hidroponik salada.pdf

Upload: fajrina-anjarnisa

Post on 24-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    1/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 257

    PENGARUH MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN

    DAN HASIL SELADA (Lactuca sativaL) HIDROPONIK

    Siswadi

    Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi

    email : [email protected].

    Teguh Yuwono

    Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi

    email : [email protected]

    ABSTRACT

    The study titled, The influence of media on the growth and yield of lettuce (Lactuca sativa L)

    hydroponics. Problems in hydroponic cultivation is different growing media having different

    physical properties affecting water aeration and power savings in the root zone that condition

    affects absorption roots that eventually affect the growth and yield .. The objective of this study

    are: To examine the influence of various media planting on growth and yield of lettuce (Lactuca

    sativa L) hydroponics. The experiment was conducted in June to August 2014 in the village of

    plastic house Joho subdistrict Mojolaban Sukoharjo, Central Java, with a height of 105 m above

    sea level. The study was conducted using a completely randomized design basis (RAL) yangterdiri

    of 6 treatments with 5 replicates ie: M1. Media sand, M2. Media Charcoal Husk, M3. Media

    Manure, M4. Rice Husk media, M5. Media fern trunks, M6. Media Charcoal Each repeat consistsof 3 samples so obtained 90 poly (plants). Variables measured were plant height. Number of

    leaves, plant fresh weight and harvest index. The results showed that the planting medium husk

    charcoal, manure, fern stem is the best hydroponic growing media to deliver the growth and yield

    of lettuce (Lactuca sativa L) compared with planting medium sand, rice husks and charcoal, so

    when will cultivate lettuce hydroponically can use rice husk or manure or fern stems depending on

    the availability of these materials.

    Keywords: various media, lettuce, hydroponic

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    2/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 258

    1.

    PENDAHULUAN

    Selada (lactuca sativaL) merupakan

    salah satu komoditi sayuran hortikultura

    yang memiliki prospek dan nilai komersial

    yang cukup tinggi, semakin bertambahnya

    jumlah penduduk Indonesia serta

    meningkatnya kesadaran pemerintah akan

    kebutuhan gizi menyebabkan

    bertambahnya permintaan akan sayuran

    (Masud H, 2009)

    Samanhudi dan Harjoko (2006)

    menyatakan dewasa ini perkembangan

    industri semakin maju dengan pesat,

    perkembangan tersebut banyak yang

    menggeser lahan pertanian lebih-lebih di

    daerah perkotaan, akibatnya lahan

    pertanian semakin sempit. Di sisi lain

    kebutuhan akan hasil pertanian semakin

    meningkat seiring dengan meningkatnya

    jumlah penduduk. Oleh karena itu perlu

    dipikirkan jalan keluar untuk mengatasi

    kondisi tersebut. Hidroponik merupakan

    salah satu alternatif yang dapat digunakan

    untuk meningkatkan produktifitas tanaman

    terutama di lahan sempit.

    Hidroponik merupakan metodebercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya

    dengan air sebagai media pertumbuhannya,

    seperti makna leksikal dari kata hidro yang

    berarti air, tapi juga dapat menggunakan

    media-media tanam selain tanah seperti

    kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat,

    pecahan batu karang atau batu bata,

    potongan kayu, dan busa. (Siswadi, 2006).

    Metode hidroponik memungkinkan

    orang-orang yang tinggal di rumah dengan

    halaman yang sempit dan juga mahasiswayang bertempat di tempat kos untuk

    menikmati buah dari tangan dingin di

    tempat sendiri.. Pada bidang tanah yang

    sempit dapat ditumbuhi lebih banyak

    tanaman dari yang seharusnya. Kemudian

    hasil tanaman buah dapat menjadi lebih

    masak dengan cepat dan lebih besar. Air

    dan pupuk dapat lebih awet karena dapat

    dipakai ulang. Nicholls (1986)

    menambahkan pula, hidroponik

    memungkinkan kita untuk mengaturtanaman lebih teliti dan menjamin hasil

    yang baik dan seragam Sedangkan

    kelemahannya adalah ketersediaan dan

    pemeliharaan perangkat hidroponik agak

    sulit, memerlukan keterampilan khusus

    untuk menimbang dan meramu bahan

    kimia serta investasi.

    Aspek penting yang perlu jugadiperhatikan dalam menentukan

    keberhasilan budidaya hidroponik adalah

    pengelolaan tanaman yang meliputi

    persiapan bahan media, larutan nutrisi,

    pemeliharaan, aplikasi larutan nutrisi,

    panen dan pasca panen (Rosikiana R. dan

    Sumarni N, 2005).

    Penelitian tentang macam media

    tanam hidroponik pada tanaman selada

    sudah banyak di lakukan, namun demikian

    hasil penelitian menunjukkan hasil yangberbeda-beda, hal ini terkait dengan waktu

    dilakukannya penelitian serta kondisi

    lingkungan yang berbeda-beda.

    Berdasarkan uraian tersebut di atas

    dipandang perlu dilakukannya penelitian

    dengan tujuan untuk mendapatkan

    informasi tentang pengaruh macam media

    pada tanaman selada secara hidroponik.

    Tujuan dari penelitian ini adalah

    untuk menguji pengaruh dari berbagai

    macam media tanam secara hidroponikterhadap hasil tanaman selada (Lactuca

    sativaL).

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    Istilah hidroponik berasal dari

    istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air

    danponos berarti kerja. Hidroponik adalah

    istilah yang digunakan untuk menjelaskan

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    3/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 259

    cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi

    menggunakan air atau bahan porous

    lainnya dengan pemberian unsur hara

    terkendali yang berisi unsur-unsur esensial

    yang dibutuhkan tanaman. Dilontarkan

    pertama kali oleh W.A. Setchell dariUniversity of California, sehubungan

    dengan keberhasilan W.F. Gericke dari

    universitas yang sama, dalam

    pengembangan teknik bercocok tanam

    dengan air sebagai medium tanam.(Suseno,

    1998).

    Menurut Rosliana (2005)

    menyatakan bahwa pemberian larutan hara

    yang teratur sangatlah penting pada

    hidroponik, karena media hanya berfungsi

    sebagai penopang tanaman dan saranameneruskan larutan atau air yang

    berlebihan.

    Bahan-bahan yang biasa digunakan

    sebagai media tanam dalam hidroponik

    antara lain pasir, kerikil, pecahan batu

    bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.

    Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar

    yang berwarna hitam yang dihasilkan dari

    pembakaran yang tidak sempurna, dan

    paling banyak digunakan sabagai media

    tanam secara komersial pada sistemhidroponik. (Perwitawati dkk, 2012).

    Bahan organik merupakan media

    yang dapat mengalami proses pelapukan

    atau dekomposisi yang dilakukan oleh

    mikroorganisme. Melalui proses tersebut,

    akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air

    (H2O), dan mineral. Mineral yang

    dihasilkan merupakan sumber unsur hara

    yang dapat diserap tanaman sebagai zat

    makanan. Namun, proses dekomposisi

    yang terlalu cepat dapat memicu

    kemunculan bibit penyakit. Untuk

    menghindarinya, media tanam harus sering

    diganti. Oleh karena itu, penambahan

    unsur hara sebaiknya harus tetap diberikan

    sebelum bahan media tanam tersebutmengalami dekomposisi (Indrawati dkk,

    2012).

    3.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian dilaksanakan pada bulan

    Juni sampai dengan Agustus 2014 di

    rumah plastik desa joho kecamatan

    Mojolaban kabupaten sukoharjo,

    JawaTengah,dengan ketinggian tempat 105

    m dpl.

    Bahan yang digunakan yaitu Benih

    Selada varietas grand rapids,Pasir, Arang

    Sekam, Pupuk Kandang, Sekam Padi,

    Batang pakis dan Arang. Air, Pestisida,

    Polybag. Sedangkan Alat yang digunakan

    yaitu : Cetok, Hand Spreyer Timbangan

    ATK.

    Penelitian dilakukan dengan metode

    rancangan dasar acak lengkap (RAL) yang

    terdiri dari 6 perlakuan dengan 5 ulangan

    yaitu : M1. Media pasir M2. Media Arang

    Sekam M3. Media Pupuk Kandang M4.

    Media Sekam Padi M5. Media batang

    pakis M6. Media Arang

    Variabel Pengamatan meliputi : Tinggi

    tanaman. Jumlah Daun Berat Segar

    Tanaman konsumsi dan Indek Panen. Data

    yang diperoleh dianalisis menggunakan

    analisis ragam taraf 5% dan apabila

    terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan

    dengan uji jarak berganda Duncan

    (DRMT).

    4.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tinggi Tanaman

    Hasil uji ragam (Annova) diketahui

    bahwa media tanam berpengaruh nyata

    terhadap tinggi tanaman. Setelah

    dilakukan uji Duncan 5% didapatkan hasil

    sebagaimana pada tabel 1, sebagai berikut

    :

    Tabel 1. Tinggi tanaman, cm.

    Perlakuan Rata-rata

    Media Arang 7,37 a

    Media sekam Padi 8,93 ab

    Media Pasir 9,48 ab

    Media Batang Pakis 20,26 bc

    Media arang sekam 20,38 bc

    Media Pupuk Kandang 31,93 c

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    4/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 260

    Keterangan : Angka yang diikuti oleh

    huruf yang sama

    menunjukkan berbeda

    tidak nyata.

    Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui

    bahwa tinggi tanaman tertinggi diperoleh

    pada perlakuan macam media pupuk

    kandang setinggi 31,93 cm namun tidak

    berbeda nyata dengan perlakuan media

    arang sekam dan media batang pakis.

    Tinggi tanaman selada terendah diperoleh

    pada media tanam arang setinggi 7,37 cm

    namun tidak berbeda nyata dengan

    perlakuan media tanam sekam padi dan

    media tanam pasir.Gardner at. al. (1985)

    menyatakan bahwa ada 3 hal penting yangmempengaruhi pertumbuhan batang yaitu

    adanya cahaya, zat pengatur tumbuh dan

    nutria. Tanaman yang kekurangan cahaya

    akan menunjukkan gejala etiolasi yaitu

    gejala dari tanaman untuk

    memperpanjang batang hal ini ada

    kaitannya dengan peningkatan auksin

    yang bekerja secara sinergis dengan GA3.

    Sedang nutria dan ketersediaan air

    mempengaruhi pertumbuhan ruas,

    terutama oleh perluasan sel. Nitrogen dan

    air meningkatkan tinggi tanaman tetapi

    pengaruh itu sangat komplek karena

    ukuran daun yang lebih besar akan

    mengakibatkan penaungan yang lebih

    banyak sehingga kompetisi untuk

    mendapatkan cahaya bagi daun-daunbawah semakin besar dan keadaan ini

    dapat menurunkan hasil fotosintesis.

    Pada penelitian ini karena diatur

    penempatanya sehingga tidak terjadi

    persaingan dalam memperoleh cahaya,

    dengan demikian perbedaan tinggi

    tanaman terjadi akibat dari perbedaan

    karakter dari masing masing media tanam.

    Media tanam pupuk kandang, arang

    sekam dan batang pakis merupakan media

    tanam yang mampu menyediakan aerasiyang sangat baik dan mampu menyimpan

    kelembaban yang cukup lama sehingga

    ketersediaan unsur hara pada media selalu

    terjaga akibatnya pertumbuhan tinggi

    tanaman dapat maksimal, sedangkan

    media tanam pasir pada penelitian ini

    menjadi mampat dengan demikian

    aerasinya sangat jelek berbeda dengan

    media tanam arang dan sekam padi juga

    menghasilkan tinggi tanaman yang rendah

    dikarenakan media tersebut tidak bisa

    menahan kelembaban, yang akibatnya

    media tanam cepat kering dan akar tidak

    mampu menyerap nutrisi secara

    maksimal.

    Jumlah Daun

    Hasil uji ragam (Annova) diketahui

    bahwa media tanam berpengaruh nyata

    terhadap tinggi tanaman. Setelah

    dilakukan uji Duncan 5% didapatkan

    hasil sebagaimana pada tabel 2, sebagaiberikut :

    Tabel 2. Jumlah Daun

    Perlakuan Rata-rata

    Media Arang 3,53 a

    Media sekam Padi 3,71 a

    Media Pasir 4,62 a

    Media Batang Pakis 5,94 b

    Media Pupuk Kandang 6,09 b

    Media Arang Sekam 6,55 b

    Keterangan : Angka yang diikuti oleh

    huruf yang sama

    menunjukkan berbeda

    tidak nyata.

    Berdasar pada hasil analisis Duncan

    tersebut tabel 2 diatas menunjukan bahwa

    perlakuan media tanam arang sekam

    menghasilkan jumlah daun terbanyak

    dibanding perlakuan yang lain yaitusebanyak 6,55 lembar namun demikian

    hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan

    perlakuan media pupuk kandang dan

    media batang pakis. Media tanam arang

    sekam, media tanam pupuk kandang dan

    media tanam arang sekam merupakan

    media tanam hidroponik yang bersifat

    sangat porous sehingga mampu

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    5/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 261

    menyediakan udara yang banyak bagi

    pertumbuhan akar dengan demikian akar

    tumbuh cepat dan mampu menyerap

    nutrisi maksimal yang digunakan untuk

    pertumbuhan daun. Berdasarkar tabel

    diatas juga ditunjukan bahwa jumlah daunterendah dihasilkan dari perlakuan media

    arang sebanyak 3,53 lembar dan hasil ini

    tidak berbeda nyata dengan pelakuan

    media sekam padi dan media pasir. Ketiga

    media ini bukan merupakan media yang

    ideal bagi pertumbuhan tanaman karena

    sifatnya yang tidak mampu menyerap dan

    menahan air bahkan untuk media pasir

    menjadi mampat.

    Menurut Gardner at. al. (1985)

    menyatakan bahwa dalam hal hasil panen,pembagian hasil asimilasi sangat penting

    pada fase pertumbuhan vegetatif akan

    menentukan luas daun, perkembangan

    akar dan percabangan. Investasi hasil

    asimilasi dalam pertumbuhan tanaman

    selama periode vegetatif menentukan

    produktifitas pada tingkat perkembanganberikutnya, termasuk jumlah biji.

    Pembagian selama perkembangan

    reproduktif penting untuk tanaman

    budidaya penghasil bunga, buah dan biji.

    Hasil asimilasi dapat didistribusikan dari

    daun atau bagian-bagian yang bukan daun

    dan remobilisasi dari hasil asimilasi

    cadangan. Proporsi hasil asimilasi yang

    berasal dari masing-masing sumber

    tergantung dari genetif dan lingkungan.

    Agar diperoleh hasil panen yang tinggitanaman harus dapat menghasilan indeks

    luas daun yang cukup dengan cepat untuk

    menyerap sebagian besar cahaya funa

    mencapai produksi berat kering

    maksimum dan setelah itu tanaman harus

    dapat menyerap cahaya yang banyak dan

    dapat membagikan hasil asimilasinya

    dalam kuanatitas yang besar ke organ-

    organ yang mempunyai nilai ekonomi,

    tanpa mempengaruhi kualitas hasil yang

    dapat dipanen, (Gardner,1985 et al).

    Berat Tanaman Konsumsi

    Hasil uji ragam (Annova)

    diperoleh data bahwa media tanam

    berpengaruh nyata terhadap berat tanaman

    konsumsi. Setelah dilakukan uji Duncan

    5% didapatkan hasil sebagaimana pada

    tabel 3, sebagai berikut :

    Tabel 3. berat tanaman konsumsi, g

    Perlakuan Rata-rata

    Media Arang 2,84 aMedia Sekam Padi 5,84 a

    Media Pasir 10,42 a

    Media Arang Sekam 42,79 b

    Media Pupuk Kandang 54,94 b

    Media Batang Pakis 55,14 b

    Keterangan : Angka yang diikuti oleh

    huruf yang sama

    menunjukkan berbeda

    tidak nyata.

    Berdasar pada tabel diatas menunjukkan

    bahwa berat segar tanaman konsumsi

    terberat diperoleh pada perlakuan media

    batang pakis yaitu seberat 55.14 g namun

    tidak berbeda nyata dengan perlakuan

    media pupuk kandang dan media arang

    sekam tetapi berbeda nyata dengan

    pelakuan media tanam pasir, media tanamarang dan media tanam sekam padi. Berat

    tanaman konsumsi teringan diperoleh

    pada perlakuan media arang, media

    sekam padi dan media pasir. Hal ini

    disebabkan karena media batang pakis,

    media arang sekam dan media pupuk

    kandang merupakan media tanam organik

    yang mampu menyediakan unsur hara

    bagi pertumbuhan tanaman disamping itu

    ketiga media tanam tersebut bersifat

    sangat porous sehingga mampu

    mnyediakan oksigen untuk respirasi akar

    yang akibatnya pertumbuhan akar

    maksimal dengan tajuk yang tumbuh

    maksimal juga hal ini bisa dilihat juga

    pada pengamatan jumlah daun yang

    maksimal pada ketiga perlakuan tersebut.

    Media arang dan media sekam padi

    walaupun keduanya merupakan media

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    6/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 262

    organik tetapi tidak mampu menyediakan

    unsur hara karena masih mentah belum

    mengalami dekomposisi disamping itu

    keduanya tidak dapat menyerap dan

    menahan air sehingga hasilnya rendah,

    sedangkan media pasir merupakan mediaanorganik yang tidak bisa menyediakan

    unsur hara dan bahkan mampat sehingga

    perakaran terhambat .

    Gardner at. al. (1985) menyatakan bahwa

    dalam hal hasil panen, pembagian hasil

    asimilasi sangat penting pada fase

    pertumbuhan vegetative akan menentukan

    luas daun, perkembangan akar dan

    percabangan. Investasi hasil asimilasidalam pertumbuhan tanaman selama

    periode vegetatif menentukan

    produktifitas pada tingkat perkembangan

    berikutnya, termasuk jumlah biji.

    Pembagian selama perkembangan

    reproduktif penting untuk tanaman

    budidaya penghasil bunga, buah dan biji.

    Hasil asimilasi dapat didistribusikan dari

    daun atau bagian-bagian yang bukan

    daun dan remobilisasi dari hasil asimilasi

    cadangan. Proporsi hasil asimilasi yangberasal dari masing-masing sumber

    tergantung dari genetif dan lingkungan.

    Agar diperoleh hasil panen yang tinggi

    tanaman harus dapat menghasilan indeks

    luas daun yang cukup dengan cepat

    untuk menyerap sebagian besar cahaya

    funa mencapai produksi berat kering

    maksimum dan setelah itu tanaman harus

    dapat menyerap cahaya yang banyak dan

    dapat membagikan hasil asimilasinya

    dalam kuanatitas yang besar ke organ-organ yang mempunyai nilai ekonomi,

    tanpa mempengaruhi kualitas hasil yang

    dapat dipanen.

    Indeks Panen

    Hasil uji ragam(Annova)

    diperoleh data bahwa media tanam

    berpengaruh nyata terhadap indeks

    panen. Setelah dilakukan uji Duncan 5%

    didapatkan hasil sebagaimana pada tabel

    4, sebagai berikut :

    Tabel 4. Indeks Panen

    Perlakuan Rata-rata

    Media Sekam Padi 0,60 a

    Media Arang 0,76 b

    Media Pasir 0,78 b

    Media Batang Pakis 0,85 c

    Media Pupuk Kandang 0,85 c

    Media Arang Sekam 0,88 c

    Keterangan : Angka yang diikuti oleh

    huruf yang sama

    menunjukkan berbeda

    tidak nyata.

    Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui

    bahwa indeks panen tertinggi sebesar

    0,88 diperoleh pada perlakuan media

    arang sekam, namun hasil ini tidak

    berbeda nyata dengan perlakuan media

    pupuk kandang dan media batang pakis

    sedangkan dengan perlakuan yang

    lainnya berbeda nyata. Indeks panen

    terendah diperoleh pada perlakuan

    media sekam padi sebesar 0,60 dan

    hasil ini berbeda nyata dengan

    perlakuan yang lain.

    Hal ini disebabkan karena indekspanen menyangkut pertumbuhan pucuk

    dan akar. Pertumbuhan kedua organ

    tersebut sangat komplek terutama pada

    hal mobilisasi fotosintat itu banyak

    faktor yang mempengaruhi tanaman

    mempunyai sifat, apabila keadaan

    terbatas maka pertumbuhan akar akan

    digalakkan untuk mendapatkan hara

    dan air lebih banyak. Gardner at. al.

    (1985) menyatakan bahwa pada

    keadaan stres air, tanaman akanmembentuk pertumbuhan akar yang

    lebih besar dibandingkan apabila

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    7/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 263

    tanaman tidak mengalami kekeringan.

    Sifat pertumbuhan akar adalah geotropi

    positif maka dengan kekeringan aiar

    mengakibatkan rangsangan atumbuh

    lebih kedalam sehingga nisbah

    tajuk/akar menjadi lebih kecil.Dikatakan pula bahwa pertumbuhan

    akar akan lebih digalakkan apabila

    persediaan hara nitrogen terbatas.

    5. KESIMPULAN

    Media tanam arang sekam , pupuk

    kandang, batang pakis merupakan

    media tanam hiroponik yang terbaik

    untuk memberikan pertumbuhan dan

    hasil tanaman selada (Lactuca sativa L)

    dibanding dengan media tanam pasir,

    sekam padi dan arang, sehingga

    apabila akan membudidayakan selada

    secara hidroponik dapat menggunakan

    media arang sekam atau pupuk

    kandang atau batang pakis tergantung

    dari ketersediaan bahan bahan tersebut.

  • 7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf

    8/8

    Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan

    Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'

    urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 264

    DAFTAR PUSTAKA

    Gardner, F.P., R.B. Pearce, Hoger L. M., 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya(tercemahan), UI-

    Press, Jakarta.

    Indrawati, R., D. Indradewa dan S.N.H. Utami, 2012. Pengaruh Komposisi Media dan Kadar

    Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicon esculentum

    Mill). UGM, Yogyakarta.

    Masud, Hidayati, 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda terhadap

    Pertumbuhan dan Hasil Selada. Program Studi Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.

    Universitas Tadulako. Palu.

    Nichollis, R. E. 1989,Hidroponik Tanaman Tanpa Tanah, Efhar dan Dahara Prize, Jakarta.

    Perwitawati, B, M. Tripatmasari dan C. Wasonowati, 2012. Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi

    Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoi (Brassica juncea L.) dengan Sistem

    Hidroponik. Jurnal Agrovigar Vol. 5 No. 1 Universitas Trunojoyo Madura.

    Rosliana, R dan N. Sumarni, 2005, Budidaya Tanaman Sayuran dengan sistem hidroponik, Jurnal

    Monografi No. 27.Balai Penelitian Tanaman Sayuran

    Samanhudi dan D. Harjoko, 2006, Pengaturan Komposisi Nutrisi dan Media Dalam Budidaya

    Tanaman Tomat Dengan Sistem Hidroponik. UNS, Surakarta

    Siswadi dan Teguh Yuwono, 2013, Uji Hasil Tanaman Sawi Pada Berbagai Media Tanam Secara

    Hidroponik. Jurnal Innofarm Vol. II, No. 1, 44-50.

    Soeseno, S. 1988. Bercocok Tanam Secara Hidroponik. Gramedia : Jakarta.

    Susilo, A. D. dan Koesniawati, 2004. Pengaruh Volume dan Jenis Media Tanam pada

    Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa) dalam Teknologi Hidroponik

    Sistem Terapung, Buletin Agron (32) (3) 16-21.