handnote uas geoldas
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
1/16
1. Metode Radiometric Dating
Metode radiometric dating ini sangat umum dilakukan oleh ahli arkeolog, yang pada
intinya adalah menghitung perbandingan unsur tertentu pada specimen fosil untuk kemudian
dibandingkan dengan kandungan unsur yang sama pada atmosfir dengan prinsip waktu paruh
peluruhan atom. Dari semua jenis radiometric dating ini, yang akan gua bahas adalah
pendekatan unsur karbon atau lebih ngetren dengan istilah carbon dating atau C-14 dating.
Metode ini dikembangkan oleh professor Kimia di Amrik bernama Willard Libbydi akhir
!"#an yang akhirnya menjadi metode standard bagi para arkeolog di seluruh dunia. Apa sih
ide di balik metode ini$
Ketika seorang ilmuwan menemukan fosil yang belum teridentifikasi, entah itu fosil
hewan atau tumbuhan. %ertanyaan utama yang bikin penasaran adalah "Ini fosil umurnya
udah berapa tahun? ratusan tahun, ribuan tahun, atau jutaan tahun?". &ah untuk menjawab
pertanyaan ini, gua mau bahas sedikit tentang pelajaran dasar Kimia tentang konsep isotop.
Kalian inget kan,jenis dan sifat dasar unsur itu ditentukan sama jumlah proton
di dalem inti atom. Kalau proton di atom ada satu, namanya 'idrogen. Kalau ada dua,
namanya 'elium. Dan seterusnya bisa kita liat di tabel periodik seperti ini(
&ah, coba kita liat salah satu unsur, yang paling simpel aja, 'idrogen. 'idrogen itu
kan atom apapun yang punya satu proton. )api kan komponen atom kan ngga cuma proton.
https://en.wikipedia.org/wiki/Willard_Libbyhttps://en.wikipedia.org/wiki/Willard_Libby -
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
2/16
Ada neutron dan elektron. &ah, elektron dalam keadaan dasar jumlahnya pasti sama dengan
proton, dan kalau berubah bakal membuat atom tersebut jadi ion.
)api masalahnya jumlah neutron itu berbeda*beda. +ontohnya, '* 'idrogen*-
punya satu proton dan nol neutron. '* punya satu proton satu neutron, dan '*/ punya satu
proton dan dua neutron. '*, '* dan '*/ adalah isotop dari 'idrogen. &ama kerennya '*
disebut Deuterium dan '*/ disebut )ritium. Mereka sama*sama punya satu proton, tapi
jumlah neutronnya berbeda.
Angka setelah nama unsur itu nunjukin jumlah proton dan neutron, yang bakal
mempengaruhi beberapa sifat unsur itu. 0ifat pertama yang berubah, adalah massa*nya, yang
kedua adalah sifat radioakti1itas. 2adioakti1itas atau peluruhan adalah reaksi yang terjadi
pada inti atom itu sendiri karena sifat inti atom yang ngga stabil. Kita bisa liat di grafik di
bawah, reaksi ini terjadi kalau perbandingan jumlah proton dan neutron ngga begitu
seimbang.
%ada atom*atom radioaktif ini, terjadi peluruhan alias emisi partikel yang jenisnya
tergantung sama jumlah proton dan neutronnya. Kalau protonnya lebih tinggi, biasanya yang
dikeluarkan adalah partikel bermuatan positif seperti partikel alfa 3-, positron b4- atau
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
3/16
proton p-. 0ebaliknya, kalau neutronnya lebih tinggi, yang dikeluarkan adalah yang negatif
b*- atau netral n-. 5enis*jenis peluruhan ini ngga gue bahas menyeluruh di sini, tapi yang
penting adalah konsep 6waktu paruh6 half*life-. Konsep 6waktu paruh6 inilah yang menjadi
kunci para ilmuwan untuk mengungkap pertanyaan 6berapa tahun umur fosil ini$6. Wah,
apaan tuh konsep waktu paruh$
'alf*life atau waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan untuk sejumlah atom
radioaktif meluruh setengahnya. Misalnya, )erbium*"7 adalah atom radioaktif yang
mengeluarkan partikel b4 dan menjadi 8adolinium*"7, reaksi lengkapnya(
Waktu paruh dari )b*"7 adalah e9actly satu jam. Apa artinya$ Kalau kita punya ##
atom )b*"7 sekarang, satu jam lagi kita akan hanya punya setengahnya, alias :# atom. 0atu
jam kemudian alias dua jam dari sekarang, sisanya tinggal : atom. ;ntinya, jumlah dari atom
radioaktif akan berkurang setengah setiap satu satuan waktu paruh. Di bawah ini contoh
animasi dari detik # sampai " kali waktu paruh, di mana jumlah partikel udah berkurang jadi
#.:-" alias seperenambelasnya.
&ah konsep waktu paruh itulah yang kita aplikasikan pada karbon untuk mengetahui
umur fosil. Kenapa karbon yang jadi tolak ukur$ 0oalnya gini, karbon sendiri punya :
isotop, mulai dari +*7 sampe +*. Kebanyakan dari isotop karbon ini sangat nggak stabil,alias waktu paruhnya cepet banget. )api, ada satu isotop yang lumayan panjang waktu
paruhnya, yaitu +*" dengan waktu paruh :.
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
4/16
berhubungan langsung dengan atmosfer dalam siklus karbon, kadar +*" di tubuh makhluk
hidup akan hampir sama dengan yang di atmosfer, yaitu #*. )api, waktu makhluk itu mati,
dia langsung terputus dari siklus karbon dengan atmosfer. Dari moment inilah kita bisa
menghitung waktu yang dilewati fosil tersebut setelah mati berdasarkan perbandingan waktu
paruh dari kadar karbon +*" dengan kadar +*" yang ada di atmosfer saat ini.
Ketika makhluk hidup mati, tanaman ngga berfotosintesis lagi, yang herbi1or ngga
makan tanaman berisi +*" lagi, yang karni1or ngga makan hewan berisi +*" lagi. &ah, +*
" yang tersisa di sisa tanaman atau hewan tersebut bakal mulai menghilang karena
peluruhan tadi, dan kadar +*" di sisa tersebut mulai berkurang. Konsep ini sebenernya lo
pelajari di >isika 2adioaktif kelas -.
&ah, seperti yang udah dijelasin di 1ideo di atas, berarti umur fosil bisa kita hitung
dengan persamaan berikut ini(
t ? waktu yang udah lewat setelah organisme ini mati
) ? waktu paruh +*", alias :.
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
5/16
sekarang lo ngerti kan kenapa para ilmuwan berani ngomong bahwa fosil A umurnya .###
tahun, fosil B umurnya #.### tahun, fosil + umurnya /#.### tahun$ yang jelas sih para
ilmuwan ini gak cuma asal-asalan main tebak-tebakan yah. Ada metode yang konkrit,
ada tolak ukur yang jelas, dan ada indikator yang cukup presisi untuk mendapatkan
kesimpulan yang seakurat mungkin
Cntuk metode ini sebetulnya tidak selalu berpatokan pada karbon, ada banyak bahan
kimia lain yang menjadi indikator karena unsur +*" ini memiliki keterbatasan tersendiri
yaitu batas umur sampel fosil dan perubahan kadar +*" di atmosfer yang kerap berubah
karena ulah manusia. %ertama, umur fosil yang sudah amat sangat tua, menyebabkan kadar
+*" nya menjadi sangat kecil makin banyak waktu yang dilewatin untuk meluruh-,
sehingga ada batasan umur fosil yang bisa dianalisa dengan memakai metode carbon dating
ini. Biasanya, batas itu adalah :#.### tahun, yang artinya fosil yang lebih tua dari :#.###
tahun akan kurang akurat kalau dianalisa pake carbon datingini. )erkecuali dalam beberapa
kasus khusus dimana sample yang ditemukan sangat istimewa kondisinya.
Kedua, kadar +*" di atmosfer kadang berubah secara drastis dikarenakan
pembakaran bahan bakar fosil yang ngga ada +*"nya- yang mengurangi kadar +*" di
atmosfer, dan sebaliknya tes nuklir yang dilakukan beberapa negara bikin kadar +*"
atmosfer naik dua kali lipat antara !:# sampai !@/. Maka dari itu, kadar +*" atmosfir
tahun !:# selalu jadi patokan kadar +*" EsekarangF, dan angkanya selalu jadi referensi
dalam penghitungan.
&ah, terus gimana ceritanya untuk fosil yang lebih tua dari :#.### tahun$ Cntuk
specimen fosil yang lebih tua dari :#.### tahun, para peneliti menggunakan jenis unsur
radioaktif lain yang biasa dipake untuk mengukur umur fosil yang sangat tua, contohnya K*
"# yang meluruh jadi Ar*"# dengan paruh waktu ,: milyar tahun. Karena paruh waktunya
yang puanjang banget ini, biasanya metodeK-r datingdipakai untuk batu dan mineral yang
usia absolutnya antara ##.### sampai :.###.### tahun. 0ementara itu untuk specimen yang
berumur di atas : juta tahun seperti fosil dinosaurus yang berumur G @: juta tahun, digunakan
metodefission trac! datingyang menganalisa kandungan uranium di mineral lapisan strata-
tanah tempat fosil tsb ditemukan.
. !ara "erbentuknya #osil
https://en.wikipedia.org/wiki/Fission_track_datinghttps://en.wikipedia.org/wiki/Fission_track_dating -
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
6/16
)idak terhitung banyaknya spesies fauna telah menghuni planet bumi kita ini. Boleh
dikata tidak banyak dari jumlah itu yang masih tersimpan sebagai fosil untuk dapat diselidiki
kembali. 0isanya hancur tidak berbekas oleh berbagai proses alam seperti metamorfosa,
kikisan, gunung api, gempa bumi, dan lain sebagainya.
Dari fosil yang ditemukan, yang paling banyak jumlahnya adalah sangat lembut dan
kecil ukurannya seperti serbuk sari, cangkang hewan kecil seperti forminifera, ostrakoda, dan
radiolaria. 'ean lebih besar biasanya hancur bercerai berai dan bagiannya tertentu ditemukan
kembali sebagai fosil.
Cntuk dapat berobah menjadi fosil, yang utama ialah bahwa jasad hidup yang mati itu
terhindar dari pembusukan. Dengan kata lain, segera setelah mereka mati, hendaknya mereka
dibungkus ataupun terkubur sedemikian rupa sehingga bakteri pembusuk tidak dapat
menghinggapinya. Atau keadaan keliling tempat mati tempat mati jasad tersebut sedemikian
rupa sehingga tidak memungkinkan bakteri pembusuk dapat hidup. Bahan pembungkus
tersebut dapat berbagai macam sifatnya, mulai dari sedimen biasa, laisan es, aspal, damar dan
lain*lain. Dalam prinsipnya, proses terjadinya fosil mirip seperti halnya membuat buah
ataupun sayuran kalengan, tetapi fosil lebih lama bertahan daripada hasil manusia tersebut.
Meskipun demikian dalam berjuta*juta tahun kemudian, fosil dapat rusak dan hancur ataupun
lenyap sama sekali karena berbagai proses geologi misalnya orogenesa, pelipatan, kikisan,
kegiatan gunung api, gempa bumi ataupun oleh manusia itu sendiri.
>osil tidak harus merupakan sisa hewan atau tumbuhan dalam keadaan lengkapnya.
Keadaan yang akhir ini malahan merupakan suatu ketidak biasaan, karena hampir semua fosil
yang ditemukan selalu memperlihatkan kerusakan ataupun kekurangan dalam morfologinya.
5adi sobekan daun, sekeping sisik, tapak kaki, koprolit kotoran-, telor, sebuah gigi, dan lain*
lain bagian yang kecil dan lembut yang disebut fosil. =leh sebab itu oleh bangsa romawi
diciptakan istillah fosil untuk berbagai benda ajaib dan aneh yang digali dari dalam tanah.
>osil tidak hanya mencakup fauna ataupun flora yang telah musnah di Haman lampau.
0ebagai misalnya, species tertentu dari rodentia yang diketemukan sebagai fosil di Iropa dan
Australia ternyata ditemukan dalam keadaan masih hidup di kedua daratan tersebut pada
waktu sekarang. Demikian pula ikan coelacant yang dianggap punah di Haman de1on, sekitar
/# juta tahu yang lalu, ternyata masih hidup di lautan dalam sekitar kepulauan comoro,
diantara benua Afrika dan pulau Malagasi.
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
7/16
>osil, dari bahasa Latin fossa yang berarti 6menggali keluar dari dalam tanahJ. >osil
adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, binatang, dan tumbuh*tumbuhan
yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa geologis atau prasejarah yang
telah berlalu.
>osil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada Haman dahulu lebih dari
.### tahun- terjebak dalam lumpur atau pasir dan kemudian jasadnya tertutup oleh endapan
lumpur. Indapan lumpur tersebut akan mengeras menjadi batu di sekeliling mahluk hidup
yang terkubur tersebut. Dari fosil yang ditemukan, yang paling banyak jumlahnya adalah
yang sangat lembut ukurannya seperti serbuk sari, misalnnya foraminifera, ostracoda dan
radiolarian. 0edangkan, hewan yang besar biasanya hancur bercerai*cerai dan bagian tertentu
yang ditemukan sebagai fosil. >osil adalah sisa*sisa organisme yang pernah hidup di waktusilam, yang diawetkan oleh alam.
Proses Fosilisasi
>osilisasi proses pemfosilan adalah semua proses yang melibatkan penimbunan hewan
atau tumbuhan dalam sedimen yang terakumulasi serta pengawetan seluruh atau sebagian -
maupun pada jejak*jejaknya.
)ransportasi ( proses terangkutnya endapan klastik dari lokasi batuan induknya untuk dipindahkan ke tempat lain.
%elaksana transportasi ( air, angin, gletser
)ransportasi akan terhenti ( tenaga yang mentransport sudah lemah sehingga tidak mampu
melaksakan transportasi tersebut ( lereng landai
pada saat transportasi berhenti terjadi proses deposisi pengendapan-
%engendapan (
proses teronggoknya endapan klastik di suatu tempat akibat sudah berhentinya proses
transportasi.
)empat pengendapan (
%engendapan terjadi pada tempat*tempat yang disebut sebagai lingkungan pengendapan (
tempat*tempat di muka bumi yang berupa lekukan cekungan- dimana sedimen mengalami
pengonggokan
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
8/16
lingkungan pengendapan (
darat non marine- ( sungai, danau, rawa, padang pasir
laut marine- ( delta, teluk, lagun, laut dangkal, daerah terumbu reef-, laut dalam.
Syarat Fosilisasi
0yarat syarat terjadinya fosilisasi (
. )erjadi secara alami
. Berumur lebih dari .### tahun
/. +epat terkubur oleh sedimentasi
". 0etelah terkubur tidak terserang air tanah yang bersifat korosif
:. Berjumlah banyak dan relatif berukuran kecil
@. )idak 2usak Karena %roses %elapukan, )ektonik, Magmatik Atau Metamorfisme
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
9/16
.Ckuran kecil sukar mengalami abrasi, sehingga dalam satu 1olume batuan yang kecil masih
dijumpai banyak fosil yang berukuran kecil sedang kalau ada fosil besar paling merupakan
perwakilan dari satu macam organisme saja.
@.+epat terkubur oleh sedimentasi
.=rganisme terbebas dari faktor predasi pemangsa- dan bakteri pembusuk.
.=rganisme terbebas dari faktor pelapukan dan abrasi
osil yang tersimpan tidak akan laru
7. )idak 2usak Karena %roses %elapukan, )ektonik, Magmatik Atau Metamorfisme
.%roses tektonik kemungkinan akan merusak atau menghancurkan jenis fosil yang berukuranbesar
.%roses magmatik dan metamorfisme akan menghancurkan merekristalisasikan- semua
jenis fosil dari semua ukuran sehingga hilang
Faktor Penghambat Fosilisasi
>aktor yang mempenganuhi pemfosilan adalah(
a- )empat atau lingkungan dimana hewan atau tumbuhan itu akan menjadi fosil serta keadaan
lapisan tanah yang membungkus fosil.
b- 'ewan atau tumbuhan yang mati tidak boleh terkena proses pembusukan, misalnya(
oksidasi, dirusak oleh bakteri pembusuk, dan proses penghancuran kimia, fisika, dan biologi
lainnya.
c- 'ewan atau tumbuhan yang mati tidak boleh dimakan atau menjadi mangsa berbagai
binatang yang masih hidup.
d- 0etelah hewan atau tumbuhan mati hendaknya terbungkus oleh lapisan terrain atau
sedimen yang dapat melindungi dari proses yang merusakkan.
e- 0edapat mungkin mereka mempunyai bagian tubuh atau batang yang keras dan kuat seperti
terdiri dari mineral atau Hat tanduk untuk memudahkan perubahan menjadi fosil.
f- 0atelah hewan atau tumbuhan itu menjadi fosil, maka fosil itu tidak boleh dirusak oleh
daya pelapukan, pengikisan, orogenesis, metamor*fosis, diagenesis, dan lain lain.Asal UsulFosil
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
10/16
Asal usul dari >osil dengan tinjauan tempat dan proses hidup sampai pemfosilannya- di
bagi menjadi dua yaitu (
. Biocoenoses ( fosil yang dari masa hidupnya ,lalu mati sampai
terfosilkannya berada di tempat yang sama
. )hanatocoenoses ( fosil yang dari masa hidupnya ,lalu mati sampai terfosilkannya
berada di tempat yang berbeda
Proses Pemfosilan
>ossilisasi dapat terjadi melalui beberapa proses yaitu(
. %enggantian, replacement-, penggantian mineral pada bagian yang keras dari
organisme seperti cangkang. Misalnya cangkang suatu organisme yang semula terdiri dari
kalsium karbonat +a+=/- digantikan oleh silica.
. petrifaction, bagian lunak dari batang tumbuhan diganti oleh presipitasi mineral yang
terlarut dalam air sedimen.
/. karbonisasi, daun atau material tumbuhan yang jatuh ke dalam lumpur rawa, terhindar
dari oksidasi. Dan pada saat diagenesa, material itu diubah menjadi cetakan karbon dengan
tidak mengubah bentuk asalnya.
". pencetakan, pada saat diagenesa, sisa binatang atau tumbuhan terlarut, sehingga
terjadilah rongga, seperti cetakan mold- yang bentuk dan besarnya sesuai atau sama dengan
benda salinya. Apabila rongga ini terisi oleh mineral maka terbentuklah hasil cetakan cast-
binatang atau tumbuhan tersebut.
. %roses )ak )ermineralisasi ( Kondisi pemfosilan yang tidak ada campur tangan
mineral yang masuk dalam fosil sangat mirip dengan kondisi awal saat hidup-
a- >osil yang tidak mengalami perubahan ( fosil yang bentuknya sama dengan kondisi
diwaktu fosil tersebut masih hidup. +ontoh ( >osil mammoth dalam lapisan es N >osil
lalat pada batu amber
b- >osil yang terubah sebagian ( fosil yang ditemukan dengan bentuk tidak utuh dan
hanya tertinggal dalam bentuk bagian bagian tubuh yang keras. +ontoh ( taring, tulang,
kuku, cangkang dll.
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
11/16
c- Distilasi atau hasil karbonisasi ( hilangnya Hat Hat kimia di dalam tubuh mahkluk
hidup yang terfosilkan dan meninggalkan sisa residu karbon + - yang kemudian terkumpul
dan terakumulasi. +ontoh ( Batu bara.
d- )ertetesi Amber ( suatu kondisi dimana suatu mahkluk hidup terfosilkan karena
terperangkap oleh getah tanaman . ciri ciri dari amber adalah fosil yang terjadi bila di
keluarkan dari amber akan terasa lunak dan kondisinya masih bagus seperti aslinya. +ontoh (
serangga yang terjebak di dalam getah pohon pinus dan damar.
e- %emfosilan berupa mumi
0eperti pemfosilan di gua yang yang sangat kering tidak lembab- sehingga hewan dan
tumbuhan terhidar dari bakteri pembusuk.
f- %emfosilan dalam aspal
Beberapa aspal di dunia terdapat berbagai tempat dimana aspal keluar dari dalam tanah dan
menjadi danau aspal. Banyak hewan yang terjebak kedalam danau aspal ini dan kemudian
tidak dapat keluar lagi dan mati ditempat itu. Dengan begini tempat itu mengandung beratus*
ratus fosil seperti misalnya yang ditemukan di racho la brea di california dan di daerah eropa
g- %emfosilan dengan cara pembekuan
Dalam hal ini hewan mati tertutupserta terlindung oleh lapisan es yang membekukannya
dengan segera. =leh karena dinginnya es tersebut maka tidak ada bakteri pembusuk yang
dapat hidup dalam bangkai tersebut, +ontohnya fosil mammouth yaitu sebangsa gajah purba
dari Haman glasial Haman es- di daerah siberia, eropa dan amerika utara
. %roses )ermineralisasi
Berdasarkan material yang mengubahnya serta cara terubahnya
- 2eplacement pergantian. %ergantian total materi penyusun rumah organisme oleh
mineral*mineral asing. +ontoh fosil cangkang tergantikan oleh mineral kalsium karbonat
- 'istometabasis. %ergantian total tiap molekul dari jaringan tumbuhan oleh mineral
asing yang meresap kedalam jasad tumbuhan, namun struktur mikropisnya masih terpelihara
dan &ak dengan jelas mineral pengganti tersebut. +ontoh agate, chert, kalsedon, dan
opak.
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
12/16
/- %ermineralisasi. %engisian oleh mineral asing kedalam tiap pori dalam kulit kerang
tanpa mengubah material penyusunnya yang semula tulangkulit kerang-
"- DehydrasiLeaching%elarutan %roses pelarutan oleh dinding tanah
:- 2ekristalisasi. Berubahnya seluruhsebagian tubuh fosil akibat % 0uhu- N )
)ekanan- yang tinggi, sehingga molekul*molekul dari tubuh fosil non*kristalin- akan
mengikat agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi kristalin.
c. %roses pemfosilan yang lain
- Mold, +etakan tapak yang ditinggalkan oleh organisme berelief tinggi. Mold ada ,
yaitu internal mold yang tercetak adalah bagian dalamjejak bagian dalam- dan e9ternal
mold cetakan tapak atau jejak bagian luar-
- +ast, +etakan dari jejak oleh material asing yang terjadi apabila rongga antar tapak
dan tuangan terisi oleh Hat lain dari luar tetapi fosilnya sendiri telah lenyap. +ast terbagi ,
yaitu internal cast yang tercetak adalah bagian dalam dari mold- dan e9ternal cast yang
tercetak adalah bagian luar dari mold-
/- 8astrolit, >osil yang dahulu tertelan oleh salah satu hewan tertentu. +ontoh reptile,
membantu proses pencernaan.
"- Koprolit, adalah kotoran binatang yang menjadi fosil yang berbentuk nodul*nodul
memanjang dengan komposisi phosphatik.
:- >oot print, 5ejak kaki hewan yang terfosilkan.
@- )rail, 5ejak ekor binatang yang terfosilkan
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
13/16
Klasifikasi fosil dikenal dengan nama taksonomi pengelompokan organisme baik
flora maupun fauna-. Crutan taksonomi adalah sebagai berikut(
K;&8D=M %'OLCM +LA00 =2D= >AM;LO * 8I&C0 0%I0;I0
+ara penamaan dan penulisan &omenklatur- fosil adalah dengan memberian dua
nama pada setiap organisme. &ama genus ditulis di awal dengan huruf besar dan spesies
ditulis setelahnya dengan huruf kecil. %enulisan nama fosil harus miring atau digarisbawahi
dan setelah nama spesies harus dituliskan siapa penemu fosil tersebut menggunakan huruf
kapital tebal dan dalam kurung-. +ontohnya adalah 8loborotalia menardii D=2B;8&O-.
8roborotalia adalah genus dan menardii adalah spesies, sedangkan D=2B;8&O adalah
nama orang yang menemukan fosil tersebut.
&. !ara Mendapatkan #osil
Mungkinkah fosil bisa terdapat di semua jenis batuan$ 0ecara umum fosil sering dijumpai
pada batuan sedimen. %ada batuan beku fosil tidak dapat dijumpai karena proses
pembentukannya melibatkan magma, sehingga fosil akan hancur. &amun tidak menutup
kemungkinan pada batuan beku memiliki cetakan mold- fosil. 0ama halnya pada batuan
metamorf, fosil tidak mungkin dapat terawetkan karena proses pembentukan batuan
metamorf sealu melibatkan tekanan dan suhu yang tinggi, mengakibatkan organisme yangmenjadi fosil menjadi rusak.
%ada masa hidupnya, organisme makhlup hidup yang akan menjadi calon fosil memiliki
lingkungan tertentu untuk berkembang biak. Beberapa tempat yang sering dijumpai fosil
adalah(
a- )erestrial daratan-
Ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya fosil di darat(
Di dalam lapisan es seperti fosil mammoth yang ditemukan utuh di daerah 0iberia.
Di dalam lapisan loss seperti yang terjadi di 8urun 8obi yang sering dilanda angin ribut.
Di dalam damar, seperti fosil serangga yang ditemukan di daerah Baltik.
Di sekitar gunungapi, terjadi sewaktu erupsi, seperti di %ulau 5awa pada Paman %leistosen.
b- Akustik di air-
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
14/16
Air payau( tidak baik untuk proses pemfosilan, karena sedimen yang diendapkan berbutir
kasar.
Air asin( disini banyak sekali kemungkinan untuk mendapatkan fosil, yaitu di dalam pasir,
lumpur, napal, atau kapur organik.
Air tawar( fosil tidak begitu banyak di sini dibandingkan dengan di air asin, yaitu terdapat
di >lu1iatil sungai-, Limnis danau-, dan %aralis rawa-.
'. %egunaan #osil dama (eologi
a. Cntuk mengidentifikasi unit*unit stratigrafi permukaan bumi, atau untuk
mengidentifikasi umur relatif clan posisi relatif batuan yang mengandung fosil. ;dentifikasi
ini dapat dilakukan dengan mempelajari fosil indeks. %ersyaratan bagi sutau fosil untuk dapat
dikategorikan sebagai fosil indeks adalah ( a-. terdapat dalam jumlah yang melimpah dan
mudah diidentifikasiQ dan b-. memiliki distribusi horiHontal yang luas, tetapi dengan
distribusi 1ertikal yang relatif pendek kurang lebih juta tahun-.
b. Menjadi dasar dalam mempelajari paleoekologi dan paleoklimatologi. 0truktur dan
distribusi fosil diasumsikan dapat mencerminkan kondisi lingkungan tempat tumbuhan
tersebut tumbuh dan bereproduksi.
c. Cntuk mempelajari paleofloristik, atau kumpulan fosil tumbuhan dalam dimensi
ruang dan waktu tertentu. 'al ini dapat memberikan gambaran mengenai distribusi populasi
tumbuhan dan migrasinya, sebagai respon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan
masa lampau.
d. Menjadi dasar dalam mempelajari e1olusi tumbuhan, yaitu dengan cara mempelajari
perubahan suksesional tumbuhan dalam kurun waktu geologi.
e. Cntuk korelasi. Kemampuan kita untuk mengetahui sedimentasi batuan sangat
terbatas. Dengan membandingkan fosil yang terdapat di suatu tempat dengan tempat lain, kita
dapat mengadakan korelasi. >osil yang terdapat di suatu tempat karena kesamaan*kesamaan,
terpaksa dan harus dipersamakan dengan fosil yang terdapat di tempat lain.
f. Menentukan lingkungan pengendapan. >osil hanya dijumpai pada batuan sedimen,
baik sedimen kontinen maupun marin. 0uatu kehidupan akan diendapkan pada batuan
tertentu bila batuan tersebut mengalami pelapukan dan tererosi, maka fosil yang berasal dari
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
15/16
kontinen mungkin tertransport dan menjadi endapan marin, jadi dengan melihat fosil yang
dikandung suatu sedimen, kita dapat mengetahui lingkungan pengendapan batuan tersebut.
g. Mengetahui e1olusi perkembangan- kehidupan. Kehidupan yang berjalan dari masa
ke masa akan mengalami perkembangan dan perubahan yang meliputi perubahan ke arah
generasi dan perubahan ke arah penyempurnaan. 0uatu kehidupan pada mulanya kurang
sempurna akan berubah ke arah yang lebih sempurna. %erubahan ini akan sangat dipengaruhi
oleh keadaan tempat dan lingkungan hidup. )erdapatnya fosil*fosil menunjukkan adanya
pemusnahan kehidupan, sedangkan kehidupan yang pertama tidak diketahui dari fosil*
fosilnya dan dari mana asalnya. Kemudian muncul lagi kehidupan baru yang diketahui dari
fosil*fosilnya yang muda umur geologinya, serta lebih sempurna dari kehidupn sebelumnya.
a. >osil 0ebagai ;ndikator Lingkungan %engendapan.
Dalam menentukan lingkungan pengendapan, fosil sangat berperan penting yang mana
fosil dapat menunjukan lingkungan atau keadaan tempat pengendapan fosil tersebut
ditemukan. >osil tidak mungkin terbentuk di sembarang tempat. >osil dapat menunjukkan
lingkungan pengendapan baik asam maupun basa.
b. >osil 0ebagai ;ndikator %aleogeografi.
>osil berguna dalam mempelajari bentuk fisik suatu daerah di masa lampau. >osil dapat
merekonstruksi suatu daerah ke Haman umur fosil ditemukan. Dengan ditemukannya fosil
tersebut, geolog dapat mengetahui bentuk daerah tersebut di masa lampau.
c. >osil 0ebagai ;ndikator Cmur 8eologi.
%enentuan umur geologi dapat dilakukan dengan meneliti fosil. Lapisan yang mana fosil
ditemukan dapat menjadi indikator umur fosil. Dengan mengetahui umur fosil, geolog dapat
memperkirakan umur suatu batuan maupun lapisan.
d. >osil 0ebagai ;ndikator %roses 0ejarah 8eologi.
>osil dapat menunjukkan proses geologi suatu wilayah. Ditemukannya fosil dapat
mengidentifikasi akti1itas tektonik lempeng daerah tesebut maupun proses geologi lainnya
yang mengubah bentuk fisik daerah tersebut. %enemuan fosil akan mengidentifikasi jika fosil
tersebut telah tertransport ataupun telah berpindah ke lapisan lainnya, sehingga geolog dapat
mengetahui proses geologi yang telah terjadi.
-
7/26/2019 Handnote UAS Geoldas
16/16
e.>osil 0ebagai ;ndikator I1olusi dan Migrasi.
>osil yang ditemukan di suatu daerah tidak selalu fosil organisme nati1e asli- yang
menduduki daerah tersebut. )erkadang ditemukan fosil organisme yang bukan merupakan
organisme yang berhabitat di daerah itu. ;ni menunjukkan bahwa adanya migrasi suatu
organisme. Disamping itu fosil juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya e1olusi yang
terjadi di daerah ditemukannya fosil tersebut.
f. >osil 0ebagai ;ndikator )ektonik.
>osil akan ditemukan di lapisan*lapisan tertentu. >osil dapat dijadikan indikator pergerakan
lempeng tektonik. Ditemukannya fosil di lapisan yang tidak semestinya dapat menjadi
indikasi adanya pergerakan lempeng tektonik yang membuat lapisan fosil berubah terangkat
maupun turun- ataupun mentransport fosil ke lapisan yang tidak semetinya jika disesuaikan
dengan umur fosil-.
g. >osil 0ebagai ;ndikator ;klim.
>osil dapat dijadikan sebagai penentu iklim di masa lampau. >osil yang ditemukan di
lapisan tertentu akan menunjukkan iklim yang pernah terjadi di masa lampau.
h. >osil 0ebagai 0umber Inergi dan Berharga.
>osil merupakan bahan yang akan menjadi minyak bumi. 0umber energi yang kita dapat
dari bahan bakar fosil sangatlah penting untuk menunjang kehidupan manusia. >osil
merupakan kotak hitam yang dapat membawa kita ke masa lalu, hal ini yang menjadikan fosil
sangatlah berharga.