haseiteki

32
派派派 (HASEITEKI) PROSES DERIVASI DALAM BAHASA JEPANG Aulia Arifbillah Anwar 180120130029

Upload: aulia-arifbillah-anwar

Post on 24-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Imbuhan dalam bahasa Jepang

TRANSCRIPT

Page 1: Haseiteki

派生的(HASEITEKI)PROSES DERIVASI

DALAM BAHASA JEPANG

Aulia Arifbillah Anwar

180120130029

Page 2: Haseiteki

DEFINISI DERIVASI

Diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Derivasi,

Derivasi adalah proses pembentukan kata yang

menghasilkan leksem baru (menghasilkan kata-

kata yang berbeda dari paradigma yang

berbeda); Pembentukan derivasi bersifat tidak

dapat diramalkan. Konsep derivasi berkaitan

dengan kaidah sintaktik, tidak otomatis, tidak

sistematik, bersifat optional/sporadis, serta

mengubah identitas leksikal.

Page 3: Haseiteki

DEFINISI DERIVASI

Menurut http://dictionary.goo.ne.jp/leaf/jn2/176418/m0u/, menyatakan pengertian sebagai berikut;

はせいご【派生語】 , 本来独立した一つの単語であったものに、接辞などが付いたり語形が変化したりして、別の一語となったもの。接頭語が付いた「お宮」「ご親切」「真っ暗」、接尾語が付いた「ぼくたち」「みなさん」「寒がる」などの類。

Page 4: Haseiteki

DEFINISI DERIVASI

Haseigo , honrai dokuritsu shita hitotsu no tango de atta mono ni, setsuji nado ga tsuitari gokei ga henkashitarushite, betsu no ichi go to natta mono. Settougo ga tsuita [omiya][goshinsetsu][makkura], setsubigo ga tsuita [bokutachi] [minasan] [samugaru] nado no tagui.Derivasi, satu kata yang semula independen , ketika ditambahkan imbuhan berubah dalam bentuk kata lain, menjadi sebuah kata baru. Dalam penggunaan awalan misalnya (omiya) (goshinsetsu) (makkura), dan dalam penggunaan akhiran (bokutachi) (minasan) (samugaru).

Page 5: Haseiteki

DEFINISI DERIVASI

Dari definisi sebelumnya dapat dipahami bahwa derivasi adalah proses pelekatan imbuhan yang dapat mengubah suatu kata yang awalnya independen, menjadi kata baru yang memiliki bentuk dan arti yang berbeda dari kata sebelumnya.

Page 6: Haseiteki

PEMBAHASAN DERIVASI

PREFIKSASI ( 接頭辞 /settouji)

SUFIKSASI ( 接尾辞 /setsubiji)

PERUBAHAN KELAS KATA ( 品詞の転生

/Hinshi no tensei)

Page 7: Haseiteki

PREFIKSASI ( 接頭辞 /SETTOUJI)

Prefiksasi adalah proses penambahan prefiks atau awalan terhadap kata yang dilekatinya. Prefiksasi ini dapat mengubah makna kata atau memberikan sifat kata yang dilekatinya. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis prefiksasi dalam bahasa Jepang.

Page 8: Haseiteki

JENIS JENIS PREFIKSASI

Prefiksasi –adjektivalisasi ( 形容詞性接頭辞 /keiyoushisei settouji),

Prefiksasi pengingkaran ( 否定接頭辞 /hitei settouji);

Prefiksasi kango ( 漢語性接頭辞 /Kangoseisettouji)

Prefiksasi Taiguu ( 待遇接頭辞 /Taiguusettouji)

Prefiks yang menempel pada adjektiva dan nomina

Page 9: Haseiteki

PREFIKSASI –ADJEKTIVALISASI( 形容詞性接頭辞 /KEIYOUSHISEI SETTOUJI)

Prefiksasi –adjektivalisasi adalah prefiks yang apabila dilekatkan pada suatu kata dasar akan mengaktifkan proses adjektival , yaitu memberikan keterangan lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan nomina. Berikut jenis-jenis prefiksasi –adjektivalisasi dalam bahasa Jepang.

Memberikan keterangan; yaitu prefiks Ou, Contoh : Ou- ‘besar’ + ame ‘hujan’ Ouame ‘hujat lebat’

Sebagai prefiks penghalus; yaitu prefiks O-, On-, dan Go-

Contoh : O- + tanjoubi ‘ulang tahun’ Otanjoubi ‘ulang tahun’

On- + mi Onmi ‘kesehatan Anda’

Go- + kibun Gokibun ‘perasaan Anda’  Memberi makna ‘sangat bagus’; yaitu prefiks Do-

Contoh : Do- + mannaka Domannaka ‘di tengah-tengah’  Memberikan makna tindakan yang mengundang akibat buruk; Waru-,

Dai-

Contoh : Waru- + fuzake Warufuzake ‘canda yang berlebihan’

Dai- + shippai Daishippai ‘gagal total’

 

Page 10: Haseiteki

PREFIKSASI PENGINGKARAN ( 否定接頭辞 /HITEI SETTOUJI);

Prefiksasi pengingkaran adalah prefiks yang apabila dilekatkan pada suatu kata dasar akan berubah arti mengingkari kata dasarnya. Dalam bahasa Jepang seperti prefiks Fu- ,Hi-, dan Mu-Contoh : Fu- + tashikaFutashika ‘tidak pasti’ Hi- + reiHirei ‘tidak sopan’ Mu-+kigenMukigen ‘tanpa batas waktu’

Page 11: Haseiteki

PREFIKSASI KANGO( 漢語性接頭辞 /KANGOSEISETTOUJI)

Prefiksasi kango adalah prefiks yang diserap dari prefiks bahasa Cina, seperti prefiks han-

Contoh : Han- + hirei Hanhirei ‘anti pertimbangan’

Page 12: Haseiteki

PREFIKSASI TAIGUU ( 待遇接頭辞 /TAIGUUSETTOUJI)

Prefiksasi taiguu adalah prefiks   yang memberikan kesan perasaan Penghormatan (keigo/ 尊敬 ), seperti prefiks

O-, Go-, On-Contoh : O-+Go = Ogo ‘bahasa Anda’Go-+Shinpai=Goshimpai ‘kekhawatiran Anda’On( 御 )+ Rei=Onrei ‘salam terimakasih’ Penghinaan (heibetsu/ 軽蔑 ) Kesukaan (suki/ 好き ) Kebencian (kirai/ 嫌い ), seperti prefiks doDo+kitsui=Dokitsui ‘menyenangkan’

Page 13: Haseiteki

PREFIKSASI YANG MENEMPEL PADA ADJEKTIVA ATAU NOMINA

Bermakna ‘agak’; yaitu prefiks Hono-Contoh : Hono- + kurai Honokurai ‘agak gelap’ Bermakna ‘ke dalam…..; yaitu prefiks

Uchi-Contoh : Uchi-+tokeru Uchitokeru ‘berbaur’ Bermakna sebagai penegas; yaitu prefiks

Bun-Contoh : Bun- + nagasuBunnagasu ‘mengalirkan’ 

Page 14: Haseiteki

SUFIKSASI ( 接尾辞 /SETSUBIJI)

Sufiksasi adalah proses penambahan sufiks atau akhiran pada kata yang ditempelinya. Seperti prefiksasi, sufiksasi pun dapat mengubah makna kata ataupun jenis kata

Page 15: Haseiteki

JENIS JENIS SUFIKSASI

Sufiksasi –nominalisasi( 名詞接尾辞 /meishisetsubiji) Sufiksasi –verbalisasi; ( 動詞接尾辞 /doushisetsubiji); Sufiksasi –adjektivalisasi (i)( 形容詞接尾辞 /keiyoushisetsubiji) Sufiksasi –adjektivalisasi (na); ( 形容動詞接尾辞 /keiyoudoushisetsubiji) Sufiksasi – adverbialisasi( 副詞接尾辞 /fukushisetsubiji)

Page 16: Haseiteki

SUFIKSASI –NOMINALISASI( 名詞接尾辞 /MEISHISETSUBIJI)

Sufiksasi –nominalisasi adalah sufiks yang apabila dilekatkan pada kelas kata adjektiva akan berubah menjadi kelas kata nomina,yaitu sufiks –sa dan –miContoh : 美し  +-さ美しさUtsukushi+ -sa   Utsukushisa ‘kecantikan’  甘い +- み甘み Amai + -mi ama(i) + -mi amami ‘kemanisannya’

Page 17: Haseiteki

SUFIKSASI –VERBALISASI ( 動詞接尾辞 /DOUSHISETSUBIJI)

Terbagi menjadi dua, yaitu;1. Menunjukkan sifat/kecenderungan dari pihak lain, yaitu sufiks –garuContoh : たべた +- がるたべたがるTabeta + -garu tabetagaru ‘cenderung ingin’2. Menunjukkan sesuatu dalam kondisi penuh dengan…..;yaitu sufiks –aseContoh : 汗+ばむ汗ばむase+bame asebamu ‘berkeringat’

Page 18: Haseiteki

SUFIKSASI –ADJEKTIVALISASI (I)( 形容詞接尾辞 /KEIYOUSHISETSUBIJI)

Menunjukkan sifat; yakni sufiks –i, -shii, -ppoi, -rashiiContoh : いま +- いいまいima+ -iimai ‘menunjukkan’ 女目 +- しい女目しいMeme+-shiimemeshii ‘cengeng’ 水 +- っぽい水っぽい Mizu+-ppoimizuppoi ‘berair’ 女 +- らしい女らしいOnna+-rashiionnarashii ‘feminim’

Menunjukkan sifat negatif; yaitu sufiks –gamashiiContoh : 厚 +- がましい厚がましいatsu+-gamashiiatsugamashii ‘tidak tahu malu’

Page 19: Haseiteki

SUFIKSASI –ADJEKTIVALISASI (NA); ( 形容動詞接尾辞 /KEIYOUDOUSHISETSUBIJI)

Memberikan sifat, seperti sufiks –na dan –tekinaContoh : きれい +- なきれいなkirei + -na kireina ‘cantik’ 男性+-てきな男性てきなDansei + -tekina denseitekina ‘ yang maskulin’

Page 20: Haseiteki

SUFIKSASI – ADVERBIALISASI; ( 副詞接尾辞 /FUKUSHISETSUBIJI)

Sufiks pembentuk kata keterangan, yaitu –to dan –ni

Contoh : ちょこん+ - とちょこんとchokon + -tochokonto (suwaru) ‘duduk’ じつ+ - にじつにJitsu + -ni jitsu ni ‘sungguh-sungguh’

Page 21: Haseiteki

PEMBENTUKAN KELAS KATA( 品詞の転生 /HINSHI NO TENSEI)Sebelum melangkah lebih jauh tentang perubahan kelas kata dalam bahasa Jepang, perlu diketahui terlebih dahulu kelas-kelas kata dalam bahasa Jepang. Menurut Sutedi (2010:43) terbagi menjadi enam bagian besar yaitu sebagai berikut. Nomina atau meishi ( 名詞 ), yaitu kata benda yang bisa

berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat, bisa diawali dengan kata tunjuk ‘kono…,sono…,ano..’ ( この ~ 、その ~, あの~)<…ini,….itu….sana> dan bisa berdiri sendiri.

Verba atau doushi ( 動詞 ), yaitu verba yang bisa berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk atau katsuyou ( 活用 ), dan bisa berdiri sendiri.

Adjektiva atau keiyoushi ( 形容詞 ), yaitu adjektiva, mengalami peubahan bentuk dan bisa berdiri sendiri.

Adverbia atau fukushi ( 福祉 ), yaitu kata keterangan tidak mengalami perubahan bentuk.

Kopula atau jodoushi ( 助動詞 ), yaitu kata kerja bantu, mengalami perubahan bentuk, dan tidak bisa berdiri sendiri.

Partikel atau joshi ( 助詞 ), yaitu kata bantu (partikel), tidak bisa berdiri sendiri, dan tidak mengalami perubahan bentuk.

Page 22: Haseiteki

JENIS KELAS KATA YANG DAPAT BERUBAH

Dalam bahasa Jepang, menurut Sutedi (2010:48) kata yang mengalami perubahan disebut yougen ( 用言 ), sedangkan kata yang tidak mengalami perubahan bentuk disebut taigen ( 体言 ). Yougen terdiri dari doushi ( 動詞 )<verba>, jodoushi ( 助動詞 )<kopula>, dan keiyoushi ( 形容詞 ). Adjektiva dalam bahasa Jepang dibagi menjadi dua macam, yaitu yang berakhiran huruf 「い /i 」 disebut dengan keiyoushi ( 形容詞 ) atau I-keiyoushi ( イ形容詞 ) dan yang berakhiran 「ナ /na 」 disebut dengan keiyoudoushi ( 形容動詞 ) atau NA-keiyoushi. Tetapi yang mengalami perubahan hanya adjektiva-I. Perubahan yang akan dibahas hanya untuk verba dan adjektiva saja.

Page 23: Haseiteki

KATA KERJA(DOUSHI / 動詞 )

Verba bahasa Jepang dalam bentuk kamus (jishokei) berdasarkan pada perubahannya digolongkan ke dalam kelompok berikut.

Kelompok I Kelompok II Kelompok III

Page 24: Haseiteki

KATA KERJA KELOMPOK IKelompok ini disebut dengan godan-doushin ( 五段動詞 ), karena mengalami perubahan dalam lima deretan bunyi bahasa Jepang, yakni A-I-U-E-O ( あいうえお ). Cirinya yaitu verba yang berakhiran (gobi) huruf U, TSU, RU, KU, GU, MU, NU, BU, SU ( う、つ、る、く、ぐ、む、ぬ、ぶ、す ) . Contoh sebagai berikut

買う  ka-u <membeli>

立つ ta-tsu <berdiri>

売る u-ru <menjual>

書く ka-ku <menulis>

泳ぐ oyo-gu <berenang>

読む yo-mu <membaca>

死ぬ shi-nu <mati>

遊ぶ aso-bu <bermain>

話す hana-su <berbicara>

Page 25: Haseiteki

KATA KERJA KELOMPOK II

Kelompok ini disebut dengan ichidan doushi ( 一段動詞 ), karena perubahannya terjadi pada satu deretan bunyi saja. Ciri utama dari verba ini, yaitu yang berakhiran suara 「 e- る /e-ru 」(disebut kami- ichidan- doushi) atau berakhiran 「 i- る /i-ru 」 (disebut shimo-ichidan-doushi), seperti berikut. 見る mi-ru <melihat/menonton> 起きる oki-ru <bangun> 寝る ne-ru <tidur> 食べる tabe-ru <makan>

Page 26: Haseiteki

KATA KERJA KELOMPOK III

Kelompok III

Verba kelompok III merupakan verba yang perubahannnya tidak beraturan, sehingga disebut henkakku doushi ( 変格動詞 ) dan hanya terdiri dari dua verba berikut. する  suru <melakukan> 来る  kuru <datang>

Page 27: Haseiteki

PEMBAGIAN VERBA BERDASARKAN NIAT PELAKUNYA

Verba berdasarkan niat pelakunya dibagi menjadi dua, yakni ishidoushi ( 意志動詞 ) dan muishidoushi ( 無意志動詞 ) Ishidoushi adalah verba yang terjadi karena

ada niat dari pelakunya, contohnya, taberu, suru, dst.

muishidoushi adalah verba yang di dalamnya tidak terkandung niat, tetapi murni merupakan konsekuensi dari bahan bakunya.contoh : furu ‘turun hujan’

Page 28: Haseiteki

KATA SIFAT –I形容詞– Keiyooshi (adjektif – i) i-keiyooshi sering disebut juga keiyooshi yaitu kelas kata yang

menyatakan sifat atau keadaan sesuatu dengan sendirinya menajdi predikat dan dapat mengalami perubahan bentuk. Setiap kata yang termasuk i-keiyooshi selalu diakhiri i dalam bentuk kamus, dapat menjadi predikat, dan juga dapat menjadi kata keterangan yang menrangkan kata lain dalam sebuah kalimat. Tapi ada kata yang berakhiran i seperti yumei (mimpi), kirai (benci) dan kirei (cantik, indah, bersih) walaupun berakhiran i tapi tidak termasuk i-keiyooshi karena dalam bentuk kamusnya berakhiran da.

Jenis-jenis i-keiyooshi (1) Zokusei keiyooshi yaitu kelompok i-keiyooshi yang

menyatakan sifat atau keadaan secara objektif. Misainya : takai (tinggi), nagai (panjang), hayai (cepat), omoi (berat), akai (merah) dan sebagainya.

(2) Kanjoo keiyooshi, yaitu kelompok i-keiyooshi yang menyatakan perasaan atau emosi secara subjektif. Misalnya : ureshii (senang), kanashii (sedih), kowai (takut) dan sebagainya.

Page 29: Haseiteki

KATA SIFAT-NA形容動詞na-keiyooshi sering disebut keiyoodooshi yaitu kelas kata yang dengan sendirinya dapat membentuk sebuah bunsetsu, dapat berubah bentuk dan bentuk shuushikei –nya berakhiran da atau desu. Karena perubahannya mirip dengan dooshi sedangkan artinya mirip dengan keiyooshi, sehingga kelas kata ini disebut keiyoodooshi. Jenis-jenis na-keiyooshi (1) Keiyoodooshi yang menyatakan sifat, misalnya :

shizukada (sepi), kireida (cantik, indah, bersih), sawayakada (segar), akirakada (jelas) dan sebagainya.

(2) Keiyoodooshi yang menyatakan perasaan, misalnya : iyada (tidak senang), zannenda (menyesal), yukaida (senang), fushigida (aneh) dan sebagainya.

Page 30: Haseiteki

PERUBAHAN BENTUK KATAPerubahan bentuk kata (yaitu: verba, adjektiva, dan kopula) disebut katsuyou ( 活用 ) <konjugasi>. Konjugasi verba bahasa Jepang secara garis besar ada enam macam seperti berikut, Mizenkei, menyatakan bahwa aktivitas atau tindakannnya

belum dilakukan atau belum terjadi sampai sekarang. Bentuk ini diikuti u,yoo, nai, seru, saseru, reru atau rareru.

Ren’yookei, menyatakan kemajuan atau kelanjutan suatu aktivitas. Bentuk ini diikuti masu, ta, da, tai, te, atau nagara. Bentuk ini juga dapat diikuti yoogen yang lain seperti pada kata yomihajimeru (mulai membaca).

Shuushikei, yaitu bentuk dasar verb yang dipakai pada waktu mengakhiri ujaran. Bentuk ini juga dapat diikuti kata ka atau kara.

Rentaikei, yaitu bentuk yang diikuti taigen seperi toki, koto, hito, mono, dan sebagainya. Tapi dapat diikuti juga dengan yooda, bakari, kurai, gurai, no.

Kateikei, menyatakan makna pengandaian, merupakan bentuk yang iikuti ba.

Miereikei, menyatakan makna perintah.

Page 31: Haseiteki

CONTOH PERUBAHAN KELAS KATA PADA DOUSHI DAN KEIYOUSHI

doushi meishi, contoh hajimemasu hajime

doushikeiyoushi, contoh tanomu tanomashii

keiyoushi meishi, contoh takaitakasa

keiyoushidoushi, contoh hiroihiromaru

Page 32: Haseiteki

ありがとう        ございます