hard palate

5
ELITA WIJAYANTI 020810002 Apa yang anda ketahui tentang: 1. Hard Palate 2. Alveolar Mucosa 3. Calsium Sulfat Hemihidrate Jawab: 1. Hard Palate Hard palate adalah tulang horizontal yang tipis pada tengkorak, terletak di atap mulut. Ini mencakup lengkungan yang dibentuk oleh gigi atas. Hard palate dibentuk oleh prosesus palatina dari rahang atas dan horisontal plate dari tulang palatum Hard palate merupakan dinding pemisah antara saluran hidung dan mulut. Pada bagian lebih dalam dari hard palte dengan ekstensi yang lunak disebut soft palate. Mukosa membrane dari hard palate sangat rapat melekat pada dasar periosteum dan tidak dapat bergerak. Hard palate merupakan palatum anterior yang berwarna merah pink seperti gingiva. Terdapat tiga foramen tempat lewatnya pembuluh-pembuluh darah dan saraf membawa sensasi dan zat-zat gizi dari dan ke mukosa palatum. Palatum durum sifatnya kaku, sehingga lidah, suatu organ berotot yang kuat, dapat melakukan tekanan untuk mencampur bahan makanan dan memeperlancar mekanisme menelan. Oleh karena itu

Upload: el-el-wijay

Post on 03-Jul-2015

250 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hard Palate

ELITA WIJAYANTI

020810002

Apa yang anda ketahui tentang:

1. Hard Palate2. Alveolar Mucosa3. Calsium Sulfat Hemihidrate

Jawab:

1. Hard Palate

Hard palate adalah tulang horizontal yang tipis pada tengkorak, terletak di atap mulut. Ini

mencakup lengkungan yang dibentuk oleh gigi atas. Hard palate dibentuk oleh prosesus palatina

dari rahang atas dan horisontal plate dari tulang palatum Hard palate merupakan dinding pemisah

antara saluran hidung dan mulut. Pada bagian lebih dalam dari hard palte dengan ekstensi yang

lunak disebut soft palate.

Mukosa membrane dari hard palate sangat rapat melekat pada dasar periosteum dan tidak dapat

bergerak. Hard palate merupakan palatum anterior yang berwarna merah pink seperti gingiva.

Terdapat tiga foramen tempat lewatnya pembuluh-pembuluh darah dan saraf membawa sensasi

dan zat-zat gizi dari dan ke mukosa palatum. Palatum durum sifatnya kaku, sehingga lidah, suatu

organ berotot yang kuat, dapat melakukan tekanan untuk mencampur bahan makanan dan

memeperlancar mekanisme menelan. Oleh karena itu permukaan palatum keras diliputi oleh

epitel berlapis pipih dengan lapisan tanduk, lamina proprianya bersatu dengan periosteum. Di

dalam lamina propria terdapat banyak kelenjar kecil dan sedikit jaringan lemak. Pada garis

tengah, lamina proprianya tipis dan melekat pada jalur median tulang. Daerah linear ini disebut

raphe.

Gambaran histologi

Page 2: Hard Palate

Palatum durum memiliki sebuah lapisan tebal epitel orthokeratinisasi yang bertumpuk dengan

sebuah lapisan tebal lamina propia. Hanya pada area lateral dari palatum durum yang memiliki

mukosa, sehingga jaringan ini terasa lunak saat diraba. Submukosa anterior dari lateral palatum

durum (dari gigi caninus hingga gigi premolar) mengandung jaringan adipose. Sedangkan

submukosa posterior dari lateral palatum durum mengandung jaringan adipose. Sedangkan

submukosa posterior dari lateral palatum durum mengandung mengandung kelenjar air liur

minor. Pada anterior bagian lateral palatum ada jaringan lemak yang berlokasi pada submukosa

di posterior dari palatum durum, ada jaringan kelenjar mucus. Meskipun jumlah submukosa pada

area hard palate lebih tipis disbanding lining mukosa, yang mana pada daerah submukosa ini

biasanya sebagai tempat unutk injeksi local. Pada anestesi local pada palatum durum ada 2

macam saraf yang harus teranestesi yaitu nervus nasopalatina untuk gigi anterior rahang atas, dan

nervus paltines majus untuk gigi posterior rahang atas. Nervus nasopalatinus yang keluar dari

foramen incisivus menganestesi sepertiga anterior palatum durum dan mukosa palatal gigi-gigi

anterior rahang atas. Nervus paltines majus yang keluar dari foramen palatines majus.

Mukoperiosteum dan mukosa palatal dua pertiga posterior palatum durum, mulai dari

pertengahan kaninus atas sampai dengan batas posterior palatum durum.

2. Alveolar Mukosa

Alveolar mukosa adalah jaringan yang berwarna pink kemerahan dengan pembuluh darah vena.

alveolar mukoasa memiliki permukaan yang mengkilat, lembab dan dapat bergerak dan

menutupi vestibulum rongga mulut. mukosa alveolar diklasifikasikan sebagai lining mukosa.

Gambaran histologi:

Epitel dari mukosa alveolar merupakan epitel non keratin yang sangat tipis bertumpk namun

kurang begitu jelas, dimana suplai pembuluh darahnya sangat luas dilamina propia, inilah yang

membuat mukosanya terlihat lebih merah dibanding mukosa labial/ mukosa bukal. jaringan ikat

papil jarang ditemukan dimukosa alveolar, serta pada lamina propia terdapat banyak serat elastis,

yang mengikuti pergerakan jaringan. submukosa berhubungan dengan mukosa alveolar yang

didalamnya terdapat kelenjar saliva minor dan serabut elastis pada jaringan ikat longgar, serta

memberikan kelembaban pada jaringan dan meningkatkan pergerakan secara bertahap.

submukosa kehilangan perlekatan pada otot dasar mulut atau tulang, sehingga dapat

Page 3: Hard Palate

meningkatkan pergerakan jaringan, karena jaringan ini berada diantara bibir dan attached

gingival

3. Kalcium Sulfat Hemihidrat

Calcium Sulfate hemihydrate digunakan dalam aplikasi dental untuk regenerasi tulang, termasuk

dental implant. Calcium sulfate hemihydrate meningkatkan regenerasi tulang dengan

melepaskan ion kalsium dan bergabung dengan ion fosfat yang berasal dari cairan tubuh untuk

membentuk Calcium Phosphate Trellis, suatu bioaktif dan osteokonduktif penghubung tulang.

Kalsium sulfat digunakan sebagai bahan dasar untuk mencangkok tulang telah digunakan selama

115 tahun, digunakan pertama kali oleh dokter Friedrich Trendelenberg di Bonn Jerman.

kemudian pada tahun 1892 Dresman melaporkan kembali keberhasilan penggunaan kalsium

sulfat sebaggai bahan cangkok tulang.

Awalnya kalsium sulfat dianggap hanya sebagai pengisi tulang yang rusak/cacat, namun

penelitian terbaru banyak melaporkan bahwa kalsium sulfat bersifat biokompatibel,

biodegradable, osteoconductive, aman dan tidak beracun. Penelitian terbaru menunjukan bahwa

ada peningkatan ekspresi Bone Morphogenetik Protein Protein-2 (BMP-2), BMP-7, TGF-ß dan

PDGF-BB dalam tulang yang rusak saat digunakan kalsium sulfat sebagai bahan bone graft/

cangkok tulang. Semua faktor yang ada merangsang pertumbuhan, pembentukan dan

perkembangan tulang baru.

Kalsium sulfat sebagai dasar produk pengisi tulang yang kosong dapat ditemukan dalam 2

aplikasi yang secara langsung berhubungan dengan formula kimia dari kalsium sulfat. Salah satu

tipe pada pengisi tulang yang kosong adalah bentuk morfologi yang solid, seperti cylindrical

pellet. Pellet itu komposisi dari kalsium sulfat hidrat. Tipe ke dua klinikal produk dari pengisi

tulang yang kosong adalah kalsium sulfat hemihidrat yang dibagi menjadi bentuk bubuk, yang

diharapkan menjadi bercampur dengan air, larutan garam, aquades dan campuran air yang

berbentuk pasta atau putty.

Daftar pustaka:

Page 4: Hard Palate

Leeson, C.R, et al. 1996. Buku Ajar Histologi (Textbook of Histology). Staf Ahli Histologi

FKUI. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG. pp 346-347.

Leeson, C.R, et all. 1996. Buku Ajar Histologi (Textbook of Histology). Staf Ahli Histologi

FKUI. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG. pp 346-347.

Anonim. Dentogen a new approach to bone grafting. Available on www.osseonews.com.

Acsessed at October 20, 2010.

Bath Balogh, Mary. 2006. Dental Embryology, Histology, and antomy. 2nd edition. elsevier:

St.Louis, Missouri.

Haggard, W.O. et al. 2003. Bone Graft Subtitutes. ASTM International: West Conshohocken.