hidrofob
DESCRIPTION
KFTRANSCRIPT
Laporan Kimia Fisik
Percobaan H-1
PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT
Nama : Ansori Muchtar
NIM : 10510071
Kelompok :
Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2012
Tanggal Laporan : 22 Oktober 2012
Asisten: Diani Alendhita (10508007)
Laboratorium Kimia Analitik
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika Dan IPA
Institut Teknologi Bandung
2012
PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT
I. Tujuan
Menentukan nilai pengendapan ion-ion bervalensi satu, dua dan tiga terhadap sol
hidrofob tertentu.
II. Teori Dasar
Salah satu sifat partikel disperse koloid dalam medium polar addalah memiliki
muatan listrik pada permukaannya. Permukaan bermuatan ini mempengaruhi
distribusi ion terdekat dalam medium pendispersi. Ion dengan muatan yang sama
tertolak menjauhi permukaan. Akibat hal diatas dan akibat gerakan partikeel karena
panas timbul lapis rangkap listrik dan distribusi muatan yang baur di sekitarnya.
Kestabilan sol hidrofob disebabkan oleh muatan sejenisdari partikel – partikel
terdispersi, hingga terjadi tolak menolak antara partikel, dan adanya lapisan rangkap
listrik pada antar muka partikel terdispersi dengan medium pendispersinya.
Penambahan elektrolit ke dalam sol hidrofob akan menyebabkan penyempitan bagian
baur dari lapis rangkap listrik dan proses.
Ungkapan terakhir ini meramalkan bahwa nilai pengendapan elektrolit yang
ber valensi satu, dua dan tiga terhadap sol hidrofob tertentu akan mempunyai
perbandingan.
III. Data Pengamatansol positif
Velektrolit Vair NaF MgSO4 Al2SO4 Na3PO4
1 4 ++++ ++++ +++ +
2 3 +++ +++ +++ +
3 2 ++ +++ +++ ++
4 1 - +++ +++ +++
5 0 - - ++++ ++++
Vol variasi elektrolit 1mL 0,4 mL 4,2 mL 4,8 mL
sol nesol negatif
Velektrolit Vair NaF MgSO4 Al2(SO4)3 Na3PO4
1 4 - + ++++ -
2 3 - ++ +++ -
3 2 - +++ ++ -
4 1 - ++++ + -
5 0 - +++ + -
Vol variasi elektrolit - 4 mL 1 mL -
IV. PENGOLAHAN DATA
sol positif
Vtot = Velek+Vair+Vsol = 10 mL
NaF
C p=[elektrolit ]×V elektrolit
V tot=0,2M ×1mL
10mL=0,02M
MgSO4
C p=[elektrolit ]×V elektrolit
V tot=0,05M ×0,4mL
10mL=0,002M
Al2(SO4)3
C p=[elektrolit ]×V e lektrolit
V tot
=0,005M×4,2mL10mL
=0,0021M
Na3PO4
C p=[elektrolit ]×V elektrolit
V tot=0,005M ×4,8mL
10mL=0,0024 M
sol negatif
Vtot = Velek+Vair+Vsol = 10 mL
MgSO4
C p=¿¿
Al2(SO4)3
C p=[elektrolit ]×V elektrolit
V tot=0,005M ×1mL
10mL=0,0005M
V. PEMBAHASAN
VI. Kesimpulan
Nilai Pengendapan sol negatif dan positif
No Elektrolit valensi 1 Elektrolit valensi 2 Elektrolit valensi 31 NaF = 0,02 M (+) MgSO4 = 0,02 M (-) Al2(SO4) = 0,0021 M (+)2 Na3PO4 = 0,0024 (+) MgSO4 = 0,002 M (+) Al2(SO4) = 0,0005 M (-)
VII. Daftar Pustaka
Atkins, PW. Physical Chemistry 8th ed. Oxford University Press. (hal 682-684)
Petrucci et al. General Chemistry 9th ed. Prentice Hall. (hal 557-559)
Lampiran
1. Sebutkan cara – cara umum membuat sol
Kondensasi
Merupakan cara kimia. Prinsip umum: Terjadinya kondensasi partikel molekular
membentuk partikel koloid
Kondensasi partikel → koloid
Dispersi
Dapat dilakukan dengan cara mekanik maupun dengan cara kimia.
Prinsip umum :
Partikel Besar → Partikel Koloid
2. Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang
terjadi akibat difusi pada membran semi-permeabel.
Metode dialsis banyak digunakan dalam pemurnian protein (terutama enzim). Dalam
proses ini, dialisis digunakan untuk menghilangkan molekul garam, seperti amonium
sulfat, sebelum dilanjutkan dalam proses pemurnian berikutnya ataupun pada tahap akhir
pemurnian. Dialisis juga banyak digunakan dalam proses pencucian darah pada pasien
penderita gagal ginjal. Untuk kasus ini, peranan ginjal untuk menghilangkan senyawa
beracun, garam dan air berlebih digantikan dengan sistem buatan. Hemodialisis adalah
metode pencucian darah dengan menggunakan mesin, sedangkan dialisis peritoneal
menggunakan membran peritoneal yang berlokasi di daerah perut untuk menggantikan
peranan ginjal.
3. Muatan pada suatu sol dapat ditentukan dengan melakukan elektroforesis, sol yang
bermuatan positif akan menuju pada katoda, lalu yang bermuatan negatif akan menuju
anoda. Bila sol bermuatan positif, pada katodanya akan terbentuk warna sol yang lebih
pekat dan pada anoda warna sol akan memudar/hilang, sebaliknya bila sol bermuatan
negatif pada anoda akan terbentuk warna sol yang lebih pekat dan pada katoda warna sol
akan hilang.
4. “Daya koagulasi suatu elektrolit tergantung pada muatannya”
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai pengendapan suatu sol antara lain lapisan rangkap
listrik di antara permukaan partikel dan medium pendispersinya, afinitas partikel-partikel
terdispersi.
5. Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak
mengalami koagulasi. Koloid pelindung akan membentuk lapisan di sekeliling partikel
koloid yang lain. Lapisan ini akan melindungi muatan koloid tersebut sehingga partikel
koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari medium pendispersinya.
Contohnya :
Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal
besar es atau gula.
Zat-zat pengemulsi ( sabun dan deterjen ).
Butiran-butiran halus air dalam margarin distabilkan dengan lesitin.
Partikel-partikel karbon dalam tinta dilindungi dengan larutan gom.
Warna-warna dalam cat distabilkan dengan oksida logam dengan menambahkan
minyak silikon.
Pada industri susu, kasein digunakan untuk melindungi partikel-partikel minyak atau
lemak dalam medium cair.
6. Air yang mengandung partikel – partikel lumpur yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat mengendap karena pengaruh gravitasi dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini air dicampur dengan Al2(SO4)3. 18 H2O (tawas). Ion Al3+ yang terdapat pada tawas akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:Al3+ + 3 H2O → Al(OH)3 + 3H+
Al(OH)3 yang terbentuk akan mengabsorpsi menggumpalkan dan mengendapkan kotoran. Ion Al3+ akan menghilangkan muatan – muatan negatif dari partikel koloid seperti tanah liat/lumpur, sehingga lumpur yang berukuran kecil menjadi flok – flok yang berukuran besar (koagulasi). Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama dengan tawas karena pengaruh gravitasi. Selain berfungsi supaya lumpur lebih mudah mengendap koagulasi juga bertujuan untuk memudahkan lumpur untuk disaring. Selain
itu, tawas yang membentuk koloid Al(OH)3 juga dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencermar seperti detergen dan pestisida.Selanjutnya ditambah gas klorin (preklorinasi) yang berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan) dan karbon aktif (bila tingkat kekeruhan air baku tinggi). Karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku.