her lam bang penalaran hukum deduksi induksi

40
PENALARAN HUKUM: Antara Nalar Deduktif dan  Nalar Induktif  R. Herlambang Perdana Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Anggota HuMa Cat atan Pengantar untuk Pendi dikan Hukum Krit is  HuMa-Mahkamah FH UGM, Yogyakarta (2004)

Upload: eko-generasi-strez

Post on 06-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 1/40

PENALARAN HUKUM:

Antara Nalar Deduktif dan Nalar Induktif 

R. Herlambang Perdana Wiratraman

Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Anggota HuMa

Catatan Pengantar untuk Pendidikan Hukum Kritis HuMa-Mahkamah FH UGM, Yogyakarta (2004)

Page 2: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 2/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

2

Apa perlunya Penalaran Hukum?

• Kemampuan Identifikasi dan Analisis atas Jawaban yang

Mempunyai Nilai Kebenaran dalam Sudut Pandang

tertentu

• Memetakan Logika (Hukum) yang Digunakan

• Strategi Pengembangan Metodologi Berfikir atauPenelitian Hukum

Page 3: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 3/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

3

Dua Model Proses Nalar 

• Dalam Logika dikenal adanya 2 Model

Proses Bernalar,

1. Nalar DEDUKSI (Umum Khusus)2. Nalar INDUKSI (Khusus Umum)

Page 4: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 4/40

NALAR DEDUKSI

(Umum Khusus)

Page 5: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 5/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

5

Istilah dalam Logika

• Konstruksi Penalaran disebut SILOGISMA

• Silogisma terdiri dari kalimat-kalimatpernyataan, yang dalam logika disebut

PROPOSISI• Unsur setiap Proposisi yang berposisi

dalam silogisma disebut TERMA

Page 6: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 6/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

6

SILOGISMA DEDUKSI

• Silogisma berfungsi sebagai proses

pembuktian benar-salahnya suatupendapat, tesis, atau juga hipotesis

tentang masalah tertentu

Page 7: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 7/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

7

Contoh 1

• Semua manusia hidup saatnya nanti akan

mati• Aktivis mahasiswa adalah manusia hidup

• Maka aktivis mahasiswa pada saatnyananti akan mati

Page 8: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 8/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

8

Contoh 2

• Barangsiapa mengambil barang milik

orang lain secara melawan hak akandipidana penjara karena pencuriansetinggi-tingginya 5 tahun

• Maling mengambil barang milik orang lainsecara melawan hak

• Maka maling akan dipidana penjarakarena pencurian setinggi-tingginya 5tahun

Page 9: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 9/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

9

PREMIS

• Dua Proposisi pertama disebut PREMIS

• Proposisi pertama, karena menyatakanhal/keadaan yang umum (semua manusia mestiakan mati) atau suatu prinsip/norma umum

(siapapun yang mencuri akan dipenjara) disebutPREMIS MAYOR

• Proposisi kedua, karena menyatakan

peristiwa/kenyataan khusus (“aktivis mahasiswaadalah manusia”, “maling mencuri”) disebutPREMIS MINOR

Page 10: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 10/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

10

KONKLUSI

• Proposisi ketiga, yang menutup proses

penalaran deduktif dan merupakankonsekuensi logis akibat adanya

hubungan antara premis mayor dan

premis minor disebut KONKLUSI

Page 11: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 11/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

11

TERMA

• Kata atau sekumpulan kata yang telah

disepakatkan bersama sebagai suatusimbol yang merepresentasikan suatusubyek atau obyek (obyek benda/obyek

persitiwa) disebut TERMA• Terma merupakan unsur pembentuk (‘the

building bocks’) suatu Proposisi

• Dalam bahasa Indonesia, diterjemahkandengan ‘pengertian’ atau ‘konsep’

Page 12: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 12/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

12

• Terma dalam setiap penalaran atau pembuktian

deduksi tak selamanya berkenaan dengangejala-gejala realitas yang bersifat kongkrit,

individual atau khusus.

• Misalnya : ikan teri, merupakan terma yang lebihkongkrit/khusus serta lebih berkonotasi

individual daripada terma “ikan”, “binatang air”,

apalagi terma “fauna ciptaan Tuhan”.

Page 13: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 13/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

13

POSISI TERMA

• Berdasarkan posisinya terma dibedakan

menjadi 3 : terma mayor; terma minor; danterma tengah.

• Untuk memudahkannya, ada pemberian

kode yang lazim digunakan:• Terma Mayor  ‘T’ (t-besar) atau P

(predikat)• Terma Minor  ‘t’ (t-kecil) atau S (subyek)

• Terma Tengah M (medium)

Page 14: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 14/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

14

Terma ‘T’ atau ‘P’ (Mayor)

• Adalah serangkaian kata-kata yang

umumnya berfungsi predikat dan mestidijumpai dalam premis mayor dan dalam

Konklusi.

Contoh:

• “Saatnya nanti akan mati”

• “Akan dipidana penjara karena pencurian

setinggi-tingginya 5 tahun”

Page 15: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 15/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

15

Terma ‘t’ atau ‘S’ (Minor)

• Adalah subyek atau pokok kalimat yang

terdapat di premis minor dan Konklusi.Contoh:

• “Aktivis mahasiswa”• “Maling”

Page 16: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 16/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

16

Terma ‘M’ (Tengah/Medium)

• Adalah terma yang didapati sebagai

subyek dalam premisa mayor dan premisaminor , tetapi TIDAK lagi didapati dalam

kalimat proposisi Konklusi.

Contoh:

• Semua manusia hidup

• Barangsiapa mengambil barang milik

orang lain secara melawan hak

Page 17: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 17/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

17

Contoh 3

• Semua aturan hukum yang dibuat

pemerintah harus dipatuhi• UU Lalu Lintas merupakan aturan hukum

yang dibuat pemerintah• Maka UU Lalu Lintas haruslah dipatuhi

Page 18: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 18/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

18

Contoh 4

• Semua pedagang kaki lima bersedia pindah danmentaati peraturan Walikota demokratik darilokasi berjualannya dekat kampus UGM

• Pak Sanip penjaja koran dan Hanifah isterinyapenjual rokok adalah pedagang kaki lima

• Maka, Pak Sanip penjaja koran dan Hanifahisterinya penjual rokok harusnya bersedia

pindah dan mentaati peraturan Walikotademokratik dari lokasi berjualannya dekatkampus UGM

Page 19: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 19/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

19

Contoh 5

• Demi kemajuan pendidikan, seluruh mahasiswa

yang baik selalu mentaati kewajiban membayar SPP tepat waktu dan kuliah rajin.

• Anwar dan kawan-kawannya adalah mahasiswa

yang baik.• Maka, demi kemajuan pendidikan tinggi, Anwar 

dan kawan-kawannya selalu mentaati kewajiban

membayar SPP tepat waktu dan kuliah rajin.

Page 20: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 20/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

20

Rumusan posisi Terma dalam

Silogisma• Premis Mayor : Terma Tengah – Terma 

Mayor  M – T atau M – P • Premis Minor : Terma Minor – Terma 

Tengah  

t – M atau S – M • Konklusi : Terma Minor – Terma Mayor  

t – T atau S – P 

Page 21: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 21/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

21

Fallacy (Falasi)

• Adalah penalaran yang tidak mematuhi petunjuk

logika yang menyebabkan terjadinya prosespenalaran yang keliru atau kakacauan.

• Orang yang menguasai dalil nalar, tetapi tidak

 jujur dalam berargumentasi, berartimenyalahgunakan kemamuannya dengan cara

memanfaatkan “seni mengelirukan orang” guna

mematahkan argumen lawan debatnya

Page 22: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 22/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

22

Terma dalam Pembedaan Kelas

• Kelas T/P > M > t/S

• Terma ‘T’ atau ‘P’ selalu beruang lingkup lebih luas

dibanding dengan terma ‘M’• Terma ‘M’ selalu beruang lingkup lebih luas dibanding

dengan terma ‘t’ atau ‘S’

Contoh:• Semua yang pernah dilahirkan (M) - saatnya nanti akan

mati (T)

• Aktivis mahasiswa (t) - adalah makhluk hidup yangdilahirkan (M)

• Maka aktivis mahasiswa (t) - pada saatnya nanti akanmati (T)

Page 23: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 23/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

23

Contoh 6

• Semua tindakan pelanggaran hukum (M) -

mestilah berakibat pemidanaan (T)• Semua tindakan pengambilan barang milik

orang lain secara melawan hak (t) adalahtindak pelanggaran hukum (M)

• Maka, semua tindak pengambilan barang

milik orang lain secara melawan hak (t)mestilah berakibat pemidanaan (T)

SIFAT PROPOSISI

Page 24: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 24/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

24

SIFAT PROPOSISI:

AFFIRMATIO & NEGO• (A)ff(i)rmatio ‘mengiyakan’ kode A & I

• N(e)g(o) ‘menidakkan’ kode E & O• Kedua kata ini (affirmation & nego) digunakan

untuk menyatakan apakah dalam setiap premis

suatu terma ‘M’ atau ‘t’ itu memang benar terbilang ke dalam kelas terma ‘T/P’.

• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P

A• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P E

P i i U i l &

Page 25: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 25/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

25

Proposisi Universal &

Partikular/Singular Bila proposisi universal (semua/tidak semua)

• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P A• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P E

Bila proposisi partikular/singular (beberapa,

sebagian, individu, dll.)

• Pernyataan positif: M = T/P atau S = T/P I• Pernyataan negatif: M ≠ T/P atau S ≠ T/P O

Page 26: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 26/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

26

Contoh 7

• Tidak semua usulan masyarakat serta

merta menjadi kebijakan pemerintah• Semua yang dibahas dalam rapat gerakan

anti korupsi merupakan usulan

masyarakat• Tidak semua dibahas dalam rapat gerakan

anti korupsi serta merta menjadi kebijakanpemerintah

Sifat Proposisi: EIO

Page 27: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 27/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

27

Contoh 8

• Semua pejabat negara seharusnya

menyerahkan daftar kekayaan pada KPKPN• Beberapa menteri kabinet SBY yang tidak mau

diaudit merupakan pejabat negara.

• Maka, beberapa menteri kabinet SBY yang tidakmau diaudit seharusnya menyerahkan daftar 

kekayaan pada KPKPN

Sifat Proposisi: AOO

Page 28: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 28/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

28

Contoh 9

• Semua anggota DPR yang tahu kode etik harus

bekerja tanpa mau disuap uang oleh siapapun• Akbar Tanjung sebagai pimpinan adalah

anggota DPR yang tahu kode etik

• Oleh sebab itu, Akbar Tanjung sebagaipimpinan harus bekerja tanpa mau disuap uang

oleh siapapun

• Sifat proposisi: AII

Page 29: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 29/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

29

Latihan Pemetaan Sifat Proposisi

• Buat proposisi

dalam isu-isu

hukum yang bersifat

:

1. AEE

2. EAE

LOGIKA DEDUKSI SEBAGAI

Page 30: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 30/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

30

LOGIKA DEDUKSI SEBAGAI

KEBENARAN YG BERSIFAT FORMAL

• Bagaimana bila proposisi dalam silogismatersebut cacat materiil?

• Bagaimana bila terjadi perdebatan ataspremis mayor atau minornya, sehingga

melahirkan Konklusi yang berbeda?

Page 31: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 31/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

31

Contoh 10

• Setiap warga negara yang baik wajibmendukung upaya pemerintah dalam

pembangunan

• Petani Kedungombo merupakan warga negarayang baik

• Maka, petani kedungombo wajib mendukungupaya pemerintah dalam pembangunan

Sifat proposisi: “AII”

Tetapi nyatanya bisa: “EIO”. Mengapa?

Page 32: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 32/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

32

Contoh 11

• Dalam sistem negara hukum, semua warga negaraIndonesia harus dianggap tahu peraturan perundang-

undangan yang berlaku.• Cak Semin yang buta huruf, belum pernah mengenyam

sekolah, dan tinggal jauh di pedalaman adalah warganegara Indonesia

• Jadi, dalam sistem negara hukum, Cak Semin yang butahuruf, belum pernah mengenyam sekolah, dan tinggal jauh di pedalaman harus dianggap tahu peraturan

perundang-undangan yang berlaku.Sifat Proposisi : AII

Nyatanya sifat proposisinya: EIO

Page 33: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 33/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

33

Contoh 12

• Setiap tindak kejahatan HAM berat yangterencana, sistematik dan menimbulkan korban

banyak bisa dipidana dengan Perpu yangmenganut asas retroaktif .

• Pengeboman Paddy’s café di Bali adalah tindak

kejahatan HAM berat yang terencana, sistematikdan menimbulkan korban banyak.

• Jadi, Pengeboman Paddy’s café di Bali bisadipidana dengan Perpu yang menganut asasretroaktif .

Page 34: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 34/40

NALAR INDUKSI

(Khusus Umum)

Page 35: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 35/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

35

Nalar Induksi

• Dalam science , ilmuwan selalu membaca

dengan suatu reserve . Mencadangkansikap kehati-hatian, terutama terhadap

premis mayor yang biasa diberangkatkan

dalam suatu keyakinan proposisi.

• Sehingga segala sesuatunya akan

menjadi “mungkin” atau “kemungkinan”☺.

Page 36: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 36/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

36

• Memulai dengan paradigma empirisme

untuk mengecek kebenaran proposisinya.• Induksi, demi terjaminnya kebenaran

premis mayor, HARUS DIDAHULUKAN.

• “Sudah waktunya kuda penggerak

(=induksi) ditaruh di depan kereta

(=deduksi) (Francis Bacon: 1561-1626)

Silogisma Eksplanatif

Page 37: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 37/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

37

Silogisma Eksplanatif 

dalam Nalar Induksi• Nalar induksi juga terdiri dari 3 proposisi:

dua proposisi ANTESEDEN yang disebutPREMIS

• Proposisi Anteseden, diawali dengan

proposisi terma-terma khusus.

Page 38: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 38/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

38

Contoh 13

• Petani-petani Pagilaran adalah orang miskin

yang bergantung hidupnya pada tanah

• Petani-petani Pagilaran tanahnya dirampas

untuk laboratorium pertanian UGM

• Disimpulkan bahwa para petani yang miskin danbergantung hidupnya pada tanah besar 

kemungkinannya tanahnya dirampas untuk Lab.

Pertanian UGM

C 1

Page 39: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 39/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

39

Contoh 14

• 45 Anggota DPRD Sumbar terlibat dalam

korupsi APBD• 45 Anggota DPRD Sumbar dikenai pidana

penjara lebih dari 1 tahun

• Disimpulkan bahwa Anggota DPRD yang

terlibat dalam korupsi APBD kemungkinan

besar dikenai pidana penjara lebih dari 1tahun.

C t h 15

Page 40: Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

8/3/2019 Her Lam Bang Penalaran Hukum Deduksi Induksi

http://slidepdf.com/reader/full/her-lam-bang-penalaran-hukum-deduksi-induksi 40/40

Herlambang-Penalaran Hukum

(2004)

40

Contoh 15

• Anggota DPRD yang terlibat dalam

korupsi APBD dikenai pidana penjara lebihdari 1 tahun.

• 13 Anggota DPRD Jatim terlibat dalam

korupsi APBD

• 13 Anggota DPRD Jatim dikenai pidana

penjara lebih dari 1 tahun