hand out redoks
DESCRIPTION
perkembangan konsep redoksTRANSCRIPT
1
Materi Pokok : Reaksi Oksidasi Reduksi
Sub materi pokok :
o Perkembangan Reaksi redoks
o Bilangan oksidasi atom dalam suatu molekul atau ion
o Penggolongan reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
Kompetensi dasar :
3.8 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi serta menentukan
bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
Indikator :
o Mendeskripsikan reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan
oksigen
o Mendeskripsikan reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan
elektron
o Menentukan bilangan oksidasi atom dalam suatu molekul atau ion
o Mendeskripsikan reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari perubahan bilangan
oksidasi
o Menentukan Oksidator dan reduktor dari persamaan reaksi oksidasi reduksi
o Memahami reaksi redoks dan nonredoks
o Memahami Reaksi autoredoks dan reaksi konproporsionasi
A. Perkembangan Reaksi Oksidasi-Reduksi
Hand Out Reaksi Oksidasi Reduksi
1. Konsep Reaksi oksidasi reduksi ditinjau pengikatan dan pelepasan oksigen
Pada awalnya,konsep reaksi oksidasi reduksi terbatas pada reaksi yang melibatkan
pelepasan dan pengikatan oksigen.
Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Contoh :
a. Perkaratan besi (Fe)
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
b. Pembakaran gas metana
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
c. Oksidasi tembaga oleh udara
2Cu(s) + 3O2(g) 2CuO(s)
d. Oksidasi glukosa dalam tubuh
C6H12O6(aq) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(g)
Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas oksidator
berupa oksigen.
Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat
Contoh :
a. Reduksi bijih besi dengan CO
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g)
b. Reduksi gas NO2 oleh logam Na
2
1. Konsep Reaksi oksidasi reduksi ditinjau pengikatan dan pelepasan oksigen
2NO2(g) + Na(s) N2(g) + Na2O(s)
c. Reduksi CuO oleh H2
CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)
Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas
yang bertindak sebagai reduktor adalah CO, Na, dan CO
Konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen
ternyata kurang universl karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksgen saja.
misalnya, reaksi antara gas klorin dan logam natrium membentuk natrium klorida
Na(s) + 1
2 Cl2(g) NaCl(s)
2. Konsep Reaksi oksidasi reduksi ditinjau pengikatan dan pelepasan elektron
Konsep reaksi reduksi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan konsep transfer
elektron.
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron
Zat yang melepas elektron disebut reduktor (mengalami oksidasi)
Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektorn
Zat yang mengikat elektron disebut oksidator (mengalami reduksi)
Pelepasan dan pengikatan elektron terjadi secara simultan artinya jika suatu spesi yang
melepas elektron berarti ada spesi lain yang menerima elektron. Hal ini berarti bahwa
setiap oksidasi disertai reduksi.
Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi
saja atau oksidasi sa disebut setengah reaksi. Contoh setengah reaksi oksidasi :
K K+ + e
Mg Mg2+ + 2e
Contoh setengah reaksi reduksi :
Cl2 (g) +2e 2Cl-(s)
O2(g) +4e 2O2-(g)
Contoh gabungan setengah reaksi oksidasi reduksi
Oksidasi : Fe(s) Fe3+(aq) + 3e (x2)
Reduksi : Cl2(g) + 2e 2Cl- (x3)
Redoks : 2Fe(s) + 3Cl2(g) 2Fe3+ + 6Cl-(aq)
Keterangan :
2Fe(s) + 3Cl2(g) 2Fe3+ + 6Cl-(aq)
oksidasi reduksi
reduktor oksidator Hasil oksidasi Hasil reduksi
3
2. konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan elektron
Contoh lain :
Reaksi antara larutan ion bromida dengan gas klorin
Keterangan :
Oksidasi : 2Br-(aq) Br2(g) + 2e
Reduksi : Cl2(g) + 2e 2Cl-(aq)
Redoks : 2Br-(aq) + Cl2(g) Br2(g) + 2Cl-(aq)
B. Konsep Bilangan Oksidasi
Definisi Bilangan Oksidasi dan Penentuan
Bilangan Oksidasi
A. Bilangan Oksidasi atau tingkat oksidasi adalah bilangan bulat positif atau negatif
yang diberikan suatu unsur dalam membentuk senyawa.
Bilangan oksidasi dalam senyawa kovalen didasarkan pada harga skala
keelektronegatifan dari masing-masing atom penyusunnya. Atom-atom unsur yang
mempunyai harga skala keelektronegatifan lebih tinggi menunjukkan daya tarik
terhadap pasangan elektron ikatan lebih kuat, sehingga bilangan oksiasinya diberi
angka negatif, sedangkan atom-atom yang harga keelektronegatifannya lebih rendah
diberi bilangan oksidasi positif.
B. Penentuan Bilangan Oksidasi
1. Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi nol (0)
Contoh :
Bilangan oksidasi atom Na, Fe, O pada O2, S pada S8, dan P pada P4 semuanya
adalah nol (0) sebab semuanya merupakan unsur bebas (tidak bersenyawa).
2. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa netral
adalah nol (0)
Contoh :
Pada senyawa H2SO4, jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom H + 1 atom S + 4
atom O = 0
3. Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa ion
adalah sama dengan muatan ion tersebut.
Pada ion Cr2O72-, jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom Cr + 7 atom O = -2
Pada ion VO2+, jumlah bilangan oksidasi dari 1 atom V dan 2 atom O = +2
4
Definisi Bilangan Oksidasi dan Penentuan
Bilangan Oksidasi
4. unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi
tertentu.
Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa selalu
mempunyai bilangan oksidasi +1
Atom-atom dalam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) dalam senyawa selalu
mempunyai bilangan oksidasi +2
Atom-atom golongan IIIA (B, Al, Ga) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan
oksidasi +3
Atom hidrogen (H) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi
+1, kucuali dalam hidrida logam
Pada hidrida logam seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2, dan AlH3, atom hidrogen diberi
bilangan oksidasi -1
Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2,
kecuali pada senyawa peroksida dan OF2
Pada senyawa peroksida seperti H2O, Na2O2, dan BaO2, atom oksigen diberi
bilangan oksidasi -1, sedangkanpada OF2 diberi bilangan +2
Dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut, maka akan memudahkan dalam
menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam membentuk senyawa.
3. Reaksi Oksidasi ditinjau perubahan bilangan
oksidasi
Dengan menggunakan konsep bilangan oksidasi, maka dari suatu reaksi redoks dapat
diketahui zat mana yang mangalami reaksi reduksi dan zat mana yang mengalami reaksi
oksidasi. Caranya yaitu dengan memperhatikan perubahan bilangan oksidasi dari atom-
atom yang terlibat reaksi.
Dengan memperhatikan perubahan bilangan oksiidasi, maka :
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang disertai kenaikan bilangan oksidasi.
Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor.
Reaksi reduksi adalah reaksi yang disertai penurunan bilangan oksidasi.
Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut dengan oksidator.
Contoh :
H2(g) + O2(g) H2O(g)
0 0 +1 -2
oksidasi
reduksi
Keterangan :
Atom hidrogen pada H2 mempunyai bilnagan
oksidasi 0 dsan pada H2O mempunyai bilangan
oksidasi +1. Jadi, bilangan oksidasi atom
hidrogen naik dari 0 menjadi +1 sehingga
reaksinya merupakan reaksi oksidasi.
Atom oksigen pada O2 mempunyai bilangan
oksidasi 0 dan pada H2O mempunyai bilangan
oksidasi -2. Jadi bilangan oksidasi atom oksigen
turun dari 0 menjadi -2 sehingga reaksinya
merupakan reaksi reduksi.
5
3. Reaksi Oksidasi ditinjau perubahan bilangan
oksidasi
Contoh lain :
Cr2O72-(aq) + 3C2O4
2-(aq) + 14H+(aq) 2Cr3+(aq) +6CO2(g) + 7H2O(l)
+6 -2 +3 -2 +1 +3 +4 -2 +1 -2
Pada reakssi di atas, atom atom hidrogen dan oksigen tidak berubah bilanagn oksidasinya,
yang mengalami perubahan bilangan oksidasi hanya atom Cr dan atom C
+6 +3
Cr2O72-(aq) + 3C2O4
2-(aq) + 14H+(aq) 2Cr3+(aq) +6CO2(g) + 7H2O(l)
+3 +4
reduksi
oksidasi
Reaksi Redoks dan Nonredoks
1. Reaksi Nonredoks
Pada reaksi ini, bilangan oksidasi dalam reaksi ini tidak berubah (tetap)
Contoh :
CaO(s) + HCl (aq) CaCl2(aq) + H2O(l) +2 -2 +1 -1 +2 -1 +1 -2
2. Reaksi redoks
Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi pada unsur yang terllibat reaksi.
Contoh :
Fe(s) + H2SO4(aq) FeSO4(aq) + H2(g) 0 +1 -6 -2 +2 -6 -2 0
C. Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
Pengoksidasi dan Pereduksi
Reaksi oksidasi dan reduksi yang berlangusng serentak biasanya disingkat dengan
reaksi redoks. Di dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai
pereduksi (reduktor) dan pengoksidasi (oksidator).
Pereduksi atau reduktor adalah zat yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat lain
mengalami reduksi ( zat pereduksi mengalami oksidasi).
Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang di dalam reaksi menyebabkan zat lain
mengalami oksidasi ( pengoksidasi zatmengalami reduksi).
b.o naik, oksidasi b.o naik, oksidasi
6
Reaksi Autoredoks dan Koproporsionasi
Reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi adalah reaksi oksidasi reduksi
dimana yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktornya merupakan zat yang
sama.
Contoh :
I2 + NaOH NaI NaIO3 + H2O
0 +1 +1 -1 +1 +5
Reaksi Koproporsionasi adalah reaksi oksidasi reduksi dimana hasil oksidasi maupun
reduksinya merupakan zat yang sama.
Contoh :
2H2S + SO2 3S + 2H2O
-2 +4 0
b.o turun, reduksi
b.o naik, oksidasi
b.o naik, oksidasi b.o turun, reduksi