higiene lingkungan kerja
DESCRIPTION
hygine lingkungan kerjaTRANSCRIPT
Higiene lingkungan Kerja
Dalam pelaksanaan kerja perlu diperhatikan keseimbangan tiga faktor untuk memperoleh kesehatan dan produktivitas yang tinggi
FisikMentalSosial
Beban Kerja
Pekerja
Beban Tambahan
Produktivitas Kerja
Terapi
Pencegahan
• Peraturan• Administrasi• Sain dan teknologi• Media
Diagnosa
Lingkungan Kerja (stres)
Kapasitas Kerja
• Terampil• Gizi/Status Kesehatan• Jenis Kelamin• Usia• Ukuran Tubuh
• Fisik• Kimia• Biologi• Ergonomi• Psikologi
Ekologi penyakitAkibat Kerja
Bahan tambahan akibat lingkungan kerja meliputi:
1.Lingkungan kerja fisik, berupa suhu/tekanan panas, kebisingan, penerangan, getaran, radiasi, dsb.
2.Lingkungan kerja kimia berupa bahan kimia dalam bentuk gas, uap, larutan, debu, dll.
3.Lingkungan kerja biologik yaitu virus, parasit, cacing, tumbuhan/hewan.
4.Lingkungan kerja ergonomik: cara kerja yang salah, waktu kerja.
5.Lingkungan kerja psikologis yaitu hubungan sesama kerja, kejenuhan, dll.
Hubungan antara kesehatan dengan produktivitas:
1.Efisiensi dan produktivitas kerja yang tinggi, pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara dan dalam lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
2.Tingkat produktivitas dan efisiensi pekerja ditentukan oleh derajat kesehatan pekerja. Gangguan kesehatan menjadi penurunan hasil kerja disorganisasi, kecelakaan.
3.Biaya cedera, gangguan kesehatan-pemborosan.
DefenisiHigiene lingkungan kerja adalah:
ilmu dan seni pengenalan, penilaian dan pengendalian faktor-faktor bahaya lingkungan, sehingga masyarakat tenaga kerja dan masyarakat umum terhindar dari efek samping kemajuan teknologi berupa penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Untuk itu perlu diketahui:
1.Pengenalan lingkungan kerja
2.Penilaian lingkungan kerja
3.Pengendalian lingkungan kerja
Pengenalan Lingkungan KerjaPengenalan lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengetahui secara kualitatif tentang faktor bahaya di lingkungan kerja. Untuk itu perlu diketahui:
a.Flow diagram dari kegiatan proses dan operasi.
b.Bahan baku, bahan pembantu, hasil antara, hasil samping, hasil (produk) dan sisa produksi atau bahan buangan.
c.Kondisi operasi tiap tahap dalam rangkaian operaso dan proses.
d.Dll (majalah dan surat kabar, jurnal-jurnal teknik, keluhan dari tenaga kerja).
Dalam pengenalan lingkungan kerja perlu diperhatikan hal-hal:Alat-alat teknis penanggulangan apa yang sudah tersedia/dipergunakan.Bentuk bahanbaku yang digunakan dan bagaimana digunakan.Jumlah orang yang terpapar dan bekerja di tiap-tiap tahap rangkaian proses.
Dengan demikian secara kualitatif dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan di lingkungan kerja untuk setiap tahapan maupun secara menyeluruh pada pelaksanaan kerja.
Pengenalan lingkungan kerja bermanfaat untuk:
a.Mengetahui proses secara kualitatif bahwa dalam suatu tahap dan proses produksi pelaksanaan pekerjaan timbul faktor secara potensial yang dapat membahayakan.
b.Apabila diperlukan pengukuran, dapat secara tepat dan tepat diketahui lokasi dimana faktor bahaya tersebut serta alat dan metode yang dipakai.
c.Mengetahui secara kualitatif jumlah tenaga kerja yang terpapar pada faktor bahaya tertentu.
Penilaian Lingkungan KerjaPenilaian lingkungan kerja dimaksudkan
untuk mengetahui secara kuantitatif tingkat bahaya dari suatu faktor bahaya lingkungan kerja yang timbul. Penilaian dapat dilakukan dengan pengukuran pengambilan sampel secara langsung dan tidak langsung (analisis laboratorium) di lingkungan kerja.
Hasil penilaian dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas (NAB)
Manfaat penilaian lingkungan kerja:
a. Sebagai dasar untuk menyatakan bahwa kondisi lingkungan kerja memerlukan penerapan teknik pengendalian dan penanggulangan.
b. Merupakan dasar untuk membantu mengkorelasikan kasus kecelakaan dan penyakit dengan kondisi lingkungan kerja.
c. Merupakan dasar untuk merencanakan alat-alat penanggulangan.
d. Sebagai dokumen untuk inspeksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Pada prakteknya penilaian lingkungan kerja meliputi:
1.Engineering surveilance
pengecekan efektivitas alat-alat teknis dalam mengurangi faktor bahaya lingkungan kerja.
2.Legal surveilance
Inspeksi kondisi lingkungan kerja untuk memeriksa ditaatinya perundang-undangan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
3.Epidemiologi dan penelitian medis
Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh pemaparan faktor bahaya terhadap lingkungan kerja kemudian faktor tersebut dihubungkan dengan indikasi medis seperti monitoring biologi untuk menentukan faktor-faktor bahaya (bahan kimia) hasil metabolisme dalam spesimen biologis seperti pemeriksaaan urine, darah, feces, dsb.
Agar diperoleh hasi yang representatif penilaian lingkungan kerja mempertimbangkan hal-hal: Alat pendeteksi langsung
a.Alat dan metode yang sesuaiAlat pendeteksi langsung
contoh: Sound level meter, lux meter, Vibration meter, psikometer, termometer bola, termometer kata.Alat pengambil sampel
Impinger personal dust sampler, gas analyzer, gas detector, gas air sampler.Alat dengan sumber tenaga (batere)Alat dengan sumber tenaga listrik
b. Lokasi pengukuran pengambilan sampel
Untuk faktor-faktor bahaya lingkungan kerja kimiawi penentuan lokasi pengukuran/ pengambilan sampel harus berdasarkan ketentuan-ketentuan:
Setinggi zona pernafasan Di tempat kerja Di sumber emisi Di tempat-tempat dimana tidak dilakukan
pekerjaan tetapi tenaga kerja sering hilir mudik.
c. Waktu
Waktu yang diperlukan untuk pengukura/ pengambilan sampel tergantung dari beberapa hal:
Metode alat yang dipakai Sensitivitas alat dan metode yang
digunakan Kecepatan aliran udara dari alat yang
dipakai.
Pengendalian Lingkungan KerjaSebagai penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat ditolerir oleh manusia dan lingkungannya.
Metode-metode teknis pengendalian/ penanggulangan lingkungan kerja:
a.Subtitusi
Mengganti bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia lain yang kurang berbahaya.
b. Ventilasi
Pengaliran udara bersih untuk mengganti-kan udara kotor dalam lingkungan kerja.
c. Perubahan proses
perubahan sebagian atau seluruh proses sehingga tenaga kerja terhindar dari faktor-faktor yang membahayakan.
d. Pengeluaran setempat
pemasangan alat penyedot gas, uap, debu dari sumber yang dikeluarkan dari lingkungan kerja.
e. Isolasi mesin
Memisahkan unit operasi yang berbahaya seperti isolasi mesin, alat kerja denga intensitas kebisingan tinggi, dsb.
f. Proteksi perseorangan sebagai alternatif terakhir bila cara teknis sulit (tidak dapat dilakukan)
Prinsip-Prinsip Umum Dalam Mengevaluasi Lingkungan
Kerja1. Mengenal faktor-faktor bahaya kesehatan
yang mungkin ada dalam ruang kerja.
2. Preliminary survey
3. Evaluasi lingkungan
4. Memperbandingkan hasi dengan standar
5. Interpretasi hasil
6. Saran/rekomendasi
Sumber-sumber informasi yang dipakai untuk maksud pengenalan:
1.Flow diagram dari kegiatan proses/operasi.
2.Raw material, product, by product dan bahan-bahan pembantu yang dipakai.
3.Kondisi operasi tiap tahap dalam rangkaian proses operasi.
4.Majalah dan surat kabar.
5.Jurnal-jurnal teknik.
6.Keluhan tenaga kerja/laporan safety inspection.