hidroponik salada.pdf
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
1/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 257
PENGARUH MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN HASIL SELADA (Lactuca sativaL) HIDROPONIK
Siswadi
Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi
email : [email protected].
Teguh Yuwono
Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi
email : [email protected]
ABSTRACT
The study titled, The influence of media on the growth and yield of lettuce (Lactuca sativa L)
hydroponics. Problems in hydroponic cultivation is different growing media having different
physical properties affecting water aeration and power savings in the root zone that condition
affects absorption roots that eventually affect the growth and yield .. The objective of this study
are: To examine the influence of various media planting on growth and yield of lettuce (Lactuca
sativa L) hydroponics. The experiment was conducted in June to August 2014 in the village of
plastic house Joho subdistrict Mojolaban Sukoharjo, Central Java, with a height of 105 m above
sea level. The study was conducted using a completely randomized design basis (RAL) yangterdiri
of 6 treatments with 5 replicates ie: M1. Media sand, M2. Media Charcoal Husk, M3. Media
Manure, M4. Rice Husk media, M5. Media fern trunks, M6. Media Charcoal Each repeat consistsof 3 samples so obtained 90 poly (plants). Variables measured were plant height. Number of
leaves, plant fresh weight and harvest index. The results showed that the planting medium husk
charcoal, manure, fern stem is the best hydroponic growing media to deliver the growth and yield
of lettuce (Lactuca sativa L) compared with planting medium sand, rice husks and charcoal, so
when will cultivate lettuce hydroponically can use rice husk or manure or fern stems depending on
the availability of these materials.
Keywords: various media, lettuce, hydroponic
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
2/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 258
1.
PENDAHULUAN
Selada (lactuca sativaL) merupakan
salah satu komoditi sayuran hortikultura
yang memiliki prospek dan nilai komersial
yang cukup tinggi, semakin bertambahnya
jumlah penduduk Indonesia serta
meningkatnya kesadaran pemerintah akan
kebutuhan gizi menyebabkan
bertambahnya permintaan akan sayuran
(Masud H, 2009)
Samanhudi dan Harjoko (2006)
menyatakan dewasa ini perkembangan
industri semakin maju dengan pesat,
perkembangan tersebut banyak yang
menggeser lahan pertanian lebih-lebih di
daerah perkotaan, akibatnya lahan
pertanian semakin sempit. Di sisi lain
kebutuhan akan hasil pertanian semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk. Oleh karena itu perlu
dipikirkan jalan keluar untuk mengatasi
kondisi tersebut. Hidroponik merupakan
salah satu alternatif yang dapat digunakan
untuk meningkatkan produktifitas tanaman
terutama di lahan sempit.
Hidroponik merupakan metodebercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya
dengan air sebagai media pertumbuhannya,
seperti makna leksikal dari kata hidro yang
berarti air, tapi juga dapat menggunakan
media-media tanam selain tanah seperti
kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat,
pecahan batu karang atau batu bata,
potongan kayu, dan busa. (Siswadi, 2006).
Metode hidroponik memungkinkan
orang-orang yang tinggal di rumah dengan
halaman yang sempit dan juga mahasiswayang bertempat di tempat kos untuk
menikmati buah dari tangan dingin di
tempat sendiri.. Pada bidang tanah yang
sempit dapat ditumbuhi lebih banyak
tanaman dari yang seharusnya. Kemudian
hasil tanaman buah dapat menjadi lebih
masak dengan cepat dan lebih besar. Air
dan pupuk dapat lebih awet karena dapat
dipakai ulang. Nicholls (1986)
menambahkan pula, hidroponik
memungkinkan kita untuk mengaturtanaman lebih teliti dan menjamin hasil
yang baik dan seragam Sedangkan
kelemahannya adalah ketersediaan dan
pemeliharaan perangkat hidroponik agak
sulit, memerlukan keterampilan khusus
untuk menimbang dan meramu bahan
kimia serta investasi.
Aspek penting yang perlu jugadiperhatikan dalam menentukan
keberhasilan budidaya hidroponik adalah
pengelolaan tanaman yang meliputi
persiapan bahan media, larutan nutrisi,
pemeliharaan, aplikasi larutan nutrisi,
panen dan pasca panen (Rosikiana R. dan
Sumarni N, 2005).
Penelitian tentang macam media
tanam hidroponik pada tanaman selada
sudah banyak di lakukan, namun demikian
hasil penelitian menunjukkan hasil yangberbeda-beda, hal ini terkait dengan waktu
dilakukannya penelitian serta kondisi
lingkungan yang berbeda-beda.
Berdasarkan uraian tersebut di atas
dipandang perlu dilakukannya penelitian
dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi tentang pengaruh macam media
pada tanaman selada secara hidroponik.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menguji pengaruh dari berbagai
macam media tanam secara hidroponikterhadap hasil tanaman selada (Lactuca
sativaL).
2. TINJAUAN PUSTAKA
Istilah hidroponik berasal dari
istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air
danponos berarti kerja. Hidroponik adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
3/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 259
cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi
menggunakan air atau bahan porous
lainnya dengan pemberian unsur hara
terkendali yang berisi unsur-unsur esensial
yang dibutuhkan tanaman. Dilontarkan
pertama kali oleh W.A. Setchell dariUniversity of California, sehubungan
dengan keberhasilan W.F. Gericke dari
universitas yang sama, dalam
pengembangan teknik bercocok tanam
dengan air sebagai medium tanam.(Suseno,
1998).
Menurut Rosliana (2005)
menyatakan bahwa pemberian larutan hara
yang teratur sangatlah penting pada
hidroponik, karena media hanya berfungsi
sebagai penopang tanaman dan saranameneruskan larutan atau air yang
berlebihan.
Bahan-bahan yang biasa digunakan
sebagai media tanam dalam hidroponik
antara lain pasir, kerikil, pecahan batu
bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.
Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar
yang berwarna hitam yang dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna, dan
paling banyak digunakan sabagai media
tanam secara komersial pada sistemhidroponik. (Perwitawati dkk, 2012).
Bahan organik merupakan media
yang dapat mengalami proses pelapukan
atau dekomposisi yang dilakukan oleh
mikroorganisme. Melalui proses tersebut,
akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air
(H2O), dan mineral. Mineral yang
dihasilkan merupakan sumber unsur hara
yang dapat diserap tanaman sebagai zat
makanan. Namun, proses dekomposisi
yang terlalu cepat dapat memicu
kemunculan bibit penyakit. Untuk
menghindarinya, media tanam harus sering
diganti. Oleh karena itu, penambahan
unsur hara sebaiknya harus tetap diberikan
sebelum bahan media tanam tersebutmengalami dekomposisi (Indrawati dkk,
2012).
3.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Juni sampai dengan Agustus 2014 di
rumah plastik desa joho kecamatan
Mojolaban kabupaten sukoharjo,
JawaTengah,dengan ketinggian tempat 105
m dpl.
Bahan yang digunakan yaitu Benih
Selada varietas grand rapids,Pasir, Arang
Sekam, Pupuk Kandang, Sekam Padi,
Batang pakis dan Arang. Air, Pestisida,
Polybag. Sedangkan Alat yang digunakan
yaitu : Cetok, Hand Spreyer Timbangan
ATK.
Penelitian dilakukan dengan metode
rancangan dasar acak lengkap (RAL) yang
terdiri dari 6 perlakuan dengan 5 ulangan
yaitu : M1. Media pasir M2. Media Arang
Sekam M3. Media Pupuk Kandang M4.
Media Sekam Padi M5. Media batang
pakis M6. Media Arang
Variabel Pengamatan meliputi : Tinggi
tanaman. Jumlah Daun Berat Segar
Tanaman konsumsi dan Indek Panen. Data
yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis ragam taraf 5% dan apabila
terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan
dengan uji jarak berganda Duncan
(DRMT).
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tinggi Tanaman
Hasil uji ragam (Annova) diketahui
bahwa media tanam berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman. Setelah
dilakukan uji Duncan 5% didapatkan hasil
sebagaimana pada tabel 1, sebagai berikut
:
Tabel 1. Tinggi tanaman, cm.
Perlakuan Rata-rata
Media Arang 7,37 a
Media sekam Padi 8,93 ab
Media Pasir 9,48 ab
Media Batang Pakis 20,26 bc
Media arang sekam 20,38 bc
Media Pupuk Kandang 31,93 c
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
4/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 260
Keterangan : Angka yang diikuti oleh
huruf yang sama
menunjukkan berbeda
tidak nyata.
Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui
bahwa tinggi tanaman tertinggi diperoleh
pada perlakuan macam media pupuk
kandang setinggi 31,93 cm namun tidak
berbeda nyata dengan perlakuan media
arang sekam dan media batang pakis.
Tinggi tanaman selada terendah diperoleh
pada media tanam arang setinggi 7,37 cm
namun tidak berbeda nyata dengan
perlakuan media tanam sekam padi dan
media tanam pasir.Gardner at. al. (1985)
menyatakan bahwa ada 3 hal penting yangmempengaruhi pertumbuhan batang yaitu
adanya cahaya, zat pengatur tumbuh dan
nutria. Tanaman yang kekurangan cahaya
akan menunjukkan gejala etiolasi yaitu
gejala dari tanaman untuk
memperpanjang batang hal ini ada
kaitannya dengan peningkatan auksin
yang bekerja secara sinergis dengan GA3.
Sedang nutria dan ketersediaan air
mempengaruhi pertumbuhan ruas,
terutama oleh perluasan sel. Nitrogen dan
air meningkatkan tinggi tanaman tetapi
pengaruh itu sangat komplek karena
ukuran daun yang lebih besar akan
mengakibatkan penaungan yang lebih
banyak sehingga kompetisi untuk
mendapatkan cahaya bagi daun-daunbawah semakin besar dan keadaan ini
dapat menurunkan hasil fotosintesis.
Pada penelitian ini karena diatur
penempatanya sehingga tidak terjadi
persaingan dalam memperoleh cahaya,
dengan demikian perbedaan tinggi
tanaman terjadi akibat dari perbedaan
karakter dari masing masing media tanam.
Media tanam pupuk kandang, arang
sekam dan batang pakis merupakan media
tanam yang mampu menyediakan aerasiyang sangat baik dan mampu menyimpan
kelembaban yang cukup lama sehingga
ketersediaan unsur hara pada media selalu
terjaga akibatnya pertumbuhan tinggi
tanaman dapat maksimal, sedangkan
media tanam pasir pada penelitian ini
menjadi mampat dengan demikian
aerasinya sangat jelek berbeda dengan
media tanam arang dan sekam padi juga
menghasilkan tinggi tanaman yang rendah
dikarenakan media tersebut tidak bisa
menahan kelembaban, yang akibatnya
media tanam cepat kering dan akar tidak
mampu menyerap nutrisi secara
maksimal.
Jumlah Daun
Hasil uji ragam (Annova) diketahui
bahwa media tanam berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman. Setelah
dilakukan uji Duncan 5% didapatkan
hasil sebagaimana pada tabel 2, sebagaiberikut :
Tabel 2. Jumlah Daun
Perlakuan Rata-rata
Media Arang 3,53 a
Media sekam Padi 3,71 a
Media Pasir 4,62 a
Media Batang Pakis 5,94 b
Media Pupuk Kandang 6,09 b
Media Arang Sekam 6,55 b
Keterangan : Angka yang diikuti oleh
huruf yang sama
menunjukkan berbeda
tidak nyata.
Berdasar pada hasil analisis Duncan
tersebut tabel 2 diatas menunjukan bahwa
perlakuan media tanam arang sekam
menghasilkan jumlah daun terbanyak
dibanding perlakuan yang lain yaitusebanyak 6,55 lembar namun demikian
hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan
perlakuan media pupuk kandang dan
media batang pakis. Media tanam arang
sekam, media tanam pupuk kandang dan
media tanam arang sekam merupakan
media tanam hidroponik yang bersifat
sangat porous sehingga mampu
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
5/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 261
menyediakan udara yang banyak bagi
pertumbuhan akar dengan demikian akar
tumbuh cepat dan mampu menyerap
nutrisi maksimal yang digunakan untuk
pertumbuhan daun. Berdasarkar tabel
diatas juga ditunjukan bahwa jumlah daunterendah dihasilkan dari perlakuan media
arang sebanyak 3,53 lembar dan hasil ini
tidak berbeda nyata dengan pelakuan
media sekam padi dan media pasir. Ketiga
media ini bukan merupakan media yang
ideal bagi pertumbuhan tanaman karena
sifatnya yang tidak mampu menyerap dan
menahan air bahkan untuk media pasir
menjadi mampat.
Menurut Gardner at. al. (1985)
menyatakan bahwa dalam hal hasil panen,pembagian hasil asimilasi sangat penting
pada fase pertumbuhan vegetatif akan
menentukan luas daun, perkembangan
akar dan percabangan. Investasi hasil
asimilasi dalam pertumbuhan tanaman
selama periode vegetatif menentukan
produktifitas pada tingkat perkembanganberikutnya, termasuk jumlah biji.
Pembagian selama perkembangan
reproduktif penting untuk tanaman
budidaya penghasil bunga, buah dan biji.
Hasil asimilasi dapat didistribusikan dari
daun atau bagian-bagian yang bukan daun
dan remobilisasi dari hasil asimilasi
cadangan. Proporsi hasil asimilasi yang
berasal dari masing-masing sumber
tergantung dari genetif dan lingkungan.
Agar diperoleh hasil panen yang tinggitanaman harus dapat menghasilan indeks
luas daun yang cukup dengan cepat untuk
menyerap sebagian besar cahaya funa
mencapai produksi berat kering
maksimum dan setelah itu tanaman harus
dapat menyerap cahaya yang banyak dan
dapat membagikan hasil asimilasinya
dalam kuanatitas yang besar ke organ-
organ yang mempunyai nilai ekonomi,
tanpa mempengaruhi kualitas hasil yang
dapat dipanen, (Gardner,1985 et al).
Berat Tanaman Konsumsi
Hasil uji ragam (Annova)
diperoleh data bahwa media tanam
berpengaruh nyata terhadap berat tanaman
konsumsi. Setelah dilakukan uji Duncan
5% didapatkan hasil sebagaimana pada
tabel 3, sebagai berikut :
Tabel 3. berat tanaman konsumsi, g
Perlakuan Rata-rata
Media Arang 2,84 aMedia Sekam Padi 5,84 a
Media Pasir 10,42 a
Media Arang Sekam 42,79 b
Media Pupuk Kandang 54,94 b
Media Batang Pakis 55,14 b
Keterangan : Angka yang diikuti oleh
huruf yang sama
menunjukkan berbeda
tidak nyata.
Berdasar pada tabel diatas menunjukkan
bahwa berat segar tanaman konsumsi
terberat diperoleh pada perlakuan media
batang pakis yaitu seberat 55.14 g namun
tidak berbeda nyata dengan perlakuan
media pupuk kandang dan media arang
sekam tetapi berbeda nyata dengan
pelakuan media tanam pasir, media tanamarang dan media tanam sekam padi. Berat
tanaman konsumsi teringan diperoleh
pada perlakuan media arang, media
sekam padi dan media pasir. Hal ini
disebabkan karena media batang pakis,
media arang sekam dan media pupuk
kandang merupakan media tanam organik
yang mampu menyediakan unsur hara
bagi pertumbuhan tanaman disamping itu
ketiga media tanam tersebut bersifat
sangat porous sehingga mampu
mnyediakan oksigen untuk respirasi akar
yang akibatnya pertumbuhan akar
maksimal dengan tajuk yang tumbuh
maksimal juga hal ini bisa dilihat juga
pada pengamatan jumlah daun yang
maksimal pada ketiga perlakuan tersebut.
Media arang dan media sekam padi
walaupun keduanya merupakan media
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
6/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 262
organik tetapi tidak mampu menyediakan
unsur hara karena masih mentah belum
mengalami dekomposisi disamping itu
keduanya tidak dapat menyerap dan
menahan air sehingga hasilnya rendah,
sedangkan media pasir merupakan mediaanorganik yang tidak bisa menyediakan
unsur hara dan bahkan mampat sehingga
perakaran terhambat .
Gardner at. al. (1985) menyatakan bahwa
dalam hal hasil panen, pembagian hasil
asimilasi sangat penting pada fase
pertumbuhan vegetative akan menentukan
luas daun, perkembangan akar dan
percabangan. Investasi hasil asimilasidalam pertumbuhan tanaman selama
periode vegetatif menentukan
produktifitas pada tingkat perkembangan
berikutnya, termasuk jumlah biji.
Pembagian selama perkembangan
reproduktif penting untuk tanaman
budidaya penghasil bunga, buah dan biji.
Hasil asimilasi dapat didistribusikan dari
daun atau bagian-bagian yang bukan
daun dan remobilisasi dari hasil asimilasi
cadangan. Proporsi hasil asimilasi yangberasal dari masing-masing sumber
tergantung dari genetif dan lingkungan.
Agar diperoleh hasil panen yang tinggi
tanaman harus dapat menghasilan indeks
luas daun yang cukup dengan cepat
untuk menyerap sebagian besar cahaya
funa mencapai produksi berat kering
maksimum dan setelah itu tanaman harus
dapat menyerap cahaya yang banyak dan
dapat membagikan hasil asimilasinya
dalam kuanatitas yang besar ke organ-organ yang mempunyai nilai ekonomi,
tanpa mempengaruhi kualitas hasil yang
dapat dipanen.
Indeks Panen
Hasil uji ragam(Annova)
diperoleh data bahwa media tanam
berpengaruh nyata terhadap indeks
panen. Setelah dilakukan uji Duncan 5%
didapatkan hasil sebagaimana pada tabel
4, sebagai berikut :
Tabel 4. Indeks Panen
Perlakuan Rata-rata
Media Sekam Padi 0,60 a
Media Arang 0,76 b
Media Pasir 0,78 b
Media Batang Pakis 0,85 c
Media Pupuk Kandang 0,85 c
Media Arang Sekam 0,88 c
Keterangan : Angka yang diikuti oleh
huruf yang sama
menunjukkan berbeda
tidak nyata.
Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui
bahwa indeks panen tertinggi sebesar
0,88 diperoleh pada perlakuan media
arang sekam, namun hasil ini tidak
berbeda nyata dengan perlakuan media
pupuk kandang dan media batang pakis
sedangkan dengan perlakuan yang
lainnya berbeda nyata. Indeks panen
terendah diperoleh pada perlakuan
media sekam padi sebesar 0,60 dan
hasil ini berbeda nyata dengan
perlakuan yang lain.
Hal ini disebabkan karena indekspanen menyangkut pertumbuhan pucuk
dan akar. Pertumbuhan kedua organ
tersebut sangat komplek terutama pada
hal mobilisasi fotosintat itu banyak
faktor yang mempengaruhi tanaman
mempunyai sifat, apabila keadaan
terbatas maka pertumbuhan akar akan
digalakkan untuk mendapatkan hara
dan air lebih banyak. Gardner at. al.
(1985) menyatakan bahwa pada
keadaan stres air, tanaman akanmembentuk pertumbuhan akar yang
lebih besar dibandingkan apabila
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
7/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 263
tanaman tidak mengalami kekeringan.
Sifat pertumbuhan akar adalah geotropi
positif maka dengan kekeringan aiar
mengakibatkan rangsangan atumbuh
lebih kedalam sehingga nisbah
tajuk/akar menjadi lebih kecil.Dikatakan pula bahwa pertumbuhan
akar akan lebih digalakkan apabila
persediaan hara nitrogen terbatas.
5. KESIMPULAN
Media tanam arang sekam , pupuk
kandang, batang pakis merupakan
media tanam hiroponik yang terbaik
untuk memberikan pertumbuhan dan
hasil tanaman selada (Lactuca sativa L)
dibanding dengan media tanam pasir,
sekam padi dan arang, sehingga
apabila akan membudidayakan selada
secara hidroponik dapat menggunakan
media arang sekam atau pupuk
kandang atau batang pakis tergantung
dari ketersediaan bahan bahan tersebut.
-
7/25/2019 HIDROPONIK SALADA.pdf
8/8
Pengaruh Macam Media Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Selada ( Lactuca SativaL) Hidroponik ISSN !"#$%&!'
urnal *gronomika +ol, No, &$- anuari &!. 264
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, F.P., R.B. Pearce, Hoger L. M., 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya(tercemahan), UI-
Press, Jakarta.
Indrawati, R., D. Indradewa dan S.N.H. Utami, 2012. Pengaruh Komposisi Media dan Kadar
Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicon esculentum
Mill). UGM, Yogyakarta.
Masud, Hidayati, 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Selada. Program Studi Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.
Universitas Tadulako. Palu.
Nichollis, R. E. 1989,Hidroponik Tanaman Tanpa Tanah, Efhar dan Dahara Prize, Jakarta.
Perwitawati, B, M. Tripatmasari dan C. Wasonowati, 2012. Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoi (Brassica juncea L.) dengan Sistem
Hidroponik. Jurnal Agrovigar Vol. 5 No. 1 Universitas Trunojoyo Madura.
Rosliana, R dan N. Sumarni, 2005, Budidaya Tanaman Sayuran dengan sistem hidroponik, Jurnal
Monografi No. 27.Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Samanhudi dan D. Harjoko, 2006, Pengaturan Komposisi Nutrisi dan Media Dalam Budidaya
Tanaman Tomat Dengan Sistem Hidroponik. UNS, Surakarta
Siswadi dan Teguh Yuwono, 2013, Uji Hasil Tanaman Sawi Pada Berbagai Media Tanam Secara
Hidroponik. Jurnal Innofarm Vol. II, No. 1, 44-50.
Soeseno, S. 1988. Bercocok Tanam Secara Hidroponik. Gramedia : Jakarta.
Susilo, A. D. dan Koesniawati, 2004. Pengaruh Volume dan Jenis Media Tanam pada
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa) dalam Teknologi Hidroponik
Sistem Terapung, Buletin Agron (32) (3) 16-21.