handouts ho fri
TRANSCRIPT
PELVIS
Muhammad Maulana Shofri(G0010116)
KERABAT 2010(KELUARGA BESAR ASSISTEN ANATOMI 2010)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
G0010116 Page 1
PELVIS
Pelvis (arti: baskom) atau bisa disebut dengan cingulum pelvicum merupakan struktur
tulang yang berbentuk seperti mangkuk yang terletak di sebelah caudal dari abdomen, diantara
G0010116 Page 2
Keras
Ossa
Articulationes
ligamenta
Lunak
Dinding pelvis anterior
Dinding pelvis lateral
Dinding pelvis posterior
Dasar pelvisDiaphragma urogenitale
Diaphragma pelvis
Cavitas pelvis utama
Regio Perineum
Regio Urogenital Regio Anal
columna vertebralis dan pars libera extremitas inferior yang melindungi bagian-bagian tractus
gastrointestinalis, sistem urinarius, dan organ-organ reproduksi interna. Pelvis tersusun atas
sepasang ossa coxae di bagian anterolateral, serta os sacrum dan os coccygeus di bagian
posterior. Pada posisi anatomis, bagian depan symphysis ossis pubis dan SIAS terletak pada
bidang vertikal yang sama. Jadi, facies pelvina symphysis ossis pubis menghadap ke atas dan
belakang sementara facies pelvina ossis sacri arahnya ke depan dan bawah.
Pelvis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Pelvis major
Bagian ini disebut juga sebagai pelvis palsu (pelvis spuria) karena yang dibatasi oleh tulang
hanya di sebelah lateral dan posterior. Di sebelah lateral dibatasi oleh fossa iliaca dan m.
Iliacus, di sebelah posterior oleh vertebrae lumbales. Sedangkan bagian anterior dibatasi oleh
bagian bawah dinding anterior abdomen. Pelvis major terletak di sebelah cranial dari aditus
pelvis (apertura pelvica superior), pintu masuk menuju pelvis minor.
2. Pelvis minor
Pelvis minor ini merupakan pelvis sejati (pelvis vera) karena dindingnya dibentuk oleh tulang
yang lebih sempurna dibanding pelvis major. Pelvis minor mempunyai pintu masuk (apertura
pelvica superior) dan pintu keluar (apertura pelvica inferior) sehingga membentuk sebuah
ruangan (cavitas pelvis). Ruangan dalam pelvis minor pendek dan berbentuk saluran
melengkung yang disusun oleh rami dan corpus ossis pubis di bagian anterior dan caudal. Di
bagian posterior dan cranial, ia dibentuk oleh facies pelvina ossis sacri dan ossis coccygeus,
sementara bagian lateral pelvis minor berbentuk quadriangulair yang dibatasi oleh facies
pelvina ossis ilii dan ossis ischii.
G0010116 Page 3
Batas antara kedua bagian ini adalah sebuah bidang miring yang melalui linea terminalis
(linea innominata), yaitu garis yang berjalan dari promontorium ossis sacri mengikuti linea
arcuata ossis ilii ke pecten ossis pubis sampai tepi atas symphysis ossis pubis.
Pelvis dibangun atas :
A. Bagian keras
Bagian ini merupakan kerangka pelvis yang tersusun atas ossa coxae, os sacrum, os
coccygeus yang membentuk articulationes dan diperkuat oleh ligamenta.
1. Ossa
a. Ossa coxae
Os coxae terbentuk oleh tiga tulang yaitu os ilium (tulang usus), os ischii (tulang
duduk), dan os pubis ( tulang kemaluan). Ketiganya bersendi pada acetabulum
dengan tipe sinostosis.
b. Os sacrum
Os sacrum merupakan pembentuk pelvis yang terletak di sebelah posterior. Os
sacrum terdiri dari lima vertebrae rudimenter yang bersatu membentuk tulang
berbentuk baji yang cekung kearah anterior. Di lateral, facies auricularis ossis sacri
bersendi dengan facies auricularis ossis illi. Sedangkan, pada bassis ossis sacri akan
G0010116 Page 4
bersendi dengan vertebrae lumbal V dan pada apex akan bersendi dengan os
coccygis. Pada bassis ossis sacri tepi anterior membentuk suatu penonjolan ke depan
sebagai batas posterior apertura pelvis superior, disebut promontorium.
c. Os coccygis
2. Articulationes
Tulang-tulang yang menyusun kerangka pelvis dihubungkan melalui articulationes, yaitu:
a. Articulatio sacroiliaca
Articulatio sacroiliaca bertipe articulatio amphiarthrosis, yang dibentuk oleh facies
auricularis ossis ilii dan facies auricularis ossis sacri. Facies auricularis ini bentuknya
tidak rata, tetapi dalam susunannya di articulatio sangat sesuai satu dengan lainnya
sehingga gerak dari articulatio ini kecil sekali atau dapat dikatakan tidak ada
kemungkinan gerak.
Ligamenta yang memperkuat articulatio ini adalah:
Ligamentum sacroiliacum anterius
Ligamentum sacroiliacum posterius
Ligamentum sacroiliacum interosseum
b. Articulatio sacrococcygea
Bentuk articulatio ini homolog dengan discus intervertebralis. Articulatio ini
mempunyai gerak sedikit ke arah ventral serta dorsal dan dibentuk oleh facies inferior
ossis sacri dan basis ossis coccygeus.
Articulatio ini diperkuat oleh :
Ligamentum sacrococcygeum anterius
Ligamentum sacrococcygeum posterius
- Ligamentum sacrococcygeum posterius superficialis
- Ligamentum sacrococcygeum posterius profundus
Ligamentum sacrococcygeum lateralis
Ligamentum ini terletak di sebelah lateral dari articulatio sacrococcygeum. la
membentang antara processus transversus ossis coccygeus ke sisi lateral os sacrum.
Ligamentum articulare
Ligamentum ini membentang antara kedua cornu dari dua bagian yang saling
berhubungan (cornu sacrale dan cornu coccygeum).
G0010116 Page 5
Discus fibrocartilagineus
Discus ini terletak di antara kedua permukaan yang saling bersendi.
c. Symphysis ossis pubis
Tipe dari articulatio ini adalah articulatio amphiarthrosis, yang dibentuk oleh facies
symphysialis ossis pubis dextra dan sinistra yang saling bertemu. Penguat pada
articulatio ini adalah :
a. Ligamentum pubicum superius
Ligamentum ini membentang di sebelah cranial dari symphysis ossis pubis ke
lateral sejauh tuberculum pubicum.
b. Ligamentum arcuatum pubis (ligamentum pubicum inferius)
Ligamentum ini membentang di sebelah caudal dari symphysis ossis pubis dan
akan membentuk pinggiran dari arcus pubicus.
c. Discus interpubicum
Discus ini berwujud sebagai lamina fibrocartilaginosa yang menghubungkan facies
symphysialis ossis pubis dexter & sinister.
Pergerakan pelvis
Pada wanita hamil, kemungkinan gerak lebih besar. Bila symphysis bergerak ke cranial
terhadap axis transversal dari articulatio sacroiliaca, ligamentum sacroiliacum posterius
tertarik sehingga kedua os pubis bergerak ke lateral yang menyebabkan jarak antara kedua
tuber ischiadicum (diameter transversa) akan bertambah. Bila symphysis ossis pubis
bergerak ke caudal terhadap axis transversal, jarak promontorium ossis sacri ke symphysis
ossis pubis bertambah sehingga jarak conjugata vera bertambah.
G0010116 Page 6
3. Ligamenta
G0010116 Page 7
Selain dihubungkan oleh ketiga articulationes tersebut, kerangka pelvis juga diperkuat
oleh ligamentum sacrotuberosum dan ligamentum sacrospinosum yang menghubungkan
os sacrum dan os ischium.
a. Ligamentum sacrotuberosum
Ligamentum ini membentang mulai dari spina iliaca posterior inferior, ujung
processus transversus vertebrae sacrales IV-V, serta bagian caudal dari margo lateralis
ossis sacri dan os coccygeus menuju ke tuber ischiadicum.
b. Ligamentum sacrospinosum
Ligamentum ini membentang mulai dari margo lateralis ossis sacri dan os coccygeus
menuju ke spina ischiadica.
Ligamentum sacrotuberosum dan ligamentum sacrospinosum mencegah bagian bawah os
sacrum dan os coccygeus agar tidak mengadakan rotasi ke atas pada articulatio
sacroiliaca akibat berat badan. Dengan adanya ligamentum sacrotuberosum dan
ligamentum sacrospinosum maka terbentuklah foramen ischiadicum majus dan foramen
ischiadicum minus.
Aditus Pelvis et Exitus Pelvis
Dengan tersusunnya tulang-tulang yang membentuk kerangka pelvis melalui articulationes,
maka dapat ditetapkan adanya :
1. Aditus pelvis
Aditus pelvis ini menjadi batas pemisah antara pelvis major dan pelvis minor, yang dapat
dianggap sebagai pintu atas untuk masuk ke dalam pelvis minor. Aditus pelvis dibatasi
oleh:
a. Posterior : promontorium ossis sacri
b. Lateral : linea arcuata sampai ke pecten ossis pubis dextra dan sinistra
c. Anterior : tuberculum pubicum sampai tepi atas symphysis ossis pubis
Bidang aditus pelvis ini akan berpotongan dengan bidang horizontal dengan membentuk
sudut yang membuka ke dorsal sebesar 50° - 60°. Sudut ini disebut sebagai inclinatio
pelvis yang pada wanita lebih besar daripada pria.
Berdasarkan ukuran-ukuran di aditus pelvis dan bentuk aditus pelvis sendiri, maka oleh
Coldwell dan Moloy tipe pelvis dapat dibedakan menjadi:
G0010116 Page 8
a. Pelvis gynaecoid
Aditus pelvis pada tipe ini berbentuk hampir bulat, dengan ukuran-ukuran normal.
Pelvis tipe gynaecoid ini merupakan tipe pelvis paling ideal bagi wanita untuk dapat
melahirkan janin secara normal per vaginam.
b. Pelvis android
Aditus pelvis pada tipe ini berbentuk seperti jantung. Ukuran conjugata vera anatomica
sedikit lebih besar daripada diameter transversa. Bentuk pelvis ini banyak terdapat pada
laki-laki.
c. Pelvis anthropoid
Aditus pelvis tipe ini memanjang ke depan oleh karena ukuran conjugata vera
anatomica jauh lebih besar daripada diameter transversa.
d. Pelvis platypelloid
Pada tipe ini, aditus pelvis berbentuk gepeng ke arah anteroposterior atau mirip dengan
tipe pelvis gynaecoid. Akan tetapi, semua ukurannya serba kecil sehingga wanita
dengan pelvis platypelloid tidak mungkin dapat melahirkan janin secara normal per
vaginam.
G0010116 Page 9
Ukuran-ukuran pada aditus pelvis :
Conjugata vera anatomica (11cm)
Ukuran dari promontorium ke tepi atas sympisis ossis pubis.
Conjugata vera obstretica (10,5cm)
Ukuran dari promontorium ke daerah paling menonjol pada facies posterior sympisis
ossis pubis.
Conjugata diagonalis (12-12,5cm)
Ukuran dari promontorium ke tepi bawah sympisis ossis pubis. Biasanya ahli obstretik
mengukur dengan cara melakukan metode vaginal toucher.
Distantia transversa (13,5cm)
Ukuran jarak terjauh yang ditarik dari linea terminalis antara 2 titik yang sama dextra
dan sinistra.
2. Exitus pelvis
Berbentuk irreguler, tersusun atas dua segitiga sama kaki dengan basis yang saling
berhimpit membentang antara tuber ischiadicum dextra dan sinistra. Batas-batas exitus
pelvis, yaitu :
G0010116 Page 10
a. Ventral : ligamentum arcuatum pubis dan ramus inferior ossis pubis
b. Lateral : tuber ischiadicum
c. Dorsal : ligamentum sacrotuberosum dan apex os coccygeus
Bidang yang melalui exitus pelvis akan membentuk sudut kira-kira 15° dengar bidang
horizontal yang membuka ke dorsal.
Bidang Hodge
Cavitas pelvicus khususnya pada wanita dapat dibagi ke dalam beberapa bidang Hodge, yaitu:
1. Bidang Hodge I
Bidang ini ditarik setinggi aditus pelvis.
2. Bidang Hodge II
Bidang ini ditarik melalui tepi bawah symphysis ossis pubis, sejajar dengar bidang Hodge
I.
3. Bidang Hodge III
Bidang ini ditarik setinggi spina ischiadica, sejajar bidang Hodge I dan II. Dalam ilmu
obstetri apabila janin telah melewati bidang ini maka keadaar janin disebut engaged.
4. Bidang Hodge IV
Bidang ini ditarik setinggi os coccygeus, sejajar bidang Hodge I, II dan III.
Bidang Hodge ini berfungsi untuk menentukan kemajuan persalinan dan menentukan DKP
(disproporsi kepala panggul).
G0010116 Page 11
Perbedaan pelvis wanita dengan laki-laki:
No KriteriaPelvis
Wanita Laki-laki1 Aditus pelvis Buiat Seperti jantung2 Exitus pelvis Luas Sempit3 Tulang pelvis Tipis, tidak kuat Tebal, kuat4 Os ilium Miring ke lateral Lebih tegak
5 Os sacrum Pendek, luas, kurang melengkung
Panjang, sempit, melengkung ke depan
6 Os coccygeus Lebih lentur Kaku7 Cavitas pelvicus Dangkal, luas Dalam, sempit8 Foramen obturatum Triangulair kecil Lebar9 Acetabulum Kecil Luas10 Incisura ischiadica Luas, dangkal Sempit, dalam11 Spina ischiadica Tidak menonjol Menonjol12 Arcus pubis Arcus pubis Luas,
membulatAngulus pubis Sempit
13 Tempat perlekatan otot Tidak nyata Nyata
G0010116 Page 12
B. Bagian Lunak
Bagian lunak dari pelvis akan dibentuk oleh otot-otot yang juga akan membentuk
dinding pelvis. Termasuk ke dalam otot-otot pelvis ialah m. obturator internus, m. piriformis,
m. levator ani, m. coccygeus. Otot-otot pelvis yang merupakan otot pelvis yang sebenarnya
hanyalah m. levator ani dan m. coccygeus, sedangkan m. obturator internus dan m. piriformis
sebetulnya termasuk ke dalam otot-otot dari extremitas inferior yang origonya terdapat di
pelvis sehingga ikut membentuk dinding pelvis.
Dinding pelvis
1. Dinding anterior pelvis
Dinding anterior pelvis adalah dinding yang paling dangkal, dibentuk oleh permukaan
posterior corpus ossis pubis, rami pubicum, dan symphysis ossis pubis.
2. Dinding lateral pelvis
G0010116 Page 13
Dinding lateral pelvis selain disusun oleh os coxae juga dibatasi oleh m. obturator internus
beserta fascianya dan m. piriformis.
a. M. obturator internus
Otot ini akan menutupi sebagian besar dinding anterior dan lateral pelvis serta foramen
obturatum.
Origo
Pada facies interna rami ossis pubis, rami ossis ischii dan facies pelvina membrana
obturatoria.
Insertio
Tendo dari otot ini ke luar dari cavitas pelvicus melalui foramen ischiadicum minus,
untuk melekat pada facies medialis trochanter major, di sebelah ventral insertio dari m.
piriformis.
Innervasi
Persarafan otot ini dilakukan oleh n. obturator internus cabang dari plexus sacralis.
Fungsi
Sebagai eksorotator femur pada articulatio coxae.
b. M. piriformis
Origo
Pada facies pelvina ossis sacri dan ligamentum sacrotuberosum serta pada os ilium tepat
di bawah spina iliaca posterior inferior.
Insertio
Tendo dan otot ini meninggalkan cavitas pelvicus melalui foramen ischiadicum majus
untuk melekat pada trochanter major.
Innervasi
Otot ini dipersarafi oleh Rr. ventrales N. sacralis I - II.
Fungsi
Sebagai eksorotator femur pada articulatio coxae.
G0010116 Page 14
3. Dinding posterior pelvis
Dinding posterior pelvis melengkung, yang dibentuk oleh os sacrum dan os coccygeus,
yang di sebelah lateralnya sedikit ditutupi oleh m. piriformis dan m. coccygeus.
4. Dasar pelvis
Dasar pelvis dibentuk oleh dua lapisan yang terdiri dari diaphragma pelvis dan diaphragma
urogenitale. Diaphragma pelvis membentang di bagian depan dan belakang exitus pelvis.
Sedangkan, diaphragma urogenitale hanya menutupi bagian depan exitus pelvis saja. Dasar
pelvis akan membagi pelvis menjadi cavitas pelvis utama di sebelah atas yang akan berisi
viscera pelvis dan regio perineum yang terletak di bawah dasar pelvis. Dasar pelvis ini di
tembus oleh :
a. Posterior: rectum.
b. Anterior :
Pada laki-laki ditembus oleh urethra
Pada wanita ditembus urethra dan vagina yang mula-mula menembus diaphragma
pelvis kemudian menembus diaphragma urogenitale.
G0010116 Page 15
Diaphraghma pelvis
Diaphragma pelvis adalah
pembentuk dasar pelvis tersusun atas m. levator ani dan m. coccygeus bersama fascia yang
menutupinya, baik pada facies superior maupun inferior.
G0010116 Page 16
1. M. levator ani
M. levator ani adalah suatu lembaran otot lebar dan tipis yang mempunyai origo
berbentuk garis yang berawal dari facies posteror corpus ossis pubis melewati facia
musculus oburatorius internus sampai ke spina ischiadica. Dari origo yang panjang ini,
kelompok-kelompok serabut-serabut otot berjalan turun ke medial menuju tempat
insertionya.
a. Serabut-serabut anterior: M. Levator prostatae (pada laki-laki) atau m. Pubovaginalis
(pada wanita) membentuk lengkungan di sekitar prostat atau vagina dan berinsertio
pada centrum tendineum perinei di depan canalis analis.
b. Serabut-serabut intermedia: M. Puborectalis membentuk lengkung di sekitar
pertemuan antara rectum dan canalis analis. M. Pubococcygeus berjalan ke posterior
untuk bernsertio pada masa fibrosa kecil, yang disebut corpus anococcygeum, di
antara os coccygeus dan canalis analis.
c. Serabut-serabut posterior: M. Iliococcygeus berinsertio pada corpus anococcygeum
dan os coccygeus.
Kerja
M. Levator ani pada kedua sisi membentuk lengkung otot yang efisien untuk menyokong
dan mempertahankan viscera pelvis pada tempatnya. M. Levator ani mencegah kenaikan
tekanan di dalam pelvis selama mengedan (pampat perut) dan usaha yang mendrong otot-
otot abdomen (seperti yang terjadi bila batuk). Musculus ini juga berfungsi sebagai
sphincter pada junctio anorectalis (m. Puborectalis) dan pada perempuan juga berfungsi
sebagai sphincter vagina (m. Pubovaginalis).
G0010116 Page 17
2. M. coccygeus (M. ischiococcygeus)
Otot ini letaknya di belakang dari m. levator ani.
a. Origo
Otot ini mempunyai perlekatan origonya pada facies pelvina spina ischiadica
b. Insertio
Pada margo lateral os sacrum bagian bawah dan bagian atas os coccygeus.
Innervasi m. levator ani
M. levator ani dan m. coccygeus mendapat innervasi dari Rr. ventralis n. sacralis III-IV.
Bagian anterior m. levator ani mendapat innervasi dari R. perinei n. pudendus.
Fascia pelvis
Fascia pelvis dibentuk oleh suatu jaringan ikat. Fascia pelvis dapat dibagi menjadi fascia
pelvis parietalis et visceralis. Fascia pelvis parietalis ada yang terletak di sebelah lateral dan
medial. Di sebelah lateral fascia parietalis akan meliputi dan menutupi musculus
obturatorius internus yang disebut fascia obturatoria. Fascia obturatoria akan melipat/
melakukan refleksi menjadi fascia lunata yang akan membatasi suatu daerah yang disebut
sebagai canalis pudendalis alcock’s yang akan ditembus oleh a/v pudenda interna dan nervus
pudendus. Fascia pelvis parietalis di sebelah medial akan membatasi fossa ischiorectalis
sebelah medial dan akan menjadi fascia diaphragma pelvis superior di bagian atas dan fascia
G0010116 Page 18
diaphraghma pelvis inferior di bagian bawah. Fascia pelvis visceralis merupakan selapis
textus conectivus laxus (jar. Ikat longgar) yang meliputi dan menyokong semua viscera
pelvis.
Fascia diaphragma pelvis
Fascia diaphragma pelvis terdiri dari 2 lembar, yaitu :
a. Fascia diaphragma pelvis superior
Fascia ini disebut juga sebagai fascia supra-anal. la menutupi facies superior m. levator
ani dan m. coccygeus.
b. Fascia diaphragma pelvis inferior
Fascia ini disebut juga fascia infra-anal. Tipis menutupi facies inferior m. levator ani dan
m. coccygeus. la membentuk dinding medial dari fossa ischiorectalis.
Diaphragma urogenitale
Diaphragma urogenitale bersama-sama dengan bagian anterior dari diaphragma pelvis akan
membentuk dasar pelvis. Diaphragma urogenitale terbentuk dari susunan bersama antara m.
transversus perinei profundus dengan fascia diaphragma urogenitale superior dan inferior.
1. M. transversus perinei profundus
Otot ini mempunyai perlekatan sisi origonya pada facies interna ramus ossis ischium
sedangkan perlekatan sisi insertinya terletak pada centrum tendineum perinei.
2. Fascia diaphragma urogenitale superior dan interior
Fascia ini menutupi m. transversus perinei profundus. Facies superior dan inferiornya
membentang antara kedua ramus ischiopubicus dextra dan sinistra. Di bagian posterior,
kedua lembar fascia ini tepat berada di tepi belakang dari diaphragma urogenitale bersatu
dengan lamina membranosa fascia perinei. Di bagian anterior, fascia ini saling bersatu
membentuk ligamentum transversum perinei yang terpisah dari ligamentum arcuatum
pubis oleh celah yang dilalui v. dorsalis penis.
Regio perineum
Regio perineum didefinisikan sebagai bagian dari truncus yang terletak di bawah diaphragma
pelvis yang bentuknya serupa dengan exitus pelvis. Di bagian obstetri-ginekologi, perineum
G0010116 Page 19
didefinisikan sebagai daerah antar anus dan vagina. Regio perineum beserta struktur yang
terdapat di dalamnya tidak membentuk dasar pelvis, tetapi terletak di bawah diaphragma
pelvis. Regio perineum berbentuk berlian yang dibagi oleh garis terputus yang
menghubungkan kedua tuber ischiadicum menjadi trigonum analis (posterior) dan trigonum
urogenitale (anterior).
Regio perineum dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Regio urogenitale
Regio urogenitale dibedakan antara laki-laki dan wanita.
a. Regio urogenitale laki-laki
Regio urogenitale laki-laki ditembus oleh urethra. Berturut-turut dari luar ke dalam,
struktur dari regio urogenitale tersusun atas :
1) Kulit
G0010116 Page 20
2) Fascia superficialis perinei
Fascia ini merupakan jaringan subcutaneus di regio urogenitale yang tersusun atas:
a) Lamina adiposa di lapisan superficial
Lamina adiposa ini mengandung serabut-serabut otot polos yang melanjutkan ke
dorsal dengan lamina adiposa di regio analis. Ke ventral, lamina adiposa ini tidak
mengandung jaringan lemak sehingga hanya serabut otot polos menuju ke
scrotum. Di tempat ini jaringan lemak di ganti dengan banyak serabut otot polos
yang membentuk tunica dartos. Lamina adiposa ini melanjutkan diri antara
scrotum dan paha menuju ke jaringan subcutaneus abdomen ke dalam fascia
Campher.
b) Lamina membranosa di lapisan pofunda
Lamina membranosa dari fascia superficialis perinei melekat ke dorsal pada
margo posterior diaphragma urogenitale dan ke centrum tendineum Di sebelah
lateral, lamina ini melekat pada ramus ischiopubicus. Ke arah ventral, lamina
membranosa melanjutkan diri ke dalam lamina membranosa dari jaringan
subcutaneus yang menutupi dinding depan dan samping abdomen bagian bawah
dalam fascia Scarpa. Lamina membranosa ini bersatu dengan raphe perinei di
bawah dan raphe dari bulbus spongiosus di atas. Lamina membranosa dari fascia
superficialis perinei terpisah dengan fascia profunda perinei oleh celah sempit
yang berisi jaringan lemak, jaringan pengikat longgar dan cabang-cabang dari
a/v/n. scrotalis inferior.
3) Fascia profunda perinei
Fascia ini melekat pada margo posterior diaphragma urogenitale. Ke lateral, fascia
ini melekat pada ramus ischiopubicus tepat di atas perlekatan dari fascia
superficialis perinei. Ke depan, fascia ini bersatu dengan ligamentum suspensorium
penis dan melanjutkan diri ke dalam fascia yang menutupi m. obliquus
abdominis externus dan m. rectus abdominis
4) Spatium perinei superficialis
Celah ini terdapat di antara fascia perinei profunda dan fascia
diaphragmatica urogenitalis inferior. Otot-otot yang terdapat di celah ini adalah:
a) M. transversus perinei superficialis
G0010116 Page 21
b) M. ischiocavernosus
c) M. bulbocavernosus (m. bulbospongiosus)
5) Fascia diaphragmatica urogenitale inferior
6) Spatium perinei profunda
Celah ini terletak diantara fascia diaphragmatica urogenitale superior dan inferior.
Diaphragma urogenitale akan bersinggungan dengan fascia diaphragmatica pelvis
inferior yang berada di sebelah atasnya. Terdapat di dalam spatium perinei profunda
adalah :
a) M. transversus perinei profundus
b) M. sphincter urethrae membranaceae
c) Glandula bulbourethralis Cowperi
7) Fascia diaphragmatica urogenitale superior
G0010116 Page 22
b. Regio urogenitale wanita
Pada regio urogenitale wanita selain ditembus oleh urethra juga ditembui oleh vagina.
Fascia, spatium perinei superficialis dan profunda, otot, vasa darah dan saraf sama
dengan yang tedapat pada laki-laki, tetapi susunan anatomisnya sedikit mengalami
modifikasi oleh adanya organon genital feminina externa.
1) Fascia superflcialis perinei
a) Lamina adiposa
Lamina adiposa dari fascia superficialis perinei akan melanjutkan diri ke labium
majus dan ke mons pubis dan berakhir ke dalam lamina adiposa dari jaringan
subcutaneus yang menutupi abdomen bagian bawah.
b) Lamina membranosa
G0010116 Page 23
Lamina membranosa dari fascia superficialis perinei melanjutkan diri ke lapisan
profunda labium majus dan berakhir dengan melanjutkan diri ke lamina
membranosa dari jaringan subcutaneus yang menutupi abdomen bagian bawah.
2) Fascia profunda perinei
Fascia profunda perinei di bagian ventral akan bersatu dengan ligamentum
suspensorium clitoridis dan melanjutkan diri ke dalam fascia yang menutupi m.
obliquus abdominis externus dan m. rectus abdominis.
3) Spatium perinei superficialis
Otot yang terdapat di celah ini adalah :
a) M. transversus perinei superficialis
b) M. ischiocavernosus
c) M bulbospongiosus (m. bulbocavernosus)
4) Spatium perinei profunda
a) M. transversus perinei profundus
b) M. sphincter urethrae membranacea
2. Regio analis
G0010116 Page 24
Otot yang terdapat pada regio analis, yaitu :
a. M. sphincter ani externus
M. sphincter ani externus mengelilingi canalis analis dan terdapat di bawah diaphragma
pelvis, m. sphincter ani externus dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Pars subcutanea
2) Pars superficialis
3) Pars profunda
Semua otot di atas mengelilingi canalis analis.
Innervasi : Rr. perinei n. sacralis IV dan n. rectalis inferior
b. M. sphincter ani internus
M. sphincter ani internus merupakan otot polos lanjutan dari tunica muscularis recti.
Fossa ischiorectalis
Fossa ischiorectalis adalah celah sempit berbentuk triangulair yang terdapat antara kulit di
regio analis di bagian bawah dan diaphragma pelvis di bagian atas. Jaringan lemak
subcutaneus di regio analis membentang ke atas di kanan kiri anus menuju ke fossa
ischiorectalis yang kemudian disebut sebagai ischiorectal pad of fat. Batas-batas dari fossa
ischiorectalis adalah :
1. Lateral
Fascia obturatoria yang menutupi m. obturator internus dan fascia lunata. Canalis
pudendalis Alcock dibatasi oleh lengkungan dari fascia lunata dan fascia obturatoria.
2. Superomedial
Fascia diaphragmatica pelvis inferior dan m. sphincter ani externus.
3. Anterior
Margo posterior diaphragma urogenitale dan centrum tendineum perinei. Recessus anterior
dari fossa ischiorectalis jauh menjorok ke depan dan kadang-kadang sampai ke spatium
retropubicum.
4. Posterior
Fossa ischiorectalis dapat membentang sampai tepi belakang dari regio analis di atas m.
gluteus maximus sampai mencapai ligamentum sacrotuberosum.
G0010116 Page 25
Isi dari fossa ischiorectalis adalah :
1. Ischiorectal pad of fat
2. A/V. pudenda interna
3. N. pudendus
4. A/V/N. rectalis inferior
Fossa ischiorectalis terisi oleh lemak yang vaskularisasinya buruk. Letaknya yang dekat sekali
dengan canalis analis, menyebabkan fossa ischiorectalis mudah terkena infeksi. Infeksi sering
berjalan ke lateral dari mucosa analis melalui m. Sphincter ani externus dan internus. Infeksi
folikel rambut perianal atau kelenjar keringat juga dapat menjadi penyebab infeksi di dalam
fossa ischiorectelis. Oleh karena fossa ischiorectalis dextra dan sinistra saling berhubungan
satu dengan lainnya di belakang canalis analis dan m. sphincter ani externus, maka abses yang
berada pada satu sisi dapat menyebar ke sisi lainnya.
Fascia lunata
Fascia lunata dimulai pada ligamentum sacrotuberosum dan membentuk dinding medial dari
canalis pudendalis Alcock yang akan dilewati oleh a/v. pudenda interna dan n. pudendus.
G0010116 Page 26
Systema vascularisasi regio pelvis
1. Systema arteriosa
A. sacralis mediana berasal dari aorta abdominalis tepat dimana aorta akan bercabang
menjadi dua a. iliaca communis. Pada pria, terdapat tiga arteriae yang masuk ke pelvis,
yaitu :
a. A. iliaca interna
b. A. sacralis mediana
c. A. rectalis superior
Sedangkan pada wanita, sepasang a. ovarica juga masuk ke dalam pelvis.
2. Systema venosa
Systema venosa mengikuti arterianya.
G0010116 Page 27
Aorta abdominalis
A. iliaca communis dextra A. iliaca communis sinistra
A. iliaca interaa A. iliaca externa
A. epigastrica inferior
A. circumflexa ilium profunda
A. femoralis
Pars anterior: A. umbilicalis- menuju ke ductus deferens- vesicalis superior A. obturatoria A. vesicalis inferior A. vesicalis media A. pudenda interna A. glutea inferior A. uterina A. vaginalis
Pars posterior: A. iliolumbalis A. sacralis lateralis A. glutea superior
G0010116 Page 28
Sumber
1. Anatomi klinik Richard S. Snell2. Handout asisten anatomi 2009 Rizki Banjar Kurniawan3. Buku Skeleton Humanum dr. Sri Indriatni, PAK, M.Or.4. Paduan Anatomi jilid 25. Slide asistensian anatomi 2008
G0010116 Page 29