hasil praktikum darah (1)

Upload: jimmy-bayu-wibowo

Post on 02-Jun-2018

574 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    1/9

    Biokimia Darah Page 1

    BAB I

    TUJUAN

    1.1Tujuan Umum

    Mengetahui tentang aktivitas biokimia dalam darah dan hubungannya dengan penyakit

    yang berhubungan dengan ganguan metabolisme yang menyebabkan perubahan kimia

    darah.

    1.2Tujuan Khusus

    1.2.1 Uji fragilitas globular eritrosit

    Mengetahui tingkat fragilitas eritrosit

    1.2.2

    Uji Oksihemoglobin dan deoksihemoglobin

    Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin

    (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin

    1.2.3

    Uji untuk Methemoglobin

    Memperlihatkan bila besi dalam molekul hemoglobin dioksidasi enjadi Fe3+, maka

    terbentuk metHb yang tidak bisa mengkat oksigen.

    1.2.4

    Teknik pemisahan albumin dan globulin serum dengan salting out

    Mengetahui perbedaan albumin dan globulin

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    2/9

    Biokimia Darah Page 2

    BAB 2

    HASIL PRAKTIKUM

    2.1Uji Fragilitas Globular Eritrosit

    Tabung 1 2 3 4 5 6

    NaCl 0,2% 0,3% 0,4% 0,5% 0,6% 0,7%

    Hasil ++++ +++ +++ ++ ++ +

    Keterangan: (+) kefragilan, semakin banyak (+) warna merah semakin pekat

    2.2Uji Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin

    Prosedur Tabung 1 (A) Tabung 2 (B)

    A Merah terang Merah terang

    B Merah terang Merah terang menjadi Merah gelap

    C Merah terang Merah gelap menjadi Merah gelapdan

    timbul buih

    Keterangan: (A) Oksi Hb

    (B) Pembentukan deoksiHB

    (C) Pembentukan kembali oksiHb dan deoksiHb

    2.3Uji untuk methemoglobin

    Reaksi Uji Hasil pengamatan

    1) 1 ml darah + 4 ml air suling

    - No 1 + bbrp tetes

    K3Fe(CN)6

    - + pereaksi stokes

    Warna merah

    Warna merah menjadi warna coklat

    kehitaman

    Warna tetap gelap

    2) 1 ml darah + 1 ml air

    suling(dipanaskan)

    - No 2 + 6 ml K3Fe(CN)6

    Gelembung banyak

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    3/9

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    4/9

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    5/9

    Biokimia Darah Page 5

    terikat karena sifat reduksi Fe2+.Selanjutnya di bagi menjadi 2 tabung (A) sebagai control

    dan (B) sebagai eksperiment.

    Gambar 3.1 Gambar Reaksi Oksihemoglobin

    Gambar 3.2 Gambar Pembentukan Oksihemoglobin di dalam Tubuh

    Pada prosedur selanjutnya larutan stokes ditambahkan ke dalam tabung (B) 10 tetes.

    Larutan stokes dibuat dari 40 tetes pereaksi stokes dan 5 tetes NH4OH 10%. Pereaksi

    stokes berfungsi sebagai pereduksi kuat. Fungsi NH4OH adalah untuk mencegah

    pengendapan karena sifat basa yang dimilikinya mampu mencegah protonasi oleh asam

    sehingga tidak terbentuk endapan pada pembuatan pereaksi stokes. Pereaksi stokes dapat

    dibuat dari 20 gram Fe2SO4ditambah 30 gram asam tartrat dalam aquadest, lalu encerkan

    hingga 1000 ml. NH4OH 10% dapat dibuat dengan melarutkan NH4OH 10 gram dalam

    100 mL aquades. Perubahan warna merah terang menjadi merah gelap, hal ini

    dikarenakan Fe2+ tereduksi melepaskan O2, dalam hal ini disebut reaksi pembentukan

    Deoksihemoglobin.

    Gambar 3.2 Gambar Reaksi Deoksihemoglobin

    Hb + 4O2 Hb(O2)4

    Hb(O2)4 Hb + 4O2

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    6/9

    Biokimia Darah Page 6

    Tabung yang berisi Deoksihemoglobin langsung dikocok kuat-kuat dan warna larutan

    menjadi lebih pekat, yakni merah kecoklatan dan timbul buih. Hal ini disebabkan O2

    dalam oksiHb tereduksi keluar karena longgarnya ikatan koordinasi O2dengan atom besi

    dalam hemoglobin, ditambah dengan adanya tekanan CO2 yang besar dari pengocokan

    kuat-kuat sehingga terbentuklah deoksihemoglobin.

    3.3Uji untuk Methemoglobin

    Dalam uji ini memperlihatkan bila besi dalam molekul hemoglobin dioksidasi

    menjadi Fe3+maka terbentuk metHb yang tidak bisa mengikat oksigen. Methemoglobin

    adalah suatu hasil oksidasi hemoglobin yang tidak mempunyai kemampuan lagi untuk

    mengangkut oksigen. Ini dapat dibuktikan dengan mudah secara spektrofotometri.

    Banyak zat, misalnya, amina aromatik atau senyawa nitro aromatik yang dalam

    organisme direduksi menjadi amina aromatik, sulfonamida, asetanilid, asam

    aminosalisilat, nitrofurantoin, primakuina, kinina atau nitrit, menyebabkan pembentukan

    methemoglobin dari hemoglobin. Jika methemoglobin hanya dibentuk dalam jumlah

    kecil, maka methemoglobin dapat direduksi kembali menjadi hemoglobin di dalam

    eritrosit. Jika sebaliknya pembentukan methemoglobin naik sampai jumlah tertentu,

    proses regenerasi pada eritrosit tidak cukup dan kemampuan darah untuk transport

    oksigen berkurang dengan nyata.

    Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut oksihemoglobin ( HbO2 ), sedangkan

    hemoglobin yang melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin (HbCO).

    Ikatan Hb dengan CO ini 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan oksigen dan ini

    mengakibatkan Hb tidak dapat lagi mengikat, membawa, dan mendistribusikan oksigen

    ke jaringan tubuh. Muatan Fe yang terdapat pada pusat hem dapat berubah menjadi Fe3+.

    Hal ini dikarenakan adanya oksidasi oleh senyawa-senyawa pengoksidasi. Hemoglobin

    yang mengalami oksidasi disebut methemoglobin atau HbFe3+. Hb dalam bentuk ini tidak

    dapat mengikat oksigen dan perubahan warna yang terjadi pada hemoglobin adalah warna

    gelap. Warna gelap ini ditunjukkan tidak terbentuknya HbO2 karena larutan K3Fe(CN)6

    mengoksidasi Fe2+ dalam hemoglobin, dioksidasi oleh oksidator K3Fe(CN)6 sehingga

    terbentuk HbFe3+dan menyebabkan warna hemoglobin menjadi gelap karena hemoglobin

    tidak mampu lagi mengikat oksigen.

    Gambar 3.1 Reaksi oksidasi ion ferro menjadi ion ferri

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    7/9

    Biokimia Darah Page 7

    Gambar 3.2 Reaksi oksidasi membentuk metHb

    3.4 Teknik Pemisahan Albumin dan Globulin Serum dengan Salting Out

    Serum adalah gabungan antara albumin dan globulin.

    Larutan globulin dapat diendapkan oleh penambahan garam amonium sulfat hingga

    setengah jenuh menjadi presipitat, larutan albumin juga dapat diendapkan dengan

    penambahan amonium sulfat (NH4)2SO4 hingga jenuh, namun jika diencerkan akan larut

    kembali (dibuat setengah jenuh).

    Memang sebelum digojok, ada endapan albumin di dasar tabung dan setelah digojok,

    endapan larut kembali hal tersebut di sebabkan Albumin mengalami denaturasi akibat adanya

    pengocokan dengan kuat. Denaturasi adalah perubahan dalam struktur sekunder, tersier dan

    kuartener dari suatu protein, baik itu dalam bentuk enzim maupun hormon. Sehingga albumin

    dapat disaring dan didapatkan presipitat globulin.

    Kemudian ekstrak globulin (presipitat) yang diperoleh ditambahkan air,tetapi tidak

    dapat larut dan tetap mengendap. Hal tersebut sesuai dengan sifat globulin yang tidak larut

    dengan air.

    Lalu dilakukan uji biuret pada larutan presipitat (campuran globulin dan air) tetapi

    hasil percobaan ini positif. Hal tersebut menandakan bahwa larutan tersebut tidak

    mengandung protein globulin. Dan setelah pemanasan ditambahkan asam yang bertujuan

    untuk menurunkan pH darah,untuk mencapai titik isoelektriknya yang menyebabkan protein

    mengalami koagulasi. Tetapi karena globulin mengendap (tidak larut dalam air) sehingga

    pada larutan tersebut tidak terdapat globulin, maka tidak terjadi koagulasi. Sedangkan,

    Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas. Maka

    saat filtrat (albumin dididihkan dalam pengangas air terjadi koagulasi).

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    8/9

    Biokimia Darah Page 8

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Semakin hipertonis larutan, maka fragilitas sel darah merah semakin kecil dan

    semakin hipotonis larutan, maka semakin besar fragilitas sel darah merahnya.

    Larutan K3Fe(CN)6 mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ dalam hemoglobin sehingga

    terbentuk HbFe3+yang berwarna gelap dan hemoglobin tidak mampu lagi mengikat

    oksigen

    Hemoglobin dalam darah mengandung ion Fe2+

    dalam keadaan tereduksi sehingga pada

    penambahan air menyebabkan 4O2terikat ke dalam Hb membentuk oksihemoglobin.

    Oksihemoglobin dapat tereduksi oleh larutan stokes menjadi deoksihemoglobin dan 4O2.

    Serum adalah gabungan antara albumin dan globulin.

    Larutan globulin tidak larut air, tetapi albumin larut air.

  • 8/10/2019 Hasil Praktikum Darah (1)

    9/9

    Biokimia Darah Page 9

    DAFTAR PUSTAKA