hima persis yang jadi himapercuy.doc

7
HIMA PERSIS yang jadi HIMAPERcuy Usaha Menengok tinta Emas Sejarah PERSIS dan Arah Gerakan Intelektual Mahasiswa Islam Oleh : Shinichi Kudo Pendahuluan Selalu menjadi sebuah apologize dalam setiap kesempatan, bahwa umur Himapersis yang berumur 17 tahun ini sebagai fase ABG (Anak baru gede) yang sedang “nakal-nakalnya” katanya sich berbeda pandangan dengan orangtua, kadang melawan dan keras kepala. Begitu beratkah kita menjadi anak baik? menjadi ABG berkualitas, ABG yang tetap konsisten dalam keshalihan ditengah arus pemikiran, paradigma luar, dan berbagai sisi negatif pergaulan. “Untuk mulai berpikir ke depan, menata langkah agar semuanya cerah dan juga indah? “Ah sudahlah... sewajarnya kita malu kalau menengok ke belakang, dan melihat banting tulang orang tua, perjuangan melelahkan orang tua. Sebagai ABG yang puber dan selalu berniat “coba-coba”, orangtua terkadang positive thinking apalagi kalau anaknya yang ABG di sekolahkan di pesantren, sebagaimana orang tuanya dulu. ABG yang tidak “memalukan” tidak kekanak-kanakan, mampu bersikap dewasa, bijak penuh pertimbangan, berusaha keras memperjuangkan masa depan adalah harapan kita semua, karena sejak kecil lah hakikatnya kita menanam benih unggul. Agar di fase remaja, ataupun dewasa kita memanen hasilnya. Sekaranglah, proses yang sedang berjalan kita flashback ke belakang, bagaimana historitas panjang orangtua di panggung dinamika gerakan dakwah Islam dan kemajuan bangsa selama hampir beberapa decade lampau. PERSIS dan Akar Sejarahnya Sejarah PERSIS (Persatuan Islam) sejak dulu hingga kini, luar biasa mengagumkan. Penuh dengan gemerlap prestasi, dan tanggapan positif di skala nasional maupun di kancah internasional. Kita tengok saja, tokoh-tokohnya Zam-zam,

Upload: eli-nurlaeli

Post on 20-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HIMA PERSIS yang jadi HIMAPERcuy

Usaha Menengok tinta Emas Sejarah PERSIS

dan Arah Gerakan Intelektual Mahasiswa IslamOleh : Shinichi Kudo

PendahuluanSelalu menjadi sebuah apologize dalam setiap kesempatan, bahwa umur Himapersis yang berumur 17 tahun ini sebagai fase ABG (Anak baru gede) yang sedang nakal-nakalnya katanya sich berbeda pandangan dengan orangtua, kadang melawan dan keras kepala. Begitu beratkah kita menjadi anak baik? menjadi ABG berkualitas, ABG yang tetap konsisten dalam keshalihan ditengah arus pemikiran, paradigma luar, dan berbagai sisi negatif pergaulan. Untuk mulai berpikir ke depan, menata langkah agar semuanya cerah dan juga indah? Ah sudahlah... sewajarnya kita malu kalau menengok ke belakang, dan melihat banting tulang orang tua, perjuangan melelahkan orang tua. Sebagai ABG yang puber dan selalu berniat coba-coba, orangtua terkadang positive thinking apalagi kalau anaknya yang ABG di sekolahkan di pesantren, sebagaimana orang tuanya dulu. ABG yang tidak memalukan tidak kekanak-kanakan, mampu bersikap dewasa, bijak penuh pertimbangan, berusaha keras memperjuangkan masa depan adalah harapan kita semua, karena sejak kecil lah hakikatnya kita menanam benih unggul. Agar di fase remaja, ataupun dewasa kita memanen hasilnya. Sekaranglah, proses yang sedang berjalan kita flashback ke belakang, bagaimana historitas panjang orangtua di panggung dinamika gerakan dakwah Islam dan kemajuan bangsa selama hampir beberapa decade lampau.

PERSIS dan Akar Sejarahnya

Sejarah PERSIS (Persatuan Islam) sejak dulu hingga kini, luar biasa mengagumkan. Penuh dengan gemerlap prestasi, dan tanggapan positif di skala nasional maupun di kancah internasional. Kita tengok saja, tokoh-tokohnya Zam-zam, Muhammad Yunus, Fakhruddin al Khariri, E. Abdurrahman ataupun sekaliber A. Hassan, Moh.Natsir, Rusyad Nurdin dkk. yang turut ikut memberikan andil dalam kemajuan gerakan pembaharuan dakwah Islam di dunia

Persatuan Islam didirikan secara resmi pada tanggal 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok orang Islam yang berminat dalam studi dan aktifitas keagamaan digardai oleh Zamzam dan Muhammad Yunus. Berbeda dengan organisasi-organisasi lain yang berdiri pada awal abad XX, maka Persatuan Islam memiliki ciri sendiri yaitu kegiatannya dititikbertakan pada pembentukan faham keagamaan melihat latar belakang organisasi yang berawal dari sebuah study club, berbeda dengan corak organisasi lain sebut saja; Budi Utomo misalnya yang berdiri tahun 1908 bergerak pada bidang pendidikan untuk orang-orang Jawa, sementara Sarikat Islam yang diorganisasi tahun 1912 bergerak di bidang perdagangan dan poilitik, sedang Muhammadiyyah yang juga berdiri pada tahun 1912 bergerak di bidang sosial dan keagamaan.

Secara sepintas kalau kita melihat kultur sosio-politik kala itu, hadirmya Persatuan Islam kala itu adalah respon dari kebangkitan gerakan pembaharuan Timur Tengah disebut Pan Islamisme (Jamaluddin al Afghani, Rasyid Ridha, Muhammad Abduh dkk) yang dibawa tokoh-tokoh Persatuan Islam kala itu yang sedang melaksanakan Ibadah Haji, berdagang dan juga studi disana. Ruh kebangkitan Gerakan Pembaharuan ini masuk ke Indonesia, secara konsentrasi berupaya mengembalikan asas hukum pada Al Quran dan As Sunnah yang shahih, membasmi TBC (Takhayul, Bidah, dan Khurafat), menghilangkan taqlid dan fanatisme berlebihan pada imam madzhab. Pemikiran-pemikiran tersebutlah yang pada akhirnya banyak mewarnai faham, gerak, dan langkah perjuangan Persatuan Islam.Pedoman Pokok Perjuangan

Prinsip-prinsip perjuangan Persatuan Islam tertuang dalam bentuk dasar, tujuan, bentuk, sifat serta rencana kegiatan atau yang diistilahkan dengan rencana Jihad. Semua itu tercantum dalam Anggaran Dasar organisasi atau Qanun Asasi. Dalam bab 1 pasal 2 disebutkan bahwa dasar Persatuan Islam ialah Islam yang bertujuan 1. Melaksanakan seluruh ajaran Islam dalam setiap segi kehidupan anggota dalam masyarakat 2. Menempatkan ummat Islam pada ajaran Islam yang murni berdasarkan Al Quran dan As Sunnah, baik dalam aqidah (kepercayaan, keyakinan) maupun syariat (hukum agama). Dalam kehidupannya, organisasi ini mempunyai suatu bentuk atau sistem kehidupan bersatu (jamaah) yang mempunyai pimpinan (imamah) dan kekuasaan (imarah). Ketiga unsur ini menjadi ciri kehidupan Persatuan Islam sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah. Persatuan Islam dalam rangka mencapai tujuan yang telah dicita-citakan, telah menyusun rencana kegiatan yang dicantumkan dalam fasal 4 tentang Rencana Jihad. Rencana itu terdiri dari Rencana Umum dan Khusus.

Rencana Umum ialah 1. Mengadakan hubungan kerjasama dengan organisasi-organisasi dan pergerakan Islam di Indonesia dan seluruh dunia Islam. 2. Melakukan amarmaruf dan nahi munkar kapan dan dimana saja serta membela dan menyelamatkan umat Islam dari serangan golongan anti Islam dengan cara yang benar sesuai dengan ajaran al Quran dan As Sunnah. 3. Memberikan jawaban dan perlawanan terhadapa tantangan aliran yang mengancam kehidupan agama pada umumnya dan islam khususnya, sehingga agama allah menjadi tegak dan kukuh. 4. Menghidupkan dan memelihara semangat perjuangan (ruhul jihad) dan ijtihad di kalangan anggota khususnya dan ummat islam umumnya 5. Membasmi bidah, khurafat, dan takhayul (ajaran atau dongeng yang bukan-bukan), taqlid serta syirik dikalangan anggota khususnya dan ummat islam umumnya 6. Mengadakan kegiatan dakwah baik lisan, tulisan dan amal perbuatan dalam masyarakat yang sejalan dengan ajaran al Quran dan As Sunnah.

Rencana Khusus ialah : 1. Mendidik para anggota untuk menjadi hamba Allah yang mengamalkan ajaran Islam sesempurna-sempurnanya dengan penuh tanggung jawab, serta menjadi teladan (uswah hasanah) bagi keluarga dan masyarakat sekelilingnya 2. Membina anggota menjadi pemeluk dan pembela Islam yang mampu bertindak sebagai muballigh dengan jalan memperdalam pengertian dan memperkaya ilmu-ilmu yang berkenaan dengan hukum islam dan jaran islam. 3. Mengadakan, memelihara, dan memakmurkan masjid serta mushalla, memelihara waqaf dan mengkoordinasi zakat dengan jalan memimpin peribadahan ummat Islam berdasarkan al Quran dan AsSunnah yang sebenarnya untuk membuktikan hidupnya semangat iman dan takwa 4. Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran untuk menanamkan dan mengukuhkan pengertian akidah, ibadah, dan akhlaq Islam 5. Memperkaya perpustakaan Islam dengan jalan menerbitkan buku-buku tentang agama untuk memperluas dan menyebarkan faham wajibkembali kepada Al Quran dan As Sunnah 6. Mengadakan kegiatan kemasyarakatan lainnya sejalan dengan tujuan organisasi serta tidak menyimpang dari ajaran-ajaran islam sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah.

Tokoh-tokoh Persatuan Islam dan perannya dalam persoalan Kebangsaan

Zam zam, Muhammad Yunus, Fakhruddin al Kahiri, E. Abdurrahmaan adalah tokoh-tokoh lama di kalangan perstuan Islam di samping Hassan dan Natsir sendiri. Ketika Persatuan Islam secara resmi di reorganisasi setelah pengakuan kedaulatan pada tahun 1948, Muhammad Isa Anshari terpilih menjadi ketua umum sampai tahun 1961. Muhammad Natsir, meskipun menjadi ketua partasi Masyumi pada thun 1949 masih menjalin ikatan dengan Persis bahkan membantu pembangunan pesantren Bangil pada tahun 1950. Hassan kembali menjadi seorang tokoh penting dalam pendidikan serta menganjurkan agar Islam selalu tampil dalam masalah-masalah nasional. E. Abdurrahmaan yang menggantikan Isa Anshari sebagai ketua umum. Dia secara sungguh-sungguh mengendalikan dan memimpin organisasi serta mempersatukan sikap selama masa kegoncangan politik dan kesulitan ekonomi Indonesia. Haji Muhammad Munawar Khalil mewakili Persis pada lembaga ulama Islam Departemen Agama, sampai akhir hayatnya tahun 1962.

Melalui serangkaian pidato, artikel koran dan majalah, brosur, buku-buku, serta manifesto M. Natsir dan Isa Anshary memperlihatkan dan mempublikasikan sikap mereka mengenai isu-isu politik terkini, terutama mengenai Islam sebagai dasar negara dan kemungkinan mempersatukan Indonesia dengan Islam Bahkan bukan hanya Natsir dan Isa Anshary yang secara resmi bergerak di bawah payung Masyumi, A.Hassan pun pada masa itu tertantang untuk menulis masalah-masalah politik kenegaraan. Sebelum kemerdekaan, A.Hassan menerbitkan buku berjudul Islam dan Kebangsaan serta melakukan dialog-dialog intensif dengan Soekarno mengenai masalah-masalah Islam dan negara. Setelah kemerdekaan A. Hassan terlihat mendukung Republik Indonesia dalam berbagai tulisannya, sama halnya dengan Natsir dan Anshary.

Organisasi Gerakan Dakwah Mahasiswa, awal mula lahirnya Calon-calon Intelektual Muda dan Calon Pemimpin Bangsa

Adanya organisasi-organisasi Islam yang bermuatan gerakan kemahasiswaan, menjadi salah satu media munculnya benih-benih kader-kader intelektual Muslim di perguruan tinggi Islam dan lainnya. Organisasi-organisasi ini menjadi tempat pengkaderan calon-calon pemimpin dan intelektual Muslim. Dan mempunyai peran signifikan dalam pergulatan intelektual dan pergerakan di Indonesia pada massa-massa selanjutnya. Melalui organisasi-organisasi inilah diproduksi para intelektual yang memainkan peranan penting dalam percaturan pemikiran politik bangsa. Selain itu setiap gerakan yang diusung oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan Islam mempunyai sumbangsih yang tidak sedikit juga demi kemajuan dakwah Islam baik itu lewat media ataupun kegiatan-kegiatan berbasis dakwah. Perkembangan tersebut, mengalami perkembangan signifikan antara decade akhir 98 sampai awal 2000an mengikuti berkembangnya perguruan tinggi Islam dan umum. Yang begitu mencolok adalah kegiatan-kegiatan berupa halaqah-halaqah kecil, dan acara-acara bermuatan Islam mengiringi lahirnya figure-figur dakwah yang siap menjadi pemimpin masa depan Islam. Namun, seperti biasa ada saja yang akhirnya terjerat kasus di ranah politik dan membawa dampak negative bagi nama baik parpol. Yang paling gress, saat ormawa yang terorganisir menguasai parlemen sehingga ikatan alumni organisasi pun ikut berperan dalam membuat dinasti monarki di meja pemerintahan. Kongkalikong ini jelas sarat muatan pragmatis, dan melencengkan gerakan kemahasiswaan Islam dari jalurnya.

Organisasi kemahasiswaan Islam ABG yang baru mulai merangkak, HimaPersis mencoba maju menawarkan gagasan baru dengan ldeologi Ulul Albab, dengan misi membangun Peradaban Ulul Albab, mencetak kader Ulama yang Intelektual, dan Intelektual yang Ulama. Harapan bukan sekedar harapan, bukti kongkrit dengan kerja Nyata adalah proses yang harus dilalui dengan penuh kedewasaan dan elegan. Bukan lagi tersemat gelar, HimaPercuy (cuy sebagai kata gau;l dalam pergaulan).Ingat! bukan sebagai organisasi berlabel paguyuban hanya karena pernah satu almamater di Pesantren PERSIS. Tapi inilah Hima PERSIS, organisasi kemahasiswaan Islam yang siap menyabet prestasi, tidak bikin malu, dan mampu membanggakan orang tua. Tidak terbayang andaikata, A.Hassan dan M. Natsir masih hidup mungkin akan keluar air mata dari kedua matanya melihat calon pemimpin bangsa, intelektual muda yang berjuang di ruang lingkup kampus dan bangsa ini tak mampu berbuat apa-apa demi kemajuan Agama, Bangsa dan Negara. Wallahu Alaam

Garut, STAIPI 03 November.

Howard M.Federspiel, Persatuan Islam: Islamic Reform in Twentieth Century Indonesia (Ithaca, New York : Modern Indonesia Project South East Asia Program, 1970) hlm.11.

Sumber manuskrip QA-QD Persatuan Islam yang dihimpun oleh PP.Persatuan Islam di Bandung, tahun. 1968, hlm.6.

DR. Syafiq Mughni, Hassan Bandung:Pemikir Islam Radikal,(Surabaya :PT. Bina Ilmu,1994)hlm.53

Tiar Anwar Bahctiar M.hum, Lajur-lajur Pemikiran Islam ; Kilasan Pergulatan gerakan Intelektual Islam di Indonesia (Depok: Komunitas Nuun. 2011) hlm.34-35.

Ibid.45.