hand out : modul no. ssbm – 02 spesifikasi struktur
TRANSCRIPT
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
1
Hand Out :Modul No. SSBM – 02SPESIFIKASI STRUKTURBANGUNAN GEDUNG
Pelatihan Jabatan KerjaPelaksana Madya Perawatan Bangunan Gedung(Site Supervisor of Building Maintenance)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMBADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIAPUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI(PUSBIN-KPK)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
2
TUJUAN INSTRUKSIONALUMUM (TIU)Setelah mempelajari modul, peserta mampumelaksanakan sesuai spesifikasi strukturbangunan gedung guna pelaksanaanperawatan dan pemeliharaan bangunangedung sesuai ketentuan dokumen kontraksebagai acuan dalam pelaksanaanpekerjaan perawatan bangunan gedungsesuai peraturan yang berlaku sehinggalayak difungsikan.
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
3
TUJUAN INSTRUKSIONALKHUSUS (TIK)
Pada akhir pelatihan peserta mampu : Membaca gambar struktur bangunan gedung. Melaksanakan sesuai spesifikasi pondasi. Melaksanakan sesuai spesifikasi struktur bagian
atas (pelat, balok & lantai). Melaksanakan sesuai spesifikasi atap gedung.
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
4
GAMBAR STRUKTUR BANGUNAN GEDUNGSISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGISistem struktur pada suatu bangunan merupakan penggabungan berbagaielemen struktur secara tiga dimensi, yang cukup rumit. Fungsi utama darisistem struktur adalah untuk memikul secara aman dan efektif beban yangbekerja pada bangunan, serta menyalurkannya ke tanah melalui fondasi.Beban yang bekerja pada bangunan terdiri dari beban vertikal, horizontal,perbedaan temperatur, getaran dan sebagainya.Sistem struktur dalam proses perancangannya selalu menghadapi beberapakendala, diantaranya: persyaratan arsitektural, sistem mekanikal dan elektrikal,metode konstruksi dan aspek ekonomi.
Dalam berbagai sistem struktur, baik yang menggunakan bahan betonbertulang, baja maupun komposit, selalu ada komponen (subsistem) yangdapat dikelompokkan dalam sistem yang digunakan untuk menahan gayagravitasi dan sistem untuk menahan gaya lateral, lihat gambar berikut.
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
5
Gambar 1.1: Sistem Struktur Bangunan Tinggi
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
6
STRUKTUR DAN PEMBEBANANNYA
Pekerjaan struktur padabangunan rumah susun adalahpekerjaan rangka bangunan yangberada di atas pekerjaan pondasidengan bentuk komponen berupakolom, balok, joint balok dankolom, lantai, dinding sertatangga.
Struktur bangunan untukbangunan bertingkat sederhana(bertingkat rendah) umumnyaberupa Struktur Rangka Portalyang terdiri dari kolom dan balokyang merupakan rangkaian yangmenjadi satu kesatuan yang kuat.
Gambar 1.2 Struktur Rangka Beton
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
7
Gambar 1.3: Perubahan Dimensi Kolom
Gambar 1.4: Penebalan balok pada pertemuan dengan kolom
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
8
Rangka portal harus direncanakan dan diperhitungkankekuatannya terhadap beban-beban sebagai berikut: Beban-Mati, dinyatakan dengan lambang : M Beban-Hidup, dinyatakan dengan lambang : H Beban-Angin, dinyatakan dengan lambang : A Beban-Gempa, dinyatakan dengan lambang : G Beban-Khusus, dinyatakan dengan lambang : K
Kombinasi Pembebanan
Pembebanan Tetap : M + HPembebanan Sementara : (M + H) + A dipilih pengaruh mana
yang lebih besaratau : (M + H) + G
Pembebanan Khusus : (M + H) + Katau : (M + H) + A + Katau : (M + H) + G + K
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
9
JENIS PEKERJAAN STRUKTURPekerjaan Struktur dibedakan menurut jenis bahan-bahan yang digunakan untuk membuat struktur portalbangunan bertingkat antara lain: Pekerjaan Struktur Baja
Komponen-komponennya terdiri dari kolom, balok, lantai dantangga semuanya dari bahan baja dan dibuat secara fabrikasi.
Pekerjaan Struktur KompositKomponennya terdiri dari kolom, balok dan tangga memakaibahan baja sedang lantainya memakai bahan beton bertulang.
Pekerjaan Struktur BetonKomponen-komponennya yang terdiri kolom, balok, lantai,tangga semuanya dibuat dari bahan beton bertulang dan dicetakdi tempat serta merupakan satu kesatuan dalam suatu sistemstruktur yang seimbang (stabil).
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
10
LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAANSTRUKTUR
Lingkup pelaksanaan pekerjaan struktur meliputi pekerjaan persiapan,penyediaan bahan, perlengkapan peralatan/mesin, pemasangan sertatenaga kerja dan pengetesan mutu bahan yang diperlukan untukstruktur beton bertulang, selama proses / tata cara kerja.Pemeriksaan mutu bahan untuk beton termasuk bahannya, sepertisemen, pasir, kerikil/batu pecah dan airnya.Pemeriksaan atas ukuran baik sebagai bahan bangunan (seperti Øbesi, bahan pasir, batu kerikil) maupun sebagai komponen ataubagian bangunan (dimensi balok, kolom, plat).Pemeriksaan pembuatan bekisting, kualitas dan bentuk material,kestabilan selama pembuatan beton (pengecoran), waktu pembukaanbekisting rangka/penunjang, pengikat dan sebagainya
SPESIFIKASI PONDASI
Pada bangunan tinggi, umumnya digunakan pondasidalam (pondasi tak langsung), baik berupa tiangpancang maupun tiang bor. Di samping itu, kerap kalidigunakan pondasi rakit (basemen) yang kadang kaladiperkuat dengan pondasi tiang.Dalam perencanaan pondasi tiang, perlu dilakukanpenyelidikan tanah, khususnya percobaan sondir untukmemperoleh nilai konus (qc) dan Jumlah HambatanPelakat (JHP = ). Nilai qc dan ini diperlukan untukmenghitung kapasitas daya pikul satu tiang.Pada pondasi tiang, dikenal dua jenis pondasi tiang : Pondasi yang bertumpu pada lapisan keras (point
bearing pile). Pondasi yang mengandalkan lekatan tanah (friction
pile)
Gambar 2.1: Pondasi Tiang dan ’Poer’
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
12
Gambar 2.2: Skematik Basemen
Gambar 2.3: PondasiRakit dan Tiang
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
13
SPESIFIKASI STRUKTUR BAGIAN ATASOrientasi bukaan bangunan, dimensi dan tata letak serta pemilihan bahanbangunan yang sesuai menjadi titik tolak perancangan, sehingga menghasilkanbangunan yang banyak memanfaatkan potensi alam, terutama sinar mataharidan angin. Bangunan yang terbentuk dapat berupa bangunan tropis ataubangunan bioklimatik.
Rancangan dengan pertimbangan iklim, sekaligus menjadi potensi lingkungansetempat agar tidak tercemar atau rusak dengan keberadaan bangunan.Rancangan ini juga terintegrasi dengan sistem pengendalian lingkungan dimana bangunan tersebut dirikan.
Pembagian yang jelas antara ruang-ruang pelayanan dan ruang-ruang yangdilayani, sehingga kebutuhan ruangan yang digunakan untuk sistem mekanikaldan elektrikal dapat dialokasikan secara baik. Dengan demikian, bangunanmerupakan suatu kompleks sistem layanan di mana jaringan utilitasmerupakan bagian yang perlu diperhatikan dalam rancangan.
Dalam ketentuan Ijin Mendirikan Bangunan, setiap bangunan harus memeuhipersyaratan peruntukan tata guna lahan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB),Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Hijau (KDH), KoefisienTapak Basement (KTB), maksimum ketinggian lantai, Garus SepadanBangunan (GSB), Garis Sepadan Jalan (GSJ) dan Jarak Bebas antarBangunan.
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
14
STRUKTUR PELAT DAN KOLOM PADA LANTAI
Dalam berbagai pekerjaan struktur bangunan bagian atas dapatdikelompokkan menjadi dua sistem yaitu : Sistem Penahan Gaya Gravitasi
Beban gravitasi merupakan beban yang berasal dari beban mati strukturdan beban hidup yang besarnya disesuaikan dengan fungsi bangunan.
Sistem Penahan Gaya LateralGaya lateral, baik yang disebabkan oleh angin atau gempa bumi
Pekerjaan struktur pada bangunan bagian atas adalah pekerjaanrangka bangunan yang berada di atas pekerjaan pondasi denganbentuk komponen berupa kolom, balok, joint balok dan kolom, lantai,dinding serta tangga.Struktur bangunan untuk bangunan bertingkat sederhana (bertingkatrendah) umumnya berupa Struktur Rangka Portal yang terdiri darikolom dan balok yang merupakan rangkaian yang menjadi satukesatuan yang kuat.
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
15
Gambar 3.1: Struktur Lantai
Gambar 3.2:Perilaku Sistem
Gabungan PenahanGaya Lateral
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
16
LUAS LANTAI BANGUNAN EFEKTIF
Dalam menghitung luas lantaibangunan yang dibutuhkan bagikegiatan penghuni/penggunabangunan (luas netto) dan tidakmemperhatikan luas lantai yangdibutuhkan untuk sirkulasi(horizontal dan vertikal),penempatanperlengkapan/peralatanbangunan baik berupa peralatanmekanikal maupun elektrikal, danluas lantai yang ditempati olehstruktur bangunan, baik berupakolom maupun dinding geser/intibangunan.
Fungsi Bangunan Koefisien
ApartemenAsramaAuditoriumBalai Pertemuan UmumBankBangunan Institusional/AdministrasiGedung ParkirGudangHotelMuseumPengadilanPerbelanjaan/PertokoanPerkantoranPerpustakaanRestoranRumah SakitSekolah (Laboratorium)Sekolah (Ruang Peragaan Biologi)Sekolah (Ruang Kelas)
0.640.650.700.580.720.670.850.930.630.800.610.810.800.760.700.550.590.620.66
Tabel 3.1: Nisbah Luas Netto terhadap LuasLantai Bruto
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
17
Tabel 3.2: Rancangan Luas Bruto sesuai Fungsi per Unit Okupansi
Fungsi Bangunan Unit Luas Bruto (m2)ApartemenAsramaAuditoriumBioskop/TeaterGedung ParkirHotelRumah SakitRestoranSekolah DasarSekolah Lanjut PertamaSekolah Menengah Umum
UnitTempat Tidur
KursiKursiMobil
KamarTempat Tidur
KursiMuridMuridMurid
80.018.52.51.533.585.030.03.07.010.012.0
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
18
BATASAN DAN KETENTUAN PERUNTUKAN
Dalam ketentuan Ijin Mendirikan Bangunan, setiap bangunan harusmemeuhi persyaratan peruntukan tata guna lahan, Koefisien DasarBangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien DasarHijau (KDH), Koefisien Tapak Basement (KTB), maksimum ketinggianlantai, Garus Sepadan Bangunan (GSB), Garis Sepadan Jalan (GSJ)dan Jarak Bebas antar Bangunan.
Di mana : LDP adalah luas Daerah Perencanaanluas tanah di belakang GSJ
Ltotal adalah luas total lantai bangunan
DP
ltdasar
LLKDB
DP
total
LLKLB
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
19
Gambar 3.3: Notasi Peruntukan, KDB, KLB, dan KetinggianBangunan
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
20
Gambar 3.4: Jarak Bebas dan KetinggianBangunan
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
21
Gambar 3.5: Jarak Bebas Dua BangunanTransparan
Gambar 3.6: Jarak Bebas antar BangunanTransparan dan Masif
Gambar 3.7: Jarak Bebas Dua Bangunan Masif Gambar 3.8: Jarak GSB – GSJ < Y
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
22
Gambar 3.9: Lantai Dasarsampai Lantai Tertinggi
Vertikal
Gambar 3.10: Bangunan denganBentuk Denah ’U’ atau ’H’
Gambar 3.11: Jarak Maksimumantar Lantai Bangunan
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
23
SPESIFIKASI ATAP BANGUNAN GEDUNGPerkembangan pembangunan gedung berjalan dengan pesat, sesuai denganUndang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung maka yangtermasuk dalam bangunan gedung berdasarkan fungsinya adalah : Fungsi Hunian yaitu rumah tinggal, asrama, pemondokan, dan lain-lain. Fungsi Komersial/Usaha yaitu pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran
komersial, hotel, pabrik dan lain-lain. Fungsi Keagamaan/Tempat Ibadah yaitu masjid, gereja, pagoda, kuil, dan lain-lain. Fungsi Sosial Budaya yaitu gedung sekolah, puskesmas, rumah sakit, panti asuhan
dan lain-lain Fungsi Khusus.
Perkembangan pembangunan gedung berjalan dengan pesat, sesuai denganUndang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung maka yangtermasuk dalam bangunan gedung berdasarkan fungsinya adalah :Pemakaian bahan bangunan tidak hanya dimaksudkan untuk memenuhifungsinya saja, tetapi juga harus efisien dan tepat. Karena itu, selain faktorsistem struktur, lokasi dan kondisi lahan, maka bahan bangunan merupakansalah satu elemen penting yang menentukan kualitas, mewah, murah,sederhana dan mahalnya suatu gedung.
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
24
PEMILIHAN BAHAN YANG EKOLOGISArsitektur Ekologis adalah cara membangun yang holitis(berhubungan dengan sistem keseluruhan), memanfaatkanpengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan),sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alamsekitarnya seperti berikut ini: Berhubungan erat dengan tempat bangunan, sejarah, kebudayaan,
tata kota, tata lingkungan, serta keadaan lalu lintas (pencapaian). Memiliki kualitas tinggi berhubungan dengan penggunaan ruang
dalam maupun ruang luas, pencahayaan, warna, bentukan danbahan bangunan;
Menjadi fleksibel sekali dalam penggunaan dan perubahan,memungkinkan keanekaragaman kebersamaan penghuni danmendukung partisipasi semua anggota terkiat denganperencanaan, pembangunan, pemeliharaan, maupun penggunaan(pemasangannya);
Memperhatikan ekologi pada bahan bangunan (peredaran bahandan rantai bahan);
Mendukung kesehatan penghuni dan menghindari bahan bangunanyang menimbulkan penyakit pada manusia.
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
25
Untuk memilih jenis bahan yang akan digunakan perlu pengetahuantentang bahan bangunan yang membahas jenis, sifat dan penerapanbahan bangunan tersebut. Pemakaian bahan bangunan tidak hanyadimaksudkan untuk memenuhi fungsinya saja, tetapi juga harus efisiendan tepat. Karena itu, selain faktor sistem struktur, lokasi dan kondisilahan, maka bahan bangunan merupakan salah satu elemen penting yangmenentukan kualitas, mewah, murah, sederhana dan mahalnya suatugedung.
Atap merupakan salah satu bagian pokok bangunan selain dari pondasi,lantai, dinding, langit-langit (plafond) dan bagian-bagian lainnya dalam halini perlu diperhatikan memilih jenis material yang digunakan.
Atap merupakan bagian dari bangunan yang berfungsi untuk menutuprangka atap dengan tujuan melindungi ruangan dibawahnya dari pengaruhcuaca. Bahan penutup atap telah banyak berkembang, baik dari segibahan maupun bentuknya yang berbeda. Beberapa bangunan tradisionalmenggunakan daun-daunan (rumbai) dan ijuk sebagai bahan penutupatap. Sementara itu bangunan orang-orang yang mampu dan bangunan-bangunan istanan telah menggunakan bahan penutup atap berupa sirap(kayu). Saat ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan bahanbangunan, dapat dijumpai pabrik-pabrik yang memproduksi bahanpenutup atap yang beraneka ragam yang tidak hanya menampilkanfungsinya saja tetapi juga menyangkut segi estetika (keindahan)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
26
BAHAN PENUTUP ATAPPenutup atap merupakan bagian dari bangunan yang berfungsi untuk menutuprangka atap dengan tujuan melindungi ruangan dibawahnya dari pengaruhcuaca.Bahan penutup atap yang tersedia dipasar atau toko bahan bangunan, namununtuk memilih yang tepat perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : Fungsi Estetika (keindahan) Kondisi iklim Lingkungan gedung yang akan dibangun Daya tahan Keserasian dengan arsitektur gedung Dana yang tersedia
Jenis-jenis bahan penutup atap, yaitu : atap genteng tanah atap genteng beton atap genteng keramik atap genteng asbes atap genteng sirap kayu atap genteng metal (logam)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
27
Gambar 4.1: Genteng Tanah Gambar 4.2: Pemasangan Genteng Tanah
ATAP GENTENG TANAH
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
28
Gambar 4.3: Genteng Beton Gambar 4.4: Pemasangan Genteng Beton
ATAP GENTENG BETON
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
29
Gambar 4.5: Genteng Keramik Gambar 4.6: Pemasangan Genteng Keramik
ATAP GENTENG KERAMIK
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
30
ATAP GENTENG ASBES
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
31
ATAP GENTENG SIRAP KAYU ATAP GENTENG METAL(ZINCALUME)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
32
STRUKTUR ATAPDalam merancang dan membangun gedung, terdapat beberapastruktur atap, yaitu : Atap Kayu Bentangan Besar (Large Span Timber Roofs) Atap Baja Bentangan Besar (Large Span Steel Roofs) Atap Tempurung (Shell Roofs) Atap Lempeng Lipatan (Folded Plate Roofs) Struktur Atap Tegangan (Tension Roof Structures)
Ada berbagai atap-atap kayu yang tersedia untuk ukuranbentangan sedang dan besar yang dikelompokkan sebagaiberikut : Penopang Miring (Pitched Trusses) Balok Penopang Puncak (Flat Top Girders) Penopang Benang Simpul (Bowstring Trusses)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
33
Gambar 4.10: PenopangMiring (Pitched Trusses)
Gambar 4.11: Balok Penopang Puncak (Flat Top Girders)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
34
Gambar 4.12: Penopang Benang Simpul (Bowstring Trusses)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
35
Gambar 4.12: Penopang Benang Simpul (Bowstring Trusses)
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
36
Gambar 4.13: Typical BS 159 timberconnectors
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
37
Gambar 4.14: Typical Space Deckstandar units
Gambar 4.15: Typical ’Speed Deck’edge-fixing details
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
38
Gambar 4.16: Typical BSC NodusSystem joint details
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
39
Gambar 4.16: Typical BSC NodusSystem joint details
Gambar 4.17: Typical BSC Nodus spaceframe details
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
40
Gambar 4.18: Typical dome roofshapes: 1
Gambar 4.19: Typical dome roofShapes: 2
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
41
Gambar 4.20: Typical Barrel Vaults
Gambar 4.21: Typical Barrel Vaults Details
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
42
Gambar 4.22: TypicalConoid Shell Roof
Types
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
43
Gambar 4.23: TypicalFolded Plate Roof Details
Gambar 4.24:Tensioned Roof
Structure
2005/Final Modul SSBM-02 Spesifikasi Struktur BangunanGedung
44