halusinasi
DESCRIPTION
askep jiwa halusinasi pendengaranTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PADA KLIEN MR DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORIDI RUANG DRUPADIRUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
OLEH:NAMA : DEWA AYU SRI UTAMINIM
: P07120213019JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASARPROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN2015
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWADI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASARI. IDENTITAS KLIEN
Ruang Rawat: Drupadi Tanggal Rawat : 10 April 2015Inisial
: MR (P)
No.RM : 025428Umur
: 38 tahun
Status
: Belum menikahPekerjaan
: -
Pendidikan : -II. ALASAN MASUK
Data Primer : pasien terlihat menggerakkan bibir tanpa suara, kadang suka senyum, tertawa dan bicara sendiri, saat bercerita pasien senyum dan tertawa. Autoanamnesis : Pasien datang sadar ke UGD RSJ Bangli diantar kakaknya mengenakan kaos oranye, celana kain hitam, mengenakan sandal, rambut sebahu tidak disisir dengan bunga gemitir dirambutnya. Pasien tampak riang, berjalan kearah bed dengan girang. Wawancara dilakukan di bed UGD, pasien duduk di Bed UGD sambil menggerak-gerakkan kakinya. Saat ditanya siapa namanya pasien menjawab Putu Rauh,bik, darimana asalnya, Pasien menjawab Saking Kuta,Badung,Bik, saat ditanya dimana sekarang, pasien menjawab Ring Bangli Bik, ring Rumah Sakit. Saat ditanya kenapa ke RSJ Bangli, Pasien menjawab Tiang ngamuk, merobek baju. Saat ditanya kenapa merobek baju, Pasien menjawab Tiang gedeg, marah marah, saat ditanya kenapa marah, pasien menjawab Gedeg,gedeg tiang sakit. Saat ditanya sakit apa, pasien menjawab tiang sakit uling bayi, sakit mata. Saat ditanya perasaannya saat ini, pasien menjawab senang, saat ditanya alasannya pasien menjawab seneng dini rame, demen tiang ningalin anak bek, dirumah jele, umahne jele. Saat ditanya pernah dirawat disini pasien menjawab, pernah, di Drupadi, liu timpal tiang ditu. Saat pasien ditanya bisa tidur ? pasien menjawab tiang ten taen bise tidur. Saat ditanya sejak kapan, pasien menjawab sejak bayi tiang sing taen bise tidur !. kemudian pasien mengambil bunga gemitir dirambutnya, sat ditanya bunyanya untuk apa, pasien menjawab untuk sembahyang saat ditanya kenapa ditaruh dirambut, pasien menjawab pang demen jak betara, sambil tertawa. Saat ditanya apakah pernah mendengar suara suara atau melihat bayangan, pasien mengatakan tidak pernah. Heteroanamnesis : Pasien datang sadar ke UGD RSJ Bangli diantar kakaknya. Oleh karena, mengamuk tidak jelas. Pasien dikatakan mengamuk, berteriak teriak, membanting barang dan merobek bajunya. Selama seminggu ini pasien mulai sering kambuh dan mengamuk tanpa sebab. Pasien sering dipukul pukul oleh kakaknya. Jika kambuh. Pasien mempunyai riwayat inap di RSJ Bangli sebanyak 4 kali, setelah keluar mendapatkan pengobatan rawat jalan. Namun, pasien berpindah control penyakitnya dari RSJ ke Psikiater di Denpasar. Diberikan pengobatan CPZ 3 x 2 ( 100 mg ) dan Haloperidol 3 x 2 ( 10 mg ). Pasien menambahkan dan mengurangi dosis obatnya sendiri di rumah. Kadang pasien minum hingga CPZ 3 x 4 ( 400 mg ) dan Haloperidol 3 x 2 ( 10 mg ) Jika pasien kambuh. Data Sekunder : Pasien mengatakan bahwa dia dibawa ke RSJ ini karena dirumah pasien sering mengamuk, merobek bju dan di pukuli oleh kakaknya. Pasien mengatakan pasien mendengar suara seorang laki laki yang membisikannya untuk mengambil baju lalu merobek baju dan mengamuk.III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
berhasil
kurang berhasil
tidak berhasilJelaskan : pasien mengatakan rutin minum obat tapi pasien sering mengamuk di rumah.3. Penolakan dari lingkungan : ya tidak
Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada penolakan dari lingkungannya. 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
ya
tidak5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Pasien mengatakan pasien sering dipukuli oleh kakaknya jika pasien mengamuk dan merobek baju.Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan Regimen terapeutik yang tidak tercapai
IV. FISIK
1. Tanda vital :TD : 120/80 mmHg N : 82 x/menit S : 36oC P : 20 x/menit2. Ukuran :TB : 155 cm BB : 65 kg Turun Naik
3. Keluhan fisik Ya
Tidak
Jelaskan: Pasien mengatakan tidak ada keluhan dan pasien merasa baik baik saja. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Keterangan:
: pasien
: menikah
: meninggal
: keturunan
: tinggal serumah
: orang terdekat
: laki-laki
: perempuan
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa klien tinggal bersama dengan bapak dan ketiga saudaranya.Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan2. Konsep Diria. Citra tubuh: Pasien mengatakan pasien menyukai seluruh tubuhnya tidak ada yang tidak pasien sukai dari tubuhnya.b. Identitas diri: Pasien mengatakan/mampu menyebutkan nama panjangnya, nama panggilannya, alamat, umur, serta pendidikannya.c. Peran : Pasien mengatakan bahwa dirumah ia berperan sebagai seorang anak. Ia biasanya membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel dan mencuci piring. d. Ideal Diri:
Pasien berharap pasien cepat sembuh dan cepat dijemput dengan keluarganya, pasien ingin cepat pulang dan dapat berkerja di rumah.
e. Harga Diri: Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki pekerjaan tetap (tidak bekerja).
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: Pasien mengatakan pasien dekat dengan bapaknya
karena bapaknya telah membesarkan pasien dari bayi.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Pasien mengatakan pasien biasa bekerja bakti bersama PKK banjar di rumahnya.c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, pasien biasanya mengobrol dengan tetangga di rumahnya. Di Rumah Sakit Jiwa pasien biasanya lebih banyak diam di kamar kalau di panggil baru akan keluar kamar.Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial.4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama Hindu. b. Kegiatan ibadah
: Pasien mengatakan bahwa pasien sembahyang setiap sore.Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatanVI. STATUS MENTAL1. Penampilan
( Tidak Rapi
( Penggunaan pakaian tidak sesuai
( Cara pakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Pasien tampak cukup rapi. Pasien memakai pakaian sewajarnya dengan celana berwarna hitam dan baju kotak-kotak berwarna dasar hijau yang memang digunakan oleh pasien RSJ.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan2. Pembicaraan
( Cepat ( Apatis
( Kasar
( Lambat
( Gagap( Membisu
( Inkoherensi( Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: Pasien berbicara dengan cepat dan suaranya agak kecil dalam bercerita dan mampu menjawab pertanyaan perawat (koherensi).Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan3. Aktivitas motorik
Lesu Gelisah Tik Tremor
Tegang Agitasi Grimasem Kompulsif
Jelaskan: Pasien tidak mengalami gangguan aktivitas motorik baik saat bercerita dengan perawat atau saat beraktivitas. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.4. Alam perasaan
Sedih Putus Asa Gembira berlebihan
Ketakutan Kuatir
Jelaskan: Saat pengkajian, pasien lebih banyak tersenyum dan tertawa saat berceritaMasalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 5. Afek/ emosi
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan: Saat pengkajian, pasien tampak bereaksi kalau perawat memberikan pertanyaan dan saat menjawabnya pasien tersenyum atau tertawa.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Mudah tersinggung
Defensif
Tidak kooperatif Kontak mata kurang Curiga
Jelaskan : Saat pengkajian pasien menunjukkan interaksi yang baik saat bercerita tetapi kontak mata kurang pada perawat.Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial.7. Persepsi
Pendengaran Pengelihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Pasien mengatakan mendengar suara seorang laki laki yang menyuruhnya untuk mengambil baju dan merobek baju tersebut dan laki laki tersebut menyuruh pasien untuk mengamuk. Pasien mengatakan suara laki laki itu muncul ketika ia sendiri atau tidak melakukan kegiatan, perasaan yang dirasakan pasien hanya menuruti saja suara laki laki itu dan mengira laki laki itu benar dan nyata, biasanya itu berlangsung selama 5 jam.Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas BlockingPengulangan pembicaraan/ preservarasi
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien tidak melakukan pengulangan/peservarasi dalam bercerita/menjawab pertanyaan perawat.Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan9. Isi pikir
Obsesi Hipokondria Ide yang terkait
Phobia Depersonalisasi Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Pada saat pengkajian, pasien hanya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat. Pasien tidak mengatakan apa-apa tentang apa yang dia pikirkan. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Tingkat kesadaran pasien yaitu compos mentis. Klien dalam keadaan sadar dan tenang.Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : Pasien tidak mengalami gangguan dalam memorinya. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien mampu menghitung dan tepat sesuai anjuran perawat dan dapat fokus dalam menceritakan pengalamannya.Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien mampu menilai mana hal yang benar atau salah. Pasien mampu menilai tingkah lakunya yang salah contohnya mengamuk dan membanting barang-barang mahal saat marah ataupun ada masalah.Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Pasien mengatakan sadar akan keadaan/ kondisinya saat ini.Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatanVII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan :
a. Makan : Bantuan minimal Bantuan total
b. Keamanan : Bantuan minimal Bantuan total
c. Tempat tinggal : Bantuan minimal Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : Bantuan minimal Bantuan total
e. Berpakian / berhias: Bantuan minimal Bantuan total
f. Transportasi : Bantuan minimal Bantuan total
g. Uang : Bantuan minimal Bantuan total2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : Bantuan minimal Bantuan total
b. Nutrisi :
Apakah anda puas dengan pola makan : ya tidak
Apakah anda memisahkan diri : ya tidak
Frekwensi makan perhari : 3x Frekwensi kudapan perhari : 2 x Nafsu makan : Baik BB : 65 kg Diet khusus : -c. Tidur
apakah ada masalah ?: ya tidak
apakah anda merasa segera setelah bangun tidur ? : ya tidak
apakah ada kebiasaan tidur siang ? : ya tidak
apa yang menolong anda untuk tidur ? ya tidak
Waktu tidur malam : ya tidak
3. Kemampuan klien dalam
Mengantisipasi kebutuhan sendiri ? : ya tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya tidak
Mengatur penggunaan obat ?: ya tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : ya tidak4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya tidak
Teman Sejawat : ya tidak
Profesional/terapis : ya tidak
Kelompok social : ya tidak5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi : ya tidak
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatanVIII. MEKANISME KOPING
Adaptif
Maladaptif
Bicara dengan orang lain
Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Relaksaksi lambat berlebih
Teknik relokasi
Berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif
Menghindar
Olahraga
Mencederai diri
Lainnya
Lainnya (Mengamuk dan membanting barang)Alasan: Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ saat mengalami mendengar suara laki laki yang membisikkannya untuk melakukan sesuatu dan pasien biasanya mengamuk dan merobek robek baju.Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi sensori.
Koping individu tidak efektifIX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok:
Pasien mengatakan tidak mengalami masalah dari dukungan kelompoknya baik itu keluarga ataupun teman-temannya. Masalah dengan lingkungan:
Pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan lingkungannya. Masalah dengan pendidikan :
Pasien mengatakan pasien tidak pernah sekolah atau tidak menempuh pendidikan. Masalah dengan pekerjaan :
Pasien mengatakan tidak memiliki pekerjaan, tetapi pasien selalu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci piring. Masalah dengan perumahan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah di rumah. Pasien tinggal bersama bapak dan ketiga saudaranya. Masalah dengan ekonomi:
Pasien mengatakan ada masalah ekonomi karena, sering membeli makanan yang habis karena pamannya yang mengambil makanan di rumahnya. Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan dirinya. Pasien memiliki jaminan kesehatan JKBM. Masalah lainnya : tidak ada masalah keperawatanX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Lainnya
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Masalah Keperawatan : koping.XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : 1. Skizofrenia Hebefrenik Diagnosis multiaxial :
Aksis I
: Skizofrenia Hebefrenik
Aksis II: ciri kepribadian skizoidAksis III: Tidak ada diagnosis
Aksis IV: Stressor tidak jelasAksis V: GAF 60-51XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATANDataMasalah Keperawatan
Subyektif :
Pasien juga mengatakan sering dipukul oleh kakaknya.
Pasien mengatakan di rumah mengamuk dan merobek baju.Obyektif :
Tatapan pasien tajam dan tampak lurus ke depan.Risiko perilaku kekerasan
Subyektif :Pasien mengatakan rutin minum obat di rumahObyektif :
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil. Pasien kembali masuk RSJ tanggal 10 April 2015.Regimen terapeutik yang tidak tercapai
Subyektif :Pasien mengatakan lebih sering di kamar dan kalau di pangil teman atau keluar untuk makan dan melakukan aktivitas seperti menyapu.Obyektif :
Pasien jarang keluar dari kamar, kontak mata kurang saat diajak berbicara. Isolasi Sosial
Subyektif :
Pasien mengatakan mendengar suara seorang laki laki yang menyuruhnya untuk merobek baju dan mengamuk, pasien hanya menuruti dan menganggap suara itu nyata, dan bianyanya lama suara itu 5 jam.
Obyektif :
Pasien tampak menggerakkan bibir tapi tak bersuara seperti berbicara dengan seseorang, kadang tertawa dan senyum sendiri.Gangguan Persepsi Sensori
Subyektif :Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ saat mengalami mendengar suara laki laki yang membisikkannya untuk melakukan sesuatu dan pasien biasanya mengamuk dan merobek robek baju.
Obyektif :
Tatapan pasien tampak tajam dan lurus ke depanKoping individu tidak efektif
POHON MASALAH
XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi sensori
Bangli, 15 Mei 2015 Mahasiswa
(Dewa Ayu Sri Utami)
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALIHari/Tgl/ JamDiagnosa KeperawatanPerencanaanRasional
TujuanKriteria hasilIntervensi
Selasa, 12 Mei 2015
Pukul 16.00 WITAGangguan persepsi sensori : Halusinasi
TUM :
Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya. TUK 1 :
Pasien dapat membina hubungan saling percaya
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 15 menit dengan 1 kali pertemuan pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Ekspresi wajah bersahabat
2. Menunjukan rasa senang
3. Ada kontak mata
4. Mau berjabat tangan, mau menyebut nama, mau menjawab salam
5. Mau duduk berdampingan dengan perawat
6. Mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
1. Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7. Berikan perhatian kepada klienHubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya
TUK 2 :
Klien mengenal halusinasinya
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 15 menit dengan 1 kali pertemuan pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Klien dapat menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya halusinasi2. Klien dapat mengungkapkan peran terhadap halusinasi. 1. Adakah kontak sering dan singkat secara bertahap2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya; bicara dan tertawa terhadap stimulus, memandang ke kiri atau ke kanan atau ke dean seolah-olah ada teman bicara3. Bantu klien mengenal halusinasinya.4. Diskusikan dengan klien situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi , waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
5. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi, beri kesempatan mengungkapkan perasaannya
a Kontak sering tapi singkat selain membina hubungan saling percaya, juga dapat memutuskan halusinasi
b Mengenal perilaku pada saat halusinasi timbul memudahkan perawat dalam melakukan intervensic Mengenal halusinasi memungkinkan klien untuk menghindarkan factor pencetus timbulnya halusinasid Dengan mengetahui waktu, isi, dan frekuensi munculnya halusinasi mempermudah tindakan keperawatan klien yang akan dilakukan perawat.e Untuk mengidentifikasi pengaruh halusinasi klien
TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinyaSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 15 menit dengan 1 kali pertemuan pasien diharapkan : Kriteria Hasil :
1. Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya.2. Klien dapat menyebutkan cara baru 3. Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasi seperti yang telah didiskusikan dengan klien.1. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi2. Diskusikan manfaat cara yang akan dilakukan klien, jika bermanfaat beri pujian.
3. Diskusikan cara baru untuk memutus atau mengontrol halusinansi :
a. Katakan Saya tidak mau dengar kamu ( pada saat halusinasi terjadi )
b. Menemui orang lain untuk bercakap cakap atau mengatakan halusinasi yang terdengar
c. Membuat jadwal kegiatan sehari hari agar halusinasi tidak muncul
d. Minta keluarga/teman/perawat jika nampak bicara sendiri.
e. Bantu klien memilih dan melatih cara memutuskan halusinasi secara bertahap.1. Upaya untuk memutuskan halusinasi sehingga tidak berlanjut.2. Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri klien.
3. Memberikan alternative pilihan bagi klien mengontrol halusinasi
4. Memotivasi dapat meningkatkan kegiatan klien untuk mencoba memilih salah satu cara mengendalikan halusinasi dan dapat meningkatkan harga diri klien.
TUK 4 : Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasiSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 15 menit dengan 1 kali pertemuan pasien diharapkan :
Kriterian Hasil :
Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan kegiatan untuk mengendalikan halusinasi1. Diskusikan dengan keluarga :
a. Gejala halusinasi yang dialami klien
b. Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
c. Cara merawat anggota keluarga untuk memutus halusinasi di rumah, beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama.
d. Beri informasi waktu follow up atau kapan perlu mendapat bantuan halusinasi terkontrol dan risiko mencederai orang lain.Untuk mengetahui pengetahuan keluarga dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang halusinasi
TUK 5:
Klien dapat memanfaatkan obat dengan benarSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 15 menit dengan 1 kali pertemuan pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Klien dapat menyebutkan manfaat, dosis, dan efek samping obat
1. Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat secara benar
2. Klien dapat informasi tentang efek samping obat
3. Klien dapat memahami akibat berhenti minum obat
Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat1. Diskusikan dengan klien dan keluaraga tentang dosis, frekuensi, manfaat obat
2. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping obat yang dirasakan
4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip benara Dengan menyebutkan dosis, frekuensi dan manfaat obat.
b Diharapkan klien melaksanakan program pengobatan.
c Menilai kemampuan klien dalam pengobatannya sendiri.
d Dengan mengetahui efek samping obat klien akan tahu apa yang harus dilakukan setelah minum obat
e Program pengobatan dapat berjalan sesuai rencana
Dengan mengetahui prinsip penggunaan obat, maka kemandirian klien untuk pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
Evaluasi Proses :
Hari/tgl/jamNo dxImplementasiRespon klienParaf
Selasa, 12 Mei 2015
Pk. 15.00 WITA
Rabu, 13 Mei 2015
Pk. 10.00 WITA
Rabu, 13 Mei 2015
Pk. 10.20 WITA
Kamis, 14 Mei 2015
Pk. 15.00 WITA
1TUK1
a) Menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
b) Memperkenalkan diri dengan sopan
c) Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d) Menjelaskan tujuan pertemuan
e) Menunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
f) Memberi perhatian pada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.g) Tidak membantah dan mendukung waham klien
h) Mengobservasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari-hari dan perawatan diriTUK 2
a) Adakah kontak sering dan singkat secara bertahapb) Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya; bicara dan tertawa terhadap stimulus, memandang ke kiri atau ke kanan atau ke depan seolah-olah ada teman bicarac) Bantu klien mengenal halusinasinya.d) Diskusikan dengan klien situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi , waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
e) Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi, beri kesempatan mengungkapkan perasaannyaTUK 3a) TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinya1. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi
2. Diskusikan manfaat cara yang akan dilakukan klien, jika bermanfaat beri pujian.
3. Diskusikan cara baru untuk memutus atau mengontrol halusinansi :
a. Katakan Saya tidak mau dengar kamu ( pada saat halusinasi terjadi )
b. Menemui orang lain untuk bercakap cakap atau mengatakan halusinasi yang terdengar
c. Membuat jadwal kegiatan sehari hari agar halusinasi tidak muncul d. Minta keluarga/teman/perawat jika nampak bicara sendiri.e. Bantu klien memilih dan melatih cara memutuskan halusinasi secara bertahap.
TUK 5: Klien dapat memanfaatkan obat dengan benar1. Diskusikan dengan klien dan keluaraga tentang dosis, frekuensi, manfaat obat 2. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping obat yang dirasakan
4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip benar
TUK1
S :
a) Pasien menjawab sapaan perawat Selamat siang juga
b) Pasien memperkenalkan dirinya, pasien berkata Nama lengkapku SAMR, panggil saja aku Bu R.
c) Pasien mengatakan beraktivitas seperti biasa melakukan kegiatan harian disini tanpa ada halangan.O:
a) Pasien ikut tersenyum dan menjawab salam perawat.
b) Kurang adanya kontak matac) Pasien tampak kooperatif saat berkenalan dengan perawat.
d) Pasien tampak kooperatif dalam memperkenalkan dirinya.
e) Pasien tampak kooperatif mendengarkan perkataan perawat.A : BHSP tercapaiP : pertahankan dan lanjutkan SP 1TUK 2
S:
a) Pasien berkata ada suara seorang laki laki yang menyuruh pasien untuk merobek baju dan mengamuk b) Pasien mengatakan bahwa itu terjadi biasanya saat makan siang, sedang sendiri.
c) Pasien mengatakan suara laki laki itu terus terdengar sampai 5 jam.
d) Pasien mengatakan bahwa pasien merasakan bahwa suara itu nyata dan hanya menuruti suara laki laki itu.O:
a) Pasien kurang adanya kontak matab) Pasien sering menggerakkan bibir tanpa suara seperti ada seseorang yang diajak mengobrol.c) Pasien kadang tersenyum dan tertawa sendiri.
A: Kemampuan mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki tercapai
P : Pertahankan SP 2
TUK3
S :
a) Pasien mengatakan pasien ingin menghilangkan suara laki laki itu.
b) Pasien biasanya melakukan kegiatan seperti menyapu untuk melupakan suara laki laki itu.O :
a) Pasien tampak tertarik mendengarkan cara mengontol halusinasi atau menghilangkan suara laki laki itu.b) Pasien mau menirukan dan mengatakan Saya tidak mau dengar kamu
c) Pasien mau membuat jadwal untuk aktivitas sehari hari seperti menyapu, mencuci piring, bersosialisasi bersama teman teman yang lain.
d) Pasien tampak senang saat diberi pujian.
A : Kemampuan mengontrol halusinasi tercapai sebagian P : Evaluasi dan lanjutkan SP 3
TUK 5S:
a) Pasien kooperatif dan mengetahui jumlah obat, dosis, warna, dan waktu pemberian obatnya.
b) Pasien mengatakan enakan setelah minum obat dan mengatakan merasa mengantukc) Pasien mengatakan akan rutin minum obat agar cepat sembuh
O:
a) Pasien tampak kooperatif dan mau mendengarkan perawat
A: Kemampuan memanfaatkan obat dengan benar tercapai P: Evaluasi dan lanjutkan SP 5
Evaluasi Hasil :Hari/tanggal/jamDiagnosa KeperawatanEvaluasi
Kamis, 14 Mei 2015
Pk. 15.30 WITAGangguan persepsi sensori S :
a) Pasien mengatakan merasa senang dapat mengungkapkan masalahnya/ bercerita dengan perawat.
b) Pasien mengatakan mampu mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan saat di rumah maupun saat di RSJ seperti mencuci piring, mengepel, menyiram tanaman.
c) Pasien mengatakan masalah-masalah yang dialaminya.
d) Pasien mengatakan dan menyebutkan warna, jumlah dan waktu pemberian obat yang diminumnya.
O:
a) Pasien tampak kooperatif, rileks, kurang kontak mata dan tenang saat bercerita dengan perawat dan selalu tersenyum saat bertemu perawat.
b) Pasien melakukan pekerjaan/kemampuan yang bisa ia lakukan seperti mencuci piring, menyiram tanaman, mengambil makanan di dapur, membantu di tempat laundry.c) Pasien tampak tenang menceritakan masalah yang dialaminya.
d) Pandangan pasien tampak tajam dan lurus ke depan dan tenang saat menceritakan halusinasinya.
e) Pasien tampak kooperatif dalam menjawab pertanyaan perawat untuk menyebutkan obatnya.
A : SP 1, SP 2, SP 5 tercapai
P : Evaluasi dan lanjutkan SP 3 dan SP 4
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
Core Problem
Risiko perilaku kekerasan (diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan verbal)
Effect
Isolasi sosial
Causa