hgkhljh
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 hgkhljh
1/7
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah
kurikulum operasionalpendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh
Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 19 Tahun 2005 tentangStandar
Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran
2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang
diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing
Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan
KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).1SKL
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati.2
1 Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
2007
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan(Diunduh 18 Juni2012, 22.29 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Nasional_Pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Nasional_Pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_ajaran_2007/2008&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_ajaran_2007/2008&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Isi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Kompetensi_Lulusan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Kompetensi_Lulusan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Kompetensi_Lulusan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Kompetensi_Lulusan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Kompetensi_Lulusan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Isi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_ajaran_2007/2008&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_ajaran_2007/2008&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_ajaran_2007/2008&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Nasional_Pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Nasional_Pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_Nasional_Pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum -
7/24/2019 hgkhljh
2/7
3
Sekolah Menengah Atas merupakan jenjang satuan pendidikan formal
diIndonesia.Sekolah Menengah Atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari
kelas X sampai kelas XII. Jurusan yang ada di SMA terdiri dari IPA, IPS, dan
Bahasa.3
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan denganmanusia dan
lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk
metoda kuantitatif dan kualitatif. IPS dibagi menjadi beberapa mata pelajaran
salah satunya adalah ekonomi akuntansi.
Fungsi mata pelajaran Akuntansi pada Sekolah Menengah Atas (SMA)
adalah mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap rasional, teliti, jujur dan
bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran
transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan penafsiran perusahaan
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Mata pelajaran akuntansi merupakan bahan kajian yang memiliki
karakteristik cukup unik dimana mata pelajaran akuntansi tersebut membutuhkan
ketelitian, keaktifan, dan pemahaman yang mendalam oleh siswa.
Pembelajarannya juga harus dilakukan secara sistematis karena materi akuntansi
antara satu dengan yang lainnya saling terkait dan berkesinambungan. Mata
pelajaran akuntansi adalah Pembelajaran akuntansi harus diselesaikan secara
tuntas karena untuk bisa mengikuti materi yang selanjutnya siswa harus sudah
3http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas(Diunduh 18 Juni 2012, 22.23)
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Humaniorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atashttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atashttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atashttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atashttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Humaniorahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia -
7/24/2019 hgkhljh
3/7
4
benar-benar memahami dan menguasai materi sebelumnya. Hal ini bisa tercipta
apabila guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai di kelas XI IPS-1
SMA Negeri 2 Slatiga. sehingga kondisi belajar dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa dapat dicapai secara efektif dan efisien. Berimplikasi pada
karateristik metode pembelajaran untuk mencapai SKL mata pelajaran ekonomi
akuntansi pada kompetensi dasar membuat ikhtisar dan laporan keuangan siklus
kauntansi perusahaan jasa, maka untuk meningkatkan aktivitas siswa berupa
keinginan, kemauan dan perhatian akan bertambah diperlukan metode yang
sesuia. Aktivitas pembelajaran dapat dilihat dari segi perhatian, menjawab,
bertanya, dan menanggapi oleh siswa terhadap materi yang disajikan guru.
Akuntansi merupakan suatu proses dari tiga aktivitas. Ketiga
aktivitas itu adalah: pengidentifikasian (identifying), pencatatan
(recording), dan pengkomunikasian (communicating) peristiwa-
peristiwa ekonomi dari suatu organisasi bisnis dan non bisnis untuk
kepentingan pemakai (user) informasi4
Berdasarkan hasil observasi tanggal 3 januari 2012 di SMA Negeri 2
Salatiga selama proses pembelajaran ekonomi akuntansi dilaksanakan dengan
menggunakan metode konvensional ceramah dan penugasan, artinya guru hanya
menyampaikan informasi yang diketahui oleh guru dan penyajian bahan oleh
siswa. Meskipun penugasan merupakan rangsangan untuk siswa, namun
penugasan kadang tidak diketahui oleh guru, apakan tugas tersebut dikerjakan
sendiri atau hanya mencontek temannya saja. Berarti keberhasilan siswa sulit
untuk diukur. Metode ini membuat kegiatan belajar mengajar di kelas lebih
terfokus pada guru, sehingga partisipasi siswa di dalam kelas kurang aktif dan
siswa cenderung menjadi pasif. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
4Sofyan Syarif Harahap, Akuntansi Manajemen, (Bandung: Pustaka Belajar, 2008). hal 5
-
7/24/2019 hgkhljh
4/7
5
ekonomi akuntansi masih tergolong rendah. Rendahnya aktivitas siswa
disebabkan kurangnya keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran yang
ditandai kurangnya perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran, hanya ada 2
siswa yang berani bertanya dan hanya ada 1 siswa yang bertanya pada saat usai
pelajaran, empat siswa yang bisa menjawab pertanyaaan guru, dan belum ada
siswa yang berani mengemukakan pendapat.belajar ditandai tidak adanya timbal
balik antara siswa dan guru seperti bertanya, menjawab, menanggapi, sehingga
perhatian terhadap mata pelajaran kurang.
Ketepatan pemilihan metode sangat berpengaruh terhadap proses dan
hasil belajar siswa. Proses pembelajaran Ekonomi Akuntansi di SMA Negeri 2
Salatiga saat ini dikatakan belum berhasil karena hasil yang dicapai masih
dibawah nilai kentuntasan minimal yaitu 71. Hal ini terbukti dari hasil ulangan
harian siswa pada kompetensi dasar melakukan posting dari jurnal ke buku besar
tahun ajaran 2011/2012 yang nilainya belum mencapai KKM. Hasil ulangan
tersebut menunjukkan bahwa siswa belum sepenuhnya menguasai materi yang
telah disampaikan oleh guru.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh
sekolah, peserta didik dianggap kompeten jika nilai hasil belajar pada mata
pelajaran ekonomi akuntansi telah mencapai nilai 71, namun hasil
pembelajaran dikelas XI IPS-1 masih banyak siswa yang belum tuntas,
siswa tuntas terdapat 9 siswa dan 23 siswa lainya masih belum tuntas.
-
7/24/2019 hgkhljh
5/7
6
1.2 Permasalahan dan usulan tindakan pemecahan masalah
Mata pelajaran akuntansi membutuhkan ketelitian, keaktifan, dan
pemahaman yang mendalam oleh siswa, karena pembelajaran akuntansi dilakukan
secara sistematis dimana materi akuntansi antara satu dengan yang lainnya saling
terkait dan berkesinambungan, sehingga harus diselesaikan secara tuntas. Metode
pembelajaran yang seharusnya diterapkan pada pembelajaran akuntansi
seharusnya dapat melibatkan siswa, sehingga siswa tidak pasif dan siswa dapat
meningkatkan keaktifannya.
Sementara itu, pembelajaran akuntansi yang ada di kelas XI IPS-1 guru
masih menggunakan metode konvensional ceramah dan penugasan, sehingga
siswa terlihat pasif dan aktivitas siswa dikelas tidak muncul sehingga berdapak
pada hasil belajar siswa rendah. Hal ini dapat dikatakan bahwa permasalahan yang
ada adalah metode pembelajaran yang tidak tepat.
Salah satu upaya perbaikan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat. Salah
satunya adalah menggunakan metode pembelajaran kooperatif, dimana
pembelajaran kooperatif tersebut melibatkan langsung seluruh siswa dalam bentuk
kelompok-kelompok. Metode pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama
dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran memiliki berbagai variasi. Salah satu variasi
tersebut model/tipe yang dikembangkan oleh Spanser Kagan yaitu Model Two
Stay Two Stray. Pembelajaran menggunakan metode koopeatif tipe Two Sray Two
-
7/24/2019 hgkhljh
6/7
7
Stray tidak hanya memberi kesempatan siswa untuk membagikan hasil dan
mendapatkan informasi, tetapi model ini juga dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Two Stay Two Stray / Dua Tinggal Dua Tamu
merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada
kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok
lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara saling mengunjungi/bertamu
antar kelompok untuk berbagi informasi.5
Berdasarkan uraian tersebut dapat rumuskan masalah yang menjadi
fokus dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah apakah aktivitas yang
meliputi perhatian, mencatat, menjawab, bertanya, menanggapi dan Hasil Belajar
Siswa pada Kompetensi Dasar Ikhtisar dan Laporan Keuangan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga dapat ditingkatkan
dengan Metode Kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan seberapakah penggunaan metode kooperatif tipe Two Stay Two
Stray dapat meningkatkan aktivitas yang meliputi perhatian, bertanya, menjawab,
dan menanggapi serta meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi materi ikhtisar dan laporan keuangan siklus akuntansi perusahaan jasa
di kelas XI IPS-1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 SMA Negeri 2 Salatiga.
5Anita Lie, Cooperative Learni ng Memprakti kkan Cooperative Learni ng di Ruang-
ruang Kelas,( Jakarta : Grasindo, 2005 ). Hal.93
-
7/24/2019 hgkhljh
7/7
8
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Siswa
Penelitian ini sebagai masukan untuk meningkatkan aktivitas siswa yang
meliputi perhatian, bertanya, menjawab, dan meanggapi, serta meningkatkan
hasil belajarnya.
2. Guru
Penelitian ini sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran supaya
dapat mengoptimalkan penggunaan metode pembelajaran.
3.
Sekolah
Penelitian ini memberikan sumbangan positif, dalam rangka meningkatkan
mutu atau kualitas sekolah. Karena hasil belajar adalah salah satu cerminan
kemajuan suatu sekolah. Hal ini akan menambah kepercayaan masyarakat
akan kualitas sekolah.
4. Peneliti selanjutnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk melakukan
penelitian selanjutnya dengan metode yang lebih bervariasi.