halaman 5
TRANSCRIPT
NUSANTARA5 Edisi 30/Th XIII/ 17 - 1 Maret 2015
Truk Melebihi Muatan diJembatan Timbang Penyebab
Utama Kerusakan JalanBITUNG, (WN)– Meski pe-ningkatan pada sisi anggaranproyek sudah diberikan olehpemerintah pusat serta telahdirealisasi oleh pemerintah da-erah khususnya Dinas PekerjaanUmum (PU) sendiri tahun 2014.Namun sejumlah proyek jalantersebut sudah rusak parah, di-antaranya kerusakan di jalan MohHata, yang menghubungkanantara pusat Kota Bitung denganKecamatan Airtembaga di depanpelabuhan Pos Enam Bitung.
Penyebab kerusakan jalanadalah kurangnya pengawasanterhadap Jembatan Timbangyang dilakukan oleh DinasPerhubungan yang membiarkantruk lewat Jembatan Timbangmelebihi muatan kendaraan daribatas maksimum.
Hasil pengabadian kamerawartawan Harian Warta Nasi-onal didapati adanya kerusakanjalan M. Hata, sehingga menga-kibatkan seringnya terjadi ke-macetan ketika kendaraan me-lintas di jalan tersebut. Masya-rakat sering kali mengeluhkansoal jalan di sekitar rumahmereka yang rusak parah.
Setiap musim hujan, air dijalanseperti kolam dan ketika musimkemarau debu berterbangankesana sini. Para sopir sering kalijuga mengeluh adanya jalantersebut yang sudah lama rusaknamun seakan akan terjadipembiaran. Lantas kapan peme-rintah memperbaiki jalan ini.?,hal itu disampaikan para sopirangkutan yang kerap kalimelintas di jalan tersebut.
Kerusakan jalan didepanpelabuhan persisisnya depanPelabuhan Feri serta mulaiadanya jalan di Kota Bitungbergelombang di banyak titikruas jalan lebih disebabkan olehmelintasnya truk-truk denganbeban berlebih. Artinya, toleransinol bagi kendaraan berbebanberlebihan yang ditetapkanMenteri Perhubungan diabaikan.
Jembatan Timbang yang adadiduga tidak berfungsi secaraoptimal,. Pembiaran aparatterhadap pengguna jalan diba-ngun dengan kualitas muatansumbu terberat 10 ton. Semen-tara jalan lintas daerah Bitung-Manado umumnya hanyadengan muatan sumbu terberatmaksimum. Daya angkut ken-daraan, mestinya, mematuhikualifikasi kekuatan jalan.
Padahal, penambahan bebansumbu pada dua roda di satu as(sumbu) menjadi dua kali bebanstandar akan mengakibatkanpertambahan daya rusak 16 kali.Jika beban sumbu menjadi 3 kali,daya rusak menjadi 81 kali.Sulitnya menerapkan ketentuankelebihan muatan nol persenbagi para pengusaha muatankarena pembatasan muatan nolpersen dianggap mengakibatkanbiaya transportasi naik.
Ketua DPW LP-TipikorAmir Pontoh mengharapkanDinas Perhubungan tidak pilihkasih dalam menindak armadatruk yang sudah jelas melang-gar aturan ketentuan muatanundang-undang nomor 22tahun 2009 tentang angkutan
lalu lintas jalan raya.Diakuinya sebagian jalan
negara di Manado rusak akibattruk dengan muatan yang mele-bihi ketentuan. Seharusnya pihakDinas Perhubungan menerapkansistem denda bagi kendaraanyang melebihi daya muatan.Penerapan denda, mengacudalam Peraturan Daerah didugatidak difungsikan sebagaimanamestinya per kilogram bagikendaraan kelebihan muatan diatas 15 persen dan denda Rp150per kilogram untuk kelebihanmuatan kurang dari 15 persen.Di sisi lain, ruas jalan lintasmanado-bitung para sopirseringkali mengeluhkan retribusidi jalan atas jumlah berat yangdiijinkan sebelum sampai dilokasi jembatan timbang.
Kutipan surat kabar HarianWarta Nasional tentang per-nyataan Direktur Jenderal In-dustri Alat Transportasi danTelematika Departemen Perin-dustrian Budi Darmadi yangmana untuk mencegah kenda-raan berbeban berlebih di jalanharus dengan memperketatpengawasan, baik dari polisimaupun dinas perhubungan.Lebih baik dua instansi itumengetatkan pengawasan.
Dari sisi industri transportasisebenarnya saat keluar dari pa-brik truk dalam kondisi standardan sesuai aturan. Maka muatansumbu terbesarnya takkan mam-pu lebih dari 10 ton. Dugaan lainmenurut Amir Pontoh adasejumlah bengkel modifikasiyang mampu memperbesar danmeninggikan bak truk,” belumlagi mereka bisa memodifikasisuspensi ban truk agar mampumengangkut beban berat.
Kerusakan jalan sebetulnyatetap ada solusinya. Bukansekadar memperbaiki jalan,tetapi menghukum pemilikbarang yang biasanya perusa-haan besar. Mereka biasanya me-ngirim barang secara borongankepada pemilik truk. Kerusakanjalan yang ada di depan pintumasuk pelabuhan feri didugaadanya truk yang melebihi mu-atan karena minimnya penga-wasan serta tingginya toleransioknum petugas terhadap parasopir truk itu sendiri.
Bayangkan kalau setiap ha-rinya truk dengan muatanberlebih tapi tidak ada tin-dakan tegas dari para oknumpetugas pelabuhan,” sampaikapan pemerintah memper-baiki jalan yang setiap tahunyaselalu mengalami kerusakan.
Sudah saatnya semua ituharus diakhiri memberlakukantruk dengan muatan berlebi-han namun tidak ada tindakantegas dari para petugas dilapa-ngan. Kerusakan jalan meru-pakan masalah besar,” yangsewaktu waktu bisa merengutnyawa bagi siapa saja yangmelintasinya.
Amir Pontoh berharap Pe-ngoperasian jembatan tim-bang itu seharusnya mengacukepada Undang-Undang No-mor 22 Tahun 2009 tentangangkutan lalu lintas jalanraya.(KORWIL)
Tujuh Puluh Anggota DPD BrigadeManguni Se-kota Bitung Dilantik
Perizinan Dipersulit, PTSP KelurahanKelapa Gading Timur Sepi
JAKARTA, (WN)– Setelah pe-ngoperasian Pelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP) di KelurahanKelapa Gading Timur, Jakarta Utarasuasana kantor sepi setiap pagi.Nyaris tidak ada warga yang datanguntuk mengurus dokumen perizi-nan. Hal itu, setelah warga menge-tahui pelayanan PTSP lebih diper-sulit mengurus izin dan nonizinketimbang layanan lewat kelurahan.
“Katanya pelayanan PTSP untukefektivitas dan efisiensi penggunalayanan izin maupun nonizin,ternyata itu bohong besar. Sayasudah ketemu dan bertanya lang-sung dengan Aryo Martanto sela-ku Kepala Satuan Satlak Kelu-rahan Kelapa Gading Timur. KataAryo, izin domisi di sepanjangjalan raya Perintis Kemerdekaan,tidak akan dikeluarkan dari PTSPkelurahan, terus yang efektivitasdan efisiensi itu apa ?, “ujar Her-manto, salah seorang warga yangmengaku dipersulit mengurus izindomisi di PTSP Kelurahan KelapaGading Timur, Kamis (29/1/2015).
Lihat sekarang di kantor PTSPKelurahan Kelapa Gading Timur,warga yang mengurus izin dan no-nizin sangat sepi, saya dari pagi dikantor ini tidak ada satu orangpunwarga yang datang ke kantor PTSP,usul saya sebaiknya PTSP di Kelu-rahan ini ditutup saja, ujar Hermanto.
Kata Hermanto, karena sayadipersulit mendapatkan izin do-misi di PTSP Kelurahan, sayaterpaksa mengurusnya lewatNotaris. Buktinya saya sudah
mendapatkan izin domisi, hanyabeberapa hari saja. Wajalah wargasepi datang mengurus perizinan kePTSP karena pada kenyataannyalebih dipersulit, lebih baik sayakeluar uang untuk Notaris tetapihasilnya memuaskan secaraefektivitas dan efesiensi, ujarnya.
Aryo, Kepala Satuan Pelaksana(Kasatlak) PTSP Kelurahan KelapaGading saat ditemui wartawanmengaku, PTSP ini dibentuk sematamata untuk menghapuskan calo,makanya gaji PTSP nilainyaseterap dengan Lurah. Tetapi kalausoal pengurusan izin, syaratnyaharus lengkap atau komplit semua,satu syarat tidak dipenuhi, makakami tidak bisa melayani, ujarnya.
Contohnya, kata Aryo, untuk izindomisi warga harus melengkapi 11berkas persyaratan sebagai berikut,1. Pengantar RT dan RW/ Surat Ke-terangan dari Pengelola Gedung, 2.Surat Pernyataan Pemilik/Penang-gungjawab Usaha, 3. FC KTP Pe-milik Tempat Usaha, 4. Surat Ku-asa Pengurusan, 5. FC KTP yangdikuasakan, 6. FC Sertifikat Tanah(kepemilikan), 7. FC Akta Pen-dirian Perusahaan, 8. FC Izin Men-dirikan Bangunan (IMB), 9. FCPBB dan Bukti Pembayaran PBBTahun terakhir, 10. Foto BangunanTampa Depan dan Dalam Bangu-nan, 11. Jumlah Pegawai, ujar Aryo.
Jika satu item saja dari berkassyarat ini tidak dilengkapi, makaPTSP Kelurahan Kelapa GadingTimur tidak bisa melayanipembuatan Izin Domisili.(SON)
Banjir Menggenangi Hampir SeluruhRumah di Kelurahan Manembo-nembo
BITUNG, (WN) – Banjir merupakan peristiwatergenangnya sejumlah daratan oleh volume airyang meluap atau melimpas dari tempatdimana volume air tersebut seharusnya beradaatau mengalir. Banjir rob sendiri merupakanistilah khusus yang hanya dipakai di Indone-sia, untuk menggambarkan banjir yang dise-babkan oleh tingginya curah hujan sehinggamenyebabkan volume air meningkat dratis.
Banjir telah menjadi rapor buruk yang tidaklayak diperdebatkan karena merupakan hasilkerja kolektif semua pihak. Banjir, yangawalnya hanya dianggap air pasang karenaakumulasi sesaat presipitasi yang akan cepatsurut setelah hujan reda, kini menjadibencana permanen. Banjir kini meluap dalamskala besar, menggenangi permukiman,menghanyutkan rumah dan harta benda,bahkan tak jarang menyebabkan korban jiwa.
Banjir terjadi karena terganggunya perim-bangan antara air infiltrasi, run-off, danevapotranspirasi akibat perubahan daya se-rap lahan., apalagi pada lahan miring,merupakan faktor utamanya. Itulah kenya-taan yang terjadi pada 4 Februari 2015 lalu,dimana beberapa daerah pemukimanpenduduk di Kota Bitung tergenang oleh air
hujan setelah satu harin penuh curahhujan mengguyur Kota Bitung.
Kelurahan Manembo-Nembo diba-wah Kecamatan Matuari paling sensitifterhadap banjir. Hujan lokal telah meng-genangi hampir seluruh rumah pendu-duk. Bahkan satuan kepolisian sertasatpol PP dekerahkan kelokasi gunamemberikan bantuan kepada para pen-duduk yang rumahnya tergenang air.
Bukan hanya rumah penduduk yangtegenag air, akan tetapi banjir jugamenenggelamkan ruas jalan trans.Pasir, kerikil serta lumpur berserakan
disetiap jalan, tepatnya dijalan manembo-nembodepan pompa bensin, jalan pertigaan manembo-nembo serta lokasi girian. Yang pasti faktorintensitas curah hujan dan durasinya tentunyabisa berperan pula menciptakan bencana.
Faktor lain adalah akibat tidak tertatanyapermukiman serta tidak berfungsinya saluranair seperti drainase-drainase yang kurangadanya perawatan sehingga hampir seluruhdrainase jalan mengalami penumpukan tanahsehingga terjadinya penyumbatan. Selain itucurah hujan di Kota Bitung sempat melum-puhkan transpotasi.
Dari hasil liputan wartawan Harian WartaNasional terpantau selain banjir menggenangibeberapa rumah penduduk dikelurahanmanembo-nembo bawah,” banjir juga menye-babkan kemacetan di beberapa ruas jalanakibat air menggenangi jalan serta rusaknyajembatan sungai manembo-nembo akibat airsungai meluap sehingga kendaran roda empattidak bisa melintas serta jebolnya drainasesehingga mengakibatkan putusnya jalanalternatif menuju perumahan Asri Dua danaset jalan menuju RSUD Bitung serat kelong-soran yang mengakibatkan banyaknya jalanputus di kecamatan Matuari.(KORWIL)
Infrastruktur Jalan di Poso RusakPenghambat Pertumbuhan Ekonomi
BITUNG, (WN) – Ditinjau dari aspek hukum danideologi, lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) Brigade Manguni yang merupakan suatukebanggan tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Utara.
Brigade Manguni yang selalu ikut berperan aktifdalam suatu kegiatan yang pada umumnya membelakepentingan masyarakat serta berperan menjagakeutuhan kedaulatan NKRI. Refleksi dari sikapnasionalisme yang kian hari kian rapuh oleh berbagaiisu di kalangan masyarakat luas.
Bahkan, cenderung menjadi sesuatu yang dianggap antimodernisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraserta Proses penegakan hukum yang stagnan dan tidakoptimal, telah menjadikan pranata hukum hanya sebagaiistrumen dalam rangka memenuhi standar kebutuhanekonomi dan politik kekuasaan.
Hal ini merupakan sebuah keprihatinan yang sangat se-rius untuk di sikapi, karena akan menjurus kepada peng-hancuran landasan ideologi negara, yang pada akhirnyaberakibat runtuhnya bangunan negara itu sendiri.
Pemberitaan di media cetak dan elektronik tentang tinda-kan pelanggaran dan pelecehan terhadap hukum di kalang-an pejabat negara dan pengusaha, telah menjadi tontonandan pemberitaan yang semakin menarik bagi masyarakat.Bahkan terkesan murahan, padahal persoalan tersebutmerupakan ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).Melihat fenomena sosial masyarakat Indonesia
yang semakin kehilangan identitas dan jati diri, makaperlu ada sebuah penyadaran kolektif danterorganisasi yang senantiasa pro-aktif menyuarakankembali pesan-pesan moral perjuangan kemer-dekaan Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yangmerdeka, berdaulat, dan berkepribadian bedasarkankepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa,demikian ungkapan yang disampaikan oleh bapakFabian Kaloh S.ip Msi kepada wartawan WartaNasional di selah pengukuhan / pelantikan dirinyasebagai ketua DPD Brigade Manguni serta tujuhpuluh (70) anggota DPD brigade Manguni lainyasekota bitung senin 2 februari 2015 di kelurahansagrat kecamatan matuari kota bitung.
Menurutnya berbicara tentang persoalan pemba-ngunan ekonomi nasional, tentu harus mengacu ke-
pada harapan dan cita-cita luhur Proklamasi KemerdekaanRepublik Indonesia sebagaimana di amanatkan olehlandasan konstitusi negara, yaitu Undang-Undang Dasar(UUD) 1945. Dalam Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945 me-nyebutkan bahwa : Perekonomian di susun sebagai usahabersama berdasar atas asas kekeluargaan. Didalam pen-jelasan Pasal 33 Ayat (1) 1945 tersebut diatas, dijelaskanbahwa Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialahkoperasi. Oleh karena itu, koperasi dianggap sebagai soko-guru perekonomian nasional. Artinya, dari ketiga pelaku eko-nomi di indonesia saat ini, seharusnya koperasi mendomi-nasi laju pertumbuhan ekonomi nasional dibanding denganbadan–badan usaha yang dikelola oleh negara dan swasta.
Namun kenyataan yang dialami dan dirasakan saatini, setelah lebih dari 6 dasawarsa indonesia menjadisebuah negara, justru menyimpang jauh dariketentuan konstitusi negara. Dimana koperasi tidaklebih sekedar unit-unit usaha kecil yang didirikanoleh perusahaan-perusahaan raksasa milik negaradan swasta. Pendirian koperasi oleh perusahaan-perusahaan negara dan swasta, terkesan semata-matauntuk memenuhi pesan kontitusi dalam bentukbadan-badan hukum secara legalitas.
Situasi dan kondisi sosial ekonomi rakyat indonesia saatini, sebenarnya sebuah serial-lanjutan dari penderitaanekonomi rakyat pada masa Kolonial (Belanda). Belajar
dari itu,” maka Brigade Manguni sebagai ormas yangcukup diperhitungkan di bumi sulawesi utara saat ini jugamemiliki kepedulian secara nasional di indonesia.
Kami Brigade Manguni yang tergabung dalambeberapa elemen masyarakat yang tidak memadangsuku ras dan agama, “sangat menyadari bahwa harusada perjuangan moral untuk mengembalikansemangat kepahlawan dan cinta tanah air, guna ikutmelindungi segenap tumpah darah Indonesia”.
Brigade Manguni akan terus memantau aspek Pen-didikan dan Kesehatan, karena ini merupakan hal yangterpenting untuk dikedepankan,” khususnya bagi merekayang berada di daerah-daerah pedalaman, daerahperbatasan, dan daerah-daerah terpencil mengingat saatini Brigade Manguni telah mencapai tingkat programnasional sehingga dari seluruh elemen masyarakatindonesia natinya bisa bergabung bersama sama denganBrigade Manguni guna ikut mensukseskan program-pro-gram pemerintah serta menjaga perdamaian masyarakatindonesia demi keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Sebagaimana yang tertuang di alenia ke-IV Pem-bukaan UUD 1945 yang salah satu nya adalah,” Men-cerdaskan kehidupan bangsa. Namun tentunya kita tahubersama, saat ini pendidikan merupakan kebutuhanyang harus di bayar mahal. Sementara di bidang Kese-hatan masih banyak penduduk miskin tidak mendapat-kan fasilitas yang memadai. Fenomena kehidupan ber-bangsa dan bernegara yang di akibatkan oleh aspek-aspekhukum, ideologi, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,sudah barang tentu akan sangat mempengaruhi kepadaaspek Kehidupan di bidang politik dan keamanan negara.
Dalam situasi ini dan kondisi yang penuh ketidakpastian di segala bidang, maka Brigade Manguni bersamamasyarakat tentunya akan mencari solusi dengan mem-buat pilihan-pilihan dalam rangka alternatif pemecahanmasalah yang di hadapi, baik individual maupun secaraberkelompok, sehingga dapat bersama sama menjagastabilitas keamanan negara yang kita cintai ini.
Dengan senyum ramahnya,” ketua DPD BrigadeManguni kota bitung Fabian Kaloh S.ip Msi ingin mem-bangkitkan kembali semangat nasionalisme indonesiasebagai negara dan bangsa yang benar-benar merdeka,berdaulat, bermartabat, dan senantiasi siap memperta-hankan Negara Kesatuan Republik indonesia.(REIMON)
PENINGKATAN anggaranyang tidak sesuai dengan pening-katan serta kualitas infrastrukturdiduga adanya korupsi kalangandiinstansi terkait juga ikut me-ningkat. Penyalagunaan anggaranbelanja khususnya pengadaan ba-rang dan jasa merupakan bentukkorupsi karena sudah menyim-pang dari perpres no 54 tahun2010 sehingga diduga stakeholder
tidak memiliki atau mempelajarisecara rinci perpres no 54 tahun2010 sebab banyak perbedaanserta prinsip dengan keppres no 80tahun 2003.
Sehingga berdampak pada nilaijeblok karena menurunkan nilaiproyek kontruksi sebesar limasampai dua puluh persen dari ang-garan proyek. Walaupun adanyapeningkatan pada sisi anggaran
sudah diberikan oleh pemerintahpusat,” akan tetapi dilapangan ma-sih banyak kualitas infrastrukturyang tingkat kerusakannya cukuptinggi. Penciptaan pertumbuhanekonomi tidak produktif lagi,”pasalnya sudah jelas faktor dugaankorupsi dikalangan instansimemperburuk kinerja investasi.
Tentunya modus-modus inibermacam macam, yang lebih
sering dilakukan oleh pelaksanaproyek yang dengan sengaja me-nyuap pejabat publik dengan ko-misi balas jasa yang diberikan oleh
pemenang tender proyek infra-struktur sehingga dapat mengor-bankan mutu serta kualitas proyekyang dibangun.
Menurut ketua DPW LP-TipikorRI sulut Amir Pontoh,” permainanyang di katagorikan korupsitersebut dapat menyebabkanpeningkatan belanja pemerintahdisektor infrastruktur bisa jadimeningkat ke indikasi penggelem-bungan nilai kontrak proyek nan-tinya sebagai sumber danakorupsi. Biasanya modus sepertiini bisa jadi dikatakan grand cor-ruption atau political corruption,artinya korupsi yang sudah padatingkat level pengambilan kebija-kan para elite politik lokal.
Seharusnya menurut Amir, au-dit terhadap proyek jangan hanyadari kalangan instansi pemerintahsaja,” akan tetapi mesti harusmelibatkan pihak ketiga yangbukan dari pemerintah (nonpemerintah), agar dapat memini-malisir peluang pada bentukkecurangan yang bisa menjadi
peluang korupsi nantinya. Gunaapa menghambur hamburkananggaran hingga mencapai mi-liaran rupiah kalau fakta dilapa-ngan ternyata kualitas infras-truktur makin menurun aliasamburadul.
Akan tetapi bilamana anggaranproyek digunakan sebagaimanamestinya kemungkinan infra-struktur akan mencapai kualitasbagus dan tentunya ekonomiakan tumbuh dengan baik bila-mana itu bisa dijalankan, bukanmanufacturingnya jalan ditem-pat. Di akhir kalimat yang di-sampaikan Amir pontoh lewatsurat kabar Harian Warta Nasi-onal meminta kepada pihakkepolisian dan kajari segerahmenindak tegas bagi oknumyang sudah jelas terlibat dalampenyimpangan dana proyeknasional di poso.(KENFA)
POSO, (WN) – Pembangunan infrastruktur yang tidak merata akan
menjadi suatu penghambat lajunya suatu kegiatan usaha
perekonomian. Guna mendukung prioritas nasional yang terdapat
pada masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
indonesia (MP3EI), kualitas infrastruktur harus diperbaiki. Cukup
disayangkan ketika salah satu langkah kebijakan yang diambil
pemerintah dengan menaikan anggaran daerah berbanding terbalik
dengan kualitas infrastruktur. Hal itu disinyalir adanya permainan
(korupsi) disektor infrastruktur di daerah kemungkinan merajalela.