hidrologi hutan
DESCRIPTION
hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang airTRANSCRIPT
MATA KULIAH HIDROLOGI MATA KULIAH HIDROLOGI HUTANHUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN & FAKULTAS KEHUTANAN &
ILMU LINGKUNGANILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEOUNIVERSITAS HALU OLEO
PENDAHULUANAir : Sumberdaya alam yang ptng bagi kehidupan-Rekasi fisiologis -Pengendali suhu makhluk hidup + lingkungan-Aktivitas manusia a.Sederhana : digunakan untuk kebutuhan mendasar (MCK)b.Maju : industry, sumber energy dllPerkembangan kebudayaan dan jlh penduduk : kebutuhan air makin banyakDipihak lain air = benda perusak (Hujan lebat dan banjir), erosi tanah
Air yg tercemar oleh bahan-bahan kimia: seperti pestisida dan limbah industrySehubungan dengan hal tersebut perlu adanya pemeliharaan dan pengembangan sumberdaya air agar sumber daya alam yg vital memberikan manfaat semaksimal mungkin.
Hidrologi dalam arti yang luas didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajar perilaku air di bumi, tentang terdapatnya, sirkulasi dan penyebarannya, sifat-sifat fisik dan kimianya, rekasi dengan lingkngan termasuk hubungannya dengan makhluk hidup
Definisi dan
Ruang
Lingkup
Hidrologi
Hutan
Hubungannya dengan kepentingan praktis, menyangkut sumberdaya air di atas lahan, Wisler dan Brater (1959) mendefinisikan hirologi sebagai ilmu yang mempelajari proses-proses yang mempengaruhi pengurangan (depletion) dan penambahan (replenishment) sumber-sumber air di bumi
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dengan segala bentuknya (cair, padat, gas) pada, dalam, dan diatas permukaan tanah.
Hirologi Hutan adalah merupakan suatu ilmu fenomena yang berkaitan dengan air yang dipengaruhi oleh penutupan hutan.
Sesuai dengan batasan subyek yang ada merupakan hidrologi terapan dengan lingkup operasionalnya adalah daerah aliran sungai (DAS) terutama yang bervegetasi hutan atau yang dapat berfungsi sebagai vegetasi hutan serta daerah yang dipengaruhi oleh kawasan tersebut.
DAS adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama.
Wilayah daratan tersebut = daerah tangkapan air (DTA atau catchment area yang merupakan suatu ekosistem dgn unsur utamanya terdiri dari sumberdaya alam (tanah, air, dan vegetasi) dan sumberdaya manusia sebagai pemanfaat sumberdaya alam.
Hidrologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi ada hubungan dengan ilmu lain, seperti meteorologi, klimatologi, geologi, agronomi kehutanan, ilmu tanah, dan hidrolika.
Menurut The International Association of Scientific Hydrology, hidrologi dapat dibagi menjadi :Potamologi (Potamology), khusus mempelajari aliran permukaan (surface streams)Limnologi (Limnology), khusus mempelajari air danauGeohidrologi (Geohydrology), khusus mempelajari air yang ada di bawah permukaan tanah (mempelajari air tanah = groundwater)Kriologi (Cryology), khusus mempelajari es dan saljuHidrometeorologi (Hydrometeorology), khusus mempelajari problema-problema yang ada diantara hidrologi dan meteorologi.
Terdapatnya Air di Permukaan Bumi
Di Planet Bumi air terdpat dalam kerak bumi sampai stratosfir (ketinggian ±30 km)Penyebaran air di bumiN
oLapisan Keting
ginKeadaan Air
1 Litosfir ± 8 km 99%
2 Troposfir ± 23 km
3 Stratosfir ± 38 km ± 1 % selalu dalam bentuk es (awan cirrus)
4 Chemosfir ± 88 km Tidak terdapat air, karena molekul air pecah menjadi atom-atom akibat radiasi gelombang pendek
5 Ionosfir Atom-atom akan mengalami ionisasi menjadi ion-ion
Didalam kerak bumi, air terdapat sapai kedalam 8 km, semakin kedalam kerapatan batuan kerak bumi semakin tinggi, julah pori-pori makin menurun sehingga kandungan air makin rendah.
Pada daerah berdekatan dengan inti bumi yang merupakan batuan bersuhu tinggi, air tidak dijumpai.
Di planet bumi jumlah air diperkirakan ± 1,4 miliyar km3 (97% : air asin, 1,75% berbentuk es, 0,75% berada didaratan sebagai air sungai, air danau, air tanah, seta di atmosfir sebagai uap air
SIKLUS HIDROLOGI
Pengertian: Pengetahuan tentang rangkaian peristiwa yang terjadi dengan air saat air jatuh di permukaan bumi hingga menguap kembali ke udara dan kemudian jatuh kembali ke bumi Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut
SIKLUS HIDROLOGI Energy matahari dan factor-factor iklim lainnya
menyebabkan terjadinya proses Evaporasi Pada permukaan vegetasi dan tanah, laut & badan-badan
air lainnya. Uap air akan terbawah oleh angin melintasi daratan yg
bergunung maupun datar, Apabila keadaan atmosfir memungkinkan, sebagian dari
uap air akan terkeondensasi dan turun sebagai air hujan Sebelum mencapai permukaan tanah air tsb akan tertahan
oleh tajuk vegetasi. Sebaian air hujan tersebut akan tersimpan dipermukaan
tajuk/daun selama proses pembasahan tajuk, sebagian akan jatuh di permukaan tanah melalui sela daun (Throughfall) atau mengalir ke bawah melalui permukaan batang pohon (Stemflow).
Sebagian air hujan tidak akan pernah sampai di permukaan tanah, melainkan terevaporasi kembali ke atmosfir (dari tajuk batang dan daun) selama dan setelah berlangsungnya hujan (Interception loss).
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk terserap ke dalam tanah (Infiltration).
Air hujan yg tidak terserap akan tertampung sementara dalam cekungan permukaan tanah (Surface detention) kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yg lebih rendah selanjutnya masuk ke sungai (run off).
Air infiltrasi akan tertahan dalam tanah oleh gaya kapiler selanjutnya membentuk kelembaban tanah
Bila kelembaban tanah cukup jenuh, air tersebut akan bergerak secara lateral/horizontal untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi kepermukaan tanah (Subsurface runoff)
Alternatif lainnya air hujan yg masuk ke dalam tanah akan bergerak secara vertical ke tanah yang lebih dalam dan menjadi bagian dari air tanah (Ground water).
Air tanah tersebut setelah musim kemarau akan mengalir pelan-pelan ke sungai, danau atau tempat penanmpungan air alamiah lainnya (baseflow).
Ada beberapa alasan perlunya keberadaan hutan dalam suatu daerah termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS). Soedjono et al. (1967) mengatakan bahwa luas hutan minimal yang ideal untuk daerah Pulau Jawa agar memenuhi fungsi perlindungannya adalah 30% dari luas daerah. Keberadaan hutan di Pulau Jawa hanya 20%, kemakmuran yang tinggi tidak akan tercapai jika keadaan hutan kurang dari minimal (Soepardi, 1950). Hewlett dan Nutter (1969) menyatakan bahwa daerah hulu yang tertutup hutan dengan baik maka 80-85% total aliran adalah berasal dari aliran dasar yang ditopang oleh aliran perlahan-lahan dari zone of aeration, selebihnya adalah aliran langsung.
Pernyataan ini menjelaskan bahwa keberadaan hutan yang baik di daerah hulu akan mengatur/mengendalikan aliran total, sebagian besar (80-85%) yang berasal dari aliran dasar (base flow), sisanya (15-20%) berasal dari aliran langsung (direct run off).
Aliran langsung adalah jumlah aliran air dari air hujan di atas permukaan (overland flow) ditambah aliran air di bawah aliran dari air hujan yang terjadi di sungai (channel precipitation).
Sedangkan aliran dasar (base flow) adalah aliran yang berasal dari air tanah (groundwater out flow).
Di hutan, pohon berfungsi sebagai pompa raksasa terus bekerja menyerap air hujan yang jatuh ke bumi selama 24 Jam, 7 hari seminggu.Pohon juga berfungsi untuk menahan tanah-tanah agar tidak tergerus air. Akar-akarnya menancap beberapa meter ke dalam tanah membuat pohon ini juga layak dikatakan sebagai paku-paku bukit yang menahan tanah agar tidak tergerus dan jatuh ke bawah.
Ketika hutan yang awalnya berfungsi sebagai pompa dan paku alami hilang karena pengalih fungsian hutan oleh beberapa oknum, tentu akan berakibat pada terganggunya sistem hidrologi.
Ketika 1 pohon ditebang, akar pohon tersebut akan mati, humus kehilangan penahan, lapisan tanah setebal 1-1,5 meter akhirnya bakal terkikis, fungsi pohon sebagai pompa dan paku menjadi hilang dan tentu saja sistem hidrologi akan terganggu.