hbsag

11
Pemeriksaan HBsAg LAPORAN VIROLOGI Tanggal : Kamis, 3 Mei 2012 Judul : Pemeriksaan HBsAg Metode : Imunocromatografy tes (ICT) Tujuan : untuk mengetahui adanya HBsAg dalam serum Nilai rujukan : Dewasa dan anak = negatif ( - ) Prinsip : Pada waktu strip dicelupkan ke dalam serum sampel maka serum sampel bereaksi dengan konjugat dan merambat sepanjang membran nitrodelulose. Bila HBsAg positif, konjugat (koloid – emas – anti – HBc monoklonal) akan mengikat HBsAg dalam serum sampel dan membentuk kompleks. “konjugat – HBsAg”. Kompleks ini akan berikatan dengan anti - HBs poliklonal (pada posisi garis tes) dan meghasilkan kompleks “konjugat – HBsAg – anti – HBs”, menimbulkan warna merah muda. Kompleks “konjugat – HBsAg” berlebih yang tidak terikat pada “garis tes” akan berikatan dengan anti IgG pada posisi “garis kontrol”, menimbulkan warna yang sama (merah muda) Bila tidak ada HBsAg dalam serum, tidak akan terbentuk kompleks “konjugat – HBsAg – anti – HBs” sehingga tidak tampak warna merah muda pada Dasar Teori : Hepatitis Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati. “Hepa” berarti kaitan dengan hati, sementara “itis” Laporan Praktikum Virologi 1

Upload: isti-sofia-insani

Post on 12-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan HbSAg

TRANSCRIPT

LAPORAN VIROLOGI Tanggal: Kamis, 3 Mei 2012 Judul: Pemeriksaan HBsAg Metode: Imunocromatografy tes (ICT) Tujuan: untuk mengetahui adanya HBsAg dalam serum Nilai rujukan: Dewasa dan anak = negatif ( - ) Prinsip:Pada waktu strip dicelupkan ke dalam serum sampel maka serum sampel bereaksi dengan konjugat dan merambat sepanjang membran nitrodelulose. Bila HBsAg positif, konjugat (koloid emas anti HBc monoklonal) akan mengikat HBsAg dalam serum sampel dan membentuk kompleks.konjugat HBsAg. Kompleks ini akan berikatan dengan anti - HBs poliklonal (pada posisi garis tes) dan meghasilkan kompleks konjugat HBsAg anti HBs, menimbulkan warna merah muda. Kompleks konjugat HBsAg berlebih yang tidak terikat pada garis tes akan berikatan dengan anti IgG pada posisi garis kontrol, menimbulkan warna yang sama (merah muda)Bila tidak ada HBsAg dalam serum, tidak akan terbentuk kompleks konjugat HBsAg anti HBs sehingga tidak tampak warna merah muda pada

Dasar Teori:HepatitisHepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati. Hepa berarti kaitan dengan hati, sementara itis berarti radang (seperti di atritis, dermatitis, dan pankreatitis). Radang hati hepatitis mempunyai beberapa penyebab, termasuk: Racun dan zat kimia seperti alkohol berlebihan; Penyakit yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh, yang disebut sebagai penyakit autoimun; dan Mikroorganisme, termasuk virus.Ada lima virus yang diketahui mempengaruhi hati dan menyebabkan hepatitis: HAV, HBV, HCV, virus hepatis delta (HDV, yang hanya menyebabkan masalah pada orang yang terinfeksi HBV), dan virus hepatitis E (HEV). Tidak ada virus hepatitis F. Virus hepatitis G (HGV) pada awal diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan pada hati, tetapi ternyata diketahui sebagai virus yang tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan virus ini sekarang diberi nama baru sebagai virus GB-C (GBV-C).Hepatitis B

Hepatitis B virus Klasifikasi virus

Micrograph showing hepatitis B virionsKelas:Kelas VII (dsDNA-RT)

Famili:Hepadnaviridae

Genus:Orthohepadnavirus

Spesies:Virus Hepatitis B

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia. Seperti halnya dengan virus hepatitis A, kita dapat divaksinasikan terhadap HBV untuk mencegah infeksi. Cara penularan HBV sangat mirip dengan HIV. HBV terdapat dalam darah, air mani, dan cairan vagina, dan menular melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik narkoba (termasuk jarum, kompor, turniket) bergantian, dan mungkin melalui penggunaan sedotan kokain dan pipa crack. Perempuan hamil dengan hepatitis B juga dapat menularkan virusnya pada bayi, kemungkinan besar saat melahirkan. Jumlah virus (viral load) hepatitis B dalam darah jauh lebih tinggi daripada HIV atau virus hepatitis C, jadi HBV jauh lebih mudah menular dalam keadaan tertentu (misalnya dari ibu-ke-bayi saat melahirkan).

Gejala hepatitis BTidak semua yang terinfeksi HBV mengalami gejala hepatitis. Antara 30 dan 40 persen orang terinfeksi virus ini tidak mengalami gejala apa pun. Gejala, bila ada, biasanya timbul dalam empat sampai enam minggu setelah terinfeksi, dan dapat berlangsung dari beberapa minggu sampai beberapa bulan. Gejala hepatitis B akut serupa dengan gejala infeksi HAV. Beberapa orang yang mengalami gejala hepatitis B akut merasa begitu sakit dan lelah sehingga mereka tidak dapat melakukan apa-apa selama beberapa minggu atau bulan. Seperti dengan HAV, kurang dari 1 persen orang terinfeksi HBV dapat mengalami infeksi cepat dan berat (fulminant); walaupun hal ini sangat jarang tetapi dapat menyebabkan kegagalan hati dan kematian. Bila sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengendalikan infeksi HBV dalam enam bulan, gejala hepatitis B kronis dapat muncul. Tidak semua orang dengan hepatitis B kronis mengalami gejala. Beberapa orang kadang kala mengalami gejala yang hilang setelah beberapa waktu, sementara yang lain mengalami gejala terus-menerus. Gejala hepatitis B kronis dapat serupa dengan yang dialami dengan hepatitis B akut. Gejala ini cenderung ringan sampai sedang dan biasanya bersifat sementara. Gejala tambahan dapat terjadi, terutama pada orang yang sudah lama mengalami hepatitis B kronis. Gejala ini termasuk ruam, urtikaria (kaligata rasa gatal yang berbintik-bintik merah dan bengkak), artritis (peradangan sendi), dan polineuropati (semutan atau rasa terbakar pada lengan dan kaki). Gejela hepatitis, baik akut maupun kronis, harus dilaporkan pada dokter.

Tes laboratoriumTersedia tes laboratorium untuk mendiagnosis infeksi HBV dan tes lain untuk memantau orang dengan hepatitis B kronis. Hepatitis B didiagnosis dengan tes darah yang mencari antigen (pecahan virus hepatitis B) tertentu dan antibodi (yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh sebagai reaksi terhadap HBV). Tes darah awal untuk diagnosis infeksi HBV mencari satu antigen HbsAg (antigen permukaan, atau surface, hepatitis B) dan dua antibodi anti-HBs (antibodi terhadap antigen permukaan HBV) dan anti-HBc (antibodi terhadap antigen bagian inti, atau core, HBV). Sebetulnya ada dua tipe antibodi anti-HBc yang dibuat: antibodi IgM dan antibodi IgG.Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia. HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selama bertahun-tahun.

Gambar. Struktur HBsAg (HBsAg (Hepatitis B surface Antigen) syaftin's site.htm)

Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.

(HBsAg (Hepatitis B surface Antigen) syaftin's site.htm

Alat dan Bahan : Strip tes Serum

Cara Kerja: Siapkan alat dan bahan Celupkan strip kedalam serum Baca hasil, tidak boleh lebih dari 15 menit.

Hasil Pengamatan:

KT

HBsAg ( - ) Kesimpulan:Setelah hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa HBsAg dari sampel no. 7 ( - ) negatif.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2011). HBsAg (Hepatitis B surface antigen). Tersedia : HBsAg%20%28Hepatitis%20B%20surface%20Antigen%29%20%C2%AB%20syaftin%27s%20site.htm

Anonim. (2012). Hepatitis B. Tersedia : www.wikipedia.com

Green. W. Crish. 2005. Hepatitis Virus dan HIV. Yayasan Spiritia.

Pemeriksaan HBsAg

Laporan Praktikum Virologi7

LAPORAN PRAKTIKUM VIROLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum virologi

Disusun Oleh:Asri Meidianasari0911C1003Isti Sofia Insani0911C1006Cipta Nur Ramadhini0911E1004Teti Mei0911E1005

Sekolah Tinggi Analis Bakti AsihBandung2011