ho sistem pencernaan
TRANSCRIPT
1
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
PATOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Drh. Hernomoadi Huminto, MVS Dr. Drh. Eva Harlina, MSi
BAGIAN PATOLOGI DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Bagian P
1. Gang2. Trau3. Kera4. Pera5. Infek6. Auto7. Neop 1. GANG
CLEFT- Keg- Ber- Dap- Dap- Dise
CLEFT BRACH
- Sup- Infe
PERGIG- Ano- Gigi- Odo H Ke
2. TRAU
Frak Ben
Patologi, D
gguan perma cunan dangan ksius: viraoimun plasma
GGUAN P
T PALATE gagalan bebagai ukupat dibantpat menyeebabkan o
LIP (HARE
HYGNATHperior: pemerior: pem
a.
GIAN omali gigi i dewasa tontodystr
ipoplasia
eracunan
MA
ktura
nda asing:
Dept. Klin
rtumbuha
l, bakteria
PERTUMB
(PALATOergabungnuran kelaintu denganebabkan ioleh kelai
E LIP): ada
HIA: mendekanmendekan
Cleft pal
tidak tumrophy:
enamel:
fluorin, m
sering dit
nik, Repro
an
al, fungal
UHAN
SCHISIS): nya tulangnan di paln perawatnfeksi kronan genet
anya cela
n maksila mandibu
late.
mbuh atau
tidak terb
malnutrisi,
temukan
oduksi dan
RO
sumbingg‐tulang mlatum durtan dan peonis di rontik atau p
h di bibir
la
gigi susu
bentuk lap
, defisiens
tulang di
n Patolog
ONGGA M
maksilarisrum emberian ngga hiduemberian
atau bibir
yang men
pisan ena
si vitamin
rongga m
gi, FKH-IP
MULUT
pakan ng n preparat
r tidak ter
netap
mel pada
A
mulut anjin
PB
t steroid s
rbentuk se
b. Clef
gigi akiba
ng
selama ke
empurna
ft lip.
at infeksi v
ebuntinga
virus diste
n
emper anj
2
jing
Bagian P
a.
3. PERAD
Term Perad Perad Perad
diseb DIFTERI
Diseb Pemic
lambu
Nekroyang
Saat k Komp
bronc
F. necnoma
Glossitisnecroph
Patologi, D
Gigi sus
DANGAN
inologi um
dangan pa
dangan pa
dangan babkan ole
ANAK SA
babkan ole
cu: kandaung, spek
osa terjadtegas, bag
kronis tep
plikasi: chopneum
crophoruma).
(a)s nekrotikorum (c).
Dept. Klin
su yang m
mum untu
ada lidah:
ada gingiv
iasanya deh viral, b
API (Necro
eh Fusoba
ang yang ulum dan
di di lidahgian tenga
pi ulkus m
kematianmonia asp
m juga m
) kan (a) daPewarna
nik, Repro
enetap.
uk perada
glossitis
va: gingivit
disebabkaakterial, f
obacillosis
acterium n
kotor, den alat penc
, palatumah ulkus d
enyembu
n disebirasi dan
enyerang
an stomatan PAS (P
oduksi dan
ngan pad
tis
an oleh fungal.
s orolaryn
necropho
efisiensi ncekok lain
m, pipi, phdilapisi ek
ul, pertand
babkanulserasi m
orolaryn
(
titis nekroPeriodic Ac
n Patolog
a rongga
penyakit
ng)
orum yang
nutrisi, adnnya.
aryng, larksudat ker
da terben
toksemiamukosa ru
g pada sp
b)
otikan (bcid Shift).
gi, FKH-IP
b
mulut: st
infeksius
g hidup di
da penyak
ryng dan ring berwa
tuk fibros
a/fusobakmen
pesies lain
) di palat
PB
b. Tulang
omatitis
s yang m
lingkunga
kit lain, at
pangkal tarna kuni
sis.
kteremia,
n (pada p
tum duru
di rongga
menyerang
an & salu
tau didah
trakea berng kelabu
asphy
rimata le
m akibat
a mulut.
g rongga
ran nafas
hului luka
rupa ulkuu (fibrinon
yxia ole
sio diistila
(c)
infeksi F
mulut,
atas
akibat so
us dengannekrotik).
eh eksu
ahkan den
Fusobacte
3
yang
onde
tepi
udat,
ngan
erium
4
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
VIRAL STOMATITIS
Bentuk: stomatitis erosif dan stomatitis ulseratif
Erosi: kehilangan lapisan superfisial dari epidermis atau membran mukosa
Ulserasi: kehilangan semua lapisan dari epidermis atau membran mukosa, kadang penetrasi hingga ke membrana basalis
PENYAKIT‐PENYAKIT VIRAL YANG MENIMBULKAN STOMATITIS: 1. Bovine Viral Diarrhea‐Mucosal Disease 2. Malignant Catarrhal Fever 3. Rinderpest 4. Bloe Tongue 5. Equine Viral Rhinotracheitis 6. Feline Calicivirus
VESICULAR STOMATITIS
Vesikula: yaitu peninggian epidermis atau membran mukosa yang kecil, berbatas jelas dan mengandung cairan sereous (lepuh)
Stomatis vesiculosa disebabkan oleh berbagai jenis virus, dan lesio setiap jenis virus tidak bisa dibedakan secara makroskopis. Jika ditemukan tanda atau lesio stomatitis pada penyakit‐penyakit hewan di bawah ini, segera laporkan pada dokter hewan yang berwenang:
1. Foot and Mouth Disease (Picornavirus): ruminansia, babi (tidak ditemukan di US) 2. Vesicular Stomatitis (Rhabdovirus): ruminansia, babi, kuda (ditemukan di US) 3. Vesicular Exanthema (Calicivirus): babi (tidak ditemukan di US) 4. Swine Vesicular Disease(Enterovirus): babi (tidak ditemukan di US)
a. Lepuh yang pecah, domba, FMD. b. Lepuh yang pecah, babi, FMD.
Foot and Mouth Disease, sapi. Lepuh pecah meninggalkan ulkus.
5
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
BVD ‐ MUCOSAL DISEASES BOVINE VIRAL DIARRHEA VIRUS (BVDV)
Sangat menular
Jarang menyebabkan kematian
Gejala klinis: demam, diare, ditemukan ulkus di mukosa, leukopenia
Tipe virus: cythopathic dan non cytopathyc Sering dianggap sebagai penyakit yang “normal/subklinis”
- Menyerang hewan yang immunocompetent (mampu membentuk kekebalan) - Kadang penyakit ini tidak menimbulkan gejala (subklinis) atau gejala yang ringan
Selain menyebabkan diare, penyakit ini juga menyerang mukosa - Infeksi yang berlangsung pada 4 bulan kebuntingan menyebabkan aborsi, mumifikasi fetus dan
gangguan pertumbuhan (hipoplasia cerebellum)
Hewan yang survive (bertahan hidup): - Menyebabkan infeksi yang persisten - Membentuk kelompok hewan yang immunotolerant (tidak membentuk kekebalan)
Hewan yang terinfeksi persisten dan immunotolerant: - Akan mengalami “superinfeksi” jika terinfeksi oleh strain cytopathyc - Tidak mampu membentuk kekebalan yang maksimal - Akan mengalami perjalanan penyakit yang parah:
Kematian mendekati 100% Gejala klinis: anoreksia, diare berdarah, nasal discaharge yang bersifat mukus, lesio
ulseratif sepanjang saluran pencernaan
(a) Lepuh‐lepuh di sekitar hidung dan bibir.
(b) Ulkus di sepanjang esophagus (kiri) dan di lidah (kanan).
Bagian P
MALIGN
Diseba Menye
Terdap- Her- Alce
rum
Makrolympa
Mikros (
(c). U
FELINE C
Diseb- Viru- Me
Infeks- Me- Viru
Gejala- Ulcu- Waj- Pne
Patologi, D
NANT CAT
abkan her
erang sap
pat dua tirpes virus elaphine minansia d
oskopis: denopath
skopis: pr
a) Ulkus d
lserasi di
CALICIVIR
babkan oleus memiliknimbulka
si yang penimbulkaus ditulark
a klinis: us di lidahjah dan coeumonia p
Dept. Klin
TARRHAL
rpes virus
i, rusa, da
pe virus: ovine tipeherpes vidi kebun b
ulserasi hy
roliferasi l
di seluruh
rongga lid
RUS
eh RNA viki kemamn tingkat
ersisten: n gejala kkan melal
h dan banonjunctivapada kitte
nik, Repro
FEVER
gamma d
an ungulat
e 2 di Amrus tipe 1binatang d
di selu
imphoid d
h rongga m
dah
rus mpuan bervirulensi y
klinis yangui saliva,
talan telaa edema en
oduksi dan
dari beber
ta lainnya
erika Uta1: endemdan sapi d
uruh mu
dan fibrin
mulut.
(d). Fi
rmutasi yayang berv
g minimalsekresi na
apak
n Patolog
rapa tipe
a
ra mik pada wi Afrika
ukosa, e
oid vascu
(b). Ero
brinoid va
ang tinggi variasi
asal dan fe
gi, FKH-IP
wildebees
edema, n
lar necros
osi di ujun
ascular ne
eses
PB
st di Afrik
nasal di
sis
g‐ujung p
ecrosis (m
ka; menye
scharge
papil lidah
merah di di
ebabkan p
yang m
.
inding art
penyakit p
mukopuru
teri no. 2)
6
pada
ulent,
.
7
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
(a). Ulkus di tepi lidah. (b). Wajah edema dan ulkus di tepi‐tepi lidah.
PAPULAR STOMATITIS
Papula: benjolan di kulit atau membran mukosa yang kecil, berbatas jelas
Pustula: lepuh isi nanah di atas atau di bawah kulit atau membran mukosa
Makula: benjolan dengan permukaan rata berwarna merah di kulit atau membran mukosa
BOVINE PAPULAR STOMATITIS
Menyerang anak sapi umur 1 bulan ‐ 2 tahun
Disebabkan oleh virus parapox Lesio berupa proliferasi epidermal membentuk papula, nodula dan macula di lidah, gingiva, palatum, esophagus, rumen dan omasum
Membentuk inclusion body intrasitoplasma yang eosinofilik
(a) Papula di palatum durum. (b). Papula di bibir atas dan bawah.
(c). Inclusion body intrasitoplasma berwarna merah dekat inti yang berwarna biru.
8
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
CONTAGIOUS ECTHYMA (ORF)
Menyerang domba dan kambing, namun jarang pada manusia
Disebabkan oleh virus parapox Lesio: proliferasi epidermal di bibir, mulut, ambing
Menyebabkan penurunan berat badan atau pertumbuhan yang minimal karena kesakitan/nyeri
Penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya (self limiting) Radang, lepuh, pecah dan akhirnya membentuk keropeng.
(a) (b) (c) Sel epitel epidermis hiperplasia, proliferatif dan degenerasi hidropis (a, b) dan membentuk inclusion body intrasitoplasmik yang bersifat eosinofilik (c).
PAPILLOMATOSIS
Disebabkan oleh kelompok papova virus, yaitu: bovine papilloma virus dan canine papilloma virus
Papilloma (warts/kutil) tumbuh di mukosa rongga mulut, esophagus dan rumen (sapi)
Lesio biasanya menghilang dengan sendirinya
(a) (b) (a). Papilloma yang memenuhi rongga mulut; (b) Papilloma berupa penonjolan dari proliferasi epidermis yang berbatas jelas.
.
9
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
WOODEN TONGUE (LIDAH PAPAN)
Disebabkan oleh bakteri Actinobacillus lignieresii Peradangan membentuk abses yang kronis sehingga disebut pyogranuloma
Peradangan menyebabkan terbentuknya fibrosis yang hebat, teraba lidah mengeras sehingga disebut lidah papan
Mikroskopis: - Fenomena Splendore‐Hoepli: deposisi masa eosinofilik (kompleks Ag‐Ab) yang menyelimuti koloni
bakteri yang berjajar mirip pagar, di tengah sarang radang pyogranulomatus yang dikitari sel raksasa, sel‐sel radang mononuklear dan neutrofil.
- Sulfur granul: terbentuknya kalsifikasi pada sarang‐sarang radang yang mengalami nekrosa.
(a) (b) (c) Lidah papan (a) yang membentuk radang pyogranuloma (b). Koloni actinobacillus dengan fenomena Splendore‐Hoepli (c). PENYAKIT ‐ PENYAKT PERIODONTAL
Peradangan yang bersifat destruktif pada gingival crevice/celah gingiva Bakteria subgingival terus berproliferasi sehingga membentuk kerusakan yang semakin dalam mengakibatkan kerusakan stroma gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar
Dampak: gigi tanggal, bakterimia, osteomyelitis, bacterial endocarditis
(a, b, c, d): gingivitis.
Bagian P
GLOSSIT
Lesio y Gejala
- M- U
Mikros- N- N
Lesio v Pembe
LESIO PR
HIPER- Me- Dis- Ke- Se- Mi- Dit
Patologi, D
TIS KAREN
yang umu
klinis: Mukosa bUlcerasi ya
skopis: Nekrosis eNekrosis k
vaskula ya
entukan le
(a)
ROLIFERA
PLASIA Gerupakan sebabkan mungkinaring ditemkroskopistemukan p
Dept. Klin
NA UREMI
m dijump
uccal sianang berba
epitel mukkapiler‐ka
ang iskem
esio berhu
)
ATIF DAN
INGIVA proliferasperadangan berhubmukan pads: ditemukpula ulser
nik, Repro
IA
pai pada k
notik au di lidah
kosa dengpiler lidah
ik (c)
ubungan
NEOPLAS
si jaringangan kronisbungan erda anjing‐kan jaringrasi dan p
oduksi dan
kasus gaga
h dengan t
gan ulserah
dengan ka
(
STIK DI RO
n gingiva ys rat dengan‐anjing kegan fibroueradanga
n Patolog
al ginjal an
tepi ulkus
asi
adar amo
(b)
ONGGA M
yang non
n penyakilompok bs yang maan fokal
gi, FKH-IP
njing, dan
s yang me
onia darah
MULUT
neoplasti
t periodobrachycepatang, hip
PB
jarang di
embengka
h
ik
ontal halic posellular
temukan
ak (a, b)
(c)
di kucing
g
10
11
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
EPULIS - Fibromatous epulis - Massa fibrous tumbuh dari ligament periodontal - Lesio kenyal, keras berwarna pink kelabu, akibat gesekan akan menimbulkan luka akut (warna
merah) - Hampir sama penampilannya dengan hiperplasia gingiva - Tumbuh diantara gigi, di palatum durum atau dekat gigi - Melekat pada periosteum namun tidak menginvasi tulang
KELENJAR LUDAH Sialoadenitis: peradangan pada kelenjar ludah (jarang ditemukan pada bidang veteriner) Sialodacryoadenitis (SDA) disebabkan oleh virus corona pada tikus‐tikus laboratorium
o Sering ditemukan pada penyakit rabies atau distemper anjing Ranula: terbentuknya kiste atau distensi saluran sublingual atau kelenjar mandibula
o Terjadi di dasar mulut sepanjang lidah dengan penyebab yang tidak diketahui. Salivary mucocoele (sialocoele): pseudocyst yang berisi saliva, yang menyebabkan peradangan
dengan formasi granuloma o Penyebab: diduga karena trauma, benda asing atau sialolith
Sialolith: batu di kelenjar atau di duktus o Terbentuk dari epitel kelenjar yang terlepas dan dikelilingi oleh mineral
Tumor: biasanya berasal dari epitel kelenjar atau duktus (adenoma/adenokarsinoma) o Bisa juga berasal dari mesenkim atau mixed tumor termasuk osteosarcoma
Ranula.
Bagian P
Fungsi d
Mener
Lapis mpelind
Perjalan
Dari ba Esopha Mema
Sesammasuk
Ganggua
Sewakmenye
Berbagtrache
Ganggua
Refluxsehing
Vomitu PenyakitNekrosa
Hewanmulutn
Hewanbesar
Mega es
Disebadindinyang la
Dindin(penye
Stenosretikulmeluahewan
Patologi, D
dalam dige
ruskan bo
mukosa bung yang
nan esoph
agian bela
agus berja
asuki rong
mpainya dk lambung
an fungsi
ktu menelebabkan t
gai predilea sewaktu
an fungsi
esophaggga asam l
us berleb
t yang tima dinding
n kecil senya seper
n kelaparakemudian
sophagus
abkan oleg esophaama‐kelam
ng esophempitan),
sis esophalo‐rumen s lalu men mati ole
Dept. Klin
esti:
olus pakan
berupa epberfungs
hagus:
akang pha
alan di leh
gga thorax
di rongga g
spinkter
lan bolus terjadi tra
leksi penyu menela
spinkter
gitis: beblambung
ihan/beru
mbul akibdan esop
ering memrti batu, b
an/rakus n berhent
h kelemaagus, sehimaan eso
agus mesehingga
agus padamenyeba
endesak rh asphyxi
nik, Repro
n dari pha
pitel banyi sebagai
arynx beru
her
x, melalui
perut m
esophagu
pakan, bkheitis da
yebab san), laryng
esophagu
berapa innaik, lalu
ulang men
at hambahagitis
mpermainola, yang
tanpa mai di esoph
ahan syarangga terjphagus m
engalami menimbu
a ruminaabkan timrongga daia.
oduksi dan
rynx ke la
yak lapis pelicin se
upa spink
pangkal j
menyambu
us atas:
bagian pakan bronch
lah telango‐tracheit
us bawah
ndividu semerusak
nimbulkan
atan di es
nkan bentertelan d
astikasi dhagus (CA
af sehinggadi akum
melar (meg
luka priulkan meg
nsia menmpani. Aada, men
n Patolog
ESOPHA
ambung d
berguna ehingga bo
ter/pintu
antung, m
ung deng
kan salahopneumo
: tonsilititis
:
ewaktu mmukosa e
n asam lam
ophagus
da asing dan berhe
engan bepakan)
ga otot timulasi pakga esopha
mer (tumga esopha
imbulkanAkibatnyagakibatka
gi, FKH-IP
AGUS
engan ko
untuk meolus muda
masuk
menembu
gan lamb
h masuk tonia aspira
s, pharin
menelan,esophagus
mbung m
(CA/corpenti di eso
enar, lang
idak dapakan dalamagus)
mor, infeagus
gagal er retikulo‐an paru d
PB
ntraksi ot
enangkal ah lewat
s diaphra
ung deng
trachea, masi
gitis, rad
spinkter s
erusak m
pus alienuophagus
gsung me
at berkontm esophag
estasi cac
ruktasi, se‐rumen mdan jantun
tot‐otot d
pakan ka
gma
gan mem
membawa
ang epigl
bawah
ukosa eso
um yang
nelan pak
traksi, atagus di da
cing Spir
ehingga gmembengng sulit m
inding eso
asar, dan
mbentuk p
a kontami
lotis (pen
terbuka
ophagus
bukan pa
kan yang
au kerusaerah ante
rocerca lu
as terakugkak, rongmengemb
ophagus
diberi m
pintu/spin
inan mikr
nutup pan
terlalu la
akan) den
masih te
akan otot‐erior lamb
upi), sten
umulasi dagga abdoang, akhi
12
ucus
nkter
roba,
ngkal
ama,
ngan
erlalu
‐otot bung
nosis
alam omen irnya
Bagian P
(a) Ca
(a). Obsesophag
Esopha Radan Ingluv
- P- P- K
i- P
Ingluv- T
d- A
Patologi, D
cing Spiro
struksi (pgus oleh st
agus pada
ng tembol
itis candidPenebalanPada epiteKhamir panfeksi viruPada man
itis prolifTembolokdengan jaAkibatnya
Dept. Klin
ocerca lup
(a) penyumbtrictura (p
a avian m
ok (ingluv
diosis: infn dan nekel tsb. dijuada unggus Gumbousia stom
eratif k burung ringan ne merpati
nik, Repro
pi.
atan) espengkerut
emiliki pe
vitis)
feksi khamrosa epiteumpai psegas seringoro matitis can
merpati tkrotik yanbetina tid
oduksi dan
(
ophagus tan) fibros
erluasan lo
mir/candidel banyak eudohyphg menyer
ndidiosis o
terinfeksi ng berlebidak mamp
n Patolog
(b). Nodul
karena sis pada p
TEMBO
okal: temb
da pada ulapis dindae dan spang indiv
oleh HIV
protozoaihan pu mempr
gi, FKH-IP
l di dindin
menelan
persembu
OLOK
bolok
unggas ding dalampora candvidu yang
a Trichom
roduksi su
PB
ng esopha
(b) kentanghan.
m temboloida g sedang
monas sp.
usu tembo
gus yang
g. (b) St
ok
mengala
sehingga
olok untuk
berisis ca
tenosis (
mi imuns
a menimb
k anak‐an
cing.
penyemp
supresi ak
bulkan rad
naknya.
13
pitan)
kibat
dang
Bagian P
Lambu
Lambupiruva
Aboma RUMINA
Rumin
Pada melak
Ruminlalu keesopha
Ada samelalu
Sapi m Gas h(akum
Patologi, D
ung rumin
ung 1, 2, t, dll) yan
asum ada
ASI PADA
nansia: sap
ruminansukan rum
nasi dimule rongga agus ke d
aatnya gaui eruktas
memprodu
harus keluulasi gas
Dept. Klin
nansia ada
dan 3 teng langsun
lah lambu
RUMINA
pi, kerbau
sia, esopminasi
lai dengamulut, unalam rum
as yang tesi (mengel
uksi gas 50
uar melabesar‐bes
nik, Repro
a 4 bagian
mpat digng diabsor
ung kelen
ANSIA
u, kambing
phagus d
n regurgintuk menmen
erbentuk luarkan ga
0 L/jam, d
alui esophsaran dala
oduksi dan
n: rumen,
esti mikrorpsi dan m
jar sebaga
g, domba,
diperguna
itasi: ingenjalani ma
oleh fermas lambun
domba & k
hagus deam retikul
n Patolog
LAMBU
reticulum
obial. Damemasuki
aimana no
, kijang, d
kan kem
esta/pakaastikasi ag
mentasi mng melalu
kambing 5
engan kelo‐rumen)
gi, FKH-IP
UNG
m, omasum
ari lambudarah
on‐rumin
dll.
mbali sete
n dalam gar menja
mikrobial i mulut).
5 L/jam
cepatan ) yang dap
PB
m dan abo
ng‐lambu
ansia
elah mer
retikulumadi lebih l
dalam re
tinggi. Bpat memb
omasum
ung ini dih
reka me
m kembalilembut, la
etikulo‐rum
Bila terhabunuh rum
hasilkan e
nelan ru
i memasualu ditela
men haru
mbat, timminan.
energi (la
umput, u
uki esophn lagi me
us dikelua
mbul tim
14
ktat,
untuk
agus elalui
arkan
mpani
Bagian P
(a) Sel Cmengandalam stempat d
Patologi, D
a
Chief: mendung pepitoplasmadimana. H
Dept. Klin
Se
nsekresi ppsinogen, a sel parieHCl dipom
nik, Repro
Diagra
el chief pr
pepsinogetampak setal yang
mpakan; (c
oduksi dan
am anatom
roduksi en
en (yang sangat jeltampak
c) sel muk
n Patolog
mi dan his
nzim dan
b
akan menas di daeberwarnakus: mense
gi, FKH-IP
stologi sa
sel pariet
njadi pepsrah apikaa agak ceekresi mu
PB
luran cer
tal produ
sin, enzimal sitoplasrah didugukus yang
na.
ksi HCl.
c
m proteolima sel chga tempatbersifat a
itik). Vesihief; (b). St kanalikualkaline.
kula sekrSel parietauli intrase
15
etori al: di eluler
Bagian P
SEL MUK
Mense
Mukus
Menye
Menye
Menye
Memp
Kerusalamellterbuk
HARDW
Penyamisaln
Paku retikul
traum
Lambunesophag
Patologi, D
KUS
ekresi mu
s alkaline:
ediakan H
ediakan li
ediakan lu
proteksi ep
akan epiteipodia (mka, baru ke
WARE DISE
kit yang nya paku,
menembulum, kemu
atika (c) d
(a)
g ruminangus (17), li
Dept. Klin
kus, di lam
: bertugas
HCO3 (buff
ngkungan
ubricant (p
pitel terha
el lambunmengikutsemudian
EASE/RETI
sering mkawat, dl
us dindinudian me
dan pneum
nsia dari impa (18)
nik, Repro
mbung ma
s mempro
fer pH) se
n yang len
pelicin) ya
adap stre
ng akan dertakan amembela
IKULITIS T
menyerangl.
g reticululukai jant
monia gan
pandanga menemp
oduksi dan
aupun usu
oteksi epit
ebagai sum
gket agar
aitu prote
s mekanik
diganti deaktin & cah diri me
TRAUMAT
g rumina
um (a), lung (foto
ngrenosa.
an kanan.pel di sebe
n Patolog
us
tel dari as
mber alka
r Ig A dapa
eoglikan, y
k/gesekan
engan jarcytoskeletnjadi epit
TIKA/PER
nsia, akib
alu ke dironsen b
(b)
Diaphragelah kiri at
gi, FKH-IP
am dan e
line mela
at meleka
yang mem
n
ingan yanton), yangel baru ya
ICARDITIS
bat tertel
iafragma.) sehingg
gma (garistas rumen
PB
nzim‐enz
wan chym
at
mbentuk la
ng baru. g meregaang menu
S TRAUM
lan bend
sambil mga menim
s merah) n (1‐13).
im pence
me yang a
apisan lici
Epitel mang untukutupi luka.
ATIKA
a asing y
membawabulkan pe
menemp
rnaan
sam
n dan tipi
emanjangk menutu.
yang bers
a kontamerikarditis
(c)
el pada re
is
g membeupi area
sifat mel
inan miks
eticulum
16
entuk yang
ukai,
kroba
(15),
Bagian P
BLOAT/K
Pence Pembebersen
Bila lurumen
Kondis(kemb
Gas be Paling Dua tipe1. Froth2. Free KEMBUNTerjadi p
Akibat(atoni)
Ruminposisi
KEMBUN
Seringyang
Prote Biji‐bi
(feed
Beberstabil
Patologi, D
KEMBUNG
rnaan rum
entukan gndawa/er
umen esofn dan men
si melarnbung).
erasal dar
sering dit
e kembunhy bloat/k gas bloat
NG TANPApada hew
t obstruks), reticula
nan terbaretikuloru
NG BERBU
g akibat hstabil dan
ein hijauan
ijian bahaloat bloat
rapa spesisator bus
Dept. Klin
G/TYMPA
minansia m
gas hasil uktasi, da
fagus tersnimbulkan
nya retik
i over ferm
temukan
ng kembung t/kembun
A BUSA an yang t
si esophagr adhesio
ring padaumen men
USA
hijauan mn sulit lepa
n dapat be
an baku kot)
sies baktesa.
nik, Repro
ANI
menganda
fermentaan gas naik
sumbat (on kondisi k
kulo‐rume
mentasi a
pada sapi
dengan gng dengan
ak mamp
gus (bendn, kerusa
a punggunghambat
muda yangas dari pa
ertindak s
onsentrat
eri pembe
oduksi dan
alkan ferm
asi dalamk lewat es
obstruktifkembung.
en oleh
atau obstr
i, tetapi ti
gas membn gas tidak
u bersend
a asing, akan inerva
ng (bila at pengelu
g dalam frtikel‐par
sebagai ag
t yang ditu
entuk len
Retikulo
n Patolog
mentasi m
m komparsofagus ke
f), maka g.
akumulas
ruksi esop
dak jaran
bentuk busk memben
dawa sehi
abses, tumasi syaraf
akan di oaran gas.
fermentasrtikel kecil
gen pemb
umbuk te
ndir yang
‐rumen m
gi, FKH-IP
mikroba da
rtemen laeluar dari
gas tidak
si gas y
phagus.
g ditemuk
sa (prymantuk busa
ingga gas
mor), motike rumen
operasi) t
sinya menl hijauan
bentuk bu
erlalu halu
sering a
melar oleh
PB
alam retik
ambung i mulut
keluar te
yang ber
kan pada
ary tympa (seconda
terkumpu
ilitas/kontn
idak dapa
nghasilkan
sa
us mirip te
da dalam
h gas.
kulo‐rume
ni selalu
etapi terk
lebihan
domba da
ani) ary tympa
ul dalam r
traksi reti
at melaku
n gas, ter
epung, m
m konsent
en.
dibuang
kumpul da
disebut
an kambin
ani)
rumen
ikulo‐rum
ukan sen
perangka
udah mem
trat, bert
dengan
alam retic
bloat/tim
ng.
men terham
dawa, ka
p dalam
mbentuk
indak seb
17
cara
culo‐
mpani
mbat
rena
busa
busa
bagai
18
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
ABOMASITIS HEMORRHAGIS AKUT DI RUMINANSIA
Resiko abomasitis yang disebabkan oleh mikroba retikulorumen
Produksi getah lambung berkurang (HCl & enzim)
Diantara fungsi getah abomasum adalah membunuh mikroba yang tiba bersama pakan dari rumen, retikulum & omasum
Apabila mikroba rumen mati dalam abomasum, secara fisiologis digunakan untuk sumber nutrisi yang di absorpsi di usus halus.
Terjadi infeksi mukosa abomasum dan terbentuk tukak lambung
Juga dapat menjadi penyebab enteritis Resiko lain abomasitis hemorrhagis:
Anemia (RBC menghilang)
Hipoalbunemia/hipoproteinemia (plasma menghilang)
Edema umum (hipoproteinemia, karena protein plasma sebagai pengikat cairan)
Jika terjadi edema paru atau edema otak, timbul kematian GASTRITIS HIPERTROPIK
Hipertrofi sel mucus saja
Sel pembentuk asam lambung hipoplasia
Akibatnya pepsinogen tidak menjadi pepsin
Mikroba retikulo‐rumen tidak terbunuh, menyebabkan abomasitis, enteritis Haemonchosis dan ostertagiosis pada abomasum ruminansia;
Tiga kondisi yang menyebabkan abomasitis hemorrhagis: 1. Stress yang dikaitkan dengan kondisi ulseratif (TL: tukak
lambung)
Karena kondisi stres, TL sering ditemukan pada pedet sapihan yang dikumpulkan dalam jumlah besar untuk penggemukan
TL menyebabkan perdarahan kronis 2. Luka segar yang berhubungan dengan CA
CA dengan ujung tajam menyebabkan luka/ulkus
CA yang menyumbat: phytobezoar (asal serat tanaman), pilibezoar (bola rambut), gumpalan tali/plastik
3. Infestasi berat parasit Haemonchus contortus
Bagian P
Rumenit Rumenit
Nekrops
Buka Rugae Isi kos Diagn
Patologi, D
tis kronis
tis pada M
si Lambun
di curvatu
e/lipatan
song paka
nosa patol
Dept. Klin
karena Fu
Mucormyc
ng
ura mayo
mukosa la
an, hanya
logi anato
nik, Repro
usobacter
cosis, yang
r
ambung h
lendir
omi: gastr
oduksi dan
rium necro
g didahulu
curv
hyperemia
ritis catarr
n Patolog
ophorum
ui dengan
vatura ma
a
rhalis
gi, FKH-IP
dengan le
n atoni rum
ayor
PB
esio bercir
men dan p
Gas
ri sirkums
pH rumen
stritis cata
sripta (ber
n yang me
arrhalis
rbatas jela
eningkat.
19
as).
Bagian P
Gast
Lambun
Torsio la
Patologi, D
ritis hemo
ng denga
ambung s
Dept. Klin
orrhagis
an ulkus
sering dim
nik, Repro
s
mulai deng
GAS
Seu
Saeh
LAMB
Per Dis Per Tep Ris
per
oduksi dan
TO
gan lambu
STRITIS HE
ering diteremia
alah satu ksudat beemorrhag
BUNG DEN
rdarahan
ebabkan
radangan
pi ulkus m
iko mengrut,
n Patolog
ORSIO LA
Tors
ung mela
EMORRHA
emukan pa
lesio adalerbentuk mgic
NGAN ULK
kronis ata
iritasi yan
kronik ak
menjadi te
galami pe
Menyeduoden
Limpa t
gi, FKH-IP
MBUNG
sio lambu
r/dilatasi
AGIS
ada anjing
lah gastritmuco‐hem
KUS KRON
au formas
ng berulan
ktif terjadi
bal dan m
ritonitis b
ebabkan enum , seh
tertarik ke
PB
ung
penuh pa
g yang ter
tis uremiamorrhagic
NIS
si adenoka
ng
i pada tep
merah
bila luka
esofagus thingga me
e kanan d
akan atau
rkena sind
a yang mec hingga ‘s
arsinoma
pi ulkus
tembus k
erpelintirenimbulka
dan memb
u udara.
drom
enghasilkasevere’
ke rongga
r pada an cincin a
bentuk hu
kronis
an
a
anemis
uruf V
20
s
21
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
Hernia diaphragmatika
USUS
Torsio intestinae
Intussusceptio/invaginasio intestinae
HERNIA DIAPHRAGMATIKA
Hernia diaphragmatika disebabkan oleh trauma tumpul (pukulan, tendangan, tabrakan) pada dinding perut
Jika disebabkan oleh tusukan, tusukan tersebut menembus diaphragma
Hati dan lambung masuk ke rongga dada, menggencet paru‐paru dan jantung
TORSIO INTESTINAE
Torsio intestinae/usus melintir (daerah panah), akan menjepit mesenterium tempat lalunya buluh darah
Daerah yanag terpelintir akan mengalami ischemia (warna pucat/panah kuning)
Akibatnya usus mengalami ischemia kemudian infark (warna merah gelap)
INTUSSUSCEPTIO/INVAGINASIO INTESTINAE
Segmen usus bagian depan memasuki lumen usus bagian belakangnya
Mesenterium terjepit sehingga vaskula terkunci
Akibatnya usus iskemia lalu infark
Bagian P
Vili se Diant Sel‐se
untuk
Kriptaberpe
Bagiadari s
Peradpoten- D
l- L-
Peyer pa
Den
Patologi, D
ecara kese
ara enter
el enterock kemudia
a Lieberkueran dalam
n dasar dsemua epi
dangan akn, yaitu: Defensin: ipopolisakLysozyme
atches (PP
ndritic Ce
Dept. Klin
eluruhan d
rocyte dite
cyte hiduan menjad
uhn adalam sekresi
dari kriptaitel untuk
kan mens
jika terpakarida, m dan phos
P) di usus
ell (DC)
nik, Repro
ditutupi o
emukan s
p hanya bdi bagian d
ah bagian primer.
a adalah skripta ma
stimulasi
apar bakturamyl dispholipas
halus
oduksi dan
oleh enter
el goblet,
beberapadari inges
villi yang
stem sel, yaupun vill
sel Pane
teri (baik peptida dse A2, yan
Peakde
La
n Patolog
rocyte yan
, sel yang
hari, setsta yang s
melipat k
yang secali.
eth untuk
Gram podan lipid Ang merupa
eyer Pacumulasi sndritik
pis epithe
DendritPresent
Penjulupenjuluantigen
gi, FKH-IP
ng matan
mensekre
telah matelanjutny
ke bawah,
ara terus‐m
k mensek
sitif maupA akan zat a
ches (Psel‐sel lim
elium abso
tic Cell ting Cell)
uran DC uran tersn
PB
ng dan abs
esi mucus
ti sel akanya dicerna
, yang ter
menerus
resikan b
pun nega
ntimikrob
PP): nodmfoid, ma
ortif terha
(DC):
mencapsebut be
sortif.
s.
n terlepas dan diser
diri atas e
membela
bahan‐bah
tif), atau
bia
dul/folikelakrofag d
adap antig
makrofag
pai lapis rsifat pha
s dan marap
epitel‐epit
ah dan me
han antim
produk b
l tempadan sel‐se
gen
g APC
epitheliuagocityc t
suk ke lu
tel muda
enjadi sum
mikroba y
bakteri se
at el
(Antigen
um dan terhadap
22
umen
yang
mber
yang
perti
Bagian P
(a) Ujunseperti l(b) Ente(c) Enteepitheliu
Enteritis
Enteritis
Typh
Patologi, D
(a) ng villus acteal daritis: villusritis dengum, perus
s catarrha
s fibrinosa
hlitis fibrin
Dept. Klin
sehat: lan kapiler js atrofi (mgan sel rasak telah m
alis.
a pada Sa
nus.
nik, Repro
ngsing, jujelas memendedang neumelukai v
almonello
TYPHLIT
Caecu Difere Salm Eim Infe His
oduksi dan
umlah sel
k dan benutrofil sebilli, epithe
sis.
ENT
Mkc
P M
le
TIS FIBRIN
m berisi p
ensial diagmonellosimeria teneeksi Clostrtomonas
n Patolog
(b) l mononu
ngkak), jumbagai cirielium terk
TERITIS CA
Mukosa uskaca, dengcahaya tam
Penyebab
Mikroskopendir)
NUS
padatan n
gnosa: is pada ayella kronis ridium colmeleagrid
gi, FKH-IP
ukleus da
mlah sel linfeksi bakelupas (d
ATARRHA
sus hiperegan eksudmpak men
: iritasi rin
pis: metap
nekrosa da
yam ayam (aklinum dis
PB
lam prop
eukosit dakteri patdeskuama
ENTERIVilli yanfibrin yadeskuam
Sisa muluka ter
ALIS
emia, bendat lendir/njadi keun
ngan, infe
plasia dari
an fibrin
kut berisi
(c) pria sedik
alam propthogen tesi atau er
TIS FIBRINg nekrosa ang mengemasi
kosa menibuka/ulku
ngkak (ber/mucus (lenguan).
eksi dini, in
i sel‐sel go
darah)
kit, bagian
pria menielah menerosi)
NOSA dan eksudelupas/
nggalkan s
rgelombaendir pad
nfeksi ring
oblet (pem
n dari pro
ngkat embus ba
dat
ng), berkaa kilauan
gan
mbentuk
23
opria
arrier
aca‐
24
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
Button ulcer.
Necrotic enteritis.
Sarang radang granuloma berisi akumulasi sel‐sel epiteloid, sel Langhans dan dikitari oleh sel‐sel mononukleus (limfosit, makrofag) serta fibroblast.
Mukosa usus bergelombang oleh M. paratuberculosis
Mycobacterium paratuberculosis
Lipatan mukosa usus bergelombang (corrugated) oleh adanya sarang‐sarang granuloma dalam propria mukosa.
Infeksi bakteri ini menimbulkan radang kronis dengan stimulus berlebihan pada makrofag sehingga menjadikan sel‐sel epitheloid dan syncytia epitheloid membentuk sel raksasa tipe Langhans.
Sarang inflamasi kronis, granulomatous pada paratuberculosis terbentuk di propria villi usus terutama ileocecal dan lgl mesenterial.
BUTTON ULCER PADA SALMONELLOSIS BABI
Ulkus kronis berbentuk kancing pasca enteritis fibrinus
Hewan menjadi carrier
Sumber penularan bakteri salmonella di kotorannya akan mengkontaminasi air dan pakan menulari hewan lain
NE (NECROTIC ENTERITIS)
Pada ayam oleh Clostridium perfringens
Bakteri anaerob ini asal kolon dan sekum
Migrasi dibantu antiperistaltik usus
Mencapai usus halus menimbulkan enteritis
Umumnya didahului enteritis oleh coccidia
25
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
Panleukopenia
Enteritis hemorrhagis
Peritonitis di lapis luar pembungkus saluran cerna. Peritonitis di kapsula hati, limpa, pankreas dan ginjal.
PERITONITIS (RADANG SEROSA RONGGA PERUT) Dapat terjadi di:
Lapis dalam dinding rongga perut
Lapis luar pembungkus saluran cerna
Kapsula hati, limpa, pankreas dan ginjal
Mesenterium, omentum, air sac, lemak abdomen
Indikator peritonitis parah: cairan keruh/fibrinus dalam rongga perut (bedakan dengan ascites) Penyebab: Akibat penyebaran dari infeksi saluran cerna serta serosa organ‐organ rongga perut. Akibat septicemia. Akibat trauma yang melukai organ‐organ rongga perut (radang steril).
PANLEUKOPENIA/DISTEMPER KUCING/PARVOVIRUS ENTERITIS
Enteritis hemorrhagis segmental (jejunum dan sedikit ileum).
Virus merusak kripta usus, menyisakan epitel regeneratif yang berisi inclusion body intra nucleus
ENTERITIS HEMORRHAGIS
Eksudat megandung darah dalam lumen usus
Enzim pencernaan membuat darah menghitam
Penyebab: coccidial enteritis ayam, parvovirus enteritis anjing dan kucing, ancylostomiaisis (ancylostoma enteritis anjing)
26
Bagian Patologi, Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi, FKH-IPB
ANUS
Rectal prolaps (prolapsus ani), akibat tekanan dari rongga perut seperti colitis. Pada sapi akibat palpasi rectal yang berulang kali.