hand out sejarah perkembangan pnddkn kebid

36
HAND HAND OUT MATA KULIAH : Konsep Kebidanan TOPIK : Sejirah Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Kebidanan SUB TOPIK : a. Di dalam Negeri b. Di luar negeri OBYEKTIF PRILAKU SISWA Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkarn dapat menjelaskan perkembangan pelayanan dan pendidikan Kehidanan di lndonesia dan secara Internasional. SASARAN BELAJAR a. Menyebutkan dan menceritakan perkembangan yang terjadi di Indnnesia. b. Menyebutkan dan menceritakan perkebangan yang terjadi lnternasional. Sejarah perkembangan Kehidanan di dunia Di Afrika Selatan Di Amerika Di Australia Di Selandia Baru Di Ontario, Kanada Di Belanda DI Inggris Di Moskow, Uni Soviet DI Japan Konsep Kebidanan 1 Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Upload: tommy-tomz-arisandy

Post on 26-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ffff

TRANSCRIPT

Page 1: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

HAND HAND OUT

MATA KULIAH : Konsep Kebidanan

TOPIK : Sejirah Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan

Kebidanan

SUB TOPIK : a. Di dalam Negeri

b. Di luar negeri

OBYEKTIF PRILAKU SISWA

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkarn dapat menjelaskan

perkembangan pelayanan dan pendidikan Kehidanan di lndonesia dan secara

Internasional.

SASARAN BELAJAR

a. Menyebutkan dan menceritakan perkembangan yang terjadi di Indnnesia.

b. Menyebutkan dan menceritakan perkebangan yang terjadi lnternasional.

Sejarah perkembangan Kehidanan di dunia

Di Afrika Selatan

Di Amerika

Di Australia

Di Selandia Baru

Di Ontario, Kanada

Di Belanda

DI Inggris

Di Moskow, Uni Soviet

DI Japan

Konsep Kebidanan 1Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 2: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

PENDAHULUAN

Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan nasional maupun internasional

terjadi begitu cepat. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan pelayanan dan

pendidikan kebidanan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami

oleh bidan yang betugas sebagai bidan pendidik maupun bidan dipelayanan.

Setelah itu paktor yang menyebebkan terus berkembangnya pelayanan dan

pendidikan kebidanan adalah masih tingginya moralitas dan mobilitas pada

wanita hamil dan bersalin, Khususnya dinegara berkembang dan negara miskin

yaitu sekitar 25 – 50%. Untuk lebih memahami topik kita kali ini sebaiknya

saudara lebih banyak membaca, maupun mencari perkembangan yang ada.

Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah

perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai

tenaga terdepan dan utama dalam pelayanan kesehatan Ibu dan bayi diberbagai

catatan pelayanan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu

pengetahuan melalui pendidikan formal dan nonformal dan bidan berhak atas

kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan

serta meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai :

Dalam Hand Oit ini saudara akan mempelajari tentang :

a. Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di Indonesia

b. Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan internasional.

Konsep Kebidanan 2Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 3: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

MATERI

Sejarahperkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan di indonesia

Perkembangan pendidikan dan pelayanan kebidanan di idonesia tidak terbatas

dan masa penjajahan Belanda, era kemerdekaan, politik/kebijakan pemerintah

dalam pelayanan dan pendidikan tenaga kesehatan, kebutuhan masyarakan

serta kemajuan ilmu dan tekhnologi.

Perkembangan Pelayanan kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik

profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan kaum perempuan khususnya Ibu dan anak.

Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan

Ibu dan bayinya, layanan kebidanan/oleh bidan dapat dibedakan meliuputi

a. Layanan kebidanan primer yaitu layanan yang diberikan sepenuhnya ats

tanggung jawab bidan

b. Layanan kolaborasi yaitu layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai

anggota tim secara bersama-sama dengan profesi lain dalam rangka

pemberian lyanan kesehatan.

c. Layanan kebidanan rujukan yaitu merupakan pengalihan tanggung jawab

layanan oleh bidan kepada system layanan yang lebih tinggi atau yang

lebih kompeten ataupun pengambilalihan tanggung jawab

layanan/menerima rujukan dari penolong persalinan lainnya seperti rujukan

Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda angka kematian Ibu dan anak sangat

tinggi. Penolong persalinan adalah dukun pada tahun 1870 (jaman gubernur

Jendral Hendrik Wiliam Deandels) para dukun dilatih dalam pertolongan

persalinan, tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena tidak adanya

pelatih kebidanan.

Adapun pelayanan kebidanan hanya diperuntukan bagi orang-orang belanda

yang ada di indonesia. Tahun 1849 dibuka pendidikan Dokter Jawa di Batavia

(dirumah sakit militer belanda sekarang RSPAD Gatot Subroto) saat ini ilmu

kebidanan belum merupakan pelajaran, baru tahun 1880 oleh straat Obsterikus

Austria dan Masland, Ilmu Kebidanan diberikan sukarela. Seiring dengan

dibukanya pendidikan dokter tersebut, pada tahun 1851, dibuka pendidikan bidan

bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang dokter militer belanda (dr. W.

Konsep Kebidanan 3Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 4: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Bosek). Mulai saat itu pelayanan kesehatan Ibu dan anak dilakukan oleh dukun

dan bidan.

Pada tahun 1952 mulai diadakan pelatihan bidan secara pormal agar dapat

meningkatkan kualitas pertolongan persalinan. Perubahan pengetahuan dan

keterampilan tentang pelayanan kebidanan Ibu dan anak secara menyeluruh

dimasyarakat dilakukan melalui kursus tambahan yang dikenal dengan istilah

kursus Tambahan Bidan (KTB) pada tahun 1953 di Yogyakarta yang akhirnya

dilakukan di kota-kota besar lain di nusantara seiring dengan pelatihan tersebut

didirikan balai kesehatan Ibu dan Anak (BKIA).

Dari BKIA inilah akhirnya suatu pelayanan menjadi terintegrasi kepada

masyarakat yang dinamakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada

tahun 1957. Puskesmas memberikan pelayanan berorientasi pada wilayah kerja.

Bidan yang bertugas dipuskesmas berfungsi dalam memberikan pelayanan

kesehatan Ibu dan anak termasuk pelayanan keluarga berencana.

Mulai tahun 1990 Pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat

dengan masyarakat. Kebijakan ini melalui instruksi Presiden secara lisan pada

sidang kabinet tahun 1992 tentang perlunya mendidik bidan untuk penempatan

bidan didesa. Adapun tugas pokok bidan didesa adalah sebagai pelaksana

kesehatan KIA, khususnya dalam pelayanan kesehatan Ibu hamil, bersalin dan

nifas serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir termasuk pembinaan dukun bayi.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya bidan didesa malaksanakan kunjungan

rumah pada ibu dan anak yang memerlukannya, melakukan pembinaan pada

posyandu diwilayak kerjanya serta mengembangkan pondok bersalin sesuai

dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Hal tersebut diatas adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan didesa.

Pelayanan yang diberikan berorientasi pada kesehatan masyarakat berbeda

halnya dengan bidan yang bekerja dirumah sakit, dimana pelayanan yang

diberikan berorientasi pada individu. Bidan dirunahsakit memberikan pelayanan

polikklinik keluarga berencan, gangguan kesehatan reproduksi di polikklik

keluarga berencan, senam hamil, pendidikan permatal, kamar bersalin. Kamar

operasi kebidanan, ruang nifaas dan ruang perinatal.

Konsep Kebidanan 4Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 5: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Titik tolak dari konferensi kependudukan dunia dikairo pada tahun 1994 yang

menekankan kepada produktive health (kesehatan reprokusi) memperluas area

garapan pelayanan bidan, area tersebut meliputi :

1. Safe Motherbood, termasuk bayi baru lahir da perawatan abortus

2. Familly planing

3. Penyakit menular seksual termasuk infeksi saluran alat reproduksi

4. Kesehatan reprodiksi remaja

5. Kesehatan reproduksi pada orang tua.

Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dalam tugasnya didasarkan pada

kemampuan dan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut diatur

melaui Peraturan Menteri Kesehatan (Pemenkes). Pemenkes yang menyangkut

wewenang bidan slalu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan masyarakat dan kebijakan pemerintahmeningkatkan drajat

kesehatan masyarakat Pamenkes tersebut dimulai dari :

a. Pamenkes No. 5380/IX/1963 wewenang bidan terbatas pada norma secara

mandiri, didampingi tuhas lain.

b. Pkes No. 363/IX/1980, yang kemudian diubah menjadi dua yitu wewenang

umum dan khusu ditetapkan bila bidan melaksanakan tindakan khusus

dibawah pengawasan dokter. Pelaksanaan dan Pamenkes ini, bidan dalam

melaksanakan praktek perorangan dibawah pengawasan dokter.

c. Pamnekes No. 572/VI/1996, wewenang ini mengatur tentang registrasi dan

praktek bidan. Bidan dalam melaksanakan prakteknya diberi kewenangan

yang mandiri. Kewenangan tersebut disertai dengan kemampuan dalam

melaksanakan tindakan. Dalam wewenang tersebut mencakup :

- Pelayanan kebidanan yang meliputi pelayanan Ibu dan anak.

- Pelayanan keluarga berencana

- Pelayanan kesehatan masyarakat.

d. Pamenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek

bidan revisi dari Pamenkes No. 572/VI/1996.

Dalam melaksanakan tugasnya bidan melakukan kolaborasi konsultasi dan

merujuk sesuai dengan kondisi pasien, kewenangan dan kemampuannya.

Dalam keadaan darurat bidan juga diberi wewenang pelayanan kebidanan yang

ditujukan untuk penyelamatan jiwa. Dalam aturan tersebut juga ditegaskan

Konsep Kebidanan 5Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 6: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

bahwa bidan dalam menjalankan praktek harus sesuai dengan kewenangan,

kemampuan, pendidikan pengalaman serta berdasarkan standar profesi.

Pencapaian kemampuan bidan sesuai dengan kepmenkes No. 900/2002 tidaklah

mudah karena wewenang yang diberikan oleh Depoartemen kesehatan ini

mengandung tuntutan akan kemampuan bidan sebagai tenaga profesional dan

mandiri.

Perkembangan Pendidikan Bidan

Perkembangan pendidikan bidan berhubungan dengan perkembangan pelayanan

kebidanan. Keduanya berjalan seiring untuk menjawab kebutuhan/tuntutan

masyarakat akan pelayanan kebidanan. Yang dimaksud dalam pendidikan ini

adalah, pendidikan formal dan non formal.

Pendidikan bidan dimulai pada masa penjajahan hindu Belanda. Pada tahun

1851 seorang dokter militer Belanda (Dr. W. Bosch) membuka pendidikan bidan

bagi wanita pribumi di Batavia. Pendidikan ini tidak berlangsung lama karena

kurangnya peserta didik yang disebabkan karena adanya larangan ataupun

batasan bagi wanita untuk keluar rumah.

Pada tahun 1902 pendidikan bidan dibuka kembali bagi wanita pribumi di rumah

sakit militer di Batavia pada tahun 1940 pendidikan bidan bagi wanita Indonesia

dibuka dimakasar. Lulusan dari pendidikan ini harus bersedia untuk ditempatkan

dimana saja tenaganya dibutuhkan dan mau menolong masyarakat yang

tidak/kurang mampu secara Cuma-Cuma. Lulusan ini mendapat tunjangan dari

pemerintah kurang lebih 15-25 golden perbulan. Kemudian dinaikan menjadi 40

golden perbula tahun (1922).

Tahun 1911/1912 dimulai pendidikan tenaga keperawatan secara terencana di

(BZ RSUP) Semarang dan Batavia. Calon yang diterima dari HIS (SD 7 tahun)

dengan pendidikan kepwerawatan 4 tahun dan pada awalnya hanya menermia

peserta didik pria. Pada tahun 1914 telah diterima juga peserta didik wanita

pertama dan bagi perawat wanita yang lulus dapat meneruskan ke pendidikan

keperawatan lanjut selama dua tahun juga.

Konsep Kebidanan 6Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 7: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Pada tahun 1935-1938 pemerintah kolonial Belanda mulai mendidik bidan lulusan

Mulo (Setingkat SLTP bagian B) dan hampir bersamaan dibuka sekolah bidan

dibeberapa kota besar antara lain Jakarta di RSB Budi Kemuliaan, RSB Palang

dua dan RSB Mardi Waluyo di semarang. Ditahun yang sama dikeluarkan sebuah

peraturan yang membedakan lulusan bidan berdasarkan latar belakang

pendidikan. Bidan dengan dasar pendidikannya Mulo dan pendidikan kebidanan

selam tiga tahun tersebut bidan kelas satu (Vvreodroufe klas) dan bidan dari

lulusan perawat (mentri) disebut bidan kelas dua (Vedrouw tweede klas).

Perbedaan ini menyangkut ketentuan gaji pokok dan tunjangan bagi bidan. Pada

zaman penjajahan Jepang, pemerintah mendirikan sekolah perawat atau sekolah

bidan dengan nama dan dasar yang berbeda namun memiliki persyaratan yang

sama dengan jaman penjajahan belanda. Peserta didik kuran berminat memasuki

sekolah tersebut dan mereka mendaftar karena terpaksam, karena tidak ada

pendidikan lain.

Pada tahun 1950-1953 dibuka sekolah bidan dari lulusan SMP dengan balasan

usia minimal 17 tahun dan lama pendidikan tiga tahun. Mengingat kebutuhan

tenaga untuk menolong persalinan cukup banyak maka dibuka pendidikan

pembantu bidan yang disebut penjenjang kesehatn B atau pembantu bidan.

Pendidikan ini dilanjutkan sampai tahun 1976 dan setelah itu ditutup. Peserta

didik PK/E adalah lulusan SMP ditambah dua tahun kebidanan dasar/ Lulusan

PK/E sebagian besar melanjutkan pendidikan bidan selama dua tahun.

Tahun 1953 dibuka kursus tambahan bidan (KTB) di yogyakarta, lamanya kursus

selama 7 sampai dengan 12 minggu. Pada tahun 1960 KTB dipindahkan ke

Jakarta. Tujuan dari KTB ini adalah untuk memperkenalkan kepada lulusan bidan

mengenai perkembangan program KIA dalam pelayanan kesehatan masyarakat,

sebelum lulus memulai tugasnya sebagai bidan terutama menjadi bidan di BKIA.

Pada tahun 1967 KTB ditutup (discountinued).

Tahun 1954 dibuka pendidikan guru bidan secara bersama-sama dengan guru

perawat dan perawat kesehatan masyarakatdi Bandung. Pada awalnya

pendidikan ini berlangsung satu tahun, kemudian menjadi dua tahun dan terakhir

berkembang menjadi tiga tahun. Pada awal tahun 1972 institut pendidikan ini

dilebur menjadi Sekolah Guru Perawat (SGP). Pendidikan ini menerima calon

dari lulusan sekolah perawat dan sekolah bidan.

Konsep Kebidanan 7Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 8: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Pada tahun 1970 dibuka program pendidikan pendidikan yag menrima lulusan

dari Sekolah pengatur rawat (SPR) ditambah dua tahun pendidikan bidan yang

disebut Sekolah pendidikan lanjutan Jurusan Kebidanan (SPLJK). Pendidikan ini

tidak dilaksanakan secara merata diseluruh profinsi.

Pada tahun 1974 mengingat jenis tenag akesehatan menengah dan bawah

sangat banyak (24 kategori) Departemen kesehatan melakukan penyederhanaan

pendidik tenaga kesehatan non sarjana. Sekolah pendidikan ditutup dan dibuka

sekolah perawat kesehatan (SPK) dengan tujuan adanya tenaga multi purpose

dilapangan dimana salah satu tugasnya adalah menolong persalinan normal.

Namun karena adanya perbedaan falsafah dan kurikulum terutama yang

berkaitan dengan kemampuan seorang bidan, maka tujuan pemerintah agar SPK

dapat menolong persalinan tidak tercapai atau terbukti tidak berhasil.

Pada tahun 1975 – 1984 institut pendidikan bidan ditutup, sehingga selama 10

tahun tidak menghasilkan bidan. Namun organisasi profesi bidan (IBI) tetap ada

dan hidup secara wajar.

Tahun 1981 untuk meningkatkan kemampuan perawat kesehatan (SPK) dalam

pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk kebidanan dibukja pendidikan

diploma I Kesehatan Ibu dan anak. Pendidikan ini hanya berlangsung 1 tahun

dan tidak dilakukan oleh semua institusi.

Pada tahun 1985 dibuka lahi program pendidikan bidan yang disebut (PPB) yang

menerima lulusan SPR dan SPK. Lama pendidika selama 1 tahun dan lulusannya

dikembalikan pada institut yang mengirim.

Tahun 1989 dibuka crash program pendidikan bidan secara nasional yang

memperbolehkan lulusan SPK untuk langsung masuk program pendidikan bidan.

Program ini dikenal sebagai program pendidikan bidan A (PPB/A). Lama

pendidikan satu tahun dan lulusannya ditempatkan di desa-desa. Untuk itu

pemerintah menempatkan seorang bidan disetiap desa sebagai perawat negeri

sipil (PNS Golongan II). Mulai tahun 1996 status bidan didesa sebagai pegawai

Konsep Kebidanan 8Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 9: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

tidak tetap (bidan PTT) dengan kontrak selama 3 tahun dengan pemerintah, yang

kemudian dapat diperpanjang 2 x 3 tahun lagi.

Penempatan BDD ini menyebabkan orentasi sebagai tenaga kesehatan berubah.

BDD harus dipersiapkan dengan sebaik-baikny tidak hanya kemampuan klinik,

sebagi bidan tapi juga kemampuan untuk berkomunkasi, konseling dan

kemampuan untukmengerakag masyarakat desa dalam meningkatkan tarap

kesehatan Ibu dan anak. Progtam pendidikan bidan (A) diselenggarakan dengan

peserta didik cukup besar. Diharpakan pada tahun 19896 sebagian besar desa

sudah memilik minmal seoirang bidan. Lulusan pendidikan ini kenyataannya juga

tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan seperti yang di harapkan sebagai

seorang bidan profesional, karena lama pendidikan yang terlalu singkat dan

jumlah pesert adidik terlalu besar dalam kurun waktu 1 tahun akadmeik, sehingga

kesempatan pesert adidik untuk praktek klinik kebidanan sangat kurang,

sehingga tingkat kemampuan yang dimiliki sebagai seorasng bidan juga kurang.

Pada tahun 1993 dibuka Program Pendidikan Bidan program B yang peserta

didiknya dari lulusan akademik prawat (AKPER) dengan lama pendidikan 1

tahun. Tujuan program ini adalah untuk mempersiapkan tenaga pengajar pada

program pendidikan bidan A. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan

klinik kebidanan dari lulusan ini tidak menunjukan kopetensi yang diharapkan

karena lama pendidikan yang terlalu singkat yaitu 1 tahun. Pendidika ini hanya

berlangsung selama 2 angkatan (1995 dan 1996) kemudian ditutup.

Pada tahun 1993 juga dibuka pendidikan bidan program C (PPBC), yang

menerima masukan dari lulusan SMP. Pendidikan ini dilakukan di 11 propinsi

yaitu : Aceh, Benghkulu, Lampung, dan riau (wilayah sumatera), (kalimantan

Barta, kalimantan Timur dan kalimantan selata (wilayah kalimantan) silawesi

selatan, nusatenggara timur, maluku dan irian jaya. Pendidikan ini memerlukan

kurikulum 3700 jam dan dapat di selesaikan dalam waktu 6 semester.

Selain program pendidikan bidan diatas sejak tahun 1994 sampai 1995

pemerintah juga menyelenggarakan uji coba pendidikan bidan jarak jauh

(distance learbibg) di 3 profinsi yaitu : Jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur.

Kebijakan ini dilaksanakan untuk memperluas cakupan upaya peningkatan mutu

tenaga keserhatan yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan peningkatan mutu

Konsep Kebidanan 9Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 10: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

pelayanan kesehatan. Pengaturan penyelenggaraan ini telah diatur dalam SK

Menkes No. 1247/Menkes/SK/XII/1994.

Diklat jarak jauh bidan (DJJ) adalah DJJ kesehatan yang ditujukan untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kerterampilan bidan agar mampu

melaksanakan tugasnya dan berharapkan berdampak pada penurunan AKI dan

AKB. DJJ bidan dilaksnakan dengan menggunakan modul sebanyak 22 buah.

Pendidikan ini dikoordinasikan oleh pusdiklat Depkes dan dilaksnakan oleh

Bapelkes di propinsi. DJJ tahap I (1995-1996) dilaksanakan di 15 propinsi, pada

tahap II (1996-1997) dilaksnakan di 16 propinsi dan pada tahap III (1997-1998)

dilaksanakan di 26 propinsi. Secara kumulatif pada tahap I-III telah diikuti oleh

6.306 orang bidan dan sejumlah 3.439 (55%) dinyatakan lulus pada tahap IV

(1998-1999). DJJ dilaksanakan di 26 propinsi dengan jumlah tiap propinsinya

adalah 60 orang, kecuali propinsi maluku, irian jaya dan sulawesi tengah

masing-masing hanya 40 orang dan propinsi jambi 50 orang. Dari 1490 peserta

belum diketahui jumlah yang luas karena laporan belum masuk.

Selain pelatihan DJJ tersebut pada tahun 1994 juga dilaksnakan pelatihan

pelayanan kegawat daruratan maternal dan neonatal (LSS = Life seving Skill),

dengan materi pembelajaran berbentuk 10 modul koordinatornya adalah

direktorat kesehatan keluarga Ditjen Binkesmas.

Sedang pelaksanaanmya adalah Tumah Sakit propinsi/kanupaten

penyelengaraan ini dinilai tidak efektif ditinjau dari proses.

Pada tahun 1996, IBI bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan

American Collepe of nurse Midwive (ACNM) dan rumah sakit swasta

mengadakan Training of trainer pada anggota IBI. Tim pelatih LSS mengadakan

TOT dan pelatihan baik untuk bidan didesa maupun bidan praktek swasta.

Pelatihan praktek dilaksnakan di 14 propinsi dan selanjtnya melatih bidan praktek

swasta secara swadaya, begitu juga guru/dosen dari D3 Kebidanan.

1995-1998. IBI bekerjasama langsung dengan Mother Care melakukan pelatihan

per review bagi bidan rumah sakit. Bidan puskesmas dan bidan didesa dopropinsi

kalimantan selatan.

Konsep Kebidanan 10Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 11: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Pada tahun 2000 telah ada tim pelatih asuhan persalinan normal (APN) yang

dikoordinasikan oleh maternal neonatal health (MNH) yang sampai saat ini telah

melatih APN dibeberapa proinsi/kabupaten. Pelatihan LSS dan APN tidak hanya

untuk pelatihan pelayanan tetapi juga guru dosen-dosen dari akademni

kebidanan.

Selain melalui pendidikan pormat dan pelatihan, untuk meningkatkan kualitas

pelayanan juga diadakan seminar dan lokakarya organisasi dengan materi

pengembangan organisasi (organization Depelovment = OD) dilaksanakan setiap

tahun sebanyak dua kali mulai tahun 1996 – 2000 demngan biaya dari UNICEP.

Sejarah perkembangan pendidikan dan pelayanan pendidikan kebidanan

internasional

- Sejarah perkembangan kehidupan didunia

A. Sebelum abad 20 (1700-1900)

Wiliam smeli dari scotlandia (1977-1763) mengembangan forceps dengan kurpa

velvic seperti kurpa sevalik. Dia memperkenalkan cara pengukuran konjungata

diagonalis dalam pelpi metri. Menggambarkan metodenya tentang persalinan

lahirnya kepala pada persentasi bokong dan penanganan resusitasi bayi asfiksi

dengan pemompaan paru-paru melalui sebuah metalcaterel.

Ignoz Philip semmelweis. Seorang dokter dari hungaria (1818 – 1865)

pengenalan semelweis tentang cuci tangan yang bersih mengacu pada

pengendalian sepsis werverium.

James Young simpson dair edenbarg, skotlandia (1811 – 1870) memperkenalkan

dan memperhgunakan arastesi umum, tahun 1807. Ergot sejenis cendawan yang

tumbuh pada sejenis gandum hitam, diketahui efektif dalam mengatasi

pendarahan postpartum hal ini merupakan permulaan pengguran

Tahun 1824 james blundel dari inggris yang menjadi orang yang pertama yang

berhasil menanhani pendarahan postpartum dengan menggunakan transpusi

darah.

Konsep Kebidanan 11Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 12: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Jean Lubuncan dari prancis (orang kepercayaan relelaenec, penemu stetoskop

pada tahun 1819) pertama kali mendengan bunyi jantung janin dengan stetoskop

pada tahun 1920.

John carlos weaven dari inggris (1811 – 1859) adalah padatahun 1843, pertama

yang melakukan tes urine pada wanita hamil untuk pemeriksaan dan

menghubungkan kehadirannya dengan eklamsia.

Adolf pinard dari perancis (1844-1934) pada tahun 1878, mengumumkan

kerjanya pada palpasi abdominal.

Carel Crede dari jerman (1819-1892) menggambarkan metodenya stimulasi urine

yang lembut dan lentur untuk mengeluarkan plasenta.

Judul Bandl, dokter obstetric dari jerman (1842-1992) pada tahun 1875,

menggambarkan lingkaran retraksi yang pasti muncul pada pertemuan segmen

atas rahim dan segmen bawah rahim dalam persalinan macet/sulit.

Daun C dari bordeaud pada tahun 1857, memperkenalkan pengguguran

incubator dalam perawatan bayi premature.

B. Abad 20

Postnatal care sejak munculnya ospitalisasi untuk persalinan telah berubah dari

perpanjangan masa perawatan sampai 10 hari “modem” ambulasi diri. Yang pada

kenyataannya, suatupengembalian pada cara yang lebih alami selama beberapa

tahun, pemisahan ibu dan bayi merupakan praktek yang dapat diterima dibanyak

rumah sakit dan alat untuk menyusui bayi buatan menjadi dapat diterima dan

bahkan oleh norma bagaimanapun alami sekalilagi membuktikan dirinay “rooing-

n” dipraktekkan dan menyusui dipromosikan menyusui disemua rumah sakit yang

sudah mendapat penerangan.

Perkembangan tekhnologi yang cepat telam memotnitoring antepartum dan

intrapartum yang tepat menjadi mungkin dengan penggunaan ultrasonografi dan

kardiocograpi dan telah merubah prognosis bagi bayi prmatur secara dramatis

ketika dirawat dineonatal intersipe acara urites. Hal ini memungkinkan

perkembangan yang menakjubkan.

Konsep Kebidanan 12Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 13: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Afrika Selatan

Perusakan Hindia Belanda timur yang membentuk tempat makanan dan minuman

disemenanjung. Mempunyai perakiran-perakiran yang menyakir praktek para

bidan yang dapat diterapkan disemenanjung tersebut. Tetapi mereka menunjuk

bidan pemerintah atau bidan yang sudah diangkat sumpah selama beberapa

tahun peraturan-peraturan tersebut menetapkan bahwa para bidan harus diuji

dan diberi lisensi/izin, dan mereka harus memanggil pertolongan medis bila ada

indikasi.

Saat penempatan diperluas, wanita didesa khususnya harus ditolong oleh wanita

yang lebih tua belum dilatih dari masyarakat. Bidan pemerintah memperoleh

penghargaan yang tinggi salah satu dari mereka Alkta Kaister, ditunjuk pada

tahun 1687 sebagai kepala keperawatan dirumah sakit perusahaan dan menjadi

bidan pertama yang melaksanakan tugas-tugas perawatan umum sebagai mana

tugas-tugas kebidanan.

Pelayanan kebidanan pertama diberikan oleh pegawai pemerintah dan bidan

swasta lebih banyak wilayah berkembang., sementara masyarakat pedesaan

dilayani oleh wanita penuh baya yang belum terlatih dengan pelayanan

kebidanan ”outansi” yang seringkali melaksanakan perawatan umum dan bahkan

pelayanan untuk hewan peliharaan juga dalam beberapa hal keadaan dan situasi

itu masih berlaku.

Terlihat dimana teerdapat ada sedikit perkembangan didalam pelayanan dan

pelatihan kebidanan sampai awal abad ke 19 dibawah pemerintahan batavia

yang mengambil mengambil alih semenanjung dari perusahaan Hindia Belanda

timur yang beban seorang dokter bada bernama Dr. Leishing, mereka

mendasikan dimana telah diberikan sebuah sekolah kebidanan ini untuk

menggandakan sistem magang perusahaan dan menjadi sebelum penduduk

British kedua disemenanjung tersebut. Komite medis tertinggi meninjau kembali

lisensi dokter, bidan dan apoteker menemukan bahwa enam bidan yang sudah

mempunyai lisensi tidak memenuhi kriteria mereka.

Ide pendirian sekolah kebidanan baru terlaksana pada tahun 1808 saat seiring

dokter bedah dari pemerintah batavia terdahulu Dr. Johann Hunrich frederich

Konsep Kebidanan 13Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 14: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

carel leopold wehr, mengajuikan permohonan kepada gubernur semenanjung

untuk mendirikan sekolah seperti itu Dr Wehr sangat tertarik pada kebidanan dan

dia mengungkapkan perhatian yang besar pada kurangnya bidan yang

berkualitas bagi cape town dan daerah-daerahnya, dan standar asuhan

kebidanan yang jelek yang diberikan oleh orang-orang yang tidak mempunyai

liseni/izin. Dia ditunjuk sebagai Accoucher kolonial dengan wewenang untuk

melatih sejumlah besar bidan untuk melayani masyarakat. Dia akan membantu

para bidan yang bekerja diantara orang miskin tanpa bayaran, tapi dia meminta

gaji yang sesuai untuk mengimbangi pelayanan disana.

Gubernur Barl caledon menyetujui pendirian sekolah tersebut pada tanggal 1

Nppember 1810 dan Dr Wehr ditunjuk sebagai instruktur kolonial kebidanan.

Dengan demikian lahirlah sekolah profesional pertama dari jurusan Afrika selatan

dan pelatihan para bidan dimulai pada tahun 1811. Tjuh kandidat yang

menyelesaikan pelatihan tersebut dan terkualifikasi pada tahun 1913 merupakn

profesional pertama yang terlatih dan terkualifikasi di Aprikas Selatan. Kode etik

yang dikirakan dipegang teguh saat mereka melakuka ”Sumpah Jabatan” yang

mencakup banyak elemen yang terwujud dalam kode etik/sikap saat ini. Kode ini

meliputi persyaratan untuk prilaku pribadi perorangan, hubungan dengan bidan

yang lain, dengan dokter dan urusan agama rahasia profesi dan meminta

bantuan medis jika diperlukan.

Dua awal penting dalam sejarah kebidanan di Afrika Selatan terjadi selama

periode ini kira-kira pada tahun 1809. Seorang utusan medis dari Misionary

Sociaty London, Dr. Van der kemp, menulis sebuah buku saku tentang kebidanan

bagi pembantnya. Tampaknya ini merupakan buku kebidanan pertama yang

ditulis di Afrika Selatan. Pada tahun 1816, operasi seksio caesare pertama kali

dilakukan pada isteri Mr. Thomas Munnik oleh Dr. Jammes Barry. Anak tersebut

diberi nama James Barry Munnik.

PERMULAAN DAN PELATIHAN MODERA

Konsep Kebidanan 14Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 15: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Saudari Henrietha Stockdule

Tahap penting berikutnya dalam perkembangan pelatihan kebidanan digembor-

gemborkan oleh kedatangan saudari Henrietha Stockdule di Afrika Selatan, yang

pada tahun 1867 dikirim oleh komunitasnya ke Rumah Sakit Camaryon di

Kimberly. Disini Dr. James Prince, seorang dokterkanada , memutuskan untuk

menyusun pelayanan kebidanan daerah dengan bantuan bidan Ella Ruth

terdaftar sebagai perawat umum pada tahun 1919 dan sebagai seorang bidan

pada tahun 1920, sehingga menjadi wanita kulit berwarna pertama yang

mempunyai kualifikasi ganda.

Pelatih kebidanan bagi orang kulit hitam dimulai sesudahnya dan pada tahun

1927 dirumah sakit Mc Card Zulu di Duban. Beatrice Msimang menjadi wanita

kuolit hitam pertama yang menjadi perawat dan bidan yang terdaftar.

Perkembangan-perkembangan pada tahun 20

Usia yang diizinkan masuk

Sebelum ada peraturan-peraturan dewan medis Afrika Selatan, tidak ada

penentuan bata usia. Beberapa sekolah menetapkan bahwa para siswa harus

berusia 24 – 50 tahun, sekolah yang lain menetapkan 21 -45 tahun. Semua

sekolah mewajibkan orang yang sudah dewasa. Kebidanan merupakan profesi

yang diinginkan bagi gadis-gadis yang belum menikah.

Kemudian siswa perawat dan siswa bidan tidak diizinka menikah dan

siapapun yang memutuskan untuk menikah harus berhenti dari pelatihan.

Pada tahun 1960 an, peraturan-peraturan tersebut diperlongar, dan wanita

yang sudah menikah diizinkan untuk melanjutkan pelatihan perawatan dan

kebidanan.

Standar Pendidikan

Pada tahun 1925, sertifikat standar enam telah dapat diterima, kemudian

muncul standar tujuh pada tahun 1959, kemudian standar delapan pada tahun

1949 dan pada tahun 1960, standar sepuluh merupakan standar pendidikan

minimal yang diwajibkan.

Silabus dan Lamanya Pendidikan

Konsep Kebidanan 15Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 16: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Pelatihan kebidanan ditetapkan oleh empat dewan medis (negara bagian

Cape, natal, trabsual dan orange free) setelah dimulai di cafee pada tahun

1892 dan siswa harus menolong minimal 12 persalinan dan merawat 12

wanita pada masa puerbarium pelatihan dilakukan dilapangan dan diruang

[erawatan rumahsakit kalau tersedia/ada.

Sebagian besara pusat pelatihan merasa bahwa masa pelatihan terlalu pendek

dan Pada tahun 1917. Asosiasi perawat terlatih Afrika Selatan juga

mengungkapkan ketidak puasannya dengan kurangnya fasilitas. Sekolah

pelatihan terlalu sedikit, dan kurangnya bed yang tersedia bagi pasien kebidanan

Asosiasi ini merekomendasikan ketentuan rumah sakit kebidanan yang disubsidi

oleh pemerintah yang lebih banyak untuk digunakan sebagai sekolah pelatihan,

diman pelatihan harus diperpanjang sampai minimal 6 bulan, dan diman

ketentuan tersebut harus meliputi pelatihan teoritas dan praktek dilapangan dan

diruang rawat.

Pada tahun 1919, sekolah perawatan kebidanan didirikan di bekas rumah Pal

Kruger, dimana masa pelatihan 12 bulan jika siswanya belum mejadi perawat

yang terdaftar.

Dewan perawatan Afrika Selatan mebngambil kembali pelatihan kebidanan pada

tahun 1945, masa pengajaran lebih lanjut meningkat menjadi 18 bulan bagi

perawat yang belum terdaftar, dan 9 bulan bagi perawat yang sudah terdaftar.

Pada tahun 1960, masa tersebut menjadi 24 bulan dan 12 bulan berturut-turut.

Diwajibkan menolong persalinan sebanyak 30 persalinandan 30 asuhan

postnatal. Perawat yang belum terdaftar mengikuti ujian awal umum dengan

siswa keperawatan umum.

Sekarang ini dan kadang-kadang secara kontrovesi, pengajaran kebidanan

termasuk dalam pengajaran 4 tahun, yang menuntun pada registrasi bagi

seorang perawat (umum, Psikiatrik dan komunitas) dan sebagai seorang bidan.

Pada tahun 1977, laki-laki diizinka mengikuti ajaran kebidanan untuk pertama

kalinya di Afrika Selatan. Bidan yang sudah daftar juga melanjutkan ke Diploma

dalam kebidanan dan ke ilmu keperawatan neonatal intensive. Pellatihan ADM

diadakan dirumah sakit Mowbray pada tahun 1976 dan peraturan-peraturan bagi

Konsep Kebidanan 16Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 17: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

pelatihan diumumkan oleh dewan perawatan Afrika Selatan pada bulan Agustus

1979. Kebidanan sebagai jurusan kuliah ditingkat Universitas dapat diperoleh

pada tingkat Dokter.

Amerika

Di Amerika, para bidan berperan seperti dokter, berpengalaman tanpa pendidikan

yanf sfesifik, standar-satandar atau peraturan-peraturan sampai abad ke 20.

Kebidanan, sementara itu dianggap menjadi tidak diakui dalam sebagian besar

yuridiksi (hukum-hukum) dengan istilah ”nenek tua” kebidanan akhirnya padam

profesi bidan hampir mati.

Sekitar tahun 1700, para ahli sejarah memprediksikan bahwa angka kematian Ibu

dia AS sebanyak 95%. Salah satu alasan kenapa dokter banyak terlibat dalam

peralinan adalah untuk menghilangkan praktek sihir yang masih ada pada saat

itu. Dokter memgang kendali dan banyak meberikan obat-obatan tetapi tidak

mengindahkan asfek spiritual sehingga wanita yang menjalani persalinan selalu

dihinggapi perasaan takut terhadap kematian.

Walaupun statistik terperinci tidak menunjukan bahwa pasien-pasien bidan

mungkin tidak sebanyak dari badan pasien dokter untuk kematian demam nifas

atau infeksi puerperans, sebagian besar penting karena kesakitan maternal dan

kematian saat itu.

Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka pada akhir abad 18

banyak kalangan medis yang berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual

wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetric. Pendapat ini

digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan tidak mempunyai

pendukung, uang tidak terotganisir dan tidak dianggap profesional.

Pada pertenganhan abad antara tahun 1770 dan 1820 para wanita golongan atas

di kota kota Amarika, mulai meminta bantuan “para bidan pria” atau para dokter

sejak awal 1910 setengah persalinan di AS ditangani oleh dokter, bidan hanya

menangani persalinan wabita yang tidak mampu membayar dokter. Dengan

berubahnya kondisi kehidupan dikota, persepsi-persepi baru para wanita dan

Konsep Kebidanan 17Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 18: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

kemajuan dalam ilmu edokteran, kelahiran menjadi semakin meningkat

dipandang sebagai suatu masalah medis sehingga dikelola oleh dokter.

Tahun 1915 dikter Joseph de lee mengatakan bahwa kelahiran bayi adalah

proses patologis dan bidan tidak mempunyai peran didalamnya, dan diberlakukan

protap pertolongan persalinan di AS yaitu : memberika sedatif pada awal infartu,

membiarkan serviks berdilatasu memberikan ether pada kala dua, melakukan

episiotomi, melahirkan bayi dengan forcep elstrasi plasenta, memberikan

uteronika serta menjahit efosotomi. Akibat frotap tersebut kematian Ibu mencapai

600 – 700 keamtian per 100.000p kelahiran hidup pada tahun 1900 – 1930, dan

sebanyak 30 – 50% wanita melahirkan dirumah sakit. Dokter Grantly Dicke

meluncurkan buku tentang persalinan alamiah. Hal ini membuat para spesialis

obstetric beusaha memberikan peran tenaga di luar medis, termasuk bidan.

Pada waktu yang sama karena pelatihan para medis yang terbatas bagi para

pria, para wanita keholangan posisinya sebagai pembantu dalam persalinan, dan

suatu peristiwa yang dilaksanakan secara terdisional oleh suatu komunitas

wanita menjadi sebuah pengalaman utama oleh seorang wanita dan dokter.

Tahun 1955 American Collage of Nurse Midwifes (ACNM) dibuka. Pada tahun

1971 seorang bidan di Tennese mulai menolong persalinan secara medis di

institusi kesehatan. Pada tahun 1979 badan pengawasan obat mengatakan

bahwa perawatan ibu bersalin yang menerima anasthesi dalam dosisi tinggi telah

melahirkan anak-anak yang mengalami pengunduran perkembangan psikomotor.

Pernyataan ini membuat masyarakat tertarik pada proses persalinan alamiah,

persalinan dirumah dan memacu para bidan. Pada era 1980an ACNMmembuat

pedoman alternative lain dalam hemobirth. Pada tahun yang sama dibuat

legalisasi tentang opraktek professional bidan, sehingga membuat bidan sebuah

profesi dengan lahan praktek yang spesifik dan membutuhkan organisasi yang

mengatur profesi tersebut.

Pada tahun 1982 MANA (Midweve Alliance Of North America) dibentuk untuk

meningkatkan komunikasi antara bidan serta membuat peraturan sebagian besar

potensi untuk melindungi bidan. Di beberapa Negara seperti Arizona, bidan

mempunyai tugas khusus yaitu melahirkan bayi untuk perawatan selanjutnya

Konsep Kebidanan 18Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 19: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

seperti merawat bayi, memberi injeksi, bukan lagi tugas bidan, dia hanya

melakukan jika diperlukan namun jangan terjadi.

Bidan menangani 1,1% persalianan ditahun 1980 : 5,5 % ditahun 1994 angka

section caesaria menurun dari 25% (1988) menjadi 21% (1995). Penggunaan

forcep menurun dari 5,5% (1989) menjadi 3,8% (1994)

Dunia kebidanan berkembang saat ini sesuai peningkatan pemerintah untuk itu

profesi kebidanan tidak mempunyai latihan formal, sehingga ada beberapa

tingkatan kemampuan, walaupun begitu mereka berusaha agar menjadi lebih

percaya, banyak membaca dan pendekatan tradisional dan mengurangi tekhnik

invasive untuk pertolongan seperti penyembuhan ointernasional

Hambatan-hambatan yang dirasakan oleh bidan Amerika saat ini antara lain :

Walaupun ada banyak undang-undang baru, direct entry midwives masih

dianggap legal dibeberapa Negara bagian.

Lisensi praktek berbeda ditiap Negara bagian, tidak ada standar nasional

sehingga tidak ada defenisi yang jelas tentang bidan sebagai seorang yang

telah terdidik dan meiliki standar kopetensi yang sama.

Sedikit sekali data yang akurat tentang direct entry midwives dan jumlah data

persalinan yang mereka tangani.

Tekhnik tajan dan profesi medis kepada direct entry midwives ditambah

dengan isolasi dari system pelayanan kesehatan pokok telah mempersulit

sebagian besar dari mereka yang meperoleh dukungan medis yang kuat bila

terjadi keadaan gawat darurat.

Pendidkan kehidupan biasanya berbentuk praktek lapangan, sampai saat ini

mereka bisa menangani persalinan dengan pengalaman sebagai bidan. Bidan

adalah seorang yang telah menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun dan

praktek lapangan selama 2 tahun, yang mana biaya yang sangat mahal.

Kebidanan memiliki sebuah organisasi untuk membentuk standar, membuat

sertifikat dan membuat izin praktek.

Saat ini As merupakan Negara yang menyediakan perawatan maternitas

termahal didunia, tetapi sekaligus merupakan Negara industri yang paling buruk

dalam hasil perawatan natal dinegara-negara industri lainnya.

Konsep Kebidanan 19Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 20: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Australia

Florence Nightiagale adalah plopor kebidanan dan keperawatan yang dimulai

denga tradisi dan latihan-latihan pada abad 19 tahun 1824 kebidanan masih

belum dikenal sebagian dari pendidikan medis di Inggris dan Australia kebidanan

masih didominasi oleh profesi dokter.

Pendidikan bidan pertama kali di Asutralia dimulai pada tahun 1862. Lulusan itu

dikenali dengan pengetahuan teori dan praktek. Pendidikan Diploma kebidanan

dimulai tahun 1893, dan sejak tahun 1899 hanya bidan sekaligus perawat yang

telah terlatih yang boleh bekerja dirumah sakit.

Sebagian besar wanita yang melahirkan tidak dirawat dengan selayaknya oleh

masyarakat. Ketidak seimbangan seksual dan moral di Australia telah membuat

prostitusi berkembang dengan cepat. Hal ini menyebabkan banyak wanita hamil

diluar nikah dan jarang mereka dapat memperoleh pelayanan dari bidan atau

dokter karena pengaruh sosial mereka dan pada komunitas yang terbatas,

meskipun demikian di Australia bidan tidak bekerja sebagai perawat, mereka

bekerja sebagai mana layaknya seorang bidan. Pendapat bahwa seorang bidan

harus reflek menjadi seorang perawat dan program pendidikan serta prakteknya

banyak dibuka dibeberapa tempat dan umumnya dibuka dan disediakan oleh non

bidan.

Pendidikan Bidan

Kebuidanan di Australia telah mengalami perkembangan yang mengalami

pesat sejak 10 tahun terakhir. Dasar pendidikan telah berubah dari tradisional

hospital base programme menjadi tertiary course of stadies menyesuaikan

kebutuhan pelayanan dari masyarakt. Tidak semua institusi pendidikan

kebidanan di Asustralia telah melaksanakan perubahan ini, beberapa masih

menggunakan program pendidikan yang berorientasi pada rumah sakit.

Kurikulum pendidikan disusun oleh staf akademik berdasarkan pada keahlian

dan pengalaman mereka dilapangan kebidanan.

Kekurangan yang dapat dilihat dari pendidikan kebidanan di Australia hampr

sama dengan pelaksanaan pendidikan bidan di Indonesia. Belum ada

persamaan persepsi mengenai pengimplenasian kurikulum pada masing-

masing institusi, sehingga lulusan bidan mempunyai kopetensi klinik yang

Konsep Kebidanan 20Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 21: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

berbeda tergantung pada instansi pendidikannya. Hal ini ditambah dengan

kurangnya kebijaksanaan formal dan tidakadanya standar nasional menurut

National Review Of Nurse Education 1994, tidak ada direct entry.

Pada tahun 1913 sebanyak 30% persalinan ditolong oleh bidan. Meskipun ada

peningkatan jumlah dokter yang menangani persalinan antara tahun 1900

sampai 1940, tidak ada penurunan yang berarti pada angka kematian ibu dan

bidanlah yang selalu disalahkan akan hal itu. Kenyataanya wanita jelas

menengah keatas yang ditangani oleh dokter dalam persalinannya mempunyai

resiko infeksi yang lebih besar daripada wanita miskin yang ditangani oleh

bidan.

Masalah Profesional

Tugas pertasma yang sulit adalah meneliti kembali nama bidan itu sendiri, itu

tidak sama dengan ketika latihan dalam praktek kebidanan. Bidan sangat

penting dipelayanan kesehatan sejak perang dunia II dan profesi yang besar

dirumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan untuk daerah sekitar rumah

sakit tersebut. Peningkatan rumah sakit dan persatuan perawat dan

peningkatan ahli kebidanan yang lebih menekan pada tekhnologi

menyebabkan mundurnya kebidanan. Tapi situasi itu berakhir pada saat

Amerika Utara enilai kepemimpinan perawat dan kepemimpinan bidan yang

memutuskan bahwa bidan berhak mendapat penghargaan pertama dan

penghargaan kedua diberikan kepada keperawatan. Penghargaan itu sangat

penting untuk peningkatan profesi kebidanan.

Kita tahu dibeberapa negara mengkombinasikan keperawatan dan kebidanan

dalam seorang tenaga kesehatan, hal itu terjadi dipulau kecil dan pelatihan

klinik sekarang semakin baik menuju standar internasional sedikit lebih baik

daripada masa yang lalu.

Pengembangan Profesi Bidan

Pemerintah melihat adanya pengingkatan kebidanan dengan pemberian

asuhan yang bermanfaat. Sherman Report (NSMI, 1989) telah menemukan

cara awal untuk mengatur strategi perawatan yang berkesinambungan.

Having a baby in Victoria (Depkes Victoria 1990) melaporkan sebuah revie

pelayanan kesehatan di Victoria yang dibutuhkan pada orientasi pelayanan

Konsep Kebidanan 21Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 22: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

kesehatan pada wanita dan keluarganya. Maksudnya pemeliharaan kesehatan

yang lebih baik ”CNH dan MRC, 1996 menyimpulkan bahwa perawatan yang

berkesinambungan akan menjadi tujuan perawatan kesehatan ibu.

Masalah Regional

Negara tetanga Australia yaitu Papua Nugini, pulai solomon memiliki angka

kematian yang sangat tinggi. Rosaline Lapar, seorang pemenang piagam

Maria Gibran pada ICM di Oslo yaitu sekarang sedang berada di Universitas

Tekhnologi Sidney menunjukan sebuah video yang dugunakan untuk melihat

sistem bidan didesa dengan cara ibu berbaring setelah melahirkan, kepala

dan bahu dan melahirkan plasenta dengan menarik tali pusat secara

terkendali. Cara ini banyak diakui oleh negara bagian barat yang mengatakan

hal ini tidak hanya berbeda dari biasanya utuk pendidikan bidan di Australia.

Mahasiswa kebidanan harus menjadi perawat dahulu sebelum mengikuti

pendidikan bidan. Sebeb di Australia kebidanan masih menjadi sub spesialis

dalam keperawatan (maternal and child helath). Didalamnya termasuk

pendidikan tentang keluarga berencana, kesehatan wanita, perawatan

ginekologi, perawatan anak, kesehatan anak dan keluarga, serta kesehatan

noenatus dan remaja. Adanya peraturan ini semakin mempersempit peran dan

ruang kerja bidan.

Literatur yang tersedia bagi mahasiswa kebidanan masih kurang. Kurikulum

yang ada dirasakan hanya sesuai untuk mahasiswa pemula atau menengah

saja, sehingga kadang-kadang mahasiswa yang telah terlatih di keperawatan

kebidanan diberikan porsi yang sama seperti pemula atau sebaliknya.

Mahasiswa yang sebelumnya telah mendapatkan pendidikan kebidanan si

keperawatan akan membawa konsep ”sakit” transisi dari pilosofi ”sakit” ke

filosofi ”sehat” dalam kebidanan sedikit banyak menyulitkan mahasiswa.

Beberapa tahun setelah Australia mengadakan pelatihan kebidanan, dengan

para pendidik yang mebuka Universitas yang memiliki cara tersendiri utnuk

menghasilkan tenaga yang berkualitas. Pada waktu yang sama pemerintah

mendukung bidan dalam memperluas peran mereka. Luasnya pengalaman

klinik cukup diterima masyarakat dibeberapa tempat tetapi juga mengurang

resiko yang akan terjadi. Satu hal lagi yang perlu diketahui bahwa persalinan

didesa tersebut Ibu berbaring dalam daun pisang yang bersih atau sprey.

Konsep Kebidanan 22Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 23: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Dinegara barat terdapat peraturan dimana wanita melahirkan tidak boleh

ditemeni oleh keluarganya, tetapi ada beberapa negara yang menganggap

peraturan ini tidak efektif dan mengatakan bahwa ibu bersalin perlu ditemani

oleh suami atau keluarganya.

Penerapan Penilitian Kedalam Praktek

Akhir dari masalah bidan dikawasan ini adalah penerapan penelitian kedalam

praktek, misalnya pada video yang digunakan di Papua Nugini yang berisi

anjuran kepada bidan untuk meninggalkan tradisi mereka dan memandang

pada fakta-fakta yang ada.

Keberadaan bidan dinegara ini dipertanyakan karena adanya pengaruh

medicialisasi. Perawat bidan tidak boleh menolong persalinan.

Pendidikan kebidanan di Australia setingkat Universitas, mahasiswa berasal

dari lulusan dagree perawat dan 2 tahun bidan, sedangkan pada tingkat direct

entry, masih sering dipertanyakan oleh perawat. Pada tahun 2000 di

Universitas og tekhnology of sidney, telah terbentuk S2 Kebidanan (Doctor of

Midwifery)

Selandia Baru

Selandia Baru telah mempunyai peraturan tentang cara kerja kebidanan sejak

tahun 1904, tetapi lebih 100 tahun yang lalu, lingkup praktek bidan telah berubah

secara berarti sebagai hasil dari meningkatnya system perumahsakitan dan

pengobatan atau pertolongan dalam kelahiran. Karena adanya otonomi bagi

pekerja yang bergerak dalam prakteknya dengan lingkup praktek yang penuh

diawal tahun 1900, secara perlahan bidan menjadi “asisten” dokter. Bidan

bekerja dimasyarakat dimulai dengan bekerja dirumah sakit dalam are tertentu,

seperti klinik antenatal, ruang bersalin dan ruang nifas, kehamilan dan persalinan

menjadi terpisah menjadi khusus dan terdiri secara keseluruhan. Dalam proses

ini bidan kehilangan pandangan bahwa persalinan adalah suatu peristiwa yang

normal dan dengan peran mereka sendiripun sebagai pendamping pada persitiwa

normal tersebut. Disamping itu bidan menjadi berpengalaman memberikan

intervensi dan asuhan maternitas yang penuh dengan pengaruh medis diamana

seharusnya para dokter dan rumah sakit secara langsung yang lebih tepat untuk

memberikannya.

Konsep Kebidanan 23Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 24: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Model diatas ditujukan untuk memberikan pelayanan pada maternal dan untuk

mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu dan janin hal ini berlangsung pada

tahun 1920 sampai dengan tahu 1980 dimana yang memberlakukan model

tersebut adalah Negara-negara barat seperti selandia baru, Australia, inggris dan

amerika. Tetapi strategi itu tidak mencapai kesuksesan.

Diselandia Baru parawanitalah yang melawan model asuh persalinan tersebut

dan menginginkan kembalinya bidan “tradisional” yaitu seorang yang

berpengalaman dari mulainya kehamilan sampai dengan enam minggu setelah

persalinan. Mereka menginginkan bidan yang bekerja dipercaya kemampuannya

untuk menolong persalinan tanpa intervensi dan memberikan dukungan bahwa

persalinan adalah persitiwa yang normal.

Wanita-wanita selandia Bari menginginkan untuk mengambil alih kembali kontrol

dalam persalinan mereka dan menempatkan diri mereka ditempat yang tepat

sebagai pusat control di dalam memilih apa yang berkenaan dengan diri mereka.

Pada era 80 an, bidan bekerja sama dengan para wanita untuk menegaskan

kembali otonomi bidan dan bersama-sama sebagaipasien mereka telah

membawa kebijakan politik yang diperkuat dengan kualisasi tentang

profesionalisme praktek bidan. Sebagian besar bidan diselandia baru mulai

memilih untuk bekerja secara dramatis. Saat ini 86% wanita mendapatkan

pelayanan dari bidan selama kehamilan sampai nifas, dan asuhan berjalan pada

persalinan dapat dilakukan dirumah ibu. Sekarang disamping dokter 63% wanita

memilih bidan sebagai satu-satunya perawat maternitas, dalam hal ini terus

meningkat. Ada satu keinginan dari para wanita agar dirinya menjadi pusat

pelayanan maternitas. Dirumah sakitpun memberikan pelayanan bagi yang

menginginkan tenaga kesehatan profesional yaitu pusat pelayanan maternitas.

Model kebidanan yang digunakan diselandia baru partnersip antara bidan dan

wanita. Bidan dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya dan

wanita dengan pengetahuan tentang kebutuhan diri dan keluarganya. Serta

harapan-harapan terhadap kehamilan dan persalinan. Pada awal kehamilan,

antara bidan dan wanita harus saling mengenal dan menumbuhkan rasa saling

percaya diantara keduanya. Dasar dari model partnership adalah komunikasi dan

negoisasi.

Konsep Kebidanan 24Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan

Page 25: Hand Out Sejarah Perkembangan Pnddkn Kebid

Ontario, Kanada

Ontario adalah propinsi pertama dikanada yang pertama menerbitkan peraturan

tentang kebidanan, setelah sejarah panjang tentang kebidanan yang ilegal dan

berakibat meningkatnya praktek bidan yang tidak berizin, seperti selandia baru,

wanitalah yang meninginkan perubahan, mereka membuat pilihan asuhan dan

keputusan yang sesuai dengan pengalaman untuk dijadikan model kebidanan

terpadu.

Model kebidanan yang dipakai di Ontario berdasarkan pada defenisi ICM tentang

bidan yaitu seorang tenaga yang mepunyai otonomi praktek yang terbatas pada

persalinan normal. Sasaran dan praktek kebidanan adalah masyarakat. Bidan

memiliki akses kepada rumah sakit maternitas dan wanita mempunyai pilihan

atas persalinan dirumah atau rumah sakit.

Ontario tidak menganut konsep partnership sebagai pusat praktek kebidanan

walaupun terbagi atas dua model. Untuk contoh di selandia baru dan ontario

kanada sama-sama menerapkan model partnership dalam asuhan kebidanan.

Beberapa aspek didalamnya antara lain hubungan antara wanita, asuhan

berkesinambungan, kebebasan memilih dan menyetujui, otonomi praktek

kebidanan terfokus kepada kehamilan dan persalinan normal.

Dalam membangun dunia profesi kebidanan yang baru diselandi baru dan

kanada membuat system baru dalam mempersiapkan bidan-bidan untuk

registrasi. Keduanya memilih dengan suatu keputusan bahwa bidanlah yang

dibutuhkan dalam model ini terdiri hubungan antara wanita dan mahasiswa bidan,

mahasiswa bidan dengan bidan, mahasiswa bidan dengan guru bidan, Guru

bidan dengan bidan, hubungan antara program kebidanan dengan profesi

kebidanan serta program kebidanan dengan wanita.

Konsep Kebidanan 25Sejarah Perkembangan Pelayanan & Pendidikan Kebidanan