halaman 5

1
NUSANTARA 5 Edisi 30/Th XIII/ 17 - 1 Maret 2015 Truk Melebihi Muatan di Jembatan Timbang Penyebab Utama Kerusakan Jalan BITUNG, (WN)– Meski pe- ningkatan pada sisi anggaran proyek sudah diberikan oleh pemerintah pusat serta telah direalisasi oleh pemerintah da- erah khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) sendiri tahun 2014. Namun sejumlah proyek jalan tersebut sudah rusak parah, di- antaranya kerusakan di jalan Moh Hata, yang menghubungkan antara pusat Kota Bitung dengan Kecamatan Airtembaga di depan pelabuhan Pos Enam Bitung. Penyebab kerusakan jalan adalah kurangnya pengawasan terhadap Jembatan Timbang yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan yang membiarkan truk lewat Jembatan Timbang melebihi muatan kendaraan dari batas maksimum. Hasil pengabadian kamera wartawan Harian Warta Nasi- onal didapati adanya kerusakan jalan M. Hata, sehingga menga- kibatkan seringnya terjadi ke- macetan ketika kendaraan me- lintas di jalan tersebut. Masya- rakat sering kali mengeluhkan soal jalan di sekitar rumah mereka yang rusak parah. Setiap musim hujan, air dijalan seperti kolam dan ketika musim kemarau debu berterbangan kesana sini. Para sopir sering kali juga mengeluh adanya jalan tersebut yang sudah lama rusak namun seakan akan terjadi pembiaran. Lantas kapan peme- rintah memperbaiki jalan ini.?, hal itu disampaikan para sopir angkutan yang kerap kali melintas di jalan tersebut. Kerusakan jalan didepan pelabuhan persisisnya depan Pelabuhan Feri serta mulai adanya jalan di Kota Bitung bergelombang di banyak titik ruas jalan lebih disebabkan oleh melintasnya truk-truk dengan beban berlebih. Artinya, toleransi nol bagi kendaraan berbeban berlebihan yang ditetapkan Menteri Perhubungan diabaikan. Jembatan Timbang yang ada diduga tidak berfungsi secara optimal,. Pembiaran aparat terhadap pengguna jalan diba- ngun dengan kualitas muatan sumbu terberat 10 ton. Semen- tara jalan lintas daerah Bitung- Manado umumnya hanya dengan muatan sumbu terberat maksimum. Daya angkut ken- daraan, mestinya, mematuhi kualifikasi kekuatan jalan. Padahal, penambahan beban sumbu pada dua roda di satu as (sumbu) menjadi dua kali beban standar akan mengakibatkan pertambahan daya rusak 16 kali. Jika beban sumbu menjadi 3 kali, daya rusak menjadi 81 kali. Sulitnya menerapkan ketentuan kelebihan muatan nol persen bagi para pengusaha muatan karena pembatasan muatan nol persen dianggap mengakibatkan biaya transportasi naik. Ketua DPW LP-Tipikor Amir Pontoh mengharapkan Dinas Perhubungan tidak pilih kasih dalam menindak armada truk yang sudah jelas melang- gar aturan ketentuan muatan undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang angkutan lalu lintas jalan raya. Diakuinya sebagian jalan negara di Manado rusak akibat truk dengan muatan yang mele- bihi ketentuan. Seharusnya pihak Dinas Perhubungan menerapkan sistem denda bagi kendaraan yang melebihi daya muatan. Penerapan denda, mengacu dalam Peraturan Daerah diduga tidak difungsikan sebagaimana mestinya per kilogram bagi kendaraan kelebihan muatan di atas 15 persen dan denda Rp150 per kilogram untuk kelebihan muatan kurang dari 15 persen. Di sisi lain, ruas jalan lintas manado-bitung para sopir seringkali mengeluhkan retribusi di jalan atas jumlah berat yang diijinkan sebelum sampai di lokasi jembatan timbang. Kutipan surat kabar Harian Warta Nasional tentang per- nyataan Direktur Jenderal In- dustri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perin- dustrian Budi Darmadi yang mana untuk mencegah kenda- raan berbeban berlebih di jalan harus dengan memperketat pengawasan, baik dari polisi maupun dinas perhubungan. Lebih baik dua instansi itu mengetatkan pengawasan. Dari sisi industri transportasi sebenarnya saat keluar dari pa- brik truk dalam kondisi standar dan sesuai aturan. Maka muatan sumbu terbesarnya takkan mam- pu lebih dari 10 ton. Dugaan lain menurut Amir Pontoh ada sejumlah bengkel modifikasi yang mampu memperbesar dan meninggikan bak truk,” belum lagi mereka bisa memodifikasi suspensi ban truk agar mampu mengangkut beban berat. Kerusakan jalan sebetulnya tetap ada solusinya. Bukan sekadar memperbaiki jalan, tetapi menghukum pemilik barang yang biasanya perusa- haan besar. Mereka biasanya me- ngirim barang secara borongan kepada pemilik truk. Kerusakan jalan yang ada di depan pintu masuk pelabuhan feri diduga adanya truk yang melebihi mu- atan karena minimnya penga- wasan serta tingginya toleransi oknum petugas terhadap para sopir truk itu sendiri. Bayangkan kalau setiap ha- rinya truk dengan muatan berlebih tapi tidak ada tin- dakan tegas dari para oknum petugas pelabuhan,” sampai kapan pemerintah memper- baiki jalan yang setiap tahunya selalu mengalami kerusakan. Sudah saatnya semua itu harus diakhiri memberlakukan truk dengan muatan berlebi- han namun tidak ada tindakan tegas dari para petugas dilapa- ngan. Kerusakan jalan meru- pakan masalah besar,” yang sewaktu waktu bisa merengut nyawa bagi siapa saja yang melintasinya. Amir Pontoh berharap Pe- ngoperasian jembatan tim- bang itu seharusnya mengacu kepada Undang-Undang No- mor 22 Tahun 2009 tentang angkutan lalu lintas jalan raya.(KORWIL) Tujuh Puluh Anggota DPD Brigade Manguni Se-kota Bitung Dilantik Perizinan Dipersulit, PTSP Kelurahan Kelapa Gading Timur Sepi JAKARTA, (WN)– Setelah pe- ngoperasian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kelurahan Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara suasana kantor sepi setiap pagi. Nyaris tidak ada warga yang datang untuk mengurus dokumen perizi- nan. Hal itu, setelah warga menge- tahui pelayanan PTSP lebih diper- sulit mengurus izin dan nonizin ketimbang layanan lewat kelurahan. “Katanya pelayanan PTSP untuk efektivitas dan efisiensi pengguna layanan izin maupun nonizin, ternyata itu bohong besar. Saya sudah ketemu dan bertanya lang- sung dengan Aryo Martanto sela- ku Kepala Satuan Satlak Kelu- rahan Kelapa Gading Timur. Kata Aryo, izin domisi di sepanjang jalan raya Perintis Kemerdekaan, tidak akan dikeluarkan dari PTSP kelurahan, terus yang efektivitas dan efisiensi itu apa ?, “ujar Her- manto, salah seorang warga yang mengaku dipersulit mengurus izin domisi di PTSP Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kamis (29/1/2015). Lihat sekarang di kantor PTSP Kelurahan Kelapa Gading Timur, warga yang mengurus izin dan no- nizin sangat sepi, saya dari pagi di kantor ini tidak ada satu orangpun warga yang datang ke kantor PTSP, usul saya sebaiknya PTSP di Kelu- rahan ini ditutup saja, ujar Hermanto. Kata Hermanto, karena saya dipersulit mendapatkan izin do- misi di PTSP Kelurahan, saya terpaksa mengurusnya lewat Notaris. Buktinya saya sudah mendapatkan izin domisi, hanya beberapa hari saja. Wajalah warga sepi datang mengurus perizinan ke PTSP karena pada kenyataannya lebih dipersulit, lebih baik saya keluar uang untuk Notaris tetapi hasilnya memuaskan secara efektivitas dan efesiensi, ujarnya. Aryo, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) PTSP Kelurahan Kelapa Gading saat ditemui wartawan mengaku, PTSP ini dibentuk semata mata untuk menghapuskan calo, makanya gaji PTSP nilainya seterap dengan Lurah. Tetapi kalau soal pengurusan izin, syaratnya harus lengkap atau komplit semua, satu syarat tidak dipenuhi, maka kami tidak bisa melayani, ujarnya. Contohnya, kata Aryo, untuk izin domisi warga harus melengkapi 11 berkas persyaratan sebagai berikut, 1. Pengantar RT dan RW/ Surat Ke- terangan dari Pengelola Gedung, 2. Surat Pernyataan Pemilik/Penang- gungjawab Usaha, 3. FC KTP Pe- milik Tempat Usaha, 4. Surat Ku- asa Pengurusan, 5. FC KTP yang dikuasakan, 6. FC Sertifikat Tanah (kepemilikan), 7. FC Akta Pen- dirian Perusahaan, 8. FC Izin Men- dirikan Bangunan (IMB), 9. FC PBB dan Bukti Pembayaran PBB Tahun terakhir, 10. Foto Bangunan Tampa Depan dan Dalam Bangu- nan, 11. Jumlah Pegawai, ujar Aryo. Jika satu item saja dari berkas syarat ini tidak dilengkapi, maka PTSP Kelurahan Kelapa Gading Timur tidak bisa melayani pembuatan Izin Domisili.(SON) Banjir Menggenangi Hampir Seluruh Rumah di Kelurahan Manembo-nembo BITUNG, (WN) – Banjir merupakan peristiwa tergenangnya sejumlah daratan oleh volume air yang meluap atau melimpas dari tempat dimana volume air tersebut seharusnya berada atau mengalir. Banjir rob sendiri merupakan istilah khusus yang hanya dipakai di Indone- sia, untuk menggambarkan banjir yang dise- babkan oleh tingginya curah hujan sehingga menyebabkan volume air meningkat dratis. Banjir telah menjadi rapor buruk yang tidak layak diperdebatkan karena merupakan hasil kerja kolektif semua pihak. Banjir, yang awalnya hanya dianggap air pasang karena akumulasi sesaat presipitasi yang akan cepat surut setelah hujan reda, kini menjadi bencana permanen. Banjir kini meluap dalam skala besar, menggenangi permukiman, menghanyutkan rumah dan harta benda, bahkan tak jarang menyebabkan korban jiwa. Banjir terjadi karena terganggunya perim- bangan antara air infiltrasi, run-off, dan evapotranspirasi akibat perubahan daya se- rap lahan., apalagi pada lahan miring, merupakan faktor utamanya. Itulah kenya- taan yang terjadi pada 4 Februari 2015 lalu, dimana beberapa daerah pemukiman penduduk di Kota Bitung tergenang oleh air hujan setelah satu harin penuh curah hujan mengguyur Kota Bitung. Kelurahan Manembo-Nembo diba- wah Kecamatan Matuari paling sensitif terhadap banjir. Hujan lokal telah meng- genangi hampir seluruh rumah pendu- duk. Bahkan satuan kepolisian serta satpol PP dekerahkan kelokasi guna memberikan bantuan kepada para pen- duduk yang rumahnya tergenang air. Bukan hanya rumah penduduk yang tegenag air, akan tetapi banjir juga menenggelamkan ruas jalan trans. Pasir, kerikil serta lumpur berserakan disetiap jalan, tepatnya dijalan manembo-nembo depan pompa bensin, jalan pertigaan manembo- nembo serta lokasi girian. Yang pasti faktor intensitas curah hujan dan durasinya tentunya bisa berperan pula menciptakan bencana. Faktor lain adalah akibat tidak tertatanya permukiman serta tidak berfungsinya saluran air seperti drainase-drainase yang kurang adanya perawatan sehingga hampir seluruh drainase jalan mengalami penumpukan tanah sehingga terjadinya penyumbatan. Selain itu curah hujan di Kota Bitung sempat melum- puhkan transpotasi. Dari hasil liputan wartawan Harian Warta Nasional terpantau selain banjir menggenangi beberapa rumah penduduk dikelurahan manembo-nembo bawah,” banjir juga menye- babkan kemacetan di beberapa ruas jalan akibat air menggenangi jalan serta rusaknya jembatan sungai manembo-nembo akibat air sungai meluap sehingga kendaran roda empat tidak bisa melintas serta jebolnya drainase sehingga mengakibatkan putusnya jalan alternatif menuju perumahan Asri Dua dan aset jalan menuju RSUD Bitung serat kelong- soran yang mengakibatkan banyaknya jalan putus di kecamatan Matuari.(KORWIL) Infrastruktur Jalan di Poso Rusak Penghambat Pertumbuhan Ekonomi BITUNG, (WN) – Ditinjau dari aspek hukum dan ideologi, lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Brigade Manguni yang merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Utara. Brigade Manguni yang selalu ikut berperan aktif dalam suatu kegiatan yang pada umumnya membela kepentingan masyarakat serta berperan menjaga keutuhan kedaulatan NKRI. Refleksi dari sikap nasionalisme yang kian hari kian rapuh oleh berbagai isu di kalangan masyarakat luas. Bahkan, cenderung menjadi sesuatu yang dianggap anti modernisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta Proses penegakan hukum yang stagnan dan tidak optimal, telah menjadikan pranata hukum hanya sebagai istrumen dalam rangka memenuhi standar kebutuhan ekonomi dan politik kekuasaan. Hal ini merupakan sebuah keprihatinan yang sangat se- rius untuk di sikapi, karena akan menjurus kepada peng- hancuran landasan ideologi negara, yang pada akhirnya berakibat runtuhnya bangunan negara itu sendiri. Pemberitaan di media cetak dan elektronik tentang tinda- kan pelanggaran dan pelecehan terhadap hukum di kalang- an pejabat negara dan pengusaha, telah menjadi tontonan dan pemberitaan yang semakin menarik bagi masyarakat. Bahkan terkesan murahan, padahal persoalan tersebut merupakan ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melihat fenomena sosial masyarakat Indonesia yang semakin kehilangan identitas dan jati diri, maka perlu ada sebuah penyadaran kolektif dan terorganisasi yang senantiasa pro-aktif menyuarakan kembali pesan-pesan moral perjuangan kemer- dekaan Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka, berdaulat, dan berkepribadian bedasarkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, demikian ungkapan yang disampaikan oleh bapak Fabian Kaloh S.ip Msi kepada wartawan Warta Nasional di selah pengukuhan / pelantikan dirinya sebagai ketua DPD Brigade Manguni serta tujuh puluh (70) anggota DPD brigade Manguni lainya sekota bitung senin 2 februari 2015 di kelurahan sagrat kecamatan matuari kota bitung. Menurutnya berbicara tentang persoalan pemba- ngunan ekonomi nasional, tentu harus mengacu ke- pada harapan dan cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana di amanatkan oleh landasan konstitusi negara, yaitu Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Dalam Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945 me- nyebutkan bahwa : Perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Didalam pen- jelasan Pasal 33 Ayat (1) 1945 tersebut diatas, dijelaskan bahwa Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Oleh karena itu, koperasi dianggap sebagai soko- guru perekonomian nasional.Artinya, dari ketiga pelaku eko- nomi di indonesia saat ini, seharusnya koperasi mendomi- nasi laju pertumbuhan ekonomi nasional dibanding dengan badan–badan usaha yang dikelola oleh negara dan swasta. Namun kenyataan yang dialami dan dirasakan saat ini, setelah lebih dari 6 dasawarsa indonesia menjadi sebuah negara, justru menyimpang jauh dari ketentuan konstitusi negara. Dimana koperasi tidak lebih sekedar unit-unit usaha kecil yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan raksasa milik negara dan swasta. Pendirian koperasi oleh perusahaan- perusahaan negara dan swasta, terkesan semata-mata untuk memenuhi pesan kontitusi dalam bentuk badan-badan hukum secara legalitas. Situasi dan kondisi sosial ekonomi rakyat indonesia saat ini, sebenarnya sebuah serial-lanjutan dari penderitaan ekonomi rakyat pada masa Kolonial (Belanda). Belajar dari itu,” maka Brigade Manguni sebagai ormas yang cukup diperhitungkan di bumi sulawesi utara saat ini juga memiliki kepedulian secara nasional di indonesia. Kami Brigade Manguni yang tergabung dalam beberapa elemen masyarakat yang tidak memadang suku ras dan agama, “sangat menyadari bahwa harus ada perjuangan moral untuk mengembalikan semangat kepahlawan dan cinta tanah air, guna ikut melindungi segenap tumpah darah Indonesia”. Brigade Manguni akan terus memantau aspek Pen- didikan dan Kesehatan, karena ini merupakan hal yang terpenting untuk dikedepankan,” khususnya bagi mereka yang berada di daerah-daerah pedalaman, daerah perbatasan, dan daerah-daerah terpencil mengingat saat ini Brigade Manguni telah mencapai tingkat program nasional sehingga dari seluruh elemen masyarakat indonesia natinya bisa bergabung bersama sama dengan Brigade Manguni guna ikut mensukseskan program-pro- gram pemerintah serta menjaga perdamaian masyarakat indonesia demi keutuhan dan kedaulatan NKRI. Sebagaimana yang tertuang di alenia ke-IV Pem- bukaan UUD 1945 yang salah satu nya adalah,” Men- cerdaskan kehidupan bangsa. Namun tentunya kita tahu bersama, saat ini pendidikan merupakan kebutuhan yang harus di bayar mahal. Sementara di bidang Kese- hatan masih banyak penduduk miskin tidak mendapat- kan fasilitas yang memadai. Fenomena kehidupan ber- bangsa dan bernegara yang di akibatkan oleh aspek-aspek hukum, ideologi, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, sudah barang tentu akan sangat mempengaruhi kepada aspek Kehidupan di bidang politik dan keamanan negara. Dalam situasi ini dan kondisi yang penuh ketidak pastian di segala bidang, maka Brigade Manguni bersama masyarakat tentunya akan mencari solusi dengan mem- buat pilihan-pilihan dalam rangka alternatif pemecahan masalah yang di hadapi, baik individual maupun secara berkelompok, sehingga dapat bersama sama menjaga stabilitas keamanan negara yang kita cintai ini. Dengan senyum ramahnya,” ketua DPD Brigade Manguni kota bitung Fabian Kaloh S.ip Msi ingin mem- bangkitkan kembali semangat nasionalisme indonesia sebagai negara dan bangsa yang benar-benar merdeka, berdaulat, bermartabat, dan senantiasi siap memperta- hankan Negara Kesatuan Republik indonesia. (REIMON) PENINGKATAN anggaran yang tidak sesuai dengan pening- katan serta kualitas infrastruktur diduga adanya korupsi kalangan diinstansi terkait juga ikut me- ningkat. Penyalagunaan anggaran belanja khususnya pengadaan ba- rang dan jasa merupakan bentuk korupsi karena sudah menyim- pang dari perpres no 54 tahun 2010 sehingga diduga stakeholder tidak memiliki atau mempelajari secara rinci perpres no 54 tahun 2010 sebab banyak perbedaan serta prinsip dengan keppres no 80 tahun 2003. Sehingga berdampak pada nilai jeblok karena menurunkan nilai proyek kontruksi sebesar lima sampai dua puluh persen dari ang- garan proyek. Walaupun adanya peningkatan pada sisi anggaran sudah diberikan oleh pemerintah pusat,” akan tetapi dilapangan ma- sih banyak kualitas infrastruktur yang tingkat kerusakannya cukup tinggi. Penciptaan pertumbuhan ekonomi tidak produktif lagi,” pasalnya sudah jelas faktor dugaan korupsi dikalangan instansi memperburuk kinerja investasi. Tentunya modus-modus ini bermacam macam, yang lebih sering dilakukan oleh pelaksana proyek yang dengan sengaja me- nyuap pejabat publik dengan ko- misi balas jasa yang diberikan oleh pemenang tender proyek infra- struktur sehingga dapat mengor- bankan mutu serta kualitas proyek yang dibangun. Menurut ketua DPW LP-Tipikor RI sulut Amir Pontoh,” permainan yang di katagorikan korupsi tersebut dapat menyebabkan peningkatan belanja pemerintah disektor infrastruktur bisa jadi meningkat ke indikasi penggelem- bungan nilai kontrak proyek nan- tinya sebagai sumber dana korupsi. Biasanya modus seperti ini bisa jadi dikatakan grand cor- ruption atau political corruption, artinya korupsi yang sudah pada tingkat level pengambilan kebija- kan para elite politik lokal. Seharusnya menurut Amir, au- dit terhadap proyek jangan hanya dari kalangan instansi pemerintah saja,” akan tetapi mesti harus melibatkan pihak ketiga yang bukan dari pemerintah (non pemerintah), agar dapat memini- malisir peluang pada bentuk kecurangan yang bisa menjadi peluang korupsi nantinya. Guna apa menghambur hamburkan anggaran hingga mencapai mi- liaran rupiah kalau fakta dilapa- ngan ternyata kualitas infras- truktur makin menurun alias amburadul. Akan tetapi bilamana anggaran proyek digunakan sebagaimana mestinya kemungkinan infra- struktur akan mencapai kualitas bagus dan tentunya ekonomi akan tumbuh dengan baik bila- mana itu bisa dijalankan, bukan manufacturingnya jalan ditem- pat. Di akhir kalimat yang di- sampaikan Amir pontoh lewat surat kabar Harian Warta Nasi- onal meminta kepada pihak kepolisian dan kajari segerah menindak tegas bagi oknum yang sudah jelas terlibat dalam penyimpangan dana proyek nasional di poso.(KENFA) POSO, (WN) – Pembangunan infrastruktur yang tidak merata akan menjadi suatu penghambat lajunya suatu kegiatan usaha perekonomian. Guna mendukung prioritas nasional yang terdapat pada masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI), kualitas infrastruktur harus diperbaiki. Cukup disayangkan ketika salah satu langkah kebijakan yang diambil pemerintah dengan menaikan anggaran daerah berbanding terbalik dengan kualitas infrastruktur. Hal itu disinyalir adanya permainan (korupsi) disektor infrastruktur di daerah kemungkinan merajalela.

Upload: harian-warta-nasional

Post on 20-Jul-2015

16 views

Category:

News & Politics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Halaman 5

NUSANTARA5 Edisi 30/Th XIII/ 17 - 1 Maret 2015

Truk Melebihi Muatan diJembatan Timbang Penyebab

Utama Kerusakan JalanBITUNG, (WN)– Meski pe-ningkatan pada sisi anggaranproyek sudah diberikan olehpemerintah pusat serta telahdirealisasi oleh pemerintah da-erah khususnya Dinas PekerjaanUmum (PU) sendiri tahun 2014.Namun sejumlah proyek jalantersebut sudah rusak parah, di-antaranya kerusakan di jalan MohHata, yang menghubungkanantara pusat Kota Bitung denganKecamatan Airtembaga di depanpelabuhan Pos Enam Bitung.

Penyebab kerusakan jalanadalah kurangnya pengawasanterhadap Jembatan Timbangyang dilakukan oleh DinasPerhubungan yang membiarkantruk lewat Jembatan Timbangmelebihi muatan kendaraan daribatas maksimum.

Hasil pengabadian kamerawartawan Harian Warta Nasi-onal didapati adanya kerusakanjalan M. Hata, sehingga menga-kibatkan seringnya terjadi ke-macetan ketika kendaraan me-lintas di jalan tersebut. Masya-rakat sering kali mengeluhkansoal jalan di sekitar rumahmereka yang rusak parah.

Setiap musim hujan, air dijalanseperti kolam dan ketika musimkemarau debu berterbangankesana sini. Para sopir sering kalijuga mengeluh adanya jalantersebut yang sudah lama rusaknamun seakan akan terjadipembiaran. Lantas kapan peme-rintah memperbaiki jalan ini.?,hal itu disampaikan para sopirangkutan yang kerap kalimelintas di jalan tersebut.

Kerusakan jalan didepanpelabuhan persisisnya depanPelabuhan Feri serta mulaiadanya jalan di Kota Bitungbergelombang di banyak titikruas jalan lebih disebabkan olehmelintasnya truk-truk denganbeban berlebih. Artinya, toleransinol bagi kendaraan berbebanberlebihan yang ditetapkanMenteri Perhubungan diabaikan.

Jembatan Timbang yang adadiduga tidak berfungsi secaraoptimal,. Pembiaran aparatterhadap pengguna jalan diba-ngun dengan kualitas muatansumbu terberat 10 ton. Semen-tara jalan lintas daerah Bitung-Manado umumnya hanyadengan muatan sumbu terberatmaksimum. Daya angkut ken-daraan, mestinya, mematuhikualifikasi kekuatan jalan.

Padahal, penambahan bebansumbu pada dua roda di satu as(sumbu) menjadi dua kali bebanstandar akan mengakibatkanpertambahan daya rusak 16 kali.Jika beban sumbu menjadi 3 kali,daya rusak menjadi 81 kali.Sulitnya menerapkan ketentuankelebihan muatan nol persenbagi para pengusaha muatankarena pembatasan muatan nolpersen dianggap mengakibatkanbiaya transportasi naik.

Ketua DPW LP-TipikorAmir Pontoh mengharapkanDinas Perhubungan tidak pilihkasih dalam menindak armadatruk yang sudah jelas melang-gar aturan ketentuan muatanundang-undang nomor 22tahun 2009 tentang angkutan

lalu lintas jalan raya.Diakuinya sebagian jalan

negara di Manado rusak akibattruk dengan muatan yang mele-bihi ketentuan. Seharusnya pihakDinas Perhubungan menerapkansistem denda bagi kendaraanyang melebihi daya muatan.Penerapan denda, mengacudalam Peraturan Daerah didugatidak difungsikan sebagaimanamestinya per kilogram bagikendaraan kelebihan muatan diatas 15 persen dan denda Rp150per kilogram untuk kelebihanmuatan kurang dari 15 persen.Di sisi lain, ruas jalan lintasmanado-bitung para sopirseringkali mengeluhkan retribusidi jalan atas jumlah berat yangdiijinkan sebelum sampai dilokasi jembatan timbang.

Kutipan surat kabar HarianWarta Nasional tentang per-nyataan Direktur Jenderal In-dustri Alat Transportasi danTelematika Departemen Perin-dustrian Budi Darmadi yangmana untuk mencegah kenda-raan berbeban berlebih di jalanharus dengan memperketatpengawasan, baik dari polisimaupun dinas perhubungan.Lebih baik dua instansi itumengetatkan pengawasan.

Dari sisi industri transportasisebenarnya saat keluar dari pa-brik truk dalam kondisi standardan sesuai aturan. Maka muatansumbu terbesarnya takkan mam-pu lebih dari 10 ton. Dugaan lainmenurut Amir Pontoh adasejumlah bengkel modifikasiyang mampu memperbesar danmeninggikan bak truk,” belumlagi mereka bisa memodifikasisuspensi ban truk agar mampumengangkut beban berat.

Kerusakan jalan sebetulnyatetap ada solusinya. Bukansekadar memperbaiki jalan,tetapi menghukum pemilikbarang yang biasanya perusa-haan besar. Mereka biasanya me-ngirim barang secara borongankepada pemilik truk. Kerusakanjalan yang ada di depan pintumasuk pelabuhan feri didugaadanya truk yang melebihi mu-atan karena minimnya penga-wasan serta tingginya toleransioknum petugas terhadap parasopir truk itu sendiri.

Bayangkan kalau setiap ha-rinya truk dengan muatanberlebih tapi tidak ada tin-dakan tegas dari para oknumpetugas pelabuhan,” sampaikapan pemerintah memper-baiki jalan yang setiap tahunyaselalu mengalami kerusakan.

Sudah saatnya semua ituharus diakhiri memberlakukantruk dengan muatan berlebi-han namun tidak ada tindakantegas dari para petugas dilapa-ngan. Kerusakan jalan meru-pakan masalah besar,” yangsewaktu waktu bisa merengutnyawa bagi siapa saja yangmelintasinya.

Amir Pontoh berharap Pe-ngoperasian jembatan tim-bang itu seharusnya mengacukepada Undang-Undang No-mor 22 Tahun 2009 tentangangkutan lalu lintas jalanraya.(KORWIL)

Tujuh Puluh Anggota DPD BrigadeManguni Se-kota Bitung Dilantik

Perizinan Dipersulit, PTSP KelurahanKelapa Gading Timur Sepi

JAKARTA, (WN)– Setelah pe-ngoperasian Pelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP) di KelurahanKelapa Gading Timur, Jakarta Utarasuasana kantor sepi setiap pagi.Nyaris tidak ada warga yang datanguntuk mengurus dokumen perizi-nan. Hal itu, setelah warga menge-tahui pelayanan PTSP lebih diper-sulit mengurus izin dan nonizinketimbang layanan lewat kelurahan.

“Katanya pelayanan PTSP untukefektivitas dan efisiensi penggunalayanan izin maupun nonizin,ternyata itu bohong besar. Sayasudah ketemu dan bertanya lang-sung dengan Aryo Martanto sela-ku Kepala Satuan Satlak Kelu-rahan Kelapa Gading Timur. KataAryo, izin domisi di sepanjangjalan raya Perintis Kemerdekaan,tidak akan dikeluarkan dari PTSPkelurahan, terus yang efektivitasdan efisiensi itu apa ?, “ujar Her-manto, salah seorang warga yangmengaku dipersulit mengurus izindomisi di PTSP Kelurahan KelapaGading Timur, Kamis (29/1/2015).

Lihat sekarang di kantor PTSPKelurahan Kelapa Gading Timur,warga yang mengurus izin dan no-nizin sangat sepi, saya dari pagi dikantor ini tidak ada satu orangpunwarga yang datang ke kantor PTSP,usul saya sebaiknya PTSP di Kelu-rahan ini ditutup saja, ujar Hermanto.

Kata Hermanto, karena sayadipersulit mendapatkan izin do-misi di PTSP Kelurahan, sayaterpaksa mengurusnya lewatNotaris. Buktinya saya sudah

mendapatkan izin domisi, hanyabeberapa hari saja. Wajalah wargasepi datang mengurus perizinan kePTSP karena pada kenyataannyalebih dipersulit, lebih baik sayakeluar uang untuk Notaris tetapihasilnya memuaskan secaraefektivitas dan efesiensi, ujarnya.

Aryo, Kepala Satuan Pelaksana(Kasatlak) PTSP Kelurahan KelapaGading saat ditemui wartawanmengaku, PTSP ini dibentuk sematamata untuk menghapuskan calo,makanya gaji PTSP nilainyaseterap dengan Lurah. Tetapi kalausoal pengurusan izin, syaratnyaharus lengkap atau komplit semua,satu syarat tidak dipenuhi, makakami tidak bisa melayani, ujarnya.

Contohnya, kata Aryo, untuk izindomisi warga harus melengkapi 11berkas persyaratan sebagai berikut,1. Pengantar RT dan RW/ Surat Ke-terangan dari Pengelola Gedung, 2.Surat Pernyataan Pemilik/Penang-gungjawab Usaha, 3. FC KTP Pe-milik Tempat Usaha, 4. Surat Ku-asa Pengurusan, 5. FC KTP yangdikuasakan, 6. FC Sertifikat Tanah(kepemilikan), 7. FC Akta Pen-dirian Perusahaan, 8. FC Izin Men-dirikan Bangunan (IMB), 9. FCPBB dan Bukti Pembayaran PBBTahun terakhir, 10. Foto BangunanTampa Depan dan Dalam Bangu-nan, 11. Jumlah Pegawai, ujar Aryo.

Jika satu item saja dari berkassyarat ini tidak dilengkapi, makaPTSP Kelurahan Kelapa GadingTimur tidak bisa melayanipembuatan Izin Domisili.(SON)

Banjir Menggenangi Hampir SeluruhRumah di Kelurahan Manembo-nembo

BITUNG, (WN) – Banjir merupakan peristiwatergenangnya sejumlah daratan oleh volume airyang meluap atau melimpas dari tempatdimana volume air tersebut seharusnya beradaatau mengalir. Banjir rob sendiri merupakanistilah khusus yang hanya dipakai di Indone-sia, untuk menggambarkan banjir yang dise-babkan oleh tingginya curah hujan sehinggamenyebabkan volume air meningkat dratis.

Banjir telah menjadi rapor buruk yang tidaklayak diperdebatkan karena merupakan hasilkerja kolektif semua pihak. Banjir, yangawalnya hanya dianggap air pasang karenaakumulasi sesaat presipitasi yang akan cepatsurut setelah hujan reda, kini menjadibencana permanen. Banjir kini meluap dalamskala besar, menggenangi permukiman,menghanyutkan rumah dan harta benda,bahkan tak jarang menyebabkan korban jiwa.

Banjir terjadi karena terganggunya perim-bangan antara air infiltrasi, run-off, danevapotranspirasi akibat perubahan daya se-rap lahan., apalagi pada lahan miring,merupakan faktor utamanya. Itulah kenya-taan yang terjadi pada 4 Februari 2015 lalu,dimana beberapa daerah pemukimanpenduduk di Kota Bitung tergenang oleh air

hujan setelah satu harin penuh curahhujan mengguyur Kota Bitung.

Kelurahan Manembo-Nembo diba-wah Kecamatan Matuari paling sensitifterhadap banjir. Hujan lokal telah meng-genangi hampir seluruh rumah pendu-duk. Bahkan satuan kepolisian sertasatpol PP dekerahkan kelokasi gunamemberikan bantuan kepada para pen-duduk yang rumahnya tergenang air.

Bukan hanya rumah penduduk yangtegenag air, akan tetapi banjir jugamenenggelamkan ruas jalan trans.Pasir, kerikil serta lumpur berserakan

disetiap jalan, tepatnya dijalan manembo-nembodepan pompa bensin, jalan pertigaan manembo-nembo serta lokasi girian. Yang pasti faktorintensitas curah hujan dan durasinya tentunyabisa berperan pula menciptakan bencana.

Faktor lain adalah akibat tidak tertatanyapermukiman serta tidak berfungsinya saluranair seperti drainase-drainase yang kurangadanya perawatan sehingga hampir seluruhdrainase jalan mengalami penumpukan tanahsehingga terjadinya penyumbatan. Selain itucurah hujan di Kota Bitung sempat melum-puhkan transpotasi.

Dari hasil liputan wartawan Harian WartaNasional terpantau selain banjir menggenangibeberapa rumah penduduk dikelurahanmanembo-nembo bawah,” banjir juga menye-babkan kemacetan di beberapa ruas jalanakibat air menggenangi jalan serta rusaknyajembatan sungai manembo-nembo akibat airsungai meluap sehingga kendaran roda empattidak bisa melintas serta jebolnya drainasesehingga mengakibatkan putusnya jalanalternatif menuju perumahan Asri Dua danaset jalan menuju RSUD Bitung serat kelong-soran yang mengakibatkan banyaknya jalanputus di kecamatan Matuari.(KORWIL)

Infrastruktur Jalan di Poso RusakPenghambat Pertumbuhan Ekonomi

BITUNG, (WN) – Ditinjau dari aspek hukum danideologi, lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) Brigade Manguni yang merupakan suatukebanggan tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Utara.

Brigade Manguni yang selalu ikut berperan aktifdalam suatu kegiatan yang pada umumnya membelakepentingan masyarakat serta berperan menjagakeutuhan kedaulatan NKRI. Refleksi dari sikapnasionalisme yang kian hari kian rapuh oleh berbagaiisu di kalangan masyarakat luas.

Bahkan, cenderung menjadi sesuatu yang dianggap antimodernisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraserta Proses penegakan hukum yang stagnan dan tidakoptimal, telah menjadikan pranata hukum hanya sebagaiistrumen dalam rangka memenuhi standar kebutuhanekonomi dan politik kekuasaan.

Hal ini merupakan sebuah keprihatinan yang sangat se-rius untuk di sikapi, karena akan menjurus kepada peng-hancuran landasan ideologi negara, yang pada akhirnyaberakibat runtuhnya bangunan negara itu sendiri.

Pemberitaan di media cetak dan elektronik tentang tinda-kan pelanggaran dan pelecehan terhadap hukum di kalang-an pejabat negara dan pengusaha, telah menjadi tontonandan pemberitaan yang semakin menarik bagi masyarakat.Bahkan terkesan murahan, padahal persoalan tersebutmerupakan ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).Melihat fenomena sosial masyarakat Indonesia

yang semakin kehilangan identitas dan jati diri, makaperlu ada sebuah penyadaran kolektif danterorganisasi yang senantiasa pro-aktif menyuarakankembali pesan-pesan moral perjuangan kemer-dekaan Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yangmerdeka, berdaulat, dan berkepribadian bedasarkankepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa,demikian ungkapan yang disampaikan oleh bapakFabian Kaloh S.ip Msi kepada wartawan WartaNasional di selah pengukuhan / pelantikan dirinyasebagai ketua DPD Brigade Manguni serta tujuhpuluh (70) anggota DPD brigade Manguni lainyasekota bitung senin 2 februari 2015 di kelurahansagrat kecamatan matuari kota bitung.

Menurutnya berbicara tentang persoalan pemba-ngunan ekonomi nasional, tentu harus mengacu ke-

pada harapan dan cita-cita luhur Proklamasi KemerdekaanRepublik Indonesia sebagaimana di amanatkan olehlandasan konstitusi negara, yaitu Undang-Undang Dasar(UUD) 1945. Dalam Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945 me-nyebutkan bahwa : Perekonomian di susun sebagai usahabersama berdasar atas asas kekeluargaan. Didalam pen-jelasan Pasal 33 Ayat (1) 1945 tersebut diatas, dijelaskanbahwa Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialahkoperasi. Oleh karena itu, koperasi dianggap sebagai soko-guru perekonomian nasional. Artinya, dari ketiga pelaku eko-nomi di indonesia saat ini, seharusnya koperasi mendomi-nasi laju pertumbuhan ekonomi nasional dibanding denganbadan–badan usaha yang dikelola oleh negara dan swasta.

Namun kenyataan yang dialami dan dirasakan saatini, setelah lebih dari 6 dasawarsa indonesia menjadisebuah negara, justru menyimpang jauh dariketentuan konstitusi negara. Dimana koperasi tidaklebih sekedar unit-unit usaha kecil yang didirikanoleh perusahaan-perusahaan raksasa milik negaradan swasta. Pendirian koperasi oleh perusahaan-perusahaan negara dan swasta, terkesan semata-matauntuk memenuhi pesan kontitusi dalam bentukbadan-badan hukum secara legalitas.

Situasi dan kondisi sosial ekonomi rakyat indonesia saatini, sebenarnya sebuah serial-lanjutan dari penderitaanekonomi rakyat pada masa Kolonial (Belanda). Belajar

dari itu,” maka Brigade Manguni sebagai ormas yangcukup diperhitungkan di bumi sulawesi utara saat ini jugamemiliki kepedulian secara nasional di indonesia.

Kami Brigade Manguni yang tergabung dalambeberapa elemen masyarakat yang tidak memadangsuku ras dan agama, “sangat menyadari bahwa harusada perjuangan moral untuk mengembalikansemangat kepahlawan dan cinta tanah air, guna ikutmelindungi segenap tumpah darah Indonesia”.

Brigade Manguni akan terus memantau aspek Pen-didikan dan Kesehatan, karena ini merupakan hal yangterpenting untuk dikedepankan,” khususnya bagi merekayang berada di daerah-daerah pedalaman, daerahperbatasan, dan daerah-daerah terpencil mengingat saatini Brigade Manguni telah mencapai tingkat programnasional sehingga dari seluruh elemen masyarakatindonesia natinya bisa bergabung bersama sama denganBrigade Manguni guna ikut mensukseskan program-pro-gram pemerintah serta menjaga perdamaian masyarakatindonesia demi keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Sebagaimana yang tertuang di alenia ke-IV Pem-bukaan UUD 1945 yang salah satu nya adalah,” Men-cerdaskan kehidupan bangsa. Namun tentunya kita tahubersama, saat ini pendidikan merupakan kebutuhanyang harus di bayar mahal. Sementara di bidang Kese-hatan masih banyak penduduk miskin tidak mendapat-kan fasilitas yang memadai. Fenomena kehidupan ber-bangsa dan bernegara yang di akibatkan oleh aspek-aspekhukum, ideologi, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,sudah barang tentu akan sangat mempengaruhi kepadaaspek Kehidupan di bidang politik dan keamanan negara.

Dalam situasi ini dan kondisi yang penuh ketidakpastian di segala bidang, maka Brigade Manguni bersamamasyarakat tentunya akan mencari solusi dengan mem-buat pilihan-pilihan dalam rangka alternatif pemecahanmasalah yang di hadapi, baik individual maupun secaraberkelompok, sehingga dapat bersama sama menjagastabilitas keamanan negara yang kita cintai ini.

Dengan senyum ramahnya,” ketua DPD BrigadeManguni kota bitung Fabian Kaloh S.ip Msi ingin mem-bangkitkan kembali semangat nasionalisme indonesiasebagai negara dan bangsa yang benar-benar merdeka,berdaulat, bermartabat, dan senantiasi siap memperta-hankan Negara Kesatuan Republik indonesia.(REIMON)

PENINGKATAN anggaranyang tidak sesuai dengan pening-katan serta kualitas infrastrukturdiduga adanya korupsi kalangandiinstansi terkait juga ikut me-ningkat. Penyalagunaan anggaranbelanja khususnya pengadaan ba-rang dan jasa merupakan bentukkorupsi karena sudah menyim-pang dari perpres no 54 tahun2010 sehingga diduga stakeholder

tidak memiliki atau mempelajarisecara rinci perpres no 54 tahun2010 sebab banyak perbedaanserta prinsip dengan keppres no 80tahun 2003.

Sehingga berdampak pada nilaijeblok karena menurunkan nilaiproyek kontruksi sebesar limasampai dua puluh persen dari ang-garan proyek. Walaupun adanyapeningkatan pada sisi anggaran

sudah diberikan oleh pemerintahpusat,” akan tetapi dilapangan ma-sih banyak kualitas infrastrukturyang tingkat kerusakannya cukuptinggi. Penciptaan pertumbuhanekonomi tidak produktif lagi,”pasalnya sudah jelas faktor dugaankorupsi dikalangan instansimemperburuk kinerja investasi.

Tentunya modus-modus inibermacam macam, yang lebih

sering dilakukan oleh pelaksanaproyek yang dengan sengaja me-nyuap pejabat publik dengan ko-misi balas jasa yang diberikan oleh

pemenang tender proyek infra-struktur sehingga dapat mengor-bankan mutu serta kualitas proyekyang dibangun.

Menurut ketua DPW LP-TipikorRI sulut Amir Pontoh,” permainanyang di katagorikan korupsitersebut dapat menyebabkanpeningkatan belanja pemerintahdisektor infrastruktur bisa jadimeningkat ke indikasi penggelem-bungan nilai kontrak proyek nan-tinya sebagai sumber danakorupsi. Biasanya modus sepertiini bisa jadi dikatakan grand cor-ruption atau political corruption,artinya korupsi yang sudah padatingkat level pengambilan kebija-kan para elite politik lokal.

Seharusnya menurut Amir, au-dit terhadap proyek jangan hanyadari kalangan instansi pemerintahsaja,” akan tetapi mesti harusmelibatkan pihak ketiga yangbukan dari pemerintah (nonpemerintah), agar dapat memini-malisir peluang pada bentukkecurangan yang bisa menjadi

peluang korupsi nantinya. Gunaapa menghambur hamburkananggaran hingga mencapai mi-liaran rupiah kalau fakta dilapa-ngan ternyata kualitas infras-truktur makin menurun aliasamburadul.

Akan tetapi bilamana anggaranproyek digunakan sebagaimanamestinya kemungkinan infra-struktur akan mencapai kualitasbagus dan tentunya ekonomiakan tumbuh dengan baik bila-mana itu bisa dijalankan, bukanmanufacturingnya jalan ditem-pat. Di akhir kalimat yang di-sampaikan Amir pontoh lewatsurat kabar Harian Warta Nasi-onal meminta kepada pihakkepolisian dan kajari segerahmenindak tegas bagi oknumyang sudah jelas terlibat dalampenyimpangan dana proyeknasional di poso.(KENFA)

POSO, (WN) – Pembangunan infrastruktur yang tidak merata akan

menjadi suatu penghambat lajunya suatu kegiatan usaha

perekonomian. Guna mendukung prioritas nasional yang terdapat

pada masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi

indonesia (MP3EI), kualitas infrastruktur harus diperbaiki. Cukup

disayangkan ketika salah satu langkah kebijakan yang diambil

pemerintah dengan menaikan anggaran daerah berbanding terbalik

dengan kualitas infrastruktur. Hal itu disinyalir adanya permainan

(korupsi) disektor infrastruktur di daerah kemungkinan merajalela.