,93

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI13,4413,9919,438,53

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN26,1111,4410,129,18

9JASA-JASA25,662,314,514,24

TOTAL5,998,427,857,02

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

c. SarolangunLaju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sarolangun secara garis besar dapat dikatakan stabil, setelah mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2007-2008. Sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta sector bangunan tampak mengalami pertumbuhan yang signifikan selama tahun 2007 sampai 2011.

Tabel 6.2.1.5.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sarolangun Tahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN15,4811,293,964,86

a. Tanaman Bahan Makanan/21,6418,304,002,50

b. Tanaman Perkebunan31,793,763,824,29

c. Peternakan6,1512,947,0013,75

d. Kehutanan-48,2233,13-20,054,89

e. Perikanan-16,236,1340,242,88

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN-21,66-0,4732,4613,93

a. Minyak dan Gas Bumi-32,27-8,8936,129,87

b. Pertambangan Tanpa Gas167,0868,05117,6921,50

c. Penggalian8,529,071,5221,18

3INDUSTRI PENGOLAHAN3,074,7334,6714,31

a. Industri Migas----

1. Pengilangan Minyak Bumi----

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas3,074,7334,6714,31

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau5,0582,2985,3728,00

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki-3,92-7,4841,183,13

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya-2,86-8,862,1811,39

4. Kertas dan Barang Cetakan20,570,00186,992,68

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet30,560,00569,368,00

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam4,000,0014,321,74

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya8,020,000,995,39

9. Barang Lainnya14,320,00-95,550,35

4LISTRIK DAN AIR BERSIH15,5318,4114,0617,49

5BANGUNAN12,977,970,7216,27

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN5,527,617,3714,60

a. Perdagangan Besar dan Eceran2,388,128,4213,17

b. Hotel60,6146,701,1314,94

c. Restoran20,364,922,9921,12

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI1,664,510,607,67

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN21,942,0511,3911,25

9JASA-JASA19,782,386,473,58

PDRB67,637,998,098,80

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

d. BatanghariSecara umum laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Batanghari cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hampir seluruh sektor tampak mengalami pertumbuhan yang cukup stabil. Sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan yang pesat pada tahun 2010-2011 dengan persentase 14,26%. Peningkatan pertumbuhan sub sektor Perdagangan besar dan eceran rupanya menjadi penyumbang terbesar nilai pertumbuhan tersebut.Tabel 6.2.1.6.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Batanghari Tahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi (%)

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN3,774,495,393,95

a. Tanaman Bahan Makanan/3,655,104,864,04

b. Tanaman Perkebunan4,435,156,844,42

c. Peternakan3,353,313,271,77

d. Kehutanan-1,58-1,36-1,033,75

e. Perikanan7,646,897,123,23

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN23,550,591,798,89

a. Minyak dan Gas Bumi-0,05-0,02-0,033,19

b. Pertambangan Tanpa Gas267,221,285,9324,47

c. Penggalian4,373,273,202,65

3INDUSTRI PENGOLAHAN0,891,562,992,56

a. Industri Migas----

1. Pengilangan Minyak Bumi----

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas0,891,562,992,56

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau4,915,696,214,37

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki1,054,450,511,46

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya-1,00-0,700,671,84

4. Kertas dan Barang Cetakan0,4725,7026,1216,39

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet39,7434,2736,122,52

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam3,222,142,123,22

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya1,074,455,083,90

9. Barang Lainnya-1,952,364,224,79

4LISTRIK DAN AIR BERSIH11,6912,8716,6315,01

5BANGUNAN4,775,684,126,66

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN4,644,946,3614,26

a. Perdagangan Besar dan Eceran4,685,026,4514,53

b. Hotel13,56-0,100,00-1,25

c. Restoran3,042,363,204,81

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI7,447,709,689,49

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN5,245,356,415,99

9JASA-JASA11,6811,9311,2610,65

PDRB0,265,146,057,90

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

e. Muaro JambiPertumbuhan ekonomi Kabupaten Muaro Jambi tergolong tinggi pada tahun 2010-2011. Sektor ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang semakin meningkat adalah pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan peningkatan sebesar hamper 4% selama tahun 2007 sampai 2011. Sektor jasa juga mengalami pertumbuhan yang tinggi. Sub sektor peternakan bahkan tumbuh pesat menjadi 11% pada tahun 2010-2011. Sub sektor perikanan juga tampak menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.

Tabel 6.2.1.7.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN6,307,579,429,87

a. Tanaman Bahan Makanan/6,357,169,629,79

b. Tanaman Perkebunan6,518,4111,3011,07

c. Peternakan3,013,114,7011,21

d. Kehutanan9,048,335,314,84

e. Perikanan3,136,427,308,15

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN0,57-0,97-14,230,46

a. Minyak dan Gas Bumi0,50-1,11-14,840,07

b. Pertambangan Tanpa Gas----

c. Penggalian2,523,263,709,91

3INDUSTRI PENGOLAHAN4,774,915,335,24

a. Industri Migas----

1. Pengilangan Minyak Bumi----

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas4,784,915,335,24

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau8,749,3711,048,91

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki9,823,495,625,32

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya4,114,154,264,51

4. Kertas dan Barang Cetakan2,932,793,403,29

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet4,454,264,394,21

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam3,783,753,734,25

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya3,002,742,832,75

9. Barang Lainnya5,102,834,714,50

4LISTRIK DAN AIR BERSIH7,978,9712,346,43

5BANGUNAN12,4812,8813,299,41

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN9,499,809,958,94

a. Perdagangan Besar dan Eceran9,539,839,878,98

b. Hotel5,625,025,074,82

c. Restoran8,819,2511,288,23

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI4,083,808,70-71,27

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN2,612,724,474,50

9JASA-JASA5,435,887,417,85

TOTAL5,225,524,107,02

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

f. Tanjung Jabung TimurPertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur cenderung tidak stabil. Meskipun demikian pada tahun 2010-2011 laju pertumbnggi yakni mencapai 10%. Sektor ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang semakin meningkat adalah pertambangan dan penggalian, perdagangan., hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa. Sektor jasa-jasa bahkan mengalami peningkatan dari -58% menjadi 163% pada tahun 2009-2011. Ketiga sektor tersebut merupakan sektor yang menjanjikan bagi perkembangan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tabel 6.2.1.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung TimurTahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN16,0512,266,915,18

a. Tanaman Bahan Makanan/16,229,565,215,50

b. Tanaman Perkebunan12,127,556,208,25

c. Peternakan6,294,085,156,40

d. Kehutanan9,739,611,23-0,62

e. Perikanan20,8323,5612,293,88

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN-2,93-2,094,538,60

a. Minyak dan Gas Bumi-2,94-2,104,538,61

b. Pertambangan Tanpa Gas----

c. Penggalian7,796,517,126,37

3INDUSTRI PENGOLAHAN5,06-2,584,203,66

a. Industri Migas2,09-11,994,683,27

1. Pengilangan Minyak Bumi2,09-11,994,683,27

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas7,665,283,873,94

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau10,085,244,985,74

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki3,631,651,233,59

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya6,395,523,032,74

4. Kertas dan Barang Cetakan5,792,651,000,48

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet6,835,054,993,04

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam3,953,656,285,90

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya4,985,542,164,44

9. Barang Lainnya5,965,765,633,66

4LISTRIK DAN AIR BERSIH12,1912,378,689,08

5BANGUNAN18,6113,946,436,35

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN13,2115,32-0,0617,84

a. Perdagangan Besar dan Eceran13,3115,458,278,88

b. Hotel3,91-12,58-5,353,84

c. Restoran10,0811,576,686,64

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI12,3111,384,265,01

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN8,919,1211,934,17

9JASA-JASA7,795,86-58,73163,74

PDRB5,715,002,3510,41

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

g. Tanjung Jabung BaratPertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat tergolong pertumbuhan sedang, yakni berkisar antara 6-7% per tahunnya, dan cenderung stabil mulai tahun 2007 hingga 2010 sampai akhirnya meningkat sebesar 1% pada tahun 2011. Sektor pertanian tampak mengalami pertumbuhan yang signifikan tiap tahunnya, begitu pula dengan pertambangan dan penggalian. Sektor listrik dan air bersih juga menunjukkan pertumbuhan yang semakin tahun semakin meningkat.Tabel 6.2.1.9.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN6,8910,1113,0811,30

a. Tanaman Bahan Makanan/9,699,889,4116,94

b. Tanaman Perkebunan4,6410,6818,1111,96

c. Peternakan9,176,145,978,24

d. Kehutanan7,2310,586,062,76

e. Perikanan9,1110,137,822,36

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN8,004,388,8821,61

a. Minyak dan Gas Bumi7,434,2210,0217,74

b. Pertambangan Tanpa Gas-5,0562,25421,71

c. Penggalian6,246,295,923,31

3INDUSTRI PENGOLAHAN3,313,492,672,17

a. Industri Migas21,1621,7429,7930,08

1. Pengilangan Minyak Bumi21,1621,7429,7930,08

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas2,963,071,931,20

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau9,579,796,045,41

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki6,026,358,664,98

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya2,162,181,190,22

4. Kertas dan Barang Cetakan1,921,991,791,82

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet0,350,390,260,28

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam0,900,990,760,81

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya1,371,411,251,44

9. Barang Lainnya1,132,150,271,76

4LISTRIK DAN AIR BERSIH8,768,586,2110,87

5BANGUNAN13,8313,8810,689,22

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN8,428,286,545,91

a. Perdagangan Besar dan Eceran8,348,436,795,93

b. Hotel3,403,431,663,51

c. Restoran11,867,003,036,23

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI9,249,173,573,19

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN6,396,664,085,64

9JASA-JASA3,703,972,364,41

PDRB5,996,396,877,85

Sumber: data BPS Jambi, diolah.h. TeboPertumbuhan ekonomi Kabupaten Tebo secara umum pada tahun 2007-2008 tergolong sedang yakni6%. Sektor listrik dan air bersih tampak menjadi sector yang memiliki pertumbuhan tertinggi pada tahun 2010-2011 yakni sebesar 59, 50%. Sub sector pertambangan dan gas juga mengalami pertumbuhan yang tinggi pada tahun tersebut yakni 18.31%.Tabel 6.2.1.10.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten TeboTahun 2007-2011NO.SEKTORLaju Pertumb. Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN2,465,926,246,43

a. Tanaman Bahan Makanan/-8,304,415,013,47

b. Tanaman Perkebunan5,507,589,038,65

c. Peternakan11,305,375,194,69

d. Kehutanan-1,371,54-3,201,63

e. Perikanan-4,134,223,322,87

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN38,21-4,103,968,18

a. Minyak dan Gas Bumi-1,47-2,063,234,11

b. Pertambangan Tanpa Gas1.26-13,394,6718,31

c. Penggalian4,536,845,215,23

3INDUSTRI PENGOLAHAN4,291,522,993,44

a. Industri Migas----

1. Pengilangan Minyak Bumi----

2. Gas Alam Cair----

b. Industri Tanpa Migas4,291,522,993,44

1. Makanan, Minuman, dan Tembakau7,204,558,178,75

2. Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki4,223,201,331,35

3. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya3,610,180,841,02

4. Kertas dan Barang Cetakan3,203,412,112,87

5. Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet4,100,834,585,01

6. Semen, dan Barang Galian Bukan Logam3,582,974,585,41

7. Logam Dasar Besi dan Baja----

8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya6,505,152,452,56

9. Barang Lainnya6,526,164,424,50

4LISTRIK DAN AIR BERSIH4,667,176,4659,50

5BANGUNAN7,107,130,008,17

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN6,485,408,278,06

a. Perdagangan Besar dan Eceran6,505,228,408,05

b. Hotel7,756,657,337,49

c. Restoran6,336,827,557,82

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI7,364,436,236,44

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN8,886,557,417,41

9JASA-JASA4,986,025,085,58

PDRB6,085,015,966,78

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

i. BungoSecara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bungo menunjukkan tren penurunan mulai dari tahun 2007 sampai 2010. Namun setelah itu pertumbuhan ekonomi naik sebesar 1 %. Sektor pertanian cenderung stabil, sedangkan pertambangan menurun drastis pada tahun 2008-2009. Industri pengolahan meningkat secara signifikan sebesar 16% pada tahun 2010-2011. Sektor bangunan serta perdagangan, hotel, dan restoran cenderung stabil mulai tahun 2008 sampai 2011, begitu pula dengan sektor pengangkutan dan telekomunikasi serta keuangan dan jasa.

Tabel 6.2.1.11.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bungo Tahun 2007-2011NO,SEKTORLaju Pertumb, Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN3,015,123,264,22

a, Tanaman Bahan Makanan/1,303,292,372,33

b, Tanaman Perkebunan3,706,794,344,83

c, Peternakan8,527,664,395,82

d, Kehutanan0,142,131,605,27

e, Perikanan6,745,054,384,18

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN62,82-8,7110,174,07

a, Minyak dan Gas Bumi----

b, Pertambangan Tanpa Gas78,,08-13,033,737,58

c, Penggalian10,1015,5312,2413,70

3INDUSTRI PENGOLAHAN6,036,901,0417,08

a, Industri Migas----

1, Pengilangan Minyak Bumi----

2, Gas Alam Cair----

b, Industri Tanpa Migas12,313,351,0417,08

1, Makanan, Minuman, dan Tembakau10,2117,564,298,62

2, Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki5,2233,073,417,73

3, Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya6,1310,174,8019,62

4, Kertas dan Barang Cetakan9,8212,807,517,18

5, Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet5,7016,936,235,70

6, Semen, dan Barang Galian Bukan Logam6,1310,624,905,04

7, Logam Dasar Besi dan Baja----

8, Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya4,038,666,135,83

9, Barang Lainnya25,1410,479,829,45

4LISTRIK DAN AIR BERSIH11,1012,2910,238,10

5BANGUNAN13,6514,8714,5713,60

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN13,9214,0611,1510,56

a, Perdagangan Besar dan Eceran14,7014,7011,4810,54

b, Hotel16,7215,9915,359,82

c, Restoran7,898,948,1810,72

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI4,656,886,626,47

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN4,288,207,425,56

9JASA-JASA4,167,236,467,37

PDRB11,136,396,737,68

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

Struktur ekonomi Kabupaten Bungo didominasi oleh kegiatan di bidang pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi terhadap perekonomian wilayah sebesar 19%. Sektor Perdagangan, hotel, dan restoran menempati urutan kedua sektor penyumbang PDRB terbesar (kontribusi 13%), disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6%.

j. Kota JambiSecara keseluruhan mulai dari tahun 2007 sampai 2011, pertumbuhan ekonomi Kota Jambi cenderung stabil kecuali tahun 2008-2009 dimana pertumbuhan ekonomi tergolong sangat tinggi. Hampir seluruh sektor menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil pula. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tampak menjadi sektor yang cukup menjanjikan karena pertumbuhannya yang semakin baik tiap tahunnya.

Tabel 6.2.1.12.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota JambiTahun 2007-2011NO,SEKTORLaju Pertumb, Ekonomi

2007-20082008-20092009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN2,132,022,082,99

a, Tanaman Bahan Makanan/1,261,081,031,93

b, Tanaman Perkebunan----

c, Peternakan2,852,772,793,86

d, Kehutanan----

e, Perikanan2,852,843,463,65

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN-0,440,081,281,37

a, Minyak dan Gas Bumi-2,43-0,590,660,65

b, Pertambangan Tanpa Gas----

c, Penggalian7,896,857,057,65

3INDUSTRI PENGOLAHAN7,085,625,805,74

a, Industri Migas----

1, Pengilangan Minyak Bumi----

2, Gas Alam Cair----

b, Industri Tanpa Migas7,085,625,805,74

1, Makanan, Minuman, dan Tembakau9,657,397,537,25

2, Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki2,532,552,643,82

3, Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya2,632,202,272,37

4, Kertas dan Barang Cetakan4,583,303,443,96

5, Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet3,263,323,263,92

6, Semen, dan Barang Galian Bukan Logam6,016,026,647,23

7, Logam Dasar Besi dan Baja----

8, Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya5,845,935,725,96

9, Barang Lainnya4,573,983,953,98

4LISTRIK DAN AIR BERSIH5,895,936,908,24

5BANGUNAN8,717,317,237,78

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN9,049,099,369,62

a, Perdagangan Besar dan Eceran9,549,599,619,86

b, Hotel6,987,0212,4211,29

c, Restoran4,123,954,425,26

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI3,926,886,796,45

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN12,6210,009,4010,90

9JASA-JASA3,142,863,013,28

TOTAL5,9321,096,666,97

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

k. Kota Sungai PenuhPertumbuhan ekonomi Kota Sungai Penuh Tergolong pertumbuhan sedang yakni rata-rata sebesar 6% per tahunnya. Seluruh sektor perekonomian tampak memiliki angka pertumbuhan yang stabil.

Tabel 6.2.1.13.Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Sungai PenuhTahun 2009-2011NO,SEKTORLaju Pertumb, Ekonomi

2009-20102010-2011

1PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN1,251,24

a, Tanaman Bahan Makanan/1,191,34

b, Tanaman Perkebunan0,010,18

c, Peternakan1,821,37

d, Kehutanan0,070,14

e, Perikanan0,110,11

2PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN3,544,06

a, Minyak dan Gas Bumi--

b, Pertambangan Tanpa Gas--

c, Penggalian3,544,06

3INDUSTRI PENGOLAHAN5,845,94

a, Industri Migas--

1, Pengilangan Minyak Bumi--

2, Gas Alam Cair--

b, Industri Tanpa Migas5,935,94

1, Makanan, Minuman, dan Tembakau7,167,24

2, Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki5,335,40

3, Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya6,155,03

4, Kertas dan Barang Cetakan5,815,99

5, Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet3,173,28

6, Semen, dan Barang Galian Bukan Logam4,925,14

7, Logam Dasar Besi dan Baja--

8, Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya3,113,36

9, Barang Lainnya3,734,02

4LISTRIK DAN AIR BERSIH5,214,85

5BANGUNAN12,3011,72

6PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN7,877,96

a, Perdagangan Besar dan Eceran8,248,31

b, Hotel5,185,21

c, Restoran5,986,12

7PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI6,556,74

8KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN5,886,45

9JASA-JASA6,906,91

PDRB6,466,62

Sumber: data BPS Jambi, diolah.

6.2.2 Struktur EkonomiAnalisis struktur ekonomi menggambarkan sektor atau lapangan usaha apa yang dominan dalam suatu wilayah. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi di Provinsi Jambi masih didominasi oleh sektor primer yakni pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Persentase terbanyak dimiliki oleh Kabupaten Kerinci yakni 68%. Sektor kedua yang mendominasi setelahnya adalah perdagangan, hotel, dan restoran. Berikut adalah tabel dan grafik analisis struktur ekonomi Provinsi Jambi tahun 2011 yang dirinci per kabupaten.

Tabel 6.2.1.14.Struktur Ekonomi Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011 (%)Lapangan UsahaKerinciMeranginSarolangunBatanghariMuaro JambiTanjab TimurTanjab BaratTeboBungoKota JambiKota Sungai Penuh

168,0645,1945,5430,5137,0826,0126,0149,2734,101,9011,06

20,450,5911,217,5415,1314,2314,236,2310,264,820,15

32,784,424,3911,9915,6828,0428,042,624,6217,706,71

40,660,590,360,180,110,510,510,330,572,570,81

53,4810,246,683,733,781,401,404,967,987,395,30

68,7418,3615,3623,7816,1816,6216,6217,3322,3226,0029,24

74,135,385,743,033,343,413,416,927,4719,5321,65

80,804,445,012,432,241,781,783,254,319,0411,03

910,9010,815,7216,826,448,008,009,098,3711,0514,06

PDRB100100100100100100100100100100100

Ket: 1) PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN; 2). PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN; 3). INDUSTRI PENGOLAHAN; 4). LISTRIK DAN AIR BERSIH; 5). BANGUNAN; 6). PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN; 7). PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI; 8). KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN; 9). JASA-JASASumber: data BPS Jambi, diolah.

Ket: 1) PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN; 2). PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN; 3). INDUSTRI PENGOLAHAN; 4). LISTRIK DAN AIR BERSIH; 5). BANGUNAN; 6). PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN; 7). PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI; 8). KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN; 9). JASA-JASAGambar6.2.1.3.Struktur Ekonomi Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011 (%)Sumber: data BPS Jambi, diolah.

Distribusi spasial menggambarkan persentase sektor PDRB yang disumbangkan oleh masing-masing wilayah kabupaten/kota terhadap PDRB Provinsi pada tahun tertentu. Tahun 2011, sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan disumbangkan paling banyak oleh Kabupaten Kerinci. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian disumbangkan terbanyak oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur, meskipun Tanjung Jabung Barat juga menyumbangkan nilai yang hampir sama banyaknya. Kedua kabupaten ini bersama Kota Jambi juga menjadi daerah penyumbang sektor industri pengolahan yang besar. Kota Jambi sendiri bahkan menjadi penyumbang utama pada ke tujuh sektor PDRB lainnya. Distribusi spasial ekonomi Provinsi Jambi pada tahun 2011 dapat diamati dalam tabel berikut.Tabel 6.2.1.15.Distribusi Spasial Ekonomi Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011Lapangan UsahaKerinciMeranginSarolangunBatanghariMuaro JambiTanjab TimurTanjab BaratTeboBungoKota JambiKota Sungai PenuhProp. Jambi

10,140,090,110,070,080,110,110,090,080,010,011,00

20,000,000,060,040,070,130,130,020,050,070,001,00

30,010,020,030,070,080,290,290,010,030,280,021,00

40,050,040,030,010,010,080,080,020,050,580,031,00

50,050,130,100,050,050,040,040,050,120,310,031,00

60,030,060,060,090,060,120,120,050,090,290,051,00

70,040,050,060,030,030,060,060,050,080,520,091,00

80,010,050,060,030,030,040,040,030,050,300,061,00

90,080,080,050,140,050,130,130,060,080,260,051,00

PDRB0,060,060,070,070,070,130,130,050,070,190,031,00

Ket: 1) PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN; 2). PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN; 3). INDUSTRI PENGOLAHAN; 4). LISTRIK DAN AIR BERSIH; 5). BANGUNAN; 6). PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN; 7). PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI; 8). KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN; 9). JASA-JASASumber: data BPS Jambi, diolah.

Ket: 1) PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN; 2). PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN; 3). INDUSTRI PENGOLAHAN; 4). LISTRIK DAN AIR BERSIH; 5). BANGUNAN; 6). PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN; 7). PENGANGKUTAN DAN TELEKOMUNIKASI; 8). KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN; 9). JASA-JASAGambar6.2.1.4.Distribusi Spasial Ekonomi Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

Gambar 6.2.4.5Peta Distribusi Spasial PDRB Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai struktur ekonomi di masing-masing kabupaten di Provinsi Jambi.a. Kabupaten KerinciStruktur ekonomi Kabupaten Kerinci masih didominasi secara mencolok oleh sektor primer dengan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 68%. Kemudian disusul oleh sector jasa-jasa sebesar sebesar 11%, sertaperdagangan, hotel dan restoran 9%.

Gambar6.2.4.6.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Kerinci Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

b. Kabupaten MeranginStruktur ekonomi Kabupaten Merangin juga tampak masih didominasi oleh sektor primer dengan kontribusi sebesar 42%. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan nilai 17%, dan sektor jasa-jasa yan berkontribusi sebesar 10% pada tahun 2011.

Gambar 6.2.4.7.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Merangin Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

c. SarolangunSektor primer juga tampak mendominasi perekonomian si Kabupaten Sarolangun. Sementara sektor perdagangan, hotel, dan jasa menjadi sektor kedua yang menyumbangkan nilai tinggi terhadap PDRB, disusul kemudian oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan nilai kontribusi sebesar 11%.

Gambar 6.2.4.8.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Sarolangun Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

d. BatanghariStruktur perekonomian Kabupaten Batanghari pada tahun 2011masih didominasi oleh kegiatan sektor primer yakni pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar30%. Besarnya kontribusi sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki terutama sumberdaya tanaman perkebunan. Sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar kedua dengan presentase kontribusinya sebesar 24%, disusul dengan sektor industri pengolahan dengan presentase sebanyak 12%.

Gambar 6.2.4.9.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Batanghari Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

e. Muaro JambiStruktur perekonomian Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2011 masih didominasi oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 38%. Sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran; industry pengolahan; serta pertambangan dan penggalian memiliki nilai kontribusi yang sama.

Gambar 6.2.4.10.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

f. Tanjung Jabung Timur

Struktur perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Timur didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian yang telah menyumbang sebesar 38% dari total pendapatan wilayah.Sektor penyumbang terbesar kedua adalah pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi sebesar 28% dan ketiga yakni industri perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15%.

Gambar 6.2.4.11.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

g. Tanjung Jabung Barat

Tahun 2011, struktur ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat didominasi oleh sektor industri pengolahan dengan nilai kontribusi terhadap PDRB sebesar 28%, kemudian disusul oleh sektor pertanian yang berkontribusi sebesar 26% dari total seluruh pendapatan daerah. Sektor penyumbang terbesar ketiga yakni perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 17%. Nilai ini tidak berselisih jauh dengan sektor pertambangan penggalian yang menyumbang 14% terhadap PDRB.

Gambar 6.2.4.12.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

h. TeboStruktur ekonomi Kabupaten Tebo pada tahun 2011 masih didominasi oleh sektor primer dengan kontribusinya sebesar 49%. Sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebagai penyumbang terbesar kedua hanya memiliki kontribusi sebesar 17%.

Gambar 6.2.4.13.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten TeboTahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

i. BungoStruktur ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur didominasi oleh pertambangan dan penggalian dengan kontribusi terhadap perekonomian wilayah sebesar 38%. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan (kontribusi 28%) menempati urutan kedua, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar 15%.

Gambar 6.2.4.14. Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Bungo Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

j. Kota JambiStruktur ekonomi Kota Jambi didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 29%. Kontribusi terbesar setelahnya yakni sektor pengangkutan dan telekomunikasi sebesar 22% serta industri pengolahan sebesar 20%.

Gambar 6.2.4.15.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap Kota Jambi Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

k. Sungai PenuhStruktur ekonomi Kota Sungai Penuh pada tahun 2011 didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 31%. Sektor penyumbang terbesar kedua yakni Pengangkutan dan telekomunikasi dengan nilai kontribusi 23%, kemudian disusul oleh sektor jasa-jasa sebesar 15%.

Gambar 6.2.4.16.Kontribusi Sektor-Sektor Ekonomi Terhadap Kota Sungai Penuh Tahun 2011Sumber: data BPS Jambi, diolah.

6.2.2 IndustriIndustri merupakan salah satu sektor ekonomi yang cukup banyak memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Provinsi Jambi. Tahun 2011, PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki jumlah total sektor industri yang paling tinggi di antara kabupaten-kabupaten lainnya, disusul kemudian oleh Kota Jambi dan Tanjung Jabung Timur dengan selisih yang cukup mencolok antara keduanya. Tahun 2011 memang struktur ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Baratdidominasi oleh sektor industri pengolahan dengan nilai kontribusi terhadap PDRB sebesar 13%. Berikut adalah tabel serta grafik PDRB sektor industri Provinsi Jambi yang dirinci per kabupaten.

Tabel 6.2.2.1 PDRB Sektor Industri Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011No.Kabupaten/KotaTotal Sektor Industri (juta rupiah)

1Kerinci 32.819,61

2Merangin51.592,07

3Sarolangun58.762,00

4Batanghari154.197,56

5Muaro Jambi195.249,30

6Tanjab Timur245.292,01

7Tanjab Barat687.047,38

8Tebo25.457,71

9Bungo64.098,81

10Kota Jambi649.392,53

11Kota Sungai Penuh105,94

Jumlah2.233.275,28

Sumber: Jambi Dalam Angka 2011

Gambar 6.2.2.1PDRB Sektor Industri Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011Sumber: Jambi Dalam Angka 2011, diolah.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki jumlah PDRB sektor industri terbanyak, dengan persentase paling besar terdapat pada sub sektor Barang kayu dan hasil hutan lainnya. Sedangkan Kota Jambi sebagai kabupaten dengan jumlah terbanyak kedua, subsektor yang paling banyak berkontribusi terhadap sektor industri adalah industri makanan, minuman, dan tembakau. Sementara itu subsektor barang kayu dan hasil hutan lainnya merupakan penyumbang terbesar terhadap sektor industri di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Secara lebih jelas dapat diamati pada peta distribusi spasial PDRB Sektor Industri.

Gambar 6.2.2.2Peta Distribusi Spasial PDRB Sektor Industri Non Migas Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011

Berdasarkan skalanya, terdapat industri besar dan sedang yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi.Kabupaten Muaro Jambi memiliki jumlah industri terbanyak dan jumlah tenaga kerja industri yang terbanyak. Industri di kabupaten ini didominasi oleh industri skala besar. Kota Jambi menempati urutan kedua wilayah dengan industri terbesar, meskipun jumlah tenaga kerjanya masih kalah banyak jika dibandingkan dengan Tanjung Jabung Barat. Hal ini disebabkan karena industri sedang lebih mendominasi di Kota Jambi. Jumlah industri terbanyak ketiga adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan jumlah tenaga kerja yang mencapai angka 5104 orang. Hampir seluruh industri di wilayah ini merupakan industri besar. Secara lebih rinci dapat diamati dalam tabel berikut beserta peta sebaran industri di Provinsi Jambi.

Tabel 6.2.2.2Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Industri Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011 No.KabupatenJumlah Tenaga KerjaJumlah Industri

1Kerinci 17993

2Merangin24715

3Sarolangun1562

4Batanghari38587

5Muaro Jambi799128

6Tanjab Timur2472

7Tanjab Barat510412

8Tebo6263

9Bungo39049

10Kota Jambi228925

11Kota Sungai Penuh--

Jumlah2844596

Sumber: Direktori Industri Pengolahan Besar dan Sedang Provinsi Jambi 2013

6.2.3 PertanianPertanian merupakan sektor yang mendominasi struktur ekonomi Provinsi Jambi pada tahun 2011. Berdasarkan distribusi spasial PDRB sektor pertanian, dapat diketahui bahwa jumlah total PDRB sektor pertanian terbesar dimiliki oleh Kabupaten Kerinci dengan persentase subsektor penyumbang terbesar adalah tanaman bahan makanan.Tanaman perkebunan juga banyak dihasilkan oleh wilayah ini. Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi kabupaten kedua yang memiliki jumlah subsektor pertanian terbanyak. Hasil pertanian yang banyak menyumbangkan nilai terhadap sektor pertanian adalah tanaman perkebunan. Tebo adalah kabupaten dengan jumlah PDRB sektor pertanian terbesar ketiga. Wilayah ini juga banyak memproduksi tanaman perkebunan. Secara lebih rinci, dapat diamati dalam peta distribusi berikut

Gambar 6.2.3.1Peta Distribusi Spasial PDRB Sektor Pertanian Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Jambi Tahun 2011

A. Pertanian Tanaman PanganBerdasarkan sebaran spasial jumlah PDRB sektor pertanian, komoditas pertanian tanaman pangan banyak diproduksi di Kabupaten Kerinci dan Tanjung Jabung Timur. Tanaman pangan ini terdiri dari beberapa komoditas seperti palawija, sayur, dan padi.Ubi kayu dan ubi jalar paling banyak dihasilkan oleh Kabupaten Kerinci. Sedangkan Jagung paling banyak dihasilkan di Muaro Jambi. Sementara itu, Bungo paling banyak menghasilkan kacang tanah. Tanjung Jabung Timur banyak memproduksi kedelai, dan Tebo paling banyak menghasilkan komoditas tanaman kedelai. Berikut adalah rincian produksi pertanian di Provinsi Jambi untuk tanaman palawija, di masing-masing wilayah kabupaten beserta grafik yang menggambarkan secara lebih jelas produksi palawija di Provinsi Jambi.Tabel 6.2.3.1Produksi Pertanian Tanaman Pangan Palawija Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi(ton)

ubi kayujagungubi jalarkc tanahkedelaikc hijau

1Kerinci 5.840,004.826,0072.893,00255,000,000,00

2Merangin7.259,002.266,002.735,00365,00182,0010,68

3Sarolangun1.756,001.025,00353,00107,00125,0011,74

4Batanghari1.588,00759,00464,0040,00331,0010,08

5Muaro Jambi5.085,006.802,00871,00126,00195,0011,44

6Tanjab Timur5.893,001.978,001.037,0071,00770,0011,91

7Tanjab Barat2.981,001.735,00381,0044,00707,0011,29

8Tebo2.177,00683,00155,00103,00619,0013,38

9Bungo4.359,005.009,00718,00374,00583,009,63

10Kota Jambi726,00218,00211,0045,000,000,00

11Kota Sungai Penuh1.314,00269,00238,007,003,000,00

Jumlah38.978,0025.570,0080.056,001.537,003.515,0090,15

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013

Gambar6.2.3.2Produksi Pertanian Tanaman Pangan Palawija Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012Sumber: Jambi Dalam Angka 2013, diolah

Laju pertumbuhan produksi tanaman palawija cenderung bervariasi tiap tahunnya. Ubi jalar mengalami pertumbuhan produksi yang sangat tinggi selama tahun 2009-2012 di Kabupaten Kerinci. Sementara itu Jagung menjadi komoditas yang unggul pula pertumbuhannya di Kota Sungai Penuh. Secara lebih rinci dapat diamati dalam tabel berikut. Secara keseluruhan, ubi jalar memiliki nilai pertumbuhan yang paling tinggi.

Tabel 6.2.3.2Laju Pertumbuhan Produksi Pertanian Tanaman Pangan Palawija Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No,Kabupaten/KotaPertumbuhan (%)

ubi kayujagungubi jalarkc tanahkedelaikc hijau

1Kerinci -10,0311,43543,48-15,00--

2Merangin5,14-35,1514,44-29,13-82,77-92,09

3Sarolangun-13,1672,856,3318,89-27,75-51,08

4Batanghari-27,3282,45-40,51-74,52-24,08-

5Muaro Jambi-25,48-58,63-65,99-52,99-64,86-86,38

6Tanjab Timur85,31-61,5212,72-40,83-75,68-84,73

7Tanjab Barat25,7845,43-59,08-39,73-39,57-58,19

8Tebo-17,1660,33-45,426,19-70,88-68,88

9Bungo25,22-10,8471,360,2729,27-86,81

10Kota Jambi-69,93-49,07-56,94-74,43--

11Kota Sungai Penuh53,50198,8932,22-50,00--

Jumlah1,24-32,85291,76-29,14-61,51-80,65

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

Sementara itu, untuk tanaman sayuran produksi tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh Kabupaten Kerinci dengan komoditas pertanian kentang. Kentang juga tampak banyak diproduksi oleh Kabupaten Merangin. Secara keseluruhan, Kabupaten Kerinci menjadi kabupaten penghasil utama komoditas sayuran. Sementara itu, laju pertumbuhan produksi sayuran mulai tahun 2009-2012 bernilai negatif. Hal ini disebabkan karena jumlah produksi sayuran yang tiap tahunnya sangat bervariasi jumlahnya atau tidak stabil. Secara lebih rinci produksi sayuran dan laju pertumbuhan produksinya dapat diamati dalam tabel berikut.Tabel 6.2.3.3Produksi Sayuran Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012 (kg)No.Kabupaten/KotaBawang MerahCabeKentangKubisWortelPetsaiLainnya

1Kerinci71793834511004550611674

2Merangin275331065258111831

3Sarolangun01290000529

4Batanghari0550000305

5Muaro Jambi0245000105849

6Tanjab Timur045000014840

7Tanjab Barat02090000637

8Tebo01200000410

9Bungo025600079998

10Kota Jambi03400091527

11Kota Sungai Penuh2556830028137

Jumlah7693025459910295583898737

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013, diolahTabel 6.2.3.4.Laju Pertumbuhan Produksi Pertanian Sayuran Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No,Kabupaten/KotaPertumbuhan (%)

Bawang MerahCabeKentangKubisWortelPetsaiLainnya

1Kerinci -48,64-92,66-92,33-98,07-41,98-93,12-91,93

2Merangin-72,16-81,10-89,69-91,99-50,00-84,72-82,76

3Sarolangun--65,60-----40,29

4Batanghari--86,55-----85,23

5Muaro Jambi--73,40----41,01-69,47

6Tanjab Timur--44,17-----77,14

7Tanjab Barat--77,33----100,00-19,87

8Tebo--69,85-----75,88

9Bungo--67,64---14,49-69,99

10Kota Jambi--89,94----90,43-92,07

11Kota Sungai Penuhdata tidak tersedia

Jumlah-48,49-85,28-91,69-98,04-42,12-82,05-83,59

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolahKomoditas padi sawah banyak diproduksi di Kabupaten Kerinci, sementara padi lading banyak diproduksi di Kabupaten Merangin. Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga tampak menjadi wilayah penghasil padi sawah dengan produksi 94.695 ton pada tahun 2012. Sementara itu, laju pertumbuhan produksi tertinggi terdapat pada komoditas padi lading yang diproduksi oleh Kabupaten Kerinci. Secara lebih rinci dapat diamati dalam tabel berikut.Tabel 6.2.3.5.Produksi Tanaman Padi Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012 (ton)No.Kabupaten/KotaPadi SawahPadi Ladang

1Kerinci134.8652.737

2Merangin45.99817.372

3Sarolangun28.50123.850

4Batanghari37.2531.331

5Muaro Jambi45.9912.483

6Tanjab Timur94.695159

7Tanjab Barat60.1149.994

8Tebo20.3578.866

9Bungo34.2998.585

10Kota Jambi6.2189

11Kota Sungai Penuh41.489-

Jumlah549.78075.386

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013Tabel 6.2.3.6.Laju Pertumbuhan Produksi Tanaman Padi Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No.Kabupaten/KotaPertumbuhan (%)

Padi SawahPadi Ladang

1Kerinci 15,0918146,67

2Merangin-7,44-53,59

3Sarolangun-6,5112,66

4Batanghari-6,28-38,64

5Muaro Jambi14,6757,85

6Tanjab Timur-16,8322,31

7Tanjab Barat-15,74141,87

8Tebo-5,23-37,53

9Bungo-4,977,41

10Kota Jambi21,99-93,28

11Kota Sungai Penuh34,20-

Jumlah4,70-15,24

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

B. PerkebunanTabel 6.2.3.7Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi

KaretKelapa SawitKelapa DalamKelapa HybridaKulit Kayu ManisKopiLadaCengkehCoklatPinangKemiriKapukArenVaniliTehTebuTembakauNilam

1Kerinci 2701255052.9803.97922377416254225.26912.83817124

2Merangin59.95666.6818971064.3806.416404327021193400068122

3Sarolangun57.191108.459304009300157102000012

4Batanghari69.037108.40445010305738087158143500000

5Muaro Jambi29.464132.8525922904500263322300240000

6Tanjab Timur2.62737.77150.1484901.027701405.73600000000

7Tanjab Barat7.068179.92656.343001.114001109.77600000000

8Tebo49.20537.9155430027800217900000000

9Bungo47.22681.839453022800003300000000

10Kota Jambi------------------

11Kota Sungai Penuh00302228504223330000000

Jumlah322.044753.859109.78828757.60413.090542767316.19524838113265.26912.838239158

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

Komoditas perkebunan yang dihasilkan oleh Provinsi Jambi cukup beragam terutama mengingat bahwa mayoritas kabupaten memiliki karakteristik sebagai wilayah pertanian seperti misalnya Kabupaten Kerinci. Merangin. Sarolangun. Batanghari. Muaro Jambi dan Kabupaten Tebo dengan persentase kontribusi sektor pertanian sebesar 30-70% dari total PDRB yang diperoleh. Melalui data produksi di atas. dapat dilihat bahwa tiap kabupaten/kota memiliki produksi yang tidak sama. Selain itu. dari data produksi akan diketahui mana komoditas yang potensial untuk dikembangka dan melihat komoditas mana yang stagnan dan perlu dicari tahu sebabnya.Dari data tersebut. diketahui bahwa Kabupaten Kerinci memiliki komoditas yang mencolok. yaitu komoditas tembakau dan karet. angka yang ditunjukkan oleh kedua komoditas tersebut jauh diatas angka yang ditunjukkan oleh komoditas yang sama di kabupaten-kabupaten lainnya. Misalnya karet. di kabupaten Kerinci. produksi karet adalah sebesar 270 di saat kabupaten lainnya masih berada pada kisaran angka 20-60. Sedangkan tembakau sebesar 171 disaat yang lain tidak ada yang memproduksi tembakau kecuali kabupaten Merangin. itu pun masih dengan angka yang cukup jauh dari Kabupaten Kerinci. yaitu hanya sebesar 68. Dari sini. diketahui bahwa spesifikasi perkebunan yang ada di Kabupaten Kerinci terfokus pada Tembakau dan Karet.Melalui tabel diatas. selain diketahui tren sector mana yang memiliki produksi yang tinggi. diketahui pula spesifikasi potensi perkebunan dari tiap kabupaten/kota. Misalnya komoditas potensial Kabupaten Merangin adalah kelapa dalam dan coklat. kelapa sawit dan kelapa dalam. Kabupaten Sarolangun adalah pinang. kelapa sawit dan kelapa dalam. Kabupaten Batanghari adalah karet. kelapa sawit. kelapa dalam dan kelapa hibryda. Kabupaten Muaro Jambi adalah kelapa sawit. kelapa dalam. vanili dan kopi. Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah kepala hybrid dan coklat. Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah kelapa sawit. kelapa dalam dan coklat. Kabupaten Tebo adalah kelapa dalam. kopi dan pinang. Kabupaten Bungo adalah kelapa dalam. kopi dan pinang. Dan terakhir adalah Kota Sungai Penuh yaitu kulit kayu manis. kopi dan kemiri.

Tabel 6.2.3.8Laju Pertumbuhan Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009 2012No,Kabupaten/KotaPertumbuhan

KaretKelapa SawitKelapa DalamKelapa HybridaKulit Kayu ManisKopiLadaCengkehCoklatPinangKemiriKapukArenVaniliTehTebuTembakauNilam

1Kerinci 10,66-44,74--6,54153,280,00-37,84--53,75-1,82--0,00-9,42513,380,59100,00

2Merangin20,88-57,602,99-0,938,8511,10300,00-43,3329,8131,25-50,0047,83-----21,79

3Sarolangun11,777,89-1,94---59,09-25,00--0,000,00-0,00----140,00

4Batanghari11,37-32,86-25,74-2,83--21,9280,95--5,43--11,1116,67-2,78-----

5Muaro Jambi-12,82-55,30-5,88-9,38--15,09-100,00-25,24966,67283,33-100,00-100,00-----

6Tanjab Timur31,8813,14-3,32250,00--40,53133,33--6,6713,99--------

7Tanjab Barat-4,29-29,92-2,56--18,01-100,00-423,81-20,30--------

8Tebo0,59-55,96-1,63---3,14--0,002,60--------

9Bungo69,88-43,652,72-83,3325,00---17,86--------

10Kota Jambi------------------

11Kota Sungai Penuh------------------

Jumlah-49,1875,07-5,49-71,8620,11-45,86-31,65-91,23-52,8744,07-69,72-71,21-60,0773,33100,721,261,409,13-83,44

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

Setelah meninjau jumlah produksi tanaman perkebunan pada data tahun 2012. sekarang analisis dilakukan pada laju pertumbuhan dilihat pada rentang waktu tertentu. yaitu tahun 2009-2012. Melalui data diatas. dapat dilihat terdapat beberapa laju pertumbuhan yang memiliki angka negatif. Komoditas-komoditas dengan laju pertumbuhan yang negatif ini perlu dicermati karena dapat mempengaruhi kontribusinya terhadap perekomonian dan sector perkebunan. Apabila dilihat secara keseluruhan. komoditas yang paling mencolok dengan laju pertumbuhannya yang negatif dari rata-rata per provinsi adalah karet. kepala dalam. kelapa hybrid. kopi. lada. cengkeh. kapuk. nilam dan aren. Sedangkan untuk komoditas dengan laju positif adalah kelapa sawit. kulit kayu manis. pinang. vanili. teh. tebu dan tembakau.

C. Peternakan1. Ternak Besar dan Ternak KecilTabel 6.2.3.9Produksi Daging Ternak Besar di Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Jambi Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi (dalam kg)

SapiKerbauKuda

1Kerinci 511.965.3084.933.60-

2Merangin655.581.50215.790.60-

3Sarolangun512.186.90189.290.00-

4Batanghari402.701.70275.869.60-

5Muaro Jambi472.515.2043.454.40-

6Tanjab Timur188.385.509.711.40-

7Tanjab Barat243.793.0018.106.00-

8Tebo970.443.00425.128.90-

9Bungo776.591.50290.848.20-

10Kota Jambi1.269.377.00370.843.80-

11Kota Sungai Penuh505.585.0090.036.201.617.00

Jumlah6.509.125.002.014.013.001.617.00

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013Pada data diatas. dapat dilihat bahwa produksi daging ternak besar paling banyak terdapat di Kota Jambi yang terdiri dari ternak sapi dan kerbau dengan persentase produksi daging ternak sapi mencapai 19.5% dari total produksi se provinsi serta produksi daging ternak kerbau sebesar 18.5%. Sedangkan untuk produksi daging ternak kuda hanya dihasilkan di Kota Sungai Penuh, yaitu sebanyak 1.6 ton pada tahun 2012. Melalui data yang ditunjukkan bahwa produksi daging kuda hanya berada di Kota Sungai Penuh,maka dari sini dapat disimpulkan pasti terjadi pendistribusian daging menuju wilayah-wilayah lainnya atau dengan kata lain, hal ini mengidentifikasikan adanya aliran barang pada sector peternakan, khususnya daging ternak kuda. Sementara untuk daging sapi dan kerbau, bisa saja terjadi distribusi, namun dengan frekuensi yang lebih rendah dan jangkauan yang lebih sempit karena setiap kabupaten/kota memproduksi kedua jenis daging ini sendiri.Tabel 6.2.3.10Laju Pertumbuhan Produksi Daging Ternak Besar Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No,Kabupaten/KotaLaju Pertumbuhan (%)

SapiKerbauKuda

1Kerinci 194,90130,36-

2Merangin107,93140,99-

3Sarolangun136,66-25,76-

4Batanghari24,71-12,57-

5Muaro Jambi20,09-72,21-

6Tanjab Timur113,77353,85-

7Tanjab Barat-23,32-41,80-

8Tebo65,3343,81-

9Bungo47,6111,41-

10Kota Jambi100,46-52,65-

11Kota Sungai Penuh72,0870,4022,22

Jumlah68,29-11,6422,22

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolahLaju pertumbuhan produksi daging ternak besar sapi di Provinsi Jambi secara keseluruhan menunjukkan angka positif, hal ini sangat wajar terjadi mengingat daging sapi merupakan jenis daging yang umum dan dikonsumsi oleh setiap orang. Sedangkan pertumbuhan untuk produksi daging kerbau di beberapa wilayah menunjukan angka negative, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya penyakit, menyempitnya lahan pertanian, mahalnya pakan dan lain sebagainya. Untuk laju produksi daging kuda masih pada angka positif meski dengan kisaran angka yang kecil.

Tabel 6.2.3.11Produksi Daging Ternak Kecil Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi

KambingDombaBabi

1Kerinci 244.534,1417.147,12-

2Merangin39.090,2610.513,08-

3Sarolangun9.391,022.710,92-

4Batanghari28.696,6417.191,2021.422,50

5Muaro Jambi4.990,722.865,2019.142,50

6Tanjab Timur19.461,58330,60-

7Tanjab Barat16.698,861.840,3432.062,50

8Tebo113.906,5028.156,10-

9Bungo36.739,7212.066,903.325,00

10Kota Jambi78.414,469.234,76120.982,50

11Kota Sungai Penuh5.492,02870,58-

Jumlah597.415,92102.926,80196.935,00

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013Pada data diatas, dapat dilihat bahwa produksi daging ternak kecil paling banyak terdapat di Kabupaten Kerinci yang terdiri dari ternak kambing dan kuda dengan persentase produksi daging ternak kambing mencapai 41% dari total produksi se provinsi serta produksi daging ternak domba sebesar 16.7%. Sedangkan untuk produksi daging daging babi paling banyak dihasilkan di Kota Jambi, yaitu sebanyak 121 ton pada tahun 2012.Tabel 6.2.3.12Laju Pertumbuhan Produksi Daging Ternak Kecil Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No.Kabupaten/KotaLaju Pertumbuhan (%)

KambingDombaB a b i

1Kerinci 1279,702729,09-

2Merangin94,0827,20-

3Sarolangun-78,33-90,49-

4Batanghari13,4812,31-

5Muaro Jambi-94,73-51,58-89,20

6Tanjab Timur52,52-21,05-

7Tanjab Barat23,7838,023,69

8Tebo24,5119,67-

9Bungo-1,555,09-44,44

10Kota Jambi-1,2616,39-51,99

11Kota Sungai Penuh-61,18139,39-

Jumlah32,83-0,72-55,45

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

Laju pertumbuhan produksi daging ternak kecil di Provinsi Jambi menunjukkan angka yang beragam. Laju pertumbuhan yang paling besar dimiliki oleh Kabupaten Kerinci. yaitu angka pertumbuhan produksi daging kambing sebesar 1.297,70% dan domba sebesar 2.729,09%. Sedangkan untuk laju negatif yang paling mencolok dimiliki oleh Kabupaten Sarolangin dan Muaro Jambi. Kedua kabupaten ini memiliki angka laju pertumbuhan negatif pada setiap jenis ternak. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya pasokan daging jenis ternak kecil pada kedua kabupaten tersebut dan membuka kemugkinan adanya impor dari wilayah lain.

2. UnggasTabel 6.2.3.13Produksi Telur Unggas Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi (kg)

BurasRasItik

1Kerinci 573.709,53319.506,981.009.012,80

2Merangin264.484,61-138.137,95

3Sarolangun235.553,062.843,40110.190,67

4Batanghari385.323,83-140.358,35

5Muaro Jambi237.243,302.221.962,07144.915,56

6Tanjab Timur299.549,42-153.784,80

7Tanjab Barat268.105,77-303.211,33

8Tebo121.905,36-216.996,81

9Bungo121.979,9629.574,7281.948,53

10Kota Jambi2.767.328,481.310.150,111.141.970,59

11Kota Sungai Penuh237.357,81756.839,78436.882,53

Jumlah5.512.541,134.640.877,063.877.409,92

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013Pada data diatas. dapat dilihat bahwa produksi telur unggas paling banyak terdapat di Kota Jambi yang terdiri dari telur dari ayam buras. ras dan itik. Persentase produksi telur ayam buras pada kota ini jauh melampaui kabupaten/kota lainnya yaitu produksi dengan kelipatan 10 hingga 20 kali dibandingkan lainnya. Sedangkan bila dilihat persentasenya mencapai 50% dari total produksi se provinsi. Sedangkan untuk produksi ayam ras. kabupaten yang memiliki angka produksi paling banyak adalah kabupaten Muaro Jambi dengan persentase sebesar 47.9%. Tidak semua kabupaten atau kota memproduksi telur dari unggas berjenis ayam ras, yaitu antara lain Kabupaten Merangin. Batang Hari, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Tebo, sehingga kemungkinan kabupaten-kabupaten ini mengimpor dari wilayah lain di sekitarnya atau dari Muaro Jambi yang menjadi dominan dalam produksi telur unggas jenis ini. Sementara untuk produksi telur itik paling banyak dihasilkan di Kota Jambi, yaitu sebesar 29.5% dari total keseluruhan produksi telur itik seprovinsi.

Tabel 6.2.3.14Laju Pertumbuhan Produksi Telur Unggas Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No,Kabupaten/KotaLaju Pertumbuhan (%)

BurasRasItik

1Kerinci 681,58156,9021,40

2Merangin141,37-43,08

3Sarolangun23,39-73,0637,46

4Batanghari102,20-21,30

5Muaro Jambi148,200,7324,01

6Tanjab Timur92,66-4,45

7Tanjab Barat26,24--34,12

8Tebo-15,15-118,68

9Bungo-14,6230,5527,29

10Kota Jambi446,83105,29216,50

11Kota Sungai Penuh946,0993,34113,37

Jumlah199,0836,7750,46

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolahLaju pertumbuhan produksi telur buras tertinggi dimiliki oleh Kota Sungai Penuh dengan nilai 9,46%. Sementara itu laju pertumbuhan telur ayam ras paling tinggi dimiliki oleh Kabupaten Kerinci dengan nilai 1,57%. laju pertumbuhan produksi telur unggas buras menunjukkan angka positif dan terbesar bila dibandingkan dengan wilayah lainnya.Tabel 6.2.3.15Produksi Daging Unggas Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi (dalam kg)

Ayam BurasAyam PetelurAyam Potong

1Kerinci 1.598,70395.080,0015.023,00

2Merangin219.865,23405.149,56246.908,40

3Sarolangun355.064,70324.661,14226,59

4Batanghari374.095,80623.994,00-

5Muaro Jambi2.319,21247.707,692.452,65

6Tanjab Timur118.621,351.242.713,35-

7Tanjab Barat321.443,091.456.076,47-

8Tebo211.883,131.259.043,03-

9Bungo149.950,0319.588,0064.515,07

10Kota Jambi5.997.096,004.900.021,207.564,62

11Kota Sungai Penuh27.740,00234.143,0021.746,00

Jumlah7.779.677,2411.088.589.44358.436,33

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013Pada data diatas. dapat dilihat bahwa produksi daging unggas paling banyak terdapat di Kota Jambi yang terdiri dari daging ayam buras, ayam petelur dan ayam potong. Produksi daging ayam buras di kabupaten ini sangat besar yaitu sebesar 77% dari total produksi provinsi, begitu pula dengan produksi daging ayam petelur sebesar 44.2% dari total produksi provinsi. Sedangkan untuk produksi daging ayam potong terbanyak ada di Kota Sungai Penuh sebesar 21,7 ton dengan persentase sebesar 18%.Secara keseluruhan. laju pertumbuhan produksi daging ayam buras tertinggi terdapat di Kota Jambi yaitu sebesar 447,68% sementara kabupaten lain banyak yang memiliki laju negatif seperti misalnya Kabupaten Bungo (-48,49%) dan Kaupaten Muaro Jambi (-98,66%). Sementara untuk laju produksi ayam petelur di setiap kabupaten di Provinsi menunjukkan angka positif sehingga dapat disimpulkan bahwa daging ayam jenis inilah yang paling stabil bila dibandingkan dengan produksi daging ayam buras dan ayam potong yang juga menunjukkan angka negatif dilihat pada rata-rata pertumbuhan provinsi.

Tabel 6.2.3.16Laju Pertumbuhan Produksi Daging Unggas Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No.Kabupaten/KotaLaju Pertumbuhan (%)

Ayam BurasAyam PetelurAyam Potong

1Kerinci -98,621.994,15-92,63

2Merangin61,13--1,80

3Sarolangun-1,957.180,07-99,97

4Batanghari20,58--

5Muaro Jambi-98,66436,19-99,75

6Tanjab Timur33,25--

7Tanjab Barat-25,75--

8Tebo-39,39--

9Bungo-48,49193.978,95-98,03

10Kota Jambi447,689.739,40-99,85

11Kota Sungai Penuh145,957.493,54-56,95

Jumlah131,8923.603,85-97,45

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

3. PerikananHasil perikanan laut di Provinsi Jambi paling banyak dihasilkan di kawasan pesisir pantai timur yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Timur. Produksi ikan pada tahun 2012 di kedua kabupaten ini jumlahnya hampir sama. Sedangkan untuk jenis ikan perairan umum, produksi terbanyak terdapat di Kabupaten Muaro Jambi dan Kerinci. Keduanya juga menunjukkan jumlah yang hampir sama banyaknya. Kabupaten Muaro Jambi juga merupakan kabupaten yang memiliki produksi perikanan budidaya paling banyak yakni kurang lebih 50% dari total produksi perikanan budidaya di Provinsi Jambi.

Tabel xxxProduksi Perikanan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Jambi Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi (ton)

Perikanan LautPerairan UmumBudidaya

1Kerinci -1.106,002.291,10

2Merangin-902,501.133,90

3Sarolangun-720,902.290,60

4Batanghari-291,408.386,60

5Muaro Jambi-1.200,8015.225,00

6Tanjab Timur24.537,00703,00718,00

7Tanjab Barat22.357,60860,302.389,00

8Tebo-421,30850,50

9Bungo-234,70803,30

10Kota Jambi-572,602.707,50

11Kota Sungai Penuh-97,70186,90

Jumlah46.894,607.013,5036.795,50

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013

Laju pertumbuhan perikanan laut dan budidaya di Provinsi Jambi cukup mengindikasikan perkembangan yang perlu diperhatikan. Angka pertumbuhannya selama tahun 2009-2012 tergolong sangat tinggi. Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur yang merupakan dua wilayah utama pemproduksi perikanan laut menunjukkan angka laju pertumbuhan yang sangat tinggi pula. Sementara itu apabila dilihat secara keseluruhan, laju produksi pada jenis ikan perairan umum menunjukkan perkembangan yang kurang signifikan. Beberapa kabupaten mengalami pertumbuhan negatif. Meskipun demikian, Kabupaten Kerinci tampak menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi. Berikut adalah datanya.

Tabel 6.2.3.29Laju Pertumbuhan Produksi Perikanan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No.Kabupaten/KotaLaju Pertumbuhan (%)

Perikanan LautPerairan UmumBudidaya

1Kerinci -3078,16-

2Merangin--15,25131,83

3Sarolangun-47,97179,48

4Batanghari--27,24159,17

5Muaro Jambi-61,2059,09

6Tanjab Timur105,35-59,74221,97

7Tanjab Barat58,23-3,2177,58

8Tebo-6,79223,88

9Bungo--56,11195,66

10Kota Jambi-23,54105,89

11Kota Sungai Penuh---

Jumlah79,823,75101,69

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

Sementara itu produksi perikanan budidaya darat di provinsi pada tahun 2012 didominasi oleh ikan di kolam yaitu sebesar 24.000 ton dengan persentase sebesar 65.5% dari total produksi perikanan. Kabupaten Muaro Jambi merupakan penyumbang produksi terbesar pada perikanan jenis ini, yaitu sebesar 46.7% dari keseluruhan produksi ikan di kolam. Sementara untuk produksi KJA didominasi oleh Kabupaten Muaro Jambi juga serta Batanghari dengan selisih produksi yang tidak begitu banyak, sedangkan untuk Produksi tambak terbesar disumbang olehTanjung Jabung Barat.Dari informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Muaro jambi merupakan pusat produki perikanan dalam kolam dan KJA. Sementara untuk produksi perikanan tambak hanya ada di Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur karena kedua kabupaten ini terletak di dekat lau sehingga memiliki perairan air payau. Sementara itu, laju pertumbuhan produksi ikan kolam dimiliki oleh Kabupaten Tebo, sedangkan ikan di KJA terdapat di Kabupaten Kerinci.Secara lebih rinci dapat diamati dalam tabel data berikut.

Tabel 6.2.3.17Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2012No.Kabupaten/KotaProduksi (ton)

Ikan di KolamKJASawahTambak

1Kerinci 721.701.569.40--

2Merangin988.40138.806.70-

3Sarolangun2.216.4074.20--

4Batanghari4.554.903.831.70--

5Muaro Jambi11.306.703.918.30--

6Tanjab Timur239.0082.00-397.00

7Tanjab Barat1.373.40243.9063.70708.00

8Tebo685.60164.90--

9Bungo554.00299.30--

10Kota Jambi1.440.201.267.30--

11Kota Sungai Penuh145.808.1033.00-

Jumlah24.226.1011.597.90103.401.105.00

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013Tabel xxx.Laju Pertumbuhan Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012No.Kabupaten/KotaLaju Pertumbuhan (%)

Ikan di KolamKJASawahTambak

1Kerinci 65,15471,31--

2Merangin135,61151,91-53,79-

3Sarolangun367,89-78,55--

4Batanghari1072,1334,57--

5Muaro Jambi104,91-3,30--

6Tanjab Timur185,2027233,33-185,82

7Tanjab Barat2189,00984,00--43,93

8Tebo531,897,01--

9Bungo252,64161,17--

10Kota Jambi163,2965,01--

11Kota Sungai Penuh----

Jumlah195,6934,32613,10-21,17

Sumber: Jambi Dalam Angka 2009-2013, diolah

6.2.4 PertambanganTabel 6.2.4.1. PDRB Sektor Pertambangan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2011NoKabupatenTotal Sektor Tambang

1Kerinci 5.263,81

2Merangin105.134,68

3Sarolangun150.151,00

4Batanghari97.059,77

5Muaro Jambi188.411,83

6Tanjab Timur968.665,79

7Tanjab Barat348.662,63

8Tebo60.626,67

9Bungo142.472,90

10Kota Jambi176.837,78

11Kota Sungai Penuh857.59

Provinsi Jambi2.244.144,45

Sumber: Jambi Dalam Angka 2011

Kabupaten/kota yang memiliki kontribusi terbesar dalam PDRB sector pertambangan adalah Kabupaten Tanjab Timur yaitu sebesar 43.2% dari total sumbangan PDRB sector tambang. Bila dikaitkan dengan kontribusi sector ekonomi di kabupaten ini, Tanjung Jabung timur memang didominasi oleh sector pertambangan 38% dari total kontribusis ektor ekonomi), bahkan diatas sector pertanian yang hanya menyumbang 28%. Dari sini dapat disimpulkan bahwa spesialisasi sector ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah pada pertambangan. Tabel 6.2.4.2Produksi Pertambangan Menurut Jenis Barang Tahun 2007-2011No.Jenis Barang20072008200920102011

1Minyak Bumi (000 barel)7.354,716.795,027.409,876.588,056.403,41

2Gas Bumi (MMBTU) 92.410.629,0097.654.085,0085.241,0717.410,598.832,93

3Batubara (m ton)2.215.496,244.216.057,272.731.060,913.186.244,327.224.501,59

4Bijih Besi (Ton)--319.379,00245.535,19434.182,21

Total94.633.479,95101.876.937,293.143.090,853.455.778,157.673.920,14

Sumber: Jambi dalam Angka 2007 2011

Gambar 6.2.4.1Laju Pertumbuhan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Barang Tahun 2007-2011Sumber: Jambi dalam Angka 2007 - 2011. diolah

Produksi tambang paling banyak di Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti adalah jenis gas bumi dan batu-bara. Namun dari laju pertumbuhan produksi dapat diketahui bahwa terjadi pertumbuhan yang cukup stabil setelah tahun 2009 meskipun dengan kenaikan yang tidak bis adikatakan cukup besar.

Tabel 6.2.4.3Lifting Minyak Mentah Berdasarkan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2007 dan 2012No.Kabupaten/KotaLifting Minyak

20072011

1Kerinci 0,000,00

2Merangin0,000,00

3Sarolangun1.075.898,001.257.370,00

4Batanghari173.870,0074.658,00

5Muaro Jambi960.114,00977.593,00

6Tanjab Timur1.520.155,00910.043,00

7Tanjab Barat2.599.904,002.209.149,00

8Tebo209.600,00276.520,00

9Bungo0,000,00

10Kota Jambi541.588,00473.809,00

11Kota Sungai Penuh0,000,00

Jumlah7.081.129,006.179.142,00

Sumber: Jambi dalam Angka 2007 2013Produksi minyak hanya ada di beberapa wilayah di Provinsi Jambi sejalan dengan spesialisasi dari tiap kabupaten. Seperti Kota Sungai Penuh, Kerinci, dan Merangin serta Bungo yang tidak memiliki produksi minyak karena berfokus pada pusat layanan dan pertanian. Untuk lifting minyak terbesar ada di Kabupaten Tanjab Barat dan disusul oleh Kabupaten Tanjab Timur. Apabila dikaitkan dengan kotribusi PDRB, hal ini menjelaskan mengapa angka kotribusi PDRB sector tambang pada kedua kabupaten ini merupakan angka terbesar. Dari sini. kesimpulan bahwa potensi spesialisasi Tanjab Barat dan Tanjab Timur sebagai wilayah pertambangan semakin kuat.Tabel 6.2.4.4Laju Pertumbuhan Lifting Minyak Mentah Berdasarkan Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2007- 2012No,Kabupaten/KotaPertumbuhan

2007-2011 (%)

1Kerinci 0,00

2Merangin0,00

3Sarolangun16,87

4Batanghari-57,06

5Muaro Jambi1,82

6Tanjab Timur-40,13

7Tanjab Barat-15,03

8Tebo31,93

9Bungo0,00

10Kota Jambi-12,51

11Kota Sungai Penuh0,00

Jumlah-12,74

Sumber: Jambi dalam Angka 2007 - 2013. diolah

Gambar 6.2.4.2Laju Pertumbuhan Jumlah Lifting Minyak Mentah Kabupaten/Kota Hinterland KSP Perkotaan JambiMuara Bulian-Sengeti Tahun 2007-2012Sumber: Jambi dalam Angka 2007 - 2013. diolah

Setalah tadi pada analisis sebelumnya didapatkan kesimpulan bawa Kabupaten Tanjab Barat dan Tanjang Timur memiliki potensi untuk spesialisasi pertambangan, dalam laju pertumbuhan lifting minyak mentah ditemukan bahwa terdapat Kendala karena kedua kabupaten ini menunjukkan angka yang negatif. Bahkan, bukan hanya kedua kabupaten ini, namun rata-rata laju pertumbuhan lifting minyak mentah di berbagai kabupaten lain juga mengindikasikan pertumbuhan yang negatif. Oleh karena itu diperlukan analisis penyebab permasalahan ini untuk mendukung potensi spesialisasi yang ada.

6.3 Investasi

Tabel 6.3.1Jumlah Perusahaan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) menurut Realisasi Investasi dan Tenaga Kerja Tahun 2012No.KabupatenBanyaknya PerusahaanRealisasi InvestasiTenaga Kerja

IndonesiaAsing

1Kerinci----

2Merangin4835.502,395.0381

3Sarolangun4247.301,19263-

4Batang Hari13780.840,032.724-

5Muaro Jambi11820.787,224.4742

6Tanjab Timur22.600,90217-

7Tanjab Barat1214.589.629.4910.915174

8Tebo4412.504.434.830-

9Bungo31.390.838.137572

10Kota Jambi6853.672.058662

11Kota Sungai Penuh----

Total5919.933.675.8330.084181

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013

Tabel 6.3.2Laju Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) menurut Realisasi Investasi dan Tenaga Kerja Tahun 2007-2012 (%)No.KabupatenBanyaknya PerusahaanRealisasi InvestasiTenaga Kerja

IndonesiaAsing

1Kerinci---

2Merangin335322713-88

3Sarolangun-33-34-84-100

4Batang Hari-465937-100

5Muaro Jambi-74-60-65-50

6Tanjab Timur-33-96-92

7Tanjab Barat-33164-252075

8Tebo-208571042-

9Bungo-40299-6100

10Kota Jambi-65211-78-

11Kota Sungai Penuh----

Total-312672214411838

Sumber: Jambi dalam Angka 2007 - 2013. diolah

Dari data penanam modal di atas, dapat dilihat Kabupaten Tanjab Barat merupakan kabupaten yang mendapatkan investasi dari banyak perusahaan serta dengan nilai realisasi invesrtasi yang sangat besar. Penyerapan tenaga kerja juga mengindikasikan bahwa kabupaten ini memiliki nilai investasi yang besar. Hal ini sangat kontras dengan Kabupaten tanjab Timur yang menerima investasi yang sangat kecil padahal kedua kabupaten ini memiliki karakteristik yang sama dan letaknya berdekatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis lebih mendetil untuk mengetahui kenapa hal ini bisa terjadi.Selain itu, seperti halnya Kabupaten Tanjab Timur, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh juga menunjukkan informasi yang negatif. Kedua kabupaten ini sama sekali tidak menerima investasi dari perusahan manapun.Tabel 6.3.3Jumlah Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) menurut Realisasi Investasi dan Tenaga Kerja Tahun 2012No.KabupatenBanyaknya PerusahaanTenaga Kerja

Realisasi InvestasiIndonesiaAsing

1Kerinci----

2Merangin348.390,362612

3Sarolangun1468.051,081.40513

4Batang Hari4111.337,223.2714

5Muaro Jambi10146.589,445.4446

6Tanjab Timur377.725,89905-

7Tanjab Barat5197.541,381.51410

8Tebo----

9Bungo6112.037,671.9022

10Kota Jambi1064.876,05637-

11Kota Sungai penuh11.305,0050-

Total56827.854.0915.38937

Sumber: Jambi Dalam Angka 2013

Setelah melakukan analisa pada jumlah perusahaan penanam investasi dan realisasi investasi pada data sebelumnya, didapatkan kesimpulan bahwa Kabupaten Tanjab Barat adalah kabupaten yang paling banyak mendapatkan investasi dari perusahaan begitu pula dengan realisasi investasi dan banyaknya tenaga kerja yang diserap. Berikutnya, dari data diatas, kembali ditunjukkan bahwa meskipun jumlah penanam modal asing di Tanjab Barat bukan merupakan yang terbanyak, namun nilai realisasi inverstasinya tetap yang terbesar. Dan dari data diatas, juga kembali ditunjukkan bawa Tanjab timur mengalami ketimpangan dengan Tanjab barat. Tabel 6.3.4Laju Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) menurut Realisasi Investasi dan Tenaga Kerja Tahun 2007-2012 (%)No.KabupatenBanyaknya PerusahaanRealisasi InvestasiTenaga Kerja

IndonesiaAsing

1Kerinci----

2Merangin----

3Sarolangun600.00-3.46-36.40-

4Batang Hari100.00-80.4870.63-33.33

5Muaro Jambi150.001,096.7521,676.00-

6Tanjab Timur----

7Tanjab Barat150.00187.483,264.44-

8Tebo----

9Bungo200.00-73.74-30.99-75.00

10Kota Jambi66.67193.98145.95-

11Kota Sungai Penuh----

Total211.11-29.27113.41164.29

Sumber: Jambi dalam Angka 2007 - 2013. diolah

Gambar 6.3.4.1Peta Distribusi Spasial Jumlah Investasi Perusahaan PMDN dan PMA Provinsi Jambi Tahun 2012

6.4 Sumberdaya ManusiaLingkup analisis sumberdaya manusia bagi wilayah-wilayah yang menjadi hinterland Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Perkotaan Jambi-Muara Bulian-Sengeti ini terdiri dari seluruh kabupaten/kota di dalam Provinsi Jambi.Analisis didasarkan pada satu sumber data yaitu Jambi dalam angka dengan rentang waktu dari tahun 2009 hingga 2012. Pemilihan basis data ini dilakukan sebagai penyesuaian terhadap ketersediaan data setelah adanya peraturan pemekaran daerah pada tahun 2008 dimana Kabupaten Kerinci dipecah menjadi dua. yaitu Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.6.4.1 Jumlah. Kepadatan dan Pertumbuhan PendudukA. Jumlah dan Kepadatan PendudukJumlah penduduk dan kepadatan penduduk merupakan variabel yang digunakan untuk menganalisa penggunaan ruang dalam suatu wilayah.Melalui data series kependudukan Jambi dengan rentang waktu tertentu. akan dapat dilihat dinamika perkembangan kependudukan baik itu positif maupun negatif yang nantinya menjadi dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan.Berikut adalah peningkatan jumlah penduduk Provinsi Jambi dalam rentang 4 tahun (2009-2013):Tabel 6.4.1.1Perkembangan Jumlah Penduduk dalam Hinterland KSP Perkotaan Jambi-Muara Bulian-SengetiTahun 2009-2013NoKabupaten/KotaJumlah Penduduk (jiwa)

2009201020112012

1Kerinci126.817229.495235.251235.797

2Merangin292.013333.206341.563350.062

3Sarolangun218.228246.245252.421259.963

4Batang Hari222.841241.334247.386252.731

5Muaro Jambi314.598342..952351.553363.994

6Tanjung Jabung Timur213.781205.272210.420211.057

7Tanjung Jabung Barat255.952278.741285.731293.594

8Tebo257.267297.735305.202313.420

9Bungo271.625303.135310.737320.300

10Kota Jambi476.038531.857545.193557.321

11Kota Sungai Penuh81.16282.29384.35784.575

Jumlah2.730.3223.092.2653.169.8143.242.814

Sumber: Jambi dalam Angka 2009 - 2013. diolah

Gambar6.4.1.1Perkembangan Jumlah Penduduk dalam Hinterland KSP Perkotaan Jambi-Muara Bulian-SengetiTahun 2009-2013Sumber: Jambi dalam Angka 2009 - 2013. diolahMelalui data diatas. diketahui bahwa penduduk dari Hinterland KSP ini mengalami pertambahan secara konstan setiap tahunnya.Pertambahan penduduk yang selalu positif merupakan suatu fenomena yang normal dalam sebuah wilayah yang sedang berkembang. begitu pula dengan Provinsi Jambi.Pertambahan penduduk di provinsi ini berkisar antara 70 ribu hingga 370 ribu jiwa setiap tahunnya.Setelah membahas mengenai jumlah penduduk. langkah berikutnya adalah menganalisa kepadatan penduduk.Data kepadatan penduduk dapat digunakan untuk melihat konsentrasi sebaran penduduk yang ada pada suatu wilayah serta tingkat ketimpangan sebaran penduduk di wilayah tersebut.Berikut adalah data kepadatan penduduk Provinsi Jambi dalam rentang tahun 2009-2013:

Tabel 6.4.1.2Perkembangan Kepadatan Penduduk Dirinci Per Kabupaten/Kota dalam Hinterland KSP Perkotaan Jambi-Muara Bulian-Sengeti Tahun 2009-2012NoKabupaten/KotaKepadatan Penduduk (Jiwa/km2)

2009201020112012

1Kerinci38687070

2Merangin38434446

3Sarolangun35404142

4Batang Hari38424344

5Muaro Jambi59646668

6Tanjung Jabung Timur39383939

7Tanjung Jabung Barat55606163

8Tebo39454647

9Bungo58656769

10Kota Jambi2.3172.5892.6542.713

11Kota Sungai Penuh207210215216

Rata-Rata Kepadatan266297304311

Sumber: Jambi dalam Angka 2009 dan 2013. diolahMelalui data diatas. diketahui bahwa meskipun memiliki luas wilayah administratif yang cukup sempit bila dibandingkan dengan wilayah lainnya (Kota Jambi = 0.4% Provinsi Jambi dan Kota Sungai Penuh = 0.8% Provinsi Jambi). Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh merupakan dua wilayah yang memiliki kepadatan tertinggi dengan rentang kepadatan diatas 100 jiwa/km2.Kondisi kepadatan kedua kota tersebut sangat tinggi sehingga menimbulkan ketimpangan kepadatan pada wilayah-wilayah lainnya yang rata-rata memiliki rentang dibawah 50 jiwa/km2.Sedangkan apabila dilihat pada data perkembangan Kabupaten Kerinci. perkembangan kepadatan yang terjadi bersifat stagnan dan tidak menunjukkan perkembangan.Kecenderungan ini merupakan salah satu indikasi dari lemahnya pertumbuhan suatu wilayah. Oleh karena itu. selain ketimpangan yang dialami oleh Kota Sungai Penuh dengan kabupaten lain. lambatnya pertumbuhan kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci juga merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam strategi pengembangan wilayah dalam lingkup KSP ini.

Gambar6.4.1.2Ketimpangan Kepadatan Penduduk dalam Hinterland KSP Perkotaan Jambi-Muara Bulian-SengetiSumber: Jambi dalam Angka 2009 dan 2013. diolah

(Peta Perkembangan Jumlah Penduduk)

(Peta Sebaran Kepadatan Penduduk)

B. Pertumbuhan PendudukLaju pertumbuhan penduduk merupakan cepatnya pertumbuhan penduduk yang dinilai melalui pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Data laju pertumbuhan penduduk dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan wilayah di masa depan dalam berbagai lingkup. seperti misalnya sarana dan prasarana sosial.Berikut adalah tabel laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jambi Tahun 2009-2012 dirinci per kabupaten/kota:Tabel 6.4.1.3Laju Pertumbuhan Penduduk Dirinci Per Kabupaten/Kota dalam Hinterland KSP Perkotaan Jambi-Muara Bulian-SengetiTahun 1990-2010NoKabupaten/KotaJumlah Penduduk (Jiwa)Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

1990200020101990-20002000-2010

1.Kerinci280.017295.040229.4950.110.08

2.Merangin209.895254.203333.2060120.13

3.Sarolangun140.937178.097246.2450.130.14

4.Batang Hari155.252190.636241.3340.120.13

5.Muaro Jambi170.889233.993342.9520.140.15

6.Tanjung Jabung Timur210.975191.556205.2720.090.11

7.Tanjung Jabung Barat151.417206.730278.7410.140.13

8.Tebo173.368222.232297.7350.130.13

9.Bungo187.874217.172303.1350.120.14

10.Kota Jambi339.944417.507531.8570.120.13

11.Kota Sungai Penuh82.293

Jumlah2.020.5682.407.1663.092.2650.120.13

Sumber: Jambi dalam Angka 2013. diolahDari tabel diatas. diketahui bahwa rata-rata laju pertumbuhan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi cukup rendah. yaitu hanya berkisar antara 0.1 hingga 0.15%. Namun. angka ini cukup stabil dan tidak mengidentifikasikan adanya kemungkinan ledakan penduduk yang besar di masa mendatang.Kabupaten/kota yang memiliki angka laju pertumbuhan paling tinggi adalah Kabupaten Muaro Jambi. yaitu 0.15%. Namun meskipun menjadi kabupaten dengan angkata pertumbuhan tertinggi tetap saja hal ini tidak begitu berpengaruh karena kisaran peresentase masih tergolong rendah dan tidak berpotensi menyebabkan ledakan penduduk.Laju pertumbuhan penduduk yang perlu diperhatikan lebih cermat dari 11 wilayah diatas adalah Kota Jambi dan Kota Sungai Penuh.Sesuai dengan hasil analisis jumlah dan kepadatan penduduk. diketahui bahwa dua wilayah tersebut merupakan daerah yang rentan menampung penduduk yang berlebih. Melalui analisis laju pertumbuhan yang menunjukkan bahwa Kota Jambi memiliki laju positif dengan kisaran 0.12-0.13% per tahun. Sedangkan Kota Sungai Penuh belum memiliki angka petumbuhan karena baru berdiri secara mandiri pada tahun 2008 sehingga belum ada data pembanding untuk menentukan tingkat pertumbuhannya. Namun tetap saja hal ini perlu diwaspadai mengingat kedua kota tersebut memiliki luasan administratif yang terbatas dan apabila terus dibiarkan maka pertumbuhan penduduk ini akan melampaui daya dukung wilayah yang ada.

6.4.1.3Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk per Kabupaten/KotaProvinsi JambiSumber: Jambi dalam Angka 2009 dan 2013. diolah

6.4.2 Potensi Penduduk ProduktifPotensi penduduk produktif diidentifikasi dari data piramida penduduk serta analisis rasio ketergantungan Provinsi Jambi dengan rentang tahun 2009 hingga 2013. Analisis potensi penduduk produktif ini dibutuhkan untuk menilai potensi pengembangan wilayah melalui sumberdaya manusia yang dimiliki. khususnya usia produktif yaitu 15-64 tahun.

A. Piramida PendudukDiagram disamping menunjukkan struktur penduduk Provinsi Jambi yang digambarkan melalui piramida penduduk dengan rentang tahun 2009 hingga 2013.Dari piramida-piramida ini diketahui bahwa terjadi perubahan struktur penduduk pada rentang waktu tersebut. Pada tahun 2009. struktur