hidrologi
DESCRIPTION
hidrologiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Estimasi biaya proyek konstruksi adalah perencanaan perkiraan biaya
terhadap sumber daya yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu proyek.
Dalam perkiraan biaya yang dihasilkan juga mempertimbangkan penyebab
variasi biaya proyek dengan tujuan agar proyek dapat dikelola dengan baik
(PMI, 2000).
Estimasi biaya proyek konstruksi adalah perkiraan dari keseluruhan
biaya yang akan dikeluarkan dalam pelaksanaan proyek konstruksi serta
sumber daya apa saja yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan proyek
tersebut. Estimasi biaya dilakukan untuk mengurangi ketidak pastian
anggaran biaya, tingkat resiko yang mungkin terjadi secara efektifitas
pembiayaan guna mencapai harga penawaran yang kompetitif atau dapat
bersaing dalam proses pelelangan konstruksi.
Estimasi biaya pekerjaan konstruksi adalah seni memperkirakan (the
art of approximation) kemungkinan biaya yang diperlukan untuk suatu
kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu estimasi
dibuat, misalnya berdasarkan spesifikasi teknis.
Estimasi definitif dilakukan saat proses rekayasa sudah selesai setidaknya
80% dan definisi ruang lingkup proyek sudah jelas.
B. Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
estimasi biaya konstruksi suatu proyek, mengenal tipe-tipe estimasi, metode-
metode yang digunakan dalam estimasi biaya konstruksi, tahapan-tahapan
estimasi dalam sebuah siklus proyek, langkah-langkah menyiapkan estimasi
biaya, dan anatomi biaya konstruksi.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud estimasi biaya konstruksi?
2. Jelaskan tipe-tipe estimasi!
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 1
3. Jelaskan metode-metode dalam estimasi!
4. Jelaskan tahapan-tahapan estimasi dalam siklus proyek!
5. Jelaskan langkah-langkah menyiapkan estimasi biaya!
6. Jelaskan anatomi biaya konstruksi!
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian biaya estimasi konstruksi
Estimasi biaya memiliki sifat yang sangat luas tergantung sudut
pandang yang digunakan. Secara harafiah estimasi biaya terdiri darikata :
Estimasi = Perkiraan
Biaya =
Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuanuang,yang
terjadi atau kemungkinan terjadi untuk mencapai tujuantertentu.
Dalam industry kostruksi estimasi biaya adalah istilahyangsering
digunakan untuk menggambarkan perkiraan biayayang
akandigunakan untuk merealesasikan suatu proyek konstruksi. Proyek
konstruksi dilakukan melalui beberapa tahapanyangmembutuhkan
rentang waktu tertentu sehingga estimasi biaya sangat dibutuhkan.
Sehingga dapat didefinisikan, Estimasi biaya adalah penghitungan
kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.
Estimasi biaya proyek dapat dilakukan pada berbagai tahapan proyek.
Estimasi ini nilainya akan semakin mendekati nilai biaya proyek bila
estimasi dilakukan pada saat informasi mengenai proyek tersebut sudah
sangat lengkap. Biaya proyek itu sendiri baru dapat diketahui setelah
proyek selesai dikerjakan oleh kontraktor.
Biaya investasi untuk suatu bangunan (konstruksi) dibedakan atas biaya
konstruksi (construction), biaya non-konstruksi (non-construction), dan
biaya daur hidup (life-cycle).
B. Tipe-tipe estimasi
– Rough Order of Magnitude (ROM) Estimates
• Dibuat tanpa detailed engineering
• Tingkat akurasi +50% s/d -30% dari biaya aktual
– Factor (Benchmark) Estimating
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 3
• Berdasarkan data historis yang kemudian dibuat dalam bentuk
skala atau faktor/rasio
– Budget (Planning) Estimates
• Berdasarkan preliminary atau partial engineering data
• Tingkat akurasi +30% s/d -15% dari biaya aktual
– Detailed (Definitive) Estimates
• Berdasarkan gambar dan data yang sudah final
• Tingkat akurasi +20 s/d – 10% dari biaya actual
C. Metode-metode estimasi
Berdasarkan Project Manajement institute (PMI) tahun 2000 adalah:
a. Estimasi Analogi
Estimasi analogi atau estimasi top-down adalah estimasi yang menggunakan
biaya aktual dari proyek yang pernah dikerjakan sebelumnya dimana proyek
sebelumnya memiliki persamaan karakteristik dengan proyek yang akan dikerjakan.
Hal ini dilakukan karena keterbatasan informasi yang diperoleh mengenai proyek
yang akan dikerjakan. Estimasi analogi juga merupakan bentuk lain dari
expert judgement .Secara umum estimasi analogi menghabiskan biaya yang sedikit
dibandingkan metode lainnya, namun hasilnya kurang akurat. Metode ini biasanya
digunakan bila:
1. Proyek yang sebelumnya pada kenyataannya sama bukan hanya dari
tampilannya
saja.
2. Membutuhkan estimasi secara cepat.
b. Model Parameter
Model parameter melibatkan penggunaan karakteristik proyek yang
digunakan sebagai parameter dalam model matematis untuk memprediksi biaya.
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 4
Model parameter dapat berupa persamaan sederhana dimana biaya dapat ditentukan
berdasarkan luas bangunan ataupun suatu persamaan yang kompleks dimana
diperlukan alat bantu perangkat lunak dalam aplikasinya dan melibatkan banyak
variabel pengaruh dalam perhitungannya. Antara biaya dan tingkat akurasi dalam
metode ini sangat besar variasinya.
Metode ini umumnya digunakan bila:
1. Informasi proyek sebelumnya digunakan untuk mengembangkan model
agar menjadi akurat.
2. Parameter yang digunakan dalam model sudah terukur.
3. Model terskala (contohnya model dapat digunakan untuk proyek dengan
skala kecil maupun besar).
c. Estimasi Bottom-up
Metode ini melibatkan proses estimasi secara individual dari masing-masing
kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek kemudian
dirangkum dalam biaya proyek keseluruhan. Biaya dan tingkat akurasi
estimasi bottom up adalah digerakkan berdasarkan ukuran item pekerjaan
individual, semakin sedikit item pekerjaan dapat meningkatkan biaya dan
tingkat akurasi. Tim manajemen proyek harus mempertimbangkan
penambahan tingkat akurasi dibandingkan dengan penambahan biaya.
d. Komputerisasi
Penggunaan alat bantu komputer dalam estimasi biaya seperti penggunaan WinEst
atau software lainnya yang menggunakan analisa statistik sudah banyak digunakan
dan sangat membantu dalam proses estimasi biaya yang menghasilkan perkiraan
biaya yang akurat.
e. Metode lain
Metode lainnya yang dapat digunakan adalah analisis penawaran yang
dilakukan oleh kontraktor dalam dokumen penawaran suatu proyek konstruksi.
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 5
Menurut Oberlender dan Peurifoy (2002) dalam Estimating Construction
Costs, estimasi biaya konstruksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Estimasi Taksiran (Approximate Estimate)
Estimasi ini biasanya dilakukan untuk memberikan informasi bagi
pemilik (owner) secara cepat untuk memutuskan apakah proyek akan dibangun atau
tidak. Selain itu estimasi taksiran juga untuk tujuan perhitungan pajak yang perlu
dibayarkan jika proyek diimplementasikan (Litupeirissa, 2007)
b. Estimasi Secara Rinci
Estimasi secara rinci dilakukan untuk dua penggunaan, yaitu
untuk mengajukan penawaran harga terhadap suatu pekerjaan dan digunakan sebagai
basis dalam melakukan kontrol dari suatu proyek. Estimasi biaya secara rinci dapat
dilakukan setelah lengkap data/informasi dari proyek seperti tersedianya dokumen
gambar, spesifikasi teknis dan persyaratan pendukung lainnya. Estimasi ini akan
memberikan hasil yang lebih akurat dengan semakin lengkapnya dukungan dari
data/informasi yang dimiliki. Estimasi ini juga dapat dilakukan oleh owner guna
dijadikan acuan bagi harga penawaran yang diajukan oleh penawar. Tingkat akurasi
dari estimasi ini berkisar antara + 15% dan – 15% (Litupeirissa, 2007).
D. Tahapan-tahapan estimasi dalam sebuah siklus proyek
1. Perkiraan total biaya proyek oleh owner secara cepat ( Budgetary Estimate )
Perkiraan ini berguna sebagai sebuah dasar untuk mengetahui apakah
posisi finansial owner (dana yang tersedia) mencukupi rencana proyek
atau tidak.
Digunakan pada tahap Konseptual.
2. Perkiraan item utama pekerjaan dalam bobot (%) ( Programming Estimate )
Perkiraan ini berguna sebagai sebuah dasar untuk mengalokasikan
biaya item-item pekerjaan utama.
Digunakan pada tahap Project Definition.
3. Perkiraan item pekerjaan utama oleh desainer (Schematic Estimate )
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 6
Perkiraan ini lebih akurat dimana spesifikasi material dan bill of
quantities telah diketahui/ditetapkan.
Digunakan pada tahap Project Planning.
4. Perkiraan biaya proyek oleh kontraktor (Preliminary Estimate )
Perkiraan yang berfokus untuk memenangkan tender dan memperoleh
keuntungan.
Digunakan pada tahap Project Tendering.
5. Perkiraan dari pemenang tender ( Final Estimate )
Perkiraan yang berfokus dalam kontrol/pengendalian biaya dan
memperoleh keuntungan.
Digunakan pada tahap Pre-planning (sebelum memulai pekerjaan di
lapangan).
6. Perkiraan konstruksi yang didasarkan dari rencana pelaksanaan pekerjaan (
Construction Estimate )
Perkiraan yang berfokus dalam optimasi sumber daya, produktifitas,
dan penghematan biaya (cost savings).
Digunakan pada tahap Project Execution.
E. Langkah-langkah menyiapkan estimasi biaya
1. Pelajari proyek yang ditenderkan
Awali dengan memahami tentang apa sebenarnya proyek tersebut.
2. Dapatkan gambar rencana, spesifikasi, proposal dll dan lakukan pengecekan
Dapatkan dan pelajari dokumen-dokumen yang tersedia.
3. Dapatkan gambar rencana, spesifikasi, proposal dll dan lakukan pengecekan
Gambar rencana dan detail
Spesifikasi teknis
Lingkup pekerjaan
Peraturan-peraturan
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 7
Jaminan
Material
Dokumen kontrak
4. Lakukan on-site visit dan ocular inspection
Transportasi
Utilitas
Peraturan lokal
Pelayanan gawat darurat
Kemampuan vendor & supplier
Tingkat keamanan
Kondisi cuaca setempat
Situasi lokasi proyek
5. Kumpulkan data penting dan akurat
Daftar harga material terakhir (dari buku, data bank/historical data,
quotation)
Tingkat produktifitas terakhir
Kinerja perusahaan terakhir (progress report, cash flow)
Analisis SWOT
6. Tentukan metode pelaksanaan pekerjaan
Complicated vs Simple Project
Experienced vs First-timer
Normal duration vs Crash Program
Conventional vs Modern
Safety-focus
7. Persiapkan dengan baik dan jelas perkiraan biaya tersebut
Review asuransi, jaminan
Review kebijakan upah
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 8
Review BQ (volume & harsat)
Persiapkan WBS
F. Anatomi biaya konstruksi
Menurut Direktorat Bina Marga dalam Panduan Analisis Harga Satuan (PAHS)
(2006), komponen estimasi biaya konstruksi adalah sebagai berikut
1. Biaya langsung (direct cost)
a. Bahan/material
b. Upah/labour/man power
c. Alat/equipment
Volume dapat dihitung dari gambar tender.Unit cost terdiri dari harga
bahan, upah, biaya peralatan untuk 1 satuan volume pekerjaan (Rp/m’,
Rp/m2, Rp/buah, dll).
Biaya langsung = Vol. pekerjaan x unit cost (harsat)
2. Biaya tidak langsung (indirect cost)
a. Overhead
– Overhead kantor: sewa kantor, fasilitas kantor, honor pegawai
kantor, ijin usaha, anggota asosiasi, CSR,dll
– Overhead proyek: gaji personil proyek, gudang, listrik, pagar,
bank garansi, as built drawing, rapat2, survey, dll
b. Biaya tidak terduga/contingencies
– Alokasi biaya untuk kejadian2 yang mungkin bisa terjadi bisa
tidak. Contoh: naiknya muka air tanah, banjir, longsor,
dll.biasanya dinyatakan dalam persen dari total biaya.
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 9
Semakin detail kontraktor memperhitungkan biaya konstruksi
(termasuk metode pelaksanaan), semakin kecil nilai
contingencies.
c. Keuntungan (profit)
– Keuntungan adalah hasil dari jerih payah pekerjaan + hasil dari
faktor resiko.
– Biaya konstruksi sebenarnya tidak dapat dikurangi karena pasti
dikeluarkan. Yang dapat ditambah atau dikurangi adalah
besarnya margin keuntungan.
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini kita dapat mengetahui bahwa proses dalam menghitung
biaya konstruksi suatu proyek, tidak bisa dilakukan secara spekulasi. Dari
beberapa pembahasan yang telah dijabarkan di atas, dijelaskan bahwa
pengerjaan estimasi biaya konstruksi memiliki beberapa metode-metode,
tahapan-tahapan, dan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan ini. kita
dapat. Dengan demikian kita dapat menghitung biaya konstruksi suatu proyek
dengan terstruktur dan terperinci.
B. Saran
1. Sebaiknya dalam menyusun makalah harus terjun langsung ke lapangan
untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
2. Harus teliti dalam pengolahan data agar tidak terjadi kesalahan.
Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Page 11